kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau...

18
Laporan Praktikum Nama : Diana Agustini Raharja Mikrobiologi NIM : J3L112168 Kelas/kelompok : C P1/1 PJP : M. Arif Mulya, S. Pi. Asisten : 1. Yuriska Sekar Rani 2. Lia Suliani 3. Ramdhani TEKNIK ASEPTIK DAN ISOLASI BAKTERI DARI POPULASI CAMPURAN

Transcript of kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau...

Page 1: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

Laporan Praktikum Nama : Diana Agustini RaharjaMikrobiologi NIM : J3L112168

Kelas/kelompok : C P1/1PJP : M. Arif Mulya, S. Pi.Asisten : 1. Yuriska Sekar Rani

2. Lia Suliani3. Ramdhani

TEKNIK ASEPTIK DAN ISOLASI BAKTERI DARI POPULASI CAMPURAN

PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIAPROGAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2013

Page 2: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

PendahuluanDalam mempelajari mikroba tidak dapat dilakukan secara kasat mata,

sedangkan dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil masih terdapat bakteri dalam jumlah besar dan juga bermacam-macam jenisnya. Di alam mikroba pada umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain. Mikroba lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikroba yang lain (Seiler 2000). Di dalam komunitas ini, satu spesies mikroba dapat memengaruhi spesies lain dengan berbagai cara. Beberapa bersifat menguntungkan dan beberapa merugikan. Oleh karena itu, dalam mempelajarinya, bakteri harus diambil dari suatu tempat lalu diisolasikan dalam suatu biakan murni. Biakan murni merupakan biakan yang hanya berisi satu jenis bakteri (Pelczar 1986).

Dalam memindahkan biakan murni, harus dilakukan dengan teknik aseptik. Teknik aseptik ialah perlakuan yang bertujuan agar  terbebas dari mikroorganisme. Aseptik diimbangi dengan sterilisasi yang merupakan upaya untuk menghilangkan kontaminan mikroorganisme yang menempel pada alat atau bahan yang akan dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan analisis berikutnya. Sehingga teknik aseptik harus dikuasai dengan baik (Jati 2007). Langkah-langkah yang diambil adalah dalam rangka untuk memperolehnya hasil yang akurat. Sebagai contoh dengan menghindarkan percobaan dari mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi produk sehingga terjadi perubahan yang tidak diinginkan.

Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel- sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya. Biakan murni diperlukan dalam berbagai metode mikrobioligis, antara lain digunakan dalam mengidentifikasi mikroba. Untuk mengamati ciri-ciri kultural morfologi, fisiologi, dan serologi dibutuhkan mikroba yang berasal dari satu spesies (Dwidjoseputro 1980).

Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan murni dari suatu biakan campuran. Dua di antaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang (Afrianto 2004). Menurut Hadioetomo (1993), metode cawan gores mempunyai dua keuntungan, yaitu menghemat bahan dan waktu. Metode cawan gores yang dilaksanakan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Sedangkan untuk metode cawan tuang digunakan untuk memperoleh koloni murni dari populasi campuran mikroorganisme dengan mengencerkan spesimen dalam medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan (±50 oC) yang kemudian dicawankan. Karena konsentrasi sel-sel mikroba di dalam spesimen pada umumnya tidak diketahui sebelumnya, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang-kurangnya satu di antara cawan tersebut mengandung koloni terpisah di atas permukaan ataupun di dalam agar. Metode ini memboroskan bahan dan waktu namun tidak memerlukan keterampilan yang tinggi.

Page 3: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

TujuanPraktikum dilakukan bertujuan untuk menguasai teknik aseptik dan

mempelajari cara mengisolasi bakteri dari populasi campuran dengan metode penggoresan kuadran serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh.

Alat dan BahanAlat-alat yang digunakan di antaranya jarum inokulasi, rak tabung reaksi,

pembakar spirtus, dan inkubator. Bahan-bahan yang digunakan, yaitu tabung yang berisi media cair dan akuades steril, media agar untuk pertumbuhan bakteri, cawan petri yang berisi populasi campuran bakteri, serta alkohol 70%.

