repositori.unud.ac.id...Denpasar Barat, Denpasar Timur dan Denpasar Utara masing-masing terdiri dari...
Transcript of repositori.unud.ac.id...Denpasar Barat, Denpasar Timur dan Denpasar Utara masing-masing terdiri dari...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Propinsi Bali memiliki 43 desa administratif yang terbagi
ke dalam 4 kecamatan. Dari 4 kecamatan tersebut jumlah desa/kelurahannya hampir merata,
yaitu kecamatan Denpasar Selatan 10 desa/kelurahan sedangkan 3 kecamatan lainnya yaitu
Denpasar Barat, Denpasar Timur dan Denpasar Utara masing-masing terdiri dari 11
desa/kelurahan. Luas total wilayahnya mencapai 127,78 km2. Berdasarkan data sensus penduduk
tahun 2013, jumlah penduduk keseluruhan mencapai 833.900 jiwa yang terdiri dari 421.979 jiwa
laki-laki serta 411.921 jiwa perempuan. Jumlah penduduk tahun 2013 ini mengalami
peningkatan sekitar 1,5% dari jumlah penduduk tahun sebelumnya. Dilihat dari angka kepadatan
penduduk tahun 2013 kepadatan penduduk di Kota Denpasar telah mencapai 6.526 jiwa per km2.
Kota Denpasar merupakan kota pusat pemerintahan, perdagangan, pemukiman, pendidikan,
pariwisata dan beragam kegiatan jasa. Kondisi tersebut menjadikan posisi Kota Denpasar sangat
strategis dan penting dalam kedudukan perekonomian wilayah. Selain itu Kota Denpasar juga
terletak di jalur transportasi ekonomi utama, karena hampir semua jalan nasional maupun jalan
propinsi yang ada di Bali berorientasi ke Denpasar serta terletak pada jalur lalu lintas yang
menghubungkan antara Jawa dan Nusa Tenggara. Kota Denpasar juga merupakan pusat bisnis
dan perdagangan mempunyai skala baik lokal, regional maupun internasional. Ini menyebabkan
arus lalu lintas komoditas perdagangan yang keluar masuk Kota Denpasar cukup tinggi. Semakin
tinggi laju pertumbuhan perdagangan wilayah akan meningkatkan frekuensi perpindahan barang
sekaligus timbulnya sarana dan prasarana transportasi yang diperlukan. Laju pertumbuhan
perdagangan suatu wilayah tidak lepas dari pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri. Dengan
demikian pertambahan volume dan frekuensi aliran barang di suatu wilayah adalah salah satu
cermin dari pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut.
Di lain pihak, tingginya pergerakan lalu lintas di Kota Denpasar berakibat kemacetan pada ruas
jalan yang ada. Arus pergerakan lalu lintas yang terjadi merupakan kombinasi yang kompleks
2
antara pergerakan internal dan pergerakan eksternal. Ditambah lagi dengan pertumbuhan pada
sektor pengangkutan yang cukup pesat sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kinerja
jaringan jalan terutama pada jam sibuk. Peningkatan pada sektor perangkutan ditandai dengan
semakin besarnya arus barang yang diangkut dengan berbagai dimensi kendaraan barang dari
pelabuhan Benoa, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Celukan bawang, dan Pelabuhan Padang Bai
menuju ke pusat perdagangan yang sebagian besar berada di wilayah kota Denpasar. Untuk itu
perlu dikembangkan suatu pola distribusi barang yang baik agar barang dapat terdistribusi tepat
waktu pada penyerahannya. Sebagai upaya mendukung pelaksanaan sistem pengangkutan yang
efektif dan efisien, maka perlu kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti
peningkatan prasarana yang kesemuanya diarahkan untuk penyelenggaraan angkutan barang
dengan lancar, selamat, aman, dan cepat.
Berlatar belakang dari hal tersebut di atas, maka diperlukan suatu kajian mengenai Distribusi
Pergerakan Angkutan Barang di Kota Denpasar. Studi ini merupakan bagian penting dalam
perencanaan transportasi, karena melalui ini akan diketahui bagaimana karakteristik operasional,
pengaruh angkutan barang terhadap kinerja ruas jalan, dan pola pergerakan angkutan barang di
Kota Denpasar.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis karakteristik operasional angkutan barang di Kota Denpasar.
