digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN...

201
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA FLIPCHART DAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR (Dalam Mata Pelajaran Biologi Materi Animalia (Vermes) Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Pacitan Tahun Pelajaran 2011/ 2012) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama Biologi Oleh: TRI ANDARINI NIM S831102058 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN...

Page 1: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI

MEDIA FLIPCHART DAN VIDEO DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL

DAN GAYA BELAJAR

(Dalam Mata Pelajaran Biologi Materi Animalia (Vermes) Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Pacitan Tahun Pelajaran 2011/ 2012)

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains

Minat Utama Biologi

Oleh: TRI ANDARINI NIM S831102058

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

Page 2: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Page 3: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Page 4: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

1. Tesis saya yang berjudul: “PEMBELAJARAN BIOLOGI

MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING

AND LEARNING) MELALUI MEDIA FLIPCHART DAN VIDEO

DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA

BELAJAR”Dalam Mata Pelajaran Biologi Materi Animalia (Vermes) Kelas X

Semester 2 Di SMA Negeri 1 Pacitan Tahun Pelajaran 2011/ 2012) adalah

karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya

ilmiah yang pernah diajukan oleh orang untuk memperoleh gelar akademik

serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah

ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di

kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

(Permendiknas No 17, tahun 2010)

2. Publikasi sebagian atau keseluruan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain

harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS

aebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurang satu semester

(enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari

sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Pendidikan Sains PPs UNS

berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Prodi

Pendidikan SainsPPs-UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari

ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik

yang berlaku.

Surakarta, Agustus 2012

Mahasiswa

Tri Andarini NIM: S831102058

Page 5: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BIODATA

a. Nama : Tri Andarini b. Tempat, tanggal lahir : Pacitan, 11 September 1965 c. Profesi/ Jabatan : Guru d. Alamat Kantor : Jl. Letjend Suprapto No. 49 Pacitan Telp. : +0357 881086 Fax. : +0357881086 e-mail : [email protected] e. Alamat rumah : Jl. Nirasari No.18 Perumnas Bangunsari RT.01/

RW.07 Kec. Pacitan Kab. Pacitan Telp. : 0357884092/ +628125939985 Fax. : - e-mail : [email protected] f. Riwayat pendidikan di Perguruan Tinggi (dimulai dari yang terakhir)*: No. Institusi Bidang Ilmu Tahun Gelar

1. 2. UT SURABAYA Pendidikan Biologi 1998 S.Pd

Pacitan, Agustus 2012

Tri Andarini

Page 6: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

PERSEMBAHAN

Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT betapa besar limpahan rahmat, nikmat Islam dan berkah-Nya

Nabi Muhammad SAW junjungan umat sepenjang masa

ALM. Ibunda tercinta Ibu Rr Andikin ALM. Ayahanda tercinta Bapak Soedarmo ALM. Suamiku Edy Susanto

Ananda Andy Pramana dan Dyanita Nawangsari Kakak-kakakku dan adik-adikku

Sahabat dan teman-teman seperjuangan angkatan Februari 2012 Atas do’a, dukungan, kesabaran, dan semua perhatian yang dicurahkan kepada saya mulai

awal kuliah sampai dengan selesainya penulisan TESIS ini

Page 7: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

MOTTO

“...Dan sampaikan berita gembira kepada orang yang bersabar, yaitu orang-orang yang ketika terkena musibah maka mereka menyatakan: “ Sungguh kami milik

Alloh dan sungguh hanya kepada-Nya kami kembali”. Merekalah yang mendapatkan keberkatan sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan merekalah

orang-orang yang mendapat petunjuk”

(2/ al-Baqoroh 155-157)

“Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?“ Jadilah hamba yang selalu bersyukur dan berserah diri pada-Nya

(QS.Ar-Rahman: 13)

Hidup itu merupakan sebuah perjuangan yang harus diraih dengan suatu kesabaran, keikhalasan dan selalu mensyukuri atas karunia-Nya (Penulis)

Page 8: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis telah panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta seperangkat aturan-

Nya, karena berkat limpahan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul :

Pembelajaran Biologi Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching

And Learning) melalui Media Flipchart dan Video Ditinjau dari Kemampuan

Verbal dan Gaya Belajar (Dalam Mata Pelajaran Biologi Materi Animalia

(Vermes) Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Pacitan Tahun Pelajaran 2011/

2012) dengan baik.

Dalam penyusunan tesis ini penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari

berbagai pihak yang terkait, maka tidaklah mungkin tesis ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Yunus, M.S. selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. M. Masykuri, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sains

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret sekaligus sebagai

pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan

perhatian yang luar biasa sehingga memperlancar laporan tesis ini.

Page 9: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

3. Dr. Hj. Suciati Sudarisman, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang juga

telah memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan mencurahkan

segenap perhatian yang luar biasa sehinga laporan tesis ini dapat terselesaikan

4. Bapak dan ibu Dosen Khususnya Program Studi Pendidikan Sains, Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

bekal pengetahuan kepada penulis.

5. Staf karyawan program studi pendidikan Sains yang telah banyak membantu

dalam urusan administrasi.

6. Drs. Suwondo, M.Pd. selaku Kepala SMA N 1 Pacitan yang telah memberi

ijin dan membantu penelitian.

7. Keluarga besar SMA N 1 Pacitan yang telah memberi semangat dan

mendorong bagi penulis.

8. Siswa-siswi Kelas X SMA N 1 Pacitan khususnya X2, X3 dan X8, X9 terima

kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

9. Ananda Andy Pramana dan Dyanita Nawangsari tercinta yang senantiasa

sebagai motivator.

10. Teman seperjuangan di pendidikan Sains Minat Utama Biologi UNS.

11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Penulis hanyalah menyadari sepenuhnya laporan tesis ini yang telah

dikerjakan ini masih jauh dari kesempurnaan, sedangkan kesempurnaan hanya

milik Tuhan Azza Wa’jala. Penulis menerima kritik dan saran yang membangun

Page 10: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Akhirnya penulis

berharap semoga karya ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Agustus 2012

Penulis

Page 11: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN .............................................................. iv

HALAMAN BIODATA ..................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix

ABSTRAK ......................................................................................................... xx

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 13

C. Batasan Masalah .......................................................................... 14

D. Rumusan Masalah ....................................................................... 15

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 15

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 16

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 18

A. Kajian Teori ................................................................................ 18

1. Belajar dan Pembelajaran Biologi ........................................ 18

2. Teori Belajar ......................................................................... 26

3. Pendekatan CTL ................................................................... 36

4. Media Pembelajaran Flipchart dan Video .......................... 44

5. Kemampuan Verbal .............................................................. 60

6. Gaya Belajar ......................................................................... 63

Page 12: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

7. Prestasi Belajar ..................................................................... 67

8. Materi Vermes ...................................................................... 69

B. Penelitian yang relevan ............................................................... 80

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 85

D. Hipotesis ...................................................................................... 92

BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 93

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 93

1. Tempat Penelitian ................................................................ 93

2. Waktu Penelitian ................................................................. 93

B. Metode Penelitian ....................................................................... 94

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 96

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................. 96

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 98

F. Instrumen Penelitian .................................................................... 99

1. Instrumen Pelaksanaan Penelitian ....................................... 98

2. Instrumen Pengambilan Data .............................................. 98

G. Uji Coba Instrumen .................................................................... 100

1. Uji Validitas Isi ................................................................... 100

2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 104

3. Uji Taraf Kesukaran Soal .................................................... 105

4. Daya Pembeda Soal ............................................................. 107

H. Tehnik Analisis Data .................................................................... 108

1. Uji Prasyarat Analisis Data ................................................. 109

2. Uji Hipotesis ........................................................................ 111

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 115

A. Deskripsi Data ............................................................................. 115

1. Prestasi Belajar Kognitif ..................................................... 115

2. Prestasi Belajar Afektif ....................................................... 123

3. Prestasi Belajar Psikomotor ............................................... 131

4. Perbandingan Nilai Rata-Rata Prestasi Belajar Aspek

Kognitif, Afektif, dan Psikomotor dengan Pendekatan CTL

Page 13: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

yang Menggunakan Media Flipchart dengan Video ........... 139

B. Uji Prasyarat Analisis .................................................................. 141

1. Uji Kesetaraan ..................................................................... 141

2. Uji Normalitas ..................................................................... 142

3. Uji Homogenitas ................................................................. 144

C. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 144

1. ANAVA (Analysis of variance) .......................................... 144

2. Uji Lanjut Anava ................................................................. 150

D. Pembahasan ................................................................................. 156

1. Hipotesis Pertama ................................................................ 158

2. Hipotesis Kedua .................................................................. 162

3. Hipotesis Ketiga .................................................................. 166

4. Hipotesis Keempat .............................................................. 168

5. Hipotesis Kelima ................................................................. 170

6. Hipotesis Keenam .............................................................. 171

7. Hipotesis Ketujuh ................................................................ 172

E. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian ..................................... 174

BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ................................... 176

A. Kesimpulan .................................................................................. 176

B. Implikasi ...................................................................................... 178

C. Saran ............................................................................................ 179

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 181

LAMPIRAN................................................................................................... 186

Page 14: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Biologi Materi Vermes .............. 7

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................... 94

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian ................................................................... 95

Tabel 3.3 Klasifikasi Validitas Soal ............................................................. 101

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal Kemampuan Verbal .............................. 102

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Soal Angket Gaya Belajar ............................. 102

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Soal Tes Prestasi Kognitif ............................. 103

Tabel 3.7 Klasifikasi Reliabilitas Angket .................................................... 104

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 105

Tabel 3.9 Kriteria Taraf Kesukaran .............................................................. 106

Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran ........................................................... 106

Tabel 3.11 Klasifikasi Indeks Deskriminasi .................................................. 107

Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Soal ...................................................... 108

Tabel 4.1 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan

CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video ................. 115

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada

Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video.. .

.................................................................................... 116

Tabel 4.3 Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan

CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah 117

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan

CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah 118

Tabel 4.5 Deskripsi Data Prestasi Kognitif Siswa pada Pendekatan CTL

yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori ................... 119

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan

CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori .......... 120

Page 15: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Tabel 4.7 Deskripsi Data Prestasi Kognitif Siswa dengan Pendekatan CTL yang

Menggunakan Media Flipchart dan Video Di Tinjau dari Kemampuan

Verbal Tinggi dan Rendah dan Gaya Belajar Visual dan Auditori

....................................................................................................... 121

Tabel 4.8 Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan

CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video ................. 123

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

....................................................................................................... 124

Tabel 4.10 Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan

CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah 125

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan

Rendah .......................................................................................... 126

Tabel 4.12 Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan

CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori ......... 127

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

....................................................................................................... 128

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video Di

Tinjau dari Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah dan Gaya Belajar

Visual dan Auditori ...................................................................... 129

Tabel 4.15 Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan Pendekatan CTL

yang Menggunakan Media Flipchart dan Video ......................... 131

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Prestasi Psikomotor Siswa dengan Pendekatan

CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video ................. 132

Tabel 4.17 Deskripsi Data Prestasi Belajar Psikomotor dengan Pendekatan

CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah 133

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi

Page 16: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dan Rendah ................................................................................... 134

Tabel 4.19 Prestasi Belajar Psikomotor Siswa Dengan Pendekatan CTL yang

Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori ............................ 135

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Psikomotor Siswa yang

Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori ............................ 136

Tabel 4.21 Deskripsi Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan Pendekatan

CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video Di Tinjau dari

Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah dan Gaya Belajar Visual

dan Auditori ................................................................................. 137

Tabel 4.22 Deskrisi Data Rata-rata Prestasi Belajar Kognitif, Afektif,

Psikomotor Masing-Masing Kelompok ....................................... 140

Tabel 4.23 Data Uji t (equal variances assumed) .......................................... 142

Tabel 4.24 Deskripsi Data Hasil Uji Normalitas Nilai-nilai Prestasi Belajar

pada Masing-Masing Kelompok .................................................. 143

Tabel 4.25 Hasil Uji Normalitas Nilai-nilai Prestasi Belajar pada Masing-Masing

Kelompok ..................................................................................... . 144

Tabel 4.26 Ringkasan Hasil Anava pada Kognitif ......................................... 145

Tabel 4.27 Ringkasan Hasil Anava pada Afektif ........................................... 147

Tabel 4.28 Ringkasan Hasil Anava Psikomotor ............................................. 148

Tabel 4.29 Tabel Estimated Marginal Means terhadap Media ...................... 151

Tabel 4.30 Tabel Estimated Marginal Means terhadap Kemampuan Verbal 152

Tabel 4.31 Tabel Estimated Marginal Means terhadap Gaya Belajar ........... 154

Tabel 4.32 Tabel Estimated Marginal Means terhadap Kemampuan Verbal 155

Page 17: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Diagram Kerucut Pengalaman Dale ...................................... 48

Gambar 2.2 Cacing Platyhelminthes ......................................................... 70

Gambar 2.3 Daur Hidup Cacing Hati Fasciola hepatica .......................... 72

Gambar 2.4 Daur Hidup Cacing Pita Taenia saginata .............................. 73

Gambar 2.5 Cacing Nemathelminthes ....................................................... 74

Gambar 2.6 Daur Hidup Cacing Perut Ascaris lumbricoides ................... 76

Gambar 2.7 Daur Hidup Cacing Tambang Ancylostoma duodenale ........ 77

Gambar 2.8 Cacing Annelida .................................................................... 78

Gambar 2.9 Bagan Kerangka Berpikir ...................................................... 86

Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kognitif siswa pada

Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan

Video ..................................................................................... 116

Gambar 4.2 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada

Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Rendah

dan Tinggi .............................................................................. 118

Gambar 4.3 Histogram Perbandingan Prestasi Kognitif Siswa pada Pendekatan

CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori .... 120

Gambar 4.4 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart

dan Video .............................................................................. 124

Gambar 4.5 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTl yang Mempunyai Kemampuan Verbal Rendah

dan Tinggi .............................................................................. 126

Gambar 4.6 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan

Auditori ................................................................................. 128

Gambar 4.7 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Psikomotor Siswa

Page 18: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dengan Pendekatan CTl yang Menggunakan Media Flipchart

dan Video .............................................................................. 132

Gambar 4.8 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Psikomotor Siswa

dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal

Tinggi dan Rendah ................................................................ 134

Gambar 4.9 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Psikomotor Siswa

yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori ............ 136

Gambar 4.10 Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi Media ............. 151

Gambar 4.11 Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi

Kemampuan Verbal ............................................................... 153

Gambar 4.12 Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi Gaya Belajar .. 154

Gambar 4.13 Grafik Estimed Marginal Means of afektif prestasi

Kemampuan Verbal ............................................................... 156

Page 19: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ................................................................................... 186

Lampiran 2 RPP Media Flipchart ............................................................. 189

Lampiran 3 RPP Media Video .................................................................. 221

Lampiran 4 LKS Media Flipchart ............................................................ 253

Lampiran 5 LKS Media Video ................................................................. 276

Lampiran 6 Kisi-Kisi & Instrumen Tes Kemampuan Verbal ................... 299

Lampiran 7 Kisi-Kisi & Instrumen Angket Gaya Belajar ........................ 306

Lampiran 8 Kisi-Kisi & Instrumen Tes Kognitif Materi Vermes ............. 313

Lampiran 9 Kisi-Kisi & Instrumen Angket Afektif .................................. 333

Lampiran 10 Kisi-Kisi & Instrumen Angket Psikomotor ........................... 337

Lampiran 11 Data Hasil Uji Coba Kemampuan Verbal .............................. 340

Lampiran 12 Data Hasil Uji Coba Gaya Belajar ......................................... 342

Lampiran 13 Data Hasil Uji Coba Prestasi Belajar .................................... 344

Lampiran 14 Data Induk Penelitian ............................................................ 346

Lampiran 15 Data Hasil Uji Kesetaraan ..................................................... 348

Lampiran 16 Data Hasil Uji Normalitas Kognitif ....................................... 350

Lampiran 17 Data Hasil Uji Normalitas Afektif ......................................... 352

Lampiran 18 Data Hasil Uji Normalitas Psikomotor .................................. 354

Lampiran 19 Data Hasil Uji Homogenitas Kognitif ................................... 356

Lampiran 20 Data Hasil Uji Homogenitas Afektif ..................................... 359

Lampiran 21 Data Hasil Uji Homogenitas Psikomotor .............................. 362

Lampiran 22 Data Hasil Uji Hipotesis Kognitif ......................................... 365

Lampiran 23 Data Hasil Uji Hipotesis Afektif ........................................... 366

Lampiran 24 Data Hasil Uji Hipotesis Psikomotor .................................... 367

Lampiran 25 Gambar Media Flipchart ....................................................... 368

Lampiran 26 Gambar Media Video ............................................................ 375

Lampiran 27 Surat Keterangan Validasi Instrumen Tes Kognitif .............. 379

Lampiran 28 Surat Keterangan Validasi Media .......................................... 384

Lampiran 29 Dokumentasi Penelitian ......................................................... 386

Page 20: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Tri Andarini. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) melalui Media Flipchart dan Video Ditinjau dari Kemampuan Verbal dan Gaya Belajar (Dalam Mata Pelajaran Biologi Materi Animalia (Vermes) Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Pacitan Tahun Pelajaran 2011-2012). TESIS. Pembimbing I : Dr. M. Masykuri, M.Si. dan Pembimbing II : Dr. Hj. Suciati Sudarisman, M.Pd. Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: pengaruh pembelajaran biologi menggunakan Pendekatan CTL melalui media flipchart dan media video, ditinjau dari kemampuan verbal dan gaya belajar serta interaksinya, terhadap prestasi belajar Biologi.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dilaksanakan dari bulan Agustus 2011-Juni 2012. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1 Pacitan tahun pelajaran 2011/2012. Sampel terdiri dari 4 kelas yaitu kelas X3 dan X8 menggunakan media flipchart dan kelas X2 dan X9 menggunakan media video. Sampel diperoleh menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk prestasi belajar kognitif, dan kemampuan verbal, angket untuk afektif dan psikomotor. Teknik analisa data menggunakan analisis variansi dengan desain faktorial 2x2x2 dengan menggunakan program SPSS 18.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh pembelajaran menggunakan Pendekatan CTL melalui media flipchart dan media video terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor; (2) terdapat pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar psikomotor; (3) terdapat pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor; (4) tidak terdapat interaksi antara penggunaan media flipchart dan video dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar siswa; (5) tidak terdapat interaksi antara media flipchart dan video dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa; (6) tidak terdapat interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa; dan (7) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran menggunakan pendekatan CTL melalui media (flipchart dan video), kemampuan verbal dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar.

Kata kunci: Media flipchart, Media video, Kemampuan Verbal, Gaya Belajar, Materi Vermes.

Page 21: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Tri Andarini. 2012. Biology learning using CTL (Contextual Teaching And Learning) approach through flipchart and video from verbal skill and learning method aspect (on Animalia (Vermes) Biology subject material X grade 2nd semester in SMA Negeri 1 Pacitan years 2011 – 2012). Thesis. Advisor I: Dr. M. Masykuri, M.Si. and Advisor II: Dr. Hj. Suciati Sudarisman, M.Pd. Science Education, Post Graduate Program, University of Sebelas Maret, Surakarta.

ABSTRACT

The purpose of this research was to know the effect of CTL learning

studying approach using flipchart and video media, from verbal abiliity and learning style of student and their interaction toward Biology learning achievement.

This research used experimental method and it was conducted from August 2011 to June 2012. The population for this research was the entire student of Xth grade SMA N 1 Pacitan academic years 2011/2012. Sample was taken using Cluster Random Sampling. Consisted of 4 classes of X3 and X8 learnt using flipchart and X2 and X9 learnt using video media. Data was collected using test for cognitif, verbal ability and questionare for student’s learning style, affective and psychomotoric achievement. The data was analyzed using Anova with 2x2x2 factorial design with SPSS 18 program.

The result of the research were: (1) there was an effect of CTL learning approach with flipchart and video media towards cognitive learning achievement, but there was no effect towards afective and psychomotor learning achievement; (2) there was an effect from verbal ability towards cognitive and afective learning achievement, but there was no effect towards psychomotor learning achievement; (3) there was an effect of learning style for students’ towards cognitive learning achievement, but there was no effect towards afective and psychomotor learning achievement; (4) there was no interaction between the application of flipchart and video media with verbal ability of learning achievement; (5) there was no interaction between media and learning style towards learning achievement; (6) there was no interaction between verbal ability and student’s learning style of toward learning’ achievement; and (7) there was no interaction between of CTL learning approach with flipchart and video media, verbal ability and students’ learning style toward learning achievement. Keyword: Flipchart media, Video media, Verbal Ability, Student’s Learning

Style, Vermes subject

Page 22: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri

,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan sebagai suatu bentuk kegiatan

manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang

hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada

rumusan-rumusan yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian

tujuan yang lebih tinggi. Begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan

bimbingan terhadap perkembangan manusia menuju ke arah cita-cita tertentu,

maka yang merupakan masalah pokok bagi pendidikan ialah memilih arah atau

tujuan yang ingin dicapai.

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan

potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan

nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,

Page 23: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan.

Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9

tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas

manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga

agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan

relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai

dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.

Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan

manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara

terencana, terarah, dan berkesinambungan (Undang-Undang Standar Pendidikan

Nasional Nomor. 20, 2003: 3).

Pendidikan yang berkualitas perlu didukung oleh pembelajaran yang

bermutu. Sesuai dengan Permendiknas nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

(2006: 451) disebutkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara

mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Pendidikan IPA di sekolah menengah diharapkan dapat menjadi wahana bagi

siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami alam sekitar

secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga

Page 24: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam

tentang dirinya sendiri dan alam sekitar.

Pembelajaran biologi pada dasarnya memiliki karakteristik keilmuan yang

spesifik yang berbeda dengan ilmu lainnya. Menurut Carin dan Evans (cit. Suciati

Sudarisman, 2010) pembelajaran sains (biologi) setidaknya meliputi 4 hal, yaitu:

produk (content), proses, sikap, dan teknologi. Dengan demikian, jika diajarkan

sesuai dengan hakikat pembelajarannya maka biologi merupakan sarana strategis

untuk mengembangkan berbagai aspek pembelajaran (kognitif, afektif, dan

psikomotor) yang merupakan dasar dalam membangun karakter siswa. Sesuai

dengan hakikat pembelajaran IPA yang mengacu pada proses, produk dan sikap

ilmiah, pembelajaran biologi idealnya mampu menyediakan menyediakan

berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains.

Keterampilan proses ini meliputi keterampilan mengamati, mengajukan hipotesis,

menggunakan alat dan bahan secara baik dan benar dengan selalu

mempertimbangkan keamanan dan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan,

menggolongkan dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil temuan

secara lisan atau tertulis, menggali dan memilah informasi faktual yang relevan

untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.

Pembelajaran biologi idealnya dikembangkan melalui kemampuan berpikir

analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan

kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman dalam bidang

matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.

Page 25: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Hal tersebut relevan dengan tujuan pembelajaran biologi SMA yaitu

bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) membentuk sikap

positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta

mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, (2) memupuk sikap ilmiah

yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain,

(3) mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis

melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan

tertulis, (4) mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif

dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi, (5) mengembangkan

penguasaan konsep dan prinsip biologi dan saling keterkaitannya dengan IPA

lainnya serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri,

(6) menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi

sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, (7) meningkatkan

kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pembelajaran biologi di sekolah diharapkan dapat menjadi wahana bagi

siswa untuk mempelajari alam sekitar. Biologi diharapkan juga dapat menjadi

prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan ilmu pengetahuan dalam

kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran di sekolah

perlu ditingkatkan efektifitasnya agar kualitas pembelajaran selalu terjaga dan

hasil yang diharapkan dapat memenuhi tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Biologi yang merupakan bagian dari IPA tentunya dibangun melalui

pengembangan ketrampilan-ketrampilan proses sains yaitu: (1) mengobservasi

atau mengamati, termasuk didalamnya menghitung, mengukur, mengklasifikasi,

Page 26: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dan mencari hubungan ruang atau waktu, (2) menyusun hipotesis, (3)

merencanakan eksperimen atau percobaan, (4) mengendalikan atau memanipulasi

variable, (5) menginterpretasikan atau menafsirkan data, (6) menyusun

kesimpulan sementara, (7) meramalkan atau memprediksi, (8) menerapkan atau

mengaplikasikan, (9) mengkomunikasikan hasil pengamatan (Bowo Sugiharto,

2011). Proses pembelajaran biologi di tekankan pada pemberian pengalaman

langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar siswa dapat menjelajahi

dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Selain itu pembelajaran biologi

diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sesuatu sehingga dapat membantu

subyek didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam

sekitar.

Di dalam pembelajaran biologi siswa diajak untuk mengoptimalkan semua

alat indra yang dimiliki, agar dapat di kembangkan berbagai ketrampilan proses

sains di atas. Para guru biologi hendaknya berupaya semaksimal mungkin untuk

menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat mengembangkan ketrampilan

proses sains dasar: mengamati, mengklasifikasi, mengukur, menyimpulkan,

meramalkan, dan mengkomunikasikan dan ketrampilan proses sains terintegrasi:

membuat model, mendefinisikan secara operasional, mengumpulkan data

menginterpretasikan data mengidentifikasi dan mengontrol variabel, merumuskan

hipotesis, melakukan percobaan. Semakin banyak ketrampilan proses sains dapat

dikembangkan maka semakin besar kemungkinan konsep-konsep tersebut dapat di

pahami.

Page 27: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Di abad 21 ini dunia pendidikan di Indonesia masih mengalami tiga

masalah besar, yaitu tidak meratanya akses pendidikan, kompetensi guru yang

masih jauh dari harapan, dan mutu pendidikan yang masih rendah (Muhaimin,

2001). Kenyataan ini juga pernah dilaporkan oleh United Nations Educational,

Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 2005 bahwa mutu

pendidikan di Indonesia menduduki peringkat 10 dari 14 negara berkembang di

kawasan Asia Pasifik (Aruan, 2010). Kenyataan tersebut dikhawatirkan Indonesia

akan gagal dalam kancah bertarungan bebas Asian Pasific Economic Cooperation

(APEC) yang dimulai pada tahun 2010 ini dan dalam menghadapi pasar bebas

pada tahun 2020, terlebih lagi pembelajaran mata pelajaran yang sangat dekat

dengan teknologi, yaitu sains (kimia, fisika, dan biologi). Peran sains semakin

strategis sebagai landasan dalam pengembangan teknologi. Peranan guru sains

dalam era globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(IPTEK) sangat besar, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi.

Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan pembelajaran sains mengharuskan para guru

sains meningkatkan kemampuan dan mengembangkan keahliannya baik secara

individu maupun kelompok. Guru sains merupakan subyek utama dalam

pendidikan dasar dan menengah harus mampu mengoptimalkan strategi dan

pendekatan pembelajaran yang berbasis sains dan teknologi.

Penguasaan sains pelajar Indonesia masih lemah. Hal ini ditunjukkan

dalam data PISA (Program for International Student assesment, 2009),

menginfomasikan bahwa Indonesia berada di peringkat 10 besar terbawah dari 65

negara peserta PISA. Rendahnya penguasaan IPA pelajar Indonesia terutama

Page 28: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

kemampuan membaca menempati peringkat 57, kemampuan matematika dengan

menempati peringkat 61, dan kemampuan sains menempati peringkat 60.

Rendahnya kemampuan sains siswa Indonesia diprediksi karena siswa yang hanya

mempelajari sains sebagai produk, menghafal konsep, teori, dan hukum. Keadaan

tersebut diperparah oleh pembelajaran yang berorientasi tes/ujian. Akibatnya sains

sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran.

Secara faktual masalah rendahnya kualitas pembelajaran IPA (biologi)

tersebut juga terjadi di SMAN 1 Pacitan. Berdasarkan data observasi terhadap

proses pembelajaran, tampaknya pembelajaran biologi belum efektif. Hal ini

terbukti dari kurang aktifnya siswa dalam kegiatan baik ditinjau aspek kognitif,

afektif, maupun psikomotor, sehingga berpengaruh terhadap hasil prestasi siswa.

Nilai mata pelajaran biologi siswa cenderung di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Hal tersebut dapat dilihat pada

Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Ulangan Harian Biologi Materi Vermes Kelas X Semester II SMAN I Pacitan Tahun Pelajaran 2010/2011

Kelas

X1

X2

X3

X4

X5

X6

X7

X8

X9

Rata-rata

K K M

% siswa nilai ≥ 75

75

82

75

65

72

75

68

72

68

64

75 % siswa nilai< 75

25

18

25

35

28

25

32

8

32

36

Sumber: Daftar Nilai Guru Tahun 2010/2011

Page 29: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Hal ini dikarenakan guru biologi masih cenderung menggunakan metode

ceramah sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru (teacher

centered), dan kurang ada partisipasi siswa yang berarti, pembelajaran masih

bersifat verbalistis dengan ceramah, tanpa mempertimbangkan aspek visual pada

konsep sains yang ada. Akibatnya, siswa hanya akan mampu menguasai aspek

kognitif saja, sementara aspek afektif dan psikomotorik kurang berkembang.

Siswa kurang dilibatkan dalam proses pengamatan, pengelompokan, penemuan,

menafsirkan data, tentang suatu fenomena akan pembelajaran secara langsung.

Pembelajaran belum menggali pengetahuan dan pemahaman awal siswa terhadap

konsep tertentu belum konstruktivistik. Materi pembelajaran kurang dikaitkan

dengan lingkungan sehari-hari siswa sehingga pembelajaran cenderung tekstual,

belum kontekstual akibatnya pembelajaran banyak didominasi oleh guru

sedangkan siswa pasif dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.

Selain itu penggunaan media dalam pembelajaran biologi juga belum optimal

karena belum disesuaikan karakteristik materi biologi. Dampaknya siswa

cenderung bosan, sulit memahami konsep dan menganggap pembelajaran biologi

terlalu sulit.

Pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat akan membantu

berhasilnya proses pembelajaran di kelas. Pendekatan CTL (Contextual Teaching

And Learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada

proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang

dipelajari dan menghubungkanya dengan situasi kehidupan dunia nyata sehingga

mendorong siswa utuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Di dalam

Page 30: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

CTL melibatkan 7 azas dalam proses pembelajaran yakni: konstruktivisme

(constructivism), bertanya (questioning), inkuiri (inquiry), masyarakat belajar

(learning community), permodelan (modeling), refleksi (reflection), penilaian

autentik (authentic assesment).

Menurut Johnson (cit. Rusman, 2011: 189) pendekatan CTL memiliki

beberapa keunggulan diantaranya: 1) memungkinkan siswa menghubungkan isi

mata pelajaran akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari untuk

menemukan makna, 2) memperluas konteks kehidupan pribadi siswa lebih lanjut

melalui pemberian pengalaman segar yang akan merangsang otak guna menjalin

hubungan baru untuk menemukan makna baru. Pendekatan CTL diharapkan lebih

bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk

kegiatan siswa bekerja dan mengalaminya.

Pendekatan CTL menyajikan suatu konsep yang mengaitkan materi

pelajaran yang dipelajari siswa dengan konteks di mana materi tersebut

digunakan, serta berhubungan dengan bagaimana siswa belajar. Materi

pembelajaran akan semakin berarti jika siswa mempelajari materi pembelajaran

yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka, dan menemukan arti di dalam

proses. Melalui pendekatan CTL, siswa diharapkan belajar melalui mengalami

bukan menghafal. Karakteristik CTL adalah pembelajaran merupakan proses

pengaktifan pengetahuan sudah ada, belajar dalam rangka memperoleh dan

menambah pengetahuan baru, pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal

tetapi untuk diyakini dan diterapkan, memperaktifkan pengalaman dalam

kehidupan nyata, dan melakukan refleksi terhadap pengembangan pengetahuan.

Page 31: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Pendekatan CTL akan efektif manakala dikombinasikan dengan media

yang sesuai. Media pembelajaran merupakan peranan yang sangat penting dalam

proses belajar mengajar. Media pembelajaran merupakan wahana penyalur atau

wadah pesan pembelajaran. Edgar Dale (1963) mengatakan bahwa gambar dapat

mengalihkan pengalaman belajar dari taraf belajar dengan lambang kata-kata ke

taraf yang lebih konkrit (pengalaman langsung ).

Media pembelajaran flipchart, merupakan media dalam bentuk gambar

statis, materi disampaikan dengan visual. Media flipchart memiliki beberapa

keunggulan: (1) menarik perhatian siswa, (2) dapat menumbuhkan minat siswa

(3) memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, (4) mengembangkan

imajinasi siswa, (5) membantu meningkatkan penguasaan siswa terhadap hal-hal

abstrak atau peristiwa yang tidak bisa dihadirkan di dalam kelas (6) dapat

memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.

Media pembelajaran video, merupakan media dalam bentuk gambar riil

yang bergerak, materi disampaikan dalam audio-visual. Keunggulan media video

antara lain: (1) dapat menampilkan pesan memotivasi, (2) menarik dan

memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, (3) mengembangkan

ketrampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah didengar, (4) mengatur

dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-

pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi, (5) menyiapkan variasi yang

menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu

pokok bahasan atau suatu masalah. Penggunaan media flipchart dan media video

Page 32: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

bertujuan dapat menerjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih

realistis.

Pembelajaran biologi materi vermes memiliki karakteristik abstrak dan

bersifat mikroskopis. Penggunaan pendekatan CTL dengan media flipchart dan

media video sangat cocok untuk materi vermes karena dapat merangsang

perhatian siswa dan dapat membantu siswa memahami dan mengingat isi

informasi bahan-bahan verbal dan konsep-konsep bersifat abstrak, sehingga

mampu mendorong siswa untuk menghubungkan antara materi yang di ajarkan

dengan situasi lingkungan nyata siswa. Selain itu juga dapat mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dan penerapan dalam

kehidupan, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran biologi.

