05. BAB 3 Drainkot
-
Upload
perdana-gutomo-putra -
Category
Documents
-
view
58 -
download
2
Transcript of 05. BAB 3 Drainkot
![Page 1: 05. BAB 3 Drainkot](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/55721035497959fc0b8ccdca/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB III
DESKRIPSI DARAH PERENCANAAN DAN PERENCANAAN
DRAINASE
A. Daerah Perencanaan
Inventarisasi dan penilaian komprehensif tentang kondisi di dalam daerah
perencanaan dan pendekatan kondisi luar adalah langkah awal dalam
melaksanakan pembangunan berdampak rendah (LID). Proses inventarisasi dan
penilaian menyediakan informasi yang diperlukan untuk perencanaan situs dan
tata letak dengan mengidentifikasikan arus dan memperkirakan kondisi sebelum
pembangunan. (Hinman, 2005:6)
3.1 Geografi
Secara garis besar Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Tembalang terletak di Kecamatan Tembalang, Kodya Semarang. Kawasan yang
memiliki luas total sebesar 1.237 Ha ini memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut:
Sebelah Barat berbatasan dengan kampus Fisip Universitas Diponegoro
Sebelah Selatan berbatasan dengan areal Koperasi Universitas Diponegoro
Sebelah Timur berbatasan dengan gedung Profesor Sudarto Universitas
Diponegoro
Sebelah Utara berbatasan dengan kampus Arsitektur Universitas
Diponegoro
3.2 Topografi
Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro Tembalang
memiliki titik terendah pada level 160 m dpl dan titik tertinggi pada level 265 m
dpl. Keadaan topografi Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Tembalang digolongkan antara perbukitan rendah dan perbukitan sedang.
52
![Page 2: 05. BAB 3 Drainkot](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/55721035497959fc0b8ccdca/html5/thumbnails/2.jpg)
Gambar 3. 1 Peta Topografi Kawasan Kampus niversitas Diponegoro Tembalang
(Sumber:BABSI,2007)
53
![Page 3: 05. BAB 3 Drainkot](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/55721035497959fc0b8ccdca/html5/thumbnails/3.jpg)
Dari Peta Topografi diatas, Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas
Diponegoro Tembalang dapat dibagi menjadi 3 karakteristik kemiringan tanah.
3.3 Geologi
Kondisi geologi Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Tembalang dapat dibagi menjadi 3 kondisi, yaitu geomorfologi, stratigrafi dan
geologi.
3.3.1 Geomorfologi
Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro Tembalang
memiliki pola ketinggian, relief dan bentuk satuan geometrik sebagai berikut:
satuan miring,
satuan bergelombang, dan
satuan perbukitan curam.
3.3.2 Stratigrafi
Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro Tembalang
memiliki jenis batuan sebagai berikut:
satuan batuan breksi vulkanik,
satuan kolovial, dan
satuan material timbunan.
3.3.3 Struktur Geologi
Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro Tembalang
memiliki struktur geologi sebagai berikut:
struktur patahan (fault) dan
54
![Page 4: 05. BAB 3 Drainkot](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/55721035497959fc0b8ccdca/html5/thumbnails/4.jpg)
struktur retakan (joint).
3.4 Hidrologi
Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro Tembalang masuk
ke dalam wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang. Untuk wilayah Kodya
Semarang, DAS Garang mencakup 17 Kecamatan, yaitu Kecamatan Banyumanik,
Candisari, Gajah Mungkur, Gayamsari, Genuk, Gunung Pati, Mijen, Ngaliyan,
Pedurungan, Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang
Selatan, Semarang Utara, Tugu dan Tembalang dan Mijen, seluas : 38.501.67 ha.
(BPDAS Pemali Jratun, 2009)
Di Bagian Selatan ke Timur Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas
Diponegoro Tembalang terdapat aliran sungai dengan karakteristik sungai relatif
sempit, mengalir pada batuan induknya, sifat dominan adalah erosi vertikal dan
sungai berkelok karena terjadinya struktur geologi.
Pemanfaatan air tanah yang dieksplorasi dengan sumur bor maupun sumur
gali untuk lokasi kampus. Sedangkan daerah sekitar memenuhi kebutuhan air
melalui PDAM, sumur gali dan sumur bor.
