01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

24
eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2) : 437-451 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016 PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DEPARTEMEN PRODUKSI PT.SIMS JAYA KALTIM DI BATU KAJANG KEC BATU SOPANG KABUPATEN PASER Henry Tonapa 1 Abstrak Hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara pengembangan karyawan (X) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) departemen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di batu kajang kec batu sopang kabupaten paser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan karyawan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan departmen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kabupaten Paser. Hal ini ditunjukkan dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0,315 dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,346 dalam kateogori memiliki hubungan yang rendah antara pengembangan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan, dan nilai koefisien determinasi sebesar 12% yang artinya variabel pengembangan karyawan memiliki pengaruh sebesar 12% terhadap variabel produktivitas kerja karyawan departmen produksi di PT. Sims Jaya Kaltim, sisanya sebesar 88% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian. Kata Kunci : Pengembangan Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan Pendahuluan Peranan manusia dalam pembangunan sekarang ini sangat besar dan tidak dapat dikesampingkan. Manusia 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Transcript of 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

Page 1: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2) : 437-451ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id© Copyright 2016

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DEPARTEMEN PRODUKSI PT.SIMS JAYA KALTIM DI BATU KAJANG

KEC BATU SOPANG KABUPATEN PASER

Henry Tonapa1

Abstrak Hipotesis dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara

pengembangan karyawan (X) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) departemen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di batu kajang kec batu sopang kabupaten paser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan karyawan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan departmen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kabupaten Paser. Hal ini ditunjukkan dari nilai regresi linier sederhana sebesar 0,315 dengan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,346 dalam kateogori memiliki hubungan yang rendah antara pengembangan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan, dan nilai koefisien determinasi sebesar 12% yang artinya variabel pengembangan karyawan memiliki pengaruh sebesar 12% terhadap variabel produktivitas kerja karyawan departmen produksi di PT. Sims Jaya Kaltim, sisanya sebesar 88% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan di dalam penelitian.

Kata Kunci : Pengembangan Karyawan dan Produktivitas Kerja Karyawan

PendahuluanPeranan manusia dalam pembangunan sekarang ini sangat besar dan tidak

dapat dikesampingkan. Manusia dituntut untuk tidak selalu menjadi objek pembangunan saja tetapi juga harus menjadi subjek pembangunan, untuk menjadi subjek pembangunan yang handal diperlukan suatu pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan menjadikan manusia yang produktif serta mandiri.

Setiap perusahaan akan selalu dihadapkan pada permasalahan sumber daya manusia yang sangat berpengaruh pada kualitas dan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mempunyai kemampuan dalam mengolah perusahaan dengan sebaik-baiknya. Tinggi rendahnya tingkat produktivitas kerja karyawan sangat erat hubungannya dengan tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia yang mengelola maupun dikelola.1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 437-451

Pimpinan yang efektif menyadari bahwa pengembangan karyawan adalah suatu proses yang berjalan secara terus-menerus dan tidak hanya proses sesaat saja. Masalah-masalah baru, pengetahuan dan jabatan baru selalu timbul di dalam organisasi yang dinamis dan merupakan tantangan bagi manajemen untuk menempatkan karyawan yang memiliki profesionalitas yang baik untuk mencapai target atau tujuan yang telah diberikan manejeman perusahaan.

PT.Sims Jaya Kaltim memberikan program pengembangan kepada karyawannya setiap 3 bulan sekali dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Program pengembangan karyawan tersebut berupa pelatihan khusus pengawas (Promosi Pengawas) yaitu, pengawas lama yang akan menduduki jabatan baru yang lebih tinggi karena prestasi yang ia miliki dan pelatihan khusus (operator), dimana pelatihan khusus tersebut meliputi:1) Skill Up : Tranning yang diberikan kepada operator yang telah memiliki

kompetensi unit spesifikasi kecil ke unit yang spesifikasinya lebih besar.2) Similar : Tranning yang diberikan kepada operator yang telah memiliki

kompetensi pada unit dengan merek tertentu dengan merek lainnya yang jenis dan spesifikasinya sama.

3) Multi skill : Program Tranning yang diberikan kepada operator yang hanya memiliki kompetensi satu jenis alat menjadi lebih dari satu jenis alat dengan tipe terkecil.