Dalam pembelajaran biologi akan lebih bermakna jika memperhatikan

faktor internal siswa kemampuan verbal dan gaya belajar yang bervariasi,

seharusnya di jadikan pertimbangan bagi guru dalam merancang proses

pembelajaran, karena akan berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran.

Kemampuan verbal merupakan kemampuan mengkomunikasikan baik secara

lisan maupun tulisan makna dari pesan berupa simbol, gambar. Pembelajaran

biologi materi vermes kemampuan verbal sangat diperlukan karena siswa

diharapkan mampu merespon materi yang disampaikan dengan menggunakan

media gambar, sehinga dapat meningkatkan prestasi belajar dan pada akhirnya

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Setiap individu unik artinya setiap individu memiliki perbedaan antara satu

sama lain. Menurut Dryden dan Vos (cit. Sutrisno, 2011: 30) dalam pelaksanaan

Page 33: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

pembelajaran guru perlu memahami gaya belajar siswa yang pada umumnya ada

tiga macam yaitu visual, auditorial, dan kinestetik berdasarkan kemampuan yang

dimiliki otak dalam menyerap, mengelola, dan menginformasi. Siswa yang lebih

suka belajar dengan mendengar disebut memiliki gaya belajar auditorial,

sedangkan siswa yang lebih suka dengan gambar disebut memiliki gaya belajar

visual, dan siswa yang lebih suka belajar dengan praktik disebut memiliki gaya

belajar kinestetik. Setiap orang (siswa) akan memiliki gaya belajar (learning style)

tertentu dalam menerima dan menyerap informasi pelajaran, hingga menghasilkan

suatu bentuk pengetahuan yang efektif untuk diproses menjadi suatu perilaku

seimbang untuk mengembangkan dan menghadapi permasalahan berikutnya.

Berdasarkan materi vermes yang akan dibahas dan media pembelajaran yang akan

digunakan maka sangat penting untuk memperhatikan gaya belajar siswa,

sehingga tercapai tujuan pembelajaran biologi.

Berdasarkan latar belakang di atas dan dalam rangka meningkatkan

prestasi belajar siswa dan juga sebagai solusi terhadap permasalahan siswa di

SMA N 1 Pacitan perlu dilakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Biologi

Menggunakan Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning ) melalui

Media flipchart dan Media Video Ditinjau dari Kemampuan Verbal dan Gaya

Belajar.

Page 34: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran di SMA N 1 Pacitan siswa kurang dilibatkan

sehingga cenderung pasif dan hanya sebagai pendengar, dikarenakan banyak

guru mengajar dengan sistem konvensional cenderung menggunakan metode

ceramah sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru (teacher

centered).

2. Materi pembelajaran kurang dikaitkan dengan lingkungan sehari-hari siswa

sehingga pembelajaran cenderung tekstual, akibatnya pembelajaran banyak

didominasi oleh guru sedangkan siswa pasif dalam menerima pelajaran.

3. Pelaksanaan pembelajaran masih sebatas penguasaan konsep, sehingga proses

pembelajaran hanya mengembangkan aspek kognitif saja, tanpa

memperhatikan aspek afektif dan psikomotorik. Guru belum menerapkan

pendekatan pembelajaran yang mengembangkan ketrampilan proses yang

merupakan karakteristik pembelajaran biologi.

4. Penggunaan media pembelajaran biologi belum optimal dan belum sesuai

dengan karakteristik materi.

5. Guru belum memperhatikan potensi diri atau faktor internal siswa, seperti

kemampuan verbal siswa yang bervariasi dalam pembelajaran yang akan

mempengaruhi prestasi siswa.

6. Siswa memiliki gaya belajar beragam namun guru belum memperhatikan hal

tersebut.

Page 35: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

7. Materi Biologi tentang vermes merupakan materi yang bersifat abstrak,

mikroskopis, dan sangat kompleks, sementara guru belum optimal dalam

menggunakan media, sehingga siswa sulit memahami materi akibatnya prestasi

belajar siswa relatif rendah dibawah kriteria ketuntasan minimal yang

ditetapkan oleh sekolah.

C. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah sebagaimana telah diuraikan,

maka pembatasan masalah adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan CTL meliputi 7 azas yaitu: konstruktivisme, inkuiri, bertanya,

masyarakat belajar, permodelan, refleksi, penilaian nyata.

2. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada media

flipchart berbasis ICT (gambar statis) dan media video (gambar riil bergerak).

3. Kemampuan verbal siswa adalah kemampuan untuk memahami teks verbal.

4. Gaya belajar siswa meliputi gaya belajar visual dan gaya belajar auditorial

5. Prestasi belajar siswa yang diteliti adalah aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor.

6. Materi pelajaran yang diambil adalah Kompetensi Dasar: mendiskripsikan

ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan, materi

tentang vermes bagi siswa SMA kelas X semester 2 tahun 2011/2012.

7. Subyek penelitian: siswa kelas X SMA N 1 Pacitan (kelas X2, X3, dan X8,

X9).

Page 36: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui

media flipchart dan media video terhadap prestasi belajar siswa?

2. Adakah pengaruh siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar siswa?

3. Adakah pengaruh siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditorial terhadap

prestasi belajar siswa?

4. Adakah interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan media video dengan kemampuan verbal terhadap

prestasi belajar siswa?

5. Adakah interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan media video dengan gaya belajar terhadap prestasi

belajar siswa?

6. Adakah interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar siswa terhadap

prestasi belajar siswa?

7. Adakah interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan media video dengan kemampuan verbal dan gaya

belajar terhadap prestasi belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui perumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan

dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

Page 37: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1. Pengaruh pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui media

flipchart dan media video terhadap prestasi belajar siswa.

2. Pengaruh siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar siswa.

3. Pengaruh siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditorial terhadap prestasi

belajar siswa.

4. Interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui

media flipchart dan video dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar

siswa.

5. Interaksi antara pembelajaran biologi dengan pendekatan CTL melalui media

flipchart dan video dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.

6. Interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa.

7. Interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui

media flipchart dan media video dengan kemampuan verbal dan gaya belajar

siswa terhadap prestasi belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan alternatif penggunaan

pendekatan pembelajaran yang tepat, menarik, kreatif, dan mampu

mengembangkan wawasan yang dimiliki siswa dalam pembelajaran biologi.

Page 38: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Manfaat penelitian bagi siswa adalah memberikan suasana pembelajaran

yang menarik, menyenangkan dan memberikan kesempatan terlibat aktif serta

berinteraksi dalam pembelajaran sehingga siswa mampu menggali segala potensi

yang dimilikinya.

b. Bagi Guru

Memberi motivasi guru dalam mengembangkan rancangan pembelajaran

yang berkualitas dan mampu memberikan pengalaman belajar nyata bagi siswa,

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas, sebagai solusi pemecahan masalah

pembelajaran materi vermes, memberikan alternatif kepada guru untuk

mengembangkan pendekatan pembelajaran pada materi pembelajaran biologi

yang bersifat abstrak menjadi menjadi konkrit sehingga mudah untuk dipelajari.

c. Bagi Sekolah

Memberi sumbangan pemikiran kepada sekolah dalam rangka upaya

memperbaiki proses pembelajaran yang berkaitan dengan pendekatan maupun

media pembelajaran agar siswa lebih bermakna dalam pembelajaran.

d. Bagi Peneliti lain

Sebagai bahan dasar untuk mengadakan penelitian lanjut bagi peneliti lain

yang relevan dengan aspek tinjauan yang lebih luas atau dengan variasi metode

yang lebih kompleks.

Page 39: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Belajar Dan pembelajaran Biologi

a. Belajar Biologi

Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri

individu yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat

latihan dan pengalaman. Banyak ahli mengemukakan tentang teori-teori belajar

berdasarkan percobaan-percobaan dan aliran-aliran pembelajaran yang mereka

yakini, diantaranya adalah:

Menurut W.S Winkel (1996: 53) ”belajar adalah suatu aktifitas mental/

psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, ketrampilan

dan nilai sikap”. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas.

James O.Whittaker (cit. Aunurrahman, 2010: 35) mengemukakan ”belajar

adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman”. Menurut Slameto (2010: 2)”Belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sehingga hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Belajar sebagai proses dimana suatu organisme

berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Gagne 1984 cit. Dahar1989).

Berdasarkan berbagai pendapat tentang pengertian belajar yang telah

diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses yang

Page 40: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang terjadi karena

interaksi antara individu dengan lingkungan. Interaksi ini dapat terjadi antara

siswa dengan guru, membaca buku, melakukan diskusi dengan orang lain.

Istilah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan terjemahan dari bahasa

Inggris “Natural Science” atau disingkat “Science”. Dalam bahasa Indonesia,

science ditulis dengan “Sains” atau IPA. Menurut Sund, R.B. dan Trowbridge, L.

W. (1973), belajar sains merupakan representasi dari hubungan dinamis yang

mencakup tiga faktor utama, yaitu: “the extant body of scientific knowledge, the

values of science, and the methods and prosessess of sceince”. Artinya sains

merupakan produk (body of scientific knowledge), metode dan proses (methods

and processes) serta mengandung nilai-nilai (values).

Menurut Carin dan Sund 1990 (cit. Suciati Sudarisman 2011) sains pada

hakikatnya meliputi 3 aspek yakni scientific procecsses, scientific products,

scientific attitudes, artinya sains merupakan cara untuk memperoleh pengetahuan

melalui sejumlah kegiatan ketrampilan proses sains dengan cara berinkuiri,

observasi dan eksperimen. Sains dipandang sebagai produk (scientific products),

artinya ilmu pengetahuan yang sistematis berupa kemampuan fakta, konsep,

prinsip, hukum, teori, rumus. Sains dipandang sebagai sikap (scientific attitudes),

artinya berupa nilai-nilai sikap yang berkembang setelah melakukan proses

ilmiah. Sementara James B. Conant (1951) mendeskripsikan sains sebagai

rangkaian konsep serta pola konseptual yang saling berkaitan dihasilkan dari

eksperimen atau observasi. Hasil-hasil eksperimen dan observasi yang diperoleh

sebelumnya menjadi bekal bagi eksperimen dan observasi selanjutnya, sehingga

Page 41: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

memungkinkan ilmu pengetahuan tersebut untuk terus berkembang. Sains juga

dimaknai sebagai suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui observasi

dan eksperimen yang terkontrol. Abruscato (1996) dalam bukunya yang berjudul

“Teaching Children Science,” mendefinisikan tentang IPA sebagai pengetahuan

yang diperoleh lewat serangkaian proses yang sistematik guna mengungkap segala

sesuatu yang berkaitan dengan alam semesta.

Sains mempunyai karakteristik sendiri untuk mempelajarinya, bahkan

memiliki 4 dimensi (sudut pandang) yaitu: 1) sains sebagai cara berpikir, 2) sains

sebagai cara untuk menyelidiki, 3) sains sebagai pengetahuan, dan 4) sains dalam

interaksinya dengan teknologi dan masyarakat. Belajar sains sebagai cara berpikir

meliputi keyakinan (belief), rasa ingin tahu (curiousity), imajinasi (imagination),

penalaran (reasoning), hubungan sebab akibat (causa-effect relationship),

pengujian diri dan skeptis (self examination and sceptiscism), keobyektifan dan

hati terbuka (objectivity and open-mindedness). Sains sebagai cara untuk

menyelidiki, belajar sains dapat berupa metode ilmiah yang titik beratnya adalah

berhipotesis (hypothesis), pengamatan (observation), melakukan eksperimen

(experimentation), dan menggunakan matematika (mathematics). Sains sebagai

pengetahuan (body of knowledge) meliputi fakta (facts), konsep-konsep

(concepts), hukum-hukum dan prinsip-prinsip (law and principles), teori-teori

(theories), dan model-model (models). Sains dalam interaksinya dengan teknologi

dan masyarakat banyak terulas dalam berbagai pembelajaran seperti Science,

Technology, and Society (STS) dan Science, Environment, Technology, and

Society (SETS) serta kontekstual (CTL). Sudut-sudut pandang sains seperti

Page 42: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tersebut diatas dapat mengarahkan seperti apa cara pembelajaran sains yang

dipilih (Chiapetta dan Koballa 2006 cit. Liliasari 2011). Dalam hal ini Rustaman

(2010) mengembangkan bahwa esensi dari hakikat sains adalah inkuiri itu sendiri.

Inkuiri dalam pembelajaran sains dapat berperan sebagai metode, sebagai

pendekatan, sebagai model pembelajaran, sebagai ”tools” untuk mengembangkan

keperibadian dengan nilai-nilai dan sikap ilmiah tercakup di dalamnya, bahkan

sebagai kemampuan yang perlu dikembangkan dan diukur perolehannya.

Mengetahui cara pandang tentang sains merupakan faktor penting yang

menentukan arah pembelajaran sains. Pernyataan ini bukan khayalan, tetapi hasil

penelitian, yakni bahwa persepsi guru tentang sains akan mempengaruhi proses

pembelajarannya. Sains merupakan suatu cara bertanya dan menjawab

pertanyaan tentang aspek fisis jagat raya. Sains tidak sekedar suatu kumpulan

fakta atau kumpulan jawaban tentang pertanyaan, namun lebih merupakan suatu

proses melakukan dialog berkelanjutan dengan lingkungan fisik sekitarnya.

Saintis dengan keahlian khusus, secara umum memiliki bahasa, metode-metode

dan kebiasaan berpikir (habits of mind) untuk mengkonstruk penjelasan tentang

alam. Pengetahuan ini kadang-kadang terpisah bahkan bertentangan dengan cara

mencari tahu yang biasa. Sains memiliki peran untuk melakukan pilihan.

Pengetahuan ilmiah sebagai suatu pengetahuan disiplin, dikonstruk secara identik

dan secara simbolik di alam. Penalaran ilmiah ditandai dengan formulasi teoritis

yang eksplisit yang dapat dikomunikasikan dan diuji dengan bukti-bukti yang

mendukung.

Page 43: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

b. Pembelajaran Biologi

Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh proses pembelajaran.

Pembelajaran dapat di artikan sebagai proses belajar mengajar. Pembelajaran

sebagai pengorganisasian, penciptaan atau pengaturan suatu kondisi lingkungan

yang sebaik-baiknya yang memungkinkan terjadinya belajar pada siswa.

Pembelajaran biologi erat kaitannya dengan proses dalam perencanaan

pembelajaran. Guru mempunyai peranan penting dalam merancang dan

menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang tepat untuk kelancaran

proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran Biologi menitik beratkan pada proses

belajar untuk mendapatkan produk belajar yang baik sehingga metode dan strategi

belajar sangat berpengaruh dan berperan penting dalam keterlaksanaan proses

pembelajaran. Pembelajaran biologi sejak kurikulum 1975 hingga kurikulum

berbasis kompetensi meminta siswa mengembangkan kemampuannya melalui

penggunaan metode ilmiah, kegiatan praktikum, pendekatan keterampilan proses,

pelaksanaan eksperimen,inkuiri dan pendekatan yang lainnya, termasuk

pendekatan konsep. Hal itu menunjukkan dengan jelas bahwa pembelajaran sains

hendaknya melibatkan penggunaan tangan dan alat atau manipulatif. Pendekatan

konsep yang ditekankan terus menerus tidak dimaksudkan dengan memberikan

konsep dalam bentuk yang sudah jadi. Rumusan konsep berupa working definition

yang memberikan batas kedalaman dan keluasannya, dimaksudkan agar

pembelajaran biologi di lapangan tidak diberikan dalam bentuk definisi. Tidak

terjadi proses berpikir apabila siswa belajar biologi dengan mendapat definisinya

langsung.

Page 44: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Pendekatan konsep yang didampingi dengan pendekatan keterampilan

proses dalam pembelajaran sains dimaksudkan agar siswa mengalami berinteraksi

dengan obyek, gejala alam atau peristiwa alam, baik secara langsung ataupun

dengan alat bantu yang ada. Setelah faktanya didapatkan, siswa diajak mendata

dan mengelompokkannya, mencatatnya dalam bentuk tampilan yang komunikatif

(tabel, diagram, bagan, grafik) agar dapat dimaknai dengan cara

menginterpretasikannya, menemukan keteraturan atau polanya untuk selanjutnya

membuat dugaan berupa prediksi dan hipotesis. Pengujian prediksi dan hipotesis

dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas, bahkan dapat dilaksanakan di luar jam

pelajaran.

Menurut Widha Sunarno (2011) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains

pada hakekatnya mencakup adanya produk, proses, dan sikap ilmiah. Di sekolah,

guru IPA dituntut untuk melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan hakekat

IPA. Langkah dan sintaks pembelajarannya harus dilaksanakan dengan struktur

pembelajaran yang jelas, artinya guru tidak hanya sekedar mengajar.

Pembelajaran sains harus dikemas dalam pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,

efektif, dan menyenangkan, serta gembira dan berbobot.

Hakikat dari ilmu sains adalah proses penemuan, adapun output dari

proses itu sendiri adalah: 1) proses output sains berupa proses menginginkan para

siswa mendapatkan kemampuan: mengamati, mengumpulkan data, mengolah

data, menginterpretasikan data, menyimpulkan, mengkomunikasikan, dan lain-

lain; 2) produk dalam proses penemuan,sains menghasilkan produk berupa:

konsep, dalil, hukum, teori, dan prinsip; dan 3) sikap. Selain ada keterampilan

Page 45: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

proses yang dimiliki serta produk yang dihasilkan, diharapkan pula tumbuh

sikap yang muncul setelah proses tersebut dilalui yaitu: terbuka, obyektif,

berorientasi pada kenyataan, bertanggungjawab, bekerja sama, dan lain-lain.

Selaras dengan hakikat sains yang telah diuraikan di atas, maka

pembelajaran biologi seyogjanya lebih menekankan pada proses, siswa aktif

selama pembelajaran untuk membangun pengetahuannya melalui serangkaian

kegiatan agar pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Dalam pembelajaran

biologi, siswa berperan seolah-olah sebagai ilmuan, menggunakan metode ilmiah

untuk mencari jawaban terhadap suatu permasalahan yang sedang dipelajari.

Peran siswa seolah-olah sebagai ilmuan dalam pembelajaran biologi mengandung

arti bahwa dalam pembelajaran sains menggunakan pendekatan ”keterampilan

proses sains”. Keterampilan proses sains dapat digolongkan menjadi dua bagian

yaitu: 1) keterampilan dasar (basic skills) mengamati (observing), mengklasifikasi

(classifying), mengukur (measuring), menyimpulkan (inferring), meramalkan

(predicting), dan mengkomunikasikan (communicating), dan 2) keterampilan

terintegrasi (integrated skills) membuat model (making models), mendefinisikan

secara operasional (defining operationally), mengumpulkan data (collecting data),

menginterpretasikan data (interpreting data), mengidentifikasi dan mengontrol

variabel (identifying and controlling variables), merumuskan hipotesis

(formulating hypotheses), melakukan percobaan (experimenting). Pada prinsipnya

keterampilan dasar dan keterampilan terintegrasi memiliki kesamaan dalam hal

merumuskan permasalahan, mengumpulkan data dan mengajukan solusi

pemecahan masalah (Parsaoran Siahaan dan Iyon Suyana 2010)

Page 46: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Hakikat pembelajaran biologi pada dasarnya memiliki karakteristik

keilmuan yang spesifik dengan ilmu lain. Menurut Carin dan Evans 1990 (cit.

Suciati Sudarisman 2010) meliputi empat (4) hal: produk (content), proses, sikap,

dan teknologi. Biologi sebagai produk, berarti dalam biologi terdapat fakta,

hukum, prinsip, dan teori-teori yang sudah diterima kebenarannya. Biologi

sebagai proses artinya biologi merupakan suatu proses atau metode untuk

mendapatkan pengetahuan. Biologi sebagai sikap artinya dalam biologi berkaitan

erat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian dalam

pembelajaran biologi hendaknya diarahkan pada pemberian pengalaman

beraktifitas yang melibatkan ketrampilan kognitif (minds on) ketrampilan manual

(hands on ) dan ketrampilan sosial (hearts on ). Hal itu relevan dengan pernyataan

Rustaman,dkk (2004) bahwa belajar biologi secara bermakna baru akan dialami

oleh siswa apabila siswa terlibat secara intelektual, manual, dan sosial.

Mata pelajaran biologi di SMA adalah mata pelajaran berkaitan dengan

cara mencari tahu (inquiry) tentang alam secara sistematis, sehingga diharapkan

dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,

serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam

kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah. Oleh karena itu siswa diarahkan untuk

mencari tahu dan berbuat dapat membantunya dalam memperoleh pemahaman

yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pembelajaran biologi dikembangkan

melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk menyelesaikan

Page 47: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Penyelesaian masalah yang

bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan pemahaman

dalam bidang matematika, fisika, kimia dan pengetahuan pendukung lainnya.

Secara lebih rinci pembelajaran biologi SMA memiliki tujuan agar siswa memiliki

kemampuan sebagai berikut: 1) membentuk sikap positif terhadap biologi dengan

menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan

Yang Maha Esa; 2) memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet,

kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain, 3) mengembangkan pengalaman

untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta

mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis, 4) mengembangkan

kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep

dan prinsip biologi, 5) mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi

dan saling keterkaitannya dengan IPA lainnya serta mengembangkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri, 6) menerapkan konsep dan

prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan

dengan kebutuhan manusia; dan 7) meningkatkan kesadaran dan berperan serta

dalam menjaga kelestarian lingkungan (Lampiran Permendiknas nomor 22 tahun

2006 tentang Standart Isi).

2. Teori Belajar

a. Teori Konstruktivis

Teori belajar kontruktivis menyatakan bahwa belajar merupakan proses

aktif pelajar mengkonstruksi arti teks, dialog, pengalaman fisis dan lain-lain.

Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan

Page 48: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dipunyai

seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan.

Proses tersebut antara lain bercirikan: belajar berarti membentuk makna,

konstruksi arti itu adalah proses yang terus menerus, belajar bukanlah kegiatan

mengumpulkan fakta melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan

membuat pengertian yang baru, proses belajar sebenarnya terjadi pada waktu

skema seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut, hasil

belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajaran dengan dunia fisik dan

lingkungannya serta hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah

diketahui pelajar: konsep-konsep, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi

interaksi dengan bahan yang dipelajari. Menurut teori konstruktivisme suatu

prinsip yang paling penting adalah guru tidak hanya sekedar memberikan

pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa harus membangun sendiri pengetahuan

mereka melalui asimilasi dan akomodasi. Peran guru biologi bukanlah

mentransfer pengetahuan kepada peserata didik, melainkan lebih sebagai

fasilitator dan mediator yang membantu peserata didik mengkonstruksi

pengetahuan mereka sendiri secara efektif. Guru biologi harus menyediakan

pengalaman belajar yang nyata bagi siswa dan membangkitkan semangat belajar

siswa. Guru biologi harus mampu merencanakan suasana kelas sedemikian rupa

sehingga siswa memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk berinteraksi.

Pembelajaran biologi harus menjadikan siswa mampu menemukan, membentuk

dan mengembangkan atau pengetahuan secara aktif.

Page 49: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Teori Belajar Ausubel

David Ausubel, seorang ahli psikologi pendidikan, memberikan penekanan

terhadap belajar bermakna dan variabel-variabel yang berhubungan dengan jenis

belajar ini. Menurut Ausubel1968 (cit. Ratna Wilis Dahar, 1989: 110-111):

“Belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua dimensi. Dimensi perrtama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa.”

Pada tingkat pertama dalam belajar, informasi dapat dikomunikasikan

pada siswa baik dalam bentuk belajar penerimaan yang menyajikan informasi itu

dalam bentuk final, maupun dengan bentuk belajar penemuan yang mengharuskan

siswa untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang akan diajarkan.

Pada tingkat kedua, siswa menghubungkan atau mengaitkan informasi itu pada

pengetahuan (berupa konsep-konsep atau lain-lain) yang telah ada. Dalam hal ini

terjadi belajar bermakna. Akan tetapi, siswa itu dapat juga hanya mencoba-coba

menghafalkan informasi baru itu, tanpa menghubungkannya pada konsep-konsep

yang telah ada dalam struktur kognitifnya; dalam hal ini terjadi belajar hafalan.

Jadi menurut Ausubel ada dua jenis belajar yaitu belajar menghafal (rote learning)

dan belajar bermakna (meaningful learning). Belajar menghafal merupakan

belajar bilamana seseorang memperoleh informasi baru dalam dunia pengctahuan

yang sama sekali tidak berhubungan apa yang telah ia ketahui.

Belajar bermakna ialah suatu proses dimana informasi baru dihubungkan

dengan struktur pengertian yang sudah dimiliki seseorang yang sedang belajar.

Belajar bermakna terjadi bila siswa mencoha menghubungkan fenomena baru ke

Page 50: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dalam struktur pengetahuan mereka. Ini terjadi melalui belajar konsep yaitu

belajar dengan menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertcntu dan

perubahan konsep yang telah ada mengakibatkan pertumbuhan dan perubahan

struktur konsep yang telah dimiliki. Bi1a dalam struktur kognitif seseorang tidak

terdapat konsep-konsep yang relevan maka informasi baru dipelajari secara

hafalan. Bila tidak dilakukan usaha untuk mengasimilasikan pengetahuan baru

pada konsep-konsep relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif, akan terjadi

belajar hafalan. Bcrdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

bermakna pada intinya merupakan proses mengkaitkan informasi baru yang

diperoleh siswa pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif

siswa.

Penelitian ini sangat relevan dengan teori belajar Ausubel dimana

pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang bermakna yaitu pembelajaran

yang dikaitkan dengan situasi kehidupan dunia nyata siswa, sehingga mendorong

siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka melalui pengalaman

langsung dimana siswa dapat menemukan konsep atau informasi sendiri.

c. Teori Belajar Vygotsky

Perkembangan manusia adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari

kegiatan-kegiatan sosial dan budaya, yang merupakan suatu proses-proses

perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran yang melibatkan

pembelaran dengan menggunakan temua-temuan masyarakat. Perkembangan

kognitif sosial anak merupakan hal penting untuk diperhatikan, karena merupakan

kawasan yang membutuhkan pemrosesan yang sangat serius dalam membentuk

Page 51: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

karakter dalam rangka meningkatkan potensi ingatan dan penalaran yang lebih

baik. Untuk memaksimalkan perkembangan, seharusnya anak bekerja dengan

teman yang lebih terampil (lebih dewasa) yang dapat memimpin secara sisyematis

dalam memecahkan yang lebih komplek.

Vygotsky berpendapat bahwa anak membentuk pengetahuan sebagai hasil

dari pikiran dan kegiatan anak sendiri melalui bahasa. Vygotsky berkeyakinan

bahwa perkembangan tergantung baik pada faktor biologis, menentukan fungsi-

fungsi elementer memori, atensi, persepsi, dan stimulus-respon, faktor sosial

sangat penting artinya bagi perkembangan fungsi mental lebih tinggi untuk

pengembangan konsep, penalaran logis, dan pengambilan keputusan. Teori

Vygotsky ini, lebih menekankan pada aspek sosial dari pembelajaran. Menurut

Vygotsky bahwa proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau

menangani tugas-tugas yang belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih

berada dalam jangkauan mereka disebut dengan zone of proximal development,

yakni daerah perkembangan seseorang saat ini.Vygotsky yakin fungsi mental

yang lebih tinggi pada umumnya muncul dalam percakapan dan kerja sama antar

individu sebelum fungsi mental yang lebih tinggi itu terserap ke dalam individu

tersebut. Satu lagi ide penting dari Vygotsky adalah scaffolding yakni pemberian

bantuan kepada anak selama tahap-tahap awal perkembangannya dan mengurangi

bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih

tanggungjawab yang semakin besar setelah anak dapat melakukan.

Menurut Vygotsky (1962), ketrampilan-ketrampilan dalam keberfungsian

mental berkembang melalui interaksi sosial langsung. Informasi tentang alat-alat,

Page 52: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

ketrampilan-ketrampilan dan hubungan-hubungan interpersonal kognitif

dipancarkan melalui interaksi langsung dengan manusia. Melalui

pengorganisasian pengalaman-pengalaman interaksi sosial yang berada di dalam

suatu latar belakang kebudayaan ini, perkembangan mental anak-anak menjadi

matang. Meskipun pada akhirnya anak-anak akan mempelajarinsendiri beberapa

konsep melalui pengalaman sehari-hari, Vygotsky percaya bahwa anak akan jauh

lebih berkembang jika berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tidak akan

pernah mengembangkan pemikiran operasional formal tanpa bantuan orang lain.

Implikasi pandangan Vygotsky pada pembelajaran kontekstual dalam

penelitian ini adalah siswa dapat berinteraksi dalam memecahkan masalah.

Melalui interaksi yang terjadi selama proses belajar, akan berpengaruh kepada

keberhasilan peserta didik. Interaksi dapat mengubah kemampuan dan bakat

alamiah menjadi pengalaman belajar yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

d. Teori Belajar Bruner

Jerome S. Bruner (1915), seorang ahli psikologi, menyatakan bahwa inti

belajar adalah bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan

mentransformasikan informasi secara aktif. Dasar pemikiran teorinya memandang

bahwa manusia adalah sebagai pemroses, pemikir dan pencipta informasi. Model

Intruksional kognitif dari Bruner dikenal dengan belajar penemuan (discovery

learning). Siswa hendaknya belajar melalui kemampuannya untuk secara aktif

berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Bruner menganggap bahwa belajar

penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia (Ratna

Wilis Dahar, 1989: 103). Melalui bukunya "The Process of Education" tahun

Page 53: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

1960, menjelaskan tentang kegiatan belajar mengajar dengan proses menemukan

sendiri atau (inquiry learning). Menurutnya selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung, siswa diberi kesempatan mencari atau menemukan sendiri makna

segala sesuatu yang dipelajarinya.

Bruner menganggap bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian

pengetahuan secara aktif oleh siswa, dan dengan sendirinya memberikan hasil

yang paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta

pengetahuan yang menyertainya, menghasilkan pengetahuan yang benar-benar

bermakna. Agar proses belajar berjalan lancar, ada tiga faktor yang ditekankan

dan harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembelajaran yaitu: 1)

pentingnya memahami struktur mata pelajaran, 2) pentingnya belajar aktif supaya

seseorang dapat menemukan konsep sendiri sebagai dasar untuk memahami

dengan benar, dan 3) pentingnya nilai dari berpikir induktif. Bruner 1966 (cit.

Azhar Arsyad, 2005: 7) mengemukakan tiga tingkatan utama modus belajar yaitu

pengalaman langsung (enactive), yaitu suatu tahap pembelajaran pengetahuan

ketika pengetahuan itu dipelajari aktif, dengan menggunakan banda-benda konkrit

atau menggunakan situasi yang nyata. pengalaman gambar (iconic), tahap

pembelajarn pengetahuan ketika pengetahuan itu dipresentasikan (diwujudkan)

dalam bentuk bayangan visual, gambar atau diagram yang menggambarkan

kegiatan konkrit, dan pengalaman abstrak (symbolic), yaitu suatu tahap

pembelajaran ketika pengetahuan itu di presentasiakan dalam bentuk simbol-

simbol abstrak. Ketiga tingkat pengalaman tersebut saling berinteraksi dalam

upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, sikap, ketrampilan) yang baru.

Page 54: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Belajar penemuan menunjukkan beberapa kebaikan. Pertama, pengetahuan itu

akan bertahan lama dalam ingatan siswa. Kedua, belajar penemuan mempunyai

efek transfer yang lebih baik, artinya konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang

menjadi kognitif siswa lebih mudah diterapkan dalam situasi-situasi baru. Ketiga,

secara menyeluruh belajar penemuan meningkatkan penalaran siswa dan

kemampuan untuk berpikir secara bebas dan mandiri. Belajar penemuan yang

murni, memerlukan banyak waktu, sehingga dalam penggunaan penemuan Bruner

menyarankan hanya sampai batas-batas tertentu.

Implikasi teori belajar Bruner dalam penelitian ini adalah pembelajaran

yang baik adalah pembelajaran penemuan. Penggunaan pembelajaran kontekstual

dalam penelitian ini mengajak siswa untuk menemukan sendiri suatu konsep

melalui pengalaman langsung yang dimiliki. Siswa mencoba untuk memecahkan

masalah tersebut dan menemukan pengetahuan yang baru. Proses pemecahan

masalah dilaksanakan melalui kegiatan pengamatan dan diskusi kelompok. Guru

bertugas memberikan masalah melalui peserata didik yang dapat mendorongnya

untuk melakukan penemuan. Sains khususnya biologi diperoleh melalui proses

penemuan, dalam belajar biologi siswa mengembangkan ketrampilan proses sains

untuk dapat menemukan fakta atau teori baru bagi diri mereka sendiri.

e. Teori Belajar Piaget

Jean Piaget ialah psikolog pertama yang menggunakan filsafat

konstruktivisme dalam proses belajar. Teori yang dikemukakan oleh Piaget adalah

teori perkembangan mental (intelektual/kognitif). Piaget menekankan aktivitas

individual dalam pembentukan pengetahuan. Piaget yang dikenal sebagai

Page 55: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

konstruktivis pertama (Ratna Wilis Dahar,1989: 159) menegaskan bahwa

pengetahuan dibangun dalam pikiran siswa melalui proses asimilasi, akomodasi

dan ekulibrasi. Proses asimilasi adalah proses penyatuan atau pengintegrasian

informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki. Proses akomodasi

adalah proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru.

Sedangkan proses ekuilibrasi adalah penyesuaian berkesinambungan antara

asimilasi dan akomodasi.

