!!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

download !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

of 15

Transcript of !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    1/15

    Per embang n Nasionalisme di Daratan Mala a 

    Ma alah ini dib at untuk m menuhi tugas kelompo mata kuliah Sejarah Asia Tenggar

    Dosen engampu :

     

    I

      FAK

    2013

    STITUT K

    LTAS PE

    I

     

    G Pendidi

    Ke

    -  Emilian

    Ferdina

    EGURUA

    DIDIKA

    IP BUDI

    ANG

     

    Debi Setia ati, S.Pd, .Pd. 

    an Sejara & Sosiolo i

    lompok V:

    a Kiki (2131000430 82)

    dus H. N. oli (2131000430 88)

    DAN IL U PENGETAHUAN

    ILMU SOSIAL DAN HUMANI RA

    TOMO ALANG

    ATAN 2013

    2016

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    2/15

     

    KATA PENGANTAR

    Salam Sejahterah,

    Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia dan

    kasihnya kelompok kami dapat menghadirkan makalah yang berjudul “Perkembangan

     Nasionalisme di Daratan Malaya”. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas

    kelompok mata kuliah Sejarah Asia Tenggara. Sebagai manusia yang tak luput dari kekurangan

    dan kesalahan, kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan oleh karena itu,

    saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sekalian sangat kami harapkan demi

     penyempurnaan dan perbaikan makalah ini kedepannya.

    Kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam proses

    kegiatan belajar mengajar pada tingkatan mahasiswa, terlebih lagi karena cukup minimnya tema

    yang membahas mengenai maslah yang menjadi tema dari dari makalah kami. Walaupun dirasa

    masih jauh dari sempurna diharapkan dengan makalah singkat ini dan juga disusul dengan

    diskusi tanya jawab di kelas diharapkan dapat menjadi referensi bagi yang hendak membahas

    tema kami di kemudian hari. Untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas

    dukungan, saran dan kritik yang membangun. Terima kasih.

    Salam.

    Malang, April 2016

    Penyusun

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    3/15

     

    ii 

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

    DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 01

    A.  LATAR BELAKANG ............................................................................................ 01

    B.  RUMUSAN MASALAH ........................................................................................ 02

    C.  TUJUAN PENULISAN .......................................................................................... 02

    D.  MANFAAT PENULISAN ...................................................................................... 02

    BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 03

    A.  PENGERTIAN NASIONALISME ........................................................................ 03

    B.  PERKEMBANGAN NASIONALISME DI DARATAN MALAYA .................... 04

    B.I. Sekilas Sejarah Penjajahan Inggris Hingga Terbentuknya Federasi Malaya ... 04

    B.II. Faktor Timbulnya Nasionalisme di Daratan Malaya ...................................... 06

    B.III. Awal Nasionalisme di Daratan Malaya Sebelum 1946 ................................. 08

    B.IV. Nasionalisme di Daratan Malaya 1946 Hingga Era Kemerdekaan ............... 09

    BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 11

    A.  KESIMPULAN ....................................................................................................... 11

    B.  SARAN ................................................................................................................... 11

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    4/15

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

     Nasionalisme dianggap para kaum nasionalis  adalah berdasarkan beberapa

    "kebenaran politik" ( political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas

     budaya", debat liberalisme yang menanggap kebenaran politik adalah bersumber dari

    kehendak rakyat, atau gabungan kedua teori itu. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah

    masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup

     bersama dalam suatu wilayah  tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri

    mempertahankan diri sangat berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan

    negerinya, tempatnya hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tubuhnya

    ikatan ini, yang notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan ini pun tampak pula dalam dunia

    hewan  saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu

    negeri. Namun, bila suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri

    itu, sirnalah kekuatan ini.

    Begitupun nasionalisme ini menjangkiti negeri-negeri yang dijajah oleh negara-

    negara barat antara lain Inggris yang menjajah daratan Malaya. Daratan malaya adalah

    daratan seluas 329.847 km2 yanbg terletak di semenanjung Malaya. Karena lamanya Inggris

    menjajah daratan Malaya dan di dukung oleh beberpa faktor maka timbullah semangat

    nasionalisme di daratan Malaya. Nasionalisme didaratan Malaya penuh dengan dinamika-

    dinamika yang meliputi sepanjang sejarahnya hingga pada akhirnya dartan Malaya yang

    menjadi negara Malaysia merdeka pada tahun 31 Agustus 1957. Tentu banyak proses

     panjang yang dialami oleh rakyat daratan Malaya untuk memerdekakan diri dari penjajahan

