vedasastra.files.wordpress.com · Web viewTahan nafas sambil mengucapkan manra “OM UNG NAMAH”....
-
Upload
phungthuan -
Category
Documents
-
view
237 -
download
0
Transcript of vedasastra.files.wordpress.com · Web viewTahan nafas sambil mengucapkan manra “OM UNG NAMAH”....
Tata Cara Sembahyang Sehari-hariUntuk Umat Hindu di Indonesia
22 Juli 2010
(Dikhususkan untuk mereka yang baru mengenal Hindu.
Tidak untuk diperjual/belikan)
PRAKATAOm Swastyastu,
Seseorang meminta saya untuk dibimbing menjadi umat Hindu dari nol. Oleh karena itu, saya
menyempatkan diri untuk membuat tulisan ini guna memenuhi kebutuhan seseorang yang
ingin memulai menjadi umat Hindu dari nol. Seseorang bisa mengalami hal ini, jika dia hidup
dalam komunitas atau masyarakat non-Hindu dan tidak pernah mendapat pengajaran tentang
agama Hindu dari siapapun termasuk dari keluarga. Kemungkinan lain, seseorang memiliki
orang tua yang berbeda agama, ketika suatu saat ia merasa cocok dengan agama Hindu yang
dipeluk oleh salah satu orang tuanya, maka ia ingin memeluknya dan memulai dari nol.
Banyak juga orang yang menjunjung tradisi yang ke-Hindu-an, misalkan beberapa tradisi
Jawa, ia bisa saja dilarang melaksanakan tradisi tersebut karena bertentangan dengan agama
yang sedang dianutnya, daripada meninggalkan tradisi, ia lebih memilih masuk Hindu dan
tetap menjalankan tradisinya karena Hindu begitu fleksibel, tidak kaku. Semoga tulisan ini
sedikit bisa memberi manfaat kepada Anda yang ingin mencoba menjadi seorang Hindu
dengan menjalankan tradisi Anda sendiri, agama Hindu adalah agama nenek moyang kita,
apa salahnya menjadi orang Hindu. Penjelasan di sini sangat universal, tidak kedaerahan, jadi
siapa saja Anda, Anda dapat menjalankannya. Hanya saja saya hanya menggunakan istilah
Bali, karena saya orang Bali, tetapi isinya di sini tetap universal. Semoga Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Mengetahui selalu memberkati kita yang hidup sederhana
ini dan penuh belas kasih terhadap semua makhluk hidup.
Om Santih Santih Santih Om.
1
PERSIAPAN1. Pakaian:
- Mandi terlebih dahulu.
- Selendang untuk diikatkan dipinggang, selendang dapat terbuat dari apa saja,
tetapi penggunannya dikhususkan untuk sembahyang saja.
- Pakaian bebas, rapi dan bersih.
- Sebenarnya menggunakan pakaian sembahyang bisa, tapi tidak diharuskan.
2. Jika Anda tidak punya sanggah di rumah, Anda dapat memasang pelangkiran di
rumah, baik di kamar, atau di ruang tamu, di dapur atau di ruang khusus yang biasa
disebut sebagai kamar suci.
3. Jika pelangkiran sulit dicari, Anda dapat membuat altar kecil-kecilan dengan meja
khusus. Hal ini biasanya sering dilihat pada film-film India.
Di atas adalah contoh altar kecil-kecilan.
Di atas adalah contoh pelangkiran.
4. Anda bisa meletakkan arca dewa-dewi atau arca penjelmaan Tuhan, fotonya juga bisa.
Tapi tidak mesti. Anda dapat menggunakan gambar Visnu, karena pada umumnya di
2
setiap Pura di Indonesia ada Padmasana yang merupakan tempat berstana Narayana
atau Visnu.
Di atas adalah gambar Padmasana, kitab-kitab suci Hindu menyebutkan itu adalah
tempat berstana Visnu/Narayana ketika pengocokan lautan untuk mendapatkan
Amertha.
Di atas adalah gambar Sri Visnu, Tuhan Yang Maha Esa, sumber segala sumber,
sebab segala sebab.
