eprints.unlam.ac.ideprints.unlam.ac.id/1214/1/Binder31.pdf · Seminar Nasional Industri Kimia dan...

25

Transcript of eprints.unlam.ac.ideprints.unlam.ac.id/1214/1/Binder31.pdf · Seminar Nasional Industri Kimia dan...

Prosiding

Seminar Nasional Industri Kimia dan

Sumber Daya Alam 2016

“PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

DENGAN TEKNOLOGI TERBARUKAN DAN

RAMAH LINGKUNGAN: TANTANGAN DAN

PELUANG DI MASA DEPAN”

Banjarbaru, 27 Agustus 2016

diselenggarakan oleh:

Program Studi Teknik Kimia

Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru

Prosiding Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN : 978-602-70195-1-5

Diterbitkan oleh : Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

Alamat : Gedung Fakultas Teknik ULM

Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714 Kalimantan Selatan

Telepon : (0511) 6807214

Fax : (0511) 4773868

Email : [email protected]

Hak Cipta @2016 ada pada penulis.

Artikel pada prosiding ini dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas

untuk tujuan bukan komersil, dengan syarat tidak menghapus atau mengubah atribut

penulis. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang kecuali mendapatkan ijin

terlebih dahulu dari penulis.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahNya sehingga Seminar Nasional “INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA

ALAM 2016” dapat terlaksana. Seminar ini merupakan seminar kedua yang diadakan

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Kalimantan Selatan. Seminar Nasional pada tahun 2016 ini mengangkat tema

“Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Teknologi Terbarukan dan Ramah

Lingkungan: Tantangan dan Peluang di Masa Depan” yang dilaksanakan pada hari

Sabtu tanggal 27 Agustus 2016 bertempat di Hotel Montana Syariah, Banjarbaru

Kalimantan Selatan.

Seminar Nasional ini diharapkan sebagai forum diskusi hasil-hasil penelitian di bidang

energi, pemanfaatan sumber daya alam, pengolahan dan pengelolaan lingkungan serta

teknologi proses dan bioteknologi. Seminar ini diikuti oleh 7 (tujuh) perguruan tinggi

dari enam propinsi di Indonesia dengan 31 (tiga puluh satu) makalah. Pada seminar ini

makalah disajikan dalam bentuk presentasi oral.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini,

diantaranya: pimpinan Universitas Lambung Mangkurat beserta jajarannya, tim

reviewer dari internal dan eksternal Universitas Lambung Mangkurat, para sponsor dari

lembaga pemerintahan dan industri serta segenap panitia pelaksana yang telah berusaha

maksimal dan bekerjasama dengan baik hingga terlaksananya seminar ini. Ucapan

terima kasih kami sampaikan pula kepada para pembicara: Bapak Prof. Dr. Ir. H. Gusti

Muhammad Hatta, MS dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat

(Menristek RI periode 2011-2014) serta Bapak Dr. Eng Agus Haryono Kepala Pusat

Penelitian Kimia-LIPI yang telah meluangkan waktu untuk menjadi narasumber pada

seminar ini.

Panitia pelaksana mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan pelaksanaan

seminar ini di waktu yang akan datang. Akhir kata, semoga seminar ini dapat

memberikan manfaat bagi perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Banjarbaru, Agustus 2016

Panitia Pelaksana

ii

SUSUNAN PANITIA SEMINAR NASIONAL

“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

27 Agustus 2016

PANITIA PENGARAH

1. Prof. Wahyudi Budi Sediawan, Ph.D (UGM)

2. Prof. Renanto Handogo, Ph.D (ITS)

3. Prof. Tjandra Setiadi, Ph.D (ITB)

4. Prof. Dr. Misri Gozan (UI)

5. Prof. Dr. Yudi Firmanul Arifin (ULM)

6. Prof. Dr. Danang Wiyatmoko (ULM)

7. Dr. Siswo Sumardiono (UNDIP)

8. Dr. Sunu Herwi Pranolo (UNS)

9. Dr. Isna Syauqiah (ULM)

10. Dr. Abdullah (ULM)

11. Dr. Slamet (ULM)

PANITIA PELAKSANA

Pelindung : Dekan Fakultas Teknik

Dr. Ing. Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.

Pembina : Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Chairul Irawan, Ph. D

Penanggung Jawab : - Pembantu Dekan I

Chairul Irawan, Ph. D

- Ketua Program Studi Teknik Kimia

Meilana Dharma Putra, Ph. D

Ketua Pelaksana : Muthia Elma, Ph.D

Sekretaris I : Yuli Ristianingsih, M.Eng.

Sekretaris II : Desi Nurandini, M.Eng.

Bendahara : Iryanti Fatyasari Nata, Ph.D

Pendamping Pelaksana : Dr. Isna Syauqiah

Hesti Wijayanti, Ph.D

Lailan Ni’mah, M.Eng.

Rinny Jelita, M.Eng.

Rinna Juwita, S.T.

Noryati, A.Md.

Yayan Kamelia, A.Md.

Norhasanah Agustina, S.Sos.

Agus Suryani, S.T.

Co-Host : Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ULM

iii

SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL

“INDUSTRI KIMIA DAN SUMBER DAYA ALAM 2016”

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

27 Agustus 2016

08.30-09.00 WITA Registrasi Peserta

09.00-09.40 WITA Penyambutan Tamu (Tari: Radap Rahayu)

Lagu: Indonesia Raya, Ampar-Ampar Pisang

09.40-10.00 WITA Sambutan:

1. Ketua Pelaksana:

Muthia Elma, Ph.D

2. Rektor Universitas Lambung Mangkurat:

Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc

10.00-10.10 WITA Doa

10.10-10.40 WITA Coffee Break

10.40-11.25 WITA Pembicara 1:

Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS.

(Dosen Fakultas Kehutanan ULM, Menteri KLH

RI Periode 2009-2011, MENRISTEK RI Periode

2011-2014)

11.25-12.10 WITA Pembicara 2:

Dr. Eng. Agus Haryono

(Kepala Pusat Penelitian Kimia-LIPI)

12.10-12.40 WITA Sesi Tanya Jawab dan Penyerahan Kenangan

12.40-13.40 WITA ISHOMA

13.40-16.10 WITA Seminar Paralel I, II, dan III

16.10-16.30 WITA Penutup

Pembagian sertifikat

iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Susunan Panitia ii

Susunan Acara iii

Daftar Isi iv

SNIKSDA-2-0001 Produksi Hidrogen Dari Sumber Energi Terbarukan Untuk

Aplikasi Kawasan Terpencil: Sebuah Tinjauan

1

Sutarno, Agus Taufiq

SNIKSDA-2-0002 Potensi Biji Trembesi Sebagai Adsorben Pada Proses

Reduksi Logam Pb Total Limbah Industri Sasirangan

8

Bunga Pertiwi, Gusti Indah Hayati, Yuli Ristianingsih

SNIKSDA-2-0003 Pembuatan Biodiesel Dari Minyak Sawit Off-Grade

Menggunakan Katalis CaO/ Serbuk Besi

13

Zuchra Helwani, Edy Saputra, Warman Fatra, Syamsu Herman

SNIKSDA-2-0004 Perancangan Alat Pengukuran Konstanta Disosiasi Asam 19

Sholeh Ma’mun, Kamariah, Eleonora Amelia, Vitro Rahmat,

Desi Kurniawan

SNIKSDA-2-0005 Konsumsi Energi Listrik Sebagai Parameter Dalam

Pengukuran Emisi Karbon Dioksida

24

Sukirman, Sholeh Ma’mun, Ariya Eka, Alel, Maulida Hasanah

SNIKSDA-2-0006 Studi Kinetika Adsorbsi Pb Menggunakan Arang Aktif Dari

Kulit Pisang

30

Riduan Situmorang, Ma’rufa Nur, Anisa, Ari Susandy Sanjaya

SNIKSDA-2-0007 Pengaruh Temperatur Terhadap BOD, TSS, dan VFA Pada

Pengolahan Lindi Dalam Bioreaktor Anaerobik

38

Abdul Kahar, Nonie Novelya, Budi Nining Windarti,

Muhammad Busyairi, Veryatti Octhavia

SNIKSDA-2-0008 Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan Larutan Pati

Terhadap Sifat Kekuatan Tarik dan Pemanjangan Pada Saat

Putus Bioplastik Pati Biji Durian (Durio zibehinus)

45

Muhammad Hendra S. Ginting, Rosdanelli Hasibuan, Yunella

Amelia

v

SNIKSDA-2-0009 Substitusi Bahan Bakar Genset 5 kW Dengan Gas Hasil

Gasifikasi Gamal Dan Kaliandra

50

M.F Hardiansyah, J. Firdha, A.M Navitri, D. Alfianto, W.A.

