Osteoma by : Henry Gunawan

21
i TU G A S M AKALAH BLO K 19 D EN TA L C LIN IC A L SC IEN C E V O STEO M A O leh: H EN R Y G UNAW AN 113308010 FakultasK edokteran G Igi Program StudiPendidikan D okterG igi U niversitasPrim a Indonesia M edan 2013

Transcript of Osteoma by : Henry Gunawan

Page 1: Osteoma by : Henry Gunawan

i

TUGAS MAKALAH

BLOK 19 DENTAL CLINICAL SCIENCE V

OSTEOMA

Oleh:

HENRY GUNAWAN 113308010

Fakultas Kedokteran GIgi

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi

Universitas Prima Indonesia

Medan

2013

Page 2: Osteoma by : Henry Gunawan

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Penulisan

makalah dengan judul “Osteoma” ini disusun guna memenuhi sebagian

persyaratan akademik pada blok 19.

Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna

mengingat keterbatasan saya dalam hal ilmu pengetahuan dan kemampuan,

sehingga tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan maupun kesalahan-kesalahan.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, saya menerima saran-saran demi

perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa tanpa bimbingan,

bantuan, dan doa dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan dapat diselesaikan

tepat pada waktunya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses

pembuatan makalah ini.

Saya menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat

banyak kekurangan, mengingat terbatasnya kemampuan yang dimiliki saya. Oleh

karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang berguna untuk masa yang

akan datang.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya kepada para pembaca.

Medan, 22 November 2013

Henry Gunawan

Page 3: Osteoma by : Henry Gunawan

iii

Page 4: Osteoma by : Henry Gunawan

I. PENDAHULUAN

Osteoma adalah tumor jinak yang menyerang jaringan tulang, yang

terbatas dengan karesteristik dengan proliferasi dari pada tulang kompak

atau consellous dan umumnya pada endosteal atau periosteal. Tumor ini

bukan tumor yang umum pada rongga mulut. Karena lesi ini kecil, tanpa

gejala (asimptomatik) dan perjalanannya lambat, jadi pada kenyataannya

insinden yang terdapat dirahang susah ditentukan. Osteoma sering

ditemukan di tulang tengkorak dan tulang-tulang muka. Osteoma jaringan

lunak dapat terjadi dikepala, mata dan lidah atau dieksremitas. Insiden

yang terjadi pada beberapa laporan osteoma lebih banyak terjadi pada

wanita dari pada pria ( dengan perbandingan 3:1).

Umumnya osteoma jarang ditemukan dirongga mulut, dan apabila

ditemukan dilaporkan bahwa lebih banyak menyerang rahang bawah dari

pada rahang atas. Ia mempunyai gejala klinik yang sama seperti perjalanan

tumor jinak pada umumnya, Osteoma dapat dapat di identifikasi pada usia

20 sampai dengan 50 tahun, tetapi bisa juga ditemukan pada usia yang

lebih muda atau bahkan pada usia yang lebih tua. Osteoma bisa terjadi di

mandibula atau maxilla, sepanjang tulang-tulang wajah dan tulang-tulang

tengkorak, juga bisa terdapat dalam sinus-sinus paranasalis. Gejala-gejala

yang menyertainya adalah: sakit kepala, sinusitis yang berulang-ulang

keluhan-keluhan opthalmologi. Perawatan diberikan kepada pasien berdasarkan kepadan

keakuratan dan kelengkapan jalan terjadinya suatu penyakit atau jejas,

yang dapat diperoleh melalui proses anamnesis dan pemeriksaan secara

klinis. Riwayat terjadinya Osteoma harus diketahui secara jelas dan pasti

mengenai kapan waktu terjadinya Perawatan yang dapat diberikan berupa

pembedahan dengan pengambilan lesi jika lesi ini menyebabkan

gangguan.

Page 5: Osteoma by : Henry Gunawan

II. DEFENISI

Benign Non Odontogenic Tumor merupakan tumor jinak yang

berasal dari jaringan sekitar rongga mulut dan bukan berasal dari epitel

atau jaringan mesenchim yang membentuk gigi. Tumor ini berasal dari

jaringan non gigi, jadi sama dengan tumor pada umumnya.

Osteoma merupakan tumor jinak mesenkim osteoblas yang terdiri dari

diferensiasi jaringan tulang matur. Osteoma pada bagian kepala dan leher

sering ditemukan pada daerah frontal-etmoid. Pada tulang temporal, liang

telinga merupakan lokasi yang tersering, dan jarang pada daerah mastoid,

skuamous tulang temporal, telinga tengah.

