PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan...

134
PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SEKOLAH AR-RIDHA AL-SALAAM CINERE DEPOK JAWA BARAT TESIS Disusun oleh: Jimatul Arrobi NIM: 21160110000003 PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA 2019 M/1440 H

Transcript of PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan...

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM

MEMBENTUK KARAKTER RELIGIUS SISWA DI

SEKOLAH AR-RIDHA AL-SALAAM CINERE DEPOK

JAWA BARAT

TESIS

Disusun oleh:

Jimatul Arrobi

NIM: 21160110000003

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULAH JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

ABSTRAK

JIMATUL ARROBI (NIM: 21160110000003). Pengaruh Pendidikan Kepramukaan dalam Membentuk Karakter Religius Siswa di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok Jawa Barat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh dan kontribusi pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius. Penelitian ini dilakukan pada siswa di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok Jawa Barat dan merupakan penelitian mix method yang menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Data angket yang didapatkan dianalisis secara kuantitatif dengan uji regresi, sedangkan data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dianalisis secara kualitatif.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan kepramukaan dengan karakter religius. Koefisien determinasi ditunjukan dengan nilai R square sebesar 0.554 yang mengandung makna bahwa 55.4 % variabilitas variabel karakter religius (Y) dapat dijelaskan oleh pendidikan kepramukaan (X), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius sebesar 55.4 %, sedangkan sisanya sebesar 44.6 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi juga menunjukkan bahwa pendidikan kepramukaan memberikan pengaruh positif bagi siswa, salah satunya adalah membentuk karakter dan watak yang baik serta religius, diantaranya membentuk kemandirian, mental yang kuat, tanggung jawab, berani, percaya diri, disiplin, gotong royong, ibadah tepat waktu dan berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla.

Kata kunci : Pendidikan Kepramukaan, Karakter Religius

iv

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

ABSTRACT

JIMATUL ARROBI (NIM: 21160110000003). The Role of Scouting Education in Establishing the Student’s Religious Character in Ar-Ridha Al-Salaam Cinere School of Religion in Depok, West Java.

The purpose of this study is to investigate and prove the relationship and contribution of scouting education towards religious characters. This research was conducted on students at Ar-Ridha Al-Salaam Cinere School in Depok, West Java, using a mixed research method that combines qualitative and quantitative methods. The technique for collecting the data was by giving interviews, questionnaires, observations and documentation. The data from the questionnaire were analyzed quantitatively with regression tests, while the data from observation, interviews and documentation were analyzed qualitatively.

The results of the research showed that there is a significant relationship between scouting education and religious character. The coefficient of determination is indicated by the value of R square of 0.554 which implies that 55.4% of the variability of religious character variable (Y) can be explained by educational scouting (X), so that it can be concluded that the influence of scouting education against religious character amounted to 55.4%, while the remaining 44.6% influenced by non explained other factors.

Based on the observation, interview and documentation, it showed that educational scouting has a positive influence on students, one of which is forming a good character as well as religious character, such as forming self-independence, mental strength, responsibility, courage, confidence, discipline, mutual cooperation, worshiping on time and submitting towards Allah Subhanahu Wa Ta'alla.

Keywords: Scouting Education, Religious Character

v

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

ملخص

). دور التربية الكشفية في ٢١١٦٠١١٠٠٠٠٠٠٣جمة العربي (رقم الطالب: تكوين الشخصيه الدينية للطلاب في مدرسه الرضا السلام سينير، ديبوك جاوى الغربية.

ويهدف هذا البحث إلى إثبات وجود علاقة التربية الكشفية وإسهاماتها في تكوين الشخصية ديبوك من أجري هذا البحث على الطلاب في مدرسة الرضا السلام، سينيرى،الدينية. وقد

جاوى الغربية، يستخدم هذا البحث الجمع بين المنهج النوعي والمنهج الكميي. وطريقة جمع البيانات باستخدام المقابلة والاستبانة والمراقبة والتوثيق. والاستبانة تم تحليلها من خلال المنهج

وأما البيانات من الملاحظه والمقابله والوثائق فقد تم تحليلها من المنهج الكمي.النوعي

واستنادا إلى النتائج المحصولة من هذا البحث أن التربية الكشفية ترتبط بالشخصية الدينية يتضمن معني أن ٠٥٥٤ارتباطا وثيقا. ومعامل التحديد تشيره نتيجة [ ر] على قدر

صية الدينيه ([ي]) يمكن تفسرها التربية الكشفية ([اكس]), فتأتي % من التغير للشخ٥٥.٤٪ ، بينما كانت بقيتها ٥٥.٤النتجة بأن تأثير التربية الكشفية إلى الشخصية الدينية على قدر

٪ التي تؤثرها عوامل أخرى لم يتم بحثها. ٤٤.٦على قدر

ضا إلى أن التربية الكشفية تؤثر أثرا بناء على نتائج الملاحظات والمقابلات والوثائق ، تشير أيإيجابيا لدى الطلبة، منها تكوين الشخصية الصالحة، والاعتماد علي الذات والمسؤوليه العقليه القويه، والشجاعة، والثقة بالنفس، والتعاون، والالتزام بالعبادة في أوقاتها والتسليم إلى االله

.تعالي

الشخصية الدينيةالكلمات الرئيسية: الكشافة ، تعليم

vi

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.

A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat

dilihat pada halaman berikut:

Huruf arab Nama Huruf latin Nama

Alif Tidak اDilambangkan

Tidak Dilambangkan

Ba B Be ب

Ta T Te ت

Ṡa Ṡ Es (dengan titik ثdi atas

Jim J Je ج

Ḥ Ḥ Ha (dengan titik حdi bawah)

Kha Kh Ka dan Ha خ

Dal D De د

Ẓal Ẓ Zet (dengan titik ذdi bawah)

Ra R Er ر

Zai Z Zet ز

Sin S Es س

Syin Sy Es dan Ye ش

Ṣod Ṣ Es (dengan titik صdi bawah)

Ḍad Ḍ De (degan titik ضdi bawah)

vii

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’).

B. Vokal Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama fatḥah A A ا

Kasrah I I ا

Ṭa Ṭ Te (dengan titik طdi bawah)

Ẓa Ẓ Zet dengan titik ظdi bawah

Ain ‘___ Apostrof‘ عTerbalik

Gain G Ge غ

Fa F Ef ف

Qof Q Qi ق

Kaf K Ka ك

Lam L El ل

Mim M Em م

Nun N En ن

Wau W We و

Ha H Ha ه

Hamzah __ “ Apostrof ء

Ya Y Ye ي

viii

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

Dammah U U ا

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu: Tanda Nama Huruf Latin Nama

fatḥah dan ya Ai A dan I ىي

fatḥah dan wau Au A dan U ىـو

Contoh:

كيف : Kaifa

Haula : هول

C. Maddah Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harkat dan Huruf Nama Huruf dan Tanda Nama

fatḥah dan ... ا | ... ىalif atau ya Ᾱ A dan garis di

atas

Kasrah dan ◌ ىya

Ῑ I dan garis di atas

Dammah dan ◌ وwau Ȗ U dan garis di

atas

Contoh: Mata : مات

Roma : رمى

Qila : قيل

D. Kata Sandang Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf

(alif lam ma‘arifah). Dalam pedoman transliterasi ini, kata sandang ditransliterasi seperti biasa, al-, baik ketika ia diikuti oleh huruf syamsiah maupun huruf qamariah. Kata sandang tidak mengikuti bunyi huruf langsung yang mengikutinya. Kata sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya dan dihubungkan dengan garis mendatar (-). Contohnya:

ix

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

al-Syamsu (bukan asy-syamsu) : الشمس

al-zalzalah (az-zalzalah) : الزلزلة

al-falsafah : الفلسفة

al-bilȃdu : البلاد E. Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid ( ◌) dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.

Contoh:

Rabbana : ربـنا

نا Najjainaa : نجيـ

al-Haqqu : الحق F. Ta marbȗṭah

Transliterasi untuk ta marbȗṭah ada dua, yaitu: ta marbȗṭah yang hidup atau mendapat harkat fatḥah, kasrah, dan dammah, transliterasinya adalah (t). Sedangkan ta marbȗṭah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah (h). Kalau pada kata yang berakhir dengan ta marbȗṭah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbȗṭah itu ditransliterasikan dengan ha (h). Contoh:

الاطفال روضة : rauḍah al-atfȃl

الفاضلة المدینة : al-madinah alfȃḍilah

al-ḥikmah : الحكمة

x

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

KATA PENGANTAR

نه ون نـحمده إن الـحمد لله ستـغفره، ونـعوذ باالله من شرور أنـفسنا ومن سيئات ونستعيـالله وحده أعمالنا، من يـهده االله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا ا

دا عبده ورسوله.لا شريك له وأشهد أن مـحم

Segala puji bagi Allah SWT Rabb semesta alam yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa teriring kepada uswah yang mulia Nabi Muhammad SAW. keluarganya, para sahabat, dan pengikutnya yang istiqomah di atas jalan sunnah hingga akhir zaman.

Tidak ada kata yang dapat penulis ucapkan kecuali tahmid atas anugerah yang terlimpah, sehingga penulisan tesis yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kepramukaan dalam Membentuk Karakter Religius Siswa di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok Jawa Barat” untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Agama Islam pada program Pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesaimya penyusunan tesis ini, penulis sampaikan terimakasih kepada :

• Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, M.A. Rektor UIN Syarif HidayatullahJakarta yang telah memberikan izin dan motivasi untuk melanjtkanstudi pada program Pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

• Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. Dekan FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang telah memberikan dorongan terussemangat dalam menyusun tesis ini.

• Dr. Sapiudin Shiddiq, M.Ag. Ketua Prodi Magister PendidikanAgama Islam FITK yang telah memicu dan memacu penulis, agardapat menyelesaikan studi dengan baik.

• Dr. Abdul Mu’thi, M.Pd Pembimbing dalam penulisan tesis ini yangtelah memberikan arahan keilmuan dengan penuh keikhlasan dankesabaran, serta meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untukmembimbing, berdiskusi, dan memberikan masukan atau saran baikdalam hal teori, penulisan, sistematika, selain itu telah memberikanbanyak referensi kepada penulis, sehingga tesis ini selesai denganbaik.

xiii

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

• Rifa Rahmaniah, M.Pd. Kepala Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam CinereDepok yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian sertamemberikan segala yang peneliti butuhkan.

• Orang Tua dan keluarga. Ayahanda Saprudin, M.Ag dan Ibunda ImasMaskanah, serta Kaka Deri Yudistira Nusa dan Adik tercinta WafaWafillah yang sudah memberikan dorongan, nasihat serta do’a yangtak pernah lepas dalam setiap sujudnya, demi kelancaranterlaksananya penelitian ini.

• Teman-teman MPAI angkatan 2016 yang membantu memberikansaran dan kritik dalam penyelesaian tesis ini.

Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan semua pihak terkait. Semoga karya ilmiah ini menjadi permulaan yang baik untuk pribadi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya untuk terus mencari dan menggali ilmu pengetahuan sampai akhir hayat.

Jakarta, 20 Mei 2019

Jimatul Arrobi

xiv

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ............................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xxi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5 C. Pembatasan Masalah ................................................................. 6 D. Rumusan Masalah ..................................................................... 6 E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7 F. Manfaat Penelitian .................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................. 9

A. Pendidikan Karakter .................................................................. 9 1. Pengertian Pendidikan Karakter ........................................... 9 2. Kedudukan Pendidikan Karakter ......................................... 32 3. Metode atau Evaluasi ........................................................... 34

B. Karakter Religius ...................................................................... 41 1. Pengertian Karakter Religius ............................................... 41 2. Ciri-ciri Karakter Religius .................................................... 44 3. Metode Pembentukan Karakter Religius .............................. 47

C. Pendidikan Kepramukaan ......................................................... 51 1. Pengertian Pendidikan Kepramukaan .................................. 51 2. Kedudukan Kepramukaan .................................................... 52 3. Nilai Religius dalam Kegiatan Kepramukaan ...................... 54

xv

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

D. Pengaruh Pend. Kepramukaan Terhadap Karakter Religius ..... 57 E. Penelitian Terdahulu Relevan ................................................... 63 F. Hipotesis Penelitian................................................................... 64

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 66

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................... 66 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 67 C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................ 68 D. Data dan Sumber Data .............................................................. 70 E. Kehadiran Peneliti ..................................................................... 73 F. Tekhnik Pengumpulan Data ...................................................... 74 G. Pengecekan Keabsahan Data .................................................... 77 H. Kisi-kisi Instrumen .................................................................... 78 I. Kalibrasi Instrumen ................................................................... 85 J. Tekhnik Analisis Data ............................................................... 91

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 97

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 97 1. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 972. Karakter Siswa yang Menjadi Responden ........................... 1033. Pengujian Hipotesis Statistik ................................................ 105

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 111

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 116

A. Kesimpulan ..................................................................................... 116 B. Saran ............................................................................................... 117

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 118

xvi

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Nilai-nilai Inti dalam Pendidikan Karakter Indonesia .................... 26

TABEL 2.2 Nilai Turunan dari Nilai Inti Pendidikan Karakter Indonesia ........ 27

TABEL 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 69

TABEL 3.2 Pedoman Wawancara ..................................................................... 79

TABEL 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pendidikan Kepramukaan .............................. 80

TABEL 3.4 Kisi-kisi Instrumen Karakter Religius............................................ 81

TABEL 3.5 Instrumen Observasi ....................................................................... 85

TABEL 3.6 Daftar Ceklis Dokumen .................................................................. 85

TABEL 3.7 Kriteria Pemberian Angka atau Skor ............................................. 86

TABEL 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Pendidikan Kepramukaan .............. 87

TABEL 3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Karakter Religius ........................... 89

TABEL 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Pendidikan Kepramukaan ............................ 91

TABEL 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Karakter Religius ......................................... 92

TABEL 3.12 Pedoman Koefisien Korelasi .......................................................... 96

TABEL 4.1 Presentasi Jumlah Keseluruhan Siswa ........................................... 99

TABEL 4.2 Daftar Guru SD Ar-Ridha Al-Salaam ............................................ 101

TABEL 4.3 Struktur Organisasi SD Ar-Ridha Al-Salaam ................................ 103

TABEL 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Tingkatan Usia ........................ 105

TABEL 4.5 Deskripsi Statistik .......................................................................... 106

TABEL 4.6 Hasil Pengujian Normalitas Data ................................................... 107

TABEL 4.7 Hasil Pengujian Linearitas Data ..................................................... 108

TABEL 4.8 Hasil Pengujian Homogenitas Data ............................................... 109

TABEL 4.9 Hasil Uji Korelasi ........................................................................... 110

TABEL 4.10 Hasil Uji Pengaruh, Koefisien dan Uji t ......................................... 110

xviii

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.6 Histogram Kepramukaan ........................................................... 107

GAMBAR 4.7 Histogram Karakter Religius ..................................................... 108

GAMBAR 4.8 Koefisien Determinasi Variabel X terhadap Y ............................ 110

xix

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Izin Penelitian .................................................................. 120

LAMPIRAN 2 Surat Balasan Penelitian ............................................................ 121

LAMPIRAN 3 Angket Pendidikan Kepramukaan ............................................. 122

LAMPIRAN 4 Angket Karakter Religius .......................................................... 128

LAMPIRAN 5 Hasil Wawancara ...................................................................... 133

LAMPIRAN 7 Hasil Uji Validitas Angket ........................................................ 136

LAMPIRAN 8 Hasil Uji Reliabilitas Angket .................................................... 138

LAMPIRAN 9 Dokumentasi Penelitian ............................................................ 140

xx

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Diantara persoalan yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini adalah

tentang penurunan karakter religius anak bangsa. Karakter religius merupakan hal yang sangat penting dan paling mendasar dalam dunia pendidikan. Sekolah memang bertujuan untuk melahirkan manusia cerdas, namun pada kenyataannya kurang memiliki kesadaran akan pentingnya nilai-nilai moral, religius dan sopan santun dalam hidup bermasyarakat. Ini tampak dalam kasus tawuran antarsekolah, antarfakultas, antarperguruan tinggi dan tindakan kekerasan yang hidup di dunia pendidikan formal (Basri, 2015). Lulusan perguruan tinggi yang mulai bekerja, tergiur berbuat tidak jujur disebabkan oleh hilangnya karakter religius dalam diri seseorang (Wahyu, 2011).

Mochtar Lubis (1988) mengungkapkan bahwa ciri pertama manusia Indonesia adalah hipokrisi atau munafik, kedua segan dan enggan bertanggung jawab atas perbuatannya, ketiga berjiwa feodal, keempat masih percaya takhayul, dan kelima manusia Indonesia tidak hemat atau boros. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa realitasnya manusia Indonesia masih memiliki sifat yang buruk dalam menjalankan nilai etika dan moral.

Strategi pembelajaran moral oleh para guru, pendidik, bahkan orang tua sangat diperlukan bagi pelajar remaja karena banyaknya perilaku amoral pelajar seperti mencontek saat ujian atau ulangan harian, membolos sekolah, merokok, pacaran, serta berkelahi antar teman atau tawuran. Berdasarkan penelusuran melalui media massa, didapatkan beberapa fenomena remaja yang cenderung termasuk dalam tindakan amoral. Dalam Republika.co.id (2014), Indonesia Police Watch (IPW) melihat kecenderungan meningkatnya angka perkosaan di Indonesia tahun 2014. Menurut Neta S. Pane, tahun 2013 setiap bulan terdapat tiga sampai empat kasus perkosaan di seluruh Indonesia. Tercatat hingga 50 persen pelaku perkosaan adalah anak berusia di bawah 20 tahun. Dalam news.detik.com (2014) diberitahukan dua remaja mabuk menghina polisi dan mengeluarkan kata-kata kotor di depan Polsek Sleman, Yogyakarta.

Jadi, dalam kondisi kehidupan bangsa di mana nilai etika dan moral mengalami krisis, dunia pendidikan formal hanya mementingkan aspek kognitif atau konten pengetahuan, tanpa diimbangi penanaman nilai-nilai keluhuran martabat manusia dan pengetahuan religius, belum memberikan sumbangan besar bagi perwujudan masyarakat adil dan makmur. Selain itu dunia pendidikan Indonesia memiliki sistem kurikulum atau materi serta

1

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

2

sistem pembinaan di sekolah masih didominasi oleh teori bukan praktek (Abong, 2015). sehingga menyebabkan siswa hanya tahu tentang teori, dan sulit untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam dunia pendidikan kita sekarang ini, tidak boleh lagi terjadi proses pendidikan yang lebih mendahulukan prestasi akademik sedangkan pembinaan manusia sebagai pribadi yang berkarakter dilalaikan. Predikat bangsa Indonesia yang ramah dan sopan menjadi kehilangan makna, manakala pembangunan karakter bangsa menjadi kabur dilanda isu kekerasan dan korupsi (Azet, et al, 2010).

Mempertimbangkan berbagai permasalahan yang dunia pendidikan hadapi, seperti dikemukakan di atas, pendidikan karakter religius merupakan langkah penting dan strategis dalam membangun kembali jati diri bangsa. Terbentuknya karakter religius peserta didik yang kuat dan kokoh diyakini merupakan hal penting dan mutlak dimiliki peserta didik untuk menghadapi tantangan hidup di masa akan datang. Pengembangan karakter yang diperoleh melalui pendidikan, baik pada tingkat sekolah maupun perguruan tinggi diharapkan dapat mendorong mereka menjadi anak-anak bangsa yang memiliki kepribadian unggul seperti diharapkan dalam tujuan pendidikan nasional.

Menurut Fitri (2012:156), pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Karena itu, pembelajaran nilai-nilai karakter seharusnya tidak hanya diberikan pada arah kognitif saja, tetapi menyentuh pada internalisasi dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di sekolah dan di masyarakat.

Pendidikan karakter memang harus dilakukan sejak dini terutama dengan menanamkan nilai karakter religius. Nilai karakter religius penting ditanamkan pada siswa, sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarakat agar tidak melakukan tindakan menyimpang. Pada dasarnya karakter religius mengacu pada nilai-nilai dasar yang terdapat dalam agama islam (Siswanto, 2013: 99). Karakter religius wajib diberikan dilingkungan keluarga, sekolah, dan dapat menopang satu sama lain (Syarbini, 2012: 22). Bahkan kegiatan ekstrakurikuler sekolah yang padat, pelajaran tambahan, les di luar jam sekolah diharapkan mampu membendung pengaruh sosial yang menyimpang agar karakteristik anak didik atau peserta didik terbentuk sedemikian rupa (Syarbini, 2012: 61).

Pendidikan tambahan yang diselenggarakan suatu lembaga pendidikan pada jam sekolah mempunyai pengaruh besar sebagai penopang pelajaran kurikuler lembaga pendidikan, dengan menerapkan nilai-nilai pada buku SKU (Syarat Kecakapan Umum) atau buku pengantar kepramukaan

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

3

kepada siswa oleh pembina, guru kelas, atau guru mata pelajaran berkenaan dengan proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlaq mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan (Junaedi, 2018: 249). Pelajaran kurikuler sebagai inti dari sebuah kegiatan belajar mengajar haruslah mempunyai penopang dan dukungan internal maupun eksternal.

Pendidikan kepramukaan sendiri diadakan dengan maksud memberikan wadah kepada generasi muda yang banyak menghasilkan karya sebagai bekal kelangsungan hidup yang penuh tantangan di kemudian hari. Kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan dimaksudkan untuk mempersiapkan generasi muda sebagai calon pemimpin bangsa agar memiliki watak, kepribadian dan akhlaq mulia, serta keterampilan hidup prima (Mulyasa, 2011: 267). Pendidikan kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, disiplin, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK dan MK) yang sasaran akhirnya yaitu pembentukan karakter anak didik yang baik (Risky, 2007: 11).

Kegiatan kepramukaan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan dengan pendidikan karakter bangsa. Terbukti dengan kesamaan nilai-nilai pendidikan karakter dengan nilai-nilai yang tertanam dalam Dasa Dharma Pramuka (Sumarto, dkk., 2013). Sehingga sangatlah tepat bila melalui kegiatan kepramukaan pendidikan karakter dibentuk. Oleh karena itu, sangatlah penting peneliti untuk mengkaji dan meneliti lebih dalam tentang bagaimana kegiatan kepramukaan dalam menciptakan karakter religius siswa yang terbentuk pada suatu lembaga pendidikan.

Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pendidikan kepramukaan dapat menumbuhkan berbagai karakter siswa yang baik diantaranya disiplin, bertanggung jawab, sopan,cinta alam dan teman, saling mengargai, rasa takut pada Tuhan, peduli lingkungan (Yuliani, 2016; Sumarto, dkk., 2013). Penelitian tentang pengaruh dan hubungan pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius siswa perlu dilakukan mengingat telah hilangnya karakter religius anak bangsa dan penelitian tentang pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius siswa masih jarang dilakukan, karena pada umumnya penelitian terdahulu hanya meneliti tentang pengaruh kepramukaan terhadap pendidikan karakter yang lebih bersifat nasionalis, padahal karakter yang utama diterapkan pada siswa adalah karakter religius, karena jika siswa sudah tertanam watak religius, permasalahan yang sekarang banyak terjadi dapat teratasi.

