repository.uib.ac.idrepository.uib.ac.id/258/5/A-1241117-BAB II.pdf · 2017. 2. 3. · Author: HP...

26
12 BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Model Penelitian Terdahulu Sondoh et al., (2007) melakukan sebuah penelitian yang menguji pengaruh manfaat citra merek terhadap kepuasan dan loyalitas dalam konteks produk warna kosmetik. Lima komponen citra merek yang terdiri dari fungsional, sosial, simbolik, pengalaman dan penampilan serta kepuasan sebagai mediating dalam memperkuat niat loyalitas di uji melalui survei yang dilakukan pada 97 wanita yang menunjukkan bahwa empat manfaat citra merek: fungsional, sosial, pengalaman, dan penampilan secara positif berkaitan dengan kepuasan. Gambar 2.1 Pengaruh brand image terhadap kepuasan dan niat loyalitas dalam konteks warna kosmetik Sumber : Sondoh et al., (2007) H3 @! H2 @! H1 @! Brand Image Benefit Functional Symbolic Social Experiential Appearance enhances Overall Satisfaction Loyalty Intention Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

Transcript of repository.uib.ac.idrepository.uib.ac.id/258/5/A-1241117-BAB II.pdf · 2017. 2. 3. · Author: HP...

  • 12

    BAB II

    KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

    2.1 Model Penelitian Terdahulu

    Sondoh et al., (2007) melakukan sebuah penelitian yang menguji pengaruh

    manfaat citra merek terhadap kepuasan dan loyalitas dalam konteks produk warna

    kosmetik. Lima komponen citra merek yang terdiri dari fungsional, sosial, simbolik,

    pengalaman dan penampilan serta kepuasan sebagai mediating dalam memperkuat

    niat loyalitas di uji melalui survei yang dilakukan pada 97 wanita yang menunjukkan

    bahwa empat manfaat citra merek: fungsional, sosial, pengalaman, dan penampilan

    secara positif berkaitan dengan kepuasan.

    Gambar 2.1

    Pengaruh brand image terhadap kepuasan dan niat loyalitas dalam konteks warna

    kosmetik

    Sumber : Sondoh et al., (2007)

    H3

    @!

    H2

    @!

    H1

    @!

    Brand Image Benefit

    Functional

    Symbolic

    Social

    Experiential

    Appearance

    enhances

    Overall

    Satisfaction

    Loyalty Intention

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 13

    Chi et al., (2009) meneliti sebuah studi pembelajaran dengan menggunakan

    pendekatan pada consumer perspective, dimana untuk mengetahui apa pengaruh

    antara brand awareness, perceived quality, dan brand loyalty pada purchase intention

    effect, hubungan perceived quality pada brand loyalty dan untuk

    mengeksprolarisasikan apakah benar dengan hubungan brand awareness sebagai

    independen dan brand loyalty sebagai mediating yang di pengaruhi oleh perceived

    quality dapat memiliki dampak yang positif terhadap purchase intention. Dengan

    menyebarkan 315 kuesioner pada pengguna selular ponsel yang tinggal pada daerah

    Chiyi.

    Gambar 2.2

    Dampak brand awareness pada niat pembelian konsumen

    sebagai intervening persepsi kualitas dan brand loyalty

    Sumber : Chi et al., (2009)

    H8

    @!

    H7

    @!

    H6

    @!

    H5

    @!H4

    @!

    H3

    @!H2

    @!

    H1

    @!Brand

    Awareness

    Brand loyalty

    Perceived quality

    Purchase

    intention

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 14

    Nguyen et al., (2010) melakukan penelitian dengan tujuan membandingkan

    beberapa kunci anteseden dari brand loyalty antara dua pasar negara berkembang

    yaitu Thailand dan Vietnam. Pendekatan menggunakan sampel dari 603 konsumen

    wanita sampo internasional merek, termasuk 304 konsumen di Bangkok, Thailand

    dan pengguna 299 di Hanoi, Vietnam.

