sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol...

23

Click here to load reader

Transcript of sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol...

Page 1: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

ARTIKEL

PENGGUNAAN PERMAINAN MENCARI JEJAK

DALAM MEMPELAJARI INTERKONVERSI MOL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS X SEMESTER 1 SMAN 1 BOJONG

KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2009/2010

Disusun Oleh :

Nama : Rita Haryaningrum, S.Pd

NIP : 197012181997022002 Jabatan : Guru Mapel Kimia

Unit Kerja : SMAN 1 Bojong Kab. Pekalongan

SMA NEGERI 1 BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

2010

Page 2: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

ABSTRAK

Haryaningrum,Rita.” Penggunaan Permainan Mencari Jejak Dalam Mempelajari Interkonversi Mol Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Semester 1 SMAN 1 Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun 2009/2010 “.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Bojong Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2009/2010. Karena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 dan ketuntasan klasikal hanya 56,82 % di bawah 75 % yang ditetapkan.

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa khususnya pada materi Interkonversi Mol. Tindakan yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu permainan mencari jejak. Tindakan dilakukan dalam 2 siklus. Pada siklus 1 guru merencanakan untuk mengajar materi Interkonversi Mol satu langkah dengan variasi permainan mencari jejak.Selama pelaksanaan guru kolaborator melakukan observasi keaktifan siswa. Kemudian dilakukan refleksi untuk mengadakan perbaikan tindakan di siklus 2. Pada siklus 2 tindakan disempurnakan dengan perencanaan pengajaran dengan permainan mencari jejak pada materi Interkonversi Mol dua langkah.Kemudian pelaksanaan tindakan dilanjutkan observasi dan refleksi.Pada masing-masing siklus diamati peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif komparatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari kondisi awal/pra siklus, siklus 1, sampai siklus 2 sebesar 16,12 % dan peningkatan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 40 %. Keaktifan siswa juga mengalami peningkatan sebesar 25 % dari siklus 1 ke siklus 2.Dari hasil tersebut hipotesis terbukti bahwa permainan mencari jejak dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Interkonversi Mol di kelas X semester 1 SMAN 1 Bojong Kabupaten Pekalongan.

Page 3: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Mengajar Kimia di kelas X haruslah menarik bagi siswa karena

turut mempengaruhi minat siswa memilih jurusan IPA atau IPS di kelas

XI.. Salah satu materi kimia yang wajib dikuasai di kelas X adalah konsep

mol. Bagi sebagian besar siswa materi ini dianggap sebagai materi yang

sulit. Pada ulangan harian di kelas X.2 tahun 2009/2010 diperoleh nilai

rata-rata kelas 62,05 di bawah KKM 70 dan prosentase ketuntasan

klasikal sebesar 56,82 % di bawah standar 75 %. Padahal materi konsep

mol digunakan sebagai dasar bagi siswa selanjutnya untuk mempelajari

stoikiometri atau hitungan kimia dalam zat maupun larutan. Sehingga

penguasaan siswa tentang konsep mol menjadi prasyarat keberhasilan

siswa tersebut mempelajari materi selanjutnya.

Konsep mol termasuk materi hitungan. Strategi pengajaran yang

sering digunakan guru adalah dengan ceramah untuk pemahaman konsep

dilanjutkan dengan latihan soal sebagai prinsip pengulangan. Namun

dalam pelaksanaan belajar mengajar di kelas diperlukan ketrampilan guru

untuk memberikan variasi pengajaran agar kelas menjadi tidak monoton

dan membosankan. Kelas pengajaran yang diliputi oleh suasana hening,

sepi, serius dan penuh konsentrasi terhadap pelajaran menimbulkan

akibat individu yang belajar merasa kelelahan, bosan, capek dan

semacamnya (Rohani, 2004 ).

