( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa...

107
ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DA.N SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung - Jawa Barat) BAHRULULUM JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNl:S FAKULTAS SAINS DAN TEKN()LOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 1426 H/2005 M

Transcript of ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa...

Page 1: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DA.N SIKAP

MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK

( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung - Jawa Barat)

BAHRULULUM

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNl:S

FAKULTAS SAINS DAN TEKN()LOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

1426 H/2005 M

Page 2: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARlDHI PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK

(Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung, fawa-Barat)

Oleh: BAHRULULUM

100092020256

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian Pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIFfilDAYATULLAH JAKARTA

2005 M / 1426 H

Page 3: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI
Page 4: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKUL T AS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:

Nama : Bahrul Ulum

NIM : 100092020256

: Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis Program studi

Judul Skripsi : Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan

Sikap Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik

(Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung- Jawa Barat).

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Jakarta.

Jakarta, Juli 2005

Menyetujui

Dosen pembimbing

Pembimbing I

k. lliilim~M.Si NIP. 080 123 737

Mengetahui

Pe~·· bingll . e (

I Ir. Juna1di, M.Si

Ketua Jurusan

I ~

Ir. M~~in, MM NIP. 150 317 958

Page 5: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

PERNYATAAN

DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI BENAR-BENAR HASIL

KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI

ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TING!GI ATAU LEMBAGA

MANAPUN.

Jakarta, Juli 2005

BAHRULULUM 100092020256

Page 6: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ala.min, segala puji serta syukur kepada Allah SWT,

atas segala rahmat dan hidayalmya yang telah dilimpahkan-Nya. Tak lupa shalawat

serta salam atas junjungan Nabi besar yang sekaligus kekasih Allah, Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta para pengikut sunnahnya.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pertanian di

Fakultas Sa.ins dan Teknologi. Dengan segala kerendahan hati bahwa skripsi ini tidak

akan selesai secara maksimal tanpa bantuan dari berhagai pihak. Untulc itu

perkenankanlah penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang sedalam­

dalamnya kepada orang-orang yang selama ini iknt membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini:

1. Ayahanda dan Ibunda yang selalu membedkan kasih sayang serta do'a yang tak

pernah putus untuk keberhasilan anaknya yang tercinta.

2. Bapak Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Syarif Hidayatullal1 Jakarta.

3. Bapak Ir. Mudatsir Najanmddin, MM selaku tim penguji I dalam sidang skripsi.

4. Ir. Rahmi Purnomowati, M.Si. Selaku pembimbing I. dan Ir. Junaidi, M.Si.

Selaku pembimbing II. yang selanm ini telah telah memberi Ilmu dan Pengalaman

dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini.

5. Bapak KH. Fuad Afandi selaku pimpinan Pondok Pesantren Al-ittifaq yang telal1

memberikan izin kepada penulis tmtuk melakukan penelitian.

Page 7: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

6. Para stafnya yang diantaranya yaitu: Pak Apep Saefuddin, Pak Ahinad Syahid,

Pak Dandan, Mas Ta'lif, Ganjar serta para santrinya yang tidak bisa disebutkan

satu persatu dalam membantu mengumpulkan data-data.

7. Pak Ahinad Tj, Bu Rizki, dan lainya yang selama ini telah mernbed berbagai

macan1 saran dan masukan yang positif demi tercapainya hasil skripsi yang bagus

dan rnaksimal.

8. Kakak-kakak dan Adik-adikku yang tercinta K' Nur Hasanah, K'Siti Aisyah,

Alrnmd Dahlan, Fahruddin, dan Amin Sutrisno yang telah membedkan dukungan

dan rnotivasi, baik moril maupun materiil.

9. For All My Best Friend Acak, Ferry, Lucky, Angga, Ronggo, Naufal, Unul,

Fitriyanti, Fatimah, Citra, Dani, Gunawan W, Syahril hidayat, Sadad, Fajar,

Bagus, Yusuf, Roni dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima

kasih atas partisipasinya dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Special thank for Y- Hrp makasih banyalc atas dukungan clan Do'anya selama ini.

11. Keluarga Besar KKN Agdbisnis 2003 serta anak-anak Agribisnis secara urnum

baik Agdbisnis A maupun B Angkatan 2000 yang tidak bisa disebutkan satu­

persatu makasih banyak atas dukunganya.

Jalcarta, Juli 2005

Penulis

Page 8: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

RINGKASAN

BAHRUL ULUM, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi dan Sikap Masyarakat terhadap Penggunaan Pupuk Organik (Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung, Jawa-Barat). di bawah bimbingan RAHMI lt>URNOMOWATI dan JUNAIDI.

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan balm, penyedia lapangan kerja, pencipta nilai tambah (PDB), serta salah satu penghasil devisa terbesar negara maka berdasarkan ha! tersebut, pemerintah selayaknya memperhatikan sektor ini dengan mernberikan bantuan modal kepada petani kecil agar para petani lebih giat dalam memanfaatkan lahan pertanianya secara optimal.

Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu altematif dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pemkonomian bangsa yang semakin terpurnk. Pembangunan pada sektor ini perlu dilakukan seiring dengan arus globalisasi ekonomi yang membawa perubal1an besar pada minat konsumen terhadap produk-produk pertanian. Untuk memenuhi kualitas dan knantitas yang dikehendaki pasaran dunia, maka para petani diharapkan dapat menerapkan teknik budidaya dan pengelolaan tanaman yang serba berkembang sehingga rnendapatkan hasil yang optimal dengan memberikan pupuk organik. Pemberian pupuk tersebut dimaksudkan dapat menan1bah unsur- unsur atau zat makanan yang diperlukan tanah sehingga terjadi konservasi tanah yang bagus dan baik, memeHhara dan memperbaiki kesuburan tanah, serta dapat menyumbangkan bahan makanan kepada tanaman terse but.

Adapun tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang : Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik, proses pendeskripsian keputusan konsumen terhadap pembelian pupuk organik, dan mengetahui sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik. Untuk menjawab persolan di atas maka peneliti melalcukan penelitian di Kampung Ciburial Desa Alam Endah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pertimbangm1 bahwa di kampung tersebut melakukan berbagai macam kegiatm1 yang berkaitan dengan agribisnis yang sekaligus telah dijadikan pusat percontohan oleh pemerintah sejak tahun 1997.

Data ymig digunakan yaitu data primer dm1 data sekunder yang diolah dengan melakukan mialisa Statistik atau pengujimi statistik data dengmi terlebih dahulu 111emberikm1 kode (coding) terhadap data yang diperoleh dengan maksud menyeraganlkmi data dengan melakukm1 persentase terhadap data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi. Sedangkan untuk pertanyam1 faktor -faktor yang mempengaruhinya, peneliti menggunakm1 mialisis komponen utama ( principal compo111~nt analysis) yang diolah

Page 9: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

dengan bantuan program statistical package for social sciences (SPSS) release 12,0 dengan menggunakan metode analisis multivariat (multivariate analysis) yang berusaha menjelaskan ragam peubah melalui beberapa kombinasi linier dari variabel­variabel asalnya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pupuk organik terdapat empat belas variabel asal yang akan dijadikan bahan pembahasan dengan menggunal(an metode analisis faktor dan memakai alat SPSS release 12,0 untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, terdapat empat belas variabel asal, yaitu: umur (Xl ), tingkat pendidikan (X2), motivasi pembelian (X3), mengikuti pelatihan (X4), kepemilikan lahan (XS), pendapatan (X6), tempat pembelian (X7), informasi (XS), mudah didapat (X9), harga (XlO), luas lahan (Xl 1), penyuluhan pettanian (Xl2), kualitas pupuk (Xl3), dan manfaat pupuk (Xl4). Berdasarkan keempat belas variabel asal hanya tiga belas variabel yang terdapat pada anti-image correlation (matrik a) yang memenuhi nilai MSA (measures of sampling adequacy) lebih besar dari 0,5. karena satu variabel sisanya yaitu: harga memilild MSA di bawah 0,5 sehingga tidak dapat di prediksi.

Dari seluruh variabel yang diamati bahwa variabel-variabel yang layak dijadikan sebagai variabel utama dan dipertimbangkan petani adalah: motivasi pembelian, kualitas pupuk, informasi, pendapatan, tingkat pendidikan, tempat pembelian, manfaat pupuk, kepemilikan lahan, dan luas lahat!. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa kesembilan variabel tersebnt merupakan komponen utama yang sangat mempengaruhi terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik.

Berdasarkan basil penelitian, terdapat empat komponen utatna yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan pupuk, komponen utatna pertama terdiri dari motivasi pembelian pupuk dan luas lahan, komponen utama kedua terdiri dari pendapatan dan kualitas pupuk orgatrik, komponen utama ketiga terdiri dari tingkat pendidikan, kepernilikan lahan, tempat pembelian pupuk, dan manfaat pupuk, komponen utama keempat terdiri dari informasi.

Sedangkan proses keputusan konsumen dalam pembelian pupuk organik dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tesebnt. Dalam menggunakan pupuk organik para petani barns mengetahui keunggulan dari pupuk tersebut dan untuk mengetahui keunggulan tersebut petani harus rnelalui Lima ( 5) tahap yaitu: Pengenalan kebutultan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan, dan perilaku pasca pernbelian.

Berdasarkan basil dan pembahasan bahwa persepsi dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik relatif bagus. Persepsi masyarakat tersebut dipengaruhi oleh motivasi masyarakat terhadap pembelian pupuk organik. Pembelian pupuk tersebut dipengaruhi oleh kualitas, hru·ga, kemudahan memperoleh pupuk, dan budaya. Selain itu tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyulultan, dan respon masyarakat terhadap pupuk organik dapat mempengaruhi pula terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalan1 rnenggunakan pupuk tersebut.

Page 10: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

DAFTARISI

Halaman Judul .................................................................................. .i Kata Pengantar ......................................................................................................... ii Daftar Isi .................................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... viii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2. Pernmusan Masalah .............................................................................. 3

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Persepsi ................................................................................................. 5

2.1.1. PengertianPersepsi .................................................................... 5

2.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ............................. 6

2.2. Sikap ....................................................................................................... 6

2.3. Pupuk Organik ....................................................................................... 7

2.4. Perilaku Konsumen ............................................................................. 11

2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian .......................................... 16

2.6. Sistem Manajemen ............................................................................... 20

2.7. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 21

BAB III. METODE PENELITIAN

3 .1. Lokasi Penelitian ................................................................................. 24

3.2. Data dan Analisis Data ........................................................................ 24

Page 11: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

3.2.1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 24

3.2.2. Populasi dan Sampel ................................................................... 26

3.2.3. Teknik Analisis Data .................................................................. 27

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH

4.1. Letak Geografis ................................................................................... 32

4.2. Agribisnis Sayuran dan Buab-buahan ................................................. 33

4.3. Sarana Produksi Pertanian .................................................................... 34

4.4. Tranportasi/Kendaraan ......................................................................... 36

4.5. Kegiatan Pascapanen ............................................................................ 37

4.6. Pemasaran ............................................................................................ 39

4. 7. Karakteristik Responden ..................................................................... .41

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk .................... .44

5.1.1. Analisis Komponen Utama ........................................................ 52

5.1.1.1. Komponenpertama ....................................................... 54

5.1.1.2. Komponen kedua ........................................................... 54

5.1.1.3. Komponenketiga ........................................................... 55

5.1.1.4. Komponen keempat ....................................................... 57

5.2. Proses Keputusan Pembelian Pupuk Organik ...................................... 58

5.2.1. Pengenalan Kebutuhan ................................................................ 58

5 .2.2. Pencarian Infonnasi .................................................................... 59

5.2.3. Evaluasi Altematif ...................................................................... 60

5.2.4. Keputusan Pembelian .................................................................. 61

5.2.5. Perilaku Pasca Pembelian ........................................................... 63

5.3. Persepsi dan sikap Masyarakat Terhadap Pupuk Organik ................... 65

Page 12: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 70

6.2. Saran ..................................................................................................... 71

DAFTARPUSTAKA .............................................................................................. 72

LAMPIRAN ............................................................................................................. 7 4

Page 13: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 : Jenis Komoditi dan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian .............. 34

Tabel 2 : Jumlah Obat-obatan Alami yang Diproduksi .................................. 35

Tabel 3 : F asilitas T ransportasi . .. . . . . ... . . .. .. . .. . . .. ... . . . . .. . . .. .. . . . . . . . . . .. . .. . . . . .. . .. . .. . . . . . . . 3 6

Tabel 4 : Tingkat Penjualan Rata-rata Sayuran/hari ke Supen:narket Jakarta Tahun 2004 ......................................................................... 38

Tabel 5 : Karakteristik Responden ................................................................. 43

Tabel 6 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organilc Berdasarkan Anti-image Correlation (1).......................................... 45

Tabel 7 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Anti-image Correlation (2) ................ 46

Tabel 8 : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organik Berdasarkan Nilai Communality...................................................... 4 7

Tabel 9 : Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Component Matrix............................. 51

Tabel 10: Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Rotated Component Matrix .............. 52

Tabel 11: Korelasi Variabel Asal dengan Komponen Utama ......................... 53

Tabel 12: Manfaat Konsumen dalam Membeli Pupuk Organik ..................... 59

Tabel 13: Sumber Informasi ............................................................................ 60

Tabel 14: Alternatif Pupuk Organik yang Dipakai ......................................... 61

Tabel 15: Pihak yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Org;anik ............... 61

Tabel 16: Tempat Pembelian Pupuk Organik ................................................. 62

Tabel 17: Jumlah Jenis Pupuk Organik ........................................................... 63

Tabel 18: Tanggapan Masyarakat ................................................................... 63

Tabel 19: Tahap-taliap Proses Keputusan Pembelian ..................................... 64

Tabel 20: Motivasi Awal Pembelian Pupuk Organik ..................................... 65

Tabel 21: Jarak Pembelian Pupuk ................................................................... 66

Tabel 22: Tanggapan Masyarakat ................................................................... 67

Page 14: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

Tabel 23: Tingkat Konsultasi ................................... ....................................... 68

Tabel 24: Materi yang Diberikan Penyuluh .................................................... 68

Tabel 25: Tanggapan Petani Terhadap Penyuluh ............................................ 69

Page 15: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I : Model Tradisional Proses Adopsi/Pembelian ................................. 15

Gambar 2 : Kerangka Pemikiran Konseptual .................................................... 22

Gambar 3 : Pola Saluran Pemasaran Sayuran dan Buah di Pesantren Al-Ittifaq . . .. .. . . .. . . . . . . . ... .. . ... . .. . .. . ... . . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . .. . .. . .. . .. . .. . . . . .. . 40

Page 16: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

DAFTARLAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Daftar Kuesioner yang disebarkan ke Masyarakat .......................... 74

Larnpiran 2 : Hasil Perhittmgan Melalui Statistical Package for Sosial Science (SPSS) Release 12,0 .......................................................... 78

Larnpiran 3 : Susunan dan Kadar Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Kandang .... 83

Lampiran 4 : Dokumentasi Tentang Produk Pupuk Organik ................................ 84

Larnpiran 5 : Matrik Rencana dan Waktu Penelitian ............................................ 89

Lampiran 6 : Peta Karnpuug Ciburial, Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Jawa- Barat .................................................................. ..... 90

Page 17: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

1.1. Latar Belakang

RABI

PENDAHULUAN

Bagi segenap warga Indonesia, tanah yang dikaruniakan Tuhan Yang Maha

Pengasih dan Penyayang merupakan tanah yang sul:mr yang dapat ditanami berbagai

macam tanaman dan di dalamnya terdapat berbagai macam sumber daya alam yang

dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sumber kekayaan alam Indonesia harus

diusal1akan dengan sebaik-bailmya, dengan melakukan ekstraktif yang sesuai atau

seimbang dengan kondisi tanah dan lingkungannya. Dengan demikian produksi dapat

terus ditingkatkan, kesejahteraa11 rakyat dapat terjan1in tanpa menimbulkan gangguan

dan kerusakan.

Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian

di Indonesia. Sebagai negara agraris, bidang pertanian merupakan urat nadi dalam

setiap kegiatan perekonomian, karena perannya yang sangat dominan dalam beberapa

aspek strategis pembangunan seperti: pemasok bahan baku, penyedia lapangan kerja,

pencipta nilai tambah (PDB), dan sektor pertanian merupakan salah satu penghasil

devisa bagi negara. Tampilnya sektor pertanian ini diharapkan menjadi salah satu

altematif dalam mengatasi persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perekonomian

bangsa yang semakin terpuruk.

Pembangunan pada sektor pertanian perlu dilalmkan seiring dengan arus

globalisasi ekonomi yang membawa perubahan besar pada minat konsumen terhadap

Page 18: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

2

produk-produk pertanian. Ditinjau dari segi ekonomi, baik usaha di bidang pertanian

maupun di pertambakan dan pertan1bangan akan banyak mendatangkan

kesejahteraan, baik untuk negara dalam melanjutkan pembangunan maupun untuk

rakyat demi peningkatan kesejahteraan hidupnya.

Untuk memenuhi kualitas dan kuantitas yang dikehendaki pasaran dunia,

maka para petani harus menerapkan teknik budidaya dan pengelolaan tanaman yang

serba berkembang sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu, tanaman

harus diberi pupuk organik agar dengan pemberian pupuk tersebut diharapkan

kualitas produk yang dikehendaki dapat te1jamin, kuantitas maupun total produksi

yang diperlukan oleh industri yang membutuhkan dapat terpenuhi dan bisa diterima

di berbagai negara di dunia.

Pemberian pupuk organik pada tanah dapat menambah unsur- 1msur atau zat

makanan yang diperlukan tanah sehingga terjadi konservasi tanah baik secara

langsung maupun tidak langsung, memperbaiki struktur tanah, memperbaiki sifat­

sifat tanah, porositas tanah, daya menahan air dan kation .. Jcation tanah. Dengan

demikian, pemupukan pada umumnya be1tujuan untuk memelihara atau memperbaiki

kesuburan tanah.yang sekaligus menyunlbangkan bahan makanan kepada tanaman

yang tumbuh di tanall tersebut.

Page 19: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

3

1.2. Perumusan Masalah

Penggunaan pupuk organik dalam pertanian dipandang perlu untuk

meningkatkan kualitas produk dan kuantitas hasil produksi. Dari pennasalahan di atas

perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam melakukan

pembelian pupuk organik, proses keputusan pembelian oleh konsumen/masyarakat

petani dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik. Sebagaimana

perumusan masalah yang disusun oleh penulis maka dapat simpulkan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap

penggunaan pupuk organik?

