04 Kel01 Tt3d Arifciptavirgiawan
-
Upload
arif-cipta-virgiawan -
Category
Documents
-
view
241 -
download
1
description
Transcript of 04 Kel01 Tt3d Arifciptavirgiawan
LAPORAN LABORATORIUM ANALOG
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
Praktikum 01PENDEKATAN KARAKTERISTIK DIODA
NAMA PRAKTIKAN : ARIF CIPTA VIRGIAWAN (3314130006)NAMA REKAN KERJA : 1. IRFAN RIDHO RAFITAMA (3314130018)
2. RINALDI DWISALAM (3314130034)
KELAS/KELOMPOK : TT 3D / KELOMPOK 1TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM : 23 SEPTEMBER 2015TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 29 SEPTEMBER 2015
JURUSAN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA
SEPTEMBER 2015
PERCOBAAN 4
RANGKAIAN PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG
4.1 TUJUAN :
Menyelidiki dan mempelajari sifat-sifat dari rangkaian penyearah ½ gelombang.
Mempelajari karakteristik dan sifat bermacam-macam filter untuk penyearah ½
gelombang.
4.2 DASAR TEORI
Gambar 2.1 : Rangkaian penyearah setengah gelombang
Dari gambar 2.1 diatas merupakan contoh rangkaian dioda penyearah setengah
gelombang. Sumber AC menghasilkan sebuah tegangan sinusoida. Diasumsikan dioda
pada rangkaian di atas merupakan dioda yang ideal, siklus setengah positif sumber
tegangan akan bias maju dioda. Sejak tombol ditutup, seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2.2a, sumber tegangan siklus setengah positif akan muncul melalui resistor
beban. Pada siklus setengah negatif, dioda akan mengalami bias balik. Dalam hal ini
dioda ideal akan kelihatan sebagai saklar terbuka, seperti ditunjukkan pada gambar
2.2b dan tidak ada tegangan yang muncul pada resistor beban.
Gambar 2.2.a Gambar 2.2.b
Penjelasan lain dapat dijelaskan sebagai berikut :Rangkaian dasar penyearah setengah gelombang diperlihatkan pada gambar
1.11. dimana sisi primer transformator tersambung dengan sumber bolak-balik (ac) sedangkan sisi sekunder dihubungkan seri dengan sebuah dioda dan tahanan beban (RL).
Gambar 1.11 Rangkaian penyearah setengah gelombangJika saklar S ditutup, maka saat t1 – t2 keadaan di titik A misal berpolaritas
positip, maka pada setengah periode ini dioda ada dalam kondisi menghantar sehingga
arus IRL mengalir. Arus tersebut akan melewati tahanan RL sehingga antara titik C dan
D terbangkit tegangan yang sebanding dengan besarnya arus yang mengalir.
Gambar 1.12. Proses penyearahan setengah gelombang
Pada saat t2 – t3 titik B sedang dalam polaritas negatip dan dioda dalam
kondisi menghambat, sehingga RL dialiri arus reverse yang relatip kecil dan sering
diabaikan. Jika titik A kembali positip pada saat t3 – t4, maka proses serupa akan
terulang sehingga pada RL akan terdapat pulsa positip saja. Proses perubahan
tegangan bolak-balik menjadi pulsa searah ini disebut penyearahan dan dikarenakan
hanya setengah periode saja yang dapat dimanfaatkan, maka penyearah seperti ini
dikenal sebagai Penyearah Setengah Gelombang.
Atau dapat dipersingkat penjelasannya menjadi sseperti ini :
Pada saat perioda + Vo = Vs – Vd
Dioda ON (bias maju), arus mengalir dari Vs – D – RL – Vs
Pada saat perioda - Vo = 0
Dioda OFF (bias mundur), tidak ada arus mengalir
Bentuk Gelombang Ideal Penyearah Setengah Gelombang
Gambar 2.3a menunjukkan perwakilan graphical bentuk gelombang tegangan
masukan. Ia adalah sebuah gelombang sinus dengan nilai sesaat V in dengan nilai
puncak Vp(in). Sebuah sinusoida murni seperti ini mempunyai nilai rata-rata nol di atas
satu putaran sebab masing-masing tegangan pada saat yang sama mempunyai
kesamaan dan ketidaksamaan tegangan setengah putaran. Jika anda mengukur
tegangan dengan sebuah multimeter DC, anda akan mendapatkan nol karena volmeter
DC menunjukkan nilai rata-rata.
