02._JURNAL_PUBLIKASI

download 02._JURNAL_PUBLIKASI

of 17

description

9ujh kj

Transcript of 02._JURNAL_PUBLIKASI

  • ASPEK MOTIVASI DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

    KARYA TERE LIYE: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN

    IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

    NASKAH PUBLIKASI

    Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I

    Progdi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    Diajukan Oleh:

    ANDRI ERTANTO

    A 310 080 268

    PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2014

  • S U R A T

    P E R I \ I Y A T A A N

    P U B L I K A S I K A R Y A I L M I A I I

    B i s m i l a h i r r o h m a n i r r o h i m

    Y a n g b e r t a n d a t a n g a n d i b a w a h

    i n i ,

    s a y a

    N a m a

    N I M A { I K A I I P

    F a k u l t a s / P r o d i

    J e n i s

    J u d u l

    A n d r i E r t a n t o

    A

    3 1 0

    0 8 0 2 6 8

    F K I P / P B S I

    S k r i p s i

    A S P E K

    M O T I V A S I D A L A M N O Y E L

    A Y A I I K U

    @ U K A I V

    P E M B O H O N G

    K A R Y A T E R E L I Y E :

    T I N J A U A } I

    P S I K O L O G I S A S T R A

    D A N

    I M P L E M E N T A S I I { Y A

    S E B A G A I B A H A N

    A J A R

    S A S T R A D I S M A

    D e n g a n

    i n i m e n y a t a k a n

    b a h w a

    s a y a

    m e n y e t u j u i u n t u k

    1 .

    M e m b e r i k a n

    h a k b e b a s

    r o y a l t i k e p a d a

    p e r p u s t a k a a n

    U M S

    a t a s

    p e n u l i s a n

    k a r y a

    i l m i a h s a y a , d e m i

    p e n g e m b a n g a n

    i l m u

    p e n g e t a h u a n .

    2 . M e m b e r i k a n h a k m e n y i n p f f i ,

    m e n g a l i h k a n

    m e d i a k a n / m e n g a l i h f o r m a t k a n ,

    m e n g e l o l a d a l a m b e n t u k

    p a n g k a l a n

    d a t a

    ( d a t a b a s e ) ,

    m e n d i s t r i b u s i k a n n y a ,

    s e r t a

    m e n g a i h k a n n y a

    d a l a m

    b e n t u k s o f t c o p y

    u n t u k

    k e p e n t i n g a n a k a d e m i s

    k e p a d a

    p e r p u s t a k a a n

    U M S ,

    t a n p a

    p e r l u

    m e m i n t a

    i j i n d a r i s a y a s e l a m a t e t a p

    m e n c a n t u m k a n

    n a m a s a y a s e b a g a i

    p e n u l i s / p e n c i p t a .

    3 .

    B e r s e d i a d a n m e n j a m i n u n t u k

    m e n a n g g u n g s e c a r a

    p r i b a d i

    t a n p a

    m e l i b a t k a n

    p i h a k p e r p u s t a k a a n

    I I M S , d a r i

    s e m u a b e n t u k

    t u n t u t a n h u k u m y a n g t i m b u l a t a s

    p e l a n g g a r a n

    h a k c i p t a d a l a m

    k a r y a i l m i a h i n i .

    D e m i k i a n

    p e m y a t a a n

    i n i s a y a b u a t

    d e n g a n s e s u n g g u h n y a

    d a n s e m o g a d a p a t

    d i g u n a k a n s e b a g a i m a n a

    m e s t i n y a .

    S u r a k a r t a , l $ S e p t e m b e r

    2 0 I 4

  • 2

    ABSTRAK

    ASPEK MOTIVASI DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

    KARYA TERE LIYE: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN

    IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

    Andri Ertanto, A 310 080 268, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

    Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

    Muhammadiyah Surakarta, 2014.

    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) unsur-unsur yang membangun

    novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye, (2) aspek motivasi dalam

    novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye dengan tinjauan psikologi

    sastra, (3) implementasi hasil penelitian ini sebagai bahan ajar sastra di SMA.

    Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan

    pendekatan psikologi sastra. Objek dalam penelitian ini adalah aspek motivasi

    dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Data yang digunakan

    berupa kalimat dan paragraf. Sumber data yang digunakan adalah sumber data

    primer, yang berupa novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye data

    sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan

    oleh orang lain sebelumnya, artikel, dan internet. Teknik analisis data

    menggunakan model pembacaan semiotik, yang terdiri dari pembacaan heuristik

    dan hermeneutik. Berdasarkan analisis struktural dapat disimpulkan bahwa tema

    dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah hubungan anak dengan ayahnya.

    Alur yang digunakan campuran. Tokoh dalam novel ini terdiri dari Dam, Ayah

    Dam, Ibu Dam, Jarjit, Taani, Retro, Zas dan Qon. Latar tempat dalam novel ini

    terdapat di angkutan umum, kolam renang, rumah, stadion, sekolah, dan stasiun.

    Latar waktu dalam novel ini secara eksplisit dan implisit. Latar sosial

    digambarkan dengan kehidupan keluarga Dam yang sederhana dan kehidupan

    keluarga Jarjit yang kaya raya. Analisis aspek motivasi dalam novel Ayahku

    (Bukan) Pembohong karya Tere Liye dengan menggunakan pendekatan psikologi

    sastra menghasilkan aspek motivasi aktif atau dinamis dan aspek motivasi pasif

    atau statis. Implementasi hasil penelitian ini dalam pembelajaran sastra di SMA

    didasarkan pada standar kompetensi membaca yang termuat dalam Kurikulum

    Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI.

    Kata kunci: aspek motivasi, novel Ayahku (Bukan) Pembohong, psikologi sastra.

  • 3

    ASPEK MOTIVASI DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

    KARYA TERE LIYE: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN

    IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

    Andri Ertanto

    Universitas Muhammadiyah Surakarta

    A. PENDAHULUAN

    Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek

    dan Warren, 1993: 3). Kreatif dalam sastra berarti ciptaan baik dari bentuk

    maupun makna merupakan kreasi. Sebagai karya kreatif, karya sastra

    berfungsi sebagai hiburan yang menyenangkan juga guna menambah

    pengalaman batin bagi para pembacanya.

    Sebenarnya sastra dan psikologi dapat bersimbiosis dalam perannya

    terhadap kehidupan, karena keduanya memiliki fungsi dalam kehidupan.

    Keduanya sama-sama berurusan dengan persoalan manusia sebagai makhluk

    individu dan makhluk sosial. Keduanya memanfaatkan landasan yang sama

    yaitu menjadikan pengalaman manusia sebagai bahan telaah. Oleh karena itu

    pendekatan psikologi dianggap penting penggunaannya dalam penelitian

    sastra, menurut Endraswara (dalam Minderop 2010: 2).

    Novel dapat mengemukakan sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu

    secara lebih banyak, lebih rinci, lebih detail, dan lebih banyak melibatkan

    berbagai permasalahan yang lebih kompleks. Kelebihan cerpen yang khas

    adalah kemampuannya mengemukakan secara lebih banyak jadi, secara

    implisit dari sekedar apa yang diceritakan.selain itu kelebihan novel yang khas

    adalah kemampuannya menyampaikan masalah yang kompleks secara penuh

    (Nurgiyantoro, 2007: 9).

    Novel yang dikaji dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul

    Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Dalam novel ini Tere Liye

    sebagai pengarang mencoba memberikan gambaran mengenai realitas

    kehidupan dengan berbagai macam persoalan yang terjadi pada kehidupan

    manusia, terutama hubungan antara anak dengan ayahnya. Novel Ayahku

  • 4

    (Bukan) Pembohong karya Tere Liye menarik untuk dianalisis karena novel

    ini mengandung nilai-nilai motivasi yang dapat dijadikan sebagai bahan

    pembelajaran kepada anak-anak dalam menghadapi kehidupan sosialnya.

    Novel ini menyajikan suatu cerita bertemakan hubungan seorang anak dengan

    ayahnya. Hubungan tersebut tergambarkan dari seorang anak yang selalu

    diberi motivasi oleh ayahnya, motivasi tersebut berwujud sebuah dongeng-

    dongeng penuh inspiratif dan mempunyai makna kesederhanaan hidup.

