melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan,...

44
` YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 – Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id , e-mail : [email protected] 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En N A M A : ………………………………………….. KELAS / NO ABSEN:………………………………………….. MATERI PEMANTAPAN SOSIOLOGI xI 2017 - 2018 MATERI POKOK KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT Pengertian Kelompok Sosial Secara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. PEMANTAPAN XI Page 1

Transcript of melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan,...

Page 1: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

`YAYASAN WIDYA BHAKTI

SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA

TERAKREDITASI AJl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 – Fax.022.

4222587http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail :

[email protected]

043URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd.ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En

N A M A :…………………………………………..

KELAS / NO ABSEN:…………………………………………..

MATERI PEMANTAPAN SOSIOLOGI xI2017 - 2018

MATERI POKOK

KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT

Pengertian Kelompok SosialSecara sosiologis pengertian kelompok sosial adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain dan dapat mengakibatkan tumbuhnya perasaan bersama. Disamping itu terdapat beberapa definisi dari para ahli mengenai kelompok sosial.

Menurut Josep S Roucek dan Roland S Warren kelompok sosial adalah suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka

PEMANTAPAN XI Page 1

Page 2: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.

Proses Terbentuknya Kelompok SosialMenurut Abdul Syani, terbentuknya suatu kelompok sosial karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup bersama. Manusia membutuhkan komunikasi dalam membentuk kelompok, karena melalui komunikasi orang dapat mengadakan ikatan dan pengaruh psikologis secara timbal balik. Ada dua hasrat pokok manusia sehingga ia terdorong untuk hidup berkelompok, yaitu:1. Hasrat untuk bersatu dengan manusia lain di sekitarnya2. Hasrat untuk bersatu dengan situasi alam sekitarnya 

Syarat Terbentuknya Kelompok SosialKelompok-kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi. Untuk itu, setiap himpunan manusia agar dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:1. Setiap anggota kelompok memiliki kesadaran bahwa dia merupakan

bagian dari kelompok yang bersangkutan.2. Ada kesamaan faktor yang dimiliki anggota-anggota kelompok itu

sehingga hubungan antara mereka bartambah erat. Faktor-faktor kesamaan tersebut, antara lain Persamaan nasib Persamaan kepentingan Persamaan tujuan Persamaan ideologi politik Persamaan musuh

3. Kelompok sosial ini berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.

4. Kelompok sosial ini bersistem dan berproses.

Macam-Macam Kelompok Sosial1. Kelompok Teratur :

a. Solidaritas Mekanik dan Solidaritas OrganikSolidaritas mekanik merupakan ciri masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal pembagian kerja. Tiap kelompok dapat memenuhi keperluan mereka masing-masing tanpa memerlukan bantuan atau kerjasama dengan kelompok luar.Solidaritas organic merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja. Bentuk solidaritas ini bersifat mengikat sehingga unsur-unsur di dalam masyarakat tersebut saling bergantung.

PEMANTAPAN XI Page 2

Page 3: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

b. In-Group dan Out-GroupSebagai seorang individu, kita sering merasa bahwa aku termasuk dalam bagian kelompok keluargaku, margaku, profesiku, rasku, almamaterku, dan negaraku. Semua kelompok tersebut berakhiran dengan kepunyaan “ku”. Itulah yang dinamakan kelompok sendiri (In group) karena aku termasuk di dalamnya. Banyak kelompok lain dimana aku tidak termasuk keluarga, ras, suku bangsa, pekerjaan, agama dan kelompok bermain. Semua itu merupakan kelompok luar (out group) karena aku berada di luarnya.

c. Kelompok Primer (Primary Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group) Kelompok primer adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Kelompok sekunder adalah kelompok-kelompok besar yang terdiri atas banyak orang, antara dengan siapa hubungannya tida perlu berdasarkan pengenalan secara pribadi dan sifatnya juga tidak begitu langgeng. Dalam kelompok sekunder, hubungan sosial bersifat formal, impersonal dan segmental (terpisah), serta didasarkan pada manfaat (utilitarian).

d. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesellschaft)Paguyuban adalah suatu bentuk kehidupan bersama, di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Bentuk paguyuban terutama akan dijumpai di dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya.

Secara umum ciri-ciri paguyuban adalah:1) Intimate, yaitu hubungan yang bersifat menyeluruh dan mesra2) Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi3) Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan

tidak untuk orang lain di luar “kita”

Tipe paguyuban sebagai berikut :1. Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood),

yaitu gemeinschaft atau paguyuban yang merupakan ikatan yang didasarkan pada ikatan darah atau keturunan. Misalnya keluarga dan kelompok kekerabatan.

2. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place), yaitu suatu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang berdekatan tempat tinggal sehingga dapat saling tolong-menolong. Misalnya kelompok arisan, rukun tetangga.

PEMANTAPAN XI Page 3

Page 4: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

3. Paguyuban karena jiwa pikiran (gemeinschaft of mind), yaitu paguyuban yang terdiri atas orang-orang yang walaupun tidak mempunyai hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa, pikiran, dan ideologi yang sama. Ikatan pada paguyuban ini biasanya tidak sekuat paguyuban karena darah atau keturunan.

Patembayan (gesellschaft) adalah ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu yang pendek. Patembayan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin. Bentuk  gesellschaft terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang bersifat timbal balik. Misalnya, ikatan perjanjian kerja, birokrasi dalam suatu kantor, perjanjian dagang, dan sebagainya.

Ciri-ciri hubungan paguyuban dengan patembayan dapat diketahui dari tabel berikut:

Paguyuban Patembayan

PersonalInformalTradisionalSentimentalUmum

ImpersonalFormal, kontraktualUtilitarian (manfaat)Realistis, “ketat”Khusus

 e. Formal Group dan Informal Group

Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan-pertemuan yang berulang kali.

f. Membership Group dan Reference GroupMembership group adalah suatu kelompok sosial, di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi

PEMANTAPAN XI Page 4

Page 5: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

g. Kelompok Okupasional dan Volunteerkelompok okupasional yang merupakan kelompok terdiri atas orang-orang yang melakukan pekerjaan sejenis. Kelompok volunteer. Kelompok ini mencakup orang-orang yang mempunyai kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat yang semakin luas jangkauannya tadi

2. Kelompok tidak teratura. Kerumunan (Crowd)

Kerumunan adalah sekelompok individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat pada waktu yang bersamaan. Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik.

b. PublikBerbeda dengan kerumunan, publik lebih merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi, seperti pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus, surat kabar, televisi, film, dan sebagainya

Dimensi Hubungan Antarkelompok1. Dimensi Sejarah

Hubungan antarkelompok mengarah pada masalah tumbuh dan berkembang hubungan antarkelompok.

2. Dimensi InstitusiHubungan antarkelompok dapat berupainstitusi politik dan ekonomi. Dlam masyarakat institusi dapat memperkuat pengnedalian social, sikap dan hubungan antarkelompok lebih bersifat birokratis.

3. Dimensi Gerakan SosialHUbunganantrkelompok melibatkan gerakan social yang diprakasai oleh pihak yang menginginkan perubahan maupun yang ingin mempertahanlan perubahan.

4. Dimensi PerilakuHubungan antarkelompok terwujud dalam interaksi dengan anggota kelompok lain. Salah satu bentuk yang ditampilkan adalah diskriminasi yang ditujukan pada anggota berbagai kelompok.

5. Dimensi SikapHubungan antkelompok sering memunculkan sikap atau perilaku yang berbeda. Dimensi ini memunculkan sikap particular ( mengutamakan kepentingan pribadi : suku, daerah, di atas kepentingan umum) atau eksklusif (kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat).