Untuk meningkatkan keaktifan siswa dan mengubah suasana

belajar menjadi menyenangkan, guru harus memperbaiki proses

pengajarannya dengan memilih metode pengajaran yang sesuai.Variasi

kegiatan belajar mengajar yang dapat digunakan adalah dengan

permainan. Para sarjana pendidikan berpandangan bahwa pada dasarnya

setiap peserta didik sangat membutuhkan permainan asal permainan itu

memiliki nilai manfaat bagi peserta didik dan bagi kelancaran aktivitas

Page 4: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

pengajaran dan sebatas kewajaran ( Rohani, 2004 : 30 ). Dalam

permainan peserta didik dapat menghibur diri, bersuka ria, berbicara

bebas ataupun bergerak-gerak bahkan berlari-lari. Permainan juga

disarankan oleh Paul B. Diedrich sebagai kegiatan kegiatan yang meliputi

aktivitas jasmani dan jiwa ( Rohani, 2004:8 ).

Permainan mencari jejak yang diusulkan untuk mempelajari

interkonversi mol melibatkan kegiatan fisik berupa berlari, berbicara

dengan bebas, keras dan aktif bergerak dengan anggota badan.

Sedangkan soal latihan menuntut aktivitas psikis karena daya jiwanya

bekerja sebanyak-banyaknya berfungsi mengamati dengan teliti,

mengingat rumus dan menguraikan.

Jika strategi pengajaran yang digunakan tepat, ditambah

pemberian variasi pengajaran yang sesuai maka dapat diharapkan hasil

belajar yang diperoleh dapat maksimal. Hasil pengajaran ini dapat dilihat

dari proses pembelajaran yang berlangsung dan hasil belajar berupa

kemampuan siswa memahami dan menguasai konsep.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang sudah

disampaikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

Apakah penggunaan permainan mencari jejak dalam mempelajari

interkonversi mol dapat meningkatkan hasil belajar siswa ?

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan

permainan mencari jejak sebagai variasi pengajaran dalam mempelajari

interkonversi mol dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk

mengetahui apakah penggunaan permainan mencari jejak dapat

meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Page 5: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

Sedangkan penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi

sekolah, mampu memberikan tambahan informasi dan wawasan tentang

variasi pengajaran sehingga dapat diterapkan untuk mata pelajaran

lain.Bagi guru,hasil penelitian ini memberikan alternatif bahwa untuk

mengajarkan materi interkonversi mol dapat menggunakan variasi

pengajaran dengan menggunakan permainan mencari jejak.Bagi siswa,

dapat membantu meningkatkan pemahaman dalam mempelajari

interkonversi mol.

II. KERANGKA TEORITIS

2.1.Pembelajaran Kimia

Pembelajaran kimia adalah proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi kimia. Mata pelajaran Kimia di SMA mempelajari

segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur dan sifat,

perubahan, dinamika dan energitika zat yang melibatkan ketrampilan dan

penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia dan tidak

terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa

fakta,konsep,prinsip,hukum dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai

proses ( kerja ilmiah ).Oleh sebab itu pembelajaran kimia harus

memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.

Usaha meningkatkan proses kegiatan belajar ini

dikembangkan melalui berbagai variasi metode pengajaran dan model

pengajaran. Sehingga berkembanglah model-model inovatif dalam

pembelajaran salah satunya adalah dalam bentuk permainan.

2.2.Permainan dalam Pembelajaran

Menurut Arif S.Sadiman (1988:77), permainan dalam

pembelajaran mempunyai kelebihan-kelebihan antara lain :

a.Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan dan menghibur,

sehingga dapat menarik perhatian peserta didik.

Page 6: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

b.Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari peserta didik.

c.Peranan guru berkurang, interaksi antar peserta didik lebih menonjol.

d.Permainan dapat memberikan umpan balik secara langsung.

e.Peserta didik dapat belajar dari pengalaman peserta didik yang lain.

f.Ketrampilan yang dipelajari melalui permainan jauh lebih mudah untuk

diterapkan dalam kehidupan nyata daripada yang diperoleh melalui

penyajian biasa.

g. Permainan bersifat luwes, dapat dipakai untuk berbagai tujuan, dapat

dibuat dengan mudah dan dapat diperbanyak.

