01 Qs Al Anfal 72 Ok

17
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMK N 8 Jakarta Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas/Semester : X/ Ganjil Materi Pokok : Pentingnya Mengendalikan Diri ( Mujahadan An Nafs) Alokasi Waktu : 1 X 3 Jam Pelajaran A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Kompetensi Dasar 2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs) sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72serta hadits terkait 3.1 Menganalisis isi kandungan QS. Al-Anfal (8) : 72 serta hadits tentang control diri (Mujahadah an- nafs) 3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (Mujahadah an-nafs) dan menerapkannya dalam kehidupan 4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8) : 72 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf. 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8) : 72 dengan lancar. 2. Indikator Pencapaian Kompetensi 3.1.1 Menjelaskan Asbabun Nuzul QS Al Anfāl {8}: 72 tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs) 3.1.2 Menyebutkan terjemah kata/lafal dan ayat QS Al Anfāl {8}: 72 serta Hadits tentang kontrol diri; 3.1.3 Menganalisis isi kandungan QS. Al-Anfal (8) : 72 serta hadits tentang kontrol diri (Mujahadah an- nafs), 3.2.1 Memiliki sikap tanggung jawab, peduli, responsif dan santun dalam memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (Mujahadah an-nafs) dan menerapkannya dalam kehidupan 4.1.1.1 Membaca QS. Al-Anfal (8) : 72 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf 4.1.1.2 Mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal (8) 72 dengan lancar C. Tujuan Pembelajaran

Transcript of 01 Qs Al Anfal 72 Ok

  • 1

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    Nama Sekolah : SMK N 8 Jakarta

    Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    Kelas/Semester : X/ Ganjil

    Materi Pokok : Pentingnya Mengendalikan Diri ( Mujahadan An Nafs)

    Alokasi Waktu : 1 X 3 Jam Pelajaran

    A. Kompetensi Inti

    KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

    KI 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai

    bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan

    lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

    pergaulan dunia.

    KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

    kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan

    pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

    untuk memecahkan masalah.

    KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan

    tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

    B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. Kompetensi Dasar

    2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs) sebagai implementasi dari

    pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72serta hadits terkait

    3.1 Menganalisis isi kandungan QS. Al-Anfal (8) : 72 serta hadits tentang control diri

    (Mujahadah an- nafs)

    3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (Mujahadah an-nafs) dan

    menerapkannya dalam kehidupan

    4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8) : 72 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

    4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8) : 72 dengan lancar.

    2. Indikator Pencapaian Kompetensi

    3.1.1 Menjelaskan Asbabun Nuzul QS Al Anfl {8}: 72 tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs)

    3.1.2 Menyebutkan terjemah kata/lafal dan ayat QS Al Anfl {8}: 72 serta Hadits tentang kontrol diri;

    3.1.3 Menganalisis isi kandungan QS. Al-Anfal (8) : 72 serta hadits tentang kontrol diri

    (Mujahadah an- nafs),

    3.2.1 Memiliki sikap tanggung jawab, peduli, responsif dan santun dalam memahami

    manfaat dan hikmah kontrol diri (Mujahadah an-nafs) dan menerapkannya dalam

    kehidupan

    4.1.1.1 Membaca QS. Al-Anfal (8) : 72 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf

    4.1.1.2 Mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal (8) 72 dengan lancar

    C. Tujuan Pembelajaran

  • 2

    Melalui model cooperative learning peserta didik dapat:

    a. Menganalisis isi kandungan QS. Al-Anfal (8) : 72 serta hadit terkait. b. Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri (Mujahadah an-nafs) dan menerapkannya dalam

    kehidupan

    c. Terampil membaca QS. Al-Anfal (8) : 72 sesuai kaidah ilmu tajwid d. Mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Anfal (8) : 72

    D. Materi Pembelajaran : Pentingnya Mengendalikan Diri ( Mujahadan an Nafs) Konsep : Memahami kandungan makna dari QS. Al-Anfal (8) 72

    sebagai bentuk pengendalian diri

    Fakta : Hawa nafsu cendrung menjadikan manusia kepada

    perkara yang disukai dirinya.

    Lemahnya keimanan dan pemahaman agama mengakibatkan manusia mudah marah yang berakibat

    membutakan hati.

