akbidhipekalongan.ac.id · Web viewMerek adalah permohonan HKI berupa suatu tanda yang berupa...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, seorang dosen tidak dapat melepaskan

diri dari kewajiban Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendididkan dan pengajaran,

penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Penelitian yang dilakuakan oleh dosen

dapat berasal dari permasalahan yang terjadi di lapnagan / masyarakat. Kemudian hasil

dari penelitian itu dapat diterapkan di masyarakat dalam bentuk pengabdian kepada

masyarakat sebagai alternatif pemecahan permasalahan yang ada dimasyarakat. Selain

itu, penelitian yang dihasilkan dapat menjadi rujukan atau bahan materi baru dalam

melakukan pengaran.

Dalam melakukan penelitian, dosen diwajibkan melakukan penelitian dengan

tujuan untuk meningkatkan kapasitas intelektualnya, menghasilkan sebuah teori/ model/

yang baru dan dapat di aplikasikan untuk menjawab perubahan / tantangan zaman, serta

meningkatkan kualitas pengajaran.

Namun demikian, tidak jarang ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang

menyalahgunakan hasil-hasil penelitian/riset terpublikasi untuk kepentingan komersial

tanpa memperhatikan hak penemu/investor. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah

upaya untuk melindungi hasil-hasil penelitian melalui perolehan hak kekayaan

intelektual (HKI). Perlindungan HKI penting dilakuakan untuk mencegah pihak lain

mengeksploitasikan potensi ekonomi dari hasil penelitian/riset. Selain itu mencegah

pihak lain melakukan pengembangan hasil penelitian tanpa izin (lisensi) atau tanpa

mengikutsertakan pihak yang pertama kali menghasilkan suatu teknologi.

Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) Akademi

Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan membuat pedoman HKI ini dikarenakan masih

rendahnya pemahaman tentang hak paten dan hak cipta. Padahal kalangan kampus sadar

akan manfaatnya bisa jadi mereka akan berlomba-lomba. Meski ini bukan semata-mata

bicara materi namun banyak kegunaan yang bisa didapat dengan memahami Hak atas

kekayaan intelektual (HKI). Oleh karena itu, LPPM merasa perlu dalam membuat

pedoman HKI. Lebih lanjut, HKI diberikan kepada pencipta yang mendaftar pertama,

bukan yang pertama kalimenemukan sehingga mengenai HKI perlu disampaiakan dan di

informasiakn ke seluruh dosen Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan.

Pedoman HKI LPPM AKBID HIP

B. Landasan Hukum

1. UU Nomor 18/2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, pengembangan dan

penerapan ilmu pengetahuan teknologi

a. Pasal 16 ayat 1 “Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan

(Litbang) wajib mengusahakan alih teknologi yang dibiayai pemerintah”

b. Pasal 16 ayat 3 “Perguruan tinggi dan Lembaga Litbang Pemerintah berhak

menggunakan pendapatan yang diperolehnya dari hasil alih teknologi dan / atau

pelayanan jasa IPTEK untuk mengembangkan diri”

c. Pasal 5 ayat 1 “ Kekayaan intelektual serta hasil penenlitian litbang yang dibiayai

sepenuhnya oleh pemerintah dan/atau Pemda merupakan milik pemerintah

dan/atau Pemda”.

2. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia – Direktorat Jenderal Hak Kekayaan

Intelektual

a. Undang-undang Republik Indonesia No.30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang;

b. Undang –undang Republik Indonesi No. 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri;

c. Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2001 tentang Paten;

d. Undang-undang Republik Indonesia No 15 Tahun 2001 tentang Merek;

e. Undang-undang Republik Indonesia No 28 Tahun 2014 sebagai pengganti

undang-undang No 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta.

