hasdar.files.wordpress.com€¦ · Web viewpenggunaan metode karya wisata dalam upaya meningkatkan...

147
PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat) Disusun Oleh: TEGUH SUPARDIYANTO NIM: 101011020698 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Transcript of hasdar.files.wordpress.com€¦ · Web viewpenggunaan metode karya wisata dalam upaya meningkatkan...

PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

BIDANG STUDI AGAMA ISLAM

(Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat)

Disusun Oleh

TEGUH SUPARDIYANTONIM 101011020698

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1427 H 2006 M

KATA PENGANTAR

Σή Σή δΑ

Alhamdulillah akhirnya dengan karunia dan hidayah-Nya penulis berhasil

menyelesaikan skripsi dengan judul ldquoPenggunaan Metode Karya Wisata

Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat)rdquo dan

dapat diselesaikan dengan baik Shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw yang telah membawa

manusia ke jalan yang diridhai oleh Allah SWT

Skripsi ini diajukan kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

kesarjanaan S1 (Strata 1)

Penyelesaian skripsi ini semata-mata bukanlah hasil usaha penulis sendiri

melainkan banyak pihak yang memberikan bantuan baik moril maupun materil

sekiranya patutlah bagi penulis untuk berterima kasih yang tak terhingga kepada

1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat belajar dan menambah

wawasan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2 Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta stafnya yang

telah banyak membantu penulis saat menjalani kuliah dan ketika penyusunan

skripsi ini

i

ii

3 Drs H M Alisuf Sabri dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran untuk membimbing penulis

dalam penyelesaian skripsi ini

4 Prof Dr H Moh Ardani MA dosen penasehat akademik yang dengan

kesabarannya selalu meluangkan waktu untuk penulis berkonsultasi dan

memberikan nasehat kepada penulis

5 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya dan

perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang

telah berkenan meminjamkan buku-buku perpustakaan kepada penulis

6 Kepada para dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan

dan pengalaman kepada penulis dengan penuh kesungguhan serta penuh

kesabaran

7 Kepada Ayahanda DrsH Sudirman dan Ibunda Hj Hasnah tercinta yang

telah memberikan kesempatan penulis menikmati dan mengenyam pendidikan

mulai sejak kecil sampai sekarang

8 Kepada seluruh keluargaku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang

telah memberikan kesempatan dan selalu mendoakan serta ikut serta

membantu membiayai penulis dalam mengenyam pendidikan mulai sejak

sekolah dasar sampai perguruan tinggi

9 Teman-temanku M Yudi M Rusdi Basty Syukri Ahwan Yanuar A Syai

Furqani Awank Q-Noy Ilham Surya Nurul Qomar Elis Sunarti Chakur

Iqbal juga kepada teman-teman di kosan yang telah menerima penulis untuk

menginap serta seluruh kawan-kawan PAI Kelas D Angkatan 2001 yang

iii

sudah menerima penulis sebagai teman belajar di kampus Dan lain-lain yang

tidak dapat penulis sebutkan semuanya

10 Adik-adikku terkasih Yenni Nina Rizka yang telah memberikan motivasi

kepada penulis

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta

panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima disisi-Nya serta diberikan

pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya Penulis berharap

semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta

bagi para pembaca pada umumnya terutama bagi para pendidik (guru) saat ini

dan di masa yang akan datang

Jakarta 6 November 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIiv

DAFTAR TABELvii

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang Masalah1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah8

C Metode Pembahasan8

D Tujuan Penelitian9

E Sistematika Penulisan9

BAB II LANDASAN TEORI11

A Pendidikan Agama Islam11

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10

2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14

B Metode Karya Wisata17

1 Pengertian Metode Karya Wisata17

2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23

4 Indikator Metode Karya Wisata25

iv

v

C Motivasi Belajar26

1 Pengertian Motivasi Belajar26

2 Macam-macam Motivasi Belajar30

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35

4 Indikator Motivasi Belajar38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN40

A Tempat dan waktu Penelitian40

B Populasi dan Sampel40

C Variabel Penelitian41

D Instrumen penelitian42

E Teknik Pengumpulan Data44

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45

BAB IV HASIL PENELITIAN50

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50

1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

50

2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53

4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54

B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59

vi

BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78

A Kesimpulan78

B Saran79

DAFTAR PUSTAKA80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A latar Belakang Masalah

Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna

terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif

dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia

dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya

manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa

tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran

Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang

pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani

maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa

yang akan datang

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang

kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara

internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu

meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi

dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

KATA PENGANTAR

Σή Σή δΑ

Alhamdulillah akhirnya dengan karunia dan hidayah-Nya penulis berhasil

menyelesaikan skripsi dengan judul ldquoPenggunaan Metode Karya Wisata

Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat)rdquo dan

dapat diselesaikan dengan baik Shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw yang telah membawa

manusia ke jalan yang diridhai oleh Allah SWT

Skripsi ini diajukan kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

kesarjanaan S1 (Strata 1)

Penyelesaian skripsi ini semata-mata bukanlah hasil usaha penulis sendiri

melainkan banyak pihak yang memberikan bantuan baik moril maupun materil

sekiranya patutlah bagi penulis untuk berterima kasih yang tak terhingga kepada

1 Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat belajar dan menambah

wawasan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2 Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam beserta stafnya yang

telah banyak membantu penulis saat menjalani kuliah dan ketika penyusunan

skripsi ini

i

ii

3 Drs H M Alisuf Sabri dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran untuk membimbing penulis

dalam penyelesaian skripsi ini

4 Prof Dr H Moh Ardani MA dosen penasehat akademik yang dengan

kesabarannya selalu meluangkan waktu untuk penulis berkonsultasi dan

memberikan nasehat kepada penulis

5 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya dan

perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang

telah berkenan meminjamkan buku-buku perpustakaan kepada penulis

6 Kepada para dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan

dan pengalaman kepada penulis dengan penuh kesungguhan serta penuh

kesabaran

7 Kepada Ayahanda DrsH Sudirman dan Ibunda Hj Hasnah tercinta yang

telah memberikan kesempatan penulis menikmati dan mengenyam pendidikan

mulai sejak kecil sampai sekarang

8 Kepada seluruh keluargaku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang

telah memberikan kesempatan dan selalu mendoakan serta ikut serta

membantu membiayai penulis dalam mengenyam pendidikan mulai sejak

sekolah dasar sampai perguruan tinggi

9 Teman-temanku M Yudi M Rusdi Basty Syukri Ahwan Yanuar A Syai

Furqani Awank Q-Noy Ilham Surya Nurul Qomar Elis Sunarti Chakur

Iqbal juga kepada teman-teman di kosan yang telah menerima penulis untuk

menginap serta seluruh kawan-kawan PAI Kelas D Angkatan 2001 yang

iii

sudah menerima penulis sebagai teman belajar di kampus Dan lain-lain yang

tidak dapat penulis sebutkan semuanya

10 Adik-adikku terkasih Yenni Nina Rizka yang telah memberikan motivasi

kepada penulis

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta

panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima disisi-Nya serta diberikan

pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya Penulis berharap

semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta

bagi para pembaca pada umumnya terutama bagi para pendidik (guru) saat ini

dan di masa yang akan datang

Jakarta 6 November 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIiv

DAFTAR TABELvii

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang Masalah1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah8

C Metode Pembahasan8

D Tujuan Penelitian9

E Sistematika Penulisan9

BAB II LANDASAN TEORI11

A Pendidikan Agama Islam11

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10

2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14

B Metode Karya Wisata17

1 Pengertian Metode Karya Wisata17

2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23

4 Indikator Metode Karya Wisata25

iv

v

C Motivasi Belajar26

1 Pengertian Motivasi Belajar26

2 Macam-macam Motivasi Belajar30

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35

4 Indikator Motivasi Belajar38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN40

A Tempat dan waktu Penelitian40

B Populasi dan Sampel40

C Variabel Penelitian41

D Instrumen penelitian42

E Teknik Pengumpulan Data44

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45

BAB IV HASIL PENELITIAN50

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50

1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

50

2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53

4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54

B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59

vi

BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78

A Kesimpulan78

B Saran79

DAFTAR PUSTAKA80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A latar Belakang Masalah

Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna

terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif

dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia

dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya

manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa

tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran

Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang

pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani

maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa

yang akan datang

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang

kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara

internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu

meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi

dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

ii

3 Drs H M Alisuf Sabri dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

meluangkan waktu dan mencurahkan pikiran untuk membimbing penulis

dalam penyelesaian skripsi ini

4 Prof Dr H Moh Ardani MA dosen penasehat akademik yang dengan

kesabarannya selalu meluangkan waktu untuk penulis berkonsultasi dan

memberikan nasehat kepada penulis

5 Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya dan

perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan beserta stafnya yang

telah berkenan meminjamkan buku-buku perpustakaan kepada penulis

6 Kepada para dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan

dan pengalaman kepada penulis dengan penuh kesungguhan serta penuh

kesabaran

7 Kepada Ayahanda DrsH Sudirman dan Ibunda Hj Hasnah tercinta yang

telah memberikan kesempatan penulis menikmati dan mengenyam pendidikan

mulai sejak kecil sampai sekarang

8 Kepada seluruh keluargaku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang

telah memberikan kesempatan dan selalu mendoakan serta ikut serta

membantu membiayai penulis dalam mengenyam pendidikan mulai sejak

sekolah dasar sampai perguruan tinggi

9 Teman-temanku M Yudi M Rusdi Basty Syukri Ahwan Yanuar A Syai

Furqani Awank Q-Noy Ilham Surya Nurul Qomar Elis Sunarti Chakur

Iqbal juga kepada teman-teman di kosan yang telah menerima penulis untuk

menginap serta seluruh kawan-kawan PAI Kelas D Angkatan 2001 yang

iii

sudah menerima penulis sebagai teman belajar di kampus Dan lain-lain yang

tidak dapat penulis sebutkan semuanya

10 Adik-adikku terkasih Yenni Nina Rizka yang telah memberikan motivasi

kepada penulis

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta

panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima disisi-Nya serta diberikan

pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya Penulis berharap

semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta

bagi para pembaca pada umumnya terutama bagi para pendidik (guru) saat ini

dan di masa yang akan datang

Jakarta 6 November 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIiv

DAFTAR TABELvii

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang Masalah1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah8