Dalam rectifier setengah gelombang pada gambar 2.3b, maka dioda berlaku
sebagai penghantar selama putaran setengah positif, tetapi tidak berlaku sebagai
penghantar selama putaran setengah negatif. Oleh karena itu rangkaian memotong
putaran setengah negatif seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.3c. Kita
menyebutnya sebuah bentuk gelombang seperti sebuah sinyal setengah gelombang.
Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban yang satu arah. Hal ini
berarti bahwa ia mengalir hanya pada satu arah.
gambar 2.3a gambar 2.3b gambar 2.3c
Tegangan setengah gelombang seperti gambar 2.3c merupakan sebuah
tegangan DC yang bergetar naik sampai maksimum dan menurun sampai nol selama
putaran setengah negatif. Ini bukan merupakan jenis tegangan DC yang dibutuhkan
oleh peralatan elektronik. Karena yang dibutuhkan merupakan sebuah tegagan
konstan, sama seperti halnya yang terjadi pada sebuah baterai.
Ketika anda mengalami masalah,anda dapat menggunakan dioda ideal untuk
menganalisis rectifier setengah gelombang. Hal ini berguna untuk mengingat bahwa
tegangan puncak saat keluar sama dengan tegangan saar masuk.
Setengah gelombang ideal : Vp(out) = Vp(in) – 0,7 V
Drop Tegangan.
Untuk menentukan tegangan rata-rata DC yang melewati beban resistor,
terlebih dahulu tegangan drop pada dioda harus dihitung. Untuk arus lebih besar
tegangan yang drop arah maju dapat mencapai 1volt.
Gambar 3. Drop tegangan yang timbul pada dioda.
Bila drop tegangan pada dioda diperhitungkan, tegangan puncak ke puncak
yang melewati beban sedikit berkurang dibandingkan tegangan input. Perhatikan
gambar 3. berikut ini. Terlihat pada gambar drop tegangan yang melintasi dioda
silicon arah maju adalah 0,7 volt, sehingga teg yang melintasi beban 8.3 volt.
4.3 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1) Trafo step down 6 V dan 12 V : 1 buah
2) Multimeter : 2 buah
3) Osiloskop : 1 buah
4) Dioda silikon : 4 buah
5) Dioda jembatan (bridge) : 1 buah
6) Resistor : 2 KΩ
7) Kapasitor : 1µF, 22µF, 100µF, dan 1000µF
8) Kabel-kabel penghubung
4.4 CARA MELAKUKAN PERCOBAAN
1) Buatlah rangkaian seperti gambar 1 dengan RL sebesar 2kΩ dan Vin(ac) =
12 Vpp
2) Ukur besar Vout(dc) dan Iout(dc)
3) Gambar bentuk gelombang Vin(ac) dan Vout(dc)
4) Tambahkan filter C ssebesar 1µF paralel dengan RL dan ulangi langkah 2)
dan 3)
5) Selanjutnya ganti filter C berturut-turut sebesar 22 µF, 100 µF, dan 1000
µF lalu ulangi langkah 2) dan 3)
DATA HASIL PERCOBAAN
No. Percobaan : 4.1 Pelaksanaan Praktikum : 23 September 2015
Judul : Penyearah ½ gelombang Penyerahan Laporan : 29 September 2015
Mata Kuliah : Laboratorium Digital Nama Kelompok : Arif Cipta Virgiawan
Kelas/Kelompok : TT-3D/01 : Irfan Ridho Rafitama
Tahun Akademik : 2015 : Rinaldi Dwisalam
Tabel 1.Penyearah ½ Gelombang
Vin (Volt)
Vout(dc) (Volt) Iout(dc) (mA)ukur hitung ukur Hitung
Tanpa C 6 3,12 3,18 1,2 1,59C = 1µF 6 2,18 1,41 1,1 0,708C = 22µF 6 6,12 6,518 3,5 3,25C = 100 µF 6 6,57 7,61 3,9 3,8C = 1000µF 6 6,75 6,95 3,4 3,48
ANALISA
Dari percobaaan yang dilakukan didapatkan data antara percobaan dan perhitungan
tidak terlalu signifikan, pada percobaan dengan C = 1000 µF gelombang tidak tampak itu
karena resistor yang dipakai terlalu besar dan pada C = 100 µF didapatkan nilai yang tidak
semestinya, hal itu bisa disebabkan oleh banyak faktor yang akan dijelaskan pada bagian
akhir analisa ini.