Dengan melihat uraian di atas, peneliti memilih tempat penelitian di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok dengan alasan sekolah tersebut mempunyai berbagai macam program kegiatan, yang salah satunya adalah

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

4

kegiatan wajib kepramukaan, yang bertujuan untuk membentuk siswa-siswinya menjadi pribadi yang bertakwa, cerdas, terampil, sehat jasmani maupun rohani, berakhlaq mulia, bertanggung jawab, serta berguna bagi bangsa dan negara. Disamping itu Sekolah tersebut mempunyai prestasi keunggulan dibanding sekolah lain khususnya di Kota Depok dari bidang kepramukaan dalam setiap perlombaan dan perkemahan.

Menurut pandangan peneliti, tak banyak sekolah ataupun lembaga yang memperhatikan pelaksanaan serta manfaat kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan dalam membentuk karakter religius siswa. Kebanyakan lembaga pendidikan yang menyelanggarakan kegiatan pramuka hanya sekedar formalitas dan pelengkap semata. Maka dari itu, peneliti memilih Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok yang memperhatikan setiap kegiatan dan pelaksanaan pendidikan kepramukaan, terutama dalam membentuk karakter religius siswa. Dari latar belakang pemikiran di atas, maka peneliti bermaksud mengangkat permasalahan tersebut menjadi penelitian tesis dengan judul “Pengaruh Pendidikan Kepramukaan dalam Membentuk Karakter Religius Siswa di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok Jawa Barat.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis, peneliti memberikan identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut : 1. Maraknya kasus tawuran antarsekolah, antarfakultas, antarperguruan

tinggi dan tindakan kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan formal.

2. Manusia Indonesia masih memiliki sifat yang buruk dalam menjalankan nilai etika dan moral.

3. Dunia pendidikan terlalu mementingkan prestasi akademik dibandingkan penerapan nilai moral dan etika serta karakter religius siswa.

4. Kurangnya kesadaran siswa dalam menanamkan sikap religius. 5. Pentingnya penanaman pendidikan kepramukaan melalui kegiatan

kepramukaan

C. Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya perkembangan yang ditemukan dalam

permasalahan ini, maka penulis merasa perlu untuk membuat batasan-batasan masalah yang jelas mengenai apa yang akan menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini. Beberapa batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut :

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

5

1. Membahas pendidikan kepramukaan sebagai bagian dari sistem pendidikan karakter yg meliputi tujuan, nilai-nilai kepramukaan, dan pembinaan kepramukaan

2. Membahas karakter religius yang meliputi tentang pengertian, ciri-ciri, nilai-nilai atau aspek karakter religius dan metode pembentukan karakter religius.

3. Membahas pengaruh antara pendidikan kepramukaan dengan karakter religius, dan sejauh mana pengaruh pendidikan kepramukaan tersebut terhadap pendidikan karakter religius pada siswa.

D. Rumusan Masalah Pokok masalah utama dalam penelitian ini adalah pendidikan kepramukaan dan hubungannya dengan karakter religius siswa di sekolah ar-ridha al salaam. Penelitian ini akan membahas empat permasalahan: 1. Bagaimana karakter religius yang meliputi pengertian, ciri, nilai atau

aspek karakter religius dan metode pembentukan karakter religius ? 2. Bagaimana pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan sebagai bagian

dari sistem pendidikan karakter yang meliputi tujuan, nilai kepramukaan dan pembinaan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al Salaam ?

3. Sejauh mana pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius di Sekolah Ar-Ridha Al Salaam ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Menjelaskan karakter religius yang meliputi pengertian, ciri, nilai atau

aspek karakter religius dan metode pembentukan karakter religius. 2. Menjelaskan pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan sebagai

bagian dari sistem pendidikan karakter yang meliputi tujuan, nilai kepramukaan dan pembinaan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al Salaam.

3. Mengevaluasi sejauh mana pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius di Sekolah Ar-Ridha Al Salaam.

F. Manfaat Penelitian

1) Secara akademik penelitian ini dapat memperkaya atau memperluas kajian tentang pentingnya pendidikan kepramukaan dalam pembentukan karakter religius.

2) Secara administratif penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengambil kebijakan dan stake holder pendidikan bagaimana pembentukan karakter religius dapat dibentuk dan ditanamkan pada diri anak bangsa.

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pendidikan Karakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau kelompok untuk dapat memahami sesuatu yang sebelumnya mereka tidak memahami. Pengalaman itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang atau kelompok dengan lingkungannya. Interaksi itu menimbulkan proses perubahan yang menghasilkan perkembangan (development) bagi kehidupan seseorang atau kelompok dalam lingkungannya (Ambarjaya, 2012: 7).

Pengertian pendidikan bukan hanya untuk diketahui belaka melainkan dengan memahaminya lalu berusaha untuk menjalankan perosesnya berdasarkan apa yang memang tertuang dalam pengertian pendidikan tersebut. Kita terlalu sering melihat berbagai kejadian nyata yang mencoreng nama baik dari pendidikan tersebut mungkin salah satu penyebabnya adalah dikarenakan mereka tidak menguasai nilai - nilai apa yang di artikan dalam kata pendidikan itu sendiri.

Menurut Ensiklopedi Pendidikan Indonesia, pendidikan yaitu proses membimbing manusia atau anak didik dari kegelapan, ketidaktahuan, kebodohan, dan kecerdasan pengetahuan. Dalam UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003: Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan, dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat. Kemudian pada penjabaran istilah pendidikan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya

Dalam buku At-tarbiyyah wa Ta’lim karangan Mahmud Yunus, definisi pendidikan adalah yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan

6

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

7

apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.

Secara etimologi karakter berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlaq atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Sedangakan secara terminologis adalah sifat yang mantap, stabil dan khusus yang melekat pada pribadi seseorang yang membuatnya bersikap dan bertindak secara spontanitas, tidak dapat dipengaruhi oleh sebuah keadaan dan tanpa memerlukan pemikiran terlebih dahulu (Syarbini, 2012: 15).

Secara bahasa karakter berasal dari bahasa latin “kharakter” “Kharassein”, “kharax”, dalam bahasa inggris: “character” dan Indonesia “karakter”. Yunani “character dari charassein” artinya membuat tajam, membuat dalam. Jika dalam kamus Poerwadarminta, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Ciri pribadi meliputi hal-hal seperti prilaku, kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan, kemampuan, kecendrungan, potensi, nilai-nilai, dan pola-pola pemikiran.

Karakter (character) mengacu pada serangkaian sikap (atitudes),perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills). Karakter meliputi sikap seperti keinginan untuk melakukan hal yang baik, kapasitas intelektual seperti berpikir kritis dan alasan moral, perilaku seperti jujur dan bertanggung jawab, mempertahankan prinsip-prinsip moral dalam situasi penuh ketidakadilan, kecakapan interpersonal dan emosional yang memungkinkan seseorang berinteraksi secara efektif dalam berbagai keadaan, dan komitmen untuk berkontribusi dengan komunitas dan masyarakatnya. Karakter, secara umum diasosiasikan sebagai temperamen yang memberinya sebuah definisi yang menekankan pada unsur psikososial. Istilah karakter dianggap sama dengan kepribadian sebagai ciri atau karakteristik atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber pada bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga (Koesoema, 2007: 79 – 80).

Sementara menurut pusat Bahasa Depdiknas, karakter adalah bawaan hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, prilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen, dan watak, sementara itu yang disebut dengan berkarakter ialah berkepribadian, berprilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Ryan dan Bohlin, mendefinisikan bahwa karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (loving the good), dan melakukan kebaikan (doing the good). Dalam pendidikan karakter, kebaikan itu seringkali dirangkumkan dalam sederet sifat-sifat yang baik.

Dalam bukunya Muchlas Samani dengan judul “Konsep dan Model Pendidikan Karakter”. Karakter dimaknai sebagai cara berfikir dan

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

8

berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap mempertanggung jawabkan setiap akibat dari keputusannya. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam fikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, adat istiadat, dan estetika. Karakter adalah perilaku yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bersikap maupun dalam bertindak. Warsono dkk. (2010) mengutip Jack Corley dan Thomas Phillip (2000) menyatakan: “Karakter merupakan sikap dan kebiasaan seseorang yang memungkinkan dan mempermudah tindakan moral”

Sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa, karakter merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antar-manusia. Secara universal berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup bersama berdasarkan atas pilar:

a. kedamaian (peace), b. menghargai (respect), c. kerja sama (cooperation), d. kebebasan (freedom), e. kebahagiaan (happiness), f. kejujuran (honesty), g. kerendahan hati (humility), h. kasih sayang (love), i. tanggung jawab (responsibility), j. kesederhanaan (simplicity), k. toleransi (tolerance), l. dan persatuan (unity) (Mahmud, 2014: 32).

Karakter dipengaruhi oleh hereditas (pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis atau secara sosial), Perilaku seorang anak sering kali tidak jauh dari perilaku ayah atau ibunya. Dalam bahasa Jawa dikenal istilah “Kacang ora ninggal lanjaran” (Pohon kacang panjang tidak pernah meninggalkan kayu atau bambu tempatnya melilit dan menjalar). Kecuali itu lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam ikut membentuk karakter.

Mengacu pada berbagai pengertian dan definisi karakter tersebut di atas, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakter, maka karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan,

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

9

yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Ibn Miskawaih memandang manusia adalah makhluk yang memiliki keistimewaan karena dalam kenyataannya manusia memiliki daya pikir dan manusia juga sebagai mahkluk yang memiliki macam-macam daya. Ibn Miskawaih menonjolkan kelebihan jiwa manusia atas jiwa binatang dengan adanya kekuatan berfikir yang menjadi sumber tingkah laku, yang selalu mengarah kepada kebaikan. Menurut Ibn Miskawaih dalam diri manusia ada tiga kekuatan yang bertingkat-tingkat dari tingkat yang paling rendah yaitu:

1) Daya bernafsu (an-nafs al-bahimiyyat) sebagai daya terendah.

2) Daya berani (an-nafs as-sabu’iyyat/al-Ghadabiyyah) sebagai daya pertengahan.

3) Daya berpikir (an-nafs an-nathiqat ) sebagai daya tertinggi. Kekuatan berfikir manusia itu dapat menyebabkan hal positif dan

selalu mengarah kepada kebaikan, tetapi tidak dengan kekuatan berpikir binatang. Jiwa manusia memiliki kekuatan yang bertingkat-tingkat:

1) Al-Nafs al-Bahimmiyyah adalah jiwa yang selalu mengarah kepada kejahatan atau keburukan.

2) Al-Nafs al-Sabu’iyyah/al-Ghadabiyyah adalah jiwa yang mengarah kepada keburukan dan sesekali mengarah kepada kebaikan.

3) Al-Nafs al-Nathiqah adalah jiwa yang selalu mengarah kepada kebaikan.

Ketiga daya ini merupakan daya menusia yang asal kejadiannya berbeda. Unsur rohani berupa bernafsu (An-Nafs Al-Bahimmiyyah) dan berani (al-Nafs as-Sabu’iyyah/al-Ghadabiyyah) berasal dari unsur materi sedangkan berpikir (an-Nafs an-Nathiqah) berasal dari Ruh Tuhan karena itu Ibn Miskawaih berpendapat bahwa kedua an-nafs yang berasal dari materi akan hancur bersama hancurnya badan dan an-nafs an-nathiqat tidak akan mengalami kehancuran. (Ibn Miskawaih, 2010: 31).

Ibnu Miskawaih mengatakan bahwa hubungan jiwa al-Bahimmiyah/as-syahwiyyah (bernafsu) dan jiwa as-Sabu’iyyah/al-Ghadabiyyah (berani) dengan jasad pada hakikatnya sama dengan hubungan saling mempengaruhi.

Menurut Ibn Miskawaih penciptaan yang tertinggi adalah akal sedangkan yang terendah adalah materi. Akal dan jiwa merupakan sebab adanya alam materi (bumi), sedangkan bumi merupakan sebab adanya tubuh manusia. Pada diri manusia terdapat jiwa berfikir yang hakikatnya adalah akal yang berasal dari pancaran Tuhan. Dalam diri manusia terdapat tiga daya jiwa (al-Nafs al-Bahimiyyah, al-Nafs as-Sabu’iyyah/al-Ghadabiyyah,

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

10

al-Nafs al-Natiqah). Daya bernafsu dan berani berasal dari unsur materi, sedangkan daya berfikir berasal dari ruh Tuhan yang tidak akan mengalami kehancuran.

Ibn Miskawaih dalam kitab Tahzib al-Akhlaq, menggambarkan bagaimana bahwa jika daya-daya jiwa manusia bekerja secara harmonis dan senantiasa merujuk pada akal dapat melahirkan perbuatan-perbuatan moral yang akan menguntungkan bagi manusia dalam kehidupannya di dunia. Stabilitas fungsi daya-daya jiwa ini pun sangat tergantung pada factor pendidikan yang sedemikian rupa akan membentuk tata hubungan fungsional daya-daya jiwa dalam membuat keputusan-keputusan yang memang diperlukan manusia dalam merealisasikan nilai-nilai moral dalam kehidupan. Dan oleh karena penjagaan kerja akal agar selalu berjalan sesuai dengan naturalnya merupakan prasyarat bagi perwujudan nilai-nilai moral, maka pembinaannya merupakan suatu kemestian dalam dunia pendidikan. (Ibn Miskawaih, 2010: 32).

Dari definisi dapat disimpulkan bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seseorang sehingga telah terjadi kepribadiannya. Allah SWT berfirman dalam Q.S An-Nisa ayat 36:

والمساكين واليتامى وبالوالدين إحسانا وبذي القربى ◌ اعبدوا الله ولا تشركوا به شيئا و ◌ والجار الجنب والصاحب بالجنب وابن السبيل وما ملكت أيمانكم والجار ذي القربى

من كان مختالا فخورا يحب ن الله لا إ Artinya : Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (QS An-Nisa : 36).

Mempelajari ilmu akhlak akan membuahkan hikmah yang besar bagi yang mempelajarinya, antara lain:

1) Kemajuan rohaniSeseorang dapat membedakan mana perbuatan baik dan buruk.Seseorang akan selalu berusaha memelihara diri agar senantiasaberada digaris akhlak yang mulia, dan menjauhi segala bentuktindakan yang tercela yang dimurkai oleh Allah.

2) Penuntun kebaikanBukan hanya sekedar memberitahu mana yang baik dan buruk,melainkan juga mempengaruhi dan mendorong manusia supayamembentuk hidup yang lurus dengan melakukan kebaikan yangmendatangkan manfaat bagi sesama manusia.

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

11

3) Kebutuhan primer dalam keluarga Akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan keluarga sejahtera. Keluarga yang tidak dibina dengan tonggak akhlak yang baik, tidak akan bahagia, sekalipun bergelimang kekayaan. Keharmonisan keluarga terlahir dari akhlak yang luhur.

4) Kerukunan antar tetangga Untuk membina kerukunan antar tetangga diperlukan pergaulan yang baik, dengan jalan mengindahkan kode etik bertetangga. (Muhammad Alim, 2006: 152).

Manusia menjadi manusia yang sebenarnya jika memiliki jiwa yang cerdas. Dengan jiwa yang cerdas itu, manusia terangkat derajatnya, setingkat malaikat, dan dengan jiwa yang cerdas itu pula manusia dibedakan dari binatang. Manusia yang paling mulia adalah yang paling besar kadar jiwa cerdasnya, dan dalam selalu cenderung mengikuti ajakan jiwa yang cerdas itu. Manusia yang dikuasai hidupnya oleh dua macam jiwa lainnya (kebinatangan dan binatang buas), maka turunlah derajatnya dari derajat kemanusiaan. Mana yang lebih dominan diantara dua macam jiwa yang lain tadi, maka demikianlah kadar turun derajat kemanusiaannya. Manusia harus pandai menentukan pilihan untuk menundukan dirinya dalam derajat mana yang seharusnya. (A. Musthofa, 2009: 173-174).

Sehubungan dengan kualitas dari tingkatan-tingkatan jiwa yang tiga macam tersebut, Ibn Miskawaih mengatakan bahwa jiwa yang rendah atau buruk (al-Nafs al-Bahimiyyah), nafsu kebinatangan mempunyai sifat-sifat: ujub, sombong, pengolok-olok, penipu dan takabur. Sedangkan jiwa yang cerdas (an-Nafs an-Nathiqah) mempunyai sifat adil, harga diri, berani, pemurah, benar dan cinta. (Abu Bakar Atjeh, 1970: 150).

Karakter menurut Lickona terbagi atas beberapa bagian yang tercakup di dalamnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Lickona di bawah ini.

Character so conceived has three interrelated parts: moral knowing, moral feeling, and moral behavior. Good character consists of knowing the good, desiring the good, and doing the good, habits of the mind, habits of the heart, and habits of action. All three are necessary for leading a moral life, all three make up moral maturity. When we think about the kind of character we want for our children, it's clear that we want them to be able to judge what is right, care deeply about what is right, and then do what they believe to be right, even in the face of pressure from without and temptation from within.(Lickona, 2013: 51).

Berdasarkan pendapat Lickona di atas dapat dijelaskan bahwa karakter terdiri atas tiga korelasi antara lain moral knowing, moral feeling,

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

12

dan moral behavior. Karakter itu sendiri terdiri atas, antara lain: mengetahui hal-hal yang baik, memiliki keinginan untuk berbuat baik, dan melaksanakan yang baik tadi berdasarkan atas pemikiran, dan perasaan apakah hal tersebut baik untuk dilakukan atau tidak, kemudian dikerjakan. Ketiga hal tersebut dapat memberikan pengarahan atau pengalaman moral hidup yang baik, dan memberikan kedewasaan dalam bersikap.

Mengacu pada berbagai pengertian dan definisi karakter tersebut di atas, maka karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, fikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter dapat pula dimaknai sebagai upaya terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil. Pendidikan karakter juga dapat dimaknai sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Penanaman nilai warga sekolah maknanya bahwa pendidikan karakter baru akan efektif jika tidak hanya siswa, tetapi juga para guru, kepala sekolah dan tenaga non-pendidik di sekolah semua harus terlibat dalam pendidikan karakter.

Dalam rencana nasional Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010) disebutkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, moral dan akhlaq yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari hari dengan sepenuh hati (Koesoema, 2007: 16).

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

13

Pendidikan karakter merupakan upaya mengembangkan potensi peserta didik dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa agar mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai warganegara.

Dalam prespektif Islam, pendidikan karakter secara teoretik sebenarnya telah ada sejak Islam diturunkan di dunia; seiring dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak (karakter) manusia. Ajaran Islam sendiri mengandung sistematika ajaran yang tidak hanya menekankan pada aspek keimanan, ibadah dan mu’amalah, tetapi juga akhlak. Pengamalan ajaran Islam secara utuh (kaffah) merupakan model karakter seorang muslim, bahkan dipersonifikasikan dengan model karakter Nabi Muhammad SAW, yang memiliki sifat Shidiq, Tabligh, Amanah, Fathonah (STAF) (Mulyasa 2011: 5).

Menurut Sjarkawi (2006: 1) bahwasanya: “Karakter adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir”.

Rahardjo (2010: 16) berpendapat bahwa: “Pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistic yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

Definisi di atas tampaknya masih bersifat umum. Secara rinci Prasetyo dan Rivasintha (2013: 30) mendefinisikan bahwa: “Pengertian Pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter adalah dengan mampu menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik sebagai fondasi agar terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga nantinya bisa menjadi manusia insan kamil yang memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan

Sedangkan menurut Thomas Lickona, pendidikan karakter adalah upaya terencana dalam membantu seseorang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika/moral. Perhatian Lickona terhadap nilai-nilai

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

14

karakter dan pengembangannya telah menjadi kajian dalam beberapa tahun terakhir. Lickona berfokus kepada bagaimana menerapkan nilai-nilai karakter dari hal-hal yang sangat sederhana yang pada akhirnya akan memberikan dampak yang sangat besar dimasa yang akan datang bagi setiap individu yang mampu melaksanakan nilai-nilai karakter itu sendiri dengan baik. Sebagaimana contoh-contoh sederhana yang dikemukakan oleh Lickona yang memberikan dampak dan pemahaman yang sangat mendalam mengenai implementasi nilai-nilai karakter, “We don't want them to lie, cheat on tests, take what's not theirs, call names, hit each other, or be cruel to animals; we do want them to tell the truth, play fair, be polite, respect their parents and teachers, do their schoolwork, ad be kind to others (Lickona, 2013: 41).

Dapat dijelaskan bahwa, dengan mengutamakan nilai kejujuran, tentu siswa diminta untuk tidak mencontek saat mengerjakan tugas atau ujian, tidak mengambil barang yang bukan haknya, memanggil dengan panggilan yang baik, menyayangi teman, dan memperlakukan hewan dengan baik. Dengan demikian, jelas bahwa kita menginginkan agar peserta didik kita berkata jujur (tidak bohong), adil, sopan santun, menghormati orang tua dan guru, mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan bersikap baik kepada setiap orang.

Dalam rencana nasional Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010) disebutkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, moral dan akhlaq yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik buruk, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari hari dengan sepenuh hati (Koesoema, 2007: 16).

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.

Pendidikan karakter merupakan upaya mengembangkan potensi peserta didik dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa agar mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan sebagai warganegara.

Dalam prespektif Islam, pendidikan karakter secara teoretik sebenarnya telah ada sejak Islam diturunkan di dunia; seiring dengan diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk memperbaiki atau menyempurnakan akhlak (karakter) manusia. Ajaran Islam sendiri mengandung sistematika ajaran yang tidak hanya menekankan pada aspek

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

15

keimanan, ibadah dan mu’amalah, tetapi juga akhlak. Pengamalan ajaran Islam secara utuh (kaffah) merupakan model karakter seorang muslim, bahkan dipersonifikasikan dengan model karakter Nabi Muhammad SAW, yang memiliki sifat Shidiq, Tabligh, Amanah, Fathonah (STAF) (Mulyasa 2011: 5).

Menurut Sjarkawi (2006: 1) bahwasanya: “Karakter adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang sejak lahir”.

Rahardjo (2010: 16) berpendapat bahwa: “Pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistic yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.

Definisi di atas tampaknya masih bersifat umum. Secara rinci Prasetyo dan Rivasintha (2013: 30) mendefinisikan bahwa: “Pengertian Pendidikan karakter sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter adalah dengan mampu menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik sebagai fondasi agar terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga nantinya bisa menjadi manusia insan kamil yang memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan

Sedangkan menurut Thomas Lickona, pendidikan karakter adalah upaya terencana dalam membantu seseorang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika/moral. Perhatian Lickona terhadap nilai-nilai karakter dan pengembangannya telah menjadi kajian dalam beberapa tahun terakhir. Lickona berfokus kepada bagaimana menerapkan nilai-nilai karakter dari hal-hal yang sangat sederhana yang pada akhirnya akan memberikan dampak yang sangat besar dimasa yang akan datang bagi setiap individu yang mampu melaksanakan nilai-nilai karakter itu sendiri dengan baik. Sebagaimana contoh-contoh sederhana yang dikemukakan oleh Lickona yang memberikan dampak dan pemahaman yang sangat mendalam mengenai implementasi nilai-nilai karakter, “We don't want them to lie, cheat on tests, take what's not theirs, call names, hit each other, or be cruel to animals; we do want them to tell the truth, play fair, be polite, respect their

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

16

parents and teachers, do their schoolwork, ad be kind to others (Lickona, 2013: 41).

