03SKGUB176

3
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 176 TAHUN 2003 TENTANG BAKU TINGKAT GETARAN, KEBISINGAN DAN KEBAUAN DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang a. bahwa untuk menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup agar dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, maka perlu upaya pengendalian pencemaran dan atau perusakan lingkungan; b. bahwa salah satu dampak dari usaha atau kegiatan yang dapat menggangu kenyamanan dan kesehatan manusia, makhluk hidup lainnya serta lingkungan adalah akibat getaran, kebisingan dan kebauan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Baku Tingkat Getaran, Kebisingan dan Kebauan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; Mengingat 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950, sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 1959; 2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep- 48/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan; 8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep 49/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Getaran; 9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep 50/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan; 10. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta jo Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 89 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG BAKU TINGKAT GETARAN,KEBISINGAN DAN KEBAUAN DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

description

SK Gubernur DKI

Transcript of 03SKGUB176

Page 1: 03SKGUB176

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 176 TAHUN 2003

TENTANG BAKU TINGKAT GETARAN, KEBISINGAN DAN KEBAUAN

DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, Menimbang a. bahwa untuk menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup agar

dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, maka perlu upaya pengendalian pencemaran dan atau perusakan lingkungan;

b. bahwa salah satu dampak dari usaha atau kegiatan yang dapat

menggangu kenyamanan dan kesehatan manusia, makhluk hidup lainnya serta lingkungan adalah akibat getaran, kebisingan dan kebauan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut huruf a

dan b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Baku Tingkat Getaran, Kebisingan dan Kebauan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950, sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 1959;

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup; 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Pengendalian Pencemaran Udara; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep-

48/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan; 8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep

49/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Getaran; 9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep

50/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan; 10. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4

Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta jo Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 89 Tahun 2001 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TENTANG BAKU TINGKAT GETARAN,KEBISINGAN DAN KEBAUAN DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 2: 03SKGUB176

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan seimbang

terhadap suatu titik acuan. 3. Baku Tingkat Getaran adalah batas tingkat getaran yang diperbolehkan di

lingkungan sehingga menjamin kenyamanan dan kesehatan manusia. 4. Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam

tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan manusia.

5. Tingkat kebisingan adalah ukuran energi bunyi yang dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat dB.

6. Tingkat kebisingan sinambung setara atau Leq adalah nilai tingkat kebisingan dari kebisingan yang berubah-ubah (fluktuatif) selama waktu tertentu, yang setara dengan tingkat kebisingan dari kebisingan yang ajeg (steady) pada selang waktu yang sama.

7. Tingkat kebisingan rata-rata maksimal atau Lmax adalah nilai tingkat kebisingan yang merupakan rata-rata dari nilai-nilai maksimal selama waktu tertentu.

8. Baku Tingkat Kebisingan adalah batas maksimal tingkat kebisingan yang diperbolehkan di lingkungan sehingga menjamin kenyamanan dan kesehatan manusia.

9. Kebauan adalah bau yang tidak diinginkan dalam kadar waktu tertentu yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan manusia.

10. OU/m3 (olfactometri unit) adalah satuan dari tingkat kebauan. 11. Baku Tingkat Kebauan adalah batas maksimal tingkat kabauan yang diperbolehkan

di lingkungan sehingga menjamin kenyamanan dan kesehatan manusia.

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1). Maksud ditetapkannya Keputusan ini adalah untuk menentukan Baku Tingkat Getaran, Kebisingan dan Kebauan.

(2). Tujuan ditetapkannya Keputusan ini adalah untuk memberikan batasan tingkat getaran, kebisingan dan kebauan yang berada di lingkungan untuk menjamin kenyamanan dan kesehatan manusia.

BAB III BAKU TINGKAT GETARAN, KEBISINGAN DAN KEBAUAN

Pasal 3

(1). Baku Tingkat Getaran di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Keputusan ini.

(2). Baku Tingkat Kebisingan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagaimana tersebut dalam Lampiran II Keputusan ini.

(3). Baku Tingkat Kebauan di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan metode pengukuran ditetapkan sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Keputusan ini.

BAB IV METODE PENGUKURAN DAN ANALISIS

Pasal 4

(1). Metode pengukuran dan analisis Tingkat Getaran adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV Keputusan ini.

(2). Metode pengukuran dan analisis Tingkat Kebisingan adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran V Keputusan ini.

Page 3: 03SKGUB176

BAB V KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 5

Baku Tingkat Getaran, Kebisingan dan Kebauan Daerah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Keputusan ini dapat ditinjau kembali dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

Pasal 6

Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 214/KPTS/1991 tentang Baku Mutu Lingkungan Daerah untuk wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan tidak berlaku, sepanjang berkaitan dengan Baku Tingkat Kebisingan.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 30 Desember 2003

GUBERNUR

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

ttd

HAMENGKU BUWONO X

Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 30 Desember 2003

SEKRETARIS DAERAH

PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

ttd

BAMBANG S. PRIYOHADI NIP 110021674

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2003 NOMOR 44 SERI E