LIFT Edisi 26

7

description

DIES NATALIS FT UB

Transcript of LIFT Edisi 26

Page 1: LIFT Edisi 26
Page 2: LIFT Edisi 26

2 3

Open House ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Pelaksana Dies Natalis yaitu Bapak Sugiarto. Selain dihadiri oleh Dekan FT-UB beserta para jajarannya, tampak juga sejumlah

Maba FT-UB dari masing-masing jurusan yang ikut serta hadir. Perlu diketahui, bahwa sampai saat ini jumlah mahasiswa Fakultas Teknik telah mencapai 7.000 orang dengan 18 program studi S1,S2, dan S3. Jumlah ini merupakan jumlah tertinggi dari jumlah keseluruhan mahasiswa di Universitas Brawijaya. Hal ini disampaikan oleh Bapak Harnen Sulistyo selaku Dekan FT-UB yang dilanjutkan dengan penyampaian prestasi-prestasi yang telah diraih FT-UB dalam setahun ini. Beliau juga berharap agar Fakultas Teknik dapat terus menambah prestasi-prestasinya dalam berbagai bidang seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa Fakultas Teknik.

Berbeda dari tahun sebelumnya, pada hari itu juga diadakan pameran yang menampilkan hasil karya mahasiswa dari 8 jurusan dan program studi yang ada di Fakultas Teknik. Setiap stand pameran tersebut selanjutnya dinilai oleh tim juri dimana stand yang mendapatkan nilai terbaik akan mendapatkan piala dari Fakultas Teknik. Hasil karya mahasiswa yang dipamerkan antara lain adalah jembatan dari jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin yang menampilkan hasil karya dari divisi TGK, Aerokreasi, dan Robotika, Teknik Elektro dengan robotnya, Teknik Pengairan dengan Studi Efektifitas Penurunan Kadar Parameter pada Limbah Cair Rumah Sakit dan Daerah Irigasi, Teknik Arsitektur yang menampilkan maket-maket bangunan pelestarian arsitektur, Teknik PWK dengan Studio Perencanaan Wilayah dan Bahan Daur Ulang, Teknik Industri yang menampilkan hasil hand-made mahasiswanya dan laboratorium Industri, serta yang terakhir Teknik Informatika yang menampilkan software-software game 3D dan Augmented Reality.

Bapak Harnen Sulistyo menyatakan kegembiraannya melihat hasil karya mahasiswanya. “Tahun depan acara seperti ini perlu diadakan kembali di tempat yang lebih memungkinkan” ujar beliau. Selain stand pameran, pada acara Open House tersebut menampilkan juga atraksi home band dari tiap-tiap jurusan dan program studi. Tak hanya stand pameran yang dinilai oleh tim juri, tetapi atraksi dari masing-masing home band juga dinilai. Dibuka dengan penampilan dari Home Band Fakultas Teknik, masing-masing home band jurusan dan program studi unjuk

gigi membawakan 2 buah lagu. Acara ini berakhir sekitar pukul 14.00 yang ditutup dengan penampilan dari home band jurusan Arsitektur.

Serangkaian acara Dies Natalis ini berlanjut pada keesokan harinya yaitu hari Minggu tanggal 23 Oktober 2011. Acara dimulai pukul 06.00 WIB yaitu jalan sehat yang diikuti oleh seluruh civitas akademika Fakultas Teknik yang terdiri dari Dekan dan Pembantu Dekan, dosen dan karyawan, alumni, serta mahasiswa FT-UB. Dilanjutkan dengan pembagian door prize bagi para peserta jalan sehat. Door prize utama yang telah disiapkan oleh panitia adalah LCD TV, namun banyak juga door prize- door prize lain seperti kompor, sepeda gunung, kulkas, payung, mie, dll. Di sela-sela acara pembagian door prize, diberikan juga penghargaan bagi mahasiswa berprestasi dari masing-masing jurusan dan program studi serta penghargaan bagi karyawan terbaik FT-UB. Tak hanya itu, apabila pada Dies Natalis Fakultas Teknik tahun lalu diadakan prosesi peletakan batu pertama untuk pembangunan Kantin Mojopahit, tahun ini terdapat prosesi penandatangan MOU kerjasama antara Fakultas Teknik dengan KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Jawa Timur yang bergerak di bidang perekonomian dan kewirausahaan. Diharapkan dengan kerjasama ini, nantinya seluruh aspek yang ada di Fakultas Teknik khususnya mahasiswa dapat menjadi enterpreneur yang dapat membuat lapangan kerja sendiri.

Redaksi menerima kiriman tulisan yang berisi tentang informasi - informasi yang menyangkut Fakultas Teknik ataupun kegiatan kemahasiswaaan dilingkungan Fakultas Teknik. Panjang tulisan maksimal 3 (tiga) halaman A4 spasi ganda. Redaksi berhak mengedit tulisan bila dianggap perlu selama tidak merubah maksud penulis. Kiriman tulisan dapat dikirim langsung

ke redkasi SOLID. Kiriman tulisan harus disertai dengan keterangan lengkap penulis.

ITIKADKami ucapkan syukur kepada Allah SWT, karena dengan segala sumber daya yang terbatas akhirnya LIFT edisi 26 ini bisa terbit. LIFT merupakan media yang berfungsi untuk menyampaikan kabar yang faktual yang berada di lingkup Fakultas Teknik Uni-versitas Brawijaya. Kami juga selalu senantiasa berusaha memberikan yang terbaik demi kebanggaan Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.

Tak terasa sudah 48 tahun Fakultas Teknik tercinta ini telah berdiri. kami segenap redaksi mencoba untuk meliput apa saja kegiatan yang ada di dalam rangkaian dies natalis ft ub ke 48 ini. semuanya akan disajikan di dalam rubrik FOKUS

Untuk Rubrik warta teknik kali ini, akan membahas lahirnya dua program studi baru di lingkup teknik, yaitu Sistem Informasi, Teknik Komputer, dan Teknik Kimia

Kegiatan yang ada di Fakultas Teknik cukup padat selama kurun waktu 6 bulan. Kami mencoba merangkum beberapa event dari setiap jurusan yang akan disajikan di ru-brik KAMPUS.

Kami menyadari bahwa media LIFT ini jauh dari kesempurnaan. Tetapi kami selalu berusaha menyediakan yang terbaik bagi anda. Kritik dan saran senantiasa kami nan-tikan. Kami juga selalu menantikan kerjasama dari para pembaca, demi terwujudnya Fakultas Teknik yang lebih baik. HIDUP TEKNIK !!!

PELINDUNGDekan Fakultas TeknikUniversitas Brawijaya

PENASEHATPembantu Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Teknik

PEMIMPIN UMUMDewi Rokhmah

PEMIMPIN REDAKSIYuri

KOORDINATOR LIFTNizam

TIM REDAKSIDewi, Nanda, Ita, Inez,

Winda, Hamda, Nizam, A.FahmiYuri, Aang, Hari, Arum,

Husna, Citra, Fahmy,Rizal, Huda, Sawung,Hafidz, Sari, Hendra

EDITORDewi

LAYOUT DAN GRAFISYuri, Fahmy, Rizal

DANAHarry

ALAMAT REDAKSILt.2 Ged. Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Teknik UBJl. MT. Haryono 167 Malang

Kode Pos: 65145Telp: (0341) 585941

HOMEPAGEwww.solid.brawijaya.ac.id

www.solid.or.id

diterbitkan olehLPM SOLID FT UB

Cover by Rizal

DIES NATALISFAKULTAS TEKNIKKE 48

Fakultas Teknik yang merupakan fakultas ke-6 di Universitas Brawijaya tahun ini telah memasuki usianya yang ke 48 tahun. Event Dies Natalis yang merupakan agenda rutin FT-UB, tahun ini terlihat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Bertempat di depan area parkir dosen Teknik Pengairan, pada hari Sabtu 22 Oktober 2011 diselenggarakan acara Open House yang mengusung tema Meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Daya Saing, serta Menjadi Pusat Informasi dan Layanan Unggul Berskala Intenasional.

