· Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia...

122
PEMBANGUNAN DAERAH, PEDESAAN DAN KOTA

Transcript of  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia...

Page 1:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

PEMBANGUNAN DAERAH, PEDESAANDAN KOTA

Page 2:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,
Page 3:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

B A B XII

PEMBANGUNAN DAERAH, PEDESAAN DAN KOTA A. PENDAHULUAN

Semenjak Repelita I, pembangunan daerah, pedesaan dan kota yang telah dilaksanakan di seluruh tanah air, telah menampakkan kemajuan-kemajuan yang cukup menggembirakan. Kemajuan-kemajuan di dalam pelbagai bidang yang telah dicapai oleh masing-masing dae- rah merupakan hasil dari usaha-usaha pembangunan baik yang telah disusun programnya secara Nasional, maupun oleh masing-masing daerah.

Salah satu hal yang menonjol dalam usaha pembangunan di daerah antara lain adalah berkat meningkatnya kemampuan peren- canaan Bappeda. Badan ini telah diberi wewenang untuk mengkoordinasikan semua kegiatan perencanaan di dalam lingkungan masing- masing daerah, baik yang dilakukan oleh Instansi-instansi Otonom pada Daerah-daerah Tingkat I dan Tingkat II, maupun yang dilaku- kan oleh Instansi-instansi Vertikal. Kemampuan koordinasi ini telah dapat berkembang dengan baik sehingga sebagian besar daerah-dae- rah telah dapat menyusun komposisi program-program dan proyek- proyek yang lebih mendekati sasaran-sasaran pembangunan yang ingin dicapai oleh masing-masing daerah, sesuai dengan kebutuhan lingkungan dan kemampuan penduduknya.

Usaha lainnya sejak tahun 1976/77 untuk lebih mempercepat laju pertumbuhan antar daerah serta pengintegrasian perekonomian terutama antara Daerah-daerah bertetangga, ialah telah dilaksana- kannya Konsultasi Regional di

711417 - (37)

Page 4:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

masing-masing pusat wilayah pengembangan utama, yaitu Medan, Jakarta, Surabaya dan Ujung Pandang. Konsultasi Regional adalah suatu forum di mana para perencana daerah saling memperkenalkan potensi daerah masing-masing, usaha- usaha pembangunan yang dilaksanakannya, masalah-masalah serta hambatan-hambatan pembangunan yang dihadapinya.

577

Page 5:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Di samping konsultasi regional, semenjak Repelita II telah pula dilaksanakan konsultasi Nasional yang dihadiri oleh seluruh Bappe- da, berbagai Departemen pada tingkat Pusat dan Bappenas. Konsul- tasi ini diselenggarakan dalam rangka pemantapan program-program sektoral dan regional.

Melalui pelbagai program baik sektoral, regional maupun pro- gram-program Inpres, telah berhasil dibangun proyek-proyek yang tersebar dan merata di seluruh tanah air. Dengan demikian usaha untuk mencapai keselarasan laju perkembangan antar daerah serta pemerataan kegiatan-kegiatan pembangunan, telah semakin nyata dari tahun ke tahun.

Selain pembangunan proyek-proyek sektoral, pelaksanaan pemba-ngunan proyek-proyek di daerah melalui bermacam-macam program Inpres, telah memberikan pengaruh edukatip berupa peningkatan kemampuan perencanaan dan ketertiban dalam administrasi pelaksana- an pembangunan. Pengalaman-pengalaman dalam pelaksanaan pro- gram-program Inpres tersebut juga sekaligus telah membuat Daerahdaerah lebih berpengalaman- dan lebih trampil dalam menangani penyelenggaraan tugas-tugas otonomi daerah yang nyata dan bertang- gung jawab

Melalui program Inpres ini, daerah-daerah telah dirangsang dan didorong untuk mempercepat laju pertumbuhan serta perkembangan diberbagai bidang pembangunan, baik ekonomi maupun sosial dae- rahnya masing-masing.

Dalam tahun 1976/77 telah disediakan dana sebesar Rp. 60.450 juta untuk program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I. Besar- nya bantuan minimum dinaikkan dari Rp. 750 juta dalam tahun 1975/76 menjadi Rp. 1.000 juta dalam tahun 1976/77. Bantuan tersebut telah

Page 6:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

digunakan untuk membangun bermacam-macam proyek dan seluruhnya berjumlah 2074 proyek.

Pembangunan daerah Irian Jaya yang telah dilaksanakan selama ini, telah menampakkan hasil yang cukup menggembirakan dan telah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Untuk lebih mening- katkan kesejahteraan ekonomi dan sosial budaya penduduk Irian

578

Page 7:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Jaya, dalam tahun 1976/77 telah disediakan anggaran sebesar Rp. 8.175,7 juta yang terdiri dari proyek sektoral sebesar Rp. 5.000 juta dan proyek-proyek Inpres sebesar Rp. 3.175,7 juta.

Dengan dikeluarkannya U.U. No. 7 tahun 1976 maka dengan resmi Daerah Timor-Timur menjadi Propinsi yang ke 27 dalam lingkungan wilayah Republik Indonesia. Dalam tahun 1976/77 untuk dua kwartal terakhir telah disediakan anggaran pembangunan sebesar Rp. 1.150,4 juta. Dengan dana tersebut telah dapat direhabilitir berbagai kegiatan terutama di bidang pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan prasarana fisik lainnya antara lain bidang peker- jaan umum dan perhubungan.

Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II yang dalam tahun 1976/77 jumlah per kapitanya adalah sama dengan tahun 1975/76, yaitu Rp. 40 0 , - per kapita, bantuan minimumnya telah dinaikkan dari Rp. 20 juta dalam tahun 1975/76 menjadi Rp. 30 juta dalam tahun 1976/77. Jumlah seluruh bantuan pembangunan Daerah Ting- kat II adalah sebesar Rp. 62.200 juta.

Untuk mempercepat laju pertumbuhan daerah pedesaan maka seperti halnya dalam tahun 1975/76, dalam tahun 1976/77 program Bantuan Pembangunan Desa terus dilanjutkan. Jumlah seluruh ban- -tuan ialah sebesar Rp. 19,700 juta. Kegiatan lainnya seperti pem- bentukan dan pembinaan Unit Daerah Kerja Pembangunan dan Lembaga Sosial Desa, resettlement desa dan pemugaran perumahan dan lingkungan desa, terus dilanjutkan.

Sejalan dengan semakin meningkatnya dana pembangunan yang disalurkan kepada Pemerintah Daerah, telah diusahakan pula pening- katan kemampuan perencanaan aparatur pemerintah daerah

579

Page 8:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

melalui bermacam-macam kursus dan pendidikan baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat maupun oleh Pemerintah Daerah sendiri. Demikian pula penyediaan prasarana fisik berupa gedung kantor dan rumah jabatan bagi para Camat dan Bupati/Walikotamadya, terus ditingkatkan pembangunannya.

Pembinaan tata ruang sangat panting terutama untuk mengatur dan mempertahankan terselenggaranya tata ruang yang teratur dan

Page 9:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

tertib. Oleh karenanya usaha-usaha yang menyangkut kegiatan peme- taan tata guna tanah, pendaftaran tanah serta perencanaan tata kota dan tata daerah, terus dilanjutkan. Dengan usaha ini diharapkan penggunaan dan penguasaan tanah benar-benar mendorong pemba-ngunan.

Penelitian regional dan daerah yang meliputi kegiatan penelitian struktur organisasi pemerintahan kota, penelitian pemerintahan dalam negeri, penelitian dan pengembangan hukum pertanahan serta po- tensi-potensi pembangunan Daerah, terus dilanjutkan. Demikian pula penelitian pemukiman baru (resettlement) desa dan tata desa.

Beberapa studi regional yang telah selesai dilaksanakan serta studi-studi regional lainnya yang masih dikerjakan, telah membawa pengaruh yang bermanfaat bagi perkembangan daerah tersebut. Demikian pula perhatian yang lebih besar telah diberikan kepada wilayah-wilayah yang relatif lebih terbelakang melalui serangkaian usaha-usaha pengembangan wilayah, antara lain wilayah Madura, Kendari Selatan, Indramayu dan wilayah Taburana (Tabanan, Bule- leng dan Jembrana).

B. BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH

TINGKAT I 1. PendahuluanBantuan Pembangunan Daerah Tingkat I adalah

bantuan Pemerintah yang diberikan kepada Daerah Tingkat I sebagai pengganti Sumbangan Pemerintah Pengganti Alokasi Devisa Otomatis (SPP- ADO), Dalam Repelita II, mulai tahun 1974/75 kriteria pemberian bantuan tersebut dilepaskan kaitannya dengan system SPP-ADO, dan penentuan besarnya bantuan untuk masing-masing Daerah Tingkat I, didasarkan pada faktor-faktor antara lain panjang jalan 580

Page 10:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Propinsi dan luas areal pertanian yang digarap, serta beberapa pertimbangan lain yang disesuaikan dengan keadaan daerah. Agar terdapat keserasian pembangunan antar Daerah, dalam Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I ditentukan besarnya bantuan minimum.

Jumlah Bantuan secara keseluruhan setiap tahun ditingkatkan, dari Rp. 20,5 milyar pada tahun 1973/74 menjadi Rp. 43,9 milyar

Page 11:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

tahun 1974/ 75 Rp. 52,28 milyar pada tahun 1975/76, dan Rp. 60,45 milyar pada tahun 1976/77. Jumlah bantuan minimum pun telah ditingkatkan pula dari Rp. 500 juta pada tahun 1974/75 menjadi Rp. 750 juta pada tahun 1975/76 dan Rp. 1.000,― juta pada tahun 1976/77, dengan demikian perbandingan antara Daerah Tingkat I yang menerima terbesar dan yang menerima terkecil men- jadi semakin kecil. Pada tahun 1973/74 perbandingannya adalah 375 1, dan pada tahun 1974/75 menjadi 11 : 1, serta pada tahun 1976/77 menjadi 7 : 1.

Pada Tabel XII ― 1 dapat dilihat perkembangan jumlah ban- tuan untuk masing-masing Daerah Tingkat I dari tahun 1973/74 sampai tahun 1976/77. Dari Tabel tersebut ternyata bahwa Propinsi yang sudah menerima bantuan yang besar pada tahun 1974/75 se- perti Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, hanya memperoleh kenaikan yang relatif kecil pada tahun-tahun berikutnya.

Sebaliknya Propinsi-propinsi yang pada tahun 1974/75 mene- rima bantuan minimum, memperoleh prosentasi kenaikan yang besar, sehingga dengan demikian Propinsi tersebut dapat meningkatkan kegiatan pembangunan di daerahnya, yang selanjutnya dapat mem percepat pencapaian keserasian laju pertumbuhan antar Daerah.

Selain daripada itu, sejak tahun 1974/75 sejalan dengan per ubahan SPP-ADO menjadi Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I, dilaksanakan pembinaan tentang pengarahan penggunaan dana, dan cara penyusunan anggaran yang lebih tertib.

Penggunaan bantuan dibagi atas 2 bagian yaitu :

a. Bagian yang penggunaannya ditetapkan oleh 581

Page 12:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Pemerintah Pusat,yakni untuk pemeliharaan jalan dan jembatan Propinsi, pening-katan dan penyempurnaan irigasi, eksploitasi dan pemeliharaanpengairan.

b. Bagian yang penggunaannya diarahkan oleh Pemerintah Pusat, yakni untuk pembiayaan proyek-proyek yang bersifat ekonomis produktif, pengembangan daerah minus, pengembangan perko-

Page 13:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

taan dan proyek-proyek lain yang dapat meningkatkan kesejah- teraan sosial masyarakat termasuk pembinaan generasi muda.

2. Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I Tahun 1916/77

Dalam tahun 1976/77, jumlah bantuan meliputi Rp. 60,45 mil- yar, berarti kenaikan sebesar 15,6% dari jumlah bantuan pada tahun 1975/76 atau 138% dari tahun 1974/75 dan hampir 300% dari jumlah SPP-ADO tahun 1973/74. Dari jumlah tersebut ditetapkan penggunaannya untuk pemeliharaan jalan dan jembatan Propinsi se- besar Rp. 4.020.531.000,― perbaikan dan penyempurnaan irigasi se- besar Rp. 5.596.619.000,― eksploitasi dan pemeliharaan pengairan sebesar Rp. 6.273.850.000,― dan untuk pembiayaan proyek-proyek yang sebelumnya dibiayai dari dana Cess sebesar Rp. 3.832.000.000,—. Hal yang terakhir disebabkan karena sejak tahun 1976/77 pungutan Cess dihapuskan dalam rangka program peningkatan ekspor. Besar- nya dana pengganti Cess tersebut adalah sama dengan jumlah dana Cess yang diterima musing-masing Daerah.

Perincian Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I tahun 1976/77 di masing-masing Daerah Tingkat I tercantum pada Tabel X ― 112. Pada Tabel tersebut terlihat bahwa Daerah Tingkat I seperti Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, memper- oleh bantuan sebagai pengganti Cess yang cukup besar.

Berdasarkan laporan-laporan dari Daerah, bantuan tersebut telah digunakan untuk pembangunan 2:074 buah proyek yang terdiri atas : 466 buah proyek dalam lingkungan Sekretariat Daerah,444 buah proyek dalam lingkungan Pekerjaan Umum,

582

Page 14:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

545 buah proyek dalam lingkungan Pertanian, 54 buah proyek dalam lingkungan Perhubungan dan

Pariwisata, 53 buah proyek dalam lingkungan Pertambangan, Perindustrian dan Perekonomian,245 buah proyek dalam lingkungan Sosial Budaya,24 buah proyek dalam lingkungan Pembangunan Desa, 243 buah proyek dalam bidang-bidang lainnya.

Page 15:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 1PERINCIAN JUMLAH BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I

TIAP-TIAP DAERAH TINGKAT I, 1973/74 – 1976/77(dalam jutaan rupiah)

*) Angka diperbaiki

583

Page 16:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 2PERINCIAN JUMLAH BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I , 1976/77

(dalam ribuan rupiah)

584

Page 17:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Perincian untuk masing-masing Daerah Tingkat I dapat dilihat pada Tabel XII — 3. Jumlah proyek yang dibangun dalam rangka Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I, mulai tahun 1974/ 75 sampai tahun 1976/77 terlihat pada Tabel XII — 4. Dari kedua Tabel tersebut terlihat bahwa, dari tahun 1974/75 sampai tahun 1976/77, sebagian besar dari proyek-proyek tersebut berada dalam lingkungan Sekretariat Daerah, Pekerjaan Umum, Pertanian dan So- sial Budaya.

