. M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban...

95
1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi berjudul Peranan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah Dalam Peningkatan Pendidikan di masyarakat Gondang Tugu Trenggalek Jawa Timur ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu, Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama kepada: 1. DR. Abd Chaer, MA Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui skripsi ini. 2. Drs. M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu memproses demi kelancaran skripsi ini 3. Drs. Usep Abdul Matin, MA. MA selaku Sekretaris Jurusan Sejarah Peradaban yang yang telah membantu dan memproses skripsi ini. 4. Drs. Muslih Idris, Lc, MA selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis 5. Dr. H. Abdul Wahid Hasyim. M.A selaku pembimbing skripsi yang selalu memberikan masukan dan ktitik kepada penulis.

Transcript of . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban...

Page 1: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

1

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul Peranan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah Dalam

Peningkatan Pendidikan di masyarakat Gondang Tugu Trenggalek Jawa Timur ini

disusun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu, Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan baik

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis tidak lupa

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terutama kepada:

1. DR. Abd Chaer, MA Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui skripsi ini.

2. Drs. M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu memproses demi kelancaran

skripsi ini

3. Drs. Usep Abdul Matin, MA. MA selaku Sekretaris Jurusan Sejarah

Peradaban yang yang telah membantu dan memproses skripsi ini.

4. Drs. Muslih Idris, Lc, MA selaku dosen penguji yang telah memberikan saran

dan kritik kepada penulis

5. Dr. H. Abdul Wahid Hasyim. M.A selaku pembimbing skripsi yang selalu

memberikan masukan dan ktitik kepada penulis.

Page 2: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

2

6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan ilmunya dan pelajaran

selama penulis mengikuti kuliah

7. Adinda tercinta (Endah Sari), yang telah memberikan dorongan dan semangat

selama penulis menempuh perkuliahan program Strata Satu Jurusan Sejarah

Peradaban Islam Fakultas Adab dan Humaniora.

8. Teman-teman angkatan 2004 Mujib (ube), Zulhilmy (Joe), Fahmi, Ryan,

Khoiruddin, Revi, Syarif (Uin), Mantik, Yakin (kikin), Tya, ‘Aini dan lain-

lain yang tak bisa disebutkan satu persatu.

9. Bapak Sukamto kepala Desa Gondang yang telah membantu selama penulis

mengadakan penelitian.

10. KH. Cholil Majid pimpinan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah yang telah

mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian.

11. KH. Ahmad Dahlan, tokoh Masyarakat yang telah membantu penulisan

selama penulis mengadakan penelitian dalam rangka skripsi ini.

12. Para karyawan-karyawati perpustakaan utama dan Fakultas Adab dan

Humaniora yang telah menyediakan fasilitas dalam rangka penulisan skripsi

ini.

13. Kedua orang tua yang telah memberikan bimbingan dan nasehat, sejak penulis

kecil hingga dewasa, dan adik kandung vina dan syamsul. Tidak lupa kepada

adik sepupu Ali Murtadho dan Palek Nanang yang telah membantu sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Demikian ucapan terimakasih penulis, semoga amal bail semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, mendapatkan imbalan dan

pahala sebesar-besarnya dari Allah SWT, Akhirnya, jika ada kesalahan dan

Page 3: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

3

kekurangan penulis mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Dan

semoga skripsi ini menjadi bermanfaat bagio almamater khususnya bagi pembaca

pada umumnya.

Jakarta, 10 Maret 2009

Penulis

Page 4: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

4

DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR..........................................................................................

ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ...................................... 6

C. Tujuan dan manfaat Penelitian .................................................. 7

D. Tinjauan Peneliti Terdahulu ...................................................... 8

E. Metodologi Penelitian ............................................................. 8

F. Sistematika Penulisan ............................................................... 11

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT GONDANG

TUGU TRENGGALEK

A. Kondisi Geografis dan Demografis Masyarakat Gondang ....... 13

B. Kondisi Ekonomi Masyarakat Gondang .................................. 19

C. Kondisi Pendidikan masyarakat Gondang ................................. 23

Page 5: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

5

BAB III PONDOK PESANTREN QAMARUL HIDAYAH DALAM

SOROTAN

A. Latar Belakang Berdirinya ....................................................... 32

B. Tujuan Berdirinya ..................................................................... 34

C. Tokoh Pendiri dan Penerusnya .................................................. 36

1. Pemberian Nama Pondok .................................................. 39

2. Kehidupan Para Santri......................................................... 40

3. Kebijakan Pengurus ............................................................ 41

D. Fasilitasnya............................................................................... 43

BAB IV PONDOK PESANTREN QAMARUL HIDAYAH DAN

PERANAN DALAM PENINGKATAN PENDIDIKAN

MASYARAKAT GONDANG

A. Sebagi pusat Pencerahan Intelektual Umat Melalui Pendidikan. 51

1. Pendidikan Non Formal....................................................... 53

2. Pendidikan Formal .............................................................. 55

3. Ekstra kurikuler................................................................... 60

B. Sebagai Pusat Kesejahteraan Umat Melalui Pemanfaatan Unit

Usaha dan Keterampilan ........................................................... 63

C. Sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat Kecil

Melalui Panti Asuhan................................................................ 67

BAB V PENUTUP

Page 6: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

6

A. Kesimpulan............................................................................... 71

B. Saran-saran ...............................................................................

.................................................................................................

72

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 74

LAMPIRAN ........................................................................................................ 77

Page 7: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

7

DAFTAR TABEL

1. Tabel I Perincian Sarana Pendidikan Kecamatan Tugu..................................... 16

2. Tabel II Perincian Menurut Matapencaharian Penduduk Desa Gondang .......... 22

3. Tabel III Perincian Peningkatan Pendidikan Masyarakat Gondang ................... 26

4. Tabel IV Mata Pelajaran Diniyah .................................................................... 55

5. Tabel V Jumlah Santri Pada Tahun 2004.......................................................... 62

Page 8: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara etimologi, pendidikan berasal dari kata didik, yang kemudian

mendapatkan awalan pe dan akhiran an, berarti proses perubahan sikap dan tata

laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan pelatihan.1 Pendidikan merupakan kebutuhan manusia

sepanjang hayat, kapan dan dimanapun manusia berada. Pendidikan sangat

penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan

bahkan akan terbelakang. Dengan demikian, pendidikan harus betul-betul

diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di

samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Tujuan pendidikan yang diharapkan adalah mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap, mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan.2 Dari sini bisa ditegaskan bahwa pendidikan itu sangat penting bagi

kehidupan manusia. Suatu daerah dapat dikatakan maju, bila di daerah terdapat

lembaga pendidikan yang layak, sebaliknya suatu daerah akan tertinggal dan

tidak maju, bila hanya ditemukan lembaga pendidikan yang kurang memadai.

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 1988), cet. 1, h. 204

2 Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islan Berbasis Kompetensi Konsep danimplementasi Kurikulum 2004, (Bandung, PT. Rosda Karya, 2006), cet 3, h. 68

Page 9: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

9

Untuk kasus yang terakhir ini terjadi di Desa Gondang dan sekitarnya masalah

pendidikan menjadi perioritas utama bagi masyarakat, terbilang pendidikan di

Desa Gondang ini termasuk terbelakang dibandingkan dengan desa lain. Dari

sekecamatan Tugu yang tergolong memiliki pendidikan rendah adalah Nglinggis,

pucang anak, termasuk Gondang. Banyak masyarakat yang putus sekolah karena

orang tua mereka tidak mampu untuk membiayai sekolah anak-anak mereka

sampai tingkat tinggi dan masih banyak pula yang buta huruf. Hanya orang

tertentu saja yang bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai tingkat tinggi.

Begitu juga dengan sarana pendidikan di Desa Gondang pada waktu itu

hanya satu buah saja, yaitu SR (Sekolah Rakyat) yang bertempat di dekat Balai

Desa Gondang pada tahun 1960. Setelah tahun 1975 pemerintah kabupaten

membangun dua sarana pendidikan tingkat dasar di setiap desa dan mengubah SR

(Sekolah Rakyat) menjadi SD (Sekolah Dasar). Namun tidak semua masyarakat

bisa menikmati pendidikan itu karena Desa Gondang termasuk desa yang

tertinggal perekonomiannya dibandingkan dengan desa-desa lain yang terdapat di

Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. Setelah ada pembangunan SD dan SMP

pada tahun 1975, masyarakat sedikit terbantu, tetapi masyarakat tidak mampu

untuk menyekolahkan anak-anak mereka karena mahalnya biaya pendidikan dan

banyaknya masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan membuat para

orang tua tidak memperhatikan pentingnya pendidikan bagi putra-putri mereka.

Sehingga banyak diantara mereka yang putus sekolah hanya sampai jenjang

Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, bahkan baru menginjak kelas

satu saja banyak anak-anak mereka yang keluar atau putus sekolah.

Page 10: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

10

Berangkat dari pengalaman itu, maka penerus Pondok Peasantren

Qamarul Hidayah Kyai Qamaruddin untuk mendirikan sebuah pendidikan umum,

yang awalnya hanya ilmu-ilmu agama saja yang diberikan oleh Kyai. Pada tahun

1887 pondok pesantren ini dibangun dan diperluas oleh KH. Abdul Majid.

Barulah pada tahun 1965 Pondok Pesantren Qamarul Hidayah diresmikan oleh

Kyai Qamaruddin sekaligus peresmian lembaga pendidikan formal yang

kemudian diteruskan oleh adik kandung KH. Chalil Majid.

Sejak awal pendirian sampai sekarang dengan kesederhanaan yang

dimiliki oleh Pondok Pesantren Qamarul Hidayah terus berusaha meningkatkan

diri baik pada bidang pendidikan non formal maupun formal dengan tujuan untuk

meningkatkan pengetahuan para santri dan masyarakat di sekitar pondok.

Semenjak digantikan oleh adik kandung KH. Chalil Majid Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah semakin maju dan mengikuti zaman yang semakin modern dan

berkembang, karena memiliki lembaga pendidikan umum yang didirikan oleh

KH. Chalil Majid. Hal ini menandakan bahwa pondok pesantren dan para santri

yang terdapat di dalam pondok pesantren bersifat terbuka. Tidak hanya

memikirkan hal-hal yang ukhrawi saja melainkan juga bersifat duniawi yang lebih

penting mereka menanggapi terhadap perkembangan dunia luar. Hal ini dapat

dibuktikan bahwa mereka dapat menyesuaikan terhadap zaman yang semakin

maju.3

Awalnya pondok pesantren ini bernama Pondok Pesantren Hidayatul

Mubtadi’in dalam perkembangan selanjutnya yang diteruskan oleh adik kandung

KH. Chalil majid nama pondok pesantren tersebut diubah menjadi Pondok

3 Sindu Galba, Pesantren sebagai wadah Komunikasi, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1995),cet 2, h.3

Page 11: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

11

Pesantren Qamarul Hidayah, karena untuk mengenang jasa-jasa Kyai Qamaruddin

yang telah berjuang mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bersiat umum.

Pondok pesantren ini pertama kali didirikan oleh KH. Abdul majid,

setelah meninggal digantikan oleh putranya yang bernama Kyai Qamaruddin.

Tetapi Kyai Qamaruddin memimpin pondok pesantren hanya sebentar saja,

karena beliau meninggal ditembak oleh tentara. Kemudian diteruskan oleh KH.

Chalil Majid atau Mbah Mubin (panggilan beliau sehari-hari oleh para santri dan

masyarakat sampai sekarang). Dengan adanya sistem pendidikan yang diterapkan

oleh KH. Chalil Majid, maka dibangunlah sebuah lembaga pendidikan yang

sangat membantu masyarakat sekitar dan para santri. Bahkan di Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah terdapat keterampilan dan beberapa unit usaha yang

dikembangkan oleh pondok pesantren ini untuk para santri dan masyarakat

sekitarnya.

Pondok Pesantren Qamarul Hidayah telah membantu pemerintah

dalam hal pemberantasan buta huruf yang dicanangkan pemerintah, karena

pondok pesantren ini memiliki jenjang pendidikan yang lengkap mulai dari MI,

MTS, SMK dan MA Qamarul Hidayah. Dengan adanya Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) dan MA Qamarul Hidayah masyarakat merasa banyak terbantu

oleh kehadiran lembaga pendidikan umum yang dibangun oleh Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah, karena anak-anak mereka yang telah lulus dari Pondok

Pesantren Qamarul Hidayah telah memiliki keterampilan untuk bekal hidupnya.

Para santri juga mamiliki jiwa sosial yang tinggi untuk membantu masyarakat

yang memerlukan tenaga, maka dengan senang hati mereka membantu

masyarakat yang membutuhkan bantuan. Pondok pesantren Qamarul Hidayah ini

Page 12: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

12

juga telah meluluskan lebih dari seribu santri, bahkan dari mereka menduduki

pemerintahan di kabupaten Trenggalek, dan yang paling banyak adalah menjadi

guru agama sekolah dasar.4

Walaupun tidak sebesar pondok-pondok pesantren yang terkenal dan

terbesar di Jawa Timur seperti halnya, Pondok Pesantren Gontor, Lirboyo,

Pondok Pesantren Tebu Ireng dan pondok pesantren lainnya. Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah ini juga telah terkenal dan sangat berpengaruh besar di

masyarakat khususnya di Gondang dan daerah sekitarnya.

Tentunya keberadaan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah terhadap

masyarakat sangat berarti sekali khususnya dalam bidang pendidikan. Karena

Pondok Pesantren Qamarul Hidayah didirikan bertujuan untuk membentuk

manusia yang bertaqwa, berakhlaqul karimah, berilmu, kreatif, aktif, semangat,

cakap, berguna bagi agama, bangsa dan negara. Disamping itu santri diharapkan

membekali diri dan mampu meraih kemampuan tentang agama Islam.5 Ini telah

menjadi bukti bahwa peranan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah dalam

peningkatan pendidikan masyarakat Gondang terbukti berhasil, karena lulusan

santri terdahulu telah menjadi orang yang berguna bagi agama dan bangsa.

Setelah adanya lembaga pendidikan yang lengkap, pendidikan masyarakat dari

tahun ketahun meningkat sedikit demi sedikit walaupun berjalan dengan lamban.

Karena belum ada yang membahas tentang Pondok Pesantren Qamarul

Hidayah yang terletak di Gondang, Tugu, Trenggalek, Jawa Timur, maka penulis

perlu untuk memperkenalkan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah ini kepada

4 Arsip Yayasan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah thn.2006/20075 KH. Chalil Majid, ketua pimpinan Pon-Pes Qamarul Hidayah, Wawancara Pribadi,

Gondang, 05 Juli 2008

Page 13: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

13

masyarakat luas dan para pembaca. Bahwa Pondok Pesantren Qamarul Hidayah

memiliki peranan yang sangat penting dalam pengembangan agama Islam dan

pendidikan umum.

Maka penulis mencoba untuk mengkaji dan membahas tentang

“PERANAN PONDOK PESANTREN QAMARUL HIDAYAH DALAM

PENINGKATAN PENDIDIKAN MASYARAKAT GONDANG, TUGU,

TRENGGALEK, JAWA TIMUR (1965-2004)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merasa perlu

memberikan pembatasan dalam arti mempersempit permasalahan yang akan

dikaji, agar tidak terlalu luas dan jauh dari titik sasaran. Masalah yang dibahas

harus ditentukan ruang lingkupnya, melalui penjelasan mengenai tempat, waktu

penelitian.6 Oleh karena itu, penelitian skripsi ini akan di batasi pada perannya

dalam peningkatan pendidikan masyarakat Gondang Tugu Trenggalek Jawa

Timur tahun 1965-2004.

Berangkat dari pembatasab tersebut, maka permasalahan dapat penulis

rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi masyarakat Desa Gondang Tugu Trenggalek?

2. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah tahun 1965-

2004 ?

3. Bagaimana peranan dalam peningkatan pendidikan masyarakat Gondang

Tugu Trenggalek Jawa Timur ?

6 Abdurrahman, Dudung, M. Hum, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos, 1999), cet.1, h.50

Page 14: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

14

C. Tujuan dan manfaat Penelitian

Penelitian dan penulisan karya ilmiah memiliki beberapa tujuan

sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui kondisi masyarakat Desa Gondang Tugu Trenggalek.

b. Mengetahui perkembangan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah tahun

1965-2004

c. Dan Untuk mengetahhui peranan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah

dalam peningkatan pendidikan masyarakat Gondang Tugu Trenggalek.

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah

ini.

b. Bagi pihak Pondok Pesantren Qamarul Hidayah, hasil penelitian ini dapat

diharapkan dapat memeberikan masukan yang bermanfaat dalam

menentukan langkah selanjutnya.

c. Bagi Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, hasil penelitian ini merupakan

informasi yang berharga perihal Peranan Pondok Pesantren Qamarul

Hidayah Gondang Tugu Trenggalek.

d. Bagi dunia pustaka, hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan

yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-

karya penelitian lapangan.

Page 15: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

15

D. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah mencari data, makalah dan

skripsi yang terdapat di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

perpustakaan daerah kabupaten Trenggalek yang membahas tentang Pondok

Pesantren Qamarul Hidayah di daerah Gondang Tugu Trenggalek Jawa Timur.

Namun setelah ditelusuri terdapat buku-buku, disertasi, tesis, skripsi dan karya

ilmiyah lain yang membahas mengenai pesantren sangat banyak. Tetapi dalam

membicarakan tentang tinjauan penelitian terdahulu, penulis hanya membicarakan

beberapa saja, diantaranya adalah Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan

Hidup Kyai, Modernisasi Pesantren Kritik Terhadap Nurchalis Majid Pendidikan

Tradidsional Islam dan Bilik-bilik Pesantren. Sedangkan di perpustakaan Pondok

Pesantren Qamarul Hidayah sendiri tidak ada atau belum ada yang meneliti

tentang Pondok Pesantren Qamarul Hidayah.

Sedangkan judul skripsi penulis berjudul Peranan Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah dalam peningkatan pendidikan masyarakat Gondang Tugu

Trenggalek Jawa Timur berbeda dengan karya-karya yang disebutkan di atas

maupun karya-karya yang tidak dicantumkan berbeda. Maka skripsi ini layak

untuk ditulis dan disajikan kepada masyarakat luas.

E. Metodologi Penelitian

Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan penelitian

kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis dari nara sumber atau perilaku yang dapat diamati secara

langsung.

Page 16: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

16

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah

deskripsi analisis. Pendekatan deskripsi digunakan untuk menggambarkan tentang

Pondok Pesantren Qamarul Hidayah dan peranannya dalam peningkatan

pendidikan masyarakat Gondang Tugu Trenggalek.