    Inggris yang selama ini mengkngkung mereka. Walaupun kemerdekaan tersebut tidak

    sepenuhnya karena disebabkan Malaysia menjadi wilayah negara persemakmuran Inggris.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalishttps://id.wikipedia.org/wiki/Wilayahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Hewanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Wilayahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Nasionalis

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    5/15

     

    B.  Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka timbul pertanyaan

     penulisan sebagai berikut ini:

    1.  Apa yang dimaksud dengan nasionalisme?

    2.  Bagaimana dinamika perkembangan nasionalisme di daratan Malaya?

    C.  Tujuan Penulisan

    Sesuai dengan pernyataan penulisan rumusan masalah yang tedapat di atas, maka

    dari itu tujuan penulisan sebagai berikut: 

    1. 

    Menjelaskan pengertian pengertian nasionalisme.

    2.  Menguraikan dinamika dan perkembangan nasionalisme di daratan Malaya.

    D.  Manfaat Penulisan

    Dengan mengetahui perkembangan nasionalisme di daratan Malaya maka kita akan

    mengetahui dan dapat membandingkan dengan dinamika perkembangan nasionalisme

    khususnya di Indonesia sehingga kita dapat belajar dari hal tersebut untuk menanamkan

    semangat nasionalisme tersebut dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga keutuhan

     persatuan NKRI. 

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    6/15

     

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Nasionalisme

     Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan 

    sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama

    untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan

    kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari

    internal maupun eksternal (Wikipedia, diakses 17 April 2016: 23.00 WIB).

    Sedangkan menurut Ritter (1988) dalam Sutarjo Adisusilo (2009, diakses 17 April 2016:23.00 WIB) memberikan pengertian nasionalisme berasal dari kata  Nation  yang berasal dari

     bahasa Latin natio, yang dikembangkan dari kata nascor (saya dilahirkan), maka pada

    awalnya nation (bangsa) dimaknai sebagai “sekelompok orang yang dilahirkan di suatu

    daerah yang sama” (group of people born ini the same place).

    Kata ‘nasionalisme’ menurut Abbe Barruel untuk pertama kali dipakai di Jerman

     pada abad ke-15, yang diperuntukan bagi para mahasiswa yang datang dari daerah yang

    sama atau berbahasa sama, sehingga mereka itu (di kampus yang baru dan daerah baru)

    tetap menunjukkan cinta mereka terhadap bangsa/suku asal mereka. Nasionalisme pada

    mulanya terkait dengan rasa cinta sekelompok orang pada bangsa, bahasa dan daerah

    asal usul semula. Rasa cinta seperti itu dewasa ini disebut semangat patriotisme. Jadi

     pada mulanya nasionalisme dan patriotisme itu sama maknanya.

    Sehingga dapat disimpulkan dari kedua pendapat diatas bahwa paham

    nasionalisme adalah “suatu paham tentang rasa cinta sekelompok pada bangsa, bahasa

    dan daerah asal-usul mereka dengan cara dan upaya untuk menjaga kedaulatan bangsa

    dan negara yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat disuatu bangsa didaerah yang

    sama”.

    Paham nasionalisme umumnya terdapat di daerah-daerah yang dijajah oleh

     pendatang asing dalam hal ini adalah daratan Malaya yang sesuai dengan pembahasan

    makalah diawal, akan dikaji lebih dalam mengenai dinamika dan perkembangan

    nasionalisme diwilayah tersebut khususnya pada bab selanjutnya berikut ini.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Kedaulatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttps://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Manusiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Inggrishttps://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttps://id.wikipedia.org/wiki/Kedaulatan

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    7/15

     

    B. Perkembangan Nasionalisme di Daratan Malaya

    B.I. Sekilas Sejarah Penjajahan Inggris Hingga Terbentuknya Federasi Malaya

    Menurut D.G.E. Hall (1988:485-486) dalam bukunya yang berjudul “Sejarah Asia

    Tenggara” daratan Malaya dijajah oleh Inggris secara resmi sejak tahun 1824. Yaitu dimulai dari

     penandatanganan suatu perjanjian antara Inggris dan Belanda (atau biasa dikenal dengan Traktat

     London  atau Perjanjian Britania-Belanda 1824). Perjanjian ini dibuat untuk mengakhiri

     permusuhan dan menjalin persahabatan kembali antara pemerintah Inggris dengan kerajaan

    Belanda yang sebelumnya sempat bermusuhan akibat persaingan kedua bangsa tersebut di

    negeri-negeri jaajahan di timur.

