06 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi vi 2013 ramadhan dan etos kerja
Click here to load reader
-
Upload
laznas-chevron -
Category
Spiritual
-
view
903 -
download
6
description
Transcript of 06 buletin hikmah jumat laz nas chevron duri edisi vi 2013 ramadhan dan etos kerja
Terbit setiap Jumat, tidak diperjualbelikan
“Dan kelak akan dijauhkan orang yang taqwa dari neraka itu, (yaitu mereka) yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah)
untuk membersihkan hartanya.” (Q.S. Al-Lail: 17-18)
LEMBAGAAMIL ZAKATNASIONALChevron Indonesia
Akta Notaris Wahyu Nurani, SH. No. 34 Tanggal 28 April 2008NPWP : 02.816.712.0-077.000
Balikpapan|Darajat|Dumai|Duri|Jakarta|Minas|Rumbai|Salak
Edisi VI11 Ramadhan 1434 H /
19 Juli 2013
Tidak dibaca saat Khutbah Jumat
Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Dzariyat
ayat 56 menyebutkan bahwa tidaklah Allah
SWT menciptakan jin dan manusia melainkan
hanya untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah
merupakan kata kunci (key word) kehidupan
manusia. Suatu aktifitas disebut berkualitas
ketika ia bernilai ibadah disisi Allah SWT.
Suatu obsesi dinyatakan mulia ketika
mengarah kepada ridho-Nya. Disaat ibadah ini
alfa di dalam kehidupan anak Adam, maka
tiadalah kehidupan hakiki baginya. Oleh
karenanya, semangat kompetisi yang
semestinya dibangun adalah kompetisi yang
mampu memberikan substansi ibadah dalam
setiap kerja-kerjanya dan proses ikhtiarnya di
dunia.
Betapa banyak kerja-kerja besar, namun
menjadi kerdil di mata Allah, dan tidak sedikit
kerja-kerja kecil namun besar di sisi Allah. Kata
kuncinya adalah ibadah. Kecil besarnya suatu
amal manusia di sisi Allah berdasarkan niat dan
prosesnya. Apakah niatnya karena Allah? Dan
apakah prosesnya sesuai dengan keinginan
Allah dan Rasul-Nya? Rasulullah SAW
bersabda: “Bahwasanya segala amal
perbuatan itu tergantung pada niat. Dan
bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia
niatkan. Maka barangsiapa yang niat hijrahnya
menuju Allah dan Rasul-Nya, maka (nilai dan
pahala) hijrahnya itu (nilai dan pahala hijrah)
menuju Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa
yang niat hijrahnya karena dunia (harta atau
kemegahan dunia), atau karena seorang
wanita yang akan dinikahinya, maka (nilai)
hijrahnya aitu adalah (nilai hijrah) ke arah yang
ditujunya.”
Tantangan kita adalah mampukah kita
bekerja yang bernilai ibadah? Mampukah kita
meningkatkan etos kerja kita atas dasar
ibadah? Kesuksesan adalah milik orang-orang
yang taat kepada Allah SWT dan Rasul secara
totalitas. Kesuksesan adalah milik orang-orang
yang bersabar dalam menjalani proses ibadah.
Firman Allah: “…Dan barang siapa yang
menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh
dia menang dengan kemenangan yang
agung.” (Q.S Al- Ahzab: 71).
“Sungguh pada hari ini Aku memberi
balasan kepada mereka, karena kesabaran
mereka, sungguh mereka itulah orang-orang
yang memperoleh kemenangan.” (Q.S Al-
Mu’minun: 111).
Ramadhan adalah bulan peningkatan etos
kerja. Etos kerja berarti peningkatan kerja.