Wibowo, S.H Pranolo

SNIKSDA-2-0010 Pengaruh Konsentrasi Asam Stearat Terhadap Drug

Loading Asam Salisilat Pada Pectin Edible Film

59

Lilis Kistriyani, Ayu Winda Ariestanty, Niken Satorasih

Candramaya

SNIKSDA-2-0011 Pengaruh Kompisisi Minyak Kelapa Dan Minyak Jelantah

Sebagai Bahan Baku Pembuatan Biodiesel

64

Shafira Ainun Adhi Utami, Wido Saputri, Muthia Elma

SNIKSDA-2-0012 Proses Pembuatan Biodiesel Dari Campuran Minyak Kelapa

dan Minyak Jelantah

70

Muthia Elma, Satria Anugerah Suhendra, Wahyuddin

SNIKSDA-2-0013 Pengaruh Ukuran Partikel dan Konsentrasi Perekat

Terhadap Karakteristik Biobriket Berbahan Baku Cangkang

Kelapa Sawit

79

Ahmad Qazawaini, M. Khairil Anwar, Isna Syauqiah

SNIKSDA-2-0014 Adsorbsi Logam Berat Fe2+

Dalam Larutan Menggunakan

Karbon Aktif Dari Enceng Gondok

87

Clara Rogate Gloria, Ray Rahmila, Isna Syauqiah

SNIKSDA-2-0015 Pektin Dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca linn)

Sebagai Edible Film And Coating

93

Mirna Isdayanti, Muhammad Irham Rasidi, Muthia Elma

SNIKSDA-2-0016 Detoksifikasi HCN dan Peningkatan Protein Pada Susu

Singkong Termodifikasi Dengan Penambahan Biji Pepaya

99

Sazila Karina Rahman, Muhammad Hasan Albanna, Rian

Nugraha Putra, Murhia Elma

SNIKSDA-2-0017 Pemodelan Geostatistik Nilai pH Pada Danau Bekas

Tambang Batubara

105

Hafidz Noor Fikri, Yuniar Siska Novianti

SNIKSDA-2-0018 Pemanfaatan Berbagai Jenis Kulit Pisang Sebagai Bahan

Baku Pembuatan Bioetanol Menggunakan Ragi Tape

111

Devina Jenery Putri, Isnaini Ritami, Meilana Dharma Putra

SNIKSDA-2-0019 Proses Degumming Dan Netralisasi Asam Lemak Bebas

Crude Palm Oil (CPO) Pada Pembuatan Biodiesel

117

Abdullah, Taufiqur Rohman, Ahdi Rosyadi Suryani

vi

SNIKSDA-2-0020 Pembuatan Gliserol dari Campuran Limbah Minyak Goreng

Bekas dan Minyak Kelapa

121

Heni Santoso, Gusti Akhmad Raqa Pujianor, Meilana Dharma

Putra

SNIKSDA-2-0021 Pemanfaatan Biomassa Serat Kelapa Sawit Dalam

Pembuatan Biokomposit Magnetik Nanopartikel Sebagai

Adsorben Pada Pengolahan Limbah Cair Sasirangan

128

Ahmad Gazaly, Ismi Nur Karima, Iryanti Fatyasari Nata

SNIKSDA-2-0022 Konversi Pati Ubi Nagara (Ipomoea batatas L) Khas

Kalimantan Selatan Sebagai Sumber Bahan Baku Gelatin

134

Dovan Tri Saputro, Roby Kurniawan, Iryanti Fatyasari Nata

SNIKSDA-2-0023 Pengaruh Konsentrasi Pati Kulit Ubi Nagara (Ipomoea

batatas L) Sebagai Substrate Pada Produksi Glukosa Cair

Dengan Proses Enzimatis

139

Dinda Dewi Yulimasita, Annisa Ayu Fitria, Iryanti Fatyasari

Nata

SNIKSDA-2-0024 Pengaruh Penambahan Kitosan Dari Kulit Udang Windu

(Penaeus monodon) Terhadap Pati Kulit Ubi Nagara

(Ipomoea batatas) Dalam Pembuatan Plastik Biodegradable

145

Roby Kurniawan, Dovan Tri Saputra, Iryanti Fatyasari Nata

SNIKSDA-2-0025 Pengaruh Daya Serap Air Pada Beton Ringan Berbahan

Kulit Kerang dan Cangkang Telur

Lailan Ni’mah, Fidelis Boy Manurung, Eka Pramita, Muhammad

Topan Darmawan, Aliah

150

SNIKSDA-2-0026 Potensi Limbah Tanda Kosong Kelapa Sawit dan Sekam

Padi Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Kertas

Menggunakan Proses Soda

154

Hero Islami, Muhammad Sarwani

SNIKSDA-2-0027 Studi Pengaruh Kalsinasi Tanah Lempung Gambut

Terhadap Aktivasi Pada Proses Desalinasi Air

160

Zahratunnisa, Nor Hidayah, Mita Riani Rezki, Dewi Puspitasari,

Norminawati Dewi, Muthia Elma

SNIKSDA-2-0028 Reduksi Logam Berat Cr Total dari Limbah Cair Sasirangan

Menggunakan Metode Adsorpsi dengan Ekstrak Pektin dari

Kulit Pisang

166

Fakhrizal, Rizqi Fauzi

vii

SNIKSDA-2-0029 Pembuatan Monoasilgliserol Dari Gliserol Hasil Samping

Industri Biodiesel

172

Erna Astuti, Zahrul Mufrodi

SNIKSDA-2-0030 Pembuatan Bioaditif Dengan Menggunakan Sistem

Pengadukan dan Membrane

177

Zahrul Mufrodi, Erna Astuti

SNIKSDA-2-0031 Interrelationship Indeks Jenis, Indek Penerimaan Sosial Dan

Indeks Kepentingan Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh

Di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

182

Hafizianor

Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN 978-602-70195-1-5

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL I

Ruang: A

Moderator: Meilana Dharma Putra, M.Sc., Ph.D

Teknologi Proses dan Bioteknologi

No Waktu Kode Makalah/

Asal Universitas

Judul Makalah/Penulis

1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-

0008/Universitas

Sumatra Utara,

Medan

Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan

Larutan Pati Terhadap Sifat Kekuatan Tarik

dan Pemanjangan Pada Saat Putus Bioplastik

Pati Biji Durian (Durio zibehinus)/Muhammad

Hendra S Ginting, Rosdanelli Hasibuan,

Yunella Amelia Siagian

2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-

0007/Universitas

Mulawarman,

Samarinda

Pengaruh Temperatur Terhadap BOD, TSS,

dan VFA pada Pengolahan Lindi dalam

Bioreaktor Anaerobik/Abdul Kahar, Nonie

Novelya, Budi Nining Widarti, Muhammad

Busyairi, Veryatti Octhavia

3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-

0010/Universitas

Islam Indonesia,

Yogyakarta

Pengaruh Konsentrasi Asam Stearat Terhadap

Drug Loading Asam Salisilat Pada Pectin

Edible Film/Lilis Kistriyani, Ayu Winda

Ariestanty, Niken Satorasih Candramaya

4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-

0014/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Adsorpsi Logam Berat Fe2+

dalam Larutan

menggunakan Karbon Aktif dari Eceng

Gondok/Clara Rogate Gloria, Ray Rahmila,

Isna Syauqiah

5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-

0015/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pektin dari Kulit Pisang Kepok (Musa

paradisiaca linn) sebagai Edible Film and

Coating/Mirna Isdayanti, Muhammad Irham

Rasidi, Muthia Elma

6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-

0020/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pembuatan Gliserol dari Campuran Limbah