Piaget membagi tahap-tahap perkembangan kognitif yang dialami setiap

individu menjadi empat tahap yaitu: 1) tahap sensori motor yaitu tahap yang

menempati dua tahun pertama (0-2 tahun) dalam kehidupan setiap individu. Pada

periode ini individu mengatur alam dengan indera-inderanya (sensori) dan

tindakan-tindakannya (motor). Selama periode ini individu tidak mempunyai

konsepsi "Object Permanence" misalnya ia tidak bisa menemukan kembali

terhadap benda yang telah disembunyikannya, 2) tahap pra-operasional adalah

tahap antara 2 hingga 7 tahun. Periode disebut pra-operasional, karena pada umur

ini individu belum mampu melaksanakan operasi-operasi mental seperti

menambah ataupun mengurangi. Tahap pra-operasional terdiri atas dua sub

operasional yaitu sub operasional pertama antara 2 sampai 4 tahun yang disebut

pra logis dan sub operasional yang kedua ialah 4 hingga 7 tahun yang disebut

tahap berpikir intuitif. Pada sub pra logis penalaran individu adalah transduktif

yaitu penalaran yang bergerak dari khusus ke khusus tanpa menyentuh pada yang

umum seperti penalaran deduktif maupun induktif. Individu pada tahap pra-

operasional juga tidak dapat berpikir reversibel yaitu kemampuan berpikir

Page 56: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kembali pada titik permulaan menuju satu arah dan mengadakan kompensasi

dengan menuju arah yang berlawanan. Sehingga pikiran individu pra-operasional

bersifat irreversibel. Biasanya individu pra-operasional bersifat egosentris yaitu

mempunyai kesulitan untuk menerima pendapat orang lain, 3) tahap operasional

konkret yaitu tahap antara 7 hingga 11 tahun. Tahap ini merupakan permulaan

berpikir rasional yaitu memiliki operasioperasi logis yang dapat diterapkan pada

masalah-masalah konkret saja artinya individu belum dapat berurusan dengan

materi-materi yang abstrak, dan 4) tahap operasional formal, tahap ini merupakan

perkembangan kognitif yang terakhir yaitu pada usia 11 tahun ke atas. Pada tahap

ini individu sudah dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk

membentuk operasi-operasi yang lebih kompleks atau sudah dapat berpikir

abstrak. Walaupun ada perbedaan individual dalam hal kemajuan perkembangan,

tetapi teori Piaget mengasumsikan bahwa seluruh siswa tumbuh dan melewati

urutan perkembangan yang sama, namun pertumbuhan itu berlangsung pada

kecepatan yang berbeda.

Perkembangan kognitif sebagian besar bergantung seberapa jauh anak

memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungan. Antara teori Piaget dan

konstruktivis terdapat persamaan yaitu terletak pada peran guru sebagai fasilitator,

bukan sebagai pemberi informasi. Prinsip-prinsip Piaget dalam pengajaran

diterapkan dalam program-program yang menekankan pembelajaran melalui

penemuan dan pengalaman-pengalaman nyata dan pemanipulasian alat, bahan,

atau media belajar yang lain serta peranan guru sebagai fasilitator yang

mempersiapkan lingkungan dan memungkinkan siswa dapat memperoleh berbagai

Page 57: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

pengalaman belajar.

Di dalam penelitian ini yang menjadi subyek adalah siswa tingkat SMA

(umur 11/12-18 tahun) yang menurut Piaget termasuk dalam Tahap Operasional

Formal. Pada tahap ini meskipun siswa sudah dapat berpikir logis, berpikir

dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan hipotesis-hipotesis dan dapat

mengambil kesimpulan tentang apa yang diamatinya dan berpikir abstrak, tetapi

kecepatan tiap-tiap siswa berbeda-beda. Oleh karena itu pembelajaran biologi

khususnya materi tentang vermes dalam penelitian ini di gunakan media berupa

flipchart dan video dengan maksud agar seluruh siswa dapat memahami materi

vermes dengan mudah.

3. Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning)

Pendekatan CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan

kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi

yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Dari

konsep tersebut, ada tiga hal yang harus kita pahami, pertama, CTL menekankan

kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar

diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam

konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan

tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, kedua, CTL

mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari

dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap

hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini

Page 58: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

sangat penting sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan

kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan bermakna secara

fungsional akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori

siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan, ketiga, CTL mendorong siswa untuk

dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan

siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi

pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

pembelajaran CTL siswa bukan hanya sekedar mendengarkan dan mencatat, tetapi

belajar adalah proses berpengalaman secara langsung. Melalui pengalaman itu

diharapkan perkembangan siswa terjadi secara utuh yang tidak hanya berkembang

dalam aspek kognitif saja, tetapi juga aspek afektif dan juga psikomotor.

Melalui pendekatan CTL memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar

yang penting, yaitu mengaitkan (relating), mengalami (experiencing),

menerapkan (applying), bekerjasama (cooperating) dan menstransfer

(transferring). 1) mengaitkan adalah strategi yang paling hebat dan merupakan

inti konstruktivisme. Guru menggunakan strategi ini ketika ia mengkaitkan

konsep baru dengan sesuatu yang sudah dikenal siswa. Jadi dengan demikian,

mengaitkan apa yang sudah diketahui siswa dengan informasi baru, 2) mengalami

merupakan inti belajar kontekstual dimana mengaitkan berarti menghubungkan

informasi baru dengan pengataman maupun pengetahui sebelumnya. Belajar dapat

terjadi lebih cepat ketika siswa dapat memanipulasi peralatan dan bahan serta

melakukan bentuk-bentuk penelitian yang aktif, 3) menerapkan adalah siswa

menerapkan suatu konsep ketika ia melakukan kegiatan pemecahan masalah.

Page 59: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Guru dapat memotivasi siswa dengan memberikan latihan yang realistik dan

relevan, 4) kerjasama adalah siswa yang bekerja secara individu sering tidak

membantu kemajuan yang signifikan. Sebaliknya, siswa yang bekerja secara

kelompok sering dapat mengatasi masalah yang kompleks dengan sedikit bantuan.

Pengataman kerjasama tidak hanya membantu siswa mempelajari bahan ajar,

tetapi konsisten dengan dunia nyata; dan 5) mentransfer merupakan peran guru

membuat bermacam-macam pengalaman belajar dengan fokus pada pemahaman

bukan hafalan.

Pendekatan CTL memiliki 7 komponen utama, yaitu konstruktivisme

(constructvism), inkuiri ( inquiry), bertanya ( questioning ), masyarakat belajar

(learning community), permodelan (modeling), refleksi (reflection), penilaian

sebenarnya (authentic assessment)

a. Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan

baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Menurut

pengembang filsafat konstruktivisme Mark Baldwin dan diperdalam oleh Jean

Piaget menganggap bahwa pengetahuan itu terbentuk bukan hanya dari objek

semata, tetapi juga dari kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap

setiap objek yang diamatinya. Siswa perlu dikondisikan untuk terbiasa

memecahkan masalah, menemukan hal-hal yang berguna bagi dirinya, dan

bergelut dengan gagasan-gagasan. Guru tidak akan mampu memberikan semua

pengetahuan kepada siswa. Siswa harus mengkonstruksi pengetahuan di benak

mereka sendiri. Esensi dari teori konstruktivisme adalah bahwa siswa harus

Page 60: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain,

dan dapat dijadikan milik mereka sendiri. Melalui dasar itu, pembelajaran harus

dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Dalam

proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui

keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran (Wina Sanjaya: 2006).

Menurut Paul Suparno (1997: 49) secara garis besar prinsip-prinsip

konstruktivisme yang diambil adalah: 1) pengetahuan dibangun oleh siswa

sendiri, baik secara personal maupun secara social, 2) pengetahuan tidak

dipindahkan dari guru ke siswa, kecuali dengan kearifan siswa sendiri untuk

bernalar, 3) siswa aktif mengkonstruksi secara terus menerus, sehingga terjadi

perubahan konsep menuju konsep yang lebih rinci, lengkap serta sesuai dengan

konsep ilmiah, dan 4) guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi

agar proses konstruksi siswa berjalan mulus.

b. Inkuiri

Asas kedua dalam pembelajaran CTL adalah inkuiri. Artinya, proses

pembelajaran didasarkan pada pencapaian dan penemuan melalui proses berpikir

secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat,

akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Dengan demikian dalam proses

perencanaan, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal,

akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat

menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Ada beberapa langkah dalam

kegiatan menemukan (inkuiry) yang dapat dipraktekkan di kelas: 1) merumuskan

masalah, 2) mengamati dan melakukan observasi, 3) menganalisis dan menyajikan

Page 61: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

hasil tulisan, gambar, laporan bagan, tabel dan karya lainnya, dan 4)

mengkomunikasikannya atau menyajikan hasil karya kepada pembaca, teman

sekelas, guru atau audien yang lain.

c. Bertanya /questioning)

Belajar pada hakekatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan.

Bertanya dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu;

sedangkan menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seseorang dalam

berpikir. Proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi

begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri. Oleh

karenanya peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan,

guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi.

Pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk: menggali

informasi, baik administrasi maupun akademis, mengecek pemahaman siswa,

membangkitkan respon siswa, mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa,

mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, menfokuskan perhatian siswa

pada sesuatu yang dikehendaki guru, untuk membangkitkan lebih banyak lagi

pertanyaan dari siswa, untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

Kegiatan "bertanya" menjawab permasalahan gaya pendidikan lama yang

menganggap bahwa "tong kosong nyaring bunyinya" atau "berbicara adalah perak

tetapi diam adalah emas". Banyak bertanya seringkali tidak ditanggapi dengan

positif oleh guru maupun teman-teman. Kelas bukan merupakan tempat yang

aman untuk "berbuat kesalahan" dan eksplorasi. Anak kecil dalam kepoloson

belajarnya justru seringkali bertanya banyak hal yang terkadang membingungkan

Page 62: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

orang tua seperti "kenapa langit warnanya biru? bagaimana adik bisa berada di

perut ibu". Sekali lagi seiring perjalanan pendidikan kita, kepolosan dan kekritisan

tidak semakin terasah tetapi justru sebaliknya.Siswa menjadi malas dan bahkan

apatis terhadap kegiatan belajar yang dirasa sebagai siksaan.

d. Masyarakat Belajar/learning community

Leo Semenovich Vygotsky, seorang psikolog Rusia, menyatakan bahwa

pengetahuan dan pemahaman anak ditopang banyak oleh komunikasi dengan

orang lain. Suatu permasalahan tidak mungkin dapat dipecahkan sendiri, tetapi

membutuhkan bantuan orang lain. Kerjasama saling memberi dan menerima

sangat dibutuhkan untuk memecahkan suatu persoalan. Konsep masyarakat

belajar (learning community) dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain. Kerjasama itu dapat dilakukan

dalam berbagai bentuk, baik dalam kelompok belajar secara formal maupun dalam

lingkungan yang terjadi secara alamiah. Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil

sharing dengan orang lain, antar teman, antar kelompok yang sudah tahu memberi

tahu kepada yang belum tahu, yang pernah memiliki pengalaman membagi

pengalamannya kepada orang lain. Inilah hakekat dari masyarakat belajar,

masyarakat yang saling berbagi. Belajar yang baik adalah bersifat sosial. Model

pembelajaran dengan teknik "Learning Community" sangat membantu proses

pembelajaran di kelas.

e. Pemodelan/modeling

Azas modeling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu

sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Misalnya: guru memberikan

Page 63: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

contoh bagaimana cara mengoperasikan sebuah alat, atau bagaimana cara

melafalkan sebuah kalimat asing, guru olah raga memberikan contoh bagaimana

cara melempar bola, guru kesenian memberikan contoh bagaimana cara

memainkan alat musik, guru biologi memberikan contoh bagaimana cara

menggunakan termometer, dan lain sebagainya. Proses modeling tidak sebatas

dari guru saja, akan tetapi dapat juga memanfaatkan siswa yang dianggap

memiliki kemampuan. Misalnya siswa yang pernah menjadi juara dalam

membaca puisi dapat disuruh untuk menampilkan kebolehannya di depan teman-

temannya, dengan demikian siswa dapat dianggap sebagai model.

f. Refleksi/reflection

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir

ke belakang tentang apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Refleksi merupakan

respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengalaman yang baru diterima. Misalnya

ketika pelajaran berakhir, siswa merenung "kalau begitu, cara saya menyimpan

file selama ini salah, mestinya dengan cara yang baru saya pelajari, sehingga file

dalam komputer saya lebih tertata".

Pengetahuan diperoleh melalui proses, pengetahuan dimiliki siswa diperluas

melalui konteks pembelajaran yang kemudian diperluas sedikit demi sedikit. Guru

membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan yang dimiliki

sebelumnya dengan pengetahuan yang baru. Dengan begitu siswa merasa

memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru

dipelajarinya. Refleksi menjawab pertanyaan kaum behaviorisme yang

memisahkan aspek jasmani manusia dengan aspek rohaninya. Selama ini siswa

Page 64: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

menjalani pembelajaran dengan statis dan tanpa variasi. Jarang sekali mereka

diberi kesempatan untuk "diam sejenak" dan berpikir tentang apa yang baru saja

mereka lakukan atau pelajari. Waktu amat cepat berlalu, semua terburu-buru dan

mungkin memang tidak sempat melakukannya.

g. Penilaian nyata/authentic assessment

Penilaian nyata adalah proses pembelajaran konvensional yang sering

dilakukan guru pada saat ini, biasanya ditekankan pada aspek intelektual sehingga

alat evaluasi yang digunakan terbatas pada penggunaan tes. Dengan tes dapat

diketahui seberapa jauh siswa telah menguasai materi pelajaran. Dalam CTL,

keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh perkembangan

kemampuan intelektual saja, akan tetapi perkembangan seluruh aspek. Oleh sebab

itu, penilaian keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh aspek hasil belajar seperti

tes, akan tetapi juga proses belajar melalui penilaian nyata. Penilaian nyata

(Authentic assessment) adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan

informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini

dilakukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak, apakah

pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap

perkembangannya, baik intelektual maupun mental siswa. Penilaian yang autentik

dilakukan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan

secara terus-menerus selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu,

tekanannya diarahkan kepada proses belajar bukan kepada hasil belajar.

Dengan demikian dalam pembelajaran biologi disekolah hendaknya guru

dapat menciptakan suasana/iklim belajar yang menyenangkan yang melibatkan

Page 65: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

semua siswa serta dapat membangkitkan minat, sikap, motivasi berpretasi,

kreatifitas dalam menyampaikan ide atau gagasan sesuai dengan apa yang

dipelajarinya. Hal lain yang perlu dipelajari juga dalam proses pembelajaran

biologi disekolah, yakni guru dapat membangkitkan semangat siswa untuk

bertanya, menemukan jawaban atau mengkontruksikan setiap permasalahan

biologi yang dihadapinya dengan menghubungkannya dengan situasi kehidupan

nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan

kehidupan sehari-hari.

4. Media Pembelajaran flipchart dan video

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius dan merupakan bentuk jamak

dari kata medium, yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.

Media dalam bahasa Arab artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepada penerima pesan. Heinrich dkk. (1982) mengemukakan istilah medium

sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. AECT

(Association of Education and Communication Technology) atau Asosiasi

Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (1971) memberi batasan tentang media

sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan

atau informasi. Dengan kata lain, media adalah alat yang berfungsi untuk

menyampaikan atau menyalurkan pesan atau informasi.

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

instruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran, maka media itu

disebut dengan media pembelajaran. Gagne dan Briggs (1975) secara implisit

Page 66: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampaikan isi materi pembelajaran. Dengan kata lain, media adalah

komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

pembelajaran di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronik untuk menangkap,

memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Gerlach dan Ely

(1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dalam pengertian ini,

guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media (Azhar Arsyad, 2005:

3-4). Sedangkan Smaldino dkk 2005 (cit. Sri Anitah, 2008: 2) mengatakan bahwa

media adalah alat komunikasi dan sumber informasi. Media menunjuk pada segala

sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pembelajaran. Dikatakan media

pembelajaran, bila segala sesuatu tersebut membawa pesan untuk suatu tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan beberapa definisi tentang media di atas, dapat disimpulkan

bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima. Media pembelajaran adalah

seperangkat benda atau alat yang berfungsi dan digunakan sebagai "pembantu"

fasilitator atau pengajar dalam komunikasi dan interaksi suatu proses

pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses

penyampaian materi pembelajaran kepada siswa. Media dalam pembelajaran

Page 67: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dapat berupa segala alat fisik maupun non fisik (software) yang dapat menyajikan

materi pembelajaran serta merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran

digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam

proses pembelajaran.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu

digunakan oleh perorangan atau kelompok, yaitu: 1) memotivasi minat atau

tindakan, 2) menyajikan informasi dan 3) memberi instruksi. Untuk tujuan

motivasi, media pembelajaran direalisasikan dengan teknik yang dapat

merangsang minat siswa untuk melakukan aktivitas tertentu. Pencapaian tujuan ini

akan mempengaruhi sikap, nilai dan emosi. Tujuan informasi, media

pembelajaran digunakan dalam rangka menyajikan informasi di hadapan

sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian berfungsi sebagai pengantar,

ringkasan laporan atau pengetahuan latar belakang.Tujuan instruksi, formasi yang

terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam mental maupun

dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi (Kemp dan

Dayton 1985 cit. Azhar Arsyad 2005). Kemp dan Dayton juga mengemukakan

beberapa manfaat dari media pembelajaran, yaitu: 1) penyampaian pelajaran

menjadi lebih baku, 2) pembelajaran bisa lebih menarik sehingga membuat siswa

termotivasi untuk belajar, 3) pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan

diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalarn hal

partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan, dan 4) kualitas hasil belajar dapat

ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pembelajaran

Page 68: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang

terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.

Secara umum media pembelajaran mempunyai manfaat sebagai berikut

(Azhar Arsyad, 2005: 26-27 dan Sadiman dkk, 2005: 17-18): memperjelas

penyajian pesan atau informasi sehingga dapat: 1) memperlancar dan

meningkatkan proses dan hasil belajar, 2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu

dan daya indera, 3) penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi

dapat mengatasi sifat pasif siswa, dan 4) memberikan perangsang belajar yang

sama dan kesamaan pengalaman kepada siswa sehingga dapat menimbulkan

persepsi yang sama.

Uraian dan pendapat dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan

beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran dalam proses

belajar siswa antara lain: 1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa

sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, 2) penggunaan media

pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sifat pasif siswa

sehingga siswa lebih banyak melakukan kegiatan atau aktivitas belajar menurut

kemampuan dan minatnya, 3) materi pelajaran akan lebih jelas maknanya

sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa, 4) mengatasi keterbatasan ruang, waktu

dan daya indera, dan 5) memberikan perangsang belajar yang sama dengan

memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa sehingga menimbulkan persepsi

yang sama.

Secara garis besar, media dapat berperan dalam proses belajar mengajar

karena dapat menghemat waktu belajar, memudahkan pemahaman, meningkatkan

Page 69: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

perhatian siswa, meningkatkan aktivitas belajar siswa, dan mempertinggi daya

ingat siswa.

c. Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran

Pemilihan salah satu metode pembelajaran tertentu akan mempengaruhi

jenis media pembelajaran yang sesuai. Edgar Dale memandang bahwa nilai media

pembelajaran dalam pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan pengalaman

belajar menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak yang di

kenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of experience ).

Diagram 2.1 Kerucut Pengalaman Dale

Pada kerucut pengalaman Edgar Dale mengadakan klasifikasi pengalaman

dari tingkat yang paling konkrit ke yang paling abstrak yaitu pengalaman

langsung, observasi, partisipasi, demonstrasi, wisata, TV, film, radio, visual,

simbol, verbal. Tingkat pengalaman yang paling tinggi nilainya adalah

pengalaman yang paling konkrit. Sedangkan yang paling rendah adalah yang

paling abstraks (Sumiati & Asra, 2007: 175)

Usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale

Page 70: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

menggambarkan bahwa pengetahuan siswa akan semakin abstrak apabila pesan

hanya disampaikan melalui kata verbal. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki

pengalaman yang lebih konkrit, sehingga pesan yang ingin disampaikan benar-

benar dapat mencapai sasaran dan tujuan. Dengan demikian pemilihan media

perlu dilakukan untuk menetukan media yang terbaik dan tepat, dan sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi siswa ( Rudi susilana & Cepi riyana, 2007: 9).

Pengelompokan berbagai jenis media telah dikemukakan oleh beberapa

ahli. Leshin, Pollock, dan Reigeluth 1992 (cit. Azhar Arsyad, 2005: 36)

mengklasifikasikan media ke dalam lima kelompok, yaitu:1) Media Berbasis

Manusia. Media ini merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan

dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media berbasis manusia meliputi

dosen, guru, instruktur, tutor, dan sejenisnya. Media ini bermanfaat bila tujuannya

untuk mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan

pembelajaran siswa, 2) Media Berbasis Cetak. Media ini meliputi bahan-bahan

yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi. Media berbasis

cetakan meliputi buku teks, modul, jurnal, majalah, artikel, brosur, LKS. Media

LKS merupakan lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-

lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan

biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.

Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas Kompetensi

Dasar yang akan dicapainya, 3) Media Berbasis Visual, meliputi buku, gambar

atau pictorial, foto, sketsa, diagram, bagan (chart), grafik, peta, poster, kartun,

transparansi, slide dan sejenisnya. Media ini dapat memperlancar pemahaman,

Page 71: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

memperkuat ingatan, menumbuhkan minat siswa, dan memberikan hubungan

antara isi materi dan dunia nyata, 4) Media Berbasis Audio-Visual, meliputi

video, film, program slide-tipe, televisi, dan 5) Media Berbasis Komputer,

aplikasi komputer dalam pembelajaran dikenal dengan nama CAI (Computer-

Assisted Instruction ) atau pembelajaran dengan bantuan komputer. Format

penyajian pesan atau informasi dalam CAI meliputi tutorial terprogam, tutorial

intelijen, drill dan practice dan simulasi. Media ini menyampaikan materi dengan

menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Informasi atau

materi yang disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam cetakan atau visual.

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi

informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan

dan perhitungan sederhana dan rumit (Azhar Arsyad, 2005: 53). Komputer

memiliki kemampuan untuk menggabungkan dan mengendalikan berbagai

peralatan elektronik lainnya seperti CD player, video tape dan audio tape.

Komputer juga dapat merekam, menganalisis, dan memberikan reaksi kepada

respons yang diinput oleh pemakai.

Dewasa ini komputer mempunyai fungsi yang berbeda-beda dalam bidang

pendidikan dan latihan. Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang berperan

sebagai manajer dalam proses pembelajaran dikenal dengan nama CAI atau

pembelajaran dengan bantuan komputer. CAI adalah suatu sistem penyampaian

materi pelajaran yang berbasis mikroprosesor yang pelajarannya dirancang dan

diprogram ke dalam sistem tersebut (Azhar Arsyad, 2005: 35). CAI mendukung

pembelajaran dan pelatihan tetapi bukan penyampai utama materi pelajaran.

Page 72: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Komputer berperan sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya

meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan atau keduanya.

Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya.

Azhar Arsyad (2005: 54-55) mengemukakan beberapa keuntungan dari

penggunaan komputer dalam pembelajaran yaitu: 1) komputer dapat

mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena komputer dapat

memberikan iklim yang bersifat afektif secara individual, 2) komputer dapat

merangsang siswa untuk mengerjakan latihan dan melakukan kegiatan belajar;

dan 3) komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan sehingga

tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.

Berdasarkan uraian di atas, banyak manfaat yang dapat diambil dari

penggunaan komputer sebagai media pembelajaran antara lain: mempermudah

komunikasi antara guru dan siswa serta untuk mengatasi kendala yang timbul

akibat keterbatasan ruang dan waktu, maka penggunaan komputer dalam

pembelajaran perlu dikembangkan.

Konsep interaktif dalam pembelajaran paling erat kaitannya dengan media

berbasis komputer. Interaksi dalam lingkungan pembelajaran berbasis komputer

pada umumnya mengikuti tiga unsur, yaitu; 1) urutan instruksional yang dapat

disesuaikan; 2) jawaban atau respon dan pekerjaan siswa; dan 3) umpan balik

yang dapat disesuaikan. Proses melibatkan ketrampilan berpikir yang lebih tinggi,

tugas-tugas yang disajikan melalui media ini harus mampu memperhitungkan

jawaban benar yang lebih dari satu, kreativitas, dan perbedaan pemecahan yang

disebabkan oleh pengetahuan awal siswa yang tidak homogen.

Page 73: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Format penyajian pesan dan informasi dari komputer dalam CAI terdiri

atas drills and practice, tutorial (terprogram dan intelijen), simulasi, permainan

dan discovery (penemuan). Salah satu format yang sekarang ini marak

dikembangkan adalah animasi komputer. Animasi berasal dari kata animate yang

berarti menghidupkan. Animasi yang dimaksud adalah gambar yang bergerak.

Animasi menurut Wikipedia (dalam Anonim, 2010), animasi atau lebih

akrab disebut dengan film animasi adalah film yang merupakan hasil dari

pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak, dengan

bantuan komputer dan grafika komputer, pembuatan film animasi menjadi sangat

mudah dan cepat. Flash adalah alat untuk membuat web site yang interaktif dan

web site yang dianimasikan. Animasi flash adalah gambar bergerak yang dibuat

dengan menggunakan alat untuk membuat web site yang interaktif dan web yang

dianimasikan. Berikut merupakan beberapa kepentingan atau kelebihan animasi

apabila digunakan dalam bidang pendidikan: 1) animasi mampu menyampaikan

sesuatu konsep yang kompleks secara visual dan dinamik, 2) animasi digital

mampu menarik perhatian pelajar dengan mudah. Animasi mampu menyampaikan

suatu pesan dengan lebih baik dibanding penggunaan media yang lain, 3) animasi

digital juga dapat digunakan untuk membantu menyediakan pembelajaran secara

maya, 4) animasi mampu menawarkan satu media pembelajaran yang lebih

menyenangkan. Animasi mampu menarik perhatian, meningkatkan motivasi serta

merangsang pemikiran pelajar yang lebih berkesan, dan 5) persembahan secara

visual dan dinamik yang disediakan oleh teknologi animasi mampu memudahkan

dalam proses penerapan konsep.

Page 74: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Camtasia adalah suatu software (perangkat lunak) yang dikembangkan

oleh Tech Smith Coorporation. Camtasia ini sendiri digunakan untuk merekam

semua aktifitas yang ada pada desktop komputer. Software ini bisa kita manfatkan

untuk membuat media pembelajaran pembelajaran berbasis multimedia dan e-

learning.

Nceesoft Flipbook adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat

flipbook. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengubah pdf, file gambar menjadi

flipbook. Aplikasi ini digunakan untuk membuat majalah elektronik, buku

elektronik, dan lain sebagainya, karena output yang dihasilkan sangatlah mirip

dengan buku asli namun dalam bentuk digital sehingga lebih praktis intuk dibawa

kemanapun. Manfaat nceesoft Flipbook Maker antara lain: 1) mudah untuk

digunakan, 2) mempercantik tampilan presentasi, dan 3 ) dapat digunakan untuk

membuat majalah digital, buku digital, dll.

d. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media

yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan

perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan

bahwa seorang guru memilih salah satu atau lebih media dalam kegiatannya di

kelas atas dasar pertimbangan antara lain: 1) siswa merasa sudah akrab dengan

media itu, 2) siswa merasa bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan

dengan lebih baik daripada dirinya sendiri, dan 3) media yang dipilihnya dapat

menarik minat dan perhatian siswa serta menuntunnya pada penyajian yang lebih

terstruktur dan terorganisasi. Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat

Page 75: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Heinrich 1982 (cit. Azhar Arsyad, 2005: 67-69) mengajukan model

perencanaan penggunaan media yang efektif yang dikenal dengan istilah ASSURE

(Analyze learner characteristics, State objective, Select, or modify media, Utilize,

Require learner response, and Evaluate). Model ini menyarankan enam kegiatan

utama dalam perencanaan pembelajaran yaitu: 1) analyze learner characteristics,

menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran, apakah mereka siswa sekolah

lanjutan atau perguruan tinggi, anggota organisasi pemuda, perusahaan, jenis

kelamin, usia, latar belakang budaya dan sosial ekonomi. Menganalisis

karakteristik khusus seperti pengetahuan, ketrampilan dan sikap awal, 2) state

objective, menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran yaitu perilaku atau

kemampuan baru apa (pengetahuan, ketrampilan, sikap) yang diharapkan siswa

miliki dan kuasai setelah proses pembelajaran berlangsung. Tujuan ini akan

mempengaruhi pemilihan media dan urut-urutan penyajian serta kegiatan belajar;

3) select, or modify media, memilih, memodifikasi, atau merancang dan

mengembangkan materi dan media yang tepat, 4) utilize, menggunakan materi dan

media. Setelah memilih materi dan media yang tepat, diperlukan-persiapan

bagaimana dan berapa banyak waktu yang diperlukan untuk menggunakannya

serta mempersiapkan ruangan yang sesuai dengan media tersebut, 5) require

learner response, meminta tanggapan dari siswa. Guru sebaiknya memberi

dorongan siswa untuk memberikan respons dan umpan balik mengenai

keefektifan proses belajar mengajar. Dengan demikian, siswa menampakkan

partisipasi yang lebih besar, dan 6) evaluate, mengevaluasi proses belajar. Tujuan

Page 76: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

utama evaluasi adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa mengenai

tujuan pembelajaran, keefektifan media, metode dan guru sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, kriteria pemilihan media bersumber dari

konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem pembelajaran secara

keseluruhan. Suatu media dapat dikatakan baik apabila bersifat efisien, efektif dan

komunikatif. Efisien berarti mempunyai daya guna ditinjau dari segi penggunaan,

waktu dan tempat. Suatu media dikatakan efisien apabila penggunaannya mudah,

dalam waktu yang singkat dapat mencakup materi yang luas dan tempat yang

cukup. Efektif berarti memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesan

yang disampaikan dan kepentingan siswa yang sedang belajar. Komunikatif

berarti media tersebut mudah untuk dimengerti maksudnya atau mudah dipahami

oleh siswa. Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan media meliputi:

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, praktis, luwes dan bertahan, tepat dalam

mendukung isi atau materi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau

generalisasi,guru terampil menggunakannya,pengelompokan sasaran tepat,mutu

teknis baik.

Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan:

1)tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, 2) kebutuhan proses pembelajaran

dan juga kemampuan siswa, 3) kemampuan yang ada pada fasilitator atau

pengajar dalam menggunakan media pembelajaran, dan 4) alokasi waktu. Secara

umum, kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang

ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada mengingat kemampuan dan

karakteristik media yang bersangkutan. Akan tetapi, yang terpenting adalah

Page 77: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa,

serta menarik, sehingga siswa dapat memotivasi dalam proses belajar mengajar.

d. Media flipchart (lembaran balik gambar)

Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran-lembaran kertas

kalender berukuran 50X75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21X28 cm

merupakan susunan gambar-gambar menyerupai album kertas kalender sebagai

flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya dan

digantung pada suatu tiang kecil, cara menunjukkan dengan dibalik satu persatu.

Flipchart hanya cocok untuk pembelajaran kelompok kecil yaitu 30 orang. Flipchart

dapat digunakan sebagai media penyampai pesan pembelajaran. Dalam

penggunaannya dapat dibalik jika pesan pada lembaran depan sudah ditampilkan

dan digantikan dengan lembaran berikutnya yang sudah disediakan. Flipchart

merupakan salah satu media cetakan yang sangat sederhana dan cukup efektif.

Sederhana dilihat dari proses pembuatannya dan penggunaannya yang relatif

mudah, dengan memanfaatkan bahan kertas yang mudah dijumpai di sekitar kita.

Efektif karena flipchart dapat dijadikan sebagai media (pengantar) pesan

pembelajaran yang secara terencana ataupun secara langsung disajikan pada

flipchart. Indikator efektif adalah ketercapaian tujuan kompetensi yang sudah

direncanakan, untuk mencapai tujuan tersebut banyak bahan dan alat yang dapat

dijadikan media untuk mempercepat pencapaian tujuan dan salah satunya melalui

flipchart. Bahan dasar Flipchart adalah kertas sebagai media untuk menuangkan

gagasan ide dan informasi pembelajaran. Kertas yang dibutuhkan tidak spesifik

harus menggunakan kertas tertentu, namun semua jenis kertas pada dasamya dapat

Page 78: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

digunakan. Kertas yang umum digunakan diantaranya kertas karton atau bisa juga

Buffalo Paper. Selain kertas, bahan lain yang dibutuhkan untuk flipchart adalah

kayu untuk penyangga dan alas penyangga kertas yang dapat dibuat dari bahan

kayu lapis (triplek) Penggunaan flipchart merupakan salah satu cara guru dalam

menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama

ukurannya dijilid jadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian

informasi ini dapat berupa: 1) gambar-gambar, 2) huruf-huruf, 3) diagram, 4)

angka-angka.

Flipbook ialah buku informasi digital yang dapat berwujud dalam teks dan

gambar. Dalam setiap halaman berisikan gambar yang berbeda-beda secara

bertahap dari satu halaman ke halaman berikutnya, sehingga ketika halaman

bergerak berubah cepat maka gambar akan muncul untuk menghidupkan dengan

mensimulasikan gerak. Flipbook biasanya sering digunakan untuk anak-anak dan

dewasa karena dapat menampilkan serangkaian foto yang dapat menarik minat

untuk membaca. Dalam era modern ini, flipbook sangat banyak diminati karena

ukurannya yang kecil dan tentu saja tidak memakan ruang untuk penempatannya,

cukup lewat laptop dan handphone ribuan buku bisa dibawa kemana saja.

Flipbook pada dasarnya suatu bentuk animasi yang sederhana. Flipbook

bergantung pada ketekunan untuk menciptakan ilusi bahwa gerakan kontinyu

sedang dilihat. Daripada membaca ke kiri ke kanan, flipbook bisa menatap lokasi

yang sama dari gambar-gambar dengan pergantian halaman. Cara menggunakan

flipbook cukup mudah, dapat dibuka dengan cara halaman per halaman atau bisa

juga dengan langsung menuju halaman yang diinginkan. Pembuatan flipbook

Page 79: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

dapat menggunakan software flipbook maker salah satunya ncesoft flipbook

maker.