2.3. Konsep Mol dan Interkonversi Mol

Materi konsep mol diberikan untuk siswa SMA kelas X di

semester 1.Termasuk di dalamnya adalah Interkonversi Mol. Apabila

dibuat bagan hubungan satuan-satuan yang digunakan dalam perhitungan

kimia maka kita akan mendapatkan peta hubungan pengubahan satuan

dari jumlah partikel, gram, volume dan sebaliknya dengan satuan mol.

Pengubahan satuan-satuan ini disebut dengan Interkonversi Mol. Bagan

Interkonversi Mol digambarkan berikut :

: :

GRAM Ar/Mr MOL 6,02 x 1023 JML PARTIKEL

x x

: x 22,4 L

VOLUME (STP)

2.4. Permainan Mencari Jejak untuk Mempelajari Interkonversi Mol

Page 7: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

Permainan mencari jejak diadaptasi dari permainan dalam

kegiatan Pramuka. Dalam permainan ini peserta harus berjalan mengikuti

jejak atau arah yang sudah ditentukan hingga mencapai suatu tujuan.

Sesuai dengan materi interkonversi mol yang menuntut kemampuan

peserta didik untuk mengubah suatu satuan dalam mol menjadi satuan

lain ke segala arah maka permainan mencari jejak dapat diterapkan untuk

mempelajari materi ini. Dengan melihat peta Interkonversi mol siswa dapat

mengikuti arah untuk menuju satuan yang diinginkan dari satuan semula.

Dalam menuju satuan yang dituju siswa harus menyelesaikan hitungan

dulu seperti yang disyaratkan dalam Interkonversi Mol.

2.5. Kerangka Berpikir.

Kondisi Awal Belum menggunakan Hasil Belajar

Variasi permainan Siswa Rendah

Tindakan Pengajaran menggunakan Siklus 1

Permainan Mencari Jejak Siklus 2

Kondisi Akhir Hasil Belajar Siswa Meningkat

2.6. Hipotesis

Dalam mempelajari Interkonversi mol diperlukan pemahaman

konsep dari siswa. Untuk itulah diperlukan variasi pengajaran berupa

permainan mencari jejak yang melibatkan keaktifan siswa untuk bergerak

dan berfikir. Belajar dengan bermain akan membuat siswa menjadi aktif

belajar sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan

suasana yang menyenangkan.Sehingga dapat dihipotesakan bahwa:

Penggunaan permainan mencari jejak dalam mempelajari

Interkonversi Mol dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 8: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

III.PELAKSANAAN PENELITIAN

3.1.Deskripsi Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah rendahnya hasil

belajar siswa pada materi Interkonversi Mol yang diberikan pada siswa

kelas X semester 1. Tindakan yang dilakukan adalah dengan

menggunakan permainan mencari jejak sebagai variasi untuk

mengajarkan materi interkonversi mol.

Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Bojong Kabupaten

Pekalongan. Subyek penelitian adalah siswa kelas X.2 yang berjumlah 44

siswa terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan. Penelitian

dilaksanakan pada akhir semester 1 tahun Pelajaran 2009/2010 yaitu

pada bulan November – Desember 2009.

Data dari penelitian ada 2, yaitu data hasil belajar siswa pada

materi Interonversi Mol dan data keaktifan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data hasil belajar siswa

dilakukan dengan teknik tes. Data keaktifan siswa dikumpulkan dengan

teknik non tes yaitu melalui observasi.

3.2.Deskripsi Pelaksanaan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan dalam 2 siklus,masing-masing siklus dilaksanakan dalam 1

kali pertemuan 2 x 45 menit.Materi pelajaran untuk siklus 1 adalah

Interkonversi Mol satu langkah dan siklus 2 adalah Interkonversi Mol dua

langkah.Urutan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

3.2.1.Perencanaan

-Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

-Menyiapkan peralatan yang digunakan untuk permainan mencari jejak.

Page 9: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

-Menyiapkan kartu-kartu soal latihan bagi siswa.