Proyek-proyek dalam lingkungan Sekretariat Daerah meliputi proyek-proyek yang bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna aparat pemerintahan antara lain penelitian-penelitian, pembelian alat-alat kantor, perbaikan dan pemeliharaan perkantoran.

Proyek-proyek dalam lingkungan Pekerjaan Umum selain terdiri dari proyek-proyek yang ditetapkan, terdapat pula proyek-proyek rehabilitasi jalan, jembatan, irigasi dan pengairan, yang biayanya di- ambil atau ditambahkan dari bantuan yang diarahkan.

Proyek-proyek dalam lingkungan Pertanian adalah terutama pro- yek-proyek yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian, yang meliputi pertanian pangan, perkebunan rakyat, perikanan, peternakan dan ada pula proyek-proyek kehutanan.

Proyek-proyek dalam lingkungan Sosial Budaya, meliputi bidang pendidikan, kesehatan, bantuan dalam rangka pembinaan kebudaya- an, serta pembinaan generasi muda.

Bantuan yang ditetapkan penggunaannya untuk pemeliharaan jalan dan jembatan, dalam tahun

585

Page 18:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

1976/77 digunakan untuk peme- liharaan jalan sepanjang 15.863 Km, jembatan 43.738 M, gorong-go- rong 20.091 M, rakit 36 buah, serta Cerocok 67 bush. Untuk per- baikan dan penyempurnaan pengairan, meliputi pekerjaan rehabili- tasi waduk, saluran, terowongan, bangunan bagi pembuatan bangun- an pelengkap, jalan inspeksi serta pembuatan petak tertier percon- tohan, kesemuanya ini menghasilkan perluasan areal sawah seluas 374.661 Ha. Untuk eksploitasi dan pemeliharaan meliputi pekerjaan pemeliharaan bangunan air, saluran pembawa, saluran pembuang, fa-

Page 19:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 3PERINCIAN JUMLAH PROYEK MASING-MASING LEMBAGA TIAP DAERAH TINGKAT I, 1976/77

586

Page 20:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 4PERKEMBANGAN JUMLAH PROYEK BANTUAN PEMBANGUNAN

DAERAH TINGKAT I MASING-MASING LEMBAGA1974/75 – 1976/77

1) Angka diperbaiki2) Termasuk proyek Cess sebanyak 123 buah

silitas eksploitasi, pemeliharaan tanggul, jalan inspeksi dan jaringan telepon, sehingga dapat memelihara 3.655.845 Ha sawah (lihat Tabel XII-5).

Tabel XII 6 menggambarkan perkembangan pelaksanaan pro- yek-proyek Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I tahun 1976/77 sampai triwulan IV. Dari Tabel tersebut terlihat bahwa sampai tri- wulan IV prosentase rata-rata realisasi keuangan baru mencapai 80,11% dan realisasi fisik rata-rata 80,46% hal ini disebabkan ka- rena proyek-proyek tersebut baru dimulai sekitar awal triwulan ke-

Page 21:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

587

Page 22:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 5HASIL PELAKSANAAN PROYEK-ROYEK YANG

DITETAPKAN SECARA PASTI1974/75 – 1976/77

y = Tidak ada data

588

Page 23:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 6HASIL PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I 1976/77

CATATAN : *) Laporan triwulan III

589

Page 24:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

dua, karena pada triwulan I Pemerintah Daerah masih belum sele- sai membahas APED di DPRD, dan menunggu pengesyahan APBD dari Menteri Dalam Negeri.

Sisa anggaran yang belum dilaksanakan pada tahun yang bersang- kutan dimasukkan kembali pada tahun berikutnya untuk melanjutkan dan menyelesaikan proyek-proyek tersebut.

Dengan perbaikan dan pembinaan yang lebih intensif, diusaha- kan agar pada tahun-tahun yang akan datang penyusunan APED da- pat dilaksanakan pada- triwulan terakhir tahun anggaran yang sedang berjalan, sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dipercepat.

C. PEMBANGUNAN DAERAH IRIAN JAYA

1. Pendahuluan

Dengan berakhirnya Repelita I, dan dilanjutkan dengan Repelita II sampai dengan tahun ke 3, maka semakin meningkatlah prasarana dan sarana perhubungan, produksi dan pendidikan dalam arti luas, dan sektor-sektor lainnya seperti kesehatan, perumahan, listrik dan air minum bagi kesejahteraan masyarakat Irian Jaya pada umumnya.

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan Irian Jaya dan dengan hasil-hasil yang telah dicapai tersebut, maka dalam Repelita II disamping terus meningkatkan proyek-proyek yang telah mulai berkembang, juga telah dirintis pembukaan wilayah-wi- layah belakang (hinterland) seperti di Jayapura dan Sorong. Hal ini dimaksudkan disamping memperluas lapangan mata pencaharian penduduk di daerah-daerah yang mempunyai potensi produksi per-

Page 25:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

tanian, juga untuk menembus daerah-daerah pedesaan dimana sebagi- an besar penduduk bertempat tinggal. Untuk itu transmigrasi dan resettlement penduduk mempunyai peranan yang penting.

Bersamaan dengan pembukaan daerah hinterland Sorong maka kota Sorong sejak tahun 1976/77 ini telah mendapat perhatian khu- sus mengingat bahwa Sorong adalah merupakan salah satu Pusat Pengembangan Ekonomi untuk daerah Irian Jaya.

590

Page 26:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Untuk meningkatkan perekonomian dan sosial budaya pendu- duk Irian Jaya, dalam tahun anggaran 1976/77 disediakan anggaran sebesar Rp. 8.175.739.000,— yang terdiri dari proyek sektoral Rp. 5.000.000.000,― dan proyek-proyek Inpres Rp. 3.175.739.000,―

2. Pelaksanaan Program Pembangunan Daerah Irian Jaya Tahun 1976/77

a. Proyek-proyek SektoralDalam usaha meningkatkan prasarana dan sarana

perhubungan udara, telah selesai dilaksanakan peningkatan Navigasi Udara pada lapangan terbang Mokmer (Biak) berupa pemasangan instalasi DVOR/DME, CCR, Counter Voice, Monitor Line dan instalasi approach light. Disamping itu juga telah selesai dilaksanakan rehabili- tasi pada beberapa lapangan terbang kawasan/perintis seperti Air Strip Serui, Bakondini, Kepi, Bintuni dan Tanah Merah.

Kemajuan yang dicapai di bidang angkutan udara dapat dilihat dari jumlah penumpang, barang dan jam terbang. Jumlah penum- pang tahun 1975/76 adalah 97.110 orang, sedang dalam tahun 1976/ 77 menjadi 167.622 orang. Jumlah barang yang diangkut sebanyak 6.950.436 .kg dibandingkan dengan 6.164.709 kg dalam tahun 1975/ 76. Jumlah jam terbang dari 22.676 pada tahun 1975/76 menjadi 26.185.01 jam dalam tahun 1976/77.

Dibidang perhubungan laut telah selesai dilaksanakan pemba-ngunan Dermaga Sorong fase II, rehabilitasi Dermaga Serui baru mencapai 30% dan rehabilitasi 4 buah kapal baru mencapai 46,37%. Sementara itu site survey untuk pembangunan

591

Page 27:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Dermaga Kimi di Nabire masih dalam persiapan. Disamping itu telah selesai dipasang 3 buah menara suar dan lampu suar di perairan Sorong.

Kemajuan yang dicapai di bidang angkutan laut di Irian Jaya dapat dilihat dari bongkar dan muat kapal. Dalam tahun 1975/76 sebanyak 3.713.103.000 m3/ton (termasuk crude oil) dan tahun 1976/77 sebanyak 4.469.644.063 m3/ton.

Page 28:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Di bidang perhubungan darat sedang dilaksanakan pengaspalan jalan Kemiri-Doyolama-Boroway (Jayapura) sepanjang 24 km, Doyo- -lama-Dose-Maribu sepanjang 20 km, Biak-Korem 10 km dan jalan ke lokasi transmigrasi, di Genyem 14 km. Pengadaan dan pemasang- an 8 buah jembatan masing-masing 2 bush di Manokwari dan 5 buah di Genyem (Jayapura) dan penyelesaian 1 buah jembatan Fak-Fak.

Peningkatan kapasitas air minum di beberapa kota di Irian Jaya melalui usaha perbaikan sumber-sumber yang ada dan pemba- ngunan sumber yang baru terus dilaksanakan. Untuk tahun 1976/77, peningkatan air minum di kota Sorong masih dalam pelaksanaan sebagai kelanjutan kegiatan tahun 1975/76.

Program tenaga listrik yang merupakan sarana yang vital untuk kebutuhan rakyat banyak, kelancaran komunikasi dan industri terus ditingkatkan. Perkembangan Proyek Kelistrikan Irian Jaya dalam ta- hun 1976/77 adalah sebagai berikut: Pembangunan rumah jaga, per- luasan jaringan dan saluran PLTM Wamena telah mencapai 56,83%. Pembuatan pondasi mesin PLTD Nabire telah selesai 100%. Pembu- atan rumah jaga dan pondasi mesin PLTD Serui dan Fak-Fak telah selesai 100%. Pembuatan rumah jaga di Sorong Doom telah selesai 100%. Pemasangan mesin 1.250 KVA pada PLTD Jayapura telah selesai 100%. Pembuatan gudang dan pemagaran PLTA Merauke telah selesai 100%. Pembangunan PLTD annex kantor dan rumah jaga di Genyem telah selesai 100%. Pembuatan rumah pelaksana dan pemagaran di Sentani telah selesai 100%. Pembuatan pondasi mesin dan rumah jaga PLTD Kaimana telah selesai 100%. Pernasangan TRO 3/50 PAB di Jayapura telah selesai 100%.

592

Page 29:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Peningkatan produksi tenaga listrik 3 tahun terakhir ini dapat diikuti perkembangannya pada Tabel XII - 7 dibawah ini.

Dalam rangka pengembangan perlistrikan di Irian Jaya, Bank Pembangunan Asia dan OGEM Negeri Belanda telah memberikan bantuan, terutama untuk PLTA Sentani. Dengan peningkatan tenaga listrik di Irian Jaya diharapkan dapat ikut membantu perkembangan industri di daerah ini.

Page 30:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII — 7PRODUKSI TENAGA LISTRIK IRIAN JAYA

(dalam KWH)

No. D a e r a h 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77

1. Jayapura 10.878.521 11.791.776 11.890.432 16.661.7942. Teluk Cenderawasih 3.632.653 3.790.500 3.605.502 5.098.3233. Manokwari 2.180.957 2.238.008 2.577.949 3.313.1844. S o r o n g 4.114.072 4.302.369 5.843.105 8.296.2605. Fak - Fak 476.931 506.833 594.159 1.092.8546. P a n i a i 129.402 142.057 20.894. 166.0187. Yapen Waropen 172.303 180.000 196.282 240.6028. Merauke 1.363.971 1.397.912 1.657.388 2.395.242

Tingkat perkembangan industri kecil di Irian Jaya masih dalam taraf permulaan. Industri kecil yang ada dan mulai berkembang adalah industri bahan-bahan bangunan seperti` bata, genteng, bata bricks, tegel, pembakaran kapur, penggergajian kayu dan lain-lain. Kerajinan tangan seperti ukiran Asmat masih memerlukan pembinaan dan pemasaran yang baik.

Dalam rangka usaha peningkatan produksi pertanian terutama produksi pangan telah diadakan usaha-usaha penyuluhan, perluasan areal dan pengadaan bibit unggul. Peningkatan produksi pangan terutama sayur-sayuran dan buah-buahan, dapat diikuti Bari Tabel XII 8 dibawah ini.

Untuk mengurangi ketergantungan Irian Jaya akan bahan makanan dari luar Irian Jaya, maka pembukaan daerah belakang (hinterland) di beberapa daerah sedang dilaksanakan.

593

Page 31:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Dalam tahun anggaran 1976/77 tanah seluas 195 ha telah dibuka di daerah Klasaman (hinterland Sorong) untuk keperluan pertanian (10 ha), perkebunan (20 ha), peternakan (20 ha), penelitian

Page 32:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII — 8, PRODUKSI PERTANIAN/PANGAN IRIAN

MAYA (dalam ton)

No.

U r a i a n 1973/74

1974/75'

1975/76 1976/77

1. B E R A S 1.444 1329 1.579 1.6782. J A G U N G 1.230 L515 1.535 1.201

3. UBI-UBIAN 237.441

315.719 384.353 310.642

4. KACANG-KACANGAN 976 1.167 1.474 1.693

5. SAYUR-SAYURAN 4.131 4.645 4.500 28.008

6. BUAH-BUAHAN 405.512

pertanian, perkebunan dan peternakan (20 ha), resettlement (50 ha) dan transmigrasi (75 ha). Di daerah Genyem dibuka lagi tanah selu as 30 ha di Ibub untuk resettlement dan 75 ha untuk transmigran di Genyem.

Dengan semakin baiknya prasarana perhubungan sebagai pe- nunjang utama kenaikan produksi, maka ekspor Irian Jaya semakin meningkat terutama kopra, kayu logs, kulit buaya, udang, teripang, ikan, minyak bumi dan consentrat tembaga.

Perkembangan hasil ekspor Irian Jaya dapat diikuti pada Ta bel XII - 9 dibawah ini.Di bidang pendidikan dalam tahun 1976/77 sedang dilaksanakan pembangunan 5 buah laboratorium IPA untuk SMP Negeri dan telah selesai dibangun 2 buah ruang belajar untuk ST Negeri Jayapura. Kecuali itu sedang dilaksanakan pembangunan 3 ruang kelas pada SMA Semi, pembangunan laboratorium untuk SMA Sorong, Manokwari dan

594

Page 33:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Fak-Fak. Pengadaan perlengkapan kantor untuk 5buah SMA Negeri sedang dalam pelaksanaan. Rehabilitasi studio PLPG di Abepura, kegiatan siaran pendidikan dan upgrading guru-guru dan karyawan pendidikan telah mencapai 89,58%. Pembangunan 8 buah

Page 34:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XlI — 9

HASIL EKSPOR IRIAN JAYA (dalam ribuan US $)

No. Produksi Ekspor 1974/75 1975/76 1976/77

1.1. Hull Perkebunan

Biji pala 812,82 392,66 842,812. Bunga pala 823,12 425,66 368,093. Kopra — — 603,494. Biji coklat — — 20,965. Karet 8,47 .28,99 83,51

1.11. Hasil Hutan

Kayu logs 329,25 305,78 442,302. Kopal 15,15 3.03 41,123. Damar 0,35 — — * )4. Kayu gergaji 10,65 — — * )

I.