    Prinsip/dalil/Teori/hukum :

    Prosedur

    : Siswa melihat tayangan video dan beberapa gambar dalam

    kelompoknya masing-masing dan kemudian di presentasikan

    secara bergantian

    Dampak/Hikmah/manfaat : 1. Hati semakin bersih dan tenang 2. Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin 3. Diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam

    mengerjakan amal shaleh

    4. Dijauhkan dari sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki dan sombong

    5. Dicintai Allah SWT dan sesama manusia 6. Mendapatkan hidayah yang sempurna dari Allah SWT 7. Mendapatkan ridha dari Allah SWT

    E. Metode Pembelajaran : Cooperative learning Model: Small Group Discussion

    F. Media/Alat/Sumber Pembelajaran 1. Media : Gambar/ Poster, CD pembelajaran Interaktif Tajwid/Video, Power Point 2. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Wolf Vission, Papan Tulis, Penghapus, Spidol 3. Sumber Belajar :

    a. Tafsir al-Quran dan buku-buku Hadits

    b. Kitab Asbabun Nuzul atau Asbabul Wurud

    c. Buku pegangan siswa PAI SMK kelas X penerbit Erlangga

    d. Buku lain yang menunjang

    G. Langkah-langkah Pembelajaran

    Kegiatan Deskripasi Kegiatan Alokasi

    Waktu

  • 3

    Kegiatan Deskripasi Kegiatan Alokasi

    Waktu

    Pendahuluan

    1) Mengajak peserta didik berdoa untuk mengawali pembelajaran 2) Melakukan konfirmasi tentang kehadiran peserta didik 3) Mengajak peserta didik berdinamika dengan yel-yel. Contoh:

    guru berkata:Rohis 8 {singkatan SMKN 8 Jakarta}. Peserta didik menjawab: Islamic (tangan di dada), cerdas (tangan

    menunjuk ke dahi),berprestasi (tangan mengepal ke atas),

    takbir dan tepuk semangat.

    4) Mengajak peserta didik bertadarus sesuai dengan materi ajar yang akan dipelajari

    5) Dilanjutkan dengan membaca terjemahannya dan bertanya jawab tentang makna yang terkandung pada ayat tersebut

    6) Peserta didik mengisi kegiatan tadarrus pada buku penilaian (praktikum) sebagai kegiatan portofolio

    7) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan dengan kompetensi dasar yang akan dicapai.

    8) Guru meminta siswa mempersiapkan tugas mereka berupa kertas yang berisi gambar yang berkaitan dengan materi yang

    akan dibahas kepada masing-masing kelompok

    9) Siswa diminta mempersiapkan diri dan berkumpul dengan kelompoknya untuk membahas gambar

    10) Meminta informasi dari peserta didik tentang perilaku mudah marah, mudah tersinggung, mudah naik pitam, ringan tangan

    dan sejenisnya, yang diketahui.

    11) Menginformasikan materi ajar yang akan dipelajari, yaitu tentang Pentingnya Pengendalian diri (Mujahadah an Nafs)

    10 20 menit

    Kegiatan

    Inti, meliputi:

    Mengamati

    1) Menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan dan mencermati makna yang terkandung dalam QS Al Anfl {8}: 72; serta Hadits terkait.

    2) Mencermati tayangan video tentang perilaku mudah marah, mudah tersinggung, mudah naik pitam, ringan tangan, dan

    media/video tentang perilaku sabar, tenggang rasa, memaafkan

    untuk mengambil manfaat dan hikmah kontrol diri/mawas diri

    (mujahadah an nafs) di dalamnya.

    Media/video tentang kontrol diri/mawas diri mencakup ciri-ciri

    sebagai berikut:

    Adanya kasih sayang

    Adanya toleransi

    Adanya kesabaran

    Tidak mudah marah

    Tidak mudah tersinggung

    Tidak ringan tangan Media/video tentang perilaku emosional mencakup ciri-ciri

    sebagai berikut:

    Mudah marah

    Cepat naik pitam

    Pendendam

    Sombong

    Ringan tangan

    Egois

    150 100 menit

    Menanya 3) Menanyakan cara membaca yang benar QS Al Anfl {8}:72 4) Mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun nuzul

    dan makna yang terkandung dalam QS Al Anfl {8}:72. 5) Mendengarkan pertanyaan peserta didik tentang makna yang

  • 4

    Kegiatan Deskripasi Kegiatan Alokasi

    Waktu

    terkandung dalam QS Al Anfl {8}:72, terkait manfaat dan hikmah pengendalian diri.

    6) Memberikan kesempatan kepada peserta didik lain untuk menjawab.

    7) Pemerataan peserta didik dalam menjawab (tidak didominasi oleh salah satu peserta didik saja).

    8) Memperhatikan peserta didik lain yang tidak berani memberikan jawaban.

    9) Mengamati keberanian dan sikap peserta didik dalam menjawab dan memberikan klarifikasi tentang benar dan

    tidaknya jawaban dari peserta didik lain.