    Perjanjian ini berisi pernyataan bahwa Belanda harus menyerahkan semua kantordagangnya di India kepada Inggris, menarik seluruh oposisinya atas pendudukan atas

     pendudukan Inggris di Singapura, menyerahkan Malaka, dan berjanji untuk tidak membuat

     pendudukan apapun di Semenanjung Melayu (Daratan Malaya) serta tidak akan membuat

     perjanjian apapun dengan raja-raja di Semenanjung Melayu.

    Sedangkan di pihak Inggris, Inggris harus menyerahkan Bengkulu beserta semua aset

    milik Kompeni India Timur (E.I.C) di Sumatera kepada Belanda, dan bersumpah untuk tidak

    membuat suatu pendudukan apa pun di pulau tersebut juga tidak akan membuat perjanjian

    dengan raja-rajanya. Begitu juga Inggris memberikan janji yang sama kepada pulau Karimun,

    kepulauan Lingga-Riau atau “pulau-pulau yang lain yang terletak di sebelah selatan Straits

    Singapura”.

    Maka dengan ditandatanginya Perjanjian Inggris-Belanda tahun 1824 tersebut, kepulauan

    Melayu terbagi atas pengaruh dua kekuasaan yaitu Belanda dan Inggris maka Status Singapura,

    Malaka dan kawasan utara termasuk Pulau Pinang (daratan Malaya) sebagai hak milik Inggris

    telah dikukuhkan. Sedangkan kawasan di sebelah selatan berada di bawah pengaruh Belanda.

    Pada tahun 1826, Singapura bersama-sama dengan Pulau Pinang dan Melaka digabungkan di

     bawah satu pemerintahan yaitu Pemerintahan Negeri-Negeri Selat sedangkan kepulauan

    Indonesia kembali dijajah oleh Belanda (Riswanto, 2011 dikases 17 April 2016: 23.30 WIB).

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    8/15

     

    Kondisi penjajahan Inggris di daratan Malaya tak seperti yang kita bayangkan

    sebelumnya, sampai saat ini sedikit orang saja yang tahu bahwa mereka (Malaysia) pernah

    dijajah oleh negara Inggris. Siasat penjajahan Inggris saat tiba di Malaysia menjadi kunci dari

    segala kondisi Malaysia saat ini. Inggris tidak secara langsung menjajah Malaysia seperti

    Belanda menjajah Indonesia. Mereka lebih picik, mereka mengontrol para pemimpin daerah

    (Sultan/Raja) Malaysia kemudian Raja-raja tersebut mengontrol rakyatnya seolah mereka hanya

    menjalankan perintah sang Raja. Hingga tiba saat para Pahlawan Bangsa Indonesia menginvasi

    daerah Malaysia 10 tahun sebelum Malaysia merdeka (1937) membawa semangat perjuangan

    untuk Merdeka (sejak sumpah pemuda 1928). Disanalah segelintir bangsa Malaysia tersadar dan

    mulai melakukan perlawanan terhadap kolonialisme.

    Tepat pada 20 Oktober 1947 bangsa Malaysia mendapatkan kemerdekaan dari Inggris

    sejak 10 tahun perlawanan. Namun Inggris tidak berhenti sampai disana saja, mereka

    membentuk partai pemerintah yg diberi nama U.M.N.O (United Malays National Organisation),

    yang merupakan pemerintahan boneka Inggris dan hingga saat ini masih mendomiansi parlemen

    di Malaysia dominasi partai U.M.N.O salah satunya menbutakan data sejarah dan informasi pers

    lewat divisi kontrol informasi pemerintahan dan info yang disebar ke rakyat Malaysia selalu

    dibuat dalam 3 bentuk, bahasa Arab untuk melayu, bahasa Cina dan bahasa Inggris dengan

    maksud tetap memecah 3 kubu ras tersebut agar tidak bersatu menggulingkan pemerintahan

    U.M.N.O. Jadi walaupun sudah merdeka, Malaysia masih dalam kontrol Inggris. Penjajahan

     berlanjut sampai saat ini, dimana salah satu bentuk penjajahannya adalah dibutakannya bangsa

    Malaysia dari sejarah (Putra, 2014 diakses 17 April 2016: 23.30 WIB).

    Pada Februari 1948 Federasi Malaya terbentuk yang meliputi Sembilan Negara Melayu,

    Penang dan Malaka. Federasi ini diberi kmerdekaan oleh Inggris pada tanggal 19 Agustus 1955

    dalam lingkungan commonwealth. Singapura sempat masuk ke dalam federasi ini akan tetapi

    kemudian keluar dari federasi akibat diminta oleh pihak Kuala Lumpur pada Agustus 1965.

