anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan...

22
Pancasila sebagai Ideologi Nasional Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Pendidikan Pancasila Disusun oleh : Anissa Putri (NPM: 10515841) Firda Nur Zanah (NPM: 12515706) Gita Febriyanto (NPM: 17515770) Sarah Sabrina (NPM: 16515401) Tsanas Nabillah S (NPM: 1751552) KELAS 1PA06 FAKULTAS PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila Dosen: Bapak Choirul Umam Universitas Gunadarma 2015

Transcript of anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan...

Page 1: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

Pancasila sebagai Ideologi Nasional

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi

Tugas Pendidikan Pancasila

Disusun oleh :

Anissa Putri (NPM: 10515841)

Firda Nur Zanah (NPM: 12515706)

Gita Febriyanto (NPM: 17515770)

Sarah Sabrina (NPM: 16515401)

Tsanas Nabillah S (NPM: 1751552)

KELAS 1PA06

FAKULTAS PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila

Dosen: Bapak Choirul Umam

Universitas Gunadarma 2015

Page 2: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

Pancasila sebagai Ideologi Nasional

1. Pengertian Ideologi

Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk, yaitu idea dan logos, yang

berasal dari bahasa Yunani eidos dan logos. Secara sederhana, ideologi berarti suatu

gagasan yang berdasarkan pemikiran sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran

filsafat. Dalam arti kata luas, istilah ideologi dipergunakan untuk segala kelompok cita-

cita, nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman

normative. Dalam artian ini, ideologi disebut terbuka. Dalam arti sempit, ideologi

adalah gagasan atau teori yang menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang

menentukan dengan mutlak bagaimana manusia harus hidup dan bertindak. Artian ini

disebut sebagai ideologi tertutup. Kata ideologi sering dijumpai untuk pengertian

mutlakkan gagasan tertentu, sifatnya tertutup, dimana teori-teori bersifat pura-pura

dengan kebenaran tertentu, tetapi menyembunyikan kepentingan kekuasaan tertentu

yang bertentangan dengan teorinya. Dalam hal ini, ideologi diasosiasikan kepada hal

yang bersifat negatif.

Ideologi juga diartikan sebagai ajaran, doktrin, teori atau ilmu yang diyakini

kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya

dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Keterikatan ideologi dengan pandangan hidup akan

membedakan ideologi suatu bangsa dengan bangsa lain.

Dalam praktik orang menganut dan mempertahankan ideologi sebagai cita-cita,

karena ideologi merumuskan cita-cita hidup. Oleh karena itu, menurut Gunawan

Setiardja (1993), ideologi dapat dirumuskan sebagai seperangkat ide asasi tentang

manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Ideologi

berada satu tingkat lebih rendah dari filsafat. Berbeda dengan filsafat yang digerakkan

oleh kecintaan kepada kebenaran dan sering tanpa pamrih apapun juga, maka ideologi

digerakkan oleh kecintaan kepada kebenaran dan sering tanpa pamrih apapun

diinginkan, menuju ke arah keadaan yang diinginkan.

Jika filsafat merupakan kegemaran sebagian kecil orang saja, karena memang

tidak semua orang mempunyai kecendrungan pribadi mencari kebenaran tertinggi itu,

maka ideologi diminati lebih banyak manusia. Ideologi dipandang sebagai pemikiran

Page 3: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

yang timbul karena pertimbangan kepentingan. Ideologi dipandang sebagai belief

system, sedangkan ilmu, filsafat, ataupun teologi merupakan pemikiran yang bersifat

refleksif, kritis, dan sistematik, dimana perkembangan utamanya adalah kebenaran

pemikiran.

Dalam perkembangan itu ideologi mempunyai arti yang berbeda. Pertama,

ideologi diartikan sebagai weltanschuung, yaitu pengetahuan yang mengandung

pemikiran-pemikiran besar, cita-cita besar, mengenai sejarah, manusia, masyarakat,

negara (science of ideas). Kedua, diartikan sebagai pemikiran yang tidak

memperhatikan kebenaran internal dan kenyataan empiris, ditujukan dan tumbuh

berdasarkan pertimbangan kepentingan tertentu dan karena itu ideologi cendrung

menjadi bersifat tertutup. Ketiga, diartikan sebagai suatu believe system dan kerena itu

berbeda dengan ilmu, filsafat, ataupun teologi yang secara formal merupakan suatu

knowledge system (bersifat refleksif, sistematis, dan kritis).