Ramadhan identik dengan bulan peningkatan
iman dan amal shaleh. Ramadhan adalah
bulan kerja. Ramadhan adalah bulan harakah
(pergerakan). Tidaklah seorang muslim diseru
Buletin Jumat
LAZNas Chevron Duri
RH. J. Ardan Mardan, Lc., M.A
amadhan Etos Kerja&
pada bulan suci ini, melainkan seruan-
seruan kepada etos kerja, seruan untuk
beramal. Bukan sebaliknya. Etos kerja yang
ditampilkan seorang muslim adalah dalam
rangka ketaatan kepada Allah SWT. Visinya
adalah ridha ilahiy. Misinya ada
lah mengabdi. Pada bulan
Ramadhan ini orang-
orang yang beriman
diwajibkan berpuasa, ia
diseru juga untuk tilawah
al-Quran, shalat wajib dan
s u n n a h , b e r i n f a k ,
be rzaka t , be rdz i k i r,
ber’itikaf, bekerja secara
ihsan dan menghidupkan
malam dengan ketaatan.
Ke t i ka ia da lam
kondisi menahan makan
dan minum di siang
harinya, ia juga diseru untuk mengoptimalkan
ibadahnya. Puasa bukan penghalang meraih
kebaikan sebanyak-banyaknya. Puasa itu
mencerahakan, puasa itu meringankan kita
kepada kebaikan. Agar puasanya tidak jenuh,
maka lakukanlah inovasi melalui realisasi
berbagai macam amal shaleh di bulan ini.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa
yang beribadah di bulan Ramadhan dengan
iman dan penuh harap pahala, maka akan
diampuni dosanya yang telah lalu.” (Bukhari
Muslim).
“Barang siapa yang berpuasa di bulan
Ramadhan dengan iman dan penuh harap
pahala, maka akan diampuni dosanya yang
telah lalu.” (Bukhari Muslim).
Kenikmatan seorang mukmin bekerja
ketika ia mampu mengoptimalkan tugas dan
fungsinya sebagai hamba Allah di bulan penuh
rahmat ini. Ramadhan hadir bukan untuk
memberikan kegelisahan kepada manusia,
namun ia hadir dengan membawa angin segar
kemuliaan. Untuk mencapai kemuliaan-
kemuliaan Ramadhan tentunya digapai melalui
optimalisasi ibadah dan etos kerja. Semangat
kerja seorang muslim pada bulan penuh
ampunan ini seyogyanya meningkat. Prestasi
pencapaian ibadahnya kepada Allah
semestinya melejit. Karena Allah SWT telah
menyediakan sarana-sarana untuk
mempermudah manusia meningkatkan
kualitas dan kuantitas kerjanya pada
bulan agung ini.
Pada bulan ini doa
o r a n g b e r p u a s a
mustajabah (terkabul),
pintu-pintu surga dibuka
selebar-lebarnya, pintu-
pintu neraka dikunci serapat-rapatnya, para
setan diikat, di dalamnya terdapat suatu malam
yang lebih baik dari seribu bulan (lailatul qadr),
Allah menganugerahkan surga al-Rayyan bagi
orang-orang berpuasa, ganjaran kerja-kerja
ibadah berlipat ganda dan puasa Ramadhan
kelak dapat memberikan syafa’at bagi
pelakunya. Ramadhan adalah sebagai tameng
dari neraka.
Rasulullah SAW bersabda:”Ada tiga doa yang dikabulkan; doa orang
yang berpuasa, doa orang yang safar dan doa
orang yang dizalimi.” (HR. Baihaqi)
”Jika datang Ramadhan, pintu surga
dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan
diikat.” (Bukhari Muslim).
”Puasa adalah tameng, orang yang
sedang berpuasa berlindung dengannya dari
api neraka.” (HR. Ahmad).
