03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

16
MATAKULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW 09-1303) PERMASALAHAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR 3 Oleh : Dr.Ir.Rimadewi Supriharjo,MIP Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

description

pengelolaan

Transcript of 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

Page 1: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

MATAKULIAHPRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW 09-1303)

PERMASALAHAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR

3

Oleh : Dr.Ir.Rimadewi Supriharjo,MIPp j ,

Jur. Perencanaan Wilayah dan KotayFTSP

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

Page 2: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

PERMASALAHAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTURINFRASTRUKTUR

• DEMOKRATISASI :tuntutan terhadap pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan infrastruktur

• DESENTRALISASI :t t t t h d b d d h d ltuntutan terhadap pemberdayaan daerah dalam penyediaan infrastruktur

• GLOBALISASI :tuntutan liberalisasi perdagangan dan investasituntutan liberalisasi perdagangan dan investasi

• REALITAS SOSIAL-EKONOMI- Pertumbuhan ekonomi rendah

Penanggulangan kemiskinan- Penanggulangan kemiskinan- Perluasan kesempatan kerja- Regional equity- Tingkat kepercayaan investor rendahTingkat kepercayaan investor rendah

Page 3: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

• PERMASALAHAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

• Inefisiensi Pengelolaan infrastruktur• Monopoli pemerintah dalam pengelolaan infrastruktur• Monopoli pemerintah dalam pengelolaan infrastruktur• Keterbatasan dana• Keterbatasan kemampuan fiskal pemerintah• Keterbatasan kemampuan pembiayaan dan

pengembangan infrasruktur baik dari sektor publik maupun swasta

• Pembayaran hutang luar negeri dan dalam negerimenguras cadangan dana pemerintah

Page 4: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

lanjutan

• KETERBATASAN KEMAMPUAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR PADA UMUMNYA PADAINFRASTRUKTUR PADA UMUMNYA PADA :

- Masalah penyediaan air bersih- Masalah pengelolaan air kotor, limbah, dan persampahan

- Masalah telekomunikasi- Masalah listrik

M l h j i j l- Masalah jaringan jalan:– Jaringan jalan pada tahun 2000 sepanjang 300.000 km,

140.000 km rusak– Biaya pemakaian jalan sebesar Rp 200 trilyun jauhBiaya pemakaian jalan sebesar Rp. 200 trilyun, jauh

melebihi kemampuan pemerintah

Page 5: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

PERMASALAHAN PENDEKATAN PENGGUNA UNTUK PERMASALAHAN PENDEKATAN PENGGUNA UNTUK MENGUKUR EFEKTIFITASMENGUKUR EFEKTIFITASMENGUKUR EFEKTIFITASMENGUKUR EFEKTIFITAS

URBAN SERVICE DELIVERY :URBAN SERVICE DELIVERY :1. Perspektif penyedia1. Perspektif penyedia : : servis provider servis provider

prinsip efisiensi pengelolaan dan prinsip efisiensi pengelolaan dan ggpenyediaan yang telah dilakukan :penyediaan yang telah dilakukan :•• Perbaikan pengambilan keputusanPerbaikan pengambilan keputusan•• Alokasi sumber daya untuk penyediaan Alokasi sumber daya untuk penyediaan

pelayananpelayanan•• Perbaikan proses perencanaanPerbaikan proses perencanaan•• Perbaikan proses perencanaanPerbaikan proses perencanaan•• Program penyediaanProgram penyediaan

Page 6: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

•• Pengaturan organisasiPengaturan organisasi•• Kelembagaan penyediaan pelayananKelembagaan penyediaan pelayanan•• Pengaturan pembiayaanPengaturan pembiayaan•• Managemen perkotaanManagemen perkotaan

2. Perspektif pengguna2. Perspektif pengguna : : service user service user efektifitas pelayanan yang diterima masyarakatefektifitas pelayanan yang diterima masyarakatp y y g yp y y g y

Belum banyak dilakukan, akibatnya :Belum banyak dilakukan, akibatnya :–– Tidak mengetahui efektifitas pelayanan yang diterimaTidak mengetahui efektifitas pelayanan yang diterima–– Tidak mengetahui efektifitas pelayanan yang diterima Tidak mengetahui efektifitas pelayanan yang diterima

masyarakatmasyarakat–– Kurang adanya “akurat feed back” dari hasil yang dicapai Kurang adanya “akurat feed back” dari hasil yang dicapai

Page 7: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

USER APPROACH DIPERLUKAN karena :

1. Pelayanan perkotaan vital bagi kehidupan setiap insan warga kota

2 Pelayanan perkotaan bersifat ‘ location spesific’2. Pelayanan perkotaan bersifat location spesific( efektifitas pelayanan dipengaruhi lokasi dan masyarakatnya)

issue kritis : “distribusi”issue kritis : distribusiImplikasi distribusi : - siapa mendapat benefit

- kelompok masyarakatk b tyang kurang beruntung

3. Pelayanan perkotaan bersifat ‘ jurisdiction spesific’y p j p( alternatif tingkat efektifitas pelayanan yang berbeda)

pengaturan organisasi k l bkelembagaan manajemen pembiayaan

Page 8: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

Location spesific pEfektifitas pelayanan ( tergantung dari

i )responsiveness)Juridiction spesific..

