002. KALA 2-4.docx

19
OSCE COMPRE POLI OBSGYN PV 2008 KALA 2 No ASPEK PENILAIAN SCORE 0 1 2 MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN 1 Mengamati tanda dan gejala persalinan kala 2 Tanda: o Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina o Ibu mempunyai keinginan untuk mengejan Gejala o Perineum menonjol o Vulva – Vagina – Sfingter anal membuka 2 Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai dalam partus set 3 Mengenakan celemek plastic yang bersih Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku 4 Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih serta mengeringkan tangan dengan handuk kemudian memakai sarung tangan steril 5 Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakkannya kembali di partus set MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK 6 Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa steril Catatan: Jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, bersihkan dengan seksama dengan cara menyekanya dari depan ke belakang, dang anti sarung tangan saat melakukan pemeriksaan dalam (Vaginal Toucher)

Transcript of 002. KALA 2-4.docx

Page 1: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

KALA 2

No ASPEK PENILAIANSCORE

0 1 2MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

1 Mengamati tanda dan gejala persalinan kala 2Tanda:

o Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina

o Ibu mempunyai keinginan untuk mengejanGejala

o Perineum menonjolo Vulva – Vagina – Sfingter anal membuka

2 Memastikan perlengkapan, bahan dan obat-obatan esensial siap digunakan.Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai dalam partus set

3 Mengenakan celemek plastic yang bersihMelepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku

4 Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih serta mengeringkan tangan dengan handuk kemudian memakai sarung tangan steril

5 Menghisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik dan meletakkannya kembali di partus set

MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN BAIK6 Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati-hati dari

depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa sterilCatatan:Jika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, bersihkan dengan seksama dengan cara menyekanya dari depan ke belakang, dang anti sarung tangan saat melakukan pemeriksaan dalam (Vaginal Toucher)

7 Dengan menggunakan teknik aseptic, lakukan VT untuk memastikan bahwa pembukaan cervix sudah lengkapCatatan: Bila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi dengan menggunakan setengah cocher

8 Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal (120-160x per menit)

Pertolongan Kelahiran BayiMELAKUKAN PIMPINAN MENGEJAN SAAT ADA HIS

9 Pimpin mengejan saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk

Page 2: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

mengejan.Anjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit

10 Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi dan meletakkan kain bersih yang dilipat sepertiga bagian di bawah bokong ibuCatatan:Sediakan tempat untuk antisipasi terjadinya komplikasi persalinan (asfiksia), sebelah bawah kaki ibu tempat datar alas keras. Beralaskan 2 kain dan 1 handuk serta lampu sorot 60 watt (jarak 60 cm dari tubuh bayi)

LAHIRNYA KEPALA11 Saat kepala bayi membuka vulva 5-6 cm, lindungi perineum dengan

satu tangan yang dilapisi kain yang telah diletakkan di bawah bokong ibu, letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkannya keluar perlahan-lahan

12 Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kasa yang bersih.Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuaiCatatan:Jika tali pusat melilit leher dengan longgar, lepaskan lebat bagian atas kepala bayi.Jika tali pusat melilit erat, klem tali pusat di dua tempat dan memotongnya

13 Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan

LAHIRNYA BAHU14 Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparietal

Anjurkan pada ibu untuk meneran saat kontraksiDengan lembut gerakkan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di arkus pubis kemudian melakukan gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang

LAHIRNYA BADAN DAN TUNGKAI15 Setelah bahu lahir, gesar tangan bawah ke arah perineum ibu untuk

menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawahGunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas

16 Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung ke arah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri di antara kedua lutut janin)

Page 3: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

PENANGANAN BAYI BARU LAHIR (Pemberian Oksitosin)17 Melakukan penilaian selintas:

a. Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan?b. Apakah bayi bergerak aktif?