URUT DARI ATAS KE BAWAH

- Para pemenang stand jurusan terbaik

- Pak Ari Wahjudi menyerahkan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi

- Penyerahan doorprize kepada salah seorang peserta jalan sehat

- Suasana jalan sehat Dies Natalis FT-UB

FOKUS

3 Liputan Dies Natalis Ke 484 Liputan Balada5 Daftar Mahasiswa Berprestasi Fakultas Teknik 2011

WARTEK

6 Prodi Baru Fakultas Teknik

KAMPUS

8 Teknik Pengairan : Punya Lima Event Dalam 2 Bulan9 Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia (BKSTM)9 Workshop dan Kuliah Tamu bertajuk Arsitektur Nusantara Kontemporer10 Pengabdian Masyarakat dalam Innovative Exhibition of Plano 10 Seminar Nasional Green Home Industri Exhibition11 Kurikulum Baru Jurusan Elektro11 Seminar Nasional Peningkatan Peran Infrastruktur Transportasi Pada Pertumbuhan Perekonomian Provinsi Jawa Timur Dan Wilayah Indonesia Timur11 Kunjungan HIMIT PENS ITS ke HMIF

DAFTAR ISI

Page 3: LIFT Edisi 26

4 5

Setelah itu, tiba waktunya penyerahan piala bagi stand pameran dan home band jurusan dan program studi yang telah ditampilkan pada hari sebelumnya. Berdasarkan penilaian dari tim juri diperoleh juara sebagai berikut :

Stand Pameran Hasil Karya :1. Teknik Mesin2. Teknik Arsitektur3. Teknik Pengairan

Home Band :1. Teknik Industri2. Teknik Sipil3. Teknik Arsitektur

Salah satu perwakilan mahasiswa Teknik Mesin menyatakan bahwa hasil karya yang ditampilkan pada pameran tersebut memang sudah lama dibuat, karena memang sudah sering mengikuti pameran teknologi di beberapa tempat. Sehingga pada saat Open House kemarin hanya tinggal perbaikan serta melakukan dekor untuk stand pameran sendiri. Adapun hasil karya yang ditampilkan adalah hasil karya LSO dari tiap-tiap divisi yaitu TGK (Gokart), Aerokreasi, dan Robotika yang terdiri dari pesawat header, roket, electric vehicle, gokart, dan sepeda drag.(dewi/red)

PRESTASI MAHASISWA BIDANG OLAHRAGA FAKULTAS TEKNIK 2011

Engineers Care to Village pada tahun 2011 terselenggara di Malang Selatan tepatnya di Desa Bantur RT 46 RW 10 Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. Penyelenggaraan kegiatan BALADA (Bakti Sosial Idul Adha 1432 H) dilaksanakan dua hari mulai tanggal 5-6 November 2011. Kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran dan kepekaan umat islam, serta untuk tanggap dan bertanggung-jawab terhadap permasalahan umat, agar kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sarana dakwah bagi civitas akademik Fakutas Teknik Universitas Brawijaya dan masyarakat lingkungan kampus.

Dalam kegiatan BALADA (Bakti Sosial Idul Adha 1432 H) tahun ini, seluruh panitia telah melakukan segala persiapan dengan sangat baik sejak tiga minggu sebelum pelaksanaan kegiatan ini mulai dari survei ke beberapa lokasi yang memenuhi kriteria, seperti tingkat kemiskinan warga desa, tingkat pemahaman akan agama Islam dan keterjangkauan pembagian hewan qurban ke lokasi tersebut, kemudian dilan-jutkan perencanaan rangkaian acara yang akan dilaksanakan, strategi untuk publika-

si dan penyebaran surat-surat donatur untuk para jajaran dekanat, dosen, dan seluruh mahasiswa teknik UB agar dapat berpartisipasi aktif untuk kesuksesan kegiatan sosial ini. “Syukur alhamdulillah dalam pelaksanaan kegiatan bakti sosial idul adha yang telah berlangsung beberapa hari kemarin tidak mendapatkan kendala yang begitu berarti karena seluruh panitia dan elemen masyarakat Teknik UB sangat mendukung dan dapat bekerja sama dalam terlaksananya kegiatan ini.” tutur Ketua Pelaksana BALADA 1432 H, Adwin Setyawan.

Rangkaian acara dalam pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari ramah tamah dengan warga desa sekitar yang dilaksanakan di mushola desa dengan didampingi oleh tokoh masyarakat desa setempat. Kemu-dian dilanjutkan dengan takbiran bersama dan qiyamul lail di mushola. Sholat Idul Adha dilakukan ber-sama warga desa, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban yang terdiri dari 2 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Sedangkan peserta BALADA yang wanita mengadakan bazar pakaian layak pakai serta permaianan eduaksi agama islam bagi anak-anak warga desa, serta pembagian paket sembako. (hamda/red)

LIPUTAN BALADA 1432H - Engineers Care to Village

ATAS Dekan Fakultas Teknik Bapak Harnen menandatangani MOU kerjasama dengan KADIN

BAWAHPerforma Home Band Fakultas Teknik pada Open House

PRESTASI MAHASISWA BIDANG PENALARAN DAN MINAT FAKULTAS TEKNIK 2011

Page 4: LIFT Edisi 26

6 7

Tinggi Teknik Informatika dan Komputer). Dengan mengikuti kompetensi yang sesuai dan dibantu sumber daya yang mendukung, diharapkan Sistem Informasi ini pada akhirnya mampu bersaing dengan Sistem Informasi yang ada di berbagai perguruan tinggi lainnya.

Jika membahas masalah PK2 MABA-nya, ketiga prodi ini memiliki sistem yang berbeda. Dimana PK2 MABA jurusan Teknik Kimia berada dibawah BEM fakultas yang mencakup perwakilan mahasiswa dari berbagai jurusan di Fakultas Teknik sebagai panitianya. Sedangkan PK2 Teknik Komputer dan Sistem Informasi dibaur menjadi satu dengan PK2 Teknik Informatika. Hal ini menurut ketua program studi Teknik Informatika, Bapak Sutrisno, disebabkan karena Sistem Informasi dan Teknik Komputer berada di rumpun keilmuan yang sama. Dimana dosen-dosen yang mengajar di kedua prodi ini pun sebagian besar merupakan dosen yang sama di prodi Teknik Informatika. Disamping itu juga karena kedua program studi ini masih baru, mereka sudah pasti belum mempunyai himpunan yang mampu membawahi mereka.