Metodologi penelitian adalah suatu cara kerja untuk dapat memahami

objek penelitian dalam rangka menemukan, menguji terhadap suatu kebenaran

atau pengetahuan. Dalam hal ini penulis menggunakan metodologi kualitatif,

yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data-data dari orang yang

diamati. Bogdan dan Taylor dalam bukunya Lexy J. Moleong mendefinisikan

pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati secara

langsung.7

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam waktu satu bulan yang di mulai pada

tanggal 1 bulan Juli dan berakhir pada tanggal 30 Juli 2008. Adapun yang menjadi

tempat penelitian adalah Pondok Pesantren Qamarul Hidayah Gondang Tugu

Trenggalek Jawa Timur.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitin ini yaitu orang atau sekelompok orang yang

dapat memberikan informasi dalam dalam penelitian ini adalah pimpinan Pondok

Pesantren Qamarul Hidayah, Pengurus Yayasan Qamarul Hidayah, Tokoh

7 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,1997), cet 6, h. 3

Page 17: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

17

masyarakat, perangkat desa, dan lain-lain yang terkait dengan penelitian ini.

Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah peranan Pondok Pesantren

Dalam Peningkatan Pendidikan Masyarakat Gondang Tugu Trenggalek Jawa

Timur.

3. Sumber Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam bukunya Lexy J. Moleong

sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.8 Sumber Data dibagi

menjadi dua, yaitu Primer dan skunder. Primer adalah sumber yang berasal dari

buku-buku, dokumen, majalah dan lain-lain. Sedangkan skunder adalah sumber

yang berasal dari observasi dan wawancara. Berkaitan dengan hal itu pada bagian

ini dilihat dari jenis datanya di bagi menjadi dua yaitu data tulis dan data lisan.

Data tulis berupa buku, majalah, dokumen dan sebagainya. Sedangkan data lisan

berupa uraian dari tokoh masyarakat, pimpinan Pondok Pesantren Qamarul

Hidayah dan lain-lain.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka penulis menggunakan

tehnik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Dokumen, yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, majalah, koran, prasasti, agenda,

dan lain sebagainya.

8 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet 6, h. 112

Page 18: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

18

b. Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk

mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan oleh dua pihak

yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan

dengan orang yang diwawancarai (interviewee).9 Wawancara

adalah metode pengumpulan data yang amat populer, karena

banyak digunakan diberbagai penelitian.

c. Observasi, adalah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

dengan menggunakan mata sebagai alat melihat serta menilai

keadaan sesungguhnya di lingkungan yang di teliti.

5. Teknik Analisa Data

Setelah data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini terkumpul,

maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data. Teknik analisa data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penulis berusaha untuk menggambarkan

objek peneliti apa adanya sesuai dengan kenyataan di lapangan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan mendapatkan gambaran tentang skripsi ini,

maka penulis membagi beberapa bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I Adalah pendahuluan yang membahas tentang latar belakang,

tujuan dan manfaat penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, tinjauan

peneliti terdahulu, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

9 Burhan Bungi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2004), ed. 1, cet. 3, h. 108

Page 19: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

19

BAB II adalah membahas tentang keadaan gambaran umum Masyarakat

Gondang. Geografis dan demografis masyarakat Gondang, kondisi pendidikan

masyarakat Gondang Tugu Trenggalek, kondisi ekonomi masyarakat Gondang

Tugu Trenggalek.

BAB III Adalah tentang Pondok Pesantren Qamarul Hidayah sebagai

sorotan, latar belakang, tujuan, tokoh pendiri dan penerus, fasilitas.

BAB IV Adalah membahas tentang Pondok Pesantren Qamarul Hidayah

dan perannya dalam peningkatan pendidikan masyarakat Gondang, sebagai pusat

penceharan intetlektual umat melalui pendidikan, sebagai pusat kesejahteraan

umat melalui pemanfaatan unit usaha dan keterampilan, sebagai pusat pelayanan

masyarakat kecil melalui panti asuhan.

BAB V adalah penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

Page 20: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

20

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT GODANG TUGU TRENGGALEK

A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Gondang

Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu kabupaten yang terdapat

di wilayah Jawa Timur. Jarak antara kabupaten Trenggalek dengan Ibu kota

Provinsi kurang lebih 468 km, sedangkan luasnya kurang lebih 1.261,40 Km2,

dengan ketinggian 110 meter dari di atas permukaan air laut. Secara adminitratif

kabupaten ini terbagi menjadi empat wilayah pembantu bupati, tiga belas

kecamatan, 157 desa dan 509 dusun. Kabupaten Trenggalek berbatasan dengan

beberapa kabupaten. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo,

sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kabupaten Kediri, sebelah Selatan

berbatasan dengan Samudra Indonesia dan sebelah Timur berbatasan dengan

Kabupaten Tulungagung.

Di wilayah ini banyak terdapat tambang mineral antara lain mangan di

Kecamatan Pogalan, Gandusari dan Watulimo, aluminium di Kecamatan Dongko

dan Durenan, kaolin, gips dan traso di Kecamatan Bendungan, Karangan,

Gandusari, Pogalan dan Tugu, marmer di Kecamatan Panggul, dan batu kapur di

Kecamatan Gandusari, Karangan, Tugu dan Watulimo.

Jumlah pendudukan Kabupaten Trenggalek berdasarkan sensus tahun

2005 kurang lebih 1.017.282 jiwa, terdiri dari perempuan 509.782 jiwa dan laki-

laki 507.500 jiwa. Penduduk Kabupaten Trenggalek hampir semua memeluk

agama Islam selebihnya memeluk agama Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. 90%

Page 21: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

21

Penduduk Trenggalek masyarakatnya adalah asli keturunan pribumi dan sisanya

keterunan Tiong Hoa dan keturunan-keturunan di wilayah Indonesia.

Sarana pendidikan yang tersedia di kabupaten ini meliputi 358 TK,

576 SD, delapan puluh SLTP dan enam puluh STLA dari jumlah itu ada yang

negeri dan swasta di tambah tiga perguruan tinggi swasta yang terdapat di

Kabupaten Trenggalek. Fasilitas kesehatan meliputi dua rumah sakit, tiga puluh

puskesmas, empat puluh puskesmas pembantu dan lima apotik. Sarana

peribadatan yang tersedia meliputi 950 masjid, 1.466 langgar atau mushala, tiga

belas gereja dan tiga gereja Katolik.

Mata pencaharian pendudukan sebagian besar adalah dibidang

pertanian. Dengan demikian pendapatan daerah pun sebagaian besar berasal dari

sektor pertanian seperti, padi jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar dan kacang

tanah, di samping itu kabupaten ini juga banyak menghasilkan sayuran dan buah-

buahan. Selain itu di Ibu Kota kabupaten sesuai dengan ciri jenis mata

pencaharian di perkotaan, pekerjaan yang mereka pilih pun kompleks ada yang

bekerja sebagai pedagang, PNS, POLRI, TNI, wira usaha, buruh, tukang becak,

sopir, karyawan. Pemilik tambang bukanlah putra daerah tapi orang luar daerah,

seperti Surabaya, Tulungagung dan etnis Cina. Orang pribumi hanya menjadi kuli

kasar dan karyawan saja. Ini terjadi pada pertambangan mamer, kaolin, dan kapur,

karena Sumber Daya Manusia belum memadai. Untuk gips sendiri masyarakat

telah mengusainya. Hasil perkebunan di daerah ini yang paling menonjol adalah

cengkeh yang produksinya menempati pertama di propinsi Jawa Timur. Hampir

seluruh kecamatan di Kabupaten Trenggalek tedapat hutan kayu. Namun areal

hutan di kecamatan Watulimo dan Munjungan lebih luas dari pada areal hutan di

Page 22: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

22

kecamatan lain. Tetapi keadaan ini sudah mulai berubah dengan adanya

perambahan hutan secara ilegal untuk di jadikan bahan-bahan ukiran dan mebel.

Keadaan Kecamatan Tugu sebagian besar adalah dataran tinggi

terutama sebelah barat dan utara. Kecamatan Tugu merupakan kecamatan paling

barat di Kabupaten Trenggalek, Kecamatan ini berbatasan;

Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Karangan

Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Pule dan

Panggul

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo

Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo.

Luas Kecamatan Tugu kurang lebih 50,15 kilometer persegi dengan

jumlah pendudukan berdasarkan hasil sensus pada tahun 2005 berjumlah kurang

lebih 62.874 jiwa. Penduduknya rata-rata bermata pencahariannya di bidang

pertanian dengan tanaman utama padi di musim penghujan dan Jagung, kedele,

singkong di musim kemarau. Juga dihasilkan kelapa. Hasil-hasil pertanian ini

rata-rata belum diolah sendiri menjadi barang yang lebih berharga melainkan

dijual ke daerah lain. Disamping itu mata pencaharian penduduknya adalah

beternak, berdagang, PNS, POLRI, TNI dan banyak pula yang pergi keluar negeri

sebagai TKI atau merantau ke daerah lain di Indonesia untuk mencari nafkah.

Desa-desa di kecamatan Tugu meliputi; Nglinggis, Pucanganak,

Dermosari, Jambu, Winong, Sukorejo, Gondang, Nglongsor, Banaran dan

Prambon. Masing-masing desa di kepalai seorang kepala desa. Belum ada satupun

yang berstatus kelurahan.

Page 23: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

23

Di bidang Pendidikan terdapat lima SMP tiga diantaranya SMP Negeri

(terletak di desa Dermosari, Nglongsor, Prambon), dua SMP swasta dan tiga SMA

yang salah satunya adalah SMA 1 Negeri Tugu (terletak di desa Nglongsor) yang

baru di bangun tahun 2005. Sekolah dasar sudah cukup banyak di tiap-tiap desa

tidak kurang dari tiga SD. Di kecematan Tugu juga terdapat lima pondok

pesantren yang berada di Desa Gondang yang berjumlah tiga pondok pesantren

dan dua pondok pesantren di Desa Prambon lihat tabel I.

TABEL I

Perincian Sarana Pendidikan Kecamatan Tugu

Pada tahun 2005

NO Jenis Sarana Pendidikan Negeri Swasta

1 Kelompok bermain - 3

2 TK/Sederajat 3 3

3 SD/Sederajat 30 7

4 SLTP/Sederajat 3 2

5 SLTA/Sederajat 1 2

6 Pondok Pesantren 5

Sumber: Kantor Kecamatan Tugu

Minat pemuda-pemudi di daerah ini untuk menempuh pendidikan

cukup baik sehingga banyak diantara mereka tersebar luas diberbagai perguruan

tinggi negeri dan swasta di negeri ini. Bahkan banyak pula yang telah menduduki

jabatan-jabatan penting.

Page 24: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

24

Letak Desa Godang di Kabupaten Trenggalek sangatlah strategis

karena desa ini dilewati oleh jalur lingkar Selatan dan tidak jauh pula dari pusat

pemerintahan kabupaten yang hanya berjarak kurang lebih delapan kilometer bila

ditempuh dengan kendaraan bermotor hanya berkisar tiga puluh menit, dan jarak

antara Ibu Kota Propinsi dengan Kabupaten Trenggalek kurang lebih 476, bila

ditempuh dengan kendaraan bermotor sekitar tujuh jam. Letak kantor desa berada

di Desa Gondang Utara yang jauh dari jalan raya yang menghubungkan

Kecamatan Tugu dengan wilayah Trenggalek. Desa Gondang ini diapit oleh

empat desa, yakni :

Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Banaran

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Nglongsor

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sukorejo

Sebelah Selatan terdapat Desa Tumpuk dan Desa Kerjo (Kec. Karangan).

Luas Desa Gondang 263,750 kilometer persegi dan jumlah penduduk

pada tahun 2006 mencapai 6.986 jiwa, terdiri dari 3.643 perempuan dan 3.348

laki-laki. Desa Gondang memiliki delapan Rukun Warga (RW), 30 Rukun

Tetangga (RT), dalam setiap RW memiliki 38 Kepala Keluarga (KK). Dari 6.986

jiwa jumlah penduduk Desa Gondang semuanya memeluk agam Islam.

Matapencaharian penduduk sebagian besar adalah menjadi petani, buruh tani,

PNS, pengrajin TNI/POLRI, dan sebagainya.1 Bila di musim kemarau penduduk

Desa Gondang yang berprofesi menjadi petani berubah profesi menjadi pembuat

bata merah yang terbuat dari lempung (tanah liat) yang telah dicampur dengan

1 BPM-KS (Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Kesejahteraan Sosial) Kabupaten

Trenggalek Tahun 2005, h. 30

Page 25: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

25

pasir dan air kemudian di cetak dan dijemur lalu dibakar. Hingga kini masyarakat

Desa Gondang masih membuat bata merah, walau pun beberapa diantara mereka

telah beralih untuk menanam kedelai, singkong.

Kehidupan masyarakat sangat kental dengan tradisi pesantren.

Aktivitas keagamaan seperti pengajian selalu mereka adakan di masjid. Dalam

pengajian, mereka selalu memgundang penceramah yang pandai dalam segala hal.

Di samping kegiatan pengajian, mereka juga melakukan slametan dalam hajatan

seperti perkawinan, akikah anak, khitanan, kematian, pitung sasi (tujuh bulanan)

dan slametan dalam memperingati hari-hari besar Islam. Kegiatan masyarakat

dalam hal gotong royong masih bisa ditemukan ketika diantara mereka melakukan

sesuatu yang membutuhkan bantuan orang lain, seperti membangun rumah

Di masyarakat Gondang ini memliki tiga bahasa yang digunakan

sehari-hari dalam berkomunikasi, yakni : ngoko (kasar), alus (sedang), kromo

(halus). Penggunaan ketiga tingkatan bahasa tersebut tergantung pada lawan

bicaranya. Bahasa ngoko itu biasa digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari

pada usia sebaya, teman sepermainan atau dalam keadaan emosi. Bahasa alus

(sedang) digunakan oleh masyarakat yang usianya muda terhadap orang yang

lebih tua atau orang yang dituakan. Bahasa kromo (halus lemah lembut)

digunakan oleh para pemuda masyarakat kepada orang yang memiliki jabatan

tertentu atau orang tua di rumah.

Desa Gondang disebut juga sebagai kota santri yang memiliki sepuluh

unit pondok pesantren kecil maupun besar diantara ke-5 pondok pesantren yang

paling besar adalah Pondok Pesantren Qamarul Hidayah dan yang tertua di Desa

Page 26: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

26

Gondang bahkan sekecamatan Tugu. Karena pondok pesantren ini memiliki lebih

seribu santri baik dari sekitar pesantren maupun daru luar daerah.2

B. Kondisi Ekonomi Masyarakat Gondang Tugu

Masyarakat gondang pada tahun 1960 perekonomian masyarakat

sangat tergantung pada hasil panen padi, dan jumlah penduduk masih sedikit

sekali dan tidak seperti sekarang ini yang berjumlah kurang lebih 6 ribu jiwa.

Pada tahun 1960 Desa Gondang dahulu hanya berupa rawa-rawa yang digunakan

sebagai irigasi persawahan penduduk desa tidak heran ketika musim kemarau,

kekeringan melanda desa ini terlebih pada bulan Maret sampai bulan September

petani tidak bisa berbuat apa-apa selain membuat bata merah sebagai pengganti

petani.3 Hingga kini masyarakat Desa Gondang masih membuat bata merah jika di

musim kemarau. Walau pun beberapa diantara mereka telah beralih menanam

kedelai, singkong.

Pada tahun 1965 di masyarakat terjadi gejolak yang sangat menggangu

perekonomian dan keamanan di masyarakat, karena pemerintah pada waktu itu

memburu setiap warga yang dicurigai sebagai anggota PKI. Pada tahun 1965 itu

juga terjadi krisis pangan yang amat sangat, masyarakat hanya bisa memakan

krokot (tumbuhan yang bisa diolah menjadi makanan) dan bayam saja dan tidak

mampu untuk makan tiwul apalagi makan nasi untuk dikonsumsi sehari-hari.

Desa Gondang awalnya adalah sebuah rawa-awa yang kecil dan setiap

musim kemarau rawa-rawa berubah menjadi kering. Setelah tahun 1966

masyarakat dan tokoh masyarakat mengadakan gotong royong untuk membuka

2 Bpak. Sukamto, Kepala Desa Gondang, Wawancara Pribadi, Gondang, 07 Juli 20083 KH. Ahmad Dahlan, Tokoh Masyarakat, Wawancara Pribadi, Godang, 08 Juli 2008

Page 27: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

27

lahan pertanian, maka di timbunlah rawa-rawa tersebut untuk dijadikan lahan

pertanian dan perumahan warga Desa Gondang.4 Setelah pengurukan rawa-rawa,

masyarakat dan pemerintah setempat bergotong royong membuat jalan yang

awalnya hanya berupa pebatuan. Akhirnya perekonomian masyarakat sedikit demi

sedikit berjalan ditambah dengan adanya industri perumahan berupa tenun kain

dan industri rumah lainnya seperti beberapa pabrik tahu tempe. Dengan adanya

perindustrian ini masyarakat banyak terbantu terlebih membantu para pemuda-

pemudi yang putus sekolah. Namun pada tahun 1977 industri tenun ini bangkrut

karena persaingan kain titron tidak demikian dengan indutri tahun yang sampai

sekarang masih tetap jaya.

Matapencaharian masyarakat Desa Gondang sebagian besar adalah

petani sebesar 27,64% berjumlah 397 orang dan buruh petani sebesar 32,86%

berjumlah 472. Kemudian urutan ketiga adalah pekerjaan tidak menetap sekitat

19,42% yang berjumlah 279 orang. Untuk urutan keempat adalah PNS sekitar

8,55% berjumlah 123 orang, sedangkan urutan yang kelima adalah TNI sebesar

1,04% yang berjumlah15 orang, untuk POLRI sebesar 0,76% berjumlah 11 orang,

dan tukang kayu sebesar 1,88 yang berjumlah 27 orang, untuk karyawan swasta

sebesar 1,64% yang berjumlah 28 orang. Sisanya yang kurang dari 1% adalah

Sopir, penjahit, montir, guru swasta dan kontraktor. Lihat tabel II, hal. 22.