Dari percobaan yang dilakukan pun dapat dilihat dari tabel bahwa semakin besar nilai
filter (filter adalah suatu rangkaian yang dibuat dengan tujuan untuk memperbesar tegangan
DC dan memperkecil tegangan rippple pada suatu rangkaian penyearah baik setengah
gelombang maupun gelombang penuh) capacitor yang digunakan maka nilai Vout dan Iout
pun akan semakin besar pula,dapat dilihat pada tabel mulai dari C = 1µF VDC = 2,46 V hingga
C = 1000µF VDC = 16 V, itu karena penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan beban
akan memberikan efek peralatan pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar
akan menyimpan muatan pada saat pengisian. Kecepatan pengosongan muatan kapasitor
tergantung dari besarnya konstanta waku τ = RL x C.
Dengan adanya kapasitor (C) tegangan keluaran tidak segera turun walaupun
tegangan masuk sudah turun, hal ini disebabkan karena kapasitor memerlukan waktu
mengosongkan muatannya.(τ = R.C). Sebelum tegangan kapasitor turun banyak, tegangan
pada kapasitor keburu naik lagi. Tegangan berubah yang terjadi tersebut disebut tegangan
kerut (ripple voltage) hasil dari transient kapasitor.
Disebut penyearah setengah gelombang karena, pada rangkaian penyearah setengah
gelombang dioda berperan untuk hanya meneruskan tegangan positif ke beban RL. Ini yang
disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave),selain itu proses perubahan
tegangan bolak-balik menjadi pulsa searah ini disebut penyearahan dan dikarenakan hanya
setengah periode saja yang dapat dimanfaatkan, maka penyearah seperti ini dikenal sebagai
Penyearah Setengah Gelombang.
Pada percobaan ini juga kadang terjadi kesalahan, hal ini disebabkan karena :
Nilai yang terdapat pada komponen tidak presisi
Kabel penghubung atau peralatan lainnya yang dipakai sudah tidak bagus
Pada saat pembacaan multimeter kurang teliti
Adanya hambatan di dalam multimeter
Range yang di pakai tidak tepat, sehingga pada pembacaan di multimeter tidak
terlihat.
SOAL
1. Bandingkan hasil pengukuran dan hasil perhitungan pada tabel 1 sampai
dengan tabel 3 ! Mengapa terjadi demikian ?
2. Jelaskan pengaruh filter C terhadap Vout (dc) !
3. Bandingkan Vout (dc) rangkaian penyearah ½ gelombang, rangkaian penyearah
gelombang penuh dan rangkaian penyearah jembatan ! Jelaskan !
Jawab :
1. Perbedaan nilai pada hasil pengukuran dan perhitungan disebabkan oleh banyak
faktor diantaranya :
a. Nilai yang terdapat pada komponen tidak presisi
b. Kabel penghubung atau peralatan lainnya yang dipakai sudah tidak bagus
c. Pada saat pembacaan multimeter kurang teliti
d. Adanya hambatan di dalam multimeter
e. Range yang di pakai tidak tepat, sehingga pada pembacaan di multimeter tidak
terlihat.
2. Penjelasan tentang rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter C / yang mempunyai gelombang ripple :
Gambar II.3 Rangkaian penyearah setengah gelombang dengah filter C
Gambar II.3 adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter
kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk
gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar II.4 menunjukkan bentuk
keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter
kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana
pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya
garis b-c bukanlah garis lurus tetapi eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan
kapasitor.
Gambar II.4 Bentuk gelombang dengan filter kapasitor
Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus I yang mengalir ke beban R.
Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal.
Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam.
Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang
besarnya adalah :
Vrpp = Vm -VL …....... (1)
dan tegangan dc ke beban adalah Vdc = Vm + Vrpp / 2 ..... (2)
Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan
ripple paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C,
sehingga dapat ditulis :
VL = Vm e -T/RC .......... (3)
Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperoleh :
Vr = Vm (1 - e -T/RC) ...... (4)
Jika T << RC, dapat ditulis : e -T/RC » 1 - T/RC ..... (5)
sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang
lebih sederhana :
Vr = Vm(T/RC) .... (6)
V/mR tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara
beban arus I dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr. Perhitungan ini efektif
untuk mendapatkan nilai tengangan ripple yang diinginkan.
Vr = I T/C ... (7)
Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan ripple
akan semakin besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan ripple
akan semakin kecil. Untuk penyederhanaan biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode
satu gelombang sinus dari jala-jala listrik yang frekuensinya 50Hz atau 60Hz. Jika
frekuensi jala-jala listrik 50Hz, maka T = Tp = 1/f = 1/50 = 0.02 det. Ini berlaku untuk
penyearah setengah gelombang. Untuk penyearah gelombang penuh, tentu saja
fekuensi gelombangnya dua kali lipat, sehingga T = 1/2 Tp = 0.01 det.