C Metode Pembahasan8

D Tujuan Penelitian9

E Sistematika Penulisan9

BAB II LANDASAN TEORI11

A Pendidikan Agama Islam11

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10

2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14

B Metode Karya Wisata17

1 Pengertian Metode Karya Wisata17

2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23

4 Indikator Metode Karya Wisata25

iv

v

C Motivasi Belajar26

1 Pengertian Motivasi Belajar26

2 Macam-macam Motivasi Belajar30

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35

4 Indikator Motivasi Belajar38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN40

A Tempat dan waktu Penelitian40

B Populasi dan Sampel40

C Variabel Penelitian41

D Instrumen penelitian42

E Teknik Pengumpulan Data44

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45

BAB IV HASIL PENELITIAN50

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50

1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

50

2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53

4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54

B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59

vi

BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78

A Kesimpulan78

B Saran79

DAFTAR PUSTAKA80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A latar Belakang Masalah

Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna

terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif

dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia

dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya

manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa

tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran

Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang

pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani

maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa

yang akan datang

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang

kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara

internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu

meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi

dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

iii

sudah menerima penulis sebagai teman belajar di kampus Dan lain-lain yang

tidak dapat penulis sebutkan semuanya

10 Adik-adikku terkasih Yenni Nina Rizka yang telah memberikan motivasi

kepada penulis

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis serahkan segalanya serta

panjatkan doa semoga amal kebajikan mereka diterima disisi-Nya serta diberikan

pahala yang berlipat ganda sesuai dengan amal perbuatannya Penulis berharap

semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta

bagi para pembaca pada umumnya terutama bagi para pendidik (guru) saat ini

dan di masa yang akan datang

Jakarta 6 November 2006

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIiv

DAFTAR TABELvii

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang Masalah1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah8

C Metode Pembahasan8

D Tujuan Penelitian9

E Sistematika Penulisan9

BAB II LANDASAN TEORI11

A Pendidikan Agama Islam11

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10

2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14

B Metode Karya Wisata17

1 Pengertian Metode Karya Wisata17

2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23

4 Indikator Metode Karya Wisata25

iv

v

C Motivasi Belajar26

1 Pengertian Motivasi Belajar26

2 Macam-macam Motivasi Belajar30

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35

4 Indikator Motivasi Belajar38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN40

A Tempat dan waktu Penelitian40

B Populasi dan Sampel40

C Variabel Penelitian41

D Instrumen penelitian42

E Teknik Pengumpulan Data44

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45

BAB IV HASIL PENELITIAN50

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50

1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

50

2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53

4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54

B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59

vi

BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78

A Kesimpulan78

B Saran79

DAFTAR PUSTAKA80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A latar Belakang Masalah

Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna

terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif

dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia

dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya

manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa

tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran

Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang

pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani

maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa

yang akan datang

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang

kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara

internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu

meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi

dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTARi

DAFTAR ISIiv

DAFTAR TABELvii

BAB I PENDAHULUAN1

A Latar Belakang Masalah1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah8

C Metode Pembahasan8

D Tujuan Penelitian9

E Sistematika Penulisan9

BAB II LANDASAN TEORI11

A Pendidikan Agama Islam11

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam10

2 Tujuan Pendidikan Agama Islam14

B Metode Karya Wisata17

1 Pengertian Metode Karya Wisata17

2 Kelebihan dan Kekurangan Karya Wisata22

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata dalam PAI23

4 Indikator Metode Karya Wisata25

iv

v

C Motivasi Belajar26

1 Pengertian Motivasi Belajar26

2 Macam-macam Motivasi Belajar30

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35

4 Indikator Motivasi Belajar38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN40

A Tempat dan waktu Penelitian40

B Populasi dan Sampel40

C Variabel Penelitian41

D Instrumen penelitian42

E Teknik Pengumpulan Data44

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45

BAB IV HASIL PENELITIAN50

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50

1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

50

2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53

4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54

B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59

vi

BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78

A Kesimpulan78

B Saran79

DAFTAR PUSTAKA80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A latar Belakang Masalah

Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna

terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif

dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia

dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya

manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa

tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran

Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang

pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani

maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa

yang akan datang

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang

kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara

internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu

meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi

dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

iv

v

C Motivasi Belajar26

1 Pengertian Motivasi Belajar26

2 Macam-macam Motivasi Belajar30

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35

4 Indikator Motivasi Belajar38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN40

A Tempat dan waktu Penelitian40

B Populasi dan Sampel40

C Variabel Penelitian41

D Instrumen penelitian42

E Teknik Pengumpulan Data44

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45

BAB IV HASIL PENELITIAN50

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50

1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

50

2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53

4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54

B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59

vi

BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78

A Kesimpulan78

B Saran79

DAFTAR PUSTAKA80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A latar Belakang Masalah

Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna

terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif

dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia

dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya

manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa

tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran

Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang

pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani

maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa

yang akan datang

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang

kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara

internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu

meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi

dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

v

C Motivasi Belajar26

1 Pengertian Motivasi Belajar26

2 Macam-macam Motivasi Belajar30

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar35

4 Indikator Motivasi Belajar38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN40

A Tempat dan waktu Penelitian40

B Populasi dan Sampel40

C Variabel Penelitian41

D Instrumen penelitian42

E Teknik Pengumpulan Data44

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data45

BAB IV HASIL PENELITIAN50

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat50

1 Sejarah dan Tujuan Berdirinya SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

50

2 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat51

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat53

4 Struktur Organisasi SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat54

B Deskripsi datahelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 55

C Analisa Data dan Interpretasi Data helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip59

vi

BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78

A Kesimpulan78

B Saran79

DAFTAR PUSTAKA80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A latar Belakang Masalah

Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna

terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif

dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia

dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya

manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa

tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran

Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang

pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani

maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa

yang akan datang

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang

kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara

internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu

meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi

dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

vi

BAB V PENUTUPhelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip78

A Kesimpulan78

B Saran79

DAFTAR PUSTAKA80

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A latar Belakang Masalah

Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna

terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif

dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia

dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya

manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa

tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran

Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang

pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani

maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa

yang akan datang

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang

kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara

internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu

meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi

dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

BAB I

PENDAHULUAN

A latar Belakang Masalah

Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di

Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna

terus mencari kurikulum sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif

dan efisien Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia

dengan segala aspeknya Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya

manusia yang menjadi warga Negara Semakin baik kualitas manusianya bangsa

tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran

Dalam rangka mencapai tujuan nasional khususnya dalam bidang

pendidikan yang berupaya mencapai masyarakat adil dan makmur baik jasmani

maupun rohani perlu adanya usaha untuk menciptakan sumber daya manusia

yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pembangunan dewasa ini dan masa

yang akan datang

Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu ditumbuhkan motivasi yang

kuat untuk meraih sesuatu yang dicita-citakan Motivasi yang tumbuh baik secara

internal maupun eksternal Dengan motivasi yang kuat diharapkan dapat memacu

meningkatkan kualitas dan potensi sumber daya manusia khususnya prestasi

dalam bidang pendidikan Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 4 UU No 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

1

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

2

Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia sehat berilmu cakap kreatif

mandiri dan menjadi warga negara yang demoktratis serta bertanggung jawab1

Sumber daya manusia yang memiliki kecerdasan tinggi yang ditunjang

oleh adanya sikap dan prilaku yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

serta budi pekerti yang luhur sangat diharapkan dalam rangka mencapai tujuan

nasional

Di sisi lain adanya pengetahuan dan keterampilan serta pola kepribadian

yang mantap dan dinamis juga dapat membantu tercapainya tujuan nasional yaitu

membentuk manusia-manusia bertanggung jawab terhadap pembangunan bangsa

Adapun langkah yang harus ditempuh dalam upaya membantu

mewujudkan tujuan di atas adalah dengan menumbuhkan dan membina motivasi

kepada para pelaku pendidikan terutama motivasi para siswa yang merupakan

harapan bangsa untuk memacu prestasi dalam segala bidang agar menjadi

generasi-generasi yang siap dalam menghadapi tantangan masa kini dan masa

yang akan datang

Masih banyak siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah dan

mengecewakan hal tersebut diduga karena salah satu faktor penyebabnya adalah

motivasi belajar mereka yang lemah dan tidak adanya rasa tanggung jawab

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta Kloang Klede 2003) h 1

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

3

terhadap pendidikan yang sedang mereka tempuh Karena tidak adanya visi ke

depan sebagai motivasi belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan

di masa yang akan datang

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal perlu adanya motivasi

yang kuat yang ditumbuhkan oleh peserta didik terutama oleh guru yang sebagai

pengajar agar para siswa selalu terdorong untuk mengembangkan potensi yang

ada pada diri mereka

Di dalam buku Metodik Khusus Pendidikan Agama Dra Hj Zuhairini

dkk mengemukakan bahwa faktor-faktor pendidik itu ada lima macam di mana

faktor yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat

Adapun kelima faktor tersebut yaitu

1 Anak didik

2 Pendidik

3 Tujuan pendidikan

4 Alat-alat pendidikan

5 Milleulingkungan2

Dari kelima faktor-faktor tersebut antara yang satu dengan yang lain

sangat erat hubungannya Kesemuanya menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pendidikan agama yang dilaksanakan Dengan demikian jika salah satu faktor

tersebut tidak saling melengkapi maka proses belajar mengajar tidak akan

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

2 Zuhairini dkk Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1991) Cet ke-8 h 28

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

4

berjalan secara efektif Oleh sebab itu kelima faktor pendidikan tersebut dalam

proses belajar harus ada

Di sisi lain dalam diri para peserta didik terdapat kepribadian-kepribadian

yang unik dan pasti berbeda satu sama lainnya yang semestinya dapat lebih

dikembangkan berubah menjadi rdquorobotnisasirdquo ketika peserta didik dijadikan

obyek pendidikan dan hanya diharuskan tiga D (duduk diam dengar) di dalam

kelas Padahal sesungguhnya mereka adalah makhluk unik yang termulia yang

Allah ciptakan dengan berbekalkan akal pikiran

Seyogyanya proses belajar mengajar jadi lebih hidup sebab ketika manusia

berpikir maka merupakan cerminan jiwa dan gambaran kehidupan serta eksistensi

kehidupan itu sendiri Dengan berpikir seperti itu maka sesungguhnya mereka

telah memanusiakan manusia ungkapan ini menggambarkan bahwa

sesungguhnya banyak orang yang belum memperlakukan manusia secara

manusiawi maka manusia perlu dimanusiakan lagi agar pendidikan menjadi

sebuah kualitas3

Sedangkan kebanyakan pendidikan yang ada di Indonesia belum

menyentuh tatanan praktis yang dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman

dan menyenangkan bagi sasarannya Dan jika merujuk kepada Undang-undang

Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 pada pasal 1ayat 1 dijelaskan

bahwa ldquoPendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

3 Am Rukky Santoso Mengembangkan Kemampuan Otak Kanan Anak-Anak (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 2002) h XIX