H I. Hasil SungaI

Kulit buaya 751,55 146,— 601,252. U d a n g 8.901,63 9.012,75 16.833,843. Kulit kerang — 0,05 11,20

1.

IV. Hasil Laut

Teripang 0,12 492,362. Kulit mutiara 0,76 2,69 — *)3. Ikan segar/beku — — 806,52

4 Horse shoe crap/beku — — 132,72

1V. Hasil Tambang

Minyak bumi 134.137,08 257.813,60 335.923,942 Consentrat tcmbaga 116.250,— 77.936,66 101.150,62

1.

VI. Hasil Lain-lain

Kuningan 12,92 27,20 — *)

J.um1ah: 262.055,55 346.094,97 458.354,73

•) tidak ada data

595

Page 35:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

rumah masing-masing 3 buah di Manokwari dan 5 buah di jayapura untuk Universitas Cenderawasih sedang dalam taraf penyelesaian.

Di bidang kesehatan telah selesai dilaksanakan rehabilitasi per alatan gigi di Manokwari, Jayapura dan Merauke, rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa di Abepura, perluasan RSU Wamena dan rehabilitasi berat RSU Sorong. Disamping pembangunan fisik, dilaksanakan juga usaha pemberantasan penyakit malaria dan penyakit menular seperti TBC, Frambosia dan Kusta.b. Proyek Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I.

Untuk Proyek Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I Irian Jaya mendapat alokasi anggaran tahun 1976/77 sebesar Rp. 1.000,000.000,—. Dana tersebut dibagi atas dana untuk proyekproyek yang ditetapkan secara pasti sebesar Rp. 104.660.000,- dan dana untuk proyek-proyek yang diarahkan sebesar Rp. 895.340.000,—. Proyek-proyek yang ditetapkan secara pasti ialah proyek pemeliharaan jalan propinsi sepanjang 110.67 km dan jembatan sepanjang 466,5 m di Daerah Tingkat II Jayapura, Paimiai, Yapen Waropen, Fak-Fak dan Merauke.

Sedangkan proyek-proyek yang diarahkan dengan dana sebesar Rp. 895,34 juta berjumlah 24 bush terbagi atas sektor .produksi sebe sar 24,54%, sektor prasarana 67,92% dan sektor jasa 7,54%. Secara keseluruhan, proyek Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I Irian Jaya telah mencapai prestasi fisik 86,47% dan realisasi -

keuangan 79,85%.

c. . Proyek Bantuan Pembangunan Kabupaten/Kota

596

Page 36:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Madya.

Alokasi anggaran tahun 1976/77 untuk Bantuan Pembangunan Kabupaten/Kota Madya sebesar Rp. 444.965.000,— yang direncana kan untuk 16 proyek yang terdiri dari prasarana perhubungan jalan dan jembatan, dermaga dan assainering.

Pelaksanaan Proyek Bantuan Pembangunan Kabupaten/Kota Madya ini secara fisik telah mencapai prestasi 81,11% sedang reali- sasi keuangannya mencapai 75,29%.

Page 37:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

d. Proyek Bantuan Pembangunan Desa.Sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri,

jumlah desa yang berhak mendapat bantuan adalah sebanyak 548 desa dengan jumlah bantuan sebesar Rp. 300.000,— per desa. Untuk tahun 1976/77 Ban- tuan Desa adalah sebesar Rp. 278.400.000,-

Bantuan Pembangunan Desa direncanakan untuk usaha-usaha LSD. UDKP di bidang prasarana perhubungan yang menunjang pem- bentukan dan pengembangan desa.e. Proyek Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan.

Alokasi biaya untuk program Bantuan Pembangunan Sarana Ke- sehatan untuk Irian Jaya tahun 1976/77 adalah sebesar Rp. 508.374.000,

Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan ini terutama diarahkan untuk pembuatan 20 unit penampungan air hujan, pembangunan baru 40 unit gedung Puskesmas, rehabilitasi 10 unit gedung Puskesmas, pembuatan 5 buah perlindungan mata air, pembuatan 100 unit sumur pompa tangan, pembangunan 5 buah rumah dokter, pembuatan 600 jamban keluarga dan pengadaan 40 buah alat-alat medis dan pengada an obat-obatan.

Secara keseluruhan realisasi fisik proyek Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan telah mencapai 45,32%, sedang realisasi keuangan mencapai 29,33%.f. Proyek Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar.

Alokasi biaya untuk Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar di Irian Jaya tahun 1976/77 adalah sebesar Rp. 543.000.000,-. Sasaran utama dari program ini adalah untuk membangun 75 buah gedung baru dan rehabilitasi 74 buah gedung lama.

Realisasi keuangan mencapai 49,28% dan realisasi fisik menca pai 81,50%.

597

Page 38:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

D. PEMBANGUNAN DAERAH TIMOR TIMUR

1. PendahuluanDengan dikeluarkannya U.U. No. 7 tahun 1976 maka

Daerah Timor Timur telah resmi menjadi Propinsi yang ke 27 dalam ling-

Page 39:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

kungan R.I. Dengan demikian maka Pemerintah segera mulai dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan di daerah ini agar se cara bertahap penduduk daerah ini dapat juga mengecap hasil-hasil pembangunan seperti yang telah dan sedang dialami oleh penduduk yang tinggal di daerah-daerah lainnya diseluruh Nusantara.

Dalam hubungan ini, mengingat situasi dan kondisi setempat, Pemerintah telah mengambil kebijaksanaan bahwa kegiatan-kegiatan pembangunan untuk Daerah Tingkat I yang baru ini akan dilaksana kan secara bertahap. Tahap pertama ,adalah Tahap Rehabilitasi yang dimulai dari bulan September 1976 s/d Maret 1977.

Kegiatan utama dalam tahap. ini adalah menghidupkan roda Pemerintahan Daerah dan perbaikan-perbaikan seperlunya sarana-sarana Pemerintahan, ekonomi dan sosial yang sangat mendesak. Tahap kedua adalah Tahap Konsolidasi yang dimulai dari bulan April 1977 s/d Maret 1978. Tekanan kegiatan pada tahap ini adalah meningkat kan kemantapan aparat Pemerintahan dan melanjutkan usaha-usaha rehabilitasi yang telah dimulai pada tahap pertama. Tahap berikutnya (tahap ketiga) adalah Tahap Stabilitasi yang akan dimulai dari bulan April 1978 s/d Maret 1979 dimana kegiatan utamanya adalah mempersiapkan/menciptakan suatu keadaan di mana diharapkan pada tahun berikutnya (tahun pertama Repelita III) Propinsi ini sudah dapat disejajarkan dengan Propinsi-propinsi lainnya dalam melaksa nakan kegiatan-kegiatan pembangunan.

Atas dasar pentahapan pembangunan seperti dikemukakan di atas maka Pemerintah telah menyediakan anggaran untuk Daerah Tingkat I Timor Timur untuk tahun anggaran 1976/7.7 (September --Maret) sebesar Rp. 2.812.755.500 yang terdiri dari Rp. 1.662.355.500 untuk anggaran rutin dan Rp. 1.150.400.000 untuk anggaran pemba- ngunan/rehabilitasi. Untuk sementara, mengingat

Page 40:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

kesulitan-kesulitan administratip, kedua jenis anggaran ini masih disatukan dalam satu anggaran.

2. Pelaksanaan Kegiatan-kegiatan Pembangunan di Daerah Tingkat I Timor Timur Tahun 1976/77

a. Bidang Pemerintahan

598

Page 41:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Dalam bidang Pemerintahan telah berhasil disusun/dibentuk antara lain pola organisasi Pemerintahan Daerah, organisasi dan tata-kerja Sekretariat Wilayah yang terdiri dari Biro-biro (5 Biro), Bagian -bagian sampai dengan Sub-sub Bagian, Dinas-dinas Daerah (5 buah) baik untuk Tingkat I maupun Tingkat II, dan Sekretariat DPRD Tingkat I. Kecuali untuk beberapa jabatan, hampir semua jabatan telah terisi oleh putra-putra daerah sendiri.

Pembayaran gaji (berdasarkan skala PGPS yang telah disesuai- kan) kepada semua pejabat-pejabat/pegawai-pegawai yang telah di-angkat telah mulai dibayarkan sejak bulan Oktober 1976. Di samping hal-hal ini, untuk lebih menjamin tertib administrasi dan terwujudnya tertib keamanan yang menyeluruh di segala bidang, dengan SK ber- sama MENHANKAM/PANGAB dan Menteri Dalam Negeri telah pula dibentuk suatu Staf Pemerintahan yang diberi nama Staf Koor- dinasi Kewilayahan (SKORWIL) yang melibatkan pejabat-pejabat militer dan sipil. Tugas utama staf ini adalah merumuskan program Pemerintahan Wilayah dan Daerah berdasarkan kebijaksanaan-kebi-jaksanaan yang telah ditetapkan oleh Musyawarah Pimpinan Daerah (MUSPIDA) Tingkat I Timor Timur.

Dalam usaha meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan pe-ngalaman para pejabat/pegawai yang telah diangkat, Pemerintah menganggap perlu untuk menyediakan tenaga-tenaga pembantu (team pendamping) yang bertugas mendampingi pejabat-pejabat putra daerah dalam melaksanakan tugas mereka sehari-hari. Dalam menjalankan tugas ini team pendamping hanya memberikan nasihat, saran serta pe-tunjuk-petunjuk yang berguna untuk menjamin lancarnya soda peme-rintahan/pembangunan di Timor Timur.

Jumlah team pendamping pada sebuah instansi . 599

Page 42:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

ditentukan me- nurut kebutuhan. Dalam tahun anggaran 1976/77 terdapat kurang lebih 30 orang tenaga pendamping didaerah ini yang sebagian besar didatangkan dari Pusat maupun dari daerah lain, khususnya dari Nusa Tenggara Timur.b. Bidang Pendidikan

Dalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah,

Page 43:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat, pemuda dan lain-lain.

Demikian pula telah berhasil dibuka 10 Sekolah Dasar di Dili yang guru-gurunya berasal dari daerah itu sendiri atau didatangkan dari luar daerah. Dalam hubungan ini telah berhasil diangkat 10 orang Kepala Sekolah dan 60 orang guru.c. Bidang Kesehatan

Rumah Sakit Umum Pusat yang diwaktu zaman Portugis dikenal dengan nama "R.S. Dr,. Carvallo"

telah dibuka kembali, di samping Poliklinik dan 8 buah Puskesmas untuk melayani kesehatan masya- rakat setempat yang sudah lama dibina oleh Palang Merah Indonesia. Demikian Pula telah berhasil direhabilitasi pabrik farmasi yang ada di Dili untuk memproduksi obat-obatan jenis tablet dan obat suntik.d. Bidang Sosial

Dalam periode September 1976 — Maret 1977 telah berhasil dikirim sejumlah 12 orang anak yatim piatu dari Timor Timur ke 2 tempat di Jawa Barat yaitu ke Cimahi dan Kinderdorf di Lembang.

Untuk 36.000 pengungsi yang ada di Dili telah diambil kebijaksanaan mengadakan tempat pemukiman baru, mendidik mereka un- tuk menjadi tenaga yang produktif di bidang pertanian atau pertu-kangan, dan memberikan latihan ketrampilan lainnya. Para penderita cacat ditampung sementara di ;Rumah Sakit dan segera akan dibawa ke Rumah Sakit Penderita Cacat di Solo. e. Bidang Penerangan

Dalam rangka menyebarkan penerangan kepada seluruh masya rakat telah diterbitkan bulletin "Timor Timur Membangun yang di cetak dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan Tetun.

Pemancar RRI di Dili telah diperkuat daya pancarnya dan ke pada penduduk setempat telah 600

Page 44:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

pula dibagikan sejumlah radio tran sistor.f. Bidang Pekerjaan Umum

Pembuatan dan pengerasan jalan-jalan di sekitar kota Dili telah diselesaikan oleh Zeni KODAHANKAM Timor Timur berikut penge-

Page 45:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

rasan landasan pelabuhan udara Dili dan Komoro sehingga mampu untuk didarati oleh pesawat terbang jenis Hercules dan Fokker 28.

Dings Pekerjaan Umum telah pula merehabilitir rumah-rumah dinas, serta perkantoran dan perbaikan saluran air minum.

g. Bidang PertanianKursus pertanian singkat telah diselenggarakan

di Fatumaca dekat Kabupaten Daerah Tingkat II Baucau yang diikuti oleh 5 orang peserta putra daerah dari tiap Dati II se Timor Timur.

Sebagai langkah berikutnya di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur telah pula dilaksanakan kursus bagi para pejabat di bidang pertanian. Untuk meningkatkan produksi pangan, Pemerintah telah mendatangkan sejumlah alat-alat pertanian dan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk diperbantukan di 13 Kabupaten Dati II.h. Bidang Perhubungan

Perbaikan dermaga taut Dili telah dilaksanakan dengan memasang "fender" yang baru untuk menghindarkan kerusakan dermaga oleh kapal-kapal yang menyandar. Kemudian telah pula diadakan perbaikan forklift dan crane di pelabuhan. Untuk keperluan angkutan penduduk setempat telah pula dioperasikan sebanyak 3 mini-bus.i. Bidang Keagamaan

Kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dalam bidang keagamaan antara lain adalah merehabilitasi tempat-tempat peribadatan sebanyak 17 buah yang terdiri dari 16 buah gereja dan 1 buah mesjid di Dili, pengiriman pastur-pastur ke Jakarta dan Semarang agar mereka memperoleh gambaran mengenai kehidupan keagamaan di Indo nesia, dan

601

Page 46:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

mengirimkan 10 orang calon siswa seiuuiari ke Flores untuk belajar di sana selama 6 atau 7 bulan.j Bidang Kehakiman

Lembaga-lembaga Kehakiman dan Pengadilan yang telah terben tuk di daerah Timor Timur, walaupun semuanya masih menempati

Page 47:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

gedung-gedung darurat, adalah Pengadilan Negeri, Imigrasi, Bina Tuna Warga, Balai Pengelol-aan Harts Kekayaan, dan Kejaksaan Tinggi.

k. Bidang Lain-lain

Di samping bidang-bidang yang telah dikemukakan di atas, be-berapa kegiatan lain yang juga telah mulai melakukan fungsinya ada lah bidang administrasi keuangan yang telah berhasil membentuk Per-wakilan Direktorat Jenderal Anggaran, perbankan dengan telah dibukanya Bank Dagang Negara, logistik dengan telah terbentuknya Do-log, dan perdagangan dengan telah mulai beroperasinya P.T. Kertaniaga untuk mendatangkan dan menyalurkan beberapa macam barang yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

E. BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH

TINGKAT II 1.Pendahuluan

Salah satu usaha pembangunan adalah menciptakan dan mem perluas kesempatan kerja di daerah-daerah terutama di daerah pedesaan, dalam rangka usaha penyebaran pendapatan dan peningkatan kesejahteraan serta pertumbuhan ekonomi yang makin meningkat di daerah-daerah.

Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, diusahakan pembangunan proyek-proyek dengan cara padat karya. Proyek-proyek tersebut terutama terdapat pada Daerah Tingkat II baik Kabupaten maupun Kotamadya berupa proyek prasarana fisik perhubungan (jalan, jembatan serta bangunan-602

Page 48:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

bangunan yang erat hubungannya dengan jalan dan jembatan), proyek prasarana produksi pertanian (dam, saluran, dan bangunan air untuk irigasi), proyek prasarana fisik lingkungan masyarakat yang berpenghasilan rendah (jalan /jembatan lingkungan, gang/lorong, riool, duiker), proyek-proyek pengawetan tanah dan pengendalian banjir (penghijauan, terrasering) dan -proyekproyek fasilitas fisik (bangunan) untuk kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat (terminal bus, pelabuhan sungai dan pasar).

Page 49:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Untuk pembiayaan pembangunan proyek-proyek tersebut, sejak tahun anggaran 1970/71 telah disediakan alokasi keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam satu program khusus yaitu Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II.

Dengan adanya bantuan tersebut, Daerah Tingkat II dapat me milih, merencanakan serta melaksanakan sendiri proyek-proyek yang dianggapnya sesuai dengan kebutuhan pembangunan daerahnya, baik dalam rangka memecahkan masalah-masalah yang ada, maupun dalam rangka mengembangkan daerahnya, sesuai dengan tujuan dan sasaran dari pada program tersebut.

Untuk menjamin agar sasaran program tersebut dapat te,rcapai, proyek-proyek yang dapat dibangun dalam rangka bantuan tersebut, harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan sebagai berikut:a. menciptakan kesempatan kerja dalam

pembangunannya dan memperluas lapangan kerja apabila proyek-proyek tersebut telah selesai,

b. menggunakan tenaga kerja dan bahan yang tersedia setempat,c. mempertinggi hasil produksi dan memperlancar

distribusi hasil pertanian dalam waktu singkat serta memperbaiki lingkungan hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah,

d. meningkatkan partisipasi penduduk dalam pembangunan,e. secara teknis dapat dipertanggung jawabkan,f pembangunannya dilakukan atas dasar

pengupahan yang wajar dan bukan gotong royong,g. harus dapat dilaksanakan, direncanakan dan

diawasi oleh tenaga staff dan tenaga tehnik yang ada di daerah,

603

Page 50:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

h. pelaksanaannya tidak tergantung kepada proyek-proyek lainnya,

i. dapat diselesaikan dalam satu tahun anggaran,j. proyek-proyek yang diprioritaskan harus serasi

dengan proyekproyek lain, baik dengan proyek-proyek Daerah Tingkat II, Daerah Tingkat I maupun proyek-proyek sektoral yang ada di daerah.

Page 51:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Penentuan jumlah bantuan untuk masing-masing Daerah Ting- kat II didasarkan padaa. jumlah penduduk dengan perhitungan per kapita,b. terhadap Daerah Tingkat II yang penduduknya

kurang dari suatu jumlah tertentu yang ditetapkan setiap tahunnya, diberikan bantuan minimum,

c. tambahan bantuan yang diberikan atas dasar realisasi penerima an pungutan luran Pembangunan Daerah (IPEDA),

d. bantuan peralatan kerja berupa mesin gilas jalan.Sejak tahun pertama dilaksanakannya. Program

Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II, berbagai usaha telah dilakukan secara bertahap dan sistimatis untuk memperbaiki, menyempurnakan dan meningkatkan daya guna dan hasil guna dalam pelaksanaannya. Atas dasar peningkatan kemampuan yang ada, baik dalam hal perencanaan, tata cara pelaksanaan, penyaluran keuangan, pelaporan serta tata cara pengawasan, maka penyediaan bantuan tersebut telah ditingkat- kan setiap tahunnya. Peningkatan bantuan tersebut dari tahun ke tahun terlihat pada Tabel XII - 10.

TABEL Xll 10PERINCIAN ALOKASI KEUANGAN PROGRAM

BANTUANPEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II,

TahunPer

Kapita(Rp)

Mini-

mum

1970/71InsentipIPEDA(juta)

1976/77

Bantuan(juta)

MesinGilas(buah)

JumlahBantuan ')

(milyar1970/71

50 5,0 — — 5,7.1971/72

75 7,5 — — 8,81972/73

100 10,0 -

357,0 300,0 75 12,6604

Page 52:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

1973/74

150 12,0

742,0 200,0 40 19,21974/75

300- 16,0

3.295,0 1.200,0 166 42,51975/76

400 20,0

3.173,0 2.600,0 282 59,11976/77

400 30,0

3.580,0 2.892,0 282 62,4

') Tidak termasuk Target Penerimaan IPEDA dan Bantuan lain-lain.

Page 53:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Dari Tabel tersebut terlihat bahwa bantuan telah meningkat dari Rp. 5 0 , - per kapita pada tahun 1970/71 menjadi Rp. 3 0 0 , - per kapita pada tahun 1974/75 dan Rp. 4 0 0 , - per kapita pada tahun 1976/77. Bantuan minimumpun ditingkatkan pula dari Rp. 5 , - juta pada tahun 1970/71 menjadi Rp. 16 , - juta pada tahun 1974/75 dan menjadi Rp. 30,-- juta pada tahun 1976/77, sehingga secara keseluruhan jumlah bantuan meningkat pula dari Rp. 5,7 milyar pada tahun 1970/71 menjadi Rp. 42,5 milyar pada tahun 1974/75 dan menjadi Rp. 62,4 milyar pada tahun 1976/77.

2. Pelaksanaan Program Baaituan Pembanguman Daerah Ting kat II Tahun 1976/77

Dalam tahun 1976/77, jumlah dana yang disediakan untuk Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II sebesar Rp. 62,4 milyar dengan perincian sebagai berikut :

a. bantuan atas dasar Rp. 40 0 , - per kapita de-ngan minimum Rp. 3 0 , - juta sebesar Rp. 55.728 juta

b. bantuan perangsang Rp. 3.580 juta

c. bantuan mesin gilas jalan Rp. 2.892 jutad. pembinaan program pada tingkat propinsi Rp. 200 juta

Seperti pada tahun-tahun sebel'umnya, untuk pemantapan pelak-sanaan tahun 1976/77 kepada

605

Page 54:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

seluruh Daerah Tingkat II telah diberikan pengarahan tertulis Menteri Dalam Negeri. Pengarahan tersebut berupa hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan proyek-proyek yang akan dibangun di dalam tahun 197,6/77. Atas dasar pengarahan tersebut, masing-masing Daerah Tingkat II baik dengan cara sendiri-sendiri maupun secara serempak di dalam bentuk Rapat Kerja, telah melakukan konsultasi dengan Daerah Tingkat 1. Konsultasi ini menghasilkan proyek-proyek yang direncanakan akan dilaksanakan dalam tahun 1976/77 dan yang disusun berdasar kan skala prioritas. Selanjutnya diadakan pembahasan di dalam Rapat

Page 55:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Kerja antara Daerah-daerah Tingkat I dengan Team Pembina, dalam bulan Oktober 1975. Sebagai persiapan terakhir dilakukan Rapat Kerja Teknis pada akhir bulan-Maret 1976.

Dari dana yang diserahkan kepada Daerah atas dasar Rp. 400,— per kapita dengan minimum Rp. 30,— juta, serta perangsang IPEDA, yang keseluruhannya berjumlah Rp. 59 .308 , juta, telah digunakan untuk pembangunan 3.632 buah proyek yang terdiri atas :a. pembangunan proyek-proyek jalan sebanyak 1.759

buah dengan nilai Rp. 32.674 juta (55%),b. pembangunan proyek-proyek jembatan sebanyak

681 buah -de ngan nilai Rp. 7.836 juta (13%),c. pembangunan proyek-proyek pengairan sebanyak

477 buah de ngan nilai Rp. 5.772 juta (10%),d. pembangunan proyek lain-lain sebanyak 715 buah

dengan nilai Rp. 10.371 juta (17%)..Sisanya sebesar Rp. 2.655 juta (± 5%) digunakan

untuk biaya umum yang meliputi biaya untuk pengawasan proyek-proyek dan bi aya persiapan untuk proyek-proyek yang direncanakan untuk diba ngun tahun 1977/78.

Sampai dengan akhir Maret 1977, perkembangan pelaksanaan pembangunan proyek-proyek tersebut adaiah sebagai berikuta. Proyek-proyek yang telah –selesai sepenuhnya

sebanyak 3.168 buah (87,2%),b. Proyek-proyek yang sedang dikerjakan dan akan

selesai dalam triwulan pertama tahun berikutnya sebanyak 464 buah (12,8%).Perincian pelaksanaan pembangunan proyek-

proyek tersebut pada masing-masing Propinsi tercantum pada Tabel XII — 11.

Realisasi penyaluran keuangan sampai dengan akhir Maret 1977 telah mencapai Rp.

606

Page 56:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

51.119.854.000,-- atau 86,2% dari jumlah dana bantuan yang tersedia. Perincian realisasi keuangan untuk masing masing Propinsi dapat dilihat pada Tabel XII — 12.

Sisa dana yang belum direalisir, masih dapat digunakan sampai akhir bulan Juni 1977, untuk penyelesaian proyek-proyek yang belum selesai.

Page 57:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII - 11REALISASI PELAKSANAAN FISIK PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN

DAERAH TINGKAT II, 1976/77SAMPAI DENGAN MARET 1977

No. PROPINSI Jumlah Prosentase

Selesai Belum selesaiProyek % Proyek % Proyek % Rata-rata

1. D.I. ACEH 121 100 81 66,9 40 331,1 83,52. SUMATERA UTARA 186 100 163 87,1 23 12,9 93,43. SUMATERA BARAT 181 100 142 72,8 39 27,2 86,44. R I A U 60 100 50 83,3 10 16,7 91,7

5 J A M B I 93 100 77 84,6 16 15,4 92,36. SUMATERA SELATAN 106 100 51 49,5 55 50,5 74,8

7 BENGKULU 26 100 12 48,0 14 52,0 74,08. LAMPUNG 46 100 38 66,7 8 33,3 83,4

9.

DKI JAKARTA 69 100 61 88,4 8 11,6 94,210. JAWA BARAT 718 100 672 88,9 46 11,1 94,511 JAWA TENGAH 498 100 488 97,8 10 2,2 98,912. D.1. YOGYAKARTA 70 100 69 89,6 1 10,4 94,g13. JAWA TIMUR 601 100 571 92,4 30 7,6 96,014. KALIMANTAN BARAT 98 100 49 50,0 49 50,0 75,015. KALIMANTAN TENGAH 27 100 23 82,1 4 17,9 91,016. KALIMANTAN SELATAN 65 100 62 91,2 3 8,8 •96,517. KALIMANTAN TIMUR 44 100 34 79,1 10 20,9 89,618. SULAWESI UTARA 72 100 56 88,9 16 11,1 94,519. SULAWESI TENGAH 42 100 32 91,4 10 8,6 95,720. SULAWESI SELATAN 172 100 168 97,7 4 2,3 98,921. SULAWESI TENGGARA 25 100 23 92,0 2 8,0 96,022. B A-L I 56 100 56 100 - - 10023. NUSA TENGGARA BARAT 101 100 97 90,7 4 9,3 96,024. NUSA TENGGARA TIMUR 96 100 60 62,5 36 37,5 81,225, M A L U K U 42 100 34 79,1 8 20,9 89,628. IRIAN JAYA 17 100 7 41,2 10 58,8 70,6

I N DO N E S I A 3.632 100 3.168 87,2 464 12,8 93,6

6 0 7

Page 58:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII - 12

REALISASI PENGGUNAAN UANG PROGRAM BANTUAN PEMBA• NGUNAN DAERAH TINGKAT II, 1976/77

(sampan Maret 1977)

No. PROPINSI Bantuanyang disediakan

(dalam ribuan rupiah)

4:i 311) (2) (3) (4) (5)

1. D.I. ACEH 1.014.97 891.702 87,92. SUMATERA UTARA 3.422.62

42.949.268 86,2

3. SUMATERA BARAT 1.413.780

1.155.284 81,74. RIAU 821.496 730.020 88,85. JAMBI 500.737 448.239 89,56. SUMATERA SELATAN 1.668.53

11.154.598 69,2

7. BENGKULU 272.664 198.442 72;8LAMPUNG 1.388.50

2572.602 41,2

9. DKI JAKARTA 2.275.736

1.565.119 68,810. JAWA BARAT 10.472.8

309.386.293 89,6

11. JAWA TENGAH 10.920.362

9.612.731 88,112.. D.I. YOGYAKARTA 1.217.80

21.149.585 94,4

13. JAWA TIMUR 12.868.716

11.529.968

89;614. KALIMANTAN BARAT 977.000 804.384 82,315. KALIMANTAN TENGAH 357.137 311.869 87,316. KALIMANTAN SELATAN 811.937 720.119 88,717. KALIMANTAN TIMUR 414.564 265.076 63,918. SULAWESI UTARA 840.670 761.794 90,619. SULAWESI TENGAH 502.529 471.495 93,820. SULAWESI SELATAN 2315.988 2.395.506 95,221. SULAWESI TENGGARA 362.543 320,207 88,322. BALI 1.050.55

31.037.986 98,8

23. NUSA TENGGARA BARAT 1.095.895

1.010345 92,224. NUSA TENGGARA TIMUR 1.134.15

6911.906 80,4

25. MALUKU 541.668 508.995 93,926. IRIAN JAYA 444.965 256.021 57,5

I N D O N E S I A 59.308.356

51.119.854

86,2

608

Page 59:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII — 13PERINCIAN JUMLAH PROYEK TIAP PROPINSI

PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT 11 1976/77 1)

1) Angka sementara2) Proyek-proyek Pasar, Riool, Penghijauan, Pencegahan banjir, Pelabuhan

SungaiStasiun Bis, Duiker dan lain-lain

6097 1 1 4 1 7 - ( 3 9 )

Page 60:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Hasil fisik yang dicapai dari pelaksanaan pembangunan proyekproyek Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II dalam tahun 1976/77 adalah 7.295 Km jalan, 21.048 M jembatan, 88.527 Ha areal irigasi dan sebanyak 715 buah proyek lain-lain (pasar, duiker, riool, stasiun bus, dan lain-lain). Perincian hasil pelaksanaan pembangunan di masing-masing Propinsi dapat dilihat pada Tabel XII -- 13 d a n X I I - 1 4 .