Pola Hubungan Antarkelompok :1. Akulturasi

Percampuran dua budaya tanpa meghilangkan budaya lama.2. Dominasi

Penguasaan kelompok ras terhadap kelompok lain

PEMANTAPAN XI Page 5

Page 6: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Proses Dominasi :a. Genosida, pembunuhan secara sengaja dan sistematisb. Pengusiranc. Perbudakand. Segregasi, pemisahan antara kulit putih dan kulit hitame. Asimilasi, percmapuran dua budaya menghasilkan budaya baru

3. PaternalismeBentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.

4. IntegrasiPola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan tersebut.

5. PluralismePola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan perdata di masyarakat

Dinamika Kelompok SocialGerak sekumpulan orang yang saling berhubungan danmeiliki tujuan berasma yang dapat menimbulkan perubaha masyarakat

Fungsi Dinamika Kelompok :1. Menciptakan kerjasama2. Memudahkan menyelesaikan pekerjaan yang dihadapi3. Memberikan kesempatan kepada semua orang untuk memberikan

pendapat/gagasan

Faktor yang mempengaruhi Dinamika Kelompok :1. Internal

a. Konflik antarindividub. Adanya perbedaan kepentinganc. Adanya perbedaan paham dari tiap anggota kelompok

2. Eksterna. Perubahan situasi b. Pergantian anggota kelompok akan mengalami perubahan kelompokc. Perubahan situasi social ekonomi kelompok

PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT

PEMANTAPAN XI Page 6

Page 7: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

PENGERTIAN MASALAH SOSIAL

Istilah masalah sosial mengandung dua kata yaitu “Masalah” dan “sosial”. Kata “masalah” berart persoalan yang mengacu pada kondisi, situasi, atau perilaku yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak benar dan sulit. Sementara itu kata “sosial”mengacu pada masyarakat, hubungan sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial. Secara istilah masalah sosial adalah persoalan-persoalan sosial yang tidak diinginkan, atau bertentangan dengan keinginan masyarakat.

Pengertian masalah sosial menurut para ahlia)   Arnold rose

Menyatakan bahwa masalah sosial dapat didefinisikan sebagai suatu situasi yang telah memengaruhi sebagian besar masyarakat sehingga  mereka percaya bahwa situasi itu adalah sebab dari kesulitan mereka. Situasi itu dapat diubah.

b)   Ricard dan ricard Berpendapat bahwa masalah sosial adalah pola perilaku dan kondisi yang tidak diinginkan dan tidak dapat diterima oleh sebagian besar anggota masyarakat.

c) Soerjono soekantoMenyatakan bahwa masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

Klasifikasi masalah sosialSoejono soekanto membedakan masalah sosial yaitu :a) Masalah sosial dari faktor ekonomis,

misalnya kemiskinan, pengangguranb) Masalah sosial dari faktor biologis,

misalnya penyakit menularc) Maslah sosial dari faktor psikologis

PEMANTAPAN XI Page 7

Page 8: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

misalnya penyakit saraf, bunuh diri, gila dan lain-laind) Masalah sosial dari faktor kebudayaan,

misalnya perceraian, pencurian, kenakalan remaja, konflik ras dan lain-lain.

e) Kepincangan warisan fisik yang diakibatkan oleh pengurangan atau pembatasan-pembatasan sumber daya alam mencangkup  masalah warisan sosial misalnya pertumbuhan dan berkurangnya penduduk, pembatasan kelahiran, Migrasi, angka harapan hidup, kualitas hidup, pengangguran, depresi, pendidikan, politik dan supremasi hukum serta juga mencangkup kebijakan sosial misalnya perencanaan ekonomi, perencanaan sosial dan lain-lain.

Beberapa masalah sosial yaitu :1. Kemiskinan

adalah suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompokndan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

2. Kejahatan dianggap sebagai masalah sosial sebab dapat merugikan anggota masyarakat lainnya.

3. Disorganisasi keluarga (keretakan keluarga)sebagai unit terkecil ditengah-tengah masyarakat karena anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peranan sosialnya. Misalnya, hubungan diluar nikah, perceraian dan sebagainya.

4. Peperangan dipandang sebagai bentuk pertentangan yang dashat sehingga merugikan dan menimbulkan disorganisasi baik dinegara yang menang maupun pihak yang kalah. Contoh perang antara israel dan palestina mengakibatkan kerugian harta dan hilangnya nyawa manusia.

5. Pelanggaran terhadap norma bisa berupa pelacuran, kenakalan remaja dan sebagainya

6. Masalah kelainan seksual  misalnya homoseks, sodomi dan sebagainya

7. Masalah kependudukan, akan jadi masalah apabila jumlah pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan kualitas hidup yang memadai, maka akan menjadi beban bagi negara.

Teori tentang Masalah Sosial :1. Teori Fungsionalisme (Emile Durkheim)

Semua bagian masyarakat ( keluarga, ekonomi, sekolah) mempunyai fungsinya masing-masing dalam masyarakatAda 2 pandangan :- Patologi social

PEMANTAPAN XI Page 8

Page 9: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Masalah social bagaikan suatu penyakit di dalam tubuh masyarakat. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu system, organ atau sel tubuh tidak bekerja dengan baik. Penyakit social, seperti kekerasan, kenakalan remaja, dll.

- Disorganisasi Proses pudarnya norma dan nilai dalam masyarakat karena perubahan dalam lembaga kemasyarakatan. Ketika norma melemah dalam masyarakat, masalah social (pencurian, kekerasan, criminal) dapat merajalela di dalam masyarakat.

2. Teori Konflik ( Ralp Dahrendof))bahwa masalah sosial muncul dari eksploitasi kelompok yang kuat terhadap kelompok yang lemah.Masalah social timbul dari berbagai macam konflik social (konflik kelas, ras, etnis, gender). Konflik muncul dari ketimpangan antara yang kuat dan lemah. Ada 2 pandangan (Karl Marx):- Teori Marxis

Konflik social terjadi karena ketidaksetaraan ekonomi (ketidaksetaraan kelas dalam system kapitalisme). Ada kelas borjuis (pemilik factor produksi) dan kelas proletar (kaum buruh). Kelas ini terkunci dalam konflik, sifat eksploitasi kapitalisme menyebabkan masalah social. Marx berpendapat bahwa masalah social dapat diatasi dengan masyarakat tanpa kelas.

- Teori Non MarxisKonflik timbul Karena kelompok mempunyai kepentingan dan nilai yang berbeda. Perbedaan ini menimbulkan interpretasi yang berbeda atas masalah social. Masalah ini dapat diatasi jika tiap kelompok dapat memahami pandangan masiang-masing.

3. Teori Interaksionisme SimbolikMasalah social sebagi interaksi simbolis antara ondvidu yang tidak mempunyai masalah sosaildan individu yang mempunyia amsalah social. Interaksi simbolik adalah interaksi antara seseorang dan orang lain yang diatur oleh makna aksi dan reaksi.Interaksi akan menjadi menyenangkan jika dua belah pihak menafsirkan perilaku yan ramah. Dan menjadi tidak menyenagkan jika kedua pihak panic karena perilaku masing-masing dianggap tidak bersahabat.Ada pandangan :- Teori pelabelan (Labelling theory)

Kondisi social dianggap bermasalah karena kondisi itu sudah dicap bermasalah.

- Konstruksionisme social

PEMANTAPAN XI Page 9

Page 10: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Bahwa individu yang menginterpretasikan dunia sekitarnya secara social mengonstruksikan realitas secara social. Oleh karena itu, masalah social merupakan kostruksi manusia.

- Teori Ketegangan (Strain Theory)Penyimpangan terjadi ketika terdapat ketidaksesuaian antara tujuan yang dianggap baik oleh masyarakat dan cara untuk memperolehnya.Misal : Orang ingin menjadi kaya tetapi dengan cara yang tidak benar (mencuri, merampok)

- Asosiasi diferensial /Differential association (Edwin Sutherland)Masalah sosial muncul karena pergaulan dengan pelanggar hukum.Proses dimana individu lebih sering berinteraksi dengan orang yang mendefinisikan kejahatan sebagai sesuatu yang positif, hal ini membuat dia cenderung untuk melakukan kejahatan.

