01 PP 71 Tahun 2010

download 01 PP 71 Tahun 2010

of 5

Transcript of 01 PP 71 Tahun 2010

  • 8/18/2019 01 PP 71 Tahun 2010

    1/5

    Danar Sutopo Sidig Nomor Absen 14 Kelas A

    Rangkuman Mata Kuliah Akuntansi Pemerintah

    Regulasi dan Standar Pemerintahan (PP 71 Tahun 2010)

    A.  Pendahuluan1.  Tujuan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan

    Kerangka konseptual bertujuan untuk menjadi acuan bagi:

    -  Penyusun standar

    Penyusun Laporan Keuangan-  Pemeriksa

    -  Para Pengguna Laporan

    2.  Kedudukan Kerangka Konseptual

    -  Kerangka Konseptual bukan standar akuntansi

    Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan jika terdapat masalah akuntansi yg belum

    dinyatakan dalam SAP

    Jika terjadi pertentangan antara kerangka konseptual dan standar akuntansi, maka

    ketentuan standar akuntansi diunggulkan relatif terhadap kerangka konseptual.

    B.  Lingkungan Akuntansi Pemerintahan

    Ciri-ciri penting lingkungan pemerintahan yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkantujuan akuntansi dan pelaporan keuangan:

    Ciri utama struktur pemerintahan dan pelayanan:

    Bentuk Umum Pemerintahan dan Pemisahan Kekuasan

    -  Sistem Pemerintahan Otonom dan Transfer Pendapatan Antarpemerintah

    -  Pengaruh Proses Politik

    -  Hubungan Antara Pembayaran Pajak dan Pelayanan Pemerintah

    -  Anggaran Sebagai Pernyataan Kebijakan Publik, Target Fiskal, dan Alat Pengendalian

    Ciri keuangan pemerintah:

    -  Investasi dalam Aset yang Tidak Langsung Menghasilkan Pendapatan

    Kemungkinan Penggunaan Akuntansi Dana untuk Tujuan Pengendalian

    Penyusutan Aset Tetap

    C.  Pengguna Laporan dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna

    Pengguna Laporan Keuangan

    -  Masyarakat

    -  Wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa

    -  Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman

    -  Pemerintah

    D.  Entitas Akuntansi dan Pelaporan1.  Entitas Akuntansi 

    Entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintahan yang mengelola anggaran, kekayaan,

    dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan atasdasar akuntansi yang diselenggarakannya. 

    2. 

    Entitas Pelaporan 

    Entitas Peelaporan merupakan unti pada pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih

    entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyeajikan

    laporan pertanggungjawaban, berupa laporan keuangan yang bertujuan umum. Entitas

     pelaporan terdiri dari:

    Pemerintah pusat 

    -  Pemerintah daerah 

    Kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat 

    -  Satuan organisasi di lingkungan pemrintah pusat/daerah atau organisasi lainnya, jika

    menurut peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan keuangan. 

  • 8/18/2019 01 PP 71 Tahun 2010

    2/5

    Danar Sutopo Sidig Nomor Absen 14 Kelas A

    E.  Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan Pemerintah1.  Peranan Pelaporan Keuangan

    -  Akuntabilitas

    Mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam

    mencapai tujuan.

    Manajemen

    Memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan, serta pengendalian atas aset, kewajiban,

    dan ekuitas dana pemerintah-  Transparasi

    Memberikan informasi keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders 

    -  Keseimbangan antargenerasi

    Memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah untuk membiayai

    seluruh pengeluaran dan apakah generasi yang akan datang ikut menanggung beban

     pengeluaran tersebut atau tidak.

    Evaluasi kinerja

    Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan sumber daya

    ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang direncanakan.

    2. 

    Tujuan Pelaporan Keuangan

    Menyediakan informasi tentang sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan

    Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk

    membiayai seluruh pengeluaran

    -  Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam

    entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai

    -  Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh

    kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya

    -  Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan

     berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya

    -  Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan

    F. 

    Asumsi Dasar1.

     

    Kemandirian Entitas

    Asumsi kemandirian entitas, berarti bahwa setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang

    mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak

    terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.

    2.  Kesinambungan Entitas

    Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan berlanjut

    keberadaannya.

    3. 

    Keterukuran dalam Satuan Uang ( Monetary Measurement )

    Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan

    dapat dinilai dengan satuan uang.

    G.  Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan1.  Relevan

    Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat

    mempengaruhi keputusan pengguna. Ciri- ciri informasi yang relevan:

    -  Memiliki manfaat umpan balik ( feedback value)

    Memiliki manfaat prediktif ( predictive value)

    -  Tepat waktu

    Lengkap

    2.  Andal

    Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan

    material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi yang andalmemenuhi karakteristik:

    -  Penyajian Jujur

    -  Dapat Diverifikasi (verifiability)

  • 8/18/2019 01 PP 71 Tahun 2010

    3/5

    Danar Sutopo Sidig Nomor Absen 14 Kelas A

    -   Netralitas

    3.  Dapat Dibandingan

    Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan

    dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain

     pada umumnya.