    Gambar 2.3 Brands loyalty di pasar negara berkembang

    Sumber : Nguyen et al., (2010)

    H3

    @!

    H2

    @!

    H1

    @!

    Advertising

    Attitudes

    Distribution

    Intensity

    Perceived

    quality

    Brand

    Awareness

    Brand

    Loyalty H4

    @!

    H5

    @!

    H6

    @!

    H7

    @!

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 15

    Dardak et al., (2010) melakukan sebuah penelitian pada sektor makanan

    agrikultur menggunakan teori buying behavior yang menekunkan pada consumer

    perspection, dengan melibatkan 305 responden untuk mengidentifikasikan hubungan

    hasil dimensi consumer perceived value. Komponen yang digunakan dalam penelitian

    ini antara lain adalah overall perceived, social value, economic value dan emotional

    value.

    Gambar 2.4

    Persepsi, kepuasan dan loyalitas terhadap produk pertanian

    Sumber : Dardak et al., (2010)

    H3

    @!

    H2

    @!

    H1

    @!

    Overall Perceived

    Value

    Satisfaction

    Emotional Value

    Social Value

    Economic Value Loyalty

    H4

    @!

    H5

    @!

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 16

    Loureiro et al., (2011) melalui pengkajian dalam Brand Equity and Brand

    Loyalty in the Internet Banking Context: FIMIX-PLS Market Segmentation,

    menggunakan 2 pendekatan teori yang berbeda yaitu business perspective dan

    consumer perspective. Peneliti menekankan pada consumer perspective dimana

    konsumen akan loyal terhadap suatu merek berdasarkan pada persepsi pikiran mereka

    serta perilaku yang diwujudkan pada produk yang berkaitan. Kesimpulan akhir dari

    penelitian ini menyatakan bahwa perceived quality dalam mempengaruhi brand

    loyalty di prediksi sangat bagus dalam perusahaan internet banking services.

    Gambar 2.5

    Brand Equity dan loyalitas merek pada konteks internet banking :

    Segmentasi pasar FIMIX-PLS

    Sumber : Loureiro et al., (2011)

    Online

    Benefits

    Online

    risks

    Internet

    Banking trust

    Brand

    Awareness

    Perceived

    Quality

    Internet

    banking

    Brand

    Equity

    Brand

    Loyalty

    H4

    @!

    H2

    @!

    H1

    @!

    H3

    @!

    H5

    @!

    H6

    @!

    H7

    @!

    H8

    @!

    H9

    @!

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 17

    Soonarang (2011) mendeskripsikan tentang faktor yang mempengaruhi brand

    loyalty dalam sebuah bisnis tekwondo. Faktor penting yang mempengaruhi brand

    loyalty antara lain adalah sebagai berikut, advertising, family, price, promotion,

    brand awareness, brand association and perceived quality. Sebanyak 500 kuesioner

    disebarkan pada daerah Jinya Gym’s dan hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

    bahwa semua faktor dalam studi kasus ini memiliki dampak positif pada brand

    loyalty.

    Gambar 2.6

    Faktor yang mempengaruhi loyalitas merek terhadap seni bela diri taekwondo

    dari Jinya gym di bangkok

    Sumber : Soonarang (2011)

    advertsing

    family

    price

    promotion

    Perceived

    Quality

    Brand

    Association

    Brand

    Awareness

    Brand Loyalty

    H1

    @!

    H2

    @!

    H3

    @!

    H4

    @!

    H5

    @!

    H6

    @!

    H7

    @!

    H8

    @!

    H8

    @!

    H9

    @!

    H10

    @!1

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 18

    Ghafoor et al., (2012) mengelaborasikan kualitas dan servis yang bagus serta

    komunikasi dan membangun good brand image melalui positioning yang akurat,

    maka loyalitas konsumen terhadap produk maupun merek perusahaan akan dengan

    natural terbentuk. Dengan menyebarkan sebanyak 200 kuesioner pada konsumen di

    Gujranwala, Pakistan, data telah diperoleh melalui random selected populasi pada

    universitas, industry serta local konsumen di Grujanwala.