C. Milestone LPPM

1. LPPM yang pada awalnya bernama UPPM didirikan pada tahun 2016 sebagai unit

yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasi perihal pelaksanaan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat di Lingkungan Akademi Kebidanan Harapan Ibu

Pekalongan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur tentang Nomor

002/SK/AKBID.HIP/I/2016 tentang Pembentukan Lembaga Penelitian dan

Pengabdian Masyarakat (LPPM) Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan

2. Selama LPPM berdiri, telah menghasilkan beberapa penelitian dan pengabdian

kepada masyarakt baik dana mandiri, institusi maupun hibah dari pemerintah;

3. Pada Tahun 2016 LPPM telah menerbitkan Jurnal Institusi yang sudah ber-ISSN

Online maupun ISSN Cetak dan sampai tahun 2018 telah rutin mempublikasikan

Jurnal tiap tahun 2 Jurnal, yaitu terbitan bulan februari dan bulan agustus.

4. Pada Tahun 2018 kemudian terdapat perubahan struktur Organisasi dan diskripsi

kerja pejabat Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan berdasarkan Surat


Keputusan Direktur Nomor 13/SK/AKBID.HIP/I/2018 tentang perubahan pengelola

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) AKBID Harapan

Ibu Pekalongan

5. Pada Tahun 2018 LPPM telah membantu memfasilitasi pelaksanaan HKI/Paten

dengan kerjasama dengan Pusat HKI UNISNU Jepara dalam pembuatan HKI


BAB II

HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)

A. Pengertian HKI

Hak kekayaan Intelektual (HKI) atau Intellectual Property Rights adalah “ Hak

yang timbul dari hasil olah pikir, karsa, dan rasa manusia yang menghasilkan suatu

proses atau produk barang dan/atau jasa yang berguna bagi manusia itu sendiri”.

Sifat atau karakteristik yang melekat pada HKI adalah :

1. Hak eksklusif diberikan oleh Negara (Granted by the State) kepda individu untuk

mendapatkan perlindungan atas nilai prestise maupun nilai ekonomi yang mengikuti

HKI

2. Bersifat teritoratif artinya HKI hanya berlaku pada daerah/negara yang

mengeluarkan bukti kepemilikan HKI, sedangkan daerah/negara lain yang tidak

dimintakan perlindungannya bebas menggunakan produk/teknologi hasil

penelitian/pembelajaran

3. HKI memiliki batas waktu perlindungan, misalnya hasil penelitian yang dipatenkan

memiliki masa perlindungan selama 20 tahun, Hak Cipta memiliki masa

perlindungan 50 tahun.

B. Tujuan HKI

HKI memilii tujuan adalah :

1. Memberi kejelasan hukum mengenai hubungan antara kekayaan dengan inventor

(penemu), pencipta, desainer, pemilik, pemakai, perantara yang menggunakannya,

wilayah kerja pemanfaatnya dan yang menerima akibat pemanfaatan HKI untuk

jangka waktu tertentu;

2. Memberikan penghargaan atas suatu keberhasilan dari usaha atau upaya

menciptakan suatu karya intelektual;

3. Mempromosikan publikasi invensi atau ciptaan dalam bentuk dokumen HKI yang

terbuka bagi masyarakat;

4. Merangsang tersiptanya upaya alih informasi melalui kekayaan intelektual serta alih

teknologi melalui paten;

5. Memberikan perlindungan terhadap kemungkinan ditirunya karya intelektual karena

adanya jaminan dari negara bahwa pelaksanaan karya intelektual hanya diberikan

kepada yang berhak.