4) Green : Program Tranning yang diberikan kepada seseorang yang belum memiliki keahlian mengoperasikan alat berat menjadi seorang operator alat berat.

Pelaksanaan program pengembangan karyawan yang dilakukan PT.Sims Jaya Kaltim dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan umumnya berjalan lancar sesuai harapan manajemen, akan tetapi yang terjadi di lapangan setelah dilaksanakannya program pengembangan karyawan tersebut masih terdapat masalah berupa produktivitas karyawan yang tidak kunjung meningkat, sehingga berdampak pada tidak tercapainya target produksi perusahaan.Rumusan masalah

Apakah pengembangan karyawan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan departemen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kec Batu Sopang Kabupaten Paser ?Tujuan penelitian

Untuk mengetahui dan menguji pengaruh pengembangan karyawan (X) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) departemen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kec Batu Sopang Kabupaten Paser.Manfaat penelitiana. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi atau input bagi manajemen dalam menentukan kebijaksanaan atau mengambil keputusan dalam rangka meningkatkan pengembangan karyawan sehingga produktivitas

438

Page 3: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

Pengaruh Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja (Henry T)

kerja karyawan meningkat dan sebagai bahan pertimbangan, jika perlu dapat dipakai untuk mengadakan perbaikan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan.

b. Manfaat TeoritisHasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi penambah informasi ilmiah dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia serta sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

Kerangka Dasar TeoriPengertian manajemen sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peran manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja pada perusahaan, fokus yang dipelajari MSDM ini hanya masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja. Hasibuan (2007:69)

Selanjutnya menurut Sunyoto (2012:2) Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi.Pengertian Pengembangan Karyawan

Menurut Yuli (2005:73) Pengembangan karyawan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana karyawan memepelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guna memiliki Keterampilan teknis (Technical skill), kedisiplinan karyawan, dan tingkat kerja sama antar karyawan.

Menurut Hasibuan (2009:69) Pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan.Tujuan Pengembangan Karyawan

Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan, karaywan, konsumen atau masyarakat yang mengkomsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan. Tujuan pengembangan karyawan menurut Hasibuan (2007:70) Hakikatnya menyangkut hal-hal berikut:1) Produktivitas kerja2) Efisiensi 3) Kerusakan 4) Kecelakaan5) Pelayanan6) Moral7) Karier8) Konseptual9) Kepemimpinan10) Balas jasa

439

Page 4: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 437-451

11) KonsumenJenis-Jenis PengembanganBerikut adalah pengertian jenis-jenis pengembangan menurut beberapa ahli:Menurut Hasibuan (2007:73). Terdapat dua jenis pengembangan yaitu:1) Pengembangan secara informal2) Pengembangan secara formalManfaat Pengembangan Karyawan

Menurut Sunyoto (2012:146) Manfaat program pengembangan bagi karyawan, antara lain:1) Para karyawan akan tebantu dalam membuat suatu keputusan yang lebih

baik.2) Meningkatkan kemampuan para karyawan dalam menyelesaikan berbagai

masalah yang dihadapinya.3) Terjadinya internalisasi dan operasionalsasi factor-faktor motivasional.4) Menciptakan suatu dorongan atau semangat bagi para karaywan untuk terus

meningkatkan kemampuan kerja.5) Meningkatkan kemampuan dalam mengatasi stress, frustasi, dan konflik yang

akan menguatkan rasa percaya diri karyawan.6) Dapat memanfaatkan ketersediaan informasi tentang berbagai program untuk

pertumbuhan setiap karyawan secara teknikal dan intelektual.7) Dapat meningkatkan kepuasan krja8) Meningkatkan sikap atas kemampuan seseorang.9) Meningkatkan tekad mandiri karyawan.10) Dapat mengatasi dan mengurangi ketakutan karyawan dalam menghadapi

pekerjaan atau tanggung jawab baru dimasa depan.Tahap-tahap pengembangan karyawan1) Menentukan kebutuhan pengembangan karyawan2) Penentuan sasaran3) Penetapan isi program4) Identifikasi prinsip-prinsip belajar5) Pelaksanaan programPengertian produktivitas kerja

Menurut Simamora (2004 :610) Produktivitas kerja karyawan adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan Ouput dan Input yang optimal. Oleh karena itu produktivitas dapat tercapai apabila seorang individu dapat melakukan suatu pekerjaan dengan maksimal dan memiliki kemampuan yang baik dalam memanfaatkan fasilitas yang diberikan untuk memperoleh suatu hasil yang maksimal.