Responsivenes ------- Resources allocationprocess

( didasarkan atas kebutuhan dan keinginan masyarakat)

Page 9: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

EFEKTIFITAS PELAYANAN BUTUH PEMAHAMAN :

– Attitude = sosio, ekonomi, budaya– Public behaviour = perilaku– Maturity = kematangan– Perception and awareness = pandangan masyarakat

Timbul alternatif lembaga biaya organisasi penyedia

– Studi yang dilakukan negara berkembang terhadap permasalahan pelayanan perkotaan :

• Mengukur / evaluasi efisiensi performance penyedia (Mengukur / evaluasi efisiensi performance penyedia ( prosedural issue = proses improvement)

• Banyaknya management tools (concept) seperti : P3KT, MAPATDA, SPMKD, PJM,LIDAP, dst., , , ,

Page 10: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

Penekanan pada :– Strategic planning

Programing & budgeting– Programing & budgeting– Revenue collection– Administration systemy– Information system– Multi year budgeting system

I f t t i t t– Infrastructure maintenance managementYang belum dilakukan, pendekatan untuk :

– Melihat hasil ( result)Melihat hasil ( result)– Manfaat (outcome)– Pengaruh kualitas (effectiveness)

Page 11: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

URBAN SERVICE DEFICIENCIES MERUPAKAN REFLEKSI DARI RESOURCES CONSTRAINTREFLEKSI DARI RESOURCES CONSTRAINT

Tanpa user approach akan terjadi :p pp j1. Sukar untuk mengukur kegagalan atau kesuksesan suatu

program pelayanan perkotaan2. Sukar mengambil pelajaran dari pengalaman yang ada3. Sukar mengadakan koreksi untuk memperbaiki

efektiveness4. Sukar mendapatkan dukungan dari masyarakat untuk

h lusaha perluasan5. Sukar untuk memonitor pelayanan6. Sukar mengetahui persepsi dan sikap masyarakat atas

pelayanan yang diberikanpelayanan yang diberikan7. Sukar menganalisa cost and benefit pelayanan8. Pengambilan keputusan alokasi sumber daya atas dasar

pertimbangan politispertimbangan politis

Page 12: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

KONSEPSI ENTREPRENEURIAL GOVERNMENTGOVERNMENT

1 Prinsip community owned1. Prinsip community owned government

Fokus pada peran serta masyarakatMasyarakat --------------------------- PemerintahMasyarakat --------------------------- Pemerintah

mengurangi ketergantunganPeran KatalisatorTanggung jawab Dukungan Pengelolaan/pelayanan Kemudahan

Page 13: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

2. Prinsip result oriented governmentPengukuran outcome (result) orientasi pada hasil

– Tujuan, sasaran, policy program yang jelas dari organisasi penyedia

– Memakai performance indicator :p– Service output– Service level– Service delivery standardy– Service responsiveness– Service cost (transparant)

– Orientasi pelayanan kepada kepuasan pengguna berasaskan prinsip “total quality management”

– Implementasi anggaran belanja yang bersifat p gg j y g“performance” atau “outcome budgeting”

Page 14: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

3 Prinsip customer driven government3. Prinsip customer driven governmentElemen penting dalam customer oriented approach adalah :

– Orientasi organisasi penyedia pada karakteristik sosio ekonomi penyedia

– Ada prosedur, mekanisme untuk menampung-p , p gmengolah keluhan & pendapat pengguna

– Adanya garis pertanggung jawaban (accountability) yang jelas dari pada penyedia-( y) y g j p p ypengguna

– Implementasi policy yang transparan dalam penyediaan pelayanany y

– Ada unit organisasi dan program yang khusus menangani keluhan pengguna – pelayan

Page 15: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

KONSEP PERFORMANCE MANAGEMENT

User approach performance penyediapp p p y(untuk pengukuran efektifitas)

Effektif bila : - menerapkan prinsip2 performance

- berpegang pada resultoriented management

Page 16: 03 Permasalahan Pengelolaan Pemahaman

SEKIANSEKIAN