Sebenarnya menurut aturan yang ada, PK2 MABA merupakan tanggung jawab dan tugas dari ketua prodi, yang nantinya dibantu oleh para dosen dan mahasiswa. Oleh karena itu, untuk memudahkan terlaksananya PK2 kedua program studi yang masih baru ini, para ketua prodi yang tidak lain juga merupakan dosen di prodi Teknik Informatika pun bekerjasama dengan ketua prodi Teknik Informatika untuk mengkoordinir PK2 secara bersama-sama yang akhirnya terlaksana dengan batuan para dosen dan mahasiswa dari Teknik Informatika.

Untuk masalah alur kemahasiswaannya, seperti mengurus keperluan beasiswa dan lainnya, prodi Sistem Informasi dan Teknik Komputer yang notabene belum mempunyai himpunan ini tidak perlu bersusah payah melalui himpunan Teknik Informatika. Sebab seluruh masalah kemahasiswaan, semua prodi dan jurusan di bawah Fakultas Teknik bisa langsung melalui pembantu dekan III (PD3). Ketua prodi Teknik Informatika Bapak Sutrisno, mengharapkan nantinya prodi ini bisa menjadi sebuah jurusan. Entah nanti berupa Jurusan Informatika dan Komputer atau pun lainnya. Yang jelas, jurusan ini nanti diharapkan mampu mewadahi ketiga program studi yang serumpun kelimuan ini (Teknik Komputer, Teknik Informatika dan Sistem Informasi), dan jurusan yang diharapkan tersebut masih berada di bawah Fakultas Teknik. Memang secara nomenklaturnya, menurut rumpun DIKTI, komputer bukan merupakan bagian dari Fakultas Teknik. Mengingat di berbagai Universitas lain pun rata-rata komputer merupakan program studi yang berada di bawah Jurusan Elektro, bahkan ada yang berada di bawah Fakultas MIPA. Bahkan sebelumnya, program studi Teknik Informatika UB dulunya juga berada di bawah jurusan Teknik Elektro. Namun mereka tidak dapat berkembang karena jumlah mereka dibatasi. Sehingga pada akhirnya DIKTI melihat bahwa mereka memerlukan jumlah yang banyak seiring kebutuhan diluar akan lulusan bidang komputer yang juga banyak. Sehingga dibentuklah prodi Teknik Informatika yang langsung berada di bawah Fakultas Teknik yang nantinya berharap dapat menjadi sebuah jurusan yang bisa membawahi program studi yang masih berada dalam

rumpun keilmuan yang serupa. Perlu diingat juga, bahwa sebuah program studi tidak boleh berada dibawah program studi lain. Program studi hanya bisa berada di bawah sebuah jurusan atau langsung berada di bawah fakultas.

Rumpun keilmuan yang sama antara Teknik Informatika, Teknik Komputer dan Sistem Informasi ini karena hubungan mereka yang sangat dekat. Dimana Teknik Informatika lebih mendalami software-nya (perangkat lunak), Teknik Komputer mendalami bidang hardware-nya (perangkat keras) dan Sistem Informasi mendalami bagaimana cara mengolah suatu informasi yang lebih ditekankan pada manajemen dan bisnisnya. Keseluruhan ini masih berada di kelimuan yang serupa dalam bidang komputer. Bidang komputer itu sendiri sebenarnya masih sangat luas. Oleh karena itu, diharapkan nantinya ada jurusan baru di bidang komputer dan mampu mencakup kelimuan yang masih serumpun dan belum terjangkau, seperti game, security yang nantinya dapat lebih berkembang. Namun sekali pun pada akhirnya akan dibuat sebuah jurusan akan terdapat kendala pula. Menurut nomenklatur DIKTI, seharusnya lulusan prodi yang masih berada dalam bidang komputer bergelar S.Kom (sarjana komputer). Namun karena masih berada dalam bayang Fakultas Teknik, lulusan Teknik Informatika kemarin belum boleh menggunakan gelar S.kom dan masih menggunakan gelar ST (sarjana teknik). Hal ini membuat suatu kerancuan. Dimana prodi Ilkom (ilmu komputer) yang berada di bawah Fakultas MIPA saja dapat menggunakan gelar S.Kom bukan SS (sarjana science).

TEKNIK KOMPUTER

Melihat perkembangan dibidang komputer saat ini memang sangat berkembang pesat, namun di negara Indonesia sendiri masilah tertinggal dibandingkan negara-negara lain. Hal inilah yang melatar belakangi pembentukan Prodi Teknik Komputer. Selain itu jika kita lihat universitas di Indoesia masih jarang yang membuka Prodi Teknik Komputer sedangkan para peminat untuk masuk ke Prodi tersebut sangatlah banyak.

Saat pendirian Prodi Teknik Komputer tidak semudah membalikkan tangan, pasti ada kendala dalam pendirian Prodi Teknik Komputer tersbut. Kurangnya sumber daya yang dibutuhkan seperti manusia dan sarana prasarana, manusia yang dimaksud adalah para pengajar dan mahasiswa dari Prodi Teknik Komputer. Proses pendiriannya pun melalui berbagai tahap mulai dari rapat pleno yang diadakan oleh Prodi Teknik Informatika yang didasari akan keilmuannya, setelah persiapan pendirian di dalam rapat pleno sudah dirasa cukup akan diajukan ke Fakultas Teknik, sesampainya di fakultas akan diproses dan diadakan rapat antara pimpinan di Fakultas Teknik. Apabila dalam rapat tersebut telah disetujui maka akan didokumentasikan hasil rapat tersebut lalu dikirimkan kepihak Universitas (Rektorat) untuk diproses lebih lanjut, bila di Rektorat telah disetujui maka pihak Universitas akan mengirimkan dokumentasi hasil rapat untuk dimajukan ke DIKTI.

Untuk mendirikan sebuah Prodi baru ada beberapa syarat yang harus dilalui, begitu juga saat pendirian Prodi Teknik Komputer. Seperti harus jelas bidang keilmuannya, memiliki pangsa-pangsa yang jelas atau

yang dibutuhkan oleh negara, ini merupakan dua hal yang utama dalam pendirian Prodi baru. Selain itu perlu juga adanya dosen (minimal 6 orang untu Prodi baru), perkuliahan yang jelas, mahasiswa dan syarat leih lanjut ada saat penilaian akreditasi.

Menurut Ka.Prodi Teknik komputer, Bapak Himawat Aryadita untuk saat ini rencana paling utama dalam menjalankan Prodi ini hanyalah mengejar ketertinggalan dalam bidang Komputer. Dibidang Ilmu Komputer sendiri sebenernya terdapat lima bagian yang ada di dalamnya. Studi club itu penting adanya untuk mengejar ketertinggalan, karena ini merupakan sebuah wadah untuk kita melakukan riset bersama antara mahasiswa dengan para pengajar. (husna,nizam/red)

PRODI BARU FAKULTAS TEKNIK ?

Pembentukan sebuah prodi tidak semata-mata langsung merencanakan pembuatannya. Namun dilakukan suatu pengkajian dulu. Dalam hal ini, universitas-lah yang mengkaji prodi apakah yang akan diusulkan untuk berdiri. Pengkajian itu sendiri di dasarkan oleh kebutuhan diluar atau istilahnya bisa kita sebut sebagai stakeholder. Kebutuhan stakeholder ternyata mengarah ke situ. Dimana kebutuhan akan ketiga prodi ini sangat diperlukan oleh pihak luar. Seperti halnya universitas lain, Universitas Brawijaya pun ingin membuka peluang untuk mengakomodir kebutuhan diluar. Sehingga terbentuklah tiga program studi baru ini.