2. Menganalisis pengaruh angkutan barang terhadap kinerja ruas jalan pada 3 (tiga) gerbang
masuk/keluar dan (10) sepuluh ruas jalan di Kota Denpasar.
3. Merekomendasikan kebijakan angkutan barang dalam jangka menengah dan jangka
panjang di Kota Denpasar..
1.3 Manfaat Penelitian
Berdasarkan karakteristik operasional, pengaruh angkutan barang terhadap kinerja beberapa
ruas jalan utama dan pola pergerakan angkutan barang di kota denpasar selanjutnya akan dipakai
sebagai dasar untuk menentukan kebijakan angkutan barang kedepan.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Angkutan Barang
Karakteristik angkutan barang sangat berbeda dengan angkutan penumpang (orang).
Angkutan barang mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh, volume dan berat yang sangat
beragam. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan manusia, pelayanan angkutan barang harus
mampu menjangkau lokasi tempat tinggal manusia. Dengan perbedaan karakteristik tersebut
timbul tuntutan untuk menyediakan sistem angkutan yang berbeda dengan angkutan manusia.
Angkutan barang untuk keperluan industri dituntut untuk mampu menjaga kelangsungan unit-
unit produksi. Kebanyakan industri manufaktur berusaha merancang moda transportasi khusus
sesuai kebutuhan masing-masing.
Menurut Warpani (1990), secara umum barang yang diangkut dikelompokkan menjadi barang
kering (dry bulk goods), barang cairan dan barang umum (general goods). Setiap jenis barang
sangat mempengaruhi pilihan moda transportasi yang akan dipakai. Dengan pilihan yang tepat
pengangkutan barang dapat dilaksanakan serta mendapat penanganan yang tepat.
Barang kering adalah bahan mentah atau bahan baku, pada umumnya tidak dikemas sehingga
dapat langsung dibongkar atau dimuat ke kendaraan atau tempat barang. Pengangkutan jenis
barang kering biasanya dalam volume besar sehingga diperlukan kendaraan angkutan barang
yang besar pula.
Barang cairan memerlukan penanganan yang lebih khusus dibanding jenis barang lainnya. untuk
menghindari bocor atau tumpah bisa dilakukan dalam kemasan khusus. Namun apabila
pengemasan tidak mungkin dilakukan, maka pengiriman dilakukan dengan tangki khusus
misalnya bahan bakar minyak.
Barang umum adalah barang-barang setengah jadi dan barang jadi atau konsumsi. Moda
transportasi yang tersedia sangat beragam baik secara unitisasi maupun muatan biasa.
Setijowarno dan Frazila (2003), menambahkan bahwa terdapat angkutan barang berbahaya,
angkutan peti kemas dan angkutan alat berat. Pada angkutan berbahaya dilakukan dengan
kendaraan yang memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta sesuai dengan peruntukkannya.
Barang berbahaya yang dimaksud adalah yang karena sifat, ciri dan keadaannya merupakan
bahaya terhadap keselamatan dan ketertiban umum serta jiwa manusia dan lingkungan.
Angkutan peti kemas menggunakan peti kemas yang berbentuk kotak persegi panjang dengan
struktur yang kokoh dan tahan air. Jenis angkutan ini tidak boleh melewati setiap ruas jalan.
Penetapan jaringan jalan yang dapat
4
dilewati oleh angkutan peti kemas dilakukan oleh menteri perhubungan melaluikeputusan
menteri. Angkutan alat berat dipergunakan untuk mengangkut peralatan berat proyek dari luar
kota.
Menurut Ortuzar (1997), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan barang :
a. Faktor lokasi, angkutan barang merupakan sebuah permintaan turunan yang menjadi
bagian dari proses industri. Lokasi sumber bahan mentah pada suatu proses industri dan
lokasi pemasaran produk akan menentukan tingkat pergerakan barang antara daerah asal
dan tujuannya.
b. Faktor fisik, karakteristik dari komoditi bahan mentah dan produk sangat mempengaruhi
cara pengangkutan dan kendaraan yang dipilih.
c. Faktor operasional, ukuran perusahaan menentukan saluran distribusi, sebaran geografis
dan pilihan penggunaan mode transportasinya.
d. Faktor geografis, pada awalnya transportasi hanya merupakan upaya mengatasi keadaan
alam namun kemudian berkembang untuk mendekatkan kepadatan penduduk dengan
distribusi produk industri.