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

5

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan kecerdasan akhlak

mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan

Negarardquo4 Bila tuntunan yang termaktub dalam Undang-undang Sisdiknas

tersebut dapat direalisasikan maka out put yang dihasilkan lebih optimal bila

didukung dengan diberikannya ruang untuk berekspresi

Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien tidak

akan lepas dari cara atau metode mengajar yang diterapkan oleh seorang guru

salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah menguasai materi

yang diajarkannya dan mampu mengajarkannya5 Ini berarti selain menguasai

materi guru juga harus mampu menyampaikan materi tersebut secara baik

sehingga siswa dapat menyerap materi yang akan disampaikan dengan baik pula

Ciri pengajaran yang berhasil salah satu diantaranya dilihat dari kadar

kegiatan siswa belajar Makin tinggi kegiatan belajar siswa makin tinggi pula

peluang berhasilnya pengajaran Keaktifan siswa belajar sangat diperlukan baik di

dalam maupun di luar kelas menurut Alipandie ldquotanpa aktivitas belajar

pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baikrdquo6 Keberhasilan siswa belajar

itu tidak hanya sekedar berhasil belajar tetapi keberhasilan yang ditempuhnya

4 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 Op Cit h 3

5Russeffendi Pengajran Matematika Modern Untuk Orang Tua Murid Guru dan SPG seri 5( Bandung Tarsito 1980) h 19

6Abu Ahmadi dan Djoko Triprastya Strategi Belajar Mengajar (Bandung Pustaka Setia 1997) Cet Ke-1 h 13

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

6

dengan belajar aktif Belajar dengan aktif dapat menyebabkan ingatan kita

mengenai yang kita pelajari itu lebih lama dan pengetahuan kita menjadi lebih

luas dibandingkan dengan belajar pasif Guru yang profesional akan mampu

memberikan motivasi bagi anak didiknya dalam proses belajar mengajar

Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilakukan salah satunya melalui

metode karya wisata Metode ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar untuk memberikan suasana baru bagi anak didik Hal ini diterapkan

karena untuk mengaplikasikan pelajaran yang didapat oleh siswa dalam kelas ke

alam bebas terbuka

Kegiatan belajar siswa melalui metode ini akan mendorong siswa agar

lebih mencintai alam semesta yang ia pijak serta menemukan konsep-konsep

pokok dari suatu materi pembelajaran dan mencoba memikirkan hubungan antara

manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya Sesuai dengan

firman Allah

ί Ί η Ύ Ύ Θ Β γ έΎ Ύ Ύ Ω Ϊ ν έ Ύ

ί ή Α Θ δ ζ Ύ ό Ύ Ύ ό Ο

Artinya ldquoDan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut

ukuran Dan kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup dan makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali

bukanrdquo pemberi rezeki kepadanya (Depag RI QSHijr19-20)

Dari ayat di atas menjelaskan bahwa alam atau lingkungan di sekitar kita

merupakan sumber-sumber untuk belajar yang dapat dirasakan secara langsung

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

7

Keberhasilan metode karya wisata harus didukung adanya kerjasama antara guru

dan siswa Maksudnya guru harus mampu memotivasi siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan metode karya wisata ini dan bagi siswa harus memiliki sikap

yang positif terhadap pemberlakuan kebijaksanaan tersebut

Sikap adalah cenderung relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik

atau buruk terhadap orang atau barang tertentu7 Jadi dengan adanya sikap yang

positif dari siswa terhadap pengajaran dengan metode karyawisata diharapkan dapat

menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan sehingga akan

mendapatkan hasil belajar yang lebih baik

Dengan melihat uraian di atas pentingnya metode karya wisata yang

diterapkan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat

mempengaruhi motivasi belajar siswa Hal inilah yang mendorong penulis untuk

mengakaji lebih luas lagi dalam sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan

judul rdquo PENGGUNAAN METODE KARYA WISATA DALAM UPAYA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG

STUDI AGAMA ISLAM (Studi Kasus di SMP Padindi Kalideres Jakarta

Barat)

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1 Pembatasan Masalah

7 Muhibbin Syah Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2002) h14

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

8

Agar skripsi ini tidak menimbulkan banyak persepsi maka pembahasan

yang menjadi pokok masalah adalah apakah pengajaran Pendidikan Agama Islam

melalui metode karya wisata dapat menimbulkan motivasi belajar siswa

khususnya yang sesuai dengan materi seperti Sejarah Kebudayaan Islam Akidah

Akhlak Fiqih

Perlu dipahami metode karyawisata ini tidak hanya berada di tempat

rekreasi saja akan tetapi juga di tempat-tempat lain yang bisa dikunjungi sesuai

dengan materi pembelajaran seperti museum tempat-tempat bersejarah Islam

panti asuhan pabrik sawah kebun dan lain-lain

2 Perumusan Masalah

Untuk menfokuskan pembahasan masalah dalam skripsi ini maka penulis

merumuskan masalah bagaimana penggunaan metode karyawisata ini dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa khususnya pada bidang studi agama Islam

C Metode Pembahasan

Upaya pengumpulan data yang penulis tempuh dalam penulisan skripsi

ini adalah dengan menggunakan dua jenis metode yaitu

1 Penelitian kepustakaan (Library Reseach) yaitu penulis berusaha

menghimpunmengumpulkan data dan fakta melalui literatur atau buku-buku

bacaan yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang dibahas dalam

skripsi ini

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

9

2 Penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penulis

menghimpunmengumpulkan data-data dan informasifakta yang terjadi di

lapangan8

D Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konstribusi metode

karyawisata dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan sejauh mana

efektifitas penggunaan metode karya wisata dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa pada bidang studi Agama Islam

F Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah pembatasan dan

perumusan masalah metode pembahasan tujuan penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II Landasan Teori terdiri dari pendidikan agama Islam pengertian

pendidikan agama Islam tujuan pendidikan agama Islam metode karya wisata

pengertian metode karyawisata kelebihan dan kekurangan metode karya wisata

dan pelaksanaan metode karya wisatadalam pendidikan agama Islam indikator

metode karya wisata motivasi belajar pengertian motivasi belajar macam-

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

8 Herawan Warsito Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta Gramedia Pustaka Utama 1993) h 10

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

10

macam motivasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

indikator motivasi belajar

BAB III Metodologi Penelitian terdiri dari waktu dan tempat penelitian

populasi dan sampel variabel penelitian instrumen penelitian teknik

pengumpulan data teknik pengolahan data dan analisa data

BAB IV Hasil Penelitian terdiri dari gambaran umum tempat penelitian

deskripsi data analisa data dan interpretasi data

BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran-saran

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

BAB II

LANDASAN TEORI

A Pendidikan Agama Islam

1 Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut bahasa berasal dari kata didik dengan memberi

awalan pe dan akhiran kan mengandung arti perbuatan (hal cara dan

sebagainya)1 Pendidikan dalam bahasa Yunani disebut paedagogis yang berarti

bimbingan yang diberikan pada anak istilah ini kemudian diterjemahkan ke

dalam bahasa Inggris dengan education yang berarti pengembangan atau

bimbingan

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003

Bab I pasal I dikatakan bahwa Pendidikan adalah ldquoUsaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan pengendalian diri kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya masyarakat bangsa dan negarardquo

Ketika kata Agama Islam dimasukkan dalam pendidikan (Pendidikan

Agama Islam) ia memiliki arti pendidikan tertentu yaitu pendidikan yang

didasarkan kepada ajaran Islam yaitu al-Qurrsquoan dan al-Hadits Kata Islam berasal_____________

1 Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 2002) cet II

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

11

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

12

dari bahasa Arab aslama yuslimu islaman yang berarti berserah diri patuh dan

tunduk2

Beberapa para ahli merumuskan Pendidikan Agama Islam sebagai

berikut

Menurut Zuhairini dalam bukunya dikatakan bahwa pendidikan Islam

adalah usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam memikirkan

memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab

sesuai dengan nilai-nilai Islam3

Sedangkan dalam buku lainnya Zakiyah Daradjat menyebutkan

ldquoPendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta

menjadikan ajaran-ajaran agama Islam rdquoitu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan akhirat kelak 4

Alisuf Sabri memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

(PAI) yaitu

ldquoUsaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini memahami menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran danatau latihan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati

_____________2 Zaid Huein Al-Hamid Kamus Al-Muyassar (Pekalongan PT Raja Murah tth) h 44

3 Zuhairini Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta Bumi Aksara 1992) cet I h152

4 Zakiyah Daradjat Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta PT Bumi Aksara 1996) cet II h 86

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

13

agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam mewujudkan persatuan nasional5