Seperti yang dikatakan oleh Pak Ari Wahjudi selaku PD3, prosedur pembentukannya sendiri menuruti prosedur dari DIKNAS atau pun DIKTI. Dengan terlebih dahulu membuat sebuah proposal yang membahas kelayakan sebuah prodi. Kemudian DIKNAS atau DIKTI akan menilai layak tidaknya suatu perguruan tinggi tersebut mendirikan sebuah program studi. Sedangkan persiapan dalam membuat program studi ini didasarkan dengan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh suatu program studi. Seperti para pengajarnya, ruang perkuliahan, labolatorium dan lainnya.

Untuk susunan sebuah prodi sendiri, sudah tidak menganut susunan seperti dulu. Dimana sebuah program studi harus berada di bawah suatu jurusan. Untuk saat ini, program studi boleh berdiri sendiri langsung di bawah fakultas. Bahkan bisa langsung dibawah universitas. Namun semua itu tergantung dari mekanisme yang dilakukan.

TEKNIK KIMIA

Teknik Kimia sebenarnya dibawahi oleh Fakultas MIPA. Namun karena kategorinya masih berupa Teknik, akhirnya rumpun mengharuskan Teknik Kimia masuk dalam Fakultas Teknik. Sehingga Fakultas Teknik pun menerimanya dari Fakultas MIPA. Maka tak heran, jika ketua prodi Teknik Kimia sendiri merupakan pihak dari fakultas MIPA yang ditarik oleh Fakultas Teknik. yakni, Professor Chandra. Beliaulah sebenarnya pioneer dalam pembentukan prodi ini. karena beliaulah yang mengetahui seluk beluk dari Teknik Kimia, mengingat beliau pula yang mengajukan proposal pembentukan prodi Teknik Kimia.

Ketiga prodi baru ini mulai dibuka dengan menuruti surat ijin beroperasi dari DIKTI yang telah keluar.

Sehingga tahun ini, ketiga program studi ini sudah bisa menerima mahasiswa baru. Berbicara mengenai PK2 dan probinmaba (program bembinaan mahasiswa baru), seharusnya ketiga program studi ini dipegang oleh organisasi yang sudah ada. Dalam hal ini, karena mereka masih berupa prodi yang belum memiliki organisasi berupa himpunan, maka PK2 dan probin mabanya dipegang oleh organisasi dalam tingkat fakuktas, yakni Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik.

Namun di forum rapat pimpinan, ditawarkan sebuah pilihan apakah PK2 dan probin maba harus berada di bawah BEM atau harus berada di himpunan yang berdekatan. Seperti halnya Teknik Komputer dan Sistem Informasi yang sangat dekat rumpun keilmuaannya dengan Teknik Informatika yang telah memiliki sebuah himpunan. Sehingga diputuskan, untuk Sistem Informasi dan Teknik Komputer dikaitkan menjadi satu dengan Teknik Informatika. Sehingga khusus untuk PK2 kedua program studi baru ini berada di bawah Teknik Informatika. Sedangkan untuk Teknik Kimia, semestinya secara rumpun keilmuan Teknik Kimia sangat dekat dengan Teknik Industri dan Teknik Mesin. Akan tetapi karena dari pihak Teknik Mesin dan Teknik Industri menolak bertindak sebagai pelaksana PK2nya, maka Teknik Kimia dikembalikan lagi kepada fakultas.

Layaknya sebuah pembangunan, pembangunan program studi ini juga menuai kendala manakala dihadapkan pada SDM yang tersedia. Apakah beberapa SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan akan ketiga program studi baru ini ataukah masih belum. Serta masalah labolatorium yang tersedia sudah layak ataukah masih belum layak. Untuk masalah labolatorium sendiri tidak perlu membuat sebuah ruang labolatorium yang baru. Akan tetapi bisa disiasati dangan menggunakan labolatorium yang telah tersedia di fakultas lain. Seperti halnya prodi Teknik Kimia yang menggunakan laboratorium di MIPA (jurusan kimia).

Harapan kedepannya dalam pembentukan program studi ini sendiri diharapkan Fakultas Teknik menjadi semakin kaya. Dalam artian, kaya akan jurusan yang semakin komplet serta kuantitas mahasiswa yang semakin banyak. Dengan bertambahnya kuantitas mahasiswa, peluang prestasi yang akan dicapai pun akan semakin besar.

SISTEM INFORMASI

Program studi Sistem Informasi terbetuk karena adanya suatu kebutuhan. Dimana para dosen yang berada di rumpun keilmuan komputer melihat adanya lima aspek dasar komputer yang terdiri dari Teknik Informatika, Sistem Informasi, Ilmu Komputer, Rekayasa Perangkat Lunak dan Teknik Komputer. Di berbagai universitas, kelima aspek tersebut telah terpenuhi. Oleh karena itu mereka berunding untuk melengkapi kelima aspek tersebut yang sebelumnya hanya berupa Teknik Informatika, Ilmu Komputer dan Rekayasa Perangkat Lunak. Maka, diajukanlah proposal kepada universtas untuk menambah program studi yang ada. Akhirnya, program studi Sistem Informasi ini pun dibuat dan diresmikan sebelum adanya penerimaan mahasiswa baru angkatan 2011.

Program studi Sistem Informasi sendiri merupakan sebuah program studi dimana prodi tersebut merupakan menejemen dari sebuah informatika. Sistem Informasi dilihat memiliki potensi yang berbeda dengan Teknik Informatika. Sebab nantinya, Sistem Informasi belajar mengenai pengelolaan usaha, pengelolaan bisnis, pengolaan organisasi, dan pengolaan manajemen, dan di Teknik Informatika hal-hal tersebut tidak diajarkan. Bapak Suprapto selaku Kaprodi Sistem Informasi mengatakan bahwa sekali pun di Sistem Informasi sendiri nantinya juga mempelajari mengenai datawarehouse, data mining dan lain sebagainya, namun semua tetap mengarah kepada konteks manajemennya. Dalam hal itu, bagaimanana cara memanajemen sebuah data.

Tidak ada kendala yang berarti dalam pembetukan dua program studi baru ini, mengingat Sistem Informasi memiliki induk semang berupa Teknik Informatika. Sehingga dalam hal sumber daya pengajar dan sarana prasana tidak ditemui kekurangan. Perlu diketahui juga bahwa saat ini Teknik Informatika menempati dua gedung sebagai sarana perkuliahan. Yakni sebagaian di gedung kuliah bersama UB (sebelah perpustakaan pusat) dan sebagian di gedung Politeknik. Sehingga untuk Sistem Informasi yang masih serumpun keilmuaan ini dapat menggunakan fasilitas yang sama yang dimiliki Teknik Informatika.

Untuk kurikulum yang digunakan, Sistem Informasi menggunakan kurikulum dengan melihat kompetensi yang diberikan oleh APTIKOM (Asosiasi Perguruan

Sebelumnya, Fakultas Teknik mempunyai 6 jurusan, yakni jurusan Teknik Mesin, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Teknik Pengairan, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Teknik Arsitektur, serta 2 prodi (program studi) yaitu prodi Teknik Industri dan Teknik Informatika. Namun tahun ini Fakultas Teknik menambah 3 program

studi baru, yaitu Teknik Komputer, Sistem Informasi dan Teknik Kimia.