Prosedur KerjaSuasana steril harus diciptakan terlebih dahulu dengan cara

menyemprotkan alkohol 70% pada kedua tangan dan meja yang akan digunakan untuk meletakkan media. Pada teknik aseptik, setiap perlakuan dilakukan di dekat api pembakar spirtus dan harus secara aseptik. Kemudian dua tabung berisi masing-masing akuades steril dan media cair, dipegang dengan salah satu tangan yang dipisahkan dengan ibu jari. Jarum inokulasi dipanaskan dari ujung sampai pangkal hingga memijar dan ditunggu hingga dingin. Kedua tutup tabung dibuka. Mulut tabung dibakar supaya kontaminan mati. Jarum inokulasi diceluplan ke dalam tabung yang berisi akuades steril. Setelah itu, jarum inokulasi dicelupkan ke dalam media cair. Tutup tabung tidak boleh diletakkan sembarangan karena dikhawatirkan akan terkontaminasi oleh mikroorganisme. Sebelum kedua tabung ditutup, tabung dibakar lagi pada ujung mulutnya agar kontaminan dari proses transfer hilang. Setelah itu, jarum inokulasi dibakar untuk membunuh bakteri sisa.

Prosedur selanjutnya ialah gores kuadran. Cawan petri yang berisi media agar untuk isolasi bakteri dibalik dan dengan menggunakan spidol cawan petri dibagi seperti gambar berikut.

A BGambar 1 Pembagian sektor pada tutup cawan (A) dan dasar cawan (B)

Jarum inokulasi dipanaskan hingga berpijar dalam api spirtus dan ditunggu sampai dingin. Suhu dari jarum inokulasi dapat diperiksa dengan cara menyentuhkannya pada permukaan agar bagian tepi yang belum diinokulasi. Bila mendesis artinya jarum inokulasi tersebut masih panas. Cawan petri berisi koloni mikroorganisme dibuka dan jarum inokulasi ditempelkan pada koloni yang memisah dengan tujuan mendapatkan mikroorganisme hanya beberapa saja kemudian ditutup. Cawan petri yang berisi media agar dipegang dengan salah satu tangan dan dibuka sedikit tutup cawan petri namun tutup cawan petri tersebut harus tetap terletak di atas cawan. Dengan demikian, medium steril dalam cawan

Page 4: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

terlindungi dari bakteri asal udara. Jarum inokulasi digoreskan ke sektor 0 dengan goresan yang tidak tumpang tindih kemudian ditutup. Jarum inokulasi dibakar dan ditunggu sampai dingin kemudian dari ujung sektor 0, goresan dilanjutkan ke sektor I, II, dan III. Dengan dilakukannya proses pembakaran jarum inokulasi pada setiap perpindahan sektor. Hasil penggoresan pada cawan diinkubasi pada suhu ruang selama 24 jam.

Data dan Hasil PengamatanBerikut ini data dan hasil pengamatan yang dilakukan pada teknik aseptik

dan isolasi bakteri dari populasi campuran.

Gambar 2 Hasil dari percobaan teknik aseptik

Tabel 1 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel udara laboratorium CB-Mikrobiologi

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

Laboratorium CB -

Mikrobiologi

1

Warna : kuningUkuran : kecilBentuk : sirkularElevasi : conveksPermukaan : mengkilapTepi : erose

Cawan 1Warna : kuningUkuran : kecilBentuk : sirkularElevasi : conveksPermukaan : mengkilapTepi : erose

Cawan 2

Page 5: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

Tabel 2 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel rambut

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

Rambut 2

Warna : putih kekuninganUkuran : kecilBentuk : sirkular dengan tepi periferalElevasi : konveks atau cembungTepi : entire dan rata

Cawan 1Warna : putih kekuninganUkuran : kecilBentuk : sirkular dengan tepi periferalElevasi : konveks atau cembungTepi : entire dan rata

Cawan 2

Tabel 3 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel napas

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

Napas 3

Warna : putihUkuran : kecilBentuk : punctiformElevasi : convexTepi : entirePermukaan : kasar

Cawan 1Warna : putihUkuran : kecilBentuk : punctiformElevasi : convexTepi : entirePermukaan : kasar