4 KH. Ahmad Dahlan, Wawancara Pribadi

Page 28: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

28

TABEL II

Menurut Matapencaharian

Penduduk Desa Gondang Tahun 20041

NO JENIS

MATAPENCAHARIAN

JUMLAH PERSENTASE

1 Petani 397 27,64

1 BPM-KS (Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Kesejahteraan Sosial) Kabupaten

Trenggalek Tahun 2005, h. 30

Page 29: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

29

2 Buruh Tani 472 32,86

3 Pengrajin 45 3,13

4 PNS 123 8,56

5 TNI/POLRI 28 1,94

6 Penjahit 13 0,90

7 Montir 4 0,27

8 Sopir 15 1,04

9 Karyawan swasta 24 1,67

10 Kontraktor 1 0,06

11 Tukang kayu 27 1,88

12 Guru Swasta 8 0,55

13 Pekerjaan tidak Tetap 279 19,42

Jumlah 1.436

C. Keadaan Pendidikan Masyarakat Gondang Tugu

Keadaan pendidikan masyarakat Gondang pada tahun 1960 belum

mengetahui pengetahuan umum hanya pendidikan agama saja yang mereka

ketahui dan mereka pelajari. Disamping itu masyarakat juga kurang mampu untuk

membiayai anak-anak mereka bersekolah, karena letak antara sekolah dengan

letak tempat tinggal sangat jauh ditambah belum adanya kendaraan umum yang

melintasi jalan yang masih berupa pebatuan.

Sementara itu sarana pendidikan di desa Gondang belum mencukupi,

tingkat pendidikan yang telah ada pada awalnya hanya berupa sekolah tingkat

dasar yaitu SR (Sekolah Rakyat) yang dekat dengan kantor kelurahan, SR ini

Page 30: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

30

berdiri sebelum MWB pada tahun 1960an dan disetiap desa hanya memiliki satu

unit SR saja. Setelah tahun 1975 nama SR dirubah menjadi SD, kemudian oleh

pemerintah daerah diperbanyak menjadi dua buah sekolah disetiap desa di

Kecamatan Tugu dan pada tahun itu juga pemerintah membangun Sekolah

Menengah Pertama (SMP) di Tugu yang berada di Desa Dermosari.6 Pada tahun

1980 pemerintah Kabupaten Trenggalek mendirikan satu buah Sekolah Menengah

Pertama (SMP) yang terletak di Desa Nglongsor. Sehingga banyak masyarakat

Gondang yang mampu untuk menyekolahkan anak-anak mereka di desa tersebut.

Bagi orang tua yang tidak mampu menyekolahkannya, mereka membantu orang

tuanya pergi ke sawah.

Pada tahun 1963 didirikanlah sebuah MWB (Madrasah Wajib Belajar)

yang masa pembelajarnnya 6 tahun yang didirikan oleh KH.Qamaruddin. MWB

ini satu-satunya yang berada di kecamatan Tugu dan satu-satunya sekolah yang

berdiri pertama kali sekecamatan Tugu. Barulah pada tahun 1968-1969 Qamarul

hidayah mengadakan pengrekutan yang bekerja sama oleh departeman agama

untuk mencari guru-guru agama sekecamatan Tugu. Setelah pengrekutan selesai,

banyak MWB-MWB yang berdiri di daerah lain, seperti di daerah Nglinggis,

Nglongsor, Pucang Anak, dan lain-lain di kecamatan Tugu. Salah satunya

mengalami kemunduran bahkan hilang hanya berupa peninggalan sebuah

madrasah yang bertempat di desa Nglongsor dan yang lainnya berkembang

menjadi MI sampai sekarang. Setelah beridinya MI, dibangunlah sebuah sekolah

yang berupa MTS yang setara dengan SMP sekitar tahun 1975 yang digagas oleh

penerus Pondok Pesantren Qamarul Hidayah.

6 Bpak. Sukamto, Wawancara Pribadi

Page 31: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

31

Berdasarkan sumber yang diketahui peningkatan pendidikan

masyarakat Desa Gondang dari tahun 1980-2004 mengalami peningkatan yang

sangat signifikan.

Pada tahun 1980 masyarakat Gondang yang buta huruf atau buta

aksara mencapai 105 orang dan pada tahun 2004 masyarakat yang buta huruf

menjadi berkurang sebanyak 109,3% yang berjumlah 96 orang. Baik yang telah

meninggal dunia ataupun yang belum neinggal dunia. Begitu juga masyarakat

yang tidak tamat atau putus sekolah pada tahun 1980 sebanyak 478 orang, setelah

tahun 2004 mengalami penurunan sebanyak 139,3% yang berjumlah 135 orang.

Sedangkan masyarakat yang tamat SD pada tahun 1980 sebanyak 310

orang dan mengalami peningkatan sebanyak 69,5% yang berjumlah 446 pada

tahun 2004. Demikian pula masyarakat yang tamat SLTP pada tahun 1980

sebanyak 175 orang saja baru ada peningkatan pada tahun 2004 sebanyak 119,8%

yang berjumlah 146 oarang.

Untuk Masyarakat yang tamat SLTA pada tahun 1980 hanya 75 orang

saja, baru ada peningkatan pada tahun 2004 sebanyak 29,5% yang berjumlah 254

orang. Sedangkan masyarakat yang tamat D1 pada tahun 1980 hanya dua orang

saja tapi pada tahun 2004 masyarakat yang tamat D1 meningkat sekitar 8% yang

berjumlah 25 orang. Demikian pula masyarakat yang tamat S1 tahun 1980 hanya

satu orang sja, tetapi pada tahun 2004 masyarakat yang tamat S1 meningkat

sekitar 3,1% yang berjumlah 32 orang. Lihat tabel III, hal. 26.

Page 32: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

32

TABEL III

Perincian Peningkatan Pendidikan Desa Gondang

Dari tahun 1980-20042

NO Jenis Pendidikan Tahun Tahun Jumlah %

1980 2004

1 Buta Huruf 105 9 96 109,3%

2 Tdak Tamat SD 478 135 343 139,3%

3 Tamat SD 310 756 446 69,5%

2 BPM-KS (Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Kesejahteraan Sosial) Kabupaten

Trenggalek Tahun 2005, h. 15

Page 33: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

33

4 Tamat SLTP 175 321 146 119,8%

5 Tamat SLTA 75 329 254 29,5%

6 Tamat D1 2 25 25 8%

7 Tamat D 2 - - - -

8 Tamat D3 - - - -

Tamat S1 1 32 32 3,1%

Minat masyarakat di Desa Gondang ini untuk menempuh pendidikan

cukup baik di lihat dari tabel diatas. Walau pun masih terdapat masyarakat yang

buta aksara dan masyarakat yang putus sekolah.

Page 34: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

34

BAB III

PONDOK PESANTREN QAMARUL HIDAYAH DALAM SOROTAN

Pondok pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan

wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Dari segi sejarah

pesantren tidak hanya identik dengan keislaman, tetapi juga mengandung makna

keaslian Indonesia. Sebab, lembaga yang serupa pesantren ini sebenarnya telah

ada sejak pada masa kekuasaan Hindu-Budha. Sehingga Islam tinggal meneruskan

dan mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada.1 Istilah pondok berasal

dari bahasa arab “funduk” berarti hotel atau tempat penginapan, kata “pesantren”

sendiri merupakan kata benda bentukkan dari kata santri yang mendapat awalan

“pe” dan akhiran “an”, “pesantrian” berarti tempat tinggal para santri atau pusat

pendidikan Islam tradisional atau sebuah pondok untuk para siswa muslim sebagai

sekolah agama Islam di Jawa. Sedangkan kata santri yang mula-mula dan

biasanya memang dipakai untuk menyebut murid yang mengikuti pendidikan

Islam. Menurut buku Babad Cirebon. “santri” berasal dari kata “chantrik,”

artinya seseorang yang mengabdikan diri kepada seorang guru, dan cantrik ini

selalu mengikuti kemana saja gurunya menetap, dengan tujuan dapat belajar

darinya mengenai suatu keahlian. Kemudian, kata itu diserap ke dalam bahasa

Jawa menjadi “santri.” Jadilah bentuk kata baru “pesantrian” (orang Jawa

mengucapkannya “pesantren”).2 Jadi, pondok pesantren adalah tempat para santri

belajar agama Islam dan sekaligus tempat menginap, umumnya pengajaran

1 Nurchalis Majid, Bilik-bilik pesantren Potret Sebuah Perjalan, (Jakarta: Paramadina,1997), cet.1, h. 3

2 Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan TransformasiPesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah 1999), cet. 1, h. 133

Page 35: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

35

dengan cara non klasikal, dimana seorang kyai mengajarkan agama Islam kepada

santrinya berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh para ulama

terdahulu.3

Pondok pesantren pada dasarnya tidak menggunakan pembatasan usia

maupun jangka waktu pendidikan. Sesuai dengan pengertian harfiah salah satu

hadits : “ Uthlubul ‘ilma. Minal mahdi ilalahdi” (tuntutlah ilmu, sejak dari buaian

sampai ke liang lahat). Maka pendidikan pesantren itu sesungguhnya adalah

merupakan pendidikan seumur hidup “life long education” . Seluruh anggota

masyarakat boleh mengikuti dan menjadi santri. Santri boleh belajar sampai kapan

saja. Bila telah merasa cukup dan mampu santri boleh meninggalkan pondok

pesantren.4 Tumbuhnya pesantren berawal dari keberadaan seorang yang alim

atau Kyai (Jawa), ajengan (Sunda), tengku (Aceh) syaikh (Jambi dan Sumatera

Utara) dan sebutan-sebutan lainnya yang senada dan semakna. Secara fisik, wujud

awal pesantren adalah sebuah mushalla yang biasa disebut orang Jawa (langgar).

Selain digunakan untuk shalat lima waktu berjamaah, tempat ini juga bermanfaat

mengaji ilmu-ilmu keislaman berupa penguasaan bacaan dan tafsir Al-qur’an,

selanjutnya berkembang menuju kajian atas berbagai kitab kuning. Karena

semakin bertambahnya santri yang akan menuntut ilmu agama Islam, mushalla

yang awalnya kecil itu kemudian diperluas dan akhirnya berubah status menjadi

masjid.5 Lambat laun komunitas santri mengalami peningkatan yang awalnya

status mereka semuanya adalah santri kalong (tanpa menginap). Akan tetapi,

karena petumbuhan samakin meningkat tidak dari daerah sekitarnya melainkan

3 Zuhairini, dkk, sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2000, cet. 1, h. 2124 Sudjoko Prasodjo. Dkk, Profil pesantren., (Jakarta, LP3S 1974), Cet. 1, h.135 Abdurrahman Wahid, Pesantren Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan Transformasi

Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah 1999), cet. 1, h. 133

Page 36: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

36

dari luar daerah, maka dibutuhkan penginapan sementara yang mulanya, mereka

ditempatkan di masjid dan kediaman kyai. Kemudian para santri bergotong

royong mendirikan sebuah bangunan yang berupa sebuah bilik-bilik seadanya

untuk menampung para santri yang selanjutnya disebut pondok.

Sama seperti halnya dengan Podok Pesantren Qamarul Hidayah awal

berdirinya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah hanya berupa masjid yang

digunakan sebagai kegiatan sehari-hari masyarakat untuk belajar agama Islam dan

persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Kemudian pada tahun 1885

dibangunlah sebuah pondok pesantren untuk santri sebagai asrama bagi santri

yang jauh dari tempat tinggal, Karena tidak bisa menampung lagi msyarakat yang

ingin belajar agama Islam. Setelah KH. Abdul Majid meninggal digantikan oleh

putranya Kyai Qamaruddin, dengan kelebihan dan kewibawaannya, terutama

dibidang ilmu agama Islam. Banyak masyarakat yang ingin memperdalam agama

Islam, karena Kyai Qamaruddin mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang

bersifat umum untuk memberikan kepada warga dan para santri untuk

meningkatkan pendidikan.

Awalnya pondok pesantren lebih terkenal sebagai lembaga pendidikan

Islam saja, lembaga ini hanya dipergunakan untuk dakwah Islam dan tempat

untuk mempelajari agam Islam. Selain itu, juga sebagai tempat melahirkan tenaga

bagi penyiaran agama Islam. Sejak abad ke-20 keadaan pondok pesantren berubah

menjadi modern yang memiliki sarana pendidikan formal. Para pengelola pondok

pesantren menyesuaikan lembaga pendidikan formal dengan manajemen

pengelolaan modern sesusai dengan tuntutan zaman. Pendidikan yang

diberikantidak hanya agama Islam saja, melainkan juga ilmu pengetahuan umum

Page 37: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

37

dan penguasaan bahasa asing terutama bahasa Arab dan Inggris.6 Dalam

sejarahnya pesantren telah mampu mencetak kader-kader intelektual yang siap

untuk mengapresiasikan potensi keilmuannya di masyarakat yang tidak hanya

dikenal potensial, akan tetapi mereka telah mampu mereproduksi potensi yang

dimiliki menjadi sebuah kehlian yang layak jual. Dalam perjalanan misi

kependidikannya, pesantren mengalami banyak sekali hambatan yang sering kali

membuat laju perjalanan ilmiah pesantren menjadi pasang surut.

Maka, untuk menjadi suatu pondok pesantren yang besar, setiap

pondok pesantren tidak akan tumbuh besar begitu saja, melainkan bertahap dari

mulai sedikit demi sedikit dengan kurun waktu yang sangat lama. Maka dari itu,

peranan pondok pesantren cukup besar pengaruhnya dan memegang kunci

jawaban bagi pasang surutnya suatu pondok pesantren. Sebuah pondok pesantren

yang berkembang pesat tidak terlepas dari kemampuan pribadi kyai yang

memimpin pondok pesantren tersebut. Jika penerus atau ahli warisnya menguasai

dengan baik ilmu pengetahuan agama, kewibawaan, keterampilan mengajar, dan

keterampilan bagaimana mengusai manajemen pondok pesantren yang diperlukan

maka unsur pondok pesantren itu akan bertahan lama. Sebaliknya, pondok

pesantren mengalami kemunduran bahkan bisa hilang begitu saja, jika pewaris

atau keturunan kyai yang mewarisinya tidak memenuhi karakter dan persyaratan

tersebut. Jadi, pondok pesantren itu tergantung pada figur kyai yang memimpin

pondok pesantren tersebut.7

6 Husni Rahim, Madrasah dalam politik Pendidkan di Indonesia, (Ciputat, PT. LogosWacana Ilmu, 2005), h. 74

7 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah Pertumbuhan danPerkembangan, (Jakarata, Raja Grafindo Persada, 1996), cet 1, h. 138

Page 38: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

38

Jadi, semua tak terlepas dari peranan seorang kyai sebagai pemegang

otoritas utama dalam pengambilan setiap kebijakan pesantren. Sebagai seorang

top leader, kyai diharapkan mampu membawa pesantren untuk mencapai

tujuannya dalam mentransformasikan nilai-nilai ilmiah (terutama ilmu

keagamaan) terhadap umat. Sehingga nilai-nilai tersebut dapat mengilhami setiap

kiprah santri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Di

dalam pondok pesantren kyai merupakan elemen yang paling utama dari sebuah

pesantren, bahkan merupakan pendirinya. Sehubungan dengan itu, sewajarnya

jika pertumbuhan suatu pondok pesantren semata-mata bergantung kepada

kepribadian sang kyai.8 Sejak berdirinya hubungan pesantren dengan masyarakat

yang sudah terjalin dalam pola harmonis. Hal itu mengingatkan bahwa berdirinya

pesantren didukung secara penuh oleh masyarakat. Ini adalah sebuah cermin

betapa figur kyai sebagai pengasuh pesantren dan pengayom masyarakat yang

kehadirannya dapat diterima atau dapat dijadikan panutan. Ini merupakan bukti

yang nyata bahwa peranan sang kyai dalam suatu pondok pesantren sangatlah

berpengaruh terhadap perkembangan pondok pesantren.

Kehadiran sebuah pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak

hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai lembaga penyiaran agama

dan sosial keagamaan. Dengan sifatny yang lentur (flexible), sejak awal

kehadirannya, pesantren ternyata mampu mengadaptasi diri dengan masyarakat

serta memenuhi tuntutan masyarakat.9 Oleh karena itu, keberadaan pondok

pesantren sangat dibutuh oleh masyarakat sekitar maupun msyarakat luas. Hal ini

8 Sindu Galba, Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi (Jakarta, PT. Renika Cipta, 1991)cet1, h. 62

9 Hasbullah, Kapita Selekta Sejarah Islam, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,1996), h. 42

Page 39: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

39

telah dirasakan oleh masyarakat Gondang Tugu Trenggalek dengan kehadirannya

Pondok Pesantren Qamarul Hidayah sangat diperlukan sekali dalam kehidupan

sehari-hari ditambah dengan hadirnya sebuah lembaga pendidikan umum yang

awalnya hanya satu buah berupa MI setara dengan SD. Perkembangan

selanjutnya yang dipimpin oleh Mbah Mubin (KH. Chalil Majid) pada tahun 1975

membangun dan membuka jenjang pendidikan lebih setara dengan smp

(Madrasah Tsanawiyah). Pada tahun 1985 Pondok Pesantren Qamarul Hidayah

membangun dan membuka kembali pendidikan yang bersifat umum berupa SMK

(Sekolah Menengah Kejuruan) terdiri atas SMEA dan STM.

A. Latar Belakang Bedirinya

Pondok pesantren yang merupakan bapak dari pendidkan Islam di

Indonesia yang didirikan karena adanya tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Hal

ini bisa dilihat dari perjalanan historisnya, bahwa sesungguhnya pesantren

dilahirkan atas dasar kesadaran kewajiban dakwah Islam yakni menyebarkan

agama Islam sekaligus untuk mencetak kader-kader ulama dan da’i.10

Awal pendirian Pondok Pesantren Qamarul Hidayah yang sekarang

diteruskan oleh KH. Cholil Majid dahulunya hanya berupa sebuah masjid saja

yang didirikan oleh KH. Nur Qa’iman sebagai sarana belajar agama Islam. Karena

dahulu masyarakat sudah memeluk agama Islam tetapi belum mengenal Islam

secara mendalam dan di Desa Gondang Kecamatan Tugu belum memiliki pondok

pesantren seperti di daerah-daerah lain yang ada di Kabupaten Trenggalek.