    Serawak dan Sabah bersedia bergabung dalam federasi walapun sempat keputusan tersebut

    sempat menimbulkan permusuhan dari pihak negara Indonesia dan Filipina hingga diselesaikan

     pada suatu kongres yang diselenggarakan di Manila pada Juli sampai Agustus 1963 yang diikuti

    oleh Malaya, Indonesia dan Filipina dengan mengundang sekjen PBB. Sedangkan Brunei

    menolak masuk federasi dan merdeka pada Januari 1984 (Sudharmono, 2015:195-197).

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    9/15

     

    B.II. Faktor Timbulnya Nasionalisme di Daratan Malaya

    Soebantardjo (1961:90-91) dalam bukunya yang berjudul “Sari Sedjarah Djilid I: Asia-

     Australia” mengungkapkan ada 4 faktor yang menyebabkan timbulnya semangat nasionalisme di

    daratan Malaya yaitu antara lain:

    1.   Revolusi Nasional di Tiongkok  (diprakarsai oleh Dr. Sun Yat Sen), yang

    menggerakkan orang-orang Tionghoa di Malaya (perlu untuk diketahui di daratan

    Malaya banyak sekali oarng-orang Tionghoa pendatang) supaya bersikap keras, baim

    terhadap Inggris maupun terhadap bangsa Malaya yang dipandang oleh mereka

    dengan derajat yang rendah. Timbullah suara-suara dikalangan bangsa Tionghoa

    yang menuntut Malaya sebagai bagian dari provinsi Tiongkok yang ke-XIX (19). Hal

    ini menimbulkan orang-orang Malaya yang mengakibatkan adanya rasa dan

    semangat “Malaya untuk bangsa Malaya!”. Berdasarkan dari kejadian tersebut maka

    rasa nasionalisme bangsa Malaya mulai nampak. Nasionalisme ini mula-mula hanya

    ditujukan untuk melawan supremasi orang-orang Tionghoa di wilayah Malaya dan

     belum ditujukan terhadap Inggris.

    2.   Kemerdekaan Mesir (1922), juga menimbulkan keinginan bangsa Malaya untuk

    melepaskan diri genggaman Inggris. Mesir dan Malaja adalah jajahan Inggris, dan

    Mesir dan Malaja juga merupakan bangsa Islam. Nasib mereka adalah sama, tetapi

    Mesir telah merdeka dan Malaya belum merdeka sehingga Malaya juga ingin

    memerdekakan diri.

    3.   Perjuangan Nasionalisme India  (perlu diingat juga bahwa di daratan Malaya

     banyak orang India pendatang yang menetap disana), juga turut memperkuat rasa

    nasionalisme Malaya. India dan Malaya sama-sama daerah jajahan Inggris. Jika India

     berani menentang Inggris, mengapa Malaya tidak berani menentangnya? Perasaan ini

     juga semakin diperkuat oleh peristiwa malaise1 yang terjadi pada tahun 1930 yang

    1  Biasa  juga  disebut  dengan Depresi  Besar   atau  Zaman Malaise  adalah  sebuah  peristiwa menurunnya  tingkat 

    ekonomi—secara  dramatis—di  seluruh  dunia  yang  mulai  terjadi  pada  tahun  1929.  Depresi  dimulai  dengan 

    peristiwa Selasa Hitam, yaitu peristiwa  jatuhnya bursa saham New York pada  tanggal 24 Oktober dan mencapai 

    puncak  terparahnya pada 29 Oktober 1929. Depresi  ini menghancurkan  ekonomi baik negara  industri maupun 

    negara  berkembang.  Volume  perdagangan  internasional  berkurang  drastis,  begitu  pula  dengan  pendapatan 

    perseorangan,  pendapatan  pajak,  harga,  dan  keuntungan  (Sumber:  Wikipedia.  Depresi   Besar .  diakses  dari 

    www.wikipdedia.com 17 April 2016:23.45 WIB). 