Dengan demikian seluruh hasil yang telah dicapai sejak Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II mulai dari Repelita I sam pai dengan tahun 1976/77 adalah sebagai berikut :

TABEL XII- 14HASIL FISIK PELAKSANAAN PROYEK-

PROYEK PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II, (sampai dengan tahun

1976/77)

Janis Proyek Satuan

SelamaPelita 1.

1974/75

1975/76

1976/77 Jumlah

1. Jalan Km 16.203 6.848 6.073 7.295,1

36.4192.Jembatan M 67.243 22.03

718:866

'21.04

8129.19

43.Pengairan Ha 385.138 28,243

156.918

88.527

658.826.4.Lain-lain*) Proy

ek1.703 637 800 715 3.855

Proyek lain-lain meliputi antara lain : pasar, rioo, penghijauan, pencegahan banjir, pelabuhan sungai, stasiun bus, dan duiker.

Dari hasil fisik tersebut dapat diperkirakan bahwa dari jumlah panjang jalan Daerah Tingkat II yang seluruhnya meliputi 55.000 Km, sejumlah 36.419 Km (66%) telah dapat diperbaiki/direhabili tasi. Hal ini berarti makin baiknya prasarana ekonomi pedesaan.

Dengan makin baiknya prasarana ekonomi pedesaan maka ke giatan ekonominyapun meningkat pula. Hal ini akan memperlancar usaha para petani

Page 61:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

untuk meningkatkan hasil produksi sehingga pendapatan mereka juga meningkat. Peningkatan pendapatan para pe-

610

Page 62:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

tani tentu juga mempengaruhi kemampuan mereka untuk melunasi kewajibannya membayar pajak, terutama Iuran Pembangunan Daerah (IPEDA) sehingga jumlah IPEDA-nya setiap tahun meningkat pula. Peningkatan penerimaan Pemerintah dari sumber IPEDA ini dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

TABEL XII — 15PERBANDINGAN ANTARA SASARAN DAN REALISASI

PENERIMAAN I.PEDA •)1972/73 — 1976/77

(dalam jutaan rupiah)

T a b u n Sasaran Realisasi

1972/73 12.000 15.1421973/74 18.500 19.937'1974/75. 24.200 :29.0111975/76 31.700 35.8371976/77 35.200 42.589

.) Angka-angka disempurnakan.Untuk mendorong peningkatan produksi dan

peningkatan pen dapatan tersebut make di dalam pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II sejak tahun 19,72/73 telah disediakan bantuan perangsang yang diberikan kepada Daerah Tingkat II yang telah berhasil mencapai target penerimaan IPEDA yang telah dite tapkan.

Kecuali hasil-hasil fisik yang telah dicapai seperti tersebut di atas terdapat pula berbagai hasil non fisik, yaitu makin trampilnya aparat Pemerintah Daerah dalam hal merencanakan, melaksanakan serta menyelenggarakan pengawasan. Dengan dilakukannya pembina an secara teliti dan

611

Page 63:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

ditingkatkannya secara bertahap, maka Daerahdaerah Tingkat II telah makin mampu mengelola program-program pembangunan.

Page 64:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII — 16JUMLAH DAERAH TINGKAT II YANG MENDAPAT INSENTIP

IPEDA,1973/74 — 1976/77

No. Propinsi Dati II 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77

1. D.I. Aceh 10 2 4 9 82. Sumatera Utara 17 11 14 16 163. Sumatera Barat 14 12 13 14 134. R i a u 6 2 3 3 55. Jambi 6 2 5 6 66. Sumatera Selatan 10 3 7 9 77. Bengkulu 4 2 - 4 48. Lampung 4 1 - 3 49. DKI Jakarta 5 - 1 1 1

10. Jawa Barat 24 17 20 24 1611. Jawa Tengah 35 32 21 32 3412. Yogyakarta 5 4 4 5 513. Jawa Timur 37 37 37 37 3714. Kalimantan Barat 7 5 4 5 615. Kalimantan Tengah 6 _3 4 4 416. Kalimantan Selatan 10 5 6 6 417. Kalimantan Timur 6 6 6 6 618. Sulawesi Utara 6 6 4 6 619. Sulawesi Tengah 4 3 2 3 420. Sulawesi Selatan 23 8 16 17 1721. Sulawesi Tenggara 4 3 4 4 422. B a 1 I 8 7 4 7 823. N. T. B. 6. 6 6 6 624. N. T. T. 12 6 9 11 1025. Maluku 4 1 3 3 426. Irian Jaya 9 - - - -27. Timor Timur - - - - -

Indonesia 282 184 197 241 235

61 2

Page 65:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

1) Angka diperbaiki.

Page 66:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Dengan pembangunan proyek-proyek yang telah banyak menye rap tenaga kerja maka petani yang biasanya mengalami penganggur an musiman, tenaga kerja kasar atau buruh harian dan mereka yang semula memang menganggur telah banyak yang memperoleh pekerjaan. Bahkan dengan kesempatan kerja ini masalah pengangguran terutama di daerah-daerah yang padat dan beberapa pusat urbani sasi sedikit banyak telah dapat teratasi.

Selain dari hasil-hasil tersebut di atas, dari pelaksanaan Program Pembangunan Daerah Tingkat II telah banyak diperoleh bahan-bahan yang sangat berguna untuk menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah serta untuk menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan lainnya.

F. BANTUAN PEMBANGUNAN

DESA

1. Bantuan Pembangunan Desa a. Pendahuluan

Bantuan Pembangunan Desa merupakan bagian dari pada Pro-gram Pembangunan Desa, yang merupakan realisasi dari kebijaksa naan Pemerintah dalam rangka menyebarluaskan dan meratakan ke-.giatan-kegiatan pembangunan serta hasil-hasil pembangunan sampai ke desa-desa. Tujtiannya adalah untuk mendorong, menggerakkan dan mengarahkan usaha-usaha swadaya gotong royong masyarakat pedesaan untuk membangun dan melengkapi prasarana desa yang dibutuhkan.

Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Desa yang dimulai sejak tahun 1969/70 hingga tahun ke tiga

Page 67:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Pelita II ini, telah mencapai hasil-hasil yang nyata dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat pedesaan, berkat adanya partisipasi aktif dan swadayanya gotong royong masyarakat yang semakin meningkat.b. Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Desa.

Proyek-proyek Bantuan Pembangunan Desa direncanakan oleh Kepala Desa dengan mengadakan r embug Desa yang dihadiri oleh

613

Page 68:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

para anggota pengurus Lembaga Sosial Desa (LSD) serta tokoh tokoh masyarakat.

Dalam Rembug Desa tersebut ditentukan proyek yang akan dibangun, dan bentuk swadaya masyarakat. Rencana proyek hasil rembug desa disusun dalam Daftar Usulan Rencana Proyek untuk diajukan kepada Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II melalui Camat yang bersangkutan untuk diteliti dan disahkan. Sete lah proyek itu disahkan, Kepala Desa mendapatkan Bantuan yang dibayarkan melalui Bank Rakyat Indonesia setempat. Selanjutnya Kepala Desa bersama-sama masyarakat melaksanakan pembangunan proyek tersebut.

Setelah proyek-proyek selesai, Kepala Desa membuat berita acara penyelesaian proyek dan melaporkannya kepada Bupati / Wallkotamadya Kepala Daerah Tingkat II melalui Camat yang bersang kutan dan Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II melaporkannya kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, dan selan jutnya Gubernur Kepala Daerah Tingkat I melaporkan kepada Departemen Dalam Negeri dalam hal ini Direktorat Jenderal Pembangunan Desa.

Dengan demikian maka realisasi penyaluran dana bantuan se- lalu lebih cepat dari pada realisasi pelaksanaan proyek.

Bantuan yang telah diberikan kepada -desa-desa dari tahun ke tahun telah ditingkatkan mulai dari Rp. 100.000,- setiap desa selama Pelita I, ditingkatkan menjadi Rp. 200.000,- pada tahun 1974/75 dan pada tahun 1975/76 telah meningkat pula menjadi Rp. 300.000,—.

Pada tahun 1976/77 Bantuan yang telah diberikan kepada seti- ap desa tersebut tetap sama dengan tahun 1975/76 yaitu sebesar Rp.

614

Page 69:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

300.000,- bagi setiap desa: Namun secara keseluruhan jumlah Bantuan meningkat dari Rp. 15.929,- juta pada tahun 1975/76 menjadi Rp. 19.794,— juta pada tahun 1976/77.

Peningkatan jumlah bantuan tersebut, disebabkan karena ada nya peningkatan jumlah desa, yaitu dari 45.303 desa pada tahun

Page 70:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

1975/76 menjadi sebanyak 58.675 desa pada tahun 1976/77 seperti terlihat pada Tabel XII — 17.

Dari Tabel tersebut dapat diketahui, bahwa peningkatan jumlah desa terdapat pada Propinsi-propinsi Daerah Tingkat I Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Sela tan, Bengkulu, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian Jaya. Hal ini disebabkan karena pengertian kampung atau dusun disamakan dengan desa, sedangkan di Propinsi -propinsi Daerah Tingkat I Lampung, Sulawesi Utara dan beberapa daerah lainnya disebabkan karena adanya pemekaran desa atau ada nya desa-desa transmigrasi dan desa resettlement.

Selain dari Bantuan Pembangunan yang besarnya Rp. 300.000,—setiap desa, kepada desa-desa yang menjadi juara lomba desa diberi kan pula bantuan sebagai hadiah juara desa, dan kepada beberapa Propinsi Daerah Tingkat I tertentu diberikan Bantuan Keserasian agar jumlah Bantuan tahun 1976/77 paling sedikit sama dengan Ban tuan tahun 1975/76.

c. Hasil pelaksanaan bantuan pembangunan tahun 1976/77

Berdasarkan laporan Daerah, Kantor Besar Bank Rakyat Indo nesia (BRI) dan Kantor Pusat Bank Ekspor Impor Indonesia, dari Bantuan sebesar Rp. 19.794,— juta seluruhnya telah di SKO-kan dan telah disalurkan kepada BRI dan Bank Ekspor Impor Indonesia khu sus untuk Irian Jaya. Sampai dengan akhir bulan Maret 1977 oleh BRI dan Bank Ekspor Impor Indonesia telah disalurkan kepada desa desa sejumlah Rp. 18.934,0 juta atau 95,7% dari seluruh bantuan. Dari jumlah yang telah disalurkan tersebut, telah dilaporkan penggunaannya oleh desa-desa

615

Page 71:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

sebesar Rp. 16.775,0 juta atau 84,7% dari jumlah Bantuan.

Dari jumlah tersebut ternyata dapat menghasilkan proyek-proyek dengan nilai Rp 39.638,0 juta karena adanya bantuan Pemerintah Daerah sebesar Rp. 273,0 juta atau 0,7% dan swadaya masyarakat Rp. 22.590,0 juta atau 57,0%. Jumlah proyeknya sebanyak 66.164

Page 72:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

buah proyek yang terdiri dari 12.341 (18,6%) proyek prasarana produksi, 26.814 (40,5%) proyek prasarana perhubungan, 2.712 (4,1%) proyek prasarana pemasaran dan proyek prasarana sosial sebanyak 24.297 (36,8%).

Perkembangan pelaksanaan Bantuan Pembangunan Desa dari tahun 1974/75 sampai dengan tahun 1976/77 tercantum pada Tabel XII — 18. Dari Tabel tersebut terlihat, bahwa swadaya masyarakat selalu lebih besar dari pada Bantuan Pemerintah. Jumlah swadaya masyarakat tersebut sebenarnya lebih besar lagi, karena di samping pro-yek-proyek bantuan desa ada pula proyek-proyek swadaya masyara kat yang tidak mendapat bantuan dari pemerintah dan tidak dicatat serta dilaporkan.

Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Desa tahun 1976/77 di masing-masing propinsi daerah tingkat I tercantum pads Tabel Xll — 19 yang menggambarkan jumlah dana yang telah dilaporkan penggunaannya. Tabel XII — 20 menggambarkan besarnya nilai proyek serta besarnya swadaya masyarakat dan Tabel XLI 21 menggam barkan jumlah serta jenis-jenis proyek prasarana desa yang dibangun.

Dari Tabel XII — 19 terlihat bahwa keseluruhan jumlah Ban tuan telah disalurkan, akan tetapi yang telah dilaporkan penggunaannya baru mencapai 84,7%. Hal ini disebabkan karena beberapa Propinsi Daerah Tingkat I yaitu Kalimantan Timur, Bengkulu, Bali, Maluku dan Irian Jaya terlambat menyampaikan laporannya, karena masalah komunikasi yang masih sukar.

Dari Tabel -XII — 20 terlihat bahwa di Propinsi-propinsi Daerah Tingkat I Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur dan Maluku, swadaya masyarakat cukup besar dan

616

Page 73:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

daerah-daerah lainnya relatif kecil.Dari Tabel XII - 21 terlihat bahwa sebagian besar

dari proyekproyek tersebut adalah proyek-proyek pembangunan prasarana perhubungan desa 40,5% dan prasarana sosial desa 36,8%.

Permasalahan yang masih dihadapi pada saat ini, adalah kelambatan-kelambatan penyampaian pelaporan dari daerah-daerah ke

Page 74:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Pusat. Hal ini dapat dimaklumi, karena dewasa ini masih dirasakan terbatasnya tenaga baik kwantitas maupun kwalitasnya serta ditam- bah lagi dengan keadaan jaringan prasarana perhubungan yang masih sulit untuk menjangkau daerah pedesaan terutama pedesaan yang ber- ada di luar Pulau Jawa.

Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam pelaksanaan Pro- gram Bantuan Pembangunan Desa, adalah hasil dari pada penyempurnaan pengelolaan dari tahun ke tahun yang selanjutnya masih per lu ditingkatkan, dikembangkan dan disempurnakan terus.

2. Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) dan Tata Desa.

Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) merupakan suatu sis tim untuk mempercepat tercapainya Desa Swasembada dengan memberikan prioritas terhadap pengembangan desa-desa dalam suatu wi layah kecamatan secara komprehensif dan terkoordinir. Sistim terse- but merupakan rangkaian dari sub-sub sistim pembangunan yang menyeluruh. Sub-sub sistim tersebut adalah perencanaan yang ,menyelu ruh, pelaksanaan yang terkoordinir, pengembangan desa berdasarkan Tata Desa, peningkatan kader-kader pembangunan, penyediaan prasarana dan sarana serta penerapan teknologi yang tepat. Penanggung jawab dari sistim tersebut adalah camat, di mana camat adalah kepala wilayah yang menurut Undang-undang. No. 5 tahun 1974 mempunyai kedudukan sebagai administrator pembangunan, administrator pemerintahan dan administrator pembinaan masyarakat.

Ditinjau dari segi pelaksanaan pembangunan, segi pengembangan wilayah dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan desa UDKP merupakan

617

Page 75:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

suatu sistim yang efektif. Dalam Repelita I usaha ini baru merupakan kegiatan pembinaan. Namun demikian pada masa tersebut telah dapat terbentuk sebanyak 130 Kecamatan UDKP. Untuk Repelita II direncanakan UDKP pada 1.000 kecamatan. Dalam Repe lita II sampai dengan tahun 1976/77 telah dapat dibentuk 600 Kecamatan UDKP; Dengan demikian sampai dengan tahun 1976/77 telah ada 730 Kecamatan UDKP tersebar di semua Propinsi. Dalam pelaksanaan dan pembinaan serta pengembangan UDKP diadakan loka karya di tingkat pusat, tingkat I, tingkat II dan Kecamatan.

Page 76:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 17JUMLAH DESA DAN BANTUAN DESA

1974/75 – 1976/77(bantuan dalam jutaan rupiah)

618

Page 77:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII — 18REALISASI BANTUAN PEMBANGUNAN DESA, 1974/75 — 1976/77

(datam jutaan rupiah)

Keterangan1) angka-angka telah diperbaiki.2) prosentase dari yang telah disalurkan

619

Page 78:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII -- 19

REALISASI PENGGUNAAN BANTUAN PEMBANGUNAN DESA, 1976/77 .

(dalam ribuan rupiah)

No.

(1)

PropinsiDaerah

Tingkat I

(2)

JumlahBantuan

(3)

Telah dilaporkanpenggunaannya

jumlah

(4)

%

(5)

1. D.I. Aceh 1.650.450 959.250 58,12. Sumatra Utara 1.705.500 1.705.500 100,03. Sumatra Barat 667.650 651.600 97,64. Riau 289.550 289.550 100,05. Jambi 394.650 387.000 98,06. Sumatra Selatan 665.250 665.250 100,07. Bengkulu 297.750 113.400 38,08. Lampung 434.250 434.250 100,09. DKI, Jakarta 205.072 205.072 100,0

10. Jawa Barat 2.236.550 2.2361550 100,011. Jawa Tengah 2.649.832 2.233.650 84,312. D.I. Yogyakarta 284.512 276.800 97,513. Jawa Timur 2.647.506 2.179.145 82,314. Kalimantan Barat 1.414.200 1.414.200 100,015. Kalimantan Tengah 359.750 220.840 51,416. Kalimantan Selatan 340.350 312.200 91,817. Kalimantan Timur 338.150 147.725 43,818. Sulawesi Utara 380.250 338.652 89,219. Sulawesi Tengah 382.950 382.950 100,020. Sulawesi Selatan 498.100 498.100 100,021. Sulawesi Tenggara 173.050 173.050 100,022. Bali 224.878 64.820 28,923. Nusa Tenggara Barat 230.950 122.730 53,224. Nusa Tenggara Timur 529.950 515.900 97,425. Maluku 514.500 178.500 34,826. Irian Jaya 278.400 68.250 24,527. Timor Timur - -

Jumlah 19.794.000 16.774.934 84,7

620

Page 79:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XI I - 20BANTUAN PEMBANGUNAN DESA TAHUN 1976/77

PERBANDINGAN BESARNYA BANTUAN PEMERINTAH PUSAT,BANTUAN PEMERINTAH DAERAH DAN SWADAYA MASYARAKAT

(dalam ribuan rupiah)

621

Page 80:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 21PROYEK BANTUAN PEMBANGUNAN DESA 1976/77

REALISASI HASIL FISIK

622

Page 81:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Di tingkat pusat hal ini berbentuk sebagai Rapat Koordinasi Horizontal yang dihadiri oleh 14 Departemen dan 7 Lembaga bukan Departemen yang diselenggarakan secara periodik tiap-tiap bulan. Lokakarya tersebut merupakan mekanisme koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa untuk mewujudkan program/proyek pembangunan desa yang terpadu. Dalam lokakarya diperoleh kesepakatan bersama antara berbagai instanisi/jawatan serta masyarakat tentang dasar-dasar penentuan lokasi dan pelaksanaan UDKP. Yang ikut dalam lokakarya tersebut adalah . unsur-unsur seperti MUSPIDA, DPRD, BAPPEDA, Unsur Perencanaan Daerah Tingkat II, Kepalakepala Dinas/Jawatan tingkat Kabupaten/Kotamadya, Camat, Kepala Desa dan pemuka-pemuka masyarakat dan hal-hal ini merupakan musyawarah pembangunan desa yang lengkap dan paripurna. Hasil lokakarya tersebut merupakan program pembangunan desa yang terpadu dalam satu wilayah kecamatan dan yang mengarah kepada rencana pengembangan wilayah di tingkat yang lebih atas (kabupaten/propinsi).

Dari tahun 1974/75 — 1976/77 dalam rangka pembinaan UDKP ini telah diadakan lokakarya UDKP tingkat Daerah Tingkat I di 22 Propinsi, Lokakarya UDKP tingkat Daerah Tingkat II di 242 Kabu-paten/Kotamadya dan Diskusi UDKP tingkat Kecamatan di 244 Kecamatan.

Dalam rangka penerapan Tata Desa dilaksanakan kegiatan-kegiatan seperti pemetaan pada. 204 Kecamatan UDKP dan kursus/aplikasi untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas PMD Kecamatan. Sejak tahun 1974/75 sampai dengan 1976/77 dalam kegiatan

623

Page 82:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

kursus/aplikasi petugas PMD Kecamatan telah ikut serta 2.022 orang.

Berdasarkan basil evaluasi pelaksanaan UDKP sampai dengan tahun 1976/77 telah menunjukkan hasil-hasil yang meningkat, baik ditinjau dari berhasitnya program/proyek Sektoral/Inpres di desa desa maupun meningkatnya 'swadaya gotong-royong masyarakat dalam wilayah Kecamatan UDKP sehingga mempercepat terbentuknya desa Swasembada pada Kecamatan UDKP.

Page 83:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

3. Pembinaan Lembaga Sosial Desa (LSD)

Salah satu program dalam pembangunan pedesaan ialah pengembangan Lembaga Sosial Desa (LSD). Dalam rangka peningkatan par tisipasi masyarakat dalam pembangunan oleh Pemerintah telah dila kukan usaha-usaha untuk menumbuhkan, membina dan mengembang kan Lembaga Sosial Desa. Lembaga Sosial Desa tersebut dimaksudkan berfungsi sebagai wadah dan wahana partisipasi masyarakat dan se bagai wadah untuk membantu Pemerintah dalam meningkatkan dan meratakan pelayanan terhadap masyarakat.

Usaha dan kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka LSD adalah :

a.. Penyuluhan dan motivasi melalui pelbagai mass media antara lain siaran pedesaan, kesenian rakyat, brosur-brosur dan lain se- bagainya dengan tujuan untuk mempercepat proses perubahan sikap mental, pandangan hidup serta cara berpikir dan cara ber tindak dalam masyarakat sehingga orientasi mereka adalah ke arah pembangunan.

b. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat pedesaan. Pertama- tama yang dilatih adalah para pengurus LSD dan para pembinanya. Mereka dilatih di Pusat Latihan Lembaga Sosial Desa. (PLLSD) untuk menjadi kader pembangunan desa. Sejak tahun 1972/73 sampai dengan tahun 1976/77 telah dapat dila tih 19.422 orang kader LSD/Kader Pembangunan Desa. Mereka ini adalah para pengurus LSD dari 26 Daerah Tingkat I/Pro- pinsi

C. Program latihan bersama dengan pelbagai instansi dalam wilayah 15 Daerah Tingkat I/Propinsi yaitu

624

Page 84:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

di Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Barat, Suma- tera Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Te ngah, Sulawesi Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Teng gara Timur dan Kalimantan Barat. Program latihan bersama ter

sebut telah dimulai sejak tahun 1973/74 dan sampai dengan ta hun 1976/77 telah dapat dihasilkan 147 orang tenaga pelatih

Page 85:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

PLLSD, 4.185 orang tenaga pembina LSD/petugas lapangan dan 4.888 orang kader pembangunan desa/pemuka masyarakat.d. Pengembangan LSD melalui kegiatan

penumbuhan serta peningkatan kwantitas dan kwalitas agar LSD dapat benar-benar berfungsi sebagaimana diharapkan. Sampai dengan tahun 1976/77 jumlah LSD seluruhnya adalah 52.988 buah terdiri dari LSD aktif 13.146 buah (24,4%), LSD berkembang 22.204 buah (41,9%) dan LSD pasif 17.638 buah (33,7%).

e. Musyawarah LSD yang merupakan musyawarah para pengurus LSD di semua tingkatan administrasi Pemerintahan dimaksud kan untuk menambah bekal pengetahuan dan ketrampilan serta kegairahan masyarakat dalam menggerakkan pembangunan di desanya masing-masing. Di samping itu dengan musyawarah ter-sebut dimaksudkan untuk memperoleh kemantapan di bidang organisasi, administrasi, perencanaan program LSD. Sampai dengan tahun 1976/77 telah dilaksanakan musyawarah LSD tingkat propinsi di 16 Daerah Tingkat I/Propinsi, musyawarah LSD tingkat kabupaten/Kotamadya di 245 Daerah tingkat II/ Kabupaten/Kotamadya dan musyawarah LSD tingkat kecamatan di 2.990 kecamatan.

f. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang merupakan salah. satu program utama LSD ditujukan untuk memberikan motivasi kepada mereka dengan menyelenggarakan kursus-kursus ketrampaan yang menekankan kepada pengeterapan 10 segi pokok kehidupan keluarga yang pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.

g. Pembinaan swadaya gotong-royong masyarakat. 711417 (40) 625

Page 86:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Hal ini dilakukan melalui inventarisasi dan evaluasi pelaksanaan swadaya gotongroyong masyarakat untuk menyusun petunjuk serta pedoman untuk membina swadaya gotong-royong masyarakat tersebut.

4. Pemukiman Baru Desa (Resettlement Desa)Dewasa ini masih terdapat masyarakat pra desa

yang tersebar lokasinya. Mereka ini hidup berpencar-pencar di daerah yang terpencil dan berpindah-pindah. Salah satu usaha untuk meningkatkan taraf

Page 87:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

hidup mereka ini serta memberikan kepastian hak dan kepastian hukum atas tanahnya oleh Pemerintah telah dilaksanakan Pemukiman Baru Desa (Resettlement Desa).

Sejak tahun 1972/73 sampai dengan tahun ketiga Repelita II (1976/77) telah berhasil dimukimkan 4.724 KK yang tersebar di 50 lokasi di 15 propinsi/Daerah Tingkat I. Propinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Irian Jaya.

Penduduk yang perlu dimukimkan terutama yang berhubungan dengan usaha-usaha penyelamatan sumber-sumber alam masih banyak. Untuk penyelenggaraan pemukiman baru penduduk tersebut pembiayaannya selain dari APBN ditunjang juga dari Iuran Hasil Hutan Tambahan (IHHT) serta royalties tambahan yang merupakan Bantuan Presiden, yaitu untuk D.I. Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Irian Jaya.

5. Pemugaran Perumahan dan Lingkungan DesaPemugaran perumahan dan lingkungan desa

merupakan suatu usaha dalam pembangunan pedesaan masyarakat desa. Dalam Repelita II perhatian dan usaha-usaha Pemerintah dalam menangani masalah ini lebih ditingkatkan. Kebijaksanaan yang ditempuh dalam mena ngani masalah ini belum diarahkan melalui pembangunan rumah baru, melainkan masih dilakukan melalui pemugaran perumahan desa dengan mengikut sertakan partisipasi masyarakat dalam segala

626

Page 88:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

kegiatannya.,Penyelenggaraannya dilakukan secara

koordinatip antara instansiinstansi yang langsung menangani program pemugaran perumahan dan lingkungan desa yang pada saat ini terbatas pada instansi-instansi Ditjen. Pembangunan Desa Departemen Dalam Negeri, Ditjen. Cipta Karya Departemen PUTL, Ditjen. Bina Sosial Departemen Sosial dan Ditjen. P3M Departemen Kesehatan.. Lokasi-lokasi perumahan masih tetap diutamakan pada UDKP-UDKP dan disesuaikan dengan type desa masing-masing yaitu desa Swadaya, Swakarya dan Swasembada.

Page 89:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan rencana dan program pemugaran perumahan dan lingkungan desa sampai dengan tahun 1976/77 ialah mengadakan survey pada 217 lokasi Proyek Perintis, pembangunan 217 buah Proyek Perintis dan melak- sanakan pengembangan 126 lokasi Proyek Perintis.

6. Perlombaan DesaUntuk mempercepat tercapainya desa

Swasembada setiap tahun diadakan lomba desa yang dikaitkan kegiatan dan pelaksanaannya pada hari ulang tahun kemerdekaan 17 Agustus. Maksud perlombaan itu mengandung arti yang dalam guna meningkatkan rasa kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam mengisi kemerdekaan. Orien tasi perlombaan desa lebih dititik beratkan kepada prestasi tertinggi dari pelaksanaan pembangunan desa dalam jangka waktu satu tahun dan bukan kepada mencari desa-desa terbaik tetapi pembangunannya statis.