Ervianto (2010:35) Produktivitas kerja didefinisikan sebagai rasio antara output dan input, atau rasio antara hasil produk dengan total sumber daya yang digunakan.Pengukuran Produktivitas Kerja

440

Page 5: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

Pengaruh Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja (Henry T)

Menurut Simamora (2004:612) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi: Kuantitas Kerja, Kualitas kerja, dan Ketepatan waktu. Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:1) Kuantitas kerja2) Kualitas kerja3) Ketepatan waktuFaktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

Menurut Sedarmayanti (2010:74) Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja diantaranya adalah:1) Sikap mental2) Pendidikan3) Keterampilan4) Manajemen5) Hubungan industrial pancasila (HIP)6) Tingkat penghasilan7) Gizi dan kesehatan8) Jaminan sosial9) Lingkungan dan iklim kerja10) Sarana dan produksi11) Teknologi12) Kesempatan berprestasi Strategi meningkatkan produktivitas

Menurut Darsono dan Siswandoko (2011:168) Terdapat beberapa strategi dalam meningkatkan produktivitas kerja yaitu:1) Penggunaan material (bahan baku) yang efisien.2) Menempatkan SDM berdasarkan kompetensinya.3) Penggunaan alat kerja (teknologi) yang tepat guna.4) Penggunaan metode kerja (ilmu) yang tepat guna.5) Penggunaan modal berbiaya rendah (modal harus lebih rendah)6) Penggunaan informasi yang tepat guna.Hubungan pengembangan karyawan dengan produktivitas

Tujuan sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan dukungan sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi yang dapat dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan merupakan salah satu unsure penting dalam meningkatkan keunggulan bersaing dalam lingkungan bisnis yang terus berubah. Karyawan baru yang diterima perusahaan melalui proses perekrutan dan seleksi sering kali belum memahami secara benar bagaimana cara melakukan pekerjaan yang diberikan, sehingga perusahaan masih perlu mengadakan program pengembangan karyawan.

Melalui program pengembangan karyawan dalam perusahaan, maka peusahaan mengharapkan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, keahlian, sikap, moral serta disiplin karyawan, sehingga akan membantu perusahaan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian

441

Page 6: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 437-451

pengembangan karyawan ini akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan, sehingga produksi yang dihasilkan semakin bertambah dan karyawan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Sedarmayanti (2010:76)HipotesisH0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara pengembangan karyawan terhadap

produktivitas kerja karyawan departemen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kabupaten Paser.

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pengembangan karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan departemen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kabupaten Paser.

Definisi konsepsional1) Pengembangan karyawan merupakan usaha yang dilakukan untuk

meningkatkan atau memaksimalkan keterampilan dan kemampuan intelektual atau emosional, pengetahuan, perubahan perilaku baik pada masa sekarang maupun yang akan datang.

2) Peoduktivitas kerja karyawan adalah kemampuan menghasilkan barang dan jasa dari berbagai sumber daya atau faktor produksi yang digunakan yang sesuai dengan yang diharapkan dalam waktu yang tepat yang secara terus menerus berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu perusahaan.

Metode PenelitianJenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis kuantitatif. Menurut sifatnya penelitian yang penulis gunakan termasuk dalam penelitian Deskriptif Kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih.Definisi operasional

Definisi operasional merupakan unsur yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini definisi operasional merupakan salah satu unsur yang membantu peneliti untuk menentukan variabel yang akan diukur. Dengan demikian definisi definisi operasional adalah sebagai berikut:1) Indikator pengembangan karyawan (variabel X)

a. Keterampilan teknis b. Kedisiplinan karyawanc. Tingkat kerjasama

2) Indikator produktivitas kerja karyawan (variabel Y)a. Kualitas kerjab. Kuantitas kerjac. Ketepatan waktu

442

Page 7: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

Pengaruh Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja (Henry T)