    https://id.wikipedia.org/wiki/1929https://id.wikipedia.org/wiki/Runtuhnya_Wall_Street_1929https://id.wikipedia.org/wiki/Runtuhnya_Wall_Street_1929https://id.wikipedia.org/wiki/Runtuhnya_Wall_Street_1929https://id.wikipedia.org/wiki/24_Oktoberhttps://id.wikipedia.org/wiki/24_Oktoberhttps://id.wikipedia.org/wiki/24_Oktoberhttps://id.wikipedia.org/wiki/29_Oktoberhttps://id.wikipedia.org/wiki/29_Oktoberhttps://id.wikipedia.org/wiki/29_Oktoberhttps://id.wikipedia.org/wiki/1929https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasionalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasionalhttps://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasionalhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendapatan_pajak&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendapatan_pajak&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendapatan_pajak&action=edit&redlink=1http://www.wikipdedia.com/http://www.wikipdedia.com/https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pendapatan_pajak&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasionalhttps://id.wikipedia.org/wiki/1929https://id.wikipedia.org/wiki/29_Oktoberhttps://id.wikipedia.org/wiki/24_Oktoberhttps://id.wikipedia.org/wiki/Runtuhnya_Wall_Street_1929https://id.wikipedia.org/wiki/1929

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    10/15

     

    mengakibatkan kesengsaraan luar biasa di Malaya (akibat karet dan timah tak dapat

    dijual).

    4.   Revolusi Indonesia tahun 1926  2,  memberikan arah yang tertentu dalam

    nasionalisme Malaya, ialah propaganda yang berbunyi: “Malaya adalah bagian dari

    Indonesia!” (Lebih-lebih setelah kemerdekaan Indonesia tahun 1945). Bangsa

    Malaya dan bangsa Indonesia adalah satu bangsa! Perasaan ini timbul sebagai akibat

    dari masuknya pelarian-pelarian politik revolusi Indonesia tahun 1926 ke mlaya,

    yang kemudian bersembunyi dan bekerja disana sambil menanamkan nasionalisme

    diantara rakyat Malaya. 

     Nasionalisme Malaya belum sepenuhnya menjadi kebulatan tekad yang sungguh-

    sungguh. Sebagian dari rakyat ingin melihat Malaya masuk Indonesia, dan sebagian lagi yang

    lain ingin melihat Mlaya sebagai sebuah negara yang merdeka. Rintangan yang terbesar bagi

    nasionalisme Malaya adalah susunan masyarakatnya yang masih  feodal  dan terpecah-belah 

    dalam beberapa kerajaan (ada 9 kerajaan). Raja-raja ingin lepas dari Inggris, tetapi takut , kalau-

    kalau nasionalisme Malaya akan menciptakan suatu Malaya yang tidak akan memberi tempat

    bagi seorang raja. Disamping itu masih ada golongan Tionghoa (Jumlah Tionghoa dan Malaya

    adalah sama) yang kuat sekali dan menguasai aspek ekonomi Malaya, hingga berarti dengaan

    kata lain demokrasi di Malaya berarti memberikan kesempatan kembali supremasi Tionghoa.

    Selain itu perlu diingat juga terdapat bangsa India yang banyak sekali jumlahnya sebagai pekerja

    di kebun-kebun karet nilik Inggris. Mereka lebih mementingkan India dari pada Malaya. Maka

    dari itu nasionalisme awalnya adalah sesuatu yang sulit di daratan Malaya.

    2 Catatan: Perasaan ingin memasukkan Malaya dalam Indonesia ini disebabkan oleh: 

    1. Anggapan

     persamaan

     bahwa

     bangsa

     Malaya

     adalah

     bangsa

     Indonesia;

     

    2. Republik Malaya  jika  lepas dari  Indonesia berarti akan terjadi  lagi supremasi Tionghoa atas Malaya. 

    Bangsa Malaya merupakan  golongan minoriteit  didalam  negaranya  sendiri,  tetapi  jika Malaya masuk 

    Indonesia, maka mereka bersama bangsa Indonesia akan menjadi majoriteit terhadap bangsa Tionghoa. 

    Kemudian  Inggris mengetahui hal  ini. Untuk menghilangkan keinginan bangsa Malaya untuk masuk ke 

    Indonesia, maka Inggris akan memasukkan Kalimantan Utara (Sabah‐Sarawak) dalam Malaya. Dengan ini 

    bangsa Malaya dan bangsa Kalimantan Utara akan tetap menjadi majoriteit terhadap bangsa Tionghoa 

    dan Malaya tidak perlu masuk ke  Indonesia (Sumber: Soebantardjo. 1961. Sari  Sedjarah Djilid   I:  Asia‐

     Australia. Yogyakarta: Penerbit Bopkri. Hal. 92). 