Minyak Goreng Bekas dan Minyak

Kelapa/Heni Santoso, Gusti Akhmad Raqa P,

Meilana Dharma Putra

7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-

0021/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pemanfaatan Biomassa Serat Kelapa Sawit

dalam Pembuatan Biokomposit Magnetik

Nanopartikel sebagai Adsorben pada

Pengolahan Limbah Cair Sasirangan/Ahmad

Gazaly, Ismi Nur Karima, Iryanti Fatyasari

Nata

Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN 978-602-70195-1-5

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-

0024/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pengaruh Penambahan Kitosan dari Kulit

Udang Windu (Penaeus monodon) terhadap

Pati Kulit

Ubi Nagara (Ipomoea batatas) dalam

Pembuatan Plastik Biodegradable/Roby

Kurniawan, Dovan Tri Saputro, Iryanti

Fatyasari Nata

9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-

0029/Universitas

Ahmad Dahlan,

Yogyakarta

Pembuatan Monoasilgliserol dari Gliserol

Hasil Samping Industri Biodiesel/Erna Astuti,

Zahrul Mufrodi

10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-

0030/Universitas

Ahmad Dahlan,

Yogyakarta

Pembuatan Bioaditif Dengan Menggunakan

Sistem Pengadukan dan Membrane/ Zahrul

Mufrodi, Erna Astuti

11 16.10-16.25 SNIKSDA-2-

0028/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Reduksi Logam Berat Cr Total dari Limbah

Cair Sasirangan Menggunakan Metode

Adsorpsi dengan Ekstrak Pektin dari Kulit

Pisang/Fakhrizal, Rizqi Fauzi

Catatan:

Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10

menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.

Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN 978-602-70195-1-5

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL II

Ruang: B

Moderator: Hesti Wijayanti, Ph.D/Desi Nurandini, M.Eng

Energi

No Waktu Kode Makalah/

Asal Universitas

Judul Makalah/Penulis

1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-

0009/Universitas

Sebelas Maret,

Solo

Substitusi Bahan Bakar Genset 5 KW dengan

Gas Hasil Gasifikasi Gamal dan

Kaliandra/M.F. Hardiansyah, J. Firdha, A.M.

Navitri, D. Alfianto, W.A. Wibowo1, S.H.

Pranolo

2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-

0003/Universitas

Riau, Pekanbaru

Pembuatan Biodiesel dari Minyak Sawit Off-

Grade Menggunakan Katalis CaO/Serbuk

Besi/Zuchra Helwani, Edy Saputra, Warman

Fatra, Syamsu Herman

3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-

0001/Universitas

Islam Indonesia,

Yogyakarta

Produksi Hidrogen dari Sumber Energi

Terbarukan untuk Aplikasi Kawasan

Terpencil: Sebuah Tinjauan/Sutarno, Agus

Taufiq

4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-

0011/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pengaruh Komposisi Minyak Kelapa dan

Minyak Jelantah Sebagai Bahan Baku

Pembuatan Biodiesel/Shafira Ainun Adhi

Utami, Wido Saputri, Muthia Elma

5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-

0012/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Proses Pembuatan Biodiesel dari Campuran

Minyak Kelapa & Minyak Jelantah/Muthia

Elma, Satria Anugerah Suhendra, Wahyuddin

6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-

0013/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pengaruh Ukuran Partikel dan Konsentrasi

Perekat Terhadap Karakteristik Biobriket

Berbahan Baku Cangkang Kelapa

Sawit/Ahmad Qazawaini, M. Khairil Anwar,

Isna Syauqiah

7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-

0005/Universitas

Islam Indonesia,

Yogyakarta

Konsumsi Energi Listrik Sebagai Parameter

dalam Pengukuran Emisi Karbon

Dioksida/Sukirman, Sholeh Ma’mun, Ariya

Eka Alel, Maulida Hasanah

8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-

0018/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pemanfaatan Berbagai Jenis Kulit Pisang

Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bioetanol

Menggunakan Ragi Tape/Devina Jenery Putri,

Isnaini Ritami, Meilana Dharma Putra

Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN 978-602-70195-1-5

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-

0019/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Proses Degumming dan Netralisasi Asam

Lemak Bebas Crude Palm Oil

(CPO)/Abdullah, Taufiqur Rohman, Ahdi

Rosyadi Suryani

10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-

0023/ Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pengaruh Konsentrasi Pati Kulit Ubi Nagara

(Ipomoea batatas L.) sebagai Substrate Pada

Produksi Glukosa Cair dengan

Proses Enzimatis/Dinda Dewi Yulimasita,

Annisa Ayu Fitria, Iryanti Fatyasari Nata

Catatan:

Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10

menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.

Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN 978-602-70195-1-5

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

JADWAL PRESENTASI SEMINAR PARALEL III

Ruang: C

Moderator: Dr. Isna Syauqiah, MT/Lailan Ni’mah, M.Eng

Pengolahan dan Pengelolaan Lingkungan, Pemanfaatan SDA

No Waktu Kode Makalah/

Asal Universitas

Judul Makalah/Penulis

1 13.40-13.55 SNIKSDA-2-

0002/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Potensi Biji Trembesi Sebagai Adsorben Pada

Proses Reduksi Logam Pb Total Limbah

Industri Sasirangan/ Bunga Pertiwi, Gt Indah

Hayati

2 13.55-14.10 SNIKSDA-2-

0004/Universitas

Islam Indonesia,

Yogyakarta

Perancangan Alat Pengukuran Konstanta

Disosiasi Asam/Sholeh Ma’mun, Kamariah,

Eleonora Amelia, Vitro Rahmat, Desi

Kurniawan dan Deasy R. Alwani

3 14.10-14.25 SNIKSDA-2-

0017/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pemodelan Geostatistik nilai pH pada Danau

Bekas Tambang Batubara/Hafidz Noor Fikri,

Yuniar Siska Novianti

4 14.25-14.40 SNIKSDA-2-

0006/Universitas

Mulawarman,

Smarinda

Studi Kinetika Adsorpsi Pb Menggunakan

Arang Aktif Dari Kulit Pisang/Riduan

Situmorang, Ma’rufa Nur Anisa, Ari Susandy

Sanjaya

5 14.40-14.55 SNIKSDA-2-

0016/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Detoksifikasi HCN dan Peningkatan Protein

Pada Susu Singkong Termodifikasi Dengan

Penambahan Biji Pepaya/Sazila K. Rahman,

Muhammad Hasan Albanna, Rian Nugraha

Putra, Muthia Elma

6 14.55-15.10 SNIKSDA-2-

0022/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Konversi Pati Ubi Nagara (Ipomoea batatas L)