Ideologi menjadi penting di dalam pemikiran politik maupun ekonomi Karl Marx

yang mengartikan ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan

kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial

ekonomi. Ideologi menjadi bagian dari Uberbau atau suprastruktur (banginan atas) yang

didirikan diatas kekuatan yang memiliki faktor-faktor produksi yang menentukan

coraknya dan karena itu mencerminkan suatu pola ekonomi tertentu. Oleh karena itu

kadar kebenerannya relatif, dan hanya untuk golongan tertentu. Maka ideologi

merupakan keseluruhan ide yang relatif, karena mencerminkan kekuatan lapisan

tertentu.

Pengertian ideologi secara umum yaitu debagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-

ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis,

yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam

berbagai bidang bidang kehidupan. Hal ini menyangkut:

A. Bidang politik (termasuk pertahanan dan kemanan).

B. Bidang sosial.

C. Bidang kebudayaan.

D. Bidang keagamaan.

Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran, maka ideologi terbuka merupakan suatu

sistem pemikiran terbuka. Ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup.

Page 4: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

Ideologi merupakan cita-cita satu kelompok orang yang mendasari suatu program untuk

mengubah dan memperbaharui masyarakat. Demi ideologi, masyarakat harus

berkorban. Dan kesediaan itu untuk menilai kepercayaan ideologi para warga

masyarakat serta kesetiaannya masing-masing sebagai warga masyarakat.

Tanda pengenalan ideologi tertutup adalah bahwa isinya bukan hanya berupa

nilai-nilai  dan cita-cita tertentu, melainkan intinya terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret

dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak. Jadi ciri khas ideologi

tertutup adalah bahwa betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan berbagai ideologi

yang mungkin hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan mutlak bahwa

orang harus taat kepada ideologi terdebut.

Ciri khas ideologi terbuka adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari

luar, melainkan digali dan diambil dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya

masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, milik seluruh rakyat dan masyarakat dalam

menemukan dirinya, kepribadiannya di dalam ideologi tersebut. Ideologi terbuka tidak

hanya dapat dibenarkan, melainkan dibutuhkan.

2. Pancasila sebagai Ideologi Nasional

Menurut Destutt de Tracy pada tahun 1796, semua arti itu memakai istilah

ideologi dengan pengertian science of ideas, yaitu suatu program yang diharapkan dapat

membawa perubahan institutional dalam masyarakat Prancis. Namun, Napoleon

mencemoohkan sebagai khayalan belaka yang tidak punya arti praktis. Namun

demikian, ideologi mempunyai arti orientasi yang menempatkan seseorang dalam

lingkungan ilmiah dan sosial. Ideologi mempunyai pandangan tentang alam,

masyarakat, manusia, dan segala realitas yang dijumpai serta dialami semasa hidupnya.

Empat tipe ideologi (BP-7 Pusat, 1991 : 384), yaitu sebagai berikut.

a. Ideologi konservatif, yaitu ideologi yang memelihara keadaan yang ada, setidak-

tidaknya secara umum, walaupun membuka kemungkinan perbaikan dalam hal-hal

teknis.

b. Kontra ideologi, yaitu melegitimasikan penyimpangan yang ada dalam nasyarakat

sebagai yang sesuai dan malah dianggap baik.

c. Ideologi reformis, yaitu berkehendak untuk mengubah keadaan.

d. Ideologi revolusioner, yaitu ideologi yang bertujuan mengubah seluruh sistem nilai

masyarakat itu.

Page 5: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

Ideologi komunis yang pernah bersifat revolusioner sebelum berkuasa, menjadi

sangat konservatif setelah para pendukungnya berkuasa. Pancasila merupakan ideologi

yang mengandung sifat reformis dan revolusioner.

Ideologi negara khusus dikaitkan dengan pengaturan penyelenggaraan

pemerintahan negara. Sedangkan ideologi nasional mencakup ideologi negara dan

ideologi yang berhubungan dengan pandangan hidup bangsa. Bagi bangsa Indonesia,

ideologi nasionalnya tercermin dan terkandung dalam pembukaan UUD 1945. Yang

tercermin dan terkandung adalah ideologi perjuangan, yaitu yang sarat dengan jiwa dan

semangat perjuangan bangsa untuk mewujudkan negara merdeka, bersatu, berdaulat,

adil, dan makmur.