-Menyiapkan alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa

-Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa.

3.2.2.Pelaksanaan

-Guru menyampaikan informasi materi interkonversi mol.

-Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

-Siswa melakukan latihan soal dengan bermain mencari jejak.

-Guru mengkoreksi jawaban siswa dan mendiskusikannya dengan siswa.

-Melaksanakan tes.

3.2.3.Observasi

Pengamatan/observasi dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan diperlukan

untuk mencatat hal-hal yang belum masuk dalam lembar observasi untuk

menambah data pelaksanaan kegiatan.

3.2.4. Refleksi.

Pada tahap ini dilakukan kegiatan analisis data yang diperoleh dari

pelaksanaan kegiatan . Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif

komparatif.Hasil analisis data ini selanjutnya digunakan untuk melakukan

refleksi guna mengadakan perbaikan di siklus selanjutnya atau untuk

menyimpulkan hasil penellitian dengan melihat peningkatan hasil yang

diperoleh.

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Kondisi Awal / Pra Siklus

Page 10: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

Kondisi awal / Pra Siklus adalah keadaan kelas sebelum

penggunaan permainan dalam proses pembelajaran. Di akhir kegiatan

belajar mengajar guru mengadakan tes , dan diperoleh hasil nilai rata-rata

kelas adalah 62,05 di bawak KKM yaitu 70,prosentase ketuntasan klasikal

56,82% di bawah standar yaitu 75 %,nilai tertinggi adalah 80 dan nilai

terendah adalah 30.

4.1.2. Siklus 1

Di siklus 1 guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar materi

Interkonversi Mol satu langkah menggunakan permainan mencari jejak. Di

akhir pembelajaran guru mengadakan tes dan diperoleh data nilai rata-

rata kelas 68,41,prosentase ketuntasan klasikal 68,18 %,nilai tertinggi

yang diperoleh adalah 80 dan nilai terendah adalah 50.

Hasil observasi keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar

menunjukkan hasil kategori Baik yaitu menunjukkan angka 68 %.

Temuan yang diperoleh di siklus 1 adalah siswa belum terbiasa

untuk bermain sambil belajar sehingga siswa terlihat kurang bebas dan

masih malu-malu.Permainan mencari jejak dilakukan di luar ruang kelas

sehingga konsentrasi siswa kadang terganggu lingkungan

luar.Pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran belum efisien

sehingga latihan soal masih terasa kurang.

4.1.3. Siklus 2

Pada siklus 2 guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar materi

Interkonversi Mol dua langkah dengan permainan mencari jejak setelah

diadakan perbaikan berdasarkan hasil refleksi di siklus 1.

Di akhir kegiatan belajar mengajar guru mengadakan tes hasil

belajar pada siswa secara individual dan diperoleh data nilai rata-rata

kelas adalah 72,05,prosentase ketuntasan klasikal sebesar 79,55%,nilai

tertinggi yang diperoleh adalah 90 dan terendah adalah 50.

Page 11: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

Sedangkan hasil pengamatan keaktifan siswa di kelas selama

berlangsung kegiatan belajar mengajar menunjukkan keaktifan siswa

dengan prosentase 85 %, termasuk dalam kategori Sangat Baik. Hal ini

menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung

kondusif dan menimbulkan suasana yang menyenangkan.

4.2. Pembahasan

Hasil penelitian yang dilakukan mulai dari kondisi pra siklus, siklus

1 sampai akhir siklus 2 dibandingkan untuk melihat kenaikan hasil tes

seperti dalam tabel berikut.

Tabel 1. Tingkat Pencapaian Hasil Belajar Siswa.

No Aspek Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

1. Nilai rata-rata kelas 62,05 68,41 72,05

2. Prosentase ketuntasan klasikal 56,82 % 68,18 % 79,55 %

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat hasil-hasil berikut :

a.Terjadi kenaikan nilai rata-rata kelas sebesar 16,12 %.

b.Terjadi kenaikan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 40 %.

Dalam bentuk diagram tampak sebagai berikut.