Khas Kalimantan Selatan Sebagai Sumber

Bahan Baku Gelatin/Dovan Tri Saputro, Roby

Kurniawan, Iryanti Fatyasari Nata

7 15.10-15.25 SNIKSDA-2-

0026/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Potensi Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit

dan Sekam Padi Sebagai Bahan Alternatif

Pembuatan Kertas Menggunakan Proses

Soda/Hero Islami, Muhammad Sarwani

8 15.25-15.40 SNIKSDA-2-

0027/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Studi Pengaruh Kalsinasi Tanah Lempung

Gambut Terhadap Aktivasi Pada Proses

Desalinasi Air/Zahratunnisa, Nor Hidayah,

Mita Riani Rezki, Dewi Puspita Sari,

Norminawati Dewi, Muthia Elma

Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN 978-602-70195-1-5

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

9 15.40-15.55 SNIKSDA-2-

0031/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Interrelationship Indeks Jenis, Indek

Penerimaan Sosial dan Indeks Kepentingan

Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh di

Kabupaten Banjar Kalimantan

Selatan/Hafizianor

10 15.55-16.10 SNIKSDA-2-

0025/Universitas

Lambung

Mangkurat,

Banjarbaru

Pengaruh Daya Serap Air pada Beton Ringan

Berbahan Kulit Kerang dan Cangkang

Telur/Lailan Ni’mah, Fidelis Boy Manurung,

Eka Pramita, Muhammad Topan Darmawan,

Aliah

Catatan:

Alokasi waktu yang disediakan oleh panitia untuk seminar paralel adalah 15 menit dengan rincian 10

menit presentasi dan 5 menit diskusi yang dipandu oleh moderator.

Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN 978-602-70195-1-5

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

182

INTERRELATIONSHIP INDEKS JENIS, INDEK PENERIMAAN SOSIAL DAN

INDEKS KEPENTINGAN BUDAYA AGROFORESTRI TRADISIONAL

DUKUH DI KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN

Hafizianor 1)

1) Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

Jalan A.Yani Km. 36 Banjarbaru Kalimantan Selatan

Email: [email protected]

Abstrak-Antara aspek keanekaragaman jenis, penerimaan sosial dan kepentingan budaya memiliki

hubungan timbal balik atau interrelationship. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari

penelitian ini adalah menganalisis interrelationship indeks jenis, indek penerimaan sosial dan indeks

kepentingan budaya agroforestri tradisional dukuh. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan

kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa interrelationship Indeks Kepentingan

Budaya yang terdiri dari 13 Jenis buah-buahan dan Indeks Jenis yang terdiri dari Indeks Dominansi,

Indeks Kekayaan Jenis, Indeks Diversitas dan Indeks Kemerataan menunjukkan bahwa Indeks

Kepentingan Budaya memiliki Interrelationship paralel dengan Indeks Dominansi dan Indeks

Kemerataan Jenis. Sedangkan Interrelationship Indeks Kepentingan Budaya dengan Indeks Kekayaan

Jenis dan Indeks Diversitas/keanekaragaman tidak memiliki korelasi yang paralel, tinggi rendahnya

Indeks Kepentingan Budaya tidak menunjukkan tinggi rendahnya Indeks Kekayaan Jenis dan Indeks

Diversitas/keanekaragaman. Interrelationship Indeks Penerimaan Sosial dan Indeks Jenis tidak

memiliki Interrelationship paralel dengan Indeks Dominansi dan Indeks Kemerataan Jenis. Begitu pula

interrelationship Indeks Penerimaan Sosial dan Indeks Kepentingan Budaya tidak memiliki

Interrelationship paralel karena semua jenis yang dikembangkan masyarakat di areal dukuh memiliki

indeks penerimaan sosial yang tinggi.

Kata kunci: interrelationship, agroforestri tradisional dukuh

Abstract- Among aspects of diversity, social acceptance and cultural interests of to have a reciprocal

relationship or interrelationship. Based on this background, the purpose of this study was to analyze the

interrelationship index types, index of social acceptance and cultural interests of traditional agroforestry

index hamlet. This study uses quantitative and qualitative approaches. The results showed that the

interrelationship Index Interests Culture consisting of 13 type of fruits and index type consisting of Index

dominance, Wealth Index Type, diversity index and Evenness Index showed that the index of Interest

Culture has Interrelationship parallel with the index of dominance and Evenness Index type. While

Interrelationship Cultural Interest Index by wealth index and diversity index type / diversity does not have

a parallel correlation, high-low index showed no interest high and low culture richness index and

diversity index type / diversity. Interrelationship Social acceptance index and index Interrelationship type

has no parallel with dominance index and Evenness index type. Similarly interrelationship Admission

Index of Social and Cultural Interest Index does not have a parallel Interrelationship developed for all

kinds of people in the area of the hamlet has an index of high social acceptance.

Keywords : interrelationship, traditional agroforestry of dukuh

PENDAHULUAN

Agroforestri tradisional dukuh menurut

terminologi etnis Banjar adalah “Pulau Buah” yang

berarti di suatu areal atau lahan terdapat

bermacam-macam tanaman buah yang secara

fungsional memiliki fungsi yang sama dengan

hutan (Hafizianor,2002). Pada awalnya status

dukuh adalah sebagai kebun waris keluarga yang

dikelola secara turun temurun, pengelolaannya

terbatas pada kebutuhan sub-sisten tapi sejalan

dengan perkembangan zaman maka keberadaan

dukuh berubah sebagai alat produksi dan jasa yang

bernilai ekologis, ekonomi, dan sosial budaya yang

memiliki nilai strategis.

Dukuh memiliki keanekaragaman jenis

karena tumbuhan buah yang ditanam juga

beraneka ragam. Namun ada beberapa jenis

tanaman yang lebih dominan dibanding tanaman

buah lainnya hal ini karena terkait dengan

penerimaan sosial dan kepentingan budaya dari

Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016

ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016

Kalimantan Selatan

183

masyarakat yang mengelola dukuh. Antara aspek

keanekaragaman, penerimaan sosial dan

kepentingan budaya masyarakat memiliki

hubungan timbal balik atau interrelationship.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan

dari penelitian ini adalah menganalisis

interrelationship indeks jenis, indek penerimaan

sosial dan indeks kepentingan budaya agroforestri

tradisional dukuh

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dan kualitatif. Tashakkori dan Charles

(2010) menyebutnya sebagai mixed methodology

atau kajian model campuran sebagai kajian yang

merupakan produk paradigma pragmatis dengan

memadukan pendekatan kuantitatif dan kualitatif

dalam perbedaan tahap-tahap proses penelitian.

Lokasi yang menjadi obyek penelitian

adalah lahan agroforestri tradisional dukuh yang

dikelola oleh masyarakat di Kecamatan Karang

Intan dan Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar

Provinsi Kalimantan Selatan.

Pengambilan sampel menggunakan teknik

purposive sampling. Sampel yang diambil

menggunakan rumus Slovin (Riduan,2004). Data

yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari

dua macam; yaitu data primer diperoleh melalui

metode kuisioner, wawancara dengan informan

kunci dan observasi.. Data sekunder dikumpulkan

dengan mencatat data yang tersedia di

kantor/instansi terkait, dokumen personal dan

penelusuran kepustakaan.

Analisis data indek jenis menggunakan

rumus dan metode penghitungan nilai indeks jenis

yang telah diperkenalkan oleh ahli statistik Ludwig

dan Reynolds (1988) dan Maguran (1983).

Analisis untuk penelitian Indeks Jenis Agroforestri

dukuh meliputi Indeks Dominasi, Indeks Kekayaan

Jenis, Indeks Diversitas (keanekaragaman) dan

Indeks Kemerataan.