Faktor Penyebab Permasalahan Sosial :1. Faktor Ekonomi

Penyebab permasalahan social adalah kemiskinan (kultural : malas, boros, tidak disiplin dan structural : perbuatan manusia seperti kebijakan yang tidak adil, distribusi produksi tidak merata, korupsi)

2. Faktor BiologisMasalah endemis (penyakit menular) seperti : flu burung, HIV

3. Faktor PsikologisSeperti : depresi, gangguna jiwa, gila, bunuh diri, dll

4. Faktor Sosial dan KebudayaanSeperti : perceraian, kenakalan remaja, konflik rasil/agama, krisi moneter, pelecehan seksual, dll

Ukuran permasalahan social :1. Terlihat perbedaan yang mencolok antara nilai dan kenyataan di

masyarakat2. Sumber permasalahan yang terjadi3. Akibat yang ditimbulkan4. Adanya orang atau masyarakat yang menentukan5. Perhatian masyarakat terhadap suatu kejadian6. Dapat diperbaikinya suatu masalah

Kemiskinan sebagai masalah sosialKemiskinan adalah suatu keadaan seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompokndan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut. Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identik dengan kesulitan memenuhi kebutuhan primer (sandang dan pangan) tetapi pada masyarakat kota yang lebih modern, kemiskinan berarti harta bendanya tidak cukup untuk memenuhi standar kehidupan yang ada dilingkungannya.

PEMANTAPAN XI Page 10

Page 11: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Bentuk Kemiskinan1. Kemiskinan absolut, keadaan orang yang memiliki pendapatan di

bawah garis kemungkinan atau jumlah pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum

2. Kemiskinan relative, kemiskinan dilihat berdasarkan perbandingan antara tingkat pendapatan dan tingkat pendapatan lainnya.

3. Kemiskinan natural, keadaan miskin dari awal yang disebabkan oleh factor alamiah (cacat, sakit, usia lanjut, akaibta bencana alam)

4. Kemiskinan kultural, disebabkan gaya hidup, kebiasaan hidup dan budaya ketika merasa hidup berkecukupan (tidak kekurangan). Seperti : malas, boros, tidak disiplin

5. Kemiskinan structural, disebabkan factor buatan manusia seperti kebijakan yang tidak adil, distribusi produksi tidak merata, korupsi

Faktor penyebab terjadinya kemiskinan adalah a)    Faktor pribadi

· penyakit fisik, misal : penyakit jasmani, kecelakaan, · penyakit mental, · Buta huruf · Sifat malas, · Pemborosan · Demoralisasi / karakter yang buruk, seperti judi, mabuk-mabukan

b)   Faktor geografis· Iklim dan cuaca yang kurang baik menyebabkan produktivitas

menurun· Tidak adanya sumber daya alam yang memadai, misalnya tidak ada

tanah yang subur, mineral dan air yang cukup.· Bencana alam, seperti letusan gunung berapi, angin topan, banjir dan

gempa bumi menyebabkan kerusakan serius pada perumahan dan pertanian.

c)    Faktor ekonomi· Sebab-sebab pertanian, seperti pupuk yang tidak cukup, perbaikan

dan mesin yang tidak mutakhir, penyakit, tidak adanya sarana untuk melindungi ladang dari hama dan hewan, takhayul,serta eksploitasi petani oleh tuan tanah

· Distribusi kekayaan yang tidak merata, dalam sistem kapitalis, yang kaya terus kaya, dan yang miskin terus miskin

· Depresi ekonomi  yang dapat menyebabkan penurunan dalam perdagangan, penutupan pabrik dan pengangguran jutaan buruh dan pedagang kecil

· Pengangguran adalah penyebab kemiskinan yang paling serius· Penimbunan kekayaan yang tidak produktif, seperti pembelian

perhiasan.d)   Faktor  sosial

PEMANTAPAN XI Page 11

Page 12: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

· Sistem pendidikan yang kurang baik dapat menyebabkan orang yang berpendidikan menganggur dan menjalani kemiskinan

· Perumahan yang tidak cukup dapat orang terpaksa tinggal ditempatpemukiman kumuh yang kotor yang tidak sehat, konsekuensinya kapasitas untuk mereka bekerja berkurang sehingga menyebabkan kemiskinan

· Salah kelola dalam rumah tangga juga dapat menyebabkan kemiskinan. Kita sering mengenal peribahasa besar pasak daripada tiang, akibatnya tabungan tidak ada dan hutang semakin bertambah dan menjerat kehidupan.

Upaya menanggulangi kemiskinan, presiden telah mengeluarkan perpres no 15 tahun 2010 tentang percepatan penanggulangan kemiskinan. Tujuannnya adalah untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan hingga 8% sampai 10% pada akhir tahun 2014.

Penanggulangan kemiskinan adalah kebijakan dan program pemerintah dan pemerintah daerah yang dilakukan secara sitematis, terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial. Kegiatan ini diantaranya dilakukan melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.

Strategi percepatan penaggulangan kemiskinan dilakukan dengan hal-hal berikut :

a. Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskinb. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat kecilc. Mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha mikro dan kecild. Mensinergikan kebiijakan dan program penanggulangan kemiskinane. Program Simpanan Keluarga Sejahteraf. Program Indonesia Pintarg. Program Indonesia Sehat

Kriminalitas sebagai masalah sosialIstilah kriminalitas berarti kejahatan. Kejahatan adalah sebagai perilaku yang melanggar hukum atau undang-undang yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seperti membunuh, merampok, mencuri, memperkosa dan sebagainya. Hukuman bagi pelaku tindakan kejahatan akan dikenakan hukuman pidana. dimana, seorang pelaku kejahatan akan dihukum penjara bahkan dihukum mati sesuai dengan tingkat kejahatan dan pasal perundang-undangan yang dilanggar.

Pada dasarnya kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, diffrensiasi, kompensasi, identifikasi, dan kekecewaan yang agresif.  Namun pada masyarakat modern kejahatan  telah berkembang

PEMANTAPAN XI Page 12

Page 13: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

dengan istilah kejahatan kerah putih (white collar crime), yang awalnya di sebut business crime (kejahatan bisnis) atau economic criminality (kejahatan ekonomi).

Sosiolog menggunakan istilah kerah putih atau kejahatan elite untuk mengacu pada kegiatan kriminal oleh orang-orang dari status sosial yang tinggi yang dilakukan mereka dalam konteks pekerjaan mereka. Misalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal.

Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan kejahatan adalah :

Terjadi perubahan sosial, ekonomi, politik, seperti perang dan bertambahnya pengangguran

Pemerintah yang lemah dan korup sehingga mendorong orang mencari kesempatan untuk berbuat kejahatan

Masalah kependudukan dan kesulitan ekonomi Pengembangan sikap mental yang keliru, misalnya ambisi yang

berlebihan untuk menaikan status membuat seseorang melakukan suap Kurang contoh teladan dan orang yang dituakan atau senior.

Teori Tindakan Kriminal1. Asosiasi Diferensial / Differential Asdociation (Edwin H

Sutherland)Perilaku criminal dipelajari ketika seseorang berinteraksi dengan orang yang melakukan penyimpangan.

2. Teori Ketegangan / Strain Theory (Robert K Merton)Penyimpangan terjadi ketika terdapat ketidaksesuaian antara tujuan yang baik dan cara untuk memeprolehnya.

Untuk mengatasi tindakan kriminalitas dapat dilakukan dengan cara :

1. Preventif yaitu dengan cara pencegahan, seperti imbauan atau penyuluhan

2. Represif yaitu dengan cara penaggulangan dengan cara keras, seperti dengan penangkapan, penjara atau bahkan hukuman mati.