C. Manfaat HKI

Jika penelii mengajukan perolehan HKI maka manfaat yang akan diperolehnya adalah

sebagai berikut :

1. Mencegah pihak lain melakukan pengembangan hasil RnD (Research and

Development) tanpa izin (lisensi) atau tanpa mengikutsertakan pihak yang pertama

kali menghasilkan suatu teknologi;

2. Mencegah pihak lain lebih dulu mematenkan hasil RnD sehingga bebas melakukan

penggunaan atau pengembangan terhadap teknologi /invensi itu tanpa mendapat

hambatan dari pihat inventor;

3. Menjadai sarana iklan yang bersifat global;

4. Memiliki hak eklusif yang melarang dan/atau memberi izin kepada pihak lain untuk

melakukan upaya komersial dari hak cipta yang dimiliki;

5. Kemudahan/keamanan dalam pengembangan pasar;

6. Peringatan bagi yang berniat melanggar;

7. Bukti kepemilikan yang akan memudahkan dalam perjanjian lisensi.

D. Sasaran HKI

1. Tercapainya penguatan hasil penelitian dan hasil pembelajaran yang dipatenkan untuk

menigkatkan efisiensi dan produktivitas;

2. Mewujudkan keunggulan penelitian dan pembelajaran Akademi Kebidanan Harapan

Ibu Pekalongan;

3. Meningkatkan daya saing AKBID Harapan Ibu Pekalongan di Bidang Penelitian pada

tingkat nasional yang dipatenkan;

4. Meningkatkan jumlah perolehan Paten dan Hak cipta dari hasil penelitian maupun

video pembelajaran;

5. Meningkatkan relevansi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan

kualitas pembelajaran dan kebutuhan masyarakat.

E. Jenis HKI

Secara garis besar HKI dibagi menjadi :

1. Hak Cipta (Copyright);

2. Hak Kekayaan Industri (Industrial property right) yang mencakup :

a. Paten (Patent);


b. Desain Industri (Industrial design);

c. Merek (Trademark);

d. Rahasia dagang (Trade Secret);

e. Indikasi Geografis


BAB III

BIDANG HKI

HKI secara garis besar mencakup 2 (dua) bagian, yaitu Hak Cipta (copyright) danHak kekayaan industri (industrial property rights). Untuk mengajukan pengusulan HKI,pengusul harus menyesuaikan bagian apa yang tepat dan jenis apa yang digunakan.

3.1. Hak CiptaHak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta untuk menerima hak ciptaaan dibidang ilmu pengetahuan, seni, atau sastra. Untuk ruang Lingkup Hak Cipta mencakupciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra meliputi karya berupa:1. Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya;2. Ceramah, kuliah, pidato dan Ciptaan sejenis lain;3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu

pengetahuan;4. lagu atau musik dengan atau tanpa teks;5. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan

pantomime;6. Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar,

ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase;7. Karya arsitektur;8. Peta;9. Karya seni batik atau seni motif lain;10. Karya fotografi;11. Potret;12. Karya sinematografi;13. Permainan video;14. Program komputer;


15. Perwajahan karya tulis;16. Terjemahan, tafsiran, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi,

aransemen, modifikasi, dan karya lain dari hasil transformasi;17. Terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi atau modifikasi

ekspresi budayatradisional;

18. Kompilasi ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan programkomputer atau media lainnya; dan kompilasi ekspresi budaya tradisional selamakompilasi tersebut merupakan karya yang asli.

Ciptaan yang telah mendapatkan Hak Cipta memiliki perlindungan selama hiduppencipta dan akan terus berlangsung hingga 50 tahun setelah pencipta meninggal dunia.jika dimiliki 2 (dua) orang atau lebih, hak cipta berlaku selama hidup pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung hingga 50 (lima puluh) tahun sesudahnya.

3.2. PatenPaten adalah hak eksklusif yang diberikan kepada seorang atas

hasil invensinya(temuannya) di bidang teknologi yang dapat memecahkan masalah, yang memiliki sifat: kebaruan (Novelty), langkah inventif (Inventif Step), dan keterapan dalam industri.

Dimana Inventor (Penemu) dan Pemegang Paten Inventor adalah seorang yang secarasendiri atau beberapa orang yang secara besama-sama melaksanakan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi.