Page 5: LIFT Edisi 26

8 9

Sebagai himpunan mahasiswa yang sudah berdiri sejak tahun 1978, tentunya HMP ingin memiliki program-program kerja yang inovatif, kreatif dan berkualitas baik lingkup internal maupun eksternal. Terhitung dari bulan Oktober s.d November ada 5 event yang 4 event diantaranya merupakan event bersakala kecil yakni Diklat Tirta, Bimbel Air, Baksos Idul Adha, WRE Games dan 1 sisanya adalah event berskala nasional yakni SEMINAR NASIONAL. Berikut adalah sedikit ulasan dan hasil wawancara SOLID dengan Kahim Pengairan tentang event-event tersebut :

1. Diklat Tirta

Diklat Tirta merupakan kegiatan pendampingan LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah) terhadap mahasiswa baru di Teknik Pengairan. Event ini dikhususkan hanya untuk maba saja, tidak untuk senior dan setiap maba wajib mengikutinya. Event internal yang dilaksanakan pertengahan Oktober ini merupakan program kerja tahunan yang ada di HMP.

“Tahun lalu, event ini terlaksana dengan sukses dan lancar”, tutur Lalu Bayu Adityawarman, selaku Kahim Pengairan .

Pada event ini, maba Teknik Pengairan akan diberikan materi tentang segala hal yang behubungan dengan penulisan KTI, mulai dari pengenalan PKM/KTI, bagaimana memunculkan ide, bagaimana teknik dan format penulisan PKM/KTI yang baik dan benar, dsb. Selain diberikan materi, sebagai tindak lanjutnya, seluruh maba Teknik Pengairan akan dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok diharuskan menyumbangkan ide atau gagasan mereka untuk PKM-GT yang ruang lingkup dan tema-nya tidak dibatasi. Nantinya, PKM-GT setiap kelompok akan dikirim ke fakultas untuk diseleksi, jika lolos akan dikirim ke tingkat universitas, dan harapannya dapat mewakili Universitas Brawijaya dalam lomba PKM tingkat nasional.

2. Bimbel Air

Event selanjutnya setelah Diklat Tirta adalah Bimbel Air. Bimbel Air merupakan kegiatan bimbingan belajar yang bertujuan untuk membantu pengajaran di panti asuhan. Kegiatannya meliputi pemberian materi, membantu atau membimbing adik-adik panti dalam mengerjakan tugas, dsb. Tenaga pengajar dalam event eksternal ini berasal dari panitia sendiri dan tahun ini kepanitiaan dipegang oleh angkatan 2010. Event yang merupakan program kerja tahunan ini, tahun lalu terlaksana dan berjalan sukses sesuai target.

“Untuk tahun ini, Bimbel Air akan dilaksanakan selama 1 bulan penuh mulai pertengahan Oktober. Dalam 1 bulan itu, setiap harinya panitia akan dishift bergantian membantu pengajaran di panti. Panti yang akan dituju sudah ada, yakni Panti Asuhan Sunan Ampel di Sumber Sari,” kata Kahim Pengairan menjelaskan.

3. Baksos Idul Adha

Baksos Idul Adha merupakan proker tahunan yang masih baru di HMP. Wujud dari kegiatan ini adalah berupa pemberian hewan kurban ke salah satu masjid yang ada di Malang. Pelaksanaannya awal November tepat pada Hari Raya Idul Adha 1432 H. Dana dalam kegiatan ekstenal ini berasal dari IOM, iuran dosen dan juga iuran mahasiswa Teknik Pengairan termasuk panitia. Dalam Baksos Idul Adha ini, proses penyembelihan hewan korban dan pembagiannya akan dilakukan oleh warga setempat dan dibantu oleh panitia.

“Mengenai masjid yang akan dituju, sudah ada yakni masjid di daerah Wagir, Malang Selatan”, tutur Kahim Pengairan.

4. WRE Games

Water Resources Engineering Games atau sering disebut WRE Games adalah event tahunan yang menjadi program kerja di HMP. Event ini adalah semacam olimpiade namun dalam lingkup Teknik Pengairan. Bisa juga dikatakan, WRE Games adalah kegiatan penyaluran minat bakat mahasiswa Teknik Pengairan berupa olahraga dan seni. Banyak bidang olahraga dan seni yang dilombakan, mulai dari futsal, basket, voli, catur, fotografi, bahkan sampai permainan rubik dan PES 2011 pun juga ada. Pelaksanaan event yang satu ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, yakni ± 1 bulan.

“Dalam waktu kurang lebih 1 bulan itu, WRE Games tidak setiap hari dilaksanakan, karena peserta dan panitianya pasti juga ada kuliah, jadi jadwalnya juga akan menyesuaikan,” kata Kahim Pengairan.

Event yang akan dilaksanakan awal November hanya boleh diikuti oleh mahasiswa pengairan minimal semester III, jadi maba yang masih dalam proses probinmaba tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan ini.

5. Seminar Nasional

Seperti yang tersebut di atas, ada 1 event yang merupakan event berskala Nasional, yakni SEMINAR NASIONAL. Panitia event ini sudah terbentuk dengan ketua pelaksana saudara Irfan Ulumuddin, mahasiswa pengairan angkatan 2008.

“Sampai dengan saat ini, SEMINAR NASIONAL tersebut masih dalam penggodokan panitia. Rencananya tema yang diambil adalah tentang Climate Change, dengan target mendatangkan Menteri Lingkungan Hidup,” tutur Ketua HMP.

Rencananya, Seminar Nasional ini akan mendatangkan 3 pemateri. Tentang siapa saja pemateri itu, masih dikoordinasikan oleh panitia. Konsep seminar akan dibuat seperti diskusi panel, jadi setelah masing-masing pemateri memaparkan materi, akan ada diskusi bersama antara seluruh pemateri dengan peserta seminar.

“Seminar ini rencananya akan dilaksanakan di Gedung Widyaloka, dengan target peserta 300 orang,” imbuhnya.

Dari kelima event tersebut di atas, Kahim Pengairan berharap semua event dapat terealisasi dan berjalan dengan sukses dan lancar. (fahmy/red)

Teknik Pengairan : Punya Lima Event Dalam 2 Bulan Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia (BKSTM) adalah suatu organisasi yang di bentuk pada pertemuan ketua jurusan/program studi/departemen Teknik Mesin perguruan tinggi se-Indonesia pada tanggal 29 Mei 2002 di Jurusan Teknik Mesin ITS. Anggota dari BKSTM adalah lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan teknik mesin atau yang sejenis.

Tujuan pendirian BKSTM adalah untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan untuk meningkatkan kerja sama antar perguruan tinggi Teknik Mesin dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, meningkatkan interaksi perguruan tinggi anggota dengan lembaga lain dan, meningkatkan sumber daya anggota dalam menjawab tantangan dan persaingan global.

Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKSTM) dari berbagai Jurusan/Program Studi Teknik Mesin di Indonesia pada dasarnya telah menyelenggarakan kegiatan tahunan berupa Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin (SNTTM) dan Musyarawarah BKSTM. Untuk memperluas jangkauan keikutsertaan pihak lain dalam kegiatan tahunan BKSTM, mulai tahun 2011 ini BKSTM menyelenggarakan kegiatan Lomba Nasional Tahunan Rancang Bangun Mesin. Kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa Program Sarjana (S1) Teknik Mesin seluruh Indonesia.Pada tahun 2011 ini, topik yang diambil adalah “Alat Bantu Produksi”.

