011 hormon reproduksi.ppt

63
SISTEM REPRODUKSI WANITA

Transcript of 011 hormon reproduksi.ppt

Page 1: 011 hormon reproduksi.ppt

SISTEM REPRODUKSI WANITA

Page 2: 011 hormon reproduksi.ppt

“Kenalilah dirimu”

“Tak kenal maka tak sayang“

Page 3: 011 hormon reproduksi.ppt

Sistem Reproduksi Wanita1. Interna : - Ovarium

- Tuba Uterina - Uterus - Vagina 2. Eksterna :- Labium Mayora et Labium

minora - klitoris - Vestibulum vagina - mons pubis dan himen - kelenjar aksesoris

Page 4: 011 hormon reproduksi.ppt

HORMON SEX PADA WANITA

Page 5: 011 hormon reproduksi.ppt

Hormon Seks pada Wanita

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirearki hormon sebagai berikut :

Hormon yang dikeluarkan hipotalamus, Hormon seks hipofisis anterior Hormon-hormon ovarium Hormon lain-lain

Page 6: 011 hormon reproduksi.ppt

Hipotalamus

Page 7: 011 hormon reproduksi.ppt

PENGATURAN HORMON WANITA Hypothalamus menghasilkan

Gonadotrophin releasing factor, merangsang hypophyse untuk melepaskan gonadotropin & Prolactin Inhibitory hormone u/ menekan produksi prolaktin

Hypophyse anterior, menghasilkan 3 hormon FSH (Follicle stimulating hormon) LH (Luteinizing hormon) Prolactin

Page 8: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 9: 011 hormon reproduksi.ppt

HIPOTALAMUS(pd saat pubertas)

Sekresi GnRH(Gonadotropin Releasing Hormone)

Kelenjar HipofisisAnterior

GonadotropicHormone

(GH)

GONAD HORMONGONAD

Page 10: 011 hormon reproduksi.ppt

Hormon seks hipofisis anterioratau gonadotropin hormon

Follicle Stimulating Hormone (FSH), berfungsi pd perkembangan folikel ovarium dan pematangan sel telur

Luteinizing Hormone (LH), menyebabkan ovulasi dan perkembangan folikel ovarium mjd corpus luteum

Page 11: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 12: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 13: 011 hormon reproduksi.ppt

Hormon-hormon ovarium ( Hormon Gonad)

Esterogen : Dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling

penting untuk reproduksi adalah estradiol. Berguna untuk pembentukan ciri-ciri

perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll.

Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.

Page 14: 011 hormon reproduksi.ppt

Estrogen :a.Ovarium : memicu pematangan folikel

dan ovumb. Vagina : perubahan selaput lendir

vagina dan memperbanyak sekresic. Serviks : memperbanyak sekresi

seluler serviks, sehingga memicu pergerakan sperma

d. Payudara : proliferasi pada mammae, memicu pertumbuhan rambut pubis dan ketiak

Page 15: 011 hormon reproduksi.ppt

Diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan

ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot.

Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.

Progesteron

Page 16: 011 hormon reproduksi.ppt

a. Endometrium : perubahan sekresi endometrium

b. Serviks : mengurangi sekret, peningkatan viskositas

c. Miometrium : mengurangi tonus, sehingga uterus tenang

d. Payudara : pembentukan lobulus dan alveolus-alveolus

e.Ovarium : mencegah pertumbuhan folikel dan terjadinya ovulasi

Page 17: 011 hormon reproduksi.ppt

Hormon Lain-lain Prolaktin, merangsang kelenjar susu

dalam payudara perempuan sehingga menghasilkan susu

Oksitosin , berperan pada pembentukan susu dan mengkerutkan rahim pada saat persalinan

Page 18: 011 hormon reproduksi.ppt

Negative Feedback

Esterogen+

Progesteron

Menghambatproduksi

LH dan FSH

MenurunkansekresiGnRH

terutama bekerja

Page 19: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 20: 011 hormon reproduksi.ppt

FISIOLOGI HAID/MENSTRUASI

Page 21: 011 hormon reproduksi.ppt

Haid normalSiklik: 25 – 31 hari sekaliLama: 3 – 6 hariBanyaknya: 30 – 60 cc (ganti

pembalut 2 – 5 pembalut/hari) sulit dinilai

Variasi tinggi

Page 22: 011 hormon reproduksi.ppt

Fisiologi HaidFungsi menstruasi normal merupakan

hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal

Ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi

Page 23: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 24: 011 hormon reproduksi.ppt

Fisiologi HaidSIKLUS MENSTRUASI AKAN BERLANGSUNG SECARA NORMAL BILA :

Poros endokrin hipotalamus – hipofisis – ovarium berlangsung normal

Terdapat folikel yang ‘responsive’ dalam ovarium

Uterus berfungsi dengan baik

Page 25: 011 hormon reproduksi.ppt

Siklus MenstruasiBagian-bagian Siklus Menstruasi : Siklus Endomentrium

Fase menstruasi Fase proliferasi Fase sekresi/luteal Fase iskemi/premenstrual

Siklus Ovulasi Siklus Hipofisis-hipotalamus

Page 26: 011 hormon reproduksi.ppt

SIKLUS Menstruasi

Page 27: 011 hormon reproduksi.ppt

Hormon yang mempengaruhi

Page 28: 011 hormon reproduksi.ppt

Siklus Endomentrium Fase menstruasi

Endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale.