Dapat dijelaskan bahwa, dengan mengutamakan nilai kejujuran, tentu siswa diminta untuk tidak mencontek saat mengerjakan tugas atau ujian, tidak mengambil barang yang bukan haknya, memanggil dengan panggilan yang baik, menyayangi teman, dan memperlakukan hewan dengan baik. Dengan demikian, jelas bahwa kita menginginkan agar peserta didik kita berkata jujur (tidak bohong), adil, sopan santun, menghormati orang tua dan guru, mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh guru, dan bersikap baik kepada setiap orang.

a. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam publikasi Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan

Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional berjudul “Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter” telah mengidentifikasi sejumlah nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil kajian empirik Pusat Kurikulum yang bersumber dari agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah

1) Religius (sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain).

2) Jujur (perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan).

3) Toleransi (sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya).

4) Disiplin (tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan).

5) Kerja Keras (perilaku yang menunjukkan upaya yang sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas/belajar/pekerjaan dengan sebaik-baiknya).

6) Kreatif (berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki).

7) Mandiri (sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas).

8) Demokratis (cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain).

9) Rasa Ingin Tahu (sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar).

Page 35: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

17

10) Semangat Kebangsaan (cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya).

11) Cinta Tanah Air (cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa).

12) Menghargai Prestasi (sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.)

13) Bersahabat/Komunikatif (tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain).

14) Cinta Damai (Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya).

15) Gemar Membaca (kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebaikan bagi dirinya).

16) Peduli Lingkungan (sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang terjadi).

17) Peduli Sosial (sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan).

18) Tanggung Jawab (sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya ia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, Negara dan Tuhan Yang Maha Esa). (Kementrian Pendidikan Nasional, 2011: 2 – 3).

Nilai-nilai tersebut di atas dikristalkan, berdasarkan kebutuhan bangsa Indonesia saat ini, menjadi empat nilai-nilai inti (core values) yang akan dikembangkan di dalam implementasi nilai-nilai karakter di Indonesia. Nilai-nilai inti tersebut seperti terdapat dalam gambar di bawah ini.

Klasifikasi Otak Hati

Personal Cerdas Jujur

Sosial Tangguh Peduli

Page 36: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

18

Tabel 2.1 Nilai-nilai inti yang Dikembangkan Dalam Pendidikan Karakter di Indonesia

(Sumber: Muchlas Samani dan Hariyanto, 2011:134) Nilai-nilai inti tersebut, kemudian dapat dijabarkan menjadi nilai-

nilai turunan sebagai berikut (Hariyanto, 2011: 138).

No Nilai-nilai Inti Nilai-Nilai Turunan Personal

1. Jujur

Kesalehan, keyakinan, iman, dan takwa, integritas, dapat menghargai diri sendiri, dapat menghormati Sang Pencipta, bertanggung jawab, ketulusan hati (ikhlas), sportivitas, amanah

2. Cerdas

Analitis, berakal sehat, kuriositas, kritis, kreatif, inovatif, inisiatif, suka memecahkan masalah, produktivitas, kepercayaan diri, kontrol diri, disiplin diri, kemandirian, ketelitian, memiliki visi misi

Sosial

3. Peduli

Penuh kasih sayang, perhatian, kebajikan, kewarganegaraan, keadaban, komitmen, keharuan, kegotongroyongan, kesantunan, rasa hormat, demokratis, kebijaksanaan, disiplin, empati, kesetaraan, suka memberi maaf, persahabatan, kesehajaan (kesederhanaan), kedermawanan, kelemah lembutan, pandai berterima kasih, pandai bersyukur, suka membantu, suka menghormati, keramahtamahan, kemanusiaan, kerendahan hati, kesetiaan, kelembutan hati, moderasi, kepatuhan, keterbukaan, kerapian, patriotism, kepercayaan, kebanggaan, ketepatan waktu, suka menghargai, punya rasa humor, kepekaan, sikap berhemat, kebersamaan, toleransi, kebajikan, kearifan.

4. Tangguh

Kewaspadaan, antisipatif, ketegasan, kesediaan, keberanian, kehati-hatian, keriangan, suka berkompetensi, keteguhan, bersifat yakin, keterandalan, ketetapan hati, keterampilan, dan kecekatan, kerajinan, dinamis, daya upaya, ketabahan, keantusiasan, kebebasan, keluwesan,

Page 37: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

19

keceriaan, kesabaran, ketabahan, keuletan, suka mengambil resiko.

Tabel 2.2 Jabaran Nilai-nilai Turunan dari nilai-nilai Inti yang Dikembangkan dalam Pendidikan Karakter di Indonesia

b. Pendidikan Karakter di Indonesia Pendidikan karakter bukan merupakan hal baru dalam pendidikan

di Indonesia. Beberapa pendidik Indonesia modern yang kita kenal seperti R. A. Kartini, Ki Hajar Dewantara, Soekarno, Hatta, dan lain-lain telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa sesuai dengan konteks dan situasi yang mereka alami (Koesoema, 2010: 44).

Soekarno sebagai presiden pertama Republik Indonesia menegaskan: “Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building) karena character building inilah yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya, serta bermartabat. Kalau character building ini tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli.” (Hariyanto: 1 – 2).

R. A. Kartini juga menyadari bahwa dalam diri bangsanya ada sesuatu yang masih perlu dikembangkan. Meskipun pada akhirnya beliau tetap tidak berdaya menghadapi kekuatan kultur bangsanya sendiri, namun beliau telah memberikan pondasi penting bahwa sebuah bangsa akan memiliki karakter kalau penduduknya tidak tinggal selamanya dalam kegelapan pengetahuan melainkan hidup dalam terangnya pemikiran akal budi manusia yang terbukti telah membawa bangsa-bangsa lain mengenyam kemajuan (Koesoema, 2010: 45).

Mohammad Hatta merupakan pemikir cerdas lain yang kita miliki. Bagi beliau, karakter bangsa hanya bisa dibentuk jika masyarakatnya mampu mempergunakan daya fikir dan mampu merefleksikan budaya sendiri dalam pengembangan kehidupan bersama, yang tidak lain adalah perjuangan pemberdayaan (Koesoema, 2010: 46).

Bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan merupakan upaya menumbuhkan budi pekerti (karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak. Ketiganya tidak boleh dipisahkan, agar anak dapat tumbuh dengan sempurna. Jadi menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan karakter merupakan bagian penting yang tidak boleh dipisahkan dalam isi pendidikan kita. Di masa lalu juga pernah ada pelajaran budi pekerti, mata pelajaran Agama dan PKn sebenarnya juga bertujuan untuk menumbuh kembangkan karakter. Artinya, selama ini sebenarnya sudah ada pendidikan karakter, tetapi

Page 38: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

20

kurang mendapat perhatian, dan oleh karena itu sekarang diberi penekanan (Hariyanto: vii).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik benang merah bahwa gagasan dasar tentang pendidikan karakter itu sesunggunya bukan sesuatu yang asing bagi proses bersama di Indonesia. Mengapa para pemikir bangsa tersebut menjadi pelopor pergerakan nasional berhasil melahirkan pemikiran-pemikiran baru bagi proses pembentukan manusia dan bangsa Indonesia? Jawabannya adalah karena mereka memiliki cita-cita, idealisme untuk membangun manusia dan masyarakat Indonesia baru. Dasar idealisme ini adalah nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama, dan nilai-nilai pengetahuan. Titik pijak akan nilai-nilai inilah yang menggolongkan mereka menjadi pemikir idealis yang menjadi jiwa bagi pendidikan karakter sebuah bangsa. c. Dasar Hukum Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Dasar hukum pendidikan karakter ialah (Kemendiknas, 2010) 1) Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen, terutama dalam

pembukaan alinea ke-empat yang berintikan Pancasila sebagai dasar Negara, pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, jiwa bangsa, tujuan yang akan dicapai, perjanjian luhur bangsa, asas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, pengamalan pembangunan bangsa dan jati diri bangsa (Hariyanto: 21 – 24).

2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, terutama pada bab II pasal 4 yang berbunyi: “standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat”.

4) Permendiknas No 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan 5) Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, terutama

termaktub dalam pendahuluan: “Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Page 39: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

21

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangakan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

6) Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan. Dalam rumusan SKL tersebut secara implisit maupun eksplisit pada semua jenjang pendidikan memuat substansi nilai atau karakter (Hariyanto: 27).

7) Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional 2010-2014, bahwa pendidikan karakter sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya pencapaian visi pembangunan nasional (Hariyanto: 27).

d. Dasar Hukum Pelaksanaan Pendidikan Karakter Dasar hukum pendidikan karakter ialah (Kemendiknas, 2010)

1) Undang-Undang Dasar 1945 Amandemen, terutama dalam pembukaan alinea ke-empat yang berintikan Pancasila sebagai dasar Negara, pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, jiwa bangsa, tujuan yang akan dicapai, perjanjian luhur bangsa, asas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, pengamalan pembangunan bangsa dan jati diri bangsa (Hariyanto: 21 – 24).

2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 yang berbunyi: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, terutama pada bab II pasal 4 yang berbunyi: “standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat”.

4) Permendiknas No 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan 5) Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, terutama

termaktub dalam pendahuluan:

Page 40: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

22

“Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangakan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

6) Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar KompetensiLulusan. Dalam rumusan SKL tersebut secara implisit maupuneksplisit pada semua jenjang pendidikan memuat substansi nilaiatau karakter (Hariyanto: 27).

7) Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional 2010-2014,bahwa pendidikan karakter sudah menjadi bagian yang takterpisahkan dari upaya pencapaian visi pembangunan nasional(Hariyanto: 27).

2. Kedudukan Pendidikan KarakterKarakter merupakan kualitas atau kekuatan mental atau moral,

akhlak atau budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi pendorong dan penggerak, serta yang membedakan seorang individu dengan individu yang lainnya. Seseorang akan dapat dikatakan berkarakter ia jika telah berhasil menyerap nilai serta keyakinan yang telah dikehendaki atau yang ada dalam masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dan pedoman dalam hidupnya.

Secara sederhana, tujuan pendidikan karakter dapat dirumuskan menjadi “merubah manusia menjadi lebih baik, dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan”. Dalam konteks yang lebih luas, tujuan pendidikan karakter dapat dipilah menjadi tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek dari pendidikan karakter adalah penanaman nilai dalam diri siswa dan pembaharuan tata kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu. Tujuan jangka panjangnya adalah mendasarkan diri pada tanggapan aktif kontekstual individu, yang pada gilirannya semakin mempertajam visi hidup yang akan diraih lewat proses pembentukan diri secara terus menerus (on going formation) (Koesoema, 2010: 135).

Pendidikan karakter juga bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan.

Page 41: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

23

Melalui pendidikan karakter peserta didik diharapkan mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam prilaku sehari-hari.

Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukan budaya sekolah/madrasah yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol-simbol yang dipraktekkan oleh semua warga sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya (Mulyasa, 2011: 9).

Dalam setting sekolah, tujuan pendidikan karakter ialah: 1. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang

dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan;

2. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah;

3. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggungjawab pendidikan karakter secara bersama (Permana: 9).

Jadi, pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, fikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter dapat pula dimaknai sebagai upaya terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil. Pendidikan karakter juga dapat dimaknai sebagai suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Penanaman nilai warga sekolah maknanya bahwa pendidikan karakter baru akan efektif jika tidak hanya siswa, tetapi juga para guru, kepala sekolah dan tenaga non-pendidik di sekolah semua harus terlibat dalam pendidikan karakter.

Page 42: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

24

3. Metode atau Evaluasi Menurut bahasa evaluasi berasal dari bahasa Inggris,

“evaluation”, yang berarti penilaian atau penaksiran (Arikunto, 2003: 3). Sedangkan menurut pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur memperoleh kesimpulan. Dengan demikian secara sederhana dapat disimpulkan bahwa evaluasi pendidikan adalah penilaian untuk mengetahui proses pendidikan dan komponen-komponennya dengan instrument yang terukur (Sanjaya, 2005: 181).

Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setia jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban penyelenggaraan pendidikan.

Pembentukan dalam pendidikan karakter merupakan upaya yang harus melibatkan semua pihak rumah tangga, keluarga sekolah, dan lingkungan sekolah. Pendidikan karakter melalui sekolah merupakan usaha mulia yang mendesak untuk dilakukan. Bahkan ketika berbicara tentang masa depan, sekolah bertanggung jawab bukan hanya mencetak peserta didik yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam karakter kepribadian.

Usaha pembentukan dalam pendidikan karakter melalui sekolah, menurut Azyumardi Azra bisa dilakukan setidaknya melalui pendekatan sebagai berikut:

1. Menerapkan pendekatan modeling atau exemplary atau uswatun hasanah, yakni mensosialisasikan dan membiasakan lingkungan sekolah untuk menghidupkan dan menegakkan nilai-nilai akhlak dan moral yang benar melaui suri tauladan

2. Menjelaskan atau mengklarifikasi kepada peserta didik secara terus menerus tentang berbagai nilai yang baik dan nilai yang buruk.

3. Menerapkan pendidikan berdasarkan karakter (character based education). Hal ini bisa dilaksanakan dengan memasukkan pendidikan karakter ke dalam setiap pelajaran yang ada. Atau melakukan reorientasi baru baik dari segi isi dan pendekatan terhadap mata pelajaran yang relevan atau berkaitan seperti mata pelajaran pendidikan agama dan PKN, bisa pula mencakup seluruh mata pelajaran umum dan muatan lokal (Azra, 2002: 186 – 187).

Page 43: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

25

Jika dikaitkan antara evaluasi dengan pendidikan karakter hingga menjadi suatu term evaluasi berbasis pendidikan karakter adalah penilaian untuk mengetahui proses pendidikan dan komponen-komponennya dengan instrument yang terukur dan berlandaskan ketercapaian karakter yang diinginkan.

Pendidikan karakter menanamkan nilai-nilai yang sangat sinkron dengan pendidikan agama Islam dan secara tidak langsung maka untuk proses evaluasinya bisa digunakan evaluasi dalam wacana pendidikan Islam. Term atau istilah evaluasi dalam wacana pendidikan Islam tidak diperoleh padanan kata yang pasti, tetapi terdapat term atau istilah-istilah tertentu yang mengarah pada makna evaluasi. Istilah-istilah tersebut adalah (Ramayulis, 2004: 198).

a. Al-Hisab, memiliki makna menghitung, menafsirkan dan mengira. Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah SWT QS. Al-Baqarah ayat 284, dan Al-Ghasyiyah ayat 26.

وإن تبدوا ما في أنفسكم أو تخفوه ◌ لأرض ٱت وما في و لسم ٱله ما في ل ب من يشاء ◌ لله ٱيحاسبكم به كل لله على ٱو ◌ فـيغفر لمن يشاء ويـعذ ٢٨٤شيء قدير

“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(Q.S. Al-Baqoroh: 284).

٢٦ثم إن علينا حسابـهم “Kemudian Sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.”(Q.S. Al-Ghasyiyah: 26).

b. Al-Hukm, memiliki makna putusan atau vonis. Terdapat dalam firman Allah SWT QS. An-Naml ayat 78.

٧٨لعليم ٱلعزيز ٱوهو ۦإن ربك يقضي بينـهم بحكمه “Sesungguhnya Tuhanmu akan menyelesaikan perkara antara mereka dengan keputusan-Nya, dan dia Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”

c. Al-Qadha, artinya putusan. Terdapat dalam firman Allah SWT QS. Thaha ayat 72.

Page 44: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

26

قض ما أنت ٱف ◌ لذي فطرناٱت و لبـيـن ٱما جاءنا من قالوا لن نؤثرك على ا تقضي ه ◌ قاض نيا ٱة يـو لح ٱذه إنم ٧٢لد

“Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang Telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang Telah menciptakan Kami; Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu Hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia Ini saja.”

d. Al-Nazhr, artinya melihat terdapat dalam firman Allah QS. Al-Naml ayat 27.

٢٧ذبين لك ٱقال سننظر أصدقت أم كنت من “Berkata Sulaiman: "Akan kami lihat, apa kamu benar, ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta.”

e. Al-Imtihan, berarti ujian yang juga berasal dari kata mihnah. Bahkan dalam al-Qur’an terdapat surah yang menyatakan wanita-wanita yang diuji dengan menggunakan kata imtihan, yaitu surah Al-Mumtahanah. Yang berkatian dengan kata imtihan ini terdapat pada surah Al-Mumtahanah ayat 10.

ؤمن ٱلذين ءامنوا إذا جاءكم ٱأيـهاي لله أعلم ٱ◌ متحنوهن ٱت ف جر ت مه لم

لا هن حل ◌ لكفار ٱت فلا ترجعوهن إلى علمتموهن مؤمن فإن ◌ نهن بإيم ولا جناح عليكم أن تنكحوهن ◌ وءاتوهم ما أنفقوا ◌ لهم ولا هم يحلون لهن لوا لوا ما أنفقتم وليس فر وس لكواٱولا تمسكوا بعصم ◌ إذا ءاتيتموهن أجورهن

١٠لله عليم حكيم ٱو ◌ لله يحكم بينكمٱلكم حكم ذ ◌ ما أنفقوا “Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, Maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka;maka jika kamu Telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman Maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang Telah mereka bayar. dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan)

Page 45: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

27

dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang Telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang Telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkanNya di antara kamu. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

f. Al-Ikhtibar, memiliki makna ujian atau cobaan/al-bala’. Orang Arab sering menggunakan kata ujian/bala’ dengan sebutan iktibar. Bahkan di lembaga pendidikan bahasa Arab menggunakan istilah evaluasi dengan istilah ikhtibar.

Beberapa term tersebut di atas dapat dijadikan petunjuk arti evaluasi secara langsung atau hanya sekedar alat atau proses di dalam evaluasi. Hal ini didasarkan asumsi bahwa al-Qur’an dan Hadits merupakan asas maupun prinsip pendidikan Islam, sementara untuk operasionalnya tergantung pada ijtihad manusia. Term evaluasi pada taraf berikutnya lebih diorientasikan pada makna “penafsiran atau memberi putusan terhadap pendidikan”. Setiap tindakan pendidikan didasarkan atas rencana, tujuan, bahan, alat dan lingkungan pendidikan tertentu. Berdasarkan komponen ini, maka peran penilaian dibutuhkan guna mengetahui sejauh mana keberhasilan pendidikan tercapai.

Menurut Johar Permana dalam bukunya Pendidikan Karakter, kata “evaluasi” menjadi kata yang banyak dikhawatirkan oleh para guru, khususnya guru yang mengajar pada mata pelajaran yang di UN-kan. Evaluasi secara nasional yang saat ini dilakukan melalui proses “Ujian Nasional” memiliki dampak psikologis yang meresahkan bagi para guru, kepala sekolah, orang tua, dan juga anak yang bersangkutan (Kesuma, 2011: 137).

Evaluasi untuk pendidikan karakter dilakukan untuk mengukur apakah anak sudah memiliki satu atau sekelompok karakter yang ditetapkan oleh sekolah dalam kurun waktu tertentu. Karena itu, substansi evaluasi dalam konteks pendidikan karakter adalah upaya membandingkan perilaku anak dengan standar (indikator) karakter yang ditetapkan oleh guru dan/atau sekolah (Permana: 138)

Proses membandingkan antara perilaku anak dengan indikator karakter dilakukan melalui suatu proses pengukuran. Proses pengukuran dapat dilakukan melalui tes tertentu atau tidak melalui tes (nontest).

Adapun tujuan evaluasi pendidikan karakter adalah: 1) Mengetahui kemajuan hasil belajar dalam bentuk kepemilikan

sejumlah indikator karakter tertentu pada anak dalam kurun waktu tertentu;

2) Mengetahui kekurangan dan kelebihan desain pembelajaran yang dibuat oleh guru;

Page 46: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

28

3) Mengetahui tingkat efektifitas proses pembelajaran yang dialamioleh anak, baik pada seting kelas, sekolah, maupun rumah(Permana: 138 – 139).Berdasarkan tujuan pendidikan karakter di atas, dapat dipahami

bahwasanya evaluasi pendidikan karakter tidak terbatas pada pengalaman anak di kelas, tetapi juga pengalaman anak di sekolah dan di rumah. Tentu saja hal ini terbatas pada pengalaman belajar anak yang didesain secara khusus oleh guru. Dalam hal ini, desain RPP yang dibuat oleh guru memang betul-betul merumuskan pengalaman belajar anak di rumah. Artinya evaluasi belajar anak di rumah tidak dilakukan jika memang guru tidak mendesain adanya pembelajaran di rumah.

Perlu menjadi catatan penting, bahwa suatu karakter tidak dapat dinilai dalam satu waktu (one shot evaluation), tetapi harus diobservasi dan diidentifikasi secara terus menerus dalam keseharian anak, baik di kelas, sekolah, maupun rumah. Karena itu, penilaian terhadap karakter harus melibatkan tiga komponen tersebut. Evaluasi di kelas melibatkan guru, peserta didik sendiri dan peserta didik lainnya. Evaluasi di sekolah melibatkan peserta didik itu sendiri, teman-temannya, guru lainnya (termasuk Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah), pustakawan, laboran, tenaga administrasi sekolah, penjaga sekolah, dan teknisi jika ada. Di rumah melibatkan peserta didik, orang tuanya (jika masih ada) atau walinya, kakak, dan adiknya (jika ada) (Permana: 141).

B. Karakter Religius 1. Pengertian Karakter Religius

Kata dasar dari religius adalah religi yang berasal dari bahasa asing religion sebagai bentuk dari kata benda yang berarti agama atau kepercayaan akan adanya sesuatu kekuatan kodrati di atas manusia. Sedangkan religius berasal dari kata religious yang berarti sifat religi yang melekat pada diri seseorang (Badudu, 1994: 1151).

Religius sebagai salah satu nilai karakter dideskripsikan oleh Suparlan sebagai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Karakter religius ini sangat dibutuhkan oleh siswa dalam menghadapi perubahan zaman dan degradasi moral, dalam hal ini siswa diharapkan mampu memiliki dan berprilaku dengan ukuran baik dan buruk yang di dasarkan pada ketentuan dan ketetapan agama (E-learning Pendidikan, 2011).

Agama dalam kehidupan pemeluknya merupakan ajaran yang mendasar yang menjadi pandangan atau pedoman hidup. Pandangan hidup ialah “konsep nilai yang dimiliki seseorang atau sekelompok

Page 47: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

29

orang mengenai kehidupan”. Apa yang dimaksud nilai-nilai adalah sesuatu yang dipandang berharga dalam kehidupan manusia, yang mempengaruhi sikap hidupnya. Pandangan hidup (way of life, worldview) merupakan hal yang penting dan hakiki bagi manusia, karena dengan pandangan hidupnya memiliki kompas atau pedoman hidup yang jelas di dunia ini. Manusia antara satu dengan yang lain sering memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda seperti pandangan hidup yang berdasarkan agama misalnya, sehingga agama yang dianut satu orang berbeda dengan yang dianut yang lain.

Pandangan hidup yang mengandung nilai-nilai yang bersumber dan terkait dengan:

a. Agama, sebagai system keyakinan yang mendasar, sakral, danmenyeluruh mengenai hakikat kehidupan yang pusatnya ialahkeyakinan Tuhan.

b. Ideologi, sebagai sistem paham yang ingin menjelaskan danmelakukan perubahan dalam kehidupan ini, terutama dalamkehidupan sosial-politik.

c. Filsafat, sistem berpikir yang radikal, spekulatif, dan indukdari pengetahuan.