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwasanya Pendidikan

Agama Islam adalah usaha sadar yang diarahkan kepada pembentukan

kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam agar nantinya setelah selesai

dari pendidikan ia dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran

Islam yang telah diyakini secara menyeluruh serta menjadikan ajaran-ajaran

agama Islam itu suatu pandangan hidupnya demi keselamatan hidup dunia dan

akhirat kelak

Tetapi di dalam mata pelajaran agama pada Sekolah Menengah Pertama

(SMP) semua bidang studi agama tersebut dirangkum menjadi satu pada mata

pelajaran Pendidikan Agama (Islam) Adapun tujuan dalam mempelajari mata

pelajaran tersebut antara lain mampu membaca al-Qurrsquoan dengan fasih (al-

Qurrsquoan) beriman kepada Allah kitab Allah Rasul Allah dan hari akhir

(Keimanan) bekerja keras terbiasa berfikir kritis dan terbiasa berprilaku

toleransi (Akhlak) dapat melakukan thaharahbersuci mengetahui hukum Islam

tentang shalat wajib mengerti tentang zakat dan memahami tentang ibadah haji

(fiqih) dan memahami keadaan masyarakat Mekkah pra dan pasca datangnya

_____________5 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

14

agama Islam memahami tentang kehidupan agama dan kabilah dan mengerti

tentang perkembangan Islam pada masa Khulafatur Rasyidin (Tarikh)6

Pendidikan Agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu

berupaya meyempurnakan iman takwa dan akhlak serta aktif membangun

peradaban Dan keharmonisan kehidupan khususnya dalam memajukan peradaban

bangsa yang bermartabat Manusia sepserti itu diharapkan tangguh dalam

mengahadapi tantangan hambatan Dan perubahan yang muncul dalam pergaulan

masyarakat baik dalam lingkup lokal nasional regional maupun global

2 Tujuan Pendidikan Agama (Islam)

Tujuan pendidikan agama (Islam) mempunyai tujuan yang luas dan dalam

seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial Tujuan itu meliputi seluruh aspek yaitu meliputi aspek

tingkah laku penampilan kebiasaan dan pandangan

Adapun tujuan pendidikan Islam di SMPMTs yaitu

1 Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian pemupukan Dan

pengembangan pengetahuan penghayatan pengalaman pembiasaan serta

pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia

muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah

SWT

_____________6 Departemen Agama RI Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam Op Cit h 48

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

15

2 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama Dan berakhlak mulia

yaitu manusia yang berpengetahuan rajin beribadah cerdas produktif

jujur adil etis berdisiplin bertoleransi (tasamuh) menjaga keharmonisan

secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam

komunitas sekolah7

Oleh karena itu pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode

pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Pencapain

seluruh kompetensi dasar perilaku terpuji dapat dilakukan tidak beraturan Peran

semua unsur sekolah orang tua siswa dan masyarakat sangat penting dalam

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam

Sedangkan tujuan pendidikan Islam menurut beberapa ahli dikemukakan

dibawah ini antara lain

Menurut Alisuf Sabri Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

meningkatkan keimanan pemahaman penghayatan dan pengamalan siswa

tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi

bermasyarakat berbangsa dan bernegara8

Prof Dr Zakiyah Daradjat dkk menjelaskan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah terbentuknya insan kamil dengan pola taqwa Insan kamil_____________

7 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs dan SMPLB Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

8 Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1999) cet I h 74

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

16

dengan pola taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan bertambah dan

berkurang Oleh karena itu orang yang sudah bertaqwa dalam bentuk insan kamil

masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna membangun serta

meningkatkan paling tidak untuk pemeliharaan sehingga insan kamil yang

bertaqwa tersebut akhirnya dapat menghadapi Tuhan-Nya (mati) dalam keadaan

menjadi muslim paripurna9

Dari kedua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan

pendidikan agama (Islam) adalah untuk menjadikan hidup manusia seimbang

antara jasmani dan rohani pribadi dan masyarakat (sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial) serta aktivitas untuk dunia dan akhirat yang akan membawa

kebahagiaan dunia dan akhirat bagi manusia itu sendiri

Dengan demikian tujuan pendidikan agama seirama dengan tujuan hidup

setiap manusia (muslim) yaitu mencari kebahagiaan dunia dan akhirat Hal ini

juga sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 201Ώ ά ϋ Ύ Δ δ Σ Γ ή Χ Δ δ Σ Ύ Ϊ Ύ Η Α έ έΎ

Artinya ldquoDan diantara mereka ada yang berdorsquoa wahai Tuhan jika kami anugerahilah kami kebaikan di rdquodunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari api neraka 10

_____________9 HM Alisuf Sabri Ilmu Pendidikan (Jakarta CV Pedoman Ilmu Jaya 1999) Cet Ke-1 h

109 rsquo10 Departemen Agamarsquo RI Al-Qur an dan Terjemahannya (Jakarta Yayasan Penyelenggara

PenerjemahPenafsir Al-Qur an 1971) h 911

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

17

Fungsi utama pendidikan di sekolah adalah memberikan landasan yang

mampu menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan

yang mendukung pembentukan pribadi muslim yang kuat

B Metode Karya Wisata

1 Pengertian Metode Karya Wisata

Pengertian metode tercantum di dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud11

sedangkan karya wisata adalah berpergian atau mengunjungi suatu objek dalam

rangka memperluas pengetahuan12

Menurut Mahfudh Salahudin metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran sehingga tujuan dapat dicapai13

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a ldquoMerupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar

c Merupakan kebulatan dalam satu sistem pendidikanrdquo14

_____________11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 530

12 Ibid h393

13 Mahfudh Salahudin Metodologi Pendidikan Agama (Surabaya Bina Ilmu 1981) h 29

14 Zuharini Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya Usaha Nasional 1983 ) Cet Ke-8 h 79

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

18

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat karena kekaburan dalam tujuan yang

hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih

metode yang tepat Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui

unit pengajaran semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi

Menurut Mahfudh Salahudin dalam pelajaran agama kita harus berusaha

agar siswa dapat mengalami maksud dan makna agama oleh karena itu seorang

pendidik harus mampu memiliki dan melaksanakan metode yang tepat dan

bervariasi15 Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran

dalam bidang studi agama (Islam) salah satunya dengan cara mengajak para siswa

ke suatu tempat seperti daerah pegunungan perkebunan pesawahan ataupun

museum yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa

bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya

karena di alam semesta ini terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan oleh

karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah

Dengan hal ini Allah berfirman dalam surat al-Ghaasyiah ayat 171819

Ζ ό έ δ Ζ Χ Α ή ψ Ζ

Β μ Ύ Β Π

_____________15 Mahfudh Salahudin Loc Cit

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

19

Artinya ldquoMaka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan Dan langit bagaimanardquo ia ditinggikan Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan 16

Dengan metode karya wisata tersebut di atas akan membuat para siswa

tertarik dalam mempelajari mata pelajaran tersebut khususnya mata pelajaran

bidang studi agama (Islam)

Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode adalah suatu

teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa agar siswa dapat

menangkap pelajaran dengan mudah efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan

baik Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seoarang

pendidik adalah filsafat pendidikan tujuan pelajaran yang hendak dicapai anak

didik yang kondusif dan bahan pelajaran yang akan disampaikan Jadi metode

menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan

Metode bukan suatu tujuan melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan

itu Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan

adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode

lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan hal ini disebabkan karena

_____________ rsquo16 Universitas Islam Indonesia Al-Qur an dan Tafsirnya ( PT Verisia Yogya Grafika 1995)

h687-688

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

20

para Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang

menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya

untuk mencapai tujuan pengajaran Variasi-variasi yang terdapat dalam tujuan

pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar

tidaklah dapat dipisahkan dari tujuan yang hendak dicapai Apakah tujuan itu

berhubungan dengan perubahan tingkah laku dalam aspek kognitif afektif

maupun psikomotorik

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa memberi kesempatan terjadinya

feed back menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan

dan memecahkan problem-problem dan sebagainya Suatu hal yang dapat

disangkal lagi bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam

pendidikan dan pengajaran kerena metode merupakan sarana dari segala macam

agar tercapai hasil yang memuaskan Tanpa metode maka hasil kerja tidak akan

teratur dan berjalan dengan baik

Jadi dalam memberikan pelajaran (Agama) dan perubahan-perubahan

yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia lingkungan sifat bahan

pelajaran minat dan kemampuan anak didik Maka salah satu cara untuk

mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan

metode karya wisata

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah) hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

21

objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran hal ini diharapkan bukan hanya

sekedar untuk rekreasi saja akan tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat realitanya Jadi penggunaan teknik atau metode

karya wisata adalah ldquocara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke

suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau

menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaranrdquo

Objek dari karya wisata ini dapat dilakukan di perkebunan museum

pabrik bengkel tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya Metode karya wisata

mempunyai sinonim kata antara lain widya wisata dan study tour17 Tujuan dari

karya wisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan Mufasir terkenal

Fakhrudin Al-Raziy (1149-1209) menulis ldquoperjalanan wisata mempunyai

dampak yang sangat besar dalam rangka menyempurnakan jiwa manusiardquo

Karena dengan perjalanan itu ia mungkin memperoleh kesulitan dan kesukaran

dan ketika itu ia mendidik jiwanya untuk bersabar Mungkin juga ia menemui

orang-orang terkemuka sehingga ia dapat memperoleh dari mereka hal-hal yang

tidak dimilikinya Selain itu ia juga dapat menyaksikan aneka ragam perbedaan

ciptaan Allah SWT Walhasil perjalanan wisata mempunyai dampak yang kuat

dalam kehidupan beragama seseorang yaitu dengan bertambah imannya hal ini

sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-Anfaal ayat 2

_____________17 Syaiful Bahri Djamarah Strategi Belajar Mengajar (Jakarta PT Rineka Cipta 2002) Cet Ke-

2 h 105-106

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

22

ΗΎ ϋ Ζ Η Ϋ Α Ζ Ο ή Ϋ Ϋ ά Ά Ύ Θ Α έ ϋ Ύ Ύ Η Ω ί

Artinya ldquoSesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya bertambahalahrdquo iman mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal 18

Selain itu dari wisata al-Qurrsquoan juga mengharapkan agar manusia

memperoleh manfaat dari sejarah pribadi atau bangsa-bangsa (QS 4021) serta

mengenal alam ini dengan segala keindahan dan seninya sebagaimana

diisyaratkan oleh Allah SWT dalam surat Al-Ankabut ayat 20 yang artinya

Katakanlah hai Muhammad Berjalanlah di muka Bumi maka perlihatkanlah

sebagaimana Allah SWT memulai penciptaanrdquo19

2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Karya Wisata

a Kelebihan Metode Karya Wisata

1) Karya Wisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar

2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3) Pengajaran dengan metode karya wisata dapat lebih merangsang

kreatifitas siswa

_____________18 Op Cit h 702-703

19 M Quraish Shihab Membumikan Al-Quran (Bandung Mizan 1994) Cet Ke-6 h 351-

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

352

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

23

4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas mendalam dan aktual

b Kekurangan Metode Karya Wisata

1) Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah

2) Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak

3) Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang

4) Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi

tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata

5) Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada

tujuan utama sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan

6) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan20

3 Pelaksanaan Metode Karya Wisata Dalam Pendidikan Agama Islam

Karya wisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah

yang baik di antaranya persiapan dan perencanaan pelaksanaan dan tindak

lanjut

a Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata hendaknya bersama-

sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama diantaranya

_____________20 Syaiful Bahri Djamarah Op Cit h 106-107

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

24

1) Tujuan dan sasaran yang akan dituju

2) Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki Ada baiknya

apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

materi pelajaran PAI dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai

3) Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karya

wisata

4) Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau

menyelidiki aspek-aspek yang telah dirumuskan Setiap kelompokpun

hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai

tugas yang jelas Misalnya ada yang harus mengamati

mengumpulkan bahan-bahan bertanya mencatat dan lain-lain

5) Membentuk petugas khusus bila perlu misalnya untuk menghubungi

pengurus yang akan dikunjungi ketua rombongan atau pemimpin

kelompok baik untuk diskusi kelak

6) Waktu karya wisata supaya ditetapkan

b Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib Setiap orang supaya

melakukan tugasnya baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang

kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas Mengerjakan tugas dapat

dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil Setiap orang hendaknya mengecek

tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atau belum

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

25

c Tindakan Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak

lanjut Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu

belum tentu diamati yang lain Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua

orang mengetahui semua aspek yang diselidiki Karena itu dalam tindak lanjut ini

perlu ada presentasi atau laporankelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan

diskusi

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya

Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka

apakah karya wisata itu berjalan lancar tertib dan bermanfaat Kekurangan-

kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk

memperbaikinya

4 Indikator Metode Karya Wisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karya wisata adalah sebagai berikut

a Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

26

3) Mengembangkan kreatifitas siswa

4) Memudahkan siswa memahami materi PAI

c Tujuan dan sasaran metode karya wisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