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    11/15

     

    B.III. Awal Nasionalisme di Daratan Malaya Sebelum 1946

    Tahap ini merupakan tahap awal gerakan perjuangan politik yang mengubah landscape

     budaya politik Melayu yang selama ini berbasis pada konsep daulat yaitu taat setia kepada raja

    atau pemerintah secara penuh. Pelopor golongan ini banyak mendapat pendidikan dari aliran

    Melayu seperti dari Maktab Perguruan Sultan Idris (MPSI) tokoh yang terlibat antara lain ialah

    Ibrahim Yaakob dan Ishak Hj. Mohammad yang telah menggunakan pendudukan Jepang sebagai

    dasar perjuangan mereka untuk mendapatkan tempat dalam kegiatan nasionalisme itu.

    Pergerakan atau pergeseran budaya politik Melayu pada zaman kolonial ini dimulai dengan

    kebangkitan nasionalisme yang timbul sebagai satu bentuk respon untuk melahirkan rasa tidak

     puas terhadap pemerintahan Inggris di Tanah Melayu. Kesadaran ini diperkuat lagi ketika ada di

    kalangan orang Melayu yang menerima pendidikan agama di Timur Tengah dan pendidikan

    sekuler di INSTITUT pendidikan tinggi di luar negeri yang pulang ke Tanah Melayu.

    Mereka kemudian tampil ke depan untuk memberikan kontribusi ide kepada masyarakat

    dan kebanyakan mereka menjadi orang penting dalam menggerakkan beberapa gerakan dan

    organisasi politik. Gerakan politik mereka ini digolongkan sebagai nasionalisme haluan kiri yang

    dipelopori oleh Kesatuan Melayu Muda (KMM), dilanjutkan oleh Partai Kebangsaan Melayu

    Malaya (PKMM) dan badan afiliasinya seperti Angkatan Pemuda Insaf (API), Angkatan Wanita

    Sedar (AWAS) dan Barisan Tani Malaya (BATAS). Kesatuan Melayu Muda (KMM) merupakan

    wadah sosial-politik pertama yang muncul di Tanah Melayu sebelum Perang dunia II.

      Keberadaan KMM adalah rentetan dari perjuangan Ikatan Pemuda Pelajar yang didirikan

     pada tahun 1929 oleh Ibrahim Yakub di Maktab Perguruan Sultan Idris, Tanjung Malim, Perak.

    KMM didirikan untuk mendapatkan kemerdekaan untuk Tanah Melayu dengan ide untuk

     bergabung dengan Indonesia dalam membentuk Melayu Raya atau Indonesia Raya. Pada

    dasarnya, gagasan Melayu Raya itu berpusat pada suatu konsep sesuatu bangsa itu ditentukan

    oleh kesamaan budaya serta keterunan. Ide ini menunjukkan Tanah Melayu serta kepulauanIndonesia merupakan satu rumpun dan keturunan yang sama yaitu Melayu yang dipisahkan oleh

    kolonial barat yaitu Inggris dan Belanda. Melayu Raya merupakan suatu rencana pembentukan

    sebuah negara-bangsa Melayu yang mencakup seluruh wilayah Semenanjung Tanah Melayu dan

    Kepulaun Indonesia KMM dipimpin oleh Ibrahim Yaacob dan Ishak Hj. Muhammad (Pak Sako).

    Tapi KMM hanya dapat bertahan beberapa bulan saja karena pemimpinnya ditangkap oleh

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    12/15

     

    Jepang maka KMM dibubarkan.

    Setelah KMM dibubarkan, pada 17 Oktober 1945, PKMM didirikan di Ipoh, Perak.

    Beberapa orang bekas anggota PKM turut menjadi anggota PKMM bersama dengan tokoh-

    tokoh KMM. Antara mereka yang terlibat dalam pembentukan PKMM adalah  Mokhtaruddin

     Lasso,  Dr. Burhanuddin Al-Helmy,  Ahmad Boestaman  dan Khatijah Ali. Tujuan pembentukan

    PKMM ialah mempersatukan bangsa Melayu, menaikan semangat kebangsaan di kalangan

     bangsa Melayu dan bertujuan untuk menyatukan Malaya dalam keluarga besar yaitu Republik

    Indonesia Raya atau Melayu Raya. Meskipun PKMM ini berhaluan kiri, namun PKMM juga

    memainkan peran menentang Malayan Union dengan membentuk PUTERA.