Etiologi

Penyebab pasti osteoma belum diketahui, tetapi ada beberapa teori :

1. Teori perkembangan: Tumor biasanya terbentuk di antara dua

jaringan tulang yang berdekatan dengan asal embrionik yang berbeda. Di

antara dua tulang yang berbeda ini terdapat sel embrionik yang

terperangkap yang memicu proliferasitulang yang berlebihan

2. Teori kongenital:manifestasi klinis terjadi ketika pertumbuhan

tulang meningkat dengan adanyatulang embrionik misalnya pada saat

pubertas.

3. Teori trauma:Komplikasi dari trauma pada tulang temporal dapat

menimbulkan prosesinflamasi padatulang seperti periostitis, yang

merangsang pembentukan osteoma.

4. Teori infeksi:Infeksi dapat memicu pertumbuhan osteoma dengan

merangsang proliferasiosteoblas padagaris mukoperiostium.

5. Teori hormonal: peningkatan aktifitas osteoblas periostium,

dirangsang oleh mekanisme endokrin

6. Faktor herediter

Page 6: Osteoma by : Henry Gunawan

III. KLASIFIKASI

Osteoma terbagi atas :

1. Osteoma pada permukaan dalam (endosteal) dari pada kortek

tulang dan ini disebut dengan enostosis atau central osteoma.

Terdiri dari tulang spongiosa dari pada tukang rahang. Pada rongent foto

dapat dilihat sebagai gambaran radio opak dengan batas jelas.Perawatan

tumor ini tidak perlu dilakukan kecuali bila ada keluhan subjektif seperti

rasa sakit karena tekanan pada syaraf atau adanya laserasi karena tekanan

pada jaringan mukosa yang menutupinya.

2. Osteoma dari periosteum (periosteal) dari cortical plate.

Tumor ini kadang-kadang dapat tumbuh menjadi besar sekali, dan dalam

hal ini tindakan pembedahan harus dilakukan sebab sangat mengganggu

fungsi pengunyahan. Pada rongent foto menunjukkan gambaran yang tidak

begitu padat.

3. Eksostosis atau peripheral osteoma, adalah pertumbuhan tulang

yang circumscribed yang timbul diluar cortical plate.

Tumor ini benigna, tumbuh lambat sekali dan biasanya mulai tumbuh pada

usia muda. Biasanya terdapat pada daerah muskulus atau sambungan dua

tulang.

Biasanya terdapat pada region garis tengah daripada palatum dan

ini disebut juga dengan torus palatines.Pada mandibula juga dikenal

sebagai torus mandibularis ,yaitu yang terdapat di region lingual daripada

molar/premolar.Perawatannya adalah tindakan pembedahan bila

mengganggu atau bila diperlukan untuk pembuatan gigi palsu.

Page 7: Osteoma by : Henry Gunawan

IV. GAMBARAN KLINIS

1. Umumnya osteoma jarang ditemukan dirongga mulut, dan apabila

ditemukan dilaporkan bahwa lebih banyak menyerang rahang bawah dari

pada rahang atas. Ia mempunyai gejala klinik yang sama seperti perjalanan

tumor jinak pada umumnya, Osteoma dapat dapat di identifikasi pada usia

20 sampai dengan 50 tahun, tetapi bisa juga ditemukan pada usia yang

lebih muda atau bahkan pada usia yang lebih tua. .Multipel osteoma

dirahang sama seperti osteoma yang terjadi di tulang-tulang panjang dan

tulang tengkorak. (Osteoid Osteoma. Available from URL

:http://www.dental.mu.edu.com )

Adapun gambaran klinik dari osteoma adalah:

• Asymptomatis

• Pertumbuhan lambat, sehingga pasien datang ke dokter sudah

dalam keadaan yang lanjut. Perabaan keras seperti tulang dan

bertangkai.

• Tidak nyeri pada tumor.

• Tidak terjadi perubahan pada bentuk wajah kecuali jika lesi

tersebut telah meluas dan membesar .

Osteoma bisa terjadi di mandibula atau maxilla, sepanjang tulang-

tulang wajah dan tulang-tulang tengkorak, juga bisa terdapat dalam sinus-

sinus paranasalis. Gejal-gejala yang menyertainya adalah: sakit kepala,

sinusitis yang berulang-ulang keluhan-keluhan opthalmologi.

Page 8: Osteoma by : Henry Gunawan

V. GAMBARAN RADIOLOGIS

Gambaran osteoma pada medula tulang rahang densitas yang tinggi

yang dikelilingi oleh gambaran radioopak yang berbentuk bundar / lonjong

dengan batas tegas. Ukurannya kurang dari 2,5 cm. Gambaran ini dapat

ditemui sejak pertumbuhan dan sebelum adanya perluasan korteks.