Jenis Paten ada dua yaitu paten dan paten sederhana. Perbedaan mendasar antara paten dan paten sederhana adalah terdapat pada jumlah klaim, masa perlindungan, dan objek paten. Jumlah klaim pada


paten adalah 1 invensi atau beberapa invensi yang merupakan satu kesatuan invensi, sedangkan pada paten sederhana hanya ada 1 invensi.Objek paten pada pada paten adalah Produk dan Proses sedangkan pada paten sederhana berupa Produk atau alat. Pemberian Perlindungan untuk paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan Paten dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang dan Paten diberikan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahunterhitung sejak tanggal penerimaan danjangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.

3.3. MerekMerek adalah permohonan HKI berupa suatu tanda yang berupa

gambar, nama,kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsurtersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. pihak yang dapat mengusulkan merek dagang adalah pihak yang mengajukan permohonan yaitu orang/ perorangan, perkumpulan, dan Badan Hukum Terdapat 3 jenis dalam pengusulan merek, yaitu merek dagang, merek jasa, dan merek kolektif. Merek dagang merupakan jenis perlindungan untuk barang (merek) yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama. Merek jasa adalah jenis perlindungan merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Merek kolektif adalah jenis perlindungan merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/ atau jasa sejenis lainnya.

Perlindungan hukum terhadap merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan


dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama 10 (sepuluh) tahun. Perlindungan Merek terdaftar selama 10 (sepuluh) tahun tersebut berlaku surut sejak tanggal penerimaan permohonaan merek yang bersangkutan.

BAB IVPROSEDUR PENGAJUAN HKI

HKI diajukan kepada LPPM UNISNU Jepara Jalan Taman Siswa No 9 (Pekeng) Telp (0291) 595477 Tahunan Jepara


Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan akan membantu mengirimkan berkas ke LPPM UNISNU Jepara dalam proses pengajuan HKI oleh dosen Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan.

Terdapat prasyarat dan ketentuan berkas-berkas yang harus dipersiapkan olehdosen yang akan mengajukan HKI.

4.1. Persyaratan4.1.1. Hak Cipta

a. Pemohon Mengisi formulir permohonan pendaftaran ciptaan yang telahdisediakan dan diketik rangkap 5 (Lima). Lembar pertama dari formulirtersebut ditandatangani di atas meterai. Contoh fomulir tersaji padaLampiran 1.

b. Surat kuasa khusus, apabila permohonan diajukan melalui kuasa hukum

c. Melampirkan contoh ciptaan yang dimohonkan pendaftarannyaContoh ciptaan dengan ketentuan sebagai berikut:

Buku dan karya tulis lainnya: 2 (dua) buah yang telah dijilid denganedisi terbaik;

Apabila suatu buku berisi foto seseorang harus dilampirkan surat tidakkeberatan dari orang yang difoto atau ahli warisnya.

Program komputer: 2 (dua) buah disket/cd disertai buku petunjukpengoperasian dari program komputer tersebut;

CD/VCD/DVD: 2 (dua) buah disertai dengan uraian ciptaannya;


Alat peraga: 1 (satu) buah disertai dengan buku petunjuknya;

Lagu: 10 (sepuluh) buah berupa notasi dan atau syair; Drama: 2 (dua) buah naskah tertulis atau rekamannya; Tari (koreografi): 10 (sepuluh) buah gambar atau 2 (dua)

buahrekamannya;

Pewayangan: 2 (dua) buah naskah tertulis atau rekamannya;

Pantomim: 10 (sepuluh) buah gambar atau 2 (buah) rekamannya;

Karya pertunjukkan: 2 (dua) buah rekamannya; Karya siaran: 2 (dua) buah rekamannya; Seni lukis, seni motif, seni batik, seni kaligrafi, logo, dan

gambar:masing-masing 10 (sepuluh) lembar berupa foto;