Pemenang lomba desa ditentukan oleh panitia lomba desa yang anggotanya terdiri dari semua instansi vertikal dan dinas yang berhubungan dengan pembangunan desa. Penilaian didasarkan atas potensi desa dan perkembangannya.

Juara perlombaan desa setiap tahunnya terdiri dari juara I, II dan III tingkat Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II dan untuk tahun 1976/77 berjumlah 849 buah desa juara, sedangkan juara I, II dan III tingkat Propinsi Daerah Tingkat I berjumlah 78 desa. Kepala pemenang lomba desa ini diberikan tanda penghargaan berupa piagam Menteri Dalam Negeri dan bantuan khusus berupa hadiah proyek pembangunan desa. Sejak tahun 1975/76 bagi desa-desa yang menjadi juara pertama perlombaan desa

627

Page 90:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

tingkat Propinsi Daerah Tingkat I Kepala Desanya datang ke Jakarta dalam rangka perayaan 17 Agustus untuk menerima hadiah/piagam dari Menteri Dalam Negeri.

Dari tahun 1973/74 — 1976/77 perlombaan desa telah meng hasilkan 302 desa juara tingkat Propinsi Daerah Tingkat I dan 3.315 desa juara tingkat Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II dan mendapat bantuan khusus berupa hadiah proyek bagi desa-desa juara perlombaan desa sebesar Rp. 880.520.000 untuk seluruh desa peserta perlombaan.

Page 91:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

G. PEMBINAAN TATA RUANG1. Pendahuluan

Pembinaan Tata Ruang sangat panting terutama untuk mengatur dan mempertahankan terselenggaranya tata ruang yang tertib. Dengan pembinaan ini diharapkan bahwa penggunaan dan penguasaan tanah benar-benar mendorong pembangunan. Demikian juga perkembangan dan pertumbuhan kota-kota dan daerah-daerah akan lebih terarah kepada terselenggaranya lingkungan hidup manusia yang lebih sempurna.

Kegiatan dalam tahun 1976/77 adalah melanjutkan program program yang telah dirintis pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu pro- gram tata guna tanah, program tata kota dan tata daerah serta program agraria.

2. Pelaksanaan Program Tata Guns Tamils tahun 1976/77

Sebagaimana halnya dengan tahun 1975/76, dalam tahun 1976/ 77 kegiatan utama program tata guna tanah ialah melanjutkan peme taan penggunaan tanah, kemampuan tanah, penentuan daerah kritis serta perencanaan ,tata guna tanah tingkat Propinsi dan Kabupaten di seluruh Indonesia.

Peta-peta tersebut dapat dipakai sebagai dasar dalam pembinaan penggunaan dan pemanfaatan tanah yang serasi menurut kemampuan- nya, balk nasional, regional maupun lokal.

Dalam tahun 1976/77 telah dapat diselesaikan pemetaan peng: gunaan tanah seluas 128.730 km2 yang tersebar di 19 Propinsi (Tabel XII - 22) pemetaan kemampuan tanah seluas 84:175 km2 (Tabel XII — 23) dan pemetaan penggunaan tanah

628

Page 92:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

kota di 36 kota di seluruh Indonesia (Tabel XII-24) .Dalam pada itu telah dapat ditentukan lokasi

daerah kritis yang tersebar di 11 propinsi. Penentuan lokasi daerah krisis akan barman-fast dalam program rehabilitasi daerah-daerah minus dan terbelakang.

3. Pelaksanaan Program Tata Kota dan Tata Daerah 1976/77Pembinaan perencanaan tata kota dan tata

daerah, pada dasarnya merupakan wewenang dan tugas masing-masing Pemerintah Daerah.

Page 93:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII - 22REALISASI PEMETAAN PENGGUNAAN TANAH,

1973/74 - 1976/77(dalam Km2)

No. Lokasi 1973/74 1974/75 1975/76 1976/77

1. Pusat2. Jawa Barat 720 8.1603. Jawa Tengah 3.040 7.040 7.600

4. D.I. Yogyakarta 660, 1.040 1.0805. Jaws Timur6. D.I. Aceh 4.550 3.5757. Sumatra Utara 2.275 3.840 3.8408. Sumatra Barat L200 5.200 6.5609. Jambi 23.400 13.000 11.700 6.500

10. Riau 5.200 15.275 13.000 32.50011. Sumatra Selatan 2.925 1.300 -12. Lampung 2.600 2.160 5.84013

,Bengkulu 2.600 18.200 10.400

14. Kalimantan Barat 975 2.600 3.900 16.25015. Kalimantan Selatan 10.400 6.175 3.760 2.64016. Kalimantan Tengah 5.200 2.600 880 13.16017. Kalimantan Timur 5.200 15.600 - 32018. Sulawesi Utara 2.560 2.56019. Sulawesi Tengah 5.200 24.700 720 13.00020. Sulawesi Selatan 13.000 325, 1.280 4.00021. 'Sulawesi Tenggara 5.200 36.400 560 72022. Maluku 143.000 1.30023. Bali - 1.300 1.84024. Nusa Tenggara Barat 3.900 160 240 1.36025. Nusa Tenggara Timur -- 1.300 80026. Irian Jaya -- 15.600 -

Jumlah 238.225 147.390 85.480 128.730

629

Page 94:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII — 23REALISASI PEMETAAN KEMAMPUAN TANAH,

1973/74 -- 1976/77(dalam Km2)

630

Page 95:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII - 24REALISASI PEMETAAN PENGGUNAAN- TANAH KOTA

DALAM LEMBARAN PETA 1973/74 — 1976/77

631

Page 96:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Tetapi mengingat aparat Pemerintah Daerah untuk melaksanakan tugas itu masih lemah, sedangkan perencanaan tata kota dan tata daerah adalah salah satu usaha untuk meletakkan landasan bagi terselenggaranya tertib pembangunan tata ruang fisik kota dan daerah, make Pemerintah Pusat masih meneruskan pemberian bantuan pembinaan teknia seperti tahun-tahun yang lampau kepada Pemerintah Daerah.

Dalam tahun 1976/77, program tata kota dan tata daerah diarahkan kepada usaha untuk meningkatkan kemampuan aparat Pemerintah Daerah untuk melaksanakan tugas pembinaan pengaturan tata ruang fisik kota dan daerahnya masing-masing. Usaha itu mehputi studi pengembangan regional, studi pengembangan kota, studi pengembangan wilayah dan usaha-usaha penunjang bagi kegiatan perencanaan tata kota dan daerah.

Dalam tahun 1976/77, telah dapat diselesaikan studi pengem bangan daerah-daerah Sumatera Bagian Selatan (Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung), Indonesia Bagian Timur (Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku), dan Jawa phase I (Jawa Timur dan Jawa Tengah). Studi pengembangan regional Sulawesi (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan) masih dalam tahap pelaksanaan survey lapangan dan akan dilanjutkan dengan analisa/evaluasi. Di samping itu sedang dipersiapkan studi pengembangan regional Suma

tera Bagian Utara (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Riau) dan Kalimantan Timur Bagian Utara.

.632

Page 97:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Hasil studi tersebut akan merupakan bahan yang berguna bagi Pemerintah Daerah untuk merumuskan kebijaksanaan pembangunan daerahnya masing-masing.

Studi pengembangan kota, meliputi penyusunan Rencana Induk, Rencana Garis Besar dan Rencana Terperinci. Dalam tahun 1976/77 telah disusun Rencana Induk 12 Kota, Rencana Induk kota-kota pusat pertumbuhan Jabotabek dan Bandung Raya, Rencana Garis Besar Surabaya Raya dan Cirebon Raya, Rencana Terperinci di 15 kota serta identifikasi masalah di kota Magelang (Tabel XII — 25).

Page 98:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 25KEGIATAN PERENCANAAN TATA KOTA DAN STUDY PENGEMBANGAN

KOTA,1973/74 – 1976/77

633

Page 99:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

(Sambungan Tabel XII – 25)

634

Page 100:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Berpedoman kepada rencana-rencana kota tersebut, Pemerintah Daerah dapat mengarahkan perkembangan dan pertumbuhan kotanya kepada terselenggaranya lingkungan pemukiman yang lebih sempurna.

Studi pengembangan wilayah menitik beratkan perhatian kepada aspek sosial untuk pengembangan kota dan daerah. Prioritas diberikan kepada wilayah-wilayah yang miskin dan kritis. Dalam ta hun 1976/77 kegiatan studi pengembangan wilayah meliputi pelaksanaan studi Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Kupang, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Rejang Lebong, perumusan pengembangan sosial daerah Sumatera Bagian Selatan (Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi dan Sumatera Barat) dan Indonesia Bagian Timur (Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku) serta perumusan pengembangan fasilitas sosial di kota dalam rangka perbaikan kampung Bandung, Surabaya, Semarang, Medan dan Ujung Pandang,

Di samping itu beberapa rencana pengembangan wilayah yang diselesaikan dalam tahun 1975/76 telah disajikan dalam tahun 1976/ 77 oleh masing-masing Pemerintah Daerah kepada berbagai Departemen. Penjelasan demikian selain untuk menyakinkan urgensi ren cana pengembangan wilayah tersebut, juga sangat penting sebagai. salah satu usaha untuk menyelaraskan usaha pembangunan yang di-laksanakan diberbagai sektor baik oleh Pemerintah Pusat melalui Departemen maupun oleh Pemerintah Daerah. Sampai sekarang telah dijelaskan rencana pengembangan wilayah Pasaman Barat, Madura, Kendari Selatan dan Taburana (Tabanan, Buleleng dan Jembrana).

Sebelum tahun 1976/77, pelaksanaan

635

Page 101:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

pembentukan unit perencanaan daerah dilakukan melalui 4 tahap, yaitu tahap persiapan; pembentukan, pembinaan dan peningkatan. Untuk lebih menyesuai

kan kegiatan masing-masing tahap maka dalam tahun 1976/77 ta hapan-tahapan tersebut disempurnakan menjadi tahap persiapan, pembentukan, peningkatan dan pembinaan.

Tahap persiapan merupakan tahap penjajagan untuk menentu kan kemungkinan-kemungkinan pembentukan- unit perencanaan di suatu daerah. Tahap pembentukan adalah tahap yang diarahkan

Page 102:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

untuk melengkapi prasarana fisik, organisasi maupun tenaga kerja dan sarana-sarana lain. Pada tahap peningkatan unit perencanaan tersebut sudah mampu melaksanakan kegiatan operasionil seperti kerja sama dengan Bappeda dan evaluasi proyek. Pada tahap ter akhir atau pembinaan usaha diarahkan kepada pembinaan unit perencanaan tersebut dalam melaksanakan kegiatan operasionilnya serta persiapan penyerahan kepada Pemerintah Daerah.

Pelaksanaan kegiatan pembentukan unit perencanaan daerah dalam tahun 1976/77, meliputi tahap pembentukan di 4 daerah tmgkat I, tahap peningkatan di 11 daerah tingkat I dan tahap pem-binaan di 4 daerah tingkat I (Tabel XII — 26).

Peningkatan ketrampilan tenaga-tenaga peraneang terus dilanjutkan melalui pelaksanaan kursus-kursus praktis dan latihan kerja yang dipusatkan di Denpasar dan Jakarta, sedangkan usaha penye bar luasan informasi dan penyuluhan mengenai pembinaan tata ruang fisik kota dan daerah makin ditingkatkan melalui pemben-tukan/pembinaan Pusat Informasi Dokumentasi (Pusido) di Denpasar, Jakarta dan Bukittinggi.

Selain daripada kegiatan-kegiatan tersebut di atas usaha pem- binaan landasan kerja dan landasan hukum bagi- terciptanya tertib pembangunan tata ruang fisik masih dilanjutkan antara lain dengan penyempurnaan Rancangan Undang-undang Bina Kota, penyusunan Rancangan Peraturan-peraturan Pelaksaaan Undang-Undang Bina Kota, penyusunan Rancangan Undang-undang Bina Daerah dan penyusunan Rancangan Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Bina Daerah.

4. Pelaksanaan Program Tata Agraria tahun

636

Page 103:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

1976/77.

Program tata agraria meliputi kegiatan pendaftaran tanah dan peningkatan pengurusan hak-hak atas tanah..

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun 1976/77 merupakan lanjutan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Dalam bidang peudaftaran tanah, berupa inventarisasi pertanahan lengkap serta pengukuran desa demi desa, Kegiatan pengukuran dilaksanakan dalam

Page 104:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL X11— 26PEMBENTUKAN UNIT PERENCANAAN FISIK DI DAERAH; x)

1973/74 — 1976/77

L O K A S I KEGIATANPROPINSI K O T A 1973/74 1974/75 1975/76 1976/7

7DJ. Aceh Banda AcehPembentu

kanPeningkatan

Peningkatan

Peningkatan

Kemampua Kemampu KemampuSumatera Medan Peningkat " Pembinaa

KemampuSumatera Barat

Padang Pembentukan

PeningkatanKemampu

R i a u Pakanbaru PembentukanJambi Jambi — Pembentuk

anPembentuk

an.Sumatera Selatan

Palembang — Pembentukan

Pembentukan

PeningkatanKemampu

Bengkulu Bengkulu — Pembentukan

Pembentukan

PeningkatanKemampu

Lampung Tg. Karang — Pembentukan

Pembentukan

PeningkatanKemampu

Jaw* Tengah Semarang Pembentukan

Peningkatan

Peningkatan

PeningkatanKemampua Kemampu Kemampu

D.L Yogyakarta Peningkat Peningkata Peningkat PembinaaKemampu Kemampua Kemampu

Jawa Timur Surabaya Peningkat Peningkata Peningkat PembinaaKemampu Kemampua Kemampu

Sulawesi Ujung Peningkat Peningkata Peningkat PembinaaKemampu Kemampua Kemampu

Nusa Tenggara

Mataram Pembentukan

Pembentukan

PeningkatanKemampu

Nusa Tenggara

Kupang Pembentukan

Pembentukan

PeningkatanKemampu

B a l i DenpasAr Pembinaan

Pembentukan

Pembentukan

Pembentukan.Pusat Pusat Pusat

ing ing ingSulawesi Utara

Menado Pembentukan

Peningkatan

Peningkatan

PeningkatanKemampua Kemampu Kemampu

Sulawesi Tenggara

Kendari — Pembentukan

PembentukanMaluku Ambon Pembentu

kanPembentukanKalimantan

TimurSamarinda — — Pembentu

kanSulawesi Tengah

P a l u — Pembentukan

x) Susunan tahapan pelaksanaan dalam tabel ini berbeda dari laporan terdahulu, untuk lebih menyesuaikan pentahapan dengan kegiatan.

