05 week 5_ip_addressing

26
IP ADDRESSING (PENGALAMATAN IP) JARINGAN KOMPUTER WEEK #5 STMIK INDONESIA JAKARTA 2013

description

 

Transcript of 05 week 5_ip_addressing

Page 1: 05 week 5_ip_addressing

IP ADDRESSING (PENGALAMATAN

IP)

JARINGAN KOMPUTER

WEEK #5

STMIK INDONESIA

JAKARTA

2013

Page 2: 05 week 5_ip_addressing

LATAR BELAKANG

Salah satu topik penting dalam membicarakan TCP/IP

Sebagai pengidentifikasian dengan angka kepada setiap mesin di dalam jaringan IP

Alamat IP adalah software , bukan hardware

Diperlukan untuk komunikasi antar host

Page 3: 05 week 5_ip_addressing

Terminologi Bit 1 bit sama dengan satu digit; Bernilai 0 atau 1. Simbol “b” Byte Satu byte sama dengan 8 bit. Simbol “B” Octet Octet terdiri atas 8 bit, yang merupakan bilangan biner 8

bit umumnya. Network Address Digunakan dalam routing untuk

menunjukkan pengiriman paket ke remote network. Contoh: 10.0.0.0, 172.16.0.0,dan 192.168.10.0

Broadcast address Alamat yang digunakan oleh aplikasi dan host untuk mengirim informasi ke semua titik di dalam jaringan. Contoh: 255.255.255.255 (broadcast ke semua jaringan), 172.16.255.255 (broadcast ke semua subnet dan host pada network address 172.16.0.0, dst

Host address Alamat yang memberikan identifikasi secara unik pada tiap mesin di dalam network

Page 4: 05 week 5_ip_addressing

Skema Hierarki Pengalamatan IP Untuk IP versi 4, Alamat IP terdiri atas 32 bit. Bit ini

terbagi menjadi 4 bagian yang dikenal sebagai octet atau byte,dimana masing-masing terdiri atas 1 byte (8 bit)

3 Metode pengalamatan IP:Dotted-decimal, contoh: 172.16.30.56Biner, contoh:

10101100.0010000.00011110.00111000Heksadesimal, contoh: AC.10.1E.38

Page 5: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-002

Sebuah komputer dapat memiliki lebih dari satu IP, tergantung sistem

operasinya. Windows 9x hanya mengijinkan 1 (satu) IP untuk setiap

komputer sedangkan Windows NT dan Linux mengijinkan sebuah

komputer memiliki lebih dari 1 IP address.

Angka 0 dipakai untuk menunjukkan network id (net id) sedangkan 255

dipakai untuk broadcast, jadi IP 15.10.10.2 berarti net id = 15.10.10.0, hal

ini berarti angka 0 dan 255 tidak boleh dipakai sebagai nomor IP

komputer menurut aturan resmi.

IP address

Page 6: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-003

Desimal 192 168 10 100

Binner 11000000 10101000 00001010 01100100

IP address

Contoh Merubah Desimal Ke Binner:

192 : 2 = 96 Sisa 0

96 : 2 = 48 Sisa 0

48 : 2 = 24 Sisa 0

24 : 2 = 12 Sisa 0

12 : 2 = 6 Sisa 0

6 : 2 = 3 Sisa 0

3 : 2 = 1 Sisa 1

1

168 : 2 = 84 Sisa 0

84 : 2 = 42 Sisa 0

42 : 2 = 21 Sisa 0

21 : 2 = 10 Sisa 1

10 : 2 = 5 Sisa 0

5 : 2 = 2 Sisa 1

2 : 2 = 1 Sisa 0

1

10 : 2 = 5 Sisa 0

5 : 2 = 2 Sisa 1

2 : 2 = 1 Sisa 0

1

100 : 2 = 50 Sisa 0

50 : 2 = 25 Sisa 0

25 : 2 = 12 Sisa 1

12 : 2 = 6 Sisa 0

6 : 2 = 3 Sisa 0

3 : 2 = 1 Sisa 1

1

Page 7: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-004

128 64 32 16 8 4 2 1 = 255

27 26 25 24 23 22 21 20 = 255

IP address

Contoh Merubah Binner Ke Desimal:

0 1 1 0 0 1 0 0 = 100

Page 8: 05 week 5_ip_addressing

IP ADDRESS

STMIK INDONESIA JK-005

Di dalam IP Address terdapat kelas-kelas yang berkaitan dengan Network Address dan Host Address. Kelas-kelas tersebut adalah kelas A, B, C, D, dan E. Kita hanya akan membahas kelas A, B dan C saja, karena yang paling sering digunakan.