Ncesoft flipbook maker adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat

flipbook. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengubah file pdf, file gambar

menjadi flipbook. Perusahaan-perusahaan besar biasanya menggunakan aplikasi

ini untuk mempresentasikan produknya agar lebih menarik. Aplikasi ini

digunakan juga untuk membuat majalah elektronik, buku elektronik, dan lain

sebagainya, karena output yang dihasilkan sangatlah mirip dengan buku asli

namun dalam bentuk digital sehingga lebih praktis untuk dibawa kemanapun

(portabel).

Kelebihan flipchart Sebagai salah satu media pembelajaran antara lain: 1)

mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis. Pesan

pembelajaran yang disajikan secara ringkas mencakup pokok-pokok materi

pembelajaran. Hal ini penting dilakukan dalam pembelajaran dimana pokok

pokok sajian informasi disajikan melalui media presentasi yang bertujuan untuk

memfokuskan perhatian siswa dan membimbing alur materi yang disajikan, 2)

dapat menrjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk nyata, 3) menimbulkan daya

tarik bagi pembelajaran. Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan

membangkitkan minat serta perhatian peserata didik, 4) mempermudah

pembelajaran. Suatu penjelasan yang sifatnya abstrak dapat dibantu dengan

gambar sehingga siswa lebuh mudah memahami apa yang dimaksud, 5)

memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar, dapat diperbesar

bagian-bagian yang penting, atau yang kecil sehingga dapat dimati lebih jelas, dan

Page 80: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

6) menyingkat suatu uraian panjang. Uraian tersebut dapat ditunjukkan dengan

sebuah gambar.

Adapun kelemahan flipchart: 1) Kadang-kadang gambarnya terlampau

kecil ditunjukkan dalam kelas yang besar, 2) tidak dapat menunjukkan gerak

gambar, dan 3) siswa tidak selalu dapat (menginterpretasi) membaca gambar.

Dalam penelitian ini flipchart yang dimaksud adalah flipchart yang menggunakan

flipbook dengan software ncesoft flipbook maker yang bisa mempercantik dan

memperjelas tampilan gambar.

e. Media video

Video merupakan media berbasis audio visual. Media ini menyampaikan

materi menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronis untuk menyajikan

pesan audio (melalui pendengaran) dan visual (melalui penglihatan). Media audio

visual ini dapat dibagi menjadi dua jenis. Jenis pertama, dilengkapi fungsi

peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio visual murni,

seperti film bergerak (movie) bersuara, televisi, dan video. Jenis kedua adalah

media audio visual tidak murni yaitu yang dikenal dengan slide, OHP, dan

peralatan visual lain yang diberi unsur suara.

Pada umumnya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah

dibandingkan melalui teks sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif

di dalam berinteraksi dengan materi. Video memaparkan keadaan riil dari suatu

proses, fenomena atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan. Dalam

penelitian ini penggunaan video menggunakan soft ware camtasia.

Kelebihan video diantaranya adalah: 1) mengatasi keterbatasan jarak dan

Page 81: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

waktu, 2) video dapat diputar berulang-ulang bila perlu untuk menambah

kejelasan, 3) pesan yang disampaikan cepat dan mudah diingat; 4)

mengembangkan pikiran dan pendapat siswa, 5) memperjelas hal yang bersifat

abstrak dan memberikan gambaran yang lebih realistic, 6) sangat baik

menjelaskan suatu proses dan ketrampilan, 7) semua siswa dapat belajar dari

video, baik siswa yang pandai maupun yang kurang pandai, dan 8) menumbuhkan

minat dan motivasi belajar

Namun selain kelebihan di atas, video juga memiliki kelemahan yaitu

dalam pengadaannya memerlukan biaya yang mahal, video yang tersedia tidak

selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali video

dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.

Pembelajaran biologi yang disajikan dalam bentuk media flipchart dan

media video, diharapkan menjadi lebih menarik, dan dapat membantu memahami

konsep-konsep materi vermes yang bersifat abstrak. Selain itu pembelajarannya

menarik, tidak membosankan dan menjadi lebih variatif.

5. Kemampuan verbal

Kemampuan verbal adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat

diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan, dan tertulis. Pengetahuan itu diperoleh

dari sumber yang menggunakan bahasa juga lisan atau tertulis (Winkel, 2009:

111). Seseorang yang memiliki kemampuan verbal mampu menuangkan

pengetahuannya dalam bentuk bahasa yang memadai, sehingga dapat

dikomunikasikan pula kepada orang lain. Pengetahuan seseorang yang tanpa dapat

dibahasakan sekiranya tidak banyak gunanya. Kemampuan verbal memegang

Page 82: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

peranan penting dalam kehidupan manusia, karena tanpa memiliki sejumlah

pengetahuan tidak dapat mengatur kehidupan sehari-hari dan tidak dapat

berkomunikasi dengan orang lain secara berarti.

Penyampaian pesan dapat melalui bahasa atau kata-kata. Penyampaian

pesan yang melalui bahasa disebut dengan kemampuan verbal. Bentuk belajar

verbal merupakan bentuk belajar sederhana, dan dapat menjadi dasar bagi bentuk

belajar lain. Bentuk belajar ini merupakan pada kemampuan menyatakan ide

dengan kata-kata, seperti dalam kemampuan mengingat suatu konsep atau prinsip

tertentu dan menyatakan kembali dengan kata-kata.

Prinsip belajar verbal adalah proses pembentukan asosiasi verbal, yaitu

hubungan antara obyek yang diamati atau obyak yang dibayangkan dengan kata-

kata. Seseorang yang memiliki kemampuan asosiasi verbal, dapat menyatakan

dengan jelas tentang sesuatu obyek, baik keberadaannya, ciri-cirinya, apa yang

membedakannya dan menyamakan obyek tersebut dari obyek lain, dan kaitan

antara obyek yang satu dengan obyek yang lain. Kemampuan verbal menyatakan

dengan jelas itu, bukan semata-mata ketika dihadirkan obyeknya itu sendiri saja.

Melainkan juga ketika dirinya membayangkan obyek tersendiri (Sumiati dan

Asra, 2007: 55).

Belajar verbal berkaitan juga dengan bentuk belajar konsep. Kemampuan

membentuk asosiasi verbal sangat penting, agar seseorang dapat menyatakan atau

menjelaskan tentang apa yang dibayangkan atau tentang obyek tertentu.

Kemampuan asosiasi verbal diperlukan juga dalam mengamati perbedaan,

persamaan dan hubungan dalam upaya mencapai konsep. Kemampuan verbal

Page 83: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

diungkapkan sebagai kemampuan memgkomunikasikan baik secara lisan maupun

tulisan makna dari pesan yang berupa symbol, gambar, skema maupun sumber-

pembelajaran yang lain. Kemampuan verbal meliputi kompetensi Dasar: 1)

perbendaraan kata, dapat menunjukkan suatu kata yang bukan termasuk golongan

atau tidak memiliki persamaan kata dalam krlompok kata, 2) lawan kata, dapat

mencari kata dari sutu kata, 3) membedakan kata, dapat membedakan kata dari

suatu kata, 4) analogi verbal, dapat menentukan hubungan secara analogi verbal,

hubungan satu kata dengan kata lainnya membentuk sebuah kalimat logis.

Salah satu dari tujuh indikator yang dapat dikategorikan sebagai petunjuk

tentang tinggi-rendahnya intelegansi seseorang menurut Lazear (cit. Suharsimi

Arikunto, 2006: 13) adalah kemampuan verbal (verbal linguistik). Kemampuan

verbal meliputi analisis linguistic, mengenal kembali dan mengingat, memahami

dan menciptakan kelucuan atau humor, menjelaskan sesuatu dalam proses belajar

mengajar, menyakinkan seseorang agar bersedia melakukan sesuatu dan

memahami perintah dengan tepat.

Pembelajaran Vermes yang menggunakan media video dan flipchart,

kemampuan verbal mutlak diperlukan. Siswa diharapkan mampu merespon pesan

yang dibawa melalui hasil media flipchart dan media video. Kemampuan verbal

pada penelitian ini diartikan sebagai kemampuan seseorang mengekspresikan ide-

ide dalam bentuk kata-kata, serta kemampuan untuk memahami dan mengolah

informasi dari analogi verbal yang dalam hal ini tentang materi vermes. Kondisi

kemampuan verbal siswa SMA 1 Pacitan bervariasi. Dengan demikian perlu

mempertimbangkan keberagaman kemampuan verbal siswa. Kemampuan verbal

Page 84: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

siswa tinggi apabila tingkat kemampuan verbal siswa sama dengan atau lebih

besar dari kemampuan verbal rata-rata siswa, sedangkan kemampuan verbal

rendah adalah tingkat kemampuan verbal siswa lebih kecil dari kemampuan

verbal rata-rata siswa.

6. Gaya Belajar

Menyikapi berbagai macam mengenai gaya belajar, tentulah harus

ditambah dengan logika dan kebudayaan cara kerja, dan yang paling penting dari

semua diatas adalah suatu cara kerja otak yang mana dalam hal ini disebut dengan

modalitas belajar. Secara singkat modalitas belajar adalah, suatu cara bagaimana

otak menyerap informasi yang masuk melalui panca indera secara optimal.

Pengertian gaya belajar menurut Bobby de Portter (2008: 112),“ gaya

belajar adalah kombinasi dari bagaimana seseorang itu menyerap dan kemudian

mengatur serta mengolah informasi”. Jadi, setiap siswa memiliki gaya belajar

yang berbeda-beda. Terdapat tiga modalitas belajar seseorang yaitu: “modalitas

visual, auditori atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing-masing dalam

belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu,

kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.

a. Visual (belajar dengan cara melihat)

Lirikan ke atas bila berbicara, berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang

bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan

(visual), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih

banyak/dititikberatkan pada peragaan/media, ajak mereka ke obyek-obyek yang

berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat

Page 85: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak

yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi

muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di

depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-

gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-

tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video, dan di

dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk

mendapatkan informasi.

Ciri-ciri gaya belajar visual antara lain: bicara agak cepat, mementingkan

penampilan dalam berpakaian/presentasi, tidak mudah terganggu oleh keributan,

mengingat yang dilihat dari pada yang didengar, lebih suka membaca dari pada

dibacakan, pembaca cepat dan tekun, seringkali mengetahui apa yang harus

dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata, lebih suka melakukan demonstrasi

dari pada pidato, lebih suka musik dari pada seni, mempunyai masalah untuk

mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang

untuk mengulanginya.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual antara lain:

gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta, gunakan warna

untuk menghilite hal-hal penting, ajak anak untuk membaca buku-buku

berilustrasi, gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video) dan ajak anak

untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.

b. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Page 86: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Lirikan ke kiri /ke kanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang-sedang

saja. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui

telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus

memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai

gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal

dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna

yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan

berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai

makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini

biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan

mendengarkan kaset.

Ciri-ciri gaya belajar auditori antara lain: saat bekerja suka bicara kepada

diri sendiri, penampilan rapi, mudah terganggu oleh keributan, belajar dengan

mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat,

senang membaca dengan keras dan mendengarkan, menggerakkan bibir mereka

dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca, biasanya ia pembicara yang

fasih, lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya, lebih suka

gurauan lisan daripada membaca komik, mempunyai masalah dengan pekerjaan-

pekerjaan yang melibatkan visual, berbicara dalam irama yang terpola dan dapat

mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori antara lain: ajak

anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam

keluarga, dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras, gunakan

Page 87: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

musik untuk mengajarkan anak, diskusikan ide dengan anak secara verbal dan

biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk

mendengarkannya sebelum tidur.

c. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh) Lirikan

kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya

belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak

seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk

beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini

belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri gaya belajar kinestetik antara lain: berbicara perlahan,

penampilan rapi, tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan, belajar

melalui memanipulasi dan praktek, menghafal dengan cara berjalan dan melihat,

menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca, merasa kesulitan untuk

menulis tetapi hebat dalam bercerita, menyukai buku-buku dan mereka

mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca, menyukai permainan

yang menyibukkan, tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang

pernah berada di tempat itu dan menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian

mereka menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.

Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik adalah: jangan

paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam, ajak anak untuk belajar sambil

mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda,

gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru), izinkan anak untuk

mengunyah permen karet pada saat belajar dan gunakan warna terang untuk

Page 88: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

memberi tanda hal-hal penting dalam bacaan, izinkan anak untuk belajar sambil

mendengarkan musik.

Gaya belajar dapat menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan

strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih

baik. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar. Artinya, setiap

orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Ketika siswa diajarkan

menggunakan gaya belajar yang mereka sukai, mereka menunjukkan

meningkatkan prestasi akademik. Kondisi gaya belajar siswa SMA 1 Pacitan

bervariasi, dengan demikian perlu mempertimbangkan keberagaman gaya belajar

siswa. Dalam penelitian ini, gaya belajar yang diteliti pada siswa dibatasi pada

gaya belajar visual dan gaya belajar auditori.

7. Prestasi Belajar

Perubahan tingkah laku keberhasilan dalam pembelajaran merupakan

prestasi belajar atau hasil belajar dari siswa. Prestasi belajar adalah hasil atau taraf

kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar

dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan

pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan

dalam angka atau pernyataan.

Menurut Gagne 1988 (cit. Dahar, 1989: 135), menyatakan bahwa

terdapat lima macam hasil belajar:

a. Ketrampilan intelektual adalah ketrampilan-ketrampilan yang ditunjukkan oleh

siswa tentang operasi-operasi intelektual.

Page 89: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b. Kemampuan kognitif adalah kemampuan untuk memilih dan menerapkan

aturan-aturan dan konsep-konsep yang telah dipelajari.

c. Kemampuan verbal atau ketrampilan deklaratif adalah pengetahuan tentang apa

sesuatu itu.

d. Sikap adalah sekumpulan sikap yang ditunjukkan oleh perilaku yang

mencerminkan pilihan tindakan terhadap kegiatan-kegiatan sains.

e. Kemampuan motorik adalah ketrampilan yang berhubungan ketrampilan fisik

dan internal.

Secara umum prestasi belajar siswa dapat disimpulkan sebagai hasil yang

diperoleh sebagai akibat dari aktifitas selama mengikuti kegiatan belajar mengajar

Biologi. Prestasi belajar yang diperoleh tiap siswa tidak selalu sama. Hal ini

dipengaruhi pada faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: 1) faktor internal adalah

faktor yang berasal dari dalam individu yang belajar. Faktor internal terdiri dari

faktor fisik atau jasmani dan faktor mental psikologis. Faktor fisik contohnya:

keadaan badan lelah, sedangkan faktor mental psikologis terdiri dari faktor

kecerdasan atau intelegensi, minat, konsentrasi, ingatan, dorongan rasa ingin tahu:

dan 2) faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar

yaitu faktor-faktor dalam fisik lingkungan, sarana fisik dan non fisik yang

menunjang proses belajar mengajar. Kondisi eksternal yaitu mengenai hal dalam

situasi belajar yang dapat dikontrol oleh pengajar, sehingga kondisi belajar yang

eksternal dapat diatur atau dikontrol dan hanya merupakan suatu bagian dari

proses belajar, ini merupakan tugas guru yang utama dalam mengajar. Faktor

Page 90: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

eksternal lainnya adalah faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non

sosial. Faktor lingkungan sosial adalah faktor manusia baik yang berhubungan

langsung maupun secara tidak langsung. Faktor lingkungan sosial seperti guru.

Faktor lingkungan non sosial adalah factor yang berupa benda tapi bukan

manusia. Faktor lingkungan non sosial meliputi media atau alat-alat belajar, waktu

belajar yang digunakan oleh siswa dan pendekatan belajar yang berupa stratcgi

dan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal pada penelitian ini adalah gaya belajar dan kemampuan verbal.

Faktor eksternal meliputi guru, media video, flipchart dan pendekatan CTL.

8. Materi Pembelajaran Vermes

Materi pembelajaran biologi pada penelitian ini mengambil materi

pokok Animalia dengan Kompetensi Dasar: 3.4 Mendeskripsikan ciri- ciri filum

dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan, berdasarkan kurikulum

KTSP 2006, Pedoman khusus untuk mata pelajaran Biologi, untuk kelas X

semester II. Materi pokok: Dunia Hewan (vermes). Uraian materi terdiri dari:

phylum platyhelminthes, phylum nemathelminthes, phylum annelida.

a. Phylum Platyhelminthes

Page 91: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gambar 2.2 Cacing Platyhelminthes

Ciri –ciri umum Platyhelminthes: tubuh simetris bilateral, berbentuk pipih

seperti pita atau daun, lunak dan epidermisnya bersilia, serta tidak bersegmen,

memiliki alat penghisap dan alat kait, saluran pencernaan belum sempurna, tidak

memiliki rongga tubuh /aselomata, tidak memiliki sistem peredaran darah, tidak

memiliki sistem respirasi dan ekresi, sistem saraf tangga tali, cara hidup bebas,

parasit.

1) Klasifikasi Platyhelminthes

a) Turbellaria (cacing berbulu getar)

Turbellaria atau cacing berbulu getar merupakan cacing yang hidup bebas.

Contohnya adalah Planaria. Planaria adalah cacing yang hidup secara bebas di

perairan. Cacing ini bisa dijadikan sebagai bioindikator terhadap kadar

pencemaran di suatu perairan. Cacing ini suka hidup di perairan yang bersih atau

belum tercemar. Planaria memiliki sistem pencernaan yang masih sederhana.

Makanan akan ditangkap melalui tonjolan faring yang berada pada bagian tengah

ventral tubuhnya. Makanan yang sudah ditangkap lalu dimasukkan dalam usus

yang bercabang-cabang untuk dicerna. Hasil pencernaan makanan akan berdifusi

ke seluruh jaringan tubuh, sementara itu sisa pencernaan akan dikeluarkan lewat

Page 92: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

mulut. Planaria merupakan cacing yang bersifat karnivora. Cacing ini memiliki

alat pengeluaran atau ekskresi berupa sel api atau flame cell. Planaria

bereproduksi secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum. Planaria bersifat

hermafrodit, namun demikian tidak pernah ada pembuahan sendiri karena

matangnya sperma dan ovum tidak dalam waktu yang bersamaan. Reproduksi

aseksual dengan fragmentasi atau memotong diri. Setiap potongan tubuhnya

mampu menjadi individu baru. Pada bagian kepala, di antara stigma (bintik mata)

terdapat ganglion yang merupakan pusat saraf. Ganglion mengalami pemanjangan

oleh saraf tepi yang menuju ke arah posterior. Antara kedua saraf tepi tersebut,

akan dihubungkan oleh cabang saraf melintang, sehingga susunan sarafnya

seperti tangga, oleh karena itu sistem saraf pada Planaria disebut system saraf

tangga tali.

b) Trematoda (cacing isap)

Anggota cacing ini semuanya bersifat parasit, baik pada hewan ternak

ataupun pada manusia. Tubuh cacing ini dibungkus oleh kutikula untuk

mempertahankan diri. Contoh Trematoda antara lain: Fasciola hepatica,cacing ini

memiliki panjang 2-6 cm. Habitatnya adalah di hati ternak. Sama dengan

Plathyhelminthes yang lain, cacing ini memiliki sel api atau flame cell sebagai alat

ekskresi, sistem saraf tangga tali serta memiliki alat pengisap atau sucker yang

terdapat pada bagian mulut serta pada bagian ventral atau perut. Cacing ini

bereproduksi secara generatif. Satu individu bisa menghasilkan 2000-4000 telur.

Telur yang sudah dibuahi akan melewati saluran empedu kemudian ke usus dan

akan keluar bersama feses. Cacing ini memiliki hospes sementara siput air dan

Page 93: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

hospes tetapnya adalah ternak. Daur hidup cacing ini dimulai dari telur yang

berada dalam feses keluar ke lingkungan. Telur itu akan menetas menjadi larva

bersilia mirasidium dan masuk ke dalam tubuh siput (sebagai inang antara), lalu

berkembang menjadi sporosista, kemudian menjadi redia, lalu serkaria. Serkaria

keluar dari tubuh siput, lalu menempel pada tanaman, kemudian berkembang

menjadi metaserkaria. Ketika tanaman dimakan ternak, metaserkaria akan

menetas di usus dan dewasa dalam organ hati. Daur hidup dari cacing hati di

tunjukkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Daur hidup cacing hati Fasciola hepatica

c) Cestoda (cacing pita )

Semua cacing pita tidak memiliki alat pencernaan, karena sari-sari

makanan dapat langsung diserap melalui seluruh permukaan tubuhnya. Tubuhnya

beruas-ruas atau biasa disebut sebagai proglotid,di mana setiap proglotid

mengandung alat reproduksi, ekskresi, dan mampu menyerap sari makanan dari

inangnya. Karena itulah tiap proglotid dapat dianggap sebagai koloni individu.

Contoh dari cacing ini adalah Taenia saginata dan Taenia solium. Cacing Taenia

solium merupakan cacing parasit yang dewasa pada manusia dengan hospes antara

Page 94: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

adalah babi. Berbeda dengan cacing Taenia saginata, cacing ini pada kepala

(skoleks) terdapat alat pengisap dan kait dari kitin atau disebut sebagai rostelum.

Taenia saginata secara sepintas mirip dengan Taenia solium, hanya saja

perbedaannya ada pada ukuran tubuhnya yang lebih panjang, pada kepalanya

tidak memiliki rostelum dan hospes antaranya adalah sapi.

Daur hidup cacing Taenia sp, proglotid dewasa yang telah menghasilkan

telur keluar bersama feses, kemudian telur tersebut akan menetas menjadi

onkosfer. Bila larva tersebut tertelan (sapi atau babi) maka larva tersebut akan

berada dalam usus dan berkembang menjadi heksakan. Larva tersebut kemudian

akan menembus dinding usus dan ikut bersama aliran darah dan masuk ke dalam

otot atau daging. Di dalam otot atau daging (sapi atau babi) tersebut, larva akan

berkembang lagi menjadi bentuk gelembung atau sistiserkus. Ketika seseorang

mengonsumsi daging babi atau sapi yang di dalamnya ada larva tersebut, larva

tadi akan ikut masuk ke dalam saluran pencernaan dan akan menetas menjadi

cacing dewasa dalam usus manusia. Daur hidup cacing Taenia sp ditunjukkan

pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Daur hidup cacing pita Taenia saginata

Page 95: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Peranan Platyhelminthes: sebagai indikator dalam polusi air, dapat

menyebabkan penyakit apabila hidup parasit pada tubuh inangnya. Contoh:

Fasciola hepatica dapat menyebabkan pembusukan hati (fasciolacis), Taenia

saginata parasit pada jejenum manusia, inang perantara sapi (Taenia solium)

hidup parasit pada jejenum manusia, inang perantara babi; Echinococcus

granulosus hidup parasit pada usus anjing; Diphyllobothrium latum hidup

parasit pada manusia, kucing, anjing; Clonorchis sinensis hidup parasit pada hati

manusia; Schitosoma japonicum hidup parasit pada pembuluh vena manusia di

kenal dengan cacing darah penyakitnya disebut Schistosomiasis.

b. Phylum Nemathelminthes

Gambar 2.5 Cacing Nemathelminthes

Ciri umum Nemathelminthes: disebut cacing benang, tubuh tidak beruas-

ruas,saluaran pencernaan sempurna, hidup bebas dalam tanah, air atau parasit,

tubuh simetris bilateral tubuh gilig/bulat panjang, tidak bersegmen, dilapisi

kutikula sehingga tampak mengkilat, ukuran kecil/mikroskopis, tidak memiliki

Page 96: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

silia, alat pencernaan sempurna (memiliki mulut di anterior dan anus diujung

/posterior ), tidak memiliki alat peredaran darah maupun alat pernapasan khusus,

alat ekresi belum sempurna, sistem saraf tangga tali, merupakan hewan

triploblastik pseudoselomata, berjenis kelamin satu / gonokoris, reproduksi secara

seksual, cara hidup: bebas dan parasit. Klasifikasi Nemathelminthes: (a) kelas

Nematoda , contoh: Ascaris lumbricoides, Enterobius vermicularis, Wuchereria

brancrofti; (b) kelas Nematomorpha, contoh: Gordius sp.

Struktur tubuh Nemathelminthes memiliki susunan triploblastik

pseudoselomata. Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar

(ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Pada

lapisan luar tubuhnya dilapisi oleh lapisan lilin atau kutikula. Rongga yang

terdapat pada tubuhnya merupakan rongga semu atau tidak sejati

(pseudoselomata). Cacing ini memiliki simetri tubuh bilateral. Cacing ini bersifat

dioesius, yaitu cacing jantan dan cacing betina. Nemathelminthes memiliki sistem

pencernaan yang sempurna, saluran pencernaan memanjang dari mulut sampai ke

anus. Cacing ini belum memiliki sistem peredaran darah. Contoh-contoh cacing

Nemathelminthes, antara lain:

1) Ascaris lumbricoides

Cacing jantan dan betina dapat dibedakan, biasanya tubuh cacing jantan

berukuran lebih kecil daripada cacing betina dan bagian posterior cacing jantan

bengkok. Daur hidup cacing ini dimulai dari telur yang keluar bersama feses.

Apabila telur yang telah dibuahi tadi tertelan oleh manusia, di dalam usus telur

tadi akan menetas dan menembus dinding usus, ikut bersama aliran darah. Larva

Page 97: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

yang ikut aliran darah akan menuju jantung lalu ke paru-paru dan seterusnya akan

ke kerongkongan. Apabila larva yang berada di kerongkongan tadi tertelan lagi

akan tumbuh menjadi cacing dewasa dalam usus halus manusia. Daur hidup

cacing perut dapat ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Daur hidup cacing perut Ascaris lumbricoides

1) Wuchereria bancrofti

Cacing ini dapat menyebabkan penyakit kaki gajah (filariasis).

Penularannya melalui gigitan nyamuk Culex. Cacing ini hidup dalam saluran

limfe (getah bening) yang ada di kaki. Karena pembuluh getah bening yang ada di

kaki tersumbat maka kaki penderita akan membesar seperti kaki gajah atau

elephantiasis.

2) Ancylostoma duodenale

Cacing ini disebut juga sebagai cacing tambang. Disebut cacing tambang

karena pada awalnya hanya ada pada daerah pertambangan. Larva cacing ini dapat

masuk melalui pori-pori kulit kaki. Larva tadi akan ikut menuju jantung dan

Page 98: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

dewasa di usus halus manusia. Cacing ini dapat menghasilkan zat antikoagulan

(zat antipembeku darah). Orang yang terkena cacing ini dapat terkena anemia

Daur hidup cacing tambang dapat ditunjukkan pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Daur hidup cacing tambang Ancylostoma duodenale

3) Enterobius vermicularis

Cacing ini biasa dikenal juga sebagai cacing kremi, hidup dalam usus

manusia.Infeksi cacing kremi tidak memerlukan inang perantara. Ketika cacing

ini akan bertelur, mereka bergerak menuju anus dan bertelur di sana. Pada telur

yang ditinggalkan itu juga terdapat semacam lendir yang menyebabkan rasa gatal

pada daerah anus penderita. Karena rasa gatal tersebut mengakibatkan penderita

akan menggaruknya, sehingga terjadi penularan dengan sendiri atau autoinfeksi.

Peranan Nemathelminthes; Ascaris lumbricoides, cacing dewasa parasit

pada usus manusia; Ancylostoma duodenale, cacing dewasa parasit diusus

manusia menimbulkan penyakit anemia; Enterobius vermicularis, cacing dewasa

parasit di usus halus manusia, nafsu makan kurang; Wucheria bancrofti, cacing

Page 99: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

dewasa parasit di pembuluh getah bening (penyakitnya di sebut

Elephantiasis/kaki gajah); Trichenelia spirali, cacing dewasa parasit di usus halus

manusia penyakitnya di sebut trichinosis, Ascaris megalocephala, cacing dewasa

parasit pada kuda, Ascaris suilla, cacing dewasa parasit pada babi, Loa, cacing

dewasa parasit di setiap bagian tubuh, juga bisa di mata, Onchocerca, cacing

dewasa parasit di kulit mata, yang di mata menimbulkan kebutaan.

c. Phylum Annelida

Gambar 2.8 Cacing Annelida

Ciri umum Annelida: bentuk tubuh bersegmen dan bulat panjang, saluran

pencernaan sempurna, mempunyai chaeta (rambut). Struktur tubuh annelida

termasuk hewan yang memiliki lapisan tubuh triploblastik euselomata.

Euselomata artinya sudah terdapat selom sejati, system peredaran darahnya

berupa sistem sirkulasi terbuka, memiliki sistem saraf tangga tali. Tubuh hewan

ini memiliki segmen dan setiap segmen (disebut metameri) memiliki sistem saraf,

pencernaan, reproduksi serta memiliki sistem ekskresi.

1) Klasifikasi Annelida

Page 100: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

a) Polychaeta

Poly artinya banyak dan chaeta artinya rambut, jadi pada tubuh cacing ini

banyak sekali dijumpai rambut. Kulitnya dilapisi oleh kutikula, memiliki sistem

saraf tangga tali dengan pusat sarafnya adalah ganglion. Cacing ini sebagian besar

hidup di laut. Contoh spesies cacing ini adalah Nereis virens, Eunice viridis

(cacing wawo), dan Lysidice oele (cacing palolo). Cacing wawo dan cacing palolo

merupakan cacing yang enak dimakan dan memiliki kandungan protein yang

tinggi. Cacing ini banyak dijumpai di wilayah perairan kepulauan Maluku serta

Fiji negara Jepang.

b) Olygochaeta

Cacing ini memiliki chaeta atau rambut yang jumlahnya sedikit. Cacing

ini banyak hidup di darat ataupun perairan tawar. Bersifat hermafrodit, sehingga

di dalam tubuhnya dapat dijumpai ovarium dan testis. Pada beberapa segmen

tubuh cacing ini epidermisnya mengalami penebalan, disebut klitellum. Pada

waktu reproduksi pada bagian klitellum akan mengeluarkan kokon. Kokon inilah

yang nantinya akan menetas menjadi individu baru. Respirasi dilakukan secara

difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Contoh: cacing tanah (Pheretima,

Lumbricus terrestris).

c) Hirudinea

Cacing ini termasuk cacing pengisap darah. Adapun yang termasuk dalam

kelas ini adalah bangsa lintah. Contohnya adalah lintah (Hirudo medicinalis) dan

pacet (Haemadipsa javanica). Lintah biasanya hidup di daerah yang lembap,

sebelum mengisap darah, lintah akan menyuntikkan zat anastesi atau bius ke

Page 101: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

dalam tubuh korbannya, sehingga ketika diisap darahnya, korban tidak merasa

sakit. Lintah juga dapat menghasilkan zat antikoagulan (zat anti pembeku darah),

yang disebut hirudin. Adanya zat antikoagulan tersebut menyebabkan darah

korban yang diisap tidak akan membeku. Lintah memiliki dua alat pengisap yang

terletak di bagian anterior dan posterior. Pencegahan agar kita tidak digigit atau

ketika kita sedang digigit adalah dengan memberikan air tembakau atau garam,

dapat pula tubuh diolesi dengan balsem atau minyak kayu putih.

Peranan Annelida; menyuburkan tanah, contoh: cacing tanah, sumber protein

hewani, contoh: palolo dan wawo, penghisap darah manusia atau hewan

vertebrata lainnya, contoh: lintah dan pacet.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Sebagai bahan perbandingan, perlu dikemukakan penelitian-penelitian

terdahulu yang ada hubungannya dan sekaligus sebagai pendukung dari penelitian

yang akan dilakukan.

1. Agung Yulianto dan Arif Yulianto. 2006. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

dalam Mata Pelajaran Ekonomi melalui Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada SMA Negeri 11

Semarang, Vol 1 (1).

Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis data kualitatif menunjukan

bahwa baik aktivitas guru, aktivitas siswa dan respon siswa terhadap KBM yang

dilaksanakan berdasarkan konstektual menunjukan tingkat pencapaian yang baik,

demikian juga dengan pelaksanaan tujuh komponen utama dari kontekstual.

Page 102: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Persamaan penelitian Yulianto dengan penelitian kami sama-sama

menggunakan pembelajaran kontekstual. Perbedaannya, penelitian ini

membandingkan pembelajaran dengan konvensional dan konstekstual tanpa

tinjauan aspek internal siswa.

2. I Nyoman Gita. 2007. Implementasi Pendekatan Kontekstual untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika siswa sekolah Dasar.Jurusan

Pendidikan Matematika Fakultas MIPA Undiksha. Jurnal Penelitian dan

Pengembangan Pendidikan, Vol 1 (1), 26-34.

Penelitian ini menghasilkan bahwa implementasi pendekatan kontekstual

meningkatkan prestasi belajar siswa. Persamaan penelitian I Nyoman Gita

dengan penelitian kami adalah sama-sama menggunakan pembelajaran

kontekstual. Perbedaannya penelitian I Nyoman Gita menggunakan

pendekatan kooperatif tanpa tinjauan aspek internal siswa, sedangkan

penelitian kami menggunakan media flipchart dengan tinjauan aspek

kemampuan verbal dan gaya belajar siswa.

3. Edya M, Janulis P dan Wahid M. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran

Menggunakan Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Program Diklat Program

produktif Teknik Mesin Perkakas. Portal jurnal Universitas Pendidikan

Indonesia, Vol 1V, (12).

Penelitian ini menghasilkan kesimpulan implementasi model pembelajaran

dengan pendekatan kontekstual (CTL) dapat meningkatkan prestasi belajar

pada program teknik mesin perkakas. Implikasi dari penelitian ini adalah

memberikan kesempatan pada guru produktif mesin perkakas khususnya

Page 103: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

untuk mengembangkan penggunaan model pembelajaran. Persamaan dengan

penelitian kami adalah penggunaan pendekatan CTL dalam proses

pembelajaran.