637

Page 105:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII - 27PEMETAAN PROYEK PENDAFTARAN TANAH TAHUN ANGGARAN

1973/74 1976/77 (dalam hektar)

No.

Lokasi 1973/74 1974/75

1975/76 1976/77

1. Daerah Istimewa 13.3002. Sumatera Utara 5.000 12.000 --3. Sumatera Barat 10.000 - . 10.0004. Riau 25.000 -5. Bengkulu 7.500 - -b. Jambi 3.000 6.0007. Sumatera Selatan 10.000 - 3.5008. Lampung 10.00

0-36.000 33.000

9. DKI Jakarta 10.000 10.000 11.40010. Jawa Barat 10.000 16.700 20.000

11. Jawa Tengah 12.000 10.000 11.700 2530012. D.I. Yogyakarta13. Jawa Timur 12.000 10.000 ' 15.000 20.00014. Bali 3.000 8.300 , -15. Nusa Tenggara Barat 13.300 3.00016. Nusa Tenggara Timur 1.000 - 3.00017. Maluku 1.500 - 2.00018. Kalimantan Barat 10.00

03.000 7.000 3.000

19. Kalimantan Selatan 10.000 10.00020. Kalimantan Tengah -2:50021. Kalimantan Timur 15.000 - -22. Sulawesi Utara 15.000 5.000 8.00023. Sulawesi Tengah 3.000 -24. Sulawesi Tenggara 2.00025. Sulawesi Selatan 15.00

010.000 7.500 , 2.000

26. Irian Jaya

J u m l a h 84.000

190.500

157.200 110.000

638

Page 106:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

bentuk pemotretan udara, pemasangan tugu tetap serta pengukuran di lapangan: Dengan tersedianya peta-peta pendaftaran tanah yang menggambarkan situasi penggunaan dan pemilikan tanah, maka akan terciptalah tertib hukum atas pemilikan tanah.

Dalam tahun 1976/77 selain pemetaan pemilikan atas tanah, telah pula dimulai pelaksanaan pemetaan pendaftaran tanah pada lokasi daerah-daerah transmigrasi. Hal ini dilaksanakan. untuk menjamin kepastian tentang pemilikan atas tanah-tanah yang akan di serahkan kepada para transmigran.

Pelaksanaan pemetaan pendaftaran tanah dalam tahun 1976/77 dapat dilihat dalam Tabel XII — 27.

Di samping kegiatan-kegiatan pendaftaran tanah, dilaksanakan pula pengurusan hak-hak atas tanah. Usaha penertiban dan penyelesaian hak-hak atas tanah terutama diarahkan kepada penyelesaian hak guna bangunan, hak pakai dan hak milik baik perseorangan maupun Badan Hukum Swasta/Pemerintah.

Dalam tahun 1976/77 telah dapat diselesaikan pengeluaran/ penerbitan surat-surat keputusan tentang penetapan/pemberian-perpanjangan hak atas tanah dibeberapa propinsi.

H. PEMBINAAN APARATUR PEMERINTAHAN

DAERAH

1. Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA)Sejalan dengan semakin meningkatnya dana

639

Page 107:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

pembangunan yang disalurkan kepada pemerintah daerah, telah diusahakan pula pening katan kemampuan perencanaan aparatur pemerintah daerah baik melalui kursus-kursus perencanaan yang diselenggarakan oleh pemerin tah pusat, dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi, maupun yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah sendiri. Kesempatan diberikan pula kepada beberapa perencana daerah untuk mengikuti program latihan perencanaan di luar negeri.

Pada tahun 1976/77 telah diselenggarakan kursus lanjutan bagi kepala-kepala bidang Bappeda di Yogyakarta dan Bali. Kursus diselenggarakan oleh Departemen Dalam Negeri bekerja sama dengan

Page 108:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Universitas Gajah Mada dan Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah Departemen PUTL. Masing-masing kursus berlangsung selama satu bulan.

Dalam rangka meningkatkan pengawasan atas pelaksanaan pembangunan maka Bappeda ditugaskan pula untuk melakukan monitoring/pengendalian mengenai pelaksanaan proyek-proyek nasional di .daerah. Untuk itu telah diselenggarakan kursus-kursus mengenai sis tim monitoring/pengedalian proyek.

Di sarnping kursus-kursus di atas, dalam rangka peningkatan koordinasi kegiatan pembangunan antar Daerah, dan antara Pusat dan Daerah serta antar kegiatan-kegiatan Pusat di daerah, untuk pelak sanaan pembangunan tahun 1977/78 telah diselenggarakan Konsul tasi Regional Bappeda yang diikuti oleh Bappeda-Bappeda dalam satu Wilayah Pembangunan Utama. Konsultasi Regional tersebut telah di-selenggarakan antara tanggal 26 Juli --- 25 Agustus tahun 1976 ma sing-masing : di Medan untuk Wilayah Utama A, di Ujung Pandang untuk Wilayah Utama D, di Surabaya untuk Wilayah. Utama C, di Jakarta untuk Wilayah Utama B.

Konsultasi Nasional Bappeda dan Raker Program Bantuan Inpres telah diselenggarakan di Jakarta antara tanggal 10 s/d 15 Nopember 1976. Rapat Kerja tersebut diikuti oleh seluruh Bappeda, Departemen -departeme dan Bappenas.

2. Pelaksanaan Program Pendidikan dan Latihan tahun 1976/ 1977.

Di samping kursus-kursus perencanaan yang diselenggarakan khusus bagi Staf Bappeda, pada tahun

640

Page 109:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

yang lalu dan-tahun-tahun se- belumnya diselenggarakan pula program pendidikan dan latihan di- bidang perencanaan yang dapat diikuti oleh pejabat-pejabat Daerah, Pusat dan Universitas Program-program tersebut antara lain diselenggarakan oleh Program Perencanaan Nasional (PPN) Studi Pemba ngunan Indonesia (SPI), Direktorat Tata Kota dan Tata Daerah Departemen PUTL dan Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Dalam Negeri. (tabel XII-28).

Page 110:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Kursus PPN yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi, Uni versitas Indonesia adalah merupakan kursus di bidang perencanaan dan penilaian proyek. Lamanya kursus 8 bulan. Sedangkan kursus yang diselenggarakan oleh Studi Pembangunan Indonesia, adalah pro yek kerja sama antara Universitas Indonesia, c.q. Fakultas Ilmu-ilmu Sosial, dengan Institute of Social Studies Den Haag, Negeri Belanda. Kursus ini menitik beratkan perhatiannya pada masalah perencanaan bidang-bidang sosial. Beberapa tenaga pengajar Universitas, Bappeda dan pejabat Pusat lainnya mengikuti kursus ini. Lamanya kursus adalah 9 bulan.

Di samping itu Departemen PUTL, c.q. Direktorat Tats Kota dan Daerah, Ditjen Cipta Karya sejak tahun 1973 telah bekerju sama dengan UNICEF dalam menyelenggarakan kursus-kursus yang disertai dengan kegiatan-kegiatan penelitian. Titik berat kursus tersebut ada lah di bidang sosial untuk pembangunan daerah perkotaan dan pembanguna regional yang diselenggaarakan setahun sekali dan lamanya kursus masing-masing adalah lehih kurang satu bulan. Beberapa pe jabat Bappeda, Pemerintah Daerah dan Pusat telah mengikuti kursus tersebut. Pada tahun 1975/76 telah pula diselenggarakan kursus panggunaan foto udara dan perpetaan dalam perencanaan Tata Kota dan Daerah.

Di samping itu sejak. tahun 1975 Direktorat Tata Kota dan Daerah, Ditjen Cipta Karya telah pula bekerjasama dengan Pemerin tah Belgia, dalam pengiriman setiap tahun 10 orang pejabat pemerin tah Daerah untuk mengikuti kursus perencanaan pengembangan da erah dengan penekanan pada pengembangan industri dan pariwisata di Belgian. Kursus tersebut masing-masing berlangsung selama 8 bulan. Selain kegiatan tersebut di atas dalam rangka kerja sama dengan Badan-badan Internasional telah pula dikirim beberapa

pejabat Pusat dan Daerah untuk 711417'(41)

Page 111:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

mengikuti program latihan dan seminar di beberapa negara Asia, Australia dan Inggris.

Masalah pengaturan kota menjadi bertambah peting mengingat bertambah pesatnya perkembangan kota-kota. Untuk meningkat kan keterampilan perencanaan pambangunan kota-kota telah pula diselenggarakan kursus-kursus oleh Direktorat Tate Kota dan Daerah,

641

Page 112:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII — 28.PESERTA KURSUSKUR$US PERENCANAAN YANG DIMIENGGARAKAN

OLEH PEMERINTAH PUSAT, 1976/77

*) Dari Dati II/Kodya

642

Page 113:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Departemen PUTL, dan Direktorat Pengembangan Perkotaan, Departemen Dalam Negeri. Kursus-kursus tersebut telah diikuti oleh pejabat-pejabat Bappeda dan Kotamadya di samping beberapa pejabat dari Pusat.

Sebegitu jauh perhatian umumnya diberikan kepada peningkatan keterampilan perencanaan Bappeda khususnya, dan para pejabat l ain nya ditingkat propinsi. Akan tetapi berhubung bahwa dana pembangunan yang disalurkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat II juga bertambah besar maka keperluan peningkatan keterampilan peren- canaan para pejabat Pemerintah Daerah Tingkat II juga makin mendesak sifatnya.

Dengan memperhatikan hal tersebut maka telah diselenggarakan, sebagai percobaan, kursus-kursus perencanaan bagi para pejabat lingkungan Kepala Daerah Tingkat II. Kursus-kursus tersebut dise-lenggarakan oleh Departemen Dalam Negeri bekerja,

sama dengan Pemerintah Daerah Tingkat I dan Perguruan Tinggi di daerah yang bersangkutan. Selain itu atas prakarsa sendiri, beberapa Propinsi te lah Pula menyelenggarakan kursus perencanaan bagi para pejabat Pemerintah Daerah Tingkat II. Daerah-daerah yang telah menyelenggarakankursus-kursus seperti itu antara lain ialah Daerah Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Berat, Jambi dan lain-lain dan pada umumnya diselenggarakan bekerja sama dengan Bappeda dan Universitas.

3. Pelaksanaan Program Penyempurnaan Prasarana Fisik Peme- rintahan (Pamongpraja) talnm 1976/77

Program Penyempurnaan Prasarana Fisik Pemerintahan (Pamongpraja) antara lain bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah da lam usahanya membangun gedung kantor dan rumah-rumah jabatan bagi para Camat dan

Page 114:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Bupati/Walikotamadya. Usaha ini telah dilak- sanakan semenjak Repelita I, dan diteruskan serta ditingkatkan dalam Repelita II

Dalam tahun 1976/77 kegiatan pembangunan gedung kantor dan rumah jabatan diprioritaskan pada pembangunan gedung kantor Ke-

643

Page 115:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

TABEL XII – 29PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROYEK PENYEMPURNAAN PRASARANA FISIK

PAMONG PRAJA, 1974/75 – 1976/77

*) Pembangunan Kantor Gubernur

644

Page 116:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

camatan dan rumah jabatan bagi para Camat. Hal ini dimaksudkan agar pelayanan terhadap masyarakat yang sebagian besar berada di daerah pedesaan dapat lebih ditingkatkan lagi.

Pelaksanaan pembangunan/rehabilitasi kantor dan rumah jabatan Camat dan Bupati/Walikotamadya dalam tahun 1976/77 dapat dilihat dalam Tabel XII - 29.

Di samping usaha pembangunan/rehabilitasi gedung kantor dan rumah-rumah jabatan, seperti halnya dalam tahun 1975/76, maka dalam tahun 1976/77 kepada beberapa kota besar diberikan pula bantuan mobil pemadam kebakaran. Bantuan lni telah banyak membantu Pemerintah Daerah dalam usahanya mengatasi bahaya kebakaran.

Pembangunan gedung kantor Sub Direktorat Agraria dibeberapa Propinsi, terus dilanjutkan.

I. PROGRAM PENELITIAN REGIONAL DAN

DAERAH

Pelaksanaan Program Penelitian Regional dan Daerah dalam tahun 197.6/77.

Program Penelitian Regional dan Daerah yang telah dilaksanakan dalam tahun 1975/76 dilanjutkan dalam tahun 1976/77.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka pro- gram tersebut antara lain melanjutkan dan menyelesaikan penelitian struktur organisasi pemerintahan kota. Dalam tahun 1976/77 telah dapat ,diselesaikan pengumpulan data dart 23 kota-kota pusat pertumbuhan, selain itu diselesaikan pula pengolahan data dari 110 kota pusat-pusat pertumbuhan.

Penelitian pemukiman baru (resettlement) desa yang dapat diselesaikan dalam tahun 1976/77 ialah untuk Propinsi Kalimantan Ti mur, Riau, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat.

Page 117:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Di bidang penelitian dan pengembangan hukum pertanahan, te lah dilaksanakan penelitian mengenai penguasaan tanah di perkotaan, peralihan data pembebasan hak atas tanah dan pendapatan dan balik nama hak atas tanah. Penelitian dilakukan di 6 Kabupaten dan 6 Kotamadya sebagai Sample.

645

Page 118:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

Kegiatan penelitian dan pengembangan pemerintahan dalam ne- geri tahun 1976/77 terutama ditujukan kepada penelitian aparatur pemerintah wilayah Kecamatan dan penelitian dan pengembangan status pemerintahan kota. Dalam pada itu telah dapat diselesaikan 18 prototype pola Tata Desa pada 18 lokasi.

Kegiatan lainnya yaitu studi Regional dan pengembangan wila yah masih terus dilanjutkan, misalnya studi regional Indonesia Timur yang meliputi Propinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku, studi Regional Sulawesi, Studi Regional -Jawa Tengah. Sedangkan pengembangan wilayah yang telah diselesaikan dalam ta- hun 1976/77 antara lain studi pengembangan wilayah Pulau Madura, wilayah Taburana (Tabanan, Buleleng dan Jembrana), wilayah Ken- dari Selatan dan Indramayu.

Page 119:  · Web viewDalam masa September 1976 — Maret 1977 telah dilaksanakan penataran Bahasa Indonesia untuk para calon guru, kepala sekolah, para pejabat Pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat,

646