Pandangan hidup manusia dapat diwujudkan atau tercermin dalam cita-cita, sikap hidup, keyakinan hidup dan lebih konkrit lagi perilaku dan tindakan. Pandangan hidup manusia akan mengarah orientasi hidup yang bersangkutan dalam menjalani hidup di dunia ini. Bagi seorang muslim misalnya, hidup itu berasal dari Allah Yang Maha Segala-galanya, hidup tidak sekedar di dunia tetapi juga di akhirat kelak. Pandangan hidup muslim berlandaskan tauhid, ajarannya bersumber pada al-Qur‟an dan Sunnah Nabi, teladannya ialah Nabi, tugas dan fungsi hidupnya adalah menjalankan ibadah dan kekhalifaan muka bumi, karya hidupnya ialah amalan shaleh, dan tujuan hidupnya ialah meraih karunia dan ridha Allah (Yaumi, 2014: 85 – 86).

Dalam menjalani kehidupan di dunia ini agama memiliki posisi dan peranan yang sangat penting. Agama dapat berfungsi sebagai faktor motivasi (pendorong untuk bertindak yang benar, baik, etis, dan maslahat), profetik (menjadi risalah yang menunjukan arah kehidupan), kritik (menyuruh pada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar), kreatif (mengarahkan amal atau tindakan yang menghasilkan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain), intergratif (menyatukan elemen-elemen yang rusak dalam diri manusia dan masyarakat untuk menjadi lebih baik), sublimatif (memberikan proses penyucian diri dalam kehidupan), dan liberatif (membebaskan manusia dari berbagai belenggu kehidupan). Manusia yang tidak memiliki pandangan hidup, lebih-lebih yang

Page 48: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

30

bersumber agama, ibarat orang buta yang berjalan di tengah kegelapan dan keramaian: tidak tahu dari mana dia datang, mau apa di dunia, dan kemana tujuan hidup yang hakiki.

Karena demikian mendasar kehidupan dan fungsi agama dalam kehidupan manusia maka agama dapat dijadikan nilai dasar bagi pendidikan, termasuk pendidikan karakter, sehingga melahirkan model pendekatan pendidikan berbasis agama. Pendidikan karakter yang berbasis pada agama merupakan pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai berdasarkan agama yang membentuk pribadi, sikap, dan tingkah laku yang utama atau luhur dalam kehidupan.

Dalam agama Islam, pendidikan karakter memiliki kesamaan dengan pendidikan akhlak. Istilah akhlak bahkan sudah masuk dalam bahasa indonesia yaitu akhlak. Akhlak (dalam bahasa Arab: al-akhlak) menurut Ahamad Muhammad Al-Hufy dalam “Min Akhlak an-Nabi”, ialah “azimah (kemauan) yang kuat tentang sesuatu yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi adat (membudaya) yang mengarah pada kebaikan atau keburukan”. Karena itu, dikenalkan adanya istilah “akhlak yang mulia atau baik” (akhlak al-karimah) dan “akhlak yang buruk” (al-akhlak asy-syuu).

Ajaran tentang akhlak dalam Islam sangatlah penting sebagaimana ajaran tentang aqidah (keyakinan), ibadah, dan mu’amalah (kemasyarakat). Nabi akhiru zaman, Muhammad SAW, bahkan diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, “innamaa buitstu li-utannima makaarim al-akhlak”. Menyempurnakan akhlak manusia berarti meningkatkan akhlak yang sudah baik menjadi lebih baik dan mengikis akhlak yang buruk agar hilang serta diganti oleh akhlak yang mulia. Itulah kemuliaan hidup manusia sebagai makhluk Allah yang utama. Betapa pentingnya membangun akhlak sehingga melekat dengan kerisalahan Nabi (Nashir, 2013: 22 – 24).

2. Ciri-ciri Karakter Religius Raharjo (2012: 23) dalam bukunya mengemukakan tentang ciri-

ciri karakter religius/kematangan beragama pada seseorang, diantaranya yaitu:

a. Keimanan yang utuh Orang yang sudah matang beragama mempunyai beberapa

keunggulan. Diantaranya adalah mereka keimanannya kuat dan berakhlakul karimah dengan ditandai sifat amanah, ikhlas, tekun, disiplin, bersyukur, sabar, dan adil. Pada dasarnya orang yang matang beragama dalam perilaku sehari-hari senantiasa dihiasi dengan akhlakul karimah, suka beramal shaleh tanpa pamrih dan senantiasa

Page 49: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

31

membuat suasana tentram. Senada dengan firman Allah SWT dalam Al Qur’an surat Al- Asr’ ayat 1-3 bahwa :

نسان لفي خسر (١والعصر ( ) إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتـواصوا ٢) إن الإ )٣( بالحق وتـواصوا بالصبر

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-‘Asr : 1-3)” b. Pelaksanaan Ibadah yang tekun

Keimanan tanpa ketaatan beramal dan beribadah adalah sia-sia. Seseorang yang berpribadi luhur akan tergambar jelas keimanannya melalui amal perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah adalah bukti ketaatan seorang hamba setelah mengaku beriman kepada Tuhannya. Sesuai dengan firman Allah Q.S Adz Dzariyat ayat 56 :

ون د ب ع يـ لا ل س إ ن ت الجن والإ ق ل ا خ وم

“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. Adz Dzariyat : 56). ” c. Akhlak Mulia

Suatu perbuatan dinilai baik bila sesuai dengan ajaran yang terdapat di dalam al-Qur’an dan sunnah, sebaliknya perbuatan dinilai buruk apabila bertentangan dengan al-Qur’an dan sunnah. Akhlak mulia bagi seseorang yang telah matang keagamaannya merupakan manifestasi keimanan yang kuat.

Ketiga ciri-ciri diatas menjadi indikasi bahwa seseorang memiliki kematangan dalam beragama atau tidak. Hal tersebut tertuang dalam 3 hal pokok, yaitu keimanan (tauhid), pelaksanaan ritual agama (ibadah) serta yang terakhir adalah perbuatan yang baik (akhlaqul karimah).

Ketiga hal pokok tersebut terdapat dalam trilogi ajaran yang mendasari agama Islam yaitu iman, islam, ihsan. Pribadi yang religius harus mampu mencakup ketiga hal tersebut, karena Islam tanpa iman maka tak dapat sepaham, begitupun iman tanpa ihsan maka tidak akan jalan. Dapat disimpulkan bahwa pribadi religius harus meyakini tentang rukun iman, menjalankan ibadah ke Islaman dengan taat serta memiliki pengamalan dalam kehidupan sebaik mungkin.

Adapun beberapa nilai religius beserta indikator karakternya menurut Raharjo, 2012: 26 :

Page 50: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

32

1) Taat Kepada Allah: (a) melaksanakan perintah Allah secaraikhlas, seperti: shalat, puasa, atau bentuk ibadah lain, (b)meninggalkan larangan Allah, seperti: berbuat syirik, mencuri,berzina, minum-minuman keras, dan larangan-larangan lainnya.

2) Syukur: (a) selalu berterima kasih kepada Allah denganmemujiNya, (b) selalu berterima kasih kepada siapapun yangtelah memberi atau menolongnya, (c) menggunakan segala yangdimiliki dengan penuh manfaat.

3) Ikhlas: (a) melakukan perbuatan secara tulus tanpa pamrih, (b)menolong siapapun yang layak ditolong, (c) memberi sesuatutanpa berharap imbalan apa-apa, (d) melaksanakan perbuatanhanya mengharap ridha Allah.

4) Sabar: melaksanakan perintah Allah dengan penuh ketundukan,(b) menerima semua takdir Allah dengan tabah, (c) menghadapiujian (kesulitan) dengan lapang dada, (d) selalu menghindarisikap marah kepada siapapun.

5) Tawakal: (a) menyerahkan semua urusan kepada Allah, (b)selalu berharap agar Allah memberikan keputusan yang terbaik,(c) siap menerima apapun yang akan diputuskan Allah.

6) Qana’ah: (a) menerima semua ketentuan Allah dengan rela danapa adanya, (b) merasa cukup dengan apa yang dimiliki, (c)menerima semua keputusan dengan rela dan sabar serta tidakberputus asa.

7) Percaya diri: (a) berani melakukan sesuatu karena merasamampu, (b) tidak ragu untuk berbuat sesuatu yang diyakinimampu dilakukan, (c) tidak selalu menggantungkan padabantuan orang lain.

8) Rasional: (a) melakukan sesuatu didasari pemikiran yang logis,(b) selalu berfikir argumentatif, (c) tidak asal bicara, (d) tidakberfikir yang aneh-aneh.

9) Kritis: (a) tidak mudah percaya orang lain, (b) tidak mudahmenerima pendapat orang lain, (c) menganalisis permasalahanyang dihadapi.

10) Kreatif: (a) trampil mengerjakan sesuatu, (b) menemukan carapraktis dalam menyelesaikan sesuatu, (c) tidak selalu tergantungpada cara dan karya orang lain.

11) Inovatif: (a) menemukan penemuan baru dalam hal tertentu, (b)tidak puas hanya meniru orang lain.

12) Mandiri: (a) bekerja keras dalam belajar, (b) melakukanpekerjaan atau tugas secara mandiri, (c) tidak mau bergantungkepada orang lain.

Page 51: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

33

3. Metode Pembentukan Karakter Religius Pembentukan karakter religius merupakan hasil usaha dalam

mendidik dan melatih dengan sungguh-sungguh terhadap berbagai potensi rohaniah yang terdapat dalam diri manusia. Jika program pembentukan karakter religius dirancang dengan baik dan sistematis maka akan menghasilkan anak-anak atau orang-orang yang baik karakternya dan taat pada agama. Pembentukan karakter religius dapat dilakukan dalam beberapa metode diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Melalui kegiatan pesantren siswa

Langkah-langkah pembentukan karakter religius melalui pesantren siswa pada umumnya dilakukan dengan kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Hasil pembentukan karakter religius melalui kegiatan pesantren tersebut dibuktikan dengan perbuatan siswa seperti mengucapkan salam ketika bertemu orang lain, mengumandangkan adzan sekaligus sholat berjama’ah walaupun tanpa pengasuh, disiplin dan tartil dalam membaca al-Qur’an, ibadah sholat lima waktunya lebih terjaga, rajin mengaji, memakai pakaian yang menutup aurat, mengucapkan doa ketika sebelum/sesudah melakukan kegiatan, menghormati guru/ustadz mereka (Pambudi, 2016).

b. Melalui kegiatan keagamaan Kegiatan keagamaan yang cukup memberikan pengaruh besar dalam membentuk karakter religius siswa adalah dengan metode halaqoh. Metode halaqoh adalah cara pembelajaran khusus PAI yang terprogram dengan membentuk lingkaran untuk mengkaji ajaran islam, terdiri dari 10 sampai 12 siswa. Pembentukan Karakter Religius Siswa melalui Metode Halaqoh biasanya diinternalisasikan melalui budaya religius. Budaya tersebut diciptakan oleh kegiatan pengkondisian yang diprogramkan dan dilakukan secara berulang-ulang pada setiap aspek kehidupan di sekolah yang mengarah pada terwujudnya nilai-nilai karakter religius, diantara budaya yang ada di metode halaqoh adalah sebagai berikut tahfidz Qur’an, qiroati, shalat dhuhur berjamaah, wirid pagi, 5S (senyum, salam, sapa, sopan, santun), dan mengimplementasikan hikmah setiap kegiatan halaqoh pada diri siswa (Umami, 2015).

c. Melalui metode pembiasaan Metode pembiasaan biasanya juga sangat efektif dalam menanamkan karakter religius dalam diri siswa. Beberapa pembiasaan yang umum diterapkan adalah membaca doa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran di sekolah, mengadakan sholat dhuha dan sholat dhuhur

Page 52: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

34

secara berjamaah, mengeluarkan infaq setiap hari jumat, memasang poster berkenaan dengan keagamaan, mengikuti ekstrakulikuler yang berkenaan dengan keagamaan (Roesdiana, 2017).

d. Melalui kegiatan ekstrakurikuler sekolah Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, minat dan bakat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidikan. Kegiatan ekstrakulikuler salah satunya memiliki peran dalam menanamkan nilai-nilai karakter religius, diantaranya ekstrakulikuler keagamaan seperti IREMA (Ikatan Remaja Mesjid) dan juga ekstrakulikuler kepramukaan (Wijayanti, 2017).

Pembentukan karakter religius harus disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa. Tahap perkembangan religius yang di kembangkan Moran seperti dikutip M.I Soelaeman sebagaimana dijelaskan berikut:

1) Anak-anak (usia 6-12 tahun), Dunia religius anak masih sangat sederhana sehingga disebut juga dengan the simply religious. Pada saat itu anak memang belum dapat melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri, bahkan sampai kepada yang paling sederhanapun. Dalam banyak hal anak harus mempercayakan dirinya kepada pendidiknya. Sifat anak adalah mudah percaya dan masih bersifat reseptif. Dalam dunia yang menurutnya belum jelas strukturnya, kesempatan untuk bertualang dalam dunia fantasi masih terbuka, karena dia belum dapat mengenal secara jelas realita yang dihadapinya. Oleh karenanya pendidikan agama kepada anak seringnya dengan metode cerita.

2) Remaja (usia 13-18 tahun), Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak menuju dewasa. Di samping perubahan biologis anak mengalami perubahan kehidupan psikologi dan kehidupan sosio-budayanya, dan yang lebih penting lagi dunia lainnya, dunia penuh penemuan dan pengalaman yang bahkan ditingkatkannya menjadi eksperimentasi. Tidak jarang dia mengahdapi ketidak jelasan, keraguan bahkan kadang-kadang seperti menemukan dirinya dalam dunia yang sama sekali baru dan asing. Dalam situasi seperti ini, tidak jarang dia harus terus menempuh langkahnya, yang kadang bersifat sejalan dan kadang-kadang berlawanan dengan apa yang telah terbiasa dilakukan sehari-hari, atau bahkan berlawanan dengan kebiasaan atau tradisi yang berlaku, sehingga dia tampak mementang dan menantang arus. Pada saat ini dia memulai aktifitas penemuan sistem nilai,

Page 53: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

35

adakalanya dia suka mencoba-coba, bereksperimen seberapa jauh keberlakuan nilai tersebut. Karena perkembangan penalaran, pengalaman dan pendidikannya yang sudah memungkinkan untuk berpikir dan menimbang, bersikap kritis terhadap persoalan yang dihadapinya, maka tidak jarang dia menunjukkan sikap sinis terhadap pola tingkah laku atau nilai yang tidak setuju. Pada saat ini orang tua dan pendidik pada umumnya perlu mengundangnya memasuki dunia religius dan menciptakan situasi agar dia betah mendiaminya. Dengan bimbingan orang tua atau pendidikanya, dengan tingkat kemampuan penalarannya, dengan tingkat kemampuan penyadaran akan nilai-nilai agama, kini dia mampu menganut suatu agama yang diakuinya.

3) Dewasa (19- >22 tahun), Pada saat ini seseorang mencapai tahap kedewasaan beragama, yakni mampu merealisasikan agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-27 hari atas dasar kerelaan dan kesungguhan dan bukan halnya peluasan diluar. Pribadi yang rela dan sungguh-sungguh dalam keberagamaannya sehingga akan menerima dan menjalankan kewajiban-kewajiban agama, maupun tugas hidupnya bukan sebagai sesuatu yang dibebankan dari luar, melainkan sebagai suatu sikap yang muncul dari dalam dirinya (Latif, 2007: 76).

C. Pendidikan Kepramukaan 1. Pengertian Pendidikan Kepramukaan

Gerakan Pramuka Indonesia merupakan nama suatu organisasi pendidikan nonformal atau ekstra kurikuler wajib yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya. Kegiatan kepramukaan lebih mengutamakan pada kegiatan di alam terbuka, sehingga setiap kegiatan kepramukaan mempunyai dua nilai yaitu nilai formal atau nilai pendidikan yaitu pembentukan watak (Character building) serta nilai materilnya yaitu kegunaan praktisnya.

Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Sistem pendidikan keluarga yang dilakukan di alam terbuka dalam bentuk kegiatan yang menarik, menantang, menyenangkan, sehat, teratur, dan terarah, dengan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan. Pendidikan kepramukaan merupakan proses

Page 54: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

36

belajar mandiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadi seutuhnya, meliputi aspek spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Pendidikan kepramukaan merupakan proses pembinaan dan pengembangan potensi kaum muda agar menjadi warganegara yang berkualitas serta mampu memberikan sumbangan positif bagi kesejahteraan dan kedamaian masyarakat baik nasional maupun internasional dan pendidikan kepramukaan secara luas diartikan sebagai proses pembinaan yang berkesinambungan bagi kaum muda, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Gerakan pramuka berdasarkan Undang-Undang RI No. 12 tahun 2010 pasal 1 adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Berdasarkan Undang-Undang RI No. 12 tahun 2010 pasal 4, gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

2. Kedudukan Kepramukaan Dengan landasan uraian diatas, maka kepramukaan

mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai berikut: a. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda

Kegiatan menarik disini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu, permainan harus mempunyai tujuan dan aturan permainan, bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja. b. Pengabdian bagi orang dewasa

Bagi orang dewasa, kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

c. Alat (means) bagi masyarakat dan organisasi Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Jadi, kegiatan

Page 55: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

37

kepramukaan yang diberikan sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu alat untuk menempuh tujuan pendidikan kepramukaan.

Adapun Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia dengan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia dengan tujuan agar:

1) Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta tinggi mental, moral, budi pekerti, dan kuat keyakinan beragamanya;

2) Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya;

3) Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya; 4) Anggotanya menjadi manusia yang berjiwa Pancasila, setia

dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu menyelenggarakan pembangunan bangsa dan negara. (Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2012: 20). Gerakan kepramukaan memiliki kedudukan untuk

mempersiapkan dan mengasuh anak-anak, remaja, dan pemuda agar memiliki kepercayaan, mental dan fisik, berpengetahuan luas dan teknologis dan realisasi moral yang hebat dari seorang Muslim sejati dan siap menjadi persatuan kader, rakyat dan bangsa (Departemen Diklat Kwartir Pusat Hizbul Wathan, 2013: 2). Sehingga Hizbul Wathan menguraikan bawha kegiatan kepramukaan sebagai pendidikan Islam yang bertujuan untuk membina anak agar memiliki karakter religius yang luhur.

3. Nilai Religius dalam Kegiatan Kepramukaan

Dalam Pasal 4 pada Anggaran Dasar Gerakan Pramuka menyebutkan bahwa Gerakan Pramuka bertujuan untuk mendidik pemuda-pemuda supaya menjadi manusia yang kuat keyakinan beragamanya dan memliki karakter religius. Selain itu pada pasal 5 menjamin keleluasaan kepada tiap anggota Gerakan Pramuka untuk beribadat menurut agamanya masing-masing (Kwartir Nasional, 2014: 8)

Sehingga untuk menjalankan usaha pendidikan agama dengan lebih leluasa maka dalam pasal 9 mengatur tentang pembentukan satuan-satuan Pramuka khusus, yaitu gugus depan-gugus depan yang terdiri dari anggota-anggota yang memeluk agama yang sama. Yang

Page 56: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

38

pada akhirnya dalam kode moral Pramuka yang dinamakan dengan Dasa Dharma Pramuka menegaskan bahwa Pramuka Indonesa bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa (M. Amin Abbas dkk, 2007: 76).

Untuk menunjang sistem pendidikan agama maka diadakan tanda kecakapan khusus guna mendorong peserta didik supaya mempelajari dan melatih diri dalam kecakapan-kecakapan dalam menjalankan perintah agama seperti Sholat, membaca al Quran (Qori), Muadzin, dan Khotib. Selain itu dalam kode moral kepramukaan pertama yang berisi bahwa sebagai anggota pramuka haruslah bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban terhadap Tuhan, Sebagai bentuk melatih karakter religius. Dalam Gerakan Pramuka pada setiap acara-acara dan kegiatan dimulai dan diakhiri dengan do’a dan ucapan-ucapan pujian serta Syukur pada Tuhan. Agar pemuda-pemuda senantiasa terbiasa ingat akan Tuhan dalam segala waktu. Selain itu untuk melatih disiplin, bila waktu Sholat sudah tiba maka acara kegiatan dihentikan sementara guna memberi kesempatan kepada para pemuda-pemuda untuk beribadah. Pendidikan agama yang diusahakan oleh Gerakan Pramuka bukanlah bertujuan untuk mengganti pendidikan agama yang sudah ada di lingkungan keluarga dan di Sekolah.

Melainkan untuk mendukung dan bila perlu menambahnya. Supaya Pendidikan agama di dalam Gerakan Pramuka dapat terus disempurnakan serta diintesifkan kegiatannya maka ditiap Kwartir, dari Kwartir Nasional, Kwartir Daerah, hingga Kwartir Cabang didudukan orang-orang khusus yang berurusan dalam bidang pendidikan agama sebagai bentuk upaya penanaman karakter religius dalam kegiatan kepramukaan. Dalam agama Islam, melaksanakan pendidikan agama itu merupakan perintah Allah dan sebagai ibadah kepada-Nya. Dalam surah An-Nahl ayat 125 :

لى ة ادع إ ن ة الحس ظ وع م ل ة وا م الحك يل ربك ب ب التي ◌ س م ب له اد وجن س ح ي أ ه ◌ ه يل ب ن س ل ع م بمن ض ل ع و أ ن ربك ه م ◌ إ ل ع و أ وه

ين د ت ه م ل ا ب

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”(QS. An-Nahl: 125).

Page 57: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

39

Menyelenggarakan Pendidikan kepramukaan bagi anak-anak dan pemuda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik. Dalam latihan kepramukaan, pembian Pramuka mempunyai tanggung jawab untuk menjawab untuk menyampaikan Pendidikan Agama Islam kepada para anggota Pramuka, jadi seorang Pembina harus bisa menempatkan posisinya sebagai motivator, fasiliator dan innovator pelaksanaan Pendidikan Agama Islam. Adapun aspek-aspek Pendidikan Agama Islam dalam kegiatan pramuka yang mampu menumbuhkan karakter religius adalah : a. Aspek Jasmani

Aspek jasmani yang meliputi kebarsihan lingkungan dan kesehatan diri yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan fisik, merupakan satu bentuk aspek yang memberikan kesadaran kepada para anggota pramuka untuk dapat menjaga kebersihan lingkungan sekitar maupun kesehatan dirinya. b. Aspek Rohani

Aspek rohani ini meliputi tiga bidang yaitu: Aqidah, Ibadah dan Muamalah. Aqidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat, perbuatan dengan amal shaleh, aqidah demikian itu mengandung arti bahwa dari orang yang beriman tidak ada rasa dalam hati atau ucapan di mulut dan perbuatan melainkan secara keseluruhan menggambarkan iman kepada Allah, yakni tidak ada niat, ucapan dan perbuatan yang dikemukakan oleh orang yang beriman kecuali sejalan dengan kehendak Allah, aqidah dalam Islam selanjutnya harus berpengaruh ke dalam segala aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai aktivitas tersebut bernilai ibadah. Secara harfiah ibadah berarti bakti manusia kepada Allah swt, karena didorong dan dibangkitkan oleh aqidah tauhid. Ibadah didefinisikan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan mentaati segala perintah – Nya, menjauhi segala larangan – Nya, dan mengamalkan segala yang diizinkan – Nya. Muamalah merupakan hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesama dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Muamalah didasari oleh aqidah, muamalah sendiri merupakan ibadah manusia terhadap Allah, sesama manusia dan alam sekitarnya. Muamalah, terbagi menjadi tiga bagian yaitu: hubungan manusia dengan Allah yang mencakup iman, Islam dan Ihsan. Hubungan manusia dengan manusia dan hubungan

Page 58: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

40

manusia dengan alam sekitar. Hubungan manusia dengan manusia dalam kegiatan pramuka ini dapat dicontohkan dalam pemelihan seorang pemimpin, kegiatan muamalah lainnya yaitu tolong – menolong, mengucapkan salam, musyawarah dan lain sebagainya (Muhamad Taha, 2016: 18)

D. Penranan Pendidikan Kepramukaan terhadap Karakter Religius Implementasi kegiatan gerakan pramuka menggunakan prinsip

dasar dan metode pramuka, sistem penjagaan dan berbagai metode presentasi lainnya, pramuka mendapatkan pembinaan dalam satuan gerak sesuai usia dan bidang kegiatan dengan mengikuti ketentuan persyaratan kecakapan umum, syarat keterampilan khusus (Rahmat, 2012). Sasaran yang ingin dicapai dengan pendidikan adalah keyakinan kuat pada agama, mental dan moral yang tinggi, kecerdasan dan keterampilan yang tinggi, fisik yang kuat dan sehat. Semua itu tercermin dalam dasa darma pramuka.