Analisis data penerimaan sosial

menggunakan modifikasi skala Likert berdasarkan

rumus Indeks Penerimaan Sosial (IPS). Rumus

yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan

pada metodologi penelitian Agustin (1991),

Alicante (1991), Asdi (1996) dan Wulandari

(2005).

IPS = (TSP + TSS + TSN )/( TSP + TSS + TSN)

Tertinggi x 100

Di mana:

IPS = Indeks Penerimaan Sosial

TSP = Total Skor Partisipasi

TSS = Total Skor Sikap

TSN = Total Skor Nilai

Indeks Kepentingan Budaya atau Index of

Cultural Significance (ICS) Agroforestri dukuh

melalui formula perhitungan seperti di bawah ini :

ICS = (q x i x e)ni

Keterangan :

ICS =Index of Cultural Significance, yaitu

persamaan jumlah nilai guna suatu jenis

tumbuhan dari kegunaan 1 hingga ke n,

dimana n menunjukkan kegunaan terakhir

dari suatu jenis tumbuhan

q = nilai kualitas (quality value)

i =nilai intensitas (intensity value), menunjukkan

nilai 1 hingga ke- n secara urut

e = nilai ekslusivitas (exclusivity value),

Analisis interrelationship indeks jenis,

indek penerimaan sosial dan indeks kepentingan

budaya agroforestri tradisional dukuh dianalisis

dengan menggunakan analisis sistem.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Agroforestri tradisional dukuh hampir

ditemukan diseluruh desa-desa yang terdapat di

Kecamatan Karang Intan dan Kecamatan Pengaron

Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Tanaman

yang terdapat di lahan dukuh kurang lebih 13

sampai 18 jenis tanaman MPTs yang di dominasi

oleh jenis tanaman langsat (Lensium domesticum),

durian (Durio zibenthinus), rambutan (Nephalium

lappaaceum l), kweni (Mangifera odorata) dan

cempedak (Artocarpus champeden). Tanaman

buah-buahan tersebut dikombinasikan dengan

berbagai jenis tanaman bawah sebagai tanaman

tambahannya atau tanaman pengisinya seperti

seperti kunyit (Curcuma longa. Linn), kunyit putih

(Curcuma domistica. Val), lengkoas (Lenguas

galanga), serai (Cymbopogon Sp), kencur

(Kaempferra galanga L) dan juga tanaman pisang

(Musa paradisaca).

Berdasarkan penyebaran letaknya dukuh

dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu

dukuh rumah (kebun pekarangan atau home

garden) dan dukuh gunung (kebun hutan atau

forest garden). Proses terbentuknya dukuh bisa

melalui lima tahapan yang berbeda.

1) Dukuh terbentuk dari hutan alam melalui

proses seleksi dan pemeliharaan tanaman

buah yang tumbuh oleh masyarakat

2) Dukuh terbentuk dari semak belukar dan

padang alang-alang melalui kegiatan

penanaman campuran dengan tanaman karet.

3) Dukuh terbentuk dari ladang – ladang

masyarakat yang sudah tidak produktif lagi

setelah lima tahun ditanami padi.

4) Dukuh terbentuk dari kebun karet melalui

proses seleksi setelah kebun karet tidak

produktif lagi.

5) Dukuh merupakan tanaman pekarangan yang

ditanam di sekitar pemukiman.

Proses terbentuknya dukuh tersebut

berlangsung melalui tiga periode. Periode pioner

berlangsung dari tahun 1830-1930, periode

Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016

ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016

Kalimantan Selatan

184

perluasan berlangsung dari tahun 1930-1960, dan

periode pengembangan dari tahun 1960- sekarang.

Luas dukuh yang terbentuk selalu terkait dengan

luas pekarangan, ladang dan kebun karet yang

menjadi cikal bakal terbentuknya dukuh. Luas satu

dukuh yang dimiliki oleh masyarakat berkisar

antara 0,2 ha sampai 5 ha dan masing-masing

keluarga memiliki 1 sampai 4 kapling yang

tersebar diberbagai tempat. Disamping memiliki

dukuh mereka juga memiliki areal kebun karet

dengan luasan antara 0,5 ha sampai 3 ha, sawah

dengan luasan antara 0,1 ha sampai 1,5 ha.

Indeks Jenis Agroforestri Tradisional Dukuh

Analisis untuk penelitian Indeks Jenis

Agroforestri dukuh meliputi Indeks Dominansi,

Indeks Kekayaan Jenis, Indeks Diversitas

(keanekaragaman) dan Indeks Kemerataan.

Indeks Dominansi

Perhitungan Indeks dominansi agroforestri

dukuh menunjukkan bahwa nilai dominansi

tertinggi terdapat pada buah durian (Durio

zibethinus Murray) yaitu sebesar 0,77 yang

termasuk dalam kriteria dominansi tinggi.

Sedangkan untuk buah langsat (Lansium

domesticum Coor) dan buah cempedak

(Artocarpus integer Miq) indeks dominansi nya

sebesar 0,67 dan 0,61 termasuk dalam kriteria

dominansi tinggi. Untuk buah rambutan

(Nephellium lappceum) nilai indeks dominansi nya

sebesar 0,44 termasuk ke dalam kriteria dominansi

sedang. Dan untuk buah rambai (Soneratio

caseolaris), sawo (Diospyros digyana Jacq) serta

ramania (Bouea macrophylla Griffith) memiliki

nilai indeks dominansi terendah yaitu 0,02 yang

termasuk dalam kriteria dominansi rendah.

Buah durian (Durio zibethinus Murray)

memiliki nilai dominansi tertinggi karena

merupakan primadona pada tanaman pokok

agroforestri dukuh di ketiga desa ini, hal ini

dikarenakan buah tersebut memiliki nilai jual yang

tinggi apabila di pasarkan. Begitu juga dengan

buah langsat (Lansium domesticum Coor) dan

buah cempedak (Artocarpus integer Miq) yang

merupakan buah andalan pada agroforestri dukuh

ini namun buah durian (Durio zibethinus Murray)

lebih mendominasi daripada buah langsat

(Lansium domesticum Coor) dan buah cempedak

(Artocarpus integer Miq). Buah rambutan

(Nephellim lappceum) memiliki nilai dominansi

sedang karena pada umumnya tidak semua

buahnya dijual, ada yang dikonsumsi sendiri.

Sedangkan buah rambai (Soneratio caseolaris),

buah sawo (Dyospiros digyana Jacq) dan ramania

(Bouea macrophylla Griffith) memiliki nilai

dominansi rendah sebab buah-buahan jenis ini

tidak dijual dan hanya dikonsumsi sendiri.

Indeks Kekayaan Jenis

Indeks Kekayaan Jenis Agroforestri dukuh

dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabe1 1. Indeks Kekayaan Jenis Agroforestri Dukuh

No

Indeks Kekayaan

Jenis (d)

Kriteria

1 0,14 Rendah

Kekayaan jenis menunjukkan jumlah

spesies dalam suatu komunitas yang dipelajari.

Pada perhitungan indeks kekayaan jenis

agroforestri dukuh terdapat 3 kriteria yaitu kriteria

indeks kekayaan jenis tinggi berkisar > 5,0.

Kriteria indeks kekayaan jenis sedang berkisar 3,5

– 5,0 dan kriteria indeks kekayaan jenis rendah

berkisar < 3,5. Hasil perhitungan indeks kekayaan

jenis pada tabel 9 menunjukkan nilai 0,14 yang

termasuk dalam kriteria kekayaan jenis rendah.