Cawan 2

Page 6: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

Tabel 4 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel WC

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

WC 4

Tidak terbentuk koloni dan isolasi terhenti di kuadran I

Cawan 1

Tidak terbentuk koloni, isolasi terhenti di kuadran II

Cawan 2

Tabel 5 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel kloset

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

Kloset 5

Koloni hanya tumbuh pada kuadran 0, sedangkan pada kuadran I,II, dan III tidak terdapat koloni

Cawan 1Warna : putihBentuk : bulatElevasi : convexTepi : entirePermukaan : halus

Cawan 2

Page 7: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

Tabel 6 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel kolam IPAL

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

Kolam IPAL 6

Ukuran : besarPigmentasi : putihBentuk : irregular dengan tepi periferalTepi : entireKonveks : cembung

Cawan 1Ukuran : besarPigmentasi : putihBentuk : irregular dengan tepi periferalTepi : entireKonveks : cembung

Cawan 2

Tabel 7 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel kantin dalam

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

Kantin dalam 7

Warna : putihUkuran : noktah, kecilBentuk : punctiformElevasi : pulvinatePermukaan : halus, mengkilapTepi : entire

Cawan 1Warna : putihUkuran : noktah, kecilBentuk : punctiformElevasi : pulvinatePermukaan : halus, mengkilapTepi : entire

Cawan 2

Page 8: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

Tabel 8 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel kantin pintu 4

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

Kantin pintu 4 8

Warna : kuningUkuran : sedangBentuk : sirkularElevasi : raisedPermukaan : halusTepi : rata

Cawan 1Warna : kuningUkuran : sedangBentuk : sirkularElevasi : raisedPermukaan : halusTepi : rata

Cawan 2

Tabel 9 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel lorong CB

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

Lorong CB 9

Pada semua kuadran tidak ada koloni bakteri yang terbentuk, hanya terbentuk goresan pada kuadran 0 dan kuadran I akibat lapisan agar yang rusak karena penggoresan yang terlalu dalam

Cawan 1Pada semua kuadran tidak ada koloni bakteri yang terbentuk, hanya terbentuk goresan pada kuadran 0 dan kuadran I akibat lapisan agar yang rusak karena penggoresan yang terlalu dalam

Cawan 2

Page 9: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

Tabel 10 Hasil isolasi bakteri dari populasi campuran pada sampel rak sepatu CB-Mikrbiologi

Asal sampel Kelompok Dua macam koloni yang tumbuh terbanyakGambar Ciri-ciri koloni

Rak sepatu CB-

Mikrobiologi10

Tidak terdapat koloni yang tumbuh di sekitar cawan

Cawan 1

Tidak terdapat koloni yang tumbuh di sekitar cawan

Cawan 2

PembahasanKetrampilan dan ketelitian dalam memindahkan mikroba secara aseptik

sangat diperlukan dalam Mikrobiologi. Kesalahan dalam teknik aseptik ini akan membawa risiko masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan (kontaminan). Sehingga langkah-langkah yang diambil adalah dalam rangka diperolehnya hasil yang akurat. Teknik aseptik juga berfungsi untuk melindung diri dari infeksi dan pencemaran lingkungan. Teknik aseptik ini diperlukan untuk melakukan inokulasi. Teknik inokulasi merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru yang mensyaratkan tidak adanya kontaminan. Dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang tetap murni dan dapat digunakan untuk kegiatan penelitian atau pekerjaan mikrobiologi selanjutnya.

Pada percobaan teknik aseptik yang telah dilakukan didapatkan hasil yang steril yang mana tabung yang berisi media cair tetap dalam keadaan jenih. Proses inokulasi ini membutuhkan ruangan yang bersih dan steril. Mikroorganisme yang bermacam-macam juga terdapat di udara yang manusia hirup setiap harinya, karena beberapa mikroorganisme dapat tumbuh pada berbagai kondisi lingkungan. Oleh karena itu, teknik sterilisasi sangat penting. Teknik sterilisasi yang dilakukan pada percobaan yaitu dengan menggunakan panas berupa api pembakar spirtus. Jarum inokulasi yang digunakan dipijarkan dengan panas tersebut. Hal ini dapat menyebabkan mikroorganisme yang menempel pada jarum inokulasi akan mati, karena mikroorganisme yang hidup pada suhu ruang tidak dapat bertahan di suhu tinggi. Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme dan kedua tangan dengan cara menyemprotkannya menggunakan alkohol 70% secara merata. Pengerjaan teknik aspetik ini pula dilakukan di dekat api dan mulut tabung dibakar agar kontaminan mati. Tutup tabung tidak boleh diletakkan di sembarang tempat, karena dapat menyebabkan mikroorganisme yang tidak

Page 10: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

diinginkan menempel dan mengalami pertumbuhan di media cair tersebut sehingga tutup tabung harus tetap dipegang.

