01. SPO Pelayanan Kamar Operasi

6
RSKB HASTA HUSADA KEPANJEN - MALANG PELAYANAN KAMAR OPERASI No Dokumen SPO/AP/IKO/01 No Revisi 00 Hal 1 / 6 SPO Tgl terbit 19-12-2014 Ditetapkan Direktur, d r. Andika Purba Sasmita Pengertian : 1. Penderita Tindakan Operasi adalah pasien yang dinyatakan oleh Operator harus dilakukan tindakan operasi; 2. Keluarga Penderita adalah Keluarga atau orang yang bertanggung jawab atas keberadaan Pasien; 3. Setengah (½) waktu dari Ketentuan adalah toleransi waktu operasi dari jadwal semula selama 1 jam, apabila penderita tidak ada keluarganya; 4. Lembar persetujuan tindakan operasi adalah pernyataan persetujuan dari pasien dan atau keluarganya untuk dilakukan tindakan operasi setelah mendapat penjelasan dari Operator dan atau pihak rumah sakit; 5. Petugas Pengirim Instalasi Terkait adalah Petugas Instalasi terkait yang mendaftarkan pasien ke Instalasi Kamar Operasi untuk tindakan operasi; 6. Tim Operasi adalah tim yang akan melakukan Tindakan Operasi yang terdiri-dari: Operator, Asisten, Dokter anestesi, Petugas Instrument dan Perawat Sirkulasi; 7. Operator adalah Dokter penanggung jawab dari Pasien yang akan dioperasi; 8. Petugas Instrument adalah Petugas yang menyiapkan peralatan operasi sebelum dan selama

Transcript of 01. SPO Pelayanan Kamar Operasi

Page 1: 01. SPO Pelayanan Kamar Operasi

RSKB HASTA HUSADA KEPANJEN - MALANG

PELAYANAN KAMAR OPERASI

No DokumenSPO/AP/IKO/01

No Revisi00

Hal1 / 4

SPOTgl terbit

19-12-2014

DitetapkanDirektur,

d r. Andika Purba Sasmita

Pengertian : 1. Penderita Tindakan Operasi adalah pasien yang dinyatakan oleh

Operator harus dilakukan tindakan operasi;

2. Keluarga Penderita adalah Keluarga atau orang yang bertanggung

jawab atas keberadaan Pasien;

3. Setengah (½) waktu dari Ketentuan adalah toleransi waktu operasi

dari jadwal semula selama 1 jam, apabila penderita tidak ada

keluarganya;

4. Lembar persetujuan tindakan operasi adalah pernyataan

persetujuan dari pasien dan atau keluarganya untuk dilakukan

tindakan operasi setelah mendapat penjelasan dari Operator dan

atau pihak rumah sakit;

5. Petugas Pengirim Instalasi Terkait adalah Petugas Instalasi terkait

yang mendaftarkan pasien ke Instalasi Kamar Operasi untuk

tindakan operasi;

6. Tim Operasi adalah tim yang akan melakukan Tindakan Operasi

yang terdiri-dari: Operator, Asisten, Dokter anestesi, Petugas

Instrument dan Perawat Sirkulasi;

7. Operator adalah Dokter penanggung jawab dari Pasien yang akan

dioperasi;

8. Petugas Instrument adalah Petugas yang menyiapkan peralatan

operasi sebelum dan selama proses operasi;

9. Dokter Anestesi adalah Dokter yang melakukan pembiusan

terhadap pasien sebelum dan selama dilakukan tindakan operasi,

serta pengawasan sesudah operasi;

10. Perawat Sirkulasi adalah orang yang bisa keluar dan masuk ruang

operasi untuk mengambilkan peralatan, obat dan membantu

kelancaran didalam kamar operasi;

11. Ruang Pulih atau Recovery Room adalah ruang perlakuan pasien

setelah operasi (post operasi);

Page 2: 01. SPO Pelayanan Kamar Operasi

RSKB HASTA HUSADA KEPANJEN - MALANG

PELAYANAN KAMAR OPERASI

No DokumenSPO/AP/IKO/01

No Revisi00

Hal2 / 4

12. Gangguan vital adalah gangguan pasien selain kriteria Skor Lock

Hart yang membahayakan hidup pasien setelah proses operasi;

13. Skor Lock Hart adalah kriteria-kriteria yang mana pasien pindah

dari ruang pulih sadar (antara lain: kesadaran, pernafasan,

tekanan darah, pergerakan dan warna kulit).

Tujuan : Prosedur Pelayanan Bedah Sentral ini bertujuan untuk menetapkan

tata cara pelaksanaan Proses Operasi. Diharapkan dengan prosedur

ini dapat menjamin pelayanan yang cepat dan tepat dalam upaya

peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Kebijakan : Pedoman Teknis Ruang Operasi Rumah Sakit Kemenkes Republik

Indonesia Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan 2012.

Prosedur : A. Pendaftaran Tindakan Operasi.

1. Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi, oleh

operator harus dinyatakan sebagai penderita tindakan operasi di

dalam Status Pasien oleh Dokter Penanggung Jawab;

2. Operator memberikan penjelasan kepada pasien dan atau

keluarganya tentang permasalahan operasi yang akan dijalani;

3. Pasien dan atau pihak keluarga harus membuat persetujuan

tindakan operasi yang akan dilakukan, di Lembar Persetujuan

Tindakan Medis;

4. Lembar Persetujuan Tindakan Medis ditandatangi oleh

Operator, pasien dan atau keluarganya, satu saksi dari pihak

keluarga, dan satu saksi dari pihak Rumah Sakit;

5. Lembar Persetujuan Tindakan Medis dapat ditandatangani

Kepala Rumah Sakit apabila pasien dalam kondisi emergency

dan pihak keluarga tidak ada sampai batas waktu ½ jam dari

jadwal operasi dan juga untuk pasien yang tidak mampu;

6. Apabila keluarga tidak setuju dengan tindakan operasi yang

akan dilaksanakan setelah mendapat penjelasan dari Operator

dan atau pihak rumah sakit, maka pasien dan atau keluarganya

melakukan penolakan tindakan operasi dengan Lembar

Penolakan Tindakan Medis;

Page 3: 01. SPO Pelayanan Kamar Operasi

RSKB HASTA HUSADA KEPANJEN - MALANG

PELAYANAN KAMAR OPERASI

No DokumenSPO/AP/IKO/01

No Revisi00

Hal3 / 4

7. Apabila pasien telah dirawat maka petugas terkait dimana

pasien dirawat, mendaftarkan pasien tersebut ke Petugas

Kamar Operasi untuk pelaksanaan operasi termasuk hari dan

jam operasi;

8. Apabila pasien rujukan, maka petugas PAT mendaftarkan

pasien tersebut ke Petugas I untuk pelaksanaan operasi

termasuk hari dan jam operasi;

9. Demikian juga apabila pasien Rawat Jalan (ODC “One Day

Care”), maka petugas PAT mendaftarkan pasien tersebut ke

Petugas Kamar Operasi untuk pelaksanaan operasi termasuk

hari dan jam operasi;

10. Petugas Kamar Operasi menulis pendaftaran operasi di Buku

Register Operasi sesuai tanggal dan jam operasi;

11. Petugas Pengirim pasien dari Instalasi terkait melengkapi

persyaratan administrasi dari pasien antara lain:

a. Status Lengkap Pasien atau Rekam Medis pasien;

b. Lembar Persetujuan Operasi dari Operator;

c. Data Pemeriksaan Penunjang;

d. Blangko Pendaftaran Operasi.

B. Pelaksanaan Operasi.

1. Di Instalasi asal, Petugas instalasi terkait memberikan perlakuan

pra operasi terhadap pasien antara lain:

a. Pasien yang akan dioperasi, daerah yang berambut harus

diskiren (dicukur);

b. Gigi palsu harus dilepas;

c. Pasien tidak boleh memakai lipstik, cat kuku, dan perhiasan;

d. Pasien harus memakai baju dan topi (mitela) khusus operasi;

e. Pasien keadaan puasa sekitar 6 jam, (kecuali kasus

emergency tergantung kebijakan operator);

2. Petugas Instrument mempersiapkan peralatan untuk proses

operasi pada saat persiapan dan pada pelaksanaan operasi;

3. Semua Team yang akan melakukan operasi berganti pakaian

dengan Seragam Operasi di kamar ganti, setelah itu memasuki

Kamar Operasi dan tidak boleh keluar sampai proses operasi

selesai;

Page 4: 01. SPO Pelayanan Kamar Operasi

RSKB HASTA HUSADA KEPANJEN - MALANG

PELAYANAN KAMAR OPERASI

No DokumenSPO/AP/IKO/01

No Revisi00

Hal4 / 4

4. Pembiusan pasien oleh Dokter Anastesi dilakukan

sebelum Team Operasi memulai operasi dan hasilnya dicatat di

Status Anastesi;

5. Selanjutnya tindakan operasi dilaksanakan dengan dipimpin

oleh Operator, dan untuk peralatan operasi yang tempatnya

berada diluar kamar operasi maka diambilkan oleh Perawat

Sirkulasi;

6. Tindakan medis operasi dicatat pada lembar Laporan Operasi.

C. Perlakuan Pasca Operasi

1. Setelah operasi selesai dilakukan, pasien dibawa ke Ruang Pulih

untuk perlakuan Post Operasi menunggu kesadaran pasien,

keadaan pasien selama post operasi dicatat dalam Lembar

Pasca Bedah di Ruang Pemulihan dan Lembar Observasi Ruang

Pulih;

2. Pasien yang sudah dioperasi, setelah sadar di Ruang Pulih maka

pasien keluar dari Instalasi Kamar Operasi, sedangkan untuk

pasien yang kondisinya gawat darurat setelah pelaksanaan

operasi maka dipindahkan ke kamar ICU untuk perawatan

intensif.

Unit Terkait : 1. Instalasi Rawat Inap;

2. Instalasi Rawat Jalan;

3. Instalasi Perawatan Instensif.