Kekayaan jenis merupakan ukuran banyak

sedikit keragaman suatu jenis yang terdapat dalam

suatu tempat hidupnya. Hal ini dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya daya reproduksi,

ketersedian makanan, kemampuan beradaptasi dan

banyaknya pemangsa. Keragaman kecil/rendah

terdapat pada komunitas yang terdapat pada daerah

dengan lingkungan yang ekstrim, misalnya daerah

kering, tanah miskin dan pegunungan tinggi.

Sementara itu, keanekaragaman yang tinggi

terdapat di daerah dengan lingkungan optimum.

Hutan tropika adalah contoh komunitas yang

mempunyai keanekaragaman yang tinggi.

Sementara ahli ekologi berpendapat bahwa

komunitas yang mempunyai keanekaragaman yang

tinggi, seperti dicontohkan dengan hutan itu

mempunyai keanekaragaman yang tinggi itu stabil.

Tetapi ada juga ahli yang berpendapat sebaliknya,

bahwa keanekaragaman tidak selalu berarti

stabilitas. Kedua pendapat ini ditopang oleh

argumen-argumen ekologi yang masuk akal,

masing-masing ada benarnya dan ada

kelemahannya (Rososoedarmo, 1990).

Kondisi kekayaan jenis agroforestri yang

rendah tidak terkat dengan stabilitas maupun

faktor-faktor ekologis yang disebutkan diatas,

namun lebih terkait dengan budaya masyarakat

yang cenderung selektif terhadap jenis-jenis

tanaman yang mereka pelihara di areal agroforestri

dukuh. Masyarakat membatasi jenis tanaman

tertentu yang mereka anggap bermanfaat untuk di

tanam di lahan dukuh.

Indeks Diversitas/Keanekaragaman Diversitas/keanekaragaman spesies

menggambarkan jumlah total suatu spesies

terhadap jumlah total individu yang ada. Semakin

banyak jumlah spesies menunjukkan

keanekaragaman yang semakin tinggi. Pada

perhitungan indeks diversitas/keanekaragaman

Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016

ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016

Kalimantan Selatan

185

hasil perhitungan tertinggi menunjukkan nilai buah

langsat (Lansium domesticum Coor) dan buah

durian (Durio zibethinus Murray) adalah 1,5 dan

termasuk dalam kriteria indeks

diversitas/keanekaragaman sedang. Untuk buah

cempedak (Artocarpus integer Miq) menunjukkan

nilai 0,8 dan rambutan (Nephellium lappceum) 0,4

yang termasuk dalam kriteria indeks diversitas/

keanekaragaman rendah. Sedangkan untuk 9 jenis

buah yang lainnya menunjukkan nilai 0,3 yang

termasuk dalam kriteria rendah yaitu berkisar <

1,5.

Keanekaragaman yang tinggi menunjukkan

bahwa suatu komunitas memiliki kompleksitas

yang tinggi. Komunitas yang tua dan stabil akan

mempunyai keanekaragaman jenis yang tinggi.

Sedangkan suatu komunitas yang sedang

berkembang pada tingkat suksesi mempunyai

jumlah jenis rendah daripada komunitas yang

sudah mencapai klimaks. Komunitas yang

memiliki keanekaragaman yang tinggi lebih tidak

mudah terganggu oleh pengaruh lingkungan

(Umar, 2013).

Indeks Kemerataan

Indeks kemerataan menggambarkan ukuran

jumlah individu antar spesies dalam suatu

komunitas. Semakin merata penyebaran individu

antar spesies maka keseimbangan ekosistem akan

makin meningkat (Ludwig & Reynolds 1988).

Pada perhitungan indeks kemerataan agroforestri

dukuh menunjukkan nilai indeks kemerataan buah

durian (Durio zibethinus Murray) dan buah langsat

(Lansium domesticum Coor) adalah 1,35. Angka

itu menunjukkan bahwa kedua buah tersebut

masuk dalam kriteria indeks kemerataan jenis

tinggi yang berkisar > 0,6. Sedangkan untuk

kriteria indeks kemerataan jenis sedang

ditunjukkan dari nilai buah rambutan (Nephellium

lappceum) yaitu 0,36. Indeks kemerataan yang

rendah menunjukkan adanya kecenderungan

dominasi spesies tertentu di suatu habitat,

sedangkan indeks kemerataan yang tinggi

menunjukkan suatu habitat memiliki kelimpahan

individu spesies yang hampir sama atau merata

(Remegie & Gu 2008; Routledge 1980 & Alatalo

1981, diacu dalam Stirling & Brian 2001).

Indeks Penerimaan Sosial Terhadap

Agroforestri Tradisional Dukuh

Adapun hasil dari perhitungan indeks

penerimaan sosial (IPS) yang diperoleh dapat

dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Indeks Peneriamaan Sosial

Respo

nden Partisipasi Sikap Nilai

TSP+TS

S+TSN

86 2065 2143 2205 6413

Indeks Penerimaan Sosial (IPS)

82,86

Dari perhitungan indeks penerimaan sosial

tersebut diperoleh nilai sebesar 82,86, dimana

skor dengan nilai tersebut masuk pada klasifikasi

bahwa masyarakat memiliki tingkat penerimaan

sosial yang tinggi (67– 100). Adapun tingkat

penerimaan sosial yang tinggi tersebut merupakan

hasil dari perhitungan unsur partisipasi, sikap dan

nilai. Masing-masing unsur tersebut juga

memiliki tingkatan persentasi tinggi, seperti

partisipasi memiliki total skor 2065 atau 80,04%,

skor sikap sebesar 2143 atau 83,06% dan untuk

skor nilai sebesar 2205 atau 85,47%.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

berdasarkan analisis regresi berganda (Multiple

Linier Regression Analysis) menunjukkan bahwa

dari 7 variabel yang dimasukkan dalam model

regresi, hanya variabel pendapatan (X3), hasil

produksi (X5), dan pemasaran (X6) yang

signifikan mempengaruhi penerimaan sosial (Y).

Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas

signifikansi untuk X3 sebesar 0,000 (p<0,05), X5

sebesar 0,004 (p<0,05),dan untuk X6 sebesar

0,000 (p<0,05). Sedangkan variabel pendidikan

(X1), pekerjaan (X2), informasi (X4) dan lama

bermukim (X7) ditemukan tidak signifikan. Hal ini

terlihat dari nilai probabilitas signifikansi X1

sebesar 0,904 (p>0,05), X2 sebesar 0,954

(p>0,05), X4 sebesar 0,428 (p>0,05) dan X7

sebesar 0,081 (p>0,05).

Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel

penerimaan sosial hanya dipengaruhi oleh variabel

pendapatan, hasil produksi dan pemasaran.

Pendapatan berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan sosial, artinya besar dan kecilnya

jumlah pendapatan yang diperoleh masyarakat

maka akan berpengaruh nyata terhadap tinggi atau

rendahnya penerimaan sosial terhadap dukuh.

Hasil produksi juga berpengaruh signifikan

terhadap penerimaan sosial dukuh. Artinya

produksi buah yang dihasilkan oleh dukuh akan

berpengaruh nyata terhadap tingginya penerimaan

masyarakat terhadap keberadaan dukuh.

Pemasaran juga merupakan salah satu faktor yang

memiliki pengaruh signifikan terhadap

penerimaan sosial masyarakat, di mana makin

mudah masyarakat memasarkan hasil dukuh maka

makin tinggi juga tingkat penerimaan sosial

masyarakat terhadap keberadaan dukuh tersebut.

Adapun variabel yang tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap penerimaan sosial yaitu

pendidikan, hal ini dikarenakan pendidikan formal

yang dimilik responden ternyata tidak bisa

menggambarkan rendah atau tingginya tingkat

penerimaan sosial masyarakat terhadap dukuh.