Populasi, sampel dan samplingPopulasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2009:89). Pada penelitian ini Populasinya adalah seluruh jumlah karyawan departemen produksi PT. Sims Jaya Kaltim yang berjumlah 824 orang.Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan sample adalah bagian populasi yang hendak diteliti dan mewakili karakteristik populasi. Apabila populasi penelitian berjumlah < 100, maka sampel yang diambil adalah semuanya, namun apabila populasi penelitian berjumlah > 100, maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Arikunto (2010:134)

Sample yang akan diteliti dalam hal ini adalah karyawan departemen produksi yang bekerja pada PT.Sims Jaya Kaltim. Dalam menentukan besarnya jumlah sampel yang akan diteliti, peneliti akan menggunakan Metode Slovin dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :n = Jumlah sample minimalN = Populasie = Tingkat kesalahan jadi besar sample adalah :

= 89.177 = 89 Catatan* 0,1 adalah nilai e (error) yang di telah di konversi dari persentase sebesar 10%.

Dari perhitungan di atas, telah kita dapatkan nilai minimum sampel adalah sebesar 89.177.

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti mengunakan Metode Probability Sampling, dengan pendekatan teknik Simple Random Sampling. Probability Sampling adalah metode pemilihan sampel dimana setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Sedangkan teknik Simple Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel sederhana yang dilakukan secara acak (random), dikatakan sederhana karena pemilihan sample dilakukan tanpa harus memperhatikan strata yang ada pada populasi tersebut.Teknik pengumpulan data

443

Page 8: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 437-451

1) Penelitian kepustakaan2) Penelitian lapangan:a. Kuisionerb. Studi dokumentasic. ObservasiAlat pengukur data

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrument untuk mengumpulkan data. Pertanyaan yang akan diajukan berupa pernyataan dalam skala likert. Sugiyono (2010:134) Mengatakan, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social dalam penelitian. Fenomena social ini telah ditetapkan secara spesifikasi oleh penelitian yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan ke dalam indikator dan dijadikan titik tolak ukur untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dalam peneliti ini penulis memberikan skor atas jawaban responden, menggunakan jenjang 5 (1,2,3,4,5) dengan kriteria sebagai berikut:1) Bila responden memilih jawaban (a) maka akan diberi nilai 52) Bila responden memilih jawaban (b) maka akan diberi nilai 43) Bila responden memilih jawaban (c) maka akan diberi nilai 34) Bila responden memilih jawaban (d) maka akan diberi nilai 25) Bila responden memilih jawaban (e) maka akan diberi nilai 1

Dengan instrumen penelitian yang menggunakan jawaban seperti berikut:a) Sangat Setujub) Setujuc) Ragu-ragud) Tidak Setujue) Sangat Tidak SetujuTeknik analisis dataMetode Analisis Deskriptif,

Metode dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokan, dianalisis kemudian diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.Metode Analisis Kuantitatif,

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analisis Regresi Linear Sederhana. Metode analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara pengembangan karyawan (X) dengan produktivitas kerja (Y)

Adapun model persamaan regresi linier sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

444

Page 9: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

Pengaruh Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja (Henry T)

Y = a + bX + eDimana :X = Pengembangan KaryawanY = Produktivitas kerjaa = Konstantab = Koofisien regresie = Standart errorDimana nilai a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

a =

b =

Sumber : Sugiyono (2011:261)

Uji hipotesisUji reabilitas

Uji reabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS member fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach alpha (α). Suatu variabel yang diaktakan reliable jika memberikan nilai α>0,60. Syofian (2013:58)Uji validitas instrumen

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom cored item total correlations) dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah item. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. Syofian (2013:64)

Sample uji validitas minimal 10% dari jumlah populasi Saifuddin (2007:82) Uji validitas dan reabilitas dilakukan terhadap 89 orang karyawan departmen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di batu kajang kec batu sopang kabupaten paser.Analisis koefisien korelasi

Analisis Koefisien Korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keeratan atau kekuatan hubungan antara Pengembangan Karyawan sebagai variabel X dan Produktivitas kerja karyawan sebagai variabel Y dengan menggunakan persamaan korelasi pearsion dinyatakan dalam rumus:

rxy =

Sumber : Sugiyono (2008:274)