Dalam alinea pertama Pembukaan UUD 1945, terkandung motivasi, dasar, dan

pembenaran perjuangan. Alinea kedua mengandung cita-cita bangsa Indonesia. Alinea

ketiga memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya. Alinea keempat memuat tugas

negara atau tujuan nasional, penyusunan undang-undang dasar, bentuk susunan negara

yang berkedaulatan rakyat dan dasar negara Pancasila. Dijabarkan lebih lanjut dalam

pasal-pasal Batang Tubuh UUD 1945. Dengan kata lain, pokok-pokok pikiran yang

terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 itu tidak lain adalah Pancasila, yang

kemudian dijabarkan dalam pasal-pasal dari Batang Tubuh UUD 1945.

Masalah ideologi negara dalam cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis

bagi teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang berdangkutan

pada hakikatnya merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri sebagai

berikut:

a. Memiliki derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.

b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerohaniam, pandangan dunia, pandangan

hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, diamalkan dan

dikembangkan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan

dengan kesediaan berkorban.

3. Makna Ideologi bagi Negara

Sebagai ideologi nasional mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, yaitu

cara berpikir dan cara kerja perjuangan. Pancasila bersifat integralistik, yaitu paham

tentang hakikat negara yang dilandasi dengan konsep kehidupan bernegara. Pancasila

yang melandasi kehidupan bernegara menurut Supomo adalah dalam kerangka negara

Page 6: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

integralistik, untuk membedakan paham-paham yang digunakan oleh pemikir

kenegaraan lain.

1. Teori perseorangan (induvidualistik)

Yang membahas teori induvidualistik adalah Herbert Spencer (1820-1903) Horald

J. Laski (1893-1950). Menurut teori ini, negara daam masyarakat hukum (legal society)

yang disusun atas kontrak antara seluruh orang dalam masyarakat itu (social contrac).

Mempunyai pengertian, bahwa negara dipandang sebagai organisasi kesatuan pergaulan

hidup manusia yang tertinggi. Dengan semangat renaissance, manusia telah

menemukan kembali kepribadiannya. Individu itu selalu hendak menonjolkan diri

sebagai aku. Cara pandang induvidualistik ini mendapat pertentangan didalam sejarah

kenegaraan di Eropa dari kelompok sosialis – komunis yang diplopori oleh Marx,

Engeles, dan Lenin.

2. Teori golongan (class theory)

Teori ini diajarkan oleh Karl Marx (1818-1883). Menurut Karl Marx negara

merupakan penjelmaan dari pertentangan-pertentangan kekuatan ekonomi. Kekuatan

adalah mereka yang memiliki alat-alat produksi. Negara terjadi dalam sejarah

perkembangan masyarakat yang meliputi tiga fase, yaitu borjuis, fase kapitalis, dan fase

sosialis – komunis.

3. Teori kebersamaan (integralistik)

Diajarkan oleh Spinoza, Adam Muhler, dan lain-lain yang mengemukakan bahwa

negara adalah suatu susunan masyarakat integral diantara semua golongan dan semua

bagian dari seluruh anggota masyarakat. Itu merupakan persatuan masyarakat yang

organis. Teori ini telah dilaksanakan oleh bangsa Indonesia semenjak dahulu di desa-

desa. Hal ini lebih tegas dalam Penjelasan UUD 1945, bahwa negara mengatasi segala

paham golongan dan segala paham perseorangan serta menerima paham negara

persatuan.

Negara dalam cara pandang integrastik Indonesia, tidak akan memiliki

kepentingan sendiri terlepas atau bahkan bertentangan dengan kepentingan orang-orang,

di dalam negara semua pihak mempunyai fungsi masing-masing suatu kesatuan yang

utuh yang oleh Prof. Supomo disebutkan sebagai suatu totalitas.

Pancasila bersifat integralistik karena:

a. Mengandung semangat kekeluargaan dalam kebersamaan,

Page 7: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

b. Adanya semangat kerjasama (gotong royong),

c. Mempelihara persatuan dan kesatuan, dan

d. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.

4. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain

Pancasila berbeda dengan ideologi-ideologi lainnya, seperti kapitalisme dan

komunisme. Kedua ideologi ini telah terlebih dahulu lahir sebagai pemikiran filosofis,

kemudian dituangkan dalam rumusan ideologi dan setelahnya baru diwujudkan dalam

konsep-konsep politik. Jangka waktu dilalui keseluruhan proses ini bisa sampai puluhan

tahun. Misalnya, Manifesto komunis diumumkan pada tahun 1841 sebagai pernyataan

ideologis dari falsafah Marxisme. Konsep politik diwujudkan 1917, dalam Revolusi

Oktober di Rusia. Ada jarak waktu selama 76 tahun antara ideologi dan politik.

Proses yang dilalui Pancasila sedikit khusus, praktis sebelum ada pemikiran

filosofis sebelum tahun 1945 yang secara sistematis menguraikan pemikirannya secara

mendalam mengenai ideologi untuk Negara yang hendak dibentuk, pemikiran mengapa

kita merdeka, tetapi belum ada wawasan terpadu mengenai bagaimana konsepsi masa

depan yang hendak dibangun itu. Pemikiran demikian baru timbul setelah para

pemimpin kita bermusyawarah secara intensif di penghujung Perang Dunia ke II, secara

ekplisit oleh Ketua BPUPKI Dr. Radjiman: Apa dasar negara yang hendak kita bentuk?

Pertanyaan itu dijawab dengan mencari nilai-nilai dasar yang sama dalam kemajemukan

budaya masyarakat kita. Dengan demikian, penerimaan Pancasila pertama-tama

dirumuskan sebagai consensus poltik, yang didasarkan kepada nilai cultural masyarakat

(BP-7 Pusat, 1991 : 385).

Ideologi Liberalisme

Inggrislah yang memulai timbulnya liberalisme yang diakibatkan oleh alam

pemikiran yang disebut zaman pencerahan (aukflarung) yang menyatakan, bahwa

manusia memberikan penghargaan dan kepercayaan besar pada rasio. Rasio dianggap

sebagai kekuatan yang menerangi segala sesuatu di dunia ini. Manusia bisa berbuat

banyak berdasarkan rasio yang dimilikinya. Zaman yang dihadapi oleh masyarakat pada

abad ke-18 adalah zaman yang benar-benar membuka pintu baru yang memungkinkan

manusia bisa memperoleh kehidupan yang sama sekali baru.

Page 8: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

Pengertian baru bukan hanya bidang ekonomi dan poltiik, tetapi juga dalam

pemikiran dan seluruh sistem yang ada dalam kehidupan abad ke-19 dan selanjutnya.

Liberalisme akan membawa suatu sistem, yaitu kapitalisme. Liberalisme melihat

manusia sebagai makhluk bebas. Kebebasan manusia merupakan milik yang sangat

tinggi dengan membawa unsure-unsur esensial, yaitu rasional, materialisme, dan

empirisme, serta individualisme.

Ajaran liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak

ia lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun termasuk penguasa, kecuali

dengan persetujuannya. Hak asasi tersebut memiliki nilai-nilai dasar (intrinsic), yaitu

kebebasan dan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak,

yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan hidup di tengah-tengah kekayaan materil yang

melimpah dan dicapai dengan bebas. Ancaman dari paham liberalisme hampir tidak

dapat digolongkan dalam uraian sejarah sebagaimana tergambar dalam ancaman

golongan komunis.

Pancasila dan liberalisme.

Periode 1950-1959 disebut periode pemerintahan demokrasi liberal. Sistem

parlementer dengan banyak partai politik memberi nuansa baru sebagaimana terjadi di

dunia Barat. Ketidakpuasan dan gerakan kedaerahan cukup kuat pada periode ini,

seperti PRRI dan Pemesta pada tahun 1957 (Bounchier, dalam Dodo dan

Endah(ed),2010:40). Keadaan tersebut mengakibatkan perubahan yang begitu signifikan

dalam kehidupan bernegara. Pada 1950-1960, partai-partai islam, yaitu Masyuni. NU

dan PSII, yang sebenarnya merupakan kekuatan Islam di parlemen, tetapi tidak

dimanfaatkan dalam posisi yang tidak ada perubahan, artinya Pancasila adalah dasar

Negara Republik Indonesia meski dengan konstitusi 1950 (Feith, dalam Dode dan

Endah (ed.) 2010: 40). Indonesia tidak menerima liberalisme dikarenakan

individualisme Barat mengutamakan kebebasan makhluknya, sedangkan paham

integralistik yang kita anut memandang manusia sebagai individu dan sekaligus juga

makhluk sosial (Alfian, dalam Oesman dan Alfian , 1990:201). Negara demokrasi

model barat lazimnya bersifat sekuler, dan ha ini tidak dikehendaki oleh segenap

elemen bangsa Indonesia (Kaelan, 2012: 254). Hal tersebut diperkuat dengan pendapat

Kaelan yang menyebutkan bahwa Negara liberal memberi kebebasan kepada warganya

Page 9: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-

masing.