Arsitektur : 1 (satu) buah gambar arsitektur; Peta: 1 (satu) buah; Fotografi: (10 (sepuluh) lembar; Sinematografi: 2 (dua) buah rekamannya; Terjemahan: 2 (dua) buah naskah yang disertai izin dari

pemegang hakmcipta; Tafsir, saduran, dan bunga rampai: 2 (dua) buah naskah;

d. Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang Hak Ciptaberupa fotokopi KTP atau paspor (2 Lembar);

e. Apabila permohonan badan hukum, maka pada surat permohonanya harusdilampirkan turunan resmi akta pendirian badan hukum tersebut;

f. Melampirkan surat kuasa, bilamana permohonan tersebut diajukan oleh


seorang kuasa,beserta bukti kewarganegaraan kuasa tersebut;

g. Apabila permohonan pendaftaran ciptaan diajukan atas nama lebih dariseorang dan atau suatu badan hukum, maka nama-nama pemohon harusditulis semuanya, dengan menetap-kan satu alamat pemohonan.

h. Apabila ciptaan tersebut telah dipindahkan, agar melampirkan buktipemindahan hak

i. Dalam hal permohonan pendaftaran ciptaan pemegang hak ciptanya bukandi pencipta sendiri, pemohon wajib melampirkan bukti pengalihan hak cipta tersebut. Format pengalihan hak cipta dan surat Pernyataan terlampir padalampiran 2 dan lampiran 3.

j. Melampirkan Bukti Pembayaran permohonan Hak Cipta (pembayarandilakukan ke bank BRI) pembayaran dilakukan setelah dilakukanpemeriksaan kelengkapan dokument pengajuan Hak cipta oleh Petugas dari kementrian Hukum dan HAM akan kelengkapan dokumen pengajuan permohonan pendaftaran Hak Cipta.

k. Surat permohonan pendaftaran ciptaan hanya dapat diajukan untuk satu ciptaan;

Biaya permohonan pendaftaran ciptaan LPPM UNISNU JEPARA sebagai berikut:

Tabel l. Tarif Biaya Permohonan Hak Cipta No Jenis Pembiayaan Progarm Produk


Komputer(Rp) (Rp)1 Jenis Kelayakan 250.000 250.0002 Pendaftaran (PNBP) 600.000 400.0003 Pemberkasan, Administrasi dan

Korespondensi 150.000 150.000

Jumlah 1.000.000 800.000

*Biaya bisa berubah sewaktu-waktu

4.1.2. PatenPemohon mengisi formulir yang disediakan (terlampir pada

Lampiran 4) dalambahasa Indonesia dan diketik rangkap 6 (Enam).Pemohon wajib melampirkan:

1. Surat kuasa khusus, apabila permohonan diaiukan melalui konsultan paten terdaftar selaku kuasa hukum;

2. Surat pengalihan hak, apabila permohonan diajukan oleh pihak lain yang bukan penemu (lampiran 5).

3. Deskripsi, klairn, abstrak: masing-masing rangkap 6 (Enam)4. Foto copy Kartu Tanda Penduduk masing-masing pemohon dan

pemilik invensi;5. Bukti prioritas asli dan terjemahan halaman depan dalam

Bahasa Indonesia rangkap 4 (empat) apabila diajukan dengan hak prioritas;

6. Bukti pembayaran biaya permohonan pembayaran dilakukan setelah dilakukanpemeriksaan kelengkapan dokument pengajuan Hak cipta oleh Petugas darikementrian Hukum dan HAM akan kelengkapan dokumen pengajuan permohonanpendaftaran Hak Cipta.

Tabel 2 Tarif Biaya Permohonan PatenNo Jenis Pembiayaan Paten (Rp) Paten


Sederhana (Rp)

PRA PENDAFTARAN PATEN

1 Penelusuran Klaim 1.250.000 1.100.0002 Pembuatan Spesifikasi Paten 5.000.000 4.000.0003 Pendaftaran Kelayakan patentabilitas dan

Komersialisasi (untuk paten atas nama UMM)

