03.peranan lift saat kebakaran

26

Click here to load reader

Transcript of 03.peranan lift saat kebakaran

Page 1: 03.peranan lift saat kebakaran

SELAMAT DATANGSALAM SEJAHTERA

Peranan Lift sebagai Sarana Transportasi Vertikal dalam Gedung

Saat keadaan darurat kebakaran

Paparan oleh : Ir. Sarwono Kusasi

Page 2: 03.peranan lift saat kebakaran

Tangga dan Lift Kebakaran

Page 3: 03.peranan lift saat kebakaran

Pengendalian Asap pada Bangunan Tinggi

Page 4: 03.peranan lift saat kebakaran

A. Penambahan Leasing Space

Page 5: 03.peranan lift saat kebakaran

B. Penambahan Leasing Space

Page 6: 03.peranan lift saat kebakaran

Inti di Luar Bangunan – Satu Jalur Koridor

Page 7: 03.peranan lift saat kebakaran

Inti Ditempatkan Acak-Jalur Koridor Tidak Berpola

Page 8: 03.peranan lift saat kebakaran

1. Ketentuan Materi P.U no.10/KPTS/2000

Bahaya Kebakaran pada Gedung

II.3.1. Akses Petugas1. Dinding siap dibuka. Panel kaca dipecahkan.

Bebas hambatan.2. Dua akses berjarak 20 m, pada basis luas

lantai 620 m2.3. Jalan akses bagi petugas diberi tanda

segitiga merah.

Page 9: 03.peranan lift saat kebakaran

2. II.3.2. Fasilitas Lift (LK) bagi Pertugas

Kombinasi dengan tangga dalam satu saft yang terlindungi (tahan api dan kedap asap)

II.3.3. Tinggi efektive bangunan = 20 m (+ 7 lantai)Basement kedalaman 10 m (sampai Bsmt-3)LK harus mampu melayani semua lantai tingkatan.

Page 10: 03.peranan lift saat kebakaran

3. V.4.6. Minimal satu unit LK

untuk bangunan tinggi efektif 25 m (8 lantai) pada saft yang berbeda masing-masing saft terdapat satu unit LK.

Contoh : Low Zone 4 unit lift 8/8 = satu LKMedium Zone lt.1 9 s/d 20 = satu LKHigh Zone lt.1 21 s/d 30 = satu LKSaf untuk LK harus tahan api

Page 11: 03.peranan lift saat kebakaran

4. Menteri PU no.10/KPTS/2000

1. Lift kebakaran harus memenuhi persayaratan SNI.2. Bangunan kelas 9A (perawatan kesehatan)

Dimensi kereta = lebar 1.60 m x dalam 2.28 mDimensi pintu = lebar 1.30 m x tinggi 2.10 mKapasitas (daya angkut) = 600 kg untuk bangunan tinggi efektive 75 m (= + 23 lantai)

3. Kabel catu daya harus tahan api selama 1 jam Kabel harus terlindungi (dalam saluran tertutup).

Page 12: 03.peranan lift saat kebakaran

5. Persyaratan SNI 03-6573-2001

7.5.3. Kelompok lift (satu group operation) Satu lift sebagai LK. Saft (dinding RL) tahan api untuk masing-masing kelompok.

7.5.4. Pintu-pintu darurat harus tahan api (1 jam).

7.5.5. R/L untuk LK harus tahan api sesuai dengan ketentuan bangunannya.

Page 13: 03.peranan lift saat kebakaran

6. SNI 03-6573-2001 Keadaan Darurat

6.2.1. Lift tidak boleh (bukan) sebagai fasilitas evakuasi. Atas keputusan manajer kebakaran dapat digunakan jalan pelarian (egress) sebagaisarana awal, sampai bunyi sirene yang kedua.

6.2.2. Semua lift yang beroperasi ataupun yang diam atau turun ke lobi utama, dan pintunya membuka. Operasi berikutnya dengan kunci kontak oleh petugas kebakaran yang terlatih.

Page 14: 03.peranan lift saat kebakaran

7. SNI 03-6573-2001

6.2.2 Syarat-syarat LK1. Khusus dipakai oleh petugas kebakaran.2. Lift siap dilantai yang ditetapkan dengan pintu

membuka.3. Operasi LK dengan kunci kontak.4. Luas kereta min 2.0 m2 (contoh 1.5m x 1.40m).

Pintu lebar min 1.0m x tinggi 2.10m.5. Tempo perjalanan max.60 detik sampai lt.teratas.6. Operasi buka pintu dengan pijit tombol (kontinyu)7. Pintu dan KM tahan api dan kedap asap selama

satu jam.8. Terminal bawah dengan lobi cukup luas untuk

petugas, agar tidak terhalang.