18 Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan vernixMembiarkan bayi di atas perut ibu

19 Memeriksa kembail uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterusBeritahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar kontraksi uterus baik

20 Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit IM di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin)

21 Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi.Mendorong isi tali pusat le arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama

22 Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebutMengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril

23 Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi

Page 4: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

KALA 3

No ASPEK PENILAIANSCORE

0 1 21 Memakai handscoon steril baru

2 Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, tepi atas simfisis untuk mendeteksi.Tangan lain menegangkan tali pusat

3 Memindahkan klem pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva

4 Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso cranial. Jika plasenta tidak lahir setelah 30-40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur

5 Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, meminta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai kemudian dan ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorsokranial)Catatan:

Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva

Jika plasenta tidak lepas setelah melalui penegangan tali pusat selama 15 menit:

o Ulangi pemberian oksitosin 10 unit IMo Menilai kendung kemih dan mengkateterisasi kandung

kemiho Menyiapkan rujukano Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit

berikutnyao Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalm waktu 30 menit

sejak kelahiran bayi

6 Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati.Bila perlu (terasa ada tahana), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban

Catatan:Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan steril, menggunakan jari-jari tangan untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal

7 Setelah plasenta lahir, lakukan masase (pemijatan) pada fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian

Page 5: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)

8 Periksa bagian maternal dan fetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap dan masukkan ke dalam kantong plastic yang tersediaCatatan:Jika uterus tidak berkontraksi setelah melahirkan, lakukan masase selama 15 detik, mengambil tindakan yang sesuai

9 Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.Lakuakn penjahitan jika laserasi mnyebabkan perdarahan.Pastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam

10 Menempatkan seluruh alat ke dalam larutan dekontaminasi.Melepaskan sarung tangan dan meletakkan sarung tangan bekas pakai pada tempatnya

11 Melakukan evaluasi tekanan darah, nadi dan kandung kemih setiap 15 m3nit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.Melengkapi partograf

Page 6: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

CEK LIST EPISIOTOMI DAN PENJAHITAN LUKA BEKAS APISIOTOMI MAUPUN ROBEKAN PERINEUM

(CEK LIST INI DI AMBIL DARI ASUHAN PERSALINAN NORMAL)

Episiotomi, hanya dilakukan pada saat

Gawat janin Persalinan pervaginam dengan penyulit (sungsang, distosia bahu, akstrasi forseps,

akstraksi vakum) Jaringan parut pada perineum atau vagina yang menghalangi kemajuan persalinan

I. PERSIAPAN1) Menyiapkan perlengkapan dan bahan bahan yang diperlukan2) Jelaskan kepada ibu mengapa ia memerlukan episiotomi dan didiskusikan

prosedurnya dengan ibu, berikan alasan rasional pada ibuII. MEMBERIKAN ANESTESI LOKAL

3) Menggunakan teknik aseptik (mencuci tangan dan memakai sarung tangan steril)

4) Hisap 10 ml larutan lidokain 1% tanpa epineprin ke dalam tabung suntik steril ukuran 10 ml

5) Letakkan 2 jari ke dalam vagina di antara kepala bayi dan perineum6) Masukkan jarum di tengah fourchette dan arahkan jarum sepanjang tempat

yang akan di episiotomi7) Aspirasi (tarik batang penghisap) untuk memastikan bahwa jarum tidak

berada di dalam pembuluh darah. Jika darah masuk ke dalam tabung suntik, jangan suntikkan lidokain, tarik jarum tersebut keluar. Ubah posisi jarum dan tusukkan kembaliAlasan : ibu bisa mengalami kejang dan bisa terjadi kematian jika lidokain disuntikkan ke dalam pembuluh darah

8) Tarik jarum perlahan lahan sambil menyuntikkan maksimum 10 ml lidokain

III. PRODUSER EPISIOTOMI9) Lakukan tindakan episiotomi hanya jika perineum sudah menipis, pucat,

dan 3-4 cm kepala bayi sudah terlihat pada saat kontraksiAlasan : melakukan episiotomi akan menyebabkan perdarahan; jangan melakukan terlalu dini