Untuk mengatasi kriminalitas di lingkungan sekitar kita, dibutuhkan : kemauan, kepedulian, dan kerjasama antar masyarakat. Terciptanya sebuah lingkungan yang peduli, saling menghargai dan toleransi diharapkan dapat mengurangitingkat kriminalitas dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Kesenjangan social ekonomi sebagai masalah sosialSecara etimologis, kesenjangan berarti tidak seimbang, tidak simetris atau berbeda.  Kesejangan sosial berhubungan dengan stratifikasi sosial.

PEMANTAPAN XI Page 13

Page 14: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Stratifikasi sosial merujuk pada suatu hirearki, hak-hak istimewa relatif yang berdasarkan pada kekuasaan, kepemilikan, dan pretise. Selanjutnya kesenjangan sosial berdampak pada kesenjangan sosio-ekonomi, yang mencangkup kemiskinan dan kesejahteraan.

Berdasarkan bentuknya kesenjangan dibagi menjadi 2 yaitu :a) Kesenjangan klasik

Kesenjangan klasik mencangkup perbedaan kelas, status, kekayaan, prestise yang dimediasikan oleh gender, pendapatan dan pendidikan.

b) Kesenjangan baruKesenjangan baru mengikuti kesadaran yang lebih besar akan komplek sitas global yang meningkat dan adanya berbagai rentang pilihan yang lebih besar, seperti pola konsumsi, gaya hidup dan dinamika identitas.

Faktor penyebab kesenjangan Menurunnya pendapatan perkapita sebagai akibat pertumbuhan

penduduk yang relatif tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas Ketidakmerataan pembangunan antar daerah sebagai akibat kebijakan

politikdan kekurangsiapan SDM Rendahnya mobilitas sosial sebagai akibat sikap mental tradisional yang

kurang menyukai  persaingan dan kewirausahaan.

Kunci utama bagi upaya mengatasi kesenjangan sosial ekonomi adalah memberi akses kepada setiap anggota mastyarakat untuk menikmati dan memanfaatkan berbagai fasiltas sosial serta memberi kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomiannya.

Sikap atau perilaku individu dan kelompok masyarakat yang sesuai dengan upaya itu adalah sebagai berikut : Hidup sederhana sesuai dengan kebutuhan Peduli kepada warga yang kurang mampu dan memciptakan pekerjaan

bagi mereka Meningkatkan pendidikan dan teknologi untuk menyelesaikan masalah

yang kita hadapi Menghargai kreativitas dan hasil karya orang lain, sehingga timbul

kerjasama saling menguntungkan.

Upaya pemerintah dalam mengatasi kesenjangan sosial ekonomi antara lain : Memberi subsidi terhadap pemenuhan kebutuhan yang esensial bagi

masyarakat yang kurang mampu, seperti subsisi BBM, dan kartu jaminan kesehatan sosial

Mengalakkan program UMKM (usaha mikro kecil menengah) Pelatihan kewirausahaan untuk menimbulkan jiwwa kewirausahaan

dikalangan masyarakat.        

PEMANTAPAN XI Page 14

Page 15: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Ketidakadilan sebagai masalah sosialKetidakadilan merupakan tindakan yang sewenang-wenang. Ketidak adilan pada umumnya menyangkut maslah pembagian suatu terhadap hak  sesorang atau kelompok yang dilakukan secara tidak proporsional. Jika ketidakadilan tersebut terjadi berlarut-larut dan tidak disikapi dengan baik oleh penyelenggara negara hal itu akan menimbulkan berbagaimasalah.

Ketidakadilan memiliki 5 prinsip yaitu :a.    Elitisme efisienb.    Pengecualian diperlukanc.    Prasangka adalah wajard.    Keserakahan adalah baike.    Putus asa tidak bisa dihindari

Bentuk ketidakadilan :1. Stereotip mmerupakan salah satu bentuk prasangka antar ras

berdasarkan ras, jenis kelamin kebanggaan dan keterampilan komunikasi verbal maupun non verbal.

2. Marginalisasi adalah proses pemutusan hubungan antar kelompok-kelompok tertentu dengan lembaga sosial utama, seperti struktur ekonomi, pendidikan, dan lembaga sosial ekonomi lainnya. Perbedaaan antara populasi dan kelompok seperti etnis, ras, agama, budaya, bahasa, adat istiadat, penampilan dan afiliasi memungkinkan populasi dominan untuk meminggirkan kelompok yang lemah.

3. Subordinasi atau penomorduaan adalah perbedaan perlakukan terhadap identitas sosial tertentu. Biasanya yang menjadi kelompok subordinasi adalah kelompok minoritas.

4. Dominasi adalah sifat yang lebih mengutamakan kepentingan kelompok mayoritas, sedangkan kelompok minoritas dinomorduakan atau bahkan diabaikan. Ada berbagai bentuk dominasi yaitu  perbudakan, diskriminasi, kolonial, despotisme, kapitalisme, feodalisme, dan sebagainya.

Bentuk ketidakadilan diatas, sangat potensial merugikan masyarakat lemah yang tidak memiliki kemapuan komperatif ataupun kompetitif.  Ketidakadilan sangat bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945 yaitu sila ke 5 keadilan seluruh rakyat indonesia. Secara keseluruhan pasal UUD 1945 menekankan pentingnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesian dari segala aspek.

PEMANTAPAN XI Page 15

Page 16: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

PERBEDAAN, KESETARAAN DAN HARMONI SOSIAL

Parikularisme kelompok dan Perbedaan social di masyarakat Paham partikularisme adalah paham yang cenderung mengutamakan atau mementingkan kepetingan kelompok dibandingan kepentingan bersama.Sikap partiklurasime jika tidak disikapi dengan nijak akan menimbulkan konflik, sehinga dibutuhlan kesadaranuntuk menghargai, menghirmati, dan menekan prinsip lesetaraan antarmasyarakat.

Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya banyak memiliki perbedaan social. Perbedaan social tersebut dapat dikategorikan ke dalam perbedaan social secara horizontal dan vertical. Secara sederhana dapat kita katakan bahwa perbedaan di atas merupakan proses yang terjadi dalam struktur social.

Struktur social adalah keseluruhan jalinan pokok (unsur pokok) yang ada di masyarakat, yang meliputi : kelompok social, stratifikasi social, lembaga social, kebudayaan, kekuasaan dan wewenang.

Dalam struktur social dikenal 2 konsep penting, yaitu status dan perananRalp Linton mendefinisikan status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban , sedangkan peran merupakan aspek dinamis dari status seseorang.

Fungsi struktur social :- Pengawas social : penekan kemungkinan pelanggara terhadap nilai dan

norma- Dasar untuk menanamkan disiplin social, masyarakat aan mendapat

pengetahuan dna kesadaran tentang sikap, kebiasaan dan kepercayaan kelompok atau masyarakatnya.

PEMANTAPAN XI Page 16

Page 17: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Bentuk struktur social (Peter Blau)1. Intersected social structure / interseksi

Jika keanggotaan dalam kelompok social yang ada bersifat menyilang atau berpotongan (anggota kelompok memiliki latar belakang ras, suku, agama, budaya, berbeda-beda)

2. Consolidated socal structure / konsolidasiJIka terjadi tumpeng tindih parameter dan mengakibatkan penguatan identitas keanggotaan dalam kelompk (kelompok menjadi wadah bagi individu-individu yang memiliki latar belakang ras, suku, agama dan budaya yang sama)

Nasikun dalam konteks Indonesia membedakan bahwa struktur social secara horizontal disebut dengan Diferensiasi social dan vertical disebut stratifikasi social.

Diferensiasi social : klasifikasi atau pengolongan terhadap perbedaan tertentu yang biasanya sama atau sejenis. Yang pengelompokkannya didasarkan kepada perbedaan ras, suku, suku bangsa dan agama.