Begitu pula terkait dengan jenis pekerjaan

masyarakat dimana masyarakat dengan keragaman

jenis pekerjaannya baik sebagai petani, swasta

sampai dengan PNS/POLRI tidak berpengaruh

Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016

ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016

Kalimantan Selatan

186

nyata terhadap penerimaan sosial, hal ini

dikarenakan terbentuknya agroforestri tradisional

dukuh merupakan partisipasi, sikap dan nilai

masyarakat yang tumbuh dari kesadaran

masyarakat itu sendiri untuk selalu melestraikan

keberadaan dukuh. Variabel terakhir yang tidak

mempengaruhi penerimaan sosial masyarakat

terhadap keberadaan dukuh adalah lama bermukim

masyarakat pada suatu daerah.

Indeks Kepentingan Budaya Terhadap

Agroforestri Tradisional Dukuh

Analisis Indeks Kepentingan Budaya (Index

of Cultural Significance) meliputi Nilai Kualitas

(quality value), Nilai Intensitas (intensity value)

dan Nilai Eksklusivitas (exclusivity value) serta

Nilai Manfaat (use value) agroforestri dukuh.

Analisis Index of Cultural Significance

(ICS) biasa digunakan untuk mengukur

subjektifitas informasi dengan mempertimbangkan

nilai kualitas, intensitas dan eksklusivitas dari

masing-masing spesies (Turner,1988). Suatu

tumbuhan bisa saja mempunyai banyak kegunaan

bagi suatu kelompok masyarakat atau individu

tertentu dalam suatu lingkungan budaya tertentu,

meskipun tumbuhan tersebut tidak diketahui atau

tidak digunakan oleh masyarakat lainnya. Hasil

perhitungan indeks kepentingan budaya untuk

tanaman pokok agroforestri dukuh menunjukkan

buah durian (Durio zibethinus Murray) memiliki

ICS tertinggi yaitu 121.850 sedangkan untuk buah

langsat (Lansium domesticum Coor) nilai ICS

menunjukkan 90.880. Untuk buah cempedak

(Artocarpus integer Miq) nilai ICS menunjukkan

86.240. Buah rambutan (Nepehellium lappceum)

memiliki nilai ICS 13.944, buah mangga

(Mangifera indica L) memiliki nilai ICS 1200,

buah kelapa (Cocos nucifer L) memiliki nilai ICS

588, buah rambai (Soneratio caseolaris) memiliki

nilai ICS 256, buah petai (Parkia speciosa)

memiliki nilai ICS 580, buah sukun

(Arucarusoltilis (Parkinson) Fosberg) memiliki

nilai ICS 580, buah jambu biji (Psidium guajava)

memiliki nilai ICS 604, buah sawo (Diospyros

digyana Jacq) memiliki nilai ICS 500, buah

kasturi(Mangifera elmiana) memiliki nilai ICS 300

dan untuk ICS terrendah di miliki oleh buah

ramania (Bouea macrophylla Griffith) yaitu 242.

Buah langsat (Lansium domesticum Coor) dapat

tumbuh di dataran rendah sampai pada ketinggian

500 mdpl. Langsat (Lansium domesticum Coor)

dapat di perbanyak dengan biji, dapat pula diambil

dari anakan yang tumbuh di sekitar pohon

induknya dan juga dapat diperoleh dengan cara

cangkokan sehingga mudah untuk

membudidayakannya. Indeks Kepentingan Budaya

(Index of Cultural Significance) agroforestri dukuh

erat hubungannya dengan nilai manfaat suatu jenis

tanaman bagi masyarakat. Semakin tinggi nilai

Indeks Kepentingan Budaya maka nilai manfaat

suatu jenis tanaman pada Agroforestri dukuh

semakin besar. Hal ini di dasarkan nilai pada

kualitas (quality value), nilai intensitas (intensity

value) dan nilai eksklusivitas (exclusivity value).

Nilai indeks kepentingan budaya (ICS)

berdasarkan perhitungan secara kuantitatif serta

pendekatan berdasarkan kualitatif merupakan suatu

faktor yang sangat berpengaruh terhadap

keberadaan dan pemanfaatan suatu jenis tumbuhan

(Turner, 1988; dalam Purwanto 2002). Buah

durian (Durio zibethinus Murray), langsat

(Lansium domesticum Coor) serta cempedak

(Artocarpus integer Miq) memiliki ICS tertinggi

dikarenakan buah-buahan ini menunjukkan nilai

ekonomi sebagai pilihan dalam strategi

perkebunan buah di wilayah Kabupaten Banjar.

Interrelationship Indeks Jenis, Indek

penerimaan sosial dan Indeks Kepentingan

Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh

Adapun interrelationship indeks jenis, indek

penerimaan sosial dan indeks kepentingan budaya

agroforestri tradisional dukuh dapat dilihat pada

Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Interrelationship Indeks Jenis, Indek

Penerimaan Sosial dan Indeks Kepentingan Budaya Agroforestri Tradisional Dukuh No Jenis ICS Indeks Jenis IPS

ID IKJ ID IK

1 Durian 121.850 T

R

S T

T

2 Langsat 90.880 T S T

3 Cempedak 86.240 T R T

4 Rambutn 13.944 S R S

5 Mangga 1200 R R R

6 Jambu Biji 604 R R R

7 Kelapa 588 R R R

8 Petai 580 R R R

9 Sukun 580 R R R

10 Sawo 500 R R R

11 Kasturi 300 R R R

12 Rambai 256 R R R

13 Ramania 242 R R R

Keterangan: T=Tinggi, S=Sedang, R=Rendah

Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa

Interrelationship Indeks Kepentingan Budaya yang

terdiri dari 13 Jenis buah-buahan dan Indeks Jenis

yang terdiri dari Indeks Dominansi, Indeks

Kekayaan Jenis, Indeks Diversitas dan Indeks

Kemerataan menunjukkan bahwa Indeks

Kepentingan Budaya memiliki Interrelationship

paralel dengan Indeks Dominansi dan Indeks

Kemerataan Jenis. Apabila Indeks Dominansi dan

Indeks Kemerataan tinggi maka nilai Indeks

Kepentingan Budaya juga tinggi. Begitu juga

sebaliknya, apabila Indeks Dominansi dan Indeks

Kemerataan Rendah maka nilai Indeks

Kepentingan Budaya juga rendah. Sedangkan

Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016 SNIKSDA 2016

ISBN 978-602-70195-1-5 Banjarbaru, 27 Agustus 2016

Kalimantan Selatan

187

Interrelationship Indeks Kepentingan Budaya

dengan Indeks Kekayaan Jenis dan Indeks

Diversitas/keanekaragaman tidak memiliki

korelasi yang paralel, tinggi rendahnya Indeks

Kepentingan Budaya tidak menunjukkan tinggi

rendahnya Indeks Kekayaan Jenis dan Indeks

Diversitas/keanekaragaman.