2.1.1 Struktur Hirarki Pelayanan Kegiatan Perdagangan dan Jasa
Mengacu pasal 16 (ayat 2) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Denpasar
mengenai struktur hirarki pelayanan kegiatan perdagangan dan jasa, diuraikan sebagai berikut :
a. Kegiatan perdagangan dan jasa skala wilayah dikembangkan pada jalan-jalan arteri primer,
jalan kolektor primer atau jalan arteri sekunder yang menghubungkan pusat pusat pelayanan
antar wilayah atau BWK;
b. Kegiatan perdagangan skala kota dikembangkan pada jalan-jalan arteri primer, jalan kolektor
primer atau jalan arteri sekunder atau pada jalur utama kota dengan;
c. Kegiatan perdagangan skala BWK dikembangkan pada jalan-jalan jalan kolektor primer,
jalan arteri sekunder atau jalan kolektor sekunder yang merupakan jalur penghubung antar
BWK atau lingkungan, berbentuk pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern;
d. Kegiatan perdagangan skala lingkungan atau beberapa desa/kelurahan atau desa pakraman
dikembangkan di pusat-pusat desa berupa pasar umum, pasar desa dan kelompok pertokoan;
e. Kegiatan perdagangan skala sub lingkungan terdiri atas kelompok petokoan lokal, warung,
mini market dan lainnya.
Angkutan barang pada dasarnya adalah sarana untuk memindahkan barang dari satu tempat ke
tempat yang lainnya. Berbeda dengan perjalanan orang, barang pada umumnya diangkut untuk
jarak yang lebih jauh, lebih sedikit pelanggan dan lebih beragam (Warpani, 1990). Selain itu,
berbagai jenis barang mempunyai perbandingan volume dan berat yang beragam pula serta
berbagai ciri yang menuntut pengangkutan yang khusus. Karena adanya tuntutan tertentu itulah
tercipta berbagai macam moda angkutan barang.
Arus pergerakan lalu lintas yang terjadi merupakan kombinasi yang kompleks antara pergerakan
internal dan pergerakan eksternal. Ditambah lagi dengan pertumbuhan pada sektor pengangkutan
5
yang cukup pesat sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kinerja jaringan jalan terutama
pada jam-jam sibuk. Peningkatan pada sektor perangkutan ditandai dengan semakin besarnya
arus barang yang diangkut dengan berbagai dimensi kendaraan barang dari pelabuhan Benoa,
Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Celukan bawang, dan Pelabuhan Padang Bai menuju ke pusat
perdagangan yang sebagian besar berada di wilayah kota Denpasar. Untuk itu perlu
dikembangkan suatu pola distribusi barang yang baik agar barang dapat terdistribusi tepat waktu
pada penyerahannya. Sebagai upaya mendukung pelaksanaan sistem pengangkutan yang efektif
dan efisien, maka perlu kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti peningkatan
prasarana yang kesemuanya diarahkan untuk penyelenggaraan angkutan barang dengan lancar,
selamat, aman, dan cepat.
2.1.2 Karakteristik Operasional dan Jenis Moda Angkutan Barang
Data karakteristik angkutan barang bisa diperoleh melalui survai wawancara di tepi jalan
(Tamin, 2000). Survai dilakukan dengan menanyakan langsung pada pengemudi angkutan
barang dan data karakteristik angkutan barang meliputi jenis kendaraan yang digunakan, jenis
dan volume barang yang diangkut, zona asal dan tujuan, kecepatan kendaraan, waktu tempuh,
dan jarak tempuh.
Secara umum barang dapat dikelompokkan dalam tiga macam yaitu barang kering (dry bulk
goods), cairan dan umum (general goods).
Pendistribusian ketiga jenis barang tersebut memerlukan jenis moda yang berbeda karena sifat
barang yang berbeda dan menghendaki penanganan tertentu selama proses pengangkutan
(Stewart and David, 1980).
Barang kering adalah barang belum jadi atau bahan baku, pada umumnya tidak dikemas,
dapat langsung dibongkar muat ke kendaraan atau tempat barang. Pengangkutan jenis
barang ini biasanya dalam volume besar, namun nilainya rendah dibandingkan dengan
beratnya. Contohnya batu, pasir, koral, dan besi beton. Untuk mengangkut barang
semacam ini digunakan kendaraan besar dan terbuka.