Ideologi sosialisme

Tokoh utama mengajarkan komunisme adalah Karl Marx (1818-1883), tokoh

sosialis revolusioner yang banyak menulis naskah di bidang sosial dan ekonomi. Ajaran

Marx kemudian ditambah dengan pandangan Engels dan Lenin, sehingga ajaran

komunis melandaskan pada teori Marxisme – Leninisme. Ajaran komunis didasarkan

atas kebendaan. Oleh karena itu, komunisme tidak percaya kepada Tuhan. Bahkan

agama dikatakannya sebagai racun bagi masyarakat. Ajaran tersebut jelas bertolak

belakang dengan ajaran Pancasila.

Masyarakat komunis tidak bercorak nasional. Masyarakat yang dicita-citakan

komunis adalah masyarakat komunis adalah masyarakat komunis dunia yang tidak

dibatasi oleh kesadaran nasional. Hal ini tercermin dan seruan Marx yang terkenal:

Kaum buruh di seluruh dunia bersatulah”. Komunis juga menghendaki masyarakat

tanpa nasionalisme.

Masyarakat komunis masa depan adalah masyarakat tanpa kelas, yang dianggap

akan memberikan suasana hidup yang aman dan tetnteram dengan tidak adanya hak

milik pribadi atas alat produksi dan hapusnya pembagian kerja.

5. Pancasila dan Komunisme

Dalam periode 1945-1950, kedudukan Pancasila sebagai dasar Negara sudahkuat.

Namun, ada berbagai factor internal dan eksternal yang memberi nuansa tersendiri

terhadap kedudukan Pancasila. Faktor eksternal mendorong bangsa Indonesia untuk

menfokuskan diri terhadap agresi asing apakah pihak Sekutu atau NICA yang merasa

masih memilki Indonesia sebagai jajahannya. Di pihak lain, terjadi pergumulan yang

secara internal sudah merongrong Pancasila sebagai dasar Negara untuk diarahkan ke

ideologi tertentu, yaitu gerakan DI/TIII yang akan mengubah Republik Indonesia

menjadi Negara Islam dam pemberintakan PKI yang ingin mengubah RI menjadi

Negara komunis (Marwati Djoned Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, 1982/83.

Kemudian dikutip oleh Pranoto, dalam Dodo dan Endah (ed.), 2010 :39.

Oleh karena itu menurut Johanes Leimena, harus ada usaha-usaha yang lebih

keras meningkatkan kemakmuran di daerah pedesaan. Cara lain untuk memberantas

Page 10: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

komunisme ialah dengan mempelajari dengan seksama ajaran-ajaran komunisme itu.

Mempelajari ajaran itu agar tidak mudah terjebak oleh rayuan komunisme. Bagi orang

Kristen ajaran ajaran komunisme bisa menyesatkan karena bertentangan dengan ajaran

Kristen dan falsafah Pancasila (Piers, 2004 : 212). Komunisme tidak pernah diterima

dari kehidupan Indonesia. Hal ini disebabkan Negara komunisme lazim bersifat atheis,

yang menolak agama dalam suatu Negara. Sedangkan Negara Indonesia sebagai Negara

yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan pilihan kreatif dan

merupakan proses elektis inkorporatif.

Selain itu, ideology komunis tidak menghormati manusia sebagai makhluk

individu. Prestasi dan hak milik individu tidak diakui. Ideologi komunis bersifat

totaliter, karena tidak membuka pintu sedikit pun terhadap alam pikiran kita. Ideologi

semacam ini bersifat otoriter dengan menuntut penganutnya bersifat dogmatis, suatu

ideologi yang bersifat tertutup. Berbeda dengan Pancasila yang bersifat terbuka,

Pancasila memberikan kemungkinan dan bahkan menuntut sikap kritis dan rasional.

Pancasila bersifat dinamis, yang mampu memberikan jawaban atas tantangan yang

berbeda-beda dalam zaman sekarang (Poespowardojo, 195 203-204).