5. Sarana:
3
- Bunga, dupa dan air. Ada pula canang, canang adalah rangkaian bunga-bungaan
yang ada di atas wadah yang terbuat dari janur. Contoh canang di Lombok:
- Buah-buahan atau makanan juga bisa dipersiapkan untuk dipersembahkan.
6. Prasarana:
- Ketulusan dengan disertai cinta bhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
4
LANGKAH-LANGKAH1. Bakar beberapa dupa, paling tidak 3 batang.
2. Pegang dupa dan arahkan pada pelangkiran atau altar, dan ucapkan mantra “OM
ANG DUPA DIPASTRA YA NAMAH SWAHA”.
3. Sediakan segelas air dengan wadah khusus, hanya untuk sembahyang, bisa juga
menggunakan air mineral seperti Aqua gelas.
4. Taruhlah air, dan bunga, serta buah-buahan atau makanan jika ada, di pelangkiran
atau di altar. Seraya mengucapkan dalam hati, o Tuhan terimalah persembahan yang
sederhana ini. Air tadi disebut denga Amertha.
5. Sisakan 3 biji canang dan sebatang dupa.
6. Setelah menaruh persembahan, saatnya mebhakti atau melakukan Tri Sandhya dan
Panca Sembah.
7. Anda bisa duduk maupun berdiri di depan altar atau pelangkiran.
8. Letakkan dupa di depan Anda, usahakan dupa jangan di taruh di sela kaki, sediakan
tempat untuk menaruh atau menancapkan dupa.
9. 3 biji bunga tadi dapat Anda letakkan di pangkuan jika sedang duduk, atau di kantung
baju jika berdiri, bisa juga di taruh dalam wadah khusus, nare kecil atau bokor dalam
bahasa Bali, mirip seperti piring, tapi bukan.
10. Asapi tangan lalu raup wajah tiga kali.
11. Ambil sikap tangan Asana, ibu jari disatukan dengan jari telunjuk, seperti gambar
berikut:
5
Ucapkan mantram Asana: “OM PRASADA STITI SARIRA SIWA SUCI NIRMALA
YA NAMA SWAHA”
12. Kemudian melakukan Pranayama, dengan sikap tangan yang sama, lakukan langkah
berikut:
a. Tarik nafas sambil mengucapkan mantra “OM ANG NAMAH”.
b. Tahan nafas sambil mengucapkan manra “OM UNG NAMAH”.
c. Hembuskan nafas sambil mengucapkan mantra “OM MANG NAMAH”.
Yang pasti, khusus pengucapan mantra Pranayama di lakukan dalam hati, karena
tidak mungkin mengeluarkan suara dengan keadaan nafas yang diatur seperti
demikian.
13. Kemudian melakukan Karasudhana, dengan sikap tangan seperti berikut:
Kedua ibu jari disatukan, tangan kanan di atas tangan kiri dengan mengucapkan
mantra “OM SUDHA MAM SWAHA”. Lalu pindahkan tangan kanan ke bawah
tangan kiri dengan mengucapkan mantra “OM ATI SUDHA MAM SWAHA”.
14. Kemudian pindahkan kembali tangan kanan ke atas dalam keadaan kedua ibu jari
tetap menyatu. Pada saat inilah mantram Tri Sandhya diucapkan:
15. A. Om bhur bhuvah svah tat savitur varenyambhargo devasya dhimahidhiyo yo
nah pracodayat.
B. Om Narayana evedwam sarvamyad bhutam yac ca bhavyamniskalanko
niranjanonirvikalpo nirakhyatahsuddho deva ekonarayana na dvitiyoasti kascit.
C. Om tvam siwah tvam mahadevahIswarah paramesvarahbrahma visnusca
rudrascapurusah parikirtitah.
D. Om papo’ham papakarmaham papatma papasambhavahtrahi mam pundari
kaksa sabahya bhyantarah sucih.
E. Om ksamasva mam mahadeva sarvaprani hitankaramam moca sarva
papebhyahpalayasva sada siva.