Dalam teknik pemegangan tabung media cair dan tabung akuades steril yaitu berbentuk pola V dan dipisahkan dengan ibu jari. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan pemindahan mikroorganisme ke tempat media yang baru dan tidak ada mikroorganisme yang terbuang. Selain itu bertujuan untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi mikroorganisme yang tidak diinginkan dari udara ketika tabung terbuka, sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih akurat.

Dari percobaan, tabung yang berisi media diinkubasi untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan bakteri yang terjadi. Inkubasi dilakukan selama 24 jam. Warna pada media cair yang tetap jernih dan tidak ada gelembung-gelembung udara menunjukkan tidak adanya mikroorganisme yang tumbuh. Sedangkan keadaan keruh, terjadinya perubahan warna media cair, atau terdapatnya gelembung-gelembung udara menunjukkan terjadinya pertumbuhan mikroorganisme yang merupakan suatu kontaminan. Jika terjadi penyimpangan tersebut, dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut ialah ketika jarum inokulasi dipijarkan. Jarum inokulasi yang dipijarkan kurang merata dan kurang panas. Selain itu, faktor dari manusia dan udara. Faktor dari manusia, yaitu ketika praktikan berbicara pada saat salah satu tabung atau kedua tabung dalam keadaan terbuka, termasuk jarum inokulasi yang sedang didinginkan setelah dilakukan pemijaran akan terkontaminasi oleh bakteri yang berasal dari mulut. Kesalahan juga dapat timbul jika jarum inokulasi terlalu lama berinteraksi dengan udara, sehingga dapat menyebabkan mikroorganisme dari udara tumbuh.

Percobaan kedua yang dilakukan yaitu isolasi bakteri dari populasi campuran, karena mikroorganisme dalam habitat alaminya selalu berada bersama populasi organisme lain. Populasi tersebut harus dapat dipisahkan ke dalam kultur murni. Kultur ini mengandung satu tipe organisme sehingga sesuai untuk melakukan telaah ciri morfologi, kultural, dan reaksi biokimianya. Dengan teknik pemisahan ini akan diperoleh koloni tunggal yang makroskopis sebagai bentuk pertumbuhan mikroba di atas permukaan media padat dan juga hasil perbanyakan suatu sel tunggal. Setelah itu, koloni tersebut dapat dipindahkan secara aseptik pada media agar.

Biakan murni diperlukan karena semua metode mikrobiologis yang digunakan dalam menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Pada percobaan, teknik yang digunakan untuk memperoleh biakan murni dari suatu sampel tertentu adalah dengan teknik cawan gores dengan metode penggoresan kuadran. Teknik ini didasarkan pada pengenceran organisme sedemikian sehingga individu spesies dapat dipisahkan dari lainnya, dengan anggapan bahwa koloni terpisah yang tampak pada cawan petri setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal.

Isolasi bakteri dari suatu populasi campuran tidak hanya mementingkan cara memperoleh suatu biakan murni, namun juga mempelajari cara menjaga serta menghindari pencemaran yang terjadi di luar. Hal yang pertama dan penting dilakukan ialah mensterilkan medium untuk pembiakan murni dan kesterilan alat-alat sebelum digunakan. Apabila medium maupun alat telah terkontaminasi,

Page 11: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

kemungkinan banyak terkontaminasi oleh udara luar yang sangat banyak terdapat mikroorganisme.