Kelas A 1 – 127 1 – 255 1 – 255 1 – 255

Kelas B 128 – 191 1 – 255 1 – 255 1 – 255

Kelas C 192 – 223 1 – 255 1 – 255 1 – 255

Kelas D 224 – 239 1 – 255 1 – 255 1 – 255

Kelas E 240 – 255 1 – 255 1 – 255 1 – 255

Page 9: 05 week 5_ip_addressing

Class D sebagai alamat multicast dan Class E untuk penelitian

Alamat spesial: Alamat network ketika semuanya 0

○ Diartikan sebagai jaringan / segmen iniAlamat network semuanya 1

○ Diartikan sebagai semua jaringanNetwork 127.0.0.1

○ Digunakan untuk loopback test. Memungkinkan sebuah node/host mengirimkan paket ke dirinya sendiri tanpa mengganggu traffic jaringan

IP address

Page 10: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-006

Sebuah alamat IP terdiri dari 2 (dua) bagian, yakni:

Network IDMerupakan identitas alamat dari sebuah jalur. Semua device yang terhubung pada jalur fisik yang sama harus memiliki Network ID yang sama.

Host IDMerupakan identitas bagi host (workstation, server, interface router dan device lain yang terhubung ke jaringan TCP/IP).

IP address

Kelas A 10 1 – 255 1 – 255 1 – 255

Kelas B 172 16 – 31 1 – 255 1 – 255

Kelas C 192 168 1 – 255 1 – 255

Page 11: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-007

Kelas Format Default Subnet Mask

A Net.Node.Node.Node 255.0.0.0

B Net.Net.Node.Node 255.255.0.0

C Net.Net.Net.Node 255.255.255.0

IP address

Mekanisme pembagian NetworkID dan Host ID diatur oleh nilai Subnet Mask. Masing – masing kelas telah memiliki nilai default Subnet Mask.

Page 12: 05 week 5_ip_addressing

Private IP Address Not routeable to internet Ditujukan untuk kebutuhan keamanan Penghematan jumlah alamat IP yang berharga Private IP address yang disediakan adalah sebagai

berikut:Class A : 10.0.0.0 sampai 10.255.255.255Class B : 172.16.0.0 sampai 172.31.255.255Class C : 192.168.0.0 sampai 192.168.255.255

Page 13: 05 week 5_ip_addressing

Broadcast Address Broadcast layer 2

Akan mengirimkan ke semua node dalam LAN (jaringan lokal) Dikenal juga dengan hardware broadcast Tidak bisa melalui router kecuali berubah menjadi paket unicast

Broadcast layer 3 Berupa network broadcast dengan semua bit host dalam kondisi on

(bernilai 1) Contoh broadcast message adalah ARP (Address Resolution Protocol)

Unicast Broadcast yang mempunyai alamat tujuan IP yang pasti atau ditujukan

untuk host yang spesifik Multicast

Multicast memungkinkan komunikasi point-to-multipoint yang berbeda dari broadcast.

Memungkinkan beberapa peneria menerima pesan tanpa membanjiri pesan ke semua host pada satu broadcast domain

Hanya meneruskan paket ke host yang berlangganan. Contoh: IPTV

Page 14: 05 week 5_ip_addressing

Network Address Translation (NAT) Ide utama Menghemat alamat global internet Meningkatkan keamanan jaringan dengan menyembunyikan

alamat IP internal dari jaringan di luar Inside network menjadi sasaran penerjemahan dari alamat

private menjadi alamat global/public Beberapa ciri khas NAT:

Static NAT○ Pemetaan one to one

Dynamic NAT○ Mapping private IP ke salah satu public IP dari beberapa public IP yang

ter-register Overloading NAT (NAT overload)

○ Dynamic NAT yang memetakan beberapa unregistered IP ke IP tunggal yang terregister (many to one) dengan menggunakan port yang berlainan

○ Dikenal juga dengan PAT (Port Address Transalation)

Page 15: 05 week 5_ip_addressing

SUBNETTING

STMIK INDONESIA JK-008

Merupakan sebuah teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan

bagian network, yang berakibat memperbanyak jumlah subnet dan

memperkecil jumlah host dalam tiap-tiap subnet. Alasannya:

Mengurangi trafik jaringan, jika tidak menggunakan router sebuah host

tidak dapat berkomunikasi dengan host yang memiliki alamat

network yang berbeda.

Meningkatkan performance jaringan, yang merupakan akibat dari

berkurangnya trafik.

Menyederhanakan managemen, lebih mudah mengidentifikasi dan

mengisolasi masalah yang terjadi dalam jaringan.