    Gambar 2.7

    Dampak kepuasan pelanggan dan citra merek terhadap loyalitas merek

    Sumber : Ghafoor et al., (2012)

    Customer

    Satisfaction

    Brand Loyalty

    Brand Image

    H1

    @!

    H2

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 19

    Menurut Doostar et al., (2013) meneliti sebuah penelitian pada brand loyalty di

    negara Mazandaran yang menyatakan bahwa teori Aker’s (1998), brand loyalty

    merupakan konsep behavior yang diterapkan dengan mengembangkan Brand image,

    Brand awareness, Quality, Advertising and Easy use sebagai faktor seorang

    konsumen dalam memilih sebuah merek hingga menciptakan sebuah loyalitas pada

    sebuah merek. Contoh kuesioner disebarkan sebanyak 282 pada konsumen Khazar

    gaz di Mazandaran..

    Gambar 2.8 Faktor dan elemen yang mempengaruhi loyalitas merek: Studi kasus pelanggan dari

    Khazar gaz di Mazandaran

    Sumber : Doostar et al., (2013)

    Quality

    Easy use

    Advertising

    Brand

    Awareness

    Brand image

    Brand Loyalty

    H1

    @! H2

    @!H3

    @!

    H4

    @!

    H5

    @!

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 20

    Erdogmus et al., (2012) melakukan sebuah penelitian dengan tujuan

    mengidentifikasi peran fungsional (persepsi kualitas) dan asosiasi merek simbolik

    (kepribadian keselarasan dan merek prestise) dalam menciptakan loyalitas merek di

    sektor pakaian siap pakai dari perspektif konsumen. Penelitian ini mengumpulkan

    data sebanyak 564 individu yang lahir antara tahun 1977 dan 1994 di negara Turki.

    Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi kualitas memiliki efek positif

    langsung pada loyalitas merek dan menunjukkan penampilan dan persepsi kualitas

    produk sangat penting dalam preferensi Konsumen. Di sisi lain, Kepribadian,

    keselarasan dan prestise merek, memiliki efek positif tidak langsung terhadap

    loyalitas merek dengan intervening penampilan dan kualitas produk.

    Gambar 2.17

    Peran Personality Congruence, Perceived Quality dan Brand Prestige

    pada Brand Loyalty di sektor pakaian siap –pakai

    Sumber : Erdogmus et al., (2012)

    Personality

    congruence

    Perceived

    quality

    Brand

    prestige

    Brand

    attitude Brand

    loyalty

    H1

    4@H2

    4@

    H3

    4@

    H4

    4@H5

    4@ H6

    4@

    H7

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 21

    Gillani et al., (2013) menggunakan teori buyer behavior dalam meneliti sebuah

    konsep dimana lingkungan pemasaran telah berubah menjadi salah satu yang sangat

    beragam dan kompetitif hari demi hari. Kuesioner yang berbasis dan terstruktur

    disebarkan pada populasi warga negara Pakistan dengan mayoritas perempuan.

    Sebanyak 110 kuesioner di bagikan pada 3 area di dalam Pakistan.

    Gambar 2.9

    Pengaruh karakteristik merek terhadap loyalitas merek: Studi kosmetik produk di

    Peshawar Pakistan

    Sumber : Gillani et al., (2013)

    Purchase

    decision

    design Brand

    Loyalty

    promotion

    Expiry date

    Store environment

    price

    ingredients

    Brand name

    Product quality Perceived Quality

    H1

    4@

    H2

    4@

    H4

    @!H3

    4@

    H5

    4@H6

    4@

    H7

    4@

    H8

    4@H9

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 22

    Menurut Dhurup et al., (2014) kesuksesan marketing sebuah perusahaan

    tergantung pada kemampuan mereka dalam mengembangkan kemasan produk

    dengan harga yang kompetitif dan strategi dalam memberikan pengetahuan merek

    serta produk yang dapat mengimprovisasikan loyalitas seorang konsumen. Dengan

    menggunakan sample sebanyak 212 konsumen yang membeli cat minyak dengan

    variasi merek. Data di adopsi menggunakan pendekatan quantitative survey dan

    retailer dalam lingkungan pasar penjual cat minyak.