LAZNas Chevron Duri NewsletterPublished by : LAZNas Chevron Duri
Jln. Aman No. 34 (Samping Kompleks Sibayak), Duri, Telp. 0765-595652 ; 0765-7023090, e-Mail : [email protected]
Dewan Syuro : Abdul Rahman,Gufron, Tri Heru Susanto,Yon Hendri, H.Nasir Bagis; Konsultan: H. J. Ardan Mardan Lc,M.ADirektur : Guntur Gantara ; Bendahara : Arzandra Fendi ; Sekertaris : Didit Kurniawan
Riset & Development: Yudi Adrianto, Deni Eka Prasetya ; Manager Operasional : Budi SuhariAmil Koordinator Program Penyaluran Zakat: JufriadiAmil Koordinator Survey dan Publikasi: Syahrul Ilham
Amil Koordinator Administrasi dan Keuangan: Zulfadlil Azhim
”Dari Umamah r.a berkata: Ya Rasulullah,
tunjukkanlah kepadaku perbuatan yang dapat
memasukkan aku ke dalam surga, maka beliau
bersabda, ”Hendaklah kamu berpuasa, tidak
ada yang sebanding dengannya.” (HR. Ahmad
dan Nasa’i).
“Puasa dan Al-Quran menjadi syafaat
kepada seorang hamba di hari kiamat. Puasa
berkata, 'Ya Rabb, aku telah mencegahnya dari
makanan dan syahwat, jadikanlah aku syafaat
baginya. Dan Al-Quran berkata, “Ya Rabb, aku
telah mencegahnya dari tidur di waktu malam,
jadikanlah aku syafaat baginya.” Dia berkata:
“Keduanya dapat memberi syafaat." (HR.
Ahmad).
S u b h a n a l l a h . . ! K e i s t i m e w a a n -
keistimewaan di atas tidak ditemukan pada
bulan selain Ramadhan. Ia hanya ada pada
bulan Ramadhan. Maha Benar Allah yang telah
menjadikan Ramadhan penghulu bulan dalam
ketetapan-Nya. Disebabkan kemuliaannya,
bahkan para sahabat nabi SAW ada yang
berangan-angan agar semua bulan dalam
ketetapan Allah adalah Ramadhan dan
Ramadhan.
Sejarah juga mencatat bahwa orang-orang
shaleh dahulu menghiasi Ramadhan dengan
ibadah yang terbaik yang mereka miliki.
Misalnya dalam konteks Ramadhan sebagai
syahrul Quran (bulan al-Quran), sahabat
Usman bin Affan mengkhatamkan al-Quran
sebanyak enam puluh kali pada bulan
Ramadhan, Imam al-Zuhri disaat Ramadhan
tiba, ia meliburkan majelis haditsnya dan
konsentrasi kepada tilawah al-Quran, Sufyan
al-Tsauri disaat Ramadhan hadir, ia akan
meninggalkan pekerjaannya dan menyibukkan
dengan t i lawah al-Quran, sebagaian
Salafusshaleh ada yang mengkhatamkan al-
Quran dalam waktu tiga hari, tujuh hari dan
sepuluh hari saja. Lalu bagaimana dengan
tilawah al-Quran kita di bulan ini?
Solusi rabbani senantiasa berpihak
kepada pemilik etos kerja untuk kebaikan.
Apalagi hal tersebut direalisasikan di bulan
Ramadhan. Berpangku tangan dan bermalas-
malasan bukan karakter muslim sejati di bulan
penuh kemenangan ini.
R a s u l u l l a h S A W b e r s a b d a :
“Sesungguhnya aku benci kepada seseorang
yang menganggur, tidak bekerja untuk
kepentingan dunia juga tidak untuk keuntungan
akhirat.” (HR. Al-Thabrani dalam kitab Al Kabir)
Sejarah juga merekam dan mengingatkan
kita bahwa solusi Allah -berupa kemenangan-
menyertai perjuangan kaum muslimin demi
mempertahankan akidah dan agama. Seperti
peristiwa Badar al-Kubra (2 H), Fath Makkah (8
H), ditaklukkannya Andalusia dibawah
pimpinan Thariq bin Ziyad (92 H), Ain Jalut (658
H) dan kemerdekaan Indonesia (1945 M),
semua itu terjadi –atas izin Allah- pada bulan
Ramadhan dan diraih melalui etos kerja serta
pengharapan secara maksimal kepada Allah
SWT.
