repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33718/1/NINA... ·...
Transcript of repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33718/1/NINA... ·...
HEGEMONI IDEOLOGI DALAM PEMBERITAAN KEBIJAKAN
BARACK OBAMA TENTANG ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA
(STUDI WACANA KRITIS PEMBERITAAN ANTARANEWS.COM)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh:
Nina Nurlina
NIM: 1112051000121
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/ 2016 M
i
ABSTRAK
Nina Nurlina
NIM: 1112051000121
Hegemoni Ideologi dalam Pemberitaan Kebijakan Barack Obama tentang
Islamic State of Iraq and Syria (Studi Wacana Kritis Pemberitaan
Antaranews.com)
Pernyataan Barack Obama menjadi informasi penting bagi seluruh negara,
statusnya sebagai Presiden Amerika Serikat. Kebijakan yang dilakukan Barack
Obama terhadap ISIS menjadi perhatian publik. Ini didasarkan pada penembakan
di San Bernardino, California. Dominasi wacana yang telah diproduksi pemerintah
dan Kantor Berita Amerika Serikat kemudian menjadi informasi yang tersebar ke
berbagai negara, salah satunya Indonesia. Media Antaranews.com memproduksi
berita mengenai ISIS cukup banyak pada bulan Desember. Berita ISIS masuk
kedalam hastag terpopuler di web Antaranews.com. Banyaknya peminat yang
membaca mungkin saja bisa menjadi suatu keberhasilan media dalam membangun
wacana.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul pertanyaan bagaimana
Antaranews.com mewacanakan pemberitaan kebijakan Barack Obama tentang
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pada level teks, level discourse practice dan
level sosiocultural practice?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis
wacana kritis model Norman Fairclough. Fairclough membagi wacana dalam tiga
bagian yaitu, teks, discourse practice dan sosiocultural practice. Kerangka analisis
teks wacana yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis framing
Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki. Model ini berasumsi bahwa setiap berita
memiliki frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Analisis discourse
practice merupakan proses produksi dan konsumsi teks. Sedangkan analisis
sosiocultural practice merupakan konteks sosial yang berada di luar media yang
mempengaruhi wacana yang muncul dalam teks.
Data penelitian telah diperoleh dari hasil wawancara dengan Aditia Maruli
(manajer konten berita), Monalisa (reporter), Ida Nurcahyani (reporter) dari
Antaranews.com dan Herlambang Priambodo sebagai pembaca Antaranews.com.
Berdasarkan temuan, teks berita kebijakan Obama tentang ISIS yang
dibangun memperlihatkan keberpihakan pada Obama. Ini didasarkan pada
dominanya wacana Obama dan ISIS dimarginalkan. Antaranews.com
memproduksi pada pemberitaan ini hanya sebagai penerjemah. Amerika
menyebarkan ideologinya sampai pada Media Antaranews.com, kemudian di baca
oleh pembaca, secara tidak sadar mulai diterima secara wajar. Hegemoni berhasil
diterima namun pembaca masih ragu akan keseriusan Obama, ini yang disebut
keberhasilan pada tingkat hegemoni merosot. Antaranews.com menjadi corong AS
untuk mendapat legitimasi.
Kata Kunci: Wacana, Antaranews.com, Obama, Dominasi, ISIS.
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat dan salam senantiasa
dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hegemoni Ideologi dalam Pemberitaan
Kebijakan Barack Obama tentang Islamic State of Iraq and Syria (Studi Wacana
Kritis Pemberitaan Antaranews.com)”.
Dalam penyusunan skripsi memang tidak selalu mudah dan membutuhkan
proses yang cukup lama. Selayaknya proses pengerjaan skripsi, ada masa dimana
penulis mengalami pasang surut. Ini merupakan ujian terberat dimana terkadang
fisik lelah, mental dan pikiran bertarung untuk dapat melawan rasa malas. Ditambah
adanya kerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan ini membuat
penyusunan skripsi sempat tertunda. Rasa kesal, galau, kecewa, bosan bahkan titian
air mata kadang terlintas dan memasung pikiran. Namun, semangat yang tak pernah
padam untuk bisa mendapatkan gelar strata satu disertai kerja keras akhirnya bisa
melawan semua rasa itu.
Oleh karena itu dengan segala ketulusan, perkenankan penulis untuk
menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis,
dengan bimbingan, arahan, serta semua kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis, terutama kepada:
1. Dr. Arif Subhan, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih juga kepada Suparto, M. Ed,
Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag
iii
selaku wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si
selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Drs. Masran, MA selaku Ketuan Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
dan Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Rachmat Baihaky, MA selaku pembimbing penulis yang telah memberikan
bimbingan khusus dan petunjuk yang sangat berharga, dengan
keramahannya selalu memberikan kemudahan, dorongan, bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir dengan penuh
kesabaran dan dedikasi yang tinggi. Semoga Allah SWT memberikan
keberkahan di setiap aktivitas.
4. Prof. Andi Faisal Bakti, MA, Ph. D selaku Dosen Pembimbing Akademik.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang memberikan ilmu dengan
harap ilmu yang didapat menjadi bermanfaat kepada penulis selama
menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam urusan
administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini.
7. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, yang telah melayani peminjaman buku-buku literatur
sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini.
8. Pihak media Antaranews.com, Aditia Maruli sebagai Manajer Konten
Berita, Monalisa sebagai Reporter dan Ida Nurcahyani sebagai Reporter.
iv
Dan juga salah satu pembaca Antaranews.com yaitu Herlambang
Priambodo bekerja sebagai Sales Force Development Manager di
perusahan swasta yang telah membantu penulis untuk dijadikan narasumber
dan telah meluangkan waktu serta banyak memberikan informasi yang
bermanfaat selama penyusunan skripsi ini.
9. Orang tua tercinta yaitu bapak saya bernama Maman Abdul Rohman dan
Ibu saya bernama Teti Supiati yang selalu ada untuk penulis dalam susah
dan senang. Orang yang senantiasa selalu menjadi panutan bagi penulis atas
ketangguhan dan keberaniannya mengajarkan manis pahitnya kehidupan.
Adik saya bernama Muhammad Sidik Al-Amin, dan keluarga besar yang
selalu mendukung atas pengerjaan skripsi ini
10. Sahabat seperjuangan skripsi, Melly Ismi Ardikusuma, Dewi Mufarrikhah,
Shifa Maharani, Indah Noviyanti, Nicky Franida, Agun Akbar, Nur Triana,
dan Iryanti Rachmaniar
11. Teman-temanku yang selalu memberikan dukungan dan nasehatnya yaitu
Melqi, Sari, Miqdad, Wiji, Akbar, Tika, Riyadin, Nenden, Nurul Witri,
Zoupi, Kak Nita, Kak Wulan, Kak Asa, Bang Lebe, Bang Bejo dan Bang
Yusli yang telah memberikan banyak dorongan, ide, dan doa kepada
penulis. Terima kasih untuk semua waktu, perhatian, dan cerita yang selama
ini terukir.
12. Teman-teman dari KKN Celebration, Dita Kirana, Siti Rizka Amalia,
Jayanti, Radianti, Adam, Fadil, Bimo, Ratna, Nadya, Febrina, Abdul
Mughuni, Dedat, Rizky dan Bang Laily. Terima kasih untuk kebersamaan
yang singkat namun berkesan. Semoga selalu kompak dan tetap menjaga
v
silaturahmi. Juga seluruh teman-teman Komunitas Air film, Jurnalis TV
yang banyak memberikan ilmu bagi penulis.
13. Untuk semua pihak yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini, yang
tidak dapat disebutkan satu per satu. Tanpa mengurangi rasa hormat, penulis
ucapkan terima kasih yang begitu besar. Semoga apa yang telah dilakukan
adalah hal yang terbaik dan hanya Allah SWT yang dapat membalas segala
kebaikan dengan balasan terbaik-Nya. Amin.
Akhir kata penulis hanya bisa berharap Allah SWT berkenan membalas
segala kebaikan dari seluruh pihak yang telah membantu. Penulis berharap skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi diri penulis
sendiri.
Jakarta, 30 Agustus 2016
Nina Nurlina
NIM.1112051000121
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 1
C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 8
E. Metodologi Penelitian ............................................................................. 10
F. Pedoman Penulisan Skripsi ..................................................................... 13
G. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 13
H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 16
BAB II KAJIAN TEORITIK ........................................................................... 17
A. Analisis Wacana Kritis ............................................................................ 17
1. Pengertian Analisis Wacana .............................................................. 17
2. Pengertian Analisis Wacana Kritis ................................................... 19
3. Analisis Wacana Model Norman Fairclough .................................... 22
B. Teori Hegemoni Antonio Gramsci .......................................................... 27
C. Analisis Framing ..................................................................................... 30
1. Pengertian Analisis Framing ............................................................. 30
vii
2. Analisis Framing Model Zhondang Pan dan Geral M. Kosicki ........ 30
D. Media Online ........................................................................................... 35
1. Pengertian Media Online................................................................... 35
2. Karakteristik Media Online ............................................................... 37
BAB III GAMBARAN UMUM........................................................................ 39
A. Sistem dan Iklim Media Massa di Indonesia .......................................... 39
B. Profil Antaranews.com ............................................................................ 43
C. Gerakan Islam Internasional ................................................................... 49
D. Islamic State of Iraq and Syria ................................................................ 54
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA .................................................. 60
A. Analisis Teks ........................................................................................... 60
1. Analisis Teks Berita I ........................................................................ 60
2. Analisis Teks Berita II ...................................................................... 74
3. Analisis Teks Berita III ..................................................................... 90
B. Analisis Discourse Practice .................................................................... 99
C. Analisis Sosiocultural Practice ............................................................. 112
D. Analisis Teori Hegemoni ...................................................................... 120
E. Interpretasi............................................................................................. 124
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 133
A. Kesimpulan ........................................................................................... 133
B. Saran ...................................................................................................... 134
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 135
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 Model Analisis Wacana Norman Fairclough ..................................... 23
Tabel 2.2 Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki .................. 33
Tabel 3.3 Susunan Redaksi Antaranews.com .................................................... 46
Tabel 4.3 Rubrik Antaranews.com ..................................................................... 48
Tabel 5.4 Daftar Artikel Berita .......................................................................... 60
Tabel 6.4 Sintaksis Analisis Berita I .................................................................. 61
Tabel 7.4 Skrip Analisis Berita I ........................................................................ 66
Tabel 8.4 Tematik Analisis Berita I ................................................................... 68
Tabel 9.4 Retoris Analisis Berita I ..................................................................... 72
Tabel 10.4 Sintaksis Analisis Berita II ............................................................... 74
Tabel 11.4 Skrip Analisis Berita II .................................................................... 80
Tabel 12.4 Tematik Analisis Berita II ................................................................ 81
Tabel 13.4 Retoris Analisis Berita II ................................................................. 86
Tabel 14.4 Sintaksis Analisis Berita III ............................................................. 90
Tabel 15.4 Skrip Analisis Beria III .................................................................... 95
Tabel 16.4 Tematik Analisi Berita III ................................................................ 97
Tabel 17.4 Retoris Analisis Berita III ................................................................ 99
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menyebarkan informasi, setiap media memiliki ideologi masing-
masing. Media – media di Indonesia dalam membuat suatu berita atau
informasi sadar atau tidaknya dipengaruhi oleh berbagai hal. Salah satunya ada
kepentingan dari suatu kelompok dibalik informasi yang disampaikan oleh
media. Kepentingan kelompok tertentu yang mampu mendominasi dalam
menyebarkan gagasan atau informasi. Dalam hal ini media sebagai saluran
yang dikontrol oleh kepentingan kelompok dominan.
Indonesia memiliki banyak kantor berita. Mulai dari kantor berita yang
milik pemerintah atau swasta. Salah satu Kantor Berita Resmi milik Republik
Indonesia adalah Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara. Kantor
Berita Antara memiliki portal berita online yaitu Antaranews.com.
Pemberitaan mengenai Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) menjadi salah
satu topik pilihan di media online Antaranews.com, karena ISIS menjadi isu
penting untuk dibahas. Berbagai aksi yang dilakukan mengundang kecaman
dan keprihatinan publik terhadap sikap kriminalitas ISIS yang kejam.
Pemberitaan mengenai kebijakan Barack Obama tentang Islamic State
Of Iraq and Syria (ISIS) juga menjadi topik yang hangat dibicarakan. Berbagai
peristiwa yang telah dilakukan kelompok yang menamakan dirinya ISIS telah
membuat resah masyarakat dunia.
Pada akhir November 2015 telah terjadi serangan pengeboman di Paris,
Perancis. Rangkaian peristiwa yang terjadi di Paris, yaitu: penembakan
2
dan penyanderaan di gedung pertunjukan Bataclan, Penembakan di
restauran La Petit Cambodge di jalan Albert, penembakan di sebuah bar
di jalan antara De Charonne dan Faidherbe dan serangan bom di Stadion
bole Stade de France. Serangan paris menewaskan sejumlah 128 orang.1
Akibat dari serangan itu, korban paling banyak terjadi di gedung pertunjukan
Bataclan. Dalam peristiwa serangan di Paris, ISIS menyatakan bertanggung
jawab. Hal ini dipublikasikan dalam Bahasa Arab dan Prancis secara online.
Peristiwa kekerasan juga terjadi di Negara Amerika Serikat awal
Desember 2015. Peristiwa penembakan terjadi di Inland Regional
Center, San Bernardino, California. Peristiwa ini paling mengerikan
sejak pembantaian sekolah Sandy Hook pada tahun 2012. Ini adalah
penembakan massal ke 342 di AS sepanjang tahun 2015 menurut data
situs Shootingtracker.com.2 Ada 14 orang tewas dalam serangan ini dan
14 lainnya cedera.3
Media menginformasikan bahwa pelaku penembakan di San Bernardino
adalah sepasang suami istri, yaitu Syed Rizwan Farook, seorang lekaki
kelahiran Amerika dan Tasfheen Malik, seorang perempuan kelahiran
Pakistan. Kedua pelaku tewas dalam peristiwa tembak-menembak dengan
polisi. Dalam penyelidikan, sebuah laporan menyatakan Malik telah
bersumpah beraliansi dengan kelompok ISIS. Dan Farooq telah mengunggah
pesan di Facebook yang berisi dukungan terhadap pemimpin ISIS yaitu Abu
Bakar al-Baghdadi dengan menggunakan nama lain, namun kini pesan itu telah
dihapus.
1 Heru Margianto, Empat Serangan di Paris, Ini Cerita Ringkasnya, diakses pada 24 Februari
2016,http://internasional.kompas.com/read/2015/11/14/09485871/4.Serangan.di.Paris.Ini.Cerita.Ri
ngkasnya. 2 Drama Penembakan San Bernardino, 2 Tersangka Tewas, diakses pada 24 Februari 2016,
https://dunia.tempo.co/read/news/2015/12/03/116724585/drama-penembakan-san-bernardino-2-
tersangka-tewas. 3 Kunto Wibisono, Polisi: sedikitnya 14 orang tewas dalam penembakan di California,
diakses pada 24 Februari 2016, http://www.antaranews.com/berita/532943/polisi-sedikitnya-14-
orang-tewas-dalam-penembakan-di-california.
3
Dalam pemberitaan mengenai penembakan di San Bernardino,
California terdapat kontroversi mengenai akan keterlibatan si pelaku dengan
kelompok ISIS. Wacana yang dibangun media, menurut versi Inggris yang
dikutip Berita Reuters dalam siaran Radio Al Bayan bahwa pelaku merupakan
prajurit ISIS. Sedangkan dalam siaran radio dari Al Bayan versi Arab, pelaku
merupakan pengikut ISIS. Hal ini diliihat dari akun Facebook milik Malik yang
memuji ISIS. Dalam hal ini belum jelas apakah komentar itu benar dibuat oleh
pelaku atau bahkan diakses oleh orang lain. Berdasarkan hal itu, wacana yang
dibangun oleh media seolah-olah berindikasi memang ada keterkaitan dengan
ISIS, terlepas dengan benar atau tidaknya pelaku sebagai prajurit atau pengikut
ISIS.
Berdasarkan peristiwa yang terjadi, ISIS menjadi buruan di berbagai
negara. Ini dilatarbelakangi aksi kekerasaan yang telah dilakukannya, terutama
pada peristiwa belakangan ini di Paris dan San Bernardino, California. Aksi itu
menimbulkan keresahan masyarakat dan mengganggu keamanan dunia.
Peristiwa ini sangat fatal karena banyak korban yang tewas. Dalam hal ini,
Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Barack Obama bertekad kuat untuk
menghancurkan kelompok ISIS.
Hal ini juga didasari karena adanya media yang mampu menyebarkan
berita serangan Paris dan penembakan di San Bernardino, California sehingga
masyarakat melihat ini semua sebagai peristiwa kekerasan yang telah
mengancam keamanan dunia. Selain itu posisi media disini sebagai subjek
yang mampu membentuk suatu teks pemberitaan berupa informasi yang
realitas sesuai ideologi media. Ideologi media memegang kuasa terhadap
4
kelompok lain dan secara sadar terbentuk kesepakatan yang diterima secara
wajar.
Barack Obama sebagai orang yang berkuasa di Amerika bersumpah akan
menghancurkan ISIS dengan merebut kembali wilayah Timur Tengah yang
telah dikuasai ISIS dan membunuh para pemimpin kelompok itu. Untuk
mengalahkan kelompok bersenjata ISIS, Obama mengajukan strategi
bercabang dengan menggunakan serangan di udara, operasi pasukan khusus,
sanksi finansial dan diplomasi. Ini menjadi keseriusan Obama dalam
menghadapi serangan teror. Upaya ini dilakukan untuk menghancurkan
kelompok radikal yang telah mengancam keamanan dunia, terutama Amerika
Serikat. Obama sebagai Presiden Amerika Serikat mengecam keras aksi teror
yang dilakukan ISIS, terutama di negaranya. Dengan adanya peristiwa itu,
memunculkan ketidakamanan dan ketakutan masyarakat Amerika Serikat.
Dari pengamatan di atas, Barack Obama sebagai Presiden Amerika
Serikat bisa dicitrakan positif dan sebaliknya ISIS menjadi kelompok yang
didominasi sehingga citra yang terbentuk jauh dari kata positif. Masyarakat
bisa jadi tidak mengetahui secara mendalam apa-apa tentang peristiwa itu
kecuali citra yang telah dibentuk oleh media berkenaan dengan berbagai
pernyataaan bahwa ISIS harus dihancurkan karena aksi teror yang dibuatnya.
Seolah-olah terjadi praktik dominasi yang dilakukan oleh media. Wacana yang
dibangun dan dibentuk oleh media secara sadar atau tidak sadar diterima
masyarakat sebagai suatu hal yang wajar.
Wacana positif yang dominan terhadap berita yang bercerita tentang
Obama sebagai subjek dan ISIS sebagai target operasinya, ini dapat dilihat
5
melalui perspektif kritis. Melalui persepktif kritis, ini bisa menjadi bagian dari
efek dominasi kultural Amerika Serikat di panggung dunia. Amerika Serikat
diakui sebagai Negara Adidaya pasca perang dunia kedua dan perang dingin
serta setelah runtuhnya Uni Soviet. Amerika Serikat memiliki kekuasaan
terhadap negara-negara di dunia. Pernyataan Barack Obama menjadi informasi
penting bagi seluruh negara, statusnya sebagai Presiden Amerika Serikat. Hal
ini juga diperkuat dengan beberapa peristiwa yang menjadi perhatian publik
dunia, tak terkecuali Indonesia. Dan Amerika Serikat secara otomatis menjadi
sumber informasi utama dari pelaksanaan kebijakan memberantas ISIS.
Dominasi wacana yang telah diproduksi pemerintah dan Kantor Berita
Amerika Serikat kemudian menjadi informasi yang tersebar ke berbagai
negara, salah satunya Indonesia. Hal ini sependapat dengan Antonio Gramsci,4
yang menekankan bagaimana penerimaan kelompok yang didominasi terhadap
kehadiran kelompok dominan berlangsung dalam suatu proses yang damai,
tanpa tindakan kekerasan disebut hegemoni. Ini bisa jadi sebuah upaya yang
dilakukan oleh kelas berkuasa kepada kelas yang didominasi untuk
memperkuat dan mempertahankan kekuasaannya. Bahasa disini menjadi
sarana penting untuk melayani fungsi hegemoni tertentu. Media bisa menjadi
alat bagaimana wacana yang dipandang dominan itu disebarkan dan meresap
dalam benak khalayak. Dalam konteks ini, tidak ada peluang dan ruang publik
bagi masyarakat untuk berbuat lain di luar kerangka ideologi kelompok
hegemoni.
4 Dikutip dalam Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta:
LKiS, 2009), h. 103.
6
Pasca serangan Paris dan Penembakan di San Bernardino, media
Antaranews.com memproduksi berita mengenai ISIS cukup banyak pada bulan
Desember. Hal ini dilatarbelakangi oleh peristiwa yang terjadi pada akhir
November lalu yaitu serangan Paris dan awal Desember terjadi penembakan di
San Bernardino, California. Pada bulan Desember media Antaranews.com
memproduksi 19 berita tentang ISIS. Kemudian ada 12 berita mengenai
penembakan di San Bernardino dan kebijakan Amerika Serikat terhadap aksi
teror.
Berita mengenai kebijakan Barack Obama tentang ISIS menjadi kajian
yang menarik. Aksi yang dilakukan ISIS menjadi perhatian besar di berbagai
negara. Hal ini terjadi setelah peristiwa WTC 9/11. Dengan adanya kejadian
pada akhir tahun 2015, Barack Obama memberikan perhatian lebih akan demi
terciptanya keamanan dunia. Ini juga menjadi tekad kuat Obama, karena ISIS
kembali mengancam keamanan negara di bawah kekuasaannya. Dan media
pun mengangkat topik ini, kemudian menjadi perhatian publik.
Media Antaranews.com memberitakan tentang kebijakan Obama dalam
memberantas ISIS menjadi perhatian publik. Hal ini ditunjukkan dari jumlah
pembaca pada beberapa judul yang isi nya sesuai dengan topik tersebut.
Pada judul berita “Obama Bersumpah Kalahkan ISIS” dibaca oleh 8.135
orang, “Obama Peringatkan Pemimpin ISIS” dibaca oleh 7.174 orang,
“UEA-AS luncurkan kampanye media sosial lawan ISIS” dibaca oleh
6.599 orang. Dan pada berita penembakan di California dengan judul
“ISIS Klaim Pelaku Penembakan California Pengikut Mereka” dibaca
oleh 10.197 orang.5
5 Portal Antara, Berita Antara, diakses pada 24 Februari 2016, http/www.Antaranews.com.
7
Jumlah pembaca mengenai berita ISIS ini dilihat pada akhir bulan Desember,
kemungkinan jumlah ini masih akan bertambah. Banyaknya peminat yang
membaca mungkin saja bisa menjadi suatu keberhasilan media dalam
membangun wacana. Publik mulai menerima secara wajar dan mulai tergiring
kedalam keberhasilan hegemoni yang kemungkinan telah terbentuk.
Adapun yang menjadi objek dari penelitian ini adalah media
Antaranews.com adalah Berita Resmi Republik Indonesia. Antara adalah salah
satu kantor berita terbesar di Asia bersaing dengan kantor berita lainnya yang
memiliki berbagai portal jaringan di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti tertarik
meneliti dengan judul “Hegemoni Ideologi dalam Pemberitaan Kebijakan
Barack Obama tentang Islamic State of Iraq and Syria (Studi Wacana
Kritis Pemberitaan Antaranews.com)”, untuk mengetahui wacana apa yang
ada dibalik pemberitaan terkait dengan pemberitaan kebijakan Obama tentang
ISIS.
B. Fokus Penelitian
Penulis membatasi masalah penelitian berita mengenai kebijakan Barack
Obama tentang ISIS yang berkaitan setelah terjadi peristiwa penembakan di San
Bernardino, California hanya berita pada Desember 2015 di Media
Antaranews.com. Penulis memilih tiga judul berita untuk dianalisis yaitu
“Obama bersumpah kalahkan ISIS”, “Obama peringatkan pemimpin ISIS”,
“UEA – AS luncurkan kampanye media sosial lawan ISIS”.
Alasan penulis memilih judul-judul berita diatas karena penulis
memandang bahwa judul-judul dan isi dari berita-berita di atas memiliki
8
kedekatan terhadap hegemoni ideologi kebijakan Obama tentang ISIS terhadap
serangan penembakan yang telah terjadi. Hal ini dilihat dengan dominannya
perkataan Obama yang dijadikan kutipan oleh media Antaranews.com. Penulis
memilih media Antaranews.com karena ingin mengungkapkan bagaimana
wacana yang dibangun dan tersembunyi oleh media Antaranews.com.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Antaranews.com mewacanakan pemberitaan kebijakan Barack
Obama tentang ISIS pada level teks?
2. Bagaimana Antaranews.com mewacanakan pemberitaan kebijakan Barack
Obama tentang ISIS pada level discourse practice?
3. Bagaimana Antaranews.com mewacanakan pemberitaan kebijakan Barack
Obama tentang ISIS level sociocultural practice?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, secara khusus penelitian ini
bertujuan:
a. Untuk mengetahui bagaimana Antaranews.com mewacanakan
pemberitaan kebijakan Barack Obama tentang ISIS pada level teks.
b. Untuk mengetahui bagaimana Antaranews.com mewacanakan
pemberitaan kebijakan Barack Obama tentang ISIS pada level discourse
practice.
c. Untuk mengetahui bagaimana Antaranews.com mewacanakan
pemberitaan kebijakan Barack Obama tentang ISIS pada level
sociocultural practice.
9
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi bagi
perkembangan ilmu komunikasi, khususnya penelitian tentang analisis
wacana kritis pada berita. Di samping itu, penelitian analisis wacana
pada hegemoni ideologi dalam pemberitaan kebijakan Obama tentang
ISIS ini juga memberi pemahaman informasi kepada mahasiswa tentang
analisis wacana model Norman Fairclough yang dilihat pada dimensi
teks, discourse practice dan sociocultural practice.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi data sebagai bahan
informasi bagi Mahasiswa di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya mahasiswa/mahasiswi
Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dalam meningkatkan pengetahuan
terkait dengan analisis teks media online menggunakan analisis wacana
kritis.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
pengetahuan bagi para praktisi media khususnya media
Antaranews.com yang penulis akan teliti, mahasiswa komunikasi dan
umumnya kepada seluruh lapisan masyarakat peminat kajian bidang
analisis teks media online menggunakan analisis wacana kritis. Serta
diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang kontekstual bahasa yang digunakan dalam
mengemas pemberitaan.
10
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penulis
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deksriptif dengan metode
analisis wacana model Norman Fairclough. Penulis menganalisis teks
pemberitaan kebijakan Barack Obama tentang ISIS di Media
Antaranews.com dan melihat keterkaitan hegemoni ideologi.
2. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian ini adalah paradigma kritis, yaitu mencari makna
yang tersembunyi dibalik pembuatan wacana. Peneliti mencari makna yang
tersembunyi berkaitan dengan hegemoni ideologi dalam teks pemberitaan
Kebijakan Baracak Obama tentang ISIS.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah reporter Antaranews.com yang
menulis pemberitaan mengenai Kebijakan Barack Obama tentang ISIS
yang menjadi permasalahan dalam penelitian, manajer konten berita dan
pembaca Antaranews.com
b. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah teks pemberitaan kebijakan
Barack Obama tentang ISIS pada media Antaranews.com.
11
4. Tempat Penelitian
Penelitian ini berlangsung di Kantor Redaksi Antaranews.com di
Wisma Antara lantai 19 Jalan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta Pusat. Waktu
penelitian ini terhitung dari bulan Februari 2016 – Agustus 2016.
5. Sumber Data
a. Data Primer
Sumber data primer adalah berita-berita terkait hegemoni ideologi
dalam pemberitaan Kebijakan Barack Obama tentang ISIS di Media
Antaranews.com dan data yang diperoleh dari hasil observasi teks dan
wawancara secara langsung dengan manajer konten berita, reporter dan
pembaca Antaranews.com.
b. Data Sekunder
Peneliti akan melakukan studi literatur melalui buku, jurnal,
majalah, artikel atau referensi lain yang berkenaan dengan masalah
penelitian.
6. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi Teks
Metode observasi adalah metode yang menggunakan data berupa
teks, lalu teks-teks itu dikumpulkan guna untuk diamati melalui alat
indra sebagai bentuk penelitian.
Dalam hal ini penulis melakukan observasi teks berita tentang
Kebijakan Barack Obama tentang ISIS pada media Antaranews.com
pada tanggal 7, 15 dan 24 Desember 2015.
12
b. Wawancara
Dalam penelitian ini penulis juga melakukan metode wawancara
yakni metode bertemu dengan narasumber secara langsung, dan
menanyakan perihal tentang topik yang akan diteliti guna mendapatkan
informasi yang mendalam untuk menemukan hal-hal yang diduga kuat
sebagai data dari hasil penelitian.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara kepada
narasumber yaitu reporter yang menulis berita mengenai kebijakan
Barack Obama tentang ISIS, manajer konten berita dan pembaca
Antaranews.com.
c. Dokumentasi
Penulis juga menggunakan metode pengumpulan data dengan
dokumentasi. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dari beberapa
sumber, seperti buku-buku, artikel, website dan literatur-literatur
lainnya yang relevan dengan materi atau objek penelitian. Sehingga
data-data yang diperoleh dapat menguatkan penelitian serta mendukung
kebenaran data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.
7. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis wacana Norman
Fairclough. Titik perhatian besar dari Fairclough adalah melihat bahasa
sebagai praktik kekuasaan.6 Bahasa secara sosial dan historis adalah bentuk
tindakan, dalam hubungan dialektik dengan struktur sosial. Analisis harus
6 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS, 2009), h.
285.
13
dipusatkan pada bagaimana bahasa itu terbentuk dan dibentuk dari relasi
sosial dan konteks sosial tertentu.
Fairclough membagi analisis wacana dalam tiga dimensi: teks,
discourse practice, dan sociocultural practice. Teks di sini dianalisis secara
lingustik, dengan melihat kosakata, semantic, dan tata kalimat. Ia juga
memasukan koherensi dan kohesivitas, bagaimana antarkata atau kalimat
tersebut digabung sehingga membentuk pengertian.
Discourse practice merupakan dimensi yang berhubungan dengan
proses produksi dan konsumsi teks. Sebuah teks berita pada dasarnya
dihasilkan lewat proses produksi teks yang berbeda, seperti bagaimana pola
kerja, bagan kerja, dan rutinitas dalam menghasilkan berita.
Sedangkan sociocultural practice adalah dimensi yang berhubungan
dengan konteks di luar teks. Konteks di sini memasukkan banyak hal,
seperti Misalnya politik media, ekonomi media, atau budaya media tertentu
yang berpengaruh terhadap berita yang dihasilkannya.
F. Pedoman Penulisan Skripsi
Format penyajian skripsi ini disusun sesuai dengan standar dan kaidah
yang tertera di buku pedoman penilaian skripsi yang diterbitkan oleh CEQDA
UIN Jakarta tahun 2007.
G. Tinjauan Pustaka
1. “Propaganda politik Anas Urbaningrum di Media Cetak (Analisis Wacana
Kritis Artikel Kasus Tersangka Korupsi Anas Urbaningrum pada Harian
The Jakarta Post)” oleh Regita Raffina, mahasiswi Konsesntrasi Jurnalistik
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
14
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Kesimpulan dari
skripsi ini adalah tidak ditemukan bukti bahwa media The Jakarta Post telah
membantu atau kerjasama dengan Anas Urbaningrum dalam melakukan
praktik propaganda politik. Perbedaan penelitiannya, Kalau penulis meneliti
di media online yaitu Antaranews.com. Penulis menemukan aroma
hegemoni ideologi yang dilakukan Obama pada isi berita di
Antaranews.com. Persamaan penelitian Regita dengan penelitian penulis
terletak pada kesamaan penggunaan konsep analisis wacana model Norman
Fairclough.
2. “Konsep Penyajian Jurnalisme Online di Antaranews.com” oleh Rahmadita
Aryani, mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2011. Kesimpulan dari skripsi ini adalah
penyajian jurnalisme online Antaranews.com memiliki konsep
menggabungkan hukum-hukum jurnalisme dengan hukum-hukum online.
Mengacu pada 10 halamannya online merupakan perilaku online.
Perbedaan penelitiannya, Kalau penulis meneliti lebih spesifik mengenai
teks pemberitaan kebijakan Obama tentang ISIS di Antaranews.com.
Persamaan penelitian Rahmadita dengan penelitian yang ditulis penulis
terletak pada media online yang sama yaitu Antaranews.com.
3. “Wacana perang ideologi pada Konflik Suriah di Media Umat” oleh Nely
Rahmawati, mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun
2014. Kesimpulan dari skripsi ini adalah Tabloid Media Umat sebagai
15
media komunikasi yang berideologi Islam mengkonstruksi wacana perang
ideologi dengan menampilkan dan menonjolkan kebengisan rezim
pemerintah, masuknya Negara asing yang ingin membajak revolusi Rusia
dan para pejuang Islam (Mujahidin) di Suriah yang tak bergeming dengan
keberutalan rezim Asad serta ide-ide revolusi negara asing. Perbedaannya
terletak pada subjek dan objek yang diteliti. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Tabloid Umat sedangkan subjek yang diteliti penulis
adalah Antaranews.com dan objek dalam penelitian ini yaitu wacana perang
ideologi, sedangakan objek yang diteliti penulis adalah Hegemoni Ideologi
Kebijakan Obama tentang ISIS.
4. “Hegemoni Ideologi Demokrasi Liberal Amerika Serikat dan Wacana
Global War On Terror Dalam Media Massa (Analisis Wacana Kritis
Pemberitaan Aksi Pembunuhan Usamah Bin Laden oleh Militer Amerika
Serikat dalam Pemberitaan Harian Kompas) oleh Mohammad Rinaldi,
Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia tahun 2011. Kesimpulan dari skripsi ini adalah
adanya keterkaitan antara hegemoni ideologi demokrasi-liberal Amerika
Serikat yang dibangun oleh proses sejarah dengan wacana “War On Terror”
yang tersaji kepada publik dalam ruang-ruang media massa. Peneliti Rinaldi
melihat hegemoni ideologi yang dibentuk Amerika Serikat dalam
pemberitaan Aksi Pembunuhan Osama Bin Laden di Harian Kompas.
Sedangkan penulis melihat hegemoni ideologi kebijakan Barack Obama
tentang ISIS pada media Antaranews.com.
16
H. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN:
Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai latar belakang masalah,
fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, pedoman penulisan skripsi, tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN TEORITIK:
Pada bab ini penulis akan menguraikan konsep analisis wacana kritis.
Kemudian akan dibahas mengenai analisis wacana model Norman Fairclough.
Selanjutnya juga membahas teori hegemoni Antonio Gramsci, pengertian
analisis framing dan juga akan membahas analisis framing model Zhondang
Pan dan Gerald M. Kosicki, dan pengertian media online
BAB III GAMBARAN UMUM:
Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai sitem iklim dan media
massa di Indonesia, profil Antaranews.com, gerakan Islam internasional, dan
Islamic State of Iraq and Syria.
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA:
Dalam bab ini, penulis membahas tentang temuan dan analisis wacana
Antaranews.com mengenai hegemoni ideologi dalam pemberitaan Kebijakan
Obama tentang ISIS dari dimensi teks, discourse practice, sociocultural
practice dan analisis Teori Hegemoni serta interpretasi.
BAB V PENUTUP:
Bab terakhir ini, penulis memberikan kesimpulan dan saran terhadap apa yang
telah diangkat dan diteliti oleh penulis.
17
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. Analisis Wacana Kritis
1. Pengertian Analisis Wacana
Istilah “wacana” banyak dipakai oleh berbagai bidang ilmu mulai dari
komunikasi, psikologi, sosiologi, linguistik, dan sebagainya. Setiap bidang
ilmu memiliki konsep dan pendekatan yang berbeda-beda. Dalam bidang ilmu
sosiologi, wacana itu merujuk pada hubungan antara konteks sosial dan
pemakaian bahasa. Bidang ilmu psikologi sosial, wacana diartikan sebagai
pembicaraan. Wacana ini bisa dikatakan sebagai bentuk praktik dalam
wawancara. Dalam bidang politik, wacana adalah praktik pemakaian bahasa.
Secara lingustik, wacana merupakan unit bahasa yang lebih besar dari kalimat.
Dari berbagai bidang ilmu yang ada, secara garis besar bahwa wacana
berarti bahasa. Bahasa disini sebagai aspek sentral dari interpretasi suatu
subjek, dan bahasa bisa menyebarkan ideologi dari si pemakainya.
Menurut Roger Fowler, wacana adalah komunikasi lisan atau tulisan yang
dilihat dari titik pandang kepercayaan, nilai, dan kategori yang masuk di
dalamnya; kepercayaan di sini mewakili pandangan dunia; sebuah
organisasi atau representasi dari pengalaman.1
Komunikasi dipahami sebagai wacana yang berarti suatu percakapan yang
berisi makna dengan tujuan untuk dapat dipahami satu sama lain. Bahasa juga
dipahami dari berbagai paradigma.Pertama, wacana dalam pendangan
positivisme yaitu pengalaman-pengalaman yang dialami manusia dapat
1 Dikutip dalam Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks Analisis Media, (Yogyakarta: PT
LkiS Pelangi Aksara, 2008), h.2.