C Motivasi Belajar

1 Pengertian Motivasi Belajar

Belajar adalah tempat yang mengalir dinamis penuh resiko dan

menggairahkan Kesalahan kreativitas potensi dan ketakjuban mengisi tempat

tersebut21 Belajar adalah perkara yang terpuji dan merupakan jalan menuju

kemuliaan Dari Syifarsquo binti Abdillah berkata ldquoTelah masuk kepada Nabi

Muhammad SAW dan aku berada di sisi Hafsah maka Rasulullah bersabda

padaku

Ϊ Σ έ ΑΎΘ Ύ Θ ϋ Ύ Δ Δ έ Δ μ Σ ό ά ό Η Ύ

Artinya ldquoMaukah kamu belajar bersama Hafsah Pelajarilah jalannya

semut sebagaimana kamu belajar tulis menulisrdquo22

_____________21 Bobbi De Porter Mark Reoardon dan Srah Seinger-Nourie Quantum Teaching (Bandung

Kaifa 2003) Cet Ke-12 h 29

22 Al-Musnad Lil Imam Ahmad bin Hambal Hadits ke 27163 hal 312

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

27

Tujuan belajar bukanlah mencari ijazah martabat kedudukan dan

kekuasaan23 tetapi tujuan belajar itu sendiri untuk mengetahui metode pendidikan

yang baik24 Pengertian belajar merupakan suatu diantara beberapa faktor

psikologis yang turut berpengaruh dan berkaitan erat Motivasi itu sesungguhnya

merupakan seluruh proses gerakan yang mencakup berbagai rangsangan

dorongan atau daya pembangkit bagi terjadinya suatu prilaku Dorongan dalam

proses gerakan itu pada dasarnya adalah rangsangan pembangkit bagi terjadinya

prilaku dalam rangka mencapai suatu tujuan

Motivasi-motivasi yang timbul pada diri individu mempunyai peranan dan

fungsi ganda yaitu sebagai pembangkit aktivitas individu dan sebagai penyeleksi

setiap aktivitas yang dilakukan fungsi dan peranan motivasi memiliki

kecenderungan yang sangat dominan dalam membentuk kepribadian individu

secara optimal

Motivasi terdiri dari beberapa pengertian antara lain dalam bahasa Inggris

yakni motive yang artinya penggerak25 Dan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar

atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu

_____________23 Abdul Aziz Al-Miqbal 50 Bunga Nasihat buat Ukhti Muslimah (Solo Hijr 1993) Cet

Ke-2 h 2824 Ibid h 29

25 Jhon M Echol dan Hasan Sadily Kamus Inggris-Indonesia (Jakarta Balai Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

28

bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya

atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya26

Motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan sesuatu atau keadaan seseorang atau organisasi yang meyebabkan

kesiapannya untuk memenuhi serangkaian tingkah laku atau perbuatan

sedangkan motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi

perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah laku

untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu27

Motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan

sesuatu Atau seperti dikatakan oleh Sertain dalan bukunya Psychology

Understanding of Human Behaviour motif adalah suatu pernyataan yang

kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku atau

perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang28

WS Winkel membedakan motif dan motivasi sebagai berikut ldquoMotif

merupakan daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

_____________26Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta Balai

Pustaka 1989) Cet Ke-2 h 593

27 Moh Uzer Usman Menjadi Guru Profesional (Bandung PT Remaja Rosdakarya 2000) Cet Ke-11 h 28

28 M Ngalim Purwanto Psikologi Pendidikan (Bandung PT Remaja Rosdakarya 1996) Cet Ke-11 h 60

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

29

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan dan motivasi merupakan

daya penggerak yang telah menjadi aktif29

Dari beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai

motif dan motivasi dapat diambil kesimpulan bahwa Motif adalah ldquoSuatu tenaga

yang mendorong atau menggerakkan individu untuk bertindak melakukan sesuatu

sedangkan motivasi adalah suatu kondisi yang tercipta atau diciptakan untuk

membangkitkan dalam diri individu agar mencapai tujuan tertentu

Adapun yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan-

kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan

belajar siswa30

Tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi sangat dipengaruhi oleh

seberapa besarnya motivasi yang ditimbulkan pada diri individu berarti pula

perubahan energi yang dimanfaatkanpun akan semakin besar serta didahului

adanya reaksi-reaksi yang ingin dicapai Jadi motivasi belajar sebagai sistem

bimbingan internal yang berusaha untuk menetapkan fokus anak dalam hal

belajar namun harus berdiri pada dirinya sendiri dan berkompetisi melawan

semua hal menarik lain pada eksistensi keseharian31

_____________29 WS Winkel Psikologi Pengajaran (Jakarta PT Gramedia 1996) h 27

30 Amier Daien Indra Kusuma Pengantar Ilmu Pendidikan (Surabaya Usaha Nasional 1973) h 162

31 Raymond J Wlodkowski dan Judith H Jaynes Motivasi Belajar (Jakarta Cerdas Pustaka 2004) Cet Ke-2 h 12

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

30

Sardiman mengemukakan bahwa ldquoDalam kegiatan belajar motivasi dapat

dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan

belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapairdquo32

Prayitno mengatakan bahwa ldquoMotivasi belajar tidak saja merupakan

suatu energi yang menggerakkan siswa untuk belajar tetapi juga sebagai suatu

yang mengarahkan aktivitas siswa kepada tujuan belajar33

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Motivasi Belajar adalah ldquoDorongan atau kekuatan dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang dikehendaki

siswa

2 Macam-Macam Motivasi Belajar

M Alisuf Sabri dalam bukunya mengemukakan bahwa motivasi

dibedakan menjadi dua yaitu Motivasi Intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik34

_____________32 A M Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 2004) cet V h 75

33 Elida Prayitno Motivasi dalam Belajar (Jakarta PPLPTK DepDikBud 1989) h 8

34 HM Alisuf Sabri Pengantar Psikologi Umum Dan Perkembangan (Jakarta Pedoman Ilmu Jaya 1997 ) Cet Ke-2 h 131

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

31

a Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seorang

anak atau siswa itu sendiri35 Dorongan-dorongan dari dalam diri anak timbul

secara sadar dan terarah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh

sebab itu keberadaan motivasi dalam diri anak mempunyai andil dan peran yang

besar

Motivasi yang berasal dari dalam diri anak sendiri tumbuh dari kebutuhan

yang hendak dipenuhi yang menyebabkan seseorang itu melakukan sesuatu Jika

motivasi itu tumbuh dan bangkit dari orang yang belajar itu sendiri maka

kegiatan belajar itu baik (hasil belajarnya efektif dan tahan lama)

Adapun hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah

1) Adanya kebutuhan

Disebabkan oleh adanya suatu kebutuhan maka hal ini menjadi pendorong

bagi anak untuk berbuat dan berusaha

2) Adanya Pengetahuan

Pengetahuan atau pengenalan terhadap diri sendiri sangat penting Seorang

anak yang mengetahui hasil-hasil dan prestasinya sendiri akan merasa senang dan

bangga karena dia mengetahui kekurangan Dan kelebihan atau kemajuan yang

terjadi pada dirinya Hal ini pula yang mendorong anak untuk belajar lebih giat

_____________35Amir Daien Indrakusumah Loc Cit

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

32

3) Adanya Aspirasi atau Cita-cita

Mungkin bagi anak kecil belum mempunyai cita-cita sekalipun

mempunyai cita-cita mungkin cita-cita itu hanya sederhana saja tetapi

semakin berkembang maka anak akan semakin memahami tentang cita-

cita itu sehingga gambaran mengenai cita-cita semakin jelas dan tegas

Anak ingin menjadi sesuatu seperti menjadi dokter atau insinyur cita-

cita itulah yang mendorong anak untuk terus berusaha dan belajar demi

mencapai tujuannya Di samping itu cita-cita dari seorang anak sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya anak yang mempunyai kemampuan

baik umumnya mempunyai cita-cita yang realistik jika dibandingkan

dengan anak yang tingkat kemampuannya rendah

Dari ketiga macam motivasi di atas dapat diambil satu kesimpulan

sebagai bentuk bahwa dasar kebutuhan anak adalah memperoleh pendidikan

dan bimbingan hal ini diperlukan untuk menentukan status manusia

sebagaimana mestinya

b Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah tenaga-tenaga pendorong yang berasal dari luar

anak Seorang guru atau pendidik dapat memberikan motivasi terhadap anak

didiknya dengan beberapa cara diantaranya dalam proses belajar mengajar guru

dapat menggunakan metode yang tepat dan relevan Sehingga anak didik

terangsang untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

33

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah

1) Ganjaran (disesuaikan dengan situasi dan kondisi)

Ganjaran merupakan alat pendidikan represif yang bersifat positif Di

samping itu fungsinya sebagai alat pendidikan represif positif ganjaran juga

merupakan alat motivasi yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi ekstrinsik