Pada awal fase menstruasi Kadar estrogen, progesteron, LH

(Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus

Kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.

Page 29: 011 hormon reproduksi.ppt

Siklus Endomentrium Fase proliferasi

Fase proliferasi Pada fase folikuler , endometrium terpapar hormon estrogen.

Proses regenerasi endometrium pada akhir menstruasi berlangsung dengan cepat fase proliferasi

Bentuk kelenjar lurus dan teratur sejajar satu sama lain dengan sekresi kelenjar yang minimal

Page 30: 011 hormon reproduksi.ppt

Siklus Endomentrium Fase sekresi/luteal

Setelah ovulasi, produksi progesteron memicu perubahan sekretorik pada kelenjar endometrium

Kelenjar semakin panjang dan berkelok-kelok dan sel epitel kelenjar mengandung mengandung banyak vakuole

Page 31: 011 hormon reproduksi.ppt

Fase iskemi/premenstrual Fase menstruasi Penurunan estrogen

dan progesteron terjadi pada akhir fase luteal.

Penurunan diikuti dengan kontraksi spasmodik arteri spiralis terjadi nekrosis iskemik pada endometrium terjadi pengelupasan endometrium - HAID

Page 32: 011 hormon reproduksi.ppt

Siklus Menstruasi Siklus OvulasiOvulasi merupakan peningkatan kadar

estrogen yang menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon).

Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel.Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur (sel primordial).

Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan estrogen.

Page 33: 011 hormon reproduksi.ppt

Siklus Menstruasi Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur

dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong memulai berformasi menjadi korpus luteum

Korpus luteum mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron.

Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.

Page 34: 011 hormon reproduksi.ppt

Siklus Menstruasi Siklus Hipofisis-hipotalamus Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar

estrogen dan progesteron darah menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini

menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi folikel stimulating hormone (FSH).

FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium dan produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH).

Page 35: 011 hormon reproduksi.ppt

Siklus MenstruasiLH mencapai puncak pada sekitar hari

ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari.

Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.

Page 36: 011 hormon reproduksi.ppt

KEHAMILAN

Page 37: 011 hormon reproduksi.ppt

KONSEPSI atau FERTILISASI terjadi pada saat sebuah sperma melakukan penetrasi pada SEL TELUR YANG TELAH MATANG.

Untuk memahami proses konsepsi atau fertilisasi, ikutilah peroses pertumbuhan dan perkembangan sebuah sel telur menjadi MUDIGAH.

Page 38: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 39: 011 hormon reproduksi.ppt

OVULASI

• Setiap bulan, sebuah sel yang matang dilepaskan oleh salah satu diantara kedua ovarium →PROSES OVULASI

• Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah hari pertama haid terakhir.

• Berikut adalah gambar dari sebuah proses ovulasi.

Page 40: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 41: 011 hormon reproduksi.ppt

PERJALANAN DALAM TUBA FALOPII• Setelah ovulasi, sel telur berjalan

didalam TUBA FALOPII dan tetap berada disana sampai bertemu dengan sperma yang akan mengadakan penetrasi dalam proses FERTILISASI

Page 42: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 43: 011 hormon reproduksi.ppt

PERJALANAN SPERMA• Melalui ejakulasi dikeluarkan 40 – 150 juta

sperma yang segera berenang dengan cepat menuju TUBA FALOPII untuk membuahi sel telur.

• Dengan berenang secara cepat, sperma dapat mencapai telur dalam waktu 30 menit.

• Sperma dapat bertahan hidup selama 48 – 72 jam.

• Jumlah sperma yang dapat mendekati sel telur hanya berjumlah ratusan saja akibat adanya penghalang yang berada didalam saluran reproduksi wanita.

Page 44: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 45: 011 hormon reproduksi.ppt

Fertilisasi: SPERMA MENGADAKAN PENETRASI TERHADAP SEL TELUR

• Bila sel sperma bertemu dan mengadakan penetrasi sel telur maka terjadilah sebuah proses pembuahan atau fertilisasi.

• Proses fertilisasi memerlukan waktu sekitar 24 jam.

• Setelah proses fertilisasi terjadi perubahan pada permukaan sel telur untuk mencegah terjadinya penetrasi oleh sperma lain.

• Saat penetrasi , proses genetik telah berlangsung sempurna termasuk dalam hal jenis kelamin mudigah.

Page 46: 011 hormon reproduksi.ppt

FERTILISASI Pada saat Coitus antara pria dan wanita

dengan ejakulasi, sperma dari saluran reproduksi pria

didalam vagina wanita, akan dilepaskan cairan mani berisi sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita.