6. Pancasila dan Agama

Konsep pemikiran para pendiri negara yang tertuang dalam Pancasila merupakan

karya khas yang secara antropologis merupakan local genius bangsa Indonesia. Begitu

pentingnya memantapkan kedudukan Pancasila, maka pancasila pun mengisyaratkan

bahwa kesadaran akan adanya Tuhan milik semua orang dan berbagai agama.

Menurut Notoegoro (dalam buku Syarbaini, 2012), asal mula Pancasila secara

langsung salah satunya asal mula bahan (kausa materialis) menyatakan bahwa, “Bangsa

Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai Pancasila,.. yang digali dari bangsa

Indonesia yang berupa nilai-nilai adata-istiadat kebudayaan serta nilai-nilai religius

yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia”.

Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung makna bahwa manusia Indonesia

harus mengabdi kepada satu Tuhan, yaitu Tuhan Yang Maha Esa dan mengalah ilah-

ilah atau Tuhan-Tuhan lain yang bisa mempersekutukan-Nya. Dalam bahasa formal

yang telah disepakati bersama sebagai perjanjian bangsa sama mknanya dengan kalimat

“Tiada Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa”. Di mana pengertian arti kata Tuhan

Page 11: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

adalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian

adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu Tuhan, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.

Pancasila dan agama dapat diaplikasi nilai-nilai Pancasila seiring sejalan dan

saling mendukung. Agam dapat mendorong aplikasi nilai-nilai Pancasila, begitu pula

Pancasila memberikan ruang gerak yang seluas-luasnya terhadap usaha-usaha

peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengalaman agama.

Moral Pancasila bersifat rasional, objektif dan universal dalam arti berlaku bagi

seluruh bangsa Indonesia. Moral Pancasila juga dapat disebut otonom karena nilai-

nilainya tidak mendapat pengaruh dari luar hakikat manusia Indonesia, dan dapat

dipertanggungjawabkan secara filosofis.

Hubunagn negara dengan agam menurut NKRI yang berdasarkan Pancasila yaitu :

1) Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa

2) Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan yang Maha Esa.

Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan

ibadah sesuai dengan agama masing-masing.

3) Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekulasrisme karena hakikatnya manusia

berkedudukan kodrat sebagai makhluk Tuhan

4) Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama antar dan inter

pemeluk agama serta antar pemeluk agama

5) Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil paksaan

bagi siapa pun juga

6) Memberikan toleransi terhadap orang lain dalam menjalankan agama dalam negara.

7) Segala aspek dalam melaksanakan dan menyelenggatakan negara harus sesuai

dengan nilai-nilai Ketuhanan yang Maha Esa, terutama norma-norma hukum positif

maupun norma baik moral agama maupun moral para penyelenggara negara

8) Negara pada hakikatnya adalah merupakan “...berkat rahmat Allah yang Maha

Esa.”

7. Hubungan Antara Filsafat dan Ideologi

Filsafat sebagai pandangan hidup pada hakikatnya merupakan sistem nilai yang

secara epistemologis kebenarannya telah diyakini sehingga dijadikan dasar atau

pedoman bagi manusia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat,

Page 12: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

bangsa, dan Negara, tentang makna hidup serta sebgai dasar dan pedoman bagi manusia

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan.

Tiap ideologi sebagai suatu rangkaian kesatuan cita – cita yang mendasar dan

menyeluruh yang jalin – menjalin suatu sistem pemikiran yang logis, adalah bersumber

kepada filsafat. Dengan lain kata, ideologi sebagai suatu system og thought mencari

nilai, norma, dan cita – cita yang bersumber kepada filsafat, yang bersifat mendasar dan

nyata untuk diaktualisasikan yang artinya secara pontensial mempunyai kemungkinan

pelaksanaan yang tinggi, sehingga dapat member pengaruh positif, karena mampu

membangkitkan dinamika masyarakat tersebut secara nyata ke arah kemajuan.

Maka permasalahan ideologi merupakan permasalahan yang disamping berkadar

ke filsafatan sekaligus menyangkut praksis. Ideologi itu tidak hanya menutut misalnya

agar setiap orang bertindak adil, saling tolong – menolong, saling menghormati antara

sesame manusia, lebih mengutamakan kepentingan golongan dan sebagainya,

melainkan juga ideologi akan menuntut ketaatan kongkrit, harus melaksanakan ini atau

itu, dan bahkab seringkali menuntut dengan mutlak orang harus bersikap dan bertindak.

8. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Ciri khas ideologi terbuka adalah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari

luar, melainkan digali dan diambil dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya

masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, milik seluruh rakyat dan masyarakat dalam

menemukan dirinya, kepribadiannya di dalam ideologi tersebut. Ideologi terbuka tidak

hanya dapat dibenarkan, melainkan dibutuhkan.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat

terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pancasil adalah bersifat actual, dinamis,

antsipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan pembangunan jaman.

Dalam ideologi terbuka terdapat cita – cita dan nilai – nilai yang mendasar yang

bersifat tetap dan tidak berubah, dan tidak langsung bersifat operasional. Oleh karena

itu, setiap kali harus di eksplisitkan. Sebagai suatu contoh keterbukaan (pers pancasila,

dalam kaitannya dengan pendidikan, ekonomi, ilmu pengetahuan, hokum, kebudayaan,

dan bidang – bidang lainnya).

Page 13: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila

yaitu:

a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang

berkembang secara cepat

b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku,

cenderung meredupkan perkembangan dirinya

c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau

d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat

abadi dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka

mencapai tujuan nasional

Sifat ideologi memiliki tiga dimensi yaitu :

a) Dimensi realitas

Yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan ralitas yang hidup dan

berekembang dalam masyarakat. Oleh karena itu pancasila selain memilik dimensi

nilai – nilai ideal normatif, maka pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan nyata

sehari – hari baik dalam kaitannya bermasyarakat maupun dalam segala aspek

penyelenggaraan Negara.

b) Dimensi idealisme

yaitu nilai – nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat sistematis

dan rasional yaitu hakikat nilai – nilai yang terkandung dalam lima sila pancasila:

ketuhanan, kemanusiaan, persatuaan, kerakyatan, dan keadilan. Maka dimensi

idealistis pancasila bersumber pada nilai – nilai filosofis yaitu filsafat pancasila.

c) Dimensi fleksibilitas

Melalui pemikiran baru tentang dirinya, ideologi itu mempersegar dirinya,

memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu.

Ideologi terbuka karena bersifat demokratis memiliki apa yang mungkin dapat

kita sebut sebagai dinamika internal yang mengandung dan merangsang mereka yang

meyakininya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang dirinya tanpa

khawatir atau menaruh curiga akan kehilangan hakikat dirinya.

Berdasarkan hakikat ideologi pancasila yang bersifat terbuka yang memilik tiga

dimensi tersebut maka ideologi pancasila tidak bersifat ‘utopis’ yang hanya merupakan

sistem ide – ide belaka yang jauh dari kenyataan hidup sehari – hari. Demikian pula

Page 14: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

ideologi pancasila bukanlah merupakan ideologi pragmatis yang hanya menekankan

segi praktis dan ralistis belaka tanpa idealisme yang rasional. Maka ideologi pancasila

yang bersifat terbuka pada hakikatnya, nilai – nilai dasar (hakikat) sila – sila pancasila

yang bersifat tetap adapun penjabaran dan realisasinya senantiasa di eskplisitkan secara

dinamis, terbuka, dan senantiasa mengikuti perkembangan jaman.

Keterbukaan ideologi pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima

budaya asing. Manusia pada hakikatnya selain sebagai mahluk individu juga mahluk

sosial. Oleh karena itu sebagai mahluk sosial senantiasa hidup bersama sehingga

terjadilah akulturasi budaya. Oleh karena itu pancasila sebagai ideologi terbuka

senantiasa terbuka terhadap pengaruh budaya asing, namun nilai – nilai esensial

pancasila bersifat tetap.

Demikianlah maka bangsa Indonesia yang berideologi pancasila sebagai bangsa

yang berbudaya tidak menutup diri dalam pergaulan budaya antar bangsa di dunia. Hal

ini bukan saja merupakan kebijaksanaan cultural namun secara filosofis nilai – nilai

budaya yang ada pada bangsa Indonesia sebagai kausa materialis pancasila yang

memiliki sifat terbuka.

Page 15: anissaputriblog.files.wordpress.com · Web viewadalah sesuatu yang kita taati perintahnya dan kehendaknya. Prinsip dasar pengabdian adalah tidak boleh punya dua Tuhan, hanya satu

Daftar Pustaka

Kaelan. (2014). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Syarbaini, S. (2012). Pendidikan Pancasila. Bogor: Ghalia Indonesia.