    Konsep Melayu Raya ini telah meresap ke dalam budaya politik Melayu yang bersedia

    untuk mendirikan sebuah republik. Golongan ini dipelopori oleh golongan radikal yang

    menyatakan konsep ini dibangun hasil dari latar belakang masyarakat Melayu yang memiliki

    kesamaan kebudayaan serta rumpun bangsa Melayu. Ini seperti yang dinyatakan oleh konsep

    Melayu di atas. Tapi usaha golongan ini untuk mendirikan Melayu Raya gagal, walau bagaimana

     pun, golongan ini tetap dianggap sebagai pelopor dalam memperkenalkan semangat

    nasionalisme Melayu kepada orang Melayu di Tanah Melayu. Dengan kelahiran golongan

    radikal seperti  Ibrahim Yaakob,  Ahmad Boestaman  dan  Dr. Burhanuddin Al-Helmy  ia telah

    membuka ruang lingkup masyarakat Melayu untuk mengubah budaya politik Melayu. Golongan

    ini yang dianggap radikal akhirnya dicap sebagai sosialis dan berhaluan kiri (Zain, dkk.,

    2011:203-205).

    B.IV. Nasionalisme di Daratan Malaya 1946 Hingga Era Kemerdekaan

    Pada tahap ini perkembangan nasionalisme dalam budaya politik Melayu semakin

    meningkat ketika tindakan Inggris untuk mendirikan gagasan Malayan Union pada 10 Oktober

    1945. Untuk pertama kalinya, semua pemimpin gerakan nasionalisme Melayu telah

    mengenyampingkan sengketa dan perbedaan ideologi masing-masing untuk bersatu menentang

    Malayan Union. Dari Rentetan itu seorang bangsawan dari Johor yaitu Dato 'Onn Jaafar telah

    mendirikan UMNO pada 1946. Skenario ini telah membawa evolusi baru dalam budaya politik

    Melayu. UMNO didirikan pada 11 Mei 1946 hasil dari satu kongres se-Malaya yang diadakan di

    Kuala Lumpur dengan disertai oleh 41 asosiasi Melayu termaksud wataniah. Usaha melegalkan

    serikat Malaya mengambarkan semangat cinta dan sayang kepada Malaya tersemat di hati orang

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    13/15

     

    Melayu ketika itu.

    Melalui isu nasional yang terkait dengan hak supremasi dan kedaulatan raja-raja Melayu

    maka perjuangan U.M.N.O mendapat dukungan total dari orang Melayu. Keberadaan UMNO ini

    telah mempersatukan seluruh asosiasi dan serikat Melayu di Tanah Melayu di bawah satu

     payung. Dengan terbentuknya U.M.N.O dimulailah perjuangan nasionalisme yang berhaluan

    kanan, pertama untuk menolak gagasan Malayan Union dan kedua untuk menuntut kemerdekaan

    dari penjajah dan sekaligus mengubah sosio budaya politik Melayu. U.M.N.O lahir dari

    kesadaran kesatuan dalam diri orang Melayu bahwa untung nasib bangsa Melayu terletak di atas

    semangat persatuan politik nasional untuk bersama-sama berjuang di bawah slogan 'Hidup

    Melayu' untuk mempertahankan hak dan kepentingan bangsa yang terancam akibat gagasan

    Malayan Union. Ini dapat diselami dari pidatonya Dato'Onn Jaafar sebagai ketua kongres yang

    diadakan di Kelab Sultan Sulaiman pada 1 Maret 1946 yang menyatakan bahwa:

    "... Sebagaimana yang berkumpul disini dan atas kemauan dan tekad dan keputusan hari ini akan

    membinakan situs-situs bangunan yang akan memproduksi dan menegaskan cita-cita bangsa kita yang

    telah lama didiami itu yaitu persatuan di antara kita sendiri ... Adapun maksud dan tujuan itu adalah

    keyakinan di hati kita bahwa nasib bangsa kita itu hanyalah dapat diperkenalkan dengan kesatuan hati di

    antara kita juga dan kesatuan nasional kita itu hanyalah akan dapat dipeliharakan dengan takhyul yang

    lebih besar dan lebih tinggi dari bangsa itu sekalian ... " 

     Nasionalisme dalam perjuangan U.M.N.O menjadi titik tolak perubahan sistem politik

    Melayu. Ini karena U.M.N.O yang menjadi 'tulang belakang' dalam membawa kemerdekaan

    Tanah Melayu telah mengubah sistem politik di Tanah Melayu ketika itu. Bila Tanah Melayu

    mencapai kemerdekaan dari Inggris pada 31 Agustus 1957 maka Konstitusi Tanah Melayu 1957

    dapat diwujudkan. Dalam konstitusi tersebut, Dewan Raja-Raja diwujudkan dan cara melantik

    Kepala Negara yang dikenal sebagai Yang Di-Pertuan Agong yang dipilih setiap 5 tahun sekali

    dari kalangan 9 raja-raja Melayu.