Pembiakan murni dilakukan dengan cara penggoresan secara zig-zag pada medium agar yang digunakan sebagai tempat pertumbuhan baru. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah dan hanya berjumlah sedikit saja. Pada sampel udara laboratorium CB-Mikrobiologi, diperoleh biakan murni pada kuadran III di cawan kesatu, sedangkan pada cawan kedua, biakan murni hanya diperoleh sampai kuadran I yang mana pada kuadran II dan III terdapat kontaminan, karena merupakam suatu koloni yang terdapat di luar jalur zig-zag sehingga koloni tersebut bukan berasal dari pembiakan murni yang hidup bersama dengan biakan mikroorganisme di dalam media. Kontaminan ini dapat berasal dari udara, karena ketika membuka tutup cawan petri yang agak terbuka lebar sehingga mikroorganisme yang berasal dari luar menempel di media dan ikut membentuk koloni. Koloni yang tidak terbentuk di kuadran II dan III pada cawan kedua dapat disebabkan oleh tidak terkenanya jarum inokulasi pada bakteri di kuadran I ataupun jarum inokulasi yang berisi bakteri tidak menempel pada media agar di kuadran II dan III.

Teknik isolasi bakteri yang memiliki hasil yang terbaik adalah pada sampel rambut di cawan kedua. Di cawan kedua ini mikroorganisme tumbuh di jalur zig-zag dan terbentuknya koloni-koloni kecil yang terpisah dari koloni utama. Sehingga koloni kecil tersebut dapat digunakan untuk identifikasi lebih lanjut, karena memiliki peluang besar sebagai koloni yang berasal dari biakan murni satu jenis bakteri saja.

Pada isolasi bakteri sampel kolam IPAL di cawan kedua, garis zig-zag pada kuadaran 0 melewati kuadran III dan terlihat menumpuk. Garis zig-zag tersebut terhenti pada Kuadran II. Oleh karena itu, teknik penggoresan sebaiknya dilakukan tidak boleh sampai tertumpuk. Pada isolasi bakteri sampel lorong CB, lapisan media agar rusak akibat teknik penggoresan yang buruk. Media agar telah rusak akibat terlalu besar penekanan pada saat dilakukannya penggoresan.

Pada isolasi bakteri sampal rak sepatu CB-Mikrobiologi, tidak ada goresan bakteri sama sekali baik pada cawan kesatu maupun kedua. Gagalnya mikroorganisme yang tumbuh pada cawan ini dapat disebabkan karena setelah jarum inokulasi dipijarkan dengan api spirtus langsung ditempelkan ke media yang penuh dengan koloni bakteri. Seharusnya setelah jarum inokulasi dipijarkan, ditunggu hingga jarum inokulasi dingin. Jarum inokulasi yang dalam keadaan panas dapat menyebabkan mikroorganisme mati, sehingga tidak ada mikroorganisme yang tumbuh pada media agar yang baru. Dapat pula dikarenakan pengerjaannya dilakukan sangat dekat dengan api yang digunakan untuk menghilangkan kontaminan pada bagian mulut media agar dan bakteri yang telah digoreskan pada media agar mati karena suhu panas.

SimpulanBerdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa teknik

aseptik yang dilakukan oleh praktikan telah berhasilm karena tidak ada mikroorganisme yang tidak diinginkan (kontaminan) yang tumbuh. Sedangkan untuk isolasi bakteri pada sampel udara laboratorium CB-Mikrobiologi yang praktikan lakukan terbentuk koloni-koloni yang terpisah yang merupakan suatu

Page 12: kimiakimi.files.wordpress.com  · Web viewPembahasan. Ketrampilan dan ... Sterilisasi atau pengurangan kontaminan juga dilakukan pada tempat yang digunakan untuk perlakuan mikroorganisme

biakan murni, akan tetapi pada cawan kedua, terbentuk pula koloni mikroorganisme kontaminan yang berasal dari udara.

Daftar PustakaAfrianto L. 2004. Menghitung Mikroba pada Bahan Makanan. Bandung: ITB Press.Dwidjoseputro. 1980. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.Hadioetomo RS. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: Gramedia Pusaka UtamaJati Wijaya. 2007. Biologi Interaktif. Jakarta: Ganeca Exact.Pelczar MJ, ECS Chan.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.Seiler JP. 2000. Good Laboratory Practice. Swiss: Springer Verlag Berlin Heidelberg Media.