Kemajemukan sosisla dotandai dengan adanya perbedaan berdasarakan :1. Ciri fisik / fenotif kuantitatif, missal : wara kulit, bentuk rambut, bentuk

hidung2. Ciri social, karena perbedaan pekerjaan yang menimbulkan perbedaan

cara pandang (perbedaan peran, prestise, dan kekuasaan)3. Ciri budaya, berhubungan dengan pandangan hidup menyangkut nilai

yang dianutnya, seperti religi, adat istiadat, system kekeluargaan, Bahasa, kesenian, agama

Bentuk Diferensiasi social :1. Diferensiasi Ras

Ras : kelompok manusia yang memiliki ciri fisik bawaan yang sama.Secara umum ras terdiri dari : Mongolia (kulit kuning), Negroid (kulit hitam), Kaukasoid (kulit putih)

2. Diferensiasi Suku BangsaSuku bangsa : hasil dari kekerabatan yang lebih luas, mereka percaya masih memiliki ikatan darah dan berasal dari nenek moyang yang sama.Suku bangsa d Indonesia sekitar 316 (menurut C Van Vollen Houven), sedangna menurut Koentjaraningrat sekita 119 suku.

3. Diferensiasi KlanKlan : kesatuan geneoalogis (keturunan), kesatuan religio magis (kepercyaan), dan tradisi ( adat).Klan sering juga disebut kerabat, keluarga besar atau keluarga luas (extended family).

PEMANTAPAN XI Page 17

Page 18: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Dalam masyarakat terdapat 2 bentuk klan utama : klan atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) dan klan atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal)

4. Diferensiasi AgamaManusia pada prinsipnya adalah mahluk mahluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dan dirinya. Atas dasar itu manusia memiliki kepercayaan adanya kekuatan di luar dirinya (superanatural) yang bersifat gaib.

5. Diferensiasi ProfesiPengelompokan masyarakat yang didasarkan paa jenis pekerjaan atau profesi.

6. Diferensiasi Jenis KelaminKlasifikasi atas dasar jenis kelamin. Jenis kelamin mennetukan tinkatan lapisan di masyarakat. Misal : laki-laki selalu menempati posisi lebih pada masyarakat patrilineal.

Stratifikasi social : pengelompokan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan social secara bertingkat, yang perwujudannya dalam masyarakat dikenal sebagai kelas atas, menengah dan bawah. Kelas-kelas tersebut dapat kita lihat dari segi : ekonomi, social dan politik.

Max Weber : stratifikais sebagai penggolongan orang yangtremasuk dalam suatu system social tertentu ke dalam lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, hak istimewa da prestise.

John Frank Cuber : stratifikasi sebagai suatu pola penempatan kategori kelas social berdasarkan hak-hak yang berbeda

Pitirim Sorokin : stratifikasi sebagai pembedaan penduduk atau masyarakay ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki)

Faktor penyebab stratifikasi social :- Kemampuan atau kepandaian- Umur- Fisik- Jenis kelamin- Sifat keaslian keanggotaan

Misal : seseorang dengan fisik yang kuat dapat melindungi orang yang lemah, orang yang pandai dan bijak dapat dijadikan pemimpin dalam masyarakat.

PEMANTAPAN XI Page 18

Page 19: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Dasar / kriteria startifikasi sosial a). Ukuran kekayaan, seseorang yang memiliki kekayaan paling banyak,

akan menempati stratifikasi teratas. Kriteria kekayaan berkaitan dengan pendapatan. Kriteria umum yang biasa digunakan pada lapisan ini antara lain rumah dan perabot mewah, mobil mewah, simpanan dalam bentuk kepemilikan tanah yang luas, nilai pajak yang besar, cara berpakaian serta jenis bahan yang dipakai, dan kebiasaan atau cara berbelanja.

b). Ukuran kekuasaan, seseorang yang memiliki kekuasaan atau mempunyai wewenang terbesar akan menempati strata yang tinggi dalam stratifikasi social masyakat yang bersangkut.Kekuasaan itu didukung oleh unsure lain seperti kedudukan atau posisi dalam masyarakat, kekayaan yang dimiliki, kepandaian, bahkan kelicikan.

c) Ukuran kehormatan/keturunan Orang yang dihormati dan disegani akan mendapatkan tempat strata yang tinggi dan ini biasanya terdapat pada masyarakat yang masih tradisional. Misalnya orang tua yang dianggap bersahaja. Dalam masyarakat feudal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau bangsawan akan menempati lapisan atas. Contoh gelar Andi pada masyarakat Bugis.

d) Ukuran ilmu pengetahuan/pendidikan, artinya jika seseorang dinilai mempunyai ilmu pengetahuan yang banyak, maka ia mempunyai penghargaan dari masyarakat tentang dirinya.Contoh cendikiawan, dosen, dokter, hakim dan atlet

Unsur-Unsur stratifikasi sosiala. Status atau Kedudukan

Status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat atau menunjukkan tempat atau posisi seseorang dalam masyarakat.Status /kedudukan dalam masyarakat terbagi :1.    Ascribed status yaitu status diperoleh melalui kelahiran. Contoh :

Seorang menjadi Bangasawan karena orang tuanya seorang bangsawan.

2.   Achieved status yaitu status diperoleh melalui usaha yang disengaja. Contoh : seorang bisa menjadi dokter asal memenuhi syarat menjadi dokter

3.   Assigned status yaitu status yang diberikan. Contoh : gelar kehormatan diberikan kepada seorang yang berjasa.

b. PerananPeranan adalah aspek dinamis dari status seseorang atau suatu yang diharapkan dari seseorang individu tertentu yang menduduki status tertentu.

Menurut Sarjono Soekanto, peranan mencakup 3 hal :

PEMANTAPAN XI Page 19

Page 20: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat

sebagai konsep mengenai apa yang dapat dilakukan individu dalam masyarakat

sebagai perilaku yang penting bagi struktur social masyarakat.

      Sifat/Sistem Stratifikasi Sosial1. Stratifikasi Social Tertutup adalah bentuk strata yang anggotanya

sulit mengadakan mobilitas vertical.Mobilitas hanya terbatas pada mobilitas horizontal karena bersifat diskriminatif. Contoh system kasta di india, masyarakat rasial dan masyarakat feodal.

2. Stratifikasi Social Terbuka adalah setiap anggota strata bebasa berpindah strata social, baik vertical maupun horizontal. Contoh Anak seorang guru SD, berkat ketekunan dan keuletannya mampu menyelesaikan studinya di fakultas kedokteran.

3. Stratifikasi Social Campuran adalah merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.Misalnya kasta Brahmana yang dihormati di lingkungnya pindah ke Jakarta. Di Jakarta ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat yang baru. Ia akan diperlakukan sesuai dengan kedudukannya di tempat baru.

PEMANTAPAN XI Page 20

Page 21: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Macam kriteria stratifikasi sosial di masyarakatStratifikasi sosial dapat muncul dengan sendirinya sebagai akibat dari proses yang terjadi dalam masyarakat. Masyarakat yang paling sederhana dan  homogen, pelapisan social

didasarkan pada jenis kelamin, senioritas, dan kekuasaan. Masyarakat berburu, pelapisan social didasarkan pada kepandaian

berburu Masyarakat bercocok tanam, pelapisan social didasarkan pada tuan

tanah atau pembuka lahan Masyarakat modern, pelapisan social didasarkan pada criteria

pendidikan yang menimbulkan beraneka ragam keahlian atau profesi (pembagian kerja). Beberapa pekerjaan dihargai lebih tinggi daripada pekerjaan lain. Hal itu telihat dari imbalan yang diperoleh orang dari suatu pekerjaan. Lalu muncullah orang-orang yang memiliki prestise (wibawa) yang lebih tinggi dan materi yang lebih banyak.akhirnya menimbulkan kelas tertentu.