10 Galba, Pesantren sebagai wadah Komunikas, h. 40

Page 40: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

40

KH. Nur Qa’iman dahulunya adalah salah satu seoarang pengikut

Pengeran Diponegoro yang melarikan diri ke arah timur dan menetap di Desa

Gondang Tugu Trenggalek. Menetapnya beliau di Desa Gondang ini dikarenakan

masyarakat Gondang belum mengenal Islam secara mendalam, banyak dari

mereka yang masih menyediakan sesajen untuk penunggu-penunggu yang

terdapat di pohon atau tempat-tempat keramat. Untuk menangkalnya beliau

melakukan kegiatan dakwah Islam dengan cara pendekatan dalam kurun waktu

yang sangat lama. Kegiatan beliau dalam kesehariannnya adalah berdiskusi

dengan warga yang belum mengenal hukum-hukum Islam secara benar.11

Perkembangan selanjutnya setelah kepemimpinan KH. Murdiyah dan

KH. Abdul Majid Pondok Pesantren Qamarul Hidayah yang dipimpin oleh Kyai

Qamaruddin melihat keadaan masyarakat yang terbelakang oleh ilmu pengetahuan

umum. Maka Kyai Qamaruddin mendirikan Madrasah Wajib Belajar (MWB)

yang setara dengan Sekolah Rakyat (SR) pada waktu itu dan sekarang telah

dirubah menjadi Sekolah Dasar (SD). Kemudian diteruskan oleh adiknya KH.

Chalil Majid (Mbah Mubin) sampai mendirikan beberapa sekolah formalainnya

seperti MTS, SMEA, STM, MA yang terjangkau oleh masyarakat sekitar dan

terakhir adalah dibukanya STIK ( Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) yang bekerja

sama dengan STIKES Surabaya dan bertempat di Surabaya Jl. Medokan

Semampir Indah No. 95. Dengan adanya lembaga pendidikan masyarakat banyak

terbantu oleh kehadirannya lembaga ini. Hal ini menandakan bahwa pondok

pesantren dan para santri yang terdapat di dalam pondok pesantren bersifat

terbuka, tidak hanya memikirkan hal-hal yang ukhrawi saja melainkan juga

11 KH. Chalil Majid, ketua pimpinan Pon-Pos Qamarul Hidayah, Wawancara Pribadi,Gondang, 05 Juli 2008

Page 41: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

41

bersifat duniawi yang penting mereka menggapi terhadap perkembangn dunis

luar. Hal ini dapat dibuktikan mereka dapat menyesuaikan terhadap zaman yang

semakin maju.12

B. Tujuan Berdirinya

Sebagaimana kita ketahui bahwa pondok pesantren adalah lembaga

pendidikan swasta yang didirikan oleh seseorang (kyai) sebagai figur central yang

berdaulat menetapkan tujuan pendidikan pondoknya. Suatu pondok pesantren

memiliki tujuan yang tidak tertulis yang berbeda-beda. Filsafat pendidikan

menentukan nilai-nilai apakah yang dijunjung tinggi yang akan dididikan kepada

anak didiknya dengan pelajaran kitab-kitab dan sebagainya dan cara-cara

mencapaiannya. Sedangkan latar belakang ilmiah serta sikap filosofis para kyai

secara individual tidak sama, ada yang luas dan ada yang sempit. Tujuan tersebut

dapat diasumsikan sebagai berikut:

Tujuan Umum: Membimbing anak didik untuk menjadi

manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup

dengan ilmu agamanya menjadi Mubaligh Islam

dalam Masyarakat sekitar melalui ilmu dan

amalnya.

Tujuan Khusus: Mempersiapkan para santri untuk menjadi orang

yang alim dalam ilmu agama yang diajarkan oleh

12 Galba, Pesantren sebagai wadah Komunikas h. 3

Page 42: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

42

kyai yang bersangkutan serta mengamalkannya

dalam masyarakat luas.13

Tujuan Pondok Pesantren Qamaruk Hidayah adalah membina warga

dan santri agar berkepribadian muslim sesuai dengan ajaran-ajaran agama Islam,

dan menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semua kehidupan serta mendidik

santri untuk menjadi seorang muslim yang bertakwa kapada Allah SWT,

berakhlaq mulia, memiliki kecerdasan, berketerampilan, sehat lahir dan batin.

Adapun tujuan khusus Pondok Pesantren Qamarul Hidayah adalah sebagai

berikut.

1. Mendidik santri untuk menjadikan manusia muslim selaku kader-kader

ulama’ dan muballigh yang berjiwa ikhlas, tabah, tangguh, wiraswasta

dalam mengamalkan ajaran-ajaran Islam secara utuh dan dinamis.

2. Mendidik santri untuk memperoleh kepribadian dan mempertebal

semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia-manusia

pembangunan yang dapat membangun dirinya dan bertanggungjawab

kepada pembangunan bangsa dan negara.

3. Mendidik santri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap dalam berbagai

sektor pembangunan, khususnya pembangunan mental spiritual.

4. Mendidik santri untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat

dalam rangka usaha pembangunan bangsa.14

13 M. Arifin, M. Ed. Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta, Bumi Asara,1995, ed. 2, cet. 3, h. 248

14 KH. Chalil Majid, ketua pimpinan Pon-Pos Qamarul Hidayah, Wawancara Pribadi,Gondang, 05 Juli 2008

Page 43: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

43

Tujuan pendidikan pesantren adalah untuk menciptakan dan

mengembangkan kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT, berakhlaq mulia, bermanfaat dan berkhidmat pada

masyarakat, dengan cara menjadi abdi masyarakat. Sebagaimana yang telah

dicontohkan Nabi Muhammad SAW.15

Tujuan pendidikan pesantren juga diarahkan pada pengkaderan ulama’

yang mampu berdiri sendiri, bebas dan teguh dalam berkepribadian, menyebarkan

agama, menegakkan kejayaan Islam dan umat di tengah-tengah masyarakat, serta

mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian manusia. Serta

meningkatkan pendidikan di masyarakat untuk memberantas buta huruf terutama

para santri yang belum mengetahui pendidikan umum agar para santri dan

masyarakat tidak tertinggal oleh ilmu pengetahuan umum.

Melihat dari tujuan tersebut, jelas sekali bahwa pesantren merupakan

lembaga pendidikan Islam yang berusaha untuk menciptakan kader-kader

muballigh yang diharapkan dapat menerusakan misinya dalam dakwah Islam, di

samping itu juga diharapkan bahwa mereka yang belajar di pesantren menguasai

ilmu-ilmu keislaman yang diajarkan oleh para kyai dan membentuk kepribadian

muslim yang menguasai ajaran-ajaran Islam dan mengamalkannya, sehingga

bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara.16

C. Tokoh Pendiri dan Penerusnya

Kyai Nur Qa’iman adalah salah satu pengikut Pangeran Diponegoro

yang melarikan diri ke arah timur yang terletak di desa Gondang Kecamatan Tugu

15 Arsip Yayasan Qamarul Hidayah Tahun 2005/200616 Hasbullah. Kapita Selekta Sejarah Islam , h. 44

Page 44: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

44

Kabupaten Trenggalek setelah Pangeran Diponegoro tertangkap oleh Belanda dan

kyai Nur Qa’iman menetap dan mendirikan sebuah masjid bersama-sama

pengikutnya yang lain.

Di desa Gondang ini melakukan dakwah Islam dan mendirikan sebuah

masjid sebagai tempat ibadah sekaligus sebagai tempat belajar dan tempat untuk

pertemuan guna membahas persoalan-persoalan yang ada di masyarakat pada

waktu itu untuk dipecahkan bersama-sama. Kegiatan ini berlangsung cukup lama

bahkan bertahun-tahun sampai masyarakat menerima Islam secara keseluruhan

sampai beliau meninggal dunia pada tahun 1875.

Setelah Kyai Nur Qa’iman meninggal kepengurusan digantikan oleh

putranya Kyai Muhammad Asrari pada tahun 1876, setelah beliau selesai belajar

dari pondok pesantren yang berada di Sidoarjo Gedangan dan Surabaya di Ampel.

Pada masa kepemimpinan Kyai Muhammad Asrari, pesantren bertambah besar

seiring dengan banyaknya masyarakat yang ingin belajar agama Islam. Maka Pada

tahun 1887 di bangunlah sebuah pondok pesantren yang sederhana untuk

penginapan para santri yang dibangun secara bergotong royong agar para santri

yang jauh dari rumah dapat mengikuti belajar dengan tenang. Pada tahun 1925

beliau pergi haji bersama putranya Abdul Majid setelah sepulangnya dari pergi

haji mengubah nama beliau menjadi KH. Murdiyah. Pada usia 50 tahun beliau

meninggal pada tahun 1935 dan digantikan oleh putranya KH. Abdul Majid.17

Pada kepemimpinan KH. Abdul Majid pondok pesantren mengalami

perubahan besar banyak dilakukan perluasan dan pembangunan pondok pesantren

permanen dari swadaya masyarakat secara bertahap sekaligus peresmian Pondok

17 KH. Chalil Majid, Wawancara Pribadi

Page 45: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

45

Pesantren Hidayatul Mubtadi’in. Setelah pulang dari haji KH. Abdul Majid

menganjurkan kepada santri untuk menggunakan bahasa arab sehari-hari. Namun

santri yang belajar di pondok ini kebanyak dari luar Desa Gondang seperti

Nglongsor, Kerjo, Tumpuk, untuk masyarakat Gondang sendiri masih sedikit

.Pada tahun 1955-1958 kondisi pondok pesantren sangat memperhatinkan karena

putra beliau masih kecil dan kakak kandung beliau masih belajar di pondok

pesantren di Ploso kediri. Pada usia yang ke-48 pada tahun 1958, KH. Abdul

Majid meninggal dan digantikan oleh putra pertama Kyai Qamaruddin.

Pada kepemimpinan Kyai Qamaruddin ini Pondok Pesantren mulai

dikenal oleh masyarakat luas, karena pada masa kepemimpinan beliau pondok

pesantren sangat disegani dan dihormati. Pada tahun 1963 Kyai Qamaruddin

mendirikan sebuah pendidikan umum namun tidak mengurangi pendidikan yang

bersifat agama yaitu MWB (Madrasah Wajib Belajar) yang setara dengan Sekolah

Rakyat (SR) atau setara dengan Sekolah Dasar (SD) sekarang, sekaligus merubah

sistem pendidikan tradisional (sorogan dan bandongan) menjadi klasik (sistem

perkelas).

Pada perkembangan selanjutnya Kyai Qamaruddin mendirikan

kembali sebuah PGA (Pendidikan Guru Agama) pada bulan April tahun 1965 dan

di tahun itu pula ada tragedi yang dimana para masyarakat merasa ketakutan yang

dilakukan oleh PKI banyak masyarakat yang tidak berani di rumah, mereka semua

mengungsi di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah baik itu yang belum belajar

agama Islam mau pun yang sudah belajar dan semua itu dijadikan kesempatan

beliau untuk menyempaikan dakwahnya kepada masyarakat yang sedang

Page 46: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

46

mengungsi tersebut.18 Dalam memimpin pondok pesantren tidak lama hanya

beberapa tahun saja. Karena beliau meninggal ditembak oleh tentara ketika beliau

sedang berpidato di halaman pondok pesntren pada tahun 1965.19

Pada periode kepemimpinan Mbah Mubin (KH. Chalil Majid)

Pondok Pesantern Qamarul Hidayah mengalami perkembangan yang cukup pesat

ada pula yang menurun. Sejalannya waktu PGA 6 tahun berangsur-angsur

menurun sedikit demi sedikit terutama pada tahun tahun 1975 Mbah Mubin

mendidirikan sebuah Madrasah Tsanawiyah yang setara dengan SMP.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1985 Mbah Mubin kembali membuka

pendidikan yang bersifat umum yang memiliki keterampilan setelah lulus yaitu

SMK yang diantaranya SMEA yang memiliki jurusan sekertaris dan Tata busana

sedangkan STM hanya memiliki jurusan pembangunan saja. Pada tahun 1990an

STM kembali membuka jurusan otomotif dan membuka sekolah madrasah Aliyah

sampai sekarang yang bekerja sama dengan dinas-dinas terkait.20

1. Pemberian Nama Pondok Pesantren

Pertama kali berdiri Pondok Pesantren Qamarul Hidayah ini hanyalah

sebuah masjid yang bernama Nurul Iman sebagai tempat mengaji dan

mempelajari agama Islam hal ini berlangsung sangat lama sampai KH. Nur

Qa’iman meninggal pada tahun 1875, sampai periode kepemimpinan Kyai

18 Mbah Waras, Tokoh Masyarakat, Wawancara Pribadi, Gondang, 14 Juli 200819 Mbah Waras, Wawancara Pribadi

20 Ustdz Rahmat Imron, sebagai Bendahara Yayasan Qamarul Hidayah, wawancara Pribadi,Gondang, 10 Juli 2008

Page 47: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

47

Muhammad Asrari (KH. Murdiyah) nama pondok pesantren belum berubah

sampai beliau wafat pada tahun 1935.

Barulah pada masa kepemimpinan KH. Abdul Majid, pondok

pesantren ini dibangun permanen dan diperluas sekaligus peresmian Pondok

Pesantren Hidayatul Mubtadi’in yang artinya pengikut yang mendapatkan

petunjuk, jadi masyarakat yang datang dan belajar agama Islam ke Pondok

Pesantren ini akan mendapatkan petunjuk oleh Allah SWT. Pada masa

kepemimpinan KH. Chalil Majid yang tepatnya pada tahun 1975 KH. Chalil

Majid merubah nama menjadi Pondok Pesantren Qamarul Hidayah yang nama

tersebut diambil dari nama Kyai Qamaruddin, karena Kyai Qamaruddin pada

masa hidupnya telah banyak berjuang dan berjasa mendirikan sebuah pendidikan

formal agar para masyarakat dan santri tidak tertinggal oleh pengetahuan umum.

2. Kehidupan Para Santri

Di pondok pesantren fasilitas lengkap telah disediakan baik berupa

asrama atau tempat tinggal para santri, tempat belajar dan sebagainya. Termasuk

juga yang telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Qamarul Hidayah yang cukup

maju di Desa Gondang Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek. Suasana

kehidupan santri Qamarul Hidayah terasa longgar sesuai dengan kehidupan di luar

pesantren. Pakaian yang dikenakan oleh santri putra jika di dalam pondok maupun

di luar pondok adalah sarung, baju koko atau kemeja panjang dan peci. Jika keluar

dari pondok dan jaun santri harus menggunakan peci dan celana bahan. Untuk

sekolah pun santri dianjurkan menggunakan peci. Beguti juga santri putri harus

Page 48: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

48

memakai jilbab, rok panjang, memakai baju muslim dan tidak beloh

menggunakan celana jens yang ketat.

Kegiatan yang dilakukan oleh santri-santri pondok pesantren ini adalah

pagi hari mereka sekolah formal bagi santri yang tidak sekolah formal harus pergi

ke ladang dan sawah dan sore hari mereka belajar agama Islam atau sekolah

madrasah. Untuk malam hari para santri diwajibkan untuk belajar yang dilakukan

setelah shalat Isya’. Bagi santri yang hanya mondok saja mereka harus pergi ke

sawah atau ladang yang telah disediakan oleh pihak Yayasan.

3. Kebijakan Pengurus Dalam Perkembangan Pondok

Kata kebijakan secara umum diartikan kerifan pengelola, dalam ilmu

sosial diartikan sebagai dasar-dasar haluan menentukan langkah-langkah atau

tindakan-tindakan dalam mencapai suatu tujuan sedangkan dari pengertian di atas

dapat diartikan bahwa yang dimaksud dengan kebijakan pengurus (hasil dari

musyawarah pengurus yayasan, keluarga dan tokoh masyarakat) dalam

mengembangkan pesantren. Berarti bentuk dasar yang digunakan oleh pengurus

Pondok pesantren Qamarul Hidayah sebagai pegangan arah dalam pengambilan

keputusan untuk memajukan pesantren kearah yang lebih baik.

Eksistensi pondok yang seiring dengan berjalannya waktu terus

mengalami perubahan kondisi, baik fisik yang berupa bangunan seperti gedung

sekolah, asrama dan panti asuhan yang berasal dari pemerintah mau pun swasta

dan hibah dari lembaga sosial atau organisasi masyarakat. Kibijakan-kebijakan

yang ada di pesantren ini adalah hasil musyawarah para pengurus yayasan

pendidikan Qamarul Hidayah. Kemudian disetujui oleh ketua yayasan, kebijakan-

Page 49: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

49

kebijakannya antara lain. Adminitrasi/keuangan misalnya, setelah ada dana BOS

(Bantuan Operasional Sekolah) biaya sekolah ditiadakan yang semula hanya

membayar setengah atau separuh biaya sekolah setiap bulannya.21

Di samping kebijakan yang bersifat adminitratif untuk para santri,

pihak yaasan telah mengluarkan kebijkan bagi tenaga pendidik dan tenaga ahli

yang disesuaikan dengan tingkat pendidikan yang akan dididik, kebijakan-

kebijakan tersebut adalah.

1. Tenaga pendidik untuk MI (madrasah Ibtidaiyah) minimal

berpendidikan terakhir SLTA dan diperioritaskan MA. Namun

setelah ada ketetapan pemerintah, maka diperioritaskan bagi

berpendidikan terakhir sarjana atau strata satu.

2. Tenaga Pendidik tingkat SLTP berpendidikan terakhir DIII dan

lebih diperioritaskan sarjana strata satu (S1) bidang pendidikan

3. Untuk tenaga pengajar SMK baik itu SMEA dan STM

berpendidikan terakhir sarjan strata satu (S1) bidang

pembangunan, manajemen, ekonomi, mesin, komputer, dan

4. Untuk tenaga adminitrasi di sekolah diserahkan kepada kepala

masing-masing lembaga tersebut.

5. Tenaga pengajar MD, TPA dan TPQ adalah para alumni sendiri

dan alumni dari pondok pesantren lain dari berbagai lulusan.22

21 Bahrul Anwar, S. os, MM, Kepala sekolah SMEA, Wawancara Pribadi, Gondang, 16 Juli2008

22 Bahrul Anwar, S. os, MM, Wawancara Pribadi

Page 50: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

50

D. Fasilitas

Tuntutan bagi sebuah percapaian ilmu sangat erat kaitannya dengan

tersedianya sarana dan pra sarana yang representatif. Dalam hal ini upaya kongkrit

telah dilakukan oleh Pondok Pesantren Qamaru Hidayah dengan melakukan

penataan, pelestarian, dan pengembangan dalam bidang sarana dan pra sarana.

Adapun fasilitas atau sarana yang telah disediakan oleh Pondok

Pesatren Qamarul Hidayah adalah.