6
F. Om ksantavyah kayiko dosahksantavyo. vaciko mamaksantavyo manaso dosahtat
pramadat ksamasva mam.
Om Santih, Santih, Santih Om.
16. Setelah itu melakukan Panca Sembah:
Posisi tangan:
Khusus untuk urutan pertama dan ke-5, tidak menggunakan bunga. Disebut dengan
muyung atau puyung.
Gambar di kiri adalah benar, di kana salah. Jadi, tangan harus rapat tanpa ada yang
merenggang antar jari maupun antar telapak tangan.
a. Mantra pertama, dengan mengasapi tangan, lalu satukan telapak tangan di atas
dahi, dengan mantra “OM ATMA TATWATMA SUDHA MAM SWAHA”.
b. Ambil sebiji bunga, asapi dan lakukan seperti sikap pada gambar, dengan mantra
“OM ADITYASYA PARAM JYOTI RAKTE TEJO NAMO'STUTE SWETA
7
PANKAJA MANDYASTHA BHASKARAYA NAMO'STUTE”. Letakkan bunga
tadi di bawah saja.
c. Pakai bunga lagi, mantramnya: “OM NAMA DEWA ADISTHANAYA SARWA
WYAPI WAI SIWAYA PADMASANA EKA PRATISTHAYA
ARDHANARESWARYAI NAMO NAMAH”.
d. Pakai bunga lagi, mantramnya: “OM ANUGRAHA MANOHARAM DEWA
DATTA NUGRAHAKA ARCANAM SARWA PUJANAM NAMAH SARWA
NUGRAHAKA DEWA-DEWI MAHASIDDHI YADNYANCA
NIRMALATMAKA LAKSMI SIDDHISCA DIRGHAYUH NIRWIGHNA
SUKHA WRDDISCA”
e. Tanpa bunga, “OM DEWA SUKSMA PARAMA CINTYAYA NAMA SWAHA
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM”
17. Rangkaian persembahyangan sudah hampir selesai, jika ingin berdoa kepada Tuhan,
baik bersyukur atau memohon sesuatu, bisa dilakukan setelah Panca Sembah ini.
18. Setelah itu, lungsur atau memohonlah kembali atas apa yang telah dipersembahkan
tadi. Lungsurlah Amertha percikkan tiga kali ke arah altar atau pelangkiran, kemudian
percikkan ke kepala sendiri sebanyak tiga kali, dan minum sebanyak tiga kali, cara
meminumnya adalah tuangkan sedikit Amertha ke telapak tangan, baru diminum,
tidak boleh diminum langsung dari gelas. Setelah itu raup wajah sebanyak tiga kali.
Jangan lupa, saat meminum Amertha mohonlah kepada Tuhan hal-hal yang positif.
Niscaya akan terkabulkan.
-Selesai-
8
CATATAN1. Tata cara sembahyang dalam agama Hindu tidak bersifat kaku. Jangan memikirkan
apa kata orang tentang cara sembahyang Anda yang begitu sederhana. Tuhan tidak
pernah meminta disembah secara berlebihan. Jangan pula menghiraukan komentar
orang atas persembahan yang Anda berikan kepada Tuhan, sesederhana apapun
persembahan kita, kalau kita tulus akan diterima oleh Tuhan, sebesar apapun
persembahan kalau ada udang di balik batu maka percuma.
Bhagavad-gita 9.26: Kalau seseorang mempersembahkan daun, bunga, buah, atau
air dengan cinta bhakti, Aku akan menerimanya.
2. Ada baiknya jika mendalami agama Hindu dari segi pengetahuan, dengan demikian
dalam melaksanakan agama Hindu terasa lebih bermakna.
3. Pendalaman agama Hindu dapat dilakukan di: http://ngarayana.web.ugm.ac.id/
4. Tentunya tulisan ini memiliki kekurangan, mohon maaf atas kekurangan dari tulisan
ini.
5. Semoga Anda selalu berbahagia.
---Om Santih Santih Santih Om---
9