Contoh sistem stratifikasi yang pernah ada di Indonesia1. Sistem stratifikasi social dalam masyarakat pertanian

Masyarakat pertanian umumnya menghargai peran pembuka tanah (cikal bakal). Cikal bakal dan keturunnnanya merupakan golongan elite di desanya.Golongan kedua diduduki oleh pemilik tanah atau orang kaya yang disebut kuli ceneng. Golongan ketiga adalah petani yang memiliki tanah sedikit dan hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri disebut

Gambar : Stratifikasi masyarakat pertanian di pulau Jawa                        

                                                                                                               Stratifikasi masyarakat feodal di Surakarta dan Yogyakarta         

PEMANTAPAN XI Page 21

Page 22: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

                                                Stratifikasi social pada masa penjajahan Belanda

Stratifikasi social pada masa penjajahan Jepang

                                                                Stratifikasi social masyarakat industry criteria profesi       

Pengaruh/konsekuensi stratifikasi sosial

PEMANTAPAN XI Page 22

Page 23: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Konsekuensi stratifikasi sosial, menyebabkan adanya perbedaan sikap dari orang-orang yang berada dalam strata tertentu berdasarkan kekuasaan, privelese dan prestise. Perbedaan sikap tersebut tercermin dari gaya hidup seseorang sesuai dengan strata sosialnya.Pola gaya hidup tersebut dapat dilihat dari :a. Cara berpakaian, Dapat dilihat dari cara berbusananya. Biasanya

masyarakat kelas atas menggunakan busana dari perancang luar negerinya.

b. Tempat tinggal/rumah dan perabot. Umumnya masyarakat kelas atas akan membangun rumah yang besar dan mewah dengan gaya arsitektur yang indah.sedangkan masyarakat strata menengah lebih rumah memilih bentuk dan tipe rumah yang sederhana bahkan ada juga yang memilih tinggal di rumah susun.Selain itu perabot rumah tangga merupakan barang-barang import.

c. Bahasa dan Gaya/Cara Berbicara        Mereka yang termasuk dalam golongan stratifikasi atas memiliki gaya

bicara yang sering mengadaptasi istilah-istilah asing serta penuh dengan etika kesopanan. Sedangkan masyarakat strata bawah memilih gaya bicara yang tidak terlalu memperhatikan etika dan terkadang mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan.

d. Pendidikan. Masyarakat yang tergolong strata atas umumnya memilih memasukkan anak-anak mereka pada sekolah-sekolah ataupun univesitas di lua negeri. Sedangkan masyarakat strata bawah lebih memilih menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah dalam negeri.

e. Makanan. Kelompok kelas atas umumnya makan di restoran-restoran terkenal dengan menu-menu berasal dari luar negeri. Kelompok kelas bawah mengkonsumsi makanan dalam negeri hasil olahan sendiri.

f. Gelar, Pangkat atau Jabatan. Kelompok atas umumnya memiliki sejumlah gelar atau pangkat yang memngikuti namanya.

g. Kegemaran/Hobi dan Rekreasi. Biasanya orang-orang dalam strata atas memilih olehraga yang esklusif seperti golf, terbang layang,balap mobil, dsb.Begitu pula rekreasi, mereka memilih berekreasi ke luar daerah bahkan luar negeri. Sedangkan masyarakat strata bawah memilih ho

KESETARAAN Adalah penghargaan terhadap martabat individu (perlakuan dengan cara yang sama dalam kondisi yang sama) .

Kategori kesetaraan :1. Kesetaraan hukum, mengakui bahwa semua warga adalah subjek hokum

(tidak memihak)2. Kesetaraan politik, pengakuan bahaw orang yang menjadi subjek

peraturan negara harus memilki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam perumusan UU

PEMANTAPAN XI Page 23

Page 24: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

3. Kesetaraan social, mengacu padanya kondisi tidak adanya ancaman dominasi dalam hubungan social di masyarakat.

4. Kesetaraan moral, kondisi dimana setiap warga memiliki nilai yang sama

Keanekaragaman atau heterogenitas socialDalam masyarakat modern, keanekaragaman emonis, ras dan budaya merupakan sesuatu yang dapat terjadi.

Prinsip kesetaraan :- Saling menghormati- Sikap toleransi- Perlakuan setara/ tidak diskriminatif (tidak memandang tingkat

pendidikan, kedudukan/jabatan)- Semua memiliki persamaan kedudukan (politik, hukum, pemerintahan,

ekonomi dan social)

Keragaman dalam masyarakat ini memiliki beberapa karakterstik :1. Terjadinya segmentasi/pembagian dalam kelompok2. Memiliki struktur social dalam lembaga yang bersifat nonkomplemeter

(tidak saling melengkapi)3. Sering terjadinya konflik4. Integrasi social tumbuh diatas paksaan5. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain

Dasar untuk pendidikan multicultural :1. Pengakuan terhadap identitas budaya lain2. Adat kebiasaan dna tradisiyang hidup merupakan pengikat kesatuan3. Kemajuan diperoleh dilihat sebagai sumbangan bagi kelompok yan

lebih besar.

KONFLIK, KEKERASAN DAN PERDAMAIAN

PEMANTAPAN XI Page 24

Page 25: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Adanya DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL mengakibatkan KONFLIK :

DIFERENSIASI SOSIAL : Ditandai dengan adanya perbedaan (ciri jasmani)STRATIFIKASI SOSIAL : Ditandai dengan adanya pelapisan sosial (tinggi, menengah dan rendah)

AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI DIFERENSIASI DAN STRATIFIKASI SOSIAL :

1. Primordialisme (Konflik kelas sosial) Ikatan utama seseorang dalam kehidupan sosial dengan hal yang dibawa sejak lahir. misal : suku, ras, klan, agama, asal daerah

2. Etnosentrisme (Konflik SARA)Sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran kebudayaan sendiri

3. Sektarian/aliran politik (Konflik antar kelompok)Keadaan sebuah kelompok organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah ormas

4. Konsolidasi Usaha untuk menata / membuat kembali suatu organisasi yang dinilai terancam perpecahan

Konflik berasal dari kata Configere yang artinya saling memukulDefinisi Konflik : Secara Sosiologis :

Proses sosial ketika dua orang atau kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurklan atau membuatnyatidak berdaya

PEMANTAPAN XI Page 25

Page 26: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Menurut Soerjono Soekamto :Proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha utnuk memenuhi tujuan frngan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan

TAHAPAN KONFLIK (proses disosiatif / proses oposisi) :1. PERSAINGAN/COMPETITION

Proses sosial baik individu/kelompok yang bersaing dalam memperoleh sesuatu secara kompetitif

Tipe Persaingan :a. Ekonomi (kebutuhan manusia)b. Kebudayaan (agama, pendidikan, politik, militer)c. Kedudukan dan peranan (pengakuan)d. Ras (ciri badaniah)

Fungsi Persaingan :a. Meningkatkan daya kreativitas yang dinamis b. Menimbulkan iklim kompetitif c. Sebagai alat seleksi

Dampak Persaingan :a. Sebagai pengenalan pribadi (ingin mengetahui sifat lawan)b. Sebagai alat untuk kemajuan (mendorong bekerja lebih keras)c. Sebagai alat solidaritas kelompok(saling meyesuaikan)d. Disorganisasi (tidak memiliki kesempatan untuk meyesuaikan diri)

2. KONTRAVENS I Proses sosial yang ditandai dengan adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan perasaan tidak suka terhadap seseorang (misal : curiga)

Bentuk Kontravensi :a. Umum (penolakan, perlawanan, memprotes)b. Sederhana (penyangkalan,memaki, memfitnah)c. Intensif (menghasut, menyebarkan desas-desus)d. Rahasia (pengkhianatan)e. Taktis (mengejutkan, membingungkan)

Tipe Kontravensi :a. Generasi : Perbedaan budaya b. Jenis kelamin : Kedudukan/statusc. Parlementer : Hubungan mayoritas & minoritas

3. PERTENTANGAN/KONFLIK Adanya perbedaan antar individu dalam masyarakat (hal apapun)

PEMANTAPAN XI Page 26

Page 27: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Pertentangan muncul karena adanya perbedaan kepentingan yang menimbulkan kesenjangan, upaya untuk menghilangkan kesenjangan itu dilakukan dengan cara tidak wajar,inskonstitusional sehingga mengarah pada benturan fisik yang saling menjatuhkan. Konflik ini berasal dari persaingan yang tidak harmonis sehingga menimbulkan kontravensi (tak terselesaikan) hingga muncul pertentangan