Cairan dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu cairan dalam kemasan dan cairan
curah. Mengangkut cairan dalam kemasan dapat dilakukan dengan kendaraan terbuka,
sedangkan mengangkut cairan curah harus dilakukan dengan kendaraan tangki. Selain
perlu penanganan khusus, perlu diperhatikan pula tumpahan akibat tangki penuh. Bagi
cairan berbahaya, hal demikian tentu tidak boleh terjadi. Salah satu cara menghindari
adalah mengangkut dengan pipa khusus.
Barang umum yaitu barang kiriman yang berupa barang jadi dan setengah jadi atau
barang konsumsi seperti mobil, radio, makanan, suku cadang, dan lain-lain. Moda
angkutan yang digunakan untuk mengangkut barang jenis ini sangat beragam, namun ada
satu perbedaan tegas yang dilakukan, yaitu pemisahan atas muatan unit dan muatan biasa.
Muatan biasa mudah ditangani, bahkan juga dipindahkan dari moda satu ke moda
lainnya. Untuk memudahkan pemindahan barang umum ini, barang umum biasanya
disatukan dalam muatan unit. Beberapa bentuk umum unit ini misalnya peti kemas ISO
6
(International Standards Organization) dan kereta gandengan. Dengan cara ini
pemindahan dari satu moda ke moda lainnya dipermudah dan bahayapun diperkecil serta
tidak perlu setiap kali dibongkar muat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 69 Tahun 1993, pengangkutan barang terdiri
dari :
Barang umum adalah bahan atau benda selain dari bahan berbahaya, barang khusus, peti
kemas dan alat berat.
Bahan berbahaya adalah setiap bahan atau benda yang oleh karena sifat dan ciri khas
serta keadaannya, merupakan bahaya terhadap keselamatan dan ketertiban umum serta
terhadap jiwa atau keselamatan makhluk hidup lainnya.
Barang khusus adalah barang yang karena sifat dan bentuknya harus dimuat dengan cara
khusus.
Alat berat adalah barang yang karena sifatnya tidak dapat dipecah-pecah sehingga
memungkinkan angkutannya melebihi muatan sumbu terberat atau dimensinya melebihi
ukuran maksimum yang diterapkan.
Peti kemas adalah peti kemas yang sesuai dengan Internasional Standards Organization
(ISO) yang dapat dioperasikan di Indonesia.
2.1.3 Pelayanan Angkutan Barang
Mengacu pasal 160 (huruf a dan b), pasal 161 (huruf a, b dan c), pasal 169 (ayat 1,2,3,4),
pasal 170 (ayat 1,2,3,4), pasal 171 (ayat 1,2,3) dan pasal 172, Undang Undang No. 22 Tahun
2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pengawasan barang yang diangkut dengan menggunakan moda angkutan barang (truk) dengan
kapasitas yang bervariasi wajib memenuhi berbagai ketentuan dalam peraturan dan pengaturan
yang telah ditetapkan. Karena pada umumnya barang tidak dibutuhkan pada saat diangkut, maka
dua kendala pokok patut menjadi perhatian dalam proses pengangkutan, yakni waktu dan
lintasan.
Kendala waktu
Kendala waktu dapat dibedakan lagi ke dalam dua ukuran, yaitu saatnya dan lamanya.
Tidak semua barang dapat diangkut setiap saat, seperti barang yang berbahaya tentu tidak
dibenarkan dilakukan pada siang hari yang terik, karena dapat bereaksi akibat panas. Namun ada
pula barang yang boleh diangkut kapan saja. Jadi barang yang berada dalam proses tentunya
berpengaruh terhadap lamanya proses pengangkutan dari asal sampai tujuan.
Kendala lintasan
Memilih lintasan yang dilalui sangat bergantung pada lingkungan, konstruksi dan
geometrik jalan. Pertama berkaitan dengan moda angkutan yang digunakan, yaitu lebar panjang
dan tingginya, sedangkan yang kedua berkaitan dengan gangguan lingkungan dan lalu lintas.
7
2.2 Kemanfaatan Angkutan Barang
Dengan transportasi, bahan baku dan produk industri dapat dipindahkan dari satu tempat
ke tempat lain sehingga bisa dipergunakan di tempat lain dimana barang tersebut tidak tersedia
dan dengan demikian menciptakan manfaat tempat (place utility). Penyimpanan atau
pergudangan yang didukung oleh tersedianya sarana transportasi memungkinkan bahan baku dan
produk industri disimpan sampai waktu yang dibutuhkan, karenanya tercipta manfaat waktu
(time utility).