445

Page 10: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 437-451

Keterangan :r = Koefisien korelasi (-1≤ r ≥ + 1), dimana :x = Variabel bebasy = Variabel terikatn = Jumlah sempel

Adapun menurut Sugiyono (2008:231) Untuk menginterprestasikan hasil penelitian korelasi adalah sebagai berikut:

TabelKoefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan0.00 - 0.199 Sangat rendah0.20 - 0.399 Rendah0.30 - 0.599 Sedang0.60 - 0.799 Kuat0.80 - 1.00 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2008:231)Nilai koefisien korelasi menurut Sugiyono (2008:260) Berkisar antara -1

sampai dengan +1 yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut:1) Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linear positif, yaitu

makin besar variabel X maka semakin besar variabel Y.2) Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linear negatif, yaitu

semakin kecil nilai variabel X maka semakin besar variabel Y atau sebaliknya semakin besar variabel X maka semakin kecil variabel Y.

3) Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dengan variabel Y.

4) Jika nilai r = 1, atau r = -1, telah terjadi hubungan linear sempurna, yaitu berupa gari lurus, sedangkan bagi r yang mengarah kearah angka 0 maka garis semakin tidak lurus.

Perhitungan koefisien determinasi (R2)Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh

antara dua variabel atau lebih. Semakin besar R2 maka semakin besar pengaruh antarvariabel yang tidak bebas dengan variabel bebas. R2 ini mempunyai jangkauan antara 0 dan 1. Semakin mendekati ke 1 semakin besar proporsi variabel bebas tersebut menjelaskan variabel tidak bebas. Hal ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Kd = r2 x 100% Sumber : Sarwono (2006:87)

Keterangan:Kd = Koefisien Determinasir = Koefisien KorelasiJadwal penelitian

446

Page 11: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

Pengaruh Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja (Henry T)

Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan pada perusahaan PT. Sims Jaya Kaltim yang berlokasikan di Batu Kajang Kec. Batu Sopang, Kabupaten Paser. Penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Oktober 2015.

Hasil PenelitianAnalisis dan pembahasanAnalisis regresi linier sederhanaPersamaan regresi

Untuk menganalisis seberapa jauh variabel yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan dapat menggunakan model regresi linier sederhana, yang mana menjadi variabel terikat adalah produktivitas kerja karyawan (Y) sedangkan variabel bebas adalah Pengembangan Karyawan (X).

Bentuk dari model regresi yang dimaksud adalah:Y = a + bX

Dimana:a = Konstantab = Koefisien regresiX = Pengembangan Karyawan

TabelHasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Model B Std.Error Beta1 (Constant)

X17.652 2.266 7.790 .000.315 .091 .347 3.448 .001

a. Dependent Variabel: YSumber: Hasil Perhitungan SPSS.21

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B pada baris pertama diperoleh persamaan regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

Y = 17.652 + 0,315XDari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa nilai dari konstanta

(a) adalah 17.652 dan nilai koefisien arah regresi (b) adalah 0,315. Nilai konstanta (a) ini menunjukkan bahwa pada saat Pengembangan Karyawan (X) bernilai nol, maka Produktivitas Kerja Karyawan (Y) akan bernilai 17.652. sedangkan nilai dari koefisien arah regresi (b) menunjukkan bahwa ketika terjadi kenaikan Pengembangan Karyawan sebesar satu satuan, maka Produktivitas kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,315 satuan. Selain itu terlihat tanda positif (+) yang berarti adanya pengaruh yang positif antara Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas kerja karyawan.

447

Page 12: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 437-451

Untuk mengetahui koefisien regresi signifikan atau tidak, maka dapat melakukan perbandingan sig dengan a.sig (0,000) < a.(0,05), sehingga H 0 ditolak. Jadi, Pengembangan Karyawan (X) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y).

Koefisien korelasiKoefisien korelasi ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi

antara Pengembangan Karyawan (X) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati 1 berarti hubungannya semakin kuat, sebaliknya semakin mendekati 0 maka hubungannya semakin lemah.