2. Bagaimana proses keputusan masyarakat dalam menentukan pemakaian pupuk

organik?

3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas maka dapat dirumuskan

bahwa tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perseps1 masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik.

2. Mendeskripsikan proses keputusan konsurnen terhadap pembelian pupuk

organik.

3. Mengetahui sikap masyarakat terhadap peng&'lll1aan prnpuk organik.

Page 20: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

4

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang

membutuhkan:

1. Sebagai syarat mendapatkan gelar kesarj anaan.

2. Sebagai perluasan pengetahuan peneliti mengenahi persepsi dikalangan

masyarakat dalam menggunakan pupuk organik.

3. Sebagai salah satu media infonnasi tentang keistimewaan pupuk organik.

4. Sebagai media infonnasi bagi pihak-pihak atau instansi-instansi yang terkait

dengan pengembangan pertanian.

Page 21: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

2.1. Persepsi

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.1. Pengertian Persepsi

Menurut Kotler (2000:234) persepsi adalah proses yang digunakan oleh

seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan­

masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi

tidak hanya bergantung pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan

sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Kata kunci dalam defrnisi persepsi

adalah individu, orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas obyek yang sama

karena tiga proses persepsi yaitu: perhatian selektif, distorsi selektif, dan ingatan

selektif.

Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan atau mengelompokkan,

memfokuskan obyek-obyek (Sarwono, 1991:39). Akan tetapi pada hakekatnya

persepsi adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami

informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, panclangan, penerimaan, clan

penghayatan perasaan. Apa yang dihayati akan terpengaruhi oleh pengalaman yang

telah terbentuk clari pengetahuan masa lalu, sehingga persepsi bukan sekedar

perekaan positif dari stimulus yang mengenai alat indra.

Dari penclapat beberapa ahli di atas dapat ditarik ke:;impulan bahwa persepsi

merupakan proses psikologis, proses pemberian arti terhadap yang diamati atau

Page 22: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

6

dilihat dengan menggunakan alat-a!at indra penglihat, pendengar, peraba, dan

penciunl, kemudian dimasukkan dan diproses dalam otak. Sehingga individu dapat

mengenali obyek-obyek dan fakta-fakta obyektif tentang suatu obyek atau benda.

Dalam penelitian ini, persepsi masyarakat diartikan sebagai suatu proses pemberian

arti terhadap proses penggunaan pupuk organik dalam pertanian.

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengarnhi Persepsi

Persepsi seseorang terhadap suatu obyek tidak berdiri sendiri. Akan tetapi

dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar

dirinya. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda s1ekalipun terhadap obyek

yang sama. Menurut Singgih (1993:68) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

adalah : motif, kesediaan dan harapan, intensitas rangsang, kontras, dan pengulangan.

Menurut Slameto (1995:84) perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri dengan

adanya perbedaan-perbedaan individu, perbedaan dalam b1~rkepribadian, perbedaan

dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. Sementara menmut Irwanto dalam

Singgih, (1993:72) mengemukakan beberapa faktor yang mempengarnhinya yaitu :

perhatian yang selektif, ciri-ciri rangsang, nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan

pengalaman terdahulu.

2.2. Sikap

Menurut Peter dan Olson (1999:256) sikap adalah evaluasi, perasaan

emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak

Page 23: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

7

menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan.

Sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik adalah kecenderungan

masyarakat Ciburial dalam bertindak, berprestasi, berpikir, dan merasa dalam

menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai dalam memilih dan memakai pupuk

terse but.

Engel (1994:59) mendefinisikan sikap sebagai keseluruhan evaluasi yang

dilakukan konsumen. Intensitas, dukungan dan kepercayaan adalah sifat penting dari

sikap. Sikap menempatkan konsumen dalam kerangka pemikiran menyukai atau tidak

menyukai suatu objek, bergerak mendekati atau menjauhi objek tersebut. Sikap

mengarahkan konsumen berperilaku konsisten terhadap objek yang serupa.

Sikap merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu

terhadap objek sikap. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi, sikap bukan

sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apaka.h orang harus pro atau

kontra terhadap sesuatu. Sikap relatif menetap serta mengandung aspek evaluatif dan

sikap itu sendiri timbul dari pengalaman, tidak dibawa sejak lahir akan tetapi

merupakan hasil belajar.

2.3. Pupuk Organik

Menurut Soeroto (1990:32) bahwa peranan pupuk diakui sangat penting

dalam usaha peningkatan produksi pertanian. Hal ini didorong pula oleh

digunakannya varietas-varietas unggul yang mempunyai respon tinggi terhadap

pemupukan, lahan-lahan pertanian yang umumnya rendah (menurun) akan meningkat

Page 24: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

8

kesuburannya setelah diberi pupuk, baik organik maupun anorganik. Dalam hal ini

peneliti lebih mengfokuskan pada penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan

produksi pertanian. seperti: pangan, hortikultura, perkebunan tidak terlepas daii

peranan pupuk sebagai bahan penyubur tanah.

Sejalai1 dengan usaha menemukan cara-cai·a untuk meningkatkan kesuburan

tanah tersebut, pemupukan yang merupakan salah satu unsur Panca Usaha Pertanian

(pembibitan, pemupukan, penanaman, pemanenan, dan pasca panen) menjadi jalan

keluar bagi para petani yang telah menganggap pupuk dan pemupukan sebagai suatu

hal yang tidak terpisahkan dalam kegiatan usaha tani (Jhoehana, 1986:23).

Dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk yang dirasa belum

maksimal maim petani harus meningkatkan penggunaan pupuk tersebut sehingga

tercapai hasil yang optimal, karena salah satu faktor yang membatasi produksi

tanan1an adalah unsur hara dan pupuk dapat digunakai1 untuk mencapai

keseimbangan hara untuk keperluan pertumbuhan tanaman sehingga dicapai produksi

yang optimal (Soeminto, 1983 :26).

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sampah (limbah) atau sisa

tumbuh-tumbuhan atau hewan. Apapun bahan penyusurnya pupuk organik itu

merupakan pupuk yang paling tua yang telah digunakan oleh pai·a petani. Menurut

Jhoehana (1986:43) para petani sudah seharusnya menaruh perhatian terhadap

penggunaan pupuk yang bernilai tinggi ini dan tidak mengabaikanya begitu saja.

Sebab setiap kali panen sejumlah unsur hara daii dalam tai1ah terangkut oleh

tanaman. Apabila unsur hara tersebut tidak dikembalikan ke dalain tanah maka lama

Page 25: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

9

kelamaan lahan usaha pertanian akan menjadi kurns dan tandus, akibatnya produksi

tanaman akan semakin merosot.

Menurut Soeminto (1983:9) pupuk organik mengandung beberapa unsur hara

makro utama seperti N (Nitrogen), P (Posphor), dan se:dikit K (Kalium) serta

beberapa unsur hara mikro, meskipun kadarnya jauh lebih rendah daripada unsur hara

dalam pupuk buatan (pabrik). Penilaian tersebut tidak s.emata-mata dilihat dari

kandungan unsur haranya saja, tetapi lebih bat1yal( ditujukan pada pengaruh positif

yang dapat diberikannya terhadap kondisi tanah.

Menurut Murbandono (1988:7-8) bahwa terdapat adanya pengaruh positif

dati pemberian pupuk yaitu : Membebaskan kation lain dati ikatan absorbsif

(menyerap ), mempengaruhi strnktur tru1ah dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Dengan pemberian suatu pupuk, satu atau beberapa jenis kation dilepaskan dari

ikatannya secara absorbsif menjadi ion-ion bebas yang tersedia bagi tanaman.

Pemupukat1 dengan pupuk kandang, kompos dan pupuk hijau mengakibatkat1 tanah­

tanah yang ringan strukturnya menjadi lebih baik, daya mengikat air lebih tinggi,

tanah-tanah yang berat menjadi lebih ringan, mempeTbaiki struktur dan tekstur tanah

sehingga bahan-bahan organis akan lebih lat1car cliurai <lat~ bisa dimanfaatkan oleh

tanaman.

Menurnt Sirojuddin (1983:26) bahwa aerasi sangat penting bagi pertumbuhan

akar tanaman maupun perkembat1gan jasad renik tanah. Begitu pula halnya tanah

yang berpasir akan bernbah menjadi tanah yang tidak terlalu keropos (porous) apabila

diberi pupuk organik, sehingga air yang ada di dalam tanah dapat bertahan lebih lama

Page 26: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

10

dan tidak mudah menuju lapisan tanah yang lebih dalan1 sehingga tidak terjangkau

oleh akar tananlan. Pada prinsipnya pupuk organik dapat meningkatkan kapasitas

pengikatan air oleh tanah, Memperbaiki aerasi tanah, dan memperbaiki tingkat­

tingkat keremahan tanah. Se1ta berpengaruh terhadap regulasi suhu tanah,

mengurangi fiksasi atau pemberhentian posphor mineral, sumber nutrisi tananlan dan

jasad renik tanah untuk perkembangan populasinya.

Menurut Murbandono (1988:8) pula bahwa pemupukan dengan tanah bakar

yang masih banyak dilakukan pada kebun-kebun Jada akan dapat mengurangi

keasanlan serta memperbaiki sifat-sifat tanah, pengaruh garam kalsium sangat

penting terhadap struktur tanah karena ion-ion kalsium tersebut dapat mengumpulkan

kolloid-kolloid tanah, sehingga struktur tanah menjadi beremah. Tetapi ion-ion

natrium mempunyai pengaruh sebaliknya, yaitu memperbesar dispersitas lwlloid

tanah. Bila dilakukan pemupukan dengan natrium terus-menerus, struktur tanah akan

menjadi lebih berat.

Di Sanlping adanya pengaruh positif pada pupuk organik, terdapat pula

pengaruh negatif dari pupuk organik. Menurut Sarwono (1995:114) pengaruh negatif

pemberian pupuk organik adalah kurang ekonomis yang disebabkan oleh rendalmya

kandungan unsur hara yang ada dalanl pupuk organik sehingga membutuhkan pupuk

organik yang tinggi. Hal ini akan menyulitkan transportasi dan pemberian pupuk ke

lahan pertanianya. Selain itu perhitungan dosis tida.k bisa tepat, respon tananlan lebih

lambat daripada pupuk buatan, mudah terurai di daerah tropika, dan pupuk organik

tersebut dapat menjadi inang bagi hanla dan penyakit akar tananlan.

Page 27: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

11

2.4. Perilaku Konsumen

Kotler ( 2000:183) mengemukakan bahwa para konsumen terdiri dari seluruh

individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang-barang atau jasa

untuk keperluan pribadi, konsumen itu sendiri terdiri dari kelompok-kelompok yang

berbeda didasarkan atas usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan

tempat, dan selera (preferensi). Dengan adanya pengelornpokan tersebut, individu

rnerniliki karakteristik pembelian tertentu sehingga pemasar dapat memaharni apa

yang terjadi dalam kesadaran pembelian mulai dari adanya rangsangan dari luar

hingga munculnya keputusan pembelian pembeli. Pengelompokan tersebut

bermanfaat bagi para pemasar dalarn merencanakan strategi pemasaran, sehingga

konsumen akan puas terhadap produk atau jasa yang dikonsmnsi atau digunakan.

Engel et.al. (1994:46) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan

yang secara langsung mempengaruhi seseorang dalam usaha mendapatkan,

rnengkonsumsi dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan

sebelum dan sesudah tindakan itu dilakukan. Selanjutnya Engel at.al. (1994:47)

rnenjelaskan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga faktor utarna yaitu:

pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis. Ketiga falctor

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

I. Pengaruh lingkungan, yang terdiri dari:

a. Budaya yaitu suatu nilai, gagasan dan simbol yang bermakua membantu individu

untuk berkomunikasi, menafsirkan dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.

Page 28: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

12

Faktor ini merupakan penentu keinginan dan perilaku manusia yang paling

mendasar.

b. Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen,

yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan

perilaku serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga

indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dari tempat tinggal.

c. Pengaruh pribadi yaitu dimana kepercayaan, sikap dan perilaku konsumen

dipengarnhi ketika orang lain digunakan sebagai kelompok acuan.

d. Pengaruh sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah kelompok acuan,

keluarga, peran, dan status. Kelompok acuan adalah semua kelompok yang

memiliki pengaruh terhadap sikap atau perilaku seseorang.

e. Situasi merupakan pengaruh yang timbul dari faktor waktu dan tempat yang

spesifik dan dari karakteristik konsumen dan objek. Situasi konsumen dapat

dibagi dalam lima karakteristik umum, yaitu: lingkungart fisik, lingl..'Ullgan sosial,

waktu, tujuan atau sasaran tertentu, antiseden atau tidak berkedudukan tetap.

2. Perbedaan individu, terdiri dari:

a. Sumberdaya konsumen terdiri dari waktu, uang, dan perhatian. Umumnya bersifat

terbatas ketersedianya pada setiap sumberdaya sehingga perlu pengalokasian yang

cermat.

b. Motivasi dan keterlibatan. Perilaku yang termotivasi diawali oleh pengaktifan atau

pengenalan kebutuhan yang timbul ketika adanya ketidakcocokan antara kondisi

aktual yang diinginkan. Sedangkan keterlibatan merupakan refleksi dari motivasi

Page 29: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

13

kuat dalam bentuk relevansi pribadi yang dapat dirasakan dari suatu produk atau

jasa dalam bentuk tertentu.

c. Pengetahuan merupakan pemabaman terhadap produk/jasa yang terhimpun dari

informasi yang diperoleh konsumen dan terdiri dairi pengetalman produk,

pengetabuan pembelian, dan pengetabuan pemakaian.

d. Sikap adalab evaluasi, perasaan dan kecenderungan tindakan yang

menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan Jama dari seseorang

terhadap objek atau gagasan.

e. Kepribadian, gaya hidup dan demografi. Kepribadian diartikan sebagai respon

yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Gaya hidup adalah pola hidup

seseorang yang diek:spresikan dalam aktivitas, minat, dan opini yang berinteraksi

dengan lingkungan. Sedangkan demografi merupalrnn karakteristik populasi

manusia dan berperan dalam menentukan gaya hidup dan segmentasi konsumen

misalnya usia, pendapatan, dan pendidikan.

3. Proses psikologis, terdiri dari:

a. Pencarian informasi adalab proses dimana suatu stimulus diterima, ditafsirkan,

disimpan dalam ingatan.

b. Pembelajaran adalal1 suatu proses dimana pengalaman menyebabkan perubaban

dan pengetabuan, sikap atau perilaku.

c. Perubaban sikap dan perilaku sikap seseorang membentuk suatu pola yang

konsisten dan untuk mengubab suatu sikap harus dilakukan penyesuaian besar

terhadap sikap-sikap yang lain dengan pendekatan persuasif.

Page 30: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

14

Menurut Peter dan Olson (1999: 196) perilaku pembelian konswnen

dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor budaya

mernpakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar bagi petani dalam

menentukan pupuk yang hams dipakai pada pertaniannya. Selain faktor budaya,

perilaku seorang konsumen (petani) dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti

kelompok acuan yaitu seseorang atau kelompok yang memiliki pengarnh langsung

atau tidak langsung terhadap sikap atau prilaku konsumen serta keluarga yang

mernpakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat

dan juga status sosial.

Di samping faktor-faktor budaya dan sosial, faktor pribadi mempengaruhi

juga terhadap pembelian yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yang meliputi

siklus hidup dan usia, peke1jaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep diri pembeli. Selain faktor-faktor tersebut di atas, faktor psikologis juga dapat

mempengarnhi pembelian pupuk termasuk di dalamnya motivasi, persepsi,

pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.

Menurut Peter dan Olson (1999:197) pandangart tradisional pemasaran

terhadap proses pembelian atau adopsi menggambarkan sebagai suatu seri atau mata

rantai kejadian kognitif yang diikuti oleh peiilaku tunggal, biasanya disebut adopsi

atau pembelian. Berikut adalah model proses pengadopsian yang dilakukan

dipemasaran.

Page 31: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

Model .1 .Model .2 Model .3. Model .4.

Kesadaran Kesadaran Perhatian Kesadaran

Pemahaman Pengetahuan Ketertarikan Ketertarikan

Keyakinan Menyukai Keinginan Evalnasi

Tindakan Pilihan Tindakan Percobaan

Keyakinan Adopsi

Pembelian

Gambar 1. Model Tradisional Proses Adopsi/ Pembelian

Sumber: Consumer Behavior (1999) J. Paul Peter dan Jerry C. Olson

15

Model-model tersebut sejalan dengan pandangan bahwa variabel kognitif

(kesadaran, pemahaman, perhatian, evaluasi, keyakinan dan sebagainya ) merupakan

perhatian utama pemasaran dan pengontrol utama perilaku. Meskipun model tersebut

bermanfaat, adopsi dapat juga dianalisis sebagai suatu urutan perilaku.

Dari perspektif diatas manager biasanya ingin meningkatkan frekuensi

perilaku ini, dan mendesain strategi serta taktik untuk merealisasikannya. Walaupun

strategi dan taktik untuk mengubah proses pengarnh dan kognitif seperti perhatian

atau sikap dapat menjadi tahapan yang berguna, namun strategi atau taktik tersebut

hams benar-benar dapat mengubah perilaku agar menguntungkan pemasar.

Page 32: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

16

2.5. Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian

Kotler (2000:204-205), dalam proses keputusan pemlbelian terdapat 5 tahapan

yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan

pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Dalam Proses pembelian dimulai saat

petani mengenali sebuah masalah atau kebutuhan yang kemudian kebutuhan tersebut

dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau ekternal.

Pada rangsangan internal, bahwa salah satu kebutuhan umum petani adalah

pupuk, untuk mencapai titik tertentu sehingga menjadi sebuah dorongan. Pada

rangsangan ekstemal, bahwa kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal.

Sebagaimana seorang petani melihat tanah yang subur dan tanaman tumbuh dengan

baik sehingga timbul suatu rangsangan terhadap petani tersebut untuk membeli dan

menggunakan pupulc, baik organik maupun anorganik agar tanah tersebut bisa

clitanami sayur-sayuran.

