001 faseheroik.docx

3
1. Fase Heroik (Energi meningkat: masyarakat berjuang bersama) Kondisi emosi: rasa ingin menolong besar; emosi yang dirasakan kuat. Kondisi perilaku: mirip aksi kepahlawanan; menggunakan energi yang ada untuk menyelamatkan kehidupan sendiri dan orang lain serta harta benda yang ada. Dukungan: keluarga, tetangga, dab tim tanggap darurat. Jangka waktu: segera setelah terjadinya bencana. 2. Fase Bulan made (Optimis Energi menurun) Kondisi emosi: Masyarakat memiliki perasaan yang kuat karena merasa berbagi pengalaman dan dapat melewatinya; ikatan masyarakat kuat karena perasaan senasib, saling memberi dukungan. Selain itu mereka memiliki pengharapan yang besar terhadap bantuan yang diberikan oleh sumber daya pemerintah atau sumber daya resmi lainnya. Kondisi perilaku: Para penyintas bersemangat membersihkan puing-puing ataukondisi tempat tinggalnya dengan harapan mendapatkan bantuan untuk membangun kembali hidup mereka; ada optimisme singkat bahwa bantuan yang didapat akan membuat hidup mereka kembali utuh. Dukungan: Kelompok-kelompok masyarakat yang ada sebelumnya, kelompok-kelompok masyarakat yang terbentuk segera karena memiliki kebutuhan tertentu akibat bencana, pemerintah, dan para relawan. Jangka waktu: 1 minggu hingga 3 atau 6 bulan setelah bencana. 3. Fase Kekecewaan (Lelah yang luar biasa; energi muncul kembali)

description

hero

Transcript of 001 faseheroik.docx

1. Fase Heroik (Energi meningkat: masyarakat berjuang bersama) Kondisi emosi: rasa ingin menolong besar; emosi yang dirasakan kuat. Kondisi perilaku: mirip aksi kepahlawanan; menggunakan energi yang ada untuk menyelamatkan kehidupan sendiri dan orang lain serta harta benda yang ada. Dukungan: keluarga, tetangga, dab tim tanggap darurat. Jangka waktu: segera setelah terjadinya bencana.2. Fase Bulan made (Optimis Energi menurun) Kondisi emosi: Masyarakat memiliki perasaan yang kuat karena merasa berbagi pengalaman dan dapat melewatinya; ikatan masyarakat kuat karena perasaan senasib, saling memberi dukungan. Selain itu mereka memiliki pengharapan yang besar terhadap bantuan yang diberikan oleh sumber daya pemerintah atau sumber daya resmi lainnya. Kondisi perilaku: Para penyintas bersemangat membersihkan puing-puing ataukondisi tempat tinggalnya dengan harapan mendapatkan bantuan untuk membangun kembali hidup mereka; ada optimisme singkat bahwa bantuan yang didapat akan membuat hidup mereka kembali utuh. Dukungan: Kelompok-kelompok masyarakat yang ada sebelumnya, kelompok-kelompok masyarakat yang terbentuk segera karena memiliki kebutuhan tertentu akibat bencana, pemerintah, dan para relawan. Jangka waktu: 1 minggu hingga 3 atau 6 bulan setelah bencana.3. Fase Kekecewaan (Lelah yang luar biasa; energi muncul kembali) Kondisi umum: Beberapa permasalahan seperti perselisihan keluarga, kondisi keuangan memburuk, pengurusan yang birokratis, keterbatasan waktu, rekontruksi rumah, relokasi, kurangnya waktu luang, dll.Kondisi kesehatan yang memburuk atau penyakit yang sebelumnya diderita dikaitkandengan stres dan kelelahan. Kelompok masyarakat yang kurang terkena dampak bencana telah kembali menjalani hidup seperti semula.Penyintas timbul perasaan keterabaian, kecemburuan terhadap para penyintas yang terkena dampak lebih parah. Kondisi emosi: Timbul perasaan kekecewaan, kemarahan, kegetiran yang kuat jika terjadi penundaan, kegagalan atau tidak terpenuhinya atau hilangnya harapan mereka atau janji akan bantuan tidak terjadi; timbul perasaan ditinggalkan dan kebencian. Perilaku: Orang- orang berkonsentrasi membangun kembali hidup mereka sendiridan berusaha memecahkan permasalahan masing-masing. Penyintas menghitung kesenjangan antara bantuan yang diterima dan hal yang masih dibutuhkan untuk membangun hidup mereka kembali seperti semula. Dukungan: Banyak lembaga luar komunitas menarik diri, lembaga lokal perannya melemah; sumber daya alternatif perludijelajahi. Jangka waktu: 2 bulan setelah bencana hingga 1 atau 2 tahun sesudahnya.4. Fase Pemulihan dan Rekontruksi (memulai kembali energi pra-bencana) Kondisi emosi: Penyintas mulai menyadari bahwa mereka perlu menyelesaikan masalah berkaitan dengan membangun hidup mereka kembali; upaya pembangunan yang tampak meyakinkan kepercayaan pada diri mereka dan masyarakat mereka.Jika upaya pemulihan tertunda maka masalah-masalah emosi yang muncul dapat menjadi serius dan semakin berat. Kondisi perilaku: Orang-orang menganggap pemulihan kehidupan mereka sendiri menjadi tanggung jawab mereka sendiri bukan orang lain; program konstruksi dan rencana baru meyakinkan kepercayaan mereka terhadap kapasitas dan kemampuan untuk bangkit. Dukungan: Kelompok-kelompok masyarakat denganinvestasi jangka panjang di komunitas tersebut dan orang-orang di dalamnya menjadi elemen kunci dari fase ini.Penyintas menyesuaikan diri dan berusaha menyatu kembali dengan lingkungan baru mereka. Jangka waktu: Beberapa tahun setelah bencana.