1.200.000 1.000.000

TOTAL 7.450.000 6.100.000PENDAFTARAN PATEN

1 Pendaftaran Paten (PNBP) 1.500.000 1.250.0002 Permohonan Pemeriksaan Substantif

(PNBP) 2.000.000 350.0003 Permohonan Percepatan Pengumuman

(PNBP) 200.000 -4 Transportasi pendaftaran, Pengurusan

Administrasi dll 1.500.000 1.500.0005 Penerbitan Sertifikat Paten (PNBP) 250.000 250.0006 Pemberkasan, administrasi dan

korespondensi dll 500.000 500.0007 Pendampingan / Konsultasi HKI

(Konsultan HKI) 1.250.000 1.000.000TOTAL 7.200.000 4.850.000JUMLAH TOTAL 14.650.000 10.950.000

*Biaya bisa berubah sewaktu-waktuUntuk penjelasan Deskripsi, Klaim dan Abstrak dibawah ini :a) Deskripsi

Deskripsi adalah uraian lengkap tentang invensi yang dimintakan paten. Penulisan deskripsi atau uraian invensi tersebut harus secara lengkap dan jelasmengungkapkan suatu invensi sehingga dapat dimengerti oleh seorang yang ahli dibidangnya. Uraian invensi harus dapat ditulis dalam bahasa Indonesia yang baikdan benar. Semua kata atau kalimat dalam deskripsi harus menggunakan bahasadan istilah yang lazim digunakan dalam bidang teknologi contoh


bentuk deskripsitersaji pada lampiran 6. Uraian tersebut mencakup:1) Judul invensi, yaitu susunan kata-kata yang dipilih untuk menjadi

topikinvensi. Judul tersebut harus dapat menjiwai inti invensi. Dalam menentukanjudul harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut: Kata-kata atau singkatan yang tidak dapat dipahami

maksudnya sebaiknya dihindari; Tidak boleh menggunakan istilah merek perdagangan atau

perniagaan.2) Bidang teknik invensi, yaitu menyatakan tentang bidang teknik

yang berkaitan dengan invensi;3) Latar belakang invensi yang mengungkapkan tentang invensi

terdahulu beserta kelemahannya dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang merupakan tujuan dari invensi;

4) Uraian singkat invensi yang menguraikan secara ringkas tentang fitur-fitur dari klaim mandiri. Contoh bentuk ringkasan Invensi tersaji pada lampiran 7 ;

5) Gambar, apabila ada: rangkap 3 dan Uraian singkat yang menjelaskan secara ringkas keadaan seluruh gambar yang disertakan, contoh bentuk uraian singkat gambar pada lampiran 8.;

6) Uraian lengkap invensi yang mengungkapkan isi invensi sejelas-jelasnyaterutama fitur yang terdapat pada invensi tersebut dan gambar yang disertakan digunakan untuk membantu memperjelas invensi.

b) KlaimKlaim adalah bagian dari permohonan yang menggambarkan inti invensi yangdimintakan perlindungan hukum, yang harus diuraikan secara jelas dan harusdidukung oleh deskripsi. Klaim tersebut mengungkapkan tentang


semuakeistimewaaan teknik yang terdapat dalam invensi.Dalam penulisannya, klaim dapat ditulis dalam dua cara:1) Klaim mandiri (independent claim) dapat ditulis dalam dua bagian.

Bagianpertama, mengungkapkan tentang fitur invensi terdahulu dan bagian keduamengungkapkan tentang fitur invensi merupakan ciri invensi yang diajukan.Dalam penulisannya, dimulai dari keistimewaan yang paling luas (broadest)lalu diikuti dengan keistimewaan yang lebih spesifik (narrower). Klaimturunan (dependent claim) mengungkapkan fitur yang lebih spesifik dari padakeistimewaan pada klaim mandiri dan ditulis secara terpisah dari klaimmandirinya;

2) Klaim mandiri dapat ditulis dalam satu bagian dan mengungkapkan secaralangsung keistimewa invensi tanpa menyebutkan keistimewaan dari invensiterdahulu. Cara penulisannya biasanya juga dimulai dari keistimewaan yangpaling luas lalu diikuti dengan keistimewaan yang lebih spesifik. Penulisanklaim turunannya, sama dengan penulisan pada cara 1 tersebut diatas. UntukContoh bentuk Klaim tersaji pada lampiran 9.

c) AbstrakAbstrak adalah bagian dari spesifikasi paten yang akan disertakan dalam lembaran pengumuman yang merupakan ringkasan uraian lengkap penemuan, yang ditulis secara terpisah dari uraian invensi.