18
diekspresikan melalui bahasa tanpa adanya hambatan. Pernyataan yang masuk
akal, sesuai dengan sintaksis dan pengalaman yang nyata. Dalam hal ini,
manusia tidak perlu mengartikan lebih jauh maksud dari bahasa. Bahasa yang
disampaikan jelas, tidak ada makna yang rumit untuk diterjemahkan. Wacana
menurut pandangan positivisme yaitu ketika bahasa telah sesuai dengan kaidah
sintaksis dan semantik, maka pernyataan itu benar. Ini menjadi bagian utama
dalam aliran positivisme karena kuncinya adalah tata bahasa dan kebenaran
sintaksis.
Kedua, pandangan konstruktivisme. Wacana merupakan makna yang
tersirat yang diungkapkan oleh subjek dalam menyampaikan maksud dan
tujuannya. Ketika positivisme jelas mengungkapkan maksud dan tujuannya,
namun pandangan konstruktivisme sebaliknya. Setiap kata yang diungkapkan
mengandung makna yang sengaja diciptakan oleh subjek. Subjek disini
menjadi aktor utama dalam kegiatan wacana.
Hal ini seperti dikatakan A.S.Hikam,2 subjek memiliki kemampuan
melakukan kontrol terhadapa maksud-maksud tertentu dalam setiap
wacana. Bahasa itu diatur dan dihidupkan oleh pernyataan-pernyataan
yang bertujuan. Setiap pernyataan adalah penciptaan makna, yakni
tindakan pembentukan diri serta pengungkapan jati diri sang pembicara.
Ketiga, pandangan kritis. Kekuatan sebuah wacana atau bahasa terletak
pada proses produksi dan reproduksi makna. Ini diartikan bahwa makna bahasa
telah terbentuk dengan suatu rencana. Bahasa disini bukan sesuatu yang netral.
Ada makna yang sengaja ingin disampaikan, namun makna tersebut tidak
diungkapkan secara jelas melainkan dalam bentuk yang tersirat. Wacana dalam
2 Dikutip dalam Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT
LkiS Pelangi Aksara, 2008), h. 4.
19
pandangan ini tidak bisa ditafsirkan secara bebas, namun sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang ada di dalam masyarakat. Dalam hal ini bisa
dikatakan bahwa suatu hal disampaikan dengan berbagai kata yang tidak
langsung pada intinya yang secara sengaja ingin dibentuk oleh subjek tertentu,
baik menggunakan tema tertentu yang didukung oleh strategi di dalamnya.
Analisis wacana digunakan dalam membongkar kuasa yang ada di dalam
setiap proses bahasa. Mulai dari apa yang menjadi topik dalam pembahasan,
pandangan seperti apa yang digunakan dalam menyampaikan pernyataan,
sejauhmana batasan-batasan yang boleh digunakan. Dengan pandangan seperti
ini bahasa sangat dipengaruhi oleh unsur kekuasaan, terutama dalam
pembentukan subjek dan berbagai tanggapan berupa perlakuan di masyarakat.
Inilah yang disebut juga sebagai analisis wacana kritis (Critical Discourse
Analysis/CDA). Wacana menurut pandangan positivisme dan konstruktivisme
disebut juga analisis wacana (Discourse Analysis).
2. Pengertian Analisis Wacana Kritis
Teks digunakan untuk menganalisis suatu wacana. Wacana disini bukan
sekedar bahasa. Bahasa dianalisis tidak semata-mata hanya melihat dari sudut
aspek kebahasaan saja, melainkan bahasa dalam perspektif kritis digunakan
sebagai praktik kekuasaan. Tujuan dari ini, untuk penyampaian makna yang
disebarkan oleh sang pembicara melalui saluran-saluran komunikasi. Ada
maksud dibalik suatu teks yang telah disebarluaskan. Bahasa disini menjadi
alat dalam menyebarkan ideologi individu atau kelompok. Hal ini sependapat
20
dengan Norman Fairclough dan Wodak,3 analisis wacana kritis melihat wacana
sebagai bentuk praktik sosial.
Praktik wacana dapat menampilkan efek ideologi. Dengan ini bisa
menyebabkan hubungan yang tidak seimbang antar kelas sosial, laki-laki dan
wanita, kelompok mayoritas dan minoritas pada saat perbedaan itu
digambarkan dan dijelaskan sesuai dengan posisi sosial yang ditunjukan.
Ketika terjadi ketimpangan dari kehidupan sosial telah dianggap wajar dan
seperti itu adanya, ini menjadi contoh wacana sebagai praktik sosial. Bahasa
disini menjadi unsur penting sebagai perwujudan dalam melihat ketimpangan
kekuasaan dalam masyarakat. Analisis wacana kritis mampu melihat
sejauhmana individu atau kelompok menggunakan bahasa untuk
kepentingannya.
Wacana dipahami sebagai sebuah tindakan dalam bentuk interaksi.
Individu atau kelompok menggunakan bahasa baik secara tertulis atau lisan
semata-mata bukan untuk dirinya sendiri. Ada hal yang memang ingin
disampaikan kepada individu atau kelompok lain. Bahasa digunakan untuk
berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Wacana ini digunakan bisa
dengan tujuan untuk membujuk, mempengaruhi, menyangga dan sebagainya.
Hal ini dilakukan secara sadar dan terkontrol bukan secara tidak sengaja atau
di luar kendali.
Analisis wacana kritis juga melihat konteks dari komunikasi yang
disampaikan. Konteks berupa latar, peristiwa, kondisi. Guys Cook menyebut
ada 3 hal yang sentral dalam pengertian wacana yaitu teks, konteks, dan
3 Dikutip dalam Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT
LkiS Pelangi Aksara, 2008), h. 7.
21
wacana. 4 Teks bukan sekedar kata-kata tetapi bahasa yang dibalik sebuah kata
yang bisa menjelaskan berbagai tujuan. Bahasa mengandung berbagai ekspresi
komunikasi. Konteks disini merupakan unsur luar dari suatu teks yang bisa
mempengaruhi arti maksud dari teks yang diproduksi. Mulai dari siapa
partisipan dalam bahasa, kondisi dan situasi dimana teks diproduksi, dan
sejauhmana maksud dari fungsi dan tujuan teks diproduksi.
Dalam menganalisis wacana tidak hanya melihat teks dan konteks saja,
melainkan melihat proses historis dari sebuah teks itu menjadi faktor
penunjang dalam menganalisis suatu teks. Selain itu kekuasaan juga menjadi
pertimbangan dalam analisis wacana kritis. Kekuasaan menjadi kekuatan
individu atau kelompok yang dominan mampu memdominasi kelompok lain
demi tercipta tujuan yang diinginkan. Hal ini bisa terjadi dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya. Kekuasaan atasan kepada bawahan menjadi salah satu
contoh wacana digunakan sebagai kontrol kekuatan dalam kekuasaan. Kontrol
disini bisa berupa posisi yang diduduki individu. Posisi jabatan tertinggi
mempunyai wewenang dalam menerapkan berbagai kebijakan, dan individu
lain yang lebih rendah posisi kedudukannya akan tunduk mengikuti aturan dari
atasan. Individu diatas berbicara sesuai keinginanya dan yang dibawah hanya
dapat mendengar.
Praktik ideologi melalui bahasa juga mampu mempengaruhi orang lain.
Ideologi disebarkan melalui berbagai saluran komunikasi. Tujuan dari praktik
ideologi untuk mendapat legitimasi. Individu atau kelompok diakui
kemenangannya oleh masyarakat secara wajar. Cara yang digunakan dengan
4 Dikutip dalam Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks Analisis Media, (Yogyakarta: PT
LkiS Pelangi Aksara, 2008), h.9.
22
mendominasi kelompok lain dengan berbagai fakta yang membuat khalayak
percaya bahwa itu benar adanya. Wacana dalam hal ini menjadi medium
melalui mana kelompok dominan mempersuasi dan mengkomunikasikan
ideologinya kepada khalayak dengan merendahkan kelompok lain.
3. Analisis Wacana Model Norman Fairclough
Dalam menganalisis suatu bahasa dapat digunakan dengan analisis wacana
dari berbagai model yaitu model Teun A. Van Djik, Roger Fowler, Theo Van
Luewn, Sara Mills, dan Norman Fairclough. Dari semua model yang ada
masing-masing memiliki perbedaan, namun disisi lain juga memiliki
persamaan. Pertama, ideologi menjadi hal penting dalam menganalisis suatu
wacana dari semua model. Kedua, wacana menjadi bagian yang dapat
mempengaruhi kekuasaan yang nantinya lebih banyak berperan dalam
menentukan kebijakan. Ketiga, dominasi juga menjadi bagian yang penting.
Kelompok yang dominan mampu menjatuhkan atau merendahkan kelompok
lain melalui sebuah wacana baik teks atau lisan. Tujuan nya untuk
mempertahankan kekuasaan dengan cara menyingkirkan kelompok lain
dibenak khalayak.
Dari semua model yang ada, disini akan lebih membahas mengenai model
wacana Norman Fairclough. Titik utama analisis model Fairclough adalah
melihat bahasa sebagai praktik kekuasaan. Tindakan seseorang yang
menggunakan bahasa sebagai bentuk representasi ketika melihat kenyataan.
Adanya hubungan timbal balik antara wacana dan struktur sosial, kelas dan
relasi sosial. Wacana bisa mempengaruhi tatanan sosial.
23
Analisis wacana model Fairclough terbagi menjadi 3 dimensi: Teks,
Discouse Practice, dan Sociocultural practice. Teks disini dianalisis secara
lingusitik. Dengan cara melihat kosakata, semantik, dan tata kalimat serta
koherensi dan kohesivitas. Semantik mengkaji tentang arti makna sebuah kata.
Kohesi mengacu pada unsur-unsur wacana yang digunakan untuk menyusun
suatu wacana yang memiliki keterkaitan secara padu dan utuh. Sedangkan
koherensi adalah keterkaitan antara bagian yang satu dengan yang lain
sehingga kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh.5
Tabel 1.2 Model Analisis Wacana Norman Fairclough
TINGKATAN METODE
Teks Critical linguistic
Discourse Practice Wawancara mendalam
Sociocultural Practice Studi pustaka, penelusuran
Teks menganalisis pada masalah-masalah yang merujuk pada
penggambaran yang ingin ditampilkan oleh suatu teks. Tidak dipungkiri bisa
bermuatan ideologi tertentu. Disini juga bisa dilihat konstruksi hubungan
wartawan dalam menulis berita dengan pembaca. Berita yang disajikan benar
apa adanya sesuai dengan kenyataan atau bahkan telah dilebihkan atau
dikurangi. Identitas wartawan juga bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam
menganalisis wacana. Hal ini mungkin saja bisa mempengaruhi wartawan
dalam memproduksi suatu berita.
5 Mulyana, Kajian Wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), h.30.
24
Discourse practice merupakan bagian yang berhubungan dengan proses
produksi dan konsumsi teks. Teks diproduksi mengikuti sistem pola kerja,
bagan kerja dan rutinitas dalam menghasilkan berita. Untuk dapat mengetahui
makna dari suatu wacana dilihat dari bagaimana teks diproduksi dan
dikonsumsi. Arah produksi teks ditentukan oleh faktor jaringan yang kompleks
dalam suatu instansi atau organisasi. Pertama, dari sudut pandang individu
wartawan itu sendiri. Mulai dari latar belakang pendidikan, budaya, orientasi
agama, orientasi ekonomi politik wartawan yang menjadi faktor yang bisa
mempengaruhi dalam produksi teks berita. Dari sisi orientasi ekonomi politik
dan keterampilan wartawan memberitakan berita secara akurat menjadi faktor
pembentukan wacana. Kedua, dari sisi hubungan wartawan dengan struktur
organisasi media. Hubungan disini bisa antar redaktur pelaksana, reporter, dan
sesama anggota redaksi. Ketiga, rutinitas kerja wartawan dari mulai pencarian
berita, penulisan, editing sampai tulisan itu terbit. Dari ketiga faktor di atas, ini
menjadi praktik wacana yang saling berkaitan dan sedikit banyaknya akan
menjadi pertimbangan wartawan dalam meliput suatu peristiwa.
Analisis wacana melihat bagaimana terjadi ketidakseimbangan dalam
penempatan posisi atau kedudukan suatu individu atau kelompok pada suatu
teks berita. Ada pemberitaan yang dengan jelas memarjinalkan individu atau
kelompok lain demi kepentingan sendiri. Hal ini dikarenakan suatu proses
produksi melibatkan struktur yang timpang. Proses produksi teks yang
berhubungan dengan bagaimana pola dan rutinitas pembentukan berita di meja
redaksi. Banyak yang terlibat diantaranya, wartawan di lapangan, redaktur,
editor bahasa sampai nantinya berita disebarluaskan oleh bagian pemasaran.
25
Berbagai tahapan yang dilalui, mulai dari produksi berita yang
dipertimbangkan di meja redaksi, bagaimana proses wartawan turun ke
lapangan meliput dan menulis suatu peristiwa, sampai berita diedit lalu bisa
diterbitkan. Ini yang dinamakan rutinitas media.
Setiap organisasi media memiliki pola dan praktik kerja yang berbeda-
beda. Ada wartawan yang menulis berita dan juga menentukan peristiwa
seperti apa yang harus diliput. Tetapi ada juga organisasi media yang
wartawannya hanya menjalankan tugas sesuai perintah redaktur. Ketika topik
berita memasuki tahapan analisis di ruang redaksi bisa menggambarkan
bagaimana berita itu dibuat. Namun juga bisa terjadi pertarungan dalam
menentukan angle suatu berita yang nantinya akan diterbitkan. Hal ini bisa
dikatakan bahwa suatu berita tidak benar-benar sesuai dengan fakta yang ada.
Peristiwa yang terjadi lalu diproduksi oleh media bisa saja begitu apa adanya
di informasikan, namun tidak menutupi juga berita yang ada telah dikurangi
atau dilebihkan sesuai ideologi media itu sendiri. Berbagai kepentingan dan
orientasi dari pekerja media, ini menggambarkan bahwa berita ditentukan
berdasarkan hasil negosiasi dari ruang redaksi. Semua itu terjadi berdasarkan
proses dalam memproduksi suatu peristiwa yang dikemas di ruang redaksi.
Sosiocultural practice ini tidak secara langsung berhubungan dengan teks
melainkan faktor di luar organisasi media. Kekuatan-kekuatan yang
masyarakat yang memaknai dan menyebarkan ideologi yang dominan kepada
masyarakat. Fairclough membagi tiga level pada analisis sociocultural
practice: level situasional, institusional dan sosial.6 Situasional disini, wacana
6 Dikutip dalam Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Teks Analisis Media, (Yogyakarta: PT
LkiS Pelangi Aksara, 2008), h. 322.
26
dipahami sebagai tindakan, maka tindakan itu upaya untuk merespon situasi
atau konteks sosial tertentu.
Institusional melihat praktik produksi wacana yang dipengaruhi oleh
organisasi media. Ini bisa berasal dari media itu sendiri atau bahkan kekuatan
di luar media. Institusi ekonomi media menjadi faktor penting dalam
menentukan proses produksi berita. Mulai dari pengiklan yang menentukan
kelangsungan hidup media. Berita yang disajikan harus menarik agar banyak
pengiklan yang tertarik untuk kerjasama dengan media itu. Khalayak pembaca
menjadi faktor penting di luar media. Rating dan oplah menjadi tolak ukur
pekerja media dalam memproduksi berita. Topik yang menarik dan disukai
pembaca menjadi pilihan untuk diproduksi. Bahkan berita yang didramatisasi
supaya pembaca penasaran dan ingin mengetahui informasi tersebut.
Persaingan antarmedia juga menjadi pendorong suatu organisasi media
untuk berlomba-lomba memberikan berita berupa informasi yang cepat, akurat
dan mampu dinikmati pembaca. Bukan hanya pembaca tapi juga berpengaruh
dalam menarik minat pengiklan. Pemilik modal juga memilik andil dalam
pembuatan berita. Faktor institusi lain yang juga berpengaruh yaitu politik. Di
sini institusi politik tidak berhubungan langsung dengan teks melainkan
menentukan bagaimana arah suatu teks di ruang redaksi. Pertimbangan di sana
yang menentukan apakah teks akan dilebih-lebihkan atau dikurang-kurangi.
Media juga menjadi alat kekuatan politik yang dominan sehingga berita yang
diproduksi tidak netral.
Pada level sosial, budaya yang juga memiliki pengaruh dalam proses
produksi berita. Lebih melihat aspek secara keseluruhan dalam sistem
27
ekonomi, politik dan budaya masyarakat. Nilai-nilai apa yang dominan dan
kekuasaan di masyarakat juga menentukan proses produksi berita. Dan
bagaimana nilai dan kelompok yang berkuasa itu mempengaruhi dan
menentukan media. Misal teks berita yang dihasilkan oleh sistem ekonomi
kapitalis akan berbeda hasilnya dengan yang diproduksi oleh sistem ekonomi
liberal.
B. Teori Hegemoni Antonio Gramsci
Secara literal hegemoni berarti kepemimpinan. Di masyarakat itu selalu
ada yang memimpin dan dipimpin.
Hal ini sesuai dengan pendapat Antonio Gramsci bahwa orang yang
berkuasa akan memerintah dengan efektif, maka jalan yang dipilih dengan
meminimalisir perlawanan rakyat dan yang berkuasa harus menciptakan
ketaatan yang spontan.7
Ini yang dikatakan cara menciptakan hegemoni. Hegemoni sebuah rantai
kemenangan yang didapat melalui kesepakatan ketimbang melalui penindasan
terhadap kelas sosial lainnya. Pada hakekatnya upaya untuk menggiring orang
agar menilai dan memandang suatu permasalahan dalam kerangka yang telah
ditentukan.
Teori hegemoni didasarkan pada konsep bahwa suatu pengetahuan /
ideologi yang dimasukan atau disebarkan secara terselubung oleh kelompok
yang berkuasa dengan atau tanpa kekerasan, sehingga ide-ide yang didiktekan
oleh kelompok berkuasa terhadap kelompok yang dikuasai diterima secara
wajar. Konsep hegemoni ini untuk meneliti bentuk-bentuk politis, kultural dan
ideologi tertentu dalam masyarakat. Hegemoni bukanlah hubungan dominasi
7 Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2015), h. 120.
28
dengan menggunakan kekuasaan melainkan hubungan persetujuan dengan
menggunakan kepemimpinan politik dan ideologis.
Keunggulan kelas sosial dalam menjalankan dan mempertahankan
kekuasaan disebut supremasi kelas. Ada 2 supremasi kelas bagi kelompok
penguasa, yaitu pertama, dominasi dilakukan dengan tindakan kekerasan.
Dominasi dijalankan atas seluruh musuh. Aparatur negara seperti polisi,
tentara, hakim yang menjadi aktor dalam dominasi di sebuah pemerintahan.
Dengan cara seperti itu hasil stabilitas dan keamanan memang tercapai,
sementara gejolak perlawanan tidak terlihat karena rakyat tunduk tidak
berdaya. Namun dengan cara seperti itu dikhawatirkan tidak akan berlangsung
secara terus menerus. Kedua, kepemimpinan intelektual ini yang disebut
hegemoni. Kekuasaan melalui konsensus / persetujuan yang ditunjukan dari
kuatnya pengaruh kepemimpinan intelektual. Kepimpinan intelektual itu
menyebarkan ide-ide. Konsensus terjadi antara 2 kelas ini diciptakan melalui
pemaksaan atau pengaruh terselubung melalui pengetahuan yang disebarkan
melalui perangkat-perangkat kekuasaan, seperti salah satunya melalui media
sebagai saluran komunikasi.
Dua hal penafsiran dalam memandang hegemoni yaitu melihat hegemoni
sekedar sebagai kepemimpinan intelektual tanpa dominasi. Melihat hegemoni
juga dapat berarti kepemimpinan intelektual disertai dominasi sekaligus.
Bahasa menjadi sarana penting untuk melayani fungsi hegemoni. Saluran-
saluran hegemoni bentuknya bermacam-macam. Mulai dari wilayah
organisasi, informasi dan juga saluran komunikasi. Media bisa menjadi alat
29
dalam menyebarluaskan ideologi sehingga meresap ke dalam benak khalayak
serta telah terjadi konsensus bersama.
Ada 3 tingkatan dalam hegemoni Gramsci, yaitu hegemoni total, hegemoni
merosot dan hegemoni minimum.8 Hegemoni total merupakan tingkatan
hegemoni yang berhasil dicapai sasaran dan tujuannya. Untuk kepentingan
suatu kelompok dengan memanfaatkan cara-cara sosialisasi yang terarah.
Tidak ada perlawanan yang dilakukan khalayak. Hubungan antar kelompok
penguasa dan khalayak menunjukan tingkat kesatuan yang kokoh. Ide-ide yang
disebarkan oleh kelompok penguasa dengan menjatuhkan kelompok lain
melalui saluran-saluran komunikasi, lalu khalayak menerima itu secara wajar.
Hegemoni merosot merupakan tingkatan kedua dari yang sebelumnya.
Sistem dengan ide-ide yang telah disebarkan telah mencapai sasaran, namun
mentalitas khalayak tidak sepenuhnya setuju dan sepemikiran dengan
kelompok penguasa. Hal ini bisa dikatakan tingkatan hegemoni nya mudah
runtuh. Keberhasilan yang dicapai oleh kelompok penguasa masih perlu cara-
cara yang lebih kuat lagi untuk meyakinkan khalayak. Dikhawatirkan nantinya
khalayak bisa melakukan tandingan kepada kelompok penguasa. Dan hal
seperti ini dikatagorikan ke dalam hegemoni minimum. Bentuk hegemoni yang
paling rendah. Khalayak tidak sepemikiran dengan kelompok penguasa.
Khalayak malah mempertahankan peraturan melalui transformasi penyatuan
dengan para pemimpin budaya, sosial, politik maupun ekonomi. Hal ini jelas-
jelas telah bertentangan dengan yang dicita-citakan oleh kelompok penguasa.
8 Dikutip dalam Heru Hendarto, Mengenal Konsep Hegemoni Gramsci: dalam Diskursus
Kemasyarakatan dan Kemanusiaan, (Jakarta: Gramedia, 1993), h.82-84.
30
Batas konseptualisasi dalam membicarakan hegemoni dalam upaya
memisahkan negara dan masyarakat sipil terkait 3 bidang. Pertama ekonomi,
dengan melihat keadaaan ekonomi yang berbeda-beda dari setiap individu akan
dapat digologkan dan diklasifikasikan sesuai tingkatan individu itu sendiri.
Kedua negara, disini tempat munculnya praktek-praktek kekuasaan yang
dilakukan oleh aparatur negara untuk menegakan sebuah birokrasi negara.
Ketiga masyarakat sipil, berwujud dalam berbagai organisasi yang dibuat oleh
masyarakat di luar pengaruh negara. Negara sebagai sumber kekuasaan koersif
dalam suatu masyarakat dan masyarakat sipil sebagai lokasi kepemimpinan
hegemoni. Negara dan masyarakat sipil dihubungkan untuk mendefinisikan
apa yang disebut negara integral.
C. Analisis Framing
1. Pengertian Analisis Framing
Setiap media dalam mengemas suatu peristiwa memiliki gaya dan versi
nya masing-masing. Pengemasan berita bisa dilakukan dengan menonjolkan
aspek tertentu. Mulai dari pemilihan kata, pemilihan narasumber, bahasa yang
ditampilkan hingga pemilihan gambar. Dengan adanya seperti itu, berita yang
ada bukan gambaran suatu informasi yang jujur sesuai realita melainkan hasil
konstruksi dari suatu media. Hal ini yang kemudian dapat dikaji dengan
analisis framing.
Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah
cara-cara atau ideologi media saat mengonstruksi fakta.9 Analisis framing
9 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik,
dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h.162.
31
adalah meneliti bagaimana peristiwa dikonstruksi oleh media. Titik perhatian
disini, media secara sengaja telah membingkai dan mengemas berita. Peristiwa
yang sama bisa jadi berbeda. Hal ini dikarenakan cara pandang setiap media
itu tidak sama dalam melihat, memaknai serta memahami suatu peristiwa. Dan
hasilnya pun akan terasa memihak di satu sisi.
Analisis framing dapat dikaji dengan pendekatan konstruktivis dan kritis.
Pandangan kritis, teks itu sebagai praktik ideologi penguasa. Kekuatan
dominan dari penguasa mampu mempengaruhi isi dalam berita. Akibatnya
akan ada individu atau kelompok yang disudutkan atau dipinggirkan dalam
berita. Media seperti ini telah berpihak pada satu golongan demi kepetingan
ideologi media itu sendiri. Dengan menggunakan analisis framing, teks dapat
dibongkar, guna melihat permainan ideologi dibaliknya.
Analisis framing cocok digunakan untuk melihat konteks sosial budaya
suatu wacana, khususnya hubungan berita dan ideologi, yakni proses atau
mekanisme mengenai bagaimana membangun, mempertahankan,
mereproduksi, mengubah dan meruntuhkan ideologi dalam suatu
pemberitaan.10
Media sebagai alat dari kelompok penguasa. Isi dari berita dipengaruhi
oleh kepentingan suatu kelompok. Berita dikemas dan dibingkai sedemikian
rupa untuk mendapatkan perhatian khalayak. Hal ini menyebabkan terjadi
pertarungan kelompok dominan dengan kelompok lainnya. Salah satu
tujuannya untuk melanggengkan kekuasaan dengan menjatuhkan kelompok
lain.
10 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT LkiS
Pelangi Aksara, 2002), h. xiv.
32
2. Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki
Model analisis framing bermacam-macam, yaitu model Robert N. Entman,
William A. Gamson & Andre Modigliani serta Zhongdan Pan & Gerald M.
Kosicki. Namun di sini akan lebih membahas mengenai analisis framing
Zhondang Pan dan Gerald M.Kosicki. Menurutnya analisis framing sebagai
proses membuat suatu pesan lebih menonjol, menempatkan informasi lebih
daripada yang lain sehingga khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut. Berita
yang diproduksi disusun dengan angle yang diinginkan oleh pekerja media. Ini
dapat dilihat dengan kata-kata yang sering muncul di teks berita, penonjolan
yang secara signifikan, dan isi teks terasa memihak pada satu sisi. Dalam berita,
struktur bahasa itu memberikan pengaruh terhadap aspek lain. Analisis
Framing hanya dapat diteliti pada level produksi teks media.
Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi framing yang saling
berkaitan.11 Pertama, konsep psikologis mengenai bagaimana seseorang
memproses informasi dalam dirinya. Framing berkaitan dengan struktur dan
proses kognitif seseorang. Informasi yang didapat oleh seseorang lalu diolah
dan dikemas dengan skema tertentu. Framing informasi ditempatkan pada
suatu konteks yang unik atau khusus. Pada satu isu, ada elemen tertentu yang
sengaja lebih ditonjolkan dalam kognisi seseorang. Seseorang yang telah
dipercaya dapat mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu yang
dipercaya dapat mengubah perilaku mereka. Elemen tertentu bisa berupa kata-
kata yang sering muncul di teks berita yang dapat mempengaruhi perilaku atau
11 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT LkiS
Pelangi Aksara, 2002), h. 252.
33
tindakan si pembaca terhadap satu isu. Lebih melihat individu menafsirkan
suatu peristiwa dalam cara pandang tertentu.
Kedua, konsepsi sosiologis lebih melihat bagaimana konstruksi sosial
dalam memandang realitas. Framing disini sebagai proses seseorang
mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman
sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas di luar dirinya. Frame di sini
berfungsi membuat suatu realita teridentifikasi, dipahami dan dapat dimengerti
karena sudah dilabeli dengan label tertentu. 12 Lingkungan sosial dikonstruksi
oleh seseorang. Ada suatu peristiwa, individu melihatnya tidak hanya pada satu
sisi, melainkan melihat dari sisi lain yang sekarang menarik untuk diberitakan.
Pekerja media mengemasnya dengan sedemikian rupa untuk dikomunikasikan
kepada khalayak.
12 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta: PT LkiS
Pelangi Aksara, 2002), h. 253.
STRUKTUR
Sintaksis
Skrip
PERANGKAT FRAMING
1. Skema Berita
2. Kelengkapan Berita
UNIT YANG
DIAMATI
Headline, lead,
latar informasi,
kutipan sumber,
pernyataan,
penutup
5 W + 1 H
Tabel 2.2 Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki
34
Perangkat framing Pan dan Kosicki ada empat pendekatan. Pertama,
sintaksis yaitu cara wartawan menyusun fakta. Sintaksis adalah susunan kata
dalam kalimat. Dalam wacana termasuk pada bagian berita berupa headline,
lead, latar informasi, sumber, penutup dalam satu kesatuan teks secara
keseluruhan. Bagian yang tersusun itu dalam bentuk tetap dan teratur. Bentuk
sintaksis yang populer adalah piramida terbalik. Dimulai dari judul, headline,
lead, episode, latar dan penutup. Bagian atas dinilai lebih penting daripada
bagian bawah.
Kedua, skrip tentang cara wartawan mengisahkan fakta. Wartawan
mengemas suatu peristiwa dengan strategi cara berkata atau bertutur dalam
kalimat. Hal ini disesuaikan dengan 5W+1H. Ketiga, tematik berhubungan
dengan cara wartawan menulis fakta. Suatu peristiwa ditulis dengan didukung
oleh sumber yang dikutip, pernyataan yang diungkapkan. Keempat, retoris
tentang cara wartawan menekankan fakta. Wartawan memilih kata-kata yang
ingin ditonjolkan guna menekankan maksud dari pesan yang ingin
Tematik
Retoris
3. Detail
4. Koherensi
5. Bentuk Kalimat
6. Ganti
7. Leksikon
8. Grafis
9. Metamofora
Paragraf,
proposisi, kalimat,
hubungan antar
kalimat
Kata, idiom,
gambar, grafik
Tabel 2.2 Analisis Framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki
35
disampaikan. Pada struktur retoris ingin menekankan suatu kebenaran terhadap
informasi yang telah disampaikan.
D. Media Online
1. Pengertian Media Online
Teknologi yang semakin hari terus berkembang memudahkan masyarakat
dalam melakukan segala hal. Salah satunya kemudahan mendapatkan berbagai
informasi yang ingin diketahui. Melalui media, masyarakat yang tidak
mengetahui apa-apa sekarang menjadi lebih tahu mengenai berbagai informasi.
Hal ini didukung juga dengan teknologi yang mudah diakses. Internet sekarang
ini menjadi informasi yang penting. Media cetak dulu menjadi informasi utama
untuk mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi. Namun semua itu telah
bergeser. Masyarakat mulai beralih menggunakan internet untuk mencari
informasi yang ter update. Media-media cetak pun mulai berinovasi
memanfaatkan media online untuk menyebarkan berita. Keunggulan dengan
adanya media online yaitu informasi yang mudah didapatkan, cepat nya dalam
mengetahui informasi dan dimana pun berada bisa diakses.
Media adalah singkatan dari media komunikasi massa dalam bidang
keilmuan komunikasi massa mempunyai karakteristik tertentu, seperti
publisitas dan periodisitas.13 Media itu sebagai saluran komunikasi. Informasi
dari berbagai peristiwa disebarkan melalui media, baik cetak ataupun online.
Media online adalah media yang menyebarkan informasi dengan berbasis
telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website, radio
13 M.Romli, Asep Syamsul, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online,
(Bandung: Nuansa Cendekia, 2012), h.34.
36
online, tv online, dan sebagainya. Dari semua itu memiliki karakteristik yang
berbeda-beda namun kegunaanya hampir sama untuk memberikan informasi.
Dan Internet menjadi penunjang untuk mengakses media online.
Penemuan World Web Wide (WWW) membuat revolusi besar-besaran di
bidang jurnalisme dengan munculnya Online (cyber) journalism. Sebuah
kejadian yang ditulis di internet beberapa detik kemudian telah tersebar ke
seluruh dunia. Media-media cetak sebagian besar telah memiliki portal media
online. Di Indonesia ada Tempo.com, Kompas.com, Antaranews.com,
detik.com, Republikaonline.com dan lain sebagainya. Jika di suatu tempat telah
terjadi peristiwa, media online dengan cepat memberitakan di portalnya
masing-masing. Masyarakat pun jadi lebih cepat mendapat informasi.
Lain hal dengan media cetak, misal peristiwa terjadi hari ini dan besok
beritanya baru diterbitkan. Jadi perbedaan dari keduanya yaitu mengenai
kecepatan dalam menyebarkan informasi dan kemudahan dalam mendapatkan
informasi yang ter update. Namun disisi lain, terkadang sangat disayangkan
bahwa media online tidak begitu detail dalam menyebarkan informasi. Hal ini
dikarenakan lebih mendahulukan kecepatan dalam menyebarkan berita,
dibanding ketajaman informasi pada suatu kejadian.
Melalui pemaparan di atas, dapat dikatakan bahwa media online
merupakan suatu wadah yang berfungsi menyampaikan pesan informasi
kepada khalayak dengan tenggang waktu yang relatif cepat dibandingkan
dengan media massa cetak maupun televisi. Peran media online sama dengan
media pada umumnya yaitu sebagai wadah dalam menyebarkan informasi,
hiburan, kontrol sosial dan penghubung wilayah secara geografis. Dimana pun
37
berada, masyarakat mampu mengakses informasi di internet. Namun dengan
tingkat pemahaman masyarakat yang berbeda-beda menimbulkan pemaknaan
isi pesan yang tidak sama di benak masyarakat. Hal ini dikarenakan kebutuhan
dan tingkat status sosial ekonomi serta pendidikan yang berbeda-beda.
2. Karakteristik Media Online
Media online mem-posting berita dalam kurun waktu cepat setiap harinya.
Berbagai berita yang dimuat adalah peristiwa yang sedang menjadi bahan
perbincangan masyarakat luas. Sehingga banyak masyarakat dapat cepat
mengakses berita. Ini menjadi kemudahan dalam mendapat informasi.
Berikut beberapa karakteristik umum yang dimiliki media online.14
Pertama, kemudahan bagi pengakses untuk mengalihkan waktu pengaksesan.
Artinya, penerbit media online misalnya bisa menentukan bahwa akses
medianya bisa dimulai dari jam 1 dini hari seperti yang tersaji dari media cetak
yang juga mempunyai media online. Meskipun ada juga yang baru beberapa
jam kemudian, bahkan 1 hari kemudian. Ini sangat tergantung pada
kemampuan media.
Kedua, Real time, langsung bisa disajikan. Pengelola website dapat
menulis setiap saat. Sehingga pembaca dapat menerima berita setiap waktu.
Ketiga, unsur multimedia. Bentuk dan publikasi yang lebih kaya. Sajiannya
tidak klasik seperti media cetak (e-paper dalam versi online-nya). Ada banyak
fitur, serta ilustrasi tampilan yang amat menarik pembaca. Elemen yang
ditampilkan audio dan visual, ada feedbacknya secara langsung. Penulisan
14 Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. (Jakarta: Rajawali Pers,2011), h.18
38
beritanya singkat dan padat berbeda dengan bahasa koran, dinamis karena
setiap saat berita itu dapat di update dan bisa diakses kapan saja termasuk berita
yang sudah lama. Lebih mendunia dan dapat diakses dimana saja selama
terdapat jaringan internet. Keempat, interaktif. Hyperlink memungkinkan user
terhubung dengan situs yang lain, seperti Wordpress, RSS, Twitter, dan
Facebook. Dengan keunggulan-keunggulan di atas, media online kini media
cetak dan elektonik juga memiliki versi online untuk melengkapi
kekurangannya, hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan audiens.15
15 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Goup. 2008), h.
286
39
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sistem dan Iklim Media Massa di Indonesia
Sebelum abad ke-20 media massa itu sudah ada di Indonesia yaitu berupa
surat kabar dan dikelola oleh orang Belanda. Awal abad ke-20 barulah dikelola
oleh orang Indonesia. Hal ini dikarenakan munculnya kesadaran untuk
berjuang melawan penjajah Belanda. Media pada saat itu bersifat perjuangan.
Digunakan sebagai saluran komunikasi rakyat Indonesia untuk membangun
jiwa perjuangan melawan penjajah saat itu.
Bangsa Indonesia mulai berkenalan dengan dunia pers pada saat Belanda
menjajah Indonesia melalui Vereebigde Oost-Indische Compagnie (VOC).
Tahun 1712 bangsa Indonesia berupaya untuk menerbitkan surat kabar di
Batavia yang sekarang berubah nama menjadi Jakarta, namun pemerintah
VOC melarangnya. Tahun 1744 terbit mingguan Bataviase Nouveles di
Jakarta. Penerbitan ini hanya bertahan 2 tahun yaitu sampai 1746. 1
VOC takut merasa tersaingi akan keuntungan berita dagang yang diperoleh
koran itu. Para direktur VOC di Negeri Belanda melarang surat kabar itu terbit.
Alasannya telah menimbulkan akibat yang membahayakan di Negeri Belanda.
Sistem pers saat itu sangat diawasi ketat oleh Belanda. Pengaruh kekuasaan
politik begitu besar terhadap sistem pers di Indonesia pada saat itu. Hal ini
sesuai dengan lahirnya pasal tentang pers dalam Regerings Reglement 1854,
pemerintah Belanda diberi hak mengawasi pers.2
1 Edward C.Smith, Sejarah Pembredelan Pers di Indonesia, (Jakarta: Grafitipers,1983), h.3. 2 Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi Critical
Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik, (Jakarta: Granit, 2004), h.60.