1. Pondok atau Asrama

Di sinilah para santri dan kyai bersama-sama tinggal dan bekerja sama dalam

rangka memenuhi kehidupan sehari-hari dalam situasi kekeluargaan dan

gotong royong sesama warga pesantren. Pada awalnya pondok pesantren

bukan tempat para santri tinggal atau asrama, melainkan untuk pembelajaran

dan tempat latihan para santri untuk mandiri dalam masyarakat. Dalam

perkembangan selanjutnya, pada masa sekarang ini, pondok tampaknya lebih

menonjol fungsinya sebagai tempat pemondokan atau asrama, dan setiap

santri dikenakan biaya untuk pemeliharaan pondok tersebut.23 Untuk asrama

putra berada di lantai tiga satu gedung dengan gedung MTS Qamrul Hidayah.

Jumlah kamar yang ada hanya sepuluh kamar yang masing-masing berukuran

5x4 dan bisa dihuni 15 orang. Untuk asrama putri terpisah dan tidak jauh dari

kediaman KH. Cholil Majid yaitu dekat dengan rumah warga sekitar.

2. Tempat Ibadah atau Masjid

23 Hasbullah, Kapita Selekta Sejarah Islam, h. 47

Page 51: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

51

Masjid adalah sebagai pusat kegiatan ibadah dan belajar dan mengajar. Masjid

merupakan sentral pesantren karena di sinilah pada tahapan awal bertumpu

seluruh kegiatandi lingkungan pesantren, baik yang bersifat beribadahan,

I’tikaf dan juga kegiatan belajar dan mengajar.24 Di Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah masjid merupakan unsur kedua dalam pondok pesantren,

selain sebagai tempat shalat lima waktu juga sebagai tempat belajar para santri

dengan kyai dalam pangajian kitab-kitab kuning. Dahulu Masjid ini hanya

bisa menampung sekitar 150 orang jamaah, kemudian pada tahun 1887 di

bugar dan diperluas yang awalnya hanya 10x7 m dirubah menjadi 10x12 m

yang bisa menampung sekitar 300 jamaah. Dalam perkembangan selanjutnya,

masjid tidak hanya digunakan sebagai ibadah tetapi sebagai kegiatan sehari-

hari santri yang meliputi, Muhadharah (pidato), diskusi, dan tempat belajar

santri pada malam harinya. Namun setelah ada gedung sekolah senua kegiatan

dipusatkan di madrasah hanya beberapa kegiatan saja yang masih di lakukan

di masjid diantaranya pengajian kitab kuning, pidato dan diskusi.

3. Gedung sekolah

Gedung sekolah adalah paling utama, karena tanpa gedung sekolah para santri

tidak dapat belajar dengan tenang dan nyaman walaupun terdapat masjid.

Perkembangan berikutnya, masjid yang dahulunya untuk tempat ibadah dan

sebagai tempat belajar mengajar tidak cocok lagi untuk kegiatan belajar

mengajar. Maka pondok pesantren membangun sebuah gedung sekolah

sebagai tempat belajar mengajar santri teruma pada pagi hari digunakan untuk

24 Yasmadi, M. A. Modernisasi Pesantren Kritik Nur Chalis Majid Terhadap PendidikanIslam Tradisional, (Jakarta, Ciputat Press, 2002), h. 65

Page 52: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

52

sekolah formal dan sore harinya di pakai untuk pendidikan nonformal.

Awalnya Gedung ini hanya berupa gedeg (anyaman bambu) yang luasnya 7x4

m, dan dibagi menjadi lima kelas. Seiring dengan waktu gedung ini berubah

menjadi bangunan yang permanen hasil dari swadaya masyarakat sekitar

pondok yang sekarang peninggalannya masih ada yang masih kokoh berdiri

di tempati oleh siswa STM. Saat ini Pondok Pesantren Qamarul Hidayah

memiliki gedung sekolah masing-masing berjumlah dua belas kelas untuk MI,

empat belas kelas untuk MTS dan untuk SMK baik STM dan SMEA

berjumlah tiga belas kelas.

4. Lapangan

Sarana lapangan sebagai penunjang aktifitas santri sehari-hari selain di dalam

rungan. Lapangan sangat berguna sekali untuk aktifitas santri mulai dari

bermain, olah raga, dan kegiatan pengajian akbar seperti Maulid Nabi, Isra’

Mi’raj, hari-hari peringatan besar Islam dan Haflah Muwada’ah atau

Khataman Al-Qur’an yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali yang

sering dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Qamarul hidayah.

5. Unit Usaha dan keterampilan

Dari semua pondok pesantren memiliki sebuah badan usaha yang berupa

koppontren, wartel, dan lain-lain, tidak kecuali dengan Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah. Pondok ini memiliki beberapa unit usaha yang diantaranya

koppontren yang menjual berbagai kebutuhan masyarakat dan para santri,

wartel, foto copy, dan keterampilan. Keterampilan ini bertujuan untuk

meningkatkan dan mengembangkan para santri sebagai bekal mereka setelah

Page 53: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

53

lulus dari pondok yang kesemuanya berjalan dengan baik dan beberapa unit

keterampilan yang diantaranya seperti: bengkel, menjahit dan pertanian.

6. Ruang Komputer

Ruangan komputer ini adalah fasilitas penunjang untuk para santri yang akan

belajar dan mengakses komputer. Ruangan komputer ini luasnya sekitar

kurang lebih 7x5 m dan jumlah komputer yang dimiliki oleh Pondok

Pesantren Qamarul Hidayah tiga puluh unit komputer yang diantaranya rusak

berjumlah sepuluh unit sedangkan jumlah santri yang belajar setiap satu kali

dalam seminggu ini berjumlah empat puluh santri. Jadi, satu unit komputer di

pegang dua orang. Untuk mengatasi ini, pihak yayasan telah membuat

proposal untuk pembenahan komputer yang rusak. Ruangan komputer ini

terletak di bawah asrama putra di depan ruangan ini terdapat rumah KH.

Chalil Majid, kantor Madrasah Tsanawiyah dan kantor Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah.

7. Perpustakaan

Perpustakaan merupakan sarana penting lainnya yang dapat memberikan

manfaat kepada para santri untuk meningkatkan wawasan berfikir selain itu,

diharapkan adanya keinginan dari para santri untuk meluangkan waktunya dan

membiasakan diri membaca buku, karena dengan hal itu sangat berpengaruh

positif bagi perkembangan ilmunya.

Perpustakaan di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah telah ada sejak tahun

1990an, walau pun tempatnya masih menyatu dengan kantor MTS dan

Page 54: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

54

keberadaan bukunya pun hanya sedikit sekali berkisar enam puluhan dengan

jenis buku tetang pengetahuan umum, kitab-kitab dan hukum-hukum Islam.

Sampai sekarang perpustakaan kondisinya masih tetap menyatu dengan kantor

MTS, namun tidak seperti dahulu pintu masuk ke perpustakaan harus

melewati ruang kantor tetapi sekarang pintunya telah dirubah ke lain arah agar

para santri bisa menggunakan perpustakaan.

Page 55: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

55

BAB IV

PONDOK PESANTREN QAMARUL HIDAYAH DAN

PERANANNYA DALAM PENINGKATAN PEDIDIKAN

MASYARAKAT GODANG

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tradisional yang

berada di Indonesia. Dalam perjalan sejarah Indonesia, pesantren telah

memainkan peranan yang benar dalam usaha memperkuat iman, meningkatkan

ketakwaan, membina akhlak mulia, dan pusat pengembangan masyarakat serta

mengembangkan swadaya masyarakat muslim di Indonesia. Pesantren merupakan

lembaga pendidikan yang unik, tidak saja karena keberadaannya yang sudah lama

, tetapi juga karena kultur, metode, dengan jaringan yang dimiliki oleh lembaga

pendidikan tersebut, karena itulah pesantren desebut sebagai sub-kultur

masyarakat Indonesia, khususnya Jawa.1

Pondok pesantren juga sebagai lembaga pendidikan Islam yang

Indigenous di tanah air sangat berjasa dalam melahirkan generasi handal disetiap

kurun zaman yang tersebar di seluruh Nusantara. Yang tentunya telah melahirkan

benyak pemimpin di negeri ini baik pemimpin yang duduk dalam pemerintahan

maupun bukan.2 Berkata demikian tidaklah berlebihan dengan membuka kembali

lembaran sejarah nasional yang mencatat sejumlah sosok penting produk

pesantren seperti dalam sejarahnya pesantren telah mampu mencetak kader-kader

1 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan HidupKyai, (Jakarta: LP3S, 1984), cet.6, h. 18

2 M. Dawam Raharjo, Pergulatan Pesantren dari Bawah (Jakarta: P3M,1985), cet.1 h. 17

Page 56: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

56

handal yang tidak hanya dikenal potensial, akan tetapi mereka telah mampu

mereproduksi potensi yang dimiliki menjadi sebuah keahlian yang layak jual.

Seperti halnya di era pertama munculnya pesantren, yaitu pada masa

kepemimpinan wali songo pesantren telah mampu melahirkan kader-kader seperti

Sunan Kudus (Fuqoha’), Sunan Bonang (Seniman), Sunan Gunung Jati (Ahli

Strategi Perang), Sunan Drajat (Ekonom), Raden Fatah (Politikus dan

Negarawan), dan wali-wali yang lain. Mereka telah mampu menundukkan

dominasi peradaban majapahit yang telah berkuasa selama berabad-abad, yang

dikenal sebagai suatu kerajaan dengan struktur pemerintahan dan pertahanan

negara yang cukup disegani dikawasan Asia tenggara. Sejak awal perjuangan

kemerdekaan sampai sekarang telah tampil tokoh-tokoh diberbagai bidang yang

cukup berpengaruh.3 Maka tidak heran sekarang ini banyak lulusan pondok

pesantren yang peranannya cukup diperhitungkan di masyarakat. Banyak lulusan

pesantren yang menguasai beberapa bidang terutama bahasa asing (bahasa Arab

dan bahasa Inggris).

Pendidikan Islam mulai bersemi dan berkembang pada awal abad ke-

20 masehi dengan adanya berbagai pembenahan untuk meningkatkan mutu

kualitas pendidikannya. Berbagai sekolah-sekolah formal mulai tingkat dasar

sampai perguruan tinggi didirikan yang dimaksudkan untuk merespon tuntutan

zaman. Sehingga, berbagai pesantren malakukan kompetisi dalam menyediakan

lembaga-lembaga pendidikan untuk merespon kebutuhan tersebut. Hal ini

3 Amin Haedar, ed. Tranformasi Pesantren Pengembangan AspekPendidikan, Keagamaa dan Sosial, (Jakarta: LekDis dan Media Nusantara, 2006),cet. 1, h. 124

Page 57: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

57

dibuktikan dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan pesantren yang

memiliki perguruan tinggi dari tingkat diploma sampai dengan pasca sarjana.

Peranan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah dalam meningkatkan

pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan di masyarakat

Gondang dari awal berdiri sampai sekarang. Peranan yang dilakukan oleh Pondok

Pesantren Qamarul Hidayah sangatlah membantu masyarakat dalam peningkatan

pendidikan yang pada awalnya masyarakat Gondang tidak mengetahui ilmu

pengetahuan umum, hanya sedikit masyarakat yang mengetahui ilmu pengetahuan

umum dan dapat dihitung.

Maka, dari pihak Pondok Pesantren Qamarul hidayah terlebih dari kyai

Qamaruddin membangun sekolah dasar yang disebut MWB (Madrasah Wajib

Belajar) setara dengan Sekolah Dasar (SD) dan PGA (Pendidikan Guru Agama) 6

tahun. Pada masa berikutnya pada periode KH. Cholil Majid peranan Pondok

Pesantren Qamarul hidayah semakin nyata dengan di bangunnya beberapa sekolah

tingkat menengah dan tingkat atas baik yang bersifat umum tapi tidak

meninggalkan pendidikan agama, ini terbukti dari alumni-alumni yang telah lulus

dari mereka banyak yang menjadi guru, PNS, POLRI, TNI, dan lain sebagainya.

Tentunya keberadaan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah terhadap

masyarakat sangat berarti sekali, khususnya dalam bidang pendidikan, karena

Pondok pesantren Qamarul Hidayah didirikan bertujuan membentuk manusia

yang bertaqwa, berakhlaqul karimah, berilmu, kreatif, aktif, semangat, cakap,

berguna bagi agama, bangsa dan negara. Disamping itu, santri diharapkan

sekurang-kurangnya membekali diri dan mampu meraih kemampuan tentang

agama Islam.

Page 58: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

58

A. Sebagai Pusat Pencerahan Intetelektual Melalui Pendidikan

Pesantren sebagai pusat pencerahan intelektual melalui pendidikan

mempunyai kemiripan antara satu dengan yang lainnya. Pesantren memiliki

sistem dan kurikulum pendidikan sendiri. Materi yang diberikan di pesantren

secara umum meliputi hadits, tauhid, nahwu, sharaf dan kitab-kitab tasawuf.

Dalam tingkat pendidikan yang ada di pesantren, hampir semua pesantren

memiliki kesamaan dengan pesantren yang lainnya. Pesantren selain berfingsi

sebagai lembaga dakwahdan sosial, juga berfungsi lembaga pendidikan formal

dan pendidikan non formal yang secara khusus mengajarkan agama yang sangat

kuat.

Di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah ada dua jenis pendidikan yang

berupa pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Untuk pendidikan

formal mengikuti kurikul Departemen Agama dan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan yang meliputi Madrasah Ibtidaiyah (MI). Madrasah Tsanawiyah

(MTS), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sedangkan pendidikan non formal pondok pesantren ini memiliki Madrasah

Diniyah dan pengajian kitab kuning yang dilakukan pada sore hari.

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat manusia, sampai

kapan dan dimanapun manusia berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab

tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang.

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya

melelui atau dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

Page 59: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

59

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan dan menata

keberhasilan pembangunan nasional. Berhasilnya pembangunan tidak terlepas dari

kualitas SDM yang unggul, sebagai upaya yang harus ditempuh yaitu melalui

pendidikan yang memadai untuk mencapai tujuan tersebut harus ada sarana

pendidikan atau lembaga pendidikan dan alat pendidikan, guru, dan peserta didik.

Sedangkan pendidikan itu sendiri sudah merupakan kegiatan atau aktifitas antara

pendidik dengan peserta didik. Pada umumnya pendidikan berlangsung di sekolah

yang disebut pendidikan formal, walaupun demikian pendidikan yang

berlangsung di luar sekolah atau pendidikan nonformal pun masih dapat

dikelompokkan ke dalam aktifitas pendidikan karena bentuk dan kegiatannya

hampir sama dengan pendidikan yang dilakukan di sekolah.

Lembaga pendidikan Islam adalah madrasah yang pada awalnya

terlahir sebagai wadah untuk memenuhi masyarakat yang tidak dapat dipenuhi

oleh pesantren melalui kajian Islam, ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang

diselenggarakan di Masjid atau surau. Pada masa berikutnya penyelenggaraan

pendidikan menggunakan sistem kurikulum yang telah tertata rapi.4 Madrasah

sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia telah muncul dan berkembang

seiring dengan masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia.

Madrasah tersebut telah mengalami perubahan jenjang jenis seirama

dengan dengan perkembangan bangsa Indonesia, semenjak masa kesultanan, masa

penjajahan, masa kemerdekaan. Perkembangan tersebut telah mengubah

4 Husni Rahim, Madrasah Dalam Politik Pendidikan di Indonesia, (Cuputat,PT. Logos Wacana Ilmu, 2005), h.75

Page 60: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

60

pendidikan yang awalnya berupa pangajian di rumah terus meningkat dan pindah

di surau dan berkembang di bangunan sekolah yang kita kenal sekarang madrasah.

1. Pendidikan Non Formal

Sebagaimana pada umumnya pondok pesantren di Indonesia awal

berdirinya pondok pesantren Qamarul Hidayah juga memakai sistem tradisional

atau yang terkenal dangan sistem salafiyah. Hal ini terjadi pada Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah pengajaran yang lazim dipergunakan di pesantren seluruh

Indonesia meliputi :

a) Wetonan, istilah ini menurut sejarahnya berasal dari kata

“wektu” (Jawa), dinamakan demikian karena pelajaran itu

diberikan pada waktu-waktu tertentu. Metode ini sering juga

disebut dengan bandongan

b) Sorogan, yaitu dengan cara seorang santri menghadap guru

satu per satu dengan membawa kitab yang akan dikaji. Istilah

sorogan ini berasal dari kata “sorog” (Jawa), yang berarti

menyodorkan kitabnya ke hadapan kyai atau gurunya. Pondok

Pesantren Qamarul Hidayah dalam menggunakan kitab

pelajaran sama halnya dengan pesantren-pesantren pada

umumnya di Indonesian yaitu memakai kitab-kitab klasik

karangan ulama terdahulu.5

5 KH. Chalil Majid, Pimpinan Pon-Pes Qamarul Hidayah, Wawancara,Gondang, 05 Juli 2008

Page 61: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

61

Selain sorogan dan bandongan atau weton, Pondok Pesantren Qamarul

Hidayah juga memiliki beberapa pendidikan Islam yang non formal yang

dilakukan pada sore hari yaitu diantaranya :

TPA/TPQ

TPA dan TPQ ini yang dilaksanakan pada setiap hari pada waktu

siang hari jam 2.30 dan libur pada hari Minggu. Tujuan berdirinya

TPA/TPQ ini adalah agar anak-anak pada usia dini dapat mengerti

dan memahami hukum Islam sejak usia dini. Tujuan utamanya

adalah anak-anak dapat membaca Al-Qur’an, memahami hukum-

hukum Islam dan bisa menulis Arab.

Madrasah Diniyah (Madrasah Tarbiyatul Mualimin wal

Mualimat)

Madrasah ini dilaksanakan pada waktu siang hari pada jam 2.00

sampai sore jam 4.00 Seperti yang terdapat di kebanyakan pondok

pesantren di Indonesia memiliki madrasah, madrasah ini terbagi

menjadi beberapa kelas dari awal sampai selanjutnya. Sama

halnya dengan di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah madrasah

dibagi menjadi beberapa kelas dar tingkat awal sampai atas.

Pelajaran yang diberikan disesuiakan dengan kelas yang dibagi-

bagikan yang diantaranya adalah Fiqh, Nahwu, hadits, bahasa

Arab, Tarikh, Tauhid dan Tajwid, lihat tabel IV, di bawah ini.