    Gambar 2.10

    Dampak dari kemasan, harga dan kesadaran merek terhadap loyalitas merek:

    Bukti dari industri retail cat

    Sumber : Dhurup et al., (2014)

    packaging Price Brand Awareness

    Brand loyalty

    H2

    4@H1

    4@

    H3

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 23

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jing et al., (2014) untuk

    membentuk sebuah brand loyalty yang lebih kuat, maka diperlukan faktor-faktor

    seperti brand awareness, brand image, dan perceived quality untuk memperkuat

    posisi merk tersebut dalam pasar. Dalam penelitian ini, menggunakan teori consumer

    behavior pada produk telepon seluler dan telepon genggam merek OPPO smartphone

    di Negara Thailand, Bangkok dibagikan pada 200 pengguna hp merek OPPO.

    Gambar 2.11

    Pengaruh kesadaran merek, citra merek dan persepsi kualitas pada loyalitas merek:

    studi kasus merek OPPO di Thailand.

    Sumber : Jing et al., (2014)

    Brand Awareness

    Brand Image

    Perceived Quality

    Brand Loyalty

    H1

    4@

    H2

    4@

    H3

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 24

    Studi yang di lakukan oleh Marist et al., (2014) melalui penelitian pada

    minuman isotonik yang menggunakan teori buying behavior. Penelitian tersebut

    melibatkan 454 responden di lima negara Indonesia yaitu Lampung, Padang,

    Bandung, Cirebon dan Purwokerto.

    Gambar 2.12

    Peran dalam membangun kepuasan merek, kepercayaan dan loyalitas dari minuman

    isotonik

    Sumber : Marist et al., (2014)

    Brand

    Experience

    Brand

    Satisfaction

    Brand Loyalty

    Brand Activation in

    Brand Experience

    Approach Brand Trust

    H1

    4@

    H2

    4@H3

    4@

    H4

    4@

    H5

    4@

    H6

    4@

    H7

    4@

    H8

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 25

    Ha et al., (2012) melakukan sebuah penelitian dengan maksud

    mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi brand loyalty pada pasar di

    negara China. Komponen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perceived

    quality, satisfaction serta customer orientation yang berperan sebagai mediator dalam

    mempengaruhi brand loyalty. Hasil penelitian dengan survey terhadap 547 konsumen

    di pasar China menunjukkan bahwa customer satisfaction dan perceived quality yang

    di intervening oleh customer orientation memiliki hubungan positif terhadap brand

    loyalty.

    Gambar 2.13

    Pengaruh perceived quality dan satisfaction pada brand loyalty di negara Cina:

    dengan customer orientation sebagai media moderating

    Sumber : Ha et al., (2012)

    Brand Loyalty Customer orientation

    Perceived

    quality

    Customer

    satisfaction

    H1

    4@

    H2

    4@

    H3

    4@

    H4

    4@

    H5

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 26

    Ene et al., (2014) menyatakan bahwa dalam meciptakan sebuah brand loyalty

    khususnya pada bidang retail, dibutuhkan sebuah strategy yang kompetitif serta nilai

    kepuasan yang tinggi. Maka faktor yang diteliti dalam penelitiannya antara lain

    adalah retail corporate image, customer satisfaction serta brand loyalty sebagai

    faktor dependen. Penelitian di lakukan pada 246 konsumen yang berbelanja pada

    sebuah toko retailer di Negara Instanbul.