40
Pada awal abad ke-20, pers mulai digunakan sebagai alat perjuangan. Hal
ini dikarenakan tumbuhnya berbagai organisasi politik seperti Boedi Oetomo,
Indische Partij, Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, Partai Komunis
Indonesia dan Partai Nasional Indonesia. Pers menjadi wadah bagi para tokoh
organisasi politik dalam menyuarakan gagasannya. Surat kabar Indonesia juga
sarat akan muatan politik, ini tampak pada nama-nama yang digunakannya
seperti Suara Kemerdekaan, Suara Berjuang, dan Benih Kemerdekaan. Surat
kabar pada masa itu bercorak menjadi nasionalis, liberal, radikal dan komunis.
Namun di lain hal ada juga yang netral, politik dan sekedar dagang.
Belanda berhasil diusir oleh Jepang, penjajahan pun masih tetap dirasakan
oleh Bangsa Indonesia. Penjajahan Jepang di Indonesia terjadi selama tahun
1942-1945. Awalnya surat kabar Indonesia telah mampu berdiri sendiri, namun
dengan datangnya Bangsa Jepang kemudian dipaksa bergabung. Jepang
mendirikan Jawa Shinbun Kai dan cabang kantor Domei dengan
menggabungkan kantor berita yang ada di Indonesia yaitu Aneta dan Antara.
Pada masa ini, terbit beberapa media harian, yaitu Asia Raya di Jakarta,
Sinar Baru di Semarang, Suara Asia di Surabaya, Tjahaya di Bandung. Pada
saat itu, Jepang memiliki kontrol terhadap pers Indonesia sehingga mengalami
tekanan. Namun disisi lain ini ada juga keuntungan yang didapat oleh bangsa
Indonesia, di antaranya: pengalaman pekerja pers mulai bertambah, pola pikir
rakyat bersifat kritis terhadap berita yang disajikan oleh Jepang dan meluasnya
penggunaan Bahasa Indonesia. Dari situ awal mula Bahasa Indonesia akan
menjadi bahasa nasional.
41
Tahun 1945 Indonesia merdeka dari penjajahan bangsa asing. Sistem
kehidupan pers mulai berubah. Sebelumnya sistem pers penuh tekanan pada
masa penjajahan, maka setelah kemerdekaan kehidupan pers menjadi bebas
dan merdeka. Hal ini didasarkan pada kebijakan pers bahwa pikiran masyarakat
umum atau pendapat umum merupakan dasar pemerintahan yang
berkedaulatan rakyat. Pers bebas yang mampu menyuarakan aspirasi rakyat
bukan menjadi alat kelompok berkuasa. Banyak bermunculan surat kabar baru.
Pers nasional menunjukkan jati diri sebagai pers perjuangan.
Namun pada masa itu, Bangsa Belanda ingin merebut kembali
kemerdekaan Indonesia dengan menarik simpati rakyat Indonesia melalui pers
yang dibuatnya. Bangsa Indonesia giat berjuang mempertahankan Indonesia.
Dan saat itu pers terbagi menjadi dua, yaitu pers yang diterbitkan oleh sekutu
Belanda yang dinamakan Pers Nica dan pers yang diterbitkan oleh rakyat
Indonesia yang disebut Pers Republik. Koran harian yang diterbitkan oleh Pers
Republik, antara lain: Harian Merdeka, Harian Sumber, Harian Kedaulatan
Rakyat, Harian Nasional, dan Harian Pedoman. Dan koran Pers Nica yaitu
Wartawan Indonesia di Jakarta, Persatuan di Bandung, Suluh Rakyat di
Semarang, Pelita Rakyat di Surabaya, dan Mustika di Medan.
Dinamika pers di Indonesia pada masa itu berubah-ubah mengikuti
perkembangan politik nasional. Periode 1945-1955 adalah politik transisional.
Pers Indonesia berubah haluan menjadi alat perjuangan politik. Pers lebih
memihak pada kelompok-kelompok politik besar. Pada masa ini disebut Orde
42
Lama era pers partisipan. Namun era ini tidak berlangsung lama, sejak Dekrit
Preseiden 1 Juli 1959, pers Indonesia memasuki masa gelap gulita.3
Selama rezim Soeharto, pers dijalankan secara otoriter terselubung. Berita
yang diterbitkan harus sesuai dengan izin pemerintah, ini sesuai dengan Surat
Izin Tjetak (SIT). Isi berita yang tidak sesuai dengan politik pemerintah
dibredel.
Ini sesuai dengan catatan Atmakusumah, akibat peristiwa 15 Januari 1974,
mingguan Mahasiswa Indonesia di Bandung ikut dibredel oleh pemerintah
bersama-sama sebelas penerbitan pers umum. Sedangkan awal tahun
1978, tujuh surat kabar harian ibu kota hampir serentak ditutup setengah
bulan dan ini juga diikuti oleh tujuh penerbitan mahasiswa di berbagai
kampus di Jawa dan Sumatera.4
Pers saat itu benar-benar tidak diberi ruang untuk dapat memberitakan
sesuai fakta dan realita, melainkan berita yang terbit hanya seputar politik
pemerintahan yang diagung-agungkan. Rasa takut juga dialami hampir seluruh
pekerja pers. Ruang kebebasan berfikir dan berpendapat dibatasi seolah-olah
pemerintahan saat itu takut dengan adanya pers yang merdeka.
Memasuki era reformasi merupakan titik balik ruang pers menjadi aspirasi
banyak kalangan. Pembatasan akan berpendapat mulai dicabut. Siapa pun
bebas mengeluarkan pendapatnya. Ini menjadi satu awalan sistem demokrasi
mulai diterapkan di Indonesia. Di era ini, sistem pers Indonesia menganut
sistem pers liberal Barat. Perkembangan perusahaan pers mulai banyak, ini
juga diikuti dengan persaingan bebas di antara masing-masing. Perusahaan
yang memiliki modal besar memiliki kekuatan yang kuat dalam mengendalikan
3 Suf Kasman, Pers dan Pencitraan Umat Muslim di Indonesia: Analisis Isi Pemberitaan
Harian Kompas dan Republika, (Jakarta: Balai Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2010),
h.190. 4 Atmakusumah Astraatmadja, Kebebasan Pers dan Arus Informasi di Indonesia, (Jakarta:
Lembaga Studi Pembangunan, 1981), h.53-54.
43
pasar sehingga tumbuh menjadi besar. Dalam segi produksi berita, saat
memilih topik yang akan diangkat, cara berita itu disajikan, topik yang menarik
perhatian pembaca dan berbagai pertimbangan-pertimbangan yang komersil.
Hal inilah yang disebut pers Indonesia sistemnya berkiblat ke Negara Barat.
Era sekarang ini, Indonesia menganut sistem pers bebas dan bertanggung
jawab. Pers bertanggung jawab akan informasi yang telah diberitakan baik
kepada masyarakat, pemerintah. Dengan didukung perkembangan teknologi,
media-media yang sebelumnya berupa cetak mulai berinovasi ke media
berbasis online. Informasi terbaru yang diterima jauh lebih cepat dibanding
media cetak yang harus menunggu esok hari atau bahkan seminggu atau
sebulan lagi. Di sisi lain, ini juga diikuti dengan mudahnya masyarakat
memberi respon terhadap berita yang diterbitkan melalui media berbasis
online. siapa pun bebas mengeluarkan pendapatnya terhadap suatu topik.
Ruang aspirasi begitu mudah didapat di era sekarang dibandingkan dulu.
Namun terkadang terlalu bebas, banyak juga yang tidak mampu mengontrol
kata-kata yang disampaikannya. Masyarakat pun sudah bersifat kritis terhadap
berita-berita yang disajikan. Media sebagai pers juga harus tetap pada aturan
yang ada yaitu mampu bertanggung jawab terhadap pemberitaan yang
disebarluaskan dan berita itu harus sesuai fakta. Dan ini lah salah satu kunci
keberhasilan pers Indonesia.
B. Profil Antaranews.com
1. Sejarah Antara
Kantor Berita Antara didirikan pada tanggal 13 Desember 1937 oleh Adam
Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar dan Pandoe Kartawagoena, ketika
44
semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang.
Keberhasilan Berita Antara menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia adalah wujud
kecintaan dan baktinya yang besar bagi perjuangan bangsa Indonesia. Tahun
1962, Berita Antara resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang
berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap informasi global, Berita
Antara juga menjalin kerjasama, baik secara komersial maupun non-komersial,
dengan kantor-kantor berita di seluruh dunia, seperti AAP (Australia), Reuters
(Inggris), AFP (Perancis), DPA (Jerman), Kyodo (Jepang), Bernama
(Malaysia), Xinhua (PR China), CIC (Columbia), NAMPA (Namibia) dan lain-
lainnya. Antara aktif dalam berbagai organisasi regional dan international,
seperti ANEX (ASEAN News Exchange), OANA (Organization of Asia
Pacific News Agencies) dan NANAP (Non-Aligned News Agencies Pool). Tak
kurang dari 3000 berita luar negeri yang berasal dari para mitra kerjanya dan
250 berita hasil liputan wartawannya sendiri disebarluaskan setiap hari melalui
teknologi komunikasi terkini, seperti VSAT dan DVB, serta berbagai teknologi
berbasis Internet, seperti situs web, email dan ftp ( file transfer protocol ).
Gedung Berita Antara di Pasar Baru merupakan bangunan bersejarah
karena pernah menyebarluaskan Proklamasi Kemerdekaan RI pada tahun 1945.
Layaknya museum, gedung ini menyimpan dan memamerkan berbagai benda
peninggalan wartawan sejak tahun 1945-1950 yang dapat dikunjungi oleh siapa
pun yang berminat.
45
Kantor Berita Antara memiliki media berbasis online yaitu
Antaranews.com. Dulu namanya itu Antara.co.id. Beritanya itu lebih pendek,
tidak semua berita masuk, dan beritanya jauh lebih pendek. Berita hanya bisa
diakses sampai lead saja, setelah itu pengakses harus membayar terlebih dahulu
jika ingin mengkakses yang lain. Pada tahun 2005, isi berita mulai
diperbanyak. Tahun 2008 mulai dipermanis dengan ditambahnya foto-foto
dalam berita. Dan itu terjadi hingga sekarang. Sejak tahun 2009, media online
berubah nama dari Antara.co.id menjadi Antaranews.com.
Pada awalnya berita yang disajikan berasal dari cetak. Namun seiring
jalannya waktu mengalami perubahan, berita tidak semuanya berasal dari
cetak. Hal tersebut karena adanya kebijakan yang berbeda. Antara redaksi
cetak dan online berbeda manajemen dan tentu saja sistem pemberitaanya juga
berbeda. Berita yang ada di cetak tidak semuanya sama atau bisa dimasukan ke
Antaranews.com. Hal ini dikarenakan redaksi online dan cetak memiliki tim
lapangan masing-masing.
2. Visi dan Misi
Visi dan Misi bagi sebuah organisasi merupakan arah dan tujuan yang
hendak dicapai oleh organisasi tersebut. Visi dan Misi merupakan gambaran
tentang program yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi sehingga
dengan adanya Visi dan Misi suatu organisasi akan lebih mudah dalam
menentukan program kerja sesuai dengan tujuan organisasi tersebut.
Visi Kantor Berita Antara adalah, menjadi kantor berita berkelas dunia
melalui penyediaan jasa berbagai produk berbasis informasi, untuk
46
mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan, yang didukung oleh tata kelola
perusahaan yang baik dan berstandar internasional.
Sedangkan Misi perusahaan, merupakan sesuatu yang harus sejalan
dengan Visi yang ada, yaitu:
a. Menghasilkan berita dan berbagai produk berbasis informasi lainnya
secara cepat, akurat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta
pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya;
b. Menjalankan peran media sebagai jembatan Antara negara dan
masyarakatnya, dan berperan sebagai duta informasi bangsa;
c. Memberikan layanan terintegrasi komunikasi pemasaran bagi
stakeholders;
d. Memberikan layanan pendidikan jurnalistik multimedia;
e. Berperan aktif dalam membangun masyarakakat baru yang berbasis
pengetahuan.5
3. Sususan Redaksi Antaranews.com
NO JABATAN NAMA ANGGOTA
1 Pemimpin Umum Meidyatama Suryodiningrat
2 Pemimpin Redaksi Aat Surya Safaat
3 Wakil Pemimpin Redaksi Risbiani Fardaniah
4 Kepala Redaksi Aditia Maruli Radja
5 Direktorat SDM dan Umum Perum LKBN ANTARA, Himpunan Peraturan Perusahaan
Umum LKBN Antara, (Jakarta: LKBN ANTARA, 2010), h. 2.
Tabel 3.3 Susunan Redaksi Antaranews.com
47
5 Redaktur Heru Purwanto, Priyambodo RH, B.
Kunto Wibisono, AA. Ariwibowo,
Ruslan Burhani, Jafar M. Sidiq,
Suryanto, Unggul Tri Ratomo,
Tasrief Tarmizi, Fitri Supratiwi,
Maryati, Ade P. Marboen, Heppy
Ratna Sari.
6 Reporter Ida Nurcahyani, Gilang Galiartha,
Monalisa, Sella, Alviansyah, Natisha
Andarningtyas, Nanien Yuniar, Try
Reza, Lia Wanadriani Santosa,
Arindra Moedia, Okta Antikasari.
7 Staf Redaksi Ferliansyah, Guntur Mulyo Wiseno,
Handry Musa, Luki Satrio
8 Sekretaris Machrida Bahalwan
9 Teknik Asmen IT Imansyah
10 Web Master Catur Ujianto
11 Sosial Media Ricka Oktaviandini, Yana Sanwidia
12 Design Grafis Ardianus Mehan
4. Materi Pemberitaan
Materi Pemberitaan www.Antaranews.com, dalam hal ini disebut
dengan rubrik, sama seperti surat kabar, posisinya berada di bagian atas
Antaranews.com, tepat di bawah logo Antara. Terdiri dari beragam rubrik.6
6 ANTARA NEWS, ANTARA News: Portal Berita Indonesia, artikel diakses pada Jumat, 15
April 2016 dari http://www.antaranews.com/.
Tabel 3.3 Susunan Redaksi Antaranews.com
48
Tabel 4.3 Rubrik Antaranews.com
NO RUBRIK ISI
1 Nasional Berisi peristiwa terkini, berita harian.
Terdiri dari Umum, Politik/Hankam,
Hukum/Kriminal, Pendidikan,
Kesehatan, Naker, Unik.
2 Internasional Berita terkini, meliputi Asiaoseania,
Amerika, Eropa, Timur Tengah dan
Afrika.
3 Ekonomi Seputar berita Ekonomi dan Bisnis.
Terdiri dari Makro, Moneter, Bisnis,
Bursa, Edukasi Bisnis, dan Info
Perbankan.
4 Olahraga Berisi berita olahraga. Seputar
Sepakbola, Tenis, Bulutangkis, Basket,
Tinju, Balap, serta Umum.
5 Hiburan Informasi Seni dan Hiburan. Meliputi
info Sinema, Musik, Selebriti, Seni
Budaya, dan Gaya Hidup.
6 Teknologi Berita Sains dan Teknologi. Berupa
Sains, Komputer, Gadjet, dan Internet.
7 Warta Bumi Berita seputar Pemanasan Global,
Flora Fauna, dan Pencemaran.
8 Artikel Berita ringan berupa artikel, terdiri dari
Komentar, Opini, Buku, Antara Kita,
Jeda, dan Visi
9 Otomatif Berita seputar kendaraan dengan rubrik
Go Green, prototype, serba-serbi,
aksesoris, auto finance, dan disertai
kolom foto dan video
49
C. Gerakan Islam Internasional
1. Hamas
Sebuah organisasi yang berada di Negara Palestina. Hamas (Harakah
Muqawamah Al-Islamiyah) didirikan oleh seorang pemuda yang tidak
memiliki kedua kaki, namun memiliki semangat berjuang yang tinggi, pemuda
itu bernama Syaikh Ahmad Yasin. Pada tanggal 18 November 1987 organisasi
ini dirintis oleh Yasin. Hamas adalah sebuah gerakan metamorfosis yang
dipelopori oleh Ikhwanul Muslim di Palestina sejak 1930.
Pada awalnya gerakan ini bernama Ikhwanul Muslim dan Tahun 1987
mengubah diri menjadi Hamas.7 Gerakan ini bertujuan untuk dapat
membebaskan Palestina dari kekejaman Israel melalui jalus pendidikan. Hamas
merubah fungsi Pantai-pantai Gaza yang dahulunya digunakan untuk kegiatan
maksiat, menjadi tempat publik yang bernuansa semangat Islam. Rumah-
rumah yang dahulunya digunakan untuk tempat berjudi, dirubah fungsi
menjadi sekolah-sekolah penghafal Al-Qur’an. Hamas ini membangun
kembali Palestina secara perlahan, dan pendidikan menjadi salah satu fokus
utama gerakan ini. Generasi muda diberikan pendidikan yang intesif, yang
7 Tiar Anwar Bachtiar, HAMAS Kenapa dibenci Israel? (Jakarta: Penerbit Hikmah, 2008), h
56.
10 Foto Terdapat Galeri Foto berisi berita
gambar (foto) dengan keterangan
singkat, lead.
11 Video Selain menyajikan berita tulis, Antara
juga menyajikan berita gambar (video)
yang juga disiarkan melalui web.
Tabe 4.3 Rubrik Antaranews.com
50
pada akhirnya terbangun Universitas Islam Gaza. Dosen-dosennya adalah para
putra-putri Gaza yang hebat.
Selain itu Hamas juga menyuarakan gerakan memboikot produk-produk
Israel dan meningkatkan kemandirian rakyat Palestina dengan cara
membangun koperasi dan membuka badan usaha sendiri. Dari segala karya
yang telah diciptakan Hamas, kualitas pendidikan di Palestina menjadi
meningkat. Hal ini juga yang membuat Hamas menang pemilu di Palestina
mengalahkan Partai Fattah.
2. Al Qaeda
Nama Al Qaeda dalam Bahasa Arab berarti Markas. Gerakan ini didirikan
oleh Osama Bin Laden dan Abdullah Azzam. Keduanya mengumpulkan
mantan para pejuang Mujahidin dalam perang Afghanistan dan membentuk Al-
Qaeda. Gerakan ini bertujuan melakukan perlawanan terhadap pemerintahan
Muslim yang dianggap memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat
(AS). Ini menjadi tujuan untuk membangun kembali rezim pemerintahan
Muslim.
Al Qaeda dikenal sebagai gerakan radikal Sunni Muslim yang tujuannya
adalah jihad di seluruh dunia. Teknik militer menjadi kekuatan gerakan ini
dalam menumpas musuh-musuhnya. Serangan dari gerakan ini ditujukan
kepada warga sipil dan militer di seluruh dunia, diantaranya: Sudan, Mesir,
Arab Saudi, Afghanistan, Somalia, Pakistan, dan yang paling dahsyat adalah
serangan 9/11 terhadap gedung menara kembar World Wide Center, di New
51
York, AS pada 11 Sepetember 2001.8 Bom bunuh diri dan serangan lunak
berenjata menjadi ciri dari gerakan ini.
3. Hisbullah
Hisbullah merupakan suatu kelompok politik Syiah dengan sayap militan.
Kelompok ini berada di Lebanon dan didirikan pada tahun 1982. Kata
Hizbullah dalam bahasa Arab berarti Partai Allah. Kelompok ini
mempublikasikan sebagai komunitas Muslim dan partai Allah. Kelompok ini
mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit, membuka lahan pertanian, dan
memberikan pelayan sosial kepada warga Lebanon. Hal ini yang menjadikan
Hizbullah memiliki pengaruh besar terhadap politik di Lebanon.
Hizbullah tidak terlepas dari paham Syiah, yang berkiblat ke Madrasah
Ad-diniyah Najaf dan partai dakwah Islam yang diketuai oleh Muhammad
Baqir As-Sadr di Irak. Kekuatan militernya berkembang secara signifikan. Hal
ini yang membuat kelompok ini lebih kuat dibanding tentara Lebanon sendiri.
Kelompok ini banyak mendapat dukungan dari para penganut paham Syiah.
Hizbullah secara resmi mendukung Revolusi Islam di Lebanon. Strategi politik
dan militer Hizbullah pun dinilai sukses, terbukti dengan hengkangnya zionis
dari tanah Lebanon, pada tahun 2000.
4. Ikhwanul Muslim
Ikhwanul Muslim (IM) merupakan sebuah gerakan Islam yang berfokus
pada isu Palestina. IM berpusat di Mesir. Menurut Mahmud Abdel Halim,
antara tahun 1936 – 1939, IM memberikan bantuan keuangan dan sokongan
8 Tagor Siagan, Tesis: Strategi Far Enemy Al Qaeda dan Jaringan Melawan Amerika
Serikat, NATO dan Sekutu Dalam Perang Asimetrik di Afghanistan dan Irak, 2001-2011, (Depok:
UI, 2012), h.42.
52
moral kepada rakyat Palestina.9 IM memberikan tekanan politik pada
pemerintah mesir karena dinilai polisi-polisi disana lebih berpihak kepada
zionis. Majalah-majalah terbitan Yahudi di boikot kelompok ini dan
menyebarkan buku-buku tentang Islam dalam isu Palestina.
Kerja keras IM membuahkan hasil terhadap kebangkitan rakyat Palestina
yang berselisih dengan Yahudi. Revolusi IM dari Mesir untuk Palestina terjadi
pada tahun 1936. Hal ini menjadi perhatian dari pemimpin spiritual rakyat
Palestina, Hajj Amin Husayni. Kelompok ini juga sangat dihargai oleh rakyat
Palestina. Dari hal ini, hubungan IM dan Palestina menjadi dekat. Puncak
kedekatanya yaitu pada saat penyertaan sukarelawan IM dalam jihad perang
melawan zionis pada tahun 1948. Hal ini menjadikan dakwah IM semakin
meluas, yang bermula hanya di Mesir hingga ke Palestina.
5. Palestine Liberation Organization (PLO)
Palestine Liberation Organization didirikan untuk pembebasan Negara
Palestina. Lembaga ini didirikan pada tahun 1964 dan telah mendapat
pengakuan internasional. Lembaga ini sebagai wadah politik resmi dari
sejumlah organisasi seperti organisasi ahli hukum, mahasiswa, buruh dan guru.
Pemimpin organisasi ini dari mulai awal didirikan hingga tahun 2004 yaitu
Yasser Arafat.
PLO berusaha menyebarkan perjuangan rakyat Palestina keseluruh dunia.
Usaha ini dilakukan untuk mendapat dukungan agar tujuan mendapatkan
kemerdekaan Palestina tercapai. Hal yang dilakukan PLO yaitu mengakui
Resolusi Dewan Keamanan PBB No 242 dan 338 yang berisi mengakui
9 Maszlee Malik, HAMAS: Pejuang Kota Suci Baitulmuqaddis, (Kuala lumpur : PT
MILLENIA SDN, 1974), h. 2.
53
eksistensi Israel. Sebagaian faksi militan milter menolak mengakui resolusi
PBB, tetapi tetap menjadi anggota PLO untuk berusaha mencapai kemerdekaan
Palestina dan tidak ingin memecah belah semangat nasionalisme.
Pada 15 November 1988, sebuah langkah besar dilakukan oleh PLO, yaitu
mengumumkan berdirinya Negara Palestina dari markas besarnya di Algiers,
Aljazair.10 Bersamaan dengan ini PLO mulai mendirikan kantor kedutaannya
di berbagai negara Timur Tengah dan di Indonesia.
6. Abu Sayaf
Abu Sayaf merupakan kelompok militan Muslim garis keras yang berbasis
di sekitar Kepulauan Selatan Filiphina diantaranya Jolo, Basilan dan
Mindanao. Angkatan bersenjata Filiphina menyebutan kelompok ini yaitu
Khadaffi Janjalani. Kelompok ini berdiri tahun 1991 dibawah pimpinan Abdul
Rajak Abu Bakar Janjalani.11 Ia seorang ustadz alumni Timur Tengah.
Kelompok ini memiliki tujuan untuk mendirikan Negara Islam. Mulanya
kelompok ini menamakan dirinya Al Harakat Al Islamiyya, tapi publik lebih
mengenalnya sebagai Abu Sayaf (Sang Pembawa Pedang).
Abdul Rajak tewas, lalu kepemimpinan Abu Sayaf digantikan oleh
Khadaffi Janjalani. Dibawah kepemimpinannya, kelompok ini mulai dijauhi
rakyat yang semulanya mendukung perjuangan kelompok ini. Hal ini
dikarenakan bergesernya tujuan dan sasaran target, bermula bergeriliya
memperjuangkan kemerdekaan, namun aksinya semakin meluas yaitu
menculik warga sipil dan meminta tebusan jutaan dolar.
10 Ini Organisasi Perlawanan Rakyat Palestina (PLO), diakses pada 29 Juni 2016,
http://www.muslimedianews.com/2015/04/ini-organisasi-perlawanan-rakyat.html 11 Nando Baskara, Gerilyawan-gerilyawan Militan Islam, (Jakarta : PT Buku Kita, 2009), h.
1.
54
D. Islamic State of Iraq and Syria
1. Sejarah Islamic State Iraq and Syria
Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) lahir pada tahun 1999, kelompok ini
awal mula bernama Jama’at al-Tawhid wal – Jihad. ISIS dalam singkatan
Bahasa Arab disebut Da’ish atau Daesh. ISIS merupakan sebuah kekhalifahan
ektrimis jihadis Sunni yang berbasis di Iraq dan Syria, Timur Tengah.
ISIS bermula dari adanya fenomena Arab Spring. Saat itu kelompok pro
demokrasi dan kelompok radikal muncul untuk meruntuhkan sejumlah rezim
otoriter di kawasan Timur Tengah seperti Tunisia, Libya, Mesir dan Yaman.
Ketika gelombang Arab Spring ini menyapu Suriah, ISIS menjadi
representasi kelompok militan yang memperjuangkan ideologi Sunni, yang
mencoba menggulingkan diktator Bashar al-Assad yang berhaluan Shiʻah.
Kuatnya pemerintahan al-Assad yang didukung oleh kelompok militant
yang berhaluan Shi’ah yaitu Hezbollah membuat kelompok ISIS tidak berhasil
menjatuhkan Bashar al-Assad. Sebagai kompensasi kegagalan menjatuhkan
pemerintahan yang dipimpin oleh al-Assad, kelompok ISIS kemudian
mengalihkan perhatiannya ke wilayah Iraq bagian Barat dan Suriah bagian
Timur yang relatif tidak terkontrol oleh pemerintahan masing-masing.12
ISIS pertama kalinya dipimpin oleh Abu Musab Al-Zarqawi, seorang yang
berkebangsaan Yordania. ISIS mulai dikenal setelah berhasil membuat
kekacauan di Iraq. Kelompok ini berhasil menyerang tentara koalisi,
melakukan serangan bunuh diri dan yang menjadi target nya adalah masyarakat
12 Masdar Hilmy, Genealogi dan Pengaruh Ideologi Jihadisme Negara Islam Iraq dan
Suriah (NIIS) di Indonesia (Teosofi, Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam Volume 04 No. 02
Desember 2014, diterbitkan Prodi Filsafat Agama, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan
Ampel Surabaya), h. 406-407.
55
sipil. Tahun 2004, Al-Zarqawi berhasil menarik perhatian Barat dan
masyarakat dunia dengan melakukan aksi pemenggalan leher seorang
kontraktor Amerika yang bernama Nicholas Berg.13 Aksi kekerasan yang
dilakukan pemimpin ISIS itu direkam dalam bentuk video, lalu hasilnya
disebarkan melalui internet dengan tujuan agar masyarakat dunia
mengetahuinya. Dari situ, kelompok ini mulai dikenal dunia.
Dalam tahun yang sama, ISIS juga melebarkan jaringannya secara resmi
bergabung dengan kelompok milik Osama Bin Laden, yaitu kelompok Al-
Qaedah. Kedua kelompok ini mengganti namanya menjadi Tanzim Qaidat al-
Jihad fi Bilaq al-Rafidayn atau yang dikenal oleh Washington dengan sebutan
Al-Qaeda in Iraq (AQI). Melalui surat yang ditujukan Al-Zarqawi dibawah
pimpinan deputi Al-Qaeda yaitu Ayman al-Azawahiti menulis empat rencana
yaitu mengusir tentara Amerika di Iraq, membangun sebuah kekhalifahan,
memperluas konflik ke Negara tetangga Iraq yang sekuler dan ikut serta dalam
konflik Arab dan Israel.
Pada 7 Juni 2006, Amerika menggunakan pesawat F-16 menjatuhkan bom
dengan kendali laser yang disertakan dengan tembakan yang dipandu dengan
satelit ke kediaman Al-Zarqawi di Hibhib, Baghdad. Akibat serangan itu al-
Zarqawi dikabarkan tewas. Kepemimpinan diserahkan kepada Abu Ayyub al-
Masri, seorang kebangsaan Mesir yang dikenal dengan nama Abu Hamzah al-
Muhajir. Pengangkatannya megubah nama kelompok ini menjadi “Negara
Islam Irak atau Islamic State of Iraq (ISI)”. Akan tetapi al-Muhajir tidak lama
memegang kepemimpinan, belum diketahui dengan jelas apa penyebabnya.
13 Michael Weiss & Hassan Hassan, ISIS The Inside Story, (Jakarta: Prenada Media Group,
2015), h. 34.
56
Kemudian kepemimpinan dipegang oleh Abu ̒ Umar al-Baghdadi. Dia memilih
jalan baru, dengan menasionalisasi gerakannya. Abu ʻUmar berhasil
menguasai daerah-daerah di Iraq.
Pada tanggal 15 Oktober 2006 Tawhid wa al-Jihad yang dipimpin oleh
Abu ʻUmar berkoalisi dengan beragam kabilah dan suku di Iraq seperti: al-
Dulaim, al-Jabbur, al-ʻUbaid, Zuubaa, Qays, Azza, al-Tay, al-Janabiyin,
alHalaliyin, al-Mushahada, al-Dayniya, Bani Zayd, al-Mujama‟, Bani
Shammar, Inaza, al-Suwaidah, al-Nuʻaim, Khazraj, Bani al-Him, al-Buhairat,
Bani Hamdan, al-Sa‟adun, al-Ghanim, al-Sa‟adiya, al-Ma‟awid, al-Karabla,
al-Salman dan al-Qubaysat. Selanjutnya hasil dari koalisi ini menunjuk Abu
ʻUmar al-Baghdadi sebagai pemimpin ISI.14
Akibat dari perang yang terjadi dengan Amerika menyebabkan Abu Umar
tewas di tahun 2010. Kepemimpinan dilanjutkan oleh Abu Bakr al-Baghdadi.
Ia dikenal sebagai komandan perang yang memilik taktik jitu dihadapan lawan.
Tahun 2012, dibawah kepemimpinannya, kelompok ini berhasil memperluas
jaringannya sampai ke Suriah. Abu Muhammad al-Jaulani dikirim ke Suria
untuk membantu para milisi yaitu Jabhat al-Nushrah (JN) sebagai salah satu
bagian al-Qaeda. Dalam waktu yang tidak lama beberapa wilayah di Suriah
mampu dikuasai.
Pada awalnya diperkirakan hanya akan menguasai Suriah sesuai dengan
komando dari Ayman al-Zawahiri, namun pemimpin tertinggi ISI, al-Baghdadi
mendeklarisasikan tepat pada 17 April 2013 sebagai kekuatan baru yang
14 Reno Muhammad, ISIS: Kebiadaban Konspirasi Global (Bandung: Noura Books, 2014), h.
31
57
terlepas dari kelompok Al-Qaeda. Dengan hal itu, secara tegas kedua kelompok
ini terpecah. Al-Baghdadi menambahkan Syria atau the Levant pada nama
mereka, dan kemudian dikenal dengan sebutan Islamic State of Iraq and Syria
(ISIS) atau Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL). Al-Baghdadi ingin lebih
memperluas wilayah jajahannya, maka kelompok ini merubah namanya
menjadi Islamic State (IS). Ruang gerak kelompok ini menjadi lebih luas, tidak
hanya terbatas pada Iraq dan Syria atau the Levant. Karena itulah muncul ISIS
yang sekarang dikenal luas oleh seluruh dunia. Kelompok ini memadukan
kekuatan diantaranya ideologi jihadisme, militer, militansi, dan kekerasaan.
Dengan ideologi khilafah dan Sunni, keberadaan ISIS ini bertujuan
menandingi sekaligus memberantas keberadaan insitusi Shi‟ah di negara-
negara yang ada Timur Tengah. ISIS mendeklarasikan Negara Islam di
sepanjang Iraq dan Suriah. Kemudian menyatakan Al-Baghdadi akan menjadi
pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia.
2. Program Jihad ISIS
Dari mulanya kelompok ini berdiri sampai pada tahun 2016, para milisi
ISIS banyak melakukan pergerakan. Ada yang tidak suka dengan pergerakan
ini, karena begitu banyak kekerasan yang dilakukan kelompok ini. Namun tak
sedikit pula yang menaruh perhatian untuk ikut serta dalam gerakan ini. Untuk
dapat mengetahui pergerakan kelompok ini, bisa dilihat melalui beberapa hal,
diantaranya:
Pertama, perekrutan anggota. ISIS memanfaatkan media untuk dapat
mencari dan mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk dapat bergabung
dengan kelompok ini. Semakin banyak dukungan yang diperoleh, maka
58
kelompok ini merasa bahwa yang dilakukan sudah benar dan tepat. Di
Indonesia, ISIS mampu mempengaruhi kedua orang yaitu Salim Mubarok al-
Tamimi al – Indonesiy dan Abu Muhammad al-Indonesiy. Keduanya
mengunggah rekaman video pada laman youtube. ISIS juga menculik anak-
anak untuk dilatih supaya menjadi bagian dari kelompok ini. Anak-anak dicuci
otaknya, diajarkan tentang jihad, cara-cara berjihad dan ditontonkan video
mengenai kelompok Sunni sedang meledakan fasilitas ibadah milik kaum
Shi’ah. Hal ini menjadi propaganda yang dimanfaatkan ISIS dengan alasan
anak-anak berkeinginan untuk mendirikan Negara Islam.
Kedua, pencarian dana. Pada mulanya kelompok ini mendapatkan dana
dari orang-orang kaya di Kuwait dan Arab Saudi. Dana itu didapat karena
kelompok ini membantu untuk menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad.
Namun sekarang, kelompok ini mendapatkan dana melalui penguasaan sumur
minyak di kawasan Suriah Timur. Nantinya dijual kembali ke pemerintah
Suriah. Aset yang dimiliki ISIS sebelum menaklukan kota Mosul di Iraq
mencapai $ 900 triliun dan setelah menaklukan kota Mosul asetnya bertambah
menjadi $ 2000 triliun.15 Banyak jumlah aset yang dimiliki kelompok ini
menjadi lebih yakin dan percaya diri untuk memperluas gerakannya. Kekuatan
dari kelompok ini yaitu adanya senjata atau militerisme, ideologi yang
diyakini, berhasilnya merampas kekayaan minyak dan percaya diri dalam
melakukan kekerasaan.
15 “Syria Iraq: The Islamic State Militant Group”, BBC News Middle East, 2 Agustus 2014,
(www.bbc.com, diakses 26 Mei 2015).
59
Ketiga, perluasaan wilayah. ISIS meneror penduduk dan menerapkan
hukum Islam yang ketat untuk dapat mengusai sebuah wilayah. Di Sinjar, Iraq,
milisi ISIS menyerang sejumlah kota dan Desa Peshmerga yang dihuni oleh
kelompok minoritas Yazidi. Ribuan warga Yazidi dipaksa untuk melarikan diri
dan terjebak di puncak gunung selama berhari-hari. Setelah itu milisi ISIS juga
mengepung mereka. Mereka juga menawan 100 perempuan Yazidi dibawah
umur 35 tahun di sekolah.
60
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS DATA
A. Analisis Teks
Untuk analisis dalam level teks berita, penulis menggunakan tiga berita
Media online Antaranews.com. Penulis memilih ketiga judul berita ini karena
diketahui isi berita berkaitan dengan hegemoni yang dilakukan pihak Obama
dengan menyudutkan kelompok ISIS. Berikut ini adalah daftar rincian judul
berita dan edisi dari tiga berita Media Antaranews.com yang diteliti dengan
menggunakan metode pembingkaian Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki,
setiap berita memiliki frame sebagai pusat organisasi ide.
Tabel 6.4 Daftar Artikel Berita
No Judul Berita Edisi
1 Obama bersumpah kalahkan ISIS Senin, 7 Desember 2015
2 Obama peringatkan pemimpin ISIS Selasa, 15 Desember
2015
3 UEA-AS luncurkan kampanye media
sosial lawan ISIS
Kamis, 24 Desember
2015
1. Analisis berita I
Berita I: Obama bersumpah kalahkan ISIS
Senin, 7 Desember 2015
a. Sintaksis
61
Tabel 6.4 Sintaksis Analisis Berita I
Struktur Unit Teks Berita Keterangan
Sintaksis Headline Obama Bersumpah
Kalahkan ISIS
Judul
Lead Washington (ANTARA
News) – Presiden Amerika
Serikat Barack Obama
dalam sebuah pidato yang
dirancang untuk meredakan
kegelisahan di negara
tersebut, bersumpah bahwa
AS akan menghancurkan
kelompok militan
bersenjata ISIS dan
memburu pengikutnya baik
di dalam atau di luar negeri.
Paragraf 1
Latar
Informasi
Menghadapi pertanyaan
tentang kepemimpinan dan
strateginya, Obama
memanfaatkan kekuatan
terbesar AS untuk
Paragraf 2
62
menangkap anggota IS dan
menenangkan negaranya
yang terluka akibat
penembakan di California
yang menewaskan 14
orang.
Kutipan “Setelah sekian banyak
perang, banyak warga
Amerika bertanya apakah kita
dihadapkan pada kanker yang
belum ada obatnya, dan
pembantaian di San
Bernardino merupakan bukti
anacaman yang semakin
berkembang di AS.” (Barack
Obama – Presiden Amerika
Serikat)
Paragraf 3
“Saya ingin Anda tahu,
ancaman terorisme itu nyata
tetapi kita akan
mengakhirinya. Kita akan
menghancurkan ISIS dan
organisasi lain yang
membahayakan kita.” (Barack
Paragraf 5
Tabel 6.4 Sintaksis Analisis Berita I
63
Obama – Presiden Amerika
Serikat)
“Militer kita akan terus
memburu komplotan teroris di
negara manapun jika
diperlukan.” (Barack Obama –
Presiden Amerika Serikat)
Paragraf 6
“Mereka menimbun
senjata, amunisi, dan bom
pipa. Jadi ini merupakan
aksi terorisme.” (Barack
Obama – Presiden Amerika
Serikat)
Paragraf 14
Pernyataan Obama mendesak kaum
Muslim di Amerika dan
seluruh dunia secara tegas
menolak ideologi
kebencian yang
diperkenalkan oleh
kelompok-kelompok
seperti ISIS dan Alqaeda
Parafraf 7
Penutup Hingga kini warga AS
masih bertanya-tanya kapan
Paragraf 17
Tabel 6.4 Sintaksis Analisis Berita I
64
Dilihat dari struktur sintaksis, Antaranews.com mengangkat berita
mengenai tindakan yang dilakukan oleh Barack Obama sebagai Presiden
Amerika Serikat untuk menanggapi peristiwa penembakan di San
Bernardino, California dengan judul berita “Obama Bersumpah
Kalahkan ISIS”. Judul berita ini menggambarkan upaya membawa berita
menjadi pengabaran sebuah ancaman ketimbang sebuah aksi pidato
pernyataan tegas yang dilakukan untuk meredakan ketakutan terhadap
peristiwa penembakan di San Bernadino, California. Kata “bersumpah”
dalam judul menekankan bahwa Obama sebagai pemimpin telah
bertindak tegas pada kelompok ISIS yang menjadi target sasaran AS dan
ini membawa pembaca memahami tindakan itu benar dilakukan.
Pada lead berita, Antaranews.com menjelaskan mengenai
pernyataan dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam pidato
nya yang sudah dirancang untuk meredakan kegelisahan masyarakat di
negaranya dan memberitahu bahwa peristiwa San Bernadino menjadi
bukti sebuah ancaman yang harus ditindak tegas.
Dalam teks berita, Antaranews.com langsung mengutip perkataan
Obama yang menjelaskan bahwa telah terjadi konflik yang cukup lama
sehingga membuat warga Amerika merasa ragu bahwa ini sulit untuk
mencari solusinya dan permasalahan ini bisa diselesaikan. Adanya
dan mengapa pasangan
tersebut teradikalisasi
Tabel 6.4 Sintaksis Analisis Berita I
65
peristiwa penembakan di San Bernardino merupakan ancaman yang
berkembang di Amerika.
Dari kutipan yang kedua, adanya peristiwa ini bahwa membenarkan
adanya ancaman terorisme namun Obama meyakinkan warganya bahwa
semua itu bisa diatasi sehingga ancaman seperti tidak terulang kembali.
Hal ini menjelaskan mengenai pernyataan tegas mengenai penyebab
terjadi peristiwa di San Bernardino dan upaya untuk bertindak tegas
meyakinkan dengan mengajak warga AS memberikan hukuman terhadap
pelaku dan kelompok dibalik pelaku yang memyebakan terjadinya
peristiwa itu.
Kutipan berikutnya memberitahu bahwa Obama melakukan upaya
membalas aksi serangan yang dilakukan oleh kelompok yang dinamakan
teroris, ini membawa pemahaman pembaca bahwa Obama sebagai
seorang pemimpin mampu bertindak tegas untuk meyakinkan dunia
terutama warga AS. Hal ini bisa membentuk pemahaman pembaca
bahwa teroris itu tidak hanya menyerang AS dan kelompok teroris itu
tersebar di berbagai negara. Jika kelompok teroris tidak segera
dihancurkan maka bisa menjadi ancaman yang berbahaya.
Dalam pernyataan yang dikutip dari perkataan Obama, media
Antaranews.com juga memunculkan kelompok lain diluar kelompok
ISIS yaitu kelompok Al-Qaeda, yang bisa berarti kelompok Al-Qaeda
juga dapat mengancam keamanan dunia. Dan ini perlu diwaspadai oleh
setiap negara. Dua kelompok yaitu ISIS dan Al-Qaeda dicitrakan negatif
66
yang mana telah melakukan ideologi kebencian. Dan Obama diposisikan
sebagai subjek yang bercitra positif.
Di akhir paragraf sebagai penutup artikel ini, Antaranews.com
menjelaskan bahwa masih menjadi pertanyaan dalam mencari penyebab
pasangan suami istri yang menjadi pelaku bisa teradikalisasi oleh
kelompok ISIS. Namun pada kenyataannya kenapa kata “teradikalisasi”
digunakan dalam artikel ini yang pada faktanya tidak disertai bukti yang
benar.
b. Skrip
Tabel 7.4 Skrip Analisis Berita I
Struktur Unit Teks Berita
Skrip What Presiden Amerika Serikat Barack Obama
dalam sebuah pidato yang dirancang untuk
meredakan kegelisahan di Negara Amerika dan
bersumpah bahwa AS akan menghancurkan
kelompok militan bersenjata ISIS dan
memburu pengikutnya baik di dalam atau di
luar negeri
Who Presiden Amerika Serikat, Barack Obama
Where Washington dan California, Amerika Serikat
Why Obama memanfaatkan kekuatan terbesar AS
untuk menangkap anggota IS dan
menenangkan negaranya yang terluka akibat
67
penembakan di California yang menewaskan
14 orang
When Senin, 7 Desember 2015
How Obama merancang strategi multicabang
melawan ISIS dengan mengandalkan sebagian
besar aksi masyarakat dan pasukan militer
yang dilengkapi teknologi tinggi untuk
melawan propaganda
Kelengkapan unsur 5W + 1H pada struktur skrip berita ini,
Antaranews.com menjelaskan berita ini sebagai berita upaya tegas yang
dilakukan Barack Obama melalui pidato nya yang dirancang untuk
menanggapi peristiwa penembakan di San Bernardino, California dan
dimanfaatkan juga untuk meredakan kegelisahan warga Amerika dengan
cara berjanji untuk menghancurkan kelompok ISIS yang diduga pelaku
dari peristiwa itu telah teradikalisasi oleh kelompok ISIS. Pidato
dilakukan pada Minggu, 6 desember 2015 di Gedung Putih, Washington
– Amerika Serikat. Pada berita ini, Obama menggunakan strategi
multicabang melawan ISIS.
Tabel 7.4 Skrip Analisis Berita I
68
c. Tematik
Tabel 8.4 Tematik Analisis Berita I
Struktur Unit Teks Berita Keterangan
Tematik Detail Seorang pejabat senior
pemerintah mengatakan pidato
Obama dibuat untuk
menyatakan keseriusan Obama
dalam menanggapi
penembakan di San
Bernardino, yang telah
diselidiki sebagai serangan
teror
Paragraf 11
Obama mengatakan pasangan
tersebut telah terjebak dalam
jalan gelap radikalisasi,
menganut interpretasi
menyimpang atas nama Islam
yang menyeru perang terhadap
Amerika dan Barat
Paragraf 13
Koherensi Presiden Amerika Serikat
Barack Obama dalam sebuah
pidato yang dirancang untuk
meredakan kegelisahan di
negara tersebut, bersumpah
Paragraf 1
69
bahwa AS akan
menghancurkan kelompok
militan bersenjata ISIS dan
memburu pengikutnya baik di
dalam atau di luar negeri.
Menghadapi pertanyaan
tentang kepemimpinan dan
strateginya, Obama
memanfaatkan kekuatan
terbesar AS untuk menangkap
anggota IS dan menenangkan
negaranya yang terluka akibat
penembakan di California
yang menewaskan 14 orang
Paragraf 2
Kedua pelaku penembakan itu
tewas beberapa jam kemudian
setelah polisi menghujani
mereka dengan peluru
Paragraf 16
Bentuk
Kalimat
Obama mendesak kaum
Muslim di Amerika dan
seluruh dunia untuk secara
tegas menolak ideologi
kebencian yang diperkenalkan
Paragraf 7
Tabel 8.4 Tematik Analisis Berita I
70
oleh kelompok-kelompok
seperti ISIS dan Alqaeda
Kata
Ganti
Kata “Kita” = Amerika, Paragraf 3,
5, 6
“Ia” = Obama, Paragraf 8
“Saya” = Obama, Paragraf 5
“Mereka” = pelaku
penembakan di San
Bernardino
Paragraf 14
Dari struktur tematik yang masuk dalam elemen detail, topik yang
dipilih Antaranews.com terdapat dua tema dalam teks berita. Pada detail
pertama membahas pernyataan seorang pejabat senior pemerintah yang
tidak ditulis namanya di artikel berita mengatakan pidato Obama
dilakukan untuk meyakinkan masyarakat akan keseriusaan dalam
menghadapi teror pada peristiwa penembakan di San Bernardino,
California. Antaranews.com menggunakan detail ini untuk memperkuat
dari pernyataan Obama itu benar dan harus didukung karena ini menjadi
bukti bahwa Obama tidak main-main untuk menyelesaikan kasus ini.
Detail yang kedua membahas mengenai pelaku dari penembakan di
San Bernardino. Antaranews.com menggunakan detail ini untuk
memperjelas bahwa pasangan suami istri sebagai pelaku kejahatan itu
karena diduga telah terpengaruh dan terinspirasi oleh kelompok ISIS.
Pelaku salah menafsirkan atas nama Islam yang bisa memunculkan
Tabel 8.4 Tematik Analisis Berita I
71
konflik terhadap Amerika dan Barat, ini diperkuat dari perkataan Obama
yang ditulis kembali menjadi pernyataan oleh Antaranews.com. Pelaku
teradikalisasi dan salah pemahaman mengenai ajaran Islam bisa jadi
pembaca memahami bahwa untuk menganut ajaran Islam itu harus
dipahami benar-benar, jika tidak bisa jadi akan menyimpang seperti yang
dilakukan pelaku.
Koherensi pertama yang terdapat pada berita Antaranews.com
menggunakan koherensi penjelas. Berusaha mencari makna penjelas
kalimat satu dari kalimat lain. Antaranews.com menggunakan koherensi
ini untuk menjelaskan upaya yang akan dilakukan Obama dalam
menanggapi peristiwa penembakan di San Bernadino, California. Pada
koherensi ini menggunakan kata hubung “dan”.
Koherensi yang kedua menggunakan koherensi penjelas. Koherensi
Berusaha mencari makna penjelas kalimat satu dari kalimat lain.
Antaranews.com menjelaskan bahwa Obama tengah dihadapi oleh
berbagai pertanyaan dan strateginya sebagai seorang pemimpin,
kemudian Obama berusaha menenangkan warganya dengan berjanji
akan menangkap ISIS. Hal ini terjadi karena adanya peristiwa
penembakan di San Bernardino. Warga AS menjadi ketakutan dan
mempertanyakan keseriusan Obama dalam menanggapi teror. Pembaca
bisa memahami bahwa telah terjadi keraguan atas kepemimpinan Obama
dalam menindaklanjuti peristiwa teror yang terjadi. Pada koherensi ini
juga menggunakan kata penghubung “dan” yang termasuk dalam
koherensi penjelas.
72
Dari struktur tematik berita Antaranews.com yang masuk pada
elemen bentuk kalimat ialah bersifat aktif. Antaranews.com menjadikan
Obama sebagai subjek dari pernyataan yang dibuat. Menjadikannya
sebagai subjek dapat memperkuat penjelasan dari tujuan Obama.
Dalam perangkat framing kata ganti Antaranews.com menggunakan
kata ganti “Kita” yang berarti Obama beserta warga AS, “Ia” yang berarti
Obama, “Saya” yang berarti Obama juga dan “mereka” yang berarti
pelaku penembakan di San Bernardino, California yaitu sepasang suami
istri.
d. Retoris
Tabel 9.4 Retoris Analisis Berita I
Struktur Unit Teks Berita Keterangan
Retoris Leksikon bersumpah, memburu,
Interpretasi, kanker,
menghujani, tewas,
komplotan
Grafis Foto Barack Obama
berpidato di gedung
putih, Washington –
Amerika Serikat
Metamofora - -
Penggunaan leksikon yang pertama yaitu bersumpah. Kata lain dari
“bersumpah” ialah berjanji. Antaranews.com menggunakan kata
bersumpah memperjelas bahwa Obama sungguh-sungguh meyakinkan
73
warganya, Ia akan menyelesaikan atas kasus penembakan di San
Bernardino, California.
Penggunaan leksikon kedua pada kata memburu. kata “memburu”
berasal dari kata dasar “buru” dalam kamus besar Bahasa Indonesia1
mengandung arti mengejar atau menyusul (hendak menangkap dan
sebagainya), dalam artikel berita ini bisa menjadi sebuah penekanan
penting atau bisa menjadi ancaman jika tidak dihancurkan.
Penggunaan leksikon ketiga yaitu interpretasi. Kata lain dari
interpretasi ialah pendapat. Kata “interpretasi” digunakan untuk
menjelaskan sebuah pandang teoritis mengenai penyalahgunaan atas
Nama Agama Islam yang diduga dilakukan oleh pelaku.
Penggunaan leksikon keempat yaitu kanker. Dalam ilmu kedokteran,
kanker merupakan penyakit keras yang sulit untuk disembuhkan. Dalam
hal ini pembaca dapat memahaminya sebagai peristiwa yang rumit dan
sulit menemukan jalan solusi untuk dapat menyelesaikan pertikaian
keduanya.
Penggunaan leksikon kelima yaitu menghujani. Penggunaan kata ini
menjelaskan bahwa pelaku penembakan di San Bernardino ditembak
berkali-kali oleh polisi sehingga tewas.
Penggunaan leksikon keenam yaitu tewas. Kata lain dari tewas ialah
mati. Penggunaan kata “tewas” memperjelas bahwa pelaku mati dalam
pengejaran polisi karena telah melakukan kejahatan. Penggunaan
1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada 2 Agustus 2016, pukul 21.00 WIB dari:
http://kbbi.web.id/buru.
74
leksikon ketujuh yaitu komplotan. Penggunaan kata ini untuk
memperjelas komplotan teroris merupakan kelompok kejahatan.
Berita pertama ini dalam hal grafis memunculkan foto Barack
Obama yang sedang berpidato di atas podium. Pengambilan angle
gambar dilalukan secara low angle yang berarti menunjukan bahwa
sosok yang kuat dan diagungkan. Dalam hal ini, foto itu memperkuat isi
dari pemberitaan mengenai Obama sebagai orang yang berkuasa dan
kebijakan yang diambilnya itu patut untuk didukung.
Secara umum pemberitaan memperlihatkan satu pandangan bahwa
pernyataan tindakan tegas Obama menghancurkan kelompok teroris ISIS
bisa dibenarkan, karena telah menganggu keamanan negaranya. Dan juga
memperlihatkan bahwa pelaku penembakan San Bernardino, California
adalah ISIS , ini terlihat dalam judul artikel yang pada kenyataan isi
dalam artikelnya belum terbukti menjadi bagian kelompok ISIS, hanya
diungkapkan kedua pelaku terpengaruh kelompok ini. Hal ini terlihat
bagaiamana wacana dibangun dan istilah-istilah tertentu dipergunakan.
2. Analisis Berita II
Berita II: Obama peringatkan pemimpin ISIS
Selasa, 15 Desember 2015
a. Sintaksis
Tabel 10.4 Sintaksis Analisis Berita 2
Struktur Unit Teks Berita Keterangan
Sintaksis Headline Obama Peringatkan
Pemimpin ISIS
Judul
75
Lead Washington – Presiden
Amerika Serikat Barack
Obama pada senin
menegaskan tekad
menghancurkan kelompok
ISIS dan berjanji membunuh
pemimpin kelompok itu dan
serta merebut kembali
wilayah di Timur Tengah
Paragraf 1
Latar
Informasi
Menurut AFP, dengan nada
yang lebih lantang, Obama
mengatakan bahwa Amerika
Serikat beserta sekutunya
bertarung melawan pegaris
keras ISIS di Irak dan Suriah,
namun mengakui bahwa
kemajuan perlu dipercepat
Paragraf 2
Kutipan “Kami menyerang ISIS lebih
keras dari sebelumnya,
‘’(Obama – Presiden Amerika
Serikat)
Paragraf 3
Tabel 10.4 Sintaksis Analisis Berita 2
76
“Pada saat meremas
jantungnya, kami akan
membuat ISIS sulit
memompa teror dan
propagandanya kepada
dunia,” (Obama – Presiden
Amerika Serikat)
Paragfraf 4
“Pemimpin ISIS tidak dapat
bersembunyi dan pesan kami
kepada mereka berikutnya
sangatlah sederhana,”
(Obama – Presiden Amerika
Serikat)
Paragraf 6
“Sejak musim panas,
kelompok ISIS belum
sekalipun berhasil melakukan
serangan besar baik di lahan
Suriah maupun Irak,” (Obama
– Presiden Amerika Serikat)
Paragraf 10
Pernyataan Menurut jajak pendapat yang
dipublikasikan oleh Wall
Street Journal/NBC pada
senin, warga Amerika saat ini
Paragraf 12
Tabel 10.4 Sintaksis Analisis Berita II
77
memandang keamanan
nasional prioritas utama
Penutup Menurut asistennya, pidato
tersebut akan menggaris
besarkan pada strategi untuk
melawan ancaman
radikalisasi domestik dan
serangan teroris di dalam
Amerika Serikat yang
terinspirasi pihak asing.
Paragraf 22
Pada berita yang kedua ini dilihat berdasarkan struktur sintaksis,
Antaranews.com mengangkat berita mengenai Barack Obama kembali
menegaskan tekad untuk menghancurkan ISIS dengan judul berita
“Obama peringatkan pemimpin ISIS”. Judul ini menggambarkan upaya
membawa berita menjadi penekanan informasi yang disampaikan oleh
Obama untuk memperingatkan ISIS atas kejahatan yang dilakukannya
akan mendapat balasan dari militer AS.
Pada lead berita, Antaranews.com menjelaskan Barack Obama
kembali menegaskan tekad untuk menghancurkan ISIS dan kembali
merebut wilayah Timur Tengah dengan cara membunuh pemimpin
kelompok itu. Hal ini membawa pembaca memahami Obama sebagai
Presiden Amerika Serikat dinilai serius menangani kasus teror. Pada latar
informasi, Antaranews.com membawa berita ini pada tekad kuat Obama
Tabel 10.4 Sintaksis Analisis Berita II
78
ingin membunuh kelompok ISIS berbagai cara sebelumnya telah
dilakukan di Irak dan Suriah serta dengan adanya peristiwa penembakan
di San Bernardino, California membuat Obama semakin semangat dan
ingin dilaksanakan secepatnya untuk menghancurkan kelompok itu
dengan menempuh jalur militer. Hal ini bisa membentuk opini pembaca
bahwa kelompok ISIS sangat berbahaya maka dari itu Obama segera
ambil tindakan untuk menghancurkannya. Seolah Obama yang paling
berkuasa dan semuanya tunduk pada kebijakannya.
Dalam teks berita yang kedua, Antaranews.com langsung mengutip
perkataan Obama yang menjelaskan bahwa Obama bersama militernya
telah melakukan serangan kepada kelompok ISIS. Kutipan yang kedua
langsung dikutip juga dari perkataan Obama yang seakan memberikan
pesan peringatan kepada kelompok ISIS melalui pidatonya untuk segera
keluar dari persembunyiaannya dan Obama telah mencatat siapa saja
pemimpin ISIS yang akan dibunuh.
Dengan mencatat delapan tokoh ISIS dalam serangan gabungan,
yang telah dilancarkan, Obama mengeluarkan peringatan. Pemimpin
ISIS tidak dapat bersembunyi dan pesan kami kepada mereka
berikutnya sangatlah sederhana, Kalian berikutnya, katanya.2
Dilihat dari kalimat di atas, bisa menimbulkan opini pembaca bahwa
Obama memiliki persiapan untuk membunuh pemimpin ISIS dan
serangan itu tidak hanya dilakukan AS saja melainkan dengan negera
lain.
2 Unggul Tri Ratomo, Obama Peringatkan Pemimpin ISIS, diakses pada 28 Juli 2016, pukul
16.00 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/535238/obama-peringatkan-pemimpin-isis.
79
Pada kutipan yang ketiga, Antaranews.com mengutip kembali
perkataan langsung Obama yang memberitahu bahwa sejak musim
panas, serangan yang dilakukan ISIS di Suriah maupun di Irak belum
berhasil. Hal ini bisa memunculkan opini pembaca bahwa ISIS itu tidak
kuat dalam melakukan serangan sehingga pasukan AS dibawah pimpinan
Barack Obama bisa dengan mudah menghancurkan kelompok itu. Hal ini
dapat menggambarkan pasukan AS kuat dan ISIS lemah. Tapi pada
kenyataanya AS dan ISIS sampai saat ini masih terjadi konflik.
Dalam teks pernyataan, Antaranews.com memunculkan pendapat
dari Wall Street Journal/NBC untuk mempertegas informasi yang
disampaikan bahwa Obama harus cepat dalam menetapkan kebijakan
menghancurkan ISIS karena pelaku penembakan di San Bernardino,
California telah membuat warga nya menjadi takut dan khawatir dengan
adanya serangan teror. Dalam informasi ini, keamanan nasional menjadi
prioritas utama bagi warga Amerika.
Diakhir paragraf, Antaranews.com menutup berita ini dengan
pernyataan dari asisten Obama yang tidak disebutkan namanya dalam
artikel mempertegas informasi yang disampaikan Obama melalui
pidatonya dengan memfokuskan strategi untuk melawan ancaman
radikalisasi yang terjadi di dalam negaranya dan serangan teroris di
Amerika. Dalam kalimat akhir paragraf dapat memunculkan opini
pembaca masih terjadi khawatiran Obama dan warga AS, kemunculan
akan kelompok-kelompok yang ingin melakukan perubahan tetapi
menggunakan cara kekerasaan yang terjadi di negara AS.
80
b. Skrip
Tabel 11.4 Skrip Analisis Berita II
Struktur Unit Teks Berita
Skrip What Presiden Amerika Serikat Barack Obama
menegaskan tekad menghancurkan
kelompok ISIS dan berjanji membunuh
pemimpin kelompok itu dan serta merebut
kembali wilayah di Timur Tengah
Who Presiden Amerika Serikat Barack Obama,
ISIS,
Where Washington - Amerika Serikat
When Senin, 14 Desember 2016
Why Obama bersama sekutunya bertarung
melawan pegaris keras ISIS di Irak dan
Suriah karena telah terjadi serangan diduga
terinspirasi dari kelompok bersenjata ISIS
pada peristiwa penembakan di San
Bernardino, California
How Obama menugaskan pasukan khusus
Amerika Serikat ke Suriah dan membantu
kelompok setempat untuk menekan Raqa,
kota yang disebut sebagai ibu kota kelompok
bersenjata ISIS dengan cara menyasar
infrastruktur perminyakan, menghancurkan
81
ratusan truk tanki, sumur dan kilang minyak
untuk menghancurkan kelompok ISIS
Kelengkapan unsur 5W + 1H pada struktur skrip berita ini,
Antaranews.com menjelaskan berita ini sebagai berita pernyataan
kembali Barack Obama menegaskan tekad menghancurkan ISIS dengan
membunuh pemimpin ISIS dan akan merebut kembali wilayah Timur
Tengah. Obama tidak hanya menggunakan pasukan militer AS saja
melainkan bekerjasama dengan pasukan Irak. Pasukan AS berada di Kota
Raqa, kota yang disebut ibu kota kelompok ISIS di Suriah untuk
memotong jalur persedian kelompok ISIS ke dalam Mosul. Kebijakan
Obama untuk menyerang ISIS dengan mulai menyasar infrastruktur
perminyakan, menghancurkan ratusan truk tanki, sumur dan kilang
minyak milik ISIS.
c. Tematik
Tabel 12.4 Tematik Analisis Berita II
Struktur Unit Teks Berita Keterangan
Tematik Detail Menurut AFP, dengan nada
lebih lantang, Obama
mengatakan bahwa Amerika
Serikat beserta sekutunya
bertarung melawan pegaris
keras ISIS di Irak dan Suriah,
Paragraf 2
Tabel 11.4 Skrip Analisis Berita II
82
namun mengakui bahwa
kemajuan perlu dipercepat
Jajak pendapat serupa
menemukan bahwa rating
kepuasan hasil kerja Obama
berada dalam tingkat terendah
tahun ini dengan angka 43
persen
Paragraf 13
Koherensi Presiden Amerika Serikat
Barack Obama menegaskan
tekad menghancurkan
kelompok ISIS dan berjanji
membunuh para pemimpin
kelompok itu dan serta
merebut kembali wilayah di
Timur Tengah
Paragraf 1
Itu merupakan perubahan
yang besar sejak masa
pemerintahan pertama
Obama, dimana dia dipuji
karena mengizinkan
penyerbuan pasukan khusus
Paragraf 14
Tabel 12.4 Tematik Analisis Berita II
83
yang membunuh Osama bin
Laden
“Kami hanya menyerang
kelompok ISIS lebih keras
dari sebelumnya karena kami
tidak menyerangnya sangat
keras,” Ujarnya
Paragraf 19
Bentuk
Kalimat
Obama menganjurkan strategi
bercabang dengan
menggunakan serangan udara,
operasi pasukan khusus,
sanksi finansial dan
diplomasi.
Paragraf 16
Kata
Ganti
Kata “Kami” = Amerika Paragraf 3
“Kalian” = Para pemimpin
ISIS
Paragraf 6
“Ia” = Barack Obama Paragraf 8
“Mereka” = Kelompok ISIS Paragraf 9
“Dia” = Barack Obama Paragraf 13
Pada struktur tematik berita kedua yang termasuk dalam elemen
detail, topik yang dipilih Antaranews.com terdapat dua tema yaitu tema
pertama mengenai Obama memberitahu bahwa pasukannya telah berada
Tabel 12.4 Tematik Analisis Berita II
84
di Irak dan Suriah untuk melawan ISIS. Obama mengakui bahwa
serangan menghancurkan ISIS harus dipercepat.
Tema yang kedua, Antaranews.com mengangkat berita mengenai
rating kepuasan hasil kerja Obama yang berada dalam tingkat terendah
tahun 2015 dengan angka 43 persen. Dengan adanya hal ini, kebijakan
yang dilakukan Obama terhadap ISIS di luar negaranya, hasil kerjanya
tidak sepenuhnya disenangi oleh warga AS.
Bahkan, sebelum serangan 2 Desember 2015, yang dilakukan
sepasang suami istri di California yang membunuh 14 orang, jajak
pendapat menunjukkan lebih dari 60 persen warga Amerika tidak
senang dengan bagaimana cara Obama menangani kelompok
bersenjata ISIS berserta ancaman terorisnya yang luas.3
Berdasarkan paragraf di atas, Antaranews.com juga memberitakan
dari sisi lain untuk mengimbangi tidak sepenuhnya yang dinilai tegas itu
baik untuk warganya. Ditambah dengan adanya serangan penembakan di
San Bernardino, California, membuat warga AS semakin takut dan
mereka menginginkan keamanan dan ketentraman yang menjadi prioritas
utama.
Koherensi pertama yang terdapat pada berita kedua ini,
Antaranews.com menggunakan koherensi penjelas. Koherensi ini
digunakan untuk menjelaskan mengenai tekad Obama ingin
menghancurkan ISIS dan berjanji membunuh pemimpin ISIS dan
merebut kembali Timur Tengah. Pada koherensi ini menggunakan kata
penghubung “dan”.
3 Unggul Tri Ratomo, Obama Peringatkan Pemimpin ISIS, diakses pada 28 Juli 2016, pukul
16.15 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/535238/obama-peringatkan-pemimpin-isis.
85
Presiden Amerika serikat Barack Obama pada Senin menegaskan
tekad menghancurkan kelompok ISIS dan berjanji membunuh
pemimpin kelompok itu dan serta merebut kembali wilayah di Timur
Tengah.4
Dengan menggunakan kata penghubung “dan” pada paragraf di atas, ini
bisa menggambarkan bahwa Obama tidak main-main untuk menindak
tegas serangan teror. Ada beberapa upaya yang coba di informasikan,
kata “dan” digunakan untuk memperjelas kalimat satu dengan lainnya.
Penekanan yang terpenting ada pada kalimat “berjanji membunuh
kelompok itu dan serta merebut kembali wilayah di Timur Tengah”.
Namun yang menjadi pertanyaaan untuk apa Obama sampai menyatakan
untuk merebut kembali Timur Tengah, seakan menegaskan bahwa Ia
memiliki kekuatan besar dan ini bisa dikarenakan predikat Negara
Amerika yang disebut sebagai Negara Adidaya setelah Uni Soviet
runtuh. Ini juga dapat memuculkan bahwa Obama sebagai presiden AS
ingin menunjukan kepemimpinannya kepada dunia bahwa Ia mampu dan
bertindak cepat demi keamanan dunia.
Koherensi kedua yang terdapat pada berita kedua ini,
Antaranews.com menggunakan koherensi sebab-akibat. Koherensi yang
menjelaskan kalimat satu dilihat sebagai penyebab atau akibat dari
kalimat lain. Koherensi ini digunakan untuk menjelaskan bahwa Obama
mendapat pujian di awal pemerintahannya setelah melakukan perubahan
besar yaitu mengizinkan pasukan khusus melakukan penyerbuan
membunuh Osama bin Laden. Koherensi ini menggunakan kata
4 Unggul Tri Ratomo, Obama Peringatkan Pemimpin ISIS, diakses pada 28 Juli 2016, pukul
16.25 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/535238/obama-peringatkan-pemimpin-isis.
86
penghubung “karena”. Hal ini bisa membawa opini pada Obama
mendapat pujian karena keberhasilannya.
Koherensi ketiga yang terdapat pada berita kedua ini,
Antaranews.com menggunakan koherensi sebab-akibat juga. Koherensi
ini menjelaskan kalimat satu dipandang sebagai penyebab atau akibat
dari kalimat lain. Pada koherensi menjelaskan Amerika menyerang
kelompok ISIS lebih keras karena sebelumnya Amerika tidak
menyerangnya terlalu keras. Hal ini seakan memunculkan opini pembaca
bahwa Amerika tidak sungguh-sungguh dalam menghancurkan ISIS.
Koherensi ini menggunakan kata penghubung “karena”.
d. Retoris
Tabel 13.4 Retoris Analisis Berita II
Struktur Unit Teks Keterangan
Retoris Leksikon Nada, bertarung, pegaris
keras, terilhami, kelompok
bersenjata memompa,
meremas jantung jajak
pendapat
Grafis Foto pasukan Departemen
Kontra Terorisme Irak
mengikuti latihan diamati
oleh Menteri Pertahanan
Amerika Selatan Ash
Carter di Akademi
87
Departmenen Kontra
Terorisme Irak di Komplek
Bandara Baghdad, Irak.
Metamofora -
Penggunaan leksikon yang pertama yaitu kata “nada”. Kata itu
terdapat dalam kalimat berikut.
Menurut AFP, dengan nada lebih lantang, Obama mengatakan
bahwa Amerika Serikat beserta sekutunya bertarung melawan
pegaris keras ISIS di Irak dan Suriah, namun mengakui bahwa
kemajuan perlu dipercepat.5
Kata “nada” yang berarti suara. Dengan kalimat “dengan nada lebih
lantang” yang berarti bersuara lebih keras. Sesuai dengan paragraf di
atas, AFP menegaskan dengan lebih keras bahwa hasil atas penyerangan
terhadap kelompok ISIS harus segera didapat. Ada unsur yang coba
ditekankan dalam kalimat itu sehingga seakan memunculkan opini
pembaca, Obama sebagai subjek dicitrakan positif karena begitu
menginginkan menghancurkan kelompok yang telah melakukan
kekerasan. Leksikon kedua pada kata “bertarung”. Kata lain dari bisa
berupa kata “berperang atau berbenturan”. Antaranews.com
menggunakan kata seperti itu menjelaskan bahwa antara Amerika dan
ISIS telah terjadi pertempuran, namun Antaranews.com memilih kata
seperti itu ingin lebih menggunakan bahasa sehari-hari agar pembaca
mudah memahaminya.
5 Unggul Tri Ratomo, Obama Peringatkan Pemimpin ISIS, diakses pada 28 Juli 2016, pukul
16.30 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/535238/obama-peringatkan-pemimpin-isis
Tabel 13.4 Retoris Analisis Berita II
88
Leksikon ketiga pada kata “pegaris keras” ini bisa memunculkan
bahwa ISIS yang menjadi objek merupakan kelompok yang
menginginkan perubahan namun dengan cara kekerasan.
Antaranews.com menggunakan kata “pegaris keras ISIS’’, yang berarti
bisa dikatakan kelompok ISIS dicitrakan negatif. Kata itu digunakan
untuk mempertegas dari serangan teror yang telah dilakukan ISIS dan ini
bisa memunculkan opini pembaca, bahwa kelompok ISIS merupakan
kelompok kejahatan atau AS menyebutnya sebagai kelompok teroris.
Leksikon keempat pada kata “terilhami”. Kata lain dari itu bisa
berupa “terinspirasi”. Dan sesuai dengan pernyataan berikut ini.
“Kami menyerang ISIS lebih keras dari sebelumnya,” kata Obama,
menyusul serangan diduga terilhami kelompok bersenjata ISIS di
San Bernardino, California, yang mempertanyakan strateginya.6
Antaranews.com ingin menjelaskan bahwa Obama
menginstruksikan pasukannya untuk menghancurkan ISIS lebih keras
karena adanya serangan penembakan di San Bernardino, California –
Amerika Serikat. Serangan itu diduga pelakunya yaitu pasangan suami
istri yang telah terinspirasi oleh kelompok ISIS. Kata “terilhami”
merupakan tindakan yang dilakukan berdasarkan dorongan hati.7 Hal ini
bisa memunculkan opini pembaca bahwa Kedua pelaku itu
melakukannya berdasarkan keinginannya dan hal itu didorong secara
tidak langsung terpengaruh oleh kelompok ISIS.
6 Unggul Tri Ratomo, Obama Peringatkan Pemimpin ISIS, diakses pada 28 Juli 2016, pukul
16.40 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/535238/obama-peringatkan-pemimpin-isis 7 Stephen Barnabas, Financial-Self Concept: Kunci Meraih Kekayaan dan Kesuksesan Sejati,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 156.
89
Leksikon kelima “Kelompok bersenjata”. Antaranews.com dalam
berita ini juga menggunakan sebutan kelompok ISIS dengan
menambahkan kata menjadi “kelompok bersenjata ISIS” yang bisa
berarti pembaca memahaminya, ISIS ialah kelompok yang menggunakan
senjata dalam melancarkan serangannya. Pelabelan untuk ISIS dalam hal
ini bercitrakan negatif.
“Pada saat meremas jantungnya, kami akan membuat ISIS sulit
memompa teror dan propagandanya kepada dunia,” kata Obama di
Pentagon setelah pertemuan petinggi militer dan penasihat
keamanan negara.8
Leksikon keenam pada kata “meremas jantungnya” sesuai dengan
kalimat paragraf di atas yang berarti pada saat Amerika menghancurkan
ISIS dengan berhasil membunuh pemimpinnya. Leksikon yang ketujuh
pada kata “memompa”, sesuai dengan paragraf di atas juga yang berarti
ISIS kesulitan dalam mengembalikan kekuatannya dalam serangan teror
dan aksi propagandanya. Antaranews.com menjelaskan bahwa Obama
seakan berhasil menghancurkan ISIS sehingga ISIS sulit melakukan
serangan balik.
Jajak pendapat serupa menemukan bahwa rating kepuasan hasil
kerja Obama berada dalam tingkat terendah tahun ini dengan angka
43 persen.9
Leksikon yang ketujuh pada kata “jajak pendapat” disini yang berarti
survey pendapat masyarakat yang dilakukan untuk mendapatkan rating
hasil kerja Obama. Antaranews.com juga ingin memberitahu bahwa tidak
8 Unggul Tri Ratomo, Obama Peringatkan Pemimpin ISIS, diakses pada 28 Juli 2016, pukul
16.45 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/535238/obama-peringatkan-pemimpin-isis. 9 Unggul Tri Ratomo, Obama Peringatkan Pemimpin ISIS, diakses pada 28 Juli 2016, pukul
16.50 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/535238/obama-peringatkan-pemimpin-isis.
90
semuanya setuju dengan apa yang telah dilakukan Obama selama ini
dalam menanggapi kelompok ISIS, ada yang tidak suka sehingga rating
hasil kerja Obama menjadi menurun, padahal di awal pemerithannya, Ia
melakukan perubahan yang luar biasa bagi warga AS yaitu berhasil
membunuh Osama bin Laden.
Pada berita yang kedua ini juga terdapat grafis yaitu berupa foto
pasukan Departemen Kontra Terorisme Irak. Antaranews.com
menggambarkan bahwa jika dikaitkan dengan judul “Obama Peringatkan
Pemimpin ISIS” Obama telah siap dengan pasukannya untuk
menghancurkan ISIS dengan membunuh pimpinannya.
3. Analisis Berita III
Berita III: UEA – AS luncurkan kampanye media sosial lawan ISIS
Kamis, 24 Desember 2015
a. Sintaksis
Tabel 14.4 Sintaksis Analisis Berita III
Struktur Unit Teks Berita Keterangan
Sintaksis Headline UEA – AS Luncurkan
Kampanye Media Sosial
Lawan ISIS
Judul
Lead Abu – Dhabi – Uni Emirat
Arab (UAE) dan Amerika
Serikat (AS) meluncurkan
kampanye baru melalui media
sosial untuk melawan
propaganda ISIS
Paragraf 1
91
Latar
Informasi
Saat Muslim di seluruh dunia
memperingati Maulid Nabi
Muhammad SAW pada 24
Desember ini, Sawab Center
mengatakan kampanye di
Twitter akan menyampaikan
pesan global mengenai “belas
kasih dan toleransi dalam
ajaran Islam”
Paragraf 3
Kutipan “Kampanye yang disebut
“Mercy To The Worlds” itu
ditujukan untuk menyanggah
klaim ISIS “mengikuti ajaran
Nabi Muhammad SAW”
(Sawab Center)
Paragraf 2
“ISIS seringkali menyebarkan
ideologi merusak dalam
jaringan untuk menipu dan
merekrut generasi muda”
(Sawab Center)
Paragraf 4
Pernyataan Kampanye itu berusaha
menjelaskan bahwa tindakan
radikal dan kekerasan anggota
Paragraf 5
Tabel 14.4 Sintaksis Analisis Berita III
92
ISIS tidak berhubungan
dengan ajaran murni Islam
dan perbuatan umat Muslim
Penutup Sejak Juli, Sawab Center telah
berusaha memerangi
fanatisme dan aksi terorisme
digital melalui media sosial,
demikian seperti dilansir
kantor berita Xinhua
Paragraf 6
Pada berita yang ketiga ini dilihat berdasarkan struktur sintaksis,
Antaranews.com mengangkat berita mengenai kebijakan Amerika
Serikat bekerjasama dengan Uni Emirat Arab (UEA) meluncurkan
kampanye “Mercy To The World” di media sosial untuk melawan ISIS
dengan judul berita “UEA - AS luncurkan kampanye media sosial lawan
ISIS”. Judul ini menggambarkan Amerika bekerjasama dengan negara
Arab dan tidak hanya lewat jalur militer melainkan melalui media sosial
untuk melawan ISIS. Hal ini bisa jadi upaya mencari dukungan bahwa
yang dilakukan AS itu tepat dan secara tidak langsung tingkat
kepercayaan warga AS dan dunia bisa semakin meningkat yang
sebelumnya menurun. Kelompok ISIS berasal dari Timur Tengah dan
UEA juga berasal dari Timur Tengah, berkaitan dengan kerjasama yang
dilakukan AS dan UEA menggambarkan bahwa UEA juga menolak
Tabel 14.4 Sintaksis Analisis Berita III
93
tindakan ISIS. Dan AS merasa semakin kuat dengan mendapat dukungan
dari UEA karena UEA merupakan negara pemilik minyak terbesar.
Pada lead berita, Antaranews.com menjelaskan upaya baru yang
dilakukan oleh kedua negara yaitu AS dan UEA dalam menghancurkan
ISIS. Media sosial menjadi peranan penting untuk melawan propaganda
ISIS, karena ISIS menyebarkan ideologi untuk merekrut generasi muda
sehingga dapat sepahaman dengan pemikiran mereka dan itu dilakukan
salah satunya melalui media sosial.
Pada latar informasi, Antaranews.com menjelaskan mengenai
kampanye melalui Twitter dilakukan oleh Sawab Center, pesan yang
disampaikannya mengenai belas kasih dan toleransi dalam ajaran Islam.
Tujuannya untuk menjelaskan bahwa Islam itu tidak mengajarkan
kekerasan. Selama ini yang diketahui masyarakat melalui media, ISIS
merupakan organisasi yang mengatasnamakan Islam, serangan yang
dilakukannya itu dianggap sebagai jihad. Hal ini tentu bertentangan
dengan ajaran Islam.
Kampanye itu berusaha menjelaskan bahwa tindakan radikal dan
kekerasan anggota ISIS tidak berhubungan dengan ajaran murni
Islam dan perbuatan umat Muslim.10
Antarnews.com dalam berita ini mengkutip perkataan Sawab Center
menjelaskan nama kegiatan kampanye yaitu Mercy To The Worlds.
Tujuannya untuk memberitahukan bahwa ISIS tidak mengikuti ajaran
Nabi Muhammad SAW. Setiap serangan yang dilakukan ISIS selama ini,
10 Maryati, UEA-AS luncurkan Kampanye Media Sosial Lawan ISIS, diakses 29 Juli 2016,
pukul 22.020 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/536748/uea-as-luncurkan-kampanye-
media-sosial-lawan-isis
94
mereka mengklaim bahwa mengikuti ajaran Rasulullah, tapi dalam
nyatanya, Islam tidak mengajarkan kekerasan. Dengan mengambil
kutipan dari Sawab Center seakan memunculkan opini pembaca bahwa
kampanye itu perlu dilakukan. Dengan adanya kebijakan ini, bisa
memotong pengaruh jaringan ISIS dalam menyebarkan ideologinya yang
dinilai merugikan banyak negara sehingga memunculkan ketakutan akan
serangan teror.
Antaranews.com juga memberikan pernyataan yang menjelaskan
tindakan radikal, yaitu tindakan yang mengingikan perubahan dengan
mempengaruhi orang lain namun dengan jalan kekerasan yang dinilai
benar menurut pribadi sendiri. Hal seperti ini bisa menimbulkan ancaman
bagi orang lain. Dalam hal ini, Antaranews.com membawa berita ini pada
opini pembaca mengenai tindakan yang dilakukan ISIS tidak sama sekali
sesuai dengan ajaran Islam bahkan perilaku umat Muslim.
ISIS dinilai sebagai organisasi yang mengatasnamakan Islam. Hal
inilah yang bisa memunculkan ketakutan pada umat Muslim yang berada
di negara mayoritas penduduknya non Muslim. Seperti pada serangan
bom Paris, muncul istilah Islamophobia. Dampaknya pada warga
Muslim yang ada di Paris, Perancis, mereka seakan dituduh bahwa
agamanya itu teroris yang selalu melakukan kekerasan untuk menegekan
keinginannya dan serangan itu akibat perilaku umat Muslim. Orang akan
semakin benci pada Islam dan bisa menyalahkan umat Muslim, padahal
sesungguhnya perilaku dan pemaham setiap orang berbeda dalam
95
menafsirkan apa yang benar dan salah. Ini sama saja membuat citra Islam
menjadi buruk.
Antaranews.com membawa berita ini untuk menggambarkan bahwa
ISIS bukan Islam yang sesungguhnya. Namun dilain hal memunculkan
opini lain yaitu pembaca bisa mendukung dengan gerakan kampanye ini.
Dan itu berarti seakan kebijakan yang dilakukan Obama melalui
pemerintah AS bekerjasama dengan Uni Emirat Arab diterima oleh
masyarakat. Kekuatan dan pengaruh Obama sebagai Presiden AS
semakin kuat dimata dunia.
Diakhir paragraf, Antaranews.com menutup berita ini menjelaskan
bahwa Sawab Center sudah lama melawan kepercayaan yang amat kuat
dan aksi terorisme yang disebarkan melalui digital, salah satunya melalui
media sosial Twitter. Pernyataan ini diambil dari Kantor Berita Xinhua.
Secara sadar, informasi yang disampaikan kantor berita luar , langsung
dikutip oleh Antaranews.com. Dan ini seakan memperkuat hegemoni
yang dilakukan AS melalui media.
b. Skrip
Tabel 15.4 Skrip Analisis Berita III
Struktur Unit Teks Berita
Skrip What Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab
meluncurkan kampanye baru yang disebut
“Mercy To The World” melalui media
sosial
Who Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab
96
Where Abu Dhabi
When Rabu, 23 desember 2015
Why Kampanye “Mercy To The World” itu
ditujukan untuk menyanggah klaim ISIS
yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad
SAW
How ISIS sering menyebarkan ideologinya
melalui jaringan untuk merekrut generasi
muda dan adanya kampanye “Mercy To
The World” untuk menjelaskan bahwa
tindakan radikal dan kekerasan kelompok
ISIS tidak berhubungan dengan ajaran
murni Islam
Dalam unsur skrip, berita ketiga ini menjelaskan mengenai
kampanye “Mercy To The World” yang dilakukan oleh UEA dan AS
tujuan untuk melawan klaim ISIS mengikuti ajaran Nabi Muhammad
SAW. Upaya melawan ISIS dinilai strategi baru dan ini telah dilakukan
sejak Juli 2015. Melalui media sosial yaitu Twitter, ISIS sering
menyebarkan ideologinya melalui jaringan untuk merekrut generasi
muda. Tindakan ISIS ini tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kampanye itu
berisi pesan global mengenai belas kasih dan toleransi dalam ajaran
Islam.
Tabel 15.4 Skrip Analisis Berita III
97
c. Tematik
Tabel 16.4 Tematik Analisis Berita III
Struktur Unit Teks Berita Keterangan
Tematik Detail Kampanye itu berusaha
menjelaskan bahwa tindakan
radikal dan kekerasan anggota
ISIS tidak berhubungan
dengan ajaran murni Islam dan
perbuatan umat Muslim
Paragraf 5
Koherensi Kampanye itu berusaha
menjelaskan bahwa tindakan
radikal dan kekerasan anggota
ISIS tidak berhubungan
dengan ajaran murni Islam dan
perbuatan umat Muslim
Bentuk
Kalimat
Saat Muslim di seluruh dunia
memperingati Maulid Nabi
Muhammad SAW pada 24
Desember ini, Sawab Center
mengatakan kampanye di
Twitter akan menyampaikan
pesan global “belas kasih dan
toleransi dalam ajaran Islam.”
Paragraf 3
98
Kata
Ganti
-
Dalam unsur tematik pada elemen detail, berita ketiga hanya
memiliki satu tema mengenai upaya yang dilakukan kedua negara, Barat
yaitu AS dan Timur Tengah yaitu Arab melawan proganda ISIS di
seluruh dunia melalui media sosial dengan meluncurkan kampanye
“Mercy To The World”. Kampanye ini berusaha menjelaskan tindakan
radikal dan kekerasaan yang dilakukan ISIS jauh dari ajaran Islam serta
tidak sesuai dengan perilaku umat Muslim.
Dari awal paragraf berita ketiga ini termasuk dalam jenis paragraf
deduktif yaitu paragraf yang menjelaskan dari umum ke khusus. Mulai
dari lead berita telah menjelaskan secara garis besar mengenai informasi
yang ingin disampaikan. Pada berita ini mengenai UEA dan AS
meluncurkan kampanye baru melalui media sosial untuk melawan
propaganda ISIS. Paragraf berikut nya menjelaskan nama kegiatan
kampanyenya dan tujuan adanya kebijakan itu. Pesan yang ingin
disampaikannya bahwa masyarakat tidak salah menafsirkan pesan yang
coba disebarkan ISIS, dan Sawab Center juga menyebarkan pesan global
menjelaskan bahwa Islam itu penuh kasih sayang dan toleransi.
Kampanye ini dilakukan untuk menandingi ISIS sehingga masyarakat
tidak mudah teradikalisasi oleh ISIS.
Tabel 16.4 Tematik Analisis Berita III
99
d. Retoris
Tabel 17.4 Retoris Analisis Berita III
Struktur Unit Teks Berita Keterangan
Retoris Leksikon murni, fanatisme
Grafis -
Metamofora -
Leksikon pertama pada kata “murni”. Kata lain murni yaitu asli.
Antaranews.com menggunakan kata ini menjelaskan bahwa pada ajaran
yang asli atau sesungguhnya pada Agama Islam itu tidak mengajarkan
pada kekerasan. Leksikon kedua pada kata “fanatisme” yang bisa
dikatakan kepercayaan yang kuat terhadap sesuatu. Maksud fanatisme
dalam berita ini, Sawab Center berusaha melawan orang-orang yang
diduga telah terpengaruh dan sangat cinta dengan ISIS.
B. Analisis Discourse Practice
Pada analisis discourse practice memfokuskan pada produksi dan
konsumsi teks. Produksi teks ini dilihat pada pihak media itu sendiri dan
konsumsi teks dilihat pada pihak khalayak.
1. Analisis produksi teks
Pada produksi teks terdapat tiga aspek. Pertama dari sisi individu
wartawan. Peneliti melakukan wawancara dengan manajer konten berita
sekaligus redaktur yang bernama Aditia Maruli. Awalnya bergabung di Kantor
Berita Antara selama 10 tahun, kemudian dipindahkan ke Antaranews.com dan
sudah bekerja selam 8 tahun. Mengenyam pendidikan strata satu (S1) di
Universitas Padjajaran, Jurusan Komunikasi.
100
“Saya dulu kuliah di UNPAD Jurusan Komunikasi. Bisa terjun di dunia
wartawan, awalnya cuma ngelamar aja. Kemudian diterima, ya saya ambil
aja. Awalnya di Kantor Berita Antara.” 11
Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan dua reporter yang
menulis dan menerjemahkan teks berita internasional yaitu Monalisa, sudah
bergabung di Antaranews.com selama lima tahun. Pernah mengeyam
pendidikan strata satu (S1) di Universitas Ponogoro, Jurusan Teknik
Lingkungan. Pengetahuan jurnalistik didapatnya dari mengikuti pelatihan
jurnalistik dan bergabung dengan komunitas foto.
“Saya ini lulusan UNDIP, teknik lingkungan. Kalau dilihat memang apa
yang saya kerjakan tidak sejalan dengan jurusan yang saya pelajari, namun
di luar kampus, saya pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan kebetulan
hobi saya fotografi, jadi saya juga ikut komunitas fotografi.” 12
Reporter yang kedua bernama Ida Nurcahyani. Sudah lima tahun bergabung di
Antaranews.com. Pernah mengeyam pendidikan strata satu (S1) di Universitas
Pendidikan Indonesia, jurusan Sastra Inggris.
Pada topik mengenai penembakan di San Bernardino, California, Amerika.
Ini berhubungan dengan pemberitaan kebijakan Obama tentang ISIS di
Antaranews.com yang pelakunya diduga teradikalisasi oleh kelompok ISIS,
karena isi dari pemberitaannya mengenai pidato Obama untuk meredahkan
kegelisahan masyarakat AS. Manajer konten berita berpendapat bahwa
Antaranews.com berusaha netral untuk kasus Timur Tengah. Berita luar negeri
yang diberitakan Antaranews.com tidak memihak siapa pun.
“Pokoknya yang menyangkut Timur Tengah, tidak pernah
menginterpretasikan apa-apa, jadi kami khususnya berita luar negeri
terutama kami tidak pernah berisikap apapun. Jadi kami tidak pernah
11 Wawancara peneliti dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 12 Wawancara peneliti dengan Monalisa, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016
pukul 13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
101
menambahkan interpretasi pada berita itu. Karena kita engga percaya sama
diri kita dong, maksudnya kita jauh dari sana, kemampuan apa yang kita
punya untuk menginterpretasikan hal itu.” 13
Berdasarkan hal di atas, manajer konten berita Antaranews.com meletakan
dirinya sebagai pihak yang netral pada pemberitaan yang berhubungan dengan
Timur Tengah. Namun peneliti melihat adanya keberpihakan pada pemberitaan
yang menyangkut Amerika dan Timur Tengah.
“Yang ditonjolkannya adalah gini Obama terhadap ISIS, jadi tetep si
Obama itu apa sih langkah Obama terhadap ISIS? Langkah dia terhadap
ISIS Penggunaan kata-kata dia itu akan berpengaruh besar terhadap apa
yang akan terjadi pada ISIS, misalnya ketika dia bilang “lo ikut kami kalau
lu engga ikut kami, lu berarti ikut musuh kami”. Either with us or with
them. Jadi dia pernah bilang kaya gitu. Nah itu kan berdampak banget pada
Indonesia secara politik.” 14
Sebelumnya Antaranews.com menyebut dirinya bersikap netral tetapi
Antaranews.com dalam pemberitaan Internasional yang berkaitan Obama
dengan ISIS lebih menonjolkan langkah yang diambil Obama untuk
menghadapi ISIS. Hal ini berarti Antaranews.com memiliki keberpihakan pada
Obama. Pernyataan Obama memiliki pengaruh besar untuk negaranya dan
dunia. Obama berpidato di kantornya, media langsung meliput dan media
Indonesia salah satunya Kantor Berita Antara melalui Antaranews.com juga
menjadikannya berita. Informasi itu sangat cepat karena media menjadi saluran
komunikasinya.
Kedua hubungan wartawan dengan struktur organisasi media. Reporter
dapat mengajukan topik berita yang ditemui dilapangan, meskipun awalnya
bukan hal itu yang ingin diliput. Namun reporter harus melaporkan terlebih
13 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 14 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
102
dahulu kepada kepala redaksi terkait peristiwa yang ditemui dilapangan. Secara
tidak langsung, reporter tidak dapat meliput suatu peristiwa yang diluar arahan
dari kepala redaksi. Hal ini sesuai dengan pendapat kedua reporter
Antaranews.com.
“Kalau misalnya ada kejadian terus di agenda setting selama sepekan itu
engga ada agenda settingnya, kita reporter memiliki hak untuk
mengajukan berita yang kita temui karenakan yang lebih tau juga yang
dilapangan.” 15
“Tapi seengganya kordinasi juga, dan memang begitu kalau di kita.
Misalnya ada apa? Kalau nemuin kebakaran, tetap lapor ke kantor “ada ini
nih, gimana geser engga?” begitu, karena kan belum tentu dia bisa handle,
kadangkan kita hanya liat doang tapi “duh hari kesini (tempat lain)”. Lapor
dulu istilahnya ke markasnya.”16
Kemudian Reporter melaporkan peristiwa itu kepada kepala redaksi
melalui group online seperti Whatsapp. Pada saat laporan itu disetujui oleh
kepala redaksi, peristiwa itu bisa diliput oleh reporter lain. Rapat redaksi hanya
dilakukan seminggu sekali pada hari selasa jam 4 sore. Dan rapat harian
dilakukan melalui rapat online.
“Seminggu sekali setiap selasa sore jam 4 rapat redaksi, karena harus tatap
muka. Tapi kalau rapat, sekarang kan udah ada WA, BBM jadi kita
sekarang rapat online. Kalau harian rapat online aja dari handphone. Tapi
kalau misal tiba-tiba terjadi peristiwa, engga perlu harus diadakan rapat
besar, langsung dari handphone saja.” 17
Dan ketiga pada praktik kerja atau rutinitas kerja, Antaranews.com
menentukan topik suatu berita dalam rapat redaksi yang diadakan seminggu
15 Wawancara dengan Monalisa, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul
13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 16 Wawancara dengan Ida Nurcahyani, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016
pukul 13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 17 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
103
sekali pada hari selasa. Rapat juga dapat dilakukan secara dadakan sesuai
kebutuhan.
“Biasanya kan kita ada yang namanya rapat redaksi itu untuk menentukan
agenda setting kita apaan, itu biasanya seminggu sekali biasanya hari
selasa atau dadakan juga bisa. Tergantung kebutuhan. Awal penentuan
topiknya itu dari rapat redaksi dan sesuai agenda setting yang mau kita
garap.” 18
Sebelum reporter turun ke lapangan meliput berita, diadakan rapat terlebih
dahulu. Ada dua rapat yaitu rapat redaktur dan rapat virtual. Rapat redatur
membahas mengenai ada acara apa untuk hari ini yang bisa diliput untuk
dijadikan berita sesuai dengan bidang masing-masing. Redaktur itu memiliki
bidangnya masing-masing. Rapat virtual itu kordinator liputan membicarakan
penugasan reporter hari ini. Selain itu, dibahas juga tujuan yang tepat untuk
diliput beserta alasannya. Rapat tidak harus dilakukan secara tatap muka,
melain bisa berkomunikasi langsung melalui handphone. Antaranews.com
memiliki dua orang kordinator liputan. Manajer konten berita juga ikut dalam
rapat virtual. Tujuan untuk memberi arahan dan masukan sesuai hasil dari rapat
redaktur.
Antaranews.com mengadakan rapat redaktur terlebih dahulu untuk
menentukan topik yang akan diliput, setelah itu kordinator liputan mendapat
arahan dari manajer konten berita untuk menugaskan reporter yang akan
meliput untuk dijadikan suatu berita. Reporter menulis hasil dari liputan dan
memberikan kepada redaktur. Kemudian hasil liputan itu di edit oleh redaktur.
18 Wawancara dengan Ida Nurcahyani, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016
pukul 13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
104
Setelah selesai di edit kemudian langsung dipublikasikan di media
Antaranews.com.
“Jadi setiap hari ada dua rapat yang saya ikutin, satu rapat redaktur.
Redaktur itu kan masing-masing bidang. Misal redaktur tuh bilang kita
hari ini ada acara ini nih ada event ini. Bagian internasional bilang, hari ini
ada konferensi demokrat nih disini tapi itu misal sekalian deklarasi
wakilnya Clinton. Jadi tolong dijagain. Terus kalau yang bagian sport
bilang apa, terus lain juga seterunya. Nah kalau yang satu lagi itu rapat
virtual itu rapat korlip bareng saya gitu. Jadi korlip disini ada 2 orang.
Korlip itu kordinator liputan. Korlip itu membicarakan penugasan reporter
hari ini kemana-kemana, kenapa kesini kenapa bukan kesitu. Jadi si
kordinator meskipun 2 orang, mereka berdiskusi secara virtual di
handphone untuk menentukan mana sih yang lebih tepat. Saya masuk juga
disitu karena memberi input dari rapat redaktur. Reporter menulis sendiri
liputannya. Abis itu dikasih ke redaktur. Redaktur juga editor, kemudian
di edit, terus berita itu dapat diupload di web kami.” 19
Pada pemberitaan internasional, setelah topik ditentukan pada rapat
redaksi, reporter mencari berita dan menerjemahkan teks berita yang diambil
dari kantor berita luar yaitu Reuters dan AFP, kemudian teks itu diberikan
kepada redaktur untuk di cek terjemahannya apakah sudah sesuai atau tidak.
Setelah tulisan sudah sesuai dan tepat, berita itu langsung diterbitkan di web
Antaranews.com.
“Untuk mengambil sumber berita dari luar, biasanya ada arahan dulu,
misalnya kebijakan Obama, misalnya ada arahan “ini nih kita fokusnya ini
nih, kerjain” yaudah baru kita kerjain.” 20
“Jadi kita ini, ada arahan juga. Intinya kordinasi kalau kaya gitu, seperti
apa yang aku bilang itu.” 21
“Si reporter tidak ke lapangan tetapi fungsinya sebagai penerjemah, kirim
beritanya ke redaktur untuk di edit tetapi di editnya itu lebih kepada di cek
19 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 20 Wawancara dengan Ida Nurcahyani, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016
pukul 13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 21 Wawancara dengan Monalisa, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul
13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
105
penerjemahannya itu benar atau tidak. Setelah di cek langsung bisa
diterbitkan.” 22
Pada pemberitaan kebijakan Obama tentang ISIS, Antaranews.com tidak
mewawancarai narasumber yang memiliki pengetahuan berkaitan dengan
berita itu. Sebagian besar isi dari berita lebih banyak isi kutipan langsung dari
Obama. Antaranews.com langsung mengambil sumber berita dari Reuters dan
AFP. Reporter menerjemahkan lalu memberikan hasilnya kepada editor.
Kemudian editor hanya memeriksa kembali, hasil dari terjemahannya sudah
tepat dan sesuai atau tidak. Antaranews.com mengambil berita dari kantor luar
kurang lebih 100 persen. Tidak ada pengeditan kembali hanya diterjemhakan
saja setelah itu langsung dipublikasikan. Hal ini sesuai pendapat manajer
konten berita Antaranews.com
“Berita Obama terhadap ISIS, Antaranews.com lebih banyak mengambil
sumber dari Kantor Berita Barat Reuters, AFP, walaupun kalau sebagai
pembanding pakai XINHUA karena punya beberapa koresponden di
Timur Tengah. Kami mengutip dari XINHUA, karena ingin ada perspektif
lain. Kalau soal peristiwa biasanya langsung yang paling cepat apa.
Biasanya memang yang paling cepat Reuters sama AFP. Kebijakan luar
negeri Amerika itu, karena itu base nya di Amerika, jadi kita lebih ambil
dari AFP dan Reuters. Kita ambil 100 persen. Jadi kita untuk berita yang
kamu bilang itu kita udah fungsinya sebagai penerjemah aja, tidak di edit
lagi. Jadi Reuters bilang apa ya itu yang kita terjemahin. Tidak
diperbolehkan ada suara wartawan dari Antaranews.com.” 23
Pada angle berita kebijakan Obama tentang ISIS, Antaranews.com tidak
ada interpretasi dari wartawan. Namun jika ada masukan itu bisa pada kolom
artikel. Antaranews.com dalam kasus peristiwa lebih mendahulukan berita
mana yang tercepat untuk dijadikan sumber berita. Namun sesuai pendapat di
22 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 23 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
106
atas, Antaranews.com tidak hanya mengambil berita dari satu kantor berita luar
saja, namun tetap mencari perspektif lain sebagai pembanding untuk dikemas
menjadi berita.
“Kalau angle iya tidak memanas-manasi lah. Kalau beritanya memang
menyebarkan kebencian mending gausah diterjemahin. Terus kita juga
ngangkat yang misalnya, ISIS tidak terkait dengan Islam, itukan suka ada
tuh yang komen kaya gitu. Kita juga ngangkat itu, jadi orang paham.
Bahwa ISIS ya ISIS, Islam ya Islam. Buat orang yang diluar Islam kan
kadang kita berpandangan Islam kok gini merusak.” 24
Pada pemberitaan kebijakan Obama tentang ISIS, Antaranews.com juga
mempertimbangkan isi berita yang berkaitan dengan ISIS. Antaranews.com
mengemas berita yang tidak ada unsur menebar kebencian. Namun. Pada saat
ada berita yang menjelaskan bahwa ISIS itu bukan Islam, Antaranews.com juga
mengangkat itu. Guna menjelaskan kepada masyarakat non Muslim yang
berpandangan bahwa Islam itu merusak.
Antaranews.com dalam pemberitaan tentang ISIS memiliki kebijakan
tersendiri dalam menyebutkan kata “ISIS” pada berita yang dihasilkan.
Antaranews.com melarang menulis kepanjangan dari ISIS pada setiap berita
yang dipublikasikan karena tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman
pembaca. Pembaca Antaranews.com itu beragam, tingkat pengetahuan dan
pemahamannya pun juga berbeda-beda. Antaranews.com tidak ingin
menimbulkan konflik yang menyangkut unsur SARA. Terlebih lagi Indonesia
mayoritasnya beragama Muslim. Lebih baik mencegah dari pada menimbulkan
konflik yang berkepanjangan akibat dari kesalahpahaman.
“Kami salah satu kebijakannya soal ISIS, ISIS mau ganti namanya apapun,
tulisan kami tetap nyebutnya ISIS, karena kalau pake kepanjanganya kan
24 Wawancara dengan Monalisa, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul
13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
107
adanya Islamnya, jadi ISIS identik dengan Islam jadi kami nyebut ISIS
tanpa menyebutkan kepanjangnnya. Meskipun sekarang namanya berubah
jadi IS tapi kami tetap menyebutnya ISIS. Pengumumannya ada tuh kita
tempel di ruangan. Tetap nyebut ISIS tapi tidak menyebut kepanjangannya
karena itu menyangkut SARA.” 25
Dalam teks beritanya memiliki ciri yang khas, jika dilihat dari
kebijakannya. Antaranews.com tidak ingin masyarakat merespon negatif
terhadap pemberitaannya mengenai ISIS. Karena kepanjangan ISIS itu ada
Islamnya. Dan dalam wacana pemberitaan ini, Antaranews.com lebih
menyoroti Obama sebagai Presiden AS yang memiliki kekuasaan atas
serangkaian serangan yang dilakukan ISIS. Hal ini sesuai dengan isi
pemberitaan yang lebih banyak mengutip perkataan Obama dan mengambil
kutipan dari staff Obama yang mendukung pernyataan Obama itu benar dan
serius untuk dapat menghancurkan ISIS.
“Sebenernya kalau kaya gitu hal-hal yang di luar kendali Antaranews.com.
Jadi kan Antaranews.com orangnya banyak, ketika ada berita kaya gitu kan
dia main terjemahin aja. Dan tergantung itu, terkadang ada kebijakan
masing-masing orang itu, kadang-kadang yaudah running terus,
runningnya tuh membabi buta gitu.” 26
Namun Antaranews.com menjelaskan bahwa hal itu diluar kendali
Antaranews.com karena Antaranews.com hanya menerjemahkan berita
internasional lalu setelah itu langsung dipublikasikan. Dan hal ini bisa terjadi
karena isu itu terus diberitakan. Ini membuat terjadi keberpihakan pada satu
kelompok atau individu. Pada akhirnya tetap keputusan ada pada redaktur yang
bertugas sebagai editor juga.
25 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 26 Wawancara dengan Monalisa, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul
13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
108
2. Konsumsi teks
Pada tahap konsumsi teks, peneliti mewawancarai satu narasumber.
Narasumber merupakan pembaca dari Antaranews.com yang turut mengamati
pemberitaan kebijakan Barack Obama tentang ISIS. Pada tahap konsumsi teks,
peneliti ingin mengetahui bagaimana pandangan masyarakat mengenai
pemberitaan tentang kebijakan Obama tentang ISIS.
Antaranews.com merupakan media berita yang berbasis online. Oleh
karena itu, pembaca dapat mengakses pemberitaan melalui media online
dengan mudah, baik melalui laptop, handphone, tablet dan sebagainya. Pada
tahap pencarian pembaca Antaranews.com tidak memiliki data yang spesifik
mengenai pembacanya. Hal ini dikarenakan Antaranews.com sebagai media
online bukan media cetak. Peneliti berinisiatif mencari pembaca
Antaranews.com melalui jejaring sosial, yaitu Twitter. Peneliti mewawancarai
pembaca yang bernama Herlambang Priambodo yang bekerja sebagai Sales
Force Development Manager.
Peneliti melakukan wawancara terkait dengan data pembaca. Pembaca
tertarik membaca media Antaranews.com karena pemberitaannya netral dan
independent.
“Saya tertarik membaca Antaranews.com karena medianya netral dan
independent.” 27
Media online mudah untuk diakses. Antaranews.com tidak hanya
mempublikasikan beritanya di web saja melainkan melalui jejaring sosial juga
yaitu Twitter dan Facebook. Melalui cara itu, pembaca menjadi mudah untuk
27 Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development Manager, via email
pada 21 Juli 2016.
109
mengenal Antaranews.com. Pembaca membaca Antaranews.com karena ingin
mengetahui perkembangan dunia Islam.
“Saya suka mengikuti berita Internasional seputar Amerika dan ISIS
karena saya salah satu pemerhati perkembangan dunia Islam.” 28
Sesuai dengan topik yang peneliti teliti mengenai pemberitaan kebijakan
Obama tentang ISIS, pembaca berpendapat bahwa ISIS mengatasnamakan
dirinya Islam itu salah pemahaman. ISIS membawa tauhid dalam hal
politiknya. ISIS memiliki jalan pemikirannya sendiri yang seakan apa yang
dilakukannya itu benar dan ini tidak sesuai dengan yang diperintahkan oleh
Allah SWT. Allah SWT tidak perlu dibela oleh ISIS karena Allah SWT Maha
Besar.
“ISIS yang bertujuan mendirikan negara Islam adalah keliru. Islam gak
membutuhkan campur tangan politik untuk menegakkan tauhid. DIA amat
perkasa, gak membutuhkan pembelaan dan dukungan politik dari hamba
Nya yg DIA ciptakan sendiri.” 29
Agama Islam dijadikan sebagai kendaraan politik ISIS untuk memperkuat
posisi kedudukannya berupa tahta dan harta. Allah SWT tidak meridhoi orang-
orang yang ingin mendirikan Negara Islam. Akibatnya negara-negara yang
konflik itu hanya berisi penderitaan, kemiskinan dan peperangan yang tidak
ada penyelesaiannya.
“Islam semata-mata hanya dijadikan kendaraan politik oleh orang-orang
yang berkuasa untuk meraih tahta dan harta. Negara-negara Islam itu
isinya hanyalah penderitaan, peperangan dan kemiskinan. Tanda Allah
Taala tidak hadir disana, tidak me-ridhoi pendirian negara-negara Islam
itu.” 30
28 Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development Manager, via email
pada 21 Juli 2016. 29 Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development Manager, via email
pada 21 Juli 2016. 30 Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development Manager, via email
pada 21 Juli 2016.
110
Negara Islam yang kaya seperti Arab Saudi dan Iran tidak peduli dengan
penderitaan rakyat Palestina. Negera-negara itu hanya memperdulikan dirinya
sendiri, tidak berusaha membantu sesama Negara Islam.
“Mereka Negara-Negara Islam itu - gak akan pernah bersatu, mereka
hanya menyelamatkan kepentingan sendiri. Adapun juga negara Islam
yang kaya seperti Arab Saudi & Iran, tak satupun juga peduli dengan nasib
Palestina yang perang sepanjang masa.” 31
Pembaca berpendapat mengenai kebijakan Obama terhadap kelompok
ISIS bahwa Amerika bersekutu dengan Israel. Keduanya tidak konsisten untuk
menghancurkan ISIS. Arab Saudi juga sekutu Amerika yang berada di Timur
Tengah dan ISIS didirikan oleh Arab Saudi. Tujuan dibentukanya ISIS untuk
menjatuhkan pemerintahan Assad di Syria.
“Amerika yg di dalamnya terdapat sekutu Israel, masih setengah hati
untuk menghacurkan ISIS. Karena ISIS lahir sebagai anak kandung
bentukan Arab Saudi yang notabene sekutu Amerika di Timur Tengah -
dalam rangka menghabisi Asad di Syria.” 32
Obama mengeluarkan kebijakan melalui pernyataan pidatonya untuk
membunuh pemimpin ISIS berdasarkan peristiwa yang terjadi di negaranya
yaitu penembakan di San Bernardino, California. Pembaca memiliki
pandangan yang serupa dengan isi pemberitaan Antaranews.com yang
menyebutkan bahwa pelaku dari serangan itu telah teradikalisasi oleh
kelompok ISIS. Dan pembaca berpendapat kedua pelaku itu bergabung dengan
ISIS. Hal yang dilakukannya itu bodoh.
“Pelaku Penembakan di San Bernardino diduga telah teradikalisasi oleh
kelompok ISIS. Begitu bodohnya mereka yang bergabung dengan ISIS.
31 Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development Manager, via email
pada 21 Juli 2016. 32 Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development Manager, via email
pada 21 Juli 2016.
111
ISIS memang perlu diperangi. Sudah nyata berbuat kehancuran atas nama
Islam.” 33
Pembaca menyetujui bahwa ISIS itu harus dilawan dan dihancurkan. Hal
ini dikarenakan ISIS telah melakukan kekerasan yang meresahkan masyarakat.
ISIS mengatasnamakan sebagai kelompok Islam.
Pembaca terlihat tidak menyukai ISIS karena aksi kekerasan yang
dilakukannya. Namun pembaca tidak yakin bahwa Obama sebagai Presiden
Amerika Serikat dengan serius menghancurkan kelompok ISIS. Ini menjadi
upaya yang tidak sungguh-sungguh hanya pernyataan dari Obama saja sebagai
bentuk ancaman untuk menakuti kelompok ISIS.
“Sekali lagi ini soal politik. Walaupun ISIS yang notabene ciptaan Arab
Saudi sendiri dan kini malah berbalik meledakkan Madinah, belum tentu
Amerika dan Arab Saudi serius memerangi ISIS. Mudah bagi Amerika
untuk menghancurkan ISIS, tapi sampai saat ini tidak nyata-nyata untuk
menghacurkannya.” 34
Uni Emirat Arab (UEA) dan AS melakukan kampanye melalui media
sosial yang bernama “Mercy To The World” untuk melawan propaganda ISIS
dalam menyebarkan ideologinya sekaligus upaya merekrut generasi muda.
Dengan adanya isi pemberitaan seperti itu, pembaca juga tidak yakin AS serius
untuk melakukannya. AS dikenal sebagai Negara Adidaya yang dengan mudah
dapat menghancurkan ISIS tapi nyatanya itu tidak ada.
Pembaca memandang bahwa pemberitaan mengenai kebijakan Obama
akan menghancurkan ISIS merupakan hasil dari pidato Obama dilakukan untuk
33 Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development Manager, via email
pada 21 Juli 2016. 34 Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development Manager, via email
pada 21 Juli 2016.
112
meredakan kegelisahan warga AS dinilai wajar untuk melawan tindakan
kekerasan.
“Pidato Obama menangggapi peristiwa penembakan di San Bernardino,
California dinilai normatif untuk menenangkan warga AS atas serangan
itu dan dalam rangka melawan kriminal. Saya dukung Amerika
memerangi ISIS. Namun sampai saat ini tidak serius.” 35
Pembaca mendukung AS untuk melawan ISIS namun sampai saat ini
adanya kebijakan tapi tidak dijalankan dengan serius. Dalam hal ini adanya
keberpihakan pembaca pada kebijakan Obama tetapi muncul keraguan jika ini
hanya menjadi wacana. AS dinilai tidak tegas.
C. Analisis Sosiocultural Practice
a. Situasional
Analisis situasional mencoba melihat kondisi atau suasana khas apa yang
terjadi saat teks diproduksi. Ketika pemberitaan ini muncul, sebelumnya telah
terjadi serangan Paris pada bulan November 2015 dan Penembakan di San
Bernardino, California pada awal Desember 2015. Isu mengenai aksi terorisme
banyak bermunculan karena akibat adanya serangan itu. Dan keduanya diduga
kelompok ISIS yang melakukannya. Ditambah peristiwa serangan Paris
menjadi perhatian publik karena terjadi dibeberapa lokasi yang ada di Perancis
dan korban yang berjatuhan cukup banyak. Media mengangkat isu dari
kejadian ini sebagai aksi serangan terorisme.
Dan dengan adanya peristiwa itu, Obama mengambil tindakan dengan
membuat pernyataan melalui pidatonya di gedung putih. Dan isi dari pidato
Obama pun disebarluaskan oleh media, salah satunya Antaranews.com.
35 Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development Manager, via email
pada 21 Juli 2016.
113
Pemberitaan kebijakan Obama tentang ISIS itu dikarenakan adanya peristiwa
itu. Terlebih warga AS sangat khawatir dan ketakutan akibat penembakan di
San Bernardino, California. Obama pun mencoba meredakan kegelisahan
warga nya dengan mengeluarkan pernyataan berjanji akan mengahancurkan
ISIS. ISIS menjadi sasaran target melalui pemberitaan di media
Antaranews.com bahwa pelaku penembakan San Bernardino ini diduga
teradikalisasi oleh ISIS, bukan bagian resmi dari ISIS.
Ini kemudian yang menjadikan berita mengenai Obama akan membunuh
ISIS menjadi suatu hal yang wajar bagi masyarakat Indonesia. Hal ini
dikarenakan citra ISIS yang terbentuk melalui media negatif. Serangan teror
dan penembakan yang dibangun oleh media, ada hubungannya dengan ISIS.
Media barat sampai kepada media di Indonesia salah satunya Antaranews.com
memberitakan pelaku penembakan di San Bernardino, California telah
terpengaruh ISIS. Ini didasarkan pada akun Facebook pelaku yang menyiratkan
ketertarikannya pada aksi ISIS. Namun itu hanya pernyataan dari Biro
Investigasi Federal (FBI) yang dikutip media dan tidak disertai bukti nyatanya.
b. Institusional
Dalam hal ekonomi, pengiklan di Antaranews.com ingin citranya baik di
mata pembaca. Dengan beralasan telah bekerjasama dengan Antaranews.com
beberapa pengiklan ada yang mencoba untuk dapat mempengaruhi isi
pemberitaan. Namun itu hal yang wajar bila dilakukan oleh para pengiklan,
tetapi semua keputusan terhadap isi pemberitaan ada pada redaksi
Antaranews.com.
“Rata-rata ada aja yang minta misal, ada kasus apa terus request supaya
tidak diberitakan buruk sehingga citranya baik. Tapi tetap kebijakan
114
redaksi kami. Ada juga sih beberapa kali, tapi saya kira wajar sih. Misalnya
kok ada berita ini sih, kan kita udah kerjasama, itu menyikapinya dengan
berita itu kan tidak ada dikolom Anda, kan di kerjasamanya begitu.”36
Pengiklan di Antaranews.com rata-rata pemerintah, salah satu
kementerian perdagangan. Pengiklan lebih ingin diberitakan yang baik-baik
saja. Antaranews.com dapat memenuhi keinginan pengiklan dengan cara
beritanya itu masuk pada kolom-kolom yang sesuai dengan lembaga itu.
“Jadi kalau kementrian-kementrian biasa minta promote aja, kabar-kabar
baik aja. Kalau kami menyikapinya, misal kementerian perdagangan, ya
kami masukin kabar baiknya di info perdagangan. Tetapi kalau ada kritik
dari asosiasi misal terhadap kinerja kementrian perdagangan, kami
masukinnya lewat berita. Kalau mereka melarang kami, bahwa berita itu
tidak boleh muncul, itu tidak bisa.” 37
Antaranews.com juga tetap memberitakan kritikan terhadap suatu lembaga
meskipun lembaga itu telah bekerjasama sebagai pengiklan. Antaranews.com
memasukan kritikan itu pada isi pemberitaan. Pengiklan pun memiliki
pengaruh pada isi pemberitaan Antaranews.com. Jika pengiklan tidak ingin
suatu informasi yang berhubungan dengannya di jadikan berita tidak bisa.
“Misalnya pengiklan yang punya produk sabun cuci jadi dia bilang “ah
saya engga mau iklanin banner produk saya, engga ada yang baca
sekarang, tolong bikini ini dong artikel tentang sabun cuci yang baik, sehat
sama pentingnya menjaga lingkungan dari sabun cuci, oke kami bikinin ”
tetapi itu udah termasuk pada konten komersial jadi dibawahnya kami
kasih keterangan advertorial. Jadi biar pembaca tau bahwa ini promoted
artikel, bukan redaksi independen.” 38
Antaranews.com memiliki kebijakan khusus untuk mengatasi pengiklan yang
memiliki permintaan. Antaranews.com menyikapinya dengan membentuk
36 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 37 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 38 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
115
dalam artikel tapi tidak masuk dalam konten redaksi. Artikel yang ditulis untuk
mengiklankan produknya diberi keterangan advertorial. Tujuannya supaya
pembaca dapat membedakannya.
Disinggung mengenai pengaruh pihak eksternal kepada Antaranews.com,
Adit mengaku bahwa pembaca memiliki pengaruh terhadap berita yang
dipublikasikan.
“Kami kan punya sosial media monitor, perbincangan di media sosial itu
apa sih. Pembaca punya pengaruh juga untuk Antaranews.com, yang
engga menarik pembaca ngapai kami liput. Antaranews.com kan sama
kaya dotcom lainya konteksnya bisnis. Jadi gimana caranya kita
memancing pembaca. Gimana membuat pembaca tertarik dan gimana
membuat pembaca bertahan di situs kami, karena yang kami jual performa
kami adalah tingkat kunjungan pembaca dan lamanya pembaca di situ
kan.” 39
Begitupun dengan isu luar negeri, pada saat terjadi peristiwa besar.
Pembaca ingin tahu yang terjadi, Antaranews.com terus mencari informasi-
informasi terbaru yang berkaitan dengan peristiwa itu.
“Kaya yang di Perancis itu pembacanya banyak deh, ya kita pantau terus
nih ampe kedepannya. Pelakunya ada engga sampe dibahas.” 40
Untuk melihat ketertarikan pembaca, Antaranews.com melihat banyaknya
pembaca melalui Google analitik. Antaranews.com juga mempertimbangkan
isu apa yang saat ini sendang hits dan menjadi trending topic. Media ini
mengikuti keinginan pembaca pada satu peristiwa yang besar. Dan pada berita
Obama mengenai ISIS, Antaranews.com melihat banyak nya pembaca. Dalam
media sudah sulit untuk mengedepankan hal yang seimbang karena banyak
faktor yang dapat menyingkirkan ideologi wartawan.
39 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 40 Wawancara dengan Monalisa, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul
13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
116
“Ya pada akhinya ya viewers juga, ada analitiknya juga, ada komentar
juga. Kalau Antaranews.com ada pertimbangan hits, trending topic. Ya
kaya yang kamu maksud Obama yang kamu sorotin, kok banyak banget
sih perkataan Obama yang dikutip di berita di terjemahin di
Antaranews.com. Mungkin pertimbangannya mereka banyak baca.
Makanya kalau sekarang ngomongin objektif itu susah. Udah rancu, udah
terlalu banyak faktor gitu. Bahkan faktor hitsnya gitu.” 41
Isi berita Antaranews.com lebih banyak mengambil kutipan dari perkataan
Obama, karena dipengaruhi oleh google analitik. Banyak yang membaca berita
mengenai Obama. Hal ini yang juga mempengaruhi pemilihan berita. Reporter
tidak bisa begitu saja memasukan ideologinya. Dan melalui judul berita dapat
menarik pembaca sehingga rating pembaca di Antaranews.com tinggi. Dan ini
nantinya bisa juga berdampak pada pengiklan yang masuk. Selain sebagai
media pemberitaa, Antaranews.com juga tidak luput dari isilah berbisnis.
“Kenapa Obama banyak karena itu mempengaruhi google analitik juga
nanti tetapi itu mempengaruhi pemilihan berita. Banyak ideologi yang
harus dikorbankan. Judul itu sama aja teaser untuk menarik pembaca.” 42
Antaranews.com merupakan lembaga Kantor Berita Nasional, dibawah
naungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pemerintah tidak
mempengaruhi isi dalam pemberitaan di Antaranews.com.
“Ga ada, selama ini ga ada pengaruhnya bahkan dari departemen luar
negeri juga ga ada. Maksudnya ada arahan gitu? Ga ada itu. Semuanya
independen.” 43
Namun, pemerintah hanya ingin Antaranews.com lebih banyak
memberitakan prestasi pemerintah dibanding kritik terhadap pemerintah. Hal
ini dikarenakan Antaranews.com sebagai Kantor Berita Pemerintah Indonesia.
41 Wawancara dengan Monalisa, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul
13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 42 Wawancara dengan Ida Nurcahyani, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016
pukul 13.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 43 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
117
Ini menandakan bahwa pengaruh pemerintah dalam pemberitaan itu ada,
meskipun tidak banyak atau lebih kepada request dari pemerintah.
“Sebetulnya dari pemerintah secara umum pesannya adalah karena Antara
itu kan dibiayain sama pemerintah ya jadi Pak Jokowi secara khusus
ngomongnya sih bahwa “saya sih engga minta apa-apa dari
Antaranews.com cuma kalau misalnya ada pemerintah prestasi ya tolong
ditulis.” 44
Pada pemberitaan Internasional terutama mengenai Obama terhadap ISIS,
tidak ada pengaruh dari pemerintah. Namun yang berpengaruh diluar itu adalah
kedutaan besar. Lebih spesifiknya pada kesalahan penggunaan tanda baca.
“Kalau dari berita Internasional tidak pernah ada. Kalau pun ada itu
biasanya dari kedutaan-kedutaan. Ada juga sih misalnya kedutaan itu kasih
tau misalnya salah namanya bukan ini gitu, ejaan yang bener tuh ini,
yaudah kita turutin itu kan typo ya terus ada juga misalnya benderanya
bukan itu, itu bendera yang dulu, gambarnya salah tuh bukan itu , yasudah
kita turutin.” 45
Kedutaan besar seperti Timur Tengah yang pernah keberatan terhadap
berita yang disampaikan Antaranews.com. Antaranews.com hanya mengambil
satu sumber dari kantor berita luar yang lebih memihak kepada Barat sehingga
kedutaan Timur Tengah merasa keberataan, namun kalau sudah dipublikasikan
tidak bisa dicabut berita itu.
“Banyak tuh, kedutaan Timur Tengah dengan beberapa negara Timur
Tengah. Mereka keberatan akan berita ini. Biasanya itu kasus dalam
pemerintahan mereka, Timur Tengah sejak Arab Spring itu kan ya, jadi
misalnya kami cuma punya satu korensponden di Timur Tengah di Mesir,
jadi hampir semua berita di Timur Tengah itu kita ambil dari kantor berita
mitra kami seperti Reuters, AFP. Itu kami terjemahkan dari mereka.
Pernah waktu itu, AFP dan Reuters ini sumbernya dari pemberontak, itu
yang kami muat kami terjemahin, nah itu yang kedutaan Timur Tengah
keberatan. Keberatan atas keterangan yang disampaikan.” 46
44 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 45 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 46 Wawancara dengan Adit Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3 Agustus
2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
118
Antaranews.com tidak akan mencabut sebuah berita yang sudah
dipublikasikan. Antaranews.com mengambil sumber berita dari kantor luar
berdasarkan kecepatan informasi. Antaranews.com memilih sebagai sumber
terhadap kantor berita yang cepat mempublikasikan informasinya.
c. Sosial
Pada tingkatan sosial, dapat dilihat dari sistem politik, sistem ekonomi atau
sistem budaya masyarakat keseluruhan. Indonesia menganut sistem politik
demokrasi. Pers di Indonesia sudah tidak seperti zaman orde baru yang ditekan
oleh politik pemerintah. Pers saat ini telah diberi kebebasan dalam memberikan
informasi. Begitu juga Antaranews.com tidak ada tekanan dari elite politik
yang berkuasa di Indonesia. Namun hanya dari pihak pemerintah saja yang
menginginkan apabila ada prestasi yang dilakukan oleh pemerintah bisa untuk
diliput dan diberitakan.
“Politik tidak ada. Sebetulnya dari pemerintah secara umum pesannya
adalah karena Antaranews.com itu kan dibiayain sama pemerintah ya jadi
Pak Jokowi secara khusus ngomongnya sih bahwa “saya sih engga minta
apa-apa dari Antaranews.com cuma kalau misalnya ada pemerintah
prestasi ya tolong ditulis.” 47
Dalam sistem ekonomi, media tidak terlepas dari unsur bisnis demi
bertahan di tengah persaingan media lain. Bisnis dan government public
relation menjadi satu kepetingan bagi Antaranews.com. Pengiklan menjadi
menjadi salah satu pemasukan bagi Antaranews.com. Namun iklan yang
ditampilkan lebih banyak dari departemen pemerintahan.
“Kalau Antaranews.com itu membawahi 2 kepetingan. Satu sisi
kepentingan bisnis, karena kami harus berbisnis. Kepentingan lainnya itu
47 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
119
kami sebagai etalase Kantor Berita Antara. Namanya etalase Kantor
Berita Antara. Karena Kantor Berita Antara adalah government public
relation, jadi kami juga jadi etalase government public relation. Tetapi
pada saat yang sama kami harus bisa berbisnis. Nah itu yang membedakan
kami dengan tempat lain. Pengiklan kami saat ini departemen semua,
contohnya info keagamaan, iklan dari departemen agama.” 48
Disisi lain, Antaranews.com juga tidak terlepas dari ideologinya lebih
berpihak kepada pemerintah. Sehingga isi dari pemberitaan Antaranews.com
mengenai pemerintah lebih ditonjolkan yang baik-baik. Pengiklan nya pun
sama Antaranews.com lebih memberi ruang bagi departemen pemerintahan
dibanding swasta.
“Kalau untuk swasta biasanya per event. Kemarin bea cukai udah ngantri,
tetapi belum dimasukin. Kalau swasta ada kegiatan apa, tayang 2 minggu
di web kami. Kalau yang kementrian ini langsung setahun menjadi
pengiklan di situs kami. Dan tiap hari tayang di situs kami. Jadi memang
banyaknya pemerintah.” 49
Antaranews.com memiliki kebijakan yang sama dengan Kantor Berita
Antara salah satunya sebagai pemberi informasi mengenai kinerja
pemerintahan. Antaranews.com meliput dan memberitakan prestasi kegiatan
pemerintah.
“Kalau kebijkan disini sama seperti visinya Kantor Berita Antara.
Sekarang itu kami resmiinya sebagai government public relation. Jadi
kami mem-promote berita-berita kegiatan pemerintahan, garis besarnya
itu. Terus mungkin kalau kritik buat pemerintah, kami kasih kavling kritik
yang membangun, jadi kritik tapi harus ada solusinya.” 50
Antaranews.com juga tidak hanya memberitakan yang bagus saja,
melainkan tetap juga memberi ruang untuk mengkritik kinerja pemerintah
48 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 49 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 50 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta.
120
tetapi kritiknya lebih kepada solusi bukan menjatuhkan dan menyudutkan
pemerintah. Antaranews.com dibawah naungan Kantor Berita Antara juga
dipengaruhi oleh kepentingan nasional.
Ameika Serikat menganut ideologi demokrasi dan Indonesia juga
menjalankan sitem demokrasi. Pengaruh Amerika terhadap negara-negara lain
sangat tinggi karena Amerika sebagai negara maju dan diakui sebagai super
power. Indonesia sebagai negara berkembang menjadikan Amerika sebagai
kiblat atau poros kemajuan sebuah negara. Mulai dari sistem demokrasi,
kebudayaan, pendidikan, dan militer.
D. Analisis Teori Hegemoni
1. Cara menjalankan dan mempertahankan kekuasaan (Supremasi Kelas)
a. Dominasi
Amerika Serikat dibawah pimpinan Barack Obama mengeluarkan
kebijakan untuk menghancurkan ISIS. Hal ini didasarkan pada
peristiwa serangan Paris dan penembakan di San Bernardino,
California. Warga AS merasa ketakutan karena peristiwa itu
menewaskan 14 orang dan 14 orang lain luka-luka. Serangan ini diduga
pelaku telah terpengaruh oleh ideologi ISIS. Obama mengeluarkan
kebijakan untuk meredakan kegelisahan warga AS. Kebijakan Obama
yaitu melakukan strategi multicabang dengan serangan di Udara,
pasukan khusus, sanksi finansial, kampanye melawan propaganda dan
diploma
Pada pengamatan di atas, ini menjadi upaya Obama untuk
menjalankan dan mempertahankan kekuasaanya. Caranya dengan
121
mengeluarkan kebijakan menghancurkan ISIS ini disebut sebagai
dominasi. Caranya menggunakan kekerasaan untuk mendapatkan
keinginannya dan diakui kekuasaannya.
b. Kepemimpinan Intelektual
Melalui kampanye media sosial bersama Uni Emirat Arab dengan
menyebarkan ideologi melawan propaganda ISIS dengan tema “Mercy
To The Word” dan menggunakan media sebagai saluran komunikasi
untuk mendapatkan dukungan atas kebijakan yang dilakukan sehingga
berdampak pengakuan yang hakiki atas kekuasaan Obama dan AS
dimata dunia. Obama sebagai presiden AS dan AS telah diakui sebagai
Negara Adidaya setelah mengalahkan Uni Soviet. Hal ini yang
menjadikan AS memiliki peranan dan pengaruh yang tinggi terhadap
negara-negara lain. AS seolah sebagai raksasa yang memiliki kekuataan
sepenuhnya untuk dapat mempengaruhi negara-negara didunia dan
negara-negara itu tunduk pada kebijakan AS. Salah satunya pada kasus
ISIS.
Obama memberikan pernyataan melalui pidatonya kemudian
media-media di Barat meliput dan menjadikan berita. Setelah itu berita
tersebar ke berbagai negara dan sampai pada media di Indonesia salah
satunya Antaranews.com. Informasi begitu cepat tersebar dan ini
menjadi upaya yang dilakukan Amerika untuk mendapatkan dukungan
yang secara sadar diakui oleh masyarakat dunia sehingga terjadilah
keberhasilan hegemoni dan tujuannya untuk mempertahankan
kekuasaannnya serta mendapat pengakuaan yang hakiki. Media
122
menjadi alat fungsi hegemoni pemerintahan Obama dengan
menyebarkan ide-ide merendahkan kelompok ISIS dan khalayak
menerima itu secara wajar dalam bentuk kesepakatan ini dinamakan
kepemimpinan intelektual atau hegemoni. Tujuannya untuk
mempertahankan kekuasaan dan mendapat legitimasi.
2. Tingkat Hegemoni
Pada praktik kekuasaan yang dijalankan Obama sebagai Presiden
Amerika Serikat dimanfaatkan melalui media. Bahasa berupa teks
digunakan sebagai alat hegemoni. Pemberitaan kebijakan Obama
menghancurkan ISIS menjadi hal yang wajar. Hal ini dikarenakan ISIS
telah banyak melakukan aksi kekerasan. Ini berawal dari serangan 9/11 di
Amerika, media membentuk bahwa pelaku peristiwa itu ISIS. Pada saat itu
muncul istilah “War on Terror”, “Terorisme”, “Serangan teror”. Kemudian
serangan Paris dan Penembakan di San Bernardino, California masih
melekat juga dengan istilah-istilah seperti itu ditambah muncul istilah
“Islamophobia”. Hal ini dilakukan untuk menghacurkan ISIS. ISIS dinilai
berbahaya bagi AS. ISIS memiliki visi untuk menjadi pemimpin didunia
dengan berlandaskan syariat Islam. Namun AS tidak suka dengan hal itu,
AS ingin menguasai dunia dengan sistem demokrasi.
Indonesia menganut sistem demokrasi seperti AS. Media
Antaranews.com lebih mengedepankan kepetingan nasional. Alasannya
karena sebagai etalase Kantor Berita Antara. Berita-berita yang diproduksi
mendukung pemerintah. Kritik terhadap pemerintah dilakukan dengan
memberikan solusi-solusi pada pemberitaan. Hal ini yang menjadikan
123
Antaranews.com lebih dominan pemberitaanya pada pihak Obama. Dan
didukung pada pemberitaan di media selama ini bahwa citra ISIS negatif.
Menurut temuan data, upaya yang dilakukan Obama terhadap ISIS
dinilai wajar dan memang perlu dihancurkan.
“Amerika yang di dalamnya terdapat sekutu Israel, masih setengah
hati untuk menghacurkan ISIS. Karena ISIS lahir sebagai anak
kandung bentukan Arab Saudi yang notabene sekutu Amerika di
Timur Tengah - dalam rangka menghabisi Asad di Syria. ISIS
memang perlu diperangi. Sudah nyata-nyata berbuat kehancuran
atas Nama Islam.” 51
Ini karena citra yang terbentuk di media. Namun AS dinilai tidak serius
dalam memerangi ISIS karena sampai saat ini tidak ada bukti nyata. Sesuai
dengan Teori Hegemoni Antoni Gramsci bahwa tingkat hegemoni terbagi
menjadi tiga yaitu hegemoni total, hegemoni merosot dan hegemoni
minimum. Berdasarkan pengamatan dan temuan data bahwa telah terjadi
keberhasilan hegemoni merosot yaitu Obama menyebarkan ide-ide berupa
kebijakan menghancurkan ISIS melalui media dan sampai pada media
Antaranews.com.
“Sekali lagi ini soal politik. Walaupun ISIS yang notabene ciptaan
Arab Saudi sendiri dan kini malah berbalik meledakkan Madinah,
belum tentu Amerika dan Arab Saudi serius memerangi ISIS. Mudah
bagi Amerika untuk menghancurkan ISIS, tapi sampai saat ini tidak
nyata-nyata untuk menghacurkannya. Saya dukung Amerika
memerangi ISIS. Namun sampai saat ini tidak serius.” 52
Setelah itu pembaca disini setuju dengan kebijakan Obama karena
ISIS banyak menimbulkan konflik sehingga menyebabkan penderitaan
51 Wawancara Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development
Manager, via email pada 21 Juli 2016. 52 Wawancara Wawancara dengan Herlambang Priambodo, Sales Force Development
Manager, via email pada 21 Juli 2016.
124
namun pembaca disini masih ragu atau tidak sepenuhnya yakin dengan
pernyataan Obama karena tidak bisa dibuktikan secara nyata.
E. Interpretasi
Penelitian ini melalui analisis teks ditentukan oleh sebuah frame yang
memposisikan Amerika sebagai Negara Super Power. Dalam wacana
kebijakan Obama terhadap ISIS digambarkan sebagai pihak yang ingin
menyelamatkan dan membalas perbuatan ISIS dengan menghancurkan dan
membunuh para pemimpin ISIS. Adapun ISIS digambarkan sebagai pihak
yang bersalah dan harus bertanggung jawab atas serangan penembakan di San
Bernardino, California. AS menginginkan ISIS mendapatkan perlakuan yang
setimpal karena telah menyebarkan ideologi yang bermuatan kekerasan
sehinggga menyebabkan pihak lain terpengaruh untuk melakukan serangan
teror.
Pelaku penembakan di San Bernardino, California diduga telah
teradikalisasi oleh ISIS. Hal ini yang menjadi alasan Obama untuk tegas
menetapkan kebijakan menghancurkan ISIS dengan cara akan membunuh para
pemimpin ISIS. Caranya dengan menganjurkan strategi bercabang melalui
serangan udara, operasi pasukan khusus, sanksi finansial dan diplomasi.
Melalui cara itu Obama seakan serius menanggapi aksi teror yang dilakukan
ISIS. Oleh karena itu kemudian AS dibawah pimpinan Obama ditempatkan
dalam posisi seakan diperbolehkan untuk melakukan berbagai serangan dengan
cara apapun dan siapa pun harus setuju dengan kebijakan itu. Obama
menetapkan kebijakan membunuh ISIS dengan serangan militernya seakan
menjalankan dan mempertahankan kekuasaannya. Hal ini sesuai dengan teori
125
Antonio Gramsci yang menjelaskan bahwa cara individu atau kelompok dalam
menjalankan dan mempertahankan kekuasaanya salah satunya melalui
dominasi yaitu dengan menggunakan kekerasan dilakukan melalui aparatur
negara.53
Akibat dari kebijakan itu, masyarakat tidak pernah tahu kerugian apa yang
akan terjadi. Wacana dominannya itu ISIS harus dihancurkan dengan cara
apapun tanpa memikirkan hal lain. ISIS diketahui berada di Iraq dan Syria,
namun tidak semua masyarakat Iraq dan Syria bagian dari ISIS. Jika serangan
dilakukan melalui udara, masyarakat yang tidak tahu apa-apa bisa saja terkena
serangan itu. Serangan udara itu hampir sebagian besar tidak memikirkan siapa
yang ada disekitar, jika target telah ditemukan dan sulit untuk dimusnahkan
dengan jalur darat maka serangan udara bisa saja dilakukan dan itu bisa
merugikan masyarakat yang ada disekeliling. Bahkan terkadang tanpa berfikir
panjang, serangan udara terus diluncurkan tanpa memandang siapa yang
dimusnahkan.
Dalam hal ini, tidak dijabarkan secara jelas, namun wacana yang muncul
lebih kepada tindakan yang dilakukan Obama demi menyelamatkan dunia.
Pola pembingkaian seperti ini bukan hal baru. Pola ini menggambarkan bahwa
Obama sebagai sosok pahlawan dan ISIS bagian dari pasukan iblis yang harus
dihancurkan karena menggangu keamanan dunia.
Melalui analisis teks, pewacanaan dalam peristiwa yang terjadi di San
Bernardino, California dibingkai melalui kebijakan Obama untuk membunuh
53 Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015), h. 119.
126
ISIS ini terlihat dalam judul, lead yang dibangun dari kata per kata dalam
kalimat hingga kutipan yang diambil untuk diangkat dalam pemberitaan.
Dalam pemberitaan dapat dilihat bahwa perkataan Obama lebih mendominasi.
Perkataan Obama menjadi kutipan yang berarti dukungan terhadap kebijakan
itu sehingga masyarakat lebih yakin dan percaya kepada Obama. Terlebih
Amerika sebagai negara yang dijunjung tinggi oleh negara-negara lain. AS
menjadi perancang dan pelaksana dalam kebijakan itu.
AS memberitakan melalui media bahwa pelaku dari penambakan itu ialah
pasangan yang telah terpengaruh oleh ideologi ISIS. Isi dari pemberitaan selalu
menyudutkan ISIS. Namun tidak dijelaskan secara detail bukti pelaku sudah
teradikalisasi oleh kelompok ISIS. AS hanya bisa menduga dan menyebutkan
bahwa pelaku pernah mengupdate status di akun Facebooknya. Isi update-an
mengenai ketertarikannya terhadap ISIS tetapi tidak disertai bukti tulisan yang
pelaku share di akun miliknya. Alasan sederhananya menyebutkan update-
annya itu telah dihapus. Ini dapat menggambarkan bahwa ISIS sebagai pihak
yang bertanggung jawab atas serangan itu. Penggambaran ISIS selalu dikaitkan
dengan “teroris”, “propaganda”, “ideologi kebencian”, “kelompok bersenjata”,
“konspirasi terorisme” yang bisa mengancam keamanan dunia.
Pada praktik diskursus, dalam wawancara dengan individu pekerja media,
diketahui bahwa apa yang dilakukan Obama merupakan sesuatu yang dinilai
tepat dan sudah seharusnya dilakukan. Ini dilihat karena Obama punya
kekuasaan dan Amerika sebagai negara super power. Alasan yang mendukung
karena serangan teror itu terjadi di negarannya. Kebijakan yang dilakukan
Obama merupakan bentuk tanggung jawab yang sudah seharusnya dilakukan.
127
Warga AS merasa gelisah dan takut akibat adanya peristiwa itu. Sosok Obama
pun hadir melalui pernyataannya untuk meredakan kegelisahan itu. Dan hal ini
dinilai wajar bagi individu pekerja media. Melalui wawancara juga, individu
pekerja media setuju dan mendukung kebijakan yang dilakukan Obama
terhadap ISIS. Alasannya berdasarkan tindak kekerasan yang dilakukan ISIS.
Siapa pun yang meresahkan dan mengencam keamanan dunia sudah
sepantasnya dihancurkan.
Dari temuan hasil wawancara, media Antaranews.com mengemas berita
Internasional terutama mengenai Obama dan ISIS ini hanya menerjemahkan
dari kantor berita luar. Informasi yang diambil berdasarkan kantor berita mana
yang lebih cepat mempublikasikannya. Antaranews.com mengambil sumber
berita dari Kantor Berita Reuters dan AFP. Kedua kantor berita itu milik Barat.
Angle berita yang disampaikannya lebih berpihak kepada Barat. Informasi
yang masuk ke Antaranews.com pun secara langsung sudah diframing oleh
kedua kantor berita itu. Ditambah alur produksi pengemasan berita
internasional dalam media Antaranews.com yang tidak memperbolehkan
wartawan memasukan interpretasinya dalam berita itu. Alasannya Reuters dan
AFP memilik framing tersendiri, Antaranews.com jauh dari tempat peristiwa,
namun isi pemberitaannya hanya seputar peristiwanya saja. Tetapi ini yang
menjadi mudahnya ideologi Amerika tersebar secara tidak sadar dan kebenaran
informasi itu disepakati bersama. Meskipun hanya peristiwa yang ditulis tetapi
ideologi yang berpihak itu tetap terasa, didukung pemberitaan ini diambil dari
Kantor Berita Barat dan ditambah fungsi Antaranews.com hanya
menerjemahkan saja.
128
Pada pemberitaan mengenai kebijakan Obama terhadap ISIS, dominannya
wacana Obama bisa disebabkan berita yang diterima Antaranews.com dari
Kantor Berita Barat. Hal ini yang membentuk bahwa Barat sebagai pihak yang
dinilai positif. Pemberitaan di dominasi dari pihak Obama dan kelompok ISIS
yang disudutkan terkait dengan teror dan serangan ini diduga ISIS yang telah
menyebabkannya. Melalui media sebagai saluran komunikasi, hegemoni yang
dilakukan Obama bisa dengan mudah meresap melalui pemberitaan dan
diterima secara wajar oleh masyarakat.
Dari temuan data terlihat bahwa ada ideologi yang dominan sehingga
membuat tunduk secara sukarela dan ini terbentuk karena kesepakatan
memerangi kelompok kejahatan. AS sebagai negara super power, Obama
memiliki kekuasaan dalam memutuskan tindakan apa yang dilakukan untuk
menghentikan serangan teror yang telah mengganggu keamanan dunia. Pada
saat Obama mengeluarkan pernyataan kebijakan, informasi itu dengan cepat
tersebar melalui media. Dan pernyataan Obama memiliki pengaruh terhadap
dunia. Hal inilah dimanfaatkan AS untuk memperkuat kekuasaanya dimata
negara-negara lain.
ISIS menjadi buruan, AS seolah menjadi pahlawan yang dapat
menyelesaikan konflik ini. Masyarakat sebenarnya tidak mengetahui tujuan
apa dibalik ini semua. Masyarakat tahu bahwa yang dilakukan Obama untuk
kebaikan keamanan dunia. Citra ISIS sudah buruk dimata masyarakat karena
media yang membawa informasi itu. Kesepakatan yang terbentuk dibenak
masyarakat karena hegemoni yang dilakukan Obama melalui
kepemimpinannya dengan memanfaatkan media sebagai saluran
129
komunikasinya. Hal inilah yang dapat memperkuat kekuasaan Obama dan AS
dimata dunia. Ini sesuai dengan Teori Hegemoni Antonio Gramsi yang
menjelaskan bahwa kelompok dominan memasukan atau menyebarkan
ideologinya dengan memarjinalkan kelompok lain sehingga ide-ide yang
didiktekan diterima secara wajar.54
Antaranews.com mempunyai ketentuan mengenai penggunaan kata ISIS
dalam teks pemberitaan. Antaranews.com melarang menyebutkan kepanjangan
dari kata ISIS dalam teks berita. Dan pada pemberitaan Antaranews.com yang
penulis amati, begitu terasa banyaknya kutipan langsung dari Obama dan itu
diletakan pada paragraf awal setelah itu baru dimasukan kutipan dari tokoh lain
yang tidak suka pada pemerintahan Obama dan itu diletakan di akhir paragraf.
Ini bisa dikatakan sebagai perencanaan kerangka yang telah disusun dengan
rapih untuk membentuk pemahaman pembaca bahwa AS melakukan ini untuk
kebaikan. Pembaca akan terlebih dahulu membaca pada bagian awal, terkadang
pembaca tidak membaca secara utuh satu pemberitaan. Judul dan lead yang
biasanya dibaca. Pada pemberitaan ini, judul dan lead sangat terasa berpihak
pada Obama sebagai AS. Dalam judul nya juga sangat terasa merendahkan
ISIS. Dalam analisis framing yang dilakukan Antaranews.com membentuk
piramida terbalik yang artinya informasi yang penting diletakan dibagian awal,
kemudian yang sifatnya tidak sesuai dengan ideologi media diletakan di akhir
paragraf.
54 Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015), h. 117.
130
Dari data melalui wawancara pembaca Antaranews.com, ditemukan
bahwa pelaku penembakan di San Bernardino dinilai benar bahwa bagian dari
ISIS. ISIS memang harus diperangi karena telah menciptakan kehancuran atas
nama Islam. Pembaca menyetujui Amerika memerangi ISIS, namun pembaca
juga memiliki keraguan terhadap AS yang dinilai tidak serius ingin
menghancurkan ISIS karena buktinya itu tidak nyata. Informasi kebijakan
Obama tentang ISIS yang disebarkan melalui media sampai kepada pembaca,
dan ditambah dengan pemberitaan dari berbagai serangan yang dilakukan ISIS.
Ini membangun opini pembaca bahwa ISIS yang telah menyebabkan konflik.
Obama memberikan pernyataan kebijakannya untuk membunuh
pemimpin ISIS. Upaya ini disetujui oleh pembaca. Ini bisa berarti ide-ide yang
disebarkan Obama telah diterima masyarakat salah satunya pembaca
Antaranews.com. Praktik kekuasaan dijalankan Obama menggunakan bahasa
dalam teks sebagai alat menyebarkan ideologinya. Hal ini sesuai dengan Teori
Hegemoni, Antonio Gramsci yang menjelaskan bahwa ada tiga tingkatan
keberhasilan hegemoni yaitu hegemoni total, hegemoni merosot, dan hegemoni
minimum.55 Sesuai data yang ditemukan melalui wawancara pembaca bahwa
termasuk dalam tingkatan hegemoni merosot, yaitu ide-ide yang disebarkan
diterima atau mencapai sasaran, namun mentalitas pembaca tidak sepenuhnya
setuju dengan kelompok penguasa yaitu Obama. Dan hegemoni ini bisa runtuh.
Yang ditonjolkannya adalah gini Obama terhadap ISIS, jadi tetep si
Obama itu apa sih langkah Obama terhadap ISIS? Langkah dia terhadap
ISIS Penggunaan kata-kata dia itu akan berpengaruh besar terhadapa apa
yang akan terjadi pada ISIS, misalnya ketika dia bilang “ lo ikut kami kalau
55 Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2015), h. 128
131
lu engga ikut kami, lu berarti ikut musuh kami”. Either with us or with
them. Jadi dia pernah bilang kaya gitu. Nah itu kan berdampak banget pada
Indonesia secara politik. Jadi apa yang akan terjadi, apa yang akan
dilakukan Amerika dengan keputusan presiden terhadap Indonesia gitu. Itu
kan secara politik menarik ada hal besar yang akan terjadi.” 56
Antaranews.com memilih untuk memberitakan Obama karena pernyataan
Obama memiliki pengaruh terhadap apa yang terjadi pada ISIS yang nantinya
bisa berdampak pada negara-negara lain. Misal dalam hal politik negara-negara
lain mempunyai pilihan akan ikut dengan AS atau ISIS. Ini berawal pada
pernyataan Bush pada saat masih menjabat sebagai presiden AS pada tahun
2001.
“Either you are with us or either you are with Terrorist”.57
Negara-negara yang menjalin kerjasama dengan AS tidak memiliki banyak
pilihan. Salah satunya Indonesia, mendukung untuk memberantas terorisme dan
mendukung kebijakan-kebijakan Amerika. Dan Antaranews.com sebagai
government public realiton. Berita-berita yang disampaikan lebih
mementingkan kepentingan nasional. Berita kebijakan Obama diproduksi
dengan membentuk opini yang positif pada pihak Obama. Ini salah satu bukti
dukungan Indonesia melalui media terhadap kebijakan AS. Dan
Antaranews.com memiliki kepentingan lain yaitu bisnis. Berita yang diproduksi
Antaranews.com untuk mencari banyaknya jumlah pembaca sehingga dapat
menarik pengiklan. Dalam hal ini terjadi orientasi bisnis kapitalisme dengan
memanfaatkan media. Nilai-nilai yang mengedepankan keberimbangan terhadap
56 Wawancara dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita Antaranews.com, pada 3 Agustus
2016 pukul 10.00 WIB di Wisma Antara Lantai 19, Jakarta. 57 VOA News, Bush: 'You Are Either With Us, Or With the Terrorists' - 2001-09-21, diakses
pada 18 September 2016, http://www.voanews.com/a/a-13-a-2001-09-21-14-bush-
66411197/549664.html.
132
suatu topik sudah mulai luntur tergerus arus kapitalisme. Semula sebagai
pemberi informasi yang berimbang dan lebih mendepankan fakta tetapi telah
berganti menjadi ajang bisnis dimana media dapat membentuk pemberitaan
sesuai angle yang diinginkan.
Pada aspek sosiokultural, teks diproduksi karena pengaruh dari peristiwa
penembakan di San Bernardino. Aksi kekerasan itu diduga pelaku terinspirasi
dari ISIS. Maka dari itu, Obama menyalahkan ISIS. Mudah bagi Obama untuk
mempengaruhi siapa pun untuk tunduk pada perintahnya. Dalam mencapai
keberhasilannya, sedini mungkin memperkecil perlawanan dari rakyat. Ide-ide
disebarkan melalui saluran komunikasi, sasarannya itu masyarakat. Tujuannya
untuk memperkuat kekuasaannya. Melalui media terbangun opini bahwa ISIS
bagian dari kelompok bersenjata. Berbagai serangan teror dikaitkan dengan
ISIS. Hal ini ada upaya yang coba dibentuk untuk menciptakan kesepakatan
bersama bahwa ISIS itu kelompok garis keras yang melakukan berbagai cara
dengan kekerasan untuk mendapatkan keinginannya. Opini masyarakat
terbentuk bahwa kebijakan yang dilakukan Obama tentang ISIS dinilai wajar.
Dan disisi lain, Antaranews.com juga sebagai government public relation yaitu
dengan mengedepankan kepentingan nasional. Dalam hal ini Antaranews.com
diberi amanat dari pemerintah untuk lebih memberitakan prestasi pemerintah.
Namun Antaranews.com sendiri tidak menutup kemungkinan untuk mengkritik
pemerintah juga hanya penempatan isi beritanya saja yang berbeda. Dalam
berita Internasional pemerintah tidak berpengaruh namun terkadang
pengaruhnya itu muncul dari pihak kedutaan besar.
133
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dominannya wacana Obama pada pemberitaan, teks yang dibangun
memperlihatkan keberpihakan pada pihak Obama. Obama memiliki
kekuatan dan kekuasaan besar dalam menentukan kebijakan mengenai
ISIS. Seolah semua menyetujui kebijakan itu. Ini dikarenakan hegemoni
AS dimata dunia. Pada ketiga judul berita yang peneliti amati,
Antaranews.com menggunakan piramida terbalik yang berarti informasi
yang dinilai penting dan berpengaruh diletakan pada awal-awal paragraf.
Diperkuat dengan istilah “terorisme, kelompok bersenjata, serangan
teror”.
2. Antaranews.com dalam pengemasan berita Internasional mengenai
kebijakan Obama terhadap ISIS fungsinya hanya sebagai penerjemah. Hal
ini yang memudahkan frame Kantor Media Barat masuk kedalam
pemberitaan
3. Ideologi yang disebarkan AS sampai pada Media Antaranews.com melalui
media mulai diterima secara wajar oleh pembaca dan setuju. Hal ini
dikarenakan ISIS telah membuat kekacauan, tindakan AS dinilai wajar.
Hal ini yang menggambarkan keberhasilan hegemoni. Namun meski
menyetujuinya tetapi masih ada keraguan karena dinilai tidak serius dan
masih tidak ada bukti nyatanya. Ini yang dinamakan tingkat hegemoni
merosot.
134
4. Indonesia menganut sistem demokrasi yang sama seperti AS.
Antaranews.com mengedepankan kepentingan nasional. Pada
pemberitaan kebijakan Obama tentang ISIS, Antaranews.com cenderung
menjadi corong AS untuk mendapat legitimasi bahwa aksi yang dilakukan
AS itu berada disisi yang benar dan tidak ada yang dapat menghalangi AS
dalam aksi ini, jika ada dikatakan sebagai musuh.
B. Saran
1. Saran Akademis
Diharapkan untuk peneliti selanjutnya topik yang masih berkaitan
dapat meneliti dari sudut pandang yang berbeda. Salah satunya dengan
meneliti dari segi ekonomi politik media. Diharapkan juga dapat
mewawancarai pimpinan redaksi.
2. Saran Praktis
Penulis berharap untuk Media Antaranews.com agar lebih
berimbang dalam mengemas suatu berita. Pada berita internasional tidak
hanya sebagai penerjemah melainkan lebih menjaga keobjektivitasan
suatu berita.
Untuk pembacanya agar lebih kritis dalam menyerap informasi.
Tidak mudah percaya pada satu informasi media, melainkan mencari
referensi lain agar berpengetahuan luas dalam menilai sebuah berita.
135
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Astraatmadja, Atmakusumah. Kebebasan Pers dan Arus Informasi di Indonesia,
(Jakarta: Lembaga Studi Pembangunan, 1981).
Bachtiar, Tiar Anwar. HAMAS Kenapa dibenci Israel?, (Jakarta: Penerbit Hikmah,
2008).
Baskara, Nando. Gerilyawan-gerilyawan Militan Islam, (Jakarta: PT Buku Kita,
2009).
Barnabas, Stephen. Financial-Self Concept: Kunci Meraih Kekayaan dan
Kesuksesan Sejati, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008).
Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi Ideologi dan Politik Media, (Yogyakarta:
PT LkiS Pelangi Aksara, 2002).
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS,
2009).
Hamad, Ibnu. Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa: Sebuah Studi
Critical Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik, (Jakarta: Granit,
2004).
Hendarto, Heru. Mengenal Konsep Hegemoni Gramsci: dalam Diskursus
Kemasyarakatan dan Kemanusiaan, (Jakarta: Gramedia, 1993).
Kasman, Suf. Pers dan Pencitraan Umat Muslim di Indonesia: Analisis Isi
Pemberitaan Harian Kompas dan Republika, (Jakarta: Balai Litbang dan
Diklat Kementrian Agama RI, 2010).
Malik, Maszlee. HAMAS: Pejuang Kota Suci Baitulmuqaddis, (Kuala lumpur: PT
MILLENIA SDN, 1974)
136
Muhammad, Reno. ISIS: Kebiadaban Konspirasi Global, (Bandung: Noura Books,
2014).
Mulyana. Kajian Wacana, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005).
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011).
Patria, Nezar dan Andi Arief. Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).
Romli, M dan Asep Syamsul. Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola
Media Online, (Bandung: Nuansa Cendekia, 2012).
SDM, Direktorat dan Umum Perum LKBN ANTARA. Himpunan Peraturan
Perusahaan Umum LKBN Antara, (Jakarta: LKBN ANTARA, 2010).
Smith, Edward C. Sejarah Pembredelan Pers di Indonesia, (Jakarta: Grafitipers,
1983).
Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2009).
Vivian, John. Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Goup,
2008).
Weiss, Michael & Hassan Hassa, ISIS The Inside Story, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2015).
B. Jurnal
Hilmy, Masdar. Genealogi dan Pengaruh Ideologi Jihadisme Negara Islam Iraq
dan Suriah (NIIS) di Indonesia Teosofi, Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam,
Volume 04 No. 02 Desember 2014, diterbitkan Prodi Filsafat Agama, Fakultas
Ushuluddin dan Filsafat, UIN Sunan Ampel Surabaya.
137
C. Internet
Drama Penembakan San Bernardino, 2 Tersangka Tewas, diakses pada 24 Februari
2016, pukul 13.25 WIB dari:
https://dunia.tempo.co/read/news/2015/12/03/116724585/drama-penembakan-
san-bernardino-2-tersangka-tewas.
Heru Margianto, Empat Serangan di Paris, Ini Cerita Ringkasnya, diakses pada 24
Februari 2016, pukul 13.00 WIB dari:
http://internasional.kompas.com/read/2015/11/14/09485871/4.Serangan.di.Par
is.Ini.Cerita.Ringkasnya.
Ini Organisasi Perlawanan Rakyat Palestina (PLO), diakses pada 29 Juni 2016,
pukul 21.35 WIB dari: http://www.muslimedianews.com/2015/04/ini-
organisasi-perlawanan-rakyat.html.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada 8 Agustus 2016, pukul 20.00 WIB
dari: http://kbbi.web.id/buru.
Kunto Wibisono, Polisi: sedikitnya 14 orang tewas dalam penembakan di
California, diakses pada 24 Februari 2016, pukul 13.40 WIB dari:
http://www.antaranews.com/berita/532943/polisi-sedikitnya-14-orang-tewas-
dalam-penembakan-di-california.
Maryati, UEA-AS luncurkan Kampanye Media Sosial Lawan ISIS, diakses 29 Juli
2016, pukul 20.20 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/536748/uea-
as-luncurkan-kampanye-media-sosial-lawan-isis.
Portal Antara, Berita Antara, diakses pada 24 Februari 2016,
http/www.Antaranews.com.
138
Syria Iraq: The Islamic State Militant Group”, BBC News Middle East, 2 Agustus
2014, diakses 29 Juni 2016, pukul 21.50 WIB dari: www.bbc.com.
Unggul Tri Ratomo. Obama Bersumpah Kalahkan ISIS, diakses pada 27 Juli 2016,
pukul 21.00 WIB dari: http://www.antaranews.com/berita/533769/obama-
bersumpah-kalahkan-isis.
Unggul Tri Ratomo, Obama Peringatkan Pemimpin ISIS, diakses pada 28 Juli
2016, pukul 16.00 WIB dari:
http://www.antaranews.com/berita/535238/obama-peringatkan-pemimpin-isis.
VOA News, Bush: 'You Are Either With Us, Or With the Terrorists' - 2001-09-21,
diakses pada 18 September 2016, http://www.voanews.com/a/a-13-a-2001-09-
21-14-bush-66411197/549664.html.
D. Tesis
Siagan, Tagor. Tesis: Strategi Far Enemy Al Qaeda dan Jaringan Melawan
Amerika Serikat, NATO dan Sekutu Dalam Perang Asimetrik di Afghanistan
dan Irak, 2001-2011, (Depok: Universitas Indonesia, 2012).
E. Wawancara
Wawancara pribadi dengan Aditia Maruli, Manajer Konten Berita
Antaranews.com, pada 3 Agustus 2016 pukul 10.00 WIB, di Wisma Antara
Lantai 19 Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Wawancara pribadi dengan Herlambang Priambodo, Pembaca Antaranews.com,
pada 21 Juli 2016 via email.
139
Wawancara pribadi dengan Ida Nurcahyani, Reporter Antaranews.com, pada 3
Agustus 2016 pukul 13.00 WIB, di Wisma Antara Lantai 19 Jalan Medan
Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Wawancara pribadi dengan Monalisa, Reporter Antaranews.com, pada 3 Agustus
2016 pukul 13.00 WIB, di Wisma Antara Lantai 19 Jalan Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat.
LAMPIRAN
Pembaca Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo mengomentari
tweet berita media Antaranews.com
Screenshoot kutipan permohonan wawancara via email dengan narasumber
pembaca berita Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo
Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca
Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo
Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca
Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo
Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca
Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo
Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca
Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo
Screenshoot wawancara via email dengan narasumber sebagai pembaca
Antaranews.com yaitu Herlambang Priambodo
Artikel Berita “Obama bersumpah kalahkan ISIS”
Artikel Berita “Obama bersumpah kalahkan ISIS”
Artikel Berita “Obama bersumpah kalahkan ISIS”
Artikel Berita “Obama peringatkan pemimpin ISIS”
Artikel Berita “Obama peringatkan pemimpin ISIS”
Artikel Berita “UEA-AS luncurkan kampanye
media sosial lawan ISIS”
Hastag berita ISIS menjadi topik pilihan
Foto saat sidang skripsi berlangsung
Foto setelah selesai sidang skripsi bersama ketua, sekretaris, penguji 1, penguji 2
dan dosen pembimbing
Open Coding
Transkip Wawancara
Narasumber Pertama
Topik Riset : Hegemoni Ideologi dalam Pemberitaan Kebijakan Barack Obama tentang Islamic State of Iraq and Syria
Wawancara : Hari Rabu, 3 Agustus 2016
Tempat : Wisma Antara Lantai 19, jalan Medan Merdeka Selatan No.17, Jakarta Pusat
Pukul : 10.00 WIB
Narasumber : Aditia Maruli sebagai Manajer Konten Berita
Dokumentasi foto :
Konsep : Produksi teks, konsumsi teks, pengaruh diluar institusi media
NO REFLEKSI DIRI
PENELITI ISI TRANSKIP KETERANGAN KONSEP
1 Individu
wartawan
P: Apa latar pendidikan Bapak?
N: Saya dulu kuliah Jurusan Komunikasi di
Universitas Padjajaran, Bandung.
P: Berapa lama Bapak bekerja di
Antaranews.com?
N: Sudah 18 tahun. Antaranews.com ini baru.
Tadinya saya ini dari Kantor Berita Antara.
Di Antaranews.com sudah 8 tahun.
Latarbelakang narasumber
Aditia Maruli sebagai
Manajer Konten Berita di
Antaranews.com.
- Latar Pendidikan:
Komunikasi,
Universitas
Padjajaran, Bandung
- Lama bekerja :
Antaranews.com 8
tahun
Produksi teks
2 Hubungan
wartawan dengan
organisasi media
P: Apa tugas sebagai seorang manajer
pemberitaan di Antaranews.com?
N: Bertanggung jawab itu membuat inovasi dan
kreasi bidang layanan web. Bertanggung
jawab soal konten yang bisa diproduksi secara
luas, terus juga melakukan kordinasi dengan
Tugas manajer konten berita:
- Bertanggung jawab
dalam layanan web
- Membuat inovasi dan
kreasi layanan web
Produksi teks
divisi lain terkait perencanan, pembuatan dan
penyerahan berita. Tanggung jawab lainnya
menjamin kualitas dan kuantitas layanan
berita yang diproduksi Antaranews.com. Saya
juga bertugas sebagai redaktur. Karena
manajemen itu berfungsi sebagai manajerial
aja, fungsinya sebagai administrasi. Saya
memoderasi setiap kali diskusi antar redaktur.
Saya sebetulnya editor juga tetapi karena lagi
jadi manajer, saya editnya ga ada tugas tetap,
saya ngedit menjaga agar tidak lupa aja.
- Melakukan kordinasi
dengan divisi
produksi berita
- Menjamin kualitas
dan kuantitas layanan
berita
- Sebagai redaktur
- Sebagai editor
3 Rutinitas kerja P: Kapan rapat redaksi diadakan?
N: Seminggu sekali setiap selasa sore jam 4,
karena harus tatap muka. Tapi kalau rapat,
sekarang kan udah ada Whatsapp (WA),
Blackberry Messanger (BBM). Jadi kita
sekarang rapat online. Kalau harian rapat
online aja dari handphone. Pagi dari jam 7 – 8
kita rapat online. Tapi kalau rapat yang
Rapat redaksi :
Setiap hari selasa jam 16.00
WIB seminggu sekali.
Rapat harian:
Melalui rapat online di
Whatsapp (WA) dilakukan
dari jam 07.00 – 08.00 WIB
Produksi teks
ketemu udah ga bahas yang gimana-gimana ,
pokoknya kalau ngebahas harian kan kita
udah ketemu terus bahasnya di handphone.
Tapi kalau misal tiba-tiba terjadi peristiwa,
engga perlu harus diadakan rapat besar,
langsung dari handphone saja. Kemarin
peristiwa bom Thamrin, kami yang paling
dekat kantornya. Langsung instruksikan
reporter saja turun ke lokasi kejadian.
Reporter jalan kami kordinasi aja lewat
handphone.
4 Rutinitas kerja P: Bagaimana struktur organisasi
Antaranews.com?
N: Bisa dilihat di web di tentang kami. Kalau
disini itu pemimpin tertinggi general manajer
(GM), dia membawahi 2 manajer. Pertama
saya manajer bagian konten redaksi
pemberitaan, dan kedua manajer konten
Pemimpin tertinggi : General
manajer (GM)
GM membawahi 2 manajer :
Manajer konten redaksi
berita dan manajer konten
komersial.
Konten komersial seperti
iklan
Produksi teks
komersial. Kalau konten komersial itu yang
seperti iklan, advertorial.
5 Rutinitas kerja P: Bagaimana alur produksi pengemasan
suatu berita di Antaranews.com?
N: Jadi setiap hari ada dua rapat yang saya ikutin,
satu rapat redaktur. Redaktur itu kan masing-
masing bidang. Misal redaktur tuh bilang kita
hari ini ada acara ini nih ada event ini. Kalau
misal yang bagian internasional bilang, hari
ini ada konferensi demokorat nih disini tapi
itu misal sekalian deklarasi wakilnya Clinton.
Jadi tolong dijagain. Terus kalau yang bagian
sport bilang apa, terus lain juga seterunya. Oh
berarti dari redaktur ya? iya dari redaktur. Nah
kalau yang satu lagi itu rapat virtual itu rapat
korlip bareng saya gitu. Jadi korlip disini ada
2 orang. Korlip itu kordinator liputan. Korlip
itu membicarakan penugasan reporter hari ini
kemana-kemana, kenapa kesini kenapa bukan
Setiap hari ada 2 rapat
diadakan :
- Rapat redaktur
- Rapat kordinator
liputan
Redaktur memiliki bidang
masing-masing. Isi dalam
rapat membahas topik yang
ingin diproduksi.
Kordinator liputan
melakukan rapat virtual atau
rapat online. Isi rapat
membahas mengenai
penugasan reporter dalam
mencari berita.
Produksi teks
kesitu. Jadi si kordinator meskipun 2 orang,
mereka berdiskusi secara virtual di
handphone untuk menentukan mana sih yang
lebih tepat. Saya masuk juga disitu karena
memberi input dari rapat redaktur.
Aditia sebagai manajer
konten berita mengikuti
kedua rapat itu dan
melakukan kordinasi antar
redaktur dan korlip.
6 Rutinitas kerja P: Bagaimana kebijakan redaksional di
Antaranews.com?
N: Kalau kebijakan disini sama seperti visinya
Kantor Berita Antara. Sekarang itu kami
resmiinya sebagai government public
relation. Jadi kami mem-promote berita-
berita kegiatan pemerintahan, garis besarnya
itu. Terus mungkin kalau kritik buat
pemerintah, kami kasih kavling kritik yang
membangun, jadi kritik tapi harus ada
solusinya. Jadi kami pilihan pakar, pakar yang
ngomongnya juga pakar yang bisa kasih solusi
alternative. Jadi bukan yang menghujat.
Kebijakan redaksional :
Government public relation
yaitu memproduksi berita-
berita kegiatan pemerintah
dan memberikan kritik yang
membangun pada kinerja
pemerintah
Produksi teks
Mungkin itu kebijakan yang agak beda
dibanding ditempat lain.
7 Rutinitas kerja P: Bagaimana konsep umum pemberitaan di
Antaranews.com?
N: Antaranews.com kan sama kaya dotcom
lainya konteksnya bisnis. Jadi saya itu harus
pake pakam-pakam atau teknik bisnis yang
biasa dipake oleh bisnis.com. Jadi gimana
caranya kita memancing pembaca. Gimana
membuat pembaca tertarik dan gimana
membuat pembaca bertahan di situs kami,
karena yang kami jual performa kami adalah
tingkat kunjungan pembaca dan lamanya
pembaca di situ kan. Stay nya berapa lama
gitu. Itukan yang dotcom jual. Kalau
pengiklan itu semua, dia jualini itu. Ini tingkat
kunjungan harian kami segini, pembaca kami
berapa lama nih stay disini. Bisnis dotcom itu
bisnis viewers. Udah mulai bergeser
Konsep umum pemberitaan
Antaranews.com melihat
pada konteks bisnis. Berita
diproduksi untuk menarik
pembaca dan berdampak
pada tingkat kunjungan
pembaca yang nantinya akan
menarik pengiklan masuk
Produksi teks
sebenernya, bukan lagi bisnis konten tetapi
bisnis menjual potensi viewers.
8 Rutinitas kerja P: Dalam berita Internasional, apa
pertimbangan khusus dalam menentukan
suatu topik berita?
N: Kalau Antaranews.com itu membawahi 2
kepetingan. Satu sisi kepentingan bisnis,
karena kami harus berbisnis. Kepentingan
lainnya itu kami sebagai etalase Kantor Berita
Antara. Namanya etalase Kantor Berita
Antara. Karena Kantor Berita Antara adalah
government public relation, jadi kami juga
jadi etalase government public relation.
Tetapi pada saat yang sama kami harus bisa
berbisnis. Nah itu yang membedakan kami
dengan tempat lain. Pengiklan kami saat ini
departemen semua, contohnya info
keagamaan, iklan dari departemen agama.
Industri update oleh kementriannya.
Antaranews.com
membawahi 2 kepetingan :
- Kepentingan bisnis
- Etalase Kantor Berita
Antara
Pertimbangan dalam
produksi berita menyangkut
pemerintah dan menarik
pembaca supaya banyaknya
pengiklan
Produksi teks
Perdagangan oleh kementriannya. Kalau
untuk swasta biasanya per event. Kemarin bea
cukai udah ngantri, tetapi belum dimasukin.
Kalau swasta ada kegiatan apa, tayang 2
minggu di web kami. Kalau yang kementrian
ini langsung setahun menjadi pengiklan di
situs kami. Dan tiap hari tayang di situs kami.
Jadi memang banyaknya pemerintah.
9 Ekonomi media P: Apakah pengiklan dapat mempengaruhi isi
pemberitaan?
N: Rata-rata ada aja yang minta misal, ada kasus
apa terus request supaya tidak diberitakan
buruk sehingga citranya baik. Tapi tetap
kebijakan redaksi kami. Jadi kalau
kementrian-kementrian biasa minta promote
aja, kabar-kabar baik aja. Kalau kami
menyikapinya, misal kementerian
perdagangan, ya kami masukin kabar baiknya
di info perdagangan. Tetapi kalau ada kritik
Pada bagian pemerintah
dapat mempengaruhi isi
berita tetapi Antaranews.com
memasukan isinya sesuai
info yang disampaikan.
Dalam mengkritik
pemerintah baru masuk pada
kolom berita
Pengaruh diluar
institusi media
dari asosiasi misal terhadap kinerja
kementrian perdagangan, kami masukinnya
lewat berita. Kalau mereka melarang kami,
bahwa berita itu tidak boleh muncul, itu tidak
bisa. Ada sih beberapa kali, tapi saya kira
wajar sih. Misalnya kok ada berita ini sih, kan
kita udah kerjasama, itu menyikapinya dengan
berita itu kan tidak ada dikolom Anda, kan di
kerjasamanya begitu. Tapi mereka juga tetap
ngerti kok.
10 Politik P: Apakah kedutaan besar dapat
mempengaruhi isi pemberitaan
Internasional di Antaranews.com?
N: Banyak tuh, kedutaan Timur Tengah dengan
beberapa negara Timur Tengah mengirim
surat keberatan, tapi bukan surat juga, mereka
agak pintar juga , mereka menelpon bos atau
pimpinan kami, mereka keberatan akan berita
ini. Tapi masalahnya beritanya udah tersiar,
Kedutaan besar tidak dapat
mempengaruhi isi berita.
Namun terkadang berita
sudah dipublikasikan ada
saja yang keberatan namun
Antarnews.com tidak dapat
mencabut berita itu.
Pengaruh diluar
institusi
terus mau diapain lagi. Oke kalau berita itu
salah atau keberatan, kami sediakan hak
jawabnya. Bikin tanggapan atas berita itu.
Tapi kalau untuk nyabut berita itu tidak
mungkin. Jadi kalau berita mau dihapus,
google masih tetap nyimpan di kechet.
Biasanya itu kasus dalam pemerintahan
mereka, Timur Tengah sejak Arab Spring itu
kan ya, jadi misalnya kami cuma punya satu
korensponden di Timur Tengah di Mesir, jadi
hampir semua berita di Timur Tengah itu kita
ambil dari kantor berita mitra kami seperti
Reuters, AFP. Itu kami terjemahkan dari
mereka. Pernah waktu itu, AFP dan Reuters
ini sumbernya dari pemberontak, itu yang
kami muat kami terjemahin, nah itu yang
kedutaan Timur Tengah keberatan. Keberatan
atas keterangan yang disampaikan. Kalau
udah seperti itu, ada dampaknya ga sih untuk
Antaranews.com itu sendiri? sebenarnya tidak
ada, cuma sekarang kami sudah nonaktifkan
komentar di web dulu. Kalau Timur Tengah
ya ga hanya menyangkut Israel palestina,
tetapi menyangkut pemerintahan Arab Saudi
pasti komentarnya banyak. Kami matiin dulu,
karena kami belum bisa memoderasi. Kami
tidak punya tenaganya ya. Kita off kan dulu,
kalau mau komentar di facebook aja. Kami
sudah tutup sekitar setahunan. Masalahnya
karena kami tidak bisa moderasi aja. Jadi
kalau mau komentar masuknya via facebook.
11 Khalayak
pembaca
P: Apakah komentar pembaca itu jadi
pertimbangan teman-teman redaksi?
N: Bukan, kalau gabisa moderasi terus mereka bisa
asal komentar aja kan gabisa di pertanggung
jawabkan kalau anonim, kata-kata maksiat,
orang jualan. Kami matikan aja, ga ada tenaga
kerjanya. Udah komentarnya di facebook aja.
Berita internasional terutama
berkaitan dengan Timur
tengah selalu tinggi
pembacanya. Dan ini
menjadi pertimbangan
Antaranews.com dalam
memproduksi berita-berita
Timur Tengah
Konsumsi teks
P: Apakah pembaca dapat mempengaruhi isi
berita Internasional?
N: Tidak, konsen kami itu berita Timur Tengah
itu selalu tinggi. Kami gatau kenapa dan ga
pernah di diskusiin juga, tapi berita itu tinggi.
Jadi salah satu fokus kami di berita
Internasional itu ya berita Timur Tengah.
P: Karena itu Antaranews.com punya kolom
sendiri untuk Timur Tengah?
N: Bukan, Antaranews.com itu kalau Timur
Tengah lebih ke sub kolom.
P: Tingginya berita Timur Tengah itu karena
permintaan pembaca atau konflik disana?
N: Bukan hanya konflik saja, tetapi berita-berita
menyenangkan disana juga tinggi. Irak suriah
itu kan konflik cuman kesini-kesininya atas
dasar keputusan intern kami juga, berita-berita
soal bom di Irak di Timur Tengah lainnya.
Jadi beritanya itu cuma detol aja. detol itu 80
mati ledakan disini mati berapa orang, disana
mati. Berita seperti itu kami kurangi, kecuali
luar biasa banget. Karena kami merasa ada
framing dari si kantor berita lain gitu. Jadi
kami ga terlalu percaya gitu, ada satu framing
tapi kami tidak tahu itu apa. Yaudah mending
gausah lah berita-berita kaya gitu. Mungkin
mereka penting buat mereka karena ada
tentara mereka disitu.
12 Hubungan
wartawan dengan
organisasi media
P: Apakah ada atau tidak wartawan Antara
yang meliput di luar?
N: Adanya paling jauh di Mesir hanya ada satu
orang, wartawan kami ada di Mesir,
koresponden kami ada di Mesir. Itu aja ke
Gaza sulit banget. Itu cuma bisa berapa kali.
P: Kalau untuk di Amerika ada atau tidak
wartawan yang meliput secara langsung
disana?
N: Kalau di Amerika udah tutup, 5 tahun terakhir
udah tidak ada. Kalau di Amerika bukan di
Antaranews.com hanya
menempatkan satu orang
wartawan di Mesir. Untuk di
Amerika sekarang tidak ada
namun 5 tahun yang lalu
pernah ada yaitu di New
York di markas besar PBB
Produksi teks
Washington ya, tapi kami di New York di
markas besar PBB. Kami dulu punya ruangan
satu di kantor markas besar PBB. Lima tahun
yg lalu sudah tutup karena biaya juga sih.
Penempatan di Amerika bukan karena
Amerikanya tetapi karena PBB nya. Jadi dia
sebagai koresponden di markas besar PBB.
13 Rutinitas kerja P: Kantor Antara bekerjasama dengan
kantor berita Internasional apa saja?
N: Reuters, AFP dan XINHUA.
P: Untuk berita Internasional mengenai
berita kebijakan Obama terhadap ISIS,
Antara lebih banyak mengambil sumber
dari kantor berita apa?
N: Kantor berita barat Reuters, AFP, walaupun
kalau sebagai pembanding pakai XINHUA
karena punya beberapa koresponden di Timur
Tengah. Kami mengutip dari XINHUA,
Antaranews.com mengambil
sumber berita dari Kantor
Berita Reuters, AFP dan
XINHUA.
Untuk pemberitaan
mengenai kebijakan Barack
Obama terhadap ISIS
mengambil berita dari
Reuters dan XINHUA
Dalam suatu berita diambil
sumber kantor berita yang
tercepat.
Produksi teks
karena ingin ada perspektif lain. Bukan
sekedar dari kantor media Barat saja.
P: Untuk proses suatu berita, sumber yang
diambil dari berapa kantor berita?
N: Kalau soal peristiwa biasanya langsung yang
paling cepat. Biasanya memang yang paling
cepat Reuters sama AFP. Kalau XINHUA itu
kebanyakan yang Human Interest, misalnya
gimana banyak yatim piatu di Gaza dan
gimana rumah yatim piatu ini ngebesarin anak
di Gaza. Kita perlu juga melihat misalnya
peristiwa bom disana tetapi disana ada
manusia juga jadi itu yang kita pengen ambil
perspektifnya.
P: Berapa persen kira-kira mengambil berita
dari luar terutama pada berita kebijakan
Obama terhadap ISIS?
N: Kebijakan luar negeri Amerika itu, karena itu
base nya di Amerika, jadi kita lebih ambil dari
AFP dan Reuter. Kita ambil 100 persen. Jadi
Antaranews.com mengambil
100 % sumber berita dari
luar. Dan tidak
diperbolehkan ada
interpretasi dari wartawan
Antaranews.com. wartawan
berfungsi hanya sebagai
penerjemah
kita untuk berita yang kamu bilang itu kita
udah fungsinya sebagai penerjemah aja, tidak
di edit lagi. Jadi Reuters bilang apa ya itu yang
kita terjemahin. Tidak diperbolehkan ada
suara wartawan dari Antara. Teruskan kalau
masukan, kavlingnya bukan disitu tetapi di
artikel, berita kita tidak bisa nyampur sama
perpektif wartawan tidak bisa masuk.
14 Rutinitas kerja P: Siapa yang menerjemahkan berita dari
luar? Apa langsung editor atau reporter
atau bapak langsung sebagai manajer
pemberitaan?
N: Tidak, saya hanya fungsi manajerial aja
sebagai manajemen tetapi saya ada fungsi lain
sebagai redaktur. Jadi nanti si wartawan ke
redaktur. Si reporter tidak ke lapangan tetapi
fungsinya sebagai penerjemah, kirim
beritanya ke redaktur untuk di edit tetapi di
editnya itu lebih kepada di cek
Redaktur memberikan
instruksi mengenaik topik
yang akan dibuat kepada
wartawan. Setelah itu
wartawan mencari dari
sumber berita luar lalu
menerjemahkannya
kemudian memberikan
kepada redaktur. Setelah itu,
redaktur memeriksa kembali
terjemahan sudah sesuai atau
Produksi teks
penerjemahannya itu benar atau tidak. Setelah
di cek langsung bisa diterbitkan. Jadi kita kan
berpacu juga sama tempat lain. Hal-hal yang
filternya Cuma satu kok ketika menyangkut
Indonesia sama ketika menyangkut SARA.
Kami salah satu kebijakannya soal ISIS, ISIS
mau ganti namanya apapun, tulisan kami tetap
nyebutnya ISIS, karena kalau pake
kepanjanganya kan adanya Islamnya, jadi
ISIS identik dengan Islam jadi kami nyebut
ISIS tanpa menyebutkan kepanjangnnya.
Meskipun sekarang namanya berubah jadi IS
tapi kami tetap menyebutnya ISIS.
Pengumumannya ada tuh kita tempel di
ruangan. Tetap nyebut ISIS tapi tidak
menyebut kepanjangannya karena itu
menyangkut SARA. Terus yang kedua kalau
menyangkut soal Indonesia, ketika pihak luar
dari perspektif luar menyebut soal tentang
Indonesia terus agak waspada contohnya itu
belum. Kemudian diupload
di web Antaranews.com
yang sering bahwa kantor berita luar akan
menyebut keberadaan kita di timur tengah
waktu dulu itu kan ngejajah kan sebetulnya
kependudukan kan. Itu ga mungkin
diterjamahin sama kita, jadi kita ga
menggunakan kata itu, kita rubah
terjemahannya.
15 Rutinitas kerja P: Bagaimana cara menentukan headline di
Antaranews.com?
N: Yang menentukan judul redaktur.
Redakturnya itu ada spesialis atau bagiannya
masing-masing.
Redaktur yang memiliki hak
untuk menentukan headline
pada divisi masing-masing
Produksi teks
16 Politik pemerintah P: Dalam pemberitaan Obama, apakah ada
pengaruh dari pemerintah?
N: Ga ada, selama ini ga ada pengaruhnya
bahkan dari departemen luar negeri juga ga
ada. Maksudnya ada arahan gitu? Ga ada itu.
Semuanya independen.
Selama ini pemerintah tidak
memilik pengaruh pada
pemberitaan Obama.
Pemerintah hanya
memberikan innstruksi
mengenai hal kinerja
Pengaruh diluar
institusi media
P: Dalam pemberitaan Obama ada tidak
pengaruh dari politik di Indonesia?
N: Politik tidak ada. Sebetulnya dari pemerintah
secara umum pesannya adalah karena Antara
itu kan dibiayain sama pemerintah ya jadi Pak
Jokowi secara khusus ngomongnya sih bahwa
“saya sih engga minta apa-apa dari Antara
cuma kalau misalnya ada pemerintah prestasi
ya tolong ditulis. Kalau dari berita
Internasional tidak pernah ada. Kalau pun ada
itu biasanya dari kedutaan-kedutaan. Ada juga
sih misalnya kedutaan itu kasih tau misalnya
salah namanya bukan ini gitu, ejaan yang
bener tuh ini, yaudah kita turutin itu kan typo
ya terus ada juga misalnya benderanya bukan
itu, itu bendera yang dulu, gambarnya salah
tuh bukan itu, yasudah kita turutin.
pemerintah untuk diberitakan
terutama dalam hal prestasi
17 Rutinitas kerja P: Kenapa Antara memilih membuat kolom
“Amerika” tersendiri?
Kolom “Amerika” itu tidak
hanya berita seputar Amerika
Produksi teks
N: Amerikanya benua, Amerikanya itu bukan
Amerika Serikat tapi benua Amerika.
Amerika latin juga masuk situ. Pemilihan
kami itu karena geografi aja. Asia-asianya itu
Asia dan Australia itu aja. bukan karena
Amerika sebagai negara besar ya. Nah
presiden brazil masuk beritanya di Amerika,
conduraz juga, memang sebagian besar berita
nya Amerika Serikat. Nah itu Brazil juga
masuk Amerika.
Serikat saja namun negara-
negara yang masuk dalam
benua Amerika pun juga ada.
Namun lebih banyak nya
seputar berita Amerika
Serikat
18 Individu
wartawan
P: Bagaimana tanggapan Anda tentang
peristiwa penembakan San Bernardino
California?
N: Penembakan itu banyak banget ya, Antara
untuk Timur Tengah dari pada kami, pokonya
itu menyangkut, tidak pernah
menginterpretasikan apa-apa, jadi kami
khususnya berita luar negeri terutama kami
tidak pernah berisikap apapun. Jadi kami tidak
Menurut Aditia, dalam berita
mengenai Obama tidak
menginterpretasikan apa-
apa. Alasannya jarak yang
jauh dan tidak memiliki
kemampuan secara langsung.
Produksi beritanya hanya
peristiwa saja. Namun
penulis luar boleh menulis
Produksi teks
pernah menambahkan interpretasi pada berita
itu. Karena kita engga percaya sama diri kita
dong, maksudnya kita jauh dari sana,
kemampuan apa yang kita punya untuk
menginterpretasikan hal itu. Karenakan kami
cuma peristiwanya doang. Bahkan kalau
misalnya penulis luar ingin masuk nulis di
artikel kan bisa. Kalau lu misalnya mau
menginterpretasikan suatu berita, terus
kayanya menyentuh SARA, berita artikel itu
tidak bisa naik. Kami kembaliin.
mengenai topik itu dan nanti
masuk kedalam kolom
artikel
19 Rutinitas kerja P: Apakah kualitas narasumber dapat
mempengaruhi isi pemberitaan?
N: Kualitas narasumbernya itu yang non partisan,
contohnya kita kan ga bisa nyari satu
rangkaian peristiwa yang terjadi di Timur
Tengah, terus kita mau nanya pengamatnya
ini, kita tahu bahwa dia misalnya dia pro nya
ke kelompok ini, ya engga dong. Nanti salah.
Kualitas narasumber ada
berita Internasional untuk
penentuan narasumber
dipilih oleh bagian redaktur
Internasional.
Antaranews.com tidak
memilih narasumber misal
Produksi teks
Tidak adil juga berarti kelompok satunya.
Contohnya pengamat palestina tapi dia pro
banget sama Hamas. Hamas itu kan di Gaza,
yang dulu disebut PLO kan sekarang Otoritas
Palestina sedangkan yang di Gaza kan yang
berkuasa Hamas. Kita mau nanya serangkaian
kejadian kan mengenai Palestina, tapi kita
nanyanya ke tokoh yang kita tahu dia tuh pro
Hamas anti otoritas Paletina ya engga mau
dong. Kualitas narasumber Ini tidak
ditentukan dalam rapat redaksi, itu jalurnya
terlalu panjang, jadi kita percaya sama
spesialis yang di Internasional saja.
yang non partisan tetapi lebih
condong pada satu pihak
20 Rutinitas kerja P: Ada tidak running story berita Obama
terhadap ISIS ketika redaksi menganggap
berita itu kuat?
N: Belum pernah ada, kecuali nanti ada kejadian
yang mengkaitkan suatu peristiwa di Amerika
harus di Amerika dengan ISIS. Kami engga
Antaranews.com tidak
pernah me-running story
berita. Karena tidak ingin
menggiring pembaca pada
satu kesimpulan
Produksi teks
akan bikin karena kami engga mau
menggiring pembaca kesatu kesimpulan atau
kami mem-provoke. Kami tidak akan
merunning, bisa –bisa kami running
penembakan yang kamu bilang itu bisa
running bikin terjemahannya, Reuters AFP,
tapi kami kalau cuma mau hits-hits an
viewers. Kami akan terjemahin folks news
aja, nanti folks akan memaksakan akan
mengkaitkan apapun penembakan-
penembakan itu dengan SARA. Karena Islam
karena itu Timur Tengah itu langganan Folks.
Disini pasti dibaca karena hal-hal yang
bersifat konflik kaya gitu tapi itu kan
agendanya folks, masa agenda dia kami pake
juga. Kalau menguntungkan kami, tapi kan
korbannya masyarakat. Menurut saya sama
pikirannya kaya Antara.
21 Rutinitas kerja P: Apakah Antaranews.com memiliki frame
tersendiri dalam mengemas berita
kebijakan Obama mengenai ISIS?
N: Itu bukan konsen kami, karena kami engga
punya framing itu. Mungkin lain dengan
Republika. Pembaca kami jelas, jadi kami
ngejar isu ini karena ini yang diinginkan
pembaca. Kalau soal Obama engga tapi kalau
soal ISIS iya, karena ISIS itu kan menarik
artinya karena orang mau membaca mungkin
karena terkait Timur Tengahnya, apa karena
disini ada isu ISIS. Normalnya orang
Indonesia membaca isu tentang ISIS karena
ingin tahu katanya ISIS ada di Indonesia
katanya polisi. Jadi dia pingin baca. Bukan
soal bener atau tidaknya, asal ada update
terbaru apa sih soal ISIS. Jadi ISIS itu ada
apanya tuh, katanya ada yang keluar dari ISIS,
membentuk ini sendiri, front sendiri kan ada
tuh.
Antaranews.com tidak
memilik frame khusus dalam
berita kebijakan Obama
mengenai ISIS namun isu
yang dicari dan diproduksi
oleh Antaranews.com karena
keingin-tahuan pembaca
Produksi teks
22 Khalayak
pembaca
P: Kalau soal kebijakan luar Negeri Amerika,
apakah peminat pembacanya kurang?
N: Bukan soal itu kurang tapi kita sourcenya
darimana, kalau kami dari kantor berita luar
negeri, kami tidak terlalu percaya tentang
agenda atau apa pun. Perspektifnya takutnya
engga sama. Perspektif media asing itu yang
kami terjemahin engga sama gitu atau dia
punya kepentingan sendiri sedangkan
Indonesia Antara punya kepentingan nasional,
engga perfolk. Tapi kaya misalnya Cina sama
Taiwan mereka sensi untuk. ehmm Antara,
mereka berapa kali protes, Antara membuat
berita Taiwan yang menyangkut Cina. Pada
dasarnya politik tidak mengakui Taiwan. Di
Tiongkok tidak mengakui Taiwan. Jadi ketika
kita asosiasikan Taiwan dengan Cina daratan,
kadang kirim surat keberatan dari
Peminat pembaca mengenai
kebijakan luar Negeri
Amerika tidak kurang namun
Antaranews.com tidak begitu
percaya pada perspektif
kantor berita luar sedangkan
Antaranews.com memiliki
kepentingan nasional.
Konsumsi teks
kedutaannya. Kebijakan luar negeri kita kan
cuma ngakuin satu Cina.
23 Rutinitas kerja P: Bagaiamana strategi menjaga
keobjektivitasan suatu berita?
N: Untuk menjaga objekivitasan berita harus
dilepas, kita percayakan sama reporter dan
redaktur. Ketika ada complain dari pihak luar
entah keberatan atau pembaca, itu prosedur di
kami ditangani oleh ombutsman. Jadi ada tim
ombudsman, dia yang akan menangani
complain-komplain dari pihak luar.
Kemudian dia akan mengadakan pemeriksaan
terus dia untuk menentukan, si wartawannya
itu benar engga, ya kalau misalnya wartawan
itu salah yaudah kita minta maaf dan
sebagainya. Pembinaan intern dilakukan ke
wartawannya. Untuk menjaga objektivitasnya
itu aja.
Dalam menjaga
keobjektivitasan diberikan
kepada wartawan dan
redaktur dalam mengemas
suatu berita. Dan jika terjadi
kesalahan dilakukan
Pembinaan intern untuk
wartawan.
Produksi teks
24 Rutinitas kerja P: Kenapa pada berita Antaranews.com ada
yang menggunakan foto dan ada yang
tidak?
N: Kita tidak bisa mendapatkan foto yang pas
untuk berita itu. Tidak ada kriteria khusus.
Wartawan Antaranews itu kalau turun ke
lapangan dia foto, dia ngetik dan dia videoin.
Jadi kalau foto itu kita ambil sumbernya dua
dari Antara Foto dan Antaranews.com.
Redakturnya yang memilih foto itu. Ketika
dia ngedit teks dia nentuin foto juga mana
yang paling cocok untuk berita ini. Kalau di
rapat redaksi itu engga ngurusin berita per
berita kecuali ada satu berita yang redaktur
ini, “eh berita ini ngaco nih, coba kamu liat
gitu” rapat redaksi itu lebih kepada isu apa
yang akan terjadi hari ini. Justru kalau
peristiwa itu harus langung di eksekusi, kalau
tentang peristiwa udah reporter jalan,
laporkan aja tentang peristiwanya. Jadi
Ketika berita yang tidak
memilik foto karena tidak
mendapatkan foto yang pas.
Wartawan mencari, memfoto
dan membuat berita. Setelah
itu diberikan ke redaktur.
Redaktur yang memilih foto
untuk digunakan dalam
berita.
Produksi teks
reporter tidak pernah dibebani untuk satu
framing itu engga. Kalau nyuruh lu tanyanya
gini ya, itu engga pernah. Ini topik ini tolong
kembangkan. Jadi reporter meliput, lalu
menulisnya lalu dikasih editor lalu lepas.
25 Hubungan
wartawan dengan
organisasi media
P: Sejauhmana pengaruh owner dalam isi
pemberitaan?
N: Engga pernah. Mereka paling kalau kebijakan
sih mereka ngasih kebebasan kepada kami.
Cuman mereka kalau kritik misalnya sebagai
pembaca juga, ini salah nih ejaannya bukan ini
kata mereka. Lebih ke typo aja sih misal eh
typo mu hari ini banyak banget sih bikin malu
aja gitu”. Isi engga, kalau misalnya isi itu, gini
tiap minggu ada rapat di tingkat direksi, rapat
itu dihadiri oleh GM kami. Isu-isu strategis
yang perlu jadi perhatian itu GM kami
komunikasikan kepada kami di rapat redaktur
hari selasa itu. “eh arahannya gini loh dari
Produksi berita menjadi
tanggung jawab redaksi.
Owner memberikan
kebebasan kepada redaksi.
Owner lebih kepada
memberi kritik mengenai
penggunaan tanda baca yang
salah
Produksi teks
redaksi”. Ada sih arahanya tetap. Misalnya
contohnya kemarin soal daging sapi pas
lebaran itu, daging sapi tuh ada pemberitaan
kita gini gini gini. Tetap ada arahannya harus
dong, kalau engga gitu ga kerja. Kalau rapat
redaksi GM yang memutuskan segala
sesuatunya? kalau di rapat redaksi,
sebenarnya engga ada arahan yang paling
baku. Jadi ada kaya misalnya ada trend apa
kaya sesuatu yaudah, redaktur ngasih
pendapat, “yaudah gimana kalau gini kita
kembangin aja kita fokus kesini” nah nanti itu
si GM memutuskan iya oke atau bagusan yang
ini.
26 Khalayak
pembaca
P: Dalam menentukan topik yang diangkat
apakah Antaranews.com
mempertimbangkan kedekatan masalah
dengan masyarakat?
Berita diproduksi untuk
menarik perhatian pembaca.
Topik yang diangkat juga
mempertimbangkan
Konsumsi teks
N: Iya, pembaca punya pengaruh juga untuk
Antaranews.com, yang engga menarik
pembaca ngapain kami liput.
kedekatan masalah dengan
pembaca
27 Ekonomi media P: Dalam hal ekonomi media, apakah dapat
mempengaruhi isi pemberitaan?
N: Sebetulnya itu cuma salah satu model bisnis,
misalnya pengiklan yang punya produk sabun
cuci jadi dia bilang “ah saya engga mau
iklanin banner produk saya, engga ada yang
baca sekarang, tolong bikinin ini dong artikel
tentang sabun cuci yang baik, sehat sama
pentingnya menjaga lingkungan dari sabun
cuci, oke kami bikinin” tetapi itu udah
termasuk pada konten komersial jadi
dibawahnya kami kasih keterangan
advertorial. Ini untuk membedakan antar ini
redaksional atau komersial. Kalau komersial
kami tulis ada advertorial. Jadi biar pembaca
Pengiklan dapat
mempengaruhi isi produksi
tetapi dimasukan kedalam
konten komersial dan ditulis
sebagai advertorial
Pengaruh diluar
institusi media
tau bahwa ini promote artikel, bukan redaksi
independen.
28 Rutinitas kerja P: Antaranews.com memiliki hastag,
bagaimana cara menentukan hastag
berita?
N: Hastag berita yang lagi banyak dibikin sama
kita. Berita ini bakal berkembang, jadi kita
pake hastag aja biar orang gampang nyari.
Jadi hastag itu ditetapkan lewat rapat online
biar cepet, kalau sudah sepakat dengan hastag
ini, ditulis dengan hastag itu. Kalau
keputusannya, kalau semua udah sepakat jadi
siapa yang punya usul. Kalau dari jumlah
viewers engga berpengaruh, kalau soal
pembaca itu ngikutin jadi kami lebih pada
tebakan kami ini berita bakal berkembang.
Kalau tebakan pasti benerlah. Isu nya bakal
terus berkembang, di sosial media jadi
trending, ini pasti lama jadi ini aja yang
Untuk menentukan hastag
berita dilakukan dengan
mengamati berita yang akan
berkembang.
Hastag ditentukan melalui
rapat online
Produksi teks
dinaikin. Itu yang jadi hastag. Kira-kira itu
hastagnya tahan berapa lama? tergantung
eventnya, kalau eventnya piala eropa yaudah
sebulan setengah, karna dua minggun
sebelumnya kita udah jadiin hastag. Yang
biasa jadi hastag berita peristiwa sama event.
29 Rutinitas kerja P: Saya lihat selama bulan desember ada
hastag ISIS.
N: Hastag itu turun karena ada yang baru, kecuali
bisa saya tahan secara teknik saya pengen ini
didepan. Biasanya kalau kaya gitu berita
peristiwa serangan Paris terus penembakan itu
juga bisa.
Hal ini karena terkait dengan
berita serangan Paris
Produksi teks
30 Khalayak
pembaca P: Apa yang ditonjolkan dalam
pemberitaan Obama terhadap ISIS agar
dimengerti pembaca?
N: Yang ditonjolkannya adalah gini Obama
terhadap ISIS, jadi tetep si Obama itu apa sih
langkah Obama terhadap ISIS? Langkah dia
Pada berita Obama terhadap
ISIS yang ditonjolkan:
- Langkah Obama
terhadap ISIS
- Penggunaan kata-
kata Obama yang
Konsumsi teks
terhadap ISIS Penggunaan kata-kata dia itu
akan berpengaruh besar terhadapa apa yang
akan terjadi pada ISIS, misalnya ketika dia
bilang “lo ikut kami kalau lu engga ikut kami,
lu berarti ikut musuh kami”. Either with us or
with them. Jadi dia pernah bilang kaya gitu.
Nah itu kan berdampak banget pada Indonesia
secara politik. Jadi apa yang akan terjadi, apa
yang akan dilakukan Amerika dengan
keputusan presiden terhadap Indonesia gitu.
Itu kan secara politik menarik ada hal besar
yang akan terjadi. Kan nanti dampak
liputannya misal pemerintah Amerika
bekukan rekening yang terkait dengan tokoh-
tokoh ISIS. Nah nanti itu kan di Indonesia ada
engga. Kami bukan mengarahkan, kalau cuma
berita Obama ngomong apa soal ISIS, itu
orang engga akan peduli apa, satu di Timur
Tengah satu di Amerika engga akan peduli
tetapi yang akan kami kaitkan bukan kami
memiliki pengaruh
terhadap apapun
terutama ISIS
- Dampak kebijakan
Obama untuk
Indonesia karena
berkaitan untuk
menarik pembaca
supaya memiliki
keterikatan antar
Obama dan Indonesia
interpretasikan bahwa kami akan menarik
pembaca yang independen, apa artinya
omongan Obama ini, setiap kali Obama
ngomong itu. Artinya apa dampak yang kami
Tanya itu, apa artinya bagi Indonesia.
Dampak apa bagi Indonesia, dampak bagi
kawasan Asean, karena itu akan berdampak
dari apa yg sudah diberitakan. Ketika orang
merasakan “ah si Obama kan itu di Amerika,
ISIS di Timur Tengah, peduli apa tetapi ketika
dibaca, ini loh nanti dampaknya ini loh ke
Asean, orang akan langsung “oh gue kan di
Asean, apalagi sampai di Indonesia, oh iyaiya
berarti Indonesia”. Cara mereka tertarik
membaca itu dikaitkan meski mereka tidak di
Amerika atau Timur Tengah, jadi ada
kepentingan lu disini pembaca. Ada
kepentingan pembaca disini.
Open Coding
Transkip Wawancara
Narasumber Kedua
Topik Riset : Hegemoni Ideologi dalam Pemberitaan Kebijakan Barack Obama tentang Islamic State of Iraq and Syria
Wawancara : Hari Rabu, 3 Agustus 2016
Tempat : Wisma Antara Lantai 19, jalan Medan Merdeka Selatan No.17, Jakarta Pusat
Pukul : 13.00 WIB
Narasumber : Monalisa sebagai Reporter dan Ida Nurcahyani sebagai Reporter
Dokumentasi foto :
Konsep : Produksi teks, konsumsi teks
NO REFLEKSI
DIRI PENELITI ISI TRANSKIP KETERANGAN KONSEP
1 Individu
wartawan
P: Apa latarpendidikan kalian berdua?
M: Kalau saya lulusan teknik lingkungan UNDIP
(Universitas Diponogoro)
I: Saya lulusan Sastra Inggris UPI (Universitas
Pendidikan Indonesia)
P: Berapa lama kerja di Antaranews.com?
M: Kami berdua sudah lima tahun kerja disini.
P: Apakah pernah ikut organisasi selama
kuliah?
M: Pernah ikut fotografi sama pelatihan
jurnalistik
I: Engga, kuliah pulang aja alias kupu-kupu.
Ada 2 orang narasumber :
1. Bernama Monalisa
- Kuliah S1 di Universitas
Diponogoro Jurusan
Teknik Lingkungan
- Sudah bekerja selama 5
tahun
- Pernah mengikuti
pelatihan jurnalistik dan
komunitas fotografi
2. Bernama Ida Nurcahyani
- Kuliah S1 di Universitas
Pendidikan Indonesia
Jurusan Sastra Inggris
- Sudah bekerja selama 5
tahun
Produksi
teks
2 Rutinitas kerja P: Bagaimana alur produksi yang dilakukan
oleh reporter dalam pencarian sebuah topik
berita?
I: Biasanya kan kita ada yang namanya rapat
redaksi itu untuk menentukan agenda setting
kita apaan itu biasanya seminggu sekali atau
dadakan bisa. Tergantung kebutuhan.
Kemudian dari agenda setting itu, ini bicarakan
Antaranews.com, yaudah karena kami engga
ada desk plotting terus, berarti kearah isunya
apa nih yang mesti dikembangin, misalnya
kalau udah ketemu baru nanti korlip-korlipnya,
kordinator liputannya itu kami berdua bikin
laporannya seperti agenda harian. Ada juga
agenda liputan terjadwal, misalnya kaya udah
ada, sidang jesicca apa yang patut diantisipasi
gitu. Nah disitu bikin harian, budgeting. Kita
ada 10 orang, satu per satu kemana-kemana.
Nah setelah itu yaudah hariannya berdasarkan
itu. Awal penentuan topiknya itu dari rapat
Awal penentuannya itu melalui rapat
redaksi untuk menentukan agenda
setting. Reporter disini tidak ada
divisi seperti redaktur. Ada 10
reporter dan semua dapat meliput
berbagai topik apapun sesuai arahan
kordinator liputan.
Produksi
teks
redaksi dan sesuai agenda setting yang mau
kita garap.
3 Hubungan
wartawan
dengan
organisasi media
P: Apakah reporter punya hak tersendiri
untuk mengajukan topik berita, saat
menemukan suatu peristiwa lain ketika
meliput?
M: Punya, jadi kaya fleksibel aja sih mestinya
wartawan engga kaya, kalau misalnya ada
kejadian terus di agenda setting selama
sepekan itu engga ada agenda settingnya, kita
reporter memiliki hak untuk mengajukan
berita yang kita temui karenakan yang lebih
tau juga yang dilapangan.
I: Tapi seengganya kordinasi juga, dan memang
begitu kalau dikita. Misalnya ada apa? Kalau
nemuin kebakaran, tetap lapor ke kantor “ada
ini nih, gimana geser engga?” begitu, karena
kan belum tentu dia bisa handle, kadangkan
kita hanya liat doang tapi “duh hari kesini
Reporter memilik hak untuk
mengajukan topik berita yang
ditemui dilapangan namun reporter
harus memberitahu terlebih dahulu
melalui rapat online. Setelah
disetujui maka kordinator liputan
memberikan intruksi kepada reporter
lain untuk meliput
Produksi
teks
(tempat lain)”. Lapor dulu istilahnya ke
markasnya.
M: Intinya sih kordinasi
4 Hubungan
wartawan
dengan
organisasi media
P: Apakah reporter dalam rapat redaksi
memiliki andil untuk dapat memberi
keputusan juga?
M: Lebih ke ini sih, kalau reporter kan
dilapangan ya untuk ngelaporin “ada isu gini-
gini nih mau dikembangin engga?”, “Kalau
engga si ini dugaannya gini-gini?”, Kalau
reporter bukan keputusan tapi lebih
kesumbangan ide aja.
I: Reporter bukan engga punya andil tetapi
kalau rapat redaksi itu tuh kita pikirin bareng-
bareng, kaya brainstorming aja.
Reporter tidak mempunyai hak
dalam rapat redaksi namun reporter
dapat memberikan ide-ide
Produksi
teks
5 Rutinitas kerja P: Untuk menenentukan narasumber apakah
ada kriteria khusus?
I: Iya, misalnya untuk pengamat. Kita ada
standar sendiri ya, setidaknya dia guru besar
dimana gitu mungkin.
Penentuan narasumber:
- Kredibilitas
- Setidaknya menjadi guru
besar
- Terkenal dan citranya baik
Produksi
teks
M: Kalau pengamat politik ya pengamat politik
aja, jangan pengamat pendidikan juga. Kan
ada juga tuh pengamat yang bisa ngomong ini
itu, lebih spesialis aja ibaratnya
kredibilitasnya bagus. Mungkin yang pertama
kredibilitanya ya. Titlenya terus ya udah
secara dikenalnya atau imagenya. Kalau kita
udah bicara pengamat itu kan berarti ahlinya.
- Ahli dalam bidang sesuai
dengan topik berita
6 Rutinitas kerja P: Apakah pemberitaan Internasional
mengambil sumber dari kantor berita luar
dan tadi kata Pak Aditia Maruli 100 %
mengutipnya?
I: Misalnya kaya kasus crane, ya minta
sarannya ke kedutaan aja
M: Kecuali kalau kita ada perwakilan, karena kan
semuanya ada di beberapa negera. Ya itu
mungkin perannya dia (Kedubes) juga. Tetapi
kalau kita disini lebih ke yang bersangkutan
ya kedutaannya.
Untuk berita Timur Tengah,
wartawan Antara ada yang ditugaska
di Mesir. Berita langsung bisa
dilaporkan. Namun untuk yang lain
mengambil berita dari Reuters, AFP
Produksi
teks
I: Atau bisa juga cek dulu ke google. Kalau
misal berita konflik, itu ngandelin yg ada di
Mesir itu. Ada wartawan Antara yang di
Mesir.
M: Tapi kalau untuk kaya, kita konfirmasi
kesana, selama ini belum kecuali kita ada
liputan kesana ya, kaya dulu ada beberapa
foto-foto sih. Ya dia langsung laporan
pandang mata ya. Tapi kalau kaya gitu jarang
sih. Kalau yang wartawan Antara di Mesir,
dia bisa mobile ke suriah tapi itu kan dia dari
Kantor berita Antara, bukan secara langsung
dari Antaranews.com.
M: Kalau dulu kan terbatas sama teknologi ya.
Misal kalau ada kejadian besar banget, ada
yang dikirim. Kalau sekarang kan kaya udah
banyak kantor berita, jadinya cepet. Kalau
dulu kan susah lama. Kalau sekarang kita liat
kejadian, udah ada di Reuters atau AFP. Jadi
lebih efisien ya
I: Tergantung kan kita kerjasama
M: Kalau dulu kan banyak yang dikirim, kalau
sekarang udah engga.
7 Rutinitas kerja P: Kalau mengambil berita dari Reuters atau
AFP, apakah repoter yang
menerjemahkan langsung?
I: Untuk mengambil sumber berita dari luar,
biasanya ada arahan dulu, misalnya kebijakan
Obama, misalnya ada arahan “ini nih kita
fokusnya ini nih, kerjain”. Yaudah baru kita
kerjain.
M: Jadi kita ini, ada arahan juga. Intinya
kordinasi kalau kaya gitu, seperti apa yang
aku bilang itu.
Reporter bekerja sesuai arahan dan
pada berita Internasional reporter
menerjemahkan berita dari sumber
berita luar
Produksi
teks
8 Rutinitas kerja P: Bagaimana cara menjaga keobjektivitasan
suatu berita?
M: Sebenernya kalau ngomongin berita itu engga
ada yang netral, sebenernya ya. Tetapi kamu
sendiri ngertillah, kalau Antara lebih ke
Tidak ada yang netral dalam
produksi berita. Antara lebih
memihak kepada pemerintah. Untuk
menjaga keobjektivitasan dengan
mewawancarai beberapa narasumber
Produksi
teks
pemerintah. Tapi kalau menjaga
keobjetivitasannya dengan coverbothside ya.
Kalau Internasional misalnya kasus Rusia
sama Turki, ya mungkin kita beritain dari sisi
Rusianya ya dari sisi Turkinya juga. Lebih ke
coverbothside sih.
yang terkait dengan topik baik dari
sisi pertama dan kedua. Ini yang
dinamakan coverbothside
9 Individu
wartawan
P: Bagaimana pendapat Anda mengenai
kelompok ISIS?
M: Sebenernya banyak yang bilang konspirasi
ya, entah percaya atau engga. Tapi yang pasti
dia tidak menimbulkan kedamaian kan ya.
Maksudnya dia bikin ricuh gitu. Hal-hal kaya
gitu kan secara manusia aja bukan hanya
wartawan tentu saja saya tidak mendukung.
Jadi ketika ada ISIS yang berita ISIS kaya dia
menyebarkan konflik atau memancing hal
yang tidak baik, kita sebagai wartawan
berusaha untuk tidak mengangkat-ngangkat
mereka lah. Peranan kita itu.
Kelompok ISIS dianggap sebagai
konspirasi. Kegiatan yang dilakukan
ISIS hanya menimbulkan konflik.
Wartawan dan masyarakat pun tidak
menyukai tindakan kekerasaan yang
dilakukan ISIS
Sebagai wartawan berusaha tidak
memberitakan ISIS yang menebar
kebencian pada masyarakat
Produksi
teks
I: Idem. Contohnya, misalnya ada nih Koran
yang tersebar itu Koran ISIS yang
dibahasakan Melayu. Itu ada sebenernya
material itu untuk bisa kami terjemahkan
tetapi kita memilih untuk tidak melakukan itu
karena menyebar kebencian kan, nah nanti
malah profokasi orang-orang “oh ada ya”
nanti nyari tahu, nanti bahaya juga.
M: Kita juga memberitakan juga tidak asal apa-
apa diberitakan juga loh sebagai wartawan ya,
jadi kita juga melihat ini baik engga sih untuk
umat manusia, untuk kedamaian, untuk dunia.
Kalau engga baik ya ngapain kan ya.
10 Khalayak
pembaca
P: Apa yang ditonjolkan pada berita
kebijakan Obama terhadap ISIS supaya
pembaca mengerti?
M: Kalau angle nya iya, tidak memanas-manasi
lah. Kita nyebut ISIS singkatan aja
Yang ditonjolkan pada berita
kebijakan Obama terhadap ISIS :
- Angle
- Tidak memanas-manasi
Konsumsi
teks
I: Salah satu kebijakan kita di Kantor kalau
ISIS, yaudah ISIS aja engga usah
dipanjangin. Kan memang kita biasanya
kalau singkatan dipanjang-panjangin tetapi
kalau ISIS engga. Kalau berita nya memang
menyebarkan kebencian mending gausah
diterjemahin
M: Terus kita juga ngangkat yang misalnya, ISIS
tidak terkait dengan Islam, itukan suka ada
tuh yang komen kaya gitu. Kita juga ngangkat
itu, jadi orang paham. Bahwa ISIS ya ISIS,
Islam ya Islam. Buat orang yang diluar Islam
kan kadang kita berpandangan Islam kok gini
merusak
- Tidak menyebutkan
kepanjangan ISIS
- ISIS tidak terkait dengan
Islam
11 Rutinitas kerja P: Pada pemberitaan di Antaranews.com dari
ketiga berita yang saya teliti, kenapa lebih
banyak mengutip langsung perkataan
Obama?
Alasan banyaknya mengutip
langsung perkataan Obama:
- Diluar kendali
Antaranews.com
Produksi
teks
M: Sebenernya kalau kaya gitu hal-hal yang di
luar kendali Antaranews.com. Jadi kan
Antaranews orangnya banyak, ketika ada
berita kaya gitu kan dia main terjemahin aja.
Nah ada orang yang lebih bijak untuk loh kok
ceritanya Obama mulu sih, kalau engga kaya
nya nih belum pasti nih. Dia lebih milih untuk
engga ngambil atau terjemah. Tetapi ada juga
yang melihat hits misalnya, ini hitsnya bakal
banyak nih jadi ya gue ambil aja gitu.
I: Kalau engga mungkin berita setelah itu ada
kali, mungkin running, mungkin setelah itu
ada lagi. Kalau kita kan memang dotcom ya.
Memang kadang-kadang ya memang kaya
gitu, yang pertama misalnya sumbernya yang
si A dulu, tetapi nanti yang beberapa menit
lagi ada kok yang B gitu.
M: Dan tergantung itu, terkadang ada kebijakan
masing-masing orang itu, kadang-kadang
- Reporternya banyak dan
main terjamahin saja
- Berita mengenai Obama akan
menjadi hits dan banyak
pembacanya
- Termasuk dalam berita
running
yaudah running terus, runningnya tuh
membabi buta gitu
12 Khalayak
pembaca
P: Apakah akan ada running story jika
pembaca tertarik dengan berita itu?
M: Kalau peristiwa biasanya ada running
Jika pembaca tertarik akan ada
running story
Konsumsi
teks
13 Khalayak
pembaca
P: Apakah pembaca dapat mempengaruhi
dalam isi pemberitaan?
M: Kaya yang di Perancis itu pembacanya
banyak deh, ya kita pantau terus nih ampe
kedepannya. Pelakunya ada engga sampe
dibahas
I: Ya memang begitu, kalau jurnalisme online
mau sedikit banyaknya ya base on trending
topik.
M: Ya pada akhinya ya viewers juga, ada
analitiknya juga, ada komentar juga. Kalau
Antaranews.com ada pertimbangan hits,
trending topic. Ya kaya yang kamu maksud
Obama yang kamu sorotin, kok banyak
Jurnalisme online mau sedikit
banyaknya yang menjadi
pertimbangan base on trending topik
sehingga dapat menarik jumlah
pembaca pada suatu berita
Banyak nya perkataan Obama pada
berita Antaranews.com karena
pertimbangan banyaknya yang
membaca berita tersebut ini dilihat
pada analitik web Antararanews.com
Banyak ideologi yang dibuang demi
kepetingan lain salah satunya
ekonomi
Konsumsi
teks
banget sih perkataan Obama yang dikutip di
berita di terjemahin di Antaranews.com.
mungkin pertimbangannya mereka banyak
baca. Makanya kalau sekarang ngomongin
objektif itu susah. Udah rancu, udah terlalu
banyak factor gitu. Bahkan faktor hitsnya
gitu.
I: Mau bener-bener journalism itu susah, karena
kita selain nerapin jurnalisme yang baik
tentunya. Kita juga harus menerapak SO
(peraturan kantor) yang baik juga. Kenapa
Obama banyak-banyak Obama karena itu
mempengaruhi Google analitik juga nanti
tetapi itu mempengaruhi pemilihan berita, itu
balik lagi ke journalism online. Banyak
ideologi juga yang harus dikorbankan. Judul
itu sama aja teaser untuk menarik
pembacanya.
Open Coding
Transkip Wawancara
Narasumber Ketiga
Topik Riset : Hegemoni Ideologi dalam Pemberitaan Kebijakan Barack Obama tentang Islamic State of Iraq and Syria
Wawancara : Hari Kamis, 21 Juli 2016
Narasumber : Herlambang Priambodo sebagai Pembaca Antaraews.com
Dokumentasi foto :
Konsep : Konsumsi teks, Supremasi kelas, Tingkat hegemoni
NO REFLEKSI
DIRI PENELITI ISI TRANSKIP KETERANGAN KONSEP
1 Latarbelakang
individu
P: Siapa nama lengkap Anda?
N: Herlambang Priambodo
P: Apa profesi Anda?
N: Sales Force Development Manager
P: Apa latarbelakang pendidikan Anda?
N: S1 Akuntansi
Nama : Herlambang Priambodo
Profesi : Sales Force
Development Manager
Pendidikan S1 : Akuntansi
Konsumsi
teks
2 Khalayak
pembaca
P: Apakah yang membuat Anda tertarik
membaca portal media online
Antaranews.com?
N: Netral, independent.
P: Apa yang Anda ketahui mengenai media
Antaranews.com?
N: Kantor & portal berita.
Tertarik membaca media
Antaranews.com karena netral
dan independen
Kosnsumsi
teks
3 Khalayak
pembaca
P: Apakah Anda suka mengikuti berita
Internasional seputar Amerika dan ISIS?
N: Ya, karena saya salah satu pemerhati
perkembangan dunia Islam.
Suka mengukuti berita seputar
Amerika dan ISIS karena salah
satu pemerhati perkembangan
dunia Islam
Konsumsi
teks
4 Khalayak
pembaca
P: Bagaimana pandangan Anda mengenai ISIS?
N: ISIS, JI, dst - mereka yg bertujuan mendirikan
negara Islam adalah keliru. Islam gak
membutuhkan campur tangan politik untuk
menegakkan tauhid. DIA amat perkasa, gak
membutuhkan pembelaan dan dukungan politik
dari hamba Nya yg DIA ciptakan sendiri.
Adapun negara Islam yg sudah berdiripun saat
ini. Sebutlah Pakistan, Irak, Syria, Afganistan,
dst. Islam semata-mata hanya dijadikan
kendaraan politik oleh orang-orang yang
berkuasa untuk meraih tahta dan harta. Negara-
negara Islam itu isinya hanyalah penderitaan,
peperangan dan kemiskinan. Tanda Allah Taala
tidak hadir disana, tidak me-ridhoi pendirian
negara-negara Islam itu.
Mereka negara-negara Islam itu - gak akan
pernah bersatu, mereka hanya menyelamatkan
kepentingan sendiri. Adapun juga negara Islam
yg kaya seperti Arab Saudi & Iran, tak satupun
Tujuan ISIS mendirikan Negara
Islam itu keliru karena Islam
tidak membutuhkan campur
tangan politik yang hanya
menimbulkan peperangan,
penderitaan dan kemiskinan.
Konsumsi
teks
juga peduli dengan nasib Palestina yang perang
sepanjang masa.
Apakah belum cukup contoh bahwa Allah Taala
tidak me-ridhoi Islam dijadikan kendaraan
politik?
5 Hegemoni
merosot
P: Apa saja yang Anda ketahui mengenai
kebijakan Obama untuk mengalahkan ISIS?
N: Amerika yang di dalamnya terdapat sekutu Israel,
masih setengah hati untuk menghacurkan ISIS.
Karena ISIS lahir sebagai anak kandung bentukan
Arab Saudi yg notabene sekutu Amerika di Timur
Tengah - dalam rangka menghabisi Asad di
Syria.
Amerika bersekutu dengan
Israel dan Arab Saudi untuk
menghancurkan ISIS karena
ISIS bentukan dari Arab Saudi.
Tujuan menghancurkan ISIS
untuk menggulingkan
pemerintahan Asad di Syria.
Namun kebijakan Obama masih
dinilai setengah-setengah
dalam menghancurkan ISIS
Tingkat
Hegemoni
6 Hegemoni
merosot
P: Menurut Anda, Pelaku Penembakan di San
Bernardino diduga telah teradikalisasi oleh
kelompok ISIS?
Setuju bahwa pelaku telah
bergabung dengan ISIS
Tingkat
Hegemoni
N: Ya betul. Begitu bodohnya mereka yang
bergabung dengan ISIS.
7 Cara
menjalankan dan
mempertahanka
n kekuasaan
P: Apakah Anda setuju dengan kebijakan
Obama untuk perangi ISIS?
N: ISIS memang perlu diperangi. Sudah nyata-nyata
berbuat kehancuran atas nama Islam.
Kebijakan Obama perangi ISIS
memang sangat diperlukan
karena ISIS nyata telah berbuat
kehancuran
Supremasi
kelas
8 Hegemoni
merosot
P: Apakah tepat Obama sebagai seorang
Presiden AS melalui pidatonya memberikan
pernyataan yang secara tidak langsung
menginstruksikan kepada negara-negara lain
untuk menghancurkan ISIS?
N: Sekali lagi ini soal politik. Walaupun ISIS yg
notabene ciptaan Arab Saudi sendiri dan kini
malah berbalik meledakkan Madinah, belum
tentu Amerika dan Arab Saudi serius memerangi
ISIS.
Pernyataan Obama melalui
pidatonya dinilai tepat dan
secara tidak langsung
memberikan instruksi kepada
negara-negara lain untuk
menghancurkan ISIS
Hal ini didasarkan pada politik
Amerika namun Amerika dan
Arab Saudi belum serius
memerangi ISIS
Tingkat
Hegemoni
9 Hegemoni
merosot
P: Bagaimana pendapat Anda mengenai Uni
Emirat Arab dan Amerika meluncurkan
Amerika dan Uni Emirat Arab
melakukan kampanye melawan
Tingkat
Hegemoni
kampanye melalui media sosial untuk
melawan propaganda ISIS?
N: Mudah bagi Amerika untuk menghancurkan
ISIS, tapi sampai saat ini tidak nyata-nyata untuk
menghacurkannya.
propaganda ISIS di media
sosial. Hal ini dinilai mudah
untuk bisa menghancurkan ISIS
namun sampai saat ini tidak ada
bukti nyata untuk
menghancurkannya
10 Cara
menjalankan dan
mempertahanka
n kekuasaan
P: Apakah pidato Obama menanggapi peristiwa
penembakan di San Bernardino California
untuk meredakan kegelisahan warganya
dinilai tepat?
N: Normatif, dalam rangka melawan kriminal.
Pidato Obama menanggapi
peristiwa penembakan di San
Bernardino California untuk
meredakan kegelisahan
warganya dinilai normatif
bertujuan melawan kriminal
Supremasi
kelas
11 Hegemoni
merosot
P: Menurut Anda, dengan adanya kebijakan
Obama untuk menghancurkan ISIS
menjadikan eksistensi Obama dan AS
semakin tinggi dan dihormati oleh negera
lain?
N: Saya dukung Amerika memerangi ISIS. Namun
sampai saat ini tidak serius.
Saya mendukung kebijakan
Obama untuk menghancurkan
ISIS yang menjadikan
eksistensi Obama dan AS
semakin tinggi dan dihormati
oleh negera lain namun sampai
saat ini masih tidak serius
dalam memerangi ISIS
Tingkat
Hegemoni