Ganjaran dapat menjadikan pendorong bagi anak untuk belajar lebih baik dan

lebih giat lagi Seorang guru atau pendidik dapat memilih macam-macam

ganjaran sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing36

Pada garis besarnya ganjaran dibedakan kedalam empat macam

yaitu

aPujian pujian adalah ganjaran yang paling mudah dilaksanakan

b Penghormatan Penghormatan ada dua macam yang harus diberikan yaitu

Pertama berupa penobatan dalam arti anak yang mendapat prestasi

diumumkan atau ditampilkan di depan kelas Kedua berupa penghormatan

berbentuk pemberian kekuasaan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu

cHadiah hadiah adalah ganjaran yang berbentuk pemberian yang berupa

barang atau disebut juga ganjaran materil

_____________36 Ibid h163-164

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

34

d Tanda Penghargaaan adalah bentuk ganjaran yang bukan dalam bentuk

barang tetapi dalam bentuk surat atau sertifikat sebagai simbol atau tanda

penghargaan yang diberikan atas prestasi yang dicapai oleh anak

2) Hukuman

Hukuman merupakan alat pendidikan yang tidak menyenangkan alat

pendidikan yang bersifat negatif namun demikian dapat juga menjadi alat

motivasi dan alat pendorong untuk mempergiat belajar siswa37Hukuman adalah

tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan sengaja sehingga

menimbulkan nestapa Dan dengan adanya nestapa itu akan menjadi sadar akan

perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk tidak mengulanginya38

Maksud hukuman menurut pendidikan Islam adalah sebagai tuntunan dan

perbuatan dan bukan sebagai hardikan atau balas dendam Sedangkan menurut

Muhammad lsquoAthijah Al-Abrasjy ada tiga syarat jika ingin menghukum anak

dengan hukuman badan (jasmaniah) yaitu

(1) Sebelum berumur 10 tahun anak-anak tidak boleh dipukul (2) Pukulan tidak boleh lebih dari tiga kali Yang dimaksud dengan pukulan disini

adalah lidi atau tongkat kecil dan bukanlah tongkat besar (3) Diberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bertaubat dari apa yang ia

lakukan dan memperbaiki kesalahannya tanpa perlu menggunakan pukulan atau merusak nama baiknya (menjadikan ia malu)39

_____________37 Ibid h 165

38 Ibid h 167

39 Muhammad lsquoAthijah Al-Albrasy Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam (Jakarta Bulan Bintang 1970) Cet Ke-1 h 155

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

35

Dan apakah sebenarnya yang menjadikan hakikat dari megadakan

hukuman itu Dalam hal ini ada dua macam prinsip mengadakan hukuman yaitu

a Hukuman diadakan oleh karena adanya pelanggaran dan adanya kesalahan

yang diperbuat oleh anak didik

b Hukuman diadakan dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran lagi40

3) Persaingankompetisi

Persaingan sebenarnya adalah dorongan untuk memperoleh kedudukan

dan penghargaan Kebutuhan anak akan penghargaan adalah kebutuhan yang

sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhannya Oleh karena itu

kompetisi menjadi pendorong bagi seorang anak tetapi kompetisi dapat pula

diadakan secara sengaja oleh pendidikguru Kompetisi dapat terjadi secara

terang-terangan atau sembunyi-sembunyi41

4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik artinya dapat dibentuk

di dalam diri individu dan motivasi ekstirnsik artinya dapat dibentuk dari luar

individu Motivasi ini bisa kuat dan lemah karena ada beberapa hal yang

mempengaruhinya Adapun hal tersebut adalah ldquokematangan anak usaha yang

_____________40 Amir Daien Indrakusumah Op Cit h 147

41 Ibid h 165

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

36

bertujuan atau goal pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi penghargaan

dan hukuman partisipasi dan perhatianrdquo42

1) Kematangan anak

Untuk dapat mempengaruhi motivasi anak harus diperhatikan kematangan

anak Tidak bijaksana untuk merangsang aktifitas-aktifitas sebelum individu

matang secara fisik psikis dan sosial Karena apabila tidak memperhatikan

kematangan ini akan mengakibatkan frustasi dan ini dapat mengurangi kapasitas

belajar

2) Usaha yang bertujuan atau goal

Apabila mata pelajaran telah disesuaikan dengan kebijaksanaan pada

kapasitas anak dan sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan anak usaha

yang bertujuan dapat dicapai dengan motivasi yang tidak banyak Semakin jelas

tujuannya maka makin kuat perbuatan itu didorong

3) Pengetahuan mengenai hasil dalam motivasi

Setiap usaha harus ada tujuan yang jelas dan usaha tersebut harus segera

diberitahukan hasilnya karena hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar

bagi orang yang mengerjakannya Oleh karena itu hasil pekerjaan harus

diberitahukan supaya dapat memperkuat motivasi seseorang Pekerjaan yang tidak

_____________42Mustaqim dan Abdul Wahib Psikologi Pendidikan (Jakarta PT Rineka Cipta 1991) Cet

Ke-1 h 75-77

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

37

diketahui hasilnya merupakan pekerjaan yang sia-sia dan akibatnya akan

melemahkan usaha selanjutnya

4) Penghargaan dan hukuman

Untuk meningkatkan motivasi belajar guru dapat memberikan

penghargaan dan hukuman penghargaan adalah motif yang bersifat positif

Penghargaan ini dapat berupa material dan spiritual Sedangkan hukuman

merupakan motivasi yang negatif yang didasari dengan rasa takut Orang yang

patuh karena takut akan lekas tidak penuh apabila takutnya hilang dan telah berani

menghadapi konsekuensinya Sesuai dengan pendapat Zakiah Daradjat bahwa

ldquoSeseorang yang ditakut-takuti mungkin akan memperbaiki prestasinya tetapi

akan gagal lagi apabila tekanan itu sudah hilangrdquo43

5) Partisipasi

Partisipasi dapat mempengaruhi motivasi belajar karena salah satu

dinamika anak ialah keinginan berstatus keinginan untuk ambil aktifitas-aktifitas

untuk berpartisipasi Oleh karena itu seorang guru harus memberikan kesempatan

kepada anak untuk berpartisipasi pada setiap kegiatan

_____________43 Zakiyah Daradjat Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta Bumi Aksara

1995) Cet ke-1 h 144

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

38

6) Perhatian

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar adalah perhatian

Karena perhatian merupakan intregitas antara motif dan sikap dan tergantung dari

rangsangan yang diberikan Bila orang sedang dikuasai motif tertentu maka

perhatiannya pun akan tertuju pada hal-hal yang sesuai dengan motif yang

menguasainya

Berdasarkan uraian diatas motivasi belajar yang terdapat pada diri anak

dapat berubah Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang

akan tujuan yang hendak dicapainya Semakin luas dan semakin sadar seorang

akan tujuan yang hendak dicapai akan semakin kuat pula motivasi untuk

mencapainya

5 Indikator Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator motivasi

siswa belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagi berikut

a ketekunan dalam belajar PAI meliputi

1) Mengikuti mata pelajaran PAI di kelas

2) Belajar mata pelajaran PAI dirumah

b Ulet dalam menghadapi kesulitan mata pelajaran PAI meliputi

1) Sikap terhadap kesulitan mata pelajaran PAI

2) Usaha mengatasi kesulitan mata pelajaran PAI

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

39

c Mandiri dalam belajar PAI meliputi

1) Penyelesaian tugas-tugas atau PR

2) Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran

d Prestasi dalam mata pelajaran PAI meliputi

1) Keinginan untuk berprestasi

2) Kualifikasi hasil

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Padindi yang berlokasi di Kalideres-

Jakarta Barat dan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober

2006

B Populasi dan Sampel

Menurut terminologi riset bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah

sejumlah massa (manusia atau bukan) yang terdapat satu kawasan tertentu aau

berada dalam satu unit kesatuan Ada juga yang mengatakan bahwa populasi

(population) adalah as that portion of the universe to which researcher has acces

Dari definisi terakhir ini populasi disebut juga universe1 Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama sehingga betul-betul mewakili populasi2 Adapun

besarnya sampel yang penulis ambil sebanyak 50 dari jumlah siswa-siswi kelas

III SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

1 Aminuddin Rasyad Metode Riset Pendidikan (Jakarta Fakultas Tarbiyah 2002) Jilid 1 Cet Ke-4 h 62

2Nana Sunjaya Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung Sinar Baru 1989) h 84

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

40

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

41

Jadi sampelnya adalah 50 X 87 orang = 43 orang Penulis menggunakan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak tanpa dipilih-pilih

berdasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang telah diuji dalam prakteknya

C Variabel Penelitian

Kata ldquoVariabelrdquo berasal dari bahasa Inggris ldquoVariablerdquo dengan arti

ldquoubahanrdquo ldquoFaktor tidak tetaprdquo atau ldquogejala yang dapat diubah-ubah3rdquo Variabel

dapat didefinisikan sebagai objek penelitian yang mempunyai variasi Dalam

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu

1 Variabel penggunaan metode karya wisata dalam upaya Variabel ini sebagai

variabel independent (bebas) yakni variabel yang memberi pengaruh

terhadap variabel terikat (variabel dependent) yang diberi simbol dengan

huruf X

2 Variabel meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Agama

Islam Variabel ini menduduki sebagai variabel dependent (terikat) yakni

variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (variabel independent) yang

diberi simbol dengan huruf Y

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

3 Anas Sudjiono Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta Raja Grafindo persada 1977) cet VIII h 33

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

42

D Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Penggunaan Metode Karya Wisata

Aspek Indikator-indikator No Item

1 Metode Pengajaran Menerapkan metode karya 1

Karya Wisata wisata

2 Alasan Penggunaan2

Keuntungan 3Metode Karya Wisata metode karya

wisata

Menumbuhkan minat belajar 4

siswa

Mengembangkan kreatifitas 5siswa

Memudahkan siswa memahami

3 Tujuan dan Sasaran materi PAI 6

Metode Karya Wisata Memperdalam pengetahuan 7 8 9 10

yang dipelajari di dalam kelas

Mengkonkritkan materi ajar di kelas

Jumlah 10

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

43

Tabel 2

Kisi-kisi Alat Pengumpul Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi

Agama Islam

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

Aspek

1 Ketekunan Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

2 Ulet Dalam Menghadapi Kesulitan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

3 Mandiri Dalam Belajar Pendidikan Agama Islam

4 Prestasi dalam belajar pendidikan agama islam

Indikator-indikator No Item

Mengikuti mata pelajaran 11Pendidikan Agama Islam di kelas

Belajar mata pelajaran 12 13Pendidikan Agama Islam dirumah

Sikap terhadap kesulitan mata 14 15pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Usaha mengatasi kesulitan mata 16pelajaran Pendidikan AgamaIslam