    Eksplorasi 10) Peserta didik membagi diri menjadi 5 kelompok dan duduk sesuai dengan kelompoknya. Pembagian tugas diatur sebagai

    berikut:

    Kelompok I mendiskusikan bacaan yang baik dan benar sesuai kaedah Ilmu Tajwid dan Makharijul Huruf, serta

    mendemonstrasikan hafalan QS Al Anfl {8}: 72;

    Kelompok II menganalisis asbabun nuzul, terjemah kata, ayat dan isi kandungan QS Al Anfl {8}: 72 tentang kontrol diri;

    Kelompok III menganalisis makna/terjemah dan isi kandungan Hadits tentang kontrol diri;

    Kelompok IV mengidentifikasi sikap dan perilaku yang mencerminkan isi kandungan QS Al Anfl {8}: 72; serta Hadits terkait.

    Kelompok V menganalisis manfaat dan hikmah pengendalian diri dari QS Al Anfl {8}: 72 dan Hadits, serta menerapkannya dalam kehidupan.

    11) Selanjutnya peserta didik mencari jawaban tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan serta memecahkan kasus yang

    diberikan kelompoknya dengan mengunakan berbagai sumber.

    12) Ketika diskusi kelompok sedang berlangsung, peserta didik selalu dimotivasi, dibimbing, difasilitasi dan diingatkan guru

    agar dapat bekerjasama, toleran, peduli, responsif dan

    bertanggung jawab untuk melakukan tugas diskusi kelompok

    13) Selama pembelajaran berlangsung guru melakukan pengamatan sikap terhadap peserta didik terkait dengan kerjasama, tanggung

    jawab, toleran, santun dan responsif peserta didiknya, serta

    mencatat di lembar pengamatan semua hal yang terjadi di kelas

    (penilaian proses). Juga memperhatikan cara peserta didik

    berdiskusi dan menyusun resume (sekaligus menilai keberanian

    mengemukakan pendapat dan ketepatan dalam menyusun

    resume. Jika ada peserta didik yang tidak aktif dalam

    mengemukakan pendapat dan pembuatan resume, langsung

    diingatkan dan diberi catatan)

    Asosiasi 14) Setelah peserta didik dalam kelompok mendapatkan jawaban dari berbagai informasi, kemudian diminta untuk menyimpulkan

    jawaban, membuat Resume Hasil Diskusi, dan selanjutnya

    menyiapkan bahan untuk dipresentasikan di depan kelas.

  • 5

    Kegiatan Deskripasi Kegiatan Alokasi

    Waktu

    Komunikasi 15) Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, kelompok lain mengajukan pertanyaan/sanggahan

    dengan menggunakan kata-kata santun. Adapun urutan

    mempresentasikannya adalah sbb:

    Kelompok I mempresentasikan hasil diskusi tentang bacaan yang baik dan benar sesuai kaedah Ilmu Tajwid dan

    Makharijul Huruf, serta mendemonstrasikan hafalan QS Al

    Anfl {8}: 72;

    Kelompok II mempresentasikan hasil analisa tentang asbabun nuzul, terjemah kata, ayat dan isi kandungan QS Al

    Anfl {8}: 72 tentang kontrol diri;

    Kelompok III mempresentasikan hasil identifikasi tentang makna/terjemah dan isi kandungan Hadits tentang kontrol

    diri;

    Kelompok IV mempresentasikan hasil analisa tentang sikap dan perilaku yang mencerminkan isi kandungan QS Al Anfl {8}: 72; serta Hadits terkait.

    Kelompok V mempresentasikan hasil analisa tentang manfaat dan hikmah pengendalian diri dari QS Al Anfl {8}:72 dan Hadits, serta menerapkannya dalam kehidupan.

    16) Setelah selesai presentasi peserta didik mendemonstrasikan hafalan QS Al Anfl {8}:72 secara individu.

    17) Guru memberi umpan balik dan penguatan materi di akhir diskusi.

    18) Peserta didik mengumpulkan hasil kerja kelompok 19) Guru melakukan pencairan suasana (ice breaking) dengan

    bermacam-macam teknik.

    Penutup 1) Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan (merefleksi kegiatan), apakah ada masukan

    untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.

    15 menit

    2) Peserta didik menyimak penjelasan tentang materi ajar serta tugas yang diberikan guru terkait dengan pembelajaran

    selanjutnya

    3) Mengajak semua peserta didik berdoa untuk mengakhiri pembelajaran

    J. Penilaian Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat

    pencapaian kompetensi siswa.Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kema-

    juan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

    Tugas

    Mengisi rubrik tentang Pengendalian diri

    Mengidentifikasi bacaan tajwid yang terdapat dalam QS. Al-Anfal (8) 72

    Observasi

    Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi terkait dengan - Menganalisis isi kandungan QS. Al-Anfal (8) : 72 serta hadits tentang kontrol diri

    (Mujahadah an- nafs),

    - Manfaat dan hikmah kontrol diri (Mujahadah an-nafs) dan menerapkannya dalam kehidupan

    Portofolio

  • 6

    Membuat paparan tentang Pentingnya perilaku kontrol diri, dalam kehidupan sehari-hari.