Acara SNTTM selama 2 hari, bertempat di UB Hotel dan GBT. Jumlah peserta seminar 128 peserta. Perserta berasal dari Dosen anggota BKSTM yang sedang melakukan penelitian, selain itu juga praktisi dari PT.INKA, PT. PINDAD dan lain lain.

Kegiatan Lomba Nasional Tahunan Rancang Bangun Mesin yang diselenggarakan oleh BKSTM Indonesia pada tahun 2011 ini secara umum dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap penilaian atas proposal yang telah masuk (desk evaluation) dan tahap pemaparan proposal dari 10 kelompok peserta yang lolos pada tahap penilaian yang dilaksanakan pada hari Rabu, 2 November 2011 bertempat di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. Dewan juri yang bertugas pada tahap pemaparan proposal adalah Dr. Ir. Ade Bagja, MME (KaDiv Senjata, Direktorat Sistem Senjata PT Pindad Bandung), Dr. Ir. Gatot Prayogo, M.Eng.(Staf Pengajar Universitas Indonesia), Ir. Janu Pardadi, MT. (Staff Pengajar Universitas Gajah Mada) dan Oki Purwanto (Managing Director PT Tekno Logika Utama). Setelah tahap pemaparan proposal selesai dilaksanakan, berikut ini nilai total yang diperoleh masing-masing kelompok peserta. Nilai total setiap kelompok peserta merupakan kombinasi dari 60% nilai yang diperoleh pada tahap desk evaluation dan 40% nilai pemaparan.

Peringkat pertama pada lomba ini berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang mengembangkan sebuah rancangan mesin unwinder yang lebih efisien dibandingkan mesin unwinder yang telah ada. Mesin unwinder yang berfungsi sebagai pemasok kertas pada suatu mesin produksi kertas ini dirancang agar dapat mengurangi lead time pada waktu penggantian rol kertas, lebih mudah dalam berproduksi dengan bahan baku berbentuk rol dan dapat mengurangi resiko

kecelakan kerja pada mesin unwinder. Sebagai peringkat pertama perlombaan ini, kelompok dari ITB ini berhak memperoleh hadiah sebesar 20 juta rupiah.Peringkat kedua dalam perlombaan ini yang merupakan kelompok peserta dari Universitas Indonesia, mengajukan sebuah rancangan ragum yang dapat digunakan untuk meningkatkan fleksibilitas pada kegiatan kerja bangku. Rancangan ragum ini diharapkan dapat mempermudah dalam proses penggurdian (drilling) dan pengelasan (welding) pada bentuk-bentuk sudut yang sulit dikerjakan dengan menggunakan ragum-ragum biasa. Sebagai peringkat kedua, kelompok peserta dari UI ini berhak membawa pulang hadiah sebesar 10 juta rupiah.

Kelompok peserta yang menduduki peringkat ketiga pada perlombaan ini mengambil tema perancangan tangan robot untuk keperluan material handling. Kelompok peserta dari ITB ini memberikan batasan-batasan pada kegiatan perancangan tangan robot yang dilakukan. Batasan-batasan tersebut adalah tangan robot harus bersifat multifungsi, ditujukan untuk kegiatan material handling secara efisien dan mempunyai sistemfailsafe agar benda yang dipindahkan.Sedangkan tuan rumah sendiri menduduki peringkat 7 dengan tema rancangan meja bor duduk yang dapat bergerak ke segala arah. Rancangan meja bor ini bertujuan untuk mempermudah pekerja ketika membor dengan sudut yang berbeda-beda. (A.Fahmi/red)

Badan Kerja SamaTeknik Mesin Indonesia (BKSTM)

Workshop dan Kuliah Tamu bertajuk Arsitektur Nusantara Kontemporer

Indonesia mempunyai banyak ragam dan budaya yang menggambarkan dirinya. Walaupun banyak perbedaan, tak membuat Indonesia mejadi terpisah-pisah. Ragam dan budaya tersebut salah satunya terdapat pada arsitektur bangunannya. Ciri khas inilah yang diangkat oleh para mahasiswa arsitektur Universitas Brawijaya dalam sebuah workshop dan kuliah tamu. Workshop dan Kuliah Tamu bertajuk Arsitektur Nusantara Kontemporer, mendatangkan arsitek-arsitek berskala nasional yang beberapa diantaranya pernah berdiri di kancah internasional, bertujuan untuk memadukan arsitektur bangunan modern dan ciri khas Indonesia. Membuatnya tidak tradisional, namun tidak juga menghilangkan lokalitasnya. Seperti yang dikatakan oleh Yogi Aditya selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Arsitek Universitas Brawijaya, event yang diadakan rutin dalam setiap bulan ini dicetuskan oleh Bapak Galih selaku dosen , dan beberapa dosen muda. Disamping untuk membentuk sebuah arsitektur berciri khas Indonesia, acara ini juga bertujuan untuk menjelaskan dan menjadi sebuah sinkronisasi serta perbandingan antara mahasiswa dan dosen Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya tentang kecocokan antara apa yang diajarkan oleh dosen kepada mahasiswa dan praktisi di lapangan dan dunia kerja.

Workshop dihadiri oleh dosen dan kuliah tamu dihadiri oleh mahasiswa. Dengan Ketua Jurusan sebagai penanggung jawab, dosen sebagai ketua pelaksana dan panitia inti, serta mahasiswa sebagai panitia lapangan. Acara yang telah berlangsung sejak 5 bulan yang lalu ini menarik banyak minat mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas Brawijaya. Terbukti dengan banyaknya perserta yang berkisar antara 300-400 yang hadir dalam tiap acaranya dan didukung dengan harga tiket masuk yang terjangkau.

Acara ini diharapkan mampu membentuk mahasiswa arsitek menjadi mahasiswa yang siap akan dunia kerja dan bisa membuat sebuah arsitektur berbau indonesia dan mengenalkanya pada dunia luas. (rzlbgs/red)

Futsal Pengairan, salah satu kegiatan WRE Games

Page 6: LIFT Edisi 26

10 11

Tanggal 8 Oktober merupakan Hari Tata Ruang Nasional, untuk memperingatinya, Himpunan PWK mengadakan kegiatan pengabdian terhadap masyarakat dengan melakukan kegiatan biopori, kegiatan ini tergabung dalam serangkaian acara Innovative Exhibition of Plano. Acara ini sesuai tema inovatif, yaitu Penanggulangan Permasalahan Tata Ruang “Spesifikasi Pembangunan Berbasis Lingkungan se-Jawa Timur”. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2011 ini seluruhnya diikuti oleh KBM PWK. Himpunan PWK memilih kegiatan biopori karena pembuatan biopori yang sederhana sekaligus efisien terhadap waktu dan ekonomi.