    4. 

    Dapat Dipahami

    Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna yang

     berkompeten.

    H.  Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan1.  Basis Akuntansi

    Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis akrual,

    untuk pengakuan pendapatan LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas.

    2.   Nilai Historis ( Historical Cost )

    Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar

    dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.

    Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan

    untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan

     pemerintah.3.

     

    Realisasi ( Realization)

    Pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah selama

    suatu tahun fiskal akan digunakan untuk membiayai belanja yang terjadi dalam periode

    tersebut. Prinsip penandingan pendapatan-belanja tidak mendapat penekanan seperti dalam

    akuntansi komersial.

    4.  Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form)

    Peristiwa harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, bukan

    hanya mengikuti aspek formalitas.

    5.  Periodisitas ( Periodicity)

    Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pemerintah perlu dibagi menjadi

     periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber dayayang dimilikinya dapat ditentukan

    6.  Konsistensi (Consitency)

    Perlakuan akuntansi yang sama harus ditetapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke

     periode oleh suatu entitas (prinsip konsistensi internal). Namun, metode akuntansi yang

    dipakai dapat diubah dengan syarat metode yang baru diterapkan menunjukkan hasil yang

    lebih baik dari metode yang lama. Pengaruh atas perubahan penerapan metode tersebut

    harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

    7. 

    Pengungkapan Lengkap ( Full Disclosure)

    Laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh

     pengguna. Informasi tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka laporan keuangan atau

    catatan atas laporan keuangan.

    8.  Penyajian Wajar ( Fair Presentation)

    Dalam penyajian dengan wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan

    suatu entitas, diperlukan pertimbangan sehat yang mengandung unsur-unsur kehati-hatian

     pada saat melakukan prakiraan dalam kondisi ketidakpastian sehingga aset atau pendapatan

    tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah

    I.  Kendala Informasi yang Relevan dan Andal1.

     

    Materialitas

    Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam

    mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang

    diambil atas dasar laporan keuangan.2.  Pertimbangan Biaya dan Manfaat

    Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya.

  • 8/18/2019 01 PP 71 Tahun 2010

    4/5

    Danar Sutopo Sidig Nomor Absen 14 Kelas A

    3.  Keseimbangan Antarkarakteristik Kualitatif

    Keseimbangan antar karakteristik kualitatif diperlukan untuk mencapai suatu keseimbangan

    yang tepat di antara berbagai tujuan normatif yang diharapkan dipenuhi oleh laporan

    keuangan pemerintah.

    J.  Unsur Laporan Keuangan1.  Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

    Pendapatan-LRAPenerimaan oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah atau oleh entitas

     pemerintah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun

    anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar

    kembali oleh pemerintah.

    -  Belanja

    Semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang

    mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang

    tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

    Transfer

    Penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas

     pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.- 

    Pembiayaan ( financing )

    Setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak berpengaruh pada kekayaan bersih entitas

    yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran

     bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran

     pemerintah.

    2.  Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL)

    Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih menyajikan informasi kenaikan atau penurunan

    Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya

    3.   Neraca

    Aset

    Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibatdari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan

    diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat

    diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk

     penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena

    alasan sejarah dan budaya.

    -  Kewajiban

    Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran

    keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

    -  Ekuitas

    Kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban

     pemerintah.

    4.  Laporan Operasional (LO)

    Laporan Operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas

    dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan

     penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Unsur-unsur penyusun LO:

    -  Pendapatan LO

    Hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.

    -  Beban

    Kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.

    -  Transfer

    Hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh suatu entitas pelaporandari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.

  • 8/18/2019 01 PP 71 Tahun 2010

    5/5

    Danar Sutopo Sidig Nomor Absen 14 Kelas A

    -  Pos Luar Biasa

    Pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian atau transaksi

    yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering atau rutin terjadi, dan

     berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutan.

    5.  Laporan Arus Kas (LAK)

    Laporan Arus Kas menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi,

     pendanaan, dan transitoris

    6. 

    Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun

     pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    7.  Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

    Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang

    tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional,

    Laporan Perubahan Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas.

    K.  Pengakuan Unsur Laporan Keuangan1.

     

    Kriteria Pengakuan Unsur Laporan Keuangan

    -  Kemungkinan Besar Manfaat Ekonomi Masa Depan Terjadi

    Keandalan Pengukuran Nilai Uang dari Suatu Peristiwa2.

     

    Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan

    -  Pengakuan Aset

    Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah

    dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.

    -  Pengakuan Kewajiban

    Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi

    akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan

     perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur

    dengan andal.

    Pengakuan Pendapatan LO

    Pendapatan LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada aliranmasuk sumber daya ekonomi.

    -  Pengakuan Pendapatan LRA

    Pendapatan LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah

    atau oleh entitas pelaporan.

    -  Pengakuan Beban

    Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau terjadinya

     penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

    Pengakuan Belanja

    Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum

     Negara/Daerah atau entitas pelaporan.