4. Wasis. 2006. Contextual Teaching And Learning ( CTL ) Dalam

Pembelajaran Sains–Fisika SMP. FMIPA Universitas Negeri Surabaya.

Cakrawala Pendidikan, Februari 2006, Th. XXV, No.1. Penelitian ini

memberi kesimpulan perangkat pembelajaran kontekstual memiliki ciri

khusus, yaitu menyediakan berbagai fitur sehingga konten dalam

pembelajaran dapat dikaitkan dengan kehidupan nyata, serta memberikan

berbagai pilihan aktivitas sehingga siswa dengan berbagai gaya belajar dan

tingkat kemampuan dapat melakukan hands-on activities dan minds-on

activities sesuai dengan lingkungan belajarnya.

Persamaan penelitian dengan kami penggunaan pendekatan CTL.

5. Tarpin Juandi. 2011. Pembelajaran Fisika dengan CTL melalui media

pembelajaran Animasi dan KIT ipa ditinjau dari gaya belajar dan motivasi

berprestasi siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan

adalah model pembelajaran CTL dan tinjauan variabel moderator yaitu gaya

belajar. Sedangkan perbedaannya pada media pembanding video dan flipchart

dan variabel moderator kemampuan verbal.

6. Rahayu Sri Sulistyawati, 2011. Pembelajaran IPA model Contextual

Teaching And Learning menggunakan Animasi berbasis Flash dan Interactive

Video ditinjau dari kemampuan verbal dan gaya belajar. Kesimpulan dari

penelitian ini penggunaan media berpengaruh terhadap prestasi belajar.

Page 104: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Adapun persamaan penelitian ini adalah Model pembelajaran CTL, tinjauan

variabel moderator kemampuan verbal dan gaya belajar. Sedangkan

perbedaan nya pada pembanding media yaitu media Video dan Flipchart.

7. Bettye P. Smith. 2006. Contextual Teaching And Learning Practise In The

Family And Consumer Scienses. Columbia Middle School, Dekalb County,

Georgia. Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 24, No.

1. Penelitian ini merupakan studi tentang pembelajaran kontektual yang

diterapkan oleh guru dan keluarga yang menghasilkan tingkat pengetahuan

dan pengalaman yang tinggi. Kaitannya dengan penelitian ini adalah

pendekatan CTL dijadikan sebagai pembelajaran untuk menghasilkan tingkat

kognitif dan pengalaman.

8. Lena Bostrom. 2011. Mid Sweden University. Students ’Learning Styles

Compared with their Teacher’, Learning Styles in Secondary Schools.

Institute for Learning Styles Journal, Vol 1,1 – 20.

Penelitian ini merupakan studi membandingkan gaya belajar siswa dengan

guru pada sekolah menengah. Tiga kelompok gaya belajar siswa ini di

bandingkan dan dianalisis dengan menggunakan F-test dan analisis varians,

anova. Kaitannya dengan penelitian ini memiliki persamaan yaitu

membandingkan gaya belajar.

9. Richard E. Mayer and Laura J. Massa. 2003. University of California. Three

Facets of Visual and Verbal Learners: Cognitive Ability, Cognitive Style, and

Learning Preference. Journal of Educational Pshychology. vol 85 (4), 833-

846

Page 105: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Penelitian ini merupakan studi kemampuan verbal-spasial dan gaya belajar

visual dan kemampuan kognitif. Kesimpulan dari penelitian ini kemampuan

kognitif tinggi kemahiran kemampuan verbal juga tinggi. Belajar visual

menyukai instruksi yang melibatkan gambar. Menyukai instruksi verbal

melibatkan kata-kata. Kaitan dengan penelitian ini adalah sama-sama

menggunakan kemampuan verbal dan gaya belajar untuk mengetahui

kemampuan kognitif.

10. Robert G. Berns and Patricia M. Erickson. 2001. Contextual Teaching and

Learning: Preparing Students for tehe New Economy, 5, 1-8.

Penelitian ini merupakan studi untuk pembelajaran CTL menjadi yang paling

efektivitas dalam belajar siswa, guru harus merencanakan, melaksanakan,

merefleksikan, dan merevisi pelajaran. Rencana tersebut harus di dasarkan

dalam prinsip-prinsip CTL. Kaitan dengan penelitian ini adalah pendekatan

CTL merupakan yang paling efektif dalam belajar siswa.

11. Patricia Murdock Miller. 2006. Contextual Learning May be a better Teaching

Model: A Cace For Higher Order Learning and Transfer, Volume 11,

Number 2.

Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa pembelajaran kontekstual lebih

baik daripada pembelajaran tradisional dalam memperoleh pengetahuan,

aplikasi dan pembelajaran yang baru. Penemuan belakangan ini menunjukkan

bahwa ada pengaruh yang lebih dari pada hanya sekedar merefleksikannya.

Keuntungan lainya bahwa kontekstual memiliki pemahaman yang lebih

dalam tentang konsep pembelajaran mandiri, pembelajaran yang lebih

Page 106: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

bertanggung jawab, mendemostrasikan kemampuan behaviora dari pada

pemecahan masalah pembuatan keputusan, berani mengambil inisiatif

mendemonstarsikan perilaku pengembangan tim kerja kelompok. Kaitan

dengan penelitian ini adalah pendekatan CTL merupakan pembelajaran yang

lebih baik dibandingkan pembelajaran tradisional.

12. Anand Lenin Vethanayagam, F. S. R. Hemalatha, (2010) Effect of

Environmental Education to School Children Through Animation Based

Educational Video, volume 10.

Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan media video merupakan pembelajaran yang menghilangkan

kebosanan dan merespon siswa untuk bereaksi dan aktif dalam proses

pembelajaran, akan peka terhadap lingkungan, sehingga akan menghasilkan

prestasi yang lebih baik dalam proses pembelajaran.

C. KERANGKA BERPIKIR

Kerangka berpikir atau kerangka pemikiran merupakan arahan penalaran

untuk sam[pai pada perumusan hipotesis. Berdasarkan permasalahan yang terjadi

di lapangan, kajian teori, pendekatan pembelajaran, media pembelajaran

kemampuan verbal, dan gaya belajar maka dapat disampaikan bagan kerangka

berpikir dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 2.9.

Page 107: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Gambar 2.9. Kerangka Berpikir

Realita dalam Pembelajaran :

Proses pembelajaran Biologi masih berpusat pada guru, masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, penggunaan pendekatan pembelajaran kurang variatif, kurang optimalnya penggunaan media.

Media Flipchart

Pendekatan CTL

Prestasi belajar Biologi Meningkat (Kognitif, Afektif dan Psikomotorik)

Media Video

Kemampuan verbal

Gaya Belajar

Pembelajaran Ideal :

Ideal dalam proses pembelajaran menekankan proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi dan menghubungkan dengan kehidupan nyata sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

Siswa cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran, siswa kurang terampil untuk belajar menemukan dan mengaitkan dalam kehidupan nyata. Prestasi belajar biologi belum optimal

Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa belajar menemukan materi dan menghubungkan dengan kehidupan nyata dan hasil dapat belajar optimal

Page 108: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Pengaruh penggunaan pendekatan CTL pada keberhasilan anak adalah

dengan penggunaan pendekatan CTL anak akan berperan aktif mengkonstruksi

pengetahuan sehingga menjadi lebih bermakna karena pengetahuan tidak

diperoleh dengan pasif tapi diperoleh secara aktif. Pembelajaran ini akan

menjadi lebih bermakna lagi bagi siswa jika dalam pelaksanaan pembelajaran

menggunakan media pembelajaran, khususnya media berbasis komputer yaitu

flipchart dan video. Dengan media tersebut akan memberikan efek yang tidak

sama pada prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh

sejauh mana siswa itu memiliki gaya belajar dan kemampuan verbal.

Adanya perbedaan dalam penggunaan media pada pendekatan CTL

dengan gaya belajar dan kemampuan verbal pada siswa tentunya akan

memberikan efek yang berbeda pula. Interaksi antara pendekatan CTL dengan

penggunaan media flipchart dan media video, gaya belajar, kemampuan verbal

siswa tentunya akan memberikan efek yang tertentu pula pada prestasi belajar

siswa.

1. Pengaruh pembelajaran biologi dengan CTL melalui media video dan flipchart

Pembelajaran berdasarkan kontekstual adalah pembelajaran yang

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

masyarakat dan hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.

Sebagaimana pendapat Vygotsky bahwa pengkonstruksian pengetahuan adalah

melalui interaksi sosial.

Page 109: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Materi vermes merupakan materi yang bersifat abstrak dan kompleks.

Siswa cenderung mengalami kesulitan dalam mengamati, menerima, dan

mengolah informasi yang diperoleh. Sebagaimana pendapat Piaget bahwa

pengetahuan baru dibentuk dengan mengaitkannya dengan pengetahuan yang

sudah ada. Aplikasinya siswa memerlukan daya pemahaman cukup, sehingga

diperlukan suatu pembelajaran dengan pendekatan yang dapat membantu

pemahaman. Pendekatan CTL diduga siswa lebih mudah memahami materi

vermes sehingga lebih bermakna. Pendekatan CTL dapat diterapkan di kelas

melalui penggunaan media. Media diperlukan untuk memperjelas materi yang

dipelajari. Media flipchart memvisualisasikan gambar-gambar animalia seperti

aslinya, sehingga dapat memperjelas materi yang di ajarkan. Berdasarkan uraian

di atas, pendekatan CTL melalui penggunaan media flipchart dan media video

dalam pembelajaran secara optimal diprediksi dapat mempengaruhi proses dan

hasil belajar siswa. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran

dengan media video diduga mendapatkan hasil yang lebih baik dari pada

penggunaan media flipchart.

2. Pengaruh kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar.

Keberhasilan pembelajaran materi vermes juga dipengaruhi faktor internal

siswa. Salah satu faktor internal adalah kemampuan verbal yang dimiliki siswa.

Kemampuan verbal merupakan pengetahuan yang dapat diungkapkan dalam

bentuk bahasa lisan maupun tulisan. Kemampuan verbal siswa meliputi

penguasan perbendaharaan kata, pemahaman bacaan, penggunaan analogi, dan

Page 110: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

kesesuaian arti dalam berbahasa. Siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi

akan lebih mudah untuk menguasai konsep-konsep dalam pembelajaran biologi.

Berdasarkan uraian di atas siswa yang mempunyai kemampuan verbal

tinggi dan rendah dalam pembelajaran dapat mempengaruhi proses dan hasil

belajar siswa. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai

kemampuan verbal tinggi diduga mendapatkan hasil yang lebih baik daripada

siswa yang mempunyai kemampuan verbal rendah.

3. Pengaruh gaya belajar auditori, visual terhadap prestasi belajar siswa.

Siswa memiliki perbedaan dalam menyerap dan mengelola informasi yang

disampaikan oleh guru, perbedaan inilah yang disebut gaya belajar. Gaya belajar

adalah cara seseorang untuk lebih mudah menangkap dan mengelola informasi.

Berdasarkan penelitian, gaya belajar siswa terindikasi dalam kategori yaitu: gaya

belajar belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Siswa

visual sangat baik belajar dengan melihat gambar, grafik, slides, film,dan lain-

lain. Siswa auditori senang belajar melalui mendengarkan orang lain berbicara dan

mendengarkan rekaman suara. Siswa kinestetik, paling baik belajar melalui

sentuhan dan gerakan.

Pada pembelajaran vermes dengan menggunakan media flipchart dan

video memberikan peluang yang besar bagi siswa yang memiliki gaya belajar.

Siswa dalam belajar ada yang menyukai gaya belajar dengan auditori dan visual.

Jika siswa diberikan strategi yang sesuai dengan gaya belajarnya, siswa dapat

lebih mengembangkan dan lebih mudah menerima informasi yang diperolehnya.

Page 111: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Sehingga dengan gaya belajar yang dimiliki oleh setiap siswa akan berpengaruh

terhadap prestasi belajar biologi pada materi vermes.

4. Interaksi antara pembelajaran biologi Pendekatan CTL dengan menggunakan

flipchart dan video dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar siswa.

Keberhasilan pembelajaran vermes menggunakan media flipchart dan

video dipengaruhi oleh kemampuan verbal siswa. Pada pembelajaran vermes

dengan menggunakan media flipchart dan video, bagi siswa yang memiliki

kemampuan verbal tinggi dan rendah akan mempunyai prestasi belajar yang

berbeda pula. Berdasarkan pemikiran di atas, diduga bahwa pada pembelajaran

vermes baik menggunakan media flipchart maupun video bagi siswa yang

memiliki kemampuan verbal tinggi memperoleh prestasi belajar yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah.

Dugaan yang lain bagi siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah

akan mencapai prestasi belajar yang lebih baik pada pembelajaran dengan media

video dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan media flipchart. Ini

berarti dapat dinyatakan bahwa ada interaksi antara pembelajaran menggunakan

media dengan kemampuan verbal siswa.

5. Interaksi antara pembelajaran biologi pendekatan CTL dengan menggunakan

flipchart dan video dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Penggunaan media flipchart diduga akan lebih berpengaruh pada siswa

yang mempunyai gaya visual sedangkan penggunaan media video akan lebih

berpengaruh terhadap siswa yang mempunyai gaya belajar auditori. Sehingga

Page 112: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

penggunaan media flipchart dan video diduga mempunyai interaksi yang

signifikan dengan gaya belajar siswa.

6. Interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar terhadap prestasi

belajar siswa.

Kemampuan verbal dan gaya belajar siswa merupakan faktor internal yang

berpengaruh terhadap proses pembelajaran vermes. Kemampuan verbal

merupakan ketrampilan mengemukakan pendapat dalam bentuk kata-kata baik

lisan maupun yang berbentuk tulisan. Melihat karakteristik materi pembelajaran

vermes yang memuat konsep-konsep abstrak, sangat dimungkinkan siswa yang

mempunyai kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar visual akan mempunyai

prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki

kemampuan verbal rendah dan gaya belajar auditori. Berdasarkan uraian di atas,

maka diduga ada interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar dalam

menghasilkan prestasi belajar siswa pada materi vermes.

7. Interaksi antara pendekatan CTL melalui media video dan media flipchart

dengan kemampuan verbal dan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Pembelajaran dengan penggunanaan media flipchart dan video,

kemampuan verbal, gaya belajar merupakan suatu faktor yang mempengaruhi

tinggi rendahnya prestasi belajar. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan

media flipchart atau media video terhadap siswa yang memiliki kemampuan

verbal tinggi atau rendah dengan gaya belajar visual atau auditori akan

berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Page 113: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

D. HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

2. Terdapat pengaruh pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan media video terhadap prestasi belajar siswa.

3. Terdapat pengaruh kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar siswa.

4. Terdapat pengaruh gaya belajar visual dan auditori terhadap prestasi belajar

siswa

5. Terdapat interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan media video dengan kemampuan verbal terhadap

prestasi belajar siswa.

6. Terdapat interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan media video dengan gaya belajar terhadap prestasi

belajar siswa.

7. Terdapat interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar terhadap

prestasi belajar siswa.

8. Terdapat interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan media video, kemampuan verbal dan gaya belajar

terhadap prestasi siswa.

Page 114: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Pacitan Jl. Letjend Suprapto No.49

Telp./Fax.(0357) 881086 Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. SMA Negeri 1

Pacitan merupakan RSBI (Sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional).

Pertimbangan yang mendasari untuk memilih SMA Negeri 1 Pacitan sebagai

tempat penelitian adalah karena SMA tersebut memiliki fasilitas yang mendukung

pelaksanaan penelitian, kecukupan jumlah siswa dan kelas dan juga penulis

bekerja di SMA tersebut. Sedangkan uji coba diadakan di kelas X SMA Negeri 1

Ponorogo. Sekolah ini dipilih dikarenakan siswa-siswinya diasumsikan

mempunyai kemampuan yang setara dengan siswa-siswi di SMA Negeri 1

Pacitan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus tahun 2011 sampai bulan

Juni 2012. Jadwal kegiatan penelitian ditunjukkan dalam Tabel 3.1.

Page 115: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2011 Tahun 2012

Agt

Sep

Okt

Nop

Des

Jan Feb Mar Apr Mei

1 Penyusunan proposal X

2 Pembimbingan proposal X X

3 Penyusunan instrumen X X

4 Seminar proposal X 5 Penyempurnaan

proposal X X

6 Analisis ujicoba instrumen

X

7 Pelaksanaan penelitian X

8 Pengolahan data

X

9 Penulisan Tesis X

Secara operasional penelitian meliputi tiga tahap, yaitu:

a. Tahap Persiapan meliputi: pengajuan judul skripsi, permohonan pembimbing,

pembuatan proposal, permohonan ijin, survai sekolah yang bersangkutan dan

pembuatan instrumen.

b. Tahap Pelaksanaan meliputi: semua kegiatan penelitian yang berlangsung di

lapangan, antara lain: uji coba instrumen dan pelaksanaan pengambilan data.

c. Tahap Penyelesaian meliputi: analisis data dan penyusunan laporan penelitian.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen

dengan desain faktorial 2 X 2 X 2 disajikan pada Tabel 3.2.

Page 116: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Tabel 3.2. Desain Faktorial

Kemampuan Verbal (B)

Gaya Belajar (C)

Pendekatan CTL

Media (A)

Video (A1) Flipchart (A2)

Tinggi (B1)

Auditori (C1) (A1B1C1) (A2B1C1)

Visual (C2) (A1B1C2) (A2B1C2)

Rendah (B2)

Auditori (C1) (A1B2C1) (A2B2C1)

Visual (C2) (A1B2C2) (A2B2C2)

Berdasarkan Tabel 3.2 penelitian melibatkan dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan berupa

pendekatan pembelajaran CTL menggunakan flipchart (A1). Sedangkan

kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa pendekatan pembelajaran CTL

menggunakan video (A2). Kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2

diukur kemampuan verbal (B). sehingga diperoleh data siswa yang memiliki

kemampuan verbal kategori tinggi (B1) dan siswa yang memiliki kemampuan

verbal kategori rendah (B2). Kemudian kelompok eksperimen 1 dan kelompok

eksperimen 2 juga diukur gaya belajar (C), sehingga diperoleh data siswa yang

memiliki gaya belajar audio (C1) dan siswa yang memiliki gaya belajar visual

(C2). Pada akhir eksperimen, kedua kelompok tersebut diukur prestasi belajar

biologi siswa pada materi vermes dengan alat ukur yang sama yaitu berupa tes

akhir. Hasil kedua pengukuran tersebut digunakan sebagai data eksperimen yang

kemudian diolah dan dibandingkan dengan statistik yang digunakan.

Page 117: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pacitan

tahun pelajaran 2011/2012.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti,

dan sampel ini dianggap dapat mewakili semua anggota populasi (representatif).

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA

Negeri 1 Pacitan tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan

dengan Cluster random sampling dari 9 kelas X yang ada, diambil 4 kelas yang

digunakan sebagai eksperimen. Sebelumnya untuk mengetahui kesetaraan dari 4

kelas tersebut dilakukan uji kesetaraan dengan uji t, melalui kemampuan awal

nilai ulangan harian pada 9 kelas tersebut. Teknik cluster random sampling

digunakan untuk memilih secara acak kelas yang akan dipilih menjadi subyek

penelitian. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara undian.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini variabel yang dipakai dalam penelitian ini mencakup

(tiga) variabel yaitu variabel bebas, variabel moderator dan variabel terikat,

yaitu:

1) Variabel bebas: pendekatan pembelajaran CTL dengan media flipchart

dan media video.

Pendekatan CTL dengan media flipchart adalah pembelajaran biologi

dengan CTL melalui media yang menggunakan gambar-gambar dalam

Page 118: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

pemahaman materi vermes. Pendekatan CTL dengan media video adalah

pembelajaran biologi dengan CTL melalui gambar-gambar disertai suara dengan

penggunaan komputer

2) Variabel moderator: kemampuan verbal dan gaya belajar

Kemampuan Verbal diartikan kemampuan mengkomunikasikan baik

secara lisan maupun tulisan makna dari pesan yang berupa simbol, gambar,

skema maupun sumber pembelajaran yang lain.

Gaya Belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan seorang murid

dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir, dan

memahami materi.

3) Variabel terikat: prestasi belajar biologi pada materi vermes.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar, yaitu yang

diperoleh sebagai akibat dari aktivitas selama mengikuti pelajaran biologi pada

materi vermes kelas X semester 2, yang disampaikan dengan menerapkan

pendekatan pembelajaran CTL dengan media flipchart dan video dan

mengakibatkan perubahan dalam diri siswa yang dilambangkan dalam bentuk

nilai. Prestasi belajar dalam penelitian ini meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif,

psikomotor dan aspek afektif. Skala pengukuran interval.

4) Skala Pengukuran dari Variabel Bebas Penelitian

Variabel kemampuan verbal dan gaya belajar siswa berskala pengukuran

ordinal yang dibedakan menjadi kategori auditori visual dan tinggi rendah.

Perbedaan kategori ini berdasarkan pada skor rata-rata kedua kelas. Siswa dengan

perolehan skor sama dan di atas skor rata-rata dimasukkan ke dalam kategori

Page 119: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

tinggi, sedangkan siswa dengan perolehan skor di bawah skor rata-rata

dimasukkan dalam kategori rendah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah

penelitian. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data

adalah metode angket, observasi dan tes.

a. Metode Angket

Metode angket merupakan tehnik pengumpulan data yang dilaksanakan

dengan cara mengajukan sejumlah daftar pertanyaan yang harus dijawab

responden. Metode angket digunakan untuk memperoleh data gaya belajar dan

data aspek afektif dan psikomotor setelah proses kegiatan belajar mengajar

selesai. Data yang diperoleh berupa skor hasil pengisian angket dari responden.

Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrument tersebut diuji

terlebih dengan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kwalitas item

angket dahulu.

b. Metode Observasi

Teknik observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

ranah afektif dan ranah psikomotor sebagai data pendukung. Hal ini dilakukan

ketika proses pembelajaran berlangsung.

c. Metode Tes

Metode ini digunakan untuk kemampuan verbal siswa dan prestasi belajar

siswa dilihat dari aspek kognitif. Prestasi belajar diukur meliputi kemampuan

kognitif siswa yang berisi tingkat pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,

Page 120: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

sintesis dan evaluasi yang semuanya berupa tes obyektif berbentuk pilihan ganda

dengan lima alternatif jawaban. Tes obyektif ini dipilih dengan pertimbangan

materi yang diujikan dapat menyeluruh, penilaiannya dapat bersifat obyektif dan

jawaban siswa dapat cepat dan mudah dikoreksi. Agar soal yang digunakan dalam

pengumpulan data prestasi belajar tersebut memenuhi syarat sebagai instrumen

penelitian, maka sebelum tes dilaksanakan, diadakan uji coba untuk menguji

validitas, reliabilitas, daya pembeda dan derajat kesukaran. Setelah dilaksanakan

tes uji coba maka akan diperoleh sejumlah item tes yang dapat digunakan dalam

penelitian.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pelaksanaan Penelitian

Instrumen pelaksanaan penelitian digunakan untuk pelaksanaan

pembelajaran. Instrumen ini meliputi: Silabus (Lampiran1) dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran untuk Media flipchart (Lampiran 2), dan untuk Media

video (Lampiran 3) dan Lembar Kerja Siswa untuk pembelajaran Media flipchart

(Lampiran 4), dan untuk pembelajaran media video (Lampiran 4), dan juga media

flipchart dan media video yang telah divalidasi (Lampiran 25 dan 26).

2. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen pengambilan data digunakan untuk pengambilan data prestasi

belajar siswa, yang berupa tes kognitif (Lampiran 8), tes kemampuan verbal

(Lampiran 6), angket gaya belajar (Lampiran 7), lembar angket afektif (Lampiran

9), dan Psikomotor (Lampiran 10). Dalam penilaian kognitif menggunakan tes

Page 121: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

obyektif terdiri dari 50 butir soal dengan 5 pilihan ganda. Skala penilaian

menggunakan skala 100.

G. Uji Coba Instrumen

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji coba terlebih

dahulu pada kelas yang tidak digunakan untuk penelitian. Uji coba ini

dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut telah memenuhi

persyaratan instrumen yang baik, diantaranya instrumen yang valid (validitas) dan

reliabel(reliabilitas), serta untuk mengetahui kualitas instrumen tes dilakukan

pula analisis soal yang meliputi taraf kesukaran dan daya pembeda.

Uji coba dilaksanakan di SMAN 1 Ponorogo yaitu pada kelas XA-6. Data

yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen tersebut kemudian dianalisis untuk

mengetahui validitas, dan reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda soal.

1. Uji Validitas Isi

Sebuah instrumen tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa

yang hendak diukur (Suharsimi Arikunto, 2010: 65). Validitas yang diuji dalam

penelitian ini adalah validitas item atau validitas butir. Validitas item adalah

ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item. Pada validtas item, sebuah

item dikategorikan valid bila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total

(Suharsimi Arikunto, 2010: 76).

Dalam penelitian ini salah satu bentuk soal yang digunakan adalah bentuk

soal pilihan ganda. Uji validitas item dilakukan dengan menggunakan rumus

Korelasi Product Moment dari Karl Pearson.

Page 122: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

( )( )( )( ) ( )( )2222 åååå

ååå---

-=

YYnXXn

YXXYnrxy

Keterangan :

rxy : angka validitas item

n : cacah subjek yang dikenai tes (instrumen)

X : skor item

Y : skor total (Suharsimi Arikunto, 2010: 73)

Analisis butir dilakukan untuk mengetahui apakah butir dalam instrumen

mencerminkan indikator variabel yang dimaksud atau atribut yang hendak diukur.

Untuk mengetahui validitas butir tiap angket, skor-skor yang ada pada tiap-tiap

butir yang dimaksud (X) dikorelasikan dengan skor total (Y).

Hasil korelasi ini dikonsultasikan dengan tabel nilai Korelasi Product

Moment pada taraf signifikans 5% dengan ketentuan sebagai berikut:

a. dikategorikan valid apabila rxy ≥ r tabel (0,312)

b. dikategorikan tidak valid apabila rxy < r tabel (0,312)

Klasifikasikan validasi soal ditunjukkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Klasifikasi validitas soal

Nilai rxy Kualifikasi

0,71 – 1,00 Tinggi

0,41 - 0,70 Cukup

Negatif - 0,40 Rendah (Nana sudjana: 2010)

Hasil analisis validitas butir soal kemampuan verbal yang dilakukan di

SMAN 1 Ponorogo kelas XIA- 6 dengan jumlah siswa 32 ditunjukkan pada Tabel

3.4 dengan jumlah soal 40.

Page 123: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Adapun hasil uji validitas soal kemampuan verbal ditunjukkan pada Tabel

3.4. Rincian hasil uji validitas kemampuan verbal sebagaimana ditampilkan

Lampiran 11.

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Soal Kemampuan Verbal Kategori No Soal Jumlah Kesimpulan

Soal Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 30, 31,

32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 30 dipakai

Soal Tidak Valid 6, 9, 12, 18, 19, 22, 26, 28, 29, 33 10 didrop

Jumlah 40 40

Berdasarkan Tabel 3.4. hasil analisis validitas tes kemampuan verbal

dengan jumlah soal 40 item yang valid 30. Sedang yang tidak valid 10 item

(nomor: 6, 9, 12, 18, 19, 22, 26, 28, 29, 33). Sepuluh item tersebut tidak pakai,

karena sudah memenuhi jumlah proporsi indikator.

Adapun hasil uji validitas soal gaya belajar ditunjukkan pada Tabel 3.5.

Rincian hasil uji validitas gaya belajar sebagaimana ditampilkan Lampiran 12.

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Soal Angket Gaya Belajar Kategori No Soal Jumlah Kesimpulan

Soal Valid

1, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 29, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40,

41, 42, 44, 45, 46, 48, 50

39 dipakai

Soal Tidak Valid 2, 3, 10, 14, 26, 28, 30, 35, 43, 47, 49 11 diperbaiki

Jumlah 50 50

Page 124: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Berdasarkan Tabel 3.5 hasil analisis validitas butir soal angket gaya

belajar yang dilakukan di SMAN 1 Ponorogo kelas XIA-6 dengan jumlah siswa

32 dan Jumlah soal 50, dikategorikan valid jika besarnya rxy lebih besar dari rtabel

atau rxy ≥ 0,312. Jumlah soal tes yang diujikan sebanyak 50 butir dan yang tidak

valid 11 butir ( nomor: 2, 3, 10, 14, 26, 28, 30, 35, 43, 47, 49). Sebelas butir

tersebut diperbaiki untuk memenuhi proporsi indikator, sehingga layak digunakan

mengambil data penelitian.

Adapun hasil uji validitas soal tes prestasi kognitif ditunjukkan pada Tabel

3.6. Rincian hasil uji validitas tes kognitif sebagaimana ditampilkan Lampiran 13.

Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Soal Tes Prestasi Kognitif

Kategori No Soal Jumlah Kesimpulan

Soal Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 50

43 dipakai

Soal tidak valid

18, 28, 49 3 diperbaiki

Soal tidak Valid

3, 20, 33, 35 4 didrop

Jumlah 50 50

Berdasarkan Tabel 3.6 terlihat bahwa, instrumen tes prestasi kognitif

dengan jumlah soal 50 item yang valid 43. Dari keempat puluh tiga soal tersebut,

hanya diambil 35 soal untuk memenuhi proporsi beberapa indikator yang telah

ditetapkan ( nomor: 1, 2, 5, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 32, 34, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 48, 49, 50 ).

Page 125: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur adalah keajegan hasil pengukuran yang

diperoleh dari waktu yang berbeda untuk orang yang sama. Reliabilitas atau

keterandalan suatu instrumen sebagai alat ukur dimaksudkan untuk mengetahui

kebenaran alat ukur cocok digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur sesuatu.

Dengan demikian suatu instrumen yang reliabel memberi pengertian bahwa

instrumen itu telah benar-benar memiliki taraf keajegan dalam mengukur apa

yang hendak diukur. Subyeknya digunakan untuk mengetahui bahwa pengukuran

tersebut dapat memberikan hasil uji reliabilitas relatif tidak berbeda bila dilakukan

kembali pada subyek yang sama. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas digunakan

rumus Kuder-Richarson (KR-20) sebagai berikut:

úúû

ù

êêë

é -úûù

êëé

-= å

21

21

11 1 S

pqS

nn

r

Keterangan:

11r = koefisien reliabilitas

n = jumlah item

p = proporsi subyek yang menjawab item soal dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item soal salah

S = standar deviasi

Dalam penelitian ini disebut reliabel apabila indeks reliabilitas 0,70 atau lebih

(tergantung jumlah sampel ) ( r11 ≥0,70).

Reliabilitas soal(rxy) dapat diklasifikasikan ditunjukkan pada Tabel 3.7.

Page 126: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Tabel 3.7. Klasifikasi Reliabilitas angket

Nilai r11 Kualifikasi

0,71 – 1,00 Tinggi

0,41 - 0,70 Cukup

Negatif - 0,40 Rendah

(Nana Sudjana, 2010)

Hasil analisis reliabilitas uji coba instrumen yang diujikan di SMAN 1

Ponorogo dengan jumlah siswa 32. Hasil uji reliabilitas dapat ditunjukkan pada

Tabel 3.8.

Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas

Tes

Kemampuan Verbal

Angket

Gaya Belajar Tes Kognitif

rtabel 0,949 0,964 0,988

r11 0,990 0,944 0,988

Berdasarkan Tabel 3.8. hasil pengujian reliabilitas diperoleh bahwa tes

kemampuan verbal, angket gaya belajar dan juga tes kognitif menunjukkan tingkat

reliabilitas tinggi.

3. Uji Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran soal ditunjukkan dengan indeks kesukaran yaitu bilangan

yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal, dan harganya dapat dicari dengan

rumus:

P = sJ

B

Keterangan:

P = taraf kesukaran

Page 127: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

B = jumlah siswa yang menjawab dengan benar

Js = jumlah seluruh peserta tes

Taraf Kesukaran dapat diklasifikasikan ditunjukkan pada Tabel 3.9.

Tabel: 3.9.Kriteria Taraf Kesukaran Interval IK Kriteria

0,00 < IK < 0,30 Sukar 0,31 < IK < 0,70 Sedang 0,71 < IK ≤ 1,00 Mudah

(Nana Sudjana, 2010)

Hasil analisis taraf kesukaran atau indeks kesukaran soal tes prestasi

kognitif ditunjukkan dalam Tabel 3.10.

Tabel 3.10. Hasil Uji Taraf Kesukaran Selang Keterangan No Soal Jumlah Dipakai

0,71 - 1,00 Mudah 7, 10, 14, 16, 25, 26, 31, 36, 50

9

7

0,31 - 0,70 Sedang/ Cukup

1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11, 13, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 37, 40, 41, 42, 44, 45, 46, 47, 48, 49.

33

20

0,00 - 0,30 Sukar 8, 12, 17, 23, 27, 38, 39, 43.

8

8

Jumlah 50 35

Berdasarkan Tabel 3.10 terdapat 9 soal kategori mudah dan yang dipakai

hanya 7 soal (nomor: 7, 10, 16, 25, 26, 36, 50) untuk memenuhi proporsi beberapa

indikator yang telah ditetapkan. Sedangkan pada kategori sedang terdapat 33 soal

dan hanya 20 soal yang dipakai (nomor: 1, 2, 5, 9. 13, 18, 19, 21, 22, 24, 28, 29,

32, 34, 37, 41, 42, 44, 48, 49 ) untuk memenuhi proporsi beberapa indikator yang

telah ditetapkan dan pada kategori sukar terdapat 8 soal semua dipakai ( nomor 8,

Page 128: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

12, 17, 23, 27, 38, 39, 43). Dengan demikian jumlah soal yang digunakan 35 butir

soal.

4. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks

deskriminasi (D). Rumus untuk menentukan daya pembeda soal/indeks

deskriminasi sebagai berikut:

ksimalNKBxskormaNKAKBKA

ID/

-=

Keterangan:

ID = indeks deskriminasi

KA = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa kelompok atas

KB = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa kelompok bawah

NKA/NKB x skor maksimal = perbedaan jawaban benar yang seharusnya

diperoleh siswa kelompok atas dan siswa kelompok bawah.

Indeks Deskriminasi soal dapat diklasifikasikan ditunjukkan pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11. Klasifikasi Indeks Deskriminasi Nilai ID Kualifikasi

0,71 - 1,00 Baik Sekali 0,41 - 0,70 baik 0,21- 0,40 cukup

Negatif-0,20 jelek (Suharsimi, 2010)

Hasil analisis uji daya beda soal tes prestasi kognitif ditunjukkan dalam

Tabel 3.12.

Page 129: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Tabel 3.12. Hasil Uji Daya Pembeda Soal ID – ID Kualifikasi No Soal Jumlah Dipakai

0,71 – 1,00 Sangat membedakan

- -

0,41 – 0,70 Baik membedakan

4, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 15, 17, 21, 23, 24, 27, 32, 34, 37, 38, 39, 41,

42, 43, 45, 47, 48

24 19

0,21– 0,40 Cukup membedakan

1, 2, 10, 11, 14, 16, 18, 19, 20, 22, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 35, 36,

49, 50

20 14

Negatif – 0,2 Kurang membedakan

3, 5, 33, 40, 44, 46 6 2

Jumlah 50 50 35

Dari Tabel 3.12 terdapat 6 soal kategori kurang membedakan yang dipakai

hanya 2 soal yaitu nomor 5 dan 44 untuk memenuhi proporsi indikator yang telah

ditetapkan. Sedangkan pada kategori cukup membedakan ada 20 soal yang

dipakai 14 soal ( nomor 1, 2, 10, 16, 18, 19, 22, 25, 26, 28, 29, 36, 49, 50) untuk

memenuhi proporsi indikator yang telah ditetapkan. Pada kategori baik

membedakan dari 24 soal, yang dipakai 19 soal (nomor 7, 8, 9, 12, 13, 17, 21,

23, 24, 27, 32, 34, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 48 ) untuk memenuhi proporsi indikator

yang telah ditetapkan. Dengan demikian jumlah soal yang digunakan 35 butir

soal.

H. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini untuk menganalisis data digunakan analisis varian

(Anava) tiga jalan. Namun sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu

dilakukan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Page 130: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

1. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini dari

populasi distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan

Metode Lilliefors dengan prosedur:

a. Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berditribusi normal

2) Statistik Uji

L = Maks |F(zi) – S(zi)|

dengan :

F(zi) : P(Z≤zi); Z ~ N(0,1)

zi : skor standar

( )s

XXz i

i

-=

s : variansi

S(zi) : proporsi cacah z ≤ zi terhadap seluruh cacah zi

Xi : skor item

3) Taraf signifikansi (α) = 0,05

4) Daerah Kritik (DK)

DK ={ L| L >Lα, n }

5) Keputusan Uji

H0 ditolak jika p-value < 0,05

6) Kesimpulan

Page 131: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

a) Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H0 diterima

b) Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika H0

ditolak. (Budiyono, 2009: 171)

b. Uji Homogenitas Variansi

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian

mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini

digunakan Metode Bartlett dengan statistik uji Chi kuadrat dengan prosedur

sebagai berikut:

1. Hipotesis

H0 : (variansi populasi homogen) s12 = s2

2 = … = sk2

H1 : tidak semua variansi sama (variansi populasi tidak homogen)

2. Statistik Uji yang digunakan:

( ) ( )c

RKGfsfk

jjj

303,2loglog

1

22 =-å=

c

dengan:

c2~c2(k-1)

( )( ) ú

úû

ù

êêë

é-

-+==-= åå

ååå ffkc

f

SSRKG

n

XXSS

jj

j

j

jjj

1113

11;;

2

2

k : banyaknya populasi = banyaknya sampel

f : derajad kebebasan RKG = N – k

N : cacah seluruh nilai (ukuran)

fj : derajad kebebasan untuk sj : nj – 1

j : 1, 2, …, k

Page 132: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

nj : cacah nilai (ukuran) pada sampel ke-j

3. Taraf signifikansi (α) = 0,05

4. Daerah Kritik (DK)

DK={c2|c2 >c2α:k-1}

5. Keputusan uji

H0 ditolak jika p-value < 0,05

6. Kesimpulan

a. Populasi-populasi homogen jika H0 diterima.

b. Populasi-populasi tidak homogen jika H0 ditolak.

(Budiyono, 2009: 174-175)

2. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang

diajukan tidak ditolak atau ditolak.

a. Uji Analisis Varians (Anava)

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis variansi

tiga jalan dengan sel tidak sama. Tujuan dari analisis ini untuk menguji signifikan

efek tiga variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan interaksi ketiga variabel

bebas terhadap variabel terikat. Pengujian dengan menggunakan software PASW.

Sedangkan hipotesis yang peneliti ajukan adalah:

1) Pengaruh pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui media

flipchart dan video terhadap prestasi belajar siswa.

H0A: tidak ada pengaruh pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan video terhadap prestasi belajar siswa

Page 133: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

H1A: ada pengaruh pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan video terhadap prestasi belajar siswa

2) Pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar siswa

H0A: tidak ada pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar siswa

H1A: ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar siswa

3) Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa

H0A: tidak ada pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar siswa

H1A: ada pengaruh kemampuan verbal terhadap prestasi belajar siswa

4) Interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui

media flipchart dan video dengan kemampuan verbal terhadap prestasi belajar

siswa

H0A: tidak ada interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan

CTL melalui media flipchart dan video dengan kemampuan verbal terhadap

prestasi belajar siswa

H1A: ada interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan video dengan kemampuan verbal terhadap prestasi

belajar siswa

5) Interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui

media flipchart dan video dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa

H0A: tidak ada interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan

CTL melalui media flipchart dan video dengan gaya belajar terhadap prestasi

belajar siswa

Page 134: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

H1A: ada interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan video dengan gaya belajar terhadap prestasi

belajar siswa

6) Interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar terhadap prestasi

belajar siswa

H0A: tidak ada interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar

terhadap prestasi belajar siswa

H1A: ada interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar terhadap

prestasi belajar siswa

7) Interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui

media flipchart dan video dengan kemampuan verbal dan gaya belajar

terhadap prestasi belajar siswa

H0A: tidak ada interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan

CTL melalui media flipchart dan video dengan kemampuan verbal dan gaya

belajar terhadap prestasi belajar siswa

H1A: ada interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL

melalui media flipchart dan video dengan kemampuan verbal dan gaya belajar

terhadap prestasi belajar siswa.

b. Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anava adalah tindak lanjut dari anava. Bila hasil analisis variansi

menunjukkan hipotesis nol ditolak. Maksud uji lanjut anava untuk mengetahui

variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Page 135: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Statistik uji menggunakan GLM (General Linier Model) univariate.

Ketentuan pengambilan kesimpulan, Ho ditolak ketika p-value < 0,05 sehingga H1

akan diterima. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan 0,05. Jika dalam

pengujian hipotesis, hipotesis nol (Ho) ditolak berarti hipotesis alternatif (H1)

diterima, maka perlu dilakukan uji lanjut untuk mengetahui tingkat pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti. Uji lanjut dilakukan dengan

uji schefe.

Page 136: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini meliputi: data hasil uji coba kesetaraan, data

prestasi belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor, data

kemampuan verbal, dan data gaya belajar siswa. Data tersebut diperoleh dari kelas

yang menggunakan pendekatan CTL dengan media flipchart dan media video.

Berikut ini diberikan uraian tentang data-data tersebut.

1. Prestasi Belajar Kognitif

Dalam penelitian ini data prestasi belajar siswa diambil ketika proses

pembelajaran telah selesai. Dari hasil pengolahan dengan program SPSS/PSAW 18

diperoleh deskripsi statistik dalam bentuk tabel maupun histogram.

a. Prestasi Kognitif Siswa pada Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan

CTL Menggunakan Media Flipchart dan Video

Data kognitif siswa dengan pendekatan CTL menggunakan media flipchart

dan video diperoleh dengan memberikan tes pilihan ganda. Data yang diperoleh

disajikan pada Tabel 4.1 dan data mentah secara rinci terdapat pada Lampiran 14.

Tabel 4.1. Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

Pendekatan CTL

Penggunaan Media Flipchart

Penggunaan Media Video

Jumlah siswa Mean Standar Deviasi Skor Minimum Skor Maksimum

49 74,86 1,16 54,00 94,00

51 81,12 1,03 57,00 97,00

Page 137: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa pada

pendekatan CTL yang menggunakan media flipchart dengan jumlah siswa 49

diperoleh nilai rata-rata 74,86, standar deviasi 1,16 dan nilai tertinggi 94,00 serta

nilai terendah 54,00. Sedangkan yang menggunakan media video dengan jumlah

siswa 51 diperoleh nilai rata-rata 81,12 dengan standar deviasi 1,03 dan nilai

tertinggi 97,00 dan nilai terendah 57,00.

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif dengan pendekatan CTL

menggunakan media flipchart dan video dapat disajikan pada Tabel 4.2 dan

Gambar 4.1.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

Interval

Media Flipchart Media Video

Frekuensi Persentase Frekuensi

Relatif Frekuensi

Persentase Frekuensi

Relatif 53-60 9 18,37 3 5,88 61-68 5 10,20 3 5,88 69-76 10 20,41 8 15,69 77-85 15 30,61 15 29,41 86-92 7 14,29 15 29,41 93-100 3 6,12 7 13,73 Jumlah 49 100 51 100

Gambar 4.1 Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kognitif siswa pada

pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

Page 138: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Berdasarkan Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa pada

prestasi belajar kelompok siswa pada pendekatan CTL yang menggunakan media

flipchart yang mendapatkan nilai pada interval 77-85 terdapat15 siswa dan

terdapat 9 siswa pada interval 53-60. Sedangkan pada kelompok siswa yang

menggunakan media video terdapat 15 siswa yang mendapatkan nilai pada

interval 77-85 dan interval 77-85 serta terdapat 3 siswa yang mendapatkan nilai

pada interval 53-60 dan interval 61-68.

b. Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan CTL yang Mempunyai

Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Data kognitif siswa dengan pendekatan CTLyang mempunyai kemampuan

verbal tinggi dan rendah diperoleh melalui tes pilihan ganda. Data yang diperoleh

disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Deskripsi Data Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Pendekatan CTL Kemampuan Verbal

Tinggi Kemampuan Verbal

Rendah Jumlas Siswa 56 44 Mean 83,18 71,52 Standar Deviaasi 9,16 1,06 Skor Minimum 57,00 54,00 Skor Maksimum 97,00 89,00

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa kelompok siswa pada

pendekatan CTL yang mempunyai kemampuan verbal tinggi dengan jumlah siswa

56 diperoleh nilai rata-rata 83,18, standar deviasi 9,16 dan nilai tertinggi 97,00

serta nilai terendah 57,00. Sedangkan kelompok siswa yang mempunyai

kemampuan verbal rendah dengan jumlah siswa 44 diperoleh nilai rata-rata 71,52

, standar deviasi 1,06 dan nilai tertinggi 97,00 dan nilai terendah 89,00.

Page 139: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif siswa dengan pendekatan

CTL yang mempunyai kemampuan verbal tinggi dan rendah dapat disajikan pada

Tabel 4.4 dan Gambar 4.4.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Interval

Kemampuan Verbal Tinggi

Kemampuan Verbal Rendah

Frekue

nsi

Persentase Frekuensi

Relatif

Frekuen

si

Persentase Frekuensi

Relatif 53-60

1 1,79 11 25,00

61-68

3 5,36 5 11,36

69-76

7 12,50 11 25,00

77-85

19 33,93 11 25,00

86-92

16 28,57 6 13,64

93-100

10 17,86 0 0,00

Jumlah

56 100 44 100

Gambar 4.2. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada

Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Rendah dan Tinggi

Page 140: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Berdasarkan Tabel 4.4 dan Gambar 4.2 di atas dapat diketahui bahwa

kelompok siswa dengan pendekatan CTL yang mempunyai kemampuan verbal

tinggi terdapat 19 siswa yang mendapatkan nilai pada interval 77-85 dan terdapat

1 siswa pada interval 54-61. Sedangkan pada kelompok siswa yang

berkemampuan verbal rendah terdapat 11 siswa yang mendapatkan nilai pada

interval 54-6, interval 69-76 dan interval 77- 85 dan tidak terdapat siswa pada

interval 93-100.

c. Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan CTL yang Mempunyai

Gaya Belajar Visual dan Auditori

Data kognitif siswa dengan pendekatan CTLyang mempunyai gaya belajar

visual dan auditori diperoleh melalui angket. Data yang diperoleh disajikan pada

Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Deskripsi Data Prestasi Kognitif Siswa pada Pendekatan CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Pendekatan CTL Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditori

Jumlas Siswa 58 42 Mean 80,53 74,62 Standar Deviaasi 1,08 1,13 Skor Minimum 54,00 54,00 Skor Maksimum 97,00 91,00

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa

dengan pendekatan CTL yang mempunyai gaya belajar visual dengan jumlah

siswa 58 diperoleh nilai rata-rata 80,53, standar deviasi 1,08 dan nilai tertinggi

97,00 serta nilai terendah 54,00. Sedangkan gaya belajar auditori dengan jumlah

siswa 42 diperoleh nilai rata-rata 74,62 dengan standar deviasi 1,13 dan nilai

tertinggi 91,00 serta nilai terendah 54,00.

Page 141: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif siswa pada pendekatan CTL

yang mempunyai gaya belajar visual dan auditori dapat disajikan pada Tabel 4.6

dan Gambar 4.3.

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Kognitif Siswa pada Pendekatan CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Interval

Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditori

Frekuensi

Persentase Frekuensi

Relatif

Frekuensi

Persentase Frekuensi

Relatif 53-60 5 8,62 7 16,67 61-68 2 3,45 6 14,29 69-76 14 24,14 9 21,43 77-85 15 25,86 10 23,81 86-92 13 22,41 9 21,43 93-100 9 15,52 1 2.38 Jumlah 58 100 42 100

Gambar 4.3. Histogram Perbandingan Prestasi Kognitif Siswa pada Pendekatan

CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Page 142: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Berdasarkan Tabel 4.6 dan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa kelompok

siswa dengan pendekatan CTL yang mempunyai gaya belajar visual terdapat 15

siswa yang mendapatkan nilai pada interval 77- 85 dan terdapat 2 siswa yang

mendapat nilai pada interval 61-68. Sedangkan kelompok siswa yang mempunyai

gaya belajar auditori terdapat 10 siswa yang mendapat nilai pada interval 77-85

dan terdapat 1 siswa pada interval 93-100.

Data prestasi belajar kognitif siswa dengan pendekatan yang dipengaruhi

oleh media, kemampuan verbal dan gaya belajar ditunjukkan dalam Tabel 4.7.

Tabel 4.7. Deskripsi Data Prestasi Kognitif Siswa dengan Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video Di Tinjau dari Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah dan Gaya Belajar Visual dan Auditori

Variabel Data Sebaran

Pendekatan Media

Flipchart Media Video

Kemampuan Verbal Tinggi

Gaya

Belajar Visual

Mean 84,71 84,00 SD 6, 31 10,35 N 14 22

Gaya

Belajar Auditori

Mean 77,43 83,23 SD 13,23 6,61 N 7 13

Kemampuan Verbal Rendah

Gaya

Belajar Visual

Mean 72,06 80,67 SD 11,08 8,91 N 16 6

Gaya

Belajar Audotori

Mean 65,58 72,30 SD 6,91 11,17 N 12 10

Berdasarkan Tabel 4.7 Menunjukan penguasaan konsep masing-masing

kelompok prestasi belajar kognitif dengan pendekatan CTL yang dipengaruhi oleh

media, kemampuan verbal dan gaya belajar siswa dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Page 143: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

1) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal tinggi dan

gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi kognitif sebagai berikut, dengan

rata-rata (mean) = 84,71, standar deviasi = 6,31 dan sebanyak 14 siswa.

2) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal tinggi dan

gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi kognitif sebagai berikut, dengan

rata-rata (mean) = 84,00, standar deviasi = 10,35 dan sebanyak 22 siswa.

3) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal tinggi dan

gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi kognitif sebagai berikut, dengan

rata-rata (mean) = 77,43, standar deviasi = 13,23 dan sebanyak 7 siswa.

4) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal tinggi dan

gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi kognitif dengan siswa sebagai

berikut, dengan rata-rata = 83,23, standar deviasi = 6,61 dan sebanyak 13

siswa.

5) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal rendah

dan gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi kognitif dengan siswa sebagai

berikut, dengan rata-rata = 72,06, standar deviasi = 11,08 dan sebanyak 16

siswa.

6) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal rendah dan

gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi kognitif siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata = 80,67, standart deviasi= 8,91 dan sebanyak 6 siswa.

7) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal rendah

dan gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi kognitif siswa sebagai

Page 144: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

berikut, dengan rata-rata = 65,58, standar deviasi = 6,91 dan sebanyak 12

siswa.

8) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal rendah dan

gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi kognitif siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata = 72,30, standar deviasi = 11, 17 dan sebanyak 10 siswa.

2. Prestasi Belajar Afektif

Pada penelitian ini selain mengambil data prestasi kognitiff siswa, nilai

sikap atau afektif juga didata setelah kegiatan proses belajar dalam bentuk angket.

Hasil pengumpulan data nilai afektif dapat dilihat dalam Lampiran 14 dan hasil

pengolahan dengan program Software SPSS/PSAW diperoleh deskripsi statistik

ditunjukkan pada lampiran 17.

a. Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan CTL yang Menggunakan

Media Flipchart dan Video

Data afektif siswa dengan pendekatan CTL yang menggunakan media

flipchart dan video diperoleh dengan memberikan angket. Data yang diperoleh

disajikan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan CTl yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

Pendekatan CTL Media Flipchart Media Video

Jumlah siswa 49 51 Mean 81,00 81,19 Standar Deviasi 7,28 7,89 Skor Minimum 69,00 60,00 Skor Maksimum 96,00 98,00

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa

dengan pendekatan CTL yang menggunakan media flipchart dengan jumlah siswa

Page 145: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

49 diperoleh nilai rata-rata 81,00, standar deviasi 7,28 dan nilai tertinggi 96,00

serta nilai terendah 69,00. Sedangkan yang menggunakan media video dengan

jumlah siswa 51 diperoleh nilai rata-rata 81,19, standar deviasi 7,89 dan nilai

tertinggi 98,00 dan nilai terendah 60,00.

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar afektif siswa dengan pendekatan CTL

yang menggunakan media flipchart dan video dapat disajikan pada Tabel 4.9 dan

Gambar 4.4.

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

Interval

Media Flipchart Media Video

Frekuensi Persentase Frekuensi

Relatif Frekuensi

Persentase Frekuensi

Relatif 53-60 0 0,00 1 1,96 61-68 0 0,00 0 0,00 69-76 14 28,57 13 25,49 77-85 23 46,94 21 41,18 86-92 8 16,33 10 19,61 93-100 4 8,16 6 11,76 Jumlah 49 100 51 100

Gambar 4.4. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

Page 146: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Berdasarkankan Tabel 4.9 dan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa pada

prestasi belajar kelompok siswa dengan pendekatan CTL yang menggunakan

media flipchart terdapat 23 siswa pada interval 77-85 dan tidak terdapat siswa

pada interval 53-60 dan interval 61-68. Sedangkan pada kelompok siswa yang

menggunakan media video terdapat 21 siswa yang mendapatkan nilai pada

interval 77-85 dan tidak terdapat siswa pada interval 61-68.

b. Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan CTL yang

Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Data prestasi belajar afektif siswa dengan pendekatan CTL yang

mempunyai kemampuan verbal tinggi dan rendah diperoleh melalui tes pilihan

ganda. Data yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10. Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Pendekatan CTL Kemampuan Verbal Tinggi Kemampuan Verbal Rendah

Jumlas Siswa 56 44 Mean 82,86 78,86 Standar Deviaasi 7,53 7,07 Skor Minimum 69,00 60,00 Skor Maksimum 98,00 96,00

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa kelompok siswa dengan

pendekatan CTL yang mempunyai kemampuan verbal tinggi dengan jumlah siswa

56 diperoleh nilai rata-rata 82,86, standar deviasi 7,53 dan nilai tertinggi 98,00

serta nilai terendah 69,00. Sedangkan kelompok siswa yang mempunyai

kemampuan verbal rendah dengan jumlah siswa 44 diperoleh nilai rata-rata 78,86

, standar deviasi 7,07 dan nilai tertinggi 96,00 dan nilai terendah 60,00.

Page 147: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar afektif siswa dengan pendekatan CTL

yang mempunyai kemampuan verbal tinggi dan rendah dapat disajikan pada Tabel

4.11 dan Gambar 4.5.

Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Interval

Kemampuan Verbal Tinggi

Kemampuan Verbal Rendah

Frekuen

si

Persentase Frekuensi

Relatif

Frekue

nsi

Persentase Frekuensi

Relatif 53-60

0 0,00 1 2,27

61-68

0 0,00 0 0,00

69-76

10 17,86 17 38,64

77-85

26 46,43 18 40,91

86-92

11 19,64 7 15,91

93-100

9 16,64 1 2,27

Jumlah

56 100 44 100

Gambar 4.5. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTl yang Mempunyai Kemampuan Verbal Rendah dan Tinggi

Page 148: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Berdasarkan Tabel 4.11 dan Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa prestasi

belajar kelompok siswa dengan pendekatan CTL yang mempunyai kemampuan

verbal tinggi terdapat 26 siswa yang mendapatkan nilai pada interval 77-85 dan

tidak terdapat siswa pada interval 53-60 dan interval 61-68. Sedangkan pada

kelompok siswa yang berkemampuan verbal rendah terdapat 18 siswa yang

mendapatkan nilai pada interval 77- 85 dan tidak terdapat siswa pada interval 61-

68.

c. Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan CTL yang

Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Data prestasi belajar afektif siswa dengan pendekatan CTL yang

mempunyai gaya belajar visual dan auditori ditunjukkan Tabel 4.12.

Tabel 4.12. Deskripsi Data Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Pendekatan CTL Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditori Jumlas Siswa 58 42 Mean 82,09 79,74 Standar Deviaasi 7,14 7,49 Skor Minimum 69,00 60,00 Skor Maksimum 98,00 94,00

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa

dengan pendekatan CTl yang mempunyai gaya belajar visual dengan jumlah

siswa 58 diperoleh nilai rata-rata 82,09, standar deviasi 7,14 dan nilai tertinggi

98,00 serta nilai terendah 69,00. Sedangkan gaya belajar auditori dengan jumlah

siswa 42 diperoleh nilai rata-rata 79,74, standar deviasi 7,49 dan nilai tertinggi

94,00 serta nilai terendah 60,00.

Page 149: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar afektif siswa dengan pendekatan CTL

yang mempunyai gaya belajar visual dan auditori dapat disajikan pada Tabel 4.13

dan Gambar 4.6.

Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Interval

Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditori

Frekuensi

Persentase Frekuensi Relatif

Frekuensi

Persentase Frekuensi

Relatif 53-60

0 0,00 1 2,38

61-68

0 0,00 0 0,00

69-76

13 22,41 14 33,33

77-85

27 46,55 17 40,48

86-92

10 17,24 8 19,05

93-100

8 13,79 2 4,76

Jumlah

58 100 42 100

Gambar 4.6. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Afektif Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Page 150: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Berdasarkan Tabel 4.13 dan Gambar 4.6 dapat diketahui bahwa prestasi

belajar afektif siswa dengan pendekatan CTL yang mempunyai gaya belajar visual

terdapat 27 siswa yang mendapatkan nilai pada interval 77-85 dan tidak terdapat

siswa pada interval 53-60 dan interval 61-68. Sedangkan pada kelompok siswa

yang berkemampuan verbal rendah terdapat 17 siswa yang mendapatkan nilai

pada interval 77- 85 dan tidak terdapat siswa pada interval 61-68.

Data prestasi belajar afektif siswa dengan pendekatan CTL yang

dipengaruhi oleh media, kemampuan verbal dan gaya belajar disajikan dalam

Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Deskripsi Data Prestasi Belajar afektif Siswa dengan Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video Di Tinjau dari Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah dan Gaya Belajar Visual dan Auditori

Variabel Data Sebaran

Pendekatan Media

Flipchart Media Video

Kemampuan Verbal Tinggi

Gaya

Belajar Visual

Mean 85,57 83,10 SD 6,44 7,57 N 14 22

Gaya

Belajar Auditori

Mean 80,14 81,00 SD 7,31 8.42 N 7 13

Kemampuan Verbal Rendah

Gaya

Belajar Visual

Mean 78,63 79,50 SD 7,62 6,03 N 16 6

Gaya

Belajar Auditori

Mean 7,33 78,30 SD 5,96 8,80 N 12 10

Berdasarkan Tabel 4.14 Menunjukan penguasaan konsep masing-masing

kelompok siswa dengan pendekatan CTL menggunakan media flipchart dan video

Page 151: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

yang dipengaruhi oleh media, kemampuan verbal dan gaya belajar siswa dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal tinggi dan

gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi afektif siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata (mean) = 85,57, standar deviasi = 6,44, dan sebanyak 14

siswa.

2) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal tinggi dan

gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi afektif siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata (mean) = 83,09, standar deviasi = 7,57 dan sebanyak 22

siswa.

3) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal tinggi dan

gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi afektif dengan siswa sebagai

berikut, dengan rata-rata = 80,14, standar deviasi = 7,31, dan sebanyak 7

siswa.

4) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal tinggi dan

gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi afektif dengan siswa sebagai

berikut, dengan rata-rata = 81,00, Standar deviasi = 8,42, dan sebanyak 13

siswa.

5) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal rendah

dan gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi afektif dengan siswa sebagai

berikut, dengan rata-rata = 78,63, standar deviasi = 7,61, dan sebanyak 16

siswa

Page 152: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

6) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal rendah dan

gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi afektif siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata = 79,50, standar deviasi = 6,02, dan sebanyak 6 siswa.

7) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal rendah

dan gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi afektif siswa sebagai berikut,

rata-rata = 79,33, standar deviasi = 5,96, dan sebanyak 12 siswa.

8) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal rendah dan

gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi afektif siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata = 78,30, standar deviasi = 8,79, dan sebanyak 10 siswa.

3. Prestasi Belajar Psikomotor

Dalam penelitian ini selain mengambil data prestasi kognitif siswa, nilai

psikomotor juga didata melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi

dan setelah kegiatan proses belajar dalam bentuk angket. Hasil pengumpulan data

nilai psikomotor dapat dilihat dalam Lampiran 14.

Berdasarkan hasil pengolahan dengan program Software SPSS/PSAW

diperoleh deskripsi statistik ditunjukan pada lampiran 18.

a. Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan Pendekatan CTL

Menggunakan Media Flipchart dan Video

Data prestasi belajar psikomotor siswa dengan pendekatan CTL yang

menggunakan media flipchart dan video diperoleh dengan memberikan angket.

Data yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.15.

Page 153: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Tabel 4.15. Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

Pendekatan

CTL Penggunaan Media

Flipchart Penggunaan Media Video

Jumlah siswa 49 51 Mean 78,37 75,55 Standar Deviasi 7,89 8,38 Skor Minimum 59,00 56,00 Skor Maksimum 97,00 94,00

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa prestasi belajar psikomotor

siswa dengan pendekatan CTL yang menggunakan media flipchart dengan jumlah

siswa 49 diperoleh nilai rata-rata 78,37, standar deviasi 7,89 dan nilai tertinggi

97,00 serta nilai terendah 59,00. Sedangkan yang menggunakan media video

dengan jumlah siswa 51 diperoleh nilai rata-rata 75,55, standar deviasi 8,38 dan

nilai tertinggi 94,00 serta nilai terendah 56,00.

Distribusi Frekuensi Prestasi belajar Psikomotor Siswa dengan

Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video, disajikan pada

Tabel 4.16 dan Gambar 4.7.

Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Prestasi Psikomotor Siswa dengan Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

Interval

Media Flipchart Media Video

Frekuensi Persentase Frekuensi

Relatif Frekuensi

Persentase Frekuensi

Relatif 53-60 1 2,04 2 3,92 61-68 3 6,12 6 11,76 69-76 14 28,57 16 31,37 77-85 22 44,90 19 37,25 86-92 7 14,29 8 15,69 93-100 2 4,08 0 0,00 Jumlah 49 100 51 100

Page 154: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Gambar 4.7. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan Pendekatan CTl yang Menggunakan Media Flipchart dan Video

Berdasarkan Tabel 4.16 dan Gambar 4.7 dapat diketahui bahwa prestasi

belajar psikomotor siswa dengan pendekatan CTL yang menggunakan media

flipchart terdapat 22 siswa yang mendapatkan nilai pada interval 77-85 dan

terdapat 1 siswa pada interval 53-60. Sedangkan pada kelompok siswa yang

berkemampuan verbal rendah terdapat 19 siswa yang mendapatkan nilai pada

interval 77- 85 dan tidak terdapat siswa pada interval 93-100.

b. Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan Pendekatan CTL yang

Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Data prestasi belajar psikomotor siswa dengan pendekatan CTLyang

mempunyai kemampuan verbal tinggi dan rendah diperoleh melalui tes pilihan

ganda. Data yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.17.

Page 155: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Tabel 4.17. Deskripsi Data Prestasi Belajar Psikomotor dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Pendekatan CTL Kemampuan Verbal

Tinggi Kemampuan Verbal

Rendah Jumlas Siswa 56 44 Mean 78,00 75,57 Standar Deviaasi 9,33 6,42 Skor Minimum 56,00 61,00 Skor Maksimum 97,00 91,00

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa prestasi belajar psikomotor

siswa dengan pendekatan CTl yang mempunyai kemampuan verbal tinggi dengan

jumlah siswa 56 diperoleh nilai rata-rata 78,00, standar deviasi 9,33 dan nilai

tertinggi 97,00 serta nilai terendah 56,00. Sedangkan yang mempunyai

kemampuan verbal rendah dengan jumlah siswa 44 diperoleh nilai rata-rata 75,57

,standar deviasi 6,42 dan nilai tertinggi 91,00 serta nilai terendah 61,00.

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Psikomotor Siswa yang Mempunyai

Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah, disajikan pada tabel 4.18 dan Gambar

4.8.

Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Interval

Kemampuan Verbal Tinggi

Kemampuan Verbal Rendah

Frekuensi

Persentase Frekuensi

Relatif

Frekuensi

Persentase Frekuensi Relatif

53-60

3 5,17 0 0,00

61-68

6 10,34 3 7,14

69-76

12 22,41 17 40,48

77-85

19 36,21 20 47,62

86-92

13 22,41 2 4,76

93- 2 3,45 0 0,00

Page 156: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

100 Jumlah

56 100 44 100

Gambar 4.8. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah

Berdasarkan Tabel 4.18 dan Gambar 4.8 dapat diketahui bahwa prestasi

belajar psikomotor siswa dengan pendekatan CTL yang mempunyai kemampuan

verbal tinggi terdapat 19 siswa yang mendapatkan nilai pada interval 77-85 dan

terdapat 2 siswa pada interval 93-100. Sedangkan pada kelompok siswa yang

berkemampuan verbal rendah terdapat 20 siswa yang mendapatkan nilai pada

interval 77- 85 dan tidak terdapat siswa pada interval 93-100.

c. Prestasi Belajar Psikomotor Dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai

Gaya Belajar Visual dan Auditori

Data prestasi belajar psikomotor siswa dengan pendekatan CTL yang

mempunyai kemampuan verbal tinggi dan rendah diperoleh melalui tes pilihan

ganda. Data yang diperoleh disajikan pada Tabel 4.19.

Page 157: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

Tabel 4.19. Prestasi Belajar Psikomotor Siswa Dengan Pendekatan CTL yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Pendekatan CTL Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditori Jumlas Siswa 58 42 Mean 78,26 75,09 Standar Deviaasi 8,56 7,46 Skor Minimum 56,00 59,00 Skor Maksimum 97,00 91,00

Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa prestasi belajar psikomotor

siswa dengan pendekatan CTL yang mempunyai gaya belajar visual dengan

jumlah siswa 58 diperoleh nilai rata-rata 78,26, standar deviasi 8,56 dan nilai

tertinggi 97,00 serta nilai terendah 56,00. Sedangkan siswa yang mempunyai

gaya belajar auditori dengan jumlah siswa 52 diperoleh nilai rata-rata 75,09,

standar deviasi 7,46 dan nilai tertinggi 91,00 serta nilai terendah 59,00.

Distribusi Frekuensi Prestasi belajar Psikomotor Siswa dengan

Pendekatan CTL yang mempunyai gaya belajar visual dan auditori, disajikan pada

Tabel 4.20. dan Gambar 4.9.

Tabel 4.20. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Psikomotor Siswa yang Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Interva

l

Gaya Belajar Visual Gaya Belajar Auditori

Frekuensi

Persentase Frekuensi

Relatif

Frekuensi

Persentase Frekuensi Relatif

53-60 2 3,45 1 2,38

61-68 3 5,17 6 14,29 69-76 14 24,14 16 38,10 77-85 26 44,83 15 35,71 86-92 11 18,97 4 9,52 93-100 2 3,45 0 0,00 Jumlah 58 100 42 100

Page 158: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Gambar 4.9. Histogram Perbandingan Prestasi Belajar Psikomotor Siswa yang

Mempunyai Gaya Belajar Visual dan Auditori

Berdasarkan Tabel 4.20 dan Gambar 4.9 dapat diketahui bahwa prestasi

belajar psikomotor siswa dengan pendekatan CTL yang mempunyai gaya belajar

visual terdapat 26 siswa yang mendapat nilai pada interval 77-85 dan terdapat 2

siswa pada interval 53-60 dan interval 93-100. Sedangkan siswa yang mempunyai

gaya belajar auditori terdapat 16 siswa yang mendapat nilai pada interval 69-76

dan tidak terdapat siswa pada interval 93-100.