Buletin Jumat
LAZNas Chevron Duri
Zakat Infaq Sadaqah Call Center
Hubungi 0765-595652, setiap hari kerja Senin s.d Sabtu
Call/SMS LAZNas (24 jam): 07657023090 - contact person Jufriadi (FLEXI)
Menerima permintaan penjemputan zakat langsung ke Muzakki (LAYANAN JEMPUT ZAKAT)
LAZNas Chevron Duri Salary Allotment
Silahkan hubungi Accounting Duri untuk mengikuti:
· Program Salary Allotment 2,5% gaji pokok, atau dapat juga dengan
· Pemotongan per bulan dengan jumlah tertentu ke Account Club 117973 (Bazismal Caltex Duri).
Setoran Zakat Infaq Sadaqah Wakaf
· Bank Mandiri AC No. 108-001-2210655 a.n. LAZNas Chevron Indonesia
· Bank Syariah Mandiri AC No.717.777.777.8 a.n LAZNas Chevron Indonesia
LEMBAGAAMIL ZAKATNASIONALChevron Indonesia
“Berkhidmat pada Muzakki dan Mustahik”
Islam memandang bekerja itu mulia. Islam
membimbing umatnya bagaimana mencapai
kemuliaan dalam kerja. Dunia ini adalah
ladangnya akhirat. Kita menanam kebaikan di
dunia, untuk dipanen di alam Akhirat kelak.
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan
apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu,
tetapi janganlah kamu melupakan bahagianmu di
dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
(Q.S. Al-Qasas :77).
Dalam bekerja harus berinovasi dan kreasi.
Karena inovasi akan melaggengkan kepada
proses dan hasil. Allah mencintai mukmin
inovatif. Rasulullah bersabda:
Dari Ibnu ‘Umar ra dari Nabi saw, ia berkata:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang
beriman yang berkarya (produktif menghasilkan
berbagai kebaikan -pen)” (H.R. Thabrani dalam
Al Kabir, juga oleh Al Baihaqi).
Dalam bekerja harus ikhlas karena Allah.
Niat memiliki peranan sangat penting dalam
kerja-kerja kita. Manusia akan dibangkitkan pada
hari Akhir berdasarkan niatnya. Rasulullah SAW
bersabda: “Bahwasanya segala amal perbuatan
itu tergantung pada niat. Dan bahwasanya bagi
tiap-tiap orang apa yang ia niatkan…”
Bekerja harus sesuai dengan aturan Islam.
Agar bernilai ibadah, dan Allah meridhainya.
Keinginan kita seirama dengan keinginan Allah.
Dalam hadits Qudsi disebutkan:
“Wahai hamba-Ku engkau berkeinginan
Akupun memiliki keinginan. Jika engkau
sandarkan apa yang engkau inginkan pada-Ku,
maka akan Aku cukupkan apa yang engkau
butuhkan. Namun jika engkau tidak sandarkan
apa yang engkau inginkan pada-Ku, maka akan
aku berikan keletihan dan kesengsaraan.
Sesungguhnya apa yang terjadi adalah apa yang
Aku inginkan.” Marilah kita jalani sisa hari Ramadhan ini
dengan kesungguhan. Semakin Ramadhan
menuju akhirnya, maka semakin kencang ibadah
kita. Hiasilah akhir-akhir Ramadhan dengan amal
yang terbaik, semoga Allah SWT menerima
ibadah Ramadhan kita, dan tarbiah Ramadhan
tahun ini menjadi bekal untuk menjalani
kehidupan pada bulan-bulan berikutnya. Ya
Allah, golongkanlah kami bersama orang-orang
bertaqwa di bulan ini. Aamiin. Wallahu a’lam
bishawab.