Kegiatan ini dilakukan di wilayah Kelurahan Gading Kasri Wilayah ini sengaja dipilih karena daerah ini merupakan daerah rawan banjir. Saat musim hujan, banjir yang terjadi di wilayah ini bisa mencapai tinggi lutut orang dewasa. Walaupun terdapat beberapa kendala mengenai birokrasi, tetapi acara

tetap berlangsung dengan lancar, semua ini juga tidak lepas dari bantuan Bapak Lurah yang sebelumnya melakukan pendekatan pada warga. Bapak Lurah dibantu dengan Ketua RW 1 memberi pengarahan kepada warga sehingga warga juga antusias dalam kegiatan ini. Awalnya warga masyarakat bingung karena masih belum tahu tentang biopori, namun saat pelaksanaan, warga perlahan tahu tentang pembuatan serta manfaat biopori. Apresiasi warga dalam pembuatan biopori juga sangat besar. Acara ini merupakan acara rutin Himpunan PWK untuk memberi pengabdian terhadap masyarakat.

Selain itu, pada Selasa 8 November 2011 Himpunan Mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota menyelenggarakan acara talk show “Penanggulangan Permasalahan Tata Ruang dengan Spesifikasi Pembangunan Berbasis Lingkungan se-Jawa Timur” yang merupakan serangkaian kegiatan “Innovative Exhibition of Plano” yang digelar dalam rangka Dies Natalies Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB). Diikuti mahasiswa, praktisi, birokrat dan akademisi, talk show dipusatkan di gedung Dekanat FT lantai 2.

Menurut Ir. Hasbi Mujtaba, Kepala Seksi Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur, permasalahan yang sering terjadi adalah pelaksana aturan yang seringkali tidak konsisten dalam membuat perencanaan dan implementasinya di lapangan. Ditambah lagi, belum adanya kesadaran masyarakat dalam upaya turut menjaga lingkungan. Untuk mensiasati hal ini, maka diterbitkanlah payung hukum disamping upaya lainnya.

“Perencanaan tata lingkungan yang baik harus bisa mendorong terciptanya perilaku berwawasan lingkungan”, ungkap Dimas Wisnu Adrianto, ST, MT, M.Env.Mgmt. Pasalnya, alumni Queensland University Australia ini meragukan pendekatan yang digunakan dalam perencanaan tata ruang selama ini, yang nyaris tanpa partisipasi masyarakat. Paling tidak menurutnya ada dua pendekatan yang bisa dilakukan yakni bottom up dan top down. Untuk membentuk masyarakat yang sadar lingkungan, Dimas menekankan pentingnya pendekatan normative. Hal ini juga disepakati oleh pembicara dari Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Dr. Ir. Ibnu Sasongko, MT. “Pendekatan normative religius seperti merusak lingkungan itu berdosa mungkin akan lebih efektif”, kata Ibnu yang juga praktisi perencana. Hal ini menurutnya merupakan strategi dalam upaya memenangkan aspek lingkungan yang kini telah dikalahkan oleh aspek ekonomi dalam pembangunan di Indonesia. (inez,winda,ita/red)

Pengabdian Masyarakat dalam

Innovative Exhibition of Plano

Seminar NasionalGreen Home Industri Exhibition

Sebagai salah satu himpunan baru, tentunya kita pasti penasaran mengenai event – event apa saja yang akan dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Industri. Himpunan Mahasiswa Industri memiliki cukup banyak event yang akan dilaksanakan. Beberapa diantaranya adalah Probinmaba, Turnament Futsal antar Angkatan Mahasiswa Industri (Industrial Futsal) dan event yang cukup besar untuk diadakan adalah Seminar Nasional mengenai “Green Home Industri Exhibition” begitu menurut paparan M. Afnan (2008) selaku Ketua Departemen Internal. Seminar ini rencananya akan diadakan sekitar bulan November di Widyaloka dan mendatangkan Kementrian Lingkungan Hidup Indonesia (Gusti Moh.Hatta) dan diharapkan adanya acara seminar ini kedepannya akan menjadi suatu event rutin bagi Himpunan Mahasiswa Industri. Selain seminar, ada pula event lainnya yang diharapkan menjadi suatu event rutin setiap tahunnya, yaitu Industrial Expo, event ini bertujuan mengenalkan produk – produk hasil Industri, jobstreet, serta pameran. Rencananya event ini akan diadakan tahun 2012.

Event – event yang akan diadakan ini bertujuan untuk dapat mengenalkan Teknik Industri kedunia luar, dan bagaimana aplikasi mahasiswanya untuk bisa

kearah dunia kerja, serta sebagai suatu himpunan baru, himpunan ini memiliki motivasi untuk bisa mengadakan berbagai acara guna meningkatkan prestasi dan kualitas mahasiswanya sehingga dapat meningkatkan akreditasi untuk Teknik Industri.

Selain acara yang akan diselenggarakan untuk umum, ada pula acara internal untuk Teknik Industri guna sebagai ajang berkumpul antar angkatan, yaitu acara “Industrial Futsal”. Acara ini merupakan acara khusus Mahasiswa Teknik Industri, yang berlangsung tanggal 14 – 22 Oktober 2011 bertempat di RRI Soccer Zone. Event internal satu ini akan menjadi suatu ajang pertandingan futsal antar angkatan guna mempererat ikatan antar mahasiswa Teknik Industri. Semua event ini merupakan bentuk aplikasi dari deretan agenda yang akan dilaksanakan himpunan, sehingga semua event merupakan tanggung jawab pertama oleh Ketua Himpunan, namun tidak hanya Kahim, event ini jelas merupakan tanggung jawab dari semua yang terlibat didalamnya. Inisiatif dari dosen dan Mahasiswa Teknik Industri dapat membuahkan agenda event yang menarik dari Teknik Industri. Respon yang positif dari semua pihak jelas mendukung untuk kemajuan Teknik Industri. Semoga kedepannya bisa menjadi lebih baik dengan telah berdirinya Himpunan Mahasiswa Industri. (sari/red)

SEMINAR NASIONAL TEKNIK SIPIL :“Peningkatan Peran Infrastruktur Transportasi Pada Pertumbuhan Perekonomian

Provinsi Jawa Timur Dan Wilayah Indonesia Timur”

Semnas 2011 Teknik Sipil tahun ini diikuti oleh kurang lebih 250 peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa. Bertempat di gedung Widyaloka UB, tanggal 08 November 2011 acara ini dimulai pukul 08.00 untuk registrasi peserta. Pada semnas ini, dihadirkan empat orang pembicara yaitu :

1. Ir. Kemal Heryandri Dipl.HE (Direktur Pelabuhan dan Pengerukan)2. Ir. Wahid Wahyudi, MT (Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Ja-tim)3. Dra. Bagas Dwi Yuliandri (Biro Perekonomian Jawa Timur)4. Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng, Ph.D (Akademisi Universitas Brawijaya)

Untuk materi yang pertama yaitu dari Ir. Kemal Heryandri Dipl.HE dimulai seki-tar pukul 10.00. Beliau menjelaskan tentang peran pelabuhan dalam menunjang perekonomian di Indonesia yang dinilai masih kurang (tidak ada pelabuhan in-ternasional) bila dibandingkan dengan Singapura yang 90% pendapatannya ber-asal dari pelabuhan. Sebagai Direktur Pelabuhan dan Pengerukan, beliau saat ini sedang menggalakkan pelabuhan di Indonesia khususnya di Jatim, karena cargo yang masuk ke Indonesia melewati Jatim, yaitu pelabuhan Tanjung Perak, sedan-gkan pelabuhan Tanjung Perak sendiri sudah melebihi kapasitas.