Kebanyakan bahan baku langsung didistribusikan ke pabrik yang berlokasi di dalam kota
sehingga menyebabkan kemacetan, kesemrawutan dan kerusakan jalan. Selama ini dampak
negatif dari angkutan barang bahan baku industri yang masuk ke dalam kota tidak pernah
diperhitungkan. Hal yang sama terjadi pada saat pengangkutan produk industri untuk dipasarkan
ke luar kota. Pembangunan terminal kargo merupakan suatu cara menghilangkan eksternalitas
akibat angkutan barang bahan baku industri bertonase besar yang memasuki kota dan angkutan
produk industri yang berasal dari dalam menuju luar kota. Pengenaan tarif atas pemanfaatan
fasilitas terminal kargo merupakan perumusan perhitungan atas biaya sosial yang seharusnya
menjadi beban pengusaha.
Hal yang penting untuk diperhatikan adalah agar Pembangunan Terminal Kargo tidak
menimbulkan struktur ekonomi biaya tinggi. Kajian yang dilakukan oleh Koleangan (2001) di
Pelabuhan Tanjung Priok menyebutkan bahwa tarip bongkar muat didasarkan atas ”labour
intensive”, padahal tipe barang yang sudah berbentuk unitisasi dengan ukuran 1 ½ (satu
setengah) meter kubik sampai dengan 6 (enam) meter kubik tidak memungkinkan menggunakan
tenaga buruh. Ketentuan tersebut memberatkan pengusaha karena jenis barang yang relatif besar
dikenai tarif ganda yaitu tarif labour intensive ditambah tarif alat mekanik.
Menurut Setijowarno dan Frazila (2003), pelayanan angkutan barang memiliki ciri-ciri
pelayanan yaitu prasarana jalan yang dilalui memenuhi ketentuan dan kelas jalan, tersedianya
tempat memuat dan membongkar barang, dan dilayani dengan kendaraan bermotor jenis mobil
barang. Pembangunan terminal kargo merupakan wujud kebijakan transportasi dalam menata
angkutan barang untuk industri yang berlokasi di dalam kota. Arah kebijakan yang diberlakukan
akan menyebabkan perubahan pada sistem transportasi angkutan barang di kota.
2.3 Terminal Angkutan Barang
Ada beberapa pengertian menyangkut definisi terminal berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan no. 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi jalan yakni:
Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan
dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan atau antar moda transportasi serta
mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.
Terminal barang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan
memuat barang serta perpindahan intra dan atau antar moda transportasi.
8
Tempat Bongkar Muat adalah pelataran di dalam terminal barang yang disediakan bagi
mobil barang untuk membongkar dan atau memuat barang.
Gudang atau lapangan penumpukan barang adalah bangunan dan atau pelataran di dalam
terminal barang yang disediakan untuk menempatkan barang yang bersifat sementara.
Fungsi terminal barang dapat ditinjau dari 3 (tiga) unsur, yakni:
Fungsi terminal bagi pengemudi, adalah untuk kenyamanan, tempat beristirahat, tempat
informasi dan fasilitas parkir kendaraan.
Fungsi terminal bagi pemerintah, adalah sebagai sarana penataan lalu lintas dan angkutan
barang, sumber pendapatan/retribusi serta sebagai tempat pengendalian operasi
kendaraan.
Fungsi terminal bagi operator/pengusaha, adalah untuk mengatur operasi kendaraannya,
sebagai tempat istirahat awak kendaraan, pusat informasi bagi awak kendaraan serta
memberikan fasilitas pangkalan bagi kendaraan barang.
Dari pengertian dan fungsi terminal diatas, dapat dijabarkan bahwa terminal transportasi
merupakan:
Titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum.
Tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoprasian sistem lalu lintas dan
angkutan.
Prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan
arus kendaraan dan barang.
Unsur tata ruang yang mempunyai peran penting bagi efisiensi kehidupan kota.
2.3.1 Kriteria Pembangunan Terminal Angkutan Barang
Mengacu pasal 169 (ayat 1,2,3,4), pasal 170 (ayat 1,2,3,4), pasal 171 (ayat 1,2,3) dan
pasal 172 Undang Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pembangunan suatu terminal pada daerah tertentu harus mempertimbangkan beberapa aspek
sebagaimana disebutkan dibawah ini :
Terminal harus dapat menjamin kelancaran arus angkutan baik penumpang maupun
barang.