Perbedaan Persaingan dan Pertentangan :

Persaingan Pertentangan1. Aktivitas tidak

menimbulkan reaksi2. Tidak berniat

menjatuhkan pihak lain3. Dapat digunakan sebagai

motivasi4. Dilaksanakan dengan

langkah nyata untuk mencapai tujuan

1. Aktivitas menimbulkan reaksi keras

2. Adaa rencana untuk menjatuhkan pihak lain

3. Muncul karena kesalah pahaman

4. Dilaksanakan dengan penuh prasang-ka sehingga merugikan pihak lain

SEBAB TERJADINYA KONFLIK :1. Perbedaan kebudayaan2. Perbedaan antar individu (kepribadian)3. Perbedaan kepentingan antarindividu4. Perubahan sosial (yang cepat dalam masyarakat)

Bentuk – bentuk konflik :1. Konflik Pribadi, konflik antara dua orang dan berusaha saling

memperebutkan kepentungan yang sama2. Konflik Kelas Sosial, konflik yang terjadui antara kelas-kelas sosial

dalam masyarakat karena adanya perbedaan kepentingan3. Konflik Rasial, Konflik yang terjadi dalam masyarakat dengan

melibatkan beberapa suku bangsa4. Konflik Politik, konflik yang menyangkut beberapa golongan sosial

dalam masyarakat (memiliki persamaan kepentingan politik)5. Konflik Internasional, konflik yang terjadi antara dua atau

beberapa negara karena terdapat keepntingan di antara negara tersebut

BENTUK -BENTUK KONFLIK MENURUT PENDAPAT PARA AHLI :1. Menurut SOERJONO SOEKAMTO :

a. Konflik pribadi b. Konflik kelas sosial (perbedaan kepentingan)

PEMANTAPAN XI Page 27

Page 28: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

c. Konflik rasial (penampilan fisik)d. Konflik politik e. Konflik internasional

2. Menurut LEWIS A. COSERa. Konflik realistis b. Konflik non realistis

3. Menurut DAHRENDORF :a. Konflik peranan b. Konflik antar kelompok sosial c. Konflik kelompok terorganisasi & tidak terorganisasi d. Konflik satuan nasional (partai/organisasi internasional)

4. Menurut Ursula Lehrna. Konflik orang tua b. Konflik anak c. konflik keluarga d. Konflik dengan orang laine. Konflik suami istri f. Konflik sekolah g. Konflik pemilihan kerja h. Konflik agamai. Konflik pribadi

Sifat Konflik :1. Konflik Individual , konflik yang hanya buisa dirasakan oleh orang

yang terlibat dalam konflik tsb2. Konflik antar individu, konflik yangvterjadi antara 2 individu

kRENa adanya perbedaan atas beberapa hal yang sama3. Konflik Antar kelompok, konflik yang melibatkan ebebrapa

kelompok sosial dalam masyarakat karena adanya perbedaan tasa hal yang yang sama

AKIBAT KONFLIK (menurut Soerjono Soekamto) :1. Bertambah kuatnya rasa solidaritas antar anggota kelompok2. Hancur/retaknya kesatuan kelompok3. Adanya perubahan kepribadian seorang individu4. Hancurnya harta benda/jatuhnya korban manusia5. Penaklukan salah satu pihak/dominasi

Selain akibat di atas ternyata Konflik tidak selamanya mengakibatkan kerugian (destruktif) tetapi justru menguntungkan (konstruksi).Destruktif : 1. Perasaan cemas/stress

2. Adanbya poerubahan kepribadian3. Hancurnya harta benda

PEMANTAPAN XI Page 28

Page 29: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

4. Komunikasi yang berkurang5. Munculnya persaingah yang tidak sehat6. Ledakan konflik yang hebat (muncul ancaman dan

kekerasan)7. Hancurnya kesatuan kelompok

Konstruktif : 1. Bertambah kuatnya solidaritas kelompok2. Meningkatnya inisiatif dan kreativitas terhadap hal

yang baru3. Intensitas usaha semakin meningkat, bekerja lebih

keras4. Surutnya ketegangan pribadi (jika tidak terjadi bisa

stress)

Respon dari konflik menghasilkan hipotesa :1. Percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik 2. Percobaan untuk memenangkan konflik 3. Memberikan kemenangan bagi pihak yang konflik 4. Cara untuk menghindari konflik

Cara pemecahan konflik /Pengendalian konflik/Akomodasi konflik :1. Gencatan senjata : Penangguhan permusuhan untuk

jangka waktu tertentu sambil mengupayakan penyelesaian konflik

2. Arbitrase : Perselisihan dihentikan oleh pihak ke-3, keputusan yang diambil ditaati oleh kedua belah pihak.

3. Konsiliasi :Mempertemukan pihak yang bertikai untuk persetujuan bersama.

4. Stalemate :Pihak yang bertentangan memiliki kekuatan seimbang dan terhenti karena kedua belah pihak tidak mungkin maju/mundur.

5. Adjudikasi : Penyelesaian konflik melalui pengadilan6. Segregasi : upaya untuk aling memisahkan dirimenghindar

diantara pihak yang bertikai dalam rangka mengurangi ketegangan dan menghilangkan konflik

7. Mediasi : Konflik dihentikan oleh pihak ke-3, keputusan ditaati dan sifatnya mengikat.

8. Coecion/koersif : penyelesaian konflik melalui proses yang dipaksakan 9. Tokeransi : sikap saling mengharhai dan menghormati

pendirian masing-masing pihak10. Kompromi : Pihak yang berkonflik mencari jalan tengah/jalan damai. 11. Elimination : Pengunduran diri dari pihak yang berkonflik

(mengalah/mundur). 12. Subjugation/domination : Pihak yang

berkekuatan besar memaksa pihak lain untuk menaati.

PEMANTAPAN XI Page 29

Page 30: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

13. Majority rule : Suara terbanyak melalui voting/penyelesaian melalui suara terbanyak.

14. Minority consent : Kelompok minoritas menerima keputusan.15. Integrasi : Pendapat yang bertentangan didiskusikan untuk

mencapai keputusan yang memuaskan semua pihak.

 

INTEGRASI DAN REINTEGRASI SOSIAL

Dalam masyarakat multikultural seperti Indonesia, adanya integrasi sosial dirasa sangat perlu untuk saling bekerja sama membangun bangsa. Namun proses integrasi dalam masyarakat tidak lah mudah.

A. Pengertian Integrasi Sosial

Istilah integrasi berasal dari kata “integration”, yang berarti keseluruhan. Menurut Banton Integrasi didefinisikan sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberi makna penting pada perbedaan ras tersebut. Hak dan kewajiban yang terkait dengan ras seseorang hanya terbatas pada bidang tertentu saja dan tidak ada sangkut pautnya dengan bidang pekerjaan atau status yang diraih dengan usaha. Dalam hal ini hanya berkaitan dengan perbedaan fisiknya (ciri-ciri badaniah) saja.

Sedangkan definisi integrasi menurut Maurie adalah interpendensi (kesalingtergantungan) yang lebih rapat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota di dalam masyarakat. Jadi, di

PEMANTAPAN XI Page 30

Page 31: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

dalam integrasi tercipta suatu penyatuan hubungan antara individu-individu sebagai anggota dari suatu kelompok dalam masyarakat yang harmonis.

Integrasi menurut Paul Horton adalah proses pengembangan masyarakat di mana segenap kelompok ras dan etnik mampu berperan serta secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi. Jadi, integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.