Materi yang ke-2 disampaikan oleh Ir. Wahid Wahyudi, MT yaitu tentang Peran Infrastruktur Transportasi terhadap ekonomi Jatim. Beliau menjelaskan impact dari penggunaan kendaraan pribadi khususnya sepeda motor dapat mening-katkan kecelakaan lalu lintas (di Jatim 1200/tahun). Usaha yang seharusnya di-lakukan adalah meningkatkan angkutan umum untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan juga dengan membuat kebijakan-kebijakan untuk sepeda motor.

Antusiasme para peserta pada semnas ini sangat baik terbukti dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Setelah break untuk ishoma, acara sem-nas kembali dilanjutkan pada pukul 13.00 oleh pemateri ke-3 yang disampaikan oleh Dra. Bagas Dwi Yuliandri. Beliau menjelaskan tentang perkembangan eks-

port dan import Indonesia khususnya Jawa Timur, dimana Pemkot Perekonomian Jatim telah melakukan beberapa solusi dalam hal tersebut antara lain kebijakan segitiga besi untuk meningkatkan kesejahteraan, jaminan kemudahan, pola ker-jasama antar negara, serta dukungan akses permodalan dan perdagangan. Materi yang terakhir yaitu tentang peran transportasi dalam mendukung pereko-nomian di Jawa Timur dan Indonesia Timur disampaikan oleh Ir. Achmad Wicak-sono, M.Eng, Ph.D. Dalam materinya, beliau menjelaskan peran strategis Jatim se-bagi pintu gerbang pergerakan barang dan jasa serta permasalahan transportasi yang ada di Jatim yaitu tentang kesenjangan ekonomi dengan prasarana. (dewi/red)

Kurikulum Baru

Jurusan ElektroPergantian kurikulum di jurusan elektro dimulai sejak awal tahun ajaran 2011-2012. Sistem pengajaran pada kurikulum ini berbeda dengan kurikulum sebelumnya dimana jam praktikum dilakukan pada siang hingga sore (12.30-15.30 WIB), lalu dilanjutkan dengan kuliah pada malam hari. Pergantian kurikulum ini telah dibahas dalam open talk yang dilakukan di pertengahan semester lalu.

Kondisi seperti ini dirasa kurang efektif oleh mahasiswa. Bukan disebabkan kuliah yang berpindah pada jam malam hari, namun karena pengambilan praktikum yang dikurangi. Pada kurikulum sebelumnya, mahasiswa dapat mengambil empat praktikum sekaligus tiap semester. Namun kali ini berbeda, mahasiswa hanya dapat mengambil dua praktikum saja tiap semester. Dalam delapan semester ada 14 praktikum, sehingga apabila dicicil untuk tiap semester hanya mengambil dua praktikum akan terasa berat dan dapat memperlambat kelulusan.

Keluhan tersebut ditampung oleh himpunan yang nantinya akan didiskusikan lagi dengan pihak kurikulum dan ketua jurusan elektro untuk mencari jalan keluar yang baik. Harapan ketua himpunan elektro yaitu agar ada perubahan ulang agar memperlancar perkuliahan di jurusan elektro. (inez,winda/red)

Hari Sabtu tanggal 12 November 2011, Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika PENS Institut Teknologi Sepuluh November berkunjung ke Himpunan Mahasiswa Informatika Universitas Brawijaya. Pertemuan ini sebenarnya dijadwalkan pada pukul 13.00 akan tetapi karena masih mengadakan presentasi dengan salah satu Himpunan Mahasiswa yang ada di Malang maka jadwal acara agak sedikit molor. Acara ini merupakan permintaan dari HIMIT PENS ITS jauh-jauh hari sebelumnya. Latar belakang kedatangan himpunan yang telah berdiri 11 tahun itu adalah untuk bersilaturrahmi sesama keluarga mahasiswa dan untuk mencari masukan serta referensi barangkali di HIMIT PENS ITS masih ada kekurangan.

Acara ini dilangsungkan di gedung poltek A2.22. Acara dimulai dengan sambutan dan kemudian dilanjutkan presentasi himpunan oleh Radika Samsu Wardana selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika/HMIF yang menjelaskan struktur keorganisasian yang ada di HMIF. Kemudian dilanjutkan presentasi masing masing divisi yang terdapat di struktur HMIF. Diantaranya Kadiv Internal, Kadiv Eksternal, Kadiv Pendidikan, Kadiv Minat & Bakat dan Kadiv Kewirausahaan. Dalam presentasi ini masing-masing divisi menjelaskan beberapa proker, kinerja dan visi misi masing-masing.

Acara dilanjutkan dengan presentasi dari Ketua HIMIT PENS ITS yang diketuai oleh Rozy Muhammad. Hampir sama dengan sebelumnya Rozy menjelasan tentang sejarah, proker dan kinerja divisi divisi yang ada di himpunannya. Setelah presentasi selesai acara dilanjutkan dengan pengenalan diri oleh masing-masing peserta yang hadir untuk mencairkan suasana.

Setelah itu acara dilanjutkan tanya jawab, masing-masing dari kedua anggota himpunan. Tanya Jawab yang berlangsung rata-rata menanyakan seputar problematika yang ada di kelembagaan. Dalam sesi tanya Jawab ini ditemukan sejumlah persamaan dan perbedaan di masing-masing himpunan. Persamaan yang terlihat semisal untuk Probinmaba yang masih terjadi perbedaan persepsi

antara pihak mahasiswa dan birokrasi. Yang membedakan adalah adanya divisi Pendidikan di HMIF yang tidak ada di HIMIT PENS ITS. Proker divisi pendidikan tersebut secara keseluruhan adalah mengurusi seputar semester pendek dan beberapa hal seputar dunia perkuliahan. Dari sejumlah tanya jawab yang dilangsungkan diharapakan apa yang belum ada di himpunan masing-masing bisa terlengkapi dan ditemukan sejumlah solusi untuk kemajuan kedua Himpunan kedepannya.

“Dengan adanya kegiatan sharing kelembagaan membuat HMIF membuka wawasan dan memperbaiki diri pada kekurangan masing-masing himpunan. Selain itu ada hal yang menarik dan perlu untuk di implementasikan di lingkungan Informatika terutama pada pengkaderan PENS ITS yang sistematis dan

berbeda dengan yang ada lingkup Universitas Brawijaya.” tutur Radika.

Pesan dari Rozy Muhammad selaku Kahim dari HIMIT PENS ITS adalah HMIF merupakan himpunan yang masih baru dan masih semangat-semangatnya, dan apa yang sudah kita peroleh baik di kelembagaan ataupun di perkuliahan untuk segera mungkin diimplementasikan terhadap masyarakat sekitar dan kita sebagai mahasiswa juga merupakan motor perubahan untuk membawa bangsa ini kedepannya lebih sejahtera. (hendra/red)

Kunjungan HIMIT PENS ITS ke HMIF

Page 7: LIFT Edisi 26

1 2

3 4

5 6

7 8

9

1. Stand Jurusan Teknik Sipil2. Stand Jurusan Teknik Mesin3. Stand Jurusan Teknik Elektro

4. Stand Jurusan Teknik Pengairan5. Stand Jurusan Teknik Arsitektur6. Stand Jurusan Teknik PWK

7. Stand Jurusan Teknik Industri8. Stand Jurusan Teknik Informatika9. Stand BEM Teknik