    Cerita atau dongeng itu selalu di kaitkan dengan kehidupan ayahnya

    saat masih muda dulu. Pada dasarnya dongeng-dongeng yang mengandung

    nilai motivasi atau edukatif ini disampaikan tidak secara langsung dan

    membuat kita bertanya-tanya tentang dongeng-dongeng tersebut. Hal inilah

    yang membuat novel Ayahku (Bukan) Pembohong menarik untuk di teliti.

    Pesan yang ingin disampaikan dalam novel Ayahku (Bukan)

    Pembohong ini adalah bagaimana cara mendidik anak agar menjadi seorang

    yang cerdas, tumbuh dengan karakter kuat dan berakhlak baik, yaitu dengan

    bercerita. Tere Liye ingin memberitahukan kepada kita bahwa tidak ada anak-

    anak di dunia yang instan tumbuh seketika menjadi baik. Masa kanak-kanak

    adalah masa peniru. Mereka memperhatikan, menilai, lantas mengambil

    kesimpulan. Lingkungan, keluarga, dan sekitar akan membentuk watak

    mereka. Celakalah, kalau proses meniru itu keliru.

    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur

    pembangun novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye, aspek

    motivasi apa yang terdapat dalam novel tersebut dengan tinjauan psikologi

    sastra, dan implementasi hasil penelitian ini sebagai bahan ajar sastra di SMA.

    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan struktur

    pembangun novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye,

    mendeskripsikan aspek motivasi yang terdapat dalam novel tersebut dengan

    tinjauan psikologi sastra, dan mendeskripsikan implementasi hasil penelitian

    ini sebagai bahan ajar sastra di SMA.

    Berdasarkan uraian tersebut, penulis mencoba mengkaji novel berjudul

    Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye dengan judul Aspek Motivasi

  • 5

    dalam Novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye: Tinjauan

    Psikologi Sastra.

    B. METODE PENELITIAN

    Penelitian ini dilakukan di Surakarta, Jawa Tengah pada bulan Maret

    2013 sampai dengan selesai. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

    kualitatif deskriptif. Menurut Moleong (2004: 6) penelitian kualitatif adalah

    penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

    dialami oleh subjek penelitian. salah satu ciri penelitian kualitatif adalah orang

    sebagai alat pengumpul data. Penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif,

    artinya data yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk deskripsi

    fenomena, tidak berupa angka-angka atau koefisien hubungan antar variabel.

    Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, bukan angka.

    Setiap penelitian memiliki objek yang akan diteliti. Objek penelitian

    sastra adalah pokok atau topik penelitian sastra (Sangidu, 2004: 64). Adapun

    objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah aspek motivasi dalam novel

    Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye dengan tinjauan psikologi sastra.

    Data dalam penelitian sastra adalah kalimat dan wacana (Ratna, 2007:

    47). Adapun data dalam penelitian ini adalah data yang berupa kalimat dan

    wacana yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere

    Liye. Sumber data penelitian ini menggunakan sumber data primer dan

    sekunder. Sumber data primer adalah sumber asli, dari tangan peneliti. Sumber

    data primer dalam penelitian ini adalah novel Ayahku (Bukan) Pembohong

    karya Tere Liye, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama Jakarta pada

    tahun 2011, cetakan ke-3, tebal 304 halaman.

    Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari hasil

    penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain sebelumnya, artikel, dan

    internet yang berhubungan dengan penelitian ini.

    Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik

    pustaka, simak, dan catat. Sumber data tertulis dipilih sesuai dengan masalah

    dalam pengkajian psikologi sastra. Sasaran penelitian tersebut berupa teks

  • 6

    novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Hasil penyimakan

    terhadap sumber data primer dan sumber data sekunder tersebut kemudian

    ditampung dan dicatat untuk digunakan dalam penyusunan laporan penelitian

    sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai.

    C. HASIL PENELITIAN

    1. Struktur Novel

    a. Tema

    Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Ia selalau

    berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan. Dalam hal tertentu

    tema dapat disinonimkan dengan ide atau tujuan utama cerita

    (Nurgiyantoro, 2007: 25).