Menurut Kotler (2000:204) bahwa pemasar perlu juga mengidentifikasi

keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan mengumpulkan informasi dari

sejumlah petani. Sebagai pelaku pasar harus dapat mengidentifikasi rangsangan yang

paling sering membangkitlcan minat akan suatu kategor:i produk yang kemudian dapat

mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat petani.

Masih menurut Kotler (2000:205) setelah melakukan tahap pertama yaitu

pengenalan masalah maka dilanjutlcan dengan tahap kedua yaitu pencarian informasi.

Dalam hal ini petani yang tergugah kebutuhanya akan terdorong untuk mencari

informasi yang lebih banyak dan dapat dibagi menjadi dua tingkat. Situasi pencarian

Page 33: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

17

informasi yang lebih ringan dinamakan perhatian yang menguat. Pada tingkat ini

seorang petani hanya menjadi lebih peka terhadap informasi tentang pupuk organik.

Pada tingkat selanjutnya, petani melakukan pencarian aktif informasi, mencari bahan

bacaan, menelpon teman, dan mengunjungi toko-toko pertimian untuk mempelajari

pupuk organik tersebut sehingga petani dapat mengetahui tentang keistimewaan dan

keunggulan pupuk organik.

Menurut Engel et.al. (1994:165) bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi

tahap pencarian ini adalah situasi pencarian, ciri-ciri produk, lingkungan eceran, dan

konsumen itu sendiri. Tekanan waktu merupakan salah satu swnber pengaruh situasi.

Situasi pembelian yang mendesak menw1tut sedikit waktu untuk melakukan

pencarian ekstensif dan teliti. Pencarian ekstensif akan dilakukan apabila konswnen

merasakan adanya perbedaan ciri-ciri produk diantara merek··merek yang ada.

Tahap ketiga yaitu : Evaluasi altematif, dimana petani mendapatkan informasi

pupuk organik dan membuat penilaian akhir. Dalam ha! ini tidak ada proses evaluasi

tunggal sederhana yang digw1akan oleh semua petani atau oleh satu petani dalam

semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model­

model terbam memandang proses evaluasi petani sebagai proses yang berorientasi

kognitif. yaitu, model tetsebut menganggap petani membentuk penilaian atas produk

terutama secara sadar dan rasional.

Menurut Engel at.al. (1994:166) beberapa konsep dasar yang akan membantu

dalam memahami proses evaluasi petani: pertama, petani berusaha untuk memenuhi

suatu kebutuhan. Kedua, petani mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga,

Page 34: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

18

petani memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan

kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk

memuaskan kebutuhan itu sehingga para petani memiliki sikap yang berbeda-beda

dalam memandang atribut-atribut yang dianggap relevan clan penting. Petani akan

memberikan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya

dan pasar sebuah produk sering disegmentasikan berdasarkan atribut yang menonjol

dalam kelompok konsumen yang berbeda-beda.

Tahap keempat yaitu: Keputusan pembelian, pada 1ahap sebelumnya (tahap

evaluasi) petani membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan.

Petani juga membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, ada

dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian.

F aktor pertama, adalah sikap orang lain. Sej auh mana sikap orang lain

mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua ha!: (1)

Intensitas sikap negatif orang lain terhadap altematif yang disukai petani dan (2)

Motivasi petani untuk menuruti keinginan orang Jain. Semakin gencar sikap negatif

orang lain dan semakin dekat orang tersebut dengan konsumen, semakin besar

konsumen akan mengubah niat pembelianya.

Menumt Engel at.al. (1994: 168) preferensi seorang pembeli terhadap suatu

merek akan meningkat jika seseorang yang ia sukai juga sangat menyukai merek

yang sama. Pengaruh orang lain menjadi rumit saat beberapa orang yang dekat

dengan pembeli memiliki pendapat yang berlawanan dan pembeli ingin

menyenangkan mereka semua.

Page 35: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

19

Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mw1cul

dan mengubah niat pembelian. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menWlda,

atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengarnhi oleh resiko yang

dirasakan (perceived risk). Besamya resiko yang dirasakan berbeda-beda menwut

besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpasti<m atribut, dan besarnya

kepercayaan diri petani.

Pada tahap terakhir yaitu: Perilaku pasca pembelian dimana konswnen akan

mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu setelah membeli produk

tersebut. AdapWl tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli, melainkan

berlanjut hingga periode pascapembelian serta memantau kepuasan pascapembelian,

tindakan pascapembelian dan pemakaian pascapembelian.

Menurut Engel at.al. (1994:169) kepuasan pembeli merupakan fungsi dari

seberapa dekat harapan pembeli atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan

pembeli atas suatu produk tersebut. Jika kinerja produk tersebut lebih rendah daripada

harapan, pelanggan akan kecewa, jika ternyata produk tersebut sesuai harapan,

pelanggan akan puas dan jika melebihi harapan maka pelanggan akan sangat puas.

Sedangkan menurut Engel at.al. (1994:170) pula bahwa kepuasan dan

ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku

selanjutnya. Jika konswnen puas, ia akan menWljukkan kemWlgkinan yang lebih

tinggi Wltuk membeli kembali produk tersebut. Pelaku pasar juga harus memantau

bagaimana pembeli memakai dan membuang produk. Jika konsWlwn menyimpan itu

ke dalam gudang maka produk tersebut mWlgkin tidak begitu memuaskan dan jika

Page 36: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

20

konsumen menjual atau mempe1tukarkan produk tersebut maka penjualan produk

baru akan menurun. Konsumen mungkin juga menemukan kegunaan baru produk

tersebut apabila produk tersebut dipakai petani.

2.6. Sistem Manajemen

Menurut Yayat M. Herujito (2001: 1-2) istilab manajemen berasal dari kata

kerja to manage yang berarti control, yaitu mengendalikan, menangani atau

mengelola. Manajemen adalab suatu ilnm dan seni merencanakan, mengorganisasi,

mengarabkan, mengkoordinasi serta mengawasi kegiatan seseorang untuk

memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telail ditentukan dengan cara

menggerakkan orang lain untuk bekerja. Sistem manajemen yang dilakukan oleh

masyarakat Ciburial meliputi kegiatan dalam mencari pangsa pasar, penyediaan

produk, penanganan produk, dan tenaga kerja.

Menurut Yayat M. Herujito pula (2001: 28) babwa pengorganisasian

merupakan rangka kerja tempat manajemen dibangun. Oleh karena itu,

pengorganisasian perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh pihak manajemen mulai

dari bawab sampai atas. Hal itu dilakukan oleh masyarakat Ciburial dengan

melibatkan semua anggota kelurganya sampai pada pekerja buruh untuk melakukan

kegiatan agribisnis secara bagus dan terorganisir dengan baik. Sedangkan dalam ha!

penggerakan (actuating) seorang petani harus memberi contoh yang baik terhadap

semua anggota keluaTganya serta pekerja (bmuh) untuk lebih rajin dalam

menjalankan kegiatan pertaniannya agar mencapai basil yang diinginkan. Karena

Page 37: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

21

actuating merupakan inti dari kegiatan manajemen yang dilakukan oleh masyarakat

tersebut.

Dalam hal pengawasan, seorang petani harus lebih memperhatikan kinerja

anggota keluarga dan buruhnya dalam melaksanakan kegiatan yang berkenaan

dengan pertanian mulai dari pembibitan, penanaman, pemupukan, pemanenan, dan

pasca panen.

2.7. Kerangka Pemikiran

Kebutuhan masyarakat akan sayur-sayuran organik dirasa perlu, mengingat

manfaat dan kualitas produk yang dihasilkan oleh budidaya tanaman organik sangat

bagus terutama sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut

petani diharapkan memakai pupuk organik agar mendapatkan hasil yang bagus dan

optimal sesuai dengan yang diharapkan.

Tersedianya pupuk organik yang relatif banyak menimbulkan suatu persepsi

dan sikap masyarakat terhadap pupuk tersebut. Untuk mengetahui persepsi dan sikap

masyarakat dalam menggunakan pupuk tersebut perlu diketahui faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi masyarakat dalam mengambil keputusan terhadap pemakaian

pupuk organik tersebut baik faktor internal maupun eksternal.

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi persepsi masyaralrnt dalam

menggunakan pupuk organik adalah umur, tingkat pendidikan, motivasi, mengikuti

pelatihan, kepemilikan lahan, dan pendapatan. Sedangkan faktor eksternal yang

mempengaruhi persepsi masyarakat tersebut adalah tempat pembelian pupuk,

Page 38: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

22

informasi pupuk, mudah diperoleh, harga pupuk, luas lahan, penyuluhan pe1ianian,

kualitas pupuk, dan manfaat pupuk organik tersebut.

Keputusan konsumen terhadap penggunaan produk pupuk organik dibatasi

dalam lingkup taliap-tahap proses keputusan pembelian, yang terdiri dari pengenalan

masalah atau kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi altematif, keputusan

pembelian, dan perilaku pascapembelian. Langkah awal dalam penelitian ini adalah

melakukan analisis terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam mengunakan

pupuk organik dengan mengetahui faktor-faktor yang mempcngaruhinya.

Untuk menganalisis falctor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat

dalam menggunakan pupuk organik peneliti menggunakan metode analisis principal

component analysis deugan menggunakan program SPSS release 12,0. analisis

tersebut dimaksudkan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling

mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap proses keputusan konsumen dalam

melakukan pembelian pupuk organik.

Page 39: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

23

KERANGKA PEMIKIRAN KONSEP1fUAL

ro u upw P d kP kO rgam·

r I i

Persepsi Masyarakat r-i Faktor Internal Faktor Ekstemal

• Umur • Tempat pembelian

• Tingkat Pendidikan • lnformasi pupnk

• Motivasi • Mud.ah diperoleh

• Mengikuti pelatihan • Harga pupuk

• Kepemilikan lahan • Luru; lahan

• Pendapatan • Penyuluhan pertanian • Kualitas pupuk • Manfaat pupuk

I

J . Sikap Masyarakat Terhadap

Pupuk Organik

\ ~ -i

Tidak memakai ~imakai Pupuk Pupuk Organik Organik

Analisis Faktor, Metode ------------------!> Analisis Komponen Utama

Proses Keputusan Pembelian * Pengenalan kebutuhan * Pencarian Informasi . * Evaluasi Alternatif ii-* Keputusan Pembelian * Evaluasi pasca pembelian

Gambar 2. Kerangka pemikiran konsep4ual

Ket: : Hubungan antar faktor

: Proses/ kondisi

Page 40: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

BABU!

METODOLOGI

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampung Ciburial Desa A.lam Endah Kecamatan

Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa-Barat. Pemilihan lokasi ini berdasarkan

pertimbangan : Bahwa di kampung tersebut masyarakat melakukan berbagai macam

kegiatan yang berkaitan dengan agribisnis. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai

macam kegiatan pertanian mulai dari penanaman, penyediaan bahan baku (pupuk

organik) sampai pada proses produksi dan pemasaran produk tersebut. Sedangkan

untuk mendapatkan hasil pertanian yang optimal dan berkual:itas maka seorang petani

harus memberikan pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk anorganik.

3.2. Data dan Analisis Data

3.2.1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti

untuk menghimpun keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh di lapangan

agar data-data tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti akan

tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil p1~nelitian tersebut, maka

peneliti melakukan berbagai pendekatan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan

dengan cara:

Page 41: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

25

a. Studi literatur

Studi literatur dijadikan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini

dengan tujuan menambah wawasan sekaligus bal1an rujukan bagi peneliti dalam

menganalisis masalah yang diteliti, juga untuk mendapatkan keterangan-keterangan

penelaahan berbagai sumber tertulis yang berkenaan dengan pembahasan.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang

peneliti dengan memberikan suatu daftar yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang

disusun secara tertulis dan disebarkan oleh peneliti ke masyarakat dalam hal ini

masyarakat Ciburial untuk mendapatkan data-data yang valid dan reliable dan dapat

dipercaya.

c. Wawancara

Wawancara digunakan terhadap pihak masyarakat yang pendidikanya relatif

rendah untuk mendapatkan informasi yang tidal( diperoleh melalui studi literatur dan

angket. Dalam ha] ini dibantu oleh beberapa santri dalam mencari data tersebut

Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri,

bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalal1 benar dan dapat

dipercaya. Interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti

kepadanya adalah sama dengan apa yang dimalrnudkan oleh peneliti. Wawacara

dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui

tatap muka.

Page 42: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

26

Untuk penghitungan beberapa data kualitatif diukur sebagai berikut:

Responden memberikan rating dengan melingkari angka yang disediakan yaitu dari

angka 1-5, dimana angka 1 adalah pernyataan yang negatif terhadap produk atau

atribut tersebut kurang baik dan sangat tidak berpengaruh, sedangkan angka 5 adalah

pernyataan positif terhadap produk atau atribut tersebut diainggap sangat bagus dan

berpengaruh.

3.2.2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan peristiwa sebagai sun1ber data yang memiliki

karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian (Sevilla, 1993:49). Adapun populasi

penelitian ini meliputi masyarakat Ciburial yang berjumlah 174 kepala keluarga (KK)

yang terdiri dari masyarakat petani dan masyarakat pedagang. Sedangkan menurut

Suparmoko (1986:84) sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan

karakteristik yang sama, sehingga betul-betul mewaldli populasi.

Menurut Gay dalam Suparmoko (1986:163) bahwa penelitian deskriptif

dimana populasinya relatif kecil maka ukuran sampel minimum yang harus diambil

adalah 20 % dari jumlah populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 60

orang petani (35%) dari jumlah populasi yang ada yakni 174 kepala keluarga (KK).

Hal tersebut untuk memudahkan dalam mengolah data yang memakai program

Statistical Package For Social Science (SPSS) dengan menggunakan metode analisis

multivariat.

Page 43: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

27

Teknik pengambilan sampel tersebut dengan menggunakan san1pel yang

didasarkan pada pertimbangan tertentu, dan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang

sudah diketahui sebelumnya (sampling purposive). Adapun pengambilan secara

sampling purposive ini dimaksudkan agar setiap kepala keluarga (KK) dapat

mewakili sebagai responden dalam memberikan pandangannya tentang alasan

menggnnakan pupuk organik.

3.2.3. Telmik analisis data

Untuk menganalisis data, peneliti melakukan analisis statistik non parametrik

atau pengujian statistik data dengan terlebih dahulu memberikan kode (coding)

terhadap data yang diperoleh dengan maksud menyeragamkan data dengan

melakukan persentase terhadap data yang telah terkumpul berdasarkan jawaban

responden yang dibuat dalam bentuk tabulasi.

Untuk pertanyaan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik, peneliti menggtmakan ana!isis komponen utama

(principal component analysis) yang diolah dengan bantuan program statistical

package for social sciences (SPSS) release 12,0. Analisis ini merupakan salah satu

cara dalam metode analisis multivariate (multivariate analysis) yang berusaha

menjelaskan ragam peubah melalui beberapa kombinasi linier dari variabel-variabel

asalnya.

Santoso (2002:101) pengelompokan variabel ke dalam komponen utama

didasarkan pada angka mutlak terbesar dari nilai korelasi (nilai loading) yang

Page 44: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

28

diberikan setiap variabel terhadap masing-masing komponen utama, yang diketahui

dari rotated component matrix agar sebuah variabel dapat secara nyata termasuk pada

sebuah faktor. Agar variabel tersebut bisa diekstrak/dianalisis maka nilainya hams di

atas nilai pembatas (cut of point) 0,55.

Tujuan utama analisis ini adalah mereduksi sejumlah besar variabel asal (X)

menjadi beberapa kelompok variabel barn yang lebih sedikit dan disebut komponen

utama (Y). V ariabel asal yang saling berkorelasi terdiri dari beberapa variabel peubah

(P) yang diamati pada beberapa individu atau objek (N). Pengukuran untnk p variabel

pada n objek diubah ke dalam bentnk matrik. Selanjutnya melalui proses transformasi

akan dihasilkan komponen utama (Y) yang mempakan kombinasi linier dari p

variabel asal (X) yang modelnya dalan1 bentnk matrik:

Y=AX

Dimana:

Y komponen utama berdimensi q

X matrik asal data, berdimensi p

A matrik yang melakukan transformasi terhadap variabel asal x

sehingga diperoleh vektor komponen y, berdimensi qxp

a 11 a 12 ...... a lp

= a 21 a 22 ...... a 2p

a ql a q2 ...... a qp

Page 45: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

29

Komponen utama pertama (Yi) mernpakan kombina:si linier terbobot antara

variabel asal yang dapat menerangkan keragaman data dalam persentase sebagai

proporsi terbesar. Komponen utama pertama dapat dituliskan sebagai berikut:

Atau:

T Y1 = a1 Xp

Dimana a1 T adalah vektor ciri (eigenvector) yang bersesuaian dengan akar ciri

(eigenvalue) yang memberikan keragaman data komponen utama terbesar.

Komponen utama kedua (Y2) mernpakan kombinasi linier dari variabel asal

yang memiliki keragaman maksimum kedua dan tidak berkorelasi dengan komponen

utama pertama, dan demikian seternsnya. Kompon.en utamac kedua dapat dituliskan

sebagai berikut:

Y2 = az2 x1 + az2x2+ .......... + azp Xp

Dimana kendala ragam dari komponen utama kedua mal,simum serta antara

komponen kedua tidak berkorelasi dengan komponen utama,, maka vektor pembobot

a/ harus dipilih dengan kendala az T az = 1 dan a1a2 = 0.

Dari kedua komponen di atas, maka komponen utama ke-j dinyatakan dalam

bentuk persamaan :

Yi= aj1 x1 + aj2 x2 + .......... + ajpXp

Atau:

Page 46: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

30

Interpretasi komponen utama dituangkan oleh nilai loading. Dimana nilai

loading yang dipilih adalah nilai yang terbesar pada setiap variabel. Nilai loading

adalah koeflsisen korelasi yang mengukur keeratan hubungan antara variabel asal dan

komponen utama, yang dihitung dengan rumus:

Dimana % = vektor koefisien komponen utama ke-j

AJ = eigenvalues atau akar ciri komponen utama ke-j

Nilai korelasi atau loading (x) merupakan dasar bagi pengelompokan variabel

asal ke dalam suatu komponen sebagai kelompok variabel baru. Komponen utama

merupakan sekelompok variabel asal yang mempunyai korelasi lebih tinggi

dibandingkan dengan komponen utama lainnya.