Data prestasi belajar psikomotor siswa dengan pendekatan CTL yang

dipengaruhi oleh media, kemampuan verbal dan gaya belajar di sajikan dalam

Tabel 4.21.

Page 159: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

Tabel 4.21. Deskripsi Prestasi Belajar Psikomotor Siswa dengan Pendekatan CTL yang Menggunakan Media Flipchart dan Video Di Tinjau dari Kemampuan Verbal Tinggi dan Rendah dan Gaya Belajar Visual dan Auditori

Variabel Data Sebaran

Pendekatan Media

Flipchart Media Video

Kemampuan Verbal Tinggi

Gaya

Belajar Visual

Mean 82,57 76,46 SD 8,61 10,15 N 14 22

Gaya

Belajar Auditori

Mean 77,00 76,23 SD 11,27 6,47 N 7 13

Kemampuan Verbal Rendah

Gaya

Belajar Visual

Mean 77,31 77,33 SD 4,88 8,29 N 16 6

Gaya

Belajar Auditori

Mean 75,67 71,60 SD 7,05 5,78 N 12 10

Berdasarkan Tabel 4.21 Menunjukan penguasaan konsep masing-masing

kelompok yang dipengaruhi oleh media, kemampuan verbal dan gaya belajar

siswa dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kelompok siswa dengan media flipchart, kemampuan verbal tinggi dan gaya

belajar visual diperoleh nilai prestasi psikomotor siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata (mean) = 82,57, dan standar deviasi = 8,61 dengan sebanyak

14 siswa.

2) Kelompok siswa dengan media video, kemampuan verbal tinggi dan gaya

belajar visual diperoleh nilai prestasi psikomotor siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata (mean) = 76,45, dan standar deviasi = 10,15 dengan sebanyak

22 siswa.

Page 160: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

3) Kelompok siswa dengan media flipchart, kemampuan verbal tinggi dan gaya

belajar auditori diperoleh nilai prestasi psikomotor siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata (mean) = 77,00, dan standar deviasi = 11,27 dengan sebanyak

7 siswa.

4) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal tinggi dan

gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi psikomotor siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata (mean) = 76,23, dan standar deviasi = 6, 47, dengan sebanyak

13 siswa.

5) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal rendah

dan gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi psikomotor siswa sebagai

berikut, dengan rata-rata = 75,67, dan standar deviasi = 7,05, dengan sebanyak

12 siswa.

6) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal rendah dan

gaya belajar auditori diperoleh nilai prestasi psikomotor siswa sebagai berikut,

dengan rata-rata = 71,60, dan standar deviasi = 5,78, dengan sebanyak 10

siswa.

7) Kelompok siswa dengan media flipchart dengan kemampuan verbal rendah

dan gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi psikomotor siswa sebagai

berikut, dengan rata-rata = 77,31, dan standar deviasi = 4,88, dengan sebanyak

16 siswa.

8) Kelompok siswa dengan media video dengan kemampuan verbal rendah dan

gaya belajar visual diperoleh nilai prestasi psikomotor siswa sebagai berikut,

Page 161: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

dengan rata-rata = 77,33, dan standar deviasi = 8,29, dengan sebanyak 6

siswa.

4. Perbandingan Nilai Rata-Rata Prestasi Belajar Aspek Kognitif, Afektif,

dan Psikomotor dengan Pendekatan CTL yang Menggunakan Media

Flipchart dengan Video.

Data perbandingan nilai rata-rata prestasi belajar aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor dengan pendekatan CTL yang menggunakan media Flipchart dan

video disajikan dalam Tabel 4.22.

Tabel 4.22. Deskrisi Data Rata-rata Prestasi Belajar Kognitif, Afektif, Psikomotor Masing-Masing Kelompok

No Kelompok Rata-rata Prestasi

Kognitif Afektif Psikomotor 1 Siswa yang diberi Media Flipchart 74,86 81,00 78,37 2 Siswa yang diberi Media video 81,12 81,19 75,55 3 Siswa yang memiliki Kemampuan

verbal tinggi 83,18 82,86 78,00

4 Siswa yang memiliki Kemampuan verbal Rendah 71,52 78,86 75,57

5 Siswa yang memiliki gaya belajar visual 80,53 82,09 78,26

6 Siswa yang memiliki gaya belajar auditori

74,62 79,74 75,09

7 Siswa yang diberi media flipchart dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar visual

84,71 85,57 82,57

8 Siswa yang diberi media flipchart dengan kemampuan verbal rendah dan gaya belajar visual

72,06 78,63 77,31

9 Siswa yang diberi media flipchart dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar auditori

77,43 80,14 77,00

10 Siswa yang diberi media flipchart dengan kemampuan verbal rendah dan gaya belajar auditori

65,58 79,33 75,67

11 Siswa yang diberi media video dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar visual

84,00 83,09 76,45

Page 162: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

12 Siswa yang diberi media video dengan kemampuan verbal rendah dan gaya belajar visual

80,67 79,50 77,33

13 Siswa yang diberi media video dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar auditori

83,23 81,00 76,23

14 Siswa yang diberi media video dengan kemampuan verbal rendah dan gaya belajar auditori

72,30 78,30 71,60

Berdasarkan Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar

kognitif siswa dengan pendekatan CTL yang menggunakan media flipchart dan

video diperoleh nilai rata-rata tertinggi pada kelompok siswa yang menggunakan

media flipchart dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar visual 84,71

dan nilai rata-rata terendah pada kelompok siswa yang menggunakan media

flipchart dengan kemampuan verbal rendah dan gaya belajar auditori 65,58. Dan

rata-rata prestasi belajar afektif siswa dengan pendekatan CTL yang menggunakan

media flipchart dan video diperoleh nilai rata-rata tertinggi pada kelompok siswa

yang menggunakan media flipchart dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya

belajar visual 85,57 dan nilai rata-rata terendah pada kelompok siswa yang

menggunakan media video dengan kemampuan verbal rendah dan gaya belajar

auditori 78,30. Sedangkan rata-rata prestasi belajar psikomotor siswa dengan

pendekatan CTL yang menggunakan media flipchart dan video diperoleh nilai

rata-rata tertinggi pada kelompok siswa yang menggunakan media flipchart

dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar visual 82,57 dan nilai rata-rata

terendah pada kelompok siswa yang menggunakan media video dengan

kemampuan verbal rendah dan gaya belajar auditori 71,60.

Page 163: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Kesetaraan

Sebelum uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

analisis. Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini meliputi; uji

kesetaraan, uji normalitas dan uji homogenitas. Uji kesetaraan dilakukan dengan

menggunakan program statistik SPSS 18. Dari perhitungan Uji t independent

samples test (equal variances assumed) didapatkan nilai sig (P-value) = 0,147 (sig

> 0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa Ho: tidak terdapat perbedaan prestasi

belajar antara kedua sampel diterima. Pengambilan keputusan ini didasarkan pada

uji normalitas dan homogenitas yang terlebih dahulu dilakukan pada kedua

sampel. Karena sampel tidak normal dan homogen, maka data yang digunakan

adalah data signifikansi pada equal variances assumed disajikan pada Tabel 4.23

dan data deskripsi statistik secara rinci terdapat dalam Lampiran 15.

Tabel 4.23. Data Uji t (equal variances assumed)

No Faktor Sig. Keputusan

Ho Kesimpulan

1 Kelas X.3 dan kelas X 8 0,498

Ho diterima Setara/efektifitas sama

2 Kelas X 2 dan kelas X 9 0,628

Ho diterima Setara/efektifitas sama

3 Kelas A (X 3 dan X 8) dengan kelas B (X 2 dan X 9)

0,147 Ho diterima Setara/efektifitas sama

Berdasarkan Tabel 4.23 dapat dinyatakan pada kelas X 3 dan X 8 dengan

X 2 dan X 9 mempunyai keadaan awal yang sama. Sehinnga dapat digunaka

sebagai kelas sampel dalam penelitian untuk mengetahui apakah media yang

berbeda dapat pengaruh pada pencapaian hasil belajar siswa.

Page 164: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal atau tidak. Jika didapatkan p-value > 0,05, makaHo

(data tidak berdistribusi normal) ditolak. Hasil komputasi dengan SPSS 18 dapat

dilihat pada Lampiran 16, 17, dan 18.

Hasil uji normalitas prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor dapat

dilihat pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24. Deskripsi Data Hasil Uji Normalitas Nilai-nilai Prestasi Belajar pada Masing-Masing Kelompok

No Kriteria Pengelompokan Data P-value

Kesim pulan Kogni

tif Afek

tif Psiko motor

1 Siswa yang diberi media flipchart 0,200 0,200 0,200 Normal 2 Siswa yang diberi diberi media video 0,058 0,200 0,200 Normal 3 Siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi 0,053 0,200 0,200 Normal 4 Siswa yang memilikikemampuan verbal rendah 0,200 0,200 0,200 Normal 5 Siswa yang memiliki gaya belajar visual 0,093 0,200 0,058 Normal 6 Siswa yang memiliki gaya belajar auditori 0,200 0,200 0,200 Normal 7 Siswa yang diberi media flipchart dengan

kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar visual 0,200 0,200 0,200 Normal

8 Siswa yang diberi media flipchart dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar auditori

0,200 0,200 0,200 Normal

9 Siswa yang diberi media flipchart dengan kemampuan verbal rendah dan gaya belajar visual

0,200 0,200 0,200 Normal

10 Siswa yang diberi media flipchart dengan kemampuan verbal rendah dan gaya belajar auditori

0,199 0,200 0,200 Normal

11 Siswa yang diberi media video dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar visual

0,200 0,188 0,200 Normal

12 Siswa yang diberi media video dengan kemampuan verbal tinggi dan gaya belajar auditori

0,200 0,200 0,200 Normal

13 Siswa yang diberi media video dengan kemampuan verbal rendah dan gaya belajar visual

0,200 0,186 0,200 Normal

14 Siswa yang diberi media video kemampuan verbal rendah dan gaya belajar auditori

0,200 0,184 0,200 Normal

Berdasarkan Tabel 4.24 hasil uji normalitas pada masing-masing

kelompok, didapat p-value > 0,05, sehingga Ho (data tidak berdistribusi normal)

Page 165: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

ditolak. Nilai p-value yang digunakan mengacu pada rumus Kolmogorof-

Smirnova. Diperoleh kesimpulan semua data berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui variansi-variansi dari

sejumlah populasi sama atau tidak. Jika diperoleh p-value > 0,05, maka Ho (data

tidak homogen) ditolak Hasil Komputasi dengan SPSS 18 dapat dilihat pada

Lampiran 19, 20 dan 21.

Hasil uji homogenitas prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor

dapat dilihat pada Tabel 4.25.

Tabel 4.25. Hasil Uji Normalitas Nilai-nilai Prestasi Belajar pada Masing-Masing Kelompok

Faktor Kognitif Afektif Psikomotor

Kesimpulan P-value P-value P-value

Media 0,364 0,844 0,702 Homogen Kemampuan Verbal 0,185 0,551 0,054 Homogen Gaya Belajar 0,496 0,966 0,468 Homogen Media *Kemampuan Verbal 0,594 0,799 0,125 Homogen Media* Gaya Belajar 0,999 0,619 0,395 Homogen Kemampuan Verbal *Gaya Belajar

0,637 0,870 0,057 Homogen

Media *Kemampuan Verbal *Gaya Belajar

0,052 0,817 0,173 Homogen

Berdasarkan Tabel 4.25 hasil pengujian homogenitas didapatkan bahwa p-

value >0,05. Nilai p-value > 0,05, Maka keputusannya adalah data untuk

prestasi belajar adalah homogen. Untuk semua uji homogenitas yang dilakukan

menggunakan uji Levene’s Test.

Page 166: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

C. Pengujian Hipotesis

1. ANAVA (Analysis of variance)

Uji yang dilakukan menggunakan analisis variansi tiga jalan dengan sel

tidak sama. Hasil analisis variansi data prestasi belajar baik kognitif, afektif dan

psikomotor menggunakan program SPSS/PSAW 18 dengan komputasinya

dihitung dengan General Linier Model. Hasil analisis perhitungan anava pada

ranah kognitif, afektif dan psikomotor dapat dilihat pada Lampiran 22, 23, dan

24. Adapun ringkasan hasil prestasi belajar anava kognitif ditampilkan pada tabel

4.26.

Tabel 4.26. Ringkasan Hasil Anava pada Kognitif No Faktor yang diuji F hitung p-value

1. Media 6,227 0,014 2. Kemampuan Verbal 22,462 0,000 3. Gaya Belajar 7,841 0,006 4. Media * Kemampuan Verbal 1,565 0,214 5. Media * Gaya Belajar 0,320 0,573 6. Kemampuan Verbal * Gaya Belajar 0,689 0,409 7. Media * Kemampuan Verbal * Gaya Belajar 1,056 0,307

Berdasarkan Tabel 4.26 hasil uji anava jika p-value > 0,05 maka Ho

ditolak, sedangkan jika p-value < 0,05 maka Ho diterima. Dari Tabel 4.25 dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Hipotesis 1 (HoA): diperoleh nilai F hitung = 6,227 dengan probabilitas p-

value= 0,014. Oleh karena p-value < 0,05; maka Ho ditolak, berarti ada

pengaruh yang signifikan media flipchart dan media video terhadap prestasi

belajar ranah kognitif.

b. Hipotesis 2 (HoB): diperoleh nilai F hitung= 22,462 dengan probabilitas p-

value = 0,000. Oleh karena p-value < 0,05; maka Hoditolak, berarti ada

pengaruh yang signifikan antara kemampuan verbal tinggi dan rendah

Page 167: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

terhadap prestasi belajar ranah kognitif.

c. Hipotesis 3 (HoC): diperoleh nilai F hitung= 7,841 dengan p-value= 0,006.

Oleh karena p-value < 0,05; maka Ho ditolak, berarti ada pengaruh yang

signifikan antara gaya belajar visual dan gaya belajar auditori terhadap

prestasi belajar ranah kognitif.

d. Hipotesis 4 (HoAB): diperoleh nilai F hitung = 1,565 dengan p-value = 0,214.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

media flipchart dan video dengan kemampuan verbal tidak memberikan

pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ranah kognitif.

e. Hipotesis 5 (HoAC): diperoleh nilai F hitung = 0,320 dengan p-value = 0,573.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

media flipchart dan video dengan gaya belajar visual dan auditori tidak

memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ranah kognitif.

f. Hipotesis 6 (HoBC): diperoleh nilai F hitung = 0,689 dengan p-value = 0,409.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

kemampuan verbal dan gaya belajar tidak memberikan pengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar ranah kognitif.

g. Hipotesis 7 (HoABC): diperoleh nilai F hitung = 1,056 dengan p-value =0,307

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

media flipchart dan video, kemampuan verbal dan gaya belajar tidak

memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ranah kognitif.

Adapun ringkasan hasil prestasi belajar anava afektif disajikan pada Tabel

4.27.

Page 168: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Tabel 4.27. Ringkasan Hasil Anava pada Afektif No Faktor yang diuji F hitung p-value 1. Media 0,077 0,782 2. Kemampuan Verbal 4,796 0,031 3. Gaya Belajar 1,560 0,215 4. Media *Kemampuan Verbal 0,052 0,820 5. Media*Gaya Belajar 0,050 0,824 6. Kemampuan Verbal*Gaya Belajar 1,201 0,276 7. Media*Kemampuan Verbal*Gaya Belajar 0,669 0,416

Berdasarkan Tabel 4.27 hasil uji anava di atas jika p-value > 0,05 maka

hipotesis nol ditolak, sedangkan jika p-value < 0,05 maka hipotesis nol tidak

ditolak. Tabel 4.27 dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Hipotesis 1 (HoA): diperoleh nilai F hitung= 0,077 dengan probabilitas p-

value=0,782. Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti tidak

ada pengaruh yang signifikan media flipchart dan media video terhadap

prestasi belajar ranah afektif.

b. Hipotesis 2 (HoB): diperoleh nilai F hitung= 4,796 dengan probabilitas p-

value = 0,031. Oleh karena p-value < 0,05; maka Ho ditolak, berarti ada

pengaruh yang signifikan antara kemampuan verbal tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar ranah afektif.

c. Hipotesis 3 (HoC): diperoleh nilai F hitung= 1,560 dengan p-value=0,215.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh

yang signifikan antara gaya belajar visual dan gaya belajar rendah terhadap

prestasi belajar ranah afektif.

d. Hipotesis 4 (HoAB) : diperoleh nilai F hitung = 0,056 dengan p-value = 0,820.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

media flipchart dan video dengan kemampuan verbal tidak memberikan

Page 169: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ranah afektif.

e. Hipotesis 5 (HoAC): diperoleh nilai F hitung = 0,050 dengan p-value =0,824.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

media flipchart dan video dengan gaya belajar visual dan auditori tidak

memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ranah afektif.

f. Hipotesis 6 (HoBC): diperoleh nilai F hitung =1,201 dengan p-value = 0,276.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

kemampuan verbal dan gaya belajar tidak memberikan pengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar ranah afektif.

g. Hipotesis 7 (HoABC): diperoleh nilai F hitung = 0,669 dengan p-value =

0,416. Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi

antara media flipchart dan media video, kemampuan verbal dan gaya belajar

tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ranah afektif.

Data ringkasan hasil prestasi belajar anava psikomotor disajikan pada

Tabel 4.28.

Tabel 4.28. Ringkasan Hasil Anava Psikomotor No Faktor yang diuji F hitung p-value

1. Media 2,470 0,119 2. Kemampuan Verbal 2,212 0,140 3. Gaya Belajar 3,588 0,061 4. Media *Kemampuan Verbal 0,167 0,684 5. Media*Gaya Belajar 0,033 0,857 6. Kemampuan Verbal*Gaya Belajar 0,052 0,820 7. Media*Kemampuan Verbal*Gaya Belajar 1,840 0,178

Berdasarkan Tabel 4.28 hasil uji anava di atas jika p-value > 0,05 maka

hipotesis nol ditolak, sedangkan jika p-value < 0,05 maka hipotesis nol tidak

ditolak. Tabel 4.28 dapat disimpulkan sebagai berikut:

Page 170: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

a. Hipotesis 1 (HoA): diperoleh nilai F hitung= 2,470 dengan probabilitas p-

value= 0,119. Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti tidak

ada pengaruh yang signifikan metode media flipchart dan media video

terhadap prestasi belajar ranah psikomotor.

b. Hipotesis 2 (HoB): diperoleh nilai F hitung= 2,212 dengan probabilitas p-

value = 0,140. Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti tidak

ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan verbal tinggi dan rendah

terhadap prestasi belajar ranah psikomotor.

c. Hipotesis 3 (HoC): diperoleh nilai F hitung= 3,588 dengan p-value= 0,061.

Oleh karena p-value < 0,05; maka Ho ditolak, berarti ada pengaruh yang

signifikan antara gaya belajar visual dan gaya belajar rendah terhadap prestasi

belajar ranah psikomotor.

d. Hipotesis 4 (HoAB): diperoleh nilai F hitung = 0,167 dengan p-value = 0,684.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

media flipchart dan video dengan kemampuan verbal tidak memberikan

pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ranah psikomotor.

e. Hipotesis 5 (HoAC): diperoleh nilai F hitung = 0,033 dengan p-value = 0,857.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

media flipchart dan video dengan gaya belajar visual dan auditori

memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ranah psikomotor.

d. Hipotesis 6 (HoBC): diperoleh nilai F hitung = 0,052 dengan p-value = 0,820.

Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi antara

kemampuan verbal dan gaya belajar tidak memberikan pengaruh signifikan

Page 171: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

terhadap prestasi belajar ranah psikomotor.

e. Hipotesis 7 (HoABC): diperoleh nilai F hitung = 1,840 dengan p-value =

0,178. Oleh karena p-value > 0,05; maka Ho diterima, berarti interaksi

antara media flipchart dan video, kemampuan verbal dan gaya belajar tidak

memberikan pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ranah psikomotor.

2. Uji Lanjut Anava

Uji lanjut anava diperlukan untuk mengetahui karakteristik pada variabel

bebas dan variabel terikat, maka yang perlu diuji lanjut adalah jika hasil analisis

menunjukan bahwa p-value < 0,05 dimana hipotesis Ho: ditolak, artinya tidak

ada pengaruh ditolak dan H1: diterima, artinya ada pengaruh diterima, serta p-

value < 0,05 dimana hipotesis Ho: ditolak, artinya tidak ada interaksi ditolak dan

H1: diterima, artinya ada interaksi diterima. Dalam penelitian ini uji lanjut

dilakukan dengan menggunakan profile plots dengan menggunakan SPSS 18. Uji

lanjut untuk prestasi kognitif dilakukan pada hipotesis pertama, kedua dan ketiga.

Pada hipotesis keempat, kelima, keenam dan ketujuh tidak diperlukan uji lanjut

karena keputusan Ho diterima. Untuk prestasi afektif dilakukan hipotesis kedua.

Pada hipotesis pertama, ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh tidak

diperlukan uji lanjut karena keputusan Ho diterima. Sedangkan untuk prestasi

psikomotorik dilakukan pada hipotesis ketiga. Pada hipotesis pertama, kedua,

keempat, kelima, keenam dan ketujuh tidak diperlukan uji lanjut karena keputusan

H0 diterima.

a. Uji Lanjut Hipotesis 1 Untuk Prestasi Kognitif

Bunyi hipotesis 1 adalah terdapat pengaruh media terhadap prestasi

Page 172: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

kognitif, untuk mengetahui media mana yang lebih baik maka dilakukan uji lanjut

dan hasil uji lanjut untuk hipotesis 1 ditunjukkan pada Tabel 4.29 dan Gambar

4.10.

Tabel 4.29. Tabel Estimated Marginal Means terhadap Media

Media Mean Std. Error Taraf Kepercayaan 95%

Tingkat Bawah Tingkat Atas

Flipchart 74.947 1.418 72.132 77.763 Video 80.049 1.473 77.123 82.976

Berdasarkan Tabel 4.29 dapat diketahui bahwa means (rata-rata) prestasi

kognitif kelompok siswa dengan menggunakan media pembelajaran flipchart =

74,86 lebih kecil dari pada rata-rata prestasi kognitif siswa yang menggunakan

media pembelajaran video = 81,12. Rata-rata kedua media pembelajaran diatas

dapat disimpulkan bahwa siswa yang menggunakan media pembelajaran video

memiliki prestasi kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan siswa

menggunakan media flipchart. Profil efek dari pengaruh pemberian media

flipchart dan video terhadap prestasi kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10. Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi Media

Pada gambar 4.10. di atas diketahui bahwa Pembelajaran dengan

pendekatan CTL melalui penggunaan media flipchart dan media video.

Berdasarkan nilai rata-rata kognitif yang diperoleh siswa pada pembelajaran

Page 173: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

dengan pendekatan CTL melalui media video lebih besar daripada melalui

flipchart. Jadi pembelajaran dengan pendekatan CTL dengan media video lebih

besar pengaruhnya daripada dengan menggunakan media flipchart terhadap

prestasi kognitif mata pelajaram biologi pada materi vermes.

b. Uji Lanjut Hipotesis 2 Untuk Prestasi Kognitif

Bunyi hipotesis 2 adalah terdapat pengaruh kemampuan verbal kategori

tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, untuk mengetahui pengaruh mana

yang lebih baik kemampuan verbal katagori tinggi dan rendah maka dilakukan uji

lanjut dan hasil uji lanjut untuk hipotesis 2 ditunjukkan pada Tabel 4.30 dan

Gambar 4.11.

Tabel 4.30. Tabel Estimated Marginal Means terhadap Kemampuan Verbal

Kemampuan Verbal Mean Std. Error Taraf kepercayaan 95%

Tingkat Bawah Tingkat Atas

Rendah 72.653 1.517 69.640 75.666 Tinggi 82.343 1.371 79.621 85.066

Berdasarkan Tabel 4.30 di atas dapat diketahui bahwa means (rata-rata)

prestasi kognitif kelompok siswa yang memiliki kemampuan verbal katagori

rendah = 71,52 lebih kecil dari pada rata-rata prestasi kognitif siswa yang

memiliki kemampuan verbal katagori tinggi = 81,18. Dari rata-rata kedua katagori

kemampuan verbal diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki

kemampuan verbal katagori tinggi prestasi kognitif yang lebih baik dibandingkan

dengan siswa memiliki kemampuan verbal katagori rendah. Profil efek dari

pengaruh siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap

prestasi kognitif dapat dilihat pada Gambar 4.11.

Page 174: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Gambar 4.11. Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi Kemampuan Verbal

Berdasarkan Gambar 4.11 di atas diketahui bahwa Pembelajaran dengan

pendekatan CTL yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan rendah

Berdasarkan nilai rata-rata kognitif yang diperoleh siswa pada pembelajaran

dengan pendekatan CTL yang memiliki kemampuan verbal tinggi lebih besar

daripada yang memiliki kemampuan verbal rendah. Jadi pembelajaran dengan

pendekatan CTL siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi lebih besar

pengaruhnya daripada dengan menggunakan media flipchart terhadap prestasi

kognitif mata pelajaram biologi pada materi vermes.

c. Uji Lanjut Hipotesis 3 Untuk Prestasi Kognitif

Bunyi hipotesis adalah terdapat pengaruh gaya belajar katagori visual dan

auditori terhadap prestasi kognitif, untuk mengetahui pengaruh mana yang lebih

baik gaya belajar visual dan auditori maka dilakukan uji lanjut dan hasil uji lanjut

untuk hipotesis 3 ditunjukkan pada Tabel 4.31 dan Gambar 4.12.

Page 175: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

Tabel 4.31. Tabel Estimated Marginal Means terhadap Gaya Belajar

Gaya Belajar Mean Std. Error Taraf kepercayaan 95%

Tingkat Bawah Tingkat Atas

Audiot 74.636 1.500 71.657 77.614 Visual 80.361 1.390 77.601 83.121

Berdasarkan Tabel 4.30 di atas dapat diketahui bahwa means (rata-rata)

prestasi kognitif siswa yang memiliki gaya belajar auditori = 74,62 lebih kecil

dari pada rata-rata prestasi kognitif siswa yang memiliki gaya belajar visual =

80,53. Dari rata-rata kedua gaya belajar diatas dapat disimpulkan bahwa siswa

yang memiliki gaya belajar visual prestasi kognitif yang lebih baik dibandingkan

dengan siswa memiliki gaya belajar auditori. Profil efek dari pengaruh siswa yang

memiliki gaya belajar visual dan auditori terhadap prestasi kognitif dapat dilihat

pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12. Grafik Estimed Marginal Means of Prestasi Gaya Belajar

Berdasarkan Gambar 4.12. di atas diketahui bahwa Pembelajaran dengan

pendekatan CTL siswa yang memiliki gaya belajar auditori dan gaya belajar

visual Berdasarkan nilai rata-rata kognitif yang diperoleh siswa pada

pembelajaran dengan pendekatan CTL yang memiliki gaya belajar visual lebih

besar daripada yang memiliki gaya belajar auditori Jadi pembelajaran dengan

pendekatan CTL siswa yang memiliki gaya belajar visual lebih besar pengaruhnya

Page 176: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

daripada siswa yang memiliki gaya belajar auditori terhadap prestasi kognitif

mata pelajaram biologi pada materi vermes.

d. Uji Lanjut Hipotesis 2 Untuk Prestasi Afektif

Bunyi hipotesis 2 adalah terdapat pengaruh kemampuan verbal katagori

tinggi dan rendah terhadap prestasi afektif, untuk mengetahui pengaruh mana

yang lebih baik kemampuan verbal katagori tinggi dan rendah maka dilakukan uji

lanjut dan hasil uji lanjut untuk hipotesis 2 ditunjukkan pada Tabel 4.32 dan

Gambar 4.13.

Tabel 4.32. Tabel Estimated Marginal Means terhadap Kemampuan Verbal

Kemampuan Verbal Mean Std. Error

Taraf kepercayaan 95%

Tingkat Bawah Tingkat Atas

Rendah 78.940 1.190 76.576 81.303 Tinggi 82.451 1.075 80.316 84.586 Berdasarkan Tabel 4.32. di atas dapat diketahui bahwa means (rata-rata)

prestasi afektif siswa yang memiliki kemampuan verbal katagori rendah = 78,86

lebih kecil dari pada rata-rata prestasi afektif siswa yang memiliki kemampuan

verbal katagori tinggi = 82,86. Dari rata-rata kedua katagori kemampuan verbal

diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki kemampuan verbal kategori

tinggi prestasi afektif yang lebih baik dibandingkan dengan siswa memiliki

kemampuan verbal katagori rendah. Profil efek dari pengaruh siswa yang

memiliki kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi afektif dapat

dilihat pada Gambar 4.13.

Page 177: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Gambar 4.13. Grafik Estimed Marginal Means of afektif Kemampuan Verbal

Berdasarkan Gambar 4.13 di atas diketahui bahwa pembelajaran dengan

pendekatan CTL siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan kemampuan

verbal rendah berdasarkan nilai rata-rata afektif yang diperoleh siswa pada

pembelajaran dengan pendekatan CTL yang memiliki kemampuan verbal tinggi

lebih besar daripada yang memiliki kemampuan verbal rendah. Jadi pembelajaran

dengan pendekatan CTL siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi lebih

besar pengaruhnya daripada siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah

terhadap prestasi kognitif mata pelajaram biologi pada materi vermes.

D. PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

pembelajaran biologi materi pokok vermes dengan menggunakan pendekatan

CTL, melalui media flipchart dan media video terhadap prestasi belajar siswa, ada

atau tidaknya pengaruh kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi

belajar siswa, ada atau tidaknya pengaruh gaya belajar visual dan auditori dan

Page 178: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

terhadap prestasi belajar siswa, ada atau tidaknya interaksi antara pendekatan

CTL, media flipchart dan media video dengan kemampuan verbal terhadap

prestasi belajar siswa, ada atau tidaknya interaksi antara pendekatan CTL, media

flipchart, dan media video dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa,

ada atau tidaknya interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar

terhadap prestasi belajar siswa, ada atau tidaknya interaksi antara pendekatan

CTL, media flipchart dan media video kemampuan verbal dan gaya belajar

terhadap prestasi siswa. Adapun sampel dalam penelitian ini diambil dengan

teknik cluster random sampling atau sampel acak dengan cara undian kelas dan

dengan menggunakan uji kesetaraan rata-rata dihasilkan 4 kelas, 2 kelas sebagai

kelompok eksperimen pertama (kelas X3 dan X8), dikenai media flipchart dan 2

kelas sebagai kelompok eksperimen kedua (kelas X2 dan X9), dikenai media

video.

Pengukuran kemampuan verbal dan gaya belajar dilakukan sebelum

pembelajaran. Instrumen yang dipakai untuk mengukur kemampuan verbal berupa

pertanyaan yang berjumlah 30 soal pilihan ganda yang mencakup kompetensi

dasar perbendaraan kata, lawan kata, membedakan kata, analogi verbal. Soal

kemampuan verbal berkaitan masalah biologi dan lingkungan sekitarnya.

Sedangkan untuk mengukur gaya belajar, siswa diberi soal berupa angket,

dengan jumlah 50 soal. Kedua instrumen ini sebelumnya telah divalidasi melalui

konsultasi pembimbing dan uji pendahuluan. Setelah pembelajaran selesai,

dilakukan test akhir pembelajaran materi vermes untuk mengukur aspek konitif

dan mengisi angket psikomotor dan afektif. Pendekatan pembelajaran yang

Page 179: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan CTL dengan menggunakan

media flipchart dan video yang sama-sama mengutamakan kemampuan verbal

dan gaya belajar baik melalui diskusi dan presentasi untuk mengkonstruksi

pengetahuan.

1. Hipotesis Pertama

Hasil perhitungan statistik anava tiga jalan dengan sel tidak sama

pembelajaran pendekatan CTL dengan menggunakan media flipchart dan video,

aspek kognitif diperoleh P-value. Media = 0,022 < 0,05, maka Ho (media tidak

berpengaruh terhadap prestasi kognitif) ditolak dan untuk aspek afektif diperoleh

P-value. Media = 0,782 > 0,05, maka Ho (media tidak berpengaruh terhadap

prestasi afektif) diterima. Sedangkan untuk aspek psikomotor diperoleh P-value.

Media = 0,119 > 0,05, maka Ho media tidak berpengaruh terhadap prestasi

psikomotor) diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media

berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kognitif, sedangkan prestasi

afektif dan psikomotorik tidak berpengaruh terhadap media.

Pemilihan salah satu metode pembelajaran tertentu akan mempengaruhi

jenis media pembelajaran yang sesuai. Edgar Dale memandang bahwa nilai media

pembelajaran dalam pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan pengalaman

belajar menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak yang di

kenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of experience). Tingkat

pengalaman yang paling tinggi nilainya adalah pengalaman yang paling konkrit.

Sedangkan yang paling rendah adalah yang paling abstraks (Sumiati & Asra,

2007: 175). Usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu, Edgar Dale

Page 180: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

menggambarkan bahwa pengetahuan siswa akan semakin abstrak apabila pesan

hanya disampaikan melalui kata verbal. Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki

pengalaman yang lebih konkrit, sehingga pesan yang ingin disampaikan benar-

benar dapat mencapai sasaran dan tujuan. Pemilihan dan penggunaan media

pembelajaran yang tepat akan berpengaruh langsung maupun tidak langsung

terhadap pencapaian prestasi belajar yang diharapkan baik berupa pengetahuan,

perilaku atau sikap maupun ketrampilan. Media pembelajaran merupakan segala

sesuatu yang membawa pesan untuk tujuan pembelajaran. Setiap kegiatan belajar

mengajar bisa menggunakan media pembelajaran. Bahkan setiap materi pelajaran

memerlukan media yang berbeda-beda. Karena itu, seorang pengajar harus dapat

memahami karakteristik materi pelajaran yang hendak disampaikan kepada siswa.