    Stanton (2007: 36-37) mengemukakan bahwa tema merupakan

    aspek cerita yang sejajar dengan makna dalam pengalaman manusia,

    sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman begitu diingat. Ada

    banyak cerita yang menggambarkan dan menelaah kejadian atau

    emosi yang dialami manusia seperti cinta, derita, rasa takut,

    kedewasaan, keyakinan, penghianatan manusia terhadap diri sendiri,

    atau bahkan usia tua. Tema yang terkandung dalam novel Ayahku

    (Bukan) Pembohong karya Tere Liye adalah tentang hubungan

    seorang ayah dengan anaknya. Dam adalah seorang anak yang

    dibesarkan dengan cerita-cerita yang penuh kearifan dan

    kesederhanaan hidup dari ayahnya.

    b. Alur

    Stanton (2007: 26) mengemukakan bahwa alur merupakan

    rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Isitlah alur

    biasanya terbatas pada peristiwa-peristiwa yang terhubung secara

    klausual saja. Peristiwa klausual merupakan peristiwa yang

    menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa lain dan

  • 7

    tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada keseluruhan

    karya.

    Alur yang digunakan dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong

    adalah alur maju dan alur mundur, yang diawali dengan (1) tahap

    klimaks 2 (2) tahap penyituasian, (3) tahap pemunculan konflik, (4)

    tahap peningkatan konflik, (5) tahap klimaks 1, dan (6) tahap

    penyelesaian.

    c. Penokohan

    Menurut Nurgiyantoro (2007: 166) istilah penokohan lebih luas

    pengertiannya dari tokoh dan perwatakan sebab ia sekaligus mencakup

    masalah sikap tokoh cerita, bagaiman perwatakan, dan bagaimana

    penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

    memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Tokoh yang

    dianalisis dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong meliputi Dam,

    Ayah Dam, Ibu Dam, Taani, Jarjit, Retro, Zas dan Qon.

    d. Latar

    Nurgiyantoro (2007: 227) mengemukakan bahwa unsur latar

    dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan

    sosial. Latar tempat yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan)

    Pembohong karya Tere Liye terjadi di berbagai tempat, yaitu berada

    di angkutan umum, kolam renang, rumah, stadion, sekolah, dan

    stasiun. Latar Waktu dalam novel Latar waktu dalam novel Ayahku

    (Bukan) Pembohong secara garis besar ada dua, yaitu secara eksplisit

    dan implisit. Secara Pengarang menggunakan tokoh Dam sebagai aku.

    Selain itu pengarang juga berperan sebagai tokoh yang menceritakan

    tokoh lain, sedangkan secara implisit pengarang menggunakan majas

    personifikasi dan hiperbola. Latar sosial dalam novel Ayahku (Bukan)

    Pembohong karya Tere Liye digambarkan dengan kesederhanaan

    hidup.

  • 8

    e. Sarana Sastra

    Sarana-sarana sastra dapat diartikan sebagai metode

    (pengarang) memilih dan menyusun detail cerita agar tercapai pola-

    pola yang bermakna. Metode semacam ini perlu karena dengannya

    pembaca dapat melihat berbagai fakta melalu kacamata pengarang,

    memahami apa maksud fakta-fakta tersebut sehingga pengalman pun

    dapat dibagi. Sarana sastra dapat dipandang sebagai semacam metode

    untuk memilih dan menyusun detail-detail cerita. Detail-detail tersebut

    nantinya akan membentuk berbagai pola yang mengemban tema.

    Adapun sarana sastra dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong yaitu

    sudut pandang dan gaya bahasa.

    2. Analisis Aspek Motivasi pada Novel Ayahku (Bukan) Pembohong

    Analisis berikutnya digunakan peneliti untuk menemukan aspek-

    aspek motivasi pada novel. Adapun aspek motivasi ini ditinjau dari segi

    psikologi sastra. Hasibuan (2014: 96-97) aspek motivasi dibedakan

    berdasarkan motifnya. Berdasarkan hal tersebut Hasibuan membedakan

    motivasi menjadi dua aspek, yaitu aspek motivasi dinamis (aktif) dan

    aspek motivasi statis (pasif). Dalam menganalisis motivasi yang terdapat

    dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye, peneliti akan

    terfokus pada aspek motivasi yang dikemukakan oleh Hasibuan Malayu

    yang mencakup dua aspek motivasi, yaitu aspek aktif atau dinamis dan

    aspek pasif atau statis.