Terminal hendaknya dibangun sesuai dengan rencana tata ruang pengembangan kota.
Lokasi terminal hendaknya dapat menjamin penggunaan dan operasi kegiatan terminal
yang efisien dan efektif.
Lokasi terminal hendaknya tidak mengakibatkan gangguan pada kelancaran arus
kendaraan umum dan keamanan lalu lintas kota serta lingkungan hidup sekitarnya.
Adapun dalam pembangunan terminal barang, terdapat beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi (KM No. 31 Tahun 1995), yaitu :
Terletak dalam jaringan lintas angkutan barang.
Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III.
9
Tersedia lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di Pulau Jawa, dan 2 Ha untuk
terminal di pulau lainnya.
Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal dengan jarak
sekurang-kurangnya 50 m di Pulau Jawa dan 30 m dipulau lainnya, dihitung dari jalan ke
pintu keluar atau masuk terminal.
2.3.2 Terminal Barang di Kota Denpasar
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota Denpasar pasal 21 (ayat 2), mengenai
terminal angkutan barang menetapkan serta menegaskan fungsi terminal yang ada, sebagai
berikut :
a. Pemantapan terminal angkutan barang didesa Ubung Kaja, dan
b. Pemanfaatan terminal peti kemas Benoa sebagai terminal angkutan barang.
Terminal barang yang terletak di Uma Anyar (terminal kargo) dibangun sebagai pengganti
terminal barang yang terletak di Jalan Gunung Agung yang sudah tidak mampu lagi melayani
kendaraan barang yang datang ke Kota Denpasar (sekarang : sudah berubah fungsi menjadi pasar
tradisional). Lokasi Terminal Barang Uma Anyar terletak di Kelurahan Padang Sambian Kaja,
Kecamatan Denpasar Barat. Menurut Peraturan Daerah (Perda) Kota Denpasar No. 27 Tahun
2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW Kota Denpasar 2011 - 2031), kawasan
yang dimaksud merupakan wilayah pengembangan kota yang peruntukan tata guna lahannya
adalah sebagai kawasan perdagangan dan rencana simpul transportasi. Luas tanah yang dipakai
untuk lokasi terminal barang adalah 2 Ha, dengan batas-batas:
Timur jalan masuk ke terminal, direncanakan lebar jalan 14,00 meter
Utara berbatasan dengan lokasi Pasar Anyar Sari
Selatan berbatasan dengan komplek pemukiman penduduk
Barat berbatasan dengan lahan penduduk dan Jalan Kebo Iwa.
Terminal angkutan barang/kargo di uji coba operasi pada bulan Desember 2007 dan mulai
beroperasi pada bulan Januari 2008 (Dinas Perhubungan Kota Denpasar, 2012).
Dasar hukum pengoperasian terminal angkutan barang/kargo tersebut, adalah:
1. Undang-undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
2. PP No. 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan.
3. PP No. 42 Tahun 1993 tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan.
4. PP No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana Lalu Lintas Jalan.
5. PP No. 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi.
6. KM No. 69 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang.
7. KM No. 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan.
8. Surat Dirjen Perhubungan Darat No. Aj. 102/2/10/DJPD/2007 Perihal Pembangunan
Terminal Angkutan Barang di Denpasar.
9. Perda Kota Denpasar 12 Tahun 2006 tentang Retribusi Terminal.
10. Peraturan Walikota No. 36 Tahun 2008 tanggal 30 Desember Tahun 2008 tentang
10
11. Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kota Denpasar.
Adapun tujuan dioperasikannya terminal angkutan barang/ kargo tersebut, adalah :
Untuk mewujudkan penyelenggaraan angkutan barang yang efektif dan efisien
Untuk mengurangi beban lalu lintas Kota Denpasar
Terminal sebagai pusat informasi produsen dan konsumen dan membatasi pembangunan
gudang di dalam kota
Untuk mengurangi persaingan tarif angkutan barang dan menciptakan lapangan kerja
Terminal sebagai penunjang PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Selain itu, terdapat beberapa langkah-langkah yang dilakukan untuk mendukung operasional
terminal barang, sehingga nantinya dapat mewujudkan sistem transportasi nasional yang handal,
berkemampuan tinggi, menigkatkan mobilitas manusia, barang dan jasa, guna mendukung
pengembangan wilayah untuk mewujudkan wawasan nusantara yaitu:
Pengendalian aktifitas di dalam lingkungan kerja dan daerah pengawasan terminal barang
Penertiban angkutan barang di jalan
Pembinaan pemilik gudang.