Coronal CBCT scane menampilkan gambar radiodense di permukaan medial dari ramus mandibula kiri (panah)

Page 9: Osteoma by : Henry Gunawan

Radiografi panoramik menunjukkan gambar radiopak dalam ramus kiri mandibula

VI. HISTOPATOLOGIS

Tumor ini disusun oleh lamela tulang dengan kanal Havers. Stroma

intertra bekular biasanya seluler dan berisi osteoblas, fibroblas dan giant

cells.

Pemeriksaan

mikroskopis osteoma

identik dengan tulang

normal yaitu

gambaran sklerotik

dan lempengan tulang

padat.

Ada dua

bentuk gambaran

osteoma yaitu:

1. Compact osteoma

Dimana gambaran histologisnya merupakan jaringan tulang yang

padat dan relative sedikit osteosit.

2. Cancellous

Dimana ruang trabeculae tulang lebih lebar dengan cortex lamella tulang.

Gambar 2

Histopatologi osteoma

Page 10: Osteoma by : Henry Gunawan

VII. STAGING / STADIUM

Stadium klinis untuk osteoma oleh Graham pada tahun 1982

terbagi menjadi :

Stadium 1 : tumor terlihat oleh pemeriksa, tetapi pada pasien belum

menimbulkan gejala

Stadium 2 : menimbulkan gejala tetapi dapat dikontrol dengan pengobatan

konservatif,

Stadium 3 : menimbulkan gejala yang memerlukan terapi pembedahan

VIII. TERAPI

Sebaiknya penanganan (terapi dan evaluasi) kasus osteoma yang

membutuhkan koreksi yang dilakukan oleh:

1. Ahli bedah mulut, karena membutuhkan koreksi akibat perluasan

tumor kerongga mulut.

2. Ahli penyakit THT, bila dibutuhkan koreksi akibat perluasan ke

rongga hidung

Penatalaksanaan osteoma tergantung pada beberapa faktor seperti

ukuran tumor, mempunyai gejala maka dilakukan tindakan konservatif

dengan memantau gejala klinik dan dapat dilakukan terapi pembedahan.

Page 11: Osteoma by : Henry Gunawan

IX. PROGNOSA

Osteoma merupakan kelainan pada jaringan tulang yang bersifat

jinak dan ditandai dengan pertumbuhan jaringan secara perlahan lahan

dalam waktu yang lama.Osteoma mempunyai prognosis yang baik.Tumor

ini jarang rekuren dan tidak berpotensi menjadi ganas.

Page 12: Osteoma by : Henry Gunawan

X. KESIMPULAN

Osteoma merupakan kelainan pada jaringan tulang yang bersifat

jinak dan ditandai dengan pertumbuhan jaringan secara perlahan lahan

dalam waktu yang lama. Penyebab pasti belum diketahui.

Penatalaksanaannya dilakukan pembedahan dengan cara melakukan eksisi

pada daerah lesi yang terdapat osteoma.

Dengan adanya berbagai macam gambaran radiografi dengan

kriteria yang hampir sama, maka para dokter gigi dalam melakukan

interpretasi harus benar-benar memahami cara-cara teknik intrepretasi

sehingga dapat menghasilkan diagnosa yang tepat untuk perawatan suatu

penyakit gigi dan mulut.

Dengan memahami dan mempelajari dengan seksama, teliti dan

mengetahui secara tepat ciri-ciri/kriteria dari suatu gambaran penyakit gigi

dan mulut maka suatu perawatan akan tepat sesuai dengan diagnosa yang

dihasilkan dari suatu pemeriksaan.

Dianjurkan para dokter gigi agar melakukan suatu cara, dimana

radiografi panoramik digunakan pada setiap pemeriksaan awal dan bila

meragukan pada suatu regio tertentu, dapat melakukan pemeriksaan

radiografi intra oral (khususnya foto periapikal), sehingga dapat melihat

lebih detail regio tersebut. Dengan melakukan pemeriksaan cara ini,

diharapkan radiasi terhadap pasien, operator dan lingkungan dapat

diminimalisir.

Page 13: Osteoma by : Henry Gunawan

DAFTAR PUSTAKA

2. Osteoma. Available from URL :http://www.bonetumor.org.

3. Kanker dan pertumbuhan lainnya di mulut. Available from

URL:http://www.medicastore.com

4. Osteoid Osteoma. Available from URL :http://www.dental.mu.edu.com

5. Drg.Sorimuda Harahap,dkk.buku kuliah Ilmu Bedah Mulut FKG-USU

edisi ke-6

6. Odontogenic tumor. Available from URL :http://www.merckmedicus.com

7. Regezi JA, Sciubba J. OSTEOMA. In : Oral Pathology, Clinical

Pathologic Correlations, 2 nd Eds.WB Saunders Company : New

York,1993;hal 407-409

8. Sjahriar R, Sukonto K,Iwan E.OSTEOMA.In : Radiologi Diagnostik,FK-

UI Jakarta, 2001;hal 76-81