Contohnya perkelahian antara pelajar di dua sekolah, untuk mempersatukan dan menumbuhkan integrasi di antara mereka, dapat dilakukan melalui penggabungan ke dalam satu tim olahraga, dan setiap sekolah mewakili setengah pemain. Apabila tim telah terbentuk, dilakukan pertandingan persahabatan. Dengan demikian, kedua sekolah yang terlibat tawuran akan bersatu menjadi pendukung tim olahraga yang telah dibentuk bersama.

Integrasi adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang ada di masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses integrasi sosial adalah:1. tercapainya suatu konsensus mengenai nilai-nilai dan norma-norma

sosial;2. norma-norma yang berlaku konsisten dan tidak berubah-ubah;3. adanya tujuan bersama yang hendak dicapai;4. anggota masyarakatnya merasa saling bergantung dalam mengisi

kebutuhan-kebutuhannya;5. dilatarbelakangi oleh adanya konflik dalam suatu kelompok. Integrasi

sosial juga dapat terwujud karena adanya keteraturan sosial.

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah sebagai berikut :

1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.

2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman

3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial

PEMANTAPAN XI Page 31

Page 32: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

1. Integrasi NormatifIntegrasi normative dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.

2. Integrasi FungsionalIntegrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.

3. Integrasi koersifIntegrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).

Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut:

1. Proses InteraksiProses interaksi merupakan proses paling awal untuk membangun suatu kerja sama dengan ditandai adanya kecenderungan-kecenderungan positif yang dapat melahirkan aktivitas bersama.

2. Proses IdentifikasiProses interaksi dapat berlanjut menjadi proses identifikasi manakala masing-masing pihak dapat menerima dan memahami keberadaan pihak lain seutuhnya. Pada dasarnya, proses identifikasi adalah proses untuk memahami sifat dan keberadaan orang lain.

3. Kerjasama (Kooperation)Menurut Charles H Cooley mengatakan bahwa kerja sama timbul apa bila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja sama,kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.

PEMANTAPAN XI Page 32

Page 33: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

4. Proses AkomodasiAkomodasi sebenarnya merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,sehingga lawan tersebut kehilangan kepribadiannya

5. Proses AsimilasiAsimilasi merupakan suatu proses sosial dalam taraf kelanjutan yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.

6. Proses AkulturasiMenurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses sosial itu akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Namun umumnya akulturasi berlangsung tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri.

7. Proses IntegrasiProses integrasi merupakan proses penyesuaian antar unsur masyarakat yang berbeda hingga membentuk suatu keserasian fungsi dalam kehidupan. Dalam integrasi sosial, terdapat kesamaan pola pikir, gerak langkah, tujuan dan orientasi serta keserasian fungsi dalam kehidupan. Adanya hal ini dapat mewujudkan keteraturan sosial dalam masyarakat.

Integrasi sosial juga dapat terwujud karena adanya keteraturan sosial. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi keteraturan sosial antara

lain :- pengendalian sosial dan wewenang, - adat istiadat - norma hukum - prestise - dan kepemimpinan.

Kebudayaan asing akan relative mudah diterima apabila memenuhi syarat-syarat berikut ini.

1. Tidak ada hambatan geografis, seperti daerah yang sulit dijangkau2. Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih besar bila

dibandingkan dengan kebudayaan yang lama.3. Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan lama4. Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan tertentu5. Kebudayaan itu bersifat kebendaan

PEMANTAPAN XI Page 33

Page 34: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Sosial dalam proses asimilasi, integrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor

1. Toleransi terhadap perbedaan kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi

2. Sikap saling menghargai orang lain3. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat4. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan5. Perkawinan campuran (amalgamation)6. Adanya musuh bersama dari luar

Integrasi dan kerukunan

Dalam masyarakat majemuk rawan terjadi disintegrasi sosial. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mewujudkan kerukunan. Menurut Paulus Wirutomo, kerukunan yang akan menciptakan integrasi sosial memiliki beberapa konsep :

1. Integration (integrasi) keutuhan atau persatuan. Konsep ini mengolaborasikan antara integrasi nasional dan integrasi sosial. Apabila integrasi sosial terjalin dengan baik, integrasi nasional dapat dipertahankan

2. Equilibrium (keseimbangan)Keadaan seimbang dan tidak terjadi kesenjangan yang menimbulkan

gejolak3. Stability (stabilitas)

Keadaan tenang, mantap dan mapan. Stabilitas ini bersifat tidak dinamis karena adanya kelompok penguasa yang memaksakan stabilitas tersebut

4. The absence of conflict (keadaan nyaris tanpa konflik)Keadaan yang terjadi karena adanya kekuatan yang menekan kelompok-kelompok agar tidak berkonflik. Konflik sebenarnya tidak dapat dipisahkan dari masyarakat. Oleh karena itu, keadaan ini bersifat semu dan tidak realistis

5. Tolerance (toleransi)Sikap menahan diri, menerima keadaan, dan tidak menyerang pihak lain. Akan tetapi kerukunan yang dihasilkan masih bersifat dangkal dan tidak akan berkembang

6. Solidarity (kesetiakawanan)Kondisi yang lebih baik daripada toleransi. Kondisi ini ditandai dengan adanya sikap saling membantu dan bersatu dalam kerukunan masyarakat. Akan tetapi masih terdapat kesenjangan dan eksploitasi yang tersembunyi.

7. Conformity (keteraturan)Kepatuhan anggota masyarakat sehingga menimbulkan suasana rukun. Akan tetapi kondisi ini menunujukkan kondisi yang pasif dan tidak kritis sehingga dapat menghambat inovasi

8. Peace (kedamaian)

PEMANTAPAN XI Page 34

Page 35: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Kondisi tidak berselisih dan bersifat rukun, tetapi bersifat pasif. Kedamaian hendaknya diwujudkan dengan tindakan yang lebih produktif

9. Cohesion (kohesi)Kondisi kesatuan yang kuat, terdapat kerjasama dan kekompakan. Akan tetapi dalam kondisi ini terdapat nuansa fanatik kelompok

10. Compromise (kompromi)Keadaan saling mengalah untuk menghindari konflik

11. Harmony (harmoni)Keadaan yang menunjukkan adanya perbedaan sosial budaya namun bersifat serasi. Kondisi ini merupakan kondisi sosial ideal

12. Solidity (kekukuhan/kekuatan)Keadaan rukun yang memiliki daya tahan sehingga tidak mudah goyah atau dipengaruhi pihak lain

13. Sinergy (sinergi)Bersepakat dan bersatu dalam perbedaan. Semua pihak berlawanan menggabungkan kekuatan untuk menghasilkan kekuatan berlipat ganda. Sinergi ini bersifat win-win solution.

Faktor penghambat Integrasi Sosial :1. Kondisi masyarakat yang terisolasi2. Masyarakat kurang memiliki ilmu pengetahuan3. Terdapat perasaan superior salah satu kelompok

REINTEGRASI SOSIALReintegrasi merupakan suatu proses sosial dalam menyatukan kembali pihak-pihak yang berkonflik untuk berdamai atau bersatu kembali seperti kondisi sebelum terjadi konflik.Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Kondisi ini oleh Soerjono Soekanto disebut sebagai disorganisasi atau disintegrasi sosial. Awal terjadinya kondisi ini adalah situasi dimana ada ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat karena salah satu unsur dalam sistem masyarakat tidak berfungsi dengan baik.

Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian, akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.Dalam kebingungan tersebut, masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap integrasi dimana lembaga politik, ekonomi, pemerintahan, agama, dan sosial berada didalam keadaan yang selaras, serasi, dan seimbang. Proses ini disebut dengan reintegrasi.

PEMANTAPAN XI Page 35

Page 36: melypknangela.files.wordpress.com · Web viewMisalnya kasus pencucian uang, penggelapan, keterlibatan dalam manipulasi saham ilegal. Berikut beberapa faktor pendorong timbulnya tindakan

Dalam pandangan Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang mengalami perubahan.Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan waktu yang lama.  

2017 - 2018

PEMANTAPAN XI Page 36