Karakteristik air tanah Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas
Diponegoro Tembalang ditunjukkan dalam Tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3. 1 Karakteristik tiap satuan wilayah potensi air tanah di daerah Tembalang
ParameterJenis Akuifer
Akuifer Dangkal Akuifer DalamKedudukan Akuifer 1-20 meter bmt 40-150 meter bmtMuka Air Tanah 1-15 meter bmt 10-35 meter bmtkoefisien permeabilitas 0,57-1,113 m/hari 1,46-4,14 m/hariDebit Jenis (Qn) 0,03-0,09 ltr/dt/m 0,2-0,6 ltr/dt/mDebit Optimum (Q) 0,2-1 ltr/dt 0,6-1,9 ltr/dtJarak Antar Sumur (2R) 10-100 meter 50-500 meterKualitas Air Umumnya baik,
kondisi setempat dijumpai adanya
Umumnya baik, kondisi setempat dijumpai adanya
55
![Page 5: 05. BAB 3 Drainkot](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/55721035497959fc0b8ccdca/html5/thumbnails/5.jpg)
ParameterJenis Akuifer
Akuifer Dangkal Akuifer Dalamsisipan air tanah payau/asin
sisipan air tanah payau/asin
Sumber: Laporan Akhir Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Tengah, 2003
3.5 Vegetasi
Pemindahan lokasi belajar mengajar program Strata 1 dari Kampus
Pleburan ke Tembalang mengakibatkan pembangunan gedung-gedung baru.
Dampak dari pembangunan gedung-gedung baru itu adalah semakin berkurangnya
lahan hijau. Hal itu dapat terlihat jelas ketika melakukan pengindraan udara
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3.
Gambar 3.2 menunjukan keadaan Kawasan Kampus Teknik Sipil
Universitas Diponegoro Tembalang saat belum dibangun gedung-gedung FISIP,
FE, FIB, FH, Rumah Sakit UNDIP dan gedung dan fasilitas pendukung
perkuliahan lain. Dari gambar tersebut memperlihatkan bahwa sebelum terjadi
pembangunan gedung-gedung baru Kampus UNDIP, lahan UNDIP masih berupa
lahan hijau yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk menanam tanaman
budidaya seperti ketela pohon dan pohon pisang. Lahan yang tidak dimanfaatkan
berupa padang rumput dan ilalang di lokasi gedung kampus FISIP dan sekitarnya
sekarang.
3.6 Klimatologi
Semarang memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau
dan musim penghujan. Hujan sepanjang tahun, dengan curah hujan tahunan yang
bervariasi dari tahun ke tahun rata-rata 2215 mm sampai dengan 2183 mm dengan
maksimum bulanan terjadi pada bulan Desember sampai bulan Januari.
Temperatur udara berkisar antara 25.800 C sampai dengan 29.300 C, kelembaban
udara rata-rata bervariasi dari 62% sampai dengan 84%. Arah angin sebagian
56
![Page 6: 05. BAB 3 Drainkot](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/55721035497959fc0b8ccdca/html5/thumbnails/6.jpg)
besar bergerak dari arah Tenggara menuju Barat Laut dengan kecepatan rata-rata
berkisar antara 5.7 km/jam. (Pemerintah Kota Semarang, 2006)
Menurut DAS dan letak wilayahnya, stasiun klimatologi yang dapat
menggambarkan wilayah Kawasan Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro
Tembalang adalah Stasiun Plamongansari (Pedurungan), Stasiun Banyu Meneng
(Tembalang) dan Stasiun Gunung Pati.
3.7 Drainase Eksisting
`Jaringan drainase eksisting dibuat dengan sistem saluran terbuka yang
terdapat pada sisi jalan. Sistem drainase kampus bermuara pada dua sungai kecil
yang mengalir di sebelah Utara dan Barat area kampus.
B. Perencanaan Drainase Kampus Teknik Sipil Universitas Diponegoro
B.1 Dimensi Saluran
Dipakai Saluran drainase persegi empat dengan perbandingan H = B
A (m2) = 12370.89A (Ha) = 1.237n 0.02C 0.8Cs 1L (m) = 229.817Slope = 0.0087V asumsi (m/s) 0.5
to dari Rumus Kirpich = 5.67 (L)^ 1.156 (D)^-0.385to (menit) = 6.452559
td = L/60Vtd = 7.660567
tc = to + td = 14.11313
57
![Page 7: 05. BAB 3 Drainkot](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/55721035497959fc0b8ccdca/html5/thumbnails/7.jpg)
Persamaan Lengkung Curah Hujan (Periode ulang 5 tahunan)
Q = 0.00278 C cs I AQ = 0.257502
Q = 1/n *(R^2/3) *(s^1/2)*F
Mendapatkan nilai H dengan coba ke dalam rumus diatasQ 0.267264 H = 0.8
dari hasil coba-coba didapat H = 0.53 mMaka F = 0.53^2 0.64
Chek V2V2 = Q/F = 0.40234662
OK
Dipakai Saluran Drainase dengan dimensi H = 0,8 m B = 0,8 m
58
![Page 8: 05. BAB 3 Drainkot](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082406/55721035497959fc0b8ccdca/html5/thumbnails/8.jpg)
Gambar 3.2 Kurva Intensitas Hujan Kawasan Universitas Diponegoro
59