    Tes

    Tes tulis tentang QS. Al-Anfal (8) : 72 serta hadits tentang kontrol diri (Soal pada lampiran )

    Tes Lisan

    - Membaca QS Al Anfal (8) : 72 sesuai kaidah tajwid dan makharijul huruf ! - Mendemontrasikan hafalkan QS Al Anfal (8) : 72 sesuai kaidah tajwid dan makharijul huruf !

    Mengetahui Jakarta, Juli 2013

    Kepala SMK N 8 Jakarta Guru Mata Pelajaran

    Junaedi, S.Pd, MM Dra. Hj. Iim Halimah Drs. H. Abd. Rahman

    NIP. 196602141989011003 NIP. 195907241985032007 NIP. 1965122119992031004

    Lampiran Rubik Pengendalian Diri

    Format Rubik Pengendalian Diri

    Isilah dengan memberikan tanda () pada kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian !

    No

    Pernyataan

    Kebiasaan

    Selalu Sering Jarang Tidak

    pernah

    1 Saat ada bisikan hawa nafsu untuk berbuat

    maksiat saya segera membaca taawudz

    2 Saya puasa senin-kamis untuk mengendalikan

    diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT

    3 Saya membaca istighfar ketika melakukan

    kesalahan

    4 Jika saya pernah terjerumus salah dan khilaf, itu

    semua akibat salah saya sendiri, bukan karena

    pihak lain

    5 Saat berjumpa teman, saya menyapa dengan

    ramah

  • 7

    Lampiran Penilaian Pengamatan Sikap

    INSTRUMEN PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP

    DALAM PROSES PEMBELAJARAN

    (KERJA KELOMPOK)

    Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    6 Kehidupan dizaman sekarang, banyak rintangan

    dan godaan, tetapi tidak menyurutkan saya untuk

    kontrol diri

    7

    Jika saya pernah gagal, pihak lain yang sering

    saya salahkan

    8 Melihat tetanggga atau kenalan dekat mencapai

    kesuksesan, ada keinginan untuk mengikuti

    langkah atau kiat suksesnya

    9 Memperhatikan kondisi saya yang kurang

    beruntung, pihak orang tua atau orang terdekat

    yang saya salahkan

    10 Saya bertutur kata lemah lembut kepada teman

  • 8

    Kelas / Semester : X / 1

    Topik : Pengendalian Diri

    Kelompok :..... Nama Siswa :..

    Petunjuk pengisian :

    Berilah tanda chek list () pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa dalam kerja kelompok selama proses pembelanjaran berlangsung.

    No Aspek yang diobservasi Hasil pengamatan

    1 2 3 4

    1 Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran

    kelompok

    2 Kesungguhan dalam mengerjakan tugas

    kelompok

    3 Kerjasama antar siswa dalam belajar kelompok

    4 Menghargai pendapat teman dalam satu

    kelompok

    5 Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain

    Jumlah

    Total

    Nilai Akhir (total /5)

    RUBRIK PENILAIAN PENGAMATAN SIKAP

    DALAM PROSES PEMBELAJARAN

    ( TUGAS KELOMPOK )

    ASPEK KRITERIA SKOR

    Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran kelompok Selalu tampak 4

    Sering tampak 3

    Mulai tampak 2

    Belum tampak 1

    Kerjasama antar siswa dalam belajar kelompok Selalu tampak 4

    Sering tampak 3

    Mulai tampak 2

    Belum tampak 1

    Kesungguhan dalam mengerjakan tugas kelompok Selalu tampak 4

    Sering tampak 3

    Mulai tampak 2

    Belum tampak 1

    Menghargai pendapat teman dalam kelompok lain Selalu tampak 4

    Sering tampak 3

    Mulai tampak 2

    Belum tampak 1

    Ketepatan argument Selalu tampak 4

    Sering tampak 3

    Mulai tampak 2

    Belum tampak 1

    1. 5..

    2. 6..

    3. 7..

  • 9

    DAFTAR NILAI SISWA ASPEK SIKAP DALAM PEMBELAJARAN

    TEKNIS NON TES BENTUK PENGAMATAN

    Kualifikasi Nilai Akhir (NA) Penilaian Sikap

    Skor Kualifikasi

    1,00 1,99 Sikap Kurang ( K )

    2,00 2, 99 Sikap Cukup ( C )

    3,00 3,99 Sikap Baik ( B )

    4,00 Sikap Sangat Baik ( SB )

    MK = 4,00

    MB = 3,00 3,99 MT = 2,00 2,99 BT = 1,00 1,99

    Keterangan:

    BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku

    yang dinyatakan dalam indikator).

    MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda

    awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).

    MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda

    perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

    MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang

    dinyatakan dalam indikator secara konsisten).

    Lampiran Penugasan Portofolio

    INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK KETRAMPILAN

    DALAM BENTUK PENUGASAN PORTOFOLIO

    (KERJA KELOMPOK)

    Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    Kelas / Semester : X / 1

    Topik : Pengendalian Diri

    NA = skor

    5

    NO NAMA

    SISWA

    Skor Aktivitas Siswa

    Jumlah NA Interaksi Kerjasama Kesungguhan Menghargai

    dalam

    kelompok

    Menghargai

    kelompok

    lain

    1

    2

    3

    4

    5

    dst

  • 10

    Kelompok :..... Nama Siswa :..

    Petunjuk Penugasan Individual :

    1. Bersama teman Anda, carilah informasi tentang perilaku kontrol diri, dari berbagai sumber.

    Kemudian, buatlah artikel dengan tema Pentingnya perilaku kontrol diri dalam kehidupan sehari-hari. Buatlah tulisan Anda dalam kertas ukuran A4 . Buatlah tulisan Anda semenarik mungkin. Kemudian, publikasikan tulisan Anda di majalah dinding sekolah.

    2. Kumpulkan pada saat pertemuan berikutnya

    No Nama Siswa

    Aspek yang di nilai / Skor Maksimal Jumlah

    Skor Kelengkapan Kesesuaian

    dengan materi

    Kualitas

    materi laporan

    Ketepatan

    Waktu

    3 3 3 3 12

    1

    2

    3

    4

    5

    Dst

    RUBRIK PENILAIAN ASPEK KETRAMPILAN

    DALAM BENTUK PENUGASAN PORTOFOLIO

    (KERJA KELOMPOK)

    ASPEK KRITERIA SKOR

    1. Kelengkapan Ada semua komponen tugas 3 Ada satu bagian komponen tidak ada 2 Ada lebih dari satu bagian yang tidak ada 1

    II. Kesesuaian dengan materi

    Tugas yang dikumpulkan sesuai dengan materi 3 Tugas keluar dari materi 2 Tidak sesuai materi 1

    III. Kualitas materi laporan

    Lengkap, logis, sistematis, sesuai tujuan 3 Logis, sistematis, sesuai tujuan, tidak lengkap 2 Logis, tidak sistematis, tidak sesuai tujuan , kurang lengkap 1

    IV. Ketepatan waktu

    Tugas dikumkan tepat waktu 3 Terlambat melebih waktu 2 Tidak mengumpulkan tugas 1

    Catatan : *4 = Sangat Baik 3 = Baik

    2 = Sedang 1 = Kurang baik

    Lampiran Penilaian Aspek Pengetahuan

    INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK PENGETAHUAN

    DALAM PROSES PEMBELAJARANAN

    (KERJA INDIVIDUAL )

    Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    Kelas / Semester : X / 1

    NA = skor

    3

    1 5..

    2 6..

    3 7..

  • 11

    Topik : Mujahadah an-nafs

    Nama Siswa :..... Kelas :.. Nomor Absen : .

    Petunjuk Mengerjakan :

    1. Kerjakan Soal soal berikut dengan cermat, teliti, jujur dan secara mandiri 2. Perhatikan Intruksi dari Bapak / Ibu Guru dan sikap dalam mengerjakan soal akan diamati oleh

    guru

    Soal

    1. Jelaskan arti Mujahadah an nafs! 2. Jelaskan isi kandungan Q.S. al-Anfal (8): 72! 3. Jelaskan manfaat dan hikmah dari kontrol diri (mujahadah an-nafs) ! 4. Jelaskan makna hijrah ! 5. Imam Al Gazali membagi nafsu menjadi empat bagian, sebutkan !

    Jawaban :

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    ....

    KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN

    PENILAIAN KEMAMPUAN PENGETAHUAN

    KUNCI JAWABAN:

    No. Kunci Jawaban Skor

  • 12

    1. Seseorang yang mampu mengendalikan hawa nafsu yang ada di

    dalam dirinya

    10

    2. Ayat ini menjelaskan tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs) ! 10

    3. 1) Tidak tergesa-gesa dalam menghadapi sesuatu. 2) Hati semakin bersih dan tenang 3) Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin 4) Diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mengerjakan amal

    shaleh

    5) Dijauhkan dari sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki dan sombong

    6) Dicintai Allah SWT dan sesama manusia 7) Mendapatkan hidayah yang sempurna dari Allah SWT 8) Mendapatkan ridha dari Allah SWT