Menurut Sugiyono (2010:250) pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut:1) 0,00 – 0,199 = Sangat rendah2) 0,20 – 0,399 = Rendah3) 0,40 – 0,599 = Sedang4) 0,60 – 0,799 = Kuat5) 0,80 – 1,000 = Sangat Kuat

TabelHasil Pengujian Koefisien Korelasi

Model SummaryModel R R square Adjusted R

squareStd. Error of the Estimate

1 .347a .120 .110 3.866a. Predictors: (constant), XSumber: Hasil Perhitungan SPSS.21

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai R = 0,347 yang berarti bahwa hubungan antara variabel Pengembangan Karyawan (X) dengan variabel Produktivitas Kerja Karyawan (Y) dalam kategori Rendah.Koefisien determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square.

Nilai R square dikatakan baik jika diatas nilai 0,05 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1. Pada umumnya sampel dengan data deret waktu ( time series) memiliki R square dikatakan cukup tinggi dengan nilai diatas 0,05.

TabelHasil Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Model SummaryModel R R square Adjusted R

squareStd. Error of the Estimate

1 .347a .120 .110 3.866a. Predictors: (Constant), X

448

Page 13: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

Pengaruh Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja (Henry T)

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS.21 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi

sebesar 0,120 maka Koefisien Determinasinya sebagai berikut:KD = (r)2 x 100%

= 0,120 x 100%= 12%Dengan demikian maka pengaruh dari variabel Pengembangan Karyawan

terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Departemen Produksi pada PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kabupaten Paser sebesar 12%, sedangkan sisanya 100% - 12% = 88% ditentukan atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan didalam penelitian.Pembahasan

Berikut ini peneliti akan membahas hasil dari penelitian terhadap pembuktian hipotesis antara Pengembangan Karyawan (X) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y) departemen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kec Batu Sopang Kabupaten Paser. Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa penilaian responden terhadap variabel-variabel penelitian sudah cukup baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan Setuju dari responden terhadap masing-masing variabel penelitian. Namun ada beberapa responden yang menjawab ragu-ragu terhadap beberapa indikator penelitian. Seperti indikator cakap dalam bidang pekerjaan sebesar 24,72%, dari hasil komunikasi yang peneliti lakukan dengan beberapa karyawan yang menjawab ragu-ragu, mereka mengatakan bahwa “ada beberapa pekerjaan yang belum mereka kuasai sendiri, sehingga mereka membutuhkan seorang pengawas yang memandu pekerjaan mereka. Selanjutnya beberapa responden menjawab ragu-ragu terhadap indikator mentaati peraturan perusahaan sebesar 26,97%, ini di sebabkan karena beberapa responden tidak serius dalam melakukan pengisian kuisioner, karena faktor kelelahan seusai bekerja, disamping itu penyebab lainnya adalah karyawan tidak menyadari telah melanggar peraturan perusahaan karena banyaknya peraturan yang harus ditaati.

Berdasarkan analisis variabel Pengembangan Karyawan (X) dan variabel Produktivitas Kerja (Y) dengan indikator terdiri dari variabel X yaitu: Keterampilan Teknis (Technical Skill), Kedisiplinan Karyawan, Tingkat Kerjasama dan variabel Y yaitu: Kualitas Kerja, Kuantitas Kerja dan Ketepatan Waktu. Mayoritas responden menjawab setuju dengan adanya kegiatan pengembangan karyawan guna untuk dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sedarmayanti (2010:76) melalui program pengembangan karyawan di dalam perusahaan, maka perusahaan mengharapkan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan, keahlian, sikap, moral serta disiplin karyawan, sehingga akan membantu perusahaan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan. dengan demikian pengembangan karyawan ini akan dapat meningkatkan produktivitas

449

Page 14: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 437-451

kerja karyawan, sehingga produksi yang dihasilkan semakin bertambah dan karyawan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel Pengembangan Karyawan berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan departemen produksi PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kabupaten Paser. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan sig dengan α. Sig (0,00) < α. (0,05) dan nilai regresi linier sederhana yang telah diuji oleh peneliti diperoleh a = 17.652 dan nilai b = 0,315. Jika dimasukkan kedalam persamaan regresi sederhana maka nilainya adalah Y=17.652+0,315. Dari hasil regresi terlihat konstanta Y bernilai positif artinya jika pengembangan karyawan naik sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan produktivitas kerja (Y) sebesar 0,315. Artinya PT.Sims Jaya Kaltim diharapkan dapat menerapkan pengembangan karyawan dengan baik sesuai dengan metode-metode yang ada sehingga produktivitas kerja karyawan akan semakin tinggi, jika produktivitas kerja karyawan semakin tinggi maka akan memudahkan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuannya.