    Ini menunjukkan bahwa budaya politik Melayu masih mempertahankan sistem monarkitetapi disesuaikan dengan konsep monarki konstitusional. Dari segi budaya, raja masih

    ditempatkan diposisi tinggi dalam masyarakat Melayu sebagai Kepala Negara Federal. Peran dan

    fungsinya yang tercatat dalam konstitusi sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan

     budaya politik Melayu. Meskipun terjadi perubahan besar dalam sistem politik tetapi dalam

    konteks budaya politik Melayu posisi dan fungsi raja masih tetap (Zain, dkk., 2011:206-208).

    10 

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    14/15

     

    BAB III

    PENUTUP

    A.  Kesimpulan

    Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu:

    -   Nasionalisme adalah “suatu paham tentang rasa cinta sekelompok pada bangsa,

    bahasa dan daerah asal-usul mereka dengan cara dan upaya untuk menjaga

    kedaulatan bangsa dan negara yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat disuatu

    bangsa didaerah yang sama”.

    -  Daratan Malaya dijajah oleh Inggris secara resmi sejak tahun 1824. Yaitu dimulai

    dari penandatanganan suatu perjanjian antara Inggris dan Belanda (atau biasa dikenal

    dengan Traktat London atau Perjanjian Britania-Belanda 1824). 

    -  Faktor-faktor yang mempegaruhi nasionalisme di daratan Malaya ada empat

    faaktor yaitu antara lain:  Revolusi Nasional di Tiongkok, Kemerdekaan Mesir

    (1922), Perjuangan Nasionalisme India dan Revolusi Indonesia tahun 1926 . 

    -   Nasionalisme di daratn Malaya dibagi menjadi dua tahap yaitu sebelum tahun

    1946 dan sesduah tahun 1946 sampai merdeka.

    B.  Saran

    Adapun saran dari makalah ini yaitu: 

    Karena keterbatasan waktu dan kekruangan dalam bahan rujukan diharapkan

    kami kedepannya tau para pembaca sekalian dapat memperbaiki makalah ini lebih

    sempurna kedepannya sebagai bahan referensi kajain Asia Tenggara khususnya yang

    membahas maslah nasionalisme di daratan Malaya.

    11 

  • 8/18/2019 !!! Tugas Kelompok 05 Asia Tenggara !!! PDF

    15/15

     

    12 

    DAFTAR PUSTAKA

    Hall, D.G.E. 1988. Sejarah Asia Tenggara. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional. Penerjemah:

    Soewarsha, I.P. dan Penyunting: Mustopo, Habib M.

    Putra, Eko Adi. 2014. Sejarah Negara Malaysia dan Sistem Pemerintahannya. Diakses dari

    www. wartasejarah.blogspot.co.id. 17 April 2016: 23.30 WIB. 

    Riswanto. 2011.  Makalah Perjanjian Antara Belanda dan Inggris Mengenai Indonesia. 

    (Online). Diakses dari www.blogriswanto.blogspot.co.id . 17 April 2016: 23.30 WIB. 

    Soebantardjo. 1961. Sari Sedjarah Djilid I: Asia-Australia. Yogyakarta: Penerbit Bopkri.

    Sudharmono. 2015. Sejarah Asia Tenggara Modern: Dari Penjajahan ke Kemerdekan.

    Yogyakarta: Ombak.

    Susastro Adisusilo, J. R. 2009. “Nasionalisme-Demokrasi-Civil Society” dalam Jurnal  Historia

    Vitae, Vol. 23 No. 2 Oktober 2009. (Online). Yogyakarta: LP2M Universitas Sanata

    Dharma. Diakses dari www.usd.ac.id . 17 April 2016: 23.00 WIB. 

    Wikipedia. Nasionalisme. Diakses dari www.wikipedia.com 17 April 2016: 23.00 WIB.

    Zain, Mohd Faidz Mohd, Hamil, H.J. Jamaie, Yakoob, Mohd Rizal Mohd dan Razak, Mohamad Rodzi

    Abd. 2011. “Pengaruh Nasionalisme Melayu Mewarnai Budaya Politik Melayu dalam

    U.M.N.O (Influences of Malay Nationalism in Cultural Politic of U.M.N.O)” dalam  Jurnal

     Melayu Vol. 07 . Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia. Hal. 193-216. 

    http://www.blogriswanto.blogspot.co.id/http://www.usd.ac.id/http://www.wikipedia.com/http://www.wikipedia.com/http://www.usd.ac.id/http://www.blogriswanto.blogspot.co.id/