    40

    4 Berhijrah artinya berpindah dari suatu keadaan yang tidak baik

    menjadi baik dan itu memerlukan kesungguhan yang luar biasa

    dengan melawan hawa nafsu

    20

    5. a. Keserakahan nafsu terhadap harta

    b. Nafsu amarah yang akan membutakan hati

    c. Kesenangan duniawi mendorong nafsu

    d. Nafsu syahwat

    20

    Jumlah Skor 100

    Penskoran Nilai = Jumlah Skor

    L (Lulus) = Nilai > 76

    U (Ulang) = Nilai < 76

    Lampiran Penilaian Aspek Ketrampilan

    INSTRUMEN PENILAIAN ASPEK KETRAMPILAN

    DALAM BENTUK PENUGASAN PRAKTIKUM

    (KERJA INDIVIDUAL )

    Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

    Kelas / Semester : X / 1

    Topik : Pengendalian Diri

  • 13

    Nama Siswa :..... Kelas :.. Nomor Absen : .

    Soal

    Bacalah QS Al Anfal : 72 sesuai kaidah tajwid dan makharijul huruf !

    Hafalkan QS Al Anfal : 72 sesuai kaidah tajwid dan makharijul huruf !

    Penskoran Nilai = Jumlah Skor

    L (Lulus) = Nilai > 76

    U (Ulang) = Nilai < 76

    Lampiran Materi

    Pentingnya Mengendalikan Diri (Mujahadan an Nafs)

    A. Kajian QS Al Anfl {8}: 72 tentang Pengendalian Diri

    1. Bacaan

    Aspek yang

    dinilai

    Indikator kemampuan Nilai

    Kelancaran Bacaan

    tajwid

    Makhraj

    Membaca dengan lancar

    Tidak melakukan kesalahan tajwid dan makhraj 100

    Membaca dengan lancar

    Melakukan 1-5 kesalahan tajwid dan makhraj 90

    Melakukan 6-10 kesalahan tajwid dan mahraj 80

    Melakukan 11-15 kesalahan tajwid dan makhraj 70

    Melakukan 16-20 kesalahan tajwid dan makhraj 60

    Melakukan lebih dari 20 kesalahan tajwid dan makhraj

    50

  • 14

    2. Asbabun Nuzul

    Menurut Ibnu Mundzir: ayat ini turun sebagai jawaban dari pertanyaan kaum muslim, bagaimana kalau kami memberi dan menerima harta waris dari saudara kami yang musyrik?. Turunlah QS Al Anfl {8}: 72-73 ini, sebagai penjelasan bahwa antara mukmin dan kafir, tidak saling mewarisi harta.

    Riwayat lain yang disampaikan oleh Ibnu Saad, dia berkata, Rasulullah SAW telah mempersaudarakan Zubair bin Awwam dengan Kaab bin Malik. Zubair berkata, Saat perang Uhud, aku melihat Kaab terluka parah. Kemudian aku berkata, Jika dia meninggal, dia terputus hubungan keluarganya, dan aku yang menjadi pewarisnya. Lalu, ayat ini turun, dan jadilah warisan itu bagi orang yang memiliki hubungan kerabat, pernikahan, dan satu agama.

    3. Terjemah

    a. Kata/Lafal

    Kata Makna Kata Makna

    mereka berhijrah meminta pertolongan

    mereka berjihad Perjanjian

    memberikan tempat

    tinggal/ kediaman,

    perlindungan

    maka (wajib) atas kalian

    memberi pertolongan (Allah) Maha Melihat

    menolong mereka

    b. Terjemah Ayat

    4. Isi dan Kandungan Ayat

    a. Ayat-ayat sebelumnya, Allah SWT menjelaskan kepada kaum muslim bagaimana sikap

    yang harus dilakukan saat berhadapan dengan orang kafir, sementara ayat-ayat ini

    (khususnya QS Al Anfl {8}: 72-75) menjelaskan hubungan yang harus dijalin antar

    sesama umat Islam dalam membentuk tatanan umat yang kuat dan kokoh.

    b. Jalinan kasih dan sayang, harus senantiasa saling melindungi antar kaum muslim. Bukan hanya sekedar mengorbankan harta, namun harus juga melalui jiwa dan raga. Seperti yang

    telah diperankan oleh kaum Muhajirin dan Anshar, mereka saling mengorbankan apa saja

    yang dipunyai dalam menegakkan kehormatan dan martabat agama.

    c. Sesama orang beriman, harus saling membantu, menolong, dan memperkuat, terutama saat-

    saat menghadapi musibah atau kesulitan. Sebaliknya, melakukan kontrol diri untuk saling

    berdebat, berselisih paham, apalagi bertengkar, yang pada akhirnya hanya menimbulkan

    Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan

    jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan

    pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi.

    Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada

    kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika

    mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu

    wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara

    kamu dengan mereka. Dan Allah Maha melihat apa( saja) yang kamu kerjakan.

  • 15

    kekacauan dan kerusakan yang lebih besar (QS Al Anfl {8}: 73), akibat selanjutnya

    kekuatan umat Islam semakin menurun dan lemah di hadapan musuh-musuhnya.

    d. Perlu kesungguhan bagi setiap muslim untuk bersama-sama memikul beban berat

    perjuangan, saling menolong dan melindungi, baik melalui harta maupun jiwa, dalam

    mengemban Risalah Ilahi, yang kini tantangannya semakin berat dan kompleks.

    e. Melalui ayat ini, kita diingatkan oleh Allah SWT dengan teladan dan contoh yang bagus,

    yakni perjuangan 2 (dua) kelompok umat Islam, yaitu Kaum Muhajirin dan Kaum Anshar

    f. Keberhasilan dan kesuksesan, sangat dipengaruhi komitmen yang tinggi, ikhtiar yang

    sungguh-sungguh, kontrol diri yang terus terjaga (stabil) dan kebersamaan dalam

    merasakan suka dan duka.

    g. Perlunya umat melakukan hijrah, di saat menghadapi situasi dan kondisi yang serba tidak

    menentu. Hijrah bukan hanya berpindah dalam makna fisik, namun yang lebih penting

    adalah hijrah dalam makna rohani, yaitu bertekad bulat untuk senantiasa mengubah pola

    hidup (life style) yang buruk menjadi baik, lemah semangat menjadi bersemangat, miskin

    cita-cita menjadi tinggi cita dan asa.

    5. Sikap dan Perilaku yang Mencerminkan Ayat

    a. Meraih kesuksesan, dibutuhkan komitmen yang tinggi dari seluruh komponen umat, baik

    pikiran, tenaga, harta, bahkan jiwa dan raga.

    b. Tradisi diaspora, menjelajahi kawasan dunia, ekspedisi dan eksplorasi, harus ditumbuh-

    kembangkan di kalangan umat Islam, mengikuti tradisi umat Islam dahulu yang sering

    melakukan hal-hal tersebut, sehingga capain mereka dapat kita rasakan sekarang ini, yaitu

    titik-titik keberadaan umat Islam dapat kita temukan di belahan bumi (benua/area)

    manapun jua.

    c. Kontrol diri, menata keluarga dan umat yang dilakukan secara sungguh-sungguh, menjadi

    kunci keberhasilan dan kesuksesan umat Islam, baik untuk masa kini dan esok.

    d. Bahu membahu dan saling melindungi, menolong, dan membantu antar sesama umat Islam,

    sangat diperlukan dalam ikhtiar menggapai dan menuju /kemuliaan Islam

    dan martabat Umat Islam.

    e. Setiap kehidupan pasti dilingkupi keburukan, halangan, dan rintangan, yang terkadang

    sangat menyulitkan dan menyesakkan dada. Jika menemukan hal tersebut, ada solusi yang

    ditawarkan, yaitu melakukan hijrah. Bila perlu melakukan hijrah fisik, namun dapat juga

    melakukan hijrah mental, tekad, dan strategi perjuangan

    B. Kajian Hadits tentang Pengendalian Diri

    1. Bacaan

    : " "( )

    2. Terjemah

    a. Makna/Lafal

    Kata Makna Kata Makna

    bukan, tidak Mengendalikan

    kuat, tangguh hawa nafsunya

    (pandai, menang)

    berkelahi, bergulat saat, ketika

    tetapi (sebenarnya) Marah

    b. Terjemah Hadits

  • 16

    Rasulullah SAW bersabda: Bukanlah orang kuat itu yang (biasa menang) saat

    bertarung/bergulat, tetapi orang kuat itu adalah yang (mampu) mengendalikan nafsunya

    ketika marah (HR Bukhari dan Muslim).

    3. Makna dan maksud Hadits

    a. Islam memberi pengertian yang berbeda tentang siapa orang yang dapat diberi julukan

    sebagai orang yang kuat atau tangguh. Mereka bukan yang selalu menang saat bertarung,

    berkelahi, atau bergulat.

    b. Pentingnya kontrol atau mawas diri ketika meniti kehidupan. Di dunia ini, kita sadari bahwa

    banyak godaan dan rintangan yang mengelilingi hidup keseharian.

    c. Kemenangan dan keberhasilan hanya diraih oleh orang-orang yang mampu mengendalikan

    dirinya, meredam hawa nafsunya saat kemarahan, dan selalu meningkatkan kesabaran saat

    ditimpa musibah, masalah, dan duka nestapa.

    d. Sungguh di dunia ini hanya ada 2 (dua) jalan; Jalan Kebenaran dan Jalan Hawa Nafsu.