Qoni (2015: 32) menyatakan bahwa Dasa Darma adalah wujud nyata dari perilaku janji yang dijanjikan dan penekanan pada apa yang muncul dalam ekstrinsik. Cara belajar kepramukaan ada beberapa metode yang interaktif, progresif melalui: a) Pengalaman kode kehormatan kepanduan; b) Belajar sambil belajar; c) Sistem tim; d) Kegiatan di luar ruangan yang menantang dan menarik dan berisi pendidikan sesuai dengan perkembangan spiritual dan fisik anggota Pramuka; e) Kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan; f) Sistem tanda kemahiran; g) Sistem unit terpisah untuk anak laki-laki dan perempuan; h) Fitur dasar.

Salah satu gerakan kepramukaan yang bersifat islami adalah Hizbul Wathan. Kepramukaan ini menerapkan prinsip dasar dan metode kepramukaan yang kemudian diselaraskan dengan kondisi dan situasi masyarakat. Ada tiga prinsip dasar kepramukaan Hizbul Wathan yaitu praktik kepercayaan Islam, pembentukan dan bimbingan karakter luhur menurut ajaran Islam, dan praktik kode pramuka anak laki-laki. Ilyas, Qoni (2015: 105) menyatakan bahwa prinsip-prinsip dasar Hizbul Wathan dilakukan oleh metode kepramukaan Hizbul Wathan sebagai berikut: a) Memberdayakan siswa dengan sistem tim; b) Kegiatan dilakukan di alam terbuka; c) Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang; d) Menggunakan peningkatan tarif dan sistem penilaian keterampilan; e) Memisahkan unit dan sistem kegiatan antara pramuka laki-laki dan perempuan.

Dalam kutipan DIKLAT Kwartir Pusat Hizbul Wathan (t. Th: 49-50) itu sesuai dengan aspek materi dalam kepanduan Hizbul Wathan

Page 59: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

41

yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu: 1) aqidah-spiritual); 2) moral-emosional; 3) jam'iyah-manajerial); 4) muamalah-fisik. Kegiatan Hizbul Wathan untuk membentuk karakter yang mulia dengan memasukkan atau mengintegrasikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai moral dalam setiap pengajaran, pembelajaran dan kegiatan rutin kepramukaan.

Gerakan kepramukaan Hizbul Wathan adalah kepramukaan Islami, artinya dalam upaya menanamkan kepercayaan Islam dan membentuk moral luhur kepada siswa dilakukan dengan metode kepanduan. Tujuan Hizbul Wathan adalah untuk mempersiapkan dan mengasuh anak-anak, pemuda dan pemuda yang memiliki kepercayaan, mental dan fisik, berpengetahuan dan teknologi dan bermoral mulia dengan tujuan untuk mewujudkan seorang Muslim sejati dan siap untuk menumbuhkan persatuan, masyarakat dan kader bangsa ( Anggaran Dasar Kepanduan Hizbul Wathan). Pramuka dan Hizbul Wathan memiliki kesamaan mengenai tujuan kegiatan tambahan yang diadakan oleh sekolah dan madrasah, terutama dalam pembentukan karakter.

Pendidikan kepramukaan cukup memberikan pengaruh yang besar terhadap karakter religius siswa. karakter religius yang tertanam pada anak dari kegiatan kepramukaan juga sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar- mengajar di dalam kelas. Serta dirasa adanya perbedaan antara peserta didik yang aktif dalam kegiatan kepramukaan dan peserta didik yang pasif dalam mengikuti kegiatan kepramukaan (Sutarjo, 2014).

Gerakan Pramuka bertujuan untuk mendidik pemuda-pemudinya supaya menjadi manusia yang kuat keyakinan beragamanyau untuk menjadikan pemuda dan pemudi atau peserta didik yang memiliki keyakinan kuat terhadap agamanya (memiliki karakter religius) bukanlah suatu hal yang mudah. Untuk merubah tingkah laku, perbuatan, atau akhlak seseorang agar menjadi lebih baik memerlukan usaha penanganan yang serius dan maksimal (Fatmawati, 2016).

Bahwa dalam pendidikan yang disertai dengan pembinaan secara berkelanjutan itu merupakan suatu proses untuk membawa anak kearah menuju kedewasaan. Dengan memberikan pembinaan nilai-nilai agama baik melalui pembiasaan, keteladanan, dan member nasehat semenjak mereka remaja diharapkan dapat meningkatkan karakter yang mengerti norma-norma yang berlaku baik dan tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, semua proses ini erat kaitannya dengan penerapan atau penginternalisasian nilai-nilai agama. Dalam proses internalisasi tentunya tidak terlepas dari berbagai faktor baik yang mendukung maupun yang menghambat proses pelaksaan internalisasi itu.

Page 60: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

42

a. Faktor Pendukung Pelaksanaan internalisasi nilai-nilai agama untuk

meningkatkan karakter religius siswa terdapat faktor-faktor yang mendukung baik dari dalam ataupun dari luar. 1) Faktor dari dalam

Secara psikologis faktor dalam diri anak dapat mendukung terhadap proses pelaksanaan internalisasi, karena ketika dalam jiwanya merasa senang untuk melakukan suatu kegiatan maka dengan mudah kegiatan itu masuk kedalam jiwa anak. Maka dari itu diperlukan pembiasaan terus menerus yang disertai dengan keteladan agar kegiatan yang dilakukan tidak sia-sia begitu saja dan semua kegiatan yang dilakukan. 2) Faktor dari luar

Banyak faktor mendukung yang mempengaruhi internalisasi nilainilai agama untuk meningkatkan karakter siswa dari luar diri para siswa yaitu : a) Keluarga : latar belakang keluarga para siswa sangat berpengaruh

sekali dalam pembentukan kepribadiannya, bahwa orang tua yang membiasakan memberikan nilai-nilai agama sejak kecil sangat membantu para siswa menerima semua kegiatan pembinaan untuk meningkatkan karakternya di lingkungan sekolah.

b) Guru : Dalam proses belajar guru tidak hanya mendidik mata pelajaran yang diajarkan saja akan tetapi juga mendidik moral anak didiknya, selalu memberikan teladan yang baik kepada para siswa secara langsung waktu proses belajar dikelas ataupun diluar kelas dimanapun mereka berada.

c) Lingkungan : sangat mendukung sekali hal ini disebabkan karena berlandaskan kebersihan harus di jaga yang mana semua para siswa wajib menjaga keberihan para guru mengawasi dan ini sangat menginternalisasikan nilai-nilai agama yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan dalam konsep keimanan yang ada disekolah ini.

d) Fasilitas : Fasilitas disekolah ini mencukupi sekali untuk kegiatan para siswa, yang mana sekolah ini memiliki fasilitas yang mendukung untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan agama secara rutin ataupun ekstrakulikuler keagamaan dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang agama dan untuk meningkatkan kepribadian siswa itu sendiri.

e) Masyarakat: Masyarakat merupakan faktor pendukung dari internalisasi nilai-nilai agama karena masyarakat merupakan tempat mereka bersosialisasi dalam kehidupannya jadi bila

Page 61: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

43

masyarakat ditempat mereka bersosial islami dan baik secara tidak sadar mereka akan menjadi islami dan baik sesuai dengan ajaran islam.

b. Faktor Penghambat Pelaksanaan internalisasi nilai-nilai agama untuk

meningkatkan karakter siswa terdapat faktor-faktor yang menghambat baik dari dalam ataupun dari luar 1) Faktor dari dalam

Faktor penghambat dari dalam diri siswa sendiri karena karakter siswa yang berbeda-beda dan dari latar belakang siswa yang berbeda beda sehingga dalam proses pembinaan yang dilakukan oleh para guru kadang tidak berjalan baik dengan adanya siswa yang dapat mengerti dan melakukan dengan baik pembinaan tersebut dan adanya siswa yang tidak dapat mengerti serta tidak dapat melakukan pembinaan tersebut dengan baik. 2) Faktor dari luar

Banyak faktor penghambat yang mempengaruhi internalisasi nilai-nilai agama untuk meningkatkan karakter siswa dari luar diri para siswa yaitu : a) Keluarga : Keluarga adalah faktor utama dalam mempengaruhi

semua psikologis dan tingkah laku siswa karena keluarga adalah proses pendidikan yang pertama kali dilakukan. Jika keluarga tidak mendukung terhadap program yang dilakukan siswa disekolah maka proses internalisasi nilai-nilai agama untuk meningkatkan karakter siswa itu akan sia-sia.

b) Lingkungan sekolah : dalam lingkungan sekolah ini terdapat kepala sekolah, guru, dan siswa yang juga bisa menjadi faktor penghambat proses internalisasi nilai-nilai agama. Dari hasil wawancara dengan para guru dan siswa bahwasanya ada beberapa guru yang tidak menghiraukan para siswa karena terlalu sibuk dengan pekerjaanya sehingga ketika untuk melakukan kegiatan sholat berjama’ah kadang para siswa tidak segera ambil wudlu ketika waktu kegiatan sholat berjama’ah berlangsung.

c) Media informasi : media ini merupakan salah satu kebutuhan utama yang bisa menjadi faktor penghambat proses internalisasi terhadap para siswa, seperti Komputer, internet, Handphone, majalah dan lain sebagainya jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka bisa mempengaruhi para siswa kedalam hal yang negative.

d) Masyarakat Masyarakat merupakan faktor penghambat dari internalisasi nilai-nilai agama karena masyarakat merupakan

Page 62: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

44

tempat mereka bersosialisasi dalam kehidupannya jadi bila masyarakat ditempat mereka bersosial tidak islami dan tidak baik secara tidak sadar mereka akan memberikan kesan yang kurang baik dalam diri siswa tersebut.

E. Penelitian Terdahulu Relevan Sejauh penelusuran dan pengamatan penulis pada data-data

kepustakaan, penulis belum menemukan penelitian ilmiah yang khusus meneliti tentang penciptaan budaya religius dalam ranah ekstrakurikuler kepramukaan. Berikut beberapa uraian mengenai hasil dari beberapa penelitian sebelumnya yang memiliki tema yang sama.

1. Hasil penelitian Rini Yuliani (2016) menjelaskan bahwa hasil pengembangan pendidikan karakter melalui kegiatan kepramukaan menunjukkan karakter siswa yang disiplin, tanggung jawab dan peduli lingkungan

2. Hasil penelitian Teguh Sumarto dkk (2013) mengungkapkan bahwa pendidikan kepramukaan dapat meningkatkan pendidikan karakter siswa diantaranya taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mencintai alam dan sesama manusia, sopan, patuh, disiplin, bertanggung jawab dan baik dalam perkataan dan perbuatan.

3. Hasil penelitian Sa’adah Erliani (2016) mengungkapkan bahwa upaya pembentukan karakter melalui kegiatan kepramukaan adalah menerapkan karakter pemahaman, keikhlasan, kerja keras, berjuang dengan sungguh-sungguh, ketaatan, komitmen, konsisten, persaudaraan dan kepercayaan. Selain itu juga pengembangan karakter yang lain adalah keteladanan, pembiasaan, teguran dan penghargaan.

4. Hasil penelitian Mega Wulan Sari dan Mas Subagio (2017) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter dapat diterapkan dan dilaksanakan menggunakan strategi yang meliputi pemberian keteladanan, pendampingan/pengarahan dan pembiasaan dalam kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan.

Memperhatikan perkembangan penelitian yang telah dilakukan sebagaimana terdapat pada kajian terdahulu, kegiatan kepramukaan terhadap pendidikan religius masih belum diteliti secara khusus, sehingga peneliti mencari celah untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Peneliti memfokuskan pada kajian bagaimana kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan dalam membentuk karakter religius siswa di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok Jawa Barat. Tanpa menafikan teori-teori yang telah ada terlebih dahulu, maka penulis dalam melakukan penelitian ini tetap menggunakan teori-teori pendidikan secara umum sebagai

Page 63: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

45

landasannya, sehingga penelitian yang dilakukan oleh penulis tetap memenuhi syarat-syarat dan standar sebagai penelitian ilmiah.

F. Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2011: 400), hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori.

Hipotesis penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya adalah : H0 : Tidak terdapat pengaruh dan hubungan antara pendidikan

kepramukaan dengan pembentukan karakter religius siswa.

Ha : Terdapat pengaruh dan hubungan antara pendidikan kepramukaan dengan pembentukan karakter religius siswa.

Page 64: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metodologi penelitian mix

method, yaitu suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dan bentuk pendekatan dalam penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011: 404) mix method adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan dan menggabungkan antara metode kualitatif dan kuantitatif untuk digunakan secara bersamaan dalam suatu kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.

Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mengungkap data- data tentang keikutsertaan siswa dalam kegiatan pendidikan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok dan untuk mengetahui apakah antara dua variable yaitu pengaruh pendidikan kepramukaan dengan pembentukan karakter religius siswa memiliki pengaruh yang signifikan.

Dalam mencapai sebuah tujuan yang akan diraih dalam penelitian, pasti menempuhnya dengan berbagai cara ataupun metode, sehingga sasaran yang akan dituju dapat terjangkau dengan signifikan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah metode kuantitatif dengan melakukan observasi ke lapangan dan penelaahan terhadap buku-buku yang relevan.

Penelitian ini hendak mengeksplor atau menggambarkan tentang bagaimana menciptakan karakter religius dalam kegiatan pendidikan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam.

Dengan kata lain pada prinsipnya penelitian lapangan ini penulis lakukan untuk memecahkan masalah-masalah praktis yang ada dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam menciptakan karakter religius siswa melalui kegiatan pendidikan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok. Alasan peneliti memilih tempat ini karena sekolah ini merupakan sekolah yang menerapkan disiplin yang ketat dalam mendidik siswa-siswinya dan kegiatan kepramukaannya merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh siswa dengan berbagai kegiatan

46

Page 65: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

47

yang diadakan langsung oleh bagian Koordinator Pusat. Jumlah siswa yang cukup banyak sekitar kurang lebih 300 siswa serta letaknya yang cukup strategis membuat peneliti lebih mudah untuk mengunjunginya sebagai tempat penelitian. Lokasi penelitian sangat strategis, karena sekolah ini banyak dikenal karena disiplin dan segala aktifitas pendidikan dan pengajaran yang diterapkan lebih menekankan kepada pendidikan daripada pengajaran. Adapun waktu penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 8 bulan, dimulai pada bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan Februari 2019.

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Urutan Kegiatan (Agust 2018 s.d Mar 2019)

Agust Okt Nov Des Jan-Mar

1. Proses pembuatan proposal penelitian

2. Seminar Proposal

3. Bimbingan

4. Mengurus perizinan dari Universitas Negeri Syarif Hidayatullah

5. Pembuatan Instrument berbentuk angket dan wawancara

6. Penyebaran butir soal angket dan Instrumen

7.

Pengambilan data dilapangan berdasarkan angket, wawancara, dan dokumentasi lainnya yang diberikan

8. Pengolahan data yang sudah terkumpul

9. Seminar hasil dan promosi tesis

Page 66: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

48

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Penelitian pendidikan dan kurikulum seperti halnya penelitian-penelitian bidang lainnya ditujukan untuk memperoleh kesimpulan tentang kelompok yang besar dalam lingkup wilayah yang luas, tetapi hanya dengan meneliti kelompok kecil dalam daerah yang lebih sempit. Kelompok besar tersebut bisa terdiri atas orang seperti guru, siswa, kepala sekolah, dan sebagainya, atau organisasi seperti komite sekolah, dewan sekolah, organisasi guru, asosiasi profesi, dan sebagainya, atau bisa juga benda-benda seperti bangunan sekolah, fasilitas belajar, media belajar, buku-buku, dan lai-lain. Lingkup wilayah bisa mencakup seluruh negara, satu provinsi atau satu kota atau kabupaten. Kelompok besar dan wilayah yang manjadi lingkup penelitian kita disebut pupulasi. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: 78)

Sedangkan menurut Zainal Arifin populasi atau universe adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi (Zainal arifin, 2011: 215)

Sehubungan dengan definisi di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa penggalang SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok yang berjumlah 177 siswa yang diambil dari mulai kelas 3-6.

2. Sampel Penelitian

Burhan Bungin menganalogikan apabila seorang pedagang eceran beras di suatu pasar hendak meneliti kualitas sekarung beras yang ditawarkan pedagang grosir, hanya dengan meneliti segenggam saja dari sekarumg beras tersebut. Badan Meteorologi dan Geofisika apabila hendak meneliti pencemaran udara akibat letusan gunung berapi di suatu wilayah kabupatan tentu akan meneliti di suatu desa. Sekarang yang menjadi pertanyaan, mengapa hanya segenggam beras dan satu desa saja yang diteliti oleh peneliti?, dalam penelitian sosial, dikenal dengan hukum kemungkinan (probabilityi) yaitu kesimpulan yang ditarik dari populasi dapat digeneralisasikan kepada seluruh populasi. Artinya pengambilan sampel dimaksud adalah untuk mewakili seluruh populasi (Burhan Bungin, 2010: 101).

Menurut Sugiyono sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi” (Sugiyono, 2009: 80-91). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Page 67: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

49

Adapun prosedur dan proses pemilihan sampel (sampling) yang dilakukan dalam penelitian ini, adalah dengan random sampling. Random Sampling adalah proses pemilihan sampel dengan seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Masing-masing anggota pada populasi terssebut memiliki kemungkinan (probabilitas) yang sama untuk dipilih (Romy Kountur, 2007: 147).

Pengambilan sampel untuk penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2010: 112), jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.

SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok memiliki jumlah siswa penggalang 177 siswa. Sehingga jika pengambilan sampel menggunakan rumus sebesar 25% maka penelitian ini menghasilkan jumlah sampel sebanyak 44 siswa dari seluruh jumlah siswa penggalang.

C. Data dan Sumber Data Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan

keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau suatu fakta yang digambarkan lewat keterangan, angka, simbol, kode, dan lain-lain (Hasan, 2002: 82).

Sedangkan yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Misalnya, peneliti menggunakan questioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang-orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik secara tertulis maupun lisan. Mengenai sumber data penelitian ini, dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Sumber data primer (utama)

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2010: 225). Dalam penelitian ini, data primer bersumber dari hasil angket yang diberikan kepada sampel yaitu siswa Sekolah Ar-Ridha Al Salaam.

Selain menggunakan hasil angket sebagai sumber data primer, peneliti juga menggunakan data-data yang diperoleh dari informan melalui tahap wawancara. Dalam menentukan informan, maka peneliti menggunakan pengambilan sampel secara Purposive Sampling, dan Snowball Sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti.

Page 68: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

50

Teknik Purposive Sampling akan memberikan keluasan bagi peneliti untuk menentukan kapan penggalian informasi dihentikan dan diteruskan. Biasanya hal ini dilakukan dengan menetapkan informan kunci sebagai sumber data, yang kemudian dikembangkan ke informan lainnya dengan teknik Snowball Sampling. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data (Sugiyono, 2010: 218 – 219).

Dalam penelitian ini, data primer juga diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak yang terkait dengan kegiatan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok yaitu pimpinan Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok, Pembina Pramuka, Passus, perwakilan siswa Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok, dan pihak-pihak yang dapat memberikan informasi terhadap kegiatan kepramukaan dan kaitannya dengan pendidikan karakter religius.

Alasan ditetapkannya informan tersebut, pertama mereka sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam proses implementasi kegiatan kepramukaan dan terjun langsung dalam proses. Kedua, mereka mengetahui secara langsung persoalan yang akan dikaji peneliti. Ketiga, mereka lebih menguasai berbagai informasi yang akurat, berkenaan dengan permasalahan yang terjadi dalam kegiatan kepramukaan. 2. Data sekunder (tambahan)

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan sebagainya. Sumber data tambahan (sekunder), yaitu sumber data di luar kata-kata dan tindakan yakni sumber data tertulis. Sumber data sekunder merupakan sumber data pelengkap yang berfungsi melengkapi data yang dibutuhkan oleh data primer.

Lexy J. Moleong juga menjelaskan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi (Moeloeng, 2012: 159).

Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari data-data dalam bentuk naskah tertulis atau dokumen yang terkait berkenaan

Page 69: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

51

dengan kegiatan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok.

Untuk memperoleh data dan informasai yang valid, akurat, dan meyakinkan yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan karakter dalam aplikasi dasa darma melalui ekstrakurikuler kepramukaan, maka sumber data sangat dibutuhkan.

D. Kehadiran Peneliti Untuk mendapatkan data-data yang valid dan obyektif

terhadap apa yang diteliti maka kehadiran peneliti dilapangan dalam penelitian kuantitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti sebagai pengamat langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang akan diteliti sangat menentukan hasil penelitian, maka dengan cara riset lapangan sebagai pengamat penuh secara langsung pada lokasi penelitian peneliti dapat menemukan dan mengumpulkan data secara langsung. Dalam peneliti ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah angket. Penggunaan angket bertujuan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan pengaruh kepramukaan terhadap karakter religius siswa di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, peneliti terlibat langsung ke lapangan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data. Jadi, peneliti dapat mengkonfirmasi dan mengadakan pengecekan kembali.

Adapun tujuan kehadiran peneliti di lapangan untuk mengamati secara langsung keadaan dan fenomena yang terjadi di sekolah tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang konkret melalui langkah-langkah sebagai berikut.

1. Sebelum memasuki medan penelitian, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada pihak yayasan atau yang berwenang di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam dengan memperkenalkan diri pada komponen yang ada di lembaga tersebut baik melalui pertemuan yang diselenggarakan oleh sekolah yang bersifat formal maupun semi formal serta menyampaikan maksud dan tujuan.

2. Mengadakan observasi di lapangan untuk memahami latar penelitian sebenarnya.

3. Membuat jadwal kegiatan penelitian berdasarkan kesepakatan antara peneliti dan subyek penelitian.

4. Melakukan pengumpulan data di sekolah tersebut melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

Page 70: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

52

E. Tekhnik Pengumpulan Data 1. Angket

Metode ini digunakan bila responden jumlahnya besar, dapat membaca dengan baik dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia (Sugiyono, 2010: 121). Menurut Suharsimi Arikunto, angket adalah suatu daftar isi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang ingin diselidiki atau responden (Suharsimi, 2006: 66). Adapun metode angket yang biasa digunakan dalam pengumpulan data yaitu: a. Kuesioner langsung (angket langsung)

Kuesioner langsung adalah jika daftar pertanyaan dikirimkan langsung kepada orang yang ingin dimintai pendapat, keyakinannya, atau dimintai menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri (Daryanto, 2010: 141).

b. Kuesioner tertutup (angket tertutup) Kuesioner tertutup adalah pertanyaan-pertanyaan yang berbentuk dimana responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah tersedia didalam kuesioner itu (Daryanto,2010: 143).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode angket tertutup. Dengan metode angket ini, peneliti dapat mengetahui situasi dan kondisi siswa. Penyusunan angket didasarkan atas sejumlah indikator penelitian.