10) Masukkan dua jari ke dalam vagina diantara kepala bayi dan perineumAlasan : hal ini akan melindungi kepala bayi dari gunting dan meratakan perineum sehingga membuatnya lebih mudah diepisiotomi

Page 7: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

11) Tempatkan gunting steril di tengah tengah fourchette posterior dan gunting mengarah ke sudut yang diinginkan untuk melakukan episiotomi mediolateral. Pastikan letak sfingter ani eksternal dan mengarahkan gunting cukup jauh ke arah samping untuk menghindari sfingter. Gunting perineum sekitar 3-4 cm dengan arah mediolateral menggunakan 1 atau 2 guntingan yang mantap. Hindari “menggunting” jaringan sedikit demi sedikit karena akan menimbulkan tepi yang tidak rata sehingga akan menyulitkan penjahitan dan waktu penyembuhannya lebih lamaCatatan : jika anda bukan kidal, episiotomi mediolateral sisi kiri lebih mudah dijahit

12) Jika kepala bayi belum juga lahir, lakukan tekanan pada luka episiotomi dengan dilapisi kain atau kasa disinfeksi tingkat tinggi atau steril diantara kontraksi untuk membantu mengurangi perdarahanAlasan : melakukan tekanan pada luka episiotomi akn menurunkan perdarahanCatatan : kendalikan kelahiran kepala, bahu dan badan bayi untuk mencegah perluasan episiotomi

IV. MENJAHIT LASERASI PERINEUM ATAU EPISIOTOMI13) Bantu ibu mengambil posisi litotomi14) Tempatkan kain steril di bawah bokong ibu, serta hidupkan lampu

sedimikian rupa sehingga perineum bisa di lihat dengan dengan jelas15) Persiapkan peralatan dan bahan bahan steril untuk penjahitan16) Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir, pakai

sarung tangan steril dengan cara yang benar17) Duduk dengan posisi santai dan nyaman sehingga luka bisa dengan mudah

dilihat dan penjahitan bisa dilakukan tanpa kesulitan18) Gunakan kasa steril untuk menyeka vulva, vagina dan perineum ibu

dengan lembut, bersuhkan darah atau bekuan darah yang ada sambil memeriksa vagina, serviks dan perineum secara lengkap. Pastikan bahwa laserasi/sayatan perineum hanya merupakan derajat satu atau duaCatatan : masukkan jari yang bersarung tangan ke dalm anus dengan hati-hati dan angkat jari tersebut perlahan lahan untuk mengidentifikasi sfingter ani. Raba tonus atau ketegangan sfingter. Jika sfingter terluka, ibu mengalami laserasi derajat tiga atau empat dan harus di rujuk segera. Ibu juga dirujuk jika megalami laserasi serviks

19) Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril baru setelah melakukan pemeriksaan rektum

20) Siapkan jarum (pilih jarum yang batangnya bulat, tidak pipih) dan benang. Gunakan benang kromik 2-0 atau 3-0. Tempatkan jarum pada pemegang jarum dengan sudut 90 derajat, jepit dan jepit jarum tersebutCatatan : benang kromik bersifat lentur, kuat, tahan lama dan paling sedikit menimbulkan reaksi jaringan

Page 8: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

21) Buat jahitan pertama kurang lebih 1 cm di atas ujung laserasi di bagian dalam vagina

22) Tutup mikosa vagina dan teruskan ke arah bawah menggunakan jahitan jelujur. Pastikan bahwa jarak setiap jahitan sam dan otot yang terluka telah dijahit. Jika laserasi meluas ke dalam otot, mungkin perlu untuk melakukan satu atau dua lapis jahitan terputus putus untuk menghentikan perdarahan dan/atau mendekatkan jaringan tubuh secara efektif