Penyelesaian tugas atau PR mata 17pelajaran Pendidikan AgamaIslam 18

Menggunakan kesempatan di luarjam pelajaran untuk belajarPendidikan Agama Islam

Keinginan untuk berprestasi 19dalam mata pelajaranPendidikan Agama Islam

Kualifikasi hasil mata pelajaranPendidikan Agama Islam

20

Jumlah 10

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

44

E Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut

1 Observasi

Obeservasi adalah pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian4 Dalam penelitian ini penulis

mengunjungi dan mengadakan pengamatan langsung di SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat Observasi ini diperoleh untuk memperoleh gambaran yang

menyeluruh mengenai kondisi objek yang sedang diteliti

2 Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula

Dalam wawancara selalu ada dua pihak yaitu pihak pencari informasi dan pihak

pemberi informasi5 Pada penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

guru bidang studi agama Islam untuk megetahui sejauh mana penggunaan metode

karya wisata dalam upaya meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari mata

pelajaran agama Islam di SMP Padindi Kalideres-Jakarta Barat

4 Ibid h 129

5 Ibid h 135

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

45

3 Angket

Untuk memperoleh sejumlah data tertulis dalam waktu yang relatif

singkat Maka disebarkan angket kepada siswasiswi SMP Padindi Kalideres-

Jakarta Barat yang menjadi objek penelitian Angket yang disebarkan kepada

responden terdiri dari 20 item pertanyaan yang terbagi dalam dua bagian Bagian

pertama berisi 10 pertanyaan yakni no 12345678910 untuk memperoleh

data tentang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan metode karya wisata dalam

bidang studi agama Islam Bagian kedua berisi 10 pertanyaan yakni no

11121314151617181920 untuk mengukur motivasi belajar siswa pada

bidang studi agama Islam

F Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

1 Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh data dari hasil penelitian yang dilakukan sekaligus

menjawab permasalahan di atas maka teknik pengolahan data yang dipandang

tepat untuk mencapai tujuan penelitian adalah teknik deskriptif analisis yaitu data

yang terkait dengan topik dihimpun kemudian dianalisis dan dipaparkan dalam

bentuk deskripsi

2 Teknik Analisa Data

Setelah mendapat data yang diperlukan terkumpul langkah selanjutnya

adalah menganalisis data Menganalisis data merupakan suatu cara yang

digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

46

hanya oleh orang yang meneliti tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui

hasil penelitian

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini penulis melakukan langkah-

langkah sebagai berikut

1 Editing

Dalam menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan adalah

editing Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap pengisian angket Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan kejelasan dan kebenaran

pengisian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan kesalahan dalam

mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat

2 Skoring

Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan

yang terdapat dalam angket Setiap pertanyaan dalam angket terdapat empat

alternatif jawaban A B C dan D yang harus dipilih oleh responden

Kriteria penyekoran butir pertanyaan untuk data Penggunaan Metode

Karya Wisata Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 3

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Penggunaan Metode Karya Wisata

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

47

1 4 3 2 1

Tabel 4

Kriteria Penyekoran Instrumen Data Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam

No Item Alternatif JawabanPertanyaan

A B C D1 4 3 2 1

3 Tabulating

Langkah selanjutnya adalah penghitungan terhadap data yang sudah

diskoring dengan menggunakan analisis data statistik (prosentase) dengan rumus

FP = --- x 100

N

Keterangan P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah responden

100 = Bilangan Tetap

Kemudian untuk mengetahui korelasi antara variabel X (Penggunaan

Metode Karya Wisata Dalam Upaya ) dengan variabel Y (Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam) Maka dalam penelitian ini

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

48

penulis menggunakan teknik analisa data berdasarkan korelasi product moment

dari pearson Adapun rumus dari korelasi product moment tersebut Yaitu

N xy ndash (x) (y)r xy =

[Nx2 ndash (x)2 ] [ Ny2 ndash (y)2

Keterangan

R x y Angka indeks korelasi ldquorrdquo product moment

N Number of cases

x y Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

X Jumlah seluruh skor X

y Jumlah seluruh skor y

Setelah melakukan teknik analisa data peneliti kemudian memberikan

interpretsi dengan memasukkan kepada analisa data berdasarkan korelasi product

moment Yaitu memberi interpretasi terhadap rxy atau ro serta menarik

kesimpulan yang dapat dilakukan secara sederhana Pada umumnya dipergunakan

pedoman atau ancar-ancar sebagai berikut

Tabel 5

Interpretasi rxy

Besarnya ldquo r rdquo ProductInterpretasiMoment

( r x y )000 ndash 020 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

49

020 ndash 040tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapatkorelasi yang lemah atau rendah

040 ndash 070 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sedang atau cukupan

070 ndash 090 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi

090 ndash 100 Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap variabel Y

yaitu menggunakan rumus Perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang

penulis manfaatkan sebagai berikut

KD = r2 x 100

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A Gambaran Umum SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat

1 Sejarah dan tujuan berdirinya SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres Jakarta Barat

didirikan pada tahun 2001 sedangkan penggunaan gedung tersebut dimulai pada

tahun 2002 Dalam rangka mengantisipasi masa depan yang belum menentu kita

harus menyiapkan diri apa yang terjadi sehingga tidak akan diombang-

ambingkan oleh keadaan yang cepat berubah

Suatu lembaga pendidikan dituntut untuk melakukan hal-hal pokok yang

telah ditetapkan oleh pemerintah Dalam hal ini suatu lembaga pendidikan

dituntut untuk menghasilkan keluaran yang memenuhi harapan dan keinginan

banyak pihak antara lain pemerintah masyarakat orang tua siswa bahkan para

guru dan karyawan

a Landasan

Program sekolah SMP Padindi Jakarta berlandaskan

1 UU Sistem Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989

2 GBHN khususnya tentang pendidikan

3 Tujuan Pendidikan Nasional

4 Tujuan Pendidikan di SMP

5 Kurikulum SMP tahun 1994 dan Kurikulum SMP tahun 2004

50

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

51

6 Visi dan Misi SMP Padindi Jakarta

b Maksud dan Tujuan

1 Memberi arah pada kegiatan pendidikan di SMP Padindi jakarta

2 Menetapkan acuan pemantapan terhadap kegiatan pendidikan di sekolah

3 Mempersiapkan untuk menghadapi perubahan kemajuan di masa depan

Adapun visi SMP Padindi yaitu ldquoMenjadikan sekolah yang dikenal

dicintai dan menjadi kebanggaan masyarakat luas dan dapat bersaing dengan

sekolah lainrdquo Sedangkan Misi SMP Padindi adalah

1 Membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT

serta berakhlakul karimah

2 Mencintai ilmu pengetahun cerdas dan terampil

3 Sehat jasmani dan rohani

4 Keadaan Guru dan Siswa SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi memiliki guru dan tenaga

kependidikan yang bervariatif baik dari jenis kelamin jabatan maupun pendidikan

seperti pada tabel berikut

Tabel 6

Keadaan Guru SMP Padindi

N0 Nama guru LP JabatanBidang Studi IjazahTerakhir

1 Dra Hj Laheni L KepsekMatematika S2

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

52

2 Tuhu Eman Susilo SPd L Staf KesiswaanKomputer S1

3 Siti Asnah Amd P Guru IPA Fisika S1

4 Nur Namah SPsi L Guru BK S1

5 Anniza S Pd L Guru B Inggris S1

6 Tri Rahayoe Santoso SPd L Guru PLKJ S1

7 Munif SyafersquoI SPd P Guru PPKN S1

8 Nirmalasari Amd L Guru Tata Busana S1

9 Wiyatno SPd P Staf Kurikulum Biologi S1

10 Bakhjah Spd P Guru B Indonesia S1

11 Yuniati SPd L Guru B Inggris S1

12 Ida Jubaidah SPd P Guru IPS Sejarah S1

13 Ida Farida SPd P Guru IPS Ekonomi S1

14 Kholilulloh Amd L Guru Penjaskes S1

15 Sulis Hanafi SPd P Guru Pend Agama Islam S1

16 Ali Ikrom SS P Guru B Inggris S1

17 Ainun Nihlah SPd P Guru IPA Biologi S1

18 Mulyanah SPd L Guru B Indonesia S1

19 Bahrudin Amd L Guru Komputer S1

20 Jainudin SPd P Guru Matematika S1

21 Ahwan Yanuar R SPdi P Guru KTK Seni Musik S1

22 Drs Tekad Susilo L Guru IPS Geografi S1

23 Tri Indarti SPd P Guru Matematika S1

24 Nur Alfi Syahriyah SPd P Guru Matematika S1

25 Lisnawati SE P Guru PLKJ S1

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

53

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Padindi sangat bervariatif artinya

sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup dari kelas I-1 sd I-3 Kelas

II-1 sd II-3dan kelas III hanya 2 kelas seperti terlihat pada tabel berikut

Tabel 7

Keadaan Siswa SMP Padindi

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa Jumlahkelas L P1 I 3 56 77 1332 II 3 50 53 1033 III 2 45 27 72

Jumlah 8 151 157 308

3 Sarana dan Prasarana SMP Padindi

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Padindi Kalideres memiliki sarana

dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar mulai dari

ruang sekolah yang memadai maupun sarana yang lain seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8

Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Padindi

No Saranaprasarana Jumlah Kondisi1 Ruang Guru dan Kepala Sekolah 1 Baik2 Ruang TU 1 Baik3 Ruang Belajar 8 Baik4 Kamar mandi Guru 2 Baik5 Kamar mandi siswa 2 Baik7 Ruang Komputer 1 Baik8 Laboratorium IPA 1 Baik9 Ruang Perpustakaan 1 Baik

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

54

10 Ruang BP 1 Baik11 Ruang Keterampilan 1 Baik14 Musholla 1 Baik15 Lapangan Upacara 1 Baik16 Ruang Dinas Petugas 1 Baik17 Lapangan Olah Raga 1 Baik

5 Struktur Organisasi

YayasanMoh Padindi

Komite Kepala SekolahH Lahmid Wardana Dra Hj Laheni

Wakil Bid Wakil Bid Wakil Bid Wakil BidKurikulum Sarpras Kesiswaan HumasWiyatno Tuhu Eman S Tuhu Eman S Wiyatno