    Gambar 2.14

    Studi Corporate Image, Customer Satisfaction dan Brand Loyalty dalam konteks

    Toko Retailer

    Sumber : Ene et al., (2014)

    Retail Corporate

    Image

    *Store Layout

    *Store Prestige

    *Service Quality of

    Store

    *Products

    *In-Store

    Promotion

    *Support Services

    and Equipment

    Customer

    satisfaction Brand Loyalty H1

    4@

    H2

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 27

    Shahroodi et al., (2015) melakukan sebuah penelitian pada dampak dimensi

    brand equity sebagai variabel independen terhadap kepuasan konsumen dan loyalitas

    merek sebagai variabel dependen dalam produk industri makanan. Variabel yang

    digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah physical quality, staff behavior,

    ideal internal consistency, brand identiy, dan life style consistency. Kuesioner

    didistribusikan kepada 300 pelanggan ritel besar.

    Gambar 2.15

    Mengevaluasi pengaruh brand equity pada satisfaction dan brand loyalty di pengecer

    besar dari Provinsi Mazandaran (Studi Kasus: Makanan

    Industri Produk)

    Sumber : Shahroodi et al., (2015)

    Brand Loyalty Satisfaction

    physical quality

    staff behavior

    life style

    consistency

    brand identiy

    ideal internal

    consistency

    H1

    4@H2

    4@

    H3

    4@

    H4

    4@H5

    4@

    H6

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 28

    Saleem et al., (2015) menguji sebuah penelitian pada anteseden dari brand

    equity seperti, brand awareness, perceived quality dan brand image sebagai peran

    intervening terhadap brand loyalty. Sebanyak 150 kuesioner dibagikan kepada

    konsumen yang tinggal di empat kota (Islamabad, Rawalpindi, Sialkot, dan

    Sargodha). Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif antara variabel

    independen dan dependen. Selain itu, brand image sebagai peran intervening

    ditemukan sangat berpengaruh terhadap brand awareness dan perceived quality

    pada brand loyalty. Ini membuktikan bahwa brand awareness dan perceived quality

    mengembangkan brand image yang baik dan berujung menghasilkan brand loyalty.

    Gambar 2.16

    Mengukur brand equity berdasarkan minuman pelanggan : investigasi hubungan

    antara perceived quality, brand awareness, brand image dan brand loyalty

    v

    Sumber : Saleem et al., (2015)

    Brand Loyalty brand image

    perceived

    quality

    brand

    awareness

    H2

    4@

    H1

    4@

    H3a

    @!1

    H3b

    @!1

    H4

    4@

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 29

    2.2 Definisi Variable Dependen

    Dalam penelitian ini terdapat satu variabel dependen yaitu brand loyalty

    (loyalitas merek). Loyalitas merek merupakan pembelian ulang suatu produk atau

    jasa berdasarkan kepuasan konsumen ataupun pengalaman konsumen. Loyalitas

    merek merupakan faktor utama dalam meningkatkan pangsa pasar perusahaan karena

    ketika konsumen loyal kepada sebuah merek, maka mereka akan membeli dan

    mempromosikan merek tersebut. Sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan

    banyak biaya dan waktu untuk menghasilkan pertumbuhan pasar yang lebih tinggi

    dan profitabilitas yang lebih banyak (Jing et al., 2014).

    Begitu juga menurut Ismail (2006) mendefinisikan Brand Loyalty sebagai

    komitmen yang dipegang teguh untuk membeli kembali atau repatronize produk / jasa

    yang disukai konsumen secara konsisten di masa depan. Meskipun terkadang

    pengaruh situasional dan upaya pemasaran memiliki potensi untuk menyebabkan

    beralih perilaku konsumen terhadap sebuah merek.