Selanjutnya berdasarkan hasil uji koefisien korelasi (R) didapati nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,347 dan termasuk dalam kategori hubungan yang rendah antara pengembangan karyawan terhadap produktivitas kerja seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2008:231), jika berada pada interval (0,02 – 0,399), sedangkan untuk nilai koefisien determinasi sebesar 12% yang artinya pengembangan karyawan memiliki pengaruh 12% terhadap produktivitas kerja karyawan PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kabupaten Paser, dikarenakan oleh faktor seperti, tidak seriusnya karyawan dalam pengisian kuisioner, sehingga berdampak pada hasil perhitungan SPSS yang rendah.

Berdasarkan analisis-analisis tersebut, maka hipotesis yang peneliti ajukan yaitu Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara pengembangan karyawan terhadap produktivitas Kerja Karyawan PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang kec batu sopang Kabupaten Paser dapat diterima serta terbukti kebenarannya.

PenutupPengembangan Karyawan berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas

Kerja Karyawan Departemen Produksi PT.Sims Jaya Kaltim di Batu Kajang Kec Batu Sopang Kabupaten Paser. Dengan demikian sesuai dengan hipotesis awal maka Ha diterima dan H0 ditolak.

Pengawas dilapangan sebaiknya memberikan pengarahan singkat kepada karyawan tentang pekerjaan apa saja yang harus mereka lakukan di lapangan sebelum para karyawan mulai bekerja, sehingga seluruh karyawan cakap dalam bidang pekerjaan masing-masing.

Sebaiknya Pengawas dilapangan memberikan sanksi tegas kepada karyawan yang tidak disiplin atau yang tidak mematuhi Standard Operating Procedure (SOP) dalam melakukan proses produksi.

450

Page 15: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

Pengaruh Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja (Henry T)

Sebaiknya Pimpinan Tranning Centre PT.Sims Jaya Kaltim lebih memperhatikan lagi pengembangan karyawan dalam bentuk pelatihan yang diberikan kepada karyawan, terutama bagi karyawan yang belum benar-benar menguasai tentang tata cara pengoperasian alat dalam proses produksi.

Sebaiknya para pengawas dilapangan lebih menekankan kepada karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, sehingga proses produksi tetap berjalan lancar.

Daftar PustakaDarsono & Siswandoko, Tjatjuk, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia Abad

21, Nusantara Consuling, Jakarta

Ervianto, 2010, Teori Aplikasi Manajemen, YogyakartaFathoni, Abdurrahmat, 2006, Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya

Manusia, Rineka Cipta, Jakarta

Hasibuan, S.P, Malayu, 2006, Manajemen Dasar, Bumi Aksara, JakartaHasibuan, S.P, Malayu, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan

Kesepuluh, Bumi Aksara, Jakarta

Hasibuan, S.P, Malayu, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketujuh, Bumi Aksara, Jakarta

Hariandja, Efendi, Hardiwati, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Grasindo, Jakarta

Kusnendi, 2010, Ekonomi Sumber Daya Manusia, PPUT, JakartaMulyono, M, 2009, Penerapan Produktivitas Dalam Organisasi, Bumi Aksara,

Jakarta

Manullang, 2009, Manajemen Personalia, Ghalia Indonesia, JakartaMarwansyah, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Alfabeta, BandungNotoatmodjo, Soekidjo, 2009, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka

Cipta, Jakarta

Nurmansyah, 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Unilak Press, Pekanbaru

Ravianto, j, 2010, Produktivitas dan Pengukuran, cetakan I, Jakarta

Samsudin, Sadili, 2009, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta

Saifuddin, Azwar, 2007, Metode PenelitianPustaka Pelajar, Yogyakarta

Sedarmayanti, 2010, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, Mandar Maju, Jakarta

Sutrisno, Edy, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Kencana Prenada, Jakarta

451

Page 16: 01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil henry

eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 4, Nomor 2, 2016 : 437-451

Sunyoto, Danang, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Caps (K), Jakarta

Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alphabeta, Jakarta

452