Gambar 1. Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siswa.

Page 12: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

Sedangkan hasil observasi keaktifan siswa dapat dilihat

peningkatannya dalam tabel berikut.

Tabel 2. Data Peningkatan Keaktifan Siswa.

No Aspek Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan

1. Keaktifan Siswa 68 % 85 % 25 %

Berdasarkan data dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa :

a.Terjadi kenaikan prosentase keaktifan siswa dari siklus 1 ke siklus 2.

b.Peningkatan prosentase keaktifan siswa sebesar 25 %.

Untuk memperjelas kenaikan prosentase keaktifan siswa dari siklus

1 ke siklus 2 data disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut.

Gambar 2. Diagram Peningkatan Keaktifan Siswa.

Analisis data hasil tes hasil belajar siswa dan hasil pengamatan

keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai dari kondisi pra

siklus, siklus 1 sampai akhir siklus 2 menunjukkan terjadinya kenaikan

atau peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model

permainan mencari jejak ternyata terbukti dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan

meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

materi Interkonversi Mol.

Page 13: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

V.PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan data-data, analisis, dan pembahasan dalam penelitian

ini yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil

simpulan berikut :

1) Penggunaan model permainan mencari jejak untuk mempelajari

Interkonversi Mol dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tes

pada siklus 2 mengalami kenaikan sebesar 16,12 % dari kondisi

awal di pra siklus dan terjadi peningkatan prosentase ketuntasan

klasikal sebesar 40 %.

2) Penggunaan model permainan mencari jejak dalam mempelajari

Interkonversi Mol dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Terjadi kenaikan keaktifan

siswa sebesar 25 % dari siklus 1 ke siklus 2.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah disimpulkan di atas

kami dapat menyarankan hal-hal berikut :

1)Bagi sekolah, hendaknya menyediakan sarana untuk penggunaan

permainan sebagai variasi dalam pengajaran.

2)Bagi guru, agar penggunaan model pembelajaran ini dapat

didayagunakan secara optimal.

3)Bagi siswa, untuk selalu belajar sungguh-sungguh dan berpartisipasi

aktif dalam proses belajar mengajar agar diperoleh hasil belajar yang

maksimal.

5.3. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini kami dapat

merekomendasikan hal-hal berikut :

Page 14: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

1)Permainan mencari jejak dapat digunakan dalam proses belajar

mengajar untuk mempelajari Interkonversi mol di kelas X semester 1.

2)Sebagai model inovatif dalam pembelajaran permainan mencari jejak

mudah untuk dilaksanakan di manapun.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani.2004. Pengelolaan Pengajaran . Bandung : Rineka Cipta.

Arif S. Sadiman, dkk. 2006. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Masnur Muslich. 2009. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta : PT.Bumi Aksara.

Masnur Muslich.2008. KTSP;Dasar Pemahaman dan

Pengembangan.Jakarta :PT Bumi Aksara.

Nana Syaodih Sukmadainata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ratna Ediati,dkk.2008.Kimia jilid 1: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan,Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah,Departemen Pendidikan Nasional.

Suhadi Ibnu, dkk.2003.Dasar-dasar Metodologi Penelitian.Malang:UM Press.

Sukardi,Ph.D,Prof.2008.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Sumiati dan Asra. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Tresna Sastrawijaya.1988. Prosedur Belajar Mengajar Kimia. Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral

Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan.

Page 15: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di

BIODATA

PESERTA LKI PEMBELAJARAN GURU SMA

NAMA : RITA HARYANINGRUM,S.Pd

NIP : 197012181997022002

TEMPAT/TGL LAHIR : LOMBOK TENGAH, 18 DESEMBER 1970

GOL/PANGKAT : IV/a / PEMBINA

UNIT KERJA : SMAN 1 BOJONG KAB.PEKALONGAN

Page 16: sobirinblog.files.wordpress.com file · Web viewKarena hasil belajar kimia pada bab konsep mol masih rendah yaitu 62,05 di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 70 ... Mengajar Kimia di