03 penghambat dan pendorong kreatifitas

19
Penghambat dan Pendorong Kreatifitas

Transcript of 03 penghambat dan pendorong kreatifitas

Penghambat dan Pendorong

Kreatifitas

Penghambat #3

Stress yang berlebihan

• Secara psikologis, orang yang terlalu stress akan semakin

sulit untuk menjaga objektifitas dan melihat alternatif

yang ada, hal ini sering kali dibarengi tekanan besar :

– munculnya perasaan seolah olah waktu yang ada tidak pernah

cukup,

– terlalu banyak yang harus ditentukan,

– atau masih terjebak.

Akibat emosi yang merugikan ini biasanya

adalah menurunnya pikiran kreatif dan

kemampuan membuat keputusan.

Pendorong #3

Kemampuan menyalurkan stress • Nilailah diri anda & isi kertas kerja anda

• Nilai antara 50 dan 63 : sejumlah hal perlu anda kembangkan agar dapat meringankan stress. Mungkin merupakan ide yang baik untuk mendiskusikan sejumlah pernyataan dengan seorang counselor atau sahabat.

• Nilai antara 21 dan 51 : Anda telah mengemukakan berbagai cara untuk menangani stress secara efektif. Catatlah sejumlah pernyataan yang ada dengan ―perlu perbaikan‖ dan buatlah strategi untuk membuatnya menjadi rata-rata.

• Nilai 20 atau lebih rendah : selamat, anda telah menemukan sejumlah cara yang sanagt bagus dalam menangani frustasi dan kerumitan hidup.

RELAKSASI

MENDALAM • Kreativitas bukanlah sekadar permainan mental. Keterpaduan

antara berpikir dan merasakan, pikiran dan raga sangat penting untuk mewujudkan kreativitas. Ketegangan akan menghalangi aliran ide ke pikiran akibat terhalangnya aliran darah pada otot-otot tubuh Anda. Melakukan relaksasi fisik akan melepaskan ketegangan otot tubuh dan membebaskan pikiran untuk menerima ide-ide baru.

• Berikut ini adalah teknik untuk dapat relaks. Iringan alunan musik yang lembut akan semakin membantu menciptakan suasana relaks itu.

1. Bersikaplah nyaman; kendurkan pakaian yang ketat.

2. Tarik napas yang dalam, stabil, perlahan, dan teratur.

3. Pejamkan mata dan bayangkan diri Anda berada di suatu tempat

yang tenang dan menyenangkan—di samping kolam atau berada

di padang rumput yang indah dipenuhi dengan bunga.

Bayangkanlah suasana tersebut. Bayangkanlah bagaimana

rasanya di tempat itu. Pandanglah, ciumlah aromanya, rasakanlah,

nikmatilah, dan dengarkanlah.

4. Sadarilah setiap bagian dari tubuh Anda, dimulai dengan dahi,

kemudian dagu, leher, tulang belakang, tangan, dan kaki.

Bayangkanlah diri Anda bagaikan sebuah balon dengan

udarayang perlahan-lahan menghembus keluar sehingga balon

menjadi kempis dan lemas.

RELAKSASI (1)

5. Bebaskan pikiran Anda. Bayangkan pikiran Anda bagaikan langit biru yang luas. Bila ada pikiran yang masuk, bayangkanlah sebagai burungyang muncul dari kejauhan, terbang di atas kepala, dan menghilang lagj di kejauhan.

6. Dengan perlahan dan tenang hitunglah mundur dari sepuluh ke satu dan biarkan diri Anda relaks semakin mendalam dengan berlalunya tiap angka.

7. Tetaplah berada dalam keadaan tersebut minimal 10 menit. Saat Anda mulai memfokuskan pikiran kembali, Anda akan merasakan ketenangan, kemampuan yang semakin tajam untuk memusatkan perhatian, dan mungkin juga penghargaan yang lebih mendalam

terhadap kekuatan kreatif yang ada dalam diri sendiri.

RELAKSASI (2)

STUDI KASUS: TETAPI, KITA SELALU MENGGUNAKAN CARA INI

Buku peraturan tata-tertib Departemen Pemadam Kebakaran

New York menyebutkan bahwa anggota pemadam harus

meletakkan tangga menyandar di bagian depan gedung yang terbakar

sebelum melakukan hal-hal lainnya.

Pada suatu hari terjadi kebakaran. Brigade pemadam kebakaran pun datang.

Komandan lapangan brigade mengamati bahwa api mengamuk di bagian

belakang gedung sehingga apabila meletakkan tangga menyandar di bagian

depan gedung (sesuai prosedur), akan membuang-buang waktu. Oleh karena

itu, ia memerintahkan anak buahnya untuk mengitari gedung menuju ke

belakang dan memadamkan api di sana. Api padam dengan cepat. Tindakan

tersebut memperkecil bahaya dan berpeluang lebih banyak menyelamatkan

jiwa.

Saat itu salah seorang inspektur Departemen Pemadam Kebakaran berada di

lokasi tersebut. Tugasnya mengamati apakah segala sesuatunya berjalan

sesuai aturan. la melihat tidak ada tangga yang disandarkan di bagian depan

gedung. la pun memberikan teguran. Bahkan, kasus itu berkepanjangan dan

diajukan ke pengadilan.

Di pengadilan, pengacara sang komandan lapangan menanyakan mengapa

ada peraturan semacam itu dalam buku tata-tertib. Tak seorang pun termasuk

kepala brigade yang mengetahui jawabannya. Kemudian pengacara itu

mengundang seorang ahli sejarah yang memberi kesaksian bahwa hampir

seratus tahun yang lalu di kota New York tidak ada yang membayar anggota

pemadam kebakaran. Tidak ada petugas pemadam kebakaran bekerja

secara purna waktu. Semuanya bekerja secara sukarela dan perusahaan

asuransi hanya akan membayar kepada satu brigade—yang datang paling

awal di lokasi kebakaran.

Bagaimana perusahaan asuransi ini mengetahui brigade mana yang datang

pertama kali? Yang pertama kali datang akan menyandarkan tangganya di

bagian depan gedung! Selama bertahun-tahun sejak berakhirnya masa

sukarela brigade pemadam kebakaran, tak seorang pun mempertanyakan

kebijakan itu. Tidak seorang pun pernah bertanya: Mengapa kita mengikuti

aturan ini!

Tips : Ada satu pertanyaan kunci untuk

menentukan keabsahan suatu aturan dan tata

tertib: Kita mungkin "selalu melakukannya sesuai

dengan aturan―. Namun, jika kita tidak pernah

melakukannya, apakah kita juga harus

melakukannya sekarang?

Penghambat #4

Taat pada Aturan

Ada sejumlah aturan yang jelas-jelas diperlukan (misalnya, kita semua merasa senang karena ada konsensus harus berhenti pada saat lampu merah), namun ada aturan lain yang menghambat terjadinya proses penemuan yang inovatif karena kita terkukung oleh kondisi yang status quo.

Banyak penemuan dan inovasi dalam industri tertentu justru dilakukan oleh orang-orang di luar industri tersebut. Mengapa? Karena orang yang membuat terobosan kreatif tidak dihalangi oleh pengetahuan tentang semua aturan dan pembatasan ini.

Pendorong #4

Melanggar Aturan

• Melanggar aturan tidak selalu merupakan hal

buruk—terutama jika berkaitan dengan

rutinitas sehari-hari. Berilah tanda (√) pada

tindakan "melanggar aturan" yang ingin Anda

coba dan tulislah tanggal kapan akan

melakukannya.

• Isi kertas kerja anda

Penghambat #5

Membuat Asumsi

Ada sebuah kisah tentang manajer Riset dan Pengembangan dari suatu

perusahaan teknologi canggih yang mengetahui adanya barang-

barang persediaan dan peralatan tes di laboratorium yang hilang. la

pun memerintahkan pemasangan sistem keamanan. Akhirnya, beberapa

bulan pun berlalu tanpa ada kehilangan lagi.

Ketika mempersiapkan laporan rutin bagi direktur utama perusahaan,

manajer tersebut mengamati bahwa kemajuan proyek "pembuatan

kunci" tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Karena prihatin dengan

masalah itu, ia melakukan pemeriksaan. la menemukan bahwa

beberapa insinyur riset teknik tidak lagi mengerjakan proyek tersebut

di rumah selama akhir minggu. Hal ini disebabkan mereka tidak bisa

lagi memperoleh persediaan dan peralatan tes.

Manajer tersebut telah berbuat kesalahan dengan berasumsi bahwa

ketidakjujuran pekerjalah yang menyebabkan hilangnya barang-

barang persediaan. Dengan demikian, ia tidak "memecahkan" masalah

yang sebenarnya. Membuat asumsi yang kaku kadangkala

menghalangi berpikir kreatif bahwa ada kemungkinan lain di luar yang

telah dipikirkan.

Pendorong #5

Memeriksa Asumsi Untuk menghindari kekeliruan pemecahan masalah, dan sekaligus membuka pikiran kreatif terhadap kemungkinan pemecahan yang ada, adalah bijaksana untuk memeriksa asumsi Anda. Mulailah dengan membuat pertanyaan berikut pada diri sendiri, seperti:

– "Kemungkinan apakah yang paling terbuka?"

– "Apa saya akan menerima begitu saja apa adanya?"

– "Apakah ada penjelasan lain yang memungkinkan?"

Misalnya, Anda sedang berada dalam perpustakaan dan melihat seorang perempuan menaruh dua buah buku ke dalam tasnya, kemudian pergi. Asumsi apa saja yang mungkin muncul?

– Ia mencuri buku.

– Ia pegawai perpustakaan.

– Buku itu adalah miliknya.

– Kemungkinan lain? … Isi kertas kerja Anda

MEMBUAT ASUMSI-TEKA-TEKI

SEMBILAN TITIK

Bagaimana Anda memeriksa ketepatan asumsi yang dibuat?

Sangat bermanfaat untuk memeriksa asumsi yang dibuat!

Instruksi

Tariklah empat buah garis lurus melalui kesembilan kotak ini tanpa mengangkat pulpen atau pensil dari kertas. Jika Anda kesulitan melakukannya maka periksalah asumsi Anda tentang aturan ini. Dapatkah Anda menemukan pemecahannya? Bahkan, jika Anda memang kreatif, teka-teki ini dapat dipecahkan dengan tiga garis lurus. Selamat mencoba!

MEMBUAT ASUMSI—PEMECAHAN

Untuk memecahkan teka-teki ini dengan empat

buah garis lurus, Anda harus menantang asumsi

Anda terkait "aturan" bahwa Anda harus berada di

dalam kotak-kotak ini.

Untuk memecahkan teka-teki dengan tiga garis

lurus, Anda tidak perlu melalui pusat dari masing-

masing titikl (Bukankah aturannya tidak

menyebutkan hal itu?).