Abstrak tersebut ditulis tidak lebih dari 200 (dua ratus) kata, yang dimulai dengan judul invensi sesuai dengan judul yang ada pada deskripsi invensi. lsi abstrak invensi merupakan intisari dari deskripsi dan klaim-klaim invensi, paling tidak sama dengan klaim mandirinya. Rumus kimia atau matematika yang benar-benar diperlukan, dapat dimasukan ke dalam abstrak. Dalam abstrak, tidak boleh ada kata-kata di luar lingkup invensi, terdapat kata-kata sanjungan, reklame atau bersifat subyektivitas orang yang mengajukan permohonan paten. Jika dalam abstrak menunjuk beberapa keterangan bagian-bagian dari gambar maka harus mencantumkan indikasi penomoran dari bagian gambar yang ditunjuk dan diberikan dalam tanda kurung. Di samping itu, jika diperlukan gambar secara penuh disertakan dalam abstrak, maka gambar yang dimaksud harus dicantumkan nomor gambarnya. Untuk Contoh bentuk abstrak tersaji pada lampiran 10.Disamping persyaratan administratif, dokumen permohonan paten juga harusmemenuhi persyaratan fisik mengenai penulisan deskripsi, klaim dan abstrak sertapembuatan gambar ditetapkan sebagai berikut:1) Dari setiap lembar kertas, hanya salah satu mukanya saja yang

bolehdipergunakan untuk penulisan deskripsi, klaim dan abstrak serta pembuatangambar;

2) Deskripsi, klaim dan abstrak diketik dalam lembaran kertas HVS yang terpisahdengan ukuran kertas A-4 (29,7 cm x 21 cm) yang berat minimumnya 80 gramdan dengan jarak sebagai berikut:

(a) Dari pinggir atas 2 cm (maksimal 4 cm);(b) Dari pinggir bawah 2 cm (maksimal 3 cm)(c) Dari pinggir kiri 2,5 cm (maksimal 4 cm)(d) Dari pinggir kanan 2 cm (maksimal 3 cm)


(e) Kertas A-4 tersebut berwarna putih, tidak mengkilat dan pemakaiannyaharus dilakukan dengan menempatkan sisi-sisinya yang pendek di bagianatas dan bawah;

3) Setiap lembar dari uraian dan klaim diberi nomor urut menurut angka Arabpada bagian atas dan bawah;

4) Di pinggir kiri dari pengetikan uraian invensi, klaim dan abstrak setiap limabarisnya harus diberi nomor baris yang di setiap halaman baru selalu dimulaidari awal;

5) Pengetikan harus dilakukan dengan menggunakan tinta warna hitam, denganjarak antar baris 1,5 spasi dan ukuran tinggi huruf minimum 0,21 cm;

6) Tanda-tanda dengan garis, rumus kimia atau matematika dan tanda-tandatersebut dapat ditulis dengan tangan;

7) Gambar harus dibuat dengan tinta hitam pada kertas putih ukuran A-4 yangberat minimumnya 100 gram dan dengan jarak sebagai berikut:(a) Dari pinggir atas 2,5cm;(b) Dari pinggir bawah 1cm;(c) Dari pinggir kiri 2,5 cm;(d) Dari pinggir kanan1.5cm

8) Setiap istilah yang dipergunakan dalam deskripsi, klaim, abstrak dan gambarharus konsisten satu sama lain;

9) Pengajuan permohonan paten harus dilakukan dalam rangkap 5 (Lima).