    Hal senada juga diteliti oleh Yang & Wong (2003) loyalitas merek atau brand

    loyalty terjadi ketika pelanggan memiliki sikap yang relatif tinggi terhadap merek

    melalui perilaku pembelian kembali yang bersedia membayar harga yang lebih tinggi

    untuk mendapatkan merek yang inginkan dan bisa juga mendatangkan pelanggan

    baru untuk perusahaan, sehingga ini menjadi asset perusahaan yang paling berharga.

    Dari definisi menurut beberapa peneliti diatas dapat di simpulkan bahwa Brand

    Loyalty adalah sikap perilaku seorang konsumen dalam melakukan pembelian ulang

    sebuah produk dengan merek yang sama pada 1 perusahaan karena didasarkan

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 30

    pengalaman, kepuasan, serta pengetahuan terhadap produk yang pernah dibelinya.

    Brand Loyalty merupakan asset perusahaan yang paling besar, karena dengan

    loyalitas seorang konsumen, perusahaan tidak perlu takut untuk kehilangan konsumen

    dan sales penjualan bakal menurun. Hal yang perlu ditakuti dalam perusahaan adalah

    situasi serta upaya pemasaran perusahaan lain yang ingin menguasai pangsa pasar dan

    merebut konsumen.

    2.3 Hubungan antar Variabel

    2.3.1 Hubungan antara Brand Awareness dengan Satisfaction

    Hill (2006) mengatakan bahwa tidak ada sebuah pengetahuan/pengenalan

    tentang produk, loyalitas seorang konsumen tidak akan pernah terbentuk, begitu juga

    dengan kepuasan konsumen. Seorang konsumen tidak pernah tahu tentang

    pengetahuan produk, mereka tidak pernah akan mencobanya. Dengan tidak pernah

    mencoba sebuah produk, maka kepuasan pelanggan juga tidak pernah akan terbentuk.

    Oleh karena itu, kesadaran merek atau brand awareness dapat dipandang sebagai

    dasar dari Brand Loyalty dan kepuasan sebagai mediatingnya dalam memperkuat

    hubungan antar brand awareness dengan brand loyalty. Hasil penelitian tersebut

    menunjukan bahwa brand awareness berpengaruh positif terhadap satisfaction.

    Nair (2013) mengungkapkan brand awareness merupakan sebuah media

    pertama dalam mengembangkan kepuasan konsumen. Dengan membubuhkan

    psychological attachment seorang konsumen pada merek produk yang bersangkutan,

    maka konsumen tersebut akan puas terhadap merek produk tersebut. Seorang

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 31

    konsumen yang puas terhadap sebuah merek produk tidak akan berpaling kepada

    merek yang lain ketika kompetitor lain melakukan promosi besar-besaran. Hasil

    penelitian ini menunjukan bahwa brand awareness berpengaruh positif terhadap

    satisfaction.

    2.3.2 Hubungan antara Brand Image dengan Satisfaction

    Zhang (2015) mengatakan bahwa Brand image atau citra merek merupakan

    sebuah unsur persepsi konsumen yang berkaitan dengan fitur merek, atribut merek,

    kesan konsumen mengenai sebuah merek tersebut. Zhang (2015) juga menunjukkan

    bahwa brand image adalah bagian dari opini konsumen baik itu sikap maupun

    emosional yang menuju pada merek dan tercermin dalam peningkatan nilai produk.

    Sehingga merupakan awal dari titik pertama membentuknya kepuasan konsumen

    terhadap sebuah merek. Dalam penelitian ini menghasilkan hubungan positif antara

    brand image dengan satisfaction.

    Penelitian lainnya yang menemukan hubungan positif antara brand image dan

    satisfaction adalah (Wu, 2011), (Hsiung, 2011) dan (Ranjbarin, 2012). Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa brand image memiliki hubungan signifikan positif

    dengan satisfaction

    2.3.3 Hubungan antara Perceived Quality dengan Satisfaction

    Caruana (2002) Perceived quality didasarkan pada persepsi penilaian konsumen

    tentang atribut merek. Ketika konsumen merasa bahwa merek memiliki kualitas

    tinggi dibandingkan dengan merek lain dalam sebuah pasar yang kompetitif,

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 32

    konsumen cenderung akan menonjolkan nilai tinggi pada merek, membuat keputusan

    untuk pembelian kembali pada merek yang sama karena mereka merasa puas akan

    nilai tinggi yang diberikan produk dalam sebuah pasar yang kompetitif. Sehingga

    penelitian ini membuktikan bahwa perceived quality berpengaruh secara positif

    terhadap satisfaction.

    Gilber et al., (2004) mengatakan bahwa perceived quality mendorong

    pelanggan untuk komitmen kepada produk atau layanan suatu perusahaan sehingga

    berdampak kepada peningkatan profit suatu produk. Perceived quality sangat krusial

    dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu yang lama. Semakin tinggi suatu

    nilai kualitas produk, semakin tinggi pula persepsi yang di rasakan oleh konsumen

    yang berujung kepada kepuasan yang didapatkannya dari produk tersebut. Penelitian

    ini juga membuktikan bahwa perceived quality berdampak secara positif terhadap

    satisfaction.

    Penelitian lainnya yang menemukan hubungan positif antara perceived quality

    dan satisfaction adalah (Ismail et al., 2006) dan (Allameh et al., 2015). Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa perceived quality memiliki hubungan signifikan

    positif dengan satisfaction.

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 33

    2.3.4 Hubungan antara Satisfaction dengan Brand Loyalty

    Kepuasan berperan penting dalam menciptakan brand loyalty. Menurut Cronin

    et al., (2000), kepuasan dan nilai seorang konsumen terhadap sebuah produk

    merupakan awal dari sebuah proses pembelian kembali dan betah pada produk yang

    sama. Seorang konsumen yang terpuaskan akan mengajak banyak konsumen baru

    untuk membeli produk yang mereka gunakan melalui word of mouth. Sehingga

    kepuasan merupakan faktor yang paling kuat dalam menciptakan loyalitas sebuah

    merek.

    Hal senada juga di dibahas oleh Dardak et al., (2010) yang menjelaskan bahwa

    konsumen yang puas akan sebuah produk, niat untuk membeli ulang akan lebih besar

    di banding konsumen yang tidak puas. Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa

    satisfaction memiliki hubungan yang positif terhadap brand loyalty.

    Kepuasan pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan loyalitas pelanggan.

    Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan dengan tercapainya tingkat kepuasan

    pelanggan yang tinggi, yakni selain dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga

    dapat mencegah terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi sensitivitas pelanggan

    terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan pemasaran, mengurangi biaya operasi

    yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas

    iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis (Fong yee, 2008).

    Ha et al., (2012) satisfaction merupakan bagian yang sangat penting dalam

    brand loyalty. Brand loyalty biasanya mengakibatkan sebuah proses repeat buying

    dan recommended buying. Jika konsumen puas akan suatu merek maka akan membeli

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 34

    terus merek tersebut, menggunakannya bahkan memberitahukan pada orang lain akan

    kelebihan merek tersebut berdasarkan pengalaman konsumen dalam memakai merek

    tersebut. Sehingga dalam penelitian menemukan bahwa satisfaction berpengaruh

    secara positif terhadap brand loyalty.

    Ene et al., (2014) mengungkapkan bahwa hubungan antara satisfaction dan

    brand loyalty bersifat asimetris karena konsumen yang loyal adalah kebanyakan

    konsumen yang terpuaskan. Dalam studinya mengenai dampak kepuasan terhadap

    loyalitas merek menemukan bahwa konsumen yang merasa puas memutuskan untuk

    tetap menggunakan penyedia layanan yang sama meskipun harga dari penyedia lebih

    mahal dari kompetitor lainnya dan tidak berkeinginan untuk mengganti penyedia

    layanan lainnya. Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif antara satisfaction

    dengan brand loyalty.

    Ruiz et al., (2012) kepuasan konsumen perlu dipelihara dan ditingkatkan agar

    dapat menciptakan dan mempertahankan loyalitas terhadap merek produk. Bila

    konsumen memperoleh kepuasan dari pembeliannya akan suatu produk maka hal

    tersebut akan menciptakan sikap positif terhadap merek tersebut sehingga konsumen

    akan melakukan pembelian terus menerus terhadap merek tersebut. Peneliti

    menemukan dampak positif antara satisfaction dengan brand loyalty.

    Sejumlah penelitian lain juga telah menghubungkan antara satisfaction dengan

    brand loyalty. Hasil dari penelitian (Castaneda, 2010), (Moraga et al., 2008), ( Demir

    et al., 2013) dan (Sumaedi et al., 2014) yang menunjukkan hasil positif antara

    variabel satisfaction dengan brand loyalty.

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 35

    2.4 Model Penelitian dan Perumusan Hipotesis

    Loyalitas merek (brand loyalty) memiliki hubungan dengan intensitas membeli

    (Yoo et al., 2000). Berdasarkan teori buying behavior (Wang et al., 2007), brand

    loyalty di teliti dengan dua aspek yaitu pertama berdasarkan consumer cognitive

    processes, dimana konsumen mengenal suatu produk berdasarkan proses kognitif

    atau pandangan dan pengalaman pertama yang yang di dapatnya seperti brand

    awareness dan perceived quality (Kressmann et al., 2006), brand relationship (Smit

    et al., 2007) dan brand personality impressions (Malkewitz, 2008). Sedangkan yang

    kedua adalah berdasarkan Information economics yaitu signal dari brand yang bisa di

    tangkap oleh seorang konsumen. Seperti brand credibility, consistency, dan clarity

    (Saleem, 2015).

    Di dalam model brand loyalty diharuskan terdapat dimensi dari brand image,

    perceived quality dan brand awareness yang merupakan faktor-faktor dari brand

    equity (Moraga et al., 2008). Namun demikian, beberapa studi berpendapat bahwa

    ketiga variabel pada teori buying behavior tidak cukup untuk mempredikasi loyalitas

    merek. Sehingga di butuhkan variabel lain yang bisa ditambahkan untuk

    meningkatkan kemampuan menciptakan loyalitas merek (Cronin et al., 2000).

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 36

    Sehingga berdasarkan penelitian sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan

    digunakan oleh penulis terdiri dari brand awareness, brand image dan perceived

    quality sebagai variabel independen sedangkan brand loyalty sebagai variabel

    dependen. Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya karena penelitian ini

    penulis akan menambahkan satisfaction sebagai variabel mediating dalam

    meningkatkan kemampuan menciptakan loyalitas merek yang lebih baik.

    Berikut adalah model penelitian penulis .

    Gambar 2.18

    “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas merek

    pada pengguna skin care di usia yang produktif ”

    Sumber : Jing et al., (2014) ; Ghafoor et al., (2012)

    H1 : Brand awareness berpengaruh terhadap satisfaction

    H2 : Brand image berpengaruh terhadap satisfaction

    H3 : Perceived quality berpengaruh terhadap satisfaction

    H4 : Satisfaction berpengaruh terhadap brand loyalty

    H4

    H5 H6 H7

    H3

    H2

    H1

    Brand Awareness

    Brand Image

    Perceived Quality

    Satisfaction Brand Loyalty

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016

  • 37

    H5 : Brand awareness berpengaruh terhadap brand loyalty dengan satisfaction

    sebagai variabel intervening.

    H6 : Brand image berpengaruh terhadap brand loyalty dengan satisfaction sebagai

    variabel intervening.

    H7 : Perceived quality berpengaruh terhadap brand loyalty dengan satisfaction

    sebagai variabel intervening.

    Anita, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Pada Pengguna Skin Care di Usia yang Produktif, 2016 UIB Repository(c)2016