Dengan memahami karakteristik setiap materi, maka pengajar dapat memilih

media yang paling sesuai dengan materi tersebut. Pemilihan media pembelajaran

yang tepat akan dapat berpengaruh pada tercapainya tujuan pembelajaran. Selain

itu, media yang digunakan juga disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswadan

kelas. Meskipun media pembelajaran dapat diterapkan pada suatu materi, namun

bila kondisi siswa tidak memungkinkan menerima pembelajaran dengan media

tersebut, maka tujuan pembelajaran akan sulit untuk dicapai dengan baik. Sejalan

teori Piaget bahwa siswa tingkat SMA (umur 11/12-18 tahun) termasuk dalam

Tahap Operasional Formal. Pada tahap ini meskipun siswa sudah dapat berpikir

logis, berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan hipotesis-hipotesis

dan dapat mengambil kesimpulan tentang apa yang diamatinya dan berpikir

abstrak, tetapi kecepatan tiap-tiap siswa berbeda-beda.

Page 181: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

Pendekatan CTL adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan

kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi

yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Hal ini

sejalan dengan teori Ausubel pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang

bermakna yaitu pembelajaran yang dikaitkan dengan situasi kehidupan dunia

nyata siswa, sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan mereka melalui pengalaman langsung dimana siswa dapat menemukan

konsep atau informasi sendiri. Sejalan dengan penelitian Patricia Murdock

Miller(2006) dalam jurnal berjudul “Contextual Learning May be a better

Teaching Model: A Cace For Higher Order Learning and Transfer

“mengungkapkan bahwa pembelajaran kontekstual lebih baik daripada

pembelajaran tradisional dalam memperoleh pengetahuan, aplikasi dan

pembelajaran yang baru. Pendekatan CTL menekankan perpaduan antara

pengalaman yang sudah diperoleh siswa dengan materi pembelajaran yang baru

diperoleh siswa sehingga akan terjadi asimilasi maupun akomodasi pada

pengetahuan siswa tersebut sesuai dengan teori Piaget. Hal ini juga sejalan dengan

teori konstruktivis, belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan

menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang

sudah dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan.

Berdasarkan data Tabel 4.21. dan hasil profile plots menjelaskan bahwa

siswa mendapat perlakuan dengan media pembelajaran video mempunyai rata-

rata prestasi kognitif lebih besar dibandingkan dengan siswa mendapat perlakuan

Page 182: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

media flipchart. Jadi berdasarkan uji lanjut anava untuk prestasi kognitif siswa

yang mendapat perlakuan dengan media video lebih baik daripada siswa yang

mendapat perlakuan dengan media flipchart. Materi vermes merupakan materi

yang sarat dengan konsep yang bersifat abstrak dan mikroskopis. Untuk

mempermudah penyampaian materi vermes yang memiliki karakteristik abstrak

dan mikroskopis sangat perlu di gunakan sebuah media. Pembelajaran dengan

perlakuan menggunakan media video, memaparkan keadaan riil dari suatu proses,

fenomena atau kejadian sehingga dapat memperkaya pemaparan. Di samping itu

media pembelajaran video memiliki tampilan yang lebih menarik dalam bentuk

gambar riil yang bergerak, materi disampaikan dalam audio-visual, menarik dan

memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak sehingga prestasi siswa

lebih baik dibandingkan siswa yang dikenai media flipchart. Sementara siswa

pada perlakuan media pembelajaran flipchart merupakan media dalam bentuk

gambar statis, materi disampaikan dengan visual. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian Anand Lenin Vethanayagam, F. S. R. Hemalatha, (2010) dalam

jurnal penelitiannya yang berjudul “Effect of Environmental Education to School

Children Through Animation Based Educational Video” mengatakan bahwa

dalam pembelajaran yang menggunakan media video merupakan pembelajaran

yang menghilangkan kebosanan dan merespon siswa untuk bereaksi dan aktif

dalam proses pembelajaran sehingga akan menghasilkan prestasi yang lebih baik.

Pada penelitian ini tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

penggunaan media dengan prestasi belajar aspek afektif dan psikomotor. Pada

rata-rata prestasi afektif dan rata-rata prestasi psikomotor baik siswa yang

Page 183: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

mendapat perlakuan media pembelajaran flipchart maupun media video

menunjukkan kedua aspek tersebut memiliki rata-rata prestasi sama-sama baik

diatas nilai KKM, tapi hal ini tidak menunjukkan perbedaan signifikansi yang

berarti. Walaupun tidak menunjukkan pengaruh yang signifikansi, namun

menunjukkan prestasi belajar belajar siswa lebih baik. Selain itu berdasarkan hasil

respon tertulis siswa setelah pembelajaran selesai, siswa menyatakan pada

umumnya bahwa pembelajaran dengan menggunakan media flipchart dan media

video sama-sama menarik dan sangat disukai karena merupakan pengalaman

menarik yang selama ini belum pernah diberikan dan merupakan pembelajaran

yang tidak membosankan.

Dari hasil analisis data dan hasil analisis pembelajaran yang berlangsung

selama penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan CTL dengan

menggunakan media flipchart dan media video dapat dapat merangsang perhatian

siswa dan dapat membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi bahan-

bahan verbal dan konsep-konsep bersifat abstrak, sehingga mampu mendorong

siswa untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi

lingkungan nyata siswa. Selain itu juga dapat mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dan penerapan dalam kehidupan,

sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran biologi.

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi tiga jalan dengan sel

tidak sama aspek kognitif diperoleh P-value kemampuan verbal = 0,000 < 0,05,

maka Ho (kemampuan verbal tidak berpengaruh terhadap prestasi kognitif)

Page 184: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

ditolak dan untuk aspek afektif diperoleh kemampuan verbal P-value = 0,031 <

0,05, maka Ho (kemampuan verbal tidak berpengaruh terhadap prestasi afektif)

ditolak, sedangkan untuk aspek psikomotor diperoleh P-value =0,140 > 0,05,

maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

signifikan antara kemampuan verbal tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif

maupun afektif siswa terhadap pencapaian prestasi belajar.

Pembelajaran perlu mengaktifkan faktor-faktor yang memberikan

kontribusi positif terhadap pencapaian hasil belajar mencakup prestasi belajar.

Kemampuan verbal merupakan salah satu faktor yang mendukung pencapaian

hasil belajar, khususnya materi vermes. Vermes merupakan materi yang sarat

dengan materi bersifat mikroskopis dan bersifat abstrak yang penyampaian dalam

bentuk gambar-gambar sesuai dengan indikator dalam silabus Biologi Kelas X.

Pada penelitian ini prestasi belajar kognitif dan afektif sebagai bagian dari hasil

belajar, secara bersamaan dipengaruhi oleh kemampuan verbal.

Kemampuan verbal adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dapat

diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan, dan tertulis. Seseorang yang memiliki

kemampuan verbal mampu menuangkan pengetahuannya dalam bentuk bahasa

yang memadai, sehingga dapat dikomunikasikan pula kepada orang lain.

Kemampuan verbal diungkapkan sebagai kemampuan memgkomunikasikan baik

secara lisan maupun tulisan makna dari pesan yang berupa simbol, gambar, skema

maupun sumber-pembelajaran yang lain. Lazear (cit Suharsimi Arikunto, 2006:

13) menyatakan salah satu dari tujuh indikator yang dapat dikategorikan sebagai

petunjuk tentang tinggi-rendahnya intelegansi adalah kemampuan verbal (verbal

Page 185: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

linguistik). Dalam hal pembelajaran Vermes yang menggunakan media video dan

flipchart, kemampuan verbal mutlak diperlukan, karena materi vermes

disampaikan dalam bentuk gambar-gambar tentang struktur dan bagian-bagian

dari tubuh vermes. Siswa diharapkan mampu merespon pesan yang dibawa

melalui hasil media flipchart dan media video. Kemampuan verbal pada penelitian

ini diartikan sebagai kemampuan seseorang mengekspresikan ide-ide dalam

bentuk kata-kata, serta kemampuan untuk memahami dan mengolah informasi

dari analogi verbal yang dalam hal ini tentang materi vermes. Sejalan dengan

teori belajar Bruner, belajar melalui inquiry baik dengan media flipchart dan

video memberi kesempatan siswa untuk mencari pemecahan masalah serta

pengetahuan yang menyertainya sehingga menghasilkan pengetahuan yang

bermakna. Hal ini juga sejalan dengan teori belajar Vigotsky melalui interaksi

yang terjadi selama proses belajar, akan berpengaruh kepada keberhasilan siswa

dalam memecahkan masalah.

Pada penelitian ini tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

kemampuan verbal dengan prestasi belajar aspek psikomotor, hal ini dapat dilihat

dari rata-rata siswa dengan kemampuan verbal tinggi hanya sedikit lebih tinggi

dari rata-rata siswa dengan kemampuan verbal rendah, angka ini dalam

perhitungan statistik tidak menunjukkan perbedaan yang berarti dan juga

disebabkan sistem pembelajaran yang diterapkan oleh guru menggunakan media

yang mendorong siswa tidak nampak dalam ketrampilan proses yang nyata.

Berdasarkan Tabel 4.21 dan Profile plots menunjukkan bahwa siswa yang

mempunyai kemampuan verbal tinggi rata-rata prestasi kognitif, afektif, dan

Page 186: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

psikomotor lebih baik dibandingkan rata-rata prestasi kognitif, afektif, dan

psikomotor siswa dengan kemampuan verbal rendah. Jadi jelas bahwa

kemampuan verbal tinggi memberikan efek yang lebih baik dibandingkan dengan

kemampuan verbal rendah dalam mempengaruhi prestasi belajar. Sejalan dengan

penelitian Richard E. Mayer and Laura J. Massa. (2003) dalam jurnal yang

berjudul “Three Facets of Visual and Verbal Learners: Cognitive Ability,

Cognitive Style, and Learning Preference” mengungkapkan bahwa kemampuan

verbal dapat meningkatkan kemampuan kognitif. Kemampuan verbal tinggi dapat

meningkatkan prestasi. Kemampuan verbal merupakan kemampuan penguasaan

kosa kata yang berkaitan dengan pelajaran, dalam hal ini adalah pelajaran biologi

materi vermes. Kemampuan verbal yang tinggi, siswa dapat mengenal lebih

banyak mengekspresikan ide-ide dalam bentuk kata-kata. Sedangkan siswa yang

berkemampuan verbal rendah tidak banyak mengenal lebih banyak

mengekspresikan ide-ide dalam bentuk kata-kata. Hal ini menjelaskan bahwa

siswa dengan kemampuan verbal tinggi maupun rendah memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap kemauan untuk menerima pelajaran, perhatian terhadap

penjelasan guru, kemauan untuk mempelajari materi pelajaran.

Hal tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Sri

Sulistyawati. (2011) dengan tesisnya yang berjudul Pembelajaran IPA model

Contextual Teaching And Learning menggunakan Animasi berbasis Flash dan

Interactive Video ditinjau dari kemampuan verbal dan gaya belajar (Studi Kasus

Pada Materi Sistem Peredaran Darah Kelas VIII SMP Negeri 3 Sungai Raya

Pontianak Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011) salah satu kesimpulannya

Page 187: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

mengatakan bahwa menunjukkan bahwa kemampuan verbal berpengaruh terhadap

prestasi belajar. Siswa dengan kemampuan verbal tinggi memberikan efek yang

lebih baik dibandingkan dengan kemampuan verbal rendah dalam mempengaruhi

prestasi belajar. Dengan demikian penelitian penulis telah memperkuat penelitan

sebelumnya.

3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi tiga jalan dengan sel

tidak sama aspek kognitif diperoleh P-value gaya belajar = 0,006 < 0,05, maka Ho

(gaya belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi kognitif) ditolak, dan untuk

aspek afektif diperoleh P-value = 0,215 > 0,05, maka Ho (gaya belajar tidak

berpengaruh terhadap prestasi afektif) diterima, sedangkan untuk aspek

psikomotor diperoleh P-value = 0,061 > 0,05, maka Ho (gaya belajar tidak

berpengaruh terhadap prestasi psikomotor) ditolak. Dengan demikian dapat

disimpulkan terdapat pengaruh signifikan antara gaya belajar visual dan auditori

terhadap prestasi kognitif siswa pada materi vermes.

Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana seseorang itu menyerap

dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar dapat

menentukan prestasi belajar anak. Jika diberikan strategi yang sesuai dengan gaya

belajarnya, anak dapat berkembang dengan lebih baik. Sejalan dengan penelitian

Lena Bostrom (2011) dalam jurnal yang berjudul “Students Learning Styles

Compared with their Teacher, Learning Styles in Secondary Schools”

mengungkapkan bahwa gaya belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa. Ketika

siswa diajarkan menggunakan gaya belajar yang mereka sukai, mereka

Page 188: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

menunjukkan meningkatkan prestasi akademik. Dalam hal pembelajaran Vermes

yang menggunakan media video dan flipchart, siswa mendapatkan pembelajaran

dengan menggunakan indra mata langsung pada materi, sehingga siswa dapat

pengalaman langsung dalam menyerap informasi yang sesuai dengan cara belajar.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rahayu Sri Sulistyawati. (2011)

dengan tesisnya yang berjudul Pembelajaran IPA model Contextual Teaching And

Learning menggunakan Animasi berbasis Flash dan Interactive Video ditinjau

dari kemampuan verbal dan gaya belajar (Studi Kasus Pada Materi Sistem

Peredaran Darah Kelas VIII SMP Negeri 3 Sungai Raya Pontianak Semester II

Tahun Pelajaran 2010/2011) salah satu kesimpulannya mengatakan bahwa

menunjukkan bahwa gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Siswa

dengan gaya belajar visual memberikan efek yang lebih baik dibandingkan

dengan siswa gaya belajar kinestetik dalam mempengaruhi prestasi belajar.

Berdasarkan Tabel 4.21 dan Profile plots menjelaskan bahwa siswa yang

mempunyai gaya belajar visual lebih efektif dibanding dengan gaya belajar

auditori, artinya siswa yang memiliki gaya belajar visual, menghasilkan rata-rata

prestasi kognitif yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki gaya belajar

auditori, hal ini disebabkan dalam pembelajaran dengan menggunakan media

flipchart maupun media video yang memegang peranan penting adalah

mata/penglihatan (visual). Sejalan dengan penelitian Richard E. Mayer and Laura

J. Massa. (2003) dalam jurnal yang berjudul Three Facets of Visual and Verbal

Learners: Cognitive Ability, Cognitive Style, and Learning Preference,

mengungkapkan bahwa gaya belajar visual dapat meningkatkan kemampuan

Page 189: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

kognitif. Dengan gaya belajar visual, maka siswa langsung melihat apa yang di

amati dan dipelajarinya. Sedangkan dengan gaya belajar auditori, siswa tidak

langsung melihat obyek sehingga mengalami kesulitan dalam memahami materi.

Secara umum siswa yang pembelajarannya menggunakan gaya belajar yang

mereka sukai, mereka menunjukkan meningkatkan prestasi akademik, walaupun

terkadang tidak semuanya seperti itu, tergantung pada faktor-faktor lain yang ada

pada diri siswa.

4. Hipotesis Keempat

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi tiga jalan dengan sel

tak sama aspek kognitif P-value media dan kemampuan verbal = 0,214 > 0,05,

maka Ho (media dan kemampuan verbal tidak berpengaruh terhadap prestasi

kognitif) diterima. Untuk aspek afektif diperoleh P-value = 0,820 > 0,05, maka Ho

(media dan kemampuan verbal tidak berpengaruh terhadap prestasi afektif)

diterima, sedangkan untuk aspek psikomotor diperoleh P-value = 0,684 > 0,05,

maka Ho (media dan kemampuan verbal tidak berpengaruh terhadap prestasi

psikomotor) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada interaksi

antara penggunaan media pembelajaran dengan kemampuan verbal siswa terhadap

prestasi kognitif, afektif dan psikomotor.

Pada hipotesis pertama penggunaan media flipchart dan media video dapat

digunakan dalam pembelajaran biologi dan memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap prestasi belajar, karena pada proses pembelajarannya mampu menarik

siswa sehingga siswa mudah memahami materi vermes. Dengan demikian

pembelajaran dengan media flipchart dan media video diharapkan kemampuan

Page 190: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

verbal berpengaruh yang signifikan antara kemampuan verbal dan prestasi belajar.

Seperti yang terlihat pada hipotesis kedua aspek kognitif dan afektif yaitu

terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan verbal dan prestasi belajar

siswa.

Pada penelitian ini tidak terdapat interaksi antara Pembelajaran

Pendekatan CTL dengan menggunakan media flipchart dan video dengan

kemampuan verbal siswa. Walaupun tidak terdapat interaksi langsung antara

media pembelajaran dengan kemampuan verbal, bukan berarti media

pembelajaran tidak memiliki hubungan timbal balik dengan kemampuan verbal

siswa. Artinya tingkat kemampuan verbal dan penggunaan media mempunyai

pengaruh yang sama terhadap prestasi belajar siswa pada materi vermes. Hal ini

terlihat pada siswa dengan kemampuan verbal rendah pada pembelajaran

pendekatan CTL dengan menggunakan media video juga memiliki prestasi baik.

Karena dengan adanya kemampuan verbal pada diri siswa tersebut maka siswa

tersebut mempunyai kemampuan mengekpresikan ide-ide dalam bentuk kata-kata

sehingga mampu menguasai materi pelajaran dan mendapatkan nilai yang

memuaskan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa interaksi antara

pembelajaran pendekatan CTL dengan menggunakan media flipchart dan video

dengan kemampuan verbal tinggi dan rendah mempunyai pengaruh yang sama

terhadap prestasi belajar biologi dengan materi vermes pada siswa kelas X SMAN

1 Pacitan tahun pelajaran 2011/2012.

5. Hipotesis Kelima

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi tiga jalan dengan sel

Page 191: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

tak sama aspek kognitif diperoleh P-value =0,573 > 0,05, maka Ho (media dan

gaya belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi kognitif siswa) diterima. Untuk

aspek afektif, diperoleh P-value = 0,824 > 0,05, Ho (media dan gaya belajar tidak

berpengaruh terhadap prestasi afektif siswa) diterima. Sedangkan untuk aspek

psikomotor, diperoleh P-value = 0857 > 0,05, maka Ho (media dan gaya belajar

tidak berpengaruh terhadap prestasi psikomotor siswa) diterima. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak ada interaksi antara penggunaan media pembelajaran

dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor.

Pada hipotesis pertama penggunaan media flipchart dan media video dapat

digunakan dalam pembelajaran biologi dan memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap prestasi belajar siswa, karena siswa ikut terlibat dan mendapat

pengalaman langsung, yang akan menghasilkan prestasi belajar yang maksimal

bagi siswa. Dengan demikian pembelajaran dengan media diharapkan gaya belajar

siswa berpengaruh dalam proses pembelajaran. Seperti yang terlihat pada

hipotesis ketiga dari aspek kognitif yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara

gaya belajar dan prestasi belajar siswa

Pada penelitian ini tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran

flipchart dan media video dengan gaya belajar siswa. Walaupun tidak terdapat

interaksi langsung antara media pembelajaran dengan gaya belajar, bukan berarti

media pembelajaran tidak memiliki hubungan timbal balik dengan gaya belajar

siswa. Namun terbukti rata-rata prestasi belajar kelompok yang menggunakan

media flipchart dan media video sama-sama baiknya, demikian juga rata-rata

Page 192: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

kedua gaya belajar visual dan kinestetik memiliki kategori sama baiknya. Dengan

demikian interaksi antara pendekatan CTL dengan media flipchart dan media

video dengan gaya belajar visual dan auditori memiliki pengaruh yang sama

terhadap prestasi biologi,baik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada

materi vermes untuk siswa kelas X SMAN 1 Pacitan tahun pelajaran 2011/1012.

6. Hipotesis Keenam

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi tiga jalan dengan sel

tak sama aspek kognitif diperoleh P-value =0,409 > 0,05, maka Ho (kemampuan

verbal dan gaya belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi kognitif siswa)

diterima. Aspek afektif, diperoleh P-value = 0,276 > 0,05, Ho (kemampuan verbal

dan gaya belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi afektif siswa) diterima.

Sedangkan untuk aspek psikomotor, diperoleh P-value = 0,178 > 0,05, maka Ho

(kemampuan verbal dan gaya belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi

psikomotor siswa) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

interaksi antara penggunaan kemampuan verbal dengan gaya belajar siswa

terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Berdasarkan hasil analisa data penelitian sebagai berikut: rata-rata nilai

prestasi belajar untuk siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi dan gaya

belajar visual masing-masing untuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotor adalah

84,71; 85,57; dan 82,57. Rata-rata nilai prestasi belajar siswa yang memiliki

kemampuan verbal rendah gaya belajar visual masing-masing untuk aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor adalah 72,06; 78,63; dan 77,33. Sedangkan rata-

rata nilai prestasi siswa yang memiliki kemampuan verbal tinggi gaya belajar

Page 193: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

auditori masing-masing untuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotor adalah

77,43; 80,14; dan 77,00. Sedangkan rata-rata nilai prestasi siswa yang memiliki

kemampuan verbal rendah gaya belajar auditori masing-masing untuk aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor adalah 72,30; 78,30; dan 71,60.

Berdasarkan perbandingan rata-rata tersebut di atas menunjukkan bahwa

dengan kemampuan verbal tinggi akan memperoleh nilai prestasi yang lebih

tinggi dari pada siswa yang memiliki kemampuan verbal rendah untuk kedua

gaya belajar. Sedangkan siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan

kemampuan verbal tinggi memperoleh nilai lebih tinggi dari pada siswa dengan

kemampuan verbal tinggi gaya belajar auditori. Namun siswa yang memiliki gaya

belajar visual dengan kemampuan verbal rendah memperoleh nilai lebih tinggi

dari pada siswa gaya belajar auditori dengan kemampuan verbal rendah. Hal ini

menunjukkan tingkat kemampuan verbal dan gaya belajar siswa mempunyai

pengaruh yang tidak signifikan terhadap prestasi belajar biologi khususnya pada

materi vermes untuk siswa kelas X SMAN 1 Pacitan tahun pelajaran 2011/2012.

7. Hipotesis Ketujuh

Berdasarkan hasil perhitungan pada analisis variansi tiga jalan dengan sel

tak sama aspek kognitif diperoleh P-value =0,307 > 0,05, maka Ho (media,

kemampuan verbal dan gaya belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi kognitif

siswa) diterima. Untuk aspek afektif, diperoleh P-value = 0,416 > 0,05, Ho

(media, kemampuan verbal dan gaya belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi

afektif siswa) diterima. Sedangkan untuk aspek psikomotor, diperoleh P-value =

0,178 > 0,05, maka Ho (media, kemampuan verbal dan gaya belajar tidak

Page 194: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

berpengaruh terhadap prestasi psikomotor siswa) diterima.

Pada penelitian ini dapat dijelaskan bahwa hasil statistik menunjukkan

siswa yang mendapat perlakuan dengan pembelajaran menggunakan media video

nilai rata-rata prestasi kognitif dan afektif maupun psikomotor lebih baik

dibandingkan siswa yang mendapat perlakuan dengan pembelajaran menggunakan

media flipchart. Demikian pula siswa dengan kemampuan verbal tinggi nilai rata-

rata prestasi kognitif dan afektif maupun psikomotor lebih baik dari pada siswa

dengan kemampuan verbal rendah, dan juga siswa dengan gaya belajar visual

nilai rata-rata prestasi kognitif dan afektif maupun psikomotor lebih tinggi dari

siswa dengan gaya belajar auditori.

Kesimpulannya bahwa interaksi antara media, kemampuan verbal dan

gaya belajar siswa tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi

belajar materi vermes. Artinya tingkat kemampuan verbal, gaya belajar dan

penggunaan media flipchart dan video mempunyai pengaruh sendiri-sendiri

terhadap prestasi belajar biologi. Hal ini dimungkinkan karena banyak faktor yang

dapat mempengaruhi proses pencapian prestasi belajar baik dalam maupun luar

diri siswa diluar faktor media pembelajaran, kemampuan verbal dan gaya belajar

siswa yang digunakan dalam penelitian ini, serta masih banyak keterbatasan

dalam penelitian ini sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor

tersebut di luar kegiatan belajar mengajar.

Page 195: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

E. Kelemahan dan Keterbatasan Penelitian.

Dalam penelitian yang telah dilakukan, penelitian telah berusaha

semaksimal, akan tetapi peneliti menyadari sepenuhnya bahwa hasil yang

diperoleh mungkin tidak sesuai dengan harapan. Hal ini terjadi karena beberapa

faktor yang mempengaruhi atau membatasi hasil penelitian in. Faktor-faktor

tersebut antara lain:

1. Pelaksanaan penelitian yang dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, 3 kali

eksperimen dan 1 kali pengambilan data kognitif sebenarnya dirasakan

sangat kurang, sehingga ada kemungkinan pengaruh perlakuan belum

tampak jelas. Ada keinginan dari peneliti untuk menambah jumlah jam

pertemuan akan tetapi terkait dengan pembagian alokasi waktu tiap

kompetensi dasar, silabus dan RPP yang digunakan.

2. Siswa belum terbiasa dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan

media flipchart dan media video dan sumber dalam pembelajaran terpaku

pada LKS sehingga guru harus menjelaskan materi yang tidak tertuang pada

LKS, akibatnya banyak waktu yang tidak efektif untuk pelaksanaan

pembelajaran menggunakan media.

3. Instrumen yang digunakan untuk menilai gaya belajar dan prestasi afektif

maupun prestasi psikomotorik hanya berupa angket. Penggunaan angket

menuntut adanya kejujuran dalam pengisian untuk mengungkap

karakteristik diri sendiri. Selain itu angket hanya mampu mengukur

kecenderungan perilaku (behavioral tendency) belum sampai tahapan

behavioral performance. Jawaban siswa dalam angket perlu dicocokkan

Page 196: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

dengan hasil obsevasi perilaku siswa, sehingga kondisi afektif siswa dapat

lebih diketahui dengan tepat. Peneliti hanya bisa mengantisipasi jawaban

siswa tidak berasal dari jawaban temannya atau kerjasama. Peneliti tidak

bisa menjamin jawaban siswa benar-benar jujur seperti apa yang ada dalam

pertanyaan dan pernyataan angket.

4. Kemampuan verbal hanya dikategorikan kedalam dua kelompok saja,yaitu

tinggi dan rendah. Peneliti tidak melibatkan kategori sedang. Hal ini

mungkin sedikit berpengaruh terhadap hasil penelitian.

5. Dalam tahap uji coba instrumen, peneliti tidak bisa menjamin bahwa respon

yang diberikan siswa merupakan respon yang sebenarnya. Selain itu analisis

uji coba instrumen masih ada beberapa soal yang daya bedanya kurang

membedakan digunakan dalam soal. Hal ini menyebabkan soal yang dipakai

dalam penelitian masih kurang baik karena daya bedanya belum bisa untuk

membedakan kemampuan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai.

Page 197: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis yang telah dipaparkan

pada BAB IV, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh prestasi belajar pembelajaran biologi menggunakan pendekatan

CTL melalui media flipchart dan video pada aspek kognitif. Sedangkan untuk

aspek afektif dan psikomotor tidak terdapat pengaruh terhadap melalui media

flipchart dan video dengan prestasi belajar biologi. Pembelajaran biologi

menggunakan pendekatan CTL melalui media video menghasilkan prestasi

belajar yang lebih baik dari pada pembelajaran biologi menggunakan

pendekatan CTL melalui media flipchart. Pembelajaran biologi menggunakan

pendekatan CTL melalui media video memiliki tampilan yang lebih menarik

dalam bentuk gambar riil yang bergerak, materi disampaikan dalam audio-

visual, dan akan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak dan

merespon siswa untuk bereaksi dan aktif dalam proses pembelajaran sehingga

lebih mudah menguasai dan memahami materi.

2. Ada pengaruh prestasi belajar siswa antara kemampuan verbal tinggi dan

rendah pada prestasi belajar kognitif dan afektif. Sedangkan untuk aspek

psikomotor tidak terdapat pengaruh terhadap kemampuan verbal tinggi dan

rendah dengan prestasi belajar biologi. Siswa dengan kemampuan verbal

tinggi memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa

Page 198: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

dengan kemampuan verbal rendah. Kemampuan verbal akan mendorong

siswa dapat lebih banyak mengekspresikan ide-ide dalam bentuk kata-kata

sehingga lebih mudah memahami materi dan prestasi belajar lebih baik.

3. Ada pengaruh prestasi belajar siswa antara gaya belajar visual dengan gaya

belajar auditori khususnya prestasi belajar kognitif. Siswa dengan gaya

belajar visual memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi dibandingkan

siswa dengan gaya belajar auditori. Gaya belajar merupakan salah satu faktor

intern yang dapat menentukan keberhasilan prestasi belajar seorang siswa.

4. Tidak ada interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan

CTL melalui media flipchart dan video serta tinggi rendahnya kemampuan

verbal siswa terhadap prestasi belajar biologi. Walaupun tidak terdapat

interaksi langsung antara media pembelajaran flipchart dan video dengan

kemampuan verbal, bukan berarti media pembelajaran flipchart dan video

tidak memiliki hubungan timbal balik dengan kemampuan verbal. Karena

dengan adanya kemampuan verbal pada diri siswa tersebut akan lebih mudah

memahami pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui

media flipchart dan video pada materi vermes sehingga prestasi belajar lebih

baik.

5. Tidak ada interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan pendekatan

CTL melalui media flipchart dan video serta gaya belajar visual dan auditori

terhadap prestasi belajar biologi. Media pembelajaran dan gaya belajar akan

memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar secara sendiri-sendiri. Siswa

dengan gaya belajar visual ataupun auditori, jika diberi pembelajaran dengan

Page 199: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

media flipchart dan video pada materi vermes akan memperoleh prestasi

belajar yang tidak jauh berbeda.

6. Tidak terdapat interaksi antara kemampuan verbal dengan gaya belajar

terhadap prestasi belajar baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Tingkat

kemampuan verbal dan gaya belajar siswa mempunyai pengaruh sendiri-

sendiri terhadap prestasi belajar biologi. Siswa dengan kemampuan verbal

tinggi dan gaya belajar visual, cenderung mempunyai prestasi belajar lebih

baik dari pada kemampuan rendah dan gaya belajar auditori.

7. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran biologi menggunakan

pendekatan CTL melalui media, kemampuan verbal dan gaya belajar terhadap

prestasi belajar baik kognitif, afektif maupun psikomotor. Artinya tingkat

kemampuan verbal dan gaya belajar siswa dan penggunaan media

pembelajaran mempunyai pengaruh sendiri-sendiri terhadap prestasi belajar

biologi.

B. Implikasi

Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang dipaparkan dalam penelitian

ini memberikan implikasi sebagai berikut:

1. Implikasi teoritis.

a. Penggunaan pembelajaran biologi dengan pendekatan CTL melalui media

flipchart dan video dapat diterapkan pada pembelajaran biologi materi vermes

sehingga mempermudah siswa dalam mempelajari dan menguasai materi

tersebut.

Page 200: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

b. Pembelajaran biologi menggunakan pendekatan CTL melalui media flipchart

dan video dapat diterapkan pada siswa dengan kemampuan verbal tinggi

maupun rendah dan gaya belajar visual dan auditori.

c. Memperluas pengetahuan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar yang berkaitan dengan penggunaan pendekatan dan media

pembelajaran. Penggunaan pendekatan dan media pembelajaran harus sesuai

dengan materi pokok pelajaran yang diajarkan.

2. Implikasi Praktis

a. Bagi Lembaga Pendidikan

Lembaga penyelenggara pendidikan agar lebih memperhatikan fasilitas

pembelajaran biologi di sekolah. Sarana dan prasarana yang cukup maka

pembelajaran biologi di sekolah akan berjalan lebih baik, lancar dan akan

menghasilkan prestasi belajar memuaskan.

b. Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian yang

sejenis, dengan materi lain dan dapat dikembangkan dengan menambah

variabel-variabel lainnya.

c. Bagi guru, perlu pemilihan pendekatan dan media yang sesuai dengan

karakteristik materi.

Page 201: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MELALUI MEDIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

C. Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Sebaiknya dalam pembelajaran menggunakan pendekatan CTL dengan

media flipchart dan video.

b. Sebaiknya dalam penggunaan media pembelajaran dilakukan dengan

persiapan sebaik-baiknya, sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar sesuai

dengan rencana. Beberapa hal yang perlu disiapkan dalam penggunaan media

ini antara lain: (1) semua alat dalam media pembelajaran seperti komputer

dan LKS, (2) kuasai materi pembelajaran yang akan dilaksanakan, (3)

sebaiknya membuat kelompok yang heterogen sehingga terjadi interaksi

siswa, dan (4) sebaiknya mengatur manajemen waktu dengan baik agar proses

pembelajaran berakhir dengan tepat waktu.

c. Guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

kemampuan verbal dan gaya belajar siswa dalam menyampaikan materi

pelajaran, khususnya materi vermes.

d. Guru hendaknya menguasai materi yang akan diajarkan.

2. Bagi peneliti lain, sebaiknya menggunakan variabel moderator yang lain

seperti: motivasi belajar, kreativitas, sikap ilmiah, dan kemampuan berpikir

abstrak dalam pembelajaran penggunaan media ini.

3. Bagi sekolah, sebaiknya memberikan fasilitas seperti: LCD dan Laptop

yang mendukung dalam proses pembelajaran penggunaan media ini.