4.2 Tata Cara Pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual


1. Pengusul mengajukan draf bidang HKI ke LPPM2. LPPM menilai kelayakan bidang HKI. Apabila LPPM menilai tidak

layak, makadraf akan dikembalikan ke pengusul untuk diperbaiki kembali.

3. Apabila draf bidang HKI dinilai layak, maka pengusul melanjutkan prosesdengan melengkapi berkas persyaratan pendaftaran HKI dan mengumpulkanke LPPM

4. Selanjutnya LPPM akan melakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratanpendaftaran HKI. Apabila tidak lengkap maka akan dikembalikan kepengusul untuk dilengkapi.

5. Apabila sudah lengkap maka LPPM akan membuatkan dokumen pendukungpendaftaran HKI ke UNISNU Jepara

6. Selanjutnya LPPM melakukan pendaftaran ke UNISNU Jepara7. UNISNU akan melakukan penilaian Kelayakan Perlindungan HKI

(minimal1 bulan)

8. UNISNU akan mengumumkan hasil Penelusuran Bidang HKI ke institusimelalui LPPM

9. LPPM akan menginformasikan hasil pendaftaran ke pengusulBAB V

PENUTUP

Pedoman Pengusulan HKI adalah Pedoman dalam mengajukan

perlindungan HKI bagi seluruh dosen Akademi Kebidanan Ahrapan Ibu Pekalongan sebagai

perlindungan terhadap hasil penelitian dan pengabdian masyarakat. Pedoman ini berisi

cakupan Bidang HKI dan prosedur pendaftaran HKI. Dengan terbitnya Pedoman ini

diharapkan mekanisme serta sistematika Pendaftaran HKI dapat dilaksanakan dengan

tepat, efektif dan efisien.


DAFTAR PUSTAKA

1. Razilu (2010). Pemanfaatan Sistem HKI dan Sistem Paten dalam kegiatanPenelitian dan Pengembangan (disampaikan dalam kegiatan Pelatihan danPemanfaatan Hasil Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan KreativitasMahasiswa Berpotensi Paten, Bandung, 7-9 april 2010).


2. Razilu (2011). Pemanfaatan Sistem Hak kekayaan Intelektual dan Paten dalamkegiatan R n D (disampaikan dalam kegiatan Seminar dan WorkshopDraftingPaten, Surabaya, 20 April 2011).

3. Muhtadi, Tien R. (2010). Sistem nasional Penelitian, Pengembangan dan PenerapanIPTEKS (disampaikan dalam kegiatan Pelatihan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian,Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kreativitas Mahasiswa Berpotensi Paten,Bandung, 7-9 April 2010).

4. Supangkat, S. H. (2010). Riset dan Inovasi: Meumbuhkan Budaya Inovasi(disampaikan dalam kegiatan Seminar dan Workshop Drafting Paten, Bandung, 27Oktober 2010).

5. TIM LPPM UPI. (2014). Buku Pedoman HKI. Bandung, November 20146. Buku https://www.dgip.go.id/7. Buku panduan hak kekayaan intelektual oelh direktorat jenderal Hak

kekayaanIntelektual Kementrian Hukum dan Hak asasi Manusia RI. http://etutorial.dgip.go.id/wp-content/uploads/brosur/panduan-2013.pdf.

8. Buku Panduan Permohonan PATEN & PVT bagi Sivitas Akademika IPB, Bogor2010,:Institut Pertanian Bogor.


http://etutorial.dgip.go.id/wp-content/uploads/brosur/panduan-2013.pdf

http://etutorial.dgip.go.id/wp-content/uploads/brosur/panduan-2013.pdf

https://www.dgip.go.id/

akbidhipekalongan.ac.id · Web viewMerek adalah permohonan HKI berupa suatu tanda yang berupa...

Documents

Transcript of akbidhipekalongan.ac.id · Web viewMerek adalah permohonan HKI berupa suatu tanda yang berupa...