Page 62: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

62

TABEL IVDaftar mata Pelajaran Diniyah

Tahun 2005/2006

KLS I KLS II KLS III KLS IV KLS V KLS VI

tajwid Bahasa

Arab II

Bahasa

Arab III

Jurumiyah Fathul

Qarib

Fathul

Mu’in

Mabadzi

fiqh I-II

Mabadzi

Fiqh III

Asy-

Syabarawi

Salamut

Taufiq

I’mrithi Al-

Fiyatabni

Malik

Bahasa

Arab I

Nahwu

Jawi

Mabadzi

Figh IV

Qawa

i’dush

Sharafiyah

Arbai’nu

Nawawi

Tijan Al-

Daruri

Khod

Jawi/

pegon

Ta’lim

Muta ‘alim

Jawahirul

Kalamiyah

Khulashah

Nurul

Yaqin

Nazhamu

Al-

Maqshudu

Safinah

An-najah

2. Pendidikan Formal

Sealain pendidikan non formal, di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah

juga melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan pendidikan di masyarakat

Page 63: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

63

Gondang dengan mengadakan pendidikan formal. Maka di bangun sebuah

lembaga pendidikan di bawah pengawasan KH. Chalil Majid.

Pada periode Kyai Qamaruddin pondok pesantren ini baru memiliki

lembaga pendidikan yang besifat umum yang didirikan pada tahun 1963 berupa

MWB (Madrasah Wajib Belajar) selama 6 tahun yang setara dengan Sekolah

Dasar (SD), sebelum Kyai Qamaruddin meninggal, beliau sempat mendirikan

PGA (pendidikan Guru Agama) 6 tahun pada tahun 1965 dan berkembang sampai

tahun 1970an.

Meskipun pondok pesantren ini jauh dari perkotaan, namum tidak

kalah dengan kota lain yang terdapat banyak jenis pendidikan. Setelah ada

ketetapan dari pemerintah yaitu SKB 3 Menteri, antara lain Menteri Dalam

Negeri, Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun

1975, maka pondok pesantren membuka jenjang pendidikan yang setara dengan

SMP (Madrasah Tsanawiyah).

Madrasah Ibtidaiyah ini meneruskan yang telah ada sebelumnya yaitu

MWB (Madrasah Wajib Belajar). Madrasah Ibtidaiyah ini sama seperti sekolah

umum pada umumnya, namun pelajarannya ditambah dengan pelajaran yang

bersifat agama. Yang menjabat sebagai staf kantor MI Qamarul adalah:

Kepala Sekolah : Hj. Murdiyati, S.ag

Wakil kepala Sekolah : Imaratussa’adah, S.pd.I

Sekertaris I : Mujahit S. pd

Sekertaris II : Sri Yuwana S.pd

Bendahara I : Sutrini, A.Ma

Bendahara II : Maselahatun, A.Ma

Page 64: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

64

Tujuan pendidikan MI Qamarul Hidayah ini adalah membantu

masyarakat sekitar dalam peningkatan pendidikan, membentuk pribadi-pribadi

yang taat beragama yang beraqidah serta berakhlak mulia.

Untuk Tsanawiyah pengganti dari PGA yang lambat laun

perkembangannya mulai menurun dari mulai tahun 1970-1978. Maka di

bangunlah sekolah menengah pertama pada tanggal 1 april 1975 dan dibuka pada

tanggal 13 juli 1975. Pembangunan madrasah ini memiliki jutuan membantu para

orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka, agar mereka

dapat belajar, mengaksesnya komputer, memiliki keahlian berbahasa asing, dan

mereka dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi serta memiliki kepribadian

yang tinggi, mulia, bersih dan melaksanakan kewajiban sebagai umat Islam. Yang

menjabat sebagai kepala sekolah adalah:

Kepala Sekolah : Saiful Islam, S. Sos

Wakil Kepala sekolah : Ahmad Saikhu, S. Pd

Sekertaris I : Dian Noviayanti

Sekertaris II :Wiji Salamah, A. Ma

Bendahara : Ali Maskur, A. Ma

Bendahara : Musringah

Madrasah Tsanawiyah ini paling unggul dari pada Madrasah dan SMK

dibawah naungan Yayasan Qamarul Hidayah.

Pada tahun 1984 KH. Chalil Majid mendirikan sebuah sekolah yang

bersifat umum yang berupa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang terdiri atas,

SMEA yang memiliki beberapa jurusan seperti Tata Busana, Sekertaris dan STM

yang memiliki jurusan pembangunan. Tujuan pendirian SMK ini adalah : Turut

Page 65: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

65

serta menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan dan menyediakan

pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat serta terselenggaranya pendidikan

yang berorentasi pada pembentukan siswa-siswi siap kerja di dunia industri,

menyiapkan semangat para siswa untuk mengembangkan ilmunya secara otodidak

karena mereka telah mengerti konsep-konsep dasar tentang belajar wirausaha

sekaligus mengembangkan semangat kewirausahaan dan kepemimipinan.Yang

menjabat sebagai kepala sekolah SMEA yaitu:

Kepala Sekolah :Bahrul Anwar, S.os, MM

Wakil Kepala Sekolah : Drs. Suwito

Sekertaris I : Suyarto

Sekertari II : Niken Puspita

Bendahara : Yuniatus Zahra 6

Untuk mengantisipasi persaingan global khususnya dalam pendidikan

formal Pondok pesantren Qamarul Hidayah telah membuka progam baru yang

sebelumnya telah ada dan dikembangkan lagi dengan membuka progam baru

yaitu:

a. Pondok Pesantren Qamarul Hidayah membuat sebuah unit

unggulan dengan dibukanya jurusan baru pada STM yaitu

jurusan otomotif. Hal ini memang dilakukan karena dari

pihak pondok sendiri menginginkan para santrinya setelah

keluar dan berada di tengah-tengan masyarakat nanti, menjadi

6 Bahrul Anwar, S. os, MM, Kepala sekolah SMEA, Wawancara Pribadi,Gondang, 16 Juli 2008

Page 66: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

66

professional di bidangnya. Dan yang terpenting adalah

mereka benar-benar menjadi seoarang ahli dan juga

agamawan (faham terhadap agama). STM ini berdiri sekitar

tahun 1990an.

b. MA Qamarul Hidayah unggulan yang memiliki keunggulan

dalam mengusai bahasa Arab secara aktif dan setidaknya

mengusai kitab-kitab kuning dan mengusai bahasa Inggris.

Sehingga setelah lulus diharapkan mereka dapat melanjutkan

ke perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta yang

terdapat di Indonesia. Setidaknya mereka yang tidak dapat

melanjutkan pendidikan ke pergurian tinggi mereka mampu

menjadi pemimpin dan menjadi tokoh masyarakat di

daerahnya masing-masing. MA Qamarul Hidayah ini berdiri

pada tanggal 11 juli tahun 1995.

c. Peguruan tinggi.

Perguruan tinggi ini baru berdiri pada tahun 2007 yang

bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Surabaya (STIKES) dan didiselenggarakan oleh Yayasan

Pengembangan Sumberdaya Manusia Indonesia di Bangkalan

yang bertempat di Surabaya, tetapi belum dibuka

pendaftarannya. Baru tahun 2009 STIK dibuka. Progam-

progam Studi yang di laksanakan oleh STIK adalah :

- D3 Kebidanan

- Ilmu Gizi

Page 67: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

67

- S1 Keperawatan

3. Ekstra kurikuler

Ekstra kurikuler di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah telah

berjalan lama dan ada yang baru di antaranya adalah:

Komputer

Progam ini telah dilakukan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah

dengan mewajibkan seluruh siswa Madrasah Tsanawiyah untuk

mengikuti kegiatan ini, agar dapat menguasai dan mengoprasikan

komputer walaupun hanya tingkat dasar dan bertahap. Para santri

diharapkan mahir sampai tingkat lanjutan karena ilmu tersebut

memang sangat penting di zaman sekarang ini. Namun, kursus

komputer ini hanya diperioritaskan untuk siswa-siswi MTS saja.

Bahasa Asing

Progam ini telah berlangsung sejak pemerintah menetapkan nilai

ujian nasional naik pada tahun 2004, maka pondok berinisiatif untuk

mengadakan kursus bahasa asing terutama bahasa Inggris dan bahasa

Arab. Agar para santri menguasai bahasa asing secara fasih bisa

bercakap dan menulis. Namun sayangnya, bahasa asing ini tidak

digunakan para santri dalam kegiatan sehari-hari atau tidak

digunakan untuk percakapan sehari-hari, tidak seperti di pondok

Page 68: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

68

lainnya yang telah menggunakan bahasa asing setiap hari dalam

kegiatan.

Muhadharah

Pelatihan dakwah lisan ini berbentuk pidato, acara ini wajib diikuti

pleh para santri yang dilaksanakan pada setiap hari kamis malam

Jum’at setelah ba’da isya. Setiap santri mendapat giliran untuk tampil

di depan dengan membawa materi dakwah yang disampaikannya.

Diba’iyah

Acara ini adalah membaca sya’ir-sya’ir secara bersama-sama dengan

dilagukan yang khas pada tiap-tiap baitnya. Adapun isi dari kitab

berzanji itu adalah menceritakan tentang riwayat Nabi Muhammad

Swa sejak lahir sampai meninggal dunia.

Olah Raga

Pondok Pesantren Qamarul Hidayah memang dalam olah raga sedikit

maju karena pernah menjuarai bola volly putra sekabupaten. Selain

bola volly masih ada yang lainnya seperti sepak bola, sepak takraw,

bulu tangkis.

Selain ekstra kurikuler yang di atas masih banyak kegiatan lainya

seperti halnya, Pramuka, Drum band, menjahit, kaligrafi, qira’ah dan lain-lain.

Bagi para santri yang tidak sekolah pada pagi harinya, mereka diwajibkan untuk

pergi keladang atau sawah yang telah disediakan oleh pihak Pondok Pesantren,

agar mereka mnengetahui tentang pertanian tidak hanya itu,. Pondok Pesantren

Page 69: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

69

Qamarul Hidayah juga menyediakan para santri putri yang tidak sekolah untuk

memiliki keterampilan menjahit.

Eksistensi Pondok Pesantren Qamarul Hidayah yang seiring

berjalannya waktu terus mengalami perubahan kondisi, baik itu fisik yang berupa

bangunan seperti Gedung-gedung sekolah yang berasal dari berbagai bantuan

pemerintah dan dari lembaga atau organisasi-organisasi masyarakat dan

meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan

pihak yayasan telah membuka bagi tenaga pendidik untuk mendidik para santri

Pondok Pesantren Qamarul Hidayah terutama mereka yang tingkat terakhir

pendidikannya adalah sarjana pendidikan atau srata satu (S1). Data Pondok

Pesantren Qamarul Hidayah menyebutkan pada tahun 2004 jumlah santri yang

belajar mencapai 2173 santri, lihat tabel V, di bawah ini.

Jumlah Santri Pada tiap Jenjang Pendidikan Formal dan non

formal pada tahun 2004/2005

Pendidikan Formal

No Jenjang Pendidikan Jumlah Siswa Jumlah

Laki-laki perempuan

1 MI Qamarul Hidayah 105 111 216

2 MTS Qamarul Hidayah 165 185 350

3 MA Qamarul Hidayah 78 63 141

4 SMK Qamarul Hidayah (STM) 160 - 160

5 SMK Qamarul Hidayah (SMEA) 21 149 170

Jumlah 529 508 1037

Page 70: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

70

Pendidikan Non formal

No Jenjang pendidikan Jumlah santri Jumlah

Laki-laki perempuan

1 TPA/TPQ Qamarul Hidayah 59 63 122

2 MTM Qamarul Hidayah 242 215 457

3 Pondok Pesantren 170 180 350

4 Panti Asuhan 70 80 150

5 Pengajian Kitab kuning 32 25 57

Total 573 563 1136

Sebagai pusat pencerahan intelektual umat di bidang pendidikan yang

sedang berkembang di Desa Gondang Tugu Trenggalek tidak saja terkenal dalam

ruang lingkup desa atau kecamatan Tugu. Melainkan reputasi sebagai pusat

intetlektualnya juga telah diakui oleh beberapa kawasan di seluruh Nusantara

seperti:Tulungagung, Ponorogo, Surabaya, Jakarta, dan Lampung.

B. Sebagai Pusat Kesejahteraan Umat Melalui Pemanfaatan Unit Usaha dan

ketrampilan

Page 71: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

71

Pada saat ini, Pesantren Qamarul Hidayah memiliki beberapa usaha

yang dikembangkan dari modal yang berasal dari dana pesantren dan keluarga

kyai. Prinsip yang yang dipakai dalam melaksanakan usaha-usaha ini adalah

dengan modal yang sedikit bisa meraih keuntungan yang sebesar-besarnya.

Berdasarkan prinsip ini, para santri diharapkan memiliki agar usaha bisa bertahan

dan berkembang. Keuntungan yang diperoleh nantinya dapat dialokasikan untuk

kelancaran proses pendidikan pondok pesantren. Usaha-usaha yang dikelola oleh

para santri adalah:

Awalnya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah hanya memiliki satu

unit usaha yang berupa wartel, itu pun belum berkembang seperti sekarang. Unit

usaha yang pertama kali dirintis oleh Pondok Pesantren Qamarul Hidayah ini

adalah wartel, karena masyarakat sangat membutuhkan sarana untuk berkomukasi

jarak jauh (inter lokal) dan dekat (lokal) sebelum adanya Hand phane masuk

pedesaan.

Dengan berjalannya waktu yang cukup lama usaha yang dirintis oleh

pondok pesantren ini, lambat laun menjadi besar. Setelah membuka wartel pondok

pesantren ini membuka foto copy. Dengan adanya foto copy ini masyarakat tidak

perlu jauh-jauh untuk foto copy pelajaran atau berkas-berkas lainnya. Karena

kebutuhan masyarakat meningkat, maka di bangun sebuah toko besar yang di

dalamnya tidak hanya foto copy dan wartel saja, melainkan menjual peralatan

sekolah, kantor, dan kitab-kitab yang dibutuhkan para santri dan masyarakat

sekitar. Dahulu sebelum ada toko keperluan-keperluan para santri biasanya

dipenuhi oleh masyarakat sekitar pondok saja dan bila ingin membeli buku atau

kitab mereka pergi ke kota terlebih dahulu. Perkembangan selanjutnya, unit usaha

Page 72: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

72

pondok pesantren semakin bertambah dengan adanya selip padi dan potong kayu,

masyarakat tidak perlu jauh-jauh pergi untuk menyelipkan gabahnya untuk

dijadikan beras.7

Selain itu, pondok pesantren Qamarul Hidayah juga memiliki koperasi

pondok pesantren (koppontren) yang digunakan bukan untuk para santri saja

melainkan untuk masyarakat sekitar pondok pesantren. Dahulu sebelum ada

koperasi para santri dan masyarakat biasanya pergi untuk membeli keperluan tani

dan sebagainya. Memang koperasi juga mempunyai tempat sangat penting.

Hampir semua pesantren memiliki sebuah koperasi untuk melayani mereka dan

bahkan koperasi ini mulai diminati oleh masyarakat sekitar pesantren itu sendiri.

Pada tahun 1970an pemerintah mendukung sepenuhnya dengan adanya koperasi

di pondok pesantren untuk pengembangan ekonomi baik untuk pesantren maupun

untuk masyarakat sendiri.8 Koperasi di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah juga

didukung oleh pemerintah daerah karena Koppontren ini mendapat kucuran dana

dari pemerintah setempat untuk penambahan modal dan biaya sekaligus untuk

simpan pinjam bagi masyarakat sekitar pondok. Koperasi ini menyediakan bahan

seperti pupuk, bibit padi, jagung, cabe dan ketimun.

Kantin pesantren. Kantin ini menyediakan aneka makanan dan

minuman siap saji yan setiap saat dibutuhkan oleh santri. Penngadaan kantin di

dalam Pondok Pesantren Qamarul Hidayah dimaksudkan untuk mencari

keuntungan dan mengurangi kebiasaan santri keluar pondok.

7 KH. Chalil Majid, Wawancara Pribadi

8 Kuntowijoyo, ed. Paradigma Islam Intrepretasi Untuk Aksi, (Bandung,Mizan, 1999), cet. VII, h. 260

Page 73: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

73

Di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah juga terdapat beberapa unit

keterampilan untuk para santri. Keterampilan ini berguna untuk para santri baik

yang santi mukim atau pun santri kalong. Dengan adanya keterampilan ini

diharapkan para santri setelah lulus dan keluar nanti, mereka dapat berusaha

sendiri tanpa berpangku tangan kepada orang lain dan bisa berguna untuk

membantu oarng tua mereka.

Kebanyakan keterampilan yang dimiliki oleh Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah ini adalah dibidang pertanian, karena para orang tua santri

kebanyakan petani, tetapi bagi santri yang tidak menginginkan di bidang tersebut

pondok menyediakan beberapa keterampilan lainnya diantaranya adalah:

menjahit, montir dan tambak ikan. Bahkan diantaranya pernah dibiayai oleh

Departemen Pertanian, di bidang pertanian Pondok Pesantren Qamarul Hidayah

melekukan percobaan pengelolaan penanaman mentimun dan cabe yang

mendatangkan ahli di bidang penanaman kentimun dan cabe dari Surabaya untuk

pertama kali penanaman. Setelah berhasil penanaman berikutnya dilakukan oleh

para santri yang hanya mondok dan pagi tidak sekolah pagi, namun dalam

penanaman ini tidak memenuhi target yang seharusnya 5 ton tapi hanya sekitar 3

ton. Walaupun gagal, ini dijadikan bahan pembelajaran berikutnya.

Sebagai pusat kesejahteraan umat, Pondok Pesantren Qamarul Hidayah

telah membina masyarakat melalui koperasi dan majilis ta’lim. Pembinaan-

pembinaan yang dilakukan oleh pondok kepada masyarakat berupa sosialisasi

cara penanaman cabe dan mentimun, karena pihak Yayasan melihat banyaknya

perkarangan warga yang kosong dan lahan yang tidak terpakai oleh masyarakat

sekitar. Maka lahan-lahan tersebut oleh yayasan digunakan untuk uji coba

Page 74: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

74

penanaman cabe dengan mengikut sertakan masyarakat yang hasilnya dibagi rata.

Dengan dasar-dasar inilah pihak yayasan mendirikan sebuah lembaga masyarakat

yang saat ini belum diresmikan oleh pemerintah Kabupaten Trenggalek Jawa

Timur.

C. Sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat Kecil Melalui Panti Asuhan

Kendala yang terbesar adalah ketika masyarakat menghadapi biaya

sekolah putra-putri mereka yang makin lama semakin mahal yang dibebankan

kepada orang tua murid setiap tahun ajaran baru, ditambah lagi perekonomian

masyarakat pada waktu itu masih rendah. Mahalnya biaya pendidikan dan

banyaknya masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan sehingga tidak

begitu peduli atau memperhatikan pentingnya pendidikan bagi sang buah hatinya,

sehingga membuat anak putus sekolah, anak tersebut hanya mendapat pendidikan

sampai pada jenjang sekolah menengah pertama artau sekolah menengah keatas.