Sarana dan prasarana pada terminal angkutan barang sangat perlu disediakan, ini berguna untuk
memberikan pelayanan bagi pengguna jasa terminal. Sarana dan prasarana ini harus dijaga agar
tetap mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa terminal itu sendiri.
Adapun sarana dan prasarana pada terminal angkutan barang/kargo Denpasar antara lain :
1 Luas terminal keseluruhan : 2 Ha
2 Luas bangunan lantai 1 : 1.050 m2
3 Luas bangunan lantai 2 : 1.050 m2
4 Luas bangunan lantai 3 : 1.050 m2
5 Luas areal yang diaspal : 8.268 m2
6 Luas gedung A : 630 m2
7 Luas gedung B : 630 m2
8 Luas jembatan timbang : 1.156 m2, dengan kapasitas : 60 ton
9 Bengkel/perawatan kendaraan : 260 m2
10 Ruang tunggu awak kendaraan : 80 m2
11 Kantin : 50 m2
12 Genset : 28 m2
13 Pos jaga 1 : 7 m2
14 Pos jaga 2 : 2.2 m2
15 Pos jaga 3 : 10 m2
16 Tempat suci/Padmasana : 65 m2
17 Akses jalan masuk terminal : 1 km, dengan lebar : 14 m
11
18 Daya tampung kendaraan besar : 50 unit
19 Kendaraan roda-4 patoli : 1 unit
20 Kendaraan roda-2 patroli : 4 unit
21 Kendaraan roda-2 Adm. : 1 unit
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Denpasar, 2012
Lokasi terminal barang ini sangat strategis karena berada pada pintu masuk barat kota Denpasar
yang merupakan akses kendaraan angkutan Pulau Jawa, baik itu angkutan orang maupun barang
dengan berbagai jenis komoditas perdagangan. Akses utama bagi lalu lintas (kendaraan) untuk
masuk ke lokasi Terminal Kargo Uma Anyar adalah Jalan kargo Permai (Jalan Gunung
Galunggung) dan Jalan Raya Sempidi yang merupakan jalur utama menuju pelabuhan
Gilimanuk. Dengan selesainya pembangunan WRR (Western ring road) yang melingkar di
kawasan sebelah barat kota Denpasar, maka akses menuju terminal barang dari arah Kuta
(Kabupaten Badung) menjadi lebih mudah. Seperti yang sudah diketahui bahwa kawasan Kuta
merupakan kawasan wisata dan pusat kerajinan terutama meubel antik yang banyak melakukan
kegiatan eksport yang dikirim melalui moda angkutan darat ke Surabaya sebelum dikirim ke luar
negeri.
Dari gambaran di atas, maka lokasi terminal barang ini sangat strategis dengan tingkat
aksesibilitas yang cukup tinggi, sehingga di pandang sangat menguntungkan dan memberikan
kemudahan bagi masyarakat sebagai pelaku jasa tradisional dan juga angkutan barang dari luar
Pulau Bali melalui moda angkutan darat. Karena itu dari sudut lokasi maka terminal kargo ini
cukup strategis bila dikembangkan menjadi terminal barang yang lebih representatif.
2.4 Beban Lebih (Over Loading)
Berdasarkan survey asal tujuan transportasi nasional (ATTN 2001 dan 2006), hamper
83% pergerakan barang di Indonesia terjadi di pulau Jawa, 10% di pulau Sumatera, dan sisanya
terdistribusi di bagian timur kepulauan Indonesia. Dari pergerakan total barang tersebut ternyata
90% dilakukan dengan moda darat (jalan), 7% dengan moda laut, dan sisanya dengan moda lain
(seperti kereta api, pesawat terbang, dan angkutan sungai dan penyeberangan). Kurangnya
perhatian terhadap pergerakan barang dengan moda laut dan kereta api, terutama disebabkan
oleh kurangnya ketersediaan prasarana dan sarana serta lemahnya sistem dan regulasi, maka
pergerakan barang melalui jalan masih merupakan pilihan yang dianggap lebih efisien. Pilihan
ini tentu berpengaruh terhadap beban lalu lintas di jalan raya dan mempercepat tingkat kerusakan
jalan, apalagi dengan masih diberikannya toleransi terhadap muatan truk untuk melebihi tonase
yang diizinkan. Padatnya lalu lintas angkutan barang dengan truk, terutama pada jalur lintas
pantura di pulau Jawa dengan rata-rata 70 unit truk besar/jam (Kompas, 2 Agustus 2004) dan
Jalur Lintas Timur di Sumatera yang rata-rata 500 truk besar/hari (Kompas, 29 Mei 2006),
membuat proses terjadinya kerusakan jalan menjadi lebih cepat, selain beberapa faktor penyebab
lainnya seperti cuaca dan kegagalan konstruksi.