Pengelompokan variabel asal ke dalam komponen utama menuajukkan bahwa

antara variabel dalam suatu kelompok tersebut memiliki keterkaitan yang merupakan

dasar dari pengelompokan. Kemudian untuk mengetahui variabel yang berpengaruh

paling besar terhadap sampel adalah dengan mengkuadratkan nilai loading variabel

asal pada seluruh komponen utama sehingga menghasilkan nilai communality (h2).

V ariabel asal yang mempunyai h2 terbesar merupakan variabel yang berpengaruh

paling besar terhadap sampel.

Secara garis besar, tahapan proses analisis faktor dengan software SPSS 12,0

yaitu : pemilihan variabel dengan metode measures of sampling adequacy (MSA) dan

bartlett 's test of sphericity untuk memastikan bahwa variabel-variabel tersebut layak

Page 47: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

31

untuk dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis faktor. Setelah variabel

dipilih dengan MSA yang kemudian diekstralcsi dengan PCA malca menghasilkan

sejumlah komponen utama.

Falctor yang terbentuk seringkali kurang menggambarkan perbedaan, sehingga

sulit untuk di interpretasi. Untuk itu perlu dilalcukan rotasi, secara geometrik berarti

pemutaran sumbu falctor baru dengan bobot baru tanpa pembahan konfigurasi asal.

Metode yang digunakan adalah metode varimax. Setelah komponen utanm terbentuk,

malca proses selanjutnya adalah interpretasi basil dari analisis falctor.

Page 48: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

BAB IV

GAMBARANUMUMDAERAH

4.1. Letak Geografis

Kampung Ciburial terletak di sebelah selatan Kota Bandung, tepatnya di Desa

Alam Endah Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Untuk lebihjelas

penulis memberikan jarak antara satu tempat ke tempat lain:

a. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 8,5 km

b. Jarak dari pusat Ibu kota Kabupaten 20,5 km

c. Jarak dari pusat kota administrasi

d. Jarak dari pusat provinsi OT II

30 km

37 km

Kampung Ciburial terletak di Desa Alam Endah yang berbatasan dengan Desa

Panundaan di sebelah utara, Desa Patenggang di sebelah selatan, Desa Sugih Mukti di

sebelah timur, dan Desa Lebak Muncang di sebelah barat. Desa Alam Endah berada

di dataran tinggi, dengan ketinggian 1.150 - 1.400 meter di atas permukaan air laut

( dpl) dan iklim di daerah terse but cendenmg sejuk hingga dingin sehingga cocok

untuk budidaya hortikultura terutanla sayur-sayuran dan buah strawbel1."y. Rata-rata

curah hujan tahunan adalah 2200 nun/tahun dan sulm hmian antara 15°-25°C (PTPN

VIII Rancabali).

Berdasarkan data PTPN VIII Rancabali (2005) pula bahwa tipe iklim di Desa

Alam Endah adalah tipe B, yaitu daerah basah dengan vegetasi masih hutan hujan

tropika. Adapun bentuk elevasi tanah (topogm·afi) merupakan daerah yang berbukit,

Page 49: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

33

dan sebagian besar (70%) merupakan daerab berlereng. Kampung Ciburial terdiri dari

4 RT. Adapun jumlab keseluruban dari masyarakat Ciburial adalab 174 kepala

keluarga yang sebagian besar mata pencabariannya sehari-hari adalab bertani.

Selain melakukan usaba dibidang pertanian, masyarakat Ciburial melakukan

juga usaba dibidang petemakan, perikanan akar1 tetapi bukan bertujuan untuk

dikomersilkan atau berorientasi pada pasar akan tetapi unit bisnis tersebut sebagian

besar hariya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pondok pesantren dan masyarakat

itu sendiri.

4.2. Agribisnis Sayuran dan Buah-buaban

Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial dalam melakukan kegiatan

usaha taninya dimulai dari pengaturan pola tanam, penyediaan benih, bibit, sararia

produksi, budidaya tariaman, pemeliharaan tariarnan, pemanenan sampai dengan

pemasaran. Bidang pertanian sayur-mayur dan buab merupakan bidang usaba pokok

yang dilaksanakan masyarakat. Jenis komoditas yang diusahakan saat ini meliputi

beberapa jenis komoditas sayuran dari satu jenis komoditas buab-buaban, antara lain:

tomat, wortel, kentang, kubis, daun bawang, buncis, kembang kol, seledri dan lain

sebagainya.

Jenis buab yang dibudidayakan dari diusabakan secara komersil yaitu;

strawberry. Untuk pengadaar1 input kegiatan pertaniariya, sebagian masyarakat

mengusabakan sendiri dan sebagian lagi ada yang berasal dari pemasok, seperti

pengadaari bibit, sehingga mampu menghasilkan/membibitkan sendiri varietes bibit

Page 50: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

34

hortikultura sayuran, dan sebagian belum bisa diusahakan sendiri sehingga harus

membeli dari toko dan pemasok.

Tabel 1. Jenis Komoditi dan Pemasru:an Hasil Produksi Pertanian Desa Ciburial.

Harga Jenis Pemasaran/ Hasil (kg)/ jnal

Komoditi Tempat tujuan Satu musim /kg ffin)*

Kentang Pasar tradisional/Swalayan 42.000 1.500 Tomat Pasar tradisional/Swalayan 85.000 1.200 Wortel Pasar tradisional/Swalayan 84.000 900 Buncis Pasar tradisional/Swalayan 25.000 1.100 Kol Pasar tradisional/Swalayan 32.000 1.000 Bawangdaun Pasar tradisional/Swalayan 18.000 2.000 Bawang seledri Pasar tradisional/Swalayan 15.000 2.000 Kembangkol Pasar tradisional/Swalayan 6.000 2.000 Sayuran lain Pasar tradisional/Swalayan - -Strawberrv Swalavan - 36.000

Total - 307.000 .. ' Sumber : Bagtan Pengelola Agnb1sms PP Al ltt1faq (1 elah Dmlah,2004) Keterangan : * Barga jual tersebut merupakan harga jual ke pasar induk Caringin Periode Minggu keempat Bulan Juli 2004

4.3. Sarana Produksi Pertanian

Selain menggw1akan pupuk dan obat-obatan kimia dalam kegiatan

pertanian/agribisnis tanaman sayur, masyarakat pnn telah mernproduksi sendiri pupuk

dan obat-obatan alami nntuk kegiatan usaha taninya. Namu:n unit usaha pupuk dan

obat-obatan alami yang sebagian diproduksi oleh masyarakat, bukanlah suatu unit

bisnis yang dikomersilkan melainkan nntuk dignnakan pada lahan pertanianya

sendili-sendiri. Dengan Penggnnaan bahan-bahan alami yang diproduksi sendiri

tersebut diharapkan akan mengu:rangi pengeluaran usaha tani secara keselu:ruhan.

Page 51: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

35

Untuk meningkatkan kualitas basil produksi pertanianya, para petani lebih

banyak menggunakan pupuk alami dibanding pupuk buatan (kimia) dan itu

dibuktikan dengan banyaknya masyarakat mengunakan pupuk kandang, hijauan, dan

bokasi cair.

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatart bokasi calf adalah

MF Albakteri pengurai, daun krinyu 15 kg, gula pasir 1 kg, terasi 1 kg, dan pupuk

kandang 30 kg. Adapun dosis pemakaian dan aplikasi pupuk tersebut yaitu dengan

melarutkan 2 liter Bokasi cair ke dalam 1 drum berisi 200 liter air untuk 1000

tanaman dengan luas lahan 400 m2. sedangkan frekuensi pemberian pupuk tersebut

setiap 7-10 hari sekali, 4-5 kali dalam semusim tanan1. Selain pupuk tersebut terdapat

pula obat-obatan alami. (Tabel 2)

Tabel 2. Jumlah Obat-obatan Alami yang Diproduksi

Jenis Komposisi/ Fllngsi Obat-obatan baban·baban .

Simabat MF A, 0,5 liter, kacang babi Sebagai 0,5 kg, gula merah 0,5 kg, pestisida,fungisida, bawang putih 100 gram, dan insektisida. bawang merah 100 gram, cabe rawit 100 gram, temulawak dan biji sirsak 0,5 kg.

Ciknabat Kencur 2 kg, bawang putih Sebagai fungisida. 200 gram

Inabat Ikan mujair 1 kg, cuka 40% 1 Sebagai fungisida. liter dan 1 buah nanas

Dacoca Minyak tanah 1 liter, belerang Sebagai 1 liter, rinso 0,25 kg, bahan perangsang kimia 0,25 kg. pertumbuhan dam1.

Betapur Kapur 0,5 kg, dan temulawak Seba1~ai fungisida sebanyak 0,5 kg.

Sumber: Data primer, diolah (2004)

Page 52: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

36

Jenis hama yang biasanya menyerang tanaman saynnm umumnya adalah kutu

daun, ulat grayak, ulat daun dan nematoda. Untuk menanggulangi hama tersebut para

petani harus memberi obat-obatan alami yang mereka produksi sebelum merusak

tanaman sayurannya sehingga tidak terjadi kerusakan yang menyebabkan kegagalan

pan en.

4.4. Transportasi/Kendaraan

Untuk memudahkan kegiatan agribisnisnya, terutama dalam hal pengangkutan

pupuk ke lahan pertanianya sebagian masyarakat mengalami kesulitan dalam

mengangkut pupuk tersebut yang disebabkan oleh tidak memadainya fasilitas jalan­

raya sehingga tidak memungkinkan petani membawa pupuk tersebut dengan lancar.

Karena itu, mm1cul suatu gagasan untuk memperbaiki fasilitas transportasi baik dari

segi kendaraan maupun fasilitas jalan raya.

Fasilitas transportasi di kampung Ciburial kurang memadai sehingga bagi

sebagian masyarakat mengalarni kesulitan dalam membawa pupuk ke lahan

pertanianya. Kesulitan masyarakat tersebut diakibatkan oleh rusaknya fasilitas jalan

raya, daerahnya yang berbukit-bukit dan dataran tinggi. Dengan adanya fasilitas

tersebut maka masyarakat lebih memilih untuk membawa pupuk dan hasil pertanian

mereka dengan menggunakanjasa ojek sebelum dipasarkan.

Page 53: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

37

Tabel 3. Fasilitas Tranportasi

Jeuis ·.

keudaraau Unit I<'uugsi

Colt diesel 2 Mengangkut hasil pertanian mereka Truk 1 dari sawah untuk dibawa ke pasar Sepeda motor 7 tradisional maupun supermarket.

Sedangkan untuk sepeda motor biasanya dipakai untuk membawa pupuk ke lahan pertanianya.

Jumlah 10 Sumber :Data primer, diolah (2004)

4.5. Kegiatau Pascapaneu

Kegiatan pascapanen yang dilakukan oleh masyarakat dimaksudkan untuk

memperoleh nilai tambah dari produk yang dihasilkan dairi budidaya pada lahan

sendiri. Kegiatan tersebut meliputi pembersihan terhadap sisa-sisa hasil panen, dan

sortasi terhadap kualitas hasil produksi kemudian dipasarkan ke tengkulak dan

sebagian lagi masyarakat membawa hasil produksi ke pesantren untuk dipasarkan ke

berbagai tempat yaitu; pasar tradisional, supermarket (Makro, Diamond, Galael,

yogya, dan Matahari).

Kegiatan ini dilakukan oleh pondok pesantren karena mereka mempunyai

pangsa pasar tersendiri. dimana, masyarakat yang mempunyai perhatian akan

kebersihan dan kualitas yang diberikan sesuai dengan harga yang ditawarkan.

Kegiatan pasca panen yang dilakukan masyarakat Ciburial diharapkan dapat

memenuhi keinginan dan kepuasan pondok pesantren sehingga pihak supermarket

tetap mempercayakan pembelian sayuran-sayuran organik ke ;pondok pesantren.

Page 54: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

38

Permintaan produk dari supe11narket selalu bertambah seiring dengan

banyaknya konsumen yang membeli sayuran organik, peningkatan jumlah penduduk

Indonesia dan kesadaran masyarakat akan manfaat yang didapatkan dengan

mengkonsumsi sayuran organik, terbukti dengan banyaknya volume sayur-sayuran

yang dikirimkan ke pasar swalayan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 5. Tabel

tersebut menmtjukkan rata-rata pengiriman per/hari ke supermarket Jakarta, dan sisa

produksinya dikirimkan ke pasar ummn (tradisional).

Tabel 4. Tingkat Penjualan Sayuran ke Supermarket Jakarta Per/hari

Super Jenis saynr

Jnmlah · Ifarga per Total (Rp)

market . (k.,./hari) ke IRn)

MakroDC Buncis 100 5.000 500.000 Wortel 500 5.000 2.500.000 Tomat 450 1.500 675.000 Kol JOO 2.500 250.000

Diamond Buncis 30 5.000 150.000 Wortel JOO 5.000 500.000 Ken tang 100 4.500 450.000 Kol 30 2.500 75.000 Tomat 150 1.500 225.000 Kembangkol 30 3.500 105.000 Pucuk labu 10 3.600 36.000 Tespong 10 3.200 32.000 Daun mint 6 11.000 66.000 Daun ubi 6 4.000 24.000 Selada bokor 10 4.800 48.000 Labu parani.; 100 2.000 200.000 Labu siam 20 1.500 30.000 Leunca 10 4.000 40.000 Daun leek 10 7.500 75.000 Seledri JO 7.500 75.000 Daun bawang 30 7.500 225.000 Bawaim kucai 10 7.500 75.000 Strawberrv 14 36.000 504.000 Kenikir 4 5.000 20.000

Jumlah 1840 6.880.000 Sumber; Bagian Pemasaran Pondok Pesantren Al Ittifaq (Telah Diolah,2004)

Page 55: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

39

4.6. Pemasaran

Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun

pembeli potensial. Sehingga pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting

dalam dunia usaha.

Masyarakat Ciburial memasarkan hasil pertanianya ke tengkulak dan

pesantren. Dengan adanya pasar tersebut maka masyarakat akan lebih mudah dalam

menjual basil pertanianya, sehingga kegiatan pasca panen akan berjalan lancar.

Untuk memberikan kepuasan pelanggan pondok pesantren melakukan

kegiatan pemasaran tiga kali dalam sehari yaitu: pada pukul 05.00 pagi, pukul 16.00

sore, dan dini hari pada pukul 02.00 Wib.di samping itu, pondok pesantren juga

melakukan grading atau pengolahan produk yang dihasilkan oleh pondok untuk

memuaskan konsumen. Grading tersebut terbagi dalam empat kategori, untuk

kategori/ mutu I biasanya dikirim ke supermarket-supermarket sesuai dengan pesanan

yang diminta sebelurnnya sedangkan untuk kategori/mutu I! dikirim ke pasar lokal

atau pasar tradisioanal. Dan untuk kategori/mutu III dan IV dikonsumsi oleh santri,

tamu dan terakhir di konsumsi oleh temak.

Produk yang dipasarkan ke supermarket dan ke pasa~ tradisional mempunyai

perbedaan kriteria baik dari segi ukuran, berat, warna, kualitas, dan terutama kemasan

yang dipakai. Untuk produk yang dikirim ke pasar biasanya langsung dijual ke bandar

atau dijual di jalan setelah dilakukan sortasi sehingga untuk penjualan ke pasar lokal

Page 56: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

40

tidak dilakukan pasca panen karena biasanya langsung diambil oleh para bandar

setelah dimasukkan ke dalam peti di tempat pemanenan. Sedangkan alur pemasaran

sayuran yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial adalah sebagai berikut:

Pedagang Pasar Pengumpul Tradisional

Petani Konsumen Produsen sayuran

Pondok Pasar Pesantren Supermarket

Petani Pedagang Pasar Konsumen Produsen H Pengumpul Supermarket bu ah

Gambar 3. Pola Saluran Pemasaran Sayur Mayur dan Buah di Pesantren Al-iitifaq(2004).

Sumber: Bagian pemasaran pondok pesantren Al-ittifaq, (2004)

Untuk melakukan kerjasama dengan pihak supermarket biasanya digunakan

sistem kerjasama yang akan saling menguntungkan sedangkan sistem yang digunakan

pondok pesantren dalam menjalankan kerjasama perdagangan dengan supermarket

dilakukan dengan tiga cara yaitu:

a. Jika suatu produk telah masuk ke supermarket maka segala sesuatu yang berkenaan

dengan produk tersebut menjadi tanggung jawab pihak supermarket (sistem

putus).

b. Jika suatu produk yang telah masuk ke supermarket tersebut mengalarni kernsakan

sehingga menimbulkan suatu kerngian malrn kerngian rnenjadi tanggung jawab

kedua belah pihak (sistem semi konsinyasi)

Page 57: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

41

c. Jika suatu produk yang telah masuk ke supermarket tersebut mengalami kerugian

maka kerugian ditanggung oleh pondok pesantren (sistem konsinyasi).

Sedangkan sistem yang digunakan oleh pondok pesantren saat ini adalah

sistem putus karena sistem tersebut mengurangi tingkat resiko kerugian pasar.

Kerjasama dengan supermarket terns dipertahaukan dengan menerapkan 3 K yaitu:

Kontinuitas/Ketepatan waktu, Kualitas/Ketepatan ukuran,wama, dan mutu, dan

KuantitasNolume. Selain kerjasama dengan pihak supermarket ( Makro, HERO,

Y ogya, Matahari, dan Diamond). Pondok pesantren juga melakukan kerjasama

dengan pihalc petani suplier komoditi (Petani kecil dan petani besar). Kerjasama

tersebut dilakukan dengan maksud apabila pesanan yang diminta supermarket

melebihi produksi maka pondok pesantren akan membeli komoditi ke petani dengan

syarat yang sudah ditentukan.

4.7. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan bahwa karakteristik responden,

dalam ha! ini masyarakat Ciburial dapat dikelompokkan menjadi beberapa katagori,

yaitu: Jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, kepemilikan tanah, luas lahan, jenis

tanaman yang dibudidayakan, hasil produksi pertanian selama satu kali musim panen,

dan pendapatan bersih.

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa jenis kelarnin laki

83,33%, dan perempuan sebesar 16,66%. Umur responden yang kurang dari 25 th

sebesar 28,33%, antara 26 sampai 40 th sebesar 35%, antara 41 sampai 50 th sebesar

Page 58: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

42

18,33%, clan lebih dari 50 th sebesar 18,33%. Sedangkan tingkat pendidikan para

responden relatif beragam yaitu tingkat pendidikanya hariya sampai SD sebesar

56,66%, SMP sebesar 41,66%, SMA sebesar 10%, dan Akademi/Perguruan Tinggi

sebesar 8,33%.

Berdasarkan temnan di lapangan bahwa masyarakat sebagai pemilik tanah

sebesar 71,66%, sebagai petani penyewa sebesar 20%, sebagai penyewa bagi (bagi

hasil) sebesar 6,66%, dan lain-lain sebesar 1,66%. Sedangkan jumlah keseluruhan

lahan yang dimiliki petani kurang dad 0,5 hektar sebesar 60%, antara 0,5 sampai 1,4

hektar sebesar 25%, antara 1,5 sampai 2 hektar sebesar IJ. ,66%, dan lebih dari 2

hektar sebesar 3,33%. Untuk tanaman yang dibudidayakan, petani menanam sayuran

sebesar 58,33%, padi sebesar 5%, buah Strawberry sebesar 33,33%, dan bunga

3,33%.

Adapun ditinjau dari jumlah hasil produksi selama sa1tu musim panen, bahwa

jumlah basil produksi pertanianya relatif beragam tergantung luasnya lahan yang

dimiliki. Jumlah hasil produksi kurang dari 2 kwintal sebesar 61,66%, antara 3

sampai 4 kwintal sebesar 15%, antara 5 sampai 6 kwintal sebesar 13,33%, dan lebih

dari 6 kwintal sebesar 10%. Sedangkan tingkat pendapatan petani yang kurang dari 1

juta dalam sekali musim panen sebesar 26,66%, antara 1 sampai 3 juta sebesar

31,66%%, antara 4 sampai 5 juta sebesar 26,66%, clan pendapatan petani yang lebih

dari 5 juta dalam satu kali musim panen sebesar 15%.

Page 59: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

43

Tabet 5. Karakteristik Responden

Karakte1istik responden Jumlah Persentase (petani) . (orang) (%)

Jenis kelamin • Laki-laki 50 83,33% • Peremouan 10 16,66%

Umur • < 25 tahun 17 28,33% • 26-40 tahun 21 35% • 41 -50 tahun 11 18,33% • > 50 tahun 11 18,33%

Tingkat pendidikan • SD 34 56,66% • SMP 15 41,66% • SMA 6 10% • Akadem i/Penmruan tin aai 5 8,33%

Kepemilikan tanah • Pemilik tanah 43 71,66% • Petani penyewa 12 20% • Penyewa bagi (bagi hasil) 4 6,66% • Lain-lain l 1,66%

Luas lahan • < 0,5 hektar 36 60% • 0,5 - 1,4 hektar 15 25% • 1,5 - 2 hektar 7 11,66% • > 2 hektar 2 3,33%

Jenis tanaman yang dibudidayakan • Sayuran 35 58,33% • Padi 3 5% • Buah-buahan 20 33,33% • Bumm 2 3,33%

Hasil produksi • < 2 kwintal 37 61,66% • 3-4 kwintal 9 15% • 5 -6 kwintal 8 13,33% • > 6 kwintal 6 10%

Pendapatan • < 1 juta 16 26,66% • 1 - 3 juta 19 31,66% • 4-5juta 16 26,66% • > 5 iuta 9 15%

Sumber: Data Primer, diolah (2005)

Page 60: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

BABV

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Puimk Organik

Dalam penelitian ini, terdapat empat belas variabel asal yang akan dijadikan

bahan pembahasan dengan menggunakan alat atau program statistical package for

social science (SPSS) dengan memakai metode analisis faktor (multivariate analysis).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu: umur (Xl), tingkat pendidikan

(X2), motivasi pembelian (X3), mengikuti pelatihan (X4), kepemilikan lahan (XS),

pendapatan (X6), tempat pembelian (X7), informasi pupuk (XS), mudah diperoleh

(X9), harga pupuk (Xl 0), luas lahan (Xll ), penyuluhan pertanian (X12), kualitas

pupulc (X13), dan manfaat pupuk (Xl4).

Dari keempat belas variabel tersebut diperoleh angka K-M-0 MSA sebesar

0,615 dan nilai chi-square pada bartlett 's test of sphericity 136,807 dengan

signifikansi 0,001. Oleh karena angka K-M-0 MSA tersebut telah mencapai 0,50

dengan nilai chi-square yang sangat besar dan signifikansi jauh di bawah 0,50

(0,001 < 0,05), maka keempat belas variabel yang cliaualisis dapat dimasuldam untuk

diproses lebih lanjut.

Berdasarkan empat belas variabel asal yang diamati hanya tiga belas variabel

yang terdapat pada anti-image correlation (matrik a) yang memenuhi nilai MSA

(measures of sampling adequacy) lebih besar dari 0,5. karena variabel sisanya yaitu:

harga pupuk memiliki nilai MSA (measures of sampling adequacy) di bawah 0,5

Page 61: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

45

sehingga tidak dapat di prediksi. Nilai "a" terbesar pada anti-image correlation

merupakan komponen utama analisis.

Tabel 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk Organik Berdasarkan Anti-image Correlation (1)

No Jenis faktor Nilai matrik a 1. Penyuluhan pertanian 0,740 2. Motivasi pembelian 0,696 3. Mengikuti pelatihan 0,689 4. Kepemilikan lahan 0,686 5. Manfaat pupuk 0,647 6. Mudah didapat 0,605 7. Luas lahan 0,602 8. Informasi 0,585 9. Kualitas pupuk 0,583 10. Tempat pembelian 0,540 11. Pendapatan 0,537 12. Tingkat pendidikan 0,524 13. Umur 0,516 14. Harga 0,485

Swnber : Data primer, diolah (2005)

Dengan adanya nilai MSA di bawah 0,5 yang terdapat pada (Tabel 6), maka

perlu dilakukan proses pengujian ulang untuk mendapatkan nilai MSA di atas 0,5.

Berdasarkan basil pengujian ulang tersebut maka diperoleh angka K-M-0 MSA

sebesar 0,624 dan nilai chi-square pada bartlett's test of sphericity 124,847 dengan

siguifikansi 0,001. Oleh karena angka K-M-0 MSA tersebut telah mencapai 0,50

dengan nilai chi-square yang sangat besar dan signifikansi jauh di bawah 0,50

(0,001 < 0,05), maka ketiga belas variabel yang dianalisis dapat dimasukkan untuk

diproses lebih lanjut.

Page 62: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

Tabel 7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengguna:m Pupuk Organik Berdasarkan Anti- image Correlation (2)

No Jenis faktor Nilai matrik a 1. Motivasi pembelian 0,721 2. Penyuluhan pertanian 0,715 3. Mengikuti pelatihan 0,703 4. Kepemilikan lahan 0,676 5. Manfaat pupuk 0,649 6. Luas lahan 0,641 7. Mudah didapat 0,608 8. Kualitas pupuk 0,595 9. Informasi 0,584 10. Pendapatan 0,531 11. Tempat pembelian 0,531 12. Umur 0,513 13. Tingkat Pendidikan 0,513

Sumber : Data primer, d10lah (2005)

46

Dari seluruh variabel yang diamati pada (Tabel 7), bahwa variabel-variabel

tersebut mempunyai nilai di atas 0,50 sehingga variabel-variabel tersebut layak

diproses lebih lanjut. Berdasarkan anti-image correlation yang terdapat pada (Tabel

7) di atas dapat diketahui bahwa komponen utama yang dapat mempengaruhi persepsi

dan sikap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik yaitu: motivasi pembelian,

penyuluhan pertani!!!l, mengikuti pelatihan, kepemilikan lahan, manfaat pupuk, luas

lahan, mudah didapat, kualitas pupuk, informasi, pendapatan, tempat pembelian,

umur, dan tingkat pendidikan.

Setelah mengetalmi variabel-variabel yang lulus kriteria berdasarkan anti-

image correlation, maka proses selanjutnya yaitu mengetahui variabel-variabel yang

layak diproses lebih lanjut berdasarkan nilai communalities. Berdasarkan hasil

penelitian bahwa nilai communalities masing-masing vruiabel yang merupakan

Page 63: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

47

keragaman (varian) dari sebuah variabel dapat dijelaskan oleh faktor yang akan

terbentuk. Nilai communality tersebut menunjukkan respon positif yang dapat

mempengaruhi masyarakat dalam menilai dan menyikapi yartg kemudian dilanjutkan

dengan pembelian pupuk organik.

Peringkat tertinggi dengan nilai communality 0,683 menunjukkan respon

terbesar yang artinya faktor tersebut mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan

pupuk organik (Tabel 8). Sedangkan nilai communality yang kurang dari 0,50, maka

variabel-variabel tersebut tidalc layak diproses Iebih Ianjut. Hal ini dapat menjadi

ukuran bahwa faktor tersebut bukan faktor yang mempengarnhi penggunaan pupuk

organik di masyarakat.

Tabel 8. Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Nilai Communality

.

No Variabel Communality

1. X6 = pendapatan 0,683 2. X9 = mudah didapat 0,663 3. X3 = motivasi pembelian 0,622 4. XS = informasi 0,616 5. XI =umur 0,610 6. X7 = tempat pembelian 0,576 7. X4 = mengikuti pelatihan 0,570 8. X12 = kualitas pupuk 0,566 9. X13 = manfaat pupuk 0,543 10. X2 = tingkat pendidikan 0,517

Sumber : Data primer, dtolah (2005)

Berdasarkan nilai communality pada (Tabel 8), bahwa variabel-variabel yang

mempunyai nilai di atas 0,50 yang dipertimbangkan masyarakat adalah: pendapatan,

Page 64: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

48

mudah didapat, motivasi pembelian, informasi, umur, tempat pembelian, mengik:uti

pelatihan, kualitas pupuk, manfaat pupuk, dan tingkat pendidikan.

Pendapatan merupakan faktor yang mempunyai nilai communality terbesar

dan mempunyai nilai 0,683. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan

semakin tinggi kemampuan masyarakat petani dalam memenuhi tingkat

kebutuhannya terhadap suatu barang. Sebaliknya semakin rendah tingkat pendapatan

masyarakat yang diterima dari kegiatan usaha taninya maka kemampuan masyarakat

dalam memenuhi kebutuhan akan semakin rendah. Besamya pendapatan petani

sangat menentukan tingkat kemampuan petani dalam mernbeli dan menggunakan

pupuk. Peluang atau kemungkinan untuk membeli pupuk akan semakin besar dengan

semakin meningkatnya pendapatan.

Kemudahan mendapatkan pupuk merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tersebut.

Faktor tersebut mempunyai nilai 0,663. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa

tingkat penggunaan pupuk organik oleh masyarakat untuk lahan pertaniannya sangat

dipengaruhi oleh kemudahan masyarakat dalam mendapatkan barang/pupuk organik.

Semakin mudah masyarakat dalam mendapatkan pupuk dengan kualitas yang bagus

dan harga terjangkau maka akan semakin banyak masyarakat dalam menggunakan

pupuk tersebut.

Motivasi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik merupakan faktor

yang mempengaruhi pula terhadap persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk

tersebut. Falctor tersebut mempunyai nilai 0,622. Motivasi masyarakat yang k:uat

Page 65: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

49

dalam menggunakan pupuk organik akan mempengaruhi masya:rakat dalan1

melakukan proses keputusan pembelian pupuk. Berdasarkan temuan di lapangan

ballwa motivasi tersebut dipengaruhi oleh kualitas, harga, mudall didapat dan budaya.

Informasi pertanian merupakan salall satu faktor yang mempengaruhi persepsi

masyarakat dalanl menggunaJ(an pupuk organik. falctor tersebut mempunyai nilai

0,616. Informasi yang banyak tentang pupuk dan pemupukan akan mempengaruhi

persepsi petani yang dilanj utkan dengan pembelian terhadap pupuk organik. Semakin

banyalc informasi pertanian yang didapat maka akan semakin banyak pengetalluan

yang berkaitan dengan pertanian yang didapat.

Umur merupakan salall satu faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat

dalanl menggunakan pupuk organik. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,610. semakin

tua umur seseorang dalanl menyikapi yang dilanjutkan dengan pemakaian terhadap

pupuk organik akan berbeda dengan pemuda. Perbedaan itu disebabkan oleh

pengalaman seseorang dalam me1tjalankan usallataninya. Semakin tua umur

seseorang maka akan semakin banyak pengalaman yang didapat dalanl pertanian.

Tempat pembelian pupuk merupakan variabel dengan nilai Communality

0,576. Hal ini menunjukkan ballwa tempat pembelian pupuk dapat memberilrnn

pengaruh yang sangat besar terhadap persepsi masyaralrnt dalam menggunakan pupuk

organik. Dari segi kualitas pupuk organik yang dipakai masyarakat, ballwa pembelian

pupuk organik di toko dan pesantren akan sangat berbeda dengan pembelian di

tetangga. Kualitas pupuk di toko pertanian dan pesantren dipengaruhi oleh kandungan

atau komposisi yang terdapat pada pupuk tersebut.

Page 66: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

50

Mengikuti pelatihan mempengaruhi pula terhadap persepsi masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik. Faktor tersebut mempunyai nilai 0,570. Sedngnya

masyarakat dalam mengikuti pelatihan maka akan rnendapatkan banyak pengetahuan

yang berkaitan dengan kegiatan pertanian termasuk di dalarnnya pemupukan,

sehingga masyarakat mempunyai persepsi yang bagus dan di lanjutkan dengan

penggw1aan pupuk organik.

Kualitas pupuk organik merupakan faktor yang mempengaruhi pula terhadap

persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik tersebut. Faktor tersebut

mempunyai nilai 0,566. Semakin bagus kualitas pupuk yang akan digunakan pada

lahan pertanian maka semakin banyak masyarakat dalam menggunakan pupuk

organik. Penggunaan pupuk organik yang bagus dan berkualitas akan berakibat pula

terhadap pertunibuhan tanaman yang bagus sehingga dapat meningkatkan kualitas

dan kuantitas basil produksi.

Berdasarkan temuan di lapangan bahwa manfaat pupuk organik dapat

mempengaruhi terhadap pembelian pupuk. Pembelian pupuk tersebut disebabkan oleh

kualitas dan kuantitas basil produksi pertanian yang memakaj pupuk organik. Faktor

tersebut mempunyai nilai 0,543. Berdasarkan ha! tersebut bahwa masyarakat

menggunakan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas basil produksi

pertaniarmya.

Tingkat pendidikan mernpakan salah satu faktor yang mempengaruhi pula

terhadap penggunaan pupuk organik. Faktor terse but mempunyai nilai 0,517. semaldn

Page 67: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

51

tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan lebih selektif dalam menggunakan

pupuk yang dipakai pada lahan pertanianya agar mendapatkan hasil yang optimal.

Tabel 9. Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Component matrix

No Variabel Component

matrix 1. X2 = tingkat pendidikan 0,657 2. X3 = motivasi pembelian 0,653 3. X12 = kualitas pupuk 0,633 4. X13 = manfaat pupuk 0,576 5. X8 = informasi 0,570 6. X7 = tempat pembelian 0,552 7. X6 = pendapatan 0,551 8. X4 = mengiknti pelatihan 0,536

Sumber : Data pnmer, d10lah (2005)

Setelah mengetahui faktor-faktor pertimbangan masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik berdasarkan nilai communality, maka langkah

selanjutnya yaitu pengujian melalui komponen matrik. Berdasarkan analisis

komponen matrik pada (Tabel 9), dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang

dipertimbangkan masyaralcat dalam menggunakan pupuk organik yaitu: tingkat

pendidikan, motivasi pembelian, kualitas pupuk, manfaat pupuk, informasi, tempat

pembelian, pendapatan, dan mengikuti pelatihan. Kedelapan variabel tersebut

merupakan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi terhadap persepsi masyarakat

dalam menggunakan pupuk organik.

Setelah dilakukan pengujian melalui komponen matrik maka dilanjutkan

dengan pengujian melalui rotated component matrix. Berdasarkan rotated component

matrix yang terdapat pada (Tabel 10), bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

Page 68: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

52

masyarakat dalam menggunakan pupuk organik adalah motivasi pembelian, kualitas

pupuk, informasi, pendapatan, tingkat pendidikan, tempat pembelian, manfaat pupuk,

kepemilikan lahan, dan luas lahan. Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang

dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dalam menggunakan pupuk organik.

Tabel 10. Faktor-faktor Pertimbangan Masyarakat dalam Menggunakan Pupuk Organik Berdasarkan Rotated Component matrix

No Variabel Rotated Component . matrix

1. X3 = motivasi pembelian 0,768 2. Xl2 = kualitas pupuk 0,735 3. X8 = infonnasi pupuk 0,699 4. X6 = pendapatan 0,690 5. X2 = tingkat pendidikan 0,673 6. X7 = tempat pembelian 0,667 7. Xl3 =manfaat 0,641 8. X5 = kepemilikan lahan 0,541 9. XlO = luas lahan 0,501

Sumber : Data pnmer, d10lah (2005)

Berdasarkan nilai yang terdapat pada rotated component matrix tersebut maka

kesembilan variabel tersebut akan dianalisis lebih Ian jut. V ariabel terse but merupakan

komponen utama, analisis komponen tersebut dilakukan untuk mengetahui faktor-

faktor yang paling berpengaruh terhadap penggunaan pupuk organik yang

dipengaruhi oleh faktor-faktor lainya. Lebih lanjut secara rinci proses analisis data

melalui SPSS release 12,0 dapat dilihat pada (Lampiran 2).

5.1.1. Analisis Komponen Utama

Dari keseluruhan faktor tersebut diatas dapat dijelaskan tentang korelasi

variabel asal dengan komponen utan1a. Pengelompokan variabel kedalam komponen

utama didasarkan pada angka mutlak terbesar dari nilai korelasi (nilai loading) yang

Page 69: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

53

diberikan setiap variabel terhadap masing-masing komponen utama yang diketahui

dari Rotated Componen Matrik.

Pengolahan terhadap ketiga belas variabel asal dengan metode ekstraksi

Principal Component Analysis (PCA) menghasilkan komponen utama yang

menerangkan keragaman data sebesar 56,555 persen. Penentuan jumlah faktor yang

dianalisis berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan program SPSS

(statistical package for social science) menghasilkan empat komponen utama yang

diketahui dari Total Variance Explained. Reduksi data tersiebut akan memudahkan

dalam berkonsentrasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik.

Tabel 11. Korelasi Variabel Asal dengan Komponen Utama

Komponen Akar ciri Varian

Variabel asal yang Nilai utama mempeugaruhi loading

1 2,531 19,470 (X3) motivasi 0,768 (Xl 0) luas lahan 0,501 (X6) pendapatan 0,690

2 2,002 15,398 (Xl2) kualitas 0,735

(X2) tingkat 0,673 pendidikan

(X5) kepemilikan 0,541 3 1,577 12,128 lahan

(X7) tempat 0,667 pembelian)

(Xl3) manfaat pupuk 0,641

4 1,242 9,557 (X8) informasi 0,699

Sumber : Data pnmer, dmlah (2005)

Page 70: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

54

5.1.1.1. Komponen Pertama

Komponen utama pertama terdiri dari motivasi pembelian (X3), dan luas

lahan (XlO). Setiap variabel memiliki korelasi positif dan mampu menerangkan

keragaman data sebesar 19,470 persen. Hal tersebut yang mempengaruhi proses

keputusan masyarakat dalam menggunakan pupuk.

Berdasarkan temuan di lapangan bahwa masyarakat mengatakan setuju

26,66%, mengatakan biasa saja 58,33%, dan hanya 15% dari masyarakat yang

mengatakan tidak setuju bahwa motivasi masyarakat dalam menggunakan pupuk

organik dapat mempengaruhi terhadap persepsi masyarakat dalam menggunakan

pupuk. Motivasi masyarakat yang kuat dalam menggunakim pupuk organik akan

mempengaruhi masyarakat dalam melakukan proses keputusan pembelian pupuk

yang dikehendaki.

Variabel kedua yang mempengaruhi komponen utarna pertama adalah !uas

lahan. Sebesar 5% mengatakan setuju bahwa luas lahan dapat mempengaruhi

penggunaan pupuk, sebesar 58,33% mengatakan biasa saja, clan 36,66% rnengatakan

tidak setuju. Faktor ini merupakan salah satu yang mempengaruhi keputusan

pembelian pupuk organik.

5.1.1.2. Komponen Kedua

Komponen utama keclua tercliri clari faktor penclapatan (X6), clan kualitas

pupuk (Xl2) yang mempunyai korelasi positif. Faktor tersebut menerangkan

Page 71: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

55

keragaman data sebesar 15,398 persen. Faktor tersebut yang mempengaruhi proses

keputusan pembelian pupuk organik.

Pendapatan merupakan hal penting bagi petani uutuk membeli dan

mendapatkan suatu barang. Semakin tinggi pendapatan seseorang semakin tinggi pula

pengeluaran uutuk mencukupi suatu kebutuhan. Dalam penelitian tersebut sebagian

besar masyarakat menyatakan biasa saja sebesar 68,33% bahwa pendapatan dapat

mempengaruhi terhadap pembelian pupuk, sebesar 15% rnenyatakan setuju, dan

mengatakan tidak berpengaruh sebesar 16,66%.

Kualitas pupuk organik yang bagus akan mempengaruhi masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik. Sebesar 8,33% masyarakat menyatakan setuju bahwa

kualitas pupuk organik dapat mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam

melakukan pembelian pupuk, sebesar 70% menyatakan biasa saja bahwa kualitas

pupuk organik dapat mempengaruhi proses keputusan pembdian, dan hanya 21,66%

yang menyatakan tidak setuju bahwa kualitas pupuk organik dapat mempengaruhi

proses keputusan pembelian.

5.1.1.3. Komponcn Ketiga

Komponen utama ketiga terdiri dari tingkat pendidikan (X2), kepemilikan

lahan (XS), tempat pembelian (X7) dan manfaat pupuk organik (X13) yang

berkorelasi positif. Faktor tersebut memberikan kontribusi keragaman data sebesar

12,128 persen. Faktor tersebut yang mempengaruhi proses keputusan pembelian

pupuk organik.

Page 72: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

56

Berdasarkan temuan di lapangan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

masyarakat dalam menggunakan pupuk organik adalah tingkat pendidikan. Sebagian

besar masyarakat menyatakan biasa saja sebesar 55%, menyatakan setuju sebesar

13,33%, dan menyatakan tidak setuju sebesar 31,66% bahwa tingkat pendidikan

dapat mempengaruhi terhadap proses keputusan pembelian pupuk.

Kepemilikan lahan pertanian akan mempengaruhi pula terhadap masyarakat

dalam melakukan pembelian pupuk organik. Motivasi petarti penyewa, petani bagi

hasil, dan petani pemilik terhadap pembelian pupuk organik akan sangat berbeda

dalam hal pemberian pupuk pada lahan pertanianya. Sebesar 26,66% mengatakan

setuju bahwa kepemilikan lahan akan mempengaruhi masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik, mengatakan biasa saja sebesar 50%, dan hanya 23,33%

yang mengatakan tidak setuju bahwa kepemilikan lahan akan mempengaruhi terhadap

proses pembelian pupuk.

Tempat pembelian pupuk organik dapat mempengaruhi pula terhadap

masyarakat dalam menggunakan pupuk organik. Tempat pembelian pupuk yang

dekat dan persediaan yang banyak akan memudahkan masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik. Sebesar 11,66% mengatakain setuju bahwa tempat

pembelian pupuk dapat mempengaruhi terhadap pembelian pupuk, sebesar 66,66%

mengatakan biasa saja bahwa tempat pembelian pupuk dapat mempengaruhi terhadap

penggunaan pupuk, dan sebesar 21,66% yang mengatakan bahwa tempat pembelian

pupuk tidak dapat mempengarnhi terhadap penggunaan pupuk.

Page 73: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

57

Berdasarkan temuan di lapangan bahwa masyarakat mengatakan setuju

18,33%, mengatakan biasa saja 56,66%, dan mengatakan tidak setuju 25% bahwa

manfaat pupuk organik dapat mempengaruhi terhadap pembelian pupuk. Semakin

banyak manfaat yang dihasilkan oleh pupuk organik maka akan semakin banyak pula

masyarakat dalam menggunakan pupuk tersebut. Faktor tersebut merupakan salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam melakukan proses keputusan

pembelian.

5.1.1.4. Komponen Keempat

Komponen utama keempat terdiri dari faktor informasi (X8) yang berkorelasi

positif dan memberikan kontribusi keragaman data sebesar 9,207 persen. Faktor

tersebut yang mempengaruhi proses keputusan pembelian pupuk.

Infom1asi tentang kandungan pupuk organik yang dipalmi oleh masyarakat

dapat mempengaruhi pula terhadap proses keputusan pembelian pupuk tersebut.

Sebesar 11,66% mengatakan setuju bahwa informasi tentang pupuk organik dapat

mempengaruhi terhadap proses keputusan pembelian, sebe8ar 68,33% mengatakan

biasa saja bahwa infonnasi tentang pupuk organik dapat mempengaruhi proses

keputusan pembelian, dan mengatakan tidak setuju sebesar 20% bahwa informasi

tentang pupuk dapat mempengaruhi terhadap proses keputusan pembelian pupuk

terse but.

Setelah mengetahui komponen utama dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya maka tahap terakhir yaitu mengetahui sejauh mana korelasi

Page 74: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

58

terhadap keempat faktor tersebut melalui component transformation matrix. Jika

diperhatikau pada angka-angka diagonal pada component transformation matrix yang

terdapat pada lampiran 2, maka dapat diketahui bahwa antara komponen 1 dengan 1.

komponen 2 dengan 2. komponen 3 dengan 3. komponen 4 dengan 4 memiliki angka

di atas 0,5 (0,862, 0,811, 0,810 dan 0,894) ha! ini membuktikan bahwa keempat

faktor atau komponen yang terbentuk sudah tepat, karena mempunyai korelasi yang

tinggi.

5.2. Proses Keputusan Pembelian Pupnk Organik

Proses keputusan pembelian masyarakat dalan1 menggunakan pupuk organik

dilakukan melalui lima tahap, tahap pertama yaitu pengenalan kebutuhan. dimana,

masyarakat ditawari beberapa kebutuhan yang akan dipa!kai, tahap kedua yaitu

pencarian informasi tentang suatu produk, setelah mendapatkan berbagai informasi

maka tahap ketiga adalah mengevaluasi berbagai alternatif pilihan terhadap suatu

produk, tahap keempat adalah keputusan pembelian suatu produk yang diinginkan,

setelah melakukan pembelian maka tahap terakhir adalah perilaku pasca pembelian.

5.2.1. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian pupuk organik oleh masyarakat dirnulai ketika petani mulai

merasakan dan mengenali adanya kebutuhan akan suatu produk pupuk organik.

Dengan menyadari adanya kebutuhan tersebut, masyarakat akan berusaha untuk

memenuhi kebutuhan yang mereka harapkan. Pada kondisi ini pondok pesantren dan

toko-toko pertanian harus mampu melihat kondisi yang diharapkan masyarakat

Page 75: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

59

(petani), sehingga mampu menawarkan pupuk organik yang sesuai dengan keinginan

petani.

Berdasarkan temuan di lapangan bahwa manfaat yang dicari oleh masyarakat

dalam menggunakan pupuk organik adalah untuk menin;gkatkan hasil produksi

(36,66%), meningkatkan kualitas produksi (48,33%), mengurangi terkena hama

penyakit (10%), dan mempercepat pertumbuhan (5%). (Tabel 12)

Tabel 12. Manfaat Konsumen dalam Membeli Pupuk Organik

Manfaat

• Uniuk meningkatkan produksi pertanian " Untuk meningkatkan kualitas produksi " Untuk mengurangi terkena hama

penyakit " Lain-lain (Mero erce at ertumbuhan)

Jumlah Sumber: Data primer, diolah (2005)

5.2.2. Pencarian Informasi

Jurrilah (oran

22 29 6

3

60

Perseritase %)

36,66% 48,33%

10%

5%

100%

Setelah para petani mengetahui dan mengenali suatu kebutuhan , maka tahap

selanjutnya adalah pencarian informasi mengenai keunggulan dan keistimewaan

pupuk organik yang ingin dipergunakan pada lahan pertaniannya. Untuk mengetahui

tentang hal tersebut maka para petani harus menghubungi p·~kerja penyuluh sebagai

upaya dalam meningkatkan pengetahuan tentang pertanian. Para petani melakukan

konsultasi terhadap pekerja penyuluhan.

Setelah melakukan konsultasi terhadap pekerja penyuluh maka petani akan

mendapatkan berbagai infmmasi yang berkaitan dengan pertimian. Adapun informasi

Page 76: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

60

yang didapat masyarakat Ciburial berasal dari berbagai sumber. Sumber informasi

mengenahi pupuk organik berasal dari pekerja penyuluh (36,66%), teman/tetangga

(26,66%), ketua kelompok tani (13,33%), saudara (8,33%), tuan tanah (10%), dan

radio (5%). Temuan di Japangan menunjukkan bahwa sumber informasi yang paling

banyak memberikan informasi tentang pupuk organik adalaih pekerja penyuluh dan

teman /tetangga sesarna petani. (Tabel 13)

Tabel 13. Sumber Informasi

. Jumlah Persentase

Sumber informasi tefltang pupuk organik (orang) (%) .

• Pekerja penyuluh 22 36,66% • Teman/ Tetangga 16 26,66% • Ketua kelompok tani 8 13,33% • Saudara 5 8,33% • Tuan tanah 6 10% • Lain-lain (Radio) 3 5%

Jumlah 60 100% Sumber : Data pnmer, d1olah (2005)

5.2.3. Evaluasi Alternatif

Tahap ini merupakan tahap dimana petani menggunakan pupuk organik dan

membuat pertimbangan nilai terbaik yang harus diambil petani dalam memenuhi

kebutuhan. Berdasarkan temuan di lapangan bahwa pupuk organik di Kampung

Ci burial relatif ban yak sehingga petani harus mempertimbangkan jenis pupuk organik

yang akan dijadikan pilihan altematif dalam pemakaian pupuk tersebut w1tuk lahan

pertanianya. Altematif pupuk organik yang banyak dipakai masyarakat adalah pupuk

Page 77: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

61

kandang (56,66%), pupuk hijau/hijauan muda (20%), kompos (18,33%) dan pupuk

guano sebesar (5%). (Tabel 14)

Tabel 14. Altematif Pupuk Organik yang Dipakai

Pupuk organik yang dipakai masyarakat ' Jmnlah Persentase (orang) '

(%) ··. ,', ' ·.·· ·.· ' '

'• .. Pupuk kandang 34 56,66%

• Pupuk hijau 12 20% .. Kompos 11 18,33%

• Guano 3 5%

Jumlah 60 100%

Somber: Data primer, diolah (2005)

5.2.4. Keputusau Pembelian

Pada tahap ini petani mengambil keputusan mengenai proses keputusan

pembelian pupuk organik. Pembelian pupuk yang dilakukan oleh masyarakat Ciburial

dipengaruhi oleh pihak luar yang menyuruh masyarakat dalam membeli dan memilih

pupuk organik tersebut. (Tabel 15) Berdasarkan penelitian bahwa masyarakat

membeli pupuk organik atas dorongan dari pekerja penyuluh (35%), teman/tetangga

(25%), ketua kelompok tani (15%), saudara (13,33%), tuan tanah (11,66%).

Tabel 15. Pihak yang Mempengaruhi Penggtmaan Pupuk Organik

Siapa yang menyuruh llnda dalam ',

Jumlah . Persentllse '

memilih pupuk organik ' I (orang) ·.·. (%)'

'

• Peke1ja Penyuluh 21 35% • Teman/tetangga sesama petani 15 25% • Ketua kelompok tani 9 15% • Saudara 8 13,33% • Tuan tanah 7 11,66%

Jumlah 60 100%

Sumber: Data pnmer, d10lah (2005)

Page 78: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

62

Berdasarkan temuan di lapangan bahwa tempat pembelian pupuk organik

merupakan salah satu penentu terhadap pembelian pupnk. Tempat pembelian pupnk

yang dilaknkan oleh masyarakat Ciburial relatif beragam. Berdasarkan hasil

penelitian bahwa masyarakat membeli pupnk organik untnk kegiatan pertaniannya di

toko-toko pertanian sebesar (31,66%), di pasar sebesar (3,33%), pondok pesantren

(60%), dan hanya (5%) yang membeli pupnk dari tetangganya. (Tabel 16)

Tabel 16. Tempat Pembelian Pupuk Organik

' •. • Junilah .· Persentase · Tempat pembelian pup11kotga11ik .···

.. . . . {orang) . (%) .

• Toko- toko pertanian 19 31,66% • Tetangga 3 5% • Pasar 2 3,33% D Pondok pesantren 36 60%

60 100% Sumber: Data primer, diolah (2005)

Sedangkan hasil penelitian tentang jenis pupnk organik di kampung Ciburial,

bahwa terdapat beberapa jenis pupnk organik yang dipakai pada lahan pertanianya

(Tabel 17). untnk menilai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang pupnk

organik, maka per!u dilihat berapa banyak jenis yang diketahui oleh masyarakat.

Banyaknya jenis pupuk organik di Ciburial mengakibatkan banyaknya pilihan pupnk

organik yang akan dipakai oleh masyarakat. Semakin banyak pilihan semakin

beragam persepsi dan sikap masyarakat dalam memilih dan menggunakan pupnk

tersebut.

Page 79: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

63

Tabel 17. Jumlah Jenis Pupuk Organik

.

Jumlal1 pupuk organik yang ada di Jumlal1 ' Persentase Ci burial dan dipakai oleh masyarakat (orang)

I • • (%)

. · .

" 1-2 jenis 13 21,66%

• 3-4 jenis 37 61,66%

" 5-6 jenis 8 13,66% .. > (, ;Pn;o 2 3.33% -

Total 60 100% Sumber : Data prnuer, d10lah (2005)

5.2.5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah petani melakukan pembelian pupuk organiik, maka mereka akan

mengevaluasi hasil pembelian pupuk tersebut. Hasil evaluasi pembelian itu dapat

berupa respon positif petani terhadap pupuk tersebut. Keyakinan sikap yang terbentuk

pada tahap ini akan mempengaruhi niat pembeli selanjutnya. Tanggapan masyaralrnt

terhadap pupuk organik relatifberagam. (Tabel 18)

Tabel 18. Tanggapan Masyarakat

Tru.lggapan petani terhadaj) pupuk or anik Sangat baik Baik Biasa saja/ sedang Tidak ada tan a an

Sumber : Data primer, diolah (2005)

Jumlah

Junuah (otan )

16 37 3 4 60

Persentase (%)

26,66% 61,66%

5% 6,66% 100%

Dari hasil penelitian tersebut maka peneliti dapat menyimpulkrui bahwa

tanggapan maupun respon masyarakat terhadap pupuk organik relatifbagus. Semakin

bagus respon masyarakat terhadap suatu produk akrui semakin tinggi tingkat

Page 80: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

64

keinginan masyarakat dalam menggunakan produk pupuk organik tersebut. Respon

positif masyarakat terhadap pupuk organik akan mempengaruhi terhadap pemakaian

pupuk selanjutnya.

Tabel 19. Tahap-tahap Proses Keput11San Pembelian

Manfaat

Pengenalan kebntuhlln

Untuk meningkatkan kualitas roduksi

Pencarian Iilforinasi Sumber informasi Teman/tetangga dan peke1ja

en luhan Eyaluasi Alternatif

Alternatif pupuk organik yang Pupuk kandang di akai

Kep1ltusan pelllhelian

Pekeija penyuluhm1

Pondok Pesantren

Bagus/Baik

Berdasarkan hasil pembahasan bahwa tahap-tahap proses keputusan

pembelian pupuk organik dimulai ketika masyarakat mengenali akm1 manfaat pupuk

tersebut. Untuk mengetahui manfaat pupuk organik, maka masyarakat akan mencari

informasi yang berkaitan dengan pupuk tersebut. Adapun sumber informasi

mengenahi pupulc organik berasal dari teman dan pekerja penyuluhmi.

Setelah mendapatkan infonnasi, maka tahap selanjutnya masyarakat akan

menggunakan pupuk organik yang dipertimbangkan dengan melakukan pembelian

Page 81: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

65

terhadap pupuk tersebut. Keputusan pembelian masyarakat terhadap pupuk tersebut

dipengaruhi oleh pekeija penyuluhan. Setelah melakukan pembelian terhadap pupuk

organik tersebut maka tahap terakhir yaitu menanggapi dan menilai pupuk tersebut

setelah menggunakannya pada lahan pertanian. Berdasarkan temuan di lapangan

bahwa tanggapan masyarakat terhadap pupuk organik relatif bagus sebagaimana

dijelaskan pada (Tabel 18).

5.3. Sikap Masyarakat terhadap Pupuk Organik

Untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik

maka peneliti hams mengetahui hal-hal yang dapat mempengaruhi masyarakat dalam

memutuskan suatu pembelian. Hal-ha! yang dapat mempengaruhi sikap masyarakat

dalan1 menggunakan pupuk organik adalah motivasi masyarakat dalam menggunakan

pupuk organik. Kebutuhan terhadap pupuk organik didoroug oleh kualitas pupuk

organik yang dipakai pada lahan pertaniannya. Sebagian besar motivasi petani dalarn

menggunakan pupuk organik adalah harga terjangkau (30%), mudah didapat

(16,66%), kualitasnya (48,33%), dan budaya (5%). (Tabel 20)

Tabel 20. Motivasi Awai dalam Menggunakan Pupuk Organik

.·· .

Jtunlah·•••• · .Persentase Moti'\!asi

. ·. ..

.· ··. (%) ·. .. (orang) • Harga terjangkau 18 30% • Mudah didapat 10 16,66% • Kualitas bagus 29 48,33% • Lain-lain (budaya) 3 5%

Jumlah 60 Lrno% Sumber: Data pnmer, diolah (2005)

Page 82: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

66

Berdasarkan hasil penelitian bahwa timbulnya moti.vasi masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik adalah harga, dimana pembelian pupuk organik oleh

masyarakat dipengamhi oleh harganya yang mural1 sebesar 30% dan sebagian Jagi

mengatakan bahwa pembelian pupuk tidak dipengaruhi oleh harganya yang murah

sebesar 70%.

Jarak pembelian pupuk dengan tempat tinggal masyarakat Ciburial relatif

dekat. Hal ini yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pupuk organik.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa masyarakat membeli pupuk dengan jarak kurang

dari 1 km sebesar (55%), I km sampai 5 km sebesar (38,33%), 6 km sampai IO km

sebesar (5%), dan hanya (1,66%) yang membeli pupuk lebih dari IO km. (Tabel 21)

Tabel 21. Jarak Pembelian Pupuk

·. ... ... Jumlah

.

Jarak pembelian pupuk • Pei"sentase

(orang) I (%) .·. ', ', , , ,

• < 1 km 33 55% • 1 km-5km 23 38,33% • 6km-10km 3 5% • >IO km I 1,66%

60 100%

Sumber: Data primer, diolah (2005)

Sedangkan berdasarkan kualitas pupuk organik yang dipakai untuk usaha

taninya. Masyarakat Ciburial mengatakan bahwa kualitas pupuk organik sangat bagus

sebesar 48,33%, bagus sebesar 40%, sedang sebesar 8,33%, dan hanya 3,33% dari

masyarakat yang mengatakan bahwa kualitas pupuk organik tidak bagus untuk

Page 83: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

67

pe1ianian. Dari kualitas pupuk organik itulah timbul motivasi masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik. (Tabel 22)

Tabel 22. Tanggapan Masyarakat

Tanggapan.masyarakatterhadap.kualitas I Jufulah •. · .. , . Persentase •·

pupuk organik . . {orang)··· .... {%) Sangat bagus 29 48,33% Bagus 24 40% Se dang 5 8,33% Tidak ba=s 2 3,33%

60 100% Sumber: Data plimer, diolah (2005)

Selain motivasi, tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyuluhan

dapat mempengaruhi pula terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik tersebut. Seringnya masyarakat melakukan konsultasi

terhadap peke1ja penyuluh akan banyak mendapatkan informasi tentang pupuk

organik sehingga menimbulkan suatu persepsi dan sikap masyarakat yang dilanjutkan

dengan pengambilan keputusan untuk memakai pupuk organik tersebut.

Tingkat konsultasi masyarakat terhadap pekerja penyuluhan relatif beragam,

sebagian masyarakat mengatakan sangat sering (48,33%), jarang (21,66%), sering

(25%) dan tidak pernah sebesar ( 5%) seringnya masyarakat melakukan konsultasi

terhadap pekerja penyuluhan maka akan menambah pengetahuan tentang pe1ianian.

Seringnya konsultasi terhadap pekerja penyuluhan dapat memecahkan pula

persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pertanian. (Tabel 23)

Page 84: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

68

Tabel 23. Tingkat Konsultasi Masyarakat

Konsultasi terhadap pekerja penyuluhan Jumlah Persentase (otan~) (%)

Tidakpemah 3 5% Jarang 13 21,66% Sering 15 25% Sang:at sering: 29 48,33%

Jumlah 60 100% Sumber : Data primer, diolah (2005)

Seiingnya masyarakat melakukan konsultasi terhadap pekerja penyuluh akan

banyak memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh petani yang

berkaitan dengan kegiatan pertanian. Adapun masalah-masalah yang dilakukan

pekerja penyuluh terhadap masyarakat petani berkaitan dengan hama penyakit

sebesar (31,66%), teknologi budidaya sebesar (10%), permodalan dan manejemen

sebesar (11,66% ), dan pupuk dan pemupukan (46,66% ). (Tabel 24)

Tabel 24. Materi yang Diberikan Penyuluh

Materi/masalah•yang.diberikan.pekerja en !uh terhada etani

Sumber : Data primei-, diolah (2005)

Jumlah oran

19 6 7 28 60

Persentase (%)

31,66% 10%

11,66% 46,66% 100%

Berdasarkan temuan di lapangan bahwa konsultasi masyarakat mengenai

permasalahan-pennasalahan pertanian terhadap pekerja penyuluh selalu dapat

Page 85: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

69

dipecahkan sebesar ( 61,66% ), kadang-kadang dapat dipecahkan sebesar (30% ), dan

tidak dapat dipecahkan sebesar (8,33%). (Tabel 25)

Tabel 25. Tanggapan Petani terhadap Penyuluh

Jumlah Sumber : Data primer, diolah (2005)

Jumlah orru1

37 18 5

60

Persen.tase (%

61,66% 30%

8,33% 100%

Persepsi dan sikap masyarakat yfillg bagus terhadap pupuk organik sangat

berpengaruh terhadap respon masyarakat. Respon masyarakat tersebut berupa

pembelian dan penggunaan pupuk orgruuk. Semakin tinggi respon masyarakat

terhadap suatu barang akan mempengruuhi persepsi yang; kemudian dilru1jutkan

dengan tindakan atau pembelian terhadap barang tersebut. Berdasarkan penelitian

bahwa respon masyarakat dalam menggunakan pupuk orgaillk sfillgat baik/bagus

(26,66%), baik/bagus (61,66%), biasa saja/sedang (5%), dan tidak ada tru1ggapan

(6,66%). (Tabel 18)

Page 86: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

6.1. Kesimpulau

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti maka dapat

disimpulkan bahwa: Berdasarkan variabel utama yang dipertimbangkan petani adalah

motivasi pembelian, kualitas pupuk, informasi pupuk, pendapatan, tingkat

pendidikan, tempat pembelian, manfaat pupuk, kepemilikan lahan, dan luas lahan.

Analisis faktor metode ekstraksi analisis komponen utarna digunakan untuk

mengetahui keeratan hubungan antar beberapa faktor yang menjadi pertimbangan

responden sehingga menghasilkan empat komponen utama, komponen utarna pertama

terdiri dari motivasi pembelian pupuk dan luas lahan, komponen kedua terdiri dari

pendapata11 dan kualitas pupuk organik, komponen ketiga terdiri dari tingkat

pendidil(an, kepemilikan lahan, tempat pembelian pupuk., dan manfaat pupuk,

komponen keempat terdiri dari informasi pertanian.

Manfaat yang dicari oleh masyarakat tentang penggunaan pupuk organik

adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. Sumber informasi dalam

menggunakan pupuk organik adalah pekerja penyuluhan dan tetangga. Sedangkan

altematif pupuk organik yang dipakai masyarakat Ciburial adalah pupuk kandang,

sedangkan pihak yang mempengaruhi terhadap penggunaan pupuk organik adalah

pekerja penyuluhan. Tempat pembelian pupuk organik adalah di Pondok Pesantren

dan toko pertanian, Sedangkan jumlah jenis pupuk organik di Ciburial sebanyak 3-4

macam, dan Tanggapan masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik adalah baik.

Page 87: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

71

Persepsi dan sikap masyarakat terhadap penggunaan pupuk organik relatif

bagus hal itu dipengaruhi oleh motivasi masyarakat dalam melakukan pembelian

terhadap pupuk tersebut. Adapun motivasi tersebut dipengaruhi oleh harga, kualitas

pupuk, kemudahan memperoleh pupuk, dan budaya. Berdasarkan temuan lapangan

bahwa harga yang te1jangkau dapat mempengarnhi sikap masyarakat dalam

menggunakan pupuk organik, kualitas pupuk organik sangat bagus dapat

mempengaruhi pula terhadap masyarakat dalam menggunakan pupuk organik, dan

kemudahan mendapatkan barang yang meliputi stock dan jarak pembelian pupuk

dapat mempengaruhi pula terhadap penggunaan pupuk. Selain itu tingkat konsultasi

masyarakat terhadap peke1ja penyuluhan, respon masyarakat dapat mempengaruhi

pula terhadap persepsi dan sikap masyarakat dalmn menggunakan pupuk organik

terse but.

6.2. Saran

l. Dalam upaya mempengaruhi keputusan pembelian petani terhadap pupuk

organik maka pihak produsen ym1g bersangkutar1 harus memperhatikan

kualitas, kemudahan mendapatkan barang, dan hm·ga sehingga memudahkan

petani dalam melakukan kegiatan usaha taninya.

2. Agar kegiatan usahataninya bisa be1jalan lancar matka pemerintal1 setempat

harus memperbaiki fasilitas transp01iasi baik jalan raya maupun kendaraan

yang mengangkut hasil pertanian dengan didukung oleh masyarakat dalam

mewujudkan usaha tersebut.

Page 88: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

DAFTAR PUSTAKA

Dirgagunasa, Singgih. Pengantar Psikologi, (Jakarta: Sumber Widya, 1993),Cet.Ke-4

Engel, et.al., Perilaku Konsumen. Jilid I, Edisi Keenam, (Jaka1ia: Binapura Aksara, 1994)

Herujito,Yayat M. Dasar-dasar manajemen, (Jakarta: PT. Grasindo,2001)

Handoko, Ir. Dr. Klimatologi dasar "Landasan Pernahaman Fisika Atrnosfu dan Unsur-Unsur Iklirn". (Bogor: Pustaka Jaya, 1993)

Hardjowigeno, Sarwono. llmu Tanah, (Bogor: Akadernika Pressindo, 1995), Cet. Ke-4

Kotler, Philip. Manajemen pemasaran ( Edisi Milleniurn I). (Jakarta : Prenhellindo, Th2000)

Murbandono Hs, L. Membuat Kompos .(Jakarta : Swadaya. 1988)

Paul Peter, J. Olson, Jerry C. Consumer Behavior (Perilaku. Konsumen dan Strategi Pernasaran) edisi ke-4.jilid I, (Jakarta: Erlangga 1999)

PTPN VIII Rancabali, Data Monografi Des a Alam Endah, Rancabali 2005.

Sabri, M. Ali Yusuf. Pengantar Psikologi dan Perkembangan, (Jakarta: Pedornan Ilmu J aya, 1993 ), Cet. Ke-1.

Sahidu, Sirojuddin. Ir. Kotoran Ternak Sebagai Sumber Energi. (Jakarta : Dawarucci Press,1983)

Santoso, Singgih, Buku latihan SPSS Statistik Multivariat. (Jakarta : PT. Elex Media Kornputindo, 2002)

Saiwono, Sarlinto Wirawai1 Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), Cet, Ke-6.

Setyarnidjaja, Djoehana.M.Ed. Pupuk dan Pemupukan (Jakaita : CV. Simplex, 1986)

Sevilla, Consuello G., et.al. Pengantar Metode Penelitian. (Jakarta : Universitas Indonesia (UI- Press), 1993)

Page 89: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

73

Slameto, Be/ajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Reineka Cipta, 1995), Cet. Ke-3.

Soeminto, Bagyo."Pupuk-Pupuk OrganikAlam". (Jakarta: CV.Karya Indah 1983).

Sosrosoedirjo, R.soeroto.et.al. "flmu Memupuk II". (Jakarta : CV .Y asaguna, 1990)

Sugiono, Dr. Metode Penelitian Bisnis. (Jakarta: Alfabeta, 1999)

Suparmoko, M. Metode Penelitian Praktis. (Yogyakarta : BPFE. 1986)

Page 90: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI
Page 91: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

Lampiran 1. Daftar Kuesioner 74

Nama responden Tanggal wawancara Daerah I tempat penelitian : Kampung Ciburial, Bandung, Jawa - Barat

A. Bubuhkan tanda silang (X) pada no pilihan jawaban anda

1. Berapa umur anda ? a.< 25 tahun b. 26- 40 tahun c. 41- 50 tahun d. > 50tahun

2. Tingkat pendidikan yang dicapai? a. SD (sekolah dasar) b. SMP (sekolah menengah pertama) c. SMA (sekolah menengah atas) d. Akademi/Perguruaan Tinggi

3. Apakah status anda? a. Pemilik tanah b. Petani penyewa c. Penyewa bagi (bagi hasil) d. Lain-lain (sebutkan)

4. Berapa jnmlah keseluruhan lahan pertanian anda? a. < 0,5 hektar b. 0,5 -1,4 hektar c. 1,5 - 2 hektar d. > 2 hektar

5. Jenis tanaman apa yang anda budidayakan/tanam? a. Sayuran b. Padi c. Buah d. Bunga

6. Berapa jumlah keseluruhan hasil produksi pertanian anda selama 1 mus1m panen? a. < 2 kwintal b. 3 - 4 kwintal c. 5 - 6 kwintal d. > 6 kwintal

7. Berapajumlah pendapatan anda selama satu kali musim panen? a.< 1 juta b. 1 - 3 juta c. 4-5 juta d. > 5 juta

Page 92: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

8. Apakah anda pernah menghubungi pekerja penyuluhan selama ini? a. Tidak pernah b. Sangat jarang c. Sering (2 kali setiap bulan) d. Sangat sering (4 kali setiap bulan)

9. Apakal1 penyuluh dapat memecahkan permasalahan anda? a. Selalu dapat b. Kadang-kadang c. Tidak dapat

10. Materi atau persoalan apa yang se1ing diberikan oleh penyuluh tersebut? a. Hania penyakit b. Teknik/teknologi budidaya c. Pennodalan dan manajemen d.Pupuk

11. Jika anda memakai pupuk organik, alternatif pupuk apa yang anda pakai? a. Pupuk kandang b. Hijauan c. Guano d. Kompos

12. Dari manakah stm1ber informasi pupuk organik di peroleh pada waktu itu? a. Pekerja penyuluhan b. Teman I Tetangga sesama petani c. Ketua kelompok tani d. Saudara e. Tuan tanah f. Radio

13. Siapa yang menyuruh anda memakai pupuk organik? a. Pekerja penyuluhan b. Teman /tetangga sesama petani c. Ketua kelompok tani d. Saudara e. Tuan tanah

14. Apa motivasi anda memakai pupuk organik? a. Harganya terjangkau b. Mudal1 didapat c. Kualitas bagus d. Lain-lain (sebutkan)

75

15. Apakah menurut anda pemilihan pupuk organik dipengaruhi oleh harganya yang mural1?

a. Ya b. Tidak

16. Bagaimana kualitas pupuk organik menurut anda? a. Sangat bagus b. Bagus

Page 93: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

17. Ada berapa jenis pupuk organik di Ciburial? a. l-2jenis b. 3-4 jenis c. 5-6 jenis d. > 6jenis.

18. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap produk pupuk organik tersebut? a. Sangat baik b. Baik c. Biasa saja /sedang d. Tidak ada tanggapan

19. Manfaat apa yang dicari dalam melakukan pembelian pup1L1k organik? a. Untuk meningkatan kuantitas produksi b. Untuk meningkatm1 kualitas hasil produksi c. Untuk mengurm1gi terkena hama penyakit d. Lain-lain (sebutkm1)

20. Dimana anda membeli pupuk organik? a. Toko-toko pertanian b. Tetangga c. Pasar d. Lain-lain (sebutkan)

21. Berapa jarakuya dari tempat tinggal anda? a. <lkm b. 1 km-5 km c.6km-10km d. > 10 km

76

22. Apakah tempat pembelian pupuk tersebut merupakan penentu terhadap pemalcaian pupuk orgm1ik?

a. Ya b. Tidak

Page 94: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

No 1 2 3 4

5 6 7 8 9 10 11 11

12 13 14

77

B. Penilaian konsumen terhadap pupuk organik

Diantara atribut berik:ut, apakah yang mempengaruh:i persepsi dan sikap anda dalam mengunakan dan membeli pupuk organik? Beri penilaian anda dengan tanda silang (X). I. Sangat tidak berpengaruh 2. Tidak berpengaruh 3. Netral/Biasa saja 4. Berpengaruh 5. Sangat berpengarnh

Indikator Umur Sangat tidak beroengarnh Tingkat uendidikan Sangat tidak beroengaruh Motivasi Sangat tidak bemengaruh Mengikuti Sangat tidak berpengarnh uelatihan Kepemilikan tanah Sa11gat tidak berpe11garuh Pendauatan Sangat tidak berpengaruh Kualitas uuuuk Sangat tidak bemengaruh Manfaat pupuk Sangat tidak berpengaruh Mudah diperoleh Sangat tidak berpengaruh Hargapupuk Sangat tidak berpengaruh Informasi pupuk Sangat tidak bemengaruh Penyuluhan Sangat tidak berpengaruh uertanian Luas lal:lan Sangat tidak berpengarnh Infrnrmasi Sangat tidak bernengaruh Tempat pembelian Sangat tidak bemengaruh

1 2 3 •t 5

Skor: 1 Skor: 2 Skor: 3 Skor: 4 Skor: 5

Sangat beroengaruh Sangat berpengaruh Sangatberpengaruh Sangat berpengaruh

Sangat berpe11garuh Sangat bemengaruh Sangat bemengaruh Sangat bemengarnh Sangat berpengaruh Sangat berpengaruh Sangat beroengaruh Sangat berpengaruh

Sangat bemengarnh Sangat bernengaruh Sangat bemengaruh

Page 95: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

1ctor Analysis KMO and Bartlett's Test

:aiser-Meyer-O!kin Measure of Sampling wequacy.

lartlett:s Test of )phelicity

Approx. Chi-Square df Sig.

,615

136,807

91

,001

tingkat u;nur --ndidikan

.nti-image Covarlan1 umur ,819 -,029 tingkat pendldikan -,029 ,807 motivasi -,099 ,055 mengikuti pelatihan ,004 ,013 kepemilikan lahan -,182 -, 101 pendapatan ,135 -, 113 tempat pembelian -,105 -,142 informasi pupuk ,144 ,044 mudah d-idapat ,041 -, 114 harga pupu!< -,012 ,009 luas lahan ,048 -,089 penyu!uhan pertani1 ,078 ,018 k.ualltas pupuk -,035 ,067 manfaat pupuk ,081 -,184

inti-image Correlatic umur ,5162 -,036 tingkat pendidtkan -,036 ,s24a

motivasi -,138 ,on mengikuti pelatihan ,006 ,017 kepemtlikan tahan -,234 -,130 pendapalan ,175 -,146 tempat pembelian -,137 -,186 informasi pupuk ,164 ,057 mudah didapat ,061 -, 173 ha.-ga pupuk -,015 ,012

luas lahan ,063 -, 118 penyu\uhan pertani ,102 ,023 kuaritas pupuk -,046 ,089 manfaat pupuk ,107 -,246

a. Measures of Sampling Adequacy(~JiSA)

motives! -,009 ,055

,648

,134

,032

-,087

,091

-,076

'153 -, 103

-, 122

,104

-,017

-,039

-, 138

,on ,sooa ,202

,046 -,127

,133

-,110

,258

-,143

-, 181 ,152

-,026

-,058

Anti-Image Matrices

mengikuti kepemmkan tempat ....,,.iatihan lahan Ian ,.,,,,......h..,lian

,004 -,182 ,135 -,105

,013 -, 101 -, 113 -,142

,134 ,032 -,087 ,091 ,673 -,019 -,036 -,033

-,019 ,742 -,002 -,032

-,036 -,002 ,727 ,001

-,033 -,032 ,001 ,723

,168 -,138 -, 161 -,040

-,028 ,062 ,155 '127 ,079 ,061 -,009 ,071

,097 -,035 ,101 ,218 -,017 -,Q{l1 ,015 -,095

-,182 -,115 -,122 ,079

,130 -, 138 ,146 -,111

,006 -,234 ,175 -, 137

,017 -,130 -,148 -,186 ,202 ,046 -,127 ,133

,689" -,027 -,051 -,047 -,027 ,686a -,085 -,044

-,051 -,085 ,5378 ,001

-,047 -,044 ,001 ,540"

,238 -,186 -,219 -,054

-,046 ,096 ,246 ,202

,109 ,080 -,012 ,094

,141 -,048 ,142 ,306 -,024 ·,002 ,021 -,131

-,265 -,159 -,171 '111 ,190 -, 191 ,205 -,157

informasi mudah penyuluhan kua!itas manfaat n.U"'"k didanat harna ,...,.....,,k Juas lahan -n=f<>nian ""~"' ououk

,144 ,041 -,012 ,048 ,078 -,035 ,081

,044 -, 114 ,009 -.oa9 ,018 ,007 -, 184 -,Q76 ,153 -. 103 -, 122 '104 -,017 -,039

,168 -,028 ,079 ,097 -,017 -,182 ,130

-,138 ,002 ,061 -,035 -,001 -, 115 -,138

-,161 ,155 -,009 '101 ,015 -,122 ,146

-,040 ,127 ,071 ,218 -,095 ,079 -, 111

,742 -,126 ,022 -,017 ,094 ,017 -,044

-, 126 ,544 -, 155 -,003 -, 164 ,152 ,099

,022 -,155 ,788 ,215 -,080 -,127 -,038

-,017 -,003 ,215 ,702 -,003 ,050 ,003 ,094 -,164 -,080 -,003 ,716 -,110 ,oae ,017 ,152 -, 127 ,050 -, 110 ,702 -,030

-.044 I ,099 -,038 ,003 ,oa8 -,030 ,697

,184 ,061 -,015 ,063 ,102 -,046 ,107

,057 -,173 ,012 -,118 ,023 ,089 -,246

-, 110 ,258 -,143 -, 181 ,152 -,026 -,058 ,238 -,046 ,109 ,141 -,024 -,265 ,190

-, 186 ,098 ,oao -,048 -,002 -,159 -, 191

-,219 ,246 -,012 ,142 ,021 -, 171 ,205

-,054 ,202 ,094 ,306 -, 131 '111 -,157 ,sssa -,198 ,028 -,023 ,129 ,024 -,061

-, 198 ,oosa -,237 -,005 -,264 ,246 '161 ,028 -,237 .485a ,288 -,106 -,170 -,051

-,023 -,005 ,288 ,602' -,004 ,072 ,004

,129 -,264 -,106 -,004 ,740" -,155 ,124

,024 ,246 -, 170 ,072 -, 155 ,5838 ·,043 -,061 ,161 -,051 ,004 ,124 -,043 ,647a

~

Page 96: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

tctor Analysis KlllO and Bartlett's Test

~aiser~Meyer-Ol!tin Measure of Sampling 'dequacy. I ,624

rartlett'S Test Of ;phericity

Approx. Chi-Square df Sig.

~nti-image Covariar umur tingkat pendidikan motivasi mengikuti pelatihar kepemilikan lahan pendapatan tempat pembetian informasi pupuk mudah didapat 1uas tahan penyuluhan pertan kua!itas pupuk manfaat pupuk

~nti-tmage Corre!ati umur tingkat pendidikan n·10Wasi mengikuti pelatihar kepemilikan lahan pendapatan tempat pembelian informasi pupuk mudah didapat luas lahan penyuluhan pertan kualitas pupuk manfaat pupuk

124,847 78

,001

tingkat umur nAndidikan

,819 -,029 -,029 ,807 -,103 ,058

,006 ,012 -,183 -,102 ,135 -,113

-,105 -,144 ,144 ,044 ,041 -,119

,056 -,100 ,078 ,019

-,038 ,070 ,081 -,185 ,513' -,036

-,035 ,5132

-,140 ''" ,vov ,007 ,016

-,233 -,131

,175 -,147 -,138 -,188 ,185 ,057 ,059 -,175 ,o70 -,127 ,101 ,024

-,050 ,092 ,107 -,246

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Anti~image Matrices

mengikuti kepemilikan motivasi l"\J:>.latihan lahan '\.Qnd.aoatan

-,103 ,006 -,183 ,135

,056 ,012 -,102 -,113

,651 ,149 ,041 -,090

,149 ,681 -,025 -,035

,041 -,025 ,747 -,062 -,090 -,035 -,062 ,727

,103 -,041 -,038 ,002

-,075 ,168 -,141 -,161

,144 -,013 ,079 ,162

-,105 ,083 -,056 ,113

,095 -,009 ,005 ,014 ~,036 -,177 -,109 -,127

-,045 ,136 -,136 ,146

-,140 ,0071 -,233 ,175

,080 ·~!~ -,131 -,147 ........ '!), nco •on

11.C. I •"'"'' ,vvu -, .v ....

,222 ,703' -.036 -,050

,058 -,036 ,676' -,084

-,130 -,050 -,084 ,531' ,148 -,058 -,052 ,003

-,107 ,238 -,189 -,219

,233 -,021 ,121 ,251 -,147 ,115 -,074 ,152

,139 -,013 ,007 ,020 -,052 -,252 -,148 -,176 -,056 ,197 -,188 ,205

tern pat informasi mudah penyuluhan kualitas manfaat pembeHan nuouk didaoat luas lahan .-..:i.rtanian M~Uk ououk

-,105 ,144 ,041 ,056 ,078 -,038 ,081 -,144 ,044 -,119 -,100 ,019 ,070 -,185 ,103 -,075 '144 -,105 ,095 -,035 -,045

-,041 ,168 -,013 ,083 -,009 -,177 ,135 -,038 -,141 ,079 -,056 ,005 -,109 -,136 ,002 -, 161 ,162 ,113 ,014 -,127 ,146 ,730 -,042 ,151 ,219 -,089 ,094 -,109

-,042 ,743 -,129 -,025 ,097 ,021 -,043 ,151 -,129 ,576 ,046 -,193 ,138 ,097 ,219 -,025 ,045 ,766 ,021 ,095 ,014

-,089 ,097 -,193 ,021 ,724 -,128 ,085 ,094 ,021 ,138 ,095 -,128 ,723 -,037

-,109 -,043 ,097 ,014 ,085 -,037 ,699 -,136 ,185 ,059 ,070 ,101 -,050 ,107 -,186 ,057 -,175 -,127 ,024 ,092 -,246

HO ,,107 ?~' _ 1/J,7 1'0 -,052 -.000 ..~ ,_ ......... , ... ··-~

-,058 ,236 -,021 ,115 -,013 -,252 ,197 -,052 -,189 ,121 -,074 ,007 -,148 -,188 ,003 -,219 ,251 ,152 ,020 -,176 ,205 ,531 2 -,057 ,232 ,293 -,123 ,130 -,153

-,057 ,584a -,197 -,033 ,132 ,029 -,060 ,232 -,197 ,608' ,053 -,299 ,214 ,153 ,293 -,033 ,069 ,641a ,028 ,128 ,020

-,123 ,132 -,299 ,028 ,715' -,177 ,120 ,130 ,029 ,214 ,128 -,177 ,595' -,052

-,153 -,060 ,153 ,020 ,120 -,052 ,649"

~

Page 97: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

Communalities

Initial Extraction umur 1,000 ,610 tingkat pendidikan 1,000 ,517 motivasi 1,000 ,622 mengikuti pelatihan 1,000 ,570 kepemilikan lahan 1,000 ,447 pendapa!an 1,000 ,663 tempat pembelian 1,000 ,576 informasi pupuk 1,000 ,616 mudah didapat 1,000 ,663 luas lahan 1,000 ,464 penyuluhan pertanian 1,000 ,476 kualttas pupuk 1,000 ,566 manfaat pupuk 1,000 ,543

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Total Variance Explained

Initial Eiaenvalues Extraction Sums of Sauared laadi~s Rotation Sums of Souared Loadin'"'"' Conioonent Total 0/o of Variance Cumulative o/o Total o/o of Variance Cumulative o/o Tola! 0/o of Variance Cumulative % 1 2,531 19,470 19,470 2,531 19,470 19,470 2,284 17,566 17,566 2 2,002 15,398 34,869 2,002 15,398 34,869 1,860 14,306 31,872 3 1,577 12,128 46,997 1,577 12,128 46,997 1,806 13,896 45,767 4 1,242 9,557 56,555 1,242 9,557 56,555 1,402 10,788 56,555 5 ,943 7,256 63,811 6 ,825 6,344 70,155 7 ,78-4 6,034 ?6,189

8 ,696 5,352 81,541 9 ,619 4,763 86,304 10 ,527 4,052 90,356 11 ,473 3,638 93,994 12 ,424 3,259 97,253 13 ,357 2,747 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis.

~

Page 98: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

··~··~=n

1 2 umur ,1$3 ,379 t!ngk.et pendldikan ,212 ,031

motivasi ,653 -,137 mengikutl pelal:Uian -,518 ,536 kepi:imi!ikan lahan ,497 ,383 pendapatan ,312 ,337 tempa! pembelian ,060 ,505

informasi pupuk ,455 -,287 mudah dldapat -,602 -,449

II.las lahan ,304 -,567 penyu\uhan perti;mian -,643 ,064 kualitas pupuk ,026 ,633 manfaat pupuk. ,576 ,026

ExtractiOn Method: Prlnelpal Component Analysis.

a. 4 components extracted.

Rotated Component Matrbt'

3 ,154 ,657

-,385 -,122

,221

-,383 ,552

-,016

,259 -,090 ,118

-,395

,459

Com ...... ~~t

1 2 umur ,208 ,069

tlngkat pendidlkan -,087 -,205 motivasi ,768 ,145 mengikuti pelatihan -,545 ,401 kepemilikan Iahan ,240 ,307 pendapatan ,120 ,690 tempat pembelian -,262 ,180 lnformasi pupuf: ,297 ,010 mudeb didapat -,535 -,546 luaslahan ,501 -,419 penyu!uhan pertanlan -,675 -,044

kuaHtas pupuk -,050 ,735

m~~!Sat pupuk ,346 -, 101

Extraction N'tSihod: Principal Component Analysis. Rotation Method: Vari:max with Kaiser Normalization.

a. Rotation converged in 13 iterations.

3 ,220 ,673

-,092

-,157

,541 ,049

,6$7

,198

-,178

-,160

-,129

-,083

,541

Component Transformation Matrix

Comnonent 1 2 3 1 ,862 ,173 ,450

2 -,263 ,811 ,331 3 -,305 -,487 ,810 4 -,308 ,274 ,177

Extraction Method: Principal ComponentAnalysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

4 .,($39

·"'" •, 165 -,015 ,064 ,551 ,000

,570

,178

-,206

,205 ,OSS

,006

4 -,714

'121 ,054

-,296

-,046

,437

-,171

,699

,217

,103

,037

-,127 ,030

4 ,155

-,405

-, 116

,894

= -

Page 99: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

82

pnddikan motivasi pelatihan lahan Pendaptan lokasi Informasi Mud ah Harga Luas Pcnyuluhan Kualitas Manfaat

3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 4,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 4,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 4,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 4,00 4,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 2,00 4,00 4,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 4,00 2,00 3,00 4,00 4,00 4,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 4,00 4,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 4,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 4,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 2,00 4,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 4,00 4,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 4,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 4,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 2,00 2,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 2,00 4,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 3,00 4,00 2,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 4,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 3,00 2,00 3,00 3,00 3,00

Page 100: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

Lampiran 3. Susunan dan Kadar Unsur Hara Berbagai Jenis Pupuk Kandang 83

Persentase Kandungan Air dan Unsur Hara dalam Pupuk Kandang dari Beberapa Jenis Hewan

JENIS.HEWAN. EKSPERIMEN · -- -- --IliO-'', _1

__ - • .N · . .. 1'205 •·· . . K20 . . . ·. ··.. . .. -- -- :_ , --- 1,- -<-' · . ·.· .· .· ,' -',' ,'

Kuda Padat (Segar) 75 0,55 0,30 0,40

Cai ran 90 1,35 Trace 0,25

Keseluruhan 78 0,70 0,25 0,10

Sa pi Padat (Segar) 85 0,40 0,20 1,35

Cai ran 92 1,00 Trace 1,35

Keseluruhan 86 0,60 0,15 0,45

Kerb au Padat (Segar) 85 0,42 0,23 0,15

Ba bi Pad at 80 0,55 0,50 0,45

Cai ran 97 0,40 0,10 0,45

Keseluruhan 87 0,50 0,35 0,40

Domba Padat (segar) 60 0,75 0,50 0,45

Cai ran 85 1,35 0,05 2,10

Keseluruhan 68 0,95 0,35 1,00 i', ',' ,, '_, ','' ,' ',

< ; / ·.• ....•. · ..• · .. ·•.· ... J )' > < .< > •. ·.·.·····.·•··· Unggas: .

i . .• • .• •·. > . • •.. ·· •· .· .•• •• • . ,. . . <: .. :.( •. ·· ... ····.• · .... Ayam Keseluruhan 55 1,00 0,80 0,40

Padat (kerlnRI - 1,63 1,54 0.85

Bebek Padat (kerlng) - 1,00 1,54 0,85

Anrrsa Padat (kerlng) - 0,55 1,40 0,95

Meroati Padat (kering) - 1,76 1,78 1,00 Sumber: Supardt (1994), SoesrosoedtrdJO dkk.(t.t)

Page 101: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

Lampiran 4. Proses pembuatan pupuk Bio One 84

Gambar 1. Proses Pembuatan Pupuk Organik Bio one

Gambar 2. Pengadukan Pupuk Bio One

Page 102: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

85

Gambar 3. Pupuk Bio One

Gambar 4. Pupuk Bio One Siap Pakai

Page 103: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

86

Gambar 5. Pupuk Bio One

Gambar 6. Proses Pembuatan Kompos

Page 104: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

87

Gambar 7. Tempat Pembuatan Kompos

Gambar 8. Pupuk Kompos

Page 105: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

88

Gambar 9. Pupuk Kandang

Gambar 10. Pupuk Guano

Page 106: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

Lampiran 5 matrik waktu penelitian 89

Matrik Reneana dim Waktu Penelitian

Penelitian dihaksanakiln pada No Uraian Penelitian bnlan/minggu Ket.

Maret April ; Mei :,

l 2 3 4 l ') ~ 3 4; 1 2 3 4

1. Persiapan penelitian -v i 2. Pra-survei ..J i

' 3. Konsultasi -v

4. Survey -v

5. Pemrumnulan data -v -v

6. Pengolahan dan -v -v analisis data

' 7. Penulisan laporan I -v -v -v -v

I

Page 107: ( Studi Kasus di Kampung Ciburial, Bandung -Jawa Barat)repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/12999/1/BAHRUL... · ANALISIS FAKTOR-F'AICTOR YANG ... JURUSAN SOSIAL EKONOMI

PETA KAMPUNG CIBURIAL DESA ALAMEl\JDAH KEC. RANCABALI KAB. BANDUNG

izl _j

16 ---13 A II

A K A N

J ,\

M p A N G

Datar Puspu

RW. 10

PP.Al !ttifaq

BARUTUNGGUL

I

UT ARA

../

CIASIN

MTs.ALIF

---·----------'------1--------lf! '----------·-

r------1----------------

KETERANGAN . • Jalan Propinsi e Ja!an yang n1sak 0 Balas R\V • Sungai ., rvlesjid

Pondok • MTs. AL!F

l(\V U.l Ml'.l<ARIJARU

UMDDUillDDlilUUUDUUU

c=i 1111 tc<·:YJ

90