    Jalan kebenaran adalah petunjuk yang diturunkan oleh Allah SWT, sedangkan hawa

    nafsu merupakan jalan yang diprakarsai oleh setan dan nafsu yang terhujam di dalam

    diri masing-masing, keduanya merupakan musuh manusia yang harus diperangi dan

    dikendaliukan.

    e. Melawan hawa nafsu berarti mengikuti jalan Allah SWT dengan penuh perhitungan dan

    kesabaran. Itulah sebabnya, pentingnya setiap diri memiliki kontrol diri yang kuat.

    f. Hawa nafsu berarti kecenderungan manusia kepada perkara yang disukai dirinya. Orang

    yang lebih mengikuti jeleknya hati yang telah diharamkan oleh hukum syariat, itulah

    orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya. Perbuatan ini harus dijauhi, karena pangkal

    kemaksiatan, sumber malapetaka dan kemungkaran. Orang yang berbuat demikian, akan

    tersesat dari jalan kebenaran dan dikenai siksa di akhirat kelak.

    g. Islam menekankan, bahwa nafsu itu bukan untuk dibunuh, melainkan untuk dijaga dan

    dikendalikan. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW yang sangat menekankan

    jihad batin, maknawi atau jihad melawan hawa nafsu.

    h. Imam Al Ghazali membagi (hawa) nafsu kepada 4 bagian, yaitu:

    1) Keserakahan nafsu terhadap harta benda, bersyukurlah, jika menjadi orang kaya,

    Jika berkedudukan, manfaatkan untuk kebaikan orang banyak dan memakmurkan

    rakyat.

    2) Nafsu amarah yang akan membutakan hati. Cara terbaik mengendalikan adalah

    berusaha selalu bersabar dalam menghadapi kemarahan dan kezaliman orang lain,

    bersikap lapang dada, suka memaafkan dan bermurah hati.

    3) Kesenangan duniawi mendorong nafsu. Manusia selalu diingatkan agar tidak

    terjerumus akan kesenangan duniawi, karena hal itu akan mendorong nafsu

    menjadi liar.

    4) Nafsu syahwat. setan menggoda manusia melalui berbagai cara. Antara lain,

    melalui harta, pasangan dan tahta (kekuasaan). Akibatnya, tidak sedikit manusia

    yang hancur dan rusak kehidupannya karena hanya mencari kesenangan dunia

    semata.

    4. Kiat-kiat berjuang melawan hawa nafsu:

    a. Menahan atau menyekat sumber kekuatannya.

    b. Membebankan nafsu itu dengan ibadah, berbuat ibadah semata-mata mengharapkan

    ridha-Nya, melalui memperbanyak amal shaleh, misalnya rajin belajar, mencintai

    pekerjaan, menebarkan kedamaian untuk semua.

    c. Tidak lupa, berdoa meminta bantuan Allah SWT untuk mengalahkannya. Sebab, doa itu

  • 17

    salah satu kunci menuju kesuksesan.

    5. Contoh pengendalian diri yang dicontohkan Rasulullah SAW:

    a. Peristiwa Thaif, ketika di Thaif Rasulullah SAW menemui pemuka kabilah Tsaqif,

    namun mereka menolak dan bahkan melakukan kekerasan fisik terhadap Nabi. Saat itu,

    malaikat membisikkan kepada beliau, apakah perlu mengangkat bebatuan bukit di

    Thaif untuk ditimpakan kepada pelaku kekerasan tersebut. Rasulullah SAW

    menjawab tidak perlu, sebab menurut beliau, mereka menolak dakwahnya karena

    ketidaktahuan mereka tentang ajaran Islam. Bahkan beliau mendoakan agar diberi

    ampunan dan menjadi pejuang-pejuang Islam.

    b. Hijrah ke Ethiopia (Habasyah) akibat siksaan dan hinaan kafir Quraisy; pemboikotan

    terhadap dua keluarga besar Nabi yaitu Bani Hasyim dan Bani Muthalib oleh kafir

    Quraisy; beliau juga mengalami tahun kesedihan (aamul huzni), karena meninggalnya

    2 orang yang berperan besar dalam dakwah beliau yaitu Siti Khadijah (istri), dan Abu

    Thalib (paman).

    c. Saat Fathul Makkah (penaklukan kota Makkah) Rasulullah kembali menunjukkan

    dirinya sebagai uswah-hasanah dalam pengendalian diri. Beliau bisa saja membalas

    perlakuan kasar, hinaan dan pemboikotan yang pernah dilakukan kafir Quraisy, namun

    tidak dilakukan, bahkan memberi maaf dan pengampunan kepada seluruh penduduk

    Makkah.