Page 16: 05 week 5_ip_addressing

STMIK INDONESIA JK-009

Teknik subnetting pada implementasinya akan berkaitan dengan subnet

mask. Sama halnya dengan IP Address, subnet mask dibentuk dari

bilangan binner. Agar pengguna lebih mudah mengenal dan

menggunakan subnet mask, bilangan subnet mask dikonversi ke dalam

bentuk bilangan desimal.

Subnetting

Desimal 255 255 0 0

Binner 11111111 11111111 00000000 00000000

Bit 1 menandai bagian network address, bit 0 menandai bagian host

address.

Page 17: 05 week 5_ip_addressing

STMIK INDONESIA JK-010

Desimal Binner

IP Address 10.16.15.1 00001010 00010000 00001111 00000001

Default Subnet Mask

255.0.0.0 11111111 00000000 00000000 00000000

Network Address

10.0.0.0 00001010 00000000 00000000 00000000

Desimal Binner

IP Address 10.16.15.1 00001010 00010000 00001111 00000001

Subnet Mask 255.255.255.0 11111111 11111111 11111111 00000000

Network Address

10.16.15.0 00001010 00010000 00001111 00000000

Subnetting

Setelah di Subnet

Page 18: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-011

Cara Menghitung Subnetting

Contoh:

IP Network Address: 192.168.1.0/26

Artinya:

IP Address: 192.168.1.0

Subnet Mask: 11111111.11111111.11111111.11000000

: 255.255.255.192

Yang mesti dihitung dalam teknik subnetting adalah

1. Jumlah Subnet

2. Jumlah Host per Subnet

3. Blok Subnet

4. Alamat Host dan Broadcast

Page 19: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-012

Cara Menghitungnya:

1. Jumlah Subnet = 2ˣ dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2

oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi

Jumlah Subnet adalah 2² = 4 subnet

2. Jumlah Host per Subnet = 2y– 2

dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet

terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host.

3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64.

Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet

lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.

4. Alamat Host dan Broadcast = host pertama adalah 1 angka setelah

subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Page 20: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-013

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Page 21: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-014

Contoh Kasus:

Anda seorang administrator jaringan yang ditugaskan di sebuah

kantor cabang. Kantor cabang tersebut terdiri dari 20 departemen dan

masing-masing departemen terdiri dari 5 user. Anda ditugaskan untuk

membentuk sistem pengalamatan jaringan yang terdapat dikantor

cabang tersebut. Agar dapat berkomunikasi dengan kantor pusat,

administrator kantor pusat memberi satu alamat network: 201.222.5.0.

manager dikantor cabang menginginkan masing-masing departemen

memiliki network address yang berbeda.

Page 22: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-015

Solusi:

IP Network Address: 201.222.5.0

Default Subnet Mask: 255.255.255.0

: 11111111.11111111.11111111.00000000

Jumlah minimal subnet (Departemen) yang harus dibentuk: 20 Subnet

Jumlah minimal host (User) pada tiap-tiap subnet: 5 Host

Yang mesti dihitung dalam teknik subnetting adalah:

1. Jumlah Subnet

2. Jumlah Host per Subnet

3. Blok Subnet

4. Alamat Host dan Broadcast

Page 23: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-016

1. Jumlah Subnet (2ˣ) / Departemen

2ˣ = 20

Kita harus mencari nilai X agar hasil perpangkatannya = 20

atau lebih besar dari 20 (>20)

X = 5

32 > 20

Dari hasil diatas kita dapat menentukan bahwa nilai bit 0 yang

harus diubah/dipinjam menjadi bit 1 adalah sebanyak 5

11111111.11111111.11111111.00000000

11111111.11111111.11111111.11111000Jadi Subnet Mask baru yang digunakan setelah di Subneting

adalah:

255.255.255.248

Page 24: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-017

2. Jumlah Host per Subnet (2y– 2) / User

2y– 2 = 5

Kita harus mencari nilai Y agar hasil perpangkatannya = 5 atau

lebih besar dari 5 (>5)

Y = 3

6 > 5

3. Blok Subnet

256 – 248 = 8

Hasil dari pengurangan diatas mengindikasikan bahwa alamat

Subnet selalu kelipatan 8

0, 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, 80, 88, 96,

104, 112, 120, 128, 136, 144, 152.

Page 25: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-018

4. Alamat Host dan Broadcast

Subnet 201.222.5.0 201.222.5.8 ........... 201.222.5.152

Host Pertama 201.222.5.1 201.222.5.9 ........... 201.222.5.153

Host Terakhir 201.222.5.6 201.222.5.14 ........... 201.222.5.158

Broadcast 201.222.5.7 201.222.5.15 ........... 201.222.5.159

Depart - 1

Depart – 2

Depart ...... Depart – 20

Page 26: 05 week 5_ip_addressing

JARINGAN KOMPUTER

STMIK INDONESIA JK-19

TERIMA KASIH