Tata UsahaLisnawati

BP BK Pembina OSISNurnamah Munif Syafirsquoi

Wali KelasWali Kelas Wali Kelas

Guru-guru

Siswa-siswi SMP Padindi

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

55

B Deskripsi Data

Data penelitian tentang penggunaan metode karya wisata dalam upaya

meningkatkan motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam

di SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat penulis dapatkan melalui angket yang

diberikan kepada sampel yaitu siswa kelas III SMP Padindi Kaliders Jakarta Barat

yang berjumlah empat puluh tiga responden Selain itu penulis juga memperoleh

data melalui wawancara studi dokumentasi Wawancara penulis lakukan kepada

Guru Agama SMP Padindi Kalideres untuk mendapatkan data mengenai upaya-

upaya yang dilakukan guru Agama dalam menggunakan metode karya wisata di

SMP Padindi Kalideres Jakarta Barat Sedangkan studi dokumentasi penulis

lakukan untuk memperoleh data mengenai gambaran umum SMP Padindi

Kalideres Jakarta Barat

Sedangkan untuk data variabel X (Penggunaan Metode Karya Wisata)

peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang telah disebarkan kepada siswa

kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 9

Skor Variabel Penggunaan Metode Karya Wisata (X)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 17 III2 Achmad Romi 29 III3 Achmad Fauzi 27 III4 Eka Riswati 13 III5 Eki Rahmad Dani 29 III

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

56

6 Hendra Jaya 21 III7 Heru Asep 25 III8 Inah 19 III9 Kurniati 18 III

10 Fahmi 29 III11 Fitriah 33 III12 Lusi Yulitha 20 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 29 III15 MMursada 20 III16 MQurtubi 19 III17 Meli Saropah 21 III18 Mika Arsella 18 III19 MApriyanto 25 III20 Milawati 25 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 21 III23 Novia Angraini 11 III24 Novia 20 III25 Novianti 13 III26 Rudi S 24 III27 Rendi 31 III28 Retno Permatasari 35 III29 Reni Dias Tuti 23 III30 Rina Anggraeni 22 III31 Rendi F 24 III32 Rizwan Hamdi 19 III33 Sri Maryati 19 III34 Siti Umayyah 20 III35 Sukmadi Firdaus 27 III36 Sri Ulfathul M 17 III37 Tarti 21 III38 Tiwi 21 III39 Tika 20 III40 Tuti Wirayanti 31 III41 Yunadi Ilmiah 17 III42 Yanti 18 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 981

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

57

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor tentang Penggunaan Metode

Karya Wisata berdasarkan angket yaitu dengan menggunakan rumus

Mx = XN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

Mx = 981 = 2281

43

Sedangkan untuk data Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa Pada

Bidang Studi Agama Islam) peneliti menggunakan jawaban hasil angket yang

telah disebarkan kepada siswa kelas III seperti pada tabel berikut

Tabel 10

Skor Variabel Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam (Y)

No Nama RespondenMinat Kelas(X)

1 Agung R 20 III2 Achmad Romi 33 III3 Achmad Fauzi 29 III4 Eka Riswati 29 III5 Eki Rahmad Dani 34 III6 Hendra Jaya 20 III7 Heru Asep 21 III8 Inah 28 III9 Kurniati 32 III

10 Fahmi 27 III11 Fitriah 31 III12 Lusi Yulitha 30 III13 Latifah 30 III14 Linda Suryani 24 III15 MMursada 20 III

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

58

16 MQurtubi 25 III17 Meli Saropah 24 III18 Mika Arsella 28 III19 MApriyanto 31 III20 Milawati 27 III21 Malik Jamaludin 32 III22 Nuraini 27 III23 Novia Angraini 30 III24 Novia 25 III25 Novianti 29 III26 Rudi S 30 III27 Rendi 30 III28 Retno Permatasari 32 III29 Reni Dias Tuti 24 III30 Rina Anggraeni 26 III31 Rendi F 22 III32 Rizwan Hamdi 33 III33 Sri Maryati 30 III34 Siti Umayyah 24 III35 Sukmadi Firdaus 26 III36 Sri Ulfathul M 32 III37 Tarti 27 III38 Tiwi 27 III39 Tika 31 III40 Tuti Wirayanti 32 III41 Yunadi Ilmiah 22 III42 Yanti 27 III43 Zaenal Abidin 28 III

Total 1189

Untuk mengetahui nilai rata-rata skor Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang

Studi Agama Islam dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Mx = xN

Keterangan Mx Meanx Jumlah VariabelN Number of Cases

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

59

Mx = 1189 = 276543

Adapun hasil melalui prosentase yaitu dengan menggunakan rumus

sebagai berikut

P = F x 100 N

Keterangan

P Angka Persen (Prosentase)

F Frekwensi Jawaban

N Banyaknya Responden

C Analisis Data dan Interpretasi data

1 Analisis Data

Data statistik yang akan dianalisa adalah skor-skor dari penyebaran angket

siswa yang ditemukan di lapangan kemudian data tersebut diolah dalam bentuk

tabel-tabel prosentase yang dapat diuraikan sebagai berikut

a Penggunaan Metode Karya Wisata

Tabel 11Guru menggunakan study tour dalam setiap pengajaran PAI

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 12 28B Sering 2 5C Kadang-kadang 9 21D Tidak Pernah 20 46

Jumlah total 43 100

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

60

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar guru

yaitu sebanyak 67 di SMP Padindi tidak pernah menggunakan media study

tour dalam pengajaran PAI dan hanya 33 yang menggunakan metode study

tour

Tabel 12Keuntungan dari study tour yang dilaksanakan oleh sekolah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 22 51B Sering 5 12C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 6 14

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa sebanyak 63

mendapat keuntungan dari metode study tour dan selebihnya 37 hanya

menjawab kadang-kadang mendapat keuntungan metode ini

Tabel13Pembelajaran dengan study tour membuat siswa lebih termotivasi dalam

belajar materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 10 23B Sering 5 12C Kadang-kadang 8 19D Tidak pernah 20 46

Jumlah Total 43 100

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

61

Berasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa

tidak merasa lebih termotivasi dengan metode study tour yaitu sebanyak 65

dan hanya sebanyak 35 yang merasa lebih termotivasi

Tabel 14Dengan study tour dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 23 53B Sering 5 12C Kadang-kadang 13 30D Tidak pernah 2 5

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas bahwa dengan study tour dapat menambah

kreatiftas siswa Hal ini ditunjukkan 65 siswa menjawab selalu dan hanya

35 yang menjawab kadang-kadang

Tabel 15Pembelajaran dengan study tour lebih memudahkan siswa memahami

pelajaran materi Pendidikan Agama Islam

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 13 30B Sering 3 7C Kadang-kadang 18 42D Tidak pernah 9 21

Jumlah Total 43 100

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

62

Berdasarkan tabel ini dengan metode study tour sebanyak 42 siswa

merasa terbantu dalam memahami pelajaran PAI dan 21 lainnya menjawab

kadang-kadang terbantu

Tabel 16Pembelajaran dengan metodologi study tour yang digunakan guru PAI dapat

memperluas pengetahuan siswa

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 3 7C Kadang-kadang 17 39D Tidak pernah 8 19

Jumlah Total 43 100

Tabel di atas menunjukkan metode study tour tidak terlalu banyak

membantu memperluas pengetahuan siswa yaitu 58rdquo dan sebagian lainnya

merasa terbantu yaitu sebanyak 42

Tabel 17Dalam menerangkan materi fiqih yang berkenaan dengan pembahasan jual beli

guru mengajak siswa pergi ke pasar (tempat perniagaan)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering - -C Kadang-kadang 15 35D Tidak pernah 23 53

Jumlah Total 43 100

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

63

Berdasarkan tabel di atas guru tidak pernah mengajak ke pasar dalam

materi jual beli Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar

sebanyak 88 siswa tidak pernah diajak dan hanya 12 lainnya mengiyakan

Tabel18Dalam menjelaskan materi Sejarah Kebudayaan Islam guru PAI mengajak

siswa mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 15 35B Sering 4 9C Kadang-kadang 6 14D Tidak pernah 18 42

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut guru tidak pernah mengajak siswa ke

tempat-tempat bersejarah (museum) pada materi Sejarah Kebudayaan Islam

Hal ini ditunjukkan sebagian besar siswa yaitu 56 meniadakan dan 44

lainnya pernah mengunjungi tempat-tempat bersejarah (museum)

Tabel 19Guru memperaktekkan cara manasik haji ketika menerangkan tentang

pembahasan ibadah haji

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 4 9B Sering 4 9C Kadang-kadang 16 38D Tidak pernah 19 44

Jumlah Total 43 100

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

64

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar guru yaitu 82 tidak

pernah mempraktekan cara manasik haji kepada siswa dan hanya 18 yang

mempraktekkannya

Tabel 20Dalam menerangkan materi Aqidah Akhlak yang berkenaan dengan

pelestarian alam guru mengajak siswa ke perkebunan

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 3 7B Sering 1 2C Kadang-kadang 10 23D Tidak pernah 29 68

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar guru sebanyak 91 tidak

pernah mengajak siswa ke perkebunan dalam pembahasan pelestarian alam

dan hanya 9 guru yang mengaujak siswa ke perkebunan

b Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Agama Islam

Tabel 21Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang

diberikan guru Agama dengan baik

Alternatif Jawban Frekuensi Keterangan

A Selalu 28 65B Sering 4 9C Kadang-kadang 11 26D Tidak Pernah - -

Jumlah total 43 100

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur

65

Tabel di atas menunjukkan sebagian besar siswa yaitu 74 selalu

memperhatikan penjelasan pendidikan agama islam dari guru dan selebihnya

26 hanya menjawab kadang-kadang

Tabel 22Untuk lebih memahami pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa

belajar kembali di rumah

Alternatif jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 5 12B Sering 5 12C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah - -

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel tersebut sebagian besar siswa yaitu 76 tidak

pernah mengulang belajar PAI di rumah untuk lebih memahaminya dan

hanya 24 yang selalu mengulangnya lagi di rumah

Tabel 23Belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di rumah dengan jadwal

yang teratur

Alternatif Jawaban Frekuensi Keterangan

A Selalu 7 17B Sering 2 5C Kadang-kadang 33 76D Tidak pernah 1 2

Jumlah Total 43 100

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa 78 hanya kadang-

kadang saja mempelajari PAI di rumah dengan jadwal teratur sedang 22

lainnya selalu mempelajarinya di rumah dengan jadwal teratur