2. Wawancara (interview) Interview merupakan salah satu bentuk teknik

pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Dengan kata lain, penulis mengadakan wawancara langsung dengan para informan yang dapat memberikan keterangan positif, untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini. Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara merupakan alat mengecek ulang atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti dan sampel. Metode wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data yang umum digunakan untuk mendapatkan data berupa keterangan lisan dari suatu narasumber atau responden tertentu. Data yang dihasilkan dari wawancara

Page 71: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

53

dapat dikategorikan sebagai sumber primer karena didapatkan langsung dari sumber pertama (Sugiyono, 2010: 231 – 232).

Salah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh data pada penelitian ini ditujukan kepada informan atau sumber utama yang dilaksanakan secara lisan dan tatap muka. Dengan kata lain penulis mengadakan wawancara langsung yang akan ditujukan kepada a. Pimpinan Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok b. Bagian kesiswaan c. Pembina pramuka

Proses wawancara dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan yang bersangkutan. Selama proses wawancara peneliti mengajukan pertanyaan, meminta penjelasan dan jawaban dari pertanyaan yang diberikan dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.

3. Observasi Yakni sebuah cara mengumpulkan data dengan jalan

mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2006: 220). Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.

4. Dokumenter Dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik secara tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah (Sukmadinata, 2006: 222).

F. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas). keabsahan data dapat diadakan dengan pengecekan data. Pengecekkan kredibilitas atau derajat kepercayaan data perlu dilakukan untuk membuktikan apakah yang diamati oleh peneliti benar-benar sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi secara wajar dilapangan. Derajat kepercayaan data (kesahihan data) dalam penelitian kuantitatif digunakan untuk memenuhi kriteria (nilai) kebenaran yang bersifat emic, baik bagi pembaca maupun bagi subjek yang diteliti.

Setelah data dianalisis kemudian di uji kredibilitasnya, untuk menguji kredibilitas/pengecekan keabsahan data peneliti

Page 72: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

54

menggunakan Triangulasi, dan Bahan Referensi, supaya data yang ditemukan benar-benar valid atau tidak (Sugiyono, 2010: 272). 1. Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Triangulasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, dan triangulasi metode. Triangulasi sumber ialah membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang sama dalam waktu yang berbeda. Sedangkan triangulasi metode ialah, setelah data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode tertentu nantinya dicek dengan metode yang lain. Misalnya, data yang dikumpulkan dengan menggunakan metode/teknik wawancara, nantinya dicek dengan menggunakan metode observasi atau dengan menggunakan analisis dokumen.

2. Bahan Referensi: Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Misalnya data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto.

G. Kisi-kisi Instrumen Kisi-kisi instrumen yang menjadi pedoman dalam memperoleh

data dan informasi mengenai kegiatan kepramukaan dan upaya pembina pramuka dalam membentuk karakter religius siswa di SD Ar-Ridha Al Salaam Cinere, Depok, Jawa Barat yaitu sebagai berikut. 1. Pedoman Wawancara

Tabel 3.2. Pedoman Wawancara

No. Dimensi Indikator

1. Kegiatan Kepramukaan

a. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan.

b. Sarana dan prasarana kegiatan kepramukaan.

2. Upaya Pembina Pramuka

a. Upaya pembina pramuka dalam membentuk karakter religius siswa.

b. Faktor pendukung dalam pembentukan karakter religius siswa.

c. Faktor penghambat dalam pembentukan karakter religius

Page 73: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

55

siswa. 2. Kisi-kisi Instrumen Angket

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Angket Variabel X

Dimensi Indikator No. Pertanyaan

Jumlah

Upacara Pramuka

Jujur Disiplin Percaya diri Peduli Gigih Toleran Kreatif Bartanggung Jawab

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 8

Pelatihan Baris-berbaris

Jujur Disiplin Percaya diri Peduli Gigih Toleran Kreatif Bartanggung Jawab

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15 dan 16

8

Pelatihan Tali-temali

Jujur Disiplin Percaya diri Peduli Gigih Toleran Kreatif Bartanggung Jawab

17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, dan 24

8

Praktik penggunaan Sandi-sandi

Jujur Disiplin Percaya diri Peduli Gigih Toleran Kreatif Bartanggung Jawab

25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, dan 32

8

Perkemahan Jujur

Disiplin Percaya diri

31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39,

8

Page 74: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

56

Peduli Gigih Toleran Kreatif

Bartanggung Jawab

dan 40

Tabel 3.4.

Kisi-kisi Instrumen Angket Variabel Y

Dimensi Indikator Nomor Pertanyaan Jumlah

Nilai karakter hubungan dengan Tuhan

1. Saya selalu mengucap dan menjawab salam.

2. Saya berdo’a sebelum dan selesai melaksanakan kegiatan.

3. Saya menjawab adzan saat berkumandang.

4. Saya melaksanakan shalat berjama’ah.

5. Saya membaca Al-Quran setiap waktu

6. Saya melaksanakan Shalat dhuha

7. Saya selalu menghafal Al-Qur’an

8. Saya melaksanakan shalat jum’at

9. Saya melaksanakan shalat wajib lima waktu

10. Saya membaca doa masuk dan keluar masjid

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 10

Nilai karakter hubungan dengan diri sendiri

11. Saya selalu mengembalikan barang yang bukan hak saya.

12. Saya berkata jujur dan mengatakan sesuatu sesuai dengan fakta.

11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19,

20, 21

11

Page 75: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

57

13. Saya melaporkan kepada pembina ketika menemukan barang orang lain yang jatuh.

14. Saya selalu hadir dalam setiap kegiatan pramuka.

15. Saya berangkat latihan tepat waktu.

16. Saya mengenakan seragam pramuka sesuai aturan yang ada.

17. Saya bangga dengan hasil yang saya peroleh sendiri.

18. Saya mengulang latihan yang telah diberikan.

19. Saya tidak mudah menyerah dengan tugas dan praktik yang diberikan oleh pembina.

20. Saya selalu mengumpulkan tugas tepat waktu.

21. Saya berani mengakui kesalahan yang telah saya perbuat dan akan memperbaikinya.

Nilai karakter hubungan dengan sesama

22. Saya memperhatikan ketika orang lain sedang berbicara.

23. Saya membantu orang tua setiap ada waktu luang.

24. Saya bertanya kepada pembina atau teman ketika kurang paham dengan materi yang

22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,

31, 32

11

Page 76: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

58

telah diajarkan. 25. Saya menghargai

pendapat yang disampaikan oleh teman saya.

26. Saya menerima saran dan kritik dengan hati yang lapang.

27. Saya senang bekerja dalam tim dan mengerjakan tugas kelompok dengan baik.

28. Saya bertegur sapa dengan semua guru dan teman saat bertemu.

29. Saya memberikan senyuman ketika bertemu sama orang lain walaupun belum kenal.

30. Saya membantu orang lain yang sedang membutuhkan.

31. Saya menjaga amanat yang diberikan

32. Saya tidak mengejek atau menghina sesama teman

Nilai karakter hubungan dengan lingkungan

33. Saya selalu membuang sampah pada tempatnya.

34. Saya melestarikan tanaman di lingkungan sekolah.

35. Saya menanam bibit pohon

36. Saya menjaga kebersihan lingkungan sekolah

37. Saya melakukan piket

33, 34, 35, 36, 37, 38,

39, 40 8

Page 77: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

59

kelas sesuai dengan jadwal untuk membersihkan dan mengatur tata ruang kelas

38. Saya memisahkan sampah organik dengan non organik

39. Saya menyiram tanaman setiap pagi hari

40. Saya menghemat penggunaan air untuk keperluan di toilet

3. Instrumen Observasi Tabel 3.5.

Instrumen Observasi

No. Aspek yang Diamati Pelaksanaan SB B C K

1. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan 2. Materi kegiatan kepramukaan 3. Bentuk kegiatan kepramukaan 4. Upaya pembina pramuka 5. Sarana dan prasarana kegiatan

kepramukaan

Keterangan : SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang

4. Daftar Ceklis Dokumen Tabel 3.6.

Daftar Ceklis Dokumen

No. Dokumen Ada Tidak Ada Keterangan

1. Profil Sekolah 2. Profil Kegiatan Kepramukaan 3. Data Pembina Pramuka 4. Data Anggota Pramuka 5. Program Kegiatan

Page 78: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

60

Kepramukaan

6. Foto-foto Kegiatan Kepramukaan

Tabel 3.7. Kriteria Pemberian Angka atau Skor

SSumber: Teknik Pengambilan Skor Skala Likert

H. Kalibrasi Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas yang dipakai adalah validitas internal. Untuk menguji validitas tiap item instrument adalah dengan mengkorelasikan antara skor-skor tiap item dengan skor total keseluruhan instrument. Item dikatakan valid, jika r hitung > r tabel dan sebaliknya (Anas Sudijono, 1987: 190-195). Untuk mengetahui validitas instrument pada penelitian ini, digunakan program Microsoft Excel.

Dengan rumus: rxy { }{ }

( ) ( )

∑−∑

∑−∑

=

∑ ∑∑

NN

Nyxxy

yyxx2222

Dengan pengertian: rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy N : Jumlah Subyek X : Skor item Y : Skor total ∑X : Jumlah skor items ∑Y : Jumlah skor total ∑X2 : Jumlah kuadrat skor item ∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total

Alternatif Jawaban Pemberian Skor Angka Positif (+) Negatif (-)

Selalu 4 1 Sering 3 2 Jarang 2 3 Tidak Pernah 1 4

Page 79: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

61

Setelah dilakukan uji coba diperoleh hasil dari uji validitas instrumen-instrumen soal. Adapun hasil perhitungan validitas uji coba dari beberapa instrumen soal per variabel ditunjukan sebagai berikut:

a. Uji Validitas Angket Soal Kegiatan Kepramukaan Arikunto menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur (instrumen). Setelah dilakukan pengujian validitas isi dan validitas instrumen, selanjutnya dilakukan pengujian validitas butir soal kepada responden sebanyak 44 siswa.

Untuk menyatakan soal/item valid atau tidak valid (drop) dengan melihat nilai korelasi poin biserial dan membandingkan dengan tabel korelasi pada taraf signifikansi = 0.05. dengan jumlah sampel atau data uji coba sebanyak 44 responden (n = 44 df = n - 2 = 44 - 2 = 42), maka besarnya nilai kriteria atau r tabel sebesar 0.291. apabila koefisien korelasi poin biserial lebih kecil dari 0.291 maka item soal tersebut diperbaiki, ditolak atau dibuang. Sedangkan apabila lebih besar dari 0.291 maka item soal tersebut diterima. Tabel berikut menampilkan validitas butir soal setelah diuji cobakan dan pengolahan data menggunakan SPSS versi 25.

Tabel 3.8. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Instrumen

Variabel X Kegiatan Kepramukaan No r hitung Kondisi r table Keterangan 1. 0,332 > 0.291 Valid 2. 0,246 < 0.291 Drop 3. 0,017 < 0.291 Drop 4. 0,307 > 0.291 Valid 5. 0,440 > 0.291 Valid 6. 0,302 > 0.291 Valid 7. 0,593 > 0.291 Valid 8. 0,571 > 0.291 Valid 9. 0,647 > 0.291 Valid 10. 0,450 > 0.291 Valid 11. 0,487 > 0.291 Valid 12. 0,616 > 0.291 Valid 13. 0,251 < 0.291 Drop 14. 0,001 < 0.291 Drop 15. 0,465 > 0.291 Valid 16. 0,584 > 0.291 Valid 17. 0,746 > 0.291 Valid

Page 80: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

62

Sumber: SPSS versi 25, diolah 31 Januari 2019

Dari hasil pengujian 40 item soal yang dianalisis, diperoleh item soal yang valid sebanyak 34 item soal dan yang tidak valid (drop) 6 item soal. Soal yang tidak valid atau drop terdapat pada soal no 2, 3, 13, 14, 29 dan 30. Dengan demikian jumlah instrumennya adalah 34 item soal. Untuk soal yang valid selanjutnya dilakukan perbaikan penyesuaian nomor soal baru, dan sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data pada kelompok sampel penelitian. Setelah melakukan pengujian validitas butir soal maka dilanjutkan dengan analisis reliabilitas instrumen.

18. 0,561 > 0.291 Valid 19. 0,700 > 0.291 Valid 20. 0,709 > 0.291 Valid 21. 0,693 > 0.291 Valid 22. 0,513 > 0.291 Valid 23. 0,603 > 0.291 Valid 24. 0,610 > 0.291 Valid 25. 0,647 > 0.291 Valid 26. 0,450 > 0.291 Valid 27. 0,487 > 0.291 Valid 28. 0,616 > 0.291 Valid 29. 0,251 < 0.291 Drop 30 0,001 < 0.291 Drop 31. 0,465 > 0.291 Valid 32. 0,584 > 0.291 Valid 33. 0,746 > 0.291 Valid 34. 0,561 > 0.291 Valid 35. 0,700 > 0.291 Valid 36. 0,709 > 0.291 Valid 37. 0,693 > 0.291 Valid 38. 0,513 > 0.291 Valid 39. 0,603 > 0.291 Valid 40. 0,610 > 0.291 Valid

Page 81: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

63

b. Uji Validitas Angket Soal Karakter Religius

Tabel 3.9. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Instrumen

Variabel Y Karakter Religius

No r hitung Kondisi r table Keterangan 1. 0,571 > 0.291 Valid 2. 0,184 < 0.291 Drop 3. 0,343 > 0.291 Valid 4. 0,224 < 0.291 Drop 5. 0,233 < 0.291 Drop 6. 0,660 > 0.291 Valid 7. 0,321 > 0.291 Valid 8. 0,450 > 0.291 Valid 9. 0,539 > 0.291 Valid 10. 0,631 > 0.291 Valid 11. 0,519 > 0.291 Valid 12. 0,697 > 0.291 Valid 13. 0,812 > 0.291 Valid 14. 0,583 > 0.291 Valid 15. 0,672 > 0.291 Valid 16. 0,676 > 0.291 Valid 17. 0,382 > 0.291 Valid 18. 0,479 > 0.291 Valid 19. 0,480 > 0.291 Valid 20. 0,476 > 0.291 Valid 21. 0,636 > 0.291 Valid 22. 0,470 > 0.291 Valid 23. 0,629 > 0.291 Valid 24. 0,570 > 0.291 Valid 25. 0,581 > 0.291 Valid 26. 0,515 > 0.291 Valid 27. 0,654 > 0.291 Valid 28. 0,547 > 0.291 Valid 29. 0,487 > 0.291 Valid 30. 0,534 > 0.291 Valid 31. 0,382 > 0.291 Valid 32. 0,474 > 0.291 Valid 33. 0,642 > 0.291 Valid

Page 82: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

64

Sumber: SPSS versi 25, diolah 31 Januari 2019

Dari hasil pengujian 40 item soal yang dianalisis, diperoleh item soal yang valid sebanyak 33 item soal dan yang tidak valid (drop) 7 item soal. Soal yang tidak valid atau drop terdapat pada soal no 2, 4, 5, 34, 36, 37 dan 39. Dengan demikian jumlah instrumen 33 item soal. Untuk soal yang valid selanjutnya dilakukan perbaikan penyesuaian nomor soal baru, dan sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data pada kelompok sampel penelitian. Setelah melakukan pengujian validitas butir soal maka dilanjutkan dengan analisis reliabilitas instrumen.

2. Uji ReliabilitasSetelah uji validitas, maka dilakukan analisis reliabilitas soal

pada butir soal pilihan ganda atau instrumen, uji reliabiitas ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi pada keterandalan instrumen. Uji reliabilitas hanya dilakukan pada butir soal yang valid saja. Software SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai (α) 0.60 (Imam Ghazali, 2012: 34). Koefisien Alpha Cronbach menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan semua skala indikator yang ada dengan keyakinan tingkat kendala. Indikator yang diterima apabila koefisien alpha diatas 0.60. Menurut Nunnaly (1967) dalam (Imam Ghazali, 2012: 34) suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai CronbachAlpha > 0.60. Sedangkan untuk tes pilihan ganda menggunakan KR 21 sebagai berikut:

a. Uji Reliabilitas Angket Soal Kegiatan KepramukaanSetelah soal yang valid sebanyak 34 item soal di atas dilakukan

uji reliabel menggunakan aplikasi SPSS. Dari uji reliabilitas, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 93.9% sedangkan menurut Kriteria nunnality: Cronbach's Alpha > 60% = reliabel, maka dinyatakan bahwa instrumen kegiatan kepramukaan sangat handal,

34. 0,265 < 0.291 Drop 35. 0,559 > 0.291 Valid 36. 0,138 < 0.291 Drop 37. 0,271 < 0.291 Drop 38. 0,373 > 0.291 Valid 39. 0,118 < 0.291 Drop 40. 0,461 > 0.291 Valid

Page 83: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

65

artinya apabila digunakan untuk mengukur hal yang sama pada obyek yang sama dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan data yang hampir sama atau relatif sama. Dengan demikian, instrumen kegiatan kepramukaan telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Hasil untuk uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Kegiatan Kepramukaan

Reliability Statistics Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

,938 ,939 34 Sumber: SPSS versi 25, diolah 31 Januari 2019

Dari tabel di atas diperoleh hasil Cronbach's Alpha (α) = 93,9 % > 60% sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen kegiatan kepramukaan memiliki reliabilitas yang tinggi.

b. Uji Reliabilitas Angket Soal Karakter ReligiusSetelah soal yang valid sebanyak 33 item soal di atas dilakukan

uji reliabel menggunakan aplikasi SPSS versi 25. Dari uji reliabilitas, diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 92.5% sedangkan menurut Kreteria nunnality: Cronbach's Alpha > 60% = reliabel, maka dinyatakan bahwa instrumen sikap demokratis sangat handal, artinya apabila digunakan untuk mengukur hal yang sama pada obyek yang sama dengan waktu yang berbeda akan menghasilkan data yang hampir sama atau relatif sama. Dengan demikian, instrumen karakter religius telah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Hasil untuk uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:

Sumber: SPSS versi 25, diolah 31 Januari 2019

Dari tabel di atas diperoleh hasil Cronbach's Alpha (α) = 92.5% > 60% sehingga dapat dinyatakan bahwa instrumen karakter religius memiliki reliabilitas yang tinggi.

Tabel 3.11. Hasil Uji Reliabilitas Karakter Religius Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items

,923 ,925 33

Page 84: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

66

I. Tekhnik analisis Data Setelah peneliti mendapatkan data-data yang diperlukan dalam

penelitian, maka selanjutnya penulis akan melakukan analisis data dengan mengatur, mengolah, dan mengorganisasikan ke dalam jenis uraian data. Ada dua tahapan dalam mengolah data, yaitu: 1. Tahap Pengolahan Data

Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian yaitu pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian yang diambil. Setelah data diolah dan dimasukkan ke dalam tabel, selanjutnya adalah menganalisis atau menguji data tersebut dengan analisis kuantitatif atau statistik.

2. Tahap Analisis DataAnalisa data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu tahap

deskripsi, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis. a. Uji Deskripsi Data

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data, adalah menyiapkan data, yaitu data tentang Pengaruh Pendidikan Kepramukaan dalam Membentuk Karakter Religius Siswa di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok Jawa Barat. Penulis akan menganalisa data penelitian dari tiap variabel dengan cara menentukan nilai dari rata-rata dan simpangan baku, kemudian dikelompokan sesuai kebutuhannya. untuk selanjutnya di proses dengan bantuan program komputer (SPSS).

b. Uji Prasyarat1) Uji Normalitas

Setelah dilakukan uji validititas dan reliabilitas maka data yang valid dan reliabel itu dipilih dan diolah, lalu ditabulasikan ke lembar kerja excel agar lebih mudah dalm menghitungnya.

Uji normalitas yang digunakan adalah Uji Kolmogorov Smirnov. Menurut Sugiyono (2010: 108) uji normalitas berfungsi untuk memeriksa apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat dipertanggung jawabkan.

Syarat normalitas yang digunakan oleh penulis, adalah mengacu pada nilai asymp sig > = 0,05, artinya nanti di perhitungan SPSS jika asymp sig lebih besar dari 0,05 maka data pada variabel itu bisa dikatakan normal, karena kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal menurut Sugiyono (2007: 108) jika harga koefisien asymp sig pada output Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha yang ditentukan yaitu 5% (0,05). Penulis menggunakan bantuan SPSS

Page 85: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

67

untuk menghitung dan menganalisa hasil data, agar lebih cepat dan mudahmendapatkan hasil kesimpulan data.

2) Uji LinearitasSetelah data selesai diujikan normalitas, langkah selanjutnya

adalah melakukan uji linearitas, pengujian linearitas dilakukan terhadap variabel independen yang terdiri dari X yakni Pendidikan Kepramukaan, variabel dependennya Y yakni Karakter Religius.

Uji yang digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya adalah menggunakan uji F yang rumusnya adalah (Sugiyono: 2010, 286):

Freg = R2 (N-m-1) m (1-R2) Diketahui: Freg = harga garis korelasi R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor N = cacah kaus m = cacah prediktor Setelah didapat harga F, kemudian dikorelasikan dengan

harga F pada tabel dengan taraf signifikansi 5%, menurut Sugiyono (2007: 286), jika harga deviation from liniarity >/= taraf signifikansi yang diambil 5% berarti berhubungan atau linier. Sebaliknya, jika harga deviasi linernya kecil atau dibawah dari 5% maka belu linear.

Penulis menggunakan bantuan SPSS untuk menghitung dan menganalisa hasil data, agar lebih cepat dan mudah mendapatkan hasil kesimpilan data.

3) Uji HomogenitasUji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah

variansi antara kelompok yang diuji berbeda atau tidak, variansinya, homogenya atau heterogen. Data yang diharapkan adalah homogennya. Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji homogenitas Levane. Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan Lavene Statistik hasil output dari SPSS. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut: • Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan

homogen.• Jika nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak

homogen.3. Tahap Pengujian Hipotesis

Setelah data berdistribusi normal, maka untuk tahap akhir, adalah iji hipotesis, ≪ 𝐴 = 𝜋𝑟2: 116), dalam menentukan hipotesis,

Page 86: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

68

yakni penerimaan ataupun penolakan maka alternatif (Ha) diubah menjadi hipotesis (Ho).

Menurut Arikunto (2010: 319) setelah data diolah, maka dapat dilihat hasil data tersebut mengenai tingkatan kekuatan korelasi tersebut, adapun interval skalanya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12.