    a. Analisis Aspek Motivasi Aktif (Dinamis) pada novel Ayahku

    (Bukan) Pembohong

    Hasibuan (2014: 96) mengemukakan bahwa Aspek motivasi

    aktif (dinamis) tampak sebagai suatu usaha positif dalam

    menggerakkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil

    mencapai tujuan yang diinginkan. Aspek motivasi aktif (dinamis) juga

    disebut dengan motivasi internal. Motivasi internal adalah motivasi

  • 9

    yang datangnya dari dalam diri seseorang. Motivasi ini terkadang

    muncul tanpa pengaruh apa pun dari luar. Biasanya orang yang

    termotivasi secara internal lebih mudah terdorong untuk mengambil

    tindakan. Bahkan, mereka bisa memotivasi tertentu yang

    mempengaruhi.

    Aspek motivasi aktif (dinamis) yang paling dominan terdapat

    pada Dam. Motivasi ini timbul karena Dam merasa dirinya terpojok

    oleh hukuman denda yang harus di bayarkannya. Dam

    menyepakatinya meskipun dengan berat hati keputusan denda yang

    menurutnya terlalu mahal. Dam tidak punya uang sebanyak itu, Dam

    terpakasa harus bekerja. Biasanya motivasi aktif (dinamis) timbul

    seperti panggilan hati untuk memberikan sesuatu yang berarti bagi diri

    sendiri dan orang lain. Biasanya motivasi ini dapat mendorong bagi

    diri sendiri dan dapat juga mempengaruhi perilaku orang di sekitarnya

    dengan dorongan yang sama. Berikut data yang dapat mewakili

    keseluruhan aspek motivasi aktif (dinamis) yang berasal dari dalam

    diri Dam sendiri.

    Baiklah, Dam. Kau memilih yang mana? Bekerja di dapur, taman, halaman, rumah kaca, atau asrama? Kepala sekolah menangkupkan dua tangannya (halaman 204).

    Aku menggeleng, tidak semuanya. Ideku sederhana. Aku ingin

    bekerja di luar, membantu perkampungan dekat Akademi

    Gajah. Setiap sore, lepas jadwal kelas, aku akan membantu

    mereka mengurus ladang, menangkap ikan, dan jenis

    pekerjaan yang tersedia, dan sepertinya gaji yang mereka

    berikan jauh lebih besar dibandingkan menjadi tukang bersih-

    bersih dapur. Diskusi dengan kepala sekolah tidak berlangsung

    lama. Setelah menyepakati beberapa syarat (halaman 205).

    Aspek motivasi aktif (dinamis) terlihat pada kutipan di atas.

    Hal ini dikarenakan motivasi ini berasal dari dalam diri Dam. Dam

    memotivasi dirinya untuk memilih bekerja di luar Akademi Gajah.

    Pilihan Dam bekerja di luar asrama karena perkampungan di dekat

    Akademi Gajah membutuhkan tenaga laki-laki orang dewasa.

  • 10

    Perkampungan itu memiliki sedikit laki-laki, jadi Dam mempunyai

    ide untuk bekerja sambil membantu perkampungan tersebut. Hasil

    motivasi dapat di lihat pada kutipan berikut.

    Esok harinya, aku mulai bekerja di perkampungan penduduk.

    Kalimat salah satu nelayan itu benar ada banyak pekerjaan

    yang tersedia. Aku bisa membantu mengurus ternak sapi,

    mulai dari memberi makan, memandikan, memeras, hingga

    membantu menjual hasil perasan susu ke pedagang kota.

    Selain gaji mengurus ternaknya, pemilik teranak memberikan

    bonus atas setiap galon susu yang kujual. Penduduk kampung

    merasa senang dengan tambahan tenaga. Pengalaman bekerja

    dan berinteraksi dengan penduduk berjalan seru (halaman 205-

    206).

    Tidak sampai dua bulan bisnisku mulai mengubah seluruh

    kehidupan Akademi Gajah. Terutama kehidupanku sendiri.

    Denda dua buku tua itu sudah lama aku bayar, kepala sekolah

    menerimanya. Ada salam dari kepala kampung untukmu, Dam. Dia bilang kau membantu banyak. Dan kupikir, kau juga

    berhak dapat ucapan terimakasih dari sekolah. (halaman 206).