Page 15: 03.peranan lift saat kebakaran

8. Syarat-syarat LK SNI 03-6573-2001

1. Sumber daya dari generator listrik cadangan (GLC).

2. Kabel daya dari KM sampai GLC harus tahan api dan dipasang tanpa gangguan.

3. Saklar utama di KM diberi tanda-tanda agar jangan dibuka/diputus.

4. Saklar utama khusus (terpisah) dari saklar-saklar utama lainnya.

Page 16: 03.peranan lift saat kebakaran

9. Gambar Simbol Akses Petugas

Page 17: 03.peranan lift saat kebakaran

10. Peraturan Men Nakertrans no. 03/MEN/1999

Pasal 6 : Kamar mesin lift dan pintu masuk harus

tahan api satu jam. Ukuran pintu min 0.7 x 2.0 m.Alat pemadam api ringan 5 kg jenis kering.

Pasal 9 : R/L (saft) harus tahan api (sesuai

persyaratan bangunan).Pintu lantai lift tahan api satu (1) jam.

Page 18: 03.peranan lift saat kebakaran

11. PUIL 2000

Pasal 4.11.3 Saklar UtamaPerlengkapan evakuasi dan lift harus dikendalikan oleh suatu saklar utama yang terpisah dari saklar yang mengendalikan instalasi lainnya.

Pasal 4.11.4.2 LK harus dikendalikan dan diamankan secara terpisah dari lift-lift lainnya.Saklar alih untuk supply daya cadangan (GLC)

ditempatkan pada papan hubung utama atau papan hubung pengendali api (asap) dan ditempatkan pada kamar mesin lift.

Saklar papan hubung utama harus terlindung dan jenis tertutup dan kuat, dengan plat baja 1.2 mm.

Page 19: 03.peranan lift saat kebakaran

12. Pasal 4.11.5.

Saklar papan hubung dan Saklar alih harus diberi tanda yang jelas.

JIKA TERJADI KEBAKARAN SAKLAR JANGAN DIPUTUS

Page 20: 03.peranan lift saat kebakaran

13. 4.11.6.

PengawatanKabel catu dayaBerisolasi mineral, berpelindung mineralBerselubung tembaga atau polimerik

Terlindung dari gangguan mekanik Dipasang pada saluran/selungkup bebas dari gangguan.

Page 21: 03.peranan lift saat kebakaran

14. ASME / ANSI A17.1 dan A17.3

1) Sprinkler tidak boleh dipasang di KM lift.Tetapi NFPA 13 menyatakan Automatic sprinkler system harus dipasang pada semua ruangan (termasuk KM lift).

2) ASME A17.1 TestingUjian operasi kebakaran dilakukan tiap-tiap kwartal (3 kali per tahun).Pintu-pintu tahan api dibuat dipabrik, diberi tanda sticker “tahan api” dan diawasi oleh dinas lab independent 3 kali per tahun dengan catatan (record) hasil mutu testing.

Page 22: 03.peranan lift saat kebakaran

15. ASME A17.1

Lift sebagai sarana pelarian (evakuasi, egress) saat sirene pertama bunyi.1) Dengan bimbingan petugas terlatih, dan 2) Petunjuk/monitor dari manajer.

3 unit lift equivalent dengan tangga darurat sebagai jalan keluar evakuasi.

Page 23: 03.peranan lift saat kebakaran

16. Keputusan Gubernur DKI

Pengunaan Eskalator pasal 109 maksimal untuk 4 lantai.Lt.4

Lt.3

Lt.2

Lt.1

Dilengkapi pengaman/pencegahan menjalarnya api dan asap.

Page 24: 03.peranan lift saat kebakaran

17. Keputusan Gubernur DKI no.1173 th 1982

Pasal 1 : Petugas kebakaran = PasukanPasal 2 : Luas lantai LK = 2.0 m

Kapasitas LK = 550 kgKabel catu daya tahan api (fire proof)Saklar kebakaran dengan tombol tekan (tanpa pegas) dalam kotak kaca bingkai merah dekat pintu lift setinggi puncak pintu.

Page 25: 03.peranan lift saat kebakaran

18. Pasal 3 dan Pasal 4

Pasal 3 : LK beroperasi independentPengendalian terjamin tidak ada hubungan dengan operasi kelompok.

Pasal 4 : Operasi cara kerja LKTombol panggil lantai tidak berfungsi Tombol panggil dikereta tetap berfungsiSaklar stop (darurat) tetap berfungsiMain circuit breaker tersendiri, terpisah dari saklar supply daya untuk lain-lainnya.

Page 26: 03.peranan lift saat kebakaran

UNTUK TANYA JAWAB, HUBUNGI:

IR. SARWONO KUSASI HP.0818.0615.5187

TERIMA KASIH atas PERHATIAN

PARA HADIRIN