Pedoman Koefisien Korelasi

Sumber: Arikunto (2010: 319)

Uji Hipotesis korelasi pada penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama dengan menganalisa korelasi sederhana dan analisis regresi sederhana, adapun rumusan korelasi tersebut adalah sebagai berikut (Arikunto: 2010. 72):

Rxy: ( )( )( ) ( ) ( ) ( ){ }222 2 γγχχ

γχχγ

∑−∑∑−∑

∑∑−∑

NNN

Ket: Rxy = Koefisien korelasi antara x dan y N = Jumlah responden Ʃx = Nilai hasil variabel kompetensi guru Ʃy = Nilai hasil variabel prestasi belajar siswa Ʃxy = Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y

1) Uji korelasi digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antar variabel X dan Y. Dalam hal ini menggunakan korelasi bivariate/product moment pearson. Uji kebermaknaannya adalah sebagai berikut: • Jika nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka dinyatakan tidak

terdapat hubungan. • Jika nilai Sig. Atau P-value <0,05 maka dinyatakan terdapat

hubungan. 2) Uji regresi dilakukan terutama untuk mengetahui pengaruh

variabel X terhadap variabel Y. Dalam penelitian ini, menggunakan uji regresi sederhana karena hanya terdapat satu

Interval Koefisien Kelas 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Page 87: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

69

veriabel terikat dan satu variabel bebas. Dasar pengambilan keputusannya adalah : • Jika nilai Sig. atau probabilitas > 0,05, maka korelasi

dinyatakan tidak nyata. • Jika nilai Sig. atau probabilitas < 0,05, maka korelasi

dinyatakan sangat nyata.

Page 88: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Sejarah Singkat Berdirinya SD Ar-Ridha Al-Salaam SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok, merupakan salah

satu Sekolah Dasar Islam yang ada di Depok, yang beralamat di Jl. PLN Raya No. 79 Cinere-Depok, Jawa Barat. Sama dengan SD pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SD Ar-Ridha Al-Salaam ditempuh dalam waktu enam tahun ajaran, mulai dari Kelas I sampai Kelas VI. Dalam sejarahnya Sekolah Ar–Ridha Al Salaam Islamic Green School (Ar-Ridha) didirikan pada tanggal 14 Januari 2008, berlokasi di Jln. PLN Raya no.79, Gandul, Cinere.

Ar-Ridha didirikan sebagai realisasi dari maksud dan tujuan Yayasan Ar-Ridha Al Salaam yang antara lain menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang berkualitas dan bernafaskan Islam guna membentuk insan yang berkarakter kuat, profesional, cerdas, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Pada tahun pelajaran 2009/2010 Ar-Ridha telah berhasil membuka pendidikan Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah s iswa 8 orang. Sampai Tahun pelajaran 2017/2018 jumlah siswa semakin bertambah menjadi 290 orang. Kami berharap di tahun mendatang jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan terus ditingkatkannya kualitas kegiatan dan pembelajaran sesuai dengan tuntutan masa depan.

b. Info Umum Sekolah Dasar Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok

Untuk lebih jelas mengenai identitas detail sekolah, dapat dilihat pada identitas sekolah sebagai berikut:

Nama Sekolah Nomor Induk Sekolah/NSS

NPSN NSS

Status Sekolah Tahun Pendirian SK. Pendirian Nama Yayasan/untuk Swasta Alamat Sekolah

: : : : : : : : :

Sekolah Dasar Islam Ar-Ridha Al Salaam 20270829 102026609006 Swasta Penuh 2009 -14 Yayasan Ar-Ridha Al Salaam Jl.PLn Raya No. 79 Tlp. 7536707

70

Page 89: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

71

Kelurahan Kecamatan Kota/Kab. Propinsi Email Akreditasi

: : : :

Gandul Cinere Depok/Jawa Barat [email protected] A

Adapun jumlah siswa kesluruhan pada tahun ajaran 2018-2019 berdasarkan jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Presentase Jumlah Keseluruhan Siswa

Berdasarkan Jenis Kelamin

No Siswa Jumlah Persentase 1. Pria 160 42,3% 2. Wanita 130 57,7%

Jumlah 290 100% Sumber: Dokumen SD Ar-Ridha Al-Salaam, diambil 15 Desember 2018

Dari data di atas menunjukkan bahwa, berdasarkan jenis kelamin terdapat 160 siswa (42,3%) yang berjenis kelamin laki-laki, dan terdapat 130 siswa (57,7%) yang berjenis kelamin perempuan, sehingga dari data yang sudah diperoleh menunjukkan bahwa subjek terbanyak adalah subjek yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 160 siswa (57,7%) dari total jumlah siswa seluruhnya sebanyak 290 siswa.

c. Visi dan Misi SD Ar-Ridha Al-Salaam

• Visi Sekolah Menjadikan Ar-Ridha Al Salaam Islamic School sebagai suatu

lembaga pendidikan Islam modern yang berkualitas dan bernafaskan Islam, guna membentuk insan yang berkarakter kuat, profesional, cerdas, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT.

• Misi Sekolah 1) Mempersiapkan anak-anak yang sehat, memiliki

pengetahuan yang luas, cerdas, kreatif, percaya diri secara intelektual, emosional dan spiritual

2) Mengenalkan anak pada alam sekitar 3) Mengenalkan peraturan dan disiplin/tata tertib 4) Memberi kesempatan pada anak untuk menikmati masa

bermain dan belajar.

d. Data Guru SD Ar-Ridha Al-Salaam Guru adalah suatu komponen utama dalam sistem pendidikan yang

secara bersama-sama dengan komponen lainnya mencapai tujuan

Page 90: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

72

pendidikan. Guru merupakan unsur penting dalam meningkatkan mutu pelajaran. Oleh karena itu ketersediaan guru harus sesuai dengan kondisi siswa. Disamping itu, semua guru diharapkan memiliki kualifikasi yang baik, karena guru memiliki peran yang besar dalam rangka memberikan layanan bimbingan dan pembelajaran kepada siswa.

Adapun keadaan atau jumlah guru di SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok tahun pelajaran 2018/2019, sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar Guru SD Ar-Ridha Al-Salaam

No. Nama Fakultas/ Jurusan Lulusan Pengampu/ Tugas

1 Rifa Rahmaniah, M.Pd Pendidikan Biologi S2 Kepala Sekolah SD

2 Intan Ryanti, S.Pd Teknik Matematika S1 Wakasek Kurikulum I SD

3 Kartika Afrianti,S.Sos.I Komunikasi Penyiaran Islam S2 Wakasek Kurikulum II

SD

4 Danang Pranoto Aji, S.Pd.I Agama Islam S1 Wakasek Kesiswaan SD

5 Nur Ariza, S.Pd Bahasa Indonesia S1 Guru Kelas 1 Jeddah

6 Indria Riana, S.T Teknik Informatika S1 Asisten Kelas 1 Jeddah

7 Sulastri, M.Pd Bahasa Arab S2 Guru Kelas 1 Madinah

8 Muthia Adenami, S.Pd Pendidikan Bahasa Inggris S1 Asisten Kelas 1 Madinah

9 Nunung Nurhidayati, S.E Bahasa Indonesia S1 Guru Kelas 1 Makkah

10 Wiwin Mustikawati, S.Pd.I

Fakultas Ilmu Tarbiyah S1 Asisten Kelas 1 Makkah

11 Fathul Haromah, S.Ud Ushuluddin S1 Guru Kelas 2 Shafa

12 Irma Savitri, S.Ud Fakultas Ilmu Tarbiyah S1 Asisten Kelas 2 Shafa

13 Rofi Fasollinanda, S.Pd.I Pendidikan Bahasa Arab S1 Asisten Kelas 2 Marwah

14 Adiela Vania Kenedi PGSD S1 Guru Kelas 2 Arafah

15 Gilang Arum Salindri, S.Pd.I Tarbiyah S1 Asisten Kelas 2 Arafah

16 Sari Indriani Putri, S.Ik Ilmu Kelautan S1 Guru Kelas 3 Granada

17 Anda Rizki, S.Pd Ilmu Tarbiyah dan Keguruan S1 Asisten Kelas 3 Granada

18 Suaibatul Aslamiyah, S.Pd Pendidikan Guru MI S1 Guru Kelas 3 Cordoba

19 Maya Susanti, S.Pd Fakultas Bahasa dan Seni S1 Asisten Kelas 3 Cordoba

Page 91: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

73

20 Iis Mulyati Ismah,S.Pd.I Pendidikan Bahasa Inggris S2 Guru Kelas 4 Riyadh

21 Esti Wahyu Lestari, S.H.I Hukum Bisnis Syariah S1 Guru Kelas 4 Damaskus

22 Lely Malini, S.Pd PGSD S1 Asisten Kelas 4 Riyadh

23 Racmat Sumardi, SEI Fakultas Ilmu Tarbiyah S2 Asisten Kelas 5 Istanbul

24 Dini Arini, S.Pd Pendidikan Bahasa Inggris S1 Guru Kelas 5 Cairo

25 Rifan Dermawan, S.Pd Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan S1 Asisten Kelas 5 Cairo

26 Khoridatul Anisah, drh Kedokteran Hewan S2 Guru Kelas 6 Alexandria

27 Putri Jum'ati, S.Si FMIPA Matematika S1 Guru Kelas 6 Cassablanca

28 Puspita Aditia, S.Pd PGSD S1 Guru Kelas Amman

29 Rodiatun Nahdiah, SH Hukum Ekonomi Islam S1 Asisten Kelas 6

30 Rasda Fatma Dzuharni, S.Pd

Pendidikan Bahasa Inggris S1 Asisten Kelas 6

31 Yunus, S.Pd.I Tarbiyah S1 Guru Tahfidz

32 Jimatul Arrobi, S.Pd.I Fakultas Ilmu Tarbiyah S1 Guru Tahfidz

33 Desni Ulfalia, S.Pd Fakultas Ilmu Tarbiyah S1 Guru Tahfidz

34 Priyo Nandang Subagiyo, M.Pd

Fakultas Ilmu Tarbiyah

S2 Guru ICT

35 Amrulloh Fane, S.Pd - S1 Guru Olahraga

36 Hafid Pendidikan Biologi S1 Librarian

37 Irsyad Mustaqim, S.Pd Fakultas Ilmu Tarbiyah

S1 Guru Tahfidz

Sumber: Dokumen SD Ar-Ridha Al-Salaam , diambil pada 15 Desember 2018

Dari tabel di atas diketahui guru yang mengajar di SD Ar-Ridha Al-Salaam dilihat dari prospek lulusan sudah profesional, karena juruan yang guru sandang dengan pengampu mata pelajaran sudah linier, ditambah dengan adanya guru yang lulus dengan jenjang terakhir strata dua (S2) sebanyak 7 guru dengan berbagai juruan dan sisanya 30 guru lulus dengan jenjang terakhir strata satu (S1) berbagai jurusan.

Adapun struktur organisasi di SD Ar-Ridha Al-Salaam dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

Page 92: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

74

Bagan 4.3 Struktur Organisasi Fungsional SD Ar-Ridha Al-Salaam

pembina

e. Prestasi SD Ar-Ridha Al-Salaam

No.

SEKOLAH

NAMA KEGIATAN PENYELENGGARA TINGKAT HASIL KET.

1 Kontes Robot Nusantara Asosiasi Robot Nasional 1

2 Kontes Robot Nusantara Asosiasi Robot Nasional 1

3 Lomba Mading Sekolah Avicena Jabodetabek 1

4 Menyanyi Universitas Indonesia Kota 3

5 Menyanyi Universitas Indoneisa Kota 1

6 Peragaan Busana Universitas Indonesia Kota 3

7 Peragaan Busana Universitas Indonesia Kota 2

8 Mendongeng Universitas Indonesia Kota 2

Ketua Dewan Pembina Drs.S.Irzani

Ketua Yayasan Hj. Erida Melany, SH.MH

Kepala Sekolah SD Rifa Rahmaniah, M.Pd

Wakasek Kurikulum 1. Intan Ryanti, S.Pd

2. Kartika Afrianti, S.Sos.I

Wakasek Kesiswaan Danang Pranoto Aji, S.Pd

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI

Page 93: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

75

9 Mewarnai Universitas Indonesia Kota 2

10 Story Telling Avicena Jabodetabek 2

11 Mendongeng Avicena Jabodetabek 2

12 Pramuka Avicena Jabodetabek 2

13 Robotik Nasional 3

14 Robot Sumo Didaktika Kota 3

15 Science Project Mumtaza Jabodetabek 1

16 Menggambar Children Art Competition International Best

Finalist

17 Sekolah Berbudaya Lingkungan

Kementrian Lingkungan dan Kehutanan

Nasional

18 Kerjasama Sekolah Ar-Ridha Al Salaam

Kedutaan Besar Australia International

19 Tim Peneliti Hibah Bersaing

Kementrian Riset dan Teknologi

20 Lomba Membuat Media Pembelajaran Assadatain Kota Juara 1

21 Lomba Membuat Media Pembelajaran Assadatain Kota Juara 2

22 LKBB Pramuka SMA Dian Didaktika Kota Juara 1

23 Pramuka MAN 2 Cibadak Kota Sukabumi Juara 3

2. Karakter Siswa yang Menjadi RespondenKarakteristik responden digunakan untuk mengetahui keragaman

dari responden berdasarkan jenis kelamin, dan usia. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai kondisi dari responden dan kaitannya dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut.

Adapun responden dalam penelitian ini hanya berfokus pada siswa penggalang yang diikuti oleh siswa kelas 3-6 yang berjumlah 177 siswa. Kelas 3 berjumlah 41 siswa, kelas 4 berjumlah 31 siswa, kelas 5 berjumlah 46 siswa, dan kelas 6 berjumlah 59 siswa, dan totalnya berjumlah 177 siswa.

Pengambilan sampel untuk penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2010: 112), jika subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok memiliki jumlah siswa penggalang 177 siswa. Sehingga jika pengambilan sampel menggunakan rumus sebesar 25% maka penelitian ini menghasilkan jumlah sampel sebanyak 44 siswa dari seluruh jumlah siswa penggalang.

Page 94: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

76

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Keragaman responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut ini:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Sampel

Berdasarkan Jenis Kelamin No Sampel Jumlah Presentase 1. Laki-laki 25 43% 2. Perempuan 19 57%

Jumlah 44 100% Sumber: Dokumen SD Ar-Ridha Al-Salaam, diambil pada 15 Januari 2019

Hasil penelitian diatas berdasarkan jenis kelamin menunjukan terdapat 25 siswa (43%) yang berjenis kelamin laki-laki, dan terdapat 19 siswa (57%) yang berjenis kelamin perempuan, sehingga dari data yang sudah diperoleh menunjukkan bahwa subjek terbanyak adalah subjek yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 25 siswa (57%) dari total subjek sebanyak 44 siswa.

b. Berdasarkan Usia

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Sampel

Berdasarkan Tingkatan Usia No Rentang Usia Jumlah Presentase 1. 15-16 24 33% 2. 17-18 48 67%

Jumlah 72 100% Sumber: Dokumen SD Ar-Ridha Al-Salaam, diambil pada 15 Januari 2019

Hasil penelitian diatas berdasarkan tingkatan usia menunjukan terdapat 24 siswa (33%) yang berusia 15-16 tahun, dan 48 siswa (67%) yang berusia 17-18 tahun. Dengan demikian subjek terbanyak adalah subjek yang berusia 17-18 tahun, yaitu 48 siswa (67%) dari total subjek sebanyak 72 siswa.

3. Pengujian Hipotesis Statistik

a. Deskripsi Statistik Data yang berasal dari hasil kuesioner dan tes masih merupakan

data mentah yang berupa skor sehingga masih belum memiliki arti. Oleh karena itu agar skor tersebut dapat memiliki arti, maka data mentah tersebut perlu untuk dilakukan pengolahan data. Peneliti dapat menemukan jawaban dari rumusan masalah yang disusun sebelumnya,

Page 95: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

77

yaitu mengetahui pengaruh pendidikan kepramukaan dalam pembentukan karakter religius siswa di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok. Proses pengolahan data setiap variabel pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bantuan program statistik SPSS versi 16. Proses pengolahan data yang pertama adalah uji deskriptif untuk memperoleh informasi mengenai nila rata-rata, standar deviasi, varians, skor terendah dan skor tertinggi dari setiap variabel penelitian. Data hasil uji deskriptif disajikan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Deskripsi Statistik N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance Pramuka 44 38 102 79.39 16.028 256.894 Karakter religius 44 44 84 72.73 8.641 74.668 Valid N (listwise) 44

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dijelaskan sebagai berikut : • Pendidikan Pramuka (X)

Nilai minimum = 38; Mean = 79.39 Nilai maksimum = 102; Std. Deviasi = 16.028 Variansi = 256.894

• Karakter Religius (Y) Nilai minimum = 44; Mean = 72.73 Nilai maksimum = 84; Std. Deviasi = 8.641 Variansi = 74.668

b. Uji Prasyarat • Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut tersebar secara normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan teknik Kolmogorov-Smirnov z. Hasil analisis uji normalitas disajikan pada Tabel 4.6.

Tabel. 4.6. Hasil Pengujian Normalitas Data

Pramuka Karakter N 44 44 Normal Parametersa Mean 79.39 72.73

Std. Deviation 16.028 8.641 Most Extreme Differences Absolute .092 .149

Positive .079 .096 Negative -.092 -.149

Kolmogorov-Smirnov Z .608 .988 Asymp. Sig. (2-tailed) .853 .284 a. Test distribution is Normal.

Page 96: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

78

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa hasil uji normalitas data semua variabel adalah normal. Pedoman pengambilan keputusan tersebut adalah :

1) Nilai Asymp.Sig (2-tailed) Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakan normal.

2) Nilai Asymp.Sig (2-tailed) Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidak normal.

Maka berdasarkan Tabel 4.2 tersebut dapat dijabarkan uji normalitas setiap variabel adalah sebagai berikut:

1) Nilai Asymp.Sig (2-tailed) pendidikan pramuka > 0.05 yaitu 0.853 maka data berdistribusi normal.

2) Nilai Asymp.Sig (2-tailed) karakter religius > 0.05 yaitu 0.284 maka data berdistribusi normal.

• Uji Linearitas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui garis hubungan antara

variabel X dengan variabel Y. Hasil uji linieritas menunjukan bahwa semua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linier.

Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji linier dengan bantuan SPSS, jika Sig. Deviation From Liniarity lebih besar atau sama dengan taraf signifikansi yang dipakai (0,05) berarti data tersebut berkorelasi linier. Hasil pengujian linieritas yang dilakukan dengan bantuan SPSS dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :

Tabel. 4.7. Hasil Pengujian Linearitas Data

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Karakter * Pramuka

Between Groups (Combined) 2987.227 32 93.351 4.594 .005 Linearity 1778.698 1 1778.698 87.542 .000 Deviation from Linearity 1208.529 31 38.985 1.919 .126

Within Groups 223.500 11 20.318 Total 3210.727 43

Uji linieritas pada tabel di atas adalah (X) yakni hubungan pendidikan pramuka terhadap (Y) karakter religius. Tanda hasil pengujian data melalui SPSS ini adalah Sig Deviation from Linearity sebesar 0. 126 > 0.05, sehingga data tersebut memiliki hubungan yang linier.

• Uji Homogenitas

Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang sama (homogen) atau tidak. Selain itu juga untuk menentukan langkah pengujian statistik berikutnya, apakah menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik. Penelitian ini

Page 97: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

79

menggunakan uji homogenitas dengan teknik Lavene homogenity test. Hasil analisis uji homogenitas disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Homogenitas Data Pramuka Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.159 10 24 .364

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dijelaskan bahwa hasil uji homogenitas data semua variabel bersifat homogen. Pedoman pengambilan keputusan tersebut adalah :

1) Nilai Sig. Atau P-value > 0,05 maka data dinyatakanhomogen.

2) Nilai Sig. Atau P-value < 0,05 maka data dinyatakan tidakhomogen.

Maka berdasarkan Tabel 4.7 tersebut dapat dijabarkan uji homogenitas data pendidikan pramuka yaitu nilai Sig > 0.05 yaitu 0.364 maka data bersifat homogen. Dari hasil analisis data tersebut dapat simpulkan bahwa semua variabel memenuhi uji prasyarat yaitu berdistribusi normal dan bersifat homogen, maka untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dapat menggunakan analisis parametrik yaitu uji regresi sederhana.

c. Uji HipotesisUji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji regresi

sederhana yang dilakukan untuk menguji pengaruh dan hubungan variabel X terhadap variabel Y. Hasil analisis uji korelasi disajikan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Hasil Uji Korelasi

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .744a .554 .543 5.839 a. Predictors: (Constant), Pramuka

Tabel 4.9 menjelaskan besarnya nilai korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0.744, sehingga menunjukkan bahwa hubungan antara pendidikan kepramukaan (X) dengan karakter religius (Y) masuk ke dalam kriteria kuat. Nilai R Square adalah besarnya persentase pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang disebut koefisien determinasi, yaitu sebesar 0.554. Nilai R square tersebut mengandung pengertian bahwa pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius adalah sebesar 55,4 %, sedangkan sisanya yaitu sebesar 44,6 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Page 98: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

80

Selain untuk mengetahui hubungan dan kontribusi variabel X yaitu pendidikan kepramukaan terhadap variabel Y yaitu karakter religius, uji regresi sederhana juga dapat digunakan untuk menunjukkan pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Hasil uji pengaruh tersebut disajikan pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Hasil Uji Pengaruh Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1778.698 1 1778.698 52.167 .000a

Residual 1432.029 42 34.096

Total 3210.727 43

a. Predictors: (Constant), Pramukab. Dependent Variable: Karakter

Tabel 4.10 menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius siswa. Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 52.167 dengan tingkat signifikansi/probabilitas 0.000 < 0.05, sehingga model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi adanya pengaruh dari pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius siswa.

Proses pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan keputusan pada uji t pada uji regresi sederhana menggunakan taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan (α) = 0.05 yaitu jika nilai signifikansi > 0.05 maka hipotesis nol diterima, namun apabila nilai signifikansi < 0.05 maka hipotesis nol ditolak. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0

H1

:

:

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan pramuka terhadap karakter religius siswa. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pendidikan pramuka terhadap karakter religius siswa.

Hasil analisis uji t untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 4.11.

Tabel 4.10. Koefisien dan Uji t

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 40.872 4.497 9.088 .000

Pramuka .401 .056 .744 7.223 .000 a. Dependent Variable: Karakter

Page 99: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

81

Tabel 4.10 yaitu pada kolom B yaitu constant (a) adalah 40,872, sedangkan nilai variabel X (b) adalah 0,401, sehingga persamaan regresinya dapat ditulis :

Y = a + bX atau Y = 40,872 +0,401X (hubungan bersifat positif)

Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi dan menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu satuan. Perubahan tersebut merupakan peningkatan jika b bernilai positif dan penurunan jika b bernilai negatif. Sehingga dari persamaan tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 40,872 menyatakan bahwa jika tidak ada nilaivariabel X maka nilai variabel Y sebesar 40,872.

2. Koefisien regresi X sebesar 0,401 menyatakan bahwa setiappenambahan 1 nilai X, maka nilai Y bertambah sebesar 0,401.

Selain menggambarkan persamaan regresi Tabel 4.10 juga menampilkan uji signifikansi dengan uji t yaitu untuk mengetahui pengaruh yang nyata (signifikan) dari variabel X terhadap variabel Y. Dari Tabel di atas dapat diketahui nilai t hitung sebesar 7,223 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel X yaitu pendidikan pramuka terhadap variabel Y yaitu karakter religius.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Metode penanaman nilai-nilai religius dalam pembentukan

karakter siswa dilakukan melalui pendidikan kepramukaan dengan cara pemberian nasihat dan pembiasaan. Dalam metode nasehat biasanya diberikan dengan pendekatan dogmatis dan pendekatan reflektif. Metode nasihat digunakan dalam menanamkan nilai-nilai religius pada guru dan siswa dan metode pembiasaan dilakukan sekolah dengan bentuk kegiatan pramuka mingguan. Kegiatan pramuka ini merupakan kegiatan yang rutin dan terus menerus dilakukan dilingkungan SD Ar-Ridha Al-Salaam. Metode pembiasaan ini digunakan sebagai metode untuk menginternalisasi nilai-nilai religius yang telah diberikan pada guru. Disamping kedua metode tersebut dalam menanamkan nilai-nilai religius pada siswa juga menggunakan metode keteladanan dan hukuman. Metode ini memberikan gambaran contoh yang nyata bagi semua siswa tentang bagaimana nilai-nilai religius dilaksanakan dalam kehidupan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok sebelum pelaksanaan kepramukaan di dilakukan pihak sekolah terlebih dahulu menyiapkan program terstrukstur kegiatan pramuka untuk setiap satu semester atau setiap

Page 100: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

82

tahunnya. Hal ini bertujuan agar penyampaian materi dapat diberikan secara sistematis dan bermanfaat bagi siswa. Menurut Pembina Pramuka kegiatan pramuka di SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok selama satu semester meliputi pelatihan rutin mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul 13.00-15.00 WIB, kemah setiap dua tahun sekali, kegiatan alam satu tahun sekali, rencana kegiatan disusun melalui program dan sesuai panduan buku SKU pramuka.

Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok diawasi oleh Kepala Sekolah dan dikelola oleh Pembina Pramuka. Mengenai pelaksanaan kegiatan kepramukaan secara keseluruhan berjalan dengan lancar, walaupun kadang dalam pelaksanaannya mengalami kendala, misalnya ada beberapa kegiatan yang masih belum dilaksanakan sesuai dengan rencana sekolah serta sering terjadi keterlambatan dalam pelatihan rutin setiap minggunya. Hambatan lain juga dari segi kondisi fisik siswa yang lelah karena sekolah yang menganut sistem full day school, kadang ada yang bentrok dengan les atau kegiatan olahraga dan juga izin orang tua.

Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok memiliki banyak pengaruh positif bagi siswa, salah satunya adalah dalam pembentukan karakter dan watak yang baik serta religius, diantaranya membentuk kemandirian, mental yang kuat, tanggung jawab, berani, percaya diri, kolaborasi, kepemimpinan, kedisiplinan, gotong royong, ibadah tepat waktu dan berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla (Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah dan Pembina Pramuka). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kepramukaan terhadap karakter religius siswa SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada subbab sebelumnya, dapat diketahui bahwa variabel X yaitu pendidikan kepramukaan memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y yaitu karakter religius siswa di SD Ar-Ridha Al-Salaam dengan kontribusi atau pengaruh sebesar 55,4 %. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Mahmud, et al (2017) yang mengungkapkan bahwa pendidikan kepramukaan sebesar 72,6% terhadap pembentukan karakter religius siswa di SD Ar-Ridha Al-Salaam, dengan tingkat korelasi yang kuat.

Pendidikan kepramukaan dalam penelitian ini cukup memberika pengaruh yang besar terhadap karakter religius yaitu sebesar 55.4%, dan sisanya sebesar 44.6 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan kepramukaan menjadi sangat penting diterapkan pada siswa demi menumbuhkan karakter religius. Pendidikan

Page 101: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

83

kepramukaan mampu menumbuhkan karakter religius pada siswa disebabkan karena dalam kegiatan pramuka terdapat pembinaan keagamaan terhadap siswa. Pembinaan keagamaan dalam kepramukaan tersebut merupakan sarana pembentukan sikap, mental kerohanian serta pemahaman hidup beragama. Hal tersebut dilakukan agar dapat dilaksanakan dalam kehidupan siswa sehari-hari, sehingga siswa memiliki acuan dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai aturan agama. Selain itu dengan adanya pendidikan kepramukaan siswa dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk, mana yang boleh dan mana yang dilarang oleh agama, sehingga siswa tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama, hal tersebut menunjukkan mulai tumbuhnya karakter religius dalam diri siswa (Hartati, 2018).

Kegiatan kepramukaan dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap siswa terutama siswa SD, dimana masih mudah menumbuhkan berbagai jenis karakter dalam dirinya. Kegiatan pramuka selain dapat menumbuhkan sikap nasionalisme, kepemimpinan, tanggung jawab serta cinta tanah air, juga yang paling penting adalah mengajarkan hal yang berkaitan dengan pembentukan moral dan karakter religius, seperti bagaimana dapat membangun sikap yang baik, selalu taat pada Tuhan serta mencintai dan menghargai alam dan sesama yang merupakan ciptaan Tuhan. Pendidikan pramuka bukan hanya melatih kecerdasan otak tetapi juga kecerdasan emosional peserta didik (Mahmud, et al., 2017). Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin aktif seorang siswa dalam mengikuti pendidikan kepramukaaan maka semakin meningkat pula karakter religius yang tumbuh dan berkembang di dirinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara pendidikan karakter bersifat positif dan kuat, karena nilai korelasi yang didapatkan dari keduanya sangat besar yaitu sebesar 0,744.

Dalam pendidikan kepramukaan hal yang paling berperan dalam menumbuhkan karakter religius siswa adalah peran Pembina pramuka. Pembina pramuka harus dapat menjadi teladan bagi siswa selama kegiatan pramuka berlangsung. Pembina pramuka harus dapat mengajarkan siswa untuk menjadi manusia seperti panutan manusia yaitu Nabi Muhammad Shalallah Alaihi Wassalam yang berbudi pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan rumah, sekolah maupun masyarakat (Hartati, 2018). Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa Pembina pramuka Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok sudah berhasil menjadi teladan bagi siswa selama proses pendidikan kepramukaan berlangsung.

Page 102: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah diuraikan dan dijelaskan secara mendetail dan mendalam serta berdasarkan hasil pembahasan penelitian pada bab IV, maka penelitian “Pengaruh Pendidikan Kepramukaan dalam Membentuk Karakter Religius Siswa di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok Jawa Barat” dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Metode penanaman nilai-nilai religius yang diterapkan di Sekolah

Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok Jawa Barat adalah metodenasihat dan pembiasaan melalui kegiatan kepramukaan yangdilakukan setiap minggu.

2. Pelaksanaan pendidikan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok Jawa Barat dilaksanakan satu minggu sekalisetiap hari Jum’at pukul 13.00-15.00 WIB, kemah setiap dua tahunsekali, kegiatan alam satu tahun sekali, rencana kegiatan disusunmelalui program dan sesuai panduan buku SKU pramuka.Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di SD Ar-Ridha Al-SalaamCinere Depok diawasi oleh Kepala Sekolah dan dikelola olehPembina Pramuka. Pembentukan watak dan karakter religius yangterbentuk diantaranya kemandirian, mental kuat, tanggung jawab,berani, percaya diri, kepemimpinan, disiplin, gotong royong, ibadahtepat waktu dan berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla

3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pendidikankepramukaan terhadap karakter religius siswa di Sekolah Ar-RidhaAl-Salaam Cinere Depok Jawa Barat, dengan besaran pengaruhsebesar 55.4%.

B. Saran Berdasarkan kesimpulan dan hasil data penelitian yang diketahui

di atas, penulis memberikan saran kepada pihak-pihak sebagai berikut: 1. Bagi sekolah

Pembentukan nilai-nilai karakter religius sebaiknya tidak hanya dilakukan dalam pendidikan kepramukaan saja, walaupun memang berdasarkan hasil penelitian ini pendidikan karakter memiliki pengaruh yang cukup besar yaitu 55.4%, tetapi akan lebih efektif apabila pembentukan karakter religius pada siswa dilakukan dalam berbagai kegiatan pendidikan lainnya, baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.

84

Page 103: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

85

2. Bagi Orang tua Pembentukan nilai-nilai karakter religius seorang siswa juga

bukan hanya menjadi peran utama pendidikan di sekolah, tetapi yang paling utama adalah dari orang tua di rumah, sehingga diharapkan orang tua dapat lebih mengutamakan untuk memberikan pendidikan keagamaan demi menumbuhkan karakter religius siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya Berdasarkan hasil penelitian ini pendidikan kepramukaan

memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap karakter religius siswa yaitu sebesar 55.4%, dan sisanya sebesar 44.6% dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu Penulis berharap untuk peneliti-peneliti selanjutnya dapat melanjutkan hasil penelitian ini dengan menggunakan beberapa variabel tambahan yang diduga dapat mempengaruhi karakter religius siswa. Selain itu Penulis juga berharap Peneliti selanjutnya dapat memperbaiki dengan hasil yang lebih baik, demi kebaikan dunia pendidikan dan kondisi sosial bangsa Indonesia.

Page 104: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’anul Kariem dan Terjemah Abu Bakar Atjeh, Sejarah Filsafat Islam, 1970. A. Musthofa, Filsafat Islam, Bandung, Pustaka Setia, 2009. Ambarjaya, Beni, Psikologi Pendidikan & Pengajaran. Yogyakarta: CAPS,

2012. Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2003. Azzet, Ahmad Muhaimin. Urgensi Pendidikan Karakter di Indonesia.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010. Azra, Azyumardi, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Rekonstruksi dan

Demokratisasi, Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2002. Basri, H. Paradigma Baru Sistem Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2015. Elearning Pendidikan. 2011. Membangun Karakter Religius Pada Siswa

Sekolah Dasar. (Online), (http://www.elearningpendidikan.com), diakses 4 Oktober 2017.

Erliani S. Peran Gerakan Pramuka untuk Membentuk Karakter Kepedulian Sosial dan Kemandirian (Studi Kasus di SDIT Ukhwah dan MIS An-Nuriyyah 2 Banjarmasin). Muallimuna. 2(1): 36-46, 2016.

Gunawan, Heri. Pendidikan karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta, 2012.

Hartati S. Pembinaan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Kepramukaan di SMP Negeri 5 Terbanggi Besar Lampung Tengah. Univeristas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2018.

Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Hasan, Hamid, Said, dkk.”Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa”, Bahan Pelatihan Penguatan MetodologiPembelajaran Berdasarkan Nilai Nilai Budaya untuk membentuk Daya saing dan Karakter Bangsa, Jakarta: Puskur Balitbang Kemendiknas, 2010.

Hasan, Iqbal, M., Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2002.

Hidayatullah, Furqon. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa, Surakarta: Yuma pustaka, 2010.

Ibn Miskawaih, Tahzib al-Akhlaq, ed. Syekh. Hasan Tamir, Beirut, Mansyurat Dar Maktabat Al-Hayat, 1398H.

Jamaluddin Muhammad. Al Aqasimi Addimasyqi, Mauidzatul Mukminin, terj. Moh. Abda’I Rathomy, Bandung: CV Diponegoro, 1975.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Pendidikan Karakter. (Online), (http://www.perpustakaan.kemdiknas.go.id), diakses 4 September 2012.

86

Page 105: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

87

Kemendiknas, Pembinaan pendidikan karakter di Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta: 2010.

Kementerian Pendidikan Nasional, Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter; Berdasarkan Pengalaman di Satuan Pendidikan Rintisan, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan, 2011.

Kesuma, Dharma, dkk,Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek Di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Koesoema, Doni, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: PT Gramedia Widiarsana Indonesia, 2007.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 198. 2011. Syarat Kecakapan Umum (Golongan Penggalang). Jakarta: Kwarnas.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Hasil Munaslub Gerakan Pramuka Tahun 2012. Http://Pramuka.Or.Id.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Anggaran Rumah Tangga Pramuka Hasil Munaslub Gerakan Pramuka Tahun 2012. Http://Pramuka.Or.Id.

Latif, Abdul, “Pendidikan Berbasis Niali Kemasyarakatan”, Bandung: Refika Aditama, 2007.

Lickona, Thomas, Educating For Character Mendidik untuk Membentuk Karakter, Jakarta: Nusamedia, 2013.

Lubis, M. Manusia Indonesia (Sebuah pertanggungjawaban), Jakarta: Haji Masagung, 1988.

Mahmud HM, Jennah A dan Patampang SS. Pengaruh Pendidikan Kepramukaan dalam Pembentukan Karakter Siswa di MTs. Alkhairaat Kalukubula. eJurnal Katalogis. 5(6): 146-155, 2017.

Martadi. Grand Design Pendidikan Karakter. Makalah pada Saresehan Nasional Pendidikan Karakter 2010. Koordinator Kopertis Wilayah XI Kalimantan

Moeloeng, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda Karya, 2012.

Muhaimin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2005.

Mulyasa, Endang, Managemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara, cetakan pertama, Desember 2011.

Nashir, Hadedar, Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya”, Yogyakarta: Multi Presindo, 2013.

Pambudi GG. Pembentukan Karakter Religius Melalui Pesantren Siswa Ummul Quro di MAN Purbalingga Kabupaten Purbalingga. Purwokerto, IAIN, 2016.

Permana, Johar, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktek Di Sekolah. Qoni. Buku Pintar Pramuka. Yogyakarta: Familia. 2015

Page 106: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

88

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2004. Rahmat, Dimas. Buku Materi Pramuka Penegak Ambalan Pandawa Srikandi

Gudep 04.137-04.134 SMA Negeri 1 Purwodadi. 2012. Rimm, Sylvia, Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah,

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. Risky, Introduction Radiance Scout, Ponorogo : Gugus Depan 15089

Gerakan Pramuka Pondok Modern Darussalam Gontor, 2007, Roesdiana ND. Analisis Pembentukan Karakter Religius Siswa Di SDN 03

Suruh Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017. Surakarta: UMS, 2017.

S. Dani, Agus, Buku Panduan Pramuka Siaga, Yogyakarta: ANDI, 2015. Sanjaya, Wina, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum berbasis KBK,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005. Sari, M. W, Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

Kepramukaan Pada Kelas V SDN Baureno I Bojonegoro. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 5(3): 1552-1561, 2017

Siswanto, Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Religius, Tadris, 8(1): 91-107. 2013.

Sumarto T, Sulistyarini, Parijo. Pendidikan Karakter Melalui Kepramukaan di SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 2(8): 1-16, 2013.

Suparlan. 2010. Pendidikan Karakter: Sedemikian Pentingkah dan Apa yang Harus Kita Lakukan. (Online), (http://www.suparlan.com), diakses 5

Oktober 2018.

Sudjana, Nana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru dan Pusat Pengajaran-Pembidangan Ilmu Lembaga Penelitian IKIP Bandung, 2017.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Cet II; Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

Sunardi, Andri Bob, Boyman, Ragam Latihan Pramuka, Bandung: Nuansa Muda : 2011 cetakan ke 7.

Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1997

Syarbini, Amirullah, Buku Pintar Pendidikan Karakter, Jakarta: as@-Prima Pustaka, 2012.

Thontowi, A. 2012. Hakekat Religiusitas. (Online), (http://www.sumsel.kemenag.go.id), diakses 4 September 2012.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Umbara, 2003.

Page 107: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

89

Umami FR. Pembentukan Karakter Religius Siswa Melalui Metode Halaqoh di SDIT Harapan Bunda Purwokerto. Purwokerto: IAIN, 2015.

Wijaya, Cece dan Tabrani Rusyan. Kemampuan Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1994.

Wijayanti, Y. Peran Ekstrakulikuler Keagamaan dalam Membentuk Karakter Religius Siswa di SMPN 3 Malang. Malang: UIN Malik Ibrahim, 2017.

Yaumi, Muhammad,Pendidikan Karakter, Landasan Pilar dan Implementasi, Jakarta : KENCANA 2014.

Yuliani R, Halimah M dan Bakhraeni R. Pengembangan Pendidikan Karakter Melalui Gerakan Pramuka (Studi Kasus Kegiatan Kepramukaan Di SD Negeri Citapen Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya Tahun 2015/2016). Pedadidaktika. 3(2): 238-247, 2016.

Zayadi, “Desain Pendidikan Karakter”, Jakarta: Kencana Pramedia Group, 2001.

Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter konsepsi dan aplikasinya dalam lembaga pendidikan, Jakarta: KENCANA 2013.

,محمود, يونوس ألتربىة و التعيم, الجر A , لسلام: كلية المعلمين الإسلاميةفونوروغو دارا Website Elearning Pendidikan. 2011. Membangun Karakter Religius Pada Siswa

Sekolah Dasar dalam,(http://www.elearningpendidikan.com) www.jamarismelayu.com/2014/09/pendidikan-kepramukaan-

ekstrakurikuler.html. http://www.seputarpengetahuan.com/2015/02/15-pengertian-pendidikan-

menurut-para-ahli.html

Page 108: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

90

Page 109: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

Metode Angket (Ditujukan Untuk Siswa)

Angket Kegiatan Kepramukaan (Variabel X)

Nama : Jenis Kelamin : Kelas : Tingkatan :

Petunjuk : 1. Tuliskan Nama, Jenis Kelamin, Kelas dan Tingkatan pada kolom yang telah

disediakan 2. Beri tanda √ pada kolom pendapat yang dikehendaki

No. Pertanyaan Selalu Sering Jarang Tidak

Pernah

1 Dalam upacara saya dalam sikap yang diperintahkan, walaupun tidak terlihat oleh pembina

2 Saya mengikuti kegiatan upacara dengan hidmat

3 Saya selalu siap ketika ditunjuk sebagai petugas upacara

4 Saya selalu memperhatikan ketertiban barisan dalam upacara

5 Saya mengikuti upacara dalam kondisi apapun

6 Saya menjaga ketenangan selama pembina memberikan amanat

7 Saya merapikan barisan tanpa ada perintah dari pembina

8 Saya bertanggung jawab ketika menjadi pemimpin upacara

9 Saya mematuhi instruksi yang diberikan pemimpin barisan

10 Saya melaksanakan intruksi dalam PBB dengan sungguh-sungguh

11 Saya mempraktikkan hasil Pelatihan PBB yang telah diberikan

12 Saya ikut menjalakan hukuman apabila dalam barisan ada yang

Page 110: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

melakukan kesalahan

13 Saya menguasai seluruh gerakan dalam PBB

14 Saya mengajari teman yang kesulitan dalam PBB

15 Saya senang mempelajari dan mempraktikkan gerakan-gerakan variasi dalam PBB

16 Saya siap menerima hukuman ketika salah dalam PBB

17 Saya membuat simpul dan ikatan dengan benar

18 Saya membuat bangunan yang diinstruksikan

19 Saya menjelaskan jenis ikatan dan simpul dari bangunan yang saya buat

20 Saya membuat berbagai macam ikatan dan simpul yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari

21 Saya berusaha melaksanakan instruksi dengan baik dalam praktik tali-temali

22 Saya bekerja sama dengan baik dalam membuat suatu bangunan

23 Saya berusaha membuat bentuk bangunan baru dalam tali-temali

24 Saya dapat menyelesaikan tugas dalam tali-temali dengan penuh tanggung jawab

25 Saya bisa menyampaikan pesan dalam sandi dengan benar dan tepat

26 Saya dapat memecahkan pesan yang disampaikan dalam sandi yang ada

27 Saya bisa menyampaikan cara pemecahan sandi setelah mengerjakannya

28 Saya dapat menyimpan catatan tentang sandi-sandi dengan rapih

29 Saya dapat mencari cara

Page 111: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

memecahkan sandi-sandi yang baru saja dipelajari

30 Saya berbagi pengetahuan tentang sandi-sandi yang saya ketahui

31 Saya berusaha menemukan sandi-sandi baru untuk dikembangkan dalam kegiatan pramuka

32 Saya melaksanakan instruksi dalam sandi yang telah dipecahkan

33 Saya selalu mengajari teman yang kesulitan dalam PBB

34 Saya rajin mengikuti kegiatan tadabur alam

35 Saya membantu teman untuk mendirikan tenda

36 Saya bekerja sama dan saling tolong menolong sesama teman

37 Saya ikut serta setiap kegiatan pramuka

38 Saya tidak membuang sampah sembarang tempat ketika perkemahan

39 Saya mengikuti jadwal pelatihan kepramukaan dengan tertib

40

Saya dapat menerapkan dasa darma pramuka di kehidupan sehari-hari dari kegiatan-kegiatan kepramukaan yang saya laksanakan

Keterangan :

jawaban Selalu diberi skor 4

jawaban Sering diberi skor 3

jawaban Jarang diberi skor 2

jawaban Tidak Pernah diberi skor 1

Page 112: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

Angket Karakter Religius Siswa (Variabel Y)

Nama : Jenis Kelamin : Kelas : Tingkatan :

Petunjuk : 1. Tuliskan Nama, Jenis Kelamin, Kelas dan Tingkatan pada kolom yang telah

disediakan2. Beri tanda √ pada kolom pendapat yang dikehendaki

No Pertanyaan Selalu Sering Jarang Tidak Pernah

1 Saya selalu mengucap dan menjawab salam

2 Saya berdo’a sebelum dan selesai melaksanakan kegiatan

3 Saya menjawab adzan saat berkumandang

4 Saya melaksanakan shalat berjama’ah di masjid

5 Saya membaca Al-Qur’an setiap waktu

6 Saya melaksanakan Shalat dhuha 7 Saya selalu menghafal Al-Qur’an 8 Saya melaksanakan shalat jum’at

9 Saya melaksanakan shalat wajib lima waktu

10 Saya membaca doa masuk dan keluar masjid

11 Saya selalu mengembalikan barang yang bukan hak saya

12 Saya berkata jujur dan mengatakan sesuatu sesuai dengan fakta

13 Saya melaporkan kepada pembina ketika menemukan barang orang lain yang jatuh

14 Saya selalu hadir dalam setiap kegiatan pramuka

15 Saya berangkat latihan pramuka

Page 113: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

tepat waktu

16 Saya mengenakan seragam pramuka sesuai aturan yang ada

17 Saya mengulang latihan yang telah diberikan

18 Saya tidak mudah menyerah dengan tugas dan praktik yang diberikan oleh pembina

19 Saya selalu mengumpulkan tugas tepat waktu

20 Saya berani mengakui kesalahan yang telah saya perbuat dan akan memperbaikinya

21 Saya memperhatikan ketika orang lain sedang berbicara

22 Saya membantu orang tua setiap ada waktu luang

23 Saya menghargai pendapat yang disampaikan oleh teman saya

24 Saya menerima saran dan kritik dengan hati yang lapang

25 Saya senang bekerja dalam tim dan mengerjakan tugas kelompok dengan baik

26 Saya bertegur sapa dengan semua guru dan teman saat bertemu

27 Saya memberikan senyuman ketika bertemu sama orang lain walaupun belum kenal.

28 Saya membantu orang lain yang sedang membutuhkan.

29 Saya menjaga amanat yang diberikan

30 Saya tidak mengejek atau menghina sesama teman

31 Saya selalu membuang sampah pada tempatnya.

32 Saya melestarikan tanaman di lingkungan sekolah.

33 Saya menanam bibit pohon 34 Saya menjaga kebersihan

Page 114: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan

lingkungan sekolah

35 Saya selalu membuang sampah pada tempatnya.

36 Saya melestarikan tanaman di lingkungan sekolah.

37 Saya melakukan piket kelas sesuai dengan jadwal untuk membersihkan dan mengatur tata ruang kelas

38 Saya memisahkan sampah organik dengan non organik

39 Saya menyiram tanaman setiap pagi hari

40 Saya menghemat penggunaan air untuk keperluan di toilet

Keterangan : jawaban Selalu diberi skor 4

jawaban Sering diberi skor 3

jawaban Jarang diberi skor 2

jawaban Tidak Pernah diberi skor 1

Page 115: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 116: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 117: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 118: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 119: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 120: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 121: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 122: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 123: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 124: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 125: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 126: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 127: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 128: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 129: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 130: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 131: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 132: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 133: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan
Page 134: PENGARUH PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM …...A. Konsonan Daftar huruf bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat ... harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan