repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... ·...

84
SKRIPSI MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun Oleh: ALIPIAH 107011001148 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1233 H/2011

Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... ·...

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

SKRIPSI

MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING

(Study kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Disusun Oleh:

ALIPIAH

107011001148

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1233 H/2011

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

ABSTRACT

Adfah Febri Winarni:2011. Improving Students' Ability in Using Personal Pronounthrough Contextual Teaching Learning, Skripsi, EnglishDepartment Faculty of Tarbiyah and Teachers TrainingSyarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.Advisor: Fahriany, Dr. M. Pd.

Keywords : Personal Pronoun, Contextual Teaching Learning.

The objective of this research is tc improve students' ability in using personalpronoun through Contextual Teaching Learning in the VIII-I class of SMP RadenPatah Depok.

This research includes Classroom Action Research to improve the students'ability in using personal pronoun. The Classroom Action Research was done basedon the Kurt Lewin design, which is divided into 2 cycles. The subject of this researchwas the students of SMP Raden Patah Depok at VIII-I cla.ss rvhich consists of 46students. The data is derived from the tests (pre-test and post-test), the result ofinterview to the English teacher, the result of questionnaires and the result ofobservation.

The firrding of this research showed that the implementation of the ContextualTeaching Leaming method in personal pronoun rnaterial was successful and thecriteria of success was achieved, that 7 5Y, of students' score could pass the minimummastery criterion-kriteria ketuntasan minimal (KKM) that is 65. The result of the firstpre-test was that 13 students' scores passed the minimum mastery criterion-kriteriaketuntasan minimal (KKM) by average score 55. The result of the second post-testwas that 100% students' score pass the minimum ma.stery criterion-kriteriaketuntasan minirnal (KKl\{) by average score 87. The result of the post-questionnairern'as that 97o/o of students showed that their ability in using personal pronoun isimproved by using Contextual Teaching Learning method. The result of observqtiondescribed that student are more active in teaching leaming process. Based on thefinding, it is suggests that English teacher could implement Contextual TeachingLearning method to improve students' ability in learning personal pronoun material.

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

ABSTRAK

Arifah Febri Winarni 2011. Improving Students' Ability in Using Personal Pronoun

through Contextual Teaching Learning, Skripsi, EnglishDepartment Faculty of Tarbiyah and Teachers Training SyarifHidayatullah State Islamic University J akarta-

Advisor: Fahriany, Dr. M' Pd.

Kata Kunci: Personal Pronoun, Contextual Teaching Learning'

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

menggunakan personal pronoun dengan metode Contextual Teaching Learning di

kelas VIII-I dari SMP Raden Patah Depok.

penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menggunakan personal pronoun. Penelitian tindakan kelas

ini menggunakan design Kurt Lewin yang dibagi dalam 2 siklus. Subjek dari

penelitianlni adalah siswa kelas VIII-1 dari S\4P Raden Patah Depok yang berjumlah

46 rir*u. Data di peroleh dari hasil tes (pre-tes dan post-tes), hasil wawancara kepada

guru bahasa Inggris, hasil angket dan hasil observasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode Contextual

Teaching Leirning pada materi personal proncun telah berhasil dan kdteria

keberhasilannya telatr-tbrcapai, yaitu nilai dari 75Yo siswa dapat melampaui kriteria

ketuntasan minimal (KKM), yaitu 65. Hasil dari pre-tes pertama adalah 13 siswa

nilainya dapat melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai rata-rata

55. Fiasil post-tes kedua adalah 100% siswa nilainya dapat melampaui kriteria

ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 87. Hasil angket terakhir adalah

97Yo siswa menjawab bahwa kemampuan mereka dalam menggunakan personal

pronoun meningkat dengan menggunakan metode Contextual Teaching Learning.

Hasii dari observasi mgnggambarkan bahwa siswa lebih aktif dalam proses belajar

mengajar. Berdasarkan hasii tersebut, penulis menyarankan bahwa guru bahasa

Inggris dapat menggunakan metode Contextual Teaching Learning untuk

meningkatkan kemampuan sisr,va dalam belajar materi personal pronoun.

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

i

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah, Tuhan pencipta dan pemelihara semesta

alam, shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan para pengikutnya

yang setia hingga hari pembalasan datang.

Salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) di

semua perguruan tinggi -termasuk di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta- adalah membuat karya ilmiah dalam bentuk skripsi.

Dalam rangka itulah penulis membuat skripsi ini dengan judul :

“Minat Mahasiswa Pendidikan Agama Islam dalam Pembelajaran Kitab

Kuning” (Studi kasus di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta)”.

Selama pembuatan skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang

dialami dan dihadapi penulis, baik yang menyangkut pengaturan waktu,

pengumpulan bahan-bahan (data), penggunaan alat tulis, maupun pembiayaan

dan lain sebagainya.

Namun, berkat kesungguhan hati dan kerja keras disertai dorongan dan

bantuan dari berbagai pihak, maka segala kesulitan dan hambatan itu dapat

diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan pada

waktunya.

Oleh karena itu, seyogyalah penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang tiada terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan atas terselesainya skripsi ini terutama

kepada Bapak Dr. H. Abd. Rahman Ghazaly, MA. Selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan nasehat, masukan dan bimbingan yang sangat

baik bagi penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

ii

1. Dosen, pembantu Dekan, dan seluruh Bapak serta Ibu Dosen Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan pendidikan dan pengajaran selama masa pendidikan penulis.

2. Ketua dan Sekretaris serta Staff Jurusan Pendidikan Agama Islam.

3. Bapak Dr. Anshari, LAL, MA. Selaku dosen Pembimbing Akademik.

4. Pimpinan dan Staff perpustakaan yang telah memberikan fasilitas untuk

mengadakan study kepustakaan.

5. Ayah dan Bunda tercinta yang telah merawat, mendidik dan mencurahkan

segala kasih sayang kepada penulis sehingga penulis bisa melanjutkan

study ke perguruan tinggi, semoga Allah membalas kebaikan mu ayah, dan

Allah tempatkan di tempat yang sebaik-baiknya, untuk ibunda tercinta

terima kasih untuk perjuangan mu membimbing ananda sehingga ananda

bisa menyelesaikan study di perguruan tinggi ini. (semoga Allah jualah

yang hanya dapat membalas segala pengorbanan mereka).

6. Adik-adik tercinta: Alpan Muhammad, Wais Al-qurni, Ade Syafaruddin,

dan Atiq Ramdhani terima kasih atas setiap semangat yang kalian beri

untuk kanda.

7. Saudara-saudara yang penulis cintai, Kakenda H.Mursal, Bapak:

Drs.H.Abdussomad, MA beserta istri, Ibu: Dra. Nurshobah Spd.I. beserta

suami. Serta ncang ncing yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.

terimakasih atas sokongan dari beliau baik bentuk moril maupun materil

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Tidak lupa pula teruntuk sahabat-sahabat tersayang: Ade Farhatul Ummah,

Oktavia Sari, Wafa Zahruddin, Aan Fadia Annur, Lulu Zuhdiyah,

Indriawati. dan seluruh rekan PAI B angkatan 2007. Terimakasih atas

kebersamaan dan semangat yang kalian beri. Semoga kita semua menjadi

orang sukses baik di dunia maupun di akhirat. Amin….

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

iii

9. Serta segenap pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Terima kasih atas segala bantuan dan dorongan semangat kepada penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi ini mempunyai nilai manfaat dalam

memahami dan memasuki dunia pendidikan di masa yang akan datang.

Amin.

Jakarta, 09 November, 2011

Penulis

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 9

E. Sistematika Penulisan ................................................................. 9

BAB II KAJIANTEORI ........................................................................... 11

A. Minat ............................................................................................... 11

1. Pengertian Minat ........................................................................ 11

2. Peranan Minat dalam Belajar ..................................................... 13

3. Faktor yang Mempengaruhi Minat ............................................. 14

4. Jenis-jenis Minat ......................................................................... 14

5. Dimensi dan Indikator Minat ...................................................... 15

B. Kitab Kuning ................................................................................... 17

1. Pengertian Kitab Kuning ............................................................ 17

2. Sejarah Kitab Kuning ................................................................ 19

3. Ciri-ciri Kitab Kuning ............................................................... 22

4. Macam-macam Kitab Kuning .................................................... 25

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

v

C. Pembelajaran Kitab Kuning ............................................................ 25

1. Pengertian Pembelajaran ............................................................ 25

2. Metode Mempelajari Kitab Kuning ............................................ 27

3. Tujuan Mempelajari Kitab Kuning............................................. 29

4. Kesulitan Mempelajari Kitab Kuning......................................... 32

5. Manfaat Mempelajari Kitab Kuning........................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 34

A. Tempat dan waktu Penelitian .......................................................... 34

B. Metodologi Penelitian ..................................................................... 34

C. Populasi dan Sample ....................................................................... 35

1. Populasi ..................................................................................... 35

2. Sample ........................................................................................ 35

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 35

E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 40

A. Gambaran Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ....................... 40

1. Sejarah Singkat didirikannya Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta .......................... 40

2. Letak Geografis .......................................................................... 42

3. Keadaan Dosen menurut Latar belakang Pendidikan ................. 43

4. Sarana dan Prasarana .................................................................. 44

5. Struktur Organisasi ..................................................................... 46

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

vi

B. Deskripsi Data ................................................................................. 47

C. Analisis dan Interpretasi Data ......................................................... 59

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 61

A. Kesimpulan ...................................................................................... 61

B. Saran ................................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN.

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pengukuran Secara Deskripsi....................................................... 38

Tabel 2 Keadaan Dosen menurut Latar belakang Pendidikan ................. 43

Tabel 3 Sarana dan Prasarana ................................................................... 45

Tabel 4 Mahasiswa Merasa Senang belajar Kitab Kuning ....................... 47

Tabel 5 Mahasiswa Semangat bila Dosen Menyajikan Kitab Kuning ...... 48

Tabel 6 Mahasiswa Memahami Materi yang disampaikan oleh Dosen .... 48

Tabel 7 Termotivasi Datang Tepat Waktu pada Kuliah Kitab Kuning ..... 49

Tabel 8 Dosen Menjelaskan, Mahasiswa Mendengarkan dengan Seksama 50

Tabel 9 Mahasiswa Mengerjakan Tugas yang diberikan oleh Dosen ........ 50

Tabel 10 Mahasiswa Nyaman Saat Belajar Kitab Kuning di Pagi Hari .... 51

Tabel 11 Dosen Memberi Materi, Mahasiswa Ngobrol ............................. 52

Tabel 12 Mahasiswa Bertanya kepada Dosen, Jika Pelajaran Kurang

Dipahami .................................................................................... 52

Tabel 13 Mahasiswa Mengulang Materi Kitab Kuning yang disampaikan,

Walaupun Tidak ada Ulangan ................................................... 53

Tabel 14 Mahasiswa Mempunyai Kitab Kuning untuk dipelajari di

Rumah ......................................................................................... 54

Tabel 15 Mahasiswa Mengulang Pelajaran di Rumah, Sehari Sebelum

Pelajaran Berlangsung ................................................................ 54

Tabel 16 Mahasiswa Bersungguh-sungguh Belajar Kitab Kuning ............. 55

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

viii

Tabel 17 Mahasiswa Belajar Kitab Kuning Agar Memberikan Banyak

Manfaat dalam Kehidupan.......................................................... 55

Tabel 18 Belajar Kitab Kuning Menjadi Ciri Sarjana Agama ................. 55

Tabel 19 Dosen Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan Metode yang

Tepat ........................................................................................... 56

Tabel 20 Dosen Memaparkan Kajian Kitab Kuning dengan

Menyenangkan ........................................................................... 57

Tabel 21 Dosen Kitab Kuning, Menggunakan Buku Sumber yang Sesuai

Tabel 22 Mahasiswa Berperan Aktif dalam Setiap Diskusi yang

ditugaskan oleh Dosen, terkait Pelajaran Kitab Kuning ............. 57

Tabel 23 Kitab Kuning dapat Memberikan Wawasan dan Khazanah

Islam yang Bermanfaat bagi Keilmuan ...................................... 58

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan

mendorong individu dalam memberi stimulasi suatu kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Minat timbul

apabila individu tertarik kepada sesuatu yang mereka anggap sesuatu yang

penting bagi dirinya dan dapat memenuhi kebutuhan yang mereka inginkan.

Karena adanya minat tersebut seseorang berusaha belajar sesuai dengan apa

yang ia minati.

Belajar juga merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap

manusia, karena jika seseorang tidak belajar, maka ia tidak akan tahu apa-

apa, hal seperti itu merupakan kebodohan, Islampun menganjurkan kepada

umatnya untuk senantiasa belajar. Hal ini terdapat dalam surah Al-Alaq ayat

1-5:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu yang

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

2

Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.1

Ayat tersebut mengandung makna terutama dalam kata “Iqra”, yaitu

bacalah. Kata ini mengandung perintah yang berarti mewajibkan kepada

umatnya untuk membaca. Kata memebaca ini bisa dikonotasikan sebagai kata

belajar.

Hal in senada dengan pendapat Fadhilah Suralaya yang mengatakan

bahwa: “belajar memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan

manusia”. Manusia terlahir sebagai makhluk lemah yang tidak mampu

berbuat apa-apa. Akan tetapi melalui proses belajar dalam fase

perkembangannya, manusia bisa menguasai berbagai macam pengetahuan.2

Dengan adanya pengetahuan tersebut, seseorang mampu untuk belajar

pada fase perkembangannya. Pada fase perkembangan ini seseorang mampu

melalui proses belajar kepada jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan

tinggi. Namun tidak semua mahasiswa mampu untuk masuk Ke perguruan

tinggi, khususnya Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), karena jurusan

tersebut mempunyai tujuan untuk melahirkan Guru Agama Islam yang

memiliki kewenangan untuk mengajar Pendidikan Islam di SLTA dan SMK.

Mereka juga memiliki kewenangan untuk mengajarkan salah satu dari empat

pelajaran keagamaan di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah, yaitu

Tafsir hadits, Fiqih dan Ushul Fiqh, Ilmu Kalam, dan Sejarah Peradaban

Islam (SPI).3

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu tarbiyah

dan Keguruan di tuntut untuk mampu mempelajari dan memahami isi dari

pelajaran-pelajaran keagamaan itu. Bagi mahasiswa yang benar-benar di

pondok pesantren sangat mudah untuk mengikuti pelajaran di jurusan

tersebut. Namun sebaliknya bagi mahasiswa lulusan SMA,SMK dan MA

1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT Syaamil Cipta

Media, 2005), h. 597. 2 Fadhilah Suralaya, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Ciputat: UIN Jakarta

Press, 2005), Cet.1, h 59. 3 Komaruddin Hidayat, Pedoman Akademik 2009-1020 (Jakarta: Pedoman Akademik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2009-2010), h. 69.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

3

tidak mudah untuk mengikuti mata kuliah di Jurusan Pendidikan Agama

Islam terutama yang berbahasa Arab karena mereka tidak terbiasa

mempelajari pelajaran berbahasa Arab atau tidak pernah belajar kitab kuning.

Di mana kitab kuning ini merupakan salah satu sarana keilmuan untuk

mempelajari Agama Islam.

Di samping itu, lulusan atau alumni Pendidikan Agama Islam harus

mampu menguasai materi-materi pelajaran agama yang akan di ajarkan di

sekolah-sekolah umum untuk menyebarluaskan agama di masyarakat disertai

dengan memiliki banyak keahlian. Salah satu keahlian tersebut menurut

Masdar F Mas’ud adalah mampu berbahasa Arab, minimal mampu membaca

kitab klasik atau kitab kuning. Kemampuan ini diperlukan untuk menggali

sendiri Ilmu Agama Islam yang tersimpan dalam kitab-kitab berbahasa Arab,

atau berhuruf Arab, sebagai produk pemikiran ulama-ulama masa lampau

yang ditulis dengan format khas pra modern.4

Kajian tentang kitab kuning dengan segala dimensinya bisa dikatakan

sebagai usaha yang cukup menantang dalam memahami tradisi Intelektual

Islam di Indonesia. Tantangan itu, antara lain terletak dalam dua hal:

Pertama, berupa kesungguhan kita untuk memberikan apresiasi akademis

atas karya-karya klasik, terlepas dari nilai keilmiahannya menurut kaca mata

kontemporer, karena betapapun juga kitab-kitab itu merupakan warisan

peradaban dan pemikiran yang sangat berharga. Kedua, merupakan kesejatian

kita dalam memberi makna yang lebih segar dan kontekstual dalam

memahami kitab kuning, yang pada gilirannya akan memberi nuansa historis

dan bobot kualitatif pada pemikiran-pemikiran Islam kontemporer. Dua

tantangan ini mungkin terlalu berat dan berlebihan bila ditanggung secara

sendiri atau individual, tetapi tentu akan lebih ringan bila diemban bersama

oleh kalangan akademis. Agaknya, akan terlalu sia-sia membangun

intelektual Islam Indonesia masa depan dengan begitu saja mengabaikan

4 Masdar F.Mas’ud, Pandangan Hidup Ulama Indonesia dalam Literatur Kitab Kuning,

(Jakarta: Mizan,1988), h. 1.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

4

kekayaan warisan intelektual masa lalu yang teramat panjang itu, yakni kitab

kuning.5

Untuk menyeimbangkan informasi dan metodologi dalam pengajaran

kitab kuning, maka pembelajaran ushul fiqih atau mantiq sebagai perangkat

metodologi terpenting, perlu diberikan porsi lebih besar ketimbang sekedar

dibaca atau dihafal. Termasuk, ushul fiqih perlu sekali dipelajari sebagai

sarana pengembangan berfikir rasional.

Upaya selanjutnya yang sangat penting sebagai tindak lanjut

sebelumya , menurut Zainal Arifin Thoha, ialah menanamkan dan

memelihara kesadaran terhadap keluwesan kitab kuning. Upaya tersebut perlu

dilakukan agar kandungan kitab kuning sesuai dengan tuntutan atau semangat

situasi dan kondisi masanya. Kitab Kuning sebetulnya memiliki murunah

(menerima pembaharuan) alias fleksibilitas yang cukup tinggi. Itu terbukti

dari adanya qaul qodim dan qoul Jadid dalam kitab karya Imam Syafi’i ,

misalnya, yang jelas mencerminkan dinamika ilmiah berdasarkan empirisme

rasioanl yang berangkat dari paradigma filsafat. 6

Selanjutnya ia mengatakan, upaya kontekstualisasi kitab kuning mau

tidak mau mesti dijiwai dengan semangat murunah (menerima pembaharuan),

sebagai tanda semangat tersebut mustahil kitab kuning kiranya bisa actual

dan refresentatif dengan perubahan zaman. Karenanya dalam pengajaran

kitab kuning, spirit murunah tadi harus ditekankan sebagai sarana

pembaharuan baik dalam system, metode maupun materi.7

Menurut Azumardi Azra, kitab kuning adalah kitab-kitab keagamaan

berbahasa Arab, Melayu, Jawa atau bahasa-bahasa lokal lain di Indonesia

dengan menggunakan aksara Arab, yang selain ditulis oleh ulama Timur

Tengah, juga ditulis oleh ulama Indonesia sendiri. Pengertian ini merupakan

perluasan dari terminology kitab kuning yang selama ini, yaitu kitab-kitab

5 Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan wacana Pemberdayaan dan Transformasi

Pesantren (Bandung: Pustaka Hidayah 1999) , h. 245. 6 Zainal Arifin Thoha, Runtuhnya Singgasana Kiai, (Yogyakarta: KUTUB, 2003), h. 48.

7 Zainal Arifin Thoha, Runtuhnya Singgasana Kiai, (Yogyakarta: KUTUB, 2003), h. 49.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

5

keagamaan berbahasa Arab, menggunakan kitab kuning relevan dengan

kehidupan sekarang.8

Menurut Ali Yafie, di daerah asalnya, diseputar Timur Tengah, kitab

kuning ini disebut al-kutub al-qadimah, sebagai sandingan dari al-kutub al-

ashriyah, Al-kutub al-qadimah yang beredar di kalangan pesantren di

Indonesia terbatas jenisnya. Yang sangat dikenal ialah kitab-kitab fiqih,

tasawuf, tafsir, hadits, tauhid dan tarikh, yang semuanya termasuk kelompok-

kelompok syari’ah, yang banyak dikenal ialah kitab-kitab nahwu dan sharaf,

yang mutlak diperlukan sebagai ilmu bantu.9

Al-kutub Al-qadimah, atau yang kemudian disebut kitab kuning ini,

telah membentuk khazanah kepustakaan dunia Islam. Oleh karenanya, kita

bisa menyaksikan bagaimana perpustakaan-perpustakaan barat

mengumpulkan sejumlah sangat besar kitab kuning ini, mulai dari kitab-kitab

yang sudah tercetak sampai manuskrip-manuskrip yang sudah sangat tua,

yang ada kalanya di dunia Islam sendiri sudah susah untuk mendapatkannya.

Jelas bahwa al-kutub al-qadimah merupakan suatu kekayaan kultural yang

luar biasa, yang diwariskan oleh peradaban besar Islam yang mempunyai arti

penting bagi manusia.10

Di sisi lain kitab kuning di anggap sacral, karena ditulis oleh para

ulama dengan kualifikasi ganda, yakni keilmuan yang tinggi dan hati yang

disinari cahaya Tuhan. Oleh karena itu, kitab kuning dipandang tidak

memiliki cacat serta tertutup dari pemikiran kritis.11

Kitab kuning ditulis oleh

ulama salaf yang di dalamnya membahas tentang ajaran-ajaran Islam, bagi

umat Islam untuk memperdalam kajian Islam, pembahasan yang relevan itu

terdapat pada kitab kuning.

8http://www.google.co.id/search?q=pengertian%20kitab%20kuning%20menurut%20azu

mardi. Tanggal, 24 April, 2011.

9 Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial dari Soal Lingkungan Hidup, Asuransi Hingga

Ukhwah, (Bandung: Mizan 1994), h. 52. 10

Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial dari Soal Lingkungan Hidup, Asuransi Hingga

Ukhwah, (Bandung: Mizan 1994), h. 53. 11

Affandi Mochtar, Kitab Kuning dan Tradisi Akademik Pesantren (Bekasi: Pustaka

Isfahan, 2008), h. 21.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

6

Dengan membaca kitab kuning, - kata Abdurrahman Wahid - kita

sebagai umat Islam. dapat memperdalam ilmu keislaman, menjawab

persoalan-persoalan yang ada pada saat ini, memberikan implikasi pada daya

adaptabilitas dan responsibilitas terhadap perkembangan zaman. Kitab

kuning juga merupakan sumber asli dan dapat memberikan banyak

pengetahuan tentang Islam.

Manfaat lain menurutnya dalam membaca kitab kuning adalah untuk

memahami kedua sumber utama yaitu Al-Qur’an dan Hadits Nabi agar tidak

terjerumus dalam kesalahan dan kekeliruan yang dibuatnya sendiri. Sebab,

kandungan kitab kuning merupakan penjelasan yang siap pakai (instan) dan

rumusan ketentuan hukum yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi

yang dipersiapkan oleh para mujtahid di segala bidang dan untuk

memfasilitasi proses pemahaman keagamaan yang mendalam sehingga

mampu merumuskan penjelasan yang segar..12

Dari fakta dan urgensi yang disebutkan di atas inilah, dalam jurusan

Pendidikan Agama Islam belajar membaca kitab kuning menjadi salah satu

mata kuliah yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa. Karena kitab kuning

merupakan ilmu dasar untuk mempelajari pelajaran keagamaan seperti:

Tafsir, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Ilmu Kalam, dan lain-lain. Buktinya, untuk

memahami pelajaran keagamaan tersebut mahasiswa Pendidikan Agama

Islam khususnya, dituntut untuk mampu mempelajari dan memahami

pelajaran keagamaan tersebut. Oleh Karena itu, pemahaman kitab kuning

pada dasarnya dapat membantu mahasiswa dalam penguasaan pelajaran

keagamaan tersebut. Beberapa mahasiswa mengakui atau menyadari bahwa

pembelajaran kitab kuning di lingkungan perguruan tinggi itu sangat penting

khususnya untuk mahasiswa Pendidikan Agama Islam.

Secara pribadi, yang penulis rasakan semasih di bangku sekolah

pembelajaran Kitab Kuning hanya sekedar kebutuhan saja. Tetapi ketika

penulis memasuki perguruan tinggi baru terasa bahwa pembelajaran Kitab

12

Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan, (Bandung: Pustaka Hidayat, 1999), h.

236.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

7

Kuning merupakan sesuatu hal yang sangat penting yaitu sebagai inti dari

pelajaran keagamaan yang harus dan wajib kita pelajari dan pahami. Oleh

karena itu, pembelajaran Kitab Kuning itu sangat penting di pelajari dan di

pahami oleh mahasiswa UIN umumnya, dan mahasiswa PAI khususnya.

Sebagai salah satu mata kuliah inti yang harus diberikan kepada

mahasiswa di jurusan Pendidikan Agama Islam, mata kuliah pembelajaran

kitab kuning memiliki peranan yang penting dalam memhami khazanah

keilmuan Islam, yang ditulis oleh ulama salaf.

Oleh karena itulah, jurusan Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk

menyiapkan kader ulama yang menguasai ilmu-ilmu Agama melalui kitab

kuning, baik yang klasik maupun modern dan Alumni Jurusan Pendidikan

Agama Islam diharapkan mampu mempertahankan ajaran Islam yang benar

dan menangkis segala paham yang menyimpang berlandaskan dalil-dalil Al-

Qur’an dan Hadits dengan metode ilmiah secara kaidah-kaidah yang dapat

dipertanggung jawabkan dunia dan akhirat.

Dari latar belakang masalah itulah, maka penulis tertarik ingin

mengetahui lebih lanjut bagaimana minat mahasiswa PAI terhadap

pembelajaran kitab kuning, dengan judul “MINAT MAHASISWA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

PEMBELAJARAN KITAB KUNING”.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa permasalahan diatas dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

Apakah yang dimaksud dengan kitab kuning?

Apa saja ciri-ciri dan macam-macam kitab kuning itu?

Apa tujuan dari mempelajari kitab kuning?

Apakah mudah mempelajari kitab kuning itu?

Apa saja kendala-kendala dalam mempelajari kitab kuning?

Bagaimana metode yang tepat dalam mempelajari kitab kuning?

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

8

Mengapa di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

pendidikan Agama Islam diadakan pembelajaran kitab kuning atau

Qiraatul Qutub?

Apa saja usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan

dalam mempelajari kitab kuning?

Apa saja alat atau ilmu yang dapat membantu untuk memudahkan

mempelajari kitab kuning?

Bagaimana minat belajar membaca kitab kuning yang di miliki

oleh mahasiawa Pendidikan Agama Islam?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah

Untuk terarahnya pembahasan dalam penulisan skripsi ini, maka

penulis membatasi

“Minat Mahasiswa Pendidikan Agama Islam dalam

Pembelajaran Kitab Kuning”

2. Perumusan masalah

Bertolak dari pembatasan di atas, maka masalah penelitian dapat di

rumuskan sebagai berikut:

a. Apakah yang di maksud dengan kitab kuning dan bagaimana

metode pembelajaran kitab kuning?

b. Sejauh mana minat mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan terhadap pembelajaran

kitab kuning?

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

9

D. Tujuan, dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

a. Untuk mengetahui kitab kuning dan macam-macamnya

b. Untuk mengetahui minat mahasiswa terhadap pembelajaran kitab

kuning

c. Untuk memperoleh salah satu syarat mencapai gelar sarjana

Pendidikan Islam

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

a. Untuk pengembangan ilmu, terutama bagi penulis sendiri dalam

menekuni dan mendalami masalah-masalah yang berkaitan dengan

masalah kitab kuning, macam-macam dan pembelajarannya.

b. Untuk memperoleh wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam

merencanakan, mempersiapkan, dan melaksanakan penelitian baik

kepustakaan maupun penelitian lapangan.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi koleksi

perpustakaan, baik perpustakaan utama maupun perpustakaan

fakultas tarbiyah UIN Syari Hidayatullah Jakarta di bidang kitab

kuning, dan cara, beserta pembelajarannya.

3. Sistematika Penulisan

Isi keseluruhan skripsi (hasil penelitian) ini, terdiri dari lima bab dengan

sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini dikemukakan tentang latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II Menjelaskan kerangka teori yang berisi tentang minat

pembelajaran kitab kuning, yang mencakup pengertian minat,

peranan minat dalam belajar, faktor yang mempengaruhi minat,

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

10

jenis-jenis minat, dimensi dan indikator minat. Kitab kuning,

mencakup pengertian kitab kuning, sejarah kitab kuning, ciri jenis

dan karakter kitab kuning, macam-macam kitab kuning.

Pembelajaran kitab kuning meliputi, pengertian pembelajaran,

metode mempelajari kitab kuning, tujuan mempelajari kitab

kuning, kesulitan mempelajari kitab kuning, manfaat mempelajari

kitab kuning.

Bab III Menjelaskan tentang, metodologi penelitian yang berisi tentang,

tempat dan waktu penenlitian, metodologi penelitian, populasi dan

sample, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

Bab IV Hasil penelitian, berisikan tentang gambaran umum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Pendidikan Agama Islam. yang mencakup, sejarah singkat dan

tujuan didirikannya, letak geografis, keadaan dosen menurut latar

belakang pendidikan, sarana dan prasarana, serta struktur

organisasi, deskrifsi data, analisis dan interpretasi data.

Bab V Penutup. Berisikan kesimpulan dan saran-saran.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

11

BAB II

KAJIAN TEORI

MINAT PEMBELAJARAN KITAB KUNING

A. Minat

1. Pengertian Minat

Proses belajar mengajar yang dilaksanakan di berbagai lembaga

pendidikan baik umum maupun agama menginginkan kondisi belajar yang

efektif. Oleh karena diperlukan keterlibatan siswa secara aktif dalam

mencapai hal tersebut.Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar

mengajar erat kaitannya dengan sifat-sifat itu sendiri, karena setiap siswa

memiliki sikap yang berbeda dalam segala hal yang antara lain adalah

minat.Minat akan timbul apabila siswa merasa tertarik pada sesuatu,

karena sesuatu itu dirasakan sesuai dengan kebutuhannya atau merasa

berarti baginya.

Dengan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka terlebih dahulu

perlu diketahui tentang pengertian minat. Dilihatdari segi bahasa minat

berarti “ kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu kehendak,

keinginan, kesukaran”.1Senada dengan pengertian di atas dalam kamus

bahasa Indonesia terbaru dinyatakan: “minat berarti perhatian, kegemasan

1 Yoserizal.M, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Halim Jaya, 2002), h. 120

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

12

atas suatu hal, berminat menaruh perhatian, mempunyai kegemaran pada

sesuatu.2

Menurut H.M. Alisuf Sabri dalam bukunya psikologi pendidikan

dikatakan bahwa “minat merupakan pola reaksi individu terhadap sesuatu

stimulus atau lingkungan kecendrungan interaksi dengan sesuatu hal,

orang atau benda. Dengan demikian, bisa tiga kemungkinan, yaitu suka,

tidak suka, dan sikap acuh tak acuh.3

William James (1890) melihat bahwa minat siswa merupakan factor

utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, efektif

merupakan factor yang menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam

belajar. Mursell dalam bukunya Succesful teaching, memberikan suatu

klasifikasi yang berguna bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada

siswa.Ia mengemukakan 22 macam minat yang diantaranya ialah: bahwa

anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian, pada hakikatnya

setiap anak berminat terhadap belajar dan guru sendiri hendaknya berusaha

membangkitkan minat anak terhadap belajar.4

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan

bahwa minat belajar adalah suatu kecendrungan sikap yang baik peserta

didik dalam melakukan aktifitas belajar yang erat kaitannya dengan

perasaan terutama perasaan senang (positif) terhadap mata pelajaran yang

dianggapnya berharga atau sesuai kebutuhan atau memberi kepuasan

kepadanya, baik di sekolah, di rumah maupun di masyarakat.Sesuatu itu

dapat berarti aktifitas, orang, maupun pengalaman atau benda yang dapat

dijadikan sebagai stimulus, atau rangsangan yang memerlukan respon

terarah. Apabila sesuatu itu dianggapnya sesuai dengan kebutuhan atau

menyenangkan baginya maka sesuatu itu akan dilaksanakan. Namun

sebaliknya, apabila sesuatu itu tidak sesuai dengan kebutuhan atau

menyenangkan baginya maka sesuatu itu akan ditinggalkannya. Maka itu

2 Alex, Kamus Bahasa Indonesia Terbaru, (Surabaya: Alfa, 1994), h. 180

3M.Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 83

4Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru Professional (Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Offset, 2005), Cet. ke-2, h. 27 .

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

13

relative manetap pada diri individu, apabila kebutuhan atau kepuasannya

terpenuhi maka minat terhadap sesuatu itu akan berkurang atau bahkan

hilang. Dan oleh sebab itu, minat dianggap sebagai respon yang sadar.

Selanjutnya menurut Bigot cs. “minat itu sebenarnya, mengandung

unsur-unsur: kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi

(kehendak)”.5Unsur kognisi, berarti minat itu didahului oleh adanya

pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat

tersebut.Unsur emosi, karena dalam partisipasi atau pengalaman itu

disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang).Sedangkan

unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu yang

diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu

kegiatan, termasuk kegiatan yang diselenggarakan di sekolah.6Dengan

unsur-unsur yang dikandung oleh minat dapat dianggap sebagai respon

yang sadar, sebab kalau tidak demikian, maka minat tidak akan berarti

apa-apa.

2. Peranan Minat dalam Belajar

Minat merupakan suatu yang relative menetap pada diri seseorang

dan mempunyai peranan besar terhadap keberhasilan belajar kepada setiap

individu siswa di sekolah, sebab dengan minat seseorang akan melakukan

sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak

mungkin melaksanakan sesuatu karena keterlibatan siswa dalam

belajar.Erat kaitannya dengan sifat-sifat murid yang bersifat kognitif

maupun effektif seperti motivasi, rasa percaya diri dan minatnya terhadap

belajar.7

Minat ini sangat berperan dalam menunjang keberhasilan belajar

siswa, diantaranya sebagai berikut:

a. Pendorong untuk berbuat sesuatu

5 Abdul Rachman Abror, Psikologi pendidikan, (Yogyakarta: PT.Tiara Wacana,1993),

Cet. ke-4, h. 28 6 Syamsul Yusuf, LN dan A.Juntika Nurihsah, Landasan Bimbingan dan Konseling,

(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006 ), h. 170 7 M. Uzer, Menjadi Guru Frofessional, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2001), Cet.

ke-13, h. 27

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

14

b. Stimulus atau perangsang

c. Motivasi dalam menunjang belajar.

3. Faktor yang mempengaruhi Minat

Salah satu factor dalam keberhasilan belajar adalah minat terutama

minat yang tinggi. Minat itu tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi

banyak factor yang mempengaruhi munculnya minat.Seperti yang telah

dikatakan oleh Bigot.cs di atas bahwa minat itu sebenarnya mengandung

unsur-unsur: kognisi (mengenal), emosi (perasaan) dan konasi

(kehendak).8Ketiga unsur tersebut merupakan tahapan terjadinya suatu

perbuatan atau tingkah laku.Unsur kognisi berarti minat itu didahului oleh

adanya pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat

tersebut. Berarti minat tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi

didahului dengan mengamati atau mengenal obyek yang dituju, berarti

emosi atau perasaan tertentu (biasanya perasaan senang). Dalam

mempelajari obyek yang dituju, berarti emosi atau perasaan tertentu turut

berperan, sehingga obyek yang sedang diamati tersebut dapat dilakukan

atau tidak.Unsur konasi merupakan lanjutan dari kedua unsur tersebut

yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk

melakukan suatu kegiatan termasuk kegiatan yang diselenggarakan oleh

sekolah.

4. Jenis-jenis Minat

Berdasarkan factor-faktor yang mempengaruhi, minat terbagi

menjadi beberapa jenis yaitu berdasarkan timbulnya minat, berdasarkan

arahnya minat dan berdasarkan orang mendapatkan atau mengungkapkan

minat itu sendiri.

1) Berdasarkan timbulnya, menurut Witherington minat dapat

dibedakan menjadi minat primitif dan kultural. Minat primitif timbul

karena adanya kebutuhan biologis atau jaringan-jaringan tubuh.

Contoh: kebutuhan akan makanan, kebebasan beraktifitas dan seks.

8 Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT.Tiara Wacana, 1993), Cet.

ke-4, h. 112

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

15

Sedangkan minat kultural yaitu minat yang secara tidak langsung

berhubungan dengan diri kita, contoh: keinginan untuk memiliki

mobil.9

2) Berdasarkan arahnya, menurut Joner, minat dibedakan menjadi minat

intristik dan ektrinsic.10

Instristik langsung berhubungan dengan

aktifitas sendiri, misalnya: seseorang belajar bukan karena ingin

dipuji, sedangkan ektrinsikyaitu minat yang berhubungan dengan

tujuan akhir, apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan

minat tersebut hilang. Sebagai contoh: seseorang belajar dengan

tujuan mendapatkan juara kelas, setelah mendapatkannya, maka

minat dan belajarnyapun menjadi turun.

3) Berdasarkan cara mengungkapkan, menurut Super dan Crites, minat

dapat dibedakan menjadi 4, yaitu: exspressed interest, manifesr

interest, tested interest, inventoried interest.11

exspressed interest:

minat yang meminta subjek untuk menulis kegiatannya baik yan

disenangi maupun yang tidak. Kemudian dari jawabannya dapat

diketahui minatnya.manifesr interest adalah minat dengan

mengamati langsung aktifitas subjek atau dengan hobi. tested interest

adalah minat yang menyimpulkan dari hasil jawaban tes objektif,

dengan nilai-nilai yang tinggi pula terhadap hal tersebut. Adapun

inventoried interest adalah minat dengan menggunakan alat-alat

yang sudah ditransdarisasikan, dan pertanyaannya ditujukan pada

jumlah aktifitas yang disenangi atau tidak disenangi.

5. Dimensi dan Indikator Minat

Minat merupakan suatu sifat yang relative menetap pada diri

seseorang, keinginan atau minat sangat mempengaruhi corak perbuatan

yang akan diperlihatkan seseorang. Sekalipun seseorang itu mampu

9Abdurrahman R. Shaleh dan Muhbib Abdul Wahhab, Psikologi Suatu Pengantar dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), Cet. ke-1, h. 265 10

Abdurrahman R. Shaleh dan Muhbib Abdul Wahhab, Psikologi Suatu Pengantar dalam

Perspektif Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2004), Cet. ke-1, h. 267

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

16

mengerjakan sesuatu, tetapi bila tidak mempunyai minat, tidak mampu

atau tidak ada kehendak untuk mengerjakan suatu pekerjaan maka ia tidak

akan bisa menyelesaikan sesuatu pekerjaan walaupun pekerjaan itu mudah.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, indikator adalah suatu alat

pemantau atau suatu yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan.12

.

kaitannya dengan minat mahasiswa adalah sebagai alat pemantau yang

dapat memberikan petunjuk kualitas minat. Ada beberapa indikator minat

yang dapat dikenal atau dilihat antaranya:

1) Keinginan

Keinginan merupakan indikator yang datang dari dorongan atau nafsu

dirinya, apabila yang dituju itu sesuatu yang nyata atau

konkrit.Sehingga dari dorongan tersebut timbul keinginan dan minta

untuk mengerjakan suatu pekerjaan.seorang siswa yang memiliki

keinginan dirinya sendiri.Jadi apabila seorang mahasiswa memiliki

keinginan terhadap pembelajaran kitab kuning.Maka ia akan mengikuti

pembelajaran kitab kuning dan atas keinginannya sendiri.

2) Pengetahuan

Pengetahuan yaitu mengetahui minat atau setidaknya seorang

mahasiswa terhadap pembelajaran kitab kuning dapat dilihat dari

pengetahuan yang dimilikinya, sehingga yang berminat dalam

pembelajaran kitab kuning maka ia akan mempunyai pengetahuan

yang luas tentang kitab kuning dan tentang manfaat mempelajari kitab

kuning.

3) Berani

Adalah tidak tidak takut kepada semua rintangan atau hambatan yang

akan dihadapi, karena sudah memiliki ilmu untuk menyelesaikan

masalah tanpa harus dihindari. Siswa yang berani walaupun ia dikasih

tugas banyak ia tidak merasa takut ataupun menyerah tetapi dia selali

berusaha untuk menyelesaikan masalah itu.

12

Elizabet B.Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Alih Bahasa oleh: Med.Meitasari

Tjandrasa, (Jakarta: Erlangga 2006) Cet. ke-6, h. 116

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

17

4). Yakin atau percaya.

Maksudnya adalah bahwa siswa merasa yakin atau percaya terhadap

sesuatu dengan sungguh-sungguh tanpa terpengaruh kepada

interpretasi lain. Siswa yang berminat akan merasa yakin dan percaya

dalam mengerjakan sebuah tugas ataupun dalam menjalankan sesuatu.

5). Perhatian.

Adalah mahasiswa mampu mempunyai perhatian yang lebih untuk

mengikuti pembelajaran kitab kuning, baik secara formal maupun non

formal.

B. Kitab Kuning

Kitab kuning sebagai khazanah keilmuan dan warisan ulama terdahulu,

sangat akrab di lingkungan pesantren.Kitab yang sejatinya hasil karya tulis

para ulama masa lampau itu bukan menjadi icon yang khas-unik bagi

pesantren.Kitab kuning lebih dari sekedar „manuskrip tertulis‟, melainkan

jugamata rantai yang menyambungkan tradisi keilmuan Islam masa lampau

dengan masa kini.

1. Pengertian Kitab Kuning

Istilah “kitab kuning” pada mulanya diperlukan oleh kalangan luar

pesantren sekitar dua darsa silam dengan nada merendahkan.Dalam

pandangan mereka, kitab kuning dianggap sebagai kitab yang berkadar

keilmuan rendah, ketinggalan zaman, dan menjadi salah satu penyebab

terjadinya stagnasi befikir ummat. Sebutan ini pada mulanya sangat

menyakitkan memang, tetapi kemudian nama “ kitab kuning” diterima

secara meluas sebagai salah satu istilah teknis dalam studi kepesantrenan.

Di kalangan pesantren sendiri, di samping istilah kitab kuning

beredar juga istilah “kitab klasik” (al-qutub al-qadimah), untuk menyebut

jenis kitab yang sama. Bahkan, karena tidak dilengkapi dengan sandangan

(syakal), kitab kuning juga kerap disebut oleh kalangan pesantern sebagi

“kitab gundul”.Dan karena rentang waktu sejarah yang sangat jauh dari

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

18

kemunculannya sekarang, tidak sedikit yang mejuluki kitab kuning ini

sebagai “kitab kuno”.

Pengertian yang umum beredar di kalangan pemerhati masalah

pesantern adalah bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagi kitab-kitab

keagamaan berbahasa Arab, atau berhuruf Arab, sebagai produk pemikiran

ulama-ulama masa lampau (as-salaf) yang ditulis dengan format khas pra

modern, sebelum abad ke-17-an M. dalam rumusan yang lebih rinci,

definisi kitab kuning adalah kitab-kitab yang ditulis oleh ulama-ulama

“asing”, tetapi secara turun-temurun menjadi refrence yang dipedomani

oleh para ulama Indonesia sebagi karya tulis yang “independen”, dan

ditulis oleh ulama Indonesia sebagai komentar atau terjemahan atas kitab

karya ulama “asing”.13

Dibawah ini kita akan melihat definisi Kitab Kuning yang diberikan

oleh beberapa ilmuwan:

Disebut Kitab Kuning karena ditulis di atas kertas berwarna kuning

yang dibawa dari Timur Tengah pada awal abad kedua puluh. (Martin

Van Bruinnessen).

Kitab Kuning selalu dipandang sebagai kitab-kitab keagamaan

berbahasa arab, atau berhuruf arab, sebagai produk pemikiran ulama-

ulama masa lampau (salaf) yang ditulis dengan format pra-modern,

sebelum abad ke-17 an M. (Affandi Mochtar, 1999).

Kitab Kuning adalah buku tentang ilmu-ilmu keislaman yang dipelajari

di pesantren, ditulis dalam tulisan bahasa Arab dengan sistematika

klasik. (Muntaha Azhari, 1989).

Kitab Kuning adalah kepustakaan dan pegangan para kiai di pesantren,

bahkan para kiai dan kitab kuning tidak dapat dipisahkan. Kitab Kuning

merupakan kodifikasi nilai-nilai ajaran Islam. Sedangkan Kiai disebut

alim bila ia benar-benar memahami, mengamalkan dan memfatwakan

Kitab Kuning. (A/ Chozin Nasuha, 1989).

13

Abdurrahman Wahid, Pesantern Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren (Bandung: Pustaka Hidayah 1999) h. 222

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

19

Disebut Kitab Kuning karena pada waktu dulu, ilmu pengetahuan

tentang ajaran Islam ditulis di atas kertas warna kuning yang tidak

dijilid. (H. Mohammad Daud Ali, 1992).

Dari beberapa pendapat tentang Kitab Kuning di atas, penulis anotasi

Kitab Kuning ini mengambil kesimpulan definisi Kitab Kuning sebagai

berikut: “ Kitab-kitab yang mengandung nilai-nilai dan ilmu-ilmu yang

berkaitan dengan ajaran Islam, ditulis dalam bahasa Arab atau Melayu

yang pada mulanya atau sampai saat ini dipelajari di pesantren-

pesantren”.14

Pengertian yang beredar di kalangan pemerhati masalah pesantren

adalah bahwa kitab kuning selalu dipandang sebagai kitab keagamaan, dan

berbahasa arab atau berhuruf arab sebagai produk pemikiran ulama masa

lampau atau salaf yang ditulis dengan khas pra modern, sebelum abad ke-

17an M. Dalam definisi yang lebih rinci, kitab kuning adalah kitab-kitab

yang mempunyai kriteria: (a) ditulis oleh ulama-ulama asing, tetap secara

turun temurun menjadi referensi yang dipedomani para ulama di Indonesia

(b) ditulis oleh ulama Indonesia sebagai karya tulis yang indevenden, dan

(c) ditulis oleh ulama Indonesia sebagai komentar atau terjemahan atas

kitab karya-karya ulama asing.15

2. Sejarah kitab kuning

Sejauh bukti-bukti historis yang tersedia, sangatlah mungkin untuk

mengatakan bahwa kitab kuning menjadi teks book, reference, dan

kurikulum dalam pendidikan pesantren, seperti yang kita kenal sekarang,

baru dimulai pada abad ke-18M. bahkan, cukup realitas juga

memperkirakan bahwa pengajaran kitab kuning secara missal dan

permanent itu mulai terjadi pada pertengahan abab ke-19 M ketika

14

Anotasi Kitab Kunig, Khazanah Intelektualisme Pesantren di Indonesia, ( Jakarta:

Darul Ilmi, 2007), Cet. ke-1.h. 7 15

F Mas’udi, Pandangan Ulama Indonesia (UI) dalam Literatur Kitab Kuning, (Jakarta:

LIPI, 1988), h. 1

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

20

sejumlah ulama Nusantara, khususnya Jawa, kembali pada program

belajarnya di Mekkah.16

Perkiraan di atas, tidak berarti bahwa kitab kuning sebagai produk

intelektual, belum ada masa-masa awal perkembangan keilmuan di

Nusantara. Sejarah mencatat bahwa, sekurang-kurangnya sejak abad ke-16

M. Sejumlah kitab kuning, baik dengan menggunakan bahasa Arab,

bahasa Melayu, maupun bahasa Jawi, sudah beredar dan menjadikan

bahan informasi dan kajian mengenai Islam. Kenyataan ini menunjukan

bahwa karakter dan corak keilmuan yang dicerminkan kitab kuning,

betapapun juga, tidak bisa dilepaskan dari tradisi intelektual Islam

Nusantara yang panjang, kira-kira sejak abad sebelum pembukuan kitab

kuning di pesantren-pesantren.17

Acapkali dipertanyakan mengapa, misalnya, hanya fiqih, ushuluddin,

tasawuf, tafsir, hadits dan bahasa Arab yang menjadi disiplin ilmu

pengetahuan pesantren.Tentu saja, jawaban atas pertanyaan ini hanya bisa

dirumuskan secara memuaskan bila mempertimbangkan perkembangan

intelektual Islam Nusantara sejak priode awal

pembentukannya.Bagaimanapun juga, pembukuan kitab kuning di

pesantren sangat berkaitan dengan tradisi intelektual Islam Nusantara

kurun awal.

Asal-usul dan perkembangan tradisi intelektual dan keilmuan Islam

Nusantara sejauh ini telah mengandung perhatian sejumlah sarjana dan

pengamat yang menekuninya.Diantara mereka adalah Taufik Abdullah,

Kuntowijoyo, Martin Van Bruinessen, Abdurrahman Wahid, dan

Azumardi Azra.Dalam berbagai karyanya, masing-masing intelektual itu

memberikan analisis dan penilaian atas masalah ini.

Walaupun berbeda rumusan karena perbedaan pendekatan yang

digunakan, hasil kajian mereka agaknya memperlihatkan kecendrungan

16

Affandi Mochtar, Kitab kuning dan Tradisi Pesantren, (Bekasi: Pustaka Isfahan,2008),

h. 34 17

Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan, (Bandung: Pustaka Hidayat,1999), h.

256

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

21

yang sama dalam mepertimbangkan dua factor penting, yaitu: kontak

ulama Nusantara dengan ulama Timur Tengah sebagai bagian dari proses

internasiolisasi Islam, integrasi ketegangan budaya Islam dengan budaya

local sebagi konsekuensi logis dari proses Islamisasi Nusantara. Kedua

factor ini berperan dalam membentuk dan mewarnai corak keilmuan Islam

Nusantara seperti tercermin dalam tradisi pendidikan pesantren, khususnya

di Jawa.18

Term kitab kuning bukan merupakan istilah untuk kitab kuning yang

kertasnya kuning saja, akan tetapi ia merupakan istilah untuk kitab yang

dikarang oleh para cendikiawan masa silam. Istilah tersebut digunakan

karena mayoritas kitab klasik menggunakan kertas kuning, namun

belakangan ini penerbit-penerbit banyak yang menggunakan kertas

putih.Yang pasti, istilah tersebut digunakan untuk produk pemikiran salaf.

Sementara itu, produk pemikiran salaf dikalangan akademis lebih popular

dengan sebutan tutors.

Tutors secara harfiah berarti sesuatu yang ditinggalkan atau

diwariskan. Di dunia pemikiran Islam, tutors digunakan dalam khazanah

intelektual Islam klasik yang diwariskan oleh para pemikir tradisional.

Istilah tutors yang berarti khazanah tradisional Islam merupakan asli

ciptaan bahasa Arab kontemporer.

Sejarah mencatat bahwa para pembuat kitab kuning atau tutors dalam

memainkan perannya dipanggung pergulatan pemikiran Islam tak pernah

sepi dari polemic dan hal-hal berbau kontradiktif. Segitnya perdebatan

antara Mu’tazilah, Murji’ah, Rafidhah dan Ahlu al Sunnah yang direkam

secara rinci oleh Abdul Qodir Ibn Tharir Ibn Muhammad Al-Baghdadi

dalam karyanya al-farqu baina al-firaq.Dalam buku tersebut tergambar

dengan jelas kemajemukan pemahaman agama terlebih lagi masalah

akidah.Setelah melakukan pencarian dan kajian yang mendalam para

tokoh aliran masing-masing menemukan konklusi yang berbeda-beda.

18

Afandi Mochtar, Kitab Kuning dan Tradisi Akademik Pesantren, (Bekasi: Pustaka

Ishfahan, 2008) ,h. 39

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

22

Dalam jangkauan yang lebih luas, Martin Van Bruinessen

berpendapat bahwa kitab kuning yang berkembang di Indonesia pada

dasarnya merupakan hasil pemikiran ulama abad pertengahan.19

Kitab kuning ini termasuk kedalam kurikulum dalam system

pesantren.Dan identik pada pesantren.Karena pesantren adalah lembaga

pendidikan yang menjadikan kitab kuning ini menjadi pelajaran yang

sangat utama dan menjadi khas suatu pesantren.Sehingga banyak dari

keluaran atau alumni pesantren yang mahir dalam membaca kitab kuning.

Oleh sebab itulah, kitab kuning sangatlah penting untuk dipelajari

oleh setiap lembaga pendidikan.Bukan hanya untuk alumnus yang

kompeten, tetapi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai para ulama

terdahulu, hukum-hukum Islam, Akidah dan lainnya.

Dalam pandangan masyarakat, kitab kuning merupakan formulasi

final dari ajaran-ajaran Al-qur’an Sunnah Nabi. Yang jelas, ia ditulis oleh

para ulama dengan modal keilmuan yang tinggi dan standar moral yang

bisa dipertanggung jawabkan. Ia juga ditulis dengan pena dan jari-jari

yang bercahaya. Hampir-hampir, ia dipandang sebagai karya yang tidak

bercacat dan sulit untuk mengkritiknya.

3. Ciri, jenis dan karakter kitab kuning

Dalam tradisi intelektual Islam, khususnya di Timur Tengah, dikenal

dua istilah untuk menyebut kategori karya-karya ilmiah berdasarkan kurun

atau format penulisannya.Kategori pertama disebut kitab-kitab klasik (al-

kutubqadimah), sedangkan kategori kedua disebut kitab-kitab (al-kutub al-

„ashriyyah).Perbedakan yang pertama dari yang kedua dicirikan, antara

lain: oleh cara penulisannya yang tidak mengenal pemberhentian, tanda

baca, dan kesan bahasanya yang berat, klasik, dan tanpa syakal

(sandangan: fathah, dhommah, kasrah).Apa yang disebut kitab kuning

pada dasarnya mengacu pada kategori yang pertama, yakni kitab-kitab

klasik (al-kutub al-qadimah).

19

Martin Van Bruinessen, “Pesantren and Kitab Kuning Maintenance and Continuation

Of Religius Learning”, 1992) ,h. 37

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

23

Spesifikasi kitab kuning secara umum terletak dalam formatnya,

yang terdiri dari dua bagian: matn, teks asal (inti) dan syarah.Dalam

pembagian semacam ini, matn selalu diletakkan di bagian pinggir (margin)

sebelah kanan maupun kiri, sementara syarh, karena penuturannya jauh

lebih banyak dan panjang dibandingkan matn.Diletakkan di bagian tengah

setiap halaman kitab kuning pada umumnya kira-kira 26 CM (quarto).

Ciri khas lainnya terletak pada penjilidannya yang tidak total, yakni

tidak dijilid seperti buku. Ia hanya dilipat berdasarkan kelompok halaman

(misalnya, setiap 20 halaman) yang secara teknis dikenal dengan istilah

korasan (lembaran), jadi, dalam kitab kunig terdiri dari beberapa korasan

yang memungkinkan salah satu atau beberapa korasan itu dibawa secara

terpisah. Biasanya, ketika berangkat ke masjid pengkajian (pengajian),

santri hanya membawa korasan tertentu yang akan dipelajarinya bersama

sang kiai-ulama.20

Dari ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas, dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Tidak terdapat tanda baca, sepeti: titik, koma dan tanda-tanda baca lainnya

2. Tidak terdpat tahun penerbitan kitab

3. Terdiri dari matan (inti permasalahan) dan syarah (penjelasan dari matan)

4. System penulisan:

a. Matan ditulis di kiri dan kanan, bahkan ada yang sampai d atas dan

bawah syarah

b. Syarah ditulis didalam kolom berbentukempat persegi panjang dengan

ukuran rata-rata 13X23 cm

c. Digunakan kurung buka dan kurung tutup untuk matan yang sedang

disyarah

d. Keterangan dari syara ditulis sejajar dengan matan dengan garis, sebagai

pemisah antara keterangan dengan matan

5. Matan dan syarah tidak ditulis oleh penulisyang sama

20

Abdurrahman Wahid, Pesantern Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren (Bandung: Pustaka Hidayah 1999) h. 220

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

24

6. Tulisan tidak berharakat, kecuali matan yang disusun secara terpisah untuk

para pemula

7. Tiap-tiap kitab terdiri dari kelompok-kelompok halaman yang dapat dipisah

antara kelompok halaman yang satu dengan yang lain. Tiap-tiap kelompok

masing-masing terdiri 16 halaman.

Jika ditinjau dari jenisnya, kitab kuning terdiri dari kitab-kitab nahwu,

sharaf, fiqih, ushul fiqh, mustalahul hadis, tauhid, tashauf, tafsir dan kitab-kita

balaghah.Kitab nahwu berisi tentang ilmu-ilmu yang berkaitan dengan seluk-

beluk kalimat.Kitab sharaf berisikantentang: ilmu-ilmu yang berkaitan dengan

asal-usul kata. Kitab fiqih berisikan tentang: tata cara beribadah, dan

bermu’amalah. Kitab ushul fiqih berisi tentang: kaidah-kaidah dan tata cara

menetapan suatu hukum syariat. Kitab hadits berisikan tentang: kumpulan hadts-

hadits Rasullulah saw, baik yang berkaitan dengan perkataan, perebuatan,

maupun hal-hal yang berkaitan dengan perizinannya. Kitab mustalahul hadits

berisikan tentang: ilmu-ilmu untuk mengetahui keotentikan suatu hadits. Kitab

tauhid dan kitab tashauf berisikan tentang: ketuhanan. Kitab tafsir berisiskan

tentang: penjelasan-penjelasan tentang ayat-ayat suci al-qur’an. Dan kitab

balaghah berisikan tentang: ilmu-ilmu yang berkaitan dengan retorika bahasa

arab.

Sedangkan kitab kuning dilihat dari penampilan lahiriahnya, kitab

kuning memiliki 5 karakter: Pertama: mengulas pembagian suatu yang

umum menjadi suatu yang khusus, yang global menjadi terinci dan

begitulah seterusnya. Kedua, menyajikan redaksi yang teratur dengan

menampilkan beberapa pernyataan untuk menuju suatu kesimpulan yang

benar-benar dituju.Ketiga, membuat ulasan-ulasan tertentu dalam

mengulangi uraian-uraian yang dianggap perlu.Penampilannya tidak

semraut dan pola pikirnya dapat dinilai lurus.Keempat, memberikan

batasan-batasan yang jelas tentang sebuah definisi.Kelima, menampilkan

beberapa alasan terhadap pernyataan yang dianggap perlu.21

21

A. Chozin Nasuha, “Epistemologi Kitab Kuning dalam pesantren”. (Jakarta: 1989), h.

28

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

25

4. Macam-macam kitab kuning

Dalam kajian ajaran agama Islam atau ilmu-ilmu agama yang

terdapat pada kitab kuning ini memiliki macam-macam bidang. Dibawah

ini akan disebutkan macam-macam kitab kuning yang terkenal antara lain

sebagai berikut:

a) Dalam bidang Tafsir

1. Tafsir Ibnu Katsir

2. Tafsir Thabai

3. Tafsir Jalalain

b) Dalam bidang Ulumul Qur’an

1. I’rob Qur’an

2. Ashbabun Nuzul Qur’an

3. Fadlailul Qur’an

4. Mazajul Qur’an

5. At-Tibyan

6. Fath Al-Rahman

c) Dalam bidang Fiqih

1. I’anatuh Thalibin

2. Fathul Mu’in

3. Raudhotut Thalibin

4. Bidayatul Mujtahid

d) Dalam bidang Tasawuf atau Akhlak

1. Ihya Ulumuddin

2. Riyadlush Shalihin 22

C. Pembelajaran Kitab Kuning

1. Pengertian Pembelajaran

Kata ”pembelajaran” adalah terjemahan dari “instruction”, yang

banyak dipakai dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Istilah ini

22

Anotasi Kitab Kuning, Khazanah Intelektualisme Pesantren di Indonesia, ( Jakarta:

Darul Ilmi, 2007), Cet. ke-1, h. 3.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

26

banyak dipengaruhi oleh aliran Psikologi Kognitif-Wholistik, yang

menempatkan siswa sebagai sumber dari kegiatan.Selain itu, istilah ini

juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang diasumsikan dapat

mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu lewat berbagai macam

media seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio, dan lain

sebagainya. Sehingga itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru

dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber

belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar. Hal ini

seperti yang diungkapkan Gagne (1992: 3), yang menyatakan bahwa:

“instruction is a set of event that effect learners in such a way that

learning is facilitated”.

Instruksi adalah sekumpulan kejadian yang berdampak terhadap

siswa dimana pembelajaran di fasilitasi.

Oleh karena itu menurut Gagne mengajar atau “teaching”

merupakan bagian dari pembelajaran (intruction), di mana peran guru

sangat ditekankan kepada bagaimana merancang atau aransement berbagai

sumber dan fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan

siswa dalam mempelajari sesuatu.

Dalam istilah “pembelajaran”yang lebih dipengaruhi oleh

perkembangan hasil-hasil teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk

kebutuhan belajar, siswa diposisikan sebagai subjek belajar yang

memegang peranan yang utama, sehingga dalam setting proses belajar

mengajar siswa dituntut beraktivitas secara penuh bahkan secara

individual mepelajari bahan pelajaran. Dengan demikian, kalau dalam

istilah “mengajar” (pengajaran)” atau “teaching” menempatkan guru

sebagai “pemeran utama” memberikan informasi, maka dalam

“instruction” guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator, memanage

berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari siswa. Terdapat beberapa

karakteristik penting dari istilah pembelajaran.

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

27

a. Pembelajaran berarti membelajarkan siswa

Dalam konteks pembelajaran, tujuan utama mengajar

adalahmembelajarkan siswa. Oleh sebab itu, kriteria keberhasilan

proses pembelajaran tidak diukur dari sejauh mana siswa telah

menguasai materi pelajaran, akan tetapi diukur dengan sejauh mana

siswa telah melakukan proses belajar.inilah maka proses pembelajaran

berpusat kepada siswa (student oriented).

b. Proses pembelajaran berlangsung di mana saja

Sesuai dengan karakteristik pembelajaran yang berorientasi

kepada siswa, maka proses pembelajaran bisa terjadi di mana saja.

Kelas bukanlah satu-satunya tempat belajar siswa.Siswa dapat

memanfaatkan berbagai tempat belajar sesuai dengan kebutuhan dan

sifat materi pelajaran.

c. Pembelajaran berorientasi pada pencapaian tujuan

Tujuan pembelajaran bukanlah penguasaan materi pelajaran, akan tetapi

proses untuk mengubah tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan

dicapai. Oleh karena itulah penguasaan materi pelajaran bukanlah akhir dari

proses pengajaran, akan tetapi hanya sebagai tujuan antara untuk pembentukan

tingkah laku yang lebih luas. Artinya, sejauh mana materi pelajaran yang

dikuasai siswa dapat membentuk pola prilaku siswa itu sendiri.

2. Metode Mempelajari Kitab Kuning

Kitab kuning yang membedakan dari yang lainnya adalah metode

mempelajarinya.Sudah dikenal bahwa ada dua metode yang berkembang di

lingkungan pesantren untuk mempelajari kitab kuningmetode sorogan dan

metode bandungan.

Pada cara yang pertama, santri membacakan kitab kuning di hadapan

kiai-ulama yang langsung menyaksikan keabsahan bacaan santri, baik dalam

konteks makna maupun bahasa (nahwu dan sharf).Sorogan artinya belajar

secara individu dimana seorang santri berhadapan dengan seorang guru,

terjadi interaksi saling mengenal diantara keduanya.Sedangkan menurut

Wahyu Utomo, metode sorogan merupakan sebuah sistem belajar dimana para

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

28

santri maju satu persatu untuk membaca dan menguraikan isi kitab dihadapan

seorang guru atau kiai. Dalam Pesantren, sistem sorogan terbukti sangat

efektif sebagai taraf pertama bagi seorang murid yang bercita-cita menjadi

seorang alim. Metode ini memungkinkan seorang guru mengawasi, menilai

dan membimbing Bahasa Arab.

Ciri utama penggunaan sistem individual ini adalah; (1) lebih

mengutamakan proses belajar daripada mengajar, (2) merumuskan tujuan yang

jelas, (3) mengusahakan partisipasi aktif dari pihak murid, (4) menggunakan

banyak feedback atau balikan dan evaluasi, (5) memberi kesempatan kepada

murid untuk maju dengan kecepatan masing-masing.

Pada carakeduametode bandongan,Metode utama sistem pengajaran di

lingkungan pesantren yaitu sistem bandongan atau seringkali disebut sistem

weton. Secara etimologi, dalam kamus besar Bahasa Indonesia, bandongan

diartikan dengan pengajaran dalam bentuk kelas (pada seklek agama).Dalam

sistem ini sekelompok murid (antara 5 sampai 500) mendengarkan seorang

guru yang membaca, menerjemahkan, menerangkan dan seringkali mengulas

buku-buku Islam dalam Bahasa Arab.Setiap murid memperhatikan bukunya

sendiri dan membuat catatan tentang kata-kata atau buah pikiran yang sulit,

berupa syakal atau makna mufrodhat atau penjelasan (keterangan

tambahan).Kelompok kelas dari sistem bandongan ini disebut dengan halaqoh

yang arti bahasanya lingkaran murid atau sekelompok siswa yang belajar

dibawah bimbingan seorang guru.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa: System belajar yang

diterapkan dalam mempelajari kitab kuning adalah: system bandongan dan system

sorogan. Bandongan adalah system belajar satu arah yang dilakukan oleh kiai kepada

santri. Cara pelaksanaannya sebagai berikut:

1. Kiai membaca kata demi kata

2. Kiai megartikan

3. Kiai menjelaskan maksudnya23

23

Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Mutiar, 1979) h. 35

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

29

Dalam system ini, keaktifan santri hanya menyimak, menulis arti kata-kata

yang belum dimengerti, dan mendengarkan penjelasan kiai.Sorogan adalah system

belajar secara langsung antara kiai dan santri. Cara pelaksanaannya adalah sebagai

berikut:

1. Santri menghadap kiai satu persatu secara bergantian

2. Santri membaca secara utuh

3. Santri mengartikan secara harfiyah

Dalam system ini, keaktifanm kiai hanya menyimak dan memperbaiki

kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh santri.

Bagi santri yang belum memiliki dasar kitab yang dikaji dengan system

sorogan yaitu: kitab yang telah dikaji dengan system bandongan. Sedangkan bagi

santri yang telah memiliki kemampuan dasar , kitab yang dikaji adalah kitab-kitab

yang belum pernah dikaji sebelumnya. Dengan demikian system sorogan merupakan

system pengulangan bagi sntri pemula dan merupakan penggayaan bagi santri yang

telah memiliki kemampuan dasar.

Selain kedua metode di atas, sejalan dengan usaha kontekstualisasi

kajian kitab kuning, di lingkungan pesantren dewasa ini telah berkembang

metode jalsah (diskusi/kelompok) dan halaqoh (seminar).Kedua metode ini

lebih sering digunakan di tingkat kiai-ulama atau pengasuh pesantren, antara

lain, membahas isu-isu kontemporer dengan bahan-bahan pemikiran yang

bersumber dari kitab kuning.24

3. Tujuan Mempelajari Kitab Kuning

Pendekatan-pendekatan untuk memahami kitab kuning sesuai dengan

konteks zaman sekarang.Memahami Kitab Kuning bukan merupakan istilah

untuk kitab yang kertasnya kuning saja, akan tetapi ia merupakan istilah untuk

kitab yang dikarang oleh para cendekiawan masa silam. Istilah tersebut

digunakan karena mayoritas kitab klasik menggunakan kertas kuning, namun

belakangan ini penerbit-penerbit banyak yang menggunakan kertas putih.Yang

pasti, istilah tersebut digunakan untuk produk pemikiran salaf. Sementara itu,

24

Abdurrahman Wahid, Pesantern Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren (Bandung: Pustaka Hidayah 1999) h. 221-224

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

30

produk pemikiran salaf dikalangan akademisi lebih populer dengan sebutan

tutors. Tutors secara harfiah berarti sesuatu yang ditinggalkan/ diwariskan.

Pada masa sekarang ini banyak dari kalangan santri, mahasiswa,dan

masyarakat yang meragukan akan isi kitab kuning karena tidak sesuai dengan

konteks pada zaman sekarang,sehingga mengakibatkan sedikitnya orang-orang

yang mempelajari kitab kuning. oleh karena itu, perlu diadakannya pendekatan

atau metode baru dalam memahami kitab kuning yaitu:

1. Pengkaji kitab kuning tidak hanya berhenti pemahaman hukum-hukum

hasil karya ulama terdahulu, tetapi melacak metodologi penggalian

hukumnya. Hal ini sebagaimana tawaran Al-Ghazali bahwa ilmu yang

paling baik adalah penggabungan antara aqli dan naqli, antara

menerima hasil pemikiran ulama’ salaf sekaligus mengetahui dalil dan

penalarannya.

2. Membiasakan untuk bersikap kritis dan teliti terhadap objek kajian.

Karena pada dasarnya budaya kritis adalah hal yang lumrah dalam

dunia intelektual. Sebagaimana telah kita saksikan potret kehidupan

ulama’ salaf yang sarat dengan nuansa konflik dan polemik. Hal itu

terjadi, tak lain hanyalah karena ketelitian, kejelian dan kritisisme yang

dimiliki oleh para pendahulu kita yang kesemuanya patut untuk kita

teladani.

3. Melakukan analisa yang mendalam, apakah pendapat ulama itu benar-

benar murni refleksi atas teks (nash) atau ada faktor lain yang

mempengaruhi. Sekedar contoh, kenapa sampai ada qoul qodim dan

qoul jadid, kenapa Imam Nawawi berbeda pendapat dengan Imam

Syafi’i dalam transaksi jual beli tanpa sighat (bai’al mu’athoh), kenapa

Imam Qoffal berani berbeda pendapat dalam memahami sabilillah

yang berarti setiap jalan kebaikan (sabil al khair) dapat menerima zakat

sedangkan mayoritas ulama tidak memperbolehkan.

4. Menelusuri sebab terjadinya perbedaan pendapat, sejarah kodifikasi

kitab kuning, latar belakang pendidikan pengarang, keadaan sosial dan

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

31

budaya yang mempengaruhinya. Memahami faktor dan tujuan

pengarang mengemukakan pendapatnya.

5. Pengkaji harus menjaga jarak antara dirinya (selaku subyek) dan

materi kajian (selaku obyek). Dengan prinsip ini, peneliti tidak boleh

membuat penilaian apapun terhadap materi dan melepaskan dari

fanatisme yang berlebihan. Dalam tahap ini peneliti harus berusaha

”menelanjangi” aspek kultural, sosial dan historis dimana suatu hukum

dicetuskan. Benar-benar memahami latar belakang suatu hukum yang

telah dirumuskan ulama’ salaf. Hal ini dimaksudkan agar terjadi

penilaian dan pemahaman yang obyektif.

6. Langkah terakhir adalah pengkaji menghubungkan antara dirinya

dengan obyek kajian. Langkah ini diperlukan untuk mereaktualisasi

dan mengukur relevansi kitab kuning dengan konteks keyakinan.

Pengkaji dalam hal ini dituntut untuk menjadikan kitab kuning sebagai

sesuatu yang cocok untuk diterapkan, sesuai dengan kondisi saat ini

dan bersifat ke-Indonesiaan. Senantiasa berpegang pada prinsip bahwa

syariat Islam diciptakan demi tegaknya kemaslahatan sosial pada masa

kini dan masa depan.

Dengan pendekatan-pendekatan di atas untuk memahami kitab kuning,

Insya Allah kitab kuning akan senantiasa aktual, up to date dan layak pakai

sepanjang masa. Dengan berbekal pendekatan tekstual dan pemahaman yang

lugu justru akan menjadikan kitab kuning hanya sekedar bundelan kertas

peninggalan ratusan tahun silam. Realitas mengatakan bahwa yang berhasil

menjadi pemikir-pemikir besar Islam Indonesia adalah mereka yang betul-

betul mampu mengusai khazanah Islam klasik dengan baik.Tokoh seperti

Sahal Mahfudz, Quraisy Syihab, Said Aqil Siraj dll.Adalah tokoh-tokoh yang

berlatar belakang pendidikan pesantren dan kitab kuning. Penulis sangat yakin

bahwa orang yang mampu mengusai kitab kuning dengan sempurna adalah

orang yang layak meneruskan estafet intelektual pemikiran Islam masa depan.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

32

Selamat bergumul dengan kitab kuning dan berhadapan dengan arus

modernitas serta tantangan zaman.25

4. Kesulitan Mempelajari Kitab Kuning

Sebenarnya, untuk mempelajari kitab kuning bukanlah hal yang sulit.

Hanya butuh pembelajaran yang mendalam saja seperti:

1. Membaca dan mengartikan kitab kuning

2. Mengartikan kosa kata dari kitab kuning

3. Mengetahui kedudukan kalimat karena dalam kitab kuning, tata bahasa

lebih banyak dan unik dibanding dengan tata bahasa yang lain.

Semua dapat diperoleh hanya dengan ketekunan, ketiga pembelajaran

tersebut cukup mudah bila kita mempunyai tiga bekal dalam memahami kitab

kuning yaitu:

a. Matan ajurumiyah

b. Amtsilatu Tasrifiyah

c. Kamus

Dengan adanya tiga bekal tersebut insyaallah pembelajaran bisa lebih

mudah karena sudah mengetahui dan memahami sedikit banyak isi dari kitab-

kit yang akan dikaji terlebih dahulu.

5. Manfaat Mempelajari Kitab Kuning

Dalam mempelajari kitab kuning yang ditulis oleh para mujtahid atau

ulama-ulama terdahulu yang isinya mengenai ajaran-ajaran Islam yang sangat

relevan untuk dijadikan referensi bagi ummat Islam ini, tentu banyak sekali

manfaat yang dapat diambil dari belajar membaca kitab kuning. Diantaranya

adalah sebagi berikut: manfaat kitab kuning adalah untuk memahami kedua

sumber utama yaitu Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang tidak terjerumus dalam

kesalahan dan kekeliruan yang dibuatnya sendiri. Sebab, kandungan kitab

kuning merupakan penjelasan yang siap pakai (instan) dan rumusan ketentuan

hukum yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang yang

25

http://www.google.co.id/search?q=kesulitan%20mempelajari%20kitab%20kuning.

Tanggal, 24 April, 2011.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

33

dipersiapkan oleh para mujtahid di segala bidang dan untuk memfasilitasi

proses pemahaman keagamaan yang mendalam sehingga mampu merumuskan

penjelasan yang segar. Tetapi, tidak historis mengenai ajaran Islam, Al-Qur’an

dan Hadits Nabi.26

dapat memberikan ilmu-ilmu keislaman secara menyeluruh

dengan membaca kitab kuning, dapat menjawab persoalan-persoalan yang ada

pada saat ini, mengetahui ulama-ulama terdahulu, memberikan implikasi pada

daya adaptabilitas dan reponsibilitas terhadap perkembangan zaman.

26

Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan, (Bandung: Pustaka Hidayat, 1999), h.

236

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Adapun tempat yang dijadikan subjek penelitian adalah mahasiswa

Pendidikan Agama IslamUIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011.

B. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menelaah tentang minat mahasiswa Pendidikan Agama

Islam dalam pembelajaran kitab kuning. Penelitian ini dirancang melalui

pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitan deskriptif adalah penelitian yang

meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan

mengenai status terakhir dari subjek penelitan. Tipe yang paling umum dari

penelitan deskriptif ini meliputi penilan sikap atau pendapat terhadap individu,

organisasi, keadaan, atau prosedur.1

Di dalam penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru

diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan

diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif.2

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif kualitatif karena peneliti ingin memberikan gambaran data secara

jelas mengenai minat mahasiswa ilmu agama Islam. Penelitian ini

1 Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2006), Cet ke-11, h. 11

2Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2006), Cet ke-11, h. 70

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

35

berhubungan erat dengan pendekatan yang sifatnya interpretative dari sudut

informan.

C. Populasi danSample

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas, obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.3

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil

menghitung ataupun pengukuran, kualitatif atau kuantitatif mengenai

karakteristik tertentu dari sifat-sifatnya.4

Populasi dalam penelitian ini

adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2008 Reguler yang berjumlah

299 orang.

2. Sampel

Sample adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti yang

dimaksudkan untuk menggeneralisasikan kesempatan yang diperoleh

dalam penelitian.5

Sample dalam penelitian kualitatif dinamakan nara

sumber, partisipan, atau informan. Informan adalah orang yang

dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi

latar pendidikan.6Pada penelitian kualitatif sumber data dan informasi

adalah informan. Informan akan membantu peneliti untuk mengumpulkan

data yang diinginkan dalam penelitian.

3 Sugiyono, Metode Penelitian kuatiitatif, kualitatif dan R & D, (Bandung: IKAPI, 2008),

h. 215 4Sudjana, Metode Statistika (Bandung: Tarsito, 1996), h. 6

5 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara 1999), h.

17 6 Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi ReVisi. (Bandung: remaja

Rosdakarya, 2007), h. 132

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

36

Teknik pemilihan informan menggunkan teknik purposive sampling,

yaitu teknik pengambilan sample atau informan bertujuan.Menurut,

Sugiyono bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sample

sumber data dengan pertimbangan tertentu.7

Jumlah populasi dalam

penelitian ini sebanyak 299 orang, sedangkan sample yang diambil

sebanyak 30 orang mahasiswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memudahkan data, fakta dan informasi yang akan

mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan metode deskriptif analisis yaitu: melalui penelitian

kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research).

a. Metode Library (penelitian kepustakaan) penelitian ini dilakukan

dengan cara mengumpulkan data dan mempelajari buku-buku dan

literature-literatur yang ada hubungan dengan objek yang diteliti. Riset

kepustakaan ini ditunjukkan untuk mencari landasan teori yang

berhubungan dengan penyusunan skripsi melalui membaca buku

referensi serta dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan

masalah yang diteliti. Metode ini dimaksudkan untuk memperoleh

pengertian secara teoritis sebagai bahan yang mendasari pengumpulan

data dilapangan serta analisis yang dilakukan.

b. Metode Field Research (penelitian lapangan)

Untuk memperoleh data lapangan, penulis menggunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut

1) Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden.8kuesioner digunakan

untuk mengumpulkan data dari mahasiswa. Teknik ini dipilih

7 Sugiono, Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung:

Alfabeta,2006 ), h. 300 8 Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1998), h. 17

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

37

peneliti dengan pertimbangan efektifitas, waktu dan biaya.Data

pertanyaan kuesioner terlampir.

Angket yang berisi 20 butir pertanyaan peneliti lakukan

terhadap 30 mahasiswa Pendidikan Agama Islam.Data angket

kemudian direkap dengan bentuk table-tabel yang memuat

frekuensi munculnya jawaban responden Sangat Setuju, Setuju,

Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju.Selanjutnya dihitung

presentasenya untuk mempermudah dalam melakukan analisis

data.

2) Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

percakapan itu dalakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan dan terwawancara (interviewee)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.9

Wawancara ini dilakukan kepada 10 orang mahasiswa

Pendidikan Agama Islam angkatan 2008 reguler.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk

menguraikan keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data

tersebut dapat dipahami bukan oleh orang yang mengumpulkan data saja,

tetapi juga oleh orang lain. Adapun langkah-langkah yang ditempuh

adalah sebagai berikut:

a. Editing

Yang pertama kali dilakukan adalah melakukan edit atau

memilih data, sehingga hanya data yang tercapai saja yng tersisa.

Langkah editing ini bertujuan untuk merapihkan data agar rapi, bersih,

dan mengadakan pengolahan lebih lanjut.

9

Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet. Ke-24, h. 186

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

38

b. Scoring

Setelah melewati tahap editing, maka selanjutnya penulis

memberikan skor terhadap pernyataan yang ada pada angket dengan

ketentuan sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4

Setuju (S) diberi nilai 3

Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

c. Tabularing

Pada tahap ini, penulis memindahkan jawaban responden ke

dalam blanko yang telah tersusun rapih dan rinci dalam bentuk tabel.

Untuk menganalisa data yang telah terkumpul, maka penulis

menggunakan teknik analisa non-statistik menggunakan metode

deskriptif, yaitu menuturkan dan menganalisa data dari beberapa

angka-angka yang diperoleh dari penelitian, sebagai berikut:

Tabel 1

Pengukuran secara Deskripsi

Jawaban Pengukuran

Item

Jumlah

Item Nilai

Pengukuran

Secara

Deskriptif

A 4 20 80 Sangat Setuju

B 3 20 60 Setuju

C 2 20 40 Tidak Setuju

D 1 20 20 Sangat tidak

Setuju

Untuk analisis penulismenggunakan bentuk prosentase dalam

mencari skor masing-masing dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

39

P = 𝑓

Nx 100%

Keterangan:

P= Prosentase

F= Frekuensi jawaban responden

N= Number of Cases (Jumlah Responden)

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

Mahasiswa (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah Nilai Rata-rata

1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 48 1.6

2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 56 1.866666667

3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 60 2

4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 45 1.5

5 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 4 2 3 3 2 2 1 4 2 4 56 1.866666667

6 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 57 1.9

7 4 4 3 3 1 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 62 2.066666667

8 4 4 3 4 3 4 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 70 2.333333333

9 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 54 1.8

10 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 53 1.766666667

11 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56 1.866666667

12 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 50 1.666666667

13 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 4 4 2 3 48 1.6

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 56 1.866666667

15 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 49 1.633333333

16 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 55 1.833333333

17 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 51 1.7

18 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 1.933333333

19 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 72 2.4

20 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 53 1.766666667

21 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 60 2

22 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 3 3 60 2

23 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 57 1.9

24 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 49 1.633333333

Jumlah 70 61 65 65 71 68 74 52 71 63 66 55 67 73 65 64 63 75 68 79 1335

2.33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2.4 2.2 2.1 2.1 2.5 2.3 2.6 44.5

Nomor Soal (X)

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Sejarah Singkat dan Tujuan Didirikannya Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Pada 1 Juni 2007, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merayakan

golden anniversary. Selama setengah abad, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan

transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses

pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakatyang

menyumbangkan program-program peningkatan kesejahteraan

sosial.Selama setengah abad itu pula, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah

menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia. Secara

singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dibagi ke dalam

beberapa periode, yaitu periode perintisan, periode fakultas IAIN al-

Jami’ah, periode IAIN Syarif Hidayatullah, dan periode UIN Syarif

Hidayatullah.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, sesuai dengan namanya,

memiliki tugas dan fungsi mendidik calon-calon pendidik (guru),

khususnya di bidang Ilmu Agama Islam. Sejalan dengan perkembangan

zaman dan kebutuhan riil masyarakat, maka Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan saat ini juga menawarkan program studi yang memungkinkan

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

41

alumni fakultas ini tidak sekedar bekerja sebagai guru agama saja,

melainkan di bidang yang lain juga.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan menawarkan program-

program yang memungkinkan mahasiswa memiliki pemahaman ilmu

agama sekaligus metodologi ilmu agama dan pengajarannya.Fakultas ini

memiliki jurusan/program studi sebagai berikut:PendidikanAgama Islam,

Pendidikan Bahasa Arab, Manajemen Kependidikan, Pendidikan IPS,

Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan

Matematika, Pendidikan IPA, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

(PGMI), Program AKTA IV.

Dari Sembilan jurusan di fakultas tarbiyah itu.secara khusus, Jurusan

Pendidikan Agama Islam bertujuan menghasilkan sarjana yang ahli di

bidang pendidikan dan pengajaran agama Islam, yang menguasai materi

dan metodologinya. Jurusan ini menyiapkan sarjana bidang keguruan

agama Islam yang profesional untuk mengajar pada jenjang Madrasah

Aliyah dan yang sederajat. Selain itu, jurusan Pendidikan Agama Islam

juga bertujuan melahirkan Guru Agama Islam yang memiliki kewenangan

untuk mengajar Pendidikan Agama Islam di SLTP umum, SLTA dan

SMK, mereka juga memiliki kewenangan untuk mengajarkan salah satu

dari empat mata pelajaran keagamaan di Madrasah Tsananwiyah dan

Madrasah Aliyah, Yaitu Tafsir-Hadits, Fiqih, dan Ushul Fiqh, Ilmu Kalam,

dan Sejarah Peradaban Islam (SPI).

Lulusan atau outcome dari jurusan PAI FITK diharapkan memiliki

kecakapan sebagai sarjana Muslim yang mampu menjadi Guru Pendidikan

Agama Islam yang professional pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah.1

Mata Kuliah Keahlian yang diberikan di jurusan ini meliputi: Ilmu

Pendidikan, Sejarah Pendidikan Islam, Qawaid Fiqhiyah, Metode

Pendidikan Islam, Keterampilan Profesi, Psikologi, Perencanaan Sistem

1Komaruddin Hidayat, Pedoman akademik 2009-1020 (Jakarta: Pedoman Akademik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2009-2010), h. 69

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

42

Pendidikan Islam, Pengembangan Kurikulum, Materi Pendidikan Agama

Islam, Statistik, Sistem Evaluasi Pendidikan, Masail Fiqhiyah, Strategi

Belajar Mengajar, Media Pengajaran, Manajemen Perpustakaan, Filsafat

Pendidikan Islam, Qira'atul Kutub, Hadits dan Tafsir.

Visi dan Misi

Visi fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan adalah “Menjadi LPTK

yang unggul, kompetitif, professional dengan mengintegrasikan

keilmuan, keislaman dan kemanusiaan”.

Misi FITK adalah:

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran berwawasan riset

2. Melaksanakan penelitian dan pengembangan keilmuan untuk

menghasilkan satu karya inovatif di bidang pendidikan

3. Mengembangkan pengabdian kepada masyarakat melalui

pembinaan pemberdayaan madrasah/sekolah

4. Mengembangkan komitmen dan budaya akademik bagi para

civitas akademika

5. Mengembangkan layanan berbasis teknologi informatika/ICT

6. Mengembangkan jenjang dan kemitraan dengan berbagai lembaga

nasional maupun internasional

7. Melaksanakan evaluasi kinerja kelembagaan secara

berkelanjutan.2

2. Letak Geografis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atau

Universitas Islam NegeriJakarta (sebelumnya: IAIN Jakarta atau IAIN

Syarif Hidayatullah) adalah sebuah universitas yang terletak di Ciputat,

Tangerang Selatan. Secara geografis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

berada di daratan tinggi, sehingga sangat kecil terjadinya banjir yang

dapat menghambat kelancaran Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Di

2Komaruddin Hidayat, Pedoman akademik 2009-1020 (Jakarta: Pedoman Akademik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2009-2010), h. 69

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

43

samping itu,yang sangat dekat dengan jalan raya, yaitu sekitar 5 meter,

memudahkan siswa untuk mengaksesnya.

3. Adapun keadaan Dosen menurut latar belakang pendidikan adalah

sebagai berikut:

Table 2

Keadaan Dosen Menurut Latar Belakang Pendidikan No Nama Pendidikan Bidang Study Jabatan

1 Prof. Dr. Salman

Harun, MA S3 Tafsir Dosen Tetap

2 Prof. Dr.Rif’at

Syauqi Nawawi, MA S3 Tafsir Dosen Tetap

3 Prof. Dr. Dede

Rosyada, MA S3

Metodologi

Penelitian Dosen Tetap

4 Prof. Dr Abdurrahman

Ghazali, MA S3

Fiqih

Ushul Fiqih Dosen Tetap

5 Prof. Dr. Achmad

Syafi’I Noer S3 MK PAI Dosen Tetap

6 Drs. Ahmad Ghalib,

M.Ag S2 Ilmu Kalam Dosen Tetap

7 Dr. Abd. Madjid

Khon,M.Ag S3 Hadits Dosen Tetap

8 Dr. Abd. Fatah

Wibisono, M.Ag S3 PPMDI Dosen Tetap

9

Dra. Nur’aini

Ahmad,

M.Hum

S3 Filsafat Ilmu Dosen Tetap

10 Drs. Nurdin Idris,

MA S2 Hadits Dosen Tetap

11 Dra. Shofiah

MS, M.Ag S2 Hadits Dosen Tetap

12 Dra. Siti Zainab,

M.Ag S2

Akhlaq

Tashauf Dosen Tetap

13 Drs. A. Basuni, M.Ag S3 SKI Dosen Tetap

14 Drs. A. Haris, M.Ag S3 Hadits Dosen Tetap

15 Dra. Husnawati

Husein, M.Ag S3 Ilmu Kalam Dosen Tetap

16 Drs. Sapiuddin,

M.Ag S3

Fiqih dan Ushul

Fiqih Dosen Tetap

17 Bahrissalim, M.Ag S3 Kurikulum

Dosen Tetap

18 Drs. Rusdi, M.Ag S2 Fiqih

Dosen Tetap

19 Dr. Khalimi, MA S3 Ilmu Kalam

Dosen Tetap

20 Muhammad Zuhdi,

S3

Pengembangan

Kurikulum Dosen Tetap

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

44

M. Ep.P.h

21 Ahmad Shodiq,

M.Ag, DR S3

Akhlaq

Tashauf Dosen Tetap

22 Aminuddin Ya’kub,

M.Ag S3

Ushul Fiqh

Muqaran Dosen Tetap

23 Siti Khadijah, MA S3

Ilmu

Pendidikan

Islam

Dosen Tetap

24 Ahmad Irfan Mufid,

MA S2

Pendidikan

Islam Dosen Tetap

25 Abdul Ghafur, S.Ag,

MA S3

Ulumul

Qur’an Dosen Tetap

26 M. Sholeh Hasan, Lc,

MA S3 Tafsir Dosen Tetap

27 Marhamah Shaleh,

MA S2 Qiraatul kutub Dosen Tetap

28 M. Dahlan,

S.Ag.M.Hum. DR S3 Filsafat Umum Dosen Tetap

29 Dr. Anshari, MA S3 Tafsir Hadits Dosen Tetap

30 Dr. Gufron Ihsan,

MA S3 Ushul Fiqh

Dosen Tetap

31 Dra. Elo M. Al

Bugis, MA S2 Bahasa Arab Dosen Tetap

32 Dr. Sururin. M.Ag S3 Psikologi

Agama Dosen Tetap

33

Heni Narendrani

Hidayati,

S.Ag.M.Pd

S3 Evaluasi

Pendidikan Dosen Tetap

34 Dra. Manerah S2 Evaluasi

Pendidikan Dosen Tetap

35 Tanenji, S.Ag,MA S2 Perencanaan

Pengajaran Dosen Tetap

36 Drs. Masan AF,M.pd S2 Ilmu Metode

Penelitian Dosen Tetap

37 Yudhi Munadi, M.Ag S2 Media

Pembelajaran Dosen Tetap

38 Dr.Zaimuddin, M.Ag S3 Pendidikan

Islam Dosen Tetap

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

45

4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana di kampus dapat mendukung kelancaran proses

pendidikan. Kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki Fakultas

IlmuTarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam akan mempengaruhi

kemajuan dan mutu kelulusan. Dengan diharapkan dengan tersedianya hal-

hal tersebut membuat sivitas akademika FITK UIN Jakarta dapat

mengembangkan segenap potensi untuk menjadi manusia yang unggul,

kompetitif dan profesional.

Table 3

Sarana Prasarana

NO Sarana Jumlah Kondisi

1

Ruang Kerja Dosen:

Satu ruang untuk lebih dari

4 dosen III dan lantai IV

2 Terawat

2

R. Perkantoran dan R.kelas Lt.III

R. Jurusan PAI 1 Terawat

R. Program Non Reguler 1 Terawat

R. Akta mengajar 1 Terawat

R. Jurusan PGMI 1 Terawat

R. BEM J PAI 1 Terawat

R. Perkuliahan 9 Terawat

R. Loby 3 Terawat

R. Mushollah 1 Terawat

Toilet 4 Terawat

R. Panel 1 Terawat

R. Pentry 1 Terawat

R. Teater 1 Terawat

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

46

5. Struktuktur Organisasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kguruan

PPMPK

DR. SURURIN, MA

NIP. 19710319 199803 2 001

DEKAN

PROF. DR. DEDE ROSYADA, MA

NIP: 19571005 198703 1 003

PUDEK BID. AKADEMIK

DR. NURLENA, MA.Ph.D

NIP.19591020 198603 2 001

PUDEK BID. ADM.UMUM

ABD. ROZAK, M.Si NIP.19690908 199603 1004

PUDEK BID. KEMAHASISWAAN

DR. MUHBIB, MA

NIP. 19690908 199603 1 004

Sekretaris PPMK ABDUL MUIN,M.Pd

NIP.19751201 200604 1 003

P4TK

YUDHI MUNADHI, M.Ag

NIP.19701203 199803 1 003

Sekretaris P4TK

TANENJI, MA NIP.19720712 199803 1 003

Staff P4TK

Nurkhayati, M.Si (1-7-

2007)

KABAG TATA USAHA

Drs. H. Ali Nurdin, M.Pd

NIP.19550601 198103 1 005

JURUSAN/

PROGRAM

STUDI

Laboratorium/

Studio Indra Munawar

(Adm. Server-PTT 1-1-2010)

Iwa Kurnia, S.Kom

(Lab.Kom-PTT-1-7-2006)

Iwan Setiawan,

S.Pd (PTT 12-8-2009)

Kasim, S.Pd

(PTT-1-7-2010)

Kasubbag Akad. & Kemahasiswaan

Drs. Rasi’in

NIP.19650823 1999302 1 007

Kasubbag Kepegawaian &

Keuangan

Dra. Siti Sugiarti NIP.150 237 767

Kasubbag Adm.

Umum

Sundus Nuzulia, M.Si

NIP.19721108

1999403 2 002

Tenaga

Administrasi

Tenaga Administrasi

Tenaga Administrasi

Perpustakaan

Pegawai Tidak Tetap

Pengemudi

Kebersihan

Keamanan

JURUSAN/

PROGRAM

STUDI

StafJur.

PBI

StafJur.

PB

A

SekjurP

.

IPS

StafJur.

P.

MTK

StafJur.

KI-

MP

StafJur.

PAI

StafJur.

P.

IPA

SekjurP

.

BSI

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

47

B. Deskripsi Data

Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana minat mahasiswa Pendidikan

Agama Islam dalam pembelajaran kitab kuning Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta di bawah ini penulis menjabarkan dalam bentuk

tabel-tabel hasil dari penelitian:

Table 4

Saya Senang belajar Kitab Kuning

Hasil Jawaban Angket Point Pertama

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 5 16.67 %

S 3 18 60 %

TS 2 7 23.33 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari total responden (30) orang yang menjawab bahwa mahasiswa

Pendidikan Agama Islam senang dengan pembelajaran kitab kuning,

sebanyak 18 orang (60 %) dan 5 orang(16.67 %) mahasiswa sangat senang

dengan pembelajaran kitab kuning. Untuk itu, dapat dilihat bahwa

sebagian mahasiswa Pendidikan Agama Islam senang dalam pembelajaran

yang sudah di sampaikan di kelas.Dan hanya 23.33 % atau 7 orang saja

yang menjawab tidak setuju.Karena menurut mereka belajar kitab kuning

itu sulit.

Tabel 5

Saya semakin semangat bila dosen menyajikan kitab kuning

Hasil Jawaban Angket Point kedua

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 2 6,67 %

S 3 15 50 %

TS 2 13 43,33 %

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

48

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang terjawab, pada point kedua ini dapat

dibuktikan bahwa 50 % atau 15 orang mahasiswa Pendidikan Agama

Islam yang setuju dan semakin semangat apabila dosen mulai memberikan

materi kitab kuning. Karena memiliki kesenangan dalam belajar kitab

kuning sehingga mahasiswa semangat apabila dosen mulai memberikan

materi, meskipun 6,67 % mahasiswa yang menjawab sangat setuju.

Sedangkan 43.3 % yang menjawab tidak setuju bila dosen memberikan

materi mahasiswa akan semakin semangat. Dengan alasan mahasiswa

tidak tertarik untuk belajar membaca kitab kuning.Hal ini dapat dilihat

pada table di atas.

Table 6

Saya memahami materi kitab kuning yang disampaikan oleh dosen

Hasil Jawaban Angket Point ketiga

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 1 3,3 %

S 3 19 63,33 %

TS 2 10 33,33 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket pada point ini, yang menjawab setuju sebanyak 15

orang (63,3 %), meskipun yang menjawab sangat setuju hanya 3,3 %.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa mahasiswa mampu

memahami pelajaran kitab kuning saat sedang berlangsung proses belajar

mengajar di kelas. Sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 33,3

% dengan alasan sulit untuk dipahami.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

49

Tabel 7

Saya termotivasi datang tepat waktu pada mata kuliah kitab kuning

Hasil Jawaban Angket Point keempat

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 2 6,67%

S 3 15 50 %

TS 2 13 43,33 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang terjawab, bahwa mahasiswa Pendidikan

Agama Islam yang setuju termotivasi datang tepat waktu pada mata kuliah

kitab kuning, meskipun yang menjawab sangat setuju hanya 6,67 % atau 2

orang saja. Sedangkan yang menjawab tidak setuju 43,33%. Dengan

demikian sudah terlihat bahwa mahasiswa Pendidikan Agama Islam tidak

termotivasi datang tepat waktu untuk mengikuti mata kuliah kitab kuning

yang akan mudah untuk memahami belajar kitab kuning dengan baik.

Table 8

Ketika dosen menjelaskan mahasiswa mendengarkan dengan seksama

Hasil Jawaban Angket Point kelima

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 5 16,67 %

S 3 19 63,33 %

TS 2 5 16,67 %

STS 1 1 3,3 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang terjawab, pada point ini mahasiswa yang

menjawab setuju ketika dosen menjelaskan materi kitab kuning mahasiswa

mendengarkan dengan seksama agar proses pembelajaran kitab kuning

berjalan dengan baik dan dapat diserap oleh para mahasiswa sebanyak

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

50

63,33 % meskipun yang menjawab sangat setuju hanya 5 orang (16,67 %.

Sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 16,67 % dan 3,3 %

menjawab sangat tidak setuju. Dengan alasan, masih banyak mahasiswa

yang berisik ketika dosen menjelaskan sehingga suasan kelas tidak tenang

dan tidak nyaman.Hal ini dapat dilihat pada table di atas.

Table 9

Saya mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh dosen terkait

pelajaran kitab kuning

Hasil Jawaban Angket Point keenam

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 3 10 %

S 3 17 56,67 %

TS 2 10 33,33 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari total responden 30 orang yang menjawab setuju sebanyak 56,67

% dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 %. Dapat dilihat bahwa,

mahasiswa Pendidikan Agama Islam mengerjakan pekerjaan rumah yang

diberikan oleh dosen terkait pelajaran kitab kuning. Sedangkan yang

menjawab tidak setuju sebanyak 33,3 % dengan alasan sulit untuk

memahami pelajaran kitab kuning.Sehingga mahasiswa merasa kesulitan

dalam mengerjakan tugas.

Table 10

Saya nyaman saat belajar kitab kuning di pagi hari

Hasil Jawaban Angket Point ketujuh

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 7 23,33 %

S 3 18 60 %

TS 2 5 16,67 %

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

51

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang terjawab, maka dapat dibuktikan bahwa yang

menjawab setuju sebanyak 18 orang (60%) dan sangat setuju sebanyak 7

orang (23,3 %) para mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta merasa nyaman saat belajar kitab kuning di pagi hari

dengan alasan, fikiran masih fresh. Sedangkan yang menjawab tidak setuju

belajar kitab kuning di pagi hari akan nyaman sebanyak 16,67%.

Table 11

Ketika dosen memberi materi, saya ngobrol

Hasil Jawaban Angket Point kedelapan

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 0 0 %

S 3 4 13,3 %

TS 2 19 63,33 %

STS 1 7 23,33 %

Total 30 100

Dari hasil yang terjawab, maka dapat dibuktikan bahwa ketika dosen

menjelaskan kajian materi kitab kuning, para mahasiswa ada yang

mendengarkan dengan seksama dan mendengarkan dengan baik tanpa ada

yang mengobrol. Sehingga suasana belajar menjadi nyaman. Hal ini sesuai

jawaban mahasiswa Ragu 63,3 %. Berbeda dengan yang menjawab setuju

ketika dosen menjelaskan mahasiswa ngobrol sebanyak setuju 13,3 %. Hal

ini dapat dilihat pada table di atas.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

52

Tabel 12

Saya bertanya kepada dosen, jika ada pelajaran yang kurang dipahami

Hasil Jawaban Angket Point kesembilan

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 3 10 %

S 3 24 80 %

TS 2 3 10 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket pada point ini, yang menjawab setuju sebanyak 80

%, dan yang menjawab sangat setuju sebanyak 10 %.Untuk itu dapat

ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Penidikan Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta berusaha ingin tahu dan ingin mengerti dari

pembahasan yang dosen berikan dengan bertanya hal-hal yang kurang

dipahami.Sedangkan yang menjawab setuju sebanyak 10 %.

Tabel 13

Saya mengulang materi kitab kuning yang disampaikan di kelas,

walaupun tidak ada ulangan

Hasil Jawaban Angket Point kesepuluh

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 1 3,3 %

S 3 16 53,3 %

TS 2 13 43,33 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang diperoleh, yang menjawab setuju sebanyak

53,3 % dan meskipun yang menjawab sangat setuju hanya 3,3 %., dapat

dilihat bahwa mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mengulang-ulang kitab kuning tidak hanya saat

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

53

ulangan berlangsung saja, akan tetapi saat tidak ada ulanganpun.

Sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 43,3 % karena menurut

mereka belajar hanya untuk ulangan saja agar mendapat nilai yang bagus.

Table 14

Saya mempunyai kitab kuning untuk dipelajari di rumah

Hasil Jawaban Angket Point kesebelas

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 3 10 %

S 3 17 56,67 %

TS 2 10 33,33 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang terjawab, mahasiswa yang menjawab setuju

pada point ini adalah 57,57 % dan sangat setuju 10 % ini dapat dibuktikan

bahwa para mahasiswa Pendidikan Agama Islam Di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai kitab kuning di rumah

untuk dipelajari di rumah. Dengan mereka mempunyai kitab kuning di

rumah, mereka dapat mengulang belajar kitab kuning di rumah dan minat

mereka untuk membaca kitab kuning semakin kuat. Meskipun, 33,3 %

menjawab tidak setuju. Dengan alasan, mahasiswa yang tidak mempunyai

kitab kuning di rumah mereka bukan lulusan pesantren dan tidak ada

keinginan untuk bisa membaca kitab kuning.

Table 15

Saya mengulang belajar kitab kuning di rumah, sehari sebelum

pelajaran berlangsung

Hasil Jawaban Angket Point kedua belas

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 0 0 %

S 3 10 33,33 %

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

54

TS 2 15 50 %

STS 1 5 16,67 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang terjawab, pada point ini yang menjawab tidak

setuju sebanyak 15 orang (50 %) dan menjawab sangat tidak setuju

sebanyak 5 orang (16,67%), itu berarti bahwa mahasiswa yang tidak

mengulang belajar membaca kitab kuning di rumah itu lebih banyak

dibandingkan dengan mahasiswa yang mengulang di rumah yang memiliki

prosentase 33,3 % yang menjawab setuju. Maka dapat dibuktikan bahwa

mereka tidak mengulang belajar kitab kuning di rumah. Akan tetapi para

mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta hanya belajar kitab kuning pada saat jam mata kuliah

kitab kuning saja. Hal ini dapat dilihat pada table di atas.

Table 16

Saya bersungguh-sungguh belajar untuk memahami kitab kuning

Hasil Jawaban Angket Point ketiga belas

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 2 6,67 %

S 3 21 70 %

TS 2 7 23,33 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil yang terjawab, maka dapat dibuktikan bahwa 70 %

mahasiswa menjawab setuju dan 6,67 % menjawab sangat setuju untuk

bersungguh-sungguh dalam belajar kitab kuning agar bermanfaat ilmu yang

mereka dapatkan. Sedangkan yang menjawab tidak setuju hanya 23,3 %.

Hal ini dapat dilihat pada table di atas.Karena minat mereka kurang dalam

mempelajari kitab kuning.

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

55

Table 17

Saya belajar kitab kuning agar memberikan banyak manfaat

dalam kehidupan

Hasil Jawaban Angket Point keempat belas

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 6 20 %

S 3 19 63,33 %

TS 2 5 16,67 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang terjawab, maka dapat dibuktikan bahwa 63,3

% para mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang menjawab setuju belajar kitab kuning di kamfus sesuai dengan

jadwal. Karena belajar kitab kuning ini memberikan banyak manfaat dalam

kehidupan mereka.Seperti mengetahui berbagai macam ilmu Agama Islam

yang ada dalam kitab kuning. Sedangkan yang menjawab tidak setuju

adalah sebanyak 16,67 % dengan alasan banyak ilmu lain yang dipelajari

dan memberi manfaat dalam kehidupan. Hal ini dapat dibuktikan pada table

di atas.

Table 18

Belajar kitab kuning menjadi ciri sarjana Agama

Hasil Jawaban Angket Point kelima belas

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 3 10 %

S 3 15 50 %

TS 2 7 23,33 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

56

Dari hasil angket yang terjawab, dapat dibuktikan yang menjawab

setuju adalah 50 % dan sangat setuju 10 % yang menganggap belajar kitab

kuning menjadi ciri bagi sarjana agama, mahasiswa Pendidikan Agama

Islam sebagai calon ulama yang harus memiliki kemahiran dalam belajar

kitab kuning dan harus bersungguh-sungguh dalam mempelajari kitab

kuning oleh sebab itulah mereka semangat dalam mempelajarinya.

Sedangkan yang menjawab tidak setuju pada point ini, sebanyak 23,33%

dengan alasan bukan hanya dari kitab kuning saja yang dijadikan sebagai

cirri bagi sarjana agama, hafalan Al-qur’an dan hadits juga menjadi cirri

bagi sarjana agama.

Tabel 19

Dosen melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

metode yang tepat

Hasil Jawaban Angket Point keenam belas

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 2 6,67 %

S 3 17 56,67 %

TS 2 11 36,67 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang diperoleh bahwa 17 orang (56,67 %)

mahasiswa pendidikan agama Islam, setuju saat dosen menjelaskan materi

menggunakan metode yang tepat, seperti metode diskusi yang dibuat

masing-masing kelompok setiap minggunya akan mepresentasikan

pembahasan yang sudah dibagikan oleh dosen. Dengan demikian

mahasiswa dapat memahami meskipun yang menjawab sangat setuju

hanya 2 orang saja. Sedangkan yang menjawab tidak setuju sebanyak 11

orang (36,67 %) dengan alasan mereka kurang memahami terkait pelajaran

yang disampaikan.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

57

Tabel 20

Dosen memaparkan kajian kitab kuning dengan menyenangkan

Hasil Jawaban Angket Point ketujuh belas

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 3 6,67 %

S 3 19 63,33 %

TS 2 7 23,33 %

STS 1 1 3,3 %

Total 30 100

Dari hasil angket diperoleh bahwa 63,33 % mahasiswa Pendidikan

Agama Islam setuju saat belajar, dosen memaparkan kajian kitab kuning

dengan menyenangkan, dan 6,67% sangat setuju. Sedangkan yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 23,33 %. Dengan

alasan sulit untuk dipahami.

Tabel 21

Dosen Kitab Kuning saudara, menggunakan buku sumber yang sesuai

Hasil Jawaban Angket Point ke delapan belas

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 5 16,67 %

S 3 25 83,33 %

TS 2 0 0 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket pada point ini, bahwa 25 orang (83,33 %),

mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta menjawab setuju, dan 5 orang (16,67 %) mahasiswa

sangat setuju. Dosen kitab kuning di kamfus menggunakan buku sumber

yang sesuai yaitu: Kitab Tarbiyatul Awlad dan Kitab Sayyid Sabiq. buku

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

58

karangan Sayyid Sabiq. sehingga mahasiswa bisa belajar dengan baik dan

sungguh-sungguh.

Tabel 22

Saya mengikuti dan berperan aktif dalam setiap diskusi yang

ditugaskan oleh dosen, terkait pelajaran kitab kuning

Hasil Jawaban Angket Point ke sembilan belas

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 3 6,67 %

S 3 20 66,67 %

TS 2 7 23,33 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Dari hasil angket yang diperoleh, 20 orang (66,67 %) mahasiswa

menjawab setuju, dan meskipun yang menjawab sangat setuju sebanyak

6,67 %. Mereka berperan aktif dalam setiap diskusi dengan alasan agar

lebih memahami kajian kitab kuning yang ditugaskan oleh dosen tersebut.

Sedangkan 23,33 % menjawab tidak setuju dengan alasan sulit sekali

memahaminya.

Tabel 23

Kitab kuning dapat memberikan wawasan dan khazanah Islam yang

bermanfaat bagi keilmuan

Hasil Jawaban Angket Point ke dua puluh

Nilai Label Nilai Frekuensi Persentasi

SS 4 9 30 %

S 3 20 66,67 %

TS 2 1 3,3 %

STS 1 0 0 %

Total 30 100

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

59

Dari hasil angket yang terjawab, pada point terakhir ini mahasiswa

yang menjawab setuju sebanyak 66,67 % dan yang menjawab sangat

setuju sebanyak 30 % dan tidak setuju sebanyak 3,3 %. Oleh karena itu

dapat diketahui dari persentase tersebut bahwa kitab kuning itu

memberikan mahasiswa wawasan dan khazanah Islam yang bermanfaat

bagi keilmuan mereka.Hal ini dapat dilihat pada table di atas.