Maka untuk itu, peranan yang dilakukan oleh Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah adalah dalam bentuk peminimalan biaya pendidikan yang

artinya lembaga pendidikan di Pondok Pesantren Qamarul Hidayah pengungutan

biaya pendidikan yang terjangkau bagi masyarakat kurang mampu tentu tidak

mengurangi kualitas pendidikan tersebut. Hal ini telah diterapkan oleh Yayasan

Qamarul Hidayah dalam penarikan uang SPP kepada murid-muridnya.

Yayasan pendidikan Qamarul Hidayah menarik biaya pendidikan

sekolah sangat dijangkau oleh masyarakat yaitu biaya yang mereka bebankan

untuk wali murid sebesar Rp 20.000,00 untuk SPP MI, RP 30.000,00 untuk SPP

Page 75: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

75

MTS, Rp 40.000,00 untuk STM. Sedangkan SMEA hanya dikenakan biaya Rp

35.000,00 dan untuk MA Qamarul Hidayah dienakan biaya sebesar Rp 40.000,00.

Namun, dengan adannya BOS para murid mendapatkan keringan untuk membayar

SPP perbulannya, bahkan ada yang mendapat bantuan khusus dan beasiswa.9

Untuk siswa/siswi yang baru masuk sekolah dan terdaftar, jika orang tua mereka

tidak mampu untuk melunasi uang pangkal atau uang gedung. Maka pihak

Yayasan akan memberikan keringanan pembayaran.

Ada dua hal yang diberikan bantuan ringan oleh Yayasan Qamarul

Hidayah terhadap para siswa siswi yaitu:

Bantuan khusus

Bantuan ini di berikan bagi siswa siswi yang memiliki kemampuan

khusus atau dikatakan mendapatkan rengking di sekolah, mereka

mendapatkan biaya gratis alias beasiswa sampai lulus sekolah.

Bantuan Bebas SPP

Bantuan ini dikhususkan bagi siswa atau siswi yang tidak mampu

membayar SPP dan bagi siswa atau siswi yang dalam keadaan yatim

piatu atau tidak memiliki orang tua dan disediakan asrama untuk

siswa dan siswi yang yatim piatu.

Untuk peminimalan biaya pendidikan yang dilakukan oleh Yayasan

Qamarul Hidayah bagi santri atau siswa yang tidak mampu dan siswa yang

berprestasi dana tersebut diambil dari hasilakan dari beberapa unit usaha yang

9 Ustdz Rahmat Imron, Bendahara Yayasan Qamarul Hidayah, WawancaraPribadi, Gondang, 10 Juli 2008

Page 76: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

76

telah dijalankan beberapa tahun dan berkembangan besar. Selain dari hasil unit

usaha, pihak Yayasan juga mencarikan dana yang berupa bentuk permohonan dan

dikirim keberbagai instansi-instansi. Baik dari pemerintah maupun swasta.

Bahkan diantaranya datang sendiri untuk memberi bantuan langsung dan merehap

bangunan atau gedung sekolah.

Selain peminimalan biaya pendidikan Pondok Pesantren Qamarul

Hidayah memiliki sebuah panti asuhan yang dikhususkan bagi siswa dan siswi

yang tidak memiliki orang tua atau yatim piatu, mereka boleh tinggal di asrama

yatim piatu tersebut. Awalnya anak-anak yatim piatu ini tinggal bersama santri di

asrama dan rumah kyai sebagai tempat menginap anak-anak yatim piatu. Namun

ketika semakin banyaknya anak-anak yatim piatu dibangunlah sebuah tempat

khusus para santri yang yatim piatu untuk tinggal di asrama tersebut dan belajar

bersama-sama. Panti asuhan tersebut memiliki santri sebanyak 150 siswa yang

terdiri dari 70 laki-laki dan 80 perempuan.

Kegiatan yang diberikan oleh Yayasan tidak sama dengan pondok

pesantren mulai dari pagi hingga malam, anak-anak yatim piatu kebanyakan

adalah siswa MTS dan sedikit siswa dari SMA. Kegiatan yang dilakukan para

yatim piatu ini adalah setiap harinya adalah kursus bahasa inggri, kursus

matematika, sekolah pagi, sekolah diniyah sore, sorogan, kaligrafi.Itulah kegiatan

di Yayasan Panti Asuhan Daru Aitam.

Pendidikan yang diberikan di asrama ini sama dengan halnya di

pondok pesantren, nama panti asuhan tersebut adalah Darul Aitam yang dipegang

oleh Izzudin dan Saiful Islam, S.sos. Darul Aitam ini berdiri pada tanggal 15 april

2001 dan diresmikan oleh KH. Chalil majid terletak di Jalan. Panti Asuhan RT.

Page 77: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

77

08, RW. 02, Gondang Tugu Trenggalek luas bangunan ini kurang lebih 100x10

meter berlantai dua yang jumlah kamarnya mencapai dua belas kamar untuk Putri

dan sepuluh kamar untuk putra. Satu kamar berukuran 5x7 yang terisi oleh enam

orang saja, dan dilengkapi dengan tiga buah tempat tidur tingkat yang masing-

masing berukuran 1,5x2 meter. Panti asuhan ini juga memiliki ruangan belajar

sendiri yang luasnya 10x7 meter. Maksud dari pendirian panti asuhan Darul

Aitam adalah melihat kondisi masyarakat disekitarnya masih jauh tertinggal dan

berusaha untuk mengurus serta mengasuh anak-anak yatim piatu untuk terus

belajar dengan berbagai usaha demi memenuhi kebutuhan anak-anak yatim piatu

tersebut.

Page 78: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang peranan

Pondok Pesantren Qamarul hidayah dalam peningkatan pendidikan msyarakat

Gondang adalah sebagai berikut.

Awal kondisi ekonomi dan pendidikan masyarakat Desa Gondang

sangat memperhatinkan, ini bisa terlihat dari penghasilan dan pendidikan

masyarakat yang sangat rendah. Kondisi ini mulai berubah sejak mulai tahun 1975

dengan banyaknnya sarana-sarana pendidikan yang dibangun oleh pemerintah dan

pihak yayasan Qamarul Hidayah, masyarakat banyak terbantu. Kehidupan

masyarakat berubah mulai dari pendidikan dan ekonomi. Ini bisa terlihat

bangunan-bangunan rumah yang permanen dan pendidikan masyarakat terpenuhi.

Pada awalnya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah hanya memfokuskan diri pada

penyelenggaraan kajian-kajian Islam atau ilmu pengetahuan Islam saja tidak

mengikuti arus zaman yang semakin maju. Dengan kurun waktu yang lama

pondok ini semakin besar tidak hanya pendidikan Islam saja yang ada, tetapi juga

pendidikan umum juga tersedia di pondok ini.

Dalam peningkatan pendidikan yang dilakukan oleh Pondok Psantren

Qamarul Hidayah ada tiga macam cara. Pertama, pendirian lembaga pendidikan

baik non formal maupun formal yang bertujuan untuk menjadikan masyarakat

pandai dan tidak terbelakang oleh pendidikan umum sekaligus membebaskan

masyarakat dari buta huruf. Pendirian pendidikan formal antara lain: Madarasah

Page 79: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

79

Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS), Madrasah Aliyah (MA) dan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di samping itu juga terdapat kursus bahasa

asing dan kursus-kursus yang lainnya. Kediua, dengan adanya peminimalan biaya

pendidikan yang artinya lembaga pendidikan Qamarul Hidayah mengungut biaya

pendidikan sangat terjangkau oleh masyrakat, bahkan terdapat bantuan khusus

bagi mereka yang tidak mampu dan mereka yang berprestasi. Ketiga, adanya

panti asuhan. Panti asuhan ini berfungsi sebagai mereka yang tidak memiliki

kedua orang tua atau yatim piatu, kemudian mereka di tampung dan di asramakan

dan dididik agar mereka dapat meneruskan citi-citanya.

Keempat, dengan adanya keterampilan para santri bisa

mengembangkan potensi dirinya lewat keterampilan yang ada di Pondok

Pesantren Qamarul Hidayah ini. Apalagi setelah mereka keluar dari Pondok

Pesantren mereka dapat mengembangkan dirinya sendiri dan tidak berpangku

tangan dengan orang lain. Keterampilan yang dimiliki oleh Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah antara lain, menjahit, montir, pertanian, dan kaligrafi.

Kelima, dengan kerberadaan beberapa unit usaha yang dikembangkan

oleh kyai dan keluarga yang awalnya hanya sebuah wartel yang kemudian

berkembang lagi membuka sebuah toko kelontong yang menjual segala jenis

peralatan sekolah, kantor dan foto copy. Selain itu Pondok Pesantren Qamarul

Hidayah juga memiliki koppontren. Semua pendapatan internal yang berasal dari

unit-unit usaha telah memberikan kontribusi penting dalam pendanaan pesantren.

B. Saran-saran

Lewat pesan ini, seyogyanya pondok pesantren juga perlu

Page 80: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

80

menajamkan peran dalam pemberdayaan masyarakat terutama di abad sekarang

ini. Ada beberapa upaya yang dapat dikembangkan dalam pola pemberdayaan

masyarakat ini diantaranya di pondok pesantren yang diantaranya :

1. Diharapkan Pondok pesantren mempererbaiki dalam Manajemen, baik itu

managemen pengelolaan, managemen kepemimpinan, managemen

keuangan , managemen pemasaran , managemen pengendalian mutu,

managemen organisasi , managemen konflik, dan managemen sumber

daya manusia .

2. Diharapkan meningkatkan kualitas SDM dari para pengasuhnya dengan

berbagai pelatihan, lokakarya seminar dan work shop.

3. Diharapakan pondok pesantren menambah para sarjana untuk

mendampingi bersama santri untuk membangun pesantren itu sendiri dan

bersama dengan sarjana membangun masyarakat

4. Diharapakan pondok pesantren memperbaiki sarana prasarana yang belum

dimiliki dan yang sudah dimiliki oleh pondok pesantren.

Semoga tulisan ini menyadarkan kita semua bahwa pesantren bukanlah

sebagai tukang stempel belaka, bagi legitimasi sebuah kekuasaan, bukan tempat

sowan bagi para pelaku politik yang ada maunya, tukang penutup doa dari acara

formalitas belaka. Namun lebih luhur dari itu, lebih tinggi dari semua itu yaitu

mengajak manusia serta bersama dengannya untuk menuju kepada terciptanya

Negara yang terbaik, dunia yang terbaik, menyuruh kepada kebaikan dan

mencegah dari segala kemunkaran.

Page 81: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

81

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Dudung, M. Hum, Metode Penelitian Sejarah, Jakarta: Logos,

1989

Arifin, M, M. Ed, Prof. Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta,

Bumi Asara, 1995, ed. 2, cet. 3

Bungi Burhan , Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2004, Ed. 1, cet. 3

BPM-KS (Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Kesejahteraan Sosial)

Kabupaten Trenggalek Tahun 2005

Dhofir, Dzamaksyari, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai,

Jakarta: LP3S, 1984

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, Jakarta:

BalaiPustaka, 1988, cet. 1

Ensiklopedi Islam, Jakarta : PI.Ichtiar Baru Vaan Heove, 1990, Jilid IV

Gazalba Sindu, Drs Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi, Jakarta:

PT.RinekaCipta,1995

Hasbullah, Drs, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Lintas Sejarah

Pertumbuhan dan perkembangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996

--------------, Kapita Selekta Sejarah Islam, Jakarta: PT. Raja

GrafindoPersada,1996

Haedar Amin, ed. Tranformasi Pesantren Pengembangan Aspek

Pendidikan,Keagamaa dan Sosial, Jakarta: LekDis dan Media Nusantara,

2006, cet. 1

Page 82: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

82

Kuntowijoyo, ed. Paradigma Islam Intrepretasi Untuk Aksi, Bandung, Mizan,

1999), cet. VII

Madjid, nurchalis, Bilik-bilik pesantren Potret Sebuah Perjalan, Jakarta:

Paramadina, 1997, cet. Ke-1

Moleong Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 1997, cet 6

Majid Abdul dan Andayani Dian, Pendidikan Agama Islan Berbasis Kompetensi

Konsep dan implementasi Kurikulum 2004, (Bandung, PT. Rosda Karya,

2006), cet 3

Prasodjo Sudjoko. Dkk, Profil Pesantren Jakarta: LP3S, 1974, cet. 1

Rahim Husni , Madrasah Dalam Politik Pendidikan di Indonesia, Cuputat: PT.

Logos Wacana Ilmu, 2005

Rahardjo, M. Dawam, Pergulatan Pesantren Membangun dari Bawah, Jakarta:

P3M, 1985, cet. 1

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi. Jakarta: UIN

JakartaPress, cet, II, 2007

Wahid, Abdurrahman, Pesantren Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren, (Bandung: Pustaka Hidayah 1999), cet. 1

Yasmadi, M A, Drs. Modernisasi Pesantren Kritik Nur Chalis Majid

TerhadapPendidikan Islam Tradisional, Jakarta, Ciputat Press, 2002

Yayasan, Pondok Pesantren Qamarul Hidayah, 2006/2007

Zuhraini, Dra. dkk, Sajarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Bumi Aksara,2000

Wawancara

Ustadz Rohmat Imron, Bendahara Yayasan Qamarul Hidayah, Gondang, 10 Juli2008

Page 83: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

83

KH. Chalil Majid, pimpinan Pon-Pes qaamarul hidayah, Gondang, 05 Juli 2008

KH. Ahamad Dahlan, Tokoh Masyarakat, Godang, 08 Juli 2008

Sukamto, Kepala Desa Gondang, 07 Juli 2008

Mbah Waras, Tokoh Masyarakat, 14 Juli 2008

Page 84: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

84

LAMPIRAN

Page 85: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

85

WAWANCARA1. Bagaimana keadaan masyarakat Gondang sebelum adanya pondok

peasantren Qamarul hidayah?2. Apa yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren Qamarul

Hidayah?3. Bagaimana Keadaan masyarakat sesudah adanya Pondok Pesantren

Qamarul Hidayah?4. Bagaiamana perannya dalam peningkatan masyarakat Gondang ?5. Beban apa saja yang diminimalkan oleh yayasan Qamarul Hidayah?6. Bagaiaman pendapat masyarakat adanya Pondok Pesantren Qamarul

Hidayah?7. Apa tujuan berdirinya pondok Pesantren Qamarul Hidayah?

Page 86: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

86

Hasil Wawancara

Nama : KH. Chalil MajidJabatan : Pengasuh Pondok Pesantren Qamarul HidayahTanggal : 05 Juli 2008 Gondang

1. Apa yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah?

Yang metar belakangi berdirinya pondok Pesantrren adalah Waktuitu…..mmmmm (berfikir), melihat kondisi mayarakat yang sangatmemperhatikan dan masih terbelakang dengan pendidikan agama danpendidikan umum. Maka pada tahun 1887 mbah Romo KH. Abdul Majidmembangun pondok dan memperluas karena banyak santri yang akanbelajar menuntut ilmu agama. YA sebelumnya itu adalah KH. NurQa’iman, beliau adalah pengikut salah satu Pangeran Diponegoro yangmelarikan diri dari kejaran Belanda dan menetap di Desa Gondang inibersama-sama dengan pengikutnya yang selamat. Kemudian mendirikansebuah masjid untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dakwah Islam.

2. Bagaimana keadaan masyarakat Gondang sebelum adanya pondok peasantrenQamarul hidayah?

Ya mmmmmm…….ketika itu Kyai Nur Qo’iman melarikan diri darikejaran Belanda ke arah timur dan menetap di daerah Godang ini, karenapenduduk di sini dahulu sudah beragama Islam tapi yaitu penduduksekitar belum begitu mengenal Islam secara mendalam. Naaaah sejakitulah Kyai Nur Qa’iman mendirikan sebuah masjid untuk sarana belajaragama Islam dan sarana untuk menyebarkan agama Islam. Pada tahun1965 masyarakat juga sangat terbelakang oleh pendidikan umum, hanyasatu buah sekolah saja yang ada di Desa Gondang. Setelah KyaiQamaruddin membangun sebuah MWB masyarakat sangat terbantu olehkehadiaran MWB ini. TErlebih setelah dibangunnya MTS, SMK, STMdan MA. Masyarakat menjadi terdidik dan tidak terbelakang lagi.

3. Bagaimana Keadaan masyarakat sesudah adanya Pondok Pesantren QamarulHidayah?

1. Alhamdulillah, masyarakat tidak terbelakang lagi dengan adanya PondokPesantren Qamarul Hidayah ini, karena terdapat lembaga pendidkan yangbersifat umum dan agama. Jadi masyarakat tidak perlu jauh-jauhmenyekolahkan putra dan putri mereka.

4. Bagaiamana perannya dalam peningkatan masyarakat Gondang ?

Alhamdulillah, peranan dalam peningkatan pendidikan berkembang danmeningkatkan ekonomi masyarakat, ini terbukti dengan lulusan dariPondok Pesantren Qamarul Hidayah ini, banyak yang menjadi orang-orang sibuk di kabupaten Trenggalek, apalagi tentara mas….satu peleton

Page 87: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

87

juga ada mas jumlahnya. Ya disamping itu juga karena ada lembagapendidikan umum yang ada di pondok ini, yaitu MI, MTS, SMEA, STM,MA, dan akhir tahun ini akan membuka STIK tapi di Surabaya untukwilayah Trenggalek nanti setelah STIK sana berjalan dan berkembangbaru akan dibuka Di Trenggalek. Di samping itu juga Yayasan pendidikanQamarul Hidayah juga mendirikan panti asuhan yang dikhususkan bagisantri yang tidak memiliki orang tua atau yatim piatu. Di pondok ini jugaterdapat beberpa unit usaha dan unit keterampilan yang berguna bagisantri untuk bekal hidupnya setelah lulus dari pesantren. Bahkan salahsatu dari unit usaha dan keterampilan mendapatkankan kucuran dana daripemerintah pusat. Dahulu pertama kalinya hanya berupa MWB dan PGAsaja yang ada di pondok Pesantren ini. Dan ditambah lagi ada beberapaketermpilan dan kursus bahasa asing yang ada di Pondok PesantrenQamarul Hidayah ini, yaitu; montir, menjahitdan bidang pertanian, dankursus itu diantaranya; bahasa Arab dan bahasa Inggris.