    Hasil aspek motivasi di atas menggambarkan bahwa setiap

    sore Dam membantu mengurus ladang, menangkap ikan, dan jenis

    pekerjaan yang tersedia di perkampungan dekat Akademi Gajah.

    b. Analisis Aspek Motivasi Pasif (Statis) pada novel Ayahku (Bukan)

    Pembohong

    Aspek pasif (statis) tampak sebagai kebutuhan dan juga

    sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengerahkan dan

    menggerakkan potensi sumber daya manusia ke arah tujuan yang

    diinginkan (Hasibuan, 2014: 96-97). Aspek pasif (statis) juga disebut

    dengan motivasi eksternal. Motivasi ini memiliki kekuatan untuk

    mempengaruhi tindakan seseorang. Orang yang termotivasi secara

    eksternal atau secara pasif (statis) biasanya mengambil suatu tindakan

    karena adanya suatu hal. Misalnya saja, seseorang yang putus asa atau

    tidak mau melakukan suatu hal dapat berubah keyakinannya dengan

  • 11

    adanya pengaruh dari lingkungan maupun seseorang. Di bawah ini

    merupakan analisis aspek motivasi pasif (statis) paling dominan yang

    terdapat pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye.

    Pemotivasian paling dominan datang dari sang Ayah. Dalam

    pemberian motivasi sang Ayah selalu bercerita tentang petualangan

    hebatnya saat masih muda dulu. Dongeng-dongeng yang disampaikan

    mengandung nilai-nilai motivasi ini secara tak sadar mempengaruhi

    perilaku Dam. Perilakunya yang baik, santun, pantang menyerah, dan

    hal positif lain dalam diri anak tersebut terpengaruh oleh dongeng-

    dongeng sang Ayah. Hal itu dapat dilihat pada kutipan berikut.

    Bukankah Ayah tadi malam bilang sang Kapten tidak pernah

    menyerah? Semangatnya tidak pernah patah meskipun kakinya

    patah ditebas bek lawan. Karena itulah El Capitano sejati

    (halaman 27).

    Aspek motivasi pasif (statis) terlihat pada kutipan di atas.

    Motivasi ini diberikan sang Ayah kepada Dam. Pemberian

    motivasi di atas merupakan rasa tidak mudah menyerah seperti

    sang Kapten yang tak pernah putus semangatnya meskipun kakinya

    patah ditebas bek lawan. Hasil motivasi dapat di lihat pada kutipan

    berikut.

    Aku membayangkan wajah sang Kapten lekat-lekat,

    mengingat semua pertandingannya. Sang Kapten yang terus

    berlari mengejar bola, bertarung satu lawan satu dengan bek

    lawan, mengecoh kiper. Lima belas menit kemudian, dua anak

    menyusul menyerah, berenang gontai ke tepi kolam dengan

    sisa-sisa tenaga. Ayolah, aku membujuk seluruh tubuhku,

    tinggal satu pesaing lagi, bertahan sebentar saja dan semua

    akan berhasil. Aku melirik Ayah yang sudah berdiri di tribun.

    Bendera sudah berhenti berkelepak. Air hujan mengalahkan

    angin. Butiran hujan, seperti senapan mesin, menembaki dari

    langit. Aku menggigit bibir, berusaha menebalkan niat. Aku

    tidak akan menyerah semudah itu (halaman 27).

  • 12

    Hasil motivasi di atas menggambarkan Dam terus

    mengayuh tangan dan kakinya untuk berenang. Seperti sang

    Kapten yang tak pernah putus asa meskipun kakinya mengalami

    cedera.

    3. Implementasi Penelitian Novel Ayahku (Bukan) Pembohong dalam

    Pembelajaran Sastra di SMA

    Menurut Nurgiyantoro (2007: 449) pembelajaran sastra (Indonesia)

    di sekolah tidak berdiri sendiri sebagai sebuah mata pelajaran yang

    mandiri, melainkan hanya menjadi bagian mata pelajaran bahasa

    Indonesia. Namun, hal itu haruslah dimaknai bahwa seorang guru bahasa

    Indonesia, juga berarti guru sastra. Tujuan pembelajaran sastra adalah agar

    perserta didik memeroleh sesuatu yang bernilai lebih dibanding bacaan-

    bacaan lain yang bukan bacaan kesastraan, yaitu berupa pengalaman,

    pengetahuan, kesadaran, dan hiburan.