Rata-rata persentase nilai angket adalah:

Total Nilai/N (Skor Maksimal) x 100 %

1673/2400x100= 69, 70 %

Dari keseluruhan angket yang diberikan kepada 30 responden terdapat

hasil secara terperinci antara lain:

SS (Sangat Setuju) :10,16 %

S (Setuju) : 58,98 %

TS (Tidak Setuju) : 28,47 %

STS (Sangat Tidak Setuju) :2,54 %

Jadi, dapat disimpulkan dari keseluruhan angket yang sudah

diberikan rata-rata mahasiswa menjawab setuju bisa dilihat dengan hasil

persentase sebanyak 58,98 %. Itu berarti minat mahasiswa Pendidikan

Agama Islam dalam Pembelajaran Kitab Kuning cukup tinggi dan

mahasiswa cukup bersemangat dalam belajar kitab kuning.

C. Analisis dan Interpretasi Data

Pada bab terdahulu, peneliti telah mengemukakan bahwa tekhnik

pengumpulan data yang digunakan didalam pelaksanaan penelitian ini

adalah dengan pembagian angket dan wawancara kepada mahasiswa

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, tekhnik pembagian angket dan wawancara ditujukan untuk

memperoleh data atau informasi tentang seberapa besar minat mahasiswa

Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dalam pembelajaran kitab kuning.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

60

Angket disusun berdasarkan pada pokok penelitian dan indikator

yang diteliti. Angket yang dibuat oleh penulis terdiri dari 20 item

pertanyaan, dimana dari 20 item tersebut mengenai kitab kuning.

Sedangkan pelaksanaan wawancara dilakukan dengan pihak yang

berkaitan diantaranya mahasiswa pendidikan agama Islam. Adapun

pertanyaan yang diajukkan adalah mengenai pembelajaran kitab kuning di

kamfus, selanjutnya pertanyaan juga diajukan kepada pihak bagian

akademik dan bagian kemahasiswaan mengenai gambaran umum Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

61

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan uraian dari permasalahan-permasalahan

yang dibahas, maka dapat diambil kesimpulan tentang minat mahasiswa

Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam pembelajaran kitab kuning . Kesimpulan yang dibahas merupakan

jawaban dari perumusan masalah yang dibuat pada bab sebelumnya.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa

Pendidikan Agama Islam dalam belajar kitab kuning memiliki minat yang

cukup tinggi. Tentunya hal tersebut dapat diketahui dari jawaban hasil angket

yang diberikan kepada 30 mahasiwa Pendidikan Agama Islam yang dijadikan

oleh penulis sebagai responden. Dari hasil jawaban mereka, dapat diketahui

bahwa mayoritas dari mereka memiliki minat dalam belajar membaca kitab

kuning. Baik di rumah maupun di kamfus. Karena mereka senang membaca

kitab kuning, maka pada akhirnya mereka merasa ingin memiliki kitab kuning

yang dapat dipelajari di rumah.

Meskipun banyak kendala yang mereka hadapi dalam belajar kitab

kuning baik dari segi nahwu, sharaf, memberi makna dan mengetahui isi

kandungan dari apa yang mereka baca. Tetapi mereka tetap senang untuk

belajar kitab kuning dengan terus belajar, mengulang-ulang dan bertanya

dengan orang yang lebih mengerti dalam belajar kitab kuning. Dengan

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

62

perasaan senang tersebut, maka selanjutnya berpengaruh bagi mereka terhadap

semangat gairah belajar kitab kuning melalui perasaannya yang pada akhirnya

membangkitkan minat mereka untuk mencari pemahaman dan pengetahuan

dalam belajar kitab kuning.

Untuk mengetahui minat mahasiswa Pendidikan Agama Islam dalam

belajar kitab kuning, maka penulis terlebih dahulu membuat indicator minat

yang tepat untuk mengetahui keadaan dan latar belakang mahasiswa untuk

mempelajari kitab kuning. Indicator minat yang berdasarkan rajin dalam

belajar, memiliki minat, tekun dalam belajar, memilik buku pelajaran,

mematuhi guru, dan disiplin waktu bahwa terdapat tingkatan kemampuan

masing-masing mahasiswa Pendidikan Agama Islam dalam belajar kitab

kuning. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan motivasi dan tujuan

mereka yang pada akhirnya mempengaruhi minat mereka untuk belajar kitab

kuning.

Selanjutnya, walaupun kondisi, motivasi dan latar belakang telah

mempengaruhi minat mahasiswa Pendidikan Agama Islam untuk belajar kitab

kuning. Tentunya terdapat factor-faktor yang menghambat mereka ketika

mempelajari dan belajar kitab kuning.diantara factor-faktor tersebut adalah

kurangnya dasar-dasar ilmu yang menunjang mereka untuk belajar kitab

kuning seperti nahwu sharaf. Kemudian tentunya dibutuhkan waktu yang

cukup lama untuk memahami makna, isi kandungan dan inti dari apa yang

dibahas di dalam kitab kuning yang dikaji.

Oleh sebab itulah, dalam belajar kitab kuning harus lebih efektif lagi

agar mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta memilik alumnus yang kompeten dalam belajar kitab

kuning.

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

63

B. Saran

Berdasarkan minat yang ada pada mahasiswa Pendidikan Agama Islam

dalam belajar kitab kuning, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan masukan dalam memperdalam ilmu-ilmu keislaman dengan

membaca kitab kuning oleh Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Adapun saran penulis teruntuk jurusan Pendidikan Agama Islam harus

lebih efektif dalam pembelajaran dengan:

1. Membahas dasar-dasar ilmu yang menunjang dalam belajar kitab

kuning (nahwu, sharaf) .

2. Memberikan materi yang dapat membangkitkan semangat

mereka. Sehingga mahasiswa pendidikan Agama Islam di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dapat

mempelajari dan mengkaji khazanah ilmu keislaman yang

tedapat dalam kitab kuning dengan benar dan baik.

3. Memberikan buku-buku induk berbahasa Arab dalam pelajaran

fiqih, tafsir, ushul fiqih dll.

Dengan demikian, penulis berupaya untuk membuktikan bahwa

kitab kuning adalah kitab yang ditulis oleh ulama salaf yang di dalamnya

terkandung ajaran-ajaran Islam yang otentik, terpecaya dan relevan. Oleh

sebab itulah, kitab kuning ini dijadikan referensi oleh para ulama dalam

menyebarkan ajaran Islam. Sehingga kitab kuning ini menjadi pegangan

bagi ummat Islam dalam memperdalam ilmu agama khususnya untuk

mahasiswa Pendidikan Agamai Islam Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dengan demikian akan menjadi alumnus yang mahir

dalam belajar kitab kuning.

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

Mahasiswa (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah

1 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 48

2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 56

3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 60

4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 45

5 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 4 2 3 3 2 2 2 4 2 4 57

6 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 57

7 4 4 3 3 1 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 62

8 4 4 3 4 3 4 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 70

9 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 51

10 3 3 3 2 3 2 3 1 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 60

11 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 62

12 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 56

13 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 57

14 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 54

15 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 54

16 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 54

17 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 56

18 2 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 50

19 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 4 4 2 3 48

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 56

21 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 49

22 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 55

23 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 51

24 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58

25 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 72

26 3 2 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 53

27 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 60

28 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 4 3 4 2 3 3 3 60

29 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 57

30 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 49

88 79 81 75 88 83 92 63 90 79 84 70 85 91 81 81 84 95 86 98 1673

Nomor Soal (X)

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

DAFTAR PUSTAKA

Alex, Kamus Bahasa Indonesia Terbaru, Surabaya: Alfa, 1994

Anotasi Kitab Kuning, Khazanah Intelektualisme Pesantren di Indonesia,

Jakarta: Darul Ilmi, 2007

Arifin Thoha Zainal , Runtuhnya Singgasana Kiai, Yogyakarta: KUTUB,

2003

Arikunto Suharsimi , Prosedur Penelitian, suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: Rineke Cipta, 2002

Badri Js, Muhammad Zein Sultan, Kamus Umum Bahasa Indonesia,

Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996

Basyiruddin Usman M, “Metodologi pembelajaran Agama Islam”

Ciputat: Ciputat Pers, 2002

Darajat Zakiah, “Ilmu Pendidikan Islam”, Jakarta: Bumi Aksara, 1991

F.Mas’ud Masdar, Pandangan Hidup Ulama Indonesia dalam Literatur

Kitab Kuning, Jakarta: Mizan,1988

Hidayat Komaruddin, Pedoman akademik 2009-1020 Jakarta: Pedoman

Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah 2009-2010

Jakarta: Kizi Brother’s, 2008

Mochtar Affandi, Kitab Kuning dan Tradisi Akademik Pesantren Bekasi:

Pustaka Isfahan, 2008

Moleong Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi ReVisi. Bandung:

remaja Rosdakarya, 2007

Nasution S, Didaktika Asas-asas mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Nata Abudin, Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003

Neni Iska Zikri, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan,

Purwonto Ngalim, Alim Djaniah, Metodologi Pengajaran Bahasa

Indonesia, Jakarta: PT.Rosda Jaya Putra, 1997

Rachman Abror Abdul, Psikologi pendidikan, Yogyakarta: PT.Tiara

Wacana,1993

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

Rasyad Aminuddin “Metode Riset Pndidikan, Jakarta: 2002

RI Agama Departemen, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: PT

Syaamil Cipta Media, 2005

Sabri Alisuf , Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007

Sugiono, Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

R&D, Bandung: Alfabeta

Suralaya Fadhilah, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Ciputat:

UIN Jakarta Press, 2005

Syah Muhibbin , Psikologi Belajar, Jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada,2003

Uzer Usman Moh.. Menjadi Guru Professional, Bandung: PT Remaja

Rosda Karya Offset, 2005

Van Bruinessen Martin, “Pesantren and Kitab Kuning: Maintenance and

Continuation oe Religius Learning”, 1992

Wahid Abdurrahman, Pesantren Masa Depan wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren , Bandung: Pustaka Hidayah 1999

Wojowasito S, Kamus Besar Bahasan Indonesia, Bandung: Shinat

Dharma, 1992

Yafie Ali, Menggagas Fiqih Sosial dari Soal Lingkungan Hidup, Asuransi

Hingga Ukhwah, Bandung: Mizan 1994

Yoserizal.M, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Halim Jaya,

2002

Yusuf Syamsul, LN dan A.Juntika Nurihsah, Landasan Bimbingan dan

Konseling, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

ANGKET

Assalamu’alakum Wr.Wb

Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan untuk penulisan skripsi di

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universtas Islam Negeri Syaif Hidayatullah Jakarta dengan Judul:

“ Minat Mahasiswa Pendidikan Agama Islam dalam Pembelajaran Kitab

Kuning”.

Studi kasus di Jurusan Pendidikan Agama Islam, maka saya harus mengumpulkan

data dengan angket skripsi saya.

Oleh karena itu, saya mohon kiranya adik-adik berkenan untuk mengisi

angket yang saya ajukan ini. Saya menjamin data-data ini, tidak akan disalah

gunakan kecuali hanya untuk penulisan skripsi. Demikian angket ini saya ajukan,

atas bantuannya saya ucapkan trimakasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Interwiewee :

Hari/ Tanggal :

Tempat :

Pokok pembicaraan:

1. Apakah saudara senang belajar kitab kuning?

2. Pernahkan saudara mengulang-ulang membaca kitab kuning di rumah?

3. Berapa kali saudara belajar kitab kuning dalam seminggu?

4. Kitab kuning apa sajakah yang saudara baca atau saudara miliki?

5. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar

kitab kuning?

6. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut?

7. Bagaimana harapan saudara untuk selanjutnya dalam belajar kitab

kuning yang ada di Jurusan Pendidikan Agama Islam?

8. Manfaat apa yang saudara rasakan setelah membaca kitab kuning?

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

DAFTAR ANGKET SISWA

Biodata Respondem

Nama :

Kelas / Semester :

Petunjuk Pengisian:

1. Pengisian angket ini digunakan untuk keperluan penelitian skripsi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Jawaban yang saudara berikan dalam angket ini tidak akan mempengaruhi

nilai anda di kamfus ini, dan saya menjamin kerahasiannya

3. Jawaban dimohon sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, bukan

rekayasa

4. Berilah tanda ceklis () pada jawaban yang sesuai

5. Jawaban yang saudara berikan pada angket ini merupakan sumbangan

yang sangat berharga bagi penelitian ini. Oleh karena itu, atas kesediaan

saudara untuk mengisi angket ini saya ucapkan terima kasih yang sebesr-

besarnya.

6. Keterangan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya senang belajar kitab kuning

2. Saya semakin semangat bila dosen menyajikan

kitab kuning

3. Saya memahami materi kitab kuning yang

disampaikan oleh dosen

4. Saya termotivasi datang tepat waktu pada mata

kuliah kitab kuning

5. Ketika dosen menjelaskan mahasiswa

mendengarkan dengan seksama

6. Saya mengerjakan pekerjaan rumah yang

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

diberikan oleh dosen terkait pelajaran kitab kuning

7. Saya nyaman saat belajar kitab kuning di pagi hari

8. Ketika dosen memberi materi, saya ngobrol

9. Saya bertanya kepada dosen, jika ada pelajaran

yang kurang dipahami

10. Saya mengulang materi kitab kuning yang

disampaikan di kelas, walaupun tidak ada ulangan

11. Saya mempunyai kitab kuning untuk dipelajari di

rumah

12. Saya mengulang belajar kitab kuning di rumah,

sehari sebelum pelajaran berlangsung

13. Saya bersungguh-sungguh belajar untuk

memahami kitab kuning

14. Saya belajar kitab kuning agar memberikan

banyak manfaat dalam kehidupan

15. Belajar kitab kuning menjadi ciri sarjana Agama

16. Dosen melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan metode yang tepat

17. Dosen memaparkan kajian kitab kuning dengan

menyenangkan

18. Dosen Kitab Kuning saudara, menggunakan buku

sumber yang sesuai

19.

Saya mengikuti dan berperan aktif dalam setiap

diskusi yang ditugaskan oleh dosen, terkait

pelajaran kitab kuning

20. Kitab kuning dapat memberikan wawasan dan

khazanah Islam yang bermanfaat bagi keilmuan

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study

Hasil wawancara dengan Khoirul Bariyyah

Selasa, 4 Oktober 2011 (pukul: 15:00)

Di Universits Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Pokok pembicaraan:

1. Apakah saudara senang belajar kitab kuning?

(Iya, saya senang belajar kitab kuning)

2. Pernahkan saudara mengulang-ulang membaca kitab kuning di rumah?

(pernah, sya mengulang belajar kitab kuning di rumah minimal dua kali dalam

seminggu)

3. Berapa kali saudara belajar kitab kuning dalam seminggu?

(waktu yang saya butuhkan dalam belajar kitab kuning sangat lama)

4. Kitab kuning apa sajakah yang saudara baca atau saudara miliki?

(kitab kuning yang saya miliki dan pernah say abaca adalah: Ta’lim Muta’lim dan Al-

Maraghi)

5. Apakah ada kendala atau hambatan yang saudara hadapi dalam belajar kitab kuning?

(Ada, karena dalam belajar pasti ada kendalanya. Dan kendala yang saya rasakan

dalam belajar kitab kuning ini adalah dalam memahami makna dan inti dari apa yang

saya baca dalam kitab kuning tersebut)

6. Bagaimana cara saudara mengatasi hambatan tersebut?

(cara yang saya lakukan dalam mengatasi kendala atau hambatan tersebut adalah

belajar sungguh-sungguh dengan penuh semangat dan mengulang-ulang lagi di rumah

yang menurut saya sulit )

7. Bagaimana harapan saudara untuk selanjutnya dalam belajar kitab kuning yang ada di

Jurusan Pendidikan Agama Islam?

(Harapannya adalah terus berkembang, agar mahasiswa Pendidikan Agama islam

mahir dan terampil dalam mengkaji kitab kuning)

8. Manfaat apa yang saudara rasakan setelah membaca kitab kuning?

(Manfaat yang saya rasakan adalah dapat menambah pengetahuan tentang Islam,

mengerti nahwu, sharaf dan memperbanyak mufrodat)

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3130/1/ALIPIAH... · SKRIPSI. MINAT MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM . DALAM PEMBELAJARAN KITAB KUNING (Study