Jika senggama terjadi pada masa ovulasi (masa subur wanita), maka kemungkinan sperma akan bertemu dengan ovum yang disebut sebagai pembuahan atau fertilisasi..

Page 47: 011 hormon reproduksi.ppt

Proses pembuahan terjadi didalam tuba fallopi,

umumnya didaerah ampula/infundibulum Ovum yang dilepaskan saat ovulasi

dikelilingi oleh zona pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata.

Setelah terjadi pembuahan, zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat ditembus oleh sperma yang lain

Page 48: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 49: 011 hormon reproduksi.ppt

PEMBELAHAN SEL• Sel telur yang telah dibuahi membelah

dengan cepat , bertumbuh dalam pars ampularis tuba falopii menjadi beberapa sel (stadium MORULA)

• Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk kedalam uterus 3 – 4 hari pasca fertilisasi (stadium BLASTULA)

• Kadang-kadang, oleh karena sebab tertentu sel telur yang telah mengalami fertilisasi tetap berada didalam tuba falopii sehingga menyebabkan terjadinya keadaan yang membahayakan jiwa ibu yaitu KEHAMILAN EKTOPIK.

Page 50: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 51: 011 hormon reproduksi.ppt

IMPLANTASI Setelah berada dalam uterus, sel telur

yang telah mengalami fertilisasi menempel pada endometrium.

Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI.

Sel-sel telur terus membelah diri..

Page 52: 011 hormon reproduksi.ppt

Implantasi / Nidasi Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan

dinding rahim akan menimbulkan berbagai reaksi seluler sehingga sel trofoblas dapat menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus.

Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi.

Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid)

Page 53: 011 hormon reproduksi.ppt

hari ke empat inti blastokista telah sampai pada permukaan stoma endometrium.

hari ke enam blastokista mulai masuk kedalam stoma endometrium

hari ke sepuluh blastokista telah terbenam seluruhnya ke dalam stroma endometrium, sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir.

Page 54: 011 hormon reproduksi.ppt

Selaput janin terdiri atas korion, amnion, kantung kuning telur, alantois.

Bagian korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta.

Plasenta, selain terdiri dari komponen janin juga yerdiri dari komponen maternal yang disebut desidua (desidua basalis).

Page 55: 011 hormon reproduksi.ppt
Page 56: 011 hormon reproduksi.ppt

HORMON KEHAMILAN• hCG – human chorionic

gonadotropin adalah hormon yang berada dalam darah dalam waktu beberapa minggu pasca konsepsi.

• hCG merupakan hormon yang dapat di deteksi dalam darah atau air seni setelah beberapa minggu

• hCG diproduksi oleh sel sel pembentuk plasenta

Page 57: 011 hormon reproduksi.ppt

PLASENTA Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong

rahim telah ditutupi oleh vili korialis. Setelah kantung membesar, vili

diseberang janin (daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus).

Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).

Page 58: 011 hormon reproduksi.ppt

Fungsi plasenta 1. Nutrisi alat yang menyalurkan

makanan dari ibu ke janin2. ekskresi alat yang menyalurkan hasil metabolisme dari janin ke ibu.3. respirasi menyalurkan O2 dari ibu ke janin4. alat pembentuk hormone (Endokrin)5. alat penyalur antibody dari ibu ke janin (Imunologi)6. Farmakologi menyalurkan obat yang dibutuhkan janin, dari sang ibu

Page 59: 011 hormon reproduksi.ppt

LAKTASI

Page 60: 011 hormon reproduksi.ppt

LAKTASI :LAKTASI : Proses pengeluaran dan pembentukanProses pengeluaran dan pembentukan

Asi Asi

FISIOLOGI LAKTASI:FISIOLOGI LAKTASI: Merupakan bagian integral dari daurMerupakan bagian integral dari daur

produksi manusia dibawah kontrolproduksi manusia dibawah kontrolhormon prolaktin dan oksitosinhormon prolaktin dan oksitosin

Page 61: 011 hormon reproduksi.ppt

Reflek Prolaktinhisapan bayi receptor pada nipple implus nasafagus hipotalamus prolaktin epitel alveoli memproduksi ASI

Reflek oksitosin ( let down reflek )pituitary posterior oktosin kontrasi sel miopitel dinding alveoli dengan sel mamae ASI meningkat melalui sisi ductus dan sinus laktiferus

Page 62: 011 hormon reproduksi.ppt

Reflek oksitosin meningkat : Ada rangsangan pada puting susu Melihat bayi / perhatian Suara cemas

Reflek oksitosin menurun : Cemas Takut, sakit Kurang PD

Page 63: 011 hormon reproduksi.ppt

Hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi:

Estrogen : pembesaran mamae Progesteron :

- Perkembangan sistim sekresi mamae- Pertumbuhan lobulus, pembentukan alveolus baru, perkembangan sekresi dalam sel-sel alveolus

Prolaktin : Merangsang produksi ASI Somototropin : Laktogenik ( ringan ) Glukokorticoid : Mengatur transportasi ASI selama

laktasi Tyroid : Stimulasi nafsu makan (metabolisme)