5. Beban apa saja yang diminimalkan oleh yayasan Qamarul Hidayah ?

Ya, bagi santri yang tidak mampu biaya ditanggung oleh pihak yayasanapalagi mereka yang berprestasi. Bagi santri yang yatim piatu seluruhnyaakan ditanggung oleh pihak yayasan dan akan diasramakan di asramadarul aitam yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Qamarul Hidayah yangdikhususkan bagi murid yang yatim piatu.

6.Apa tujuan berdirinya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah?

Membina anak didik menjadi manusia yang memiliki ilmu pengetahuanagama yang luas (‘alim) yang bersedia mengamalkan ilmunya, relaberkorban dan berjuang dalam menegakkan syiar Islam. Membina anakdidik menjadi manusia yang mempunyai keperibadian yang baik (sholeh)dan bertaqwa kepada Alloh SWT serta bersedia menjalankan syariatnya.Disamping itu, bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa,berakhlaqul karimah, berilmu, kreatif, aktif, semangat, cakap, bergunabagi agama, bangsa dan Negara.

Interviewe Interviewer

Ahmad Arif Budiawan KH. Cholil Majid

Page 88: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

88

Nama : SukamtoJabatan : Kepala Desa GondangTanggal :06 Juli 2008 Gondang

1. Bagaimana keadaan ekonomi masyarakat gondang ?

Mmmmmm….uhukhukhukhuk..(batuk) keadaan Masyarakat waktu itundak kaya sekarang ini, dulu susahnya minta ampun yaaaaaaa….biarpunsaya masih kecil ya seumur antara sepuluh tahunanlah, wong saya itumasih ingat betul kejadiannya sekitar tahun 1965an ya kejadian ketika 30S PKI, keadaanya terpuruk sekali wong mam sekul (nasi) saja ndak bisaapalagi mam tiwul. Penduduk hanya bisa mam krokot saja. Setelahkejadian itu, masyarakat bersama dengan tokoh masyarakat bergotongroyong menguruk rawa-rawa menjadi ladang dan perumahan.Perkembangan ekonomi di desa Gondangn ini, telah terjadi dengan adanyapabrik tenun sederhana dan pabrik tahu dan tempe, tapi pada tahun 1975anusaha tenun ini bangkrut karerna persaingan kain. Pada tahun ini jugaperkembangan ekonomi sudah dirasakan masyarakat Gondang karenatelah di bangun beberapa fasilitas pendidikan, kantor-kantor pemerintah,puskesmas dan beberapa fasilitas umum lainnya.

2. Bagaimana keadaan pendidikan Masyarakat?

Keadaan pendidikan pada waktu itu belum berjalan hanya segelintir orangsaja yang bisa menamatkan SD waktu itu. Semua itu tergantung padaperekonomian masyarakat yang sangat di bawah sekali. Barulah padatahun 1980an peningkatan pendidikan baru mulai terasa. Namun, masihbanyak yang tidak tamat SD. yaaa dikarenakan perekonomian pendudukyang kurang mampu apalagi penduduk kebanyakan buruh tani. Pada tahun1965 itu hanya satu sarana pendidikan yang ada di Desa Gondang ini danpertama kali berupa SR (Sekolah Rakyat). Barulah pada tahun 1975pemerintah pusat menganjurkan pembangunan sekolah-sekolah dan waktuitu SR dirubah menjadi SD dan dibangunnya sekolah menengah pertamadi tiga desa di Kecamatan Tugu

3. Bagaiaman peranan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah di Masyarakat?

Yaaaaaaa…..uhukuhukuhuk (batuk). Peranan Pondok Qamarul Hidayahitu di Masyarakat sangat kuat terlebih dengan adanya lembaga pendidikanumum, bahkan santri-santrinya dari luar jawa yaitu Lampung laaa wongkemarin itu ada acara reoni di Pondok Pesantren Qamarul. Mmmmmm….Yayaaaaaa…….. peranannya sangat berpengaruh sekali denganperkembanngan pendidikan di Desa Gondang. Dari tahun ke tahunpendidikan masyarakat semakin tinggi dangan adanya lembaga pendidikanyang di bangun oleh Kyai Qamaruddin dan diteruskan oleh Mbah Mubin(KH. Chalil Majid) sangat membantu masyarakat. Apalagi biaya yangdibebankan oleh orang tua murid tidak terlalu besar dan dapat terjangkauoleh masyarakat. Oleh karena itu banyak yang membantu biaya

Page 89: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

89

pembangunan dan pembenahan sekolah. Yaaaa……. Masyarakat banyakterbantu oleh kehadiran lembaga pendidikan ini, karena sangat terjangkauoleh masyarakat Gondang dan sekitarnya. Di pesantren ini terdapatbeberapa keterampilan untuk menunjang para santri agar kreatif dansetelah lulus bisa membantu oranng tua mereka dalam bidangketerampilan itu. Yang sekarang digeluti oleh pondok ini adalah tentanguji coba penanaman cabai, dan mentimun yang bekerja sama dinaspertanian.

Interviewe Interviewer

Ahmad Arif Budiawan Bapak Sukamto Kepala Desa

Page 90: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

90

Nama :KH. Ahmad DahlanJabatan : Tokoh Masyarakat dan pengurus YayasanTanggal : 07 Juli 2008 Gondang

1. Bagaimana keadaan ekonomi masyarakat Godang?

Keadaan ekonomi pada saat itu dibilang sangat memperhatinkan, untukmakan sehari-hari penduduk Godang sudah sangat susah apalagi merekaharus makan nasi, pendudukan hanya bisa mekan krokot (rumput yangbisa diolah menjadi bahan makanan). Dahulu Desa Gondang sebagianadalah rawa-rawa yang luas tapi di musim kemarau, rawa-rawa itumenjadi kering kerontang dan aliran sungai pun sama jiak musimkemarau. Setelah G30 S/PKI penduduk dan tokoh masyarakat bersama-sama gotong royong untuk membuka lahan pertanian dan rumah, maka diuruklah (timbun) rawa-rawa untuk dijadikan lahan pertanian danperumahan warga dan mulailah perekonomian warga berjalan sedikit demisedikit.

2. Bagaimana keadaan pendidikan masyarakat Gondang?

Kalau masalah pendidikan itu sebelum ada MWB (Madrasah WajibBelajar) yang didirikan oleh Kyai Qamaruddin ya terbilang sangatterbelakang dibandingkan dengan daerah lain. Dulu pendidikan sudah adatapi baru satu yaitu SR yang di bangun oleh pemerintah. MWB ini berdirisekitar tahun 1963 tapi belum berjalan masih ada kendala yaitu masalahekonomi masyarakat yang belum stabil pada waktu itu. Sebelum adanyaMWB ini, masyarakat hanya belajar agama Islam saja dan belumberkembang. Setelah tahun 1975an pendidikan masyarakat mulaiperlahan-lahan meningkat dari pembangunan SDN Gondang, SD dan SMPMuhammdiyah. Dipihak Yayasan Qamarul Hidayah sendirimengembangkan dan membangun sekolah umum yang diantaranya, MTS,dan disusul SMK, MA yang paling terakhir itu STIK di Surabaya. Yaterbilang sangat terbelakang di bandingkan di daerah lainnya. Ya maklumsaja wong dulu itu perekonomiannya juga sangat berpengaruh terhadappendidikan. Tapi sekarang pendidikan dan ekonomi masyarakat sedikitdemi sedikit mengalami perubahan walaupun lamban.

3. Bagaimana peranan Pondok Pesantren Qamarul hidayah Dalam peningkatanpendidikan di Masyarakat?

Ya… sudah jelas sekali,dari penjelasan yang saya jawab tadi itutermasuknya, jadi kalau saya tarik lagi, peranannya sangat berpengaruhsekali mulai dari awal berdirinya sampai sekarang pondok ini berkembang,Dilihat dari pertama membangun MWB dan PGA pada waktu itu. Namunsetelah tahun 1975an tamggal dan bulan saya lupa waku itu, yaaaa pondokini berkembang karena membuka MTS kemudian SMK dan MA danterakhir itu STIK Surabaya yang bekerja sama dengan STIKES itu yangsaya tahu. Dan perkembangan pendidikan masyarakat menjadi sedikit

Page 91: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

91

demi sedikit maju walaupun dengan perlahan-lahan. Yaaaa……….Dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Ya banyak sekalipengaruhnya di masyarakat terutama bidang pendidikan dan sosialmasyakat yang sekarang kalau tidak salah memiliki lembaga bidangekonomi untuk mensejahterkan masyarakat.

Interviewe Interviewer

Ahmad Arif Budiawan KH. Ahmad Dahlan

Page 92: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

92

Nama : Ustadz Rohmat ImronJabatan : Bendahara Yayasan Qamarul HidayahTanggal : 10 Juli 2008 Gondang

1. Bagaimana peranan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah dalam peningkatanpendidikan di Masyarakat Gondang?

Yaaa, peranan Pondok Pesantren Qamarul Hidayah ini cukup banyaksekali dari awal berdirinya sampai sekarang yang diantaranya, yangpertama adanya sebuah lembaga pendidikan Islam yang di dalamnyaterdapat sekolah dari TK, MI, MTS, MA, SMEA, dan STM. Dimasyarakat sendiri sangat mendukung sekali dengan adanya sebuahlembaga pendidikan yang bersifat umum apalagi masyarakat Gondangbanyak yang kuarang mampu untuk membiayai pendidikan, denganadanya pendidikan ini masyarakat terbantu karena biaya pendidikansangat terjangkau oleh masyarakat. Tidak hanya pendidikan saj yangdiberikan oleh Yayasan Qamarul Hidayah tetapi juga belajarketerampilan-keterampilan yang telah disediakn oleh Yayasan QaamrulHidayah. Agar para santri yang telah lulus dari Pondok Pesantren tidakberpangku tangan oleh oranng lain melainkan bisa usaha dan mandiri.

2. Beban apa saja yang diminimalkan di Yayasan Qamarul Hidayah?

Yaaaaaaaa….., beban yang diminimalkan itu adalah biaya SPP /bulanyadan uang pangkal pertama kali masuk sekolah. Mereka hanya dibebankansetengah saja karena mwendapat bantuan dari pemerintah dan swasta.Dan bagi santri yang tidak memiliki orang tua beban biaya ditanggungoleh pihak Yayasan dan di asramakan khusus untuk para Yatim piatu.

3. Bagaimana pendapat masyarakat tentang keberadaan Pondok PesantrenQamarul Hidayah?

Yaaaaa Alhamdulillah, pendapat masyarakat sangat membantu denganadanya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah masyarakat tidakterbelakang dengan ilmu pengetahuan dan biaya sekolah tidak terlalumahal. Apalagi terdapat sekolah menengah kejuruan (SMK) dan MA.

4. Apa yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah?

Yang metar belakangi adalah ketika Kyai Nur Qa’iman melarikan diribeliau melihat kehidupan desa yang sangat berbau mistik tapi anehnyamasyarakat pada waktu telah memeluk agama Islam seluruhnya. Setelahitu belliau menetap bersama-sama dengan pengikuitnya yang lain untukmembuka lahan sebagai tempat tinggal dan mendirikan sebuah Masjidyang masih sederhana. Setelah itu beliau berdakwah kepada masyarakatsekitar untuk mengajak para warga untuk meninggalkan perilakunya,dalam melakukan dahwah itu, beliau masih ada kendala besar karenamasyarakat masih sedikit sekali yang mengikuti jejak beliau dan dakwah

Page 93: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

93

beliau.yaaaa ssingkat cerita pada masa Kyai Qamaruddin ini PondokPesantren menjadi yang berubah apalagi masyarakat telah berubahmenjadi muslim sejati. Ini karena peran dakwah yang dilakukan oleh KyaiQamaruddin yang pada waktu itu terjadi Gerakan 30 September/ PKImasyarakat berbondong-bondong meninggalkan rumah untukbersembunyi di masjid-masjid atau di Pondok Pesantren QamarulHidayah, inilah yang membuat sengat Kyai Qamaruddin untuk melakukanpenyiaran dakwah Islam dan akhirnya masyarakat menjalankan ibadahnyasesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

5. Bagaimana Keadaan Masyarakat setelah adanya Pondok Pesantren QamarulHidayah?

Alhamdulillah, ya kehidupannya berubah yang dulunya itu banyaksesajen-sesajen di setiap benda yang dipercaya oleh penduduk sekitar adapenunggunya. Sekarang sudah tidak ada lagi masyarakat yang seperti itulagi, sekarang ini masyarakat banyak yang mendirikan mushala ataulanggar untuk mendirikan shalat dan setiap malam Jum’at merekamengadakan tahlilan dan slametan baik itu muda ataupun tua merekaberkumpul bersama-sama.

6. Apa Tujun berdirinya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah ?

Yaaaaaa tujuannya adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat sertamensejahterakan masyarakat.dan membantu para masyarakat kecil yangtidak mampu menyekolahkan anak-anak. Untuk menyediakan sekolahgratis sampai sekolah lanjut atas.

Interviewe Interviewer

Ahmad Arif Budiawan Ust. Rohmat Imron

Page 94: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

94

Nama : Bahrul Anwar, S. os, MMJabatan : Kepala sekolah SMEATempat : KediamanTanggal : 16 Juli 2008 Gondang

1. Bagaimana Keadaan masyarakat sesudah adanya Pondok Pesantren QamarulHidayah?

Hmmmmmmmm……………yaa banyak mengalami perubahan di bidangpendidikan walau pun masih ada yang putus sekolah, ya pihak Yayasantelah berkonsulatsi dengan pihak-pihak terkait untuk mengentaskanpendidikan yang ada di Desa Gondang ini, karena Desa ini terbelakangoleh pendidikan. Pihak Yayasan telah membuat kebijakan antara lainsebelum adanya BOS (Bantuan Opersional Sekolah ) masyarakatdibebankan membayar setengah dari biaya sekolah dengan masinglembaga-lembaga. Setelah ada BOS seluruh biaya sekolah pendidikangratis dan tidak dipungut biaya sama sekali. Yaaa. Tetap saja masyarakattidak mahu menyekolahkan anak-anak mereka. Namun di bandingkandulu masyarakat sudah berubah yang dulunya ya sekitar tahun 1980anmasyarakat banyak yang putus sekolah karena mahalnya biaya setiaptahunnya. Unttuk bidang agama masyarakat yang dahulunya memilikikepercayaan bahwa sebuah ohon itu ada rohnya dan diberikan sesajenwalaupun mereka telah menganut agama Islam. Setelah kedatangan KyaiNur Qa’man dan menetap di Gondang ini, masyarakat sedikit demi sedikitberubah dan beribadah sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAWitupun berjalan sampai kepemimpinan KH. Murdiyah dan KH. AbdulMajid. Pada kepemimpinan Kyai Qamaruddin ini belilau PondokPesantren ini mulai dihormati dan segani oleh masyarakat luas. Sampaisekaranng mayarakat masih menaruh simpati dan menghormati walaupunKyai Qamaruddin telah wafat setelah kejadian 30 September.

2. Bagaimana peranan Pondok Pesantren Qamarul hidayah dalam peningkatanpendidikan masyarakat Gondang?

Peranan yang dilakukan di masyarakat sangat berarti sekali, karenamasyarakat sangat terbantu oleh kehadiran Yayasan Pendidikan QamarulHidayah yang memiliki beberapa lembaga pendidikan baik pendidikanformal maupun non formal. Dan biaya yang cukup terjangkau olehmasyarakat dan di tambah lagi dengan adanya panti asuhan yang dikhususkan bagi santri atau masyarakat yang yatim piatu. Misalkan dipendidikan formal yang dahulunya hanya MI kemudian MTS. MTS inimemiliki program yang diantaranya para siswa-siswi dapat mempelajari ,mengakses dan dapat berbahasa asing, terakhir SMK yang bertujuanuntuk menyiapkan para siswa siap menghadapi di dunia kerja,bersemangat untuk membuka usaha sendiri atau wira usaha. Dan untukMadrasah Aliyah berjutuan untuk para siswa yang telah lulus dapat mahirberbahasa arab terutama bahasa Ingris dan melanjutkan ke perguruantinggi negeri dan swasta.

Page 95: . M. Ma’ruf Misbah Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islamrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19267/1/AHMAD...2 6. Para Bapak dan Ibu dosen yang selalu memberikan

95

3. Apa Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah?

Membina warga dan santri agar berkepribadian muslim sesuai denganajaran-ajaran Islam, dan menanamkan rasa keagamaan tersebut padasemua kehidupan serta mendidik santri untuk menjadi seorang muslimyang bertakwa kepada Allah SWT, sehat lahir dan batin. Sertameningkatkan pendidikan di masyarakat dan memberantas buta huruf dimasyarakat. Pengetahuan serta pemahaman tentang islam secarasistematis dan holistik, baik pengetahuan tentang islam sebagai agama,sebagai ajaran, maupun sebagai kebudayaan, yakni agama sebagaipandangan dan cara hidup yang di kembangkan oleh berbagai lapisanumat islam di dunia dari segala zaman. Kemampuan pengetahuanmengenai persoalan sosial dan perkembangan zaman yang ada dewasa ini,khususnya tentang persoalan-persoalan aktual yang dihadapi umat islamdalam kerangka mengawal transformasi sosial-budaya dari kemajuan sertaperkembangan ilmu dan teknologi. Kemampuan dalam menelusuri danmengambil inti sari khazanah keilmuan, khususnya tentang pengetahuankeislaman, dengan pengetahuannya mengenai persoalan zaman,menetapkan tujuan dan langkah-langkah strategis bimbingan umat yangmantap dan berkesinambungan.

4. Apa yang melatar belakangi berdirinya Pondok Pesantren Qamarul Hidayah? Yang melatar belakangi berdirinya pondok pesantren ini adalah

meningkatkan ilmu pengetahuan agama Islamm dan pengetahuan umumdimana masyarakat pada waktu itu terbelakang sekali. Maka Kyai nurQa’iman mendirikan sebuah masjid untuk tempat shalat sekaligus tempatsebagai diskusi dan penyiaran agama Islam. Yaaaa itupun berjalan lamasekali samapi pada KH. Murdiyah, KH. Abdul Majid, setelah itu barupada Kyai Qamaruddin masyarakat berubah total dan menjalankan ibadahsesuai dengn ajaran Islam. Setelah itu barulah mendirikan sebuahpendidikan umum yang pada waktu itu masyarakat terbelakang olehpendidikan dan informasi dari luar dan masih banyaknya masyarakat yangbuta huruf.

Interviewe Interviewer

Ahmad Arif Budiawan Bahrul Anwar, S. os, MM