Interrelationship Indeks Penerimaan Sosial

dan Indeks Jenis yang terdiri dari Indeks

Dominansi, Indeks Kekayaan Jenis, Indeks

Diversitas dan Indeks Kemerataan menunjukkan

bahwa Indeks Penerimaan Sosial tidak memiliki

Interrelationship paralel dengan Indeks Dominansi

dan Indeks Kemerataan Jenis. Indek penerimaan

sosial memiliki kreteria tinggi walaupun Indeks

Dominansi, Indeks Kekayaan Jenis, Indeks

Diversitas dan Indeks Kemerataan berada pada

kreteria rendah, sedang atau tinggi. Karena

masyarakat sudah memiliki tingkat partisipasi,

sikap dan nilai yang tinggi terhadap agroforestri

tradisional dukuh. Begitu pula interrelationship

Indeks Penerimaan Sosial dan Indeks

Kepentingan Budaya tidak memiliki

Interrelationship parallel karena semua jenis yang

dikembangkan masyarakat di areal dukuh memiliki

indeks penerimaan sosial yang tinggi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilaksanakan maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1) Indeks jenis dominansi pada pengelolaan

agroforestri dukuh, nilai indeks dominasi

tertinggi ialah buah durian (Durio zibethinus

Murray) sebesar 0,77 yang termasuk dalam

kriteria indeks dominasi tinggi. Indeks

diversitas/keanekaragaman jenis

menunjukkan nilai tertinggi ialah buah durian

(Durio zibethinus Murray) yang memiliki

nilai 1,55 dan termasuk dalam kriteria indeks

diversitas/keanekaragaman rendah. Indeks

kemerataan jenis menunjukkan nilai tertinggi

ialah buah durian (Durio zibethinus Murray)

sebesar 1,39 dan termasuk dalam kriteria

indeks kemerataan jenis tinggi. Secara

keseluruhan Indeks Kekayaan Jenis dukuh di

lokasi penelitian menunjukkan kriteria rendah

dengan nilai 0,14.

2) Penerimaan sosial masyarakat terhadap

keberadaan agroforestri tradisional dukuh

memiliki tingkat penerimaan yang tinggi,

yaitu 82,86 di mana hasil perhitungan

diperoleh dari skor tiap unsur indeks

penerimaan sosial (IPS) seperti partisipasi,

sikap dan nilai. Sehingga dapat diartikan

masyarakat masih memiliki tingkat

penerimaan sosial yang tinggi. Penerimaan

sosial masyarakat terhadap agroforestri

tradisional dukuh dipengaruhi oleh faktor

pendapatan, hasil produksi, dan pemasaran.

3) Indeks kepentingan budaya menyatakan

tanaman pokok agroforestri dukuh

berdasarkan nilai kualitas, intensitas dan

eksklusivitas yang memiliki nilai tertinggi

yaitu durian (Durio zibethinus Murray)

121.850, langsat (Lansium domesticum Coor)

90.880, cempedak (Artocarpus integer Miq)

86.240 dan rambutan (Nephellium lappceum)

13.944 dan Nilai manfaat agroforestri dukuh

menyatakan buah durian (Durio zibethinus

Murray), langsat (Lansium domesticum Coor)

dan cempedak (Artocarpus integer Miq)

memiliki nilai tertinggi karena ketiga buah

tersebut merupakan tanaman penyusun utama

dukuh yang memiliki nilai kegunaan yang

tinggi bagi masyarakat.

4) Interrelationship Indeks Kepentingan

Budaya yang terdiri dari 13 Jenis buah-

buahan dan Indeks Jenis yang terdiri dari

Indeks Dominansi, Indeks Kekayaan Jenis,

Indeks Diversitas dan Indeks Kemerataan

menunjukkan bahwa Indeks Kepentingan

Budaya memiliki Interrelationship paralel

dengan Indeks Dominansi dan Indeks

Kemerataan Jenis. Sedangkan

Interrelationship Indeks Kepentingan Budaya

dengan Indeks Kekayaan Jenis dan Indeks

Diversitas/keanekaragaman tidak memiliki

korelasi yang paralel, tinggi rendahnya

Indeks Kepentingan Budaya tidak

menunjukkan tinggi rendahnya Indeks

Kekayaan Jenis dan Indeks

Diversitas/keanekaragaman. Interrelationship

Indeks Penerimaan Sosial dan Indeks Jenis

tidak memiliki Interrelationship paralel

dengan Indeks Dominansi dan Indeks

Kemerataan Jenis. Begitu pula

interrelationship Indeks Penerimaan Sosial

dan Indeks Kepentingan Budaya tidak

memiliki Interrelationship parallel karena

semua jenis yang dikembangkan masyarakat

di areal dukuh memiliki indeks penerimaan

sosial yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 2007. “Analisis Korelasi, Regresi, dan

Jalur dalam Penelitian”. Pustaka Setia,

Bandung

Creswell, John W. 2010. “Research Design;

Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixedí”. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Dyopi. 2011. “Studi Etnobotani Pada Masyarakat

Cidaun”.

Hafizianor. 2002. ”Pengelolaan Agroforestri

Tradisional Dukuh Ditinjau dari Perspektif

Sosial dan Lingkungan”. Banjarbaru.

Prosiding Seminar Nasional Industri Kimia dan Sumber Daya Alam 2016

ISBN 978-602-70195-1-5

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat

182

Hafizianor dan Iswahyudi. 2014. “Pengelolaan dan

Penerimaan Sosial Agroforestr Tradisional

Dukuh Di Kabupaten Banjar Kalimantan

Selatan”

Kurniatun Hairiah, Mustofa Agung Sardjono,

Sambas Sabarnurdin. 2003 “Pengantar

Agroforestri”. Bahan Ajaran 1. Halaman 1-

8. Bogor: World Agroforestry Centre

(Icraf).

Maguran, A.E. 1988. “Ecology diversity and its

measurement”. Princeton University Press,

New Jersey.

Martin, G. J. 1998. Penerjemah Maryati Mohamed.

“Ethnobotany, A People and Plants

Conservation Manual”. Chapman and Hall.

London.

Nunnally. 1969. “Using Mutivariate Statistics”,

third edition, Harper Collin. NewYork.

Odum, E. P. 1971. “Fundamental of Ecology”.

Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Purwanto, Y. dan H. Soedjito. 2002. “Studi

etnoekologi masyarakat Dayak Kenyah

Uma’ Lung di Kalimantan Timur”.

Resosoedarmo, S. 1990. “Pengantar Ekologi”. PT

Remaja Rosdakarya, Jakarta.

Ridwan dan Sunarto. 2007. “Pengantar Statistika.

Untuk penelitian Pendidikan, Sosial,

Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis”.

Bandung : Alfabeta

Sardjono M.A, Djogo H.S, Arifin, dan Wijayanto

Nurhen. 2003. “Klasifikasi dan Pola

Kombinasi Komponen Agroforestry.

International Center for Research In

Agroforestry (ICRAF). Southheast Asia”.

Bogor.

Soerianegara dan Andry Indrawan. 2005. “Ekologi

Hutan Indonesia”. Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor.

Sudjana. 1992. “Metode Statistik”. Penerbit

Tarsito. Bandung

Suharjito D, Sundawati L, Suyanto, Utami SR.

2003. Bahan Ajaran Agroforestri 5: Aspek

Sosial Ekonomi dan Budaya Agroforestry.

Bogor: ICRAF.hlm: 5-6,21-22

Tashakkori, Abbas dan Charles Teddlie. 2010.

“Mixed Methodology; Mengombinasikan

Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif”.

Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Wulandari, C. 1999. “Prediction of

Sustanability of various Homegardens in

Lampung Prince, Indonesia Using AHP and

Logit Model, Graduate School, University

Of Philippines Los Banos, College,

Laguna”

Turner, N.J. 1988. “The Importance of a Rose” :

Evaluating the Cultural Significance of

Plants in Thompson and Lillooet Interior

Salish. Royal British Columbia Museum,

British.

Widianto, Hairiah Kurniatun, Suharjito Didik dan

Sarjono Mustofa Agung. 2003. “Fungsi dan

Peran Agroforestri”. International Center

for Research In Agroforestry (ICRAF).

Bogor.

Waluyo, E.B. 2005. Pengumpulan data Etnobotani.

LIPI Bogor

Zakiah, S. 2015. “Analisis Gender Dalam

Pengelolaan Agroforestri Dukuh Dan

Kontribusinya Terhadap Pendapatan

Rumah Tangga Di Desa Kertak Empat

Kecamatan Pengaron”. Fakultas Kehutanan

Unlam Banjarbaru.