12
Tidak bisa dipungkiri memang bahwa jalan mempunyai peran yang sangat strategis, bukan hanya
dalam bidang angkutan orang dan barang, melainkan juga dalam bidang sosial, ekonomi, budaya,
dan hankam. Hal ini dapat dilihat dari besarnya tuntutan agar jalan yang dilewati memberikan
kenyamanan dan keselamatan bagi pergerakan. Namun dalam kenyataannya, kondisi jalan
mengalami penurunan sesuai dengan bertambahnya umur, apalagi jika dilewati oleh truk-truk
dengan muatan yang cenderung berlebih. Jembatan timbang yang seharusnya merupakan tempat
untuk mengukur apakah truk barang bermuatan lebih atau tidak, sejak otonomi daerah banyak
dimanfaatkan untuk menaikkan pendapatan asli daerah (Media Indonesia, 4 Agustus 2004).
Berdasarkan organda, pungutan liar terhadap angkutan jalan raya, terutama truk-truk yang
mengangkut barang mencapai 18 trilliun rupiah per tahun (Liputan 6 pagi SCTV Rabu 21 Maret
2007), memang pungutan resmi dari pergerakan barang melalui moda jalan ini yang mencapai 50
trilliun rupiah pertahun. Jika dilakukan banding maka biaya pemeliharaan dan perbaikan jalan
yang hanya 5.1 trilliun untuk tahun 2006, adalah jumlah yang tidak sampai 30 persen dari nilai
pungutan tidak resmi (pungli) dan hanya 10% dari pungutan resmi yang dialokasikan oleh
pemerintah.
13
2.5 Peraturan Kunci Tentang Angkutan Barang di Jalan di Indonesia
Peraturan Institusi/Lembaga Bertanggung
Jawab
Isi Yang Relevan
Angkutan Barang di
Jalan
1. Undang Undang No.
22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan.
2. Peraturan
Pemerintah No.41
Tahun 1993 Tentang
Angkutan Jalan.
3. Peraturan
Pemerintah No.44
Tentang Kendaraan
dan Pengemudi
4. Keputusan Menteri
Perhubungan
No.KM 69 Tahun
1993 Tentang
Penyelenggaraan
Angkutan barang di
Jalan.
Departemen Perhubungan
Direktorat jenderal Perhubungan
Darat.
Difinisi kendaraan bermotor
untuk penggunaan umum;
Difinisi jaringan jalan untuk
kendaraan angkuan umum.
Pengelolaan angkutan jalan,
termasuk jenis perijinan dan
angkutan barang.
Uji berkala dan pendaftaran
kendaraan.
Ijin usaha angkutan dan
wilayah operasional truk
barang.
Jalan
1. Undang Undang
No.38 Tahun 2004
Tentang Jalan
2. Peraturan
Pemerintah No.34
Tahun 2006 Tentang
Jalan.
3. Keputusan Menteri
Perhubungan
No.KM 65 Tahun
1993 Tentang
Prasarana Jalan.
Departemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Departemen Pekerjaan Umum
Direktorat Jenderal Bina Marga.
Departemen Perhubungan
Direktorat jenderal Perhubungan
Darat.
Pengelolaan jalan (peraturan,
pengelolaan, pembangunan
dan pengawasan jalan) dan
tingkat kewenangan.
Pemeliharaan dan
pengawasan jalan.
Pelaksanaan jembatan
timbang.
.
14
BABA III
METODOLOGI
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah wilayah kota Denpasar, meliputi terminal kargo dan ruas jalan
utama sebagai gerbang masuk/keluar angkutan barang (Jalan Prof. IB Mantra, Jalan HOS
Cokroaminoto dan Jalan Pelabuhan Benoa).
3.2 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah volume lalu lintas kedua arah dengan metode pencacahan
lalu lintas secara manual (traffic counting). Dari data tersebut akan dicari prosentase (%)
kendaraan barang terhadap