23) Setelah mencapai ujung laserasi, arahkan jarum ke atas dan teruskan penjahitan, menggunakan jahitan jelujur untuk menutup lapisan subkutikuler. Jahitan in akan menjadi jahitan lapis kedua

24) Ikat benang dengan membuat simpul di dalam vagina. Potong ujung benang dan sisakan sekitar 1,5 cm. Jika ujung benang di potong terlalu pendek, simpul akan longgar dan laserasi akan membuka

25) Ulangi pemeriksaan vagian dengan lembut untuk memastikan bahwa tidak ada kasa atau peralatan yang tertinggl di dalam

26) Dengan lembut masukkan jari paling kecil ke dalam anus. Raba apakah ada jahitan pada rektum. Jika ada jahitan yang teraba, ulangi pemeriksaan rektum enam minggu pascapersalinan. Jika penyembuhan belum sempurna (misalkan jika ada fistula rektovaginal atau jika ibu melaporkan inkontinensia alvi atau feses), ibu sgera dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan

27) Nasehati ibu untuk :i. Menjaga perineumnya selalu bersih dan kering

ii. Hindari penggunaan obat obatan tradisional pada perineumnyaiii. Cuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir tiga

sampai empat kali per hariiv. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya.

Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami demam atau mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daaerah lukanya atau jika daerah tersebut menjadi lebih nyeri

Page 9: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

PARTOGRAF

Merupakan alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan.

Tujuan Partograf:

Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam

Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal / tidak

Apa yang dicatat dalam PARTOGRAF?

INFORMASI TENTANG IBU

Nama,umur

Gravida,para,abortus (keguguran)

Nomor catatan medis/nomor puskeamas

Tgl & waktu mulai dirawat

Waktu pecahnya selaput ketuban

KONDISI JANIN

DJJ

Warna & adanya air ketuban

Penyusupan (molase) kepala janin

KEMAJUAN PERSALINAN

Pembukaan serviks

Penurunan bagian terbawah janin atau presentasi janin

Garis waspada dan garis bertindak

JAM & WAKTU

Waktu mulainya fase aktif persalinan

Waktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

KONTRAKSI UTERUS

Frekuensi dan lamanya

OBAT-OBATAN & CAIRAN YANG DIBERIKAN

Page 10: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

Oksitosin

Obat-obatan lainnya & cairan yang diberikan

KONDISI IBU

Nadi , tekanan darah, dan temperatur tubuh

Urin ( volume, aseton, atau protein )

ASUHAN,PENGAMATAN & KEPUTUSAN KLINIK LAINNYA

Page 11: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

KONDISI JANIN

DJJ

Warna & adanya air ketuban

U:ketuban utuh(blm pecah)

J;ketuban sdh pecah & air ketuban jernih

M:ketuban sudah pecah & air ketuban bercampur mekonium

D:ketuban sudah pecah & air ketuban bercampur darah

K;ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban(kering)

Penyusupan (molase) kepala janin

0: tlng2 kpla janin terpisah,sutura dgn mdh dpt dipalpasi

1 :tlng2 janin hanya slng bersentuhan

2 :tlng2 kpla janin saling tumpang tindih,tp msh dpt dipisahkan

3 : tlng2 kpla janin tmpang tindih & tdk dpt dipisahkan

KEMAJUAN PERSALINAN & WAKTU

Pembukaan serviks

Page 12: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

Penurunan bagian terbawah janin atau presentasi janin

Garis waspada dan garis bertindak

Waktu

KONTRAKSI UTERUS & OKSITOSIN

Kontraksi Uterus

Lamanya kontraksi:

: bila < 20 dtk

: bila 20-40 dtk

: bila > 40 dtk

KONDISI IBU & OBAT2AN/CAIRAN YG DIBERIKAN

Page 13: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

Page 14: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008

Page 15: 002. KALA 2-4.docx

OSCE COMPRE POLI OBSGYN

PV 2008