Penjelasan Capacitor filter lainnya :
Penyearah ½ gelombang dengan cap C dihubungkan paralel dengan RL
dan tahanan bias maju diode sangat kecil dibanding RL karena itu selama ½
siklus positif, capacitor mengisi muatan ke harga puncak ac input. Capacitor
mengisi dan mengosongkan muatan selama siklus penuh ac input. Capacitor
mengisi ketika input cukup besar untuk bias maju diode. Capacitor
mengosongkan muatan melalui RL ketika input jatuh ke level tegangan dimana
diode bias mundur.
Makin kecil konstanta waktu τ =RLC, makin cepat tegangan capacitor
menurun sebelum pulsa positif muncul dan capacitor mengisi muatan lagi.
Perbandingan konstanta waktu RLC kecil dan besar seperti pada gambar di
bawah.
Fluktuasi tegangan dalam filter disebut tegangan ripple, dimana dalam
aplikasi harus dijaga sekecil mungkin.
% ripple ( r ) = tegangan ripple eff. (RMS) x 100 %
Tegangan DC ( av )
Penambahan nilai kapasitor yang dipararel dengan beban akan memberikan efek
peralatan pulsa DC yang lebih halus. Nilai kapasitor yang lebih besar akan menyimpan
muatan pada saat pengisian. Kecepatan pengosongan muatan kapasitor tergantung dari
besarnya konstanta waku τ = RL x C.
Gambar 2.2 memperlihatkan rangkaian penyearah gelombang penuh dilengkapi filter
kapasitor .
Perhatikan gambar 2.3 diatas, pada saat T1 kapasitor terjadi pengisian muatan.
kapasitor mendekati harga tegangan puncak Um (maksimum) jika tegangan pulsa
turun lebih rendah dari Um maka kapasitor akan mengosongkan muatannya. Dengan
adanya kapasitor (C) tegangan keluaran tidak segera turun walaupun tegangan masuk
sudah turun, hal ini disebabkan karena kapasitor memerlukan waktu mengosongkan
muatannya.( τ = R.C). Sebelum tegangan kapasitor turun banyak, tegangan pada
kapasitor keburu naik lagi. Tegangan berubah yang terjadi tersebut disebut tegangan
kerut (ripple voltage) hasil dari transient kapasitor.
Keluaran dari penyearah terdiri dari tegangan searah dan tegangan bolak balik atau ripple.
Faktor kerut (ripple) didefinisikan :
r=Hargaefektif komponen signal ACHargarata−rata signal DC
r=Vr (rms)
Vdc
Dimana :
Ur (rms) = harga tegangan kerut yang terukur oleh volt meter AC.
Udc = harga tegangan keluaran DC yang terukur oleh volt meter DC.
% r = persentase dari tegangan kerut.
Tegangan kerut adalah berbanding langsung terhadap arus beban (RL). Gambar 2.4
mempelihatkan bentuk gelombang dg menggunakan filter & tanpa filter untuk penyearah
setengah gelombang dan gelombang penuh.
KESIMPULAN
Disebut penyearah setengah gelombang karena, pada rangkaian penyearah setengah
gelombang dioda berperan untuk hanya meneruskan tegangan positif ke beban RL. Ini yang
disebut dengan penyearah setengah gelombang (half wave),selain itu proses perubahan
tegangan bolak-balik menjadi pulsa searah ini disebut penyearahan dan dikarenakan hanya
setengah periode saja yang dapat dimanfaatkan, maka penyearah seperti ini dikenal sebagai
Penyearah Setengah Gelombang. Jika rangkaian diparalelkan dengan filter C maka rangkaian
akan mempunyai keluaran gelombang ripple. . Selain itu dengan adanya filter capacitor,
semakin besar nilai capacitor maka semakin besar pula nilai Vout dan Iout nya.
Tegangan setengah gelombang seperti gambar dibawah merupakan sebuah tegangan
DC yang bergetar naik sampai maksimum dan menurun sampai nol selama putaran setengah
negatif. Ini bukan merupakan jenis tegangan DC yang dibutuhkan oleh peralatan elektronik.
Karena yang dibutuhkan merupakan sebuah tegagan konstan.
Dalam rectifier setengah gelombang maka dioda berlaku sebagai penghantar selama
putaran setengah positif, tetapi tidak berlaku sebagai penghantar selama putaran setengah
negatif. Oleh karena itu rangkaian memotong putaran setengah negatif seperti yang
ditunjukkan dalam gambar diatas. Kita menyebutnya sebuah bentuk gelombang seperti
sebuah sinyal setengah gelombang. Tegangan setengah gelombang menghasilkan arus beban
yang satu arah. Hal ini berarti bahwa ia mengalir hanya pada satu arah.
LAMPIRAN