    Novel Ayahku (Bukan) Pembohong banyak mengandung nilai-nilai

    yang bermanfaat bagi peserta didik. Cara menemukan nilai-nilai tersebut,

    pertama peserta didik harus membaca dan memahami novel Ayahku

    (Bukan) Pembohong, kedua peserta didik mencari unsur-unsur pembangun

    novel tersebut. Unsur-unsur pembangun dalam novel terdiri dari unsur

    intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik berkaitan dengan struktur

    pembangun novel, seperti tema, penokohan, alur, dan latar. Sedangkan

    unsur ekstrinsik pembangun pada novel adalah aspek motivasi.

    D. SIMPULAN DAN SARAN

    1. Simpulan

    Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Berdasarkan hasil

    penelitian yang telah dilakukan terhadap novel Ayahku (Bukan)

    Pembohong Karya Tere Liye dapat disimpulkan bahwa struktur

    pembangunnya saling berkaitan. Tema yang terkandung dalam novel ini

    adalah hubungan seorang anak dengan ayahnya. Alur atau plot yang

  • 13

    digunakan dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye

    adalah alur maju mundur atau campuran, yang diawali dengan (1) klimaks

    1, (2) tahap penyituasian, (3) tahap pemunculan konflik, (4) tahap

    peningkatan konflik, (5) tahap klimaks 2, dan (6) tahap penyelesaian.

    Tokoh yang dianalisis dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya

    Tere Liye meliputi, Dam, Ayah Dam, Ibu Dam, Jarjit, Taani, Retro, Zas

    dan Qon. Latar tempat yang terdapat dalam novel ini terjadi di berbagai

    tempat, yaitu berada di angkutan umum, kolam renang, rumah, stadion,

    sekolah, dan stasiun. Latar waktu dalam novel Ayahku (Bukan)

    Pembohong secara garis besar ada dua, yaitu secara eksplisit dan implisit.

    Latar sosial dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye

    digambarkan dengan kesederhanaan hidup. sarana sastra dalam novel

    Ayahku (Bukan) Pembohong, yaitu sudut pandang dan gaya bahasa. Aspek

    motivasi yang terdapat dalam novel Ayahku (Bukan) Pembohong adalah

    aspek aktif atau dinamis dan aspek pasif atau statis.

    2. Saran

    Saran yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca dari

    penelitian yang berjudul aspek motivasi dalam novel Ayahku (Bukan)

    Pembohong karya Tere Liye: tinjauan psikologi sastra, sebagai berikut.

    1. Pembaca dan penikmat karya sastra

    Penelitian ini hendaknya dapat memperluas khasanah ilmu

    pengetahuan serta menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dan

    pecinta sastra, khususnya pada novel Ayahku (Bukan) Pembohong

    karya Tere Liye.

    2. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia

    Penelitian ini dapat dijadikan sebagai materi kesastraan dalam

    pembelajaran di sekolah untuk memperluas wawasan peserta didik.

    Serta dapat digunakan sebagai menetukan peranan motivasi dalam

    kaitan belajar-mengajar.

  • 14

    3. Bagi peneliti lain

    Penelitian novel Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye

    ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dengan penelitian lain

    yang ada sebelumnya khususnya dalam menganalisis aspek motivasi.

    Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi dorongan atau motivasi

    bagi peneliti selanjutnya dalam bidang psikologi sastra pada karya

    sastra.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Hasibuan, Malayu. 2014. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan

    Produktivitas. Jakartra: Bumi Aksara.

    Minderop, Albertine. 2010. Psikologi Sastra Karya Sastra, Metode Teori, dan

    Contoh Kasus. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

    Moleong, Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

    Rosdakarya.

    Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

    University Press.

    Ratna, Nyoman Kutha. 2007. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra: dari

    strukturalisme hingga postrukturalisme perspektif wacana naratif.

    Yogyakarta:pustaka pelajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Sangidu. 2004. Penelitian Sastra: Pendekatan Teori, Metode, Teknik, dan Kiat.

    Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya

    UGM.

    Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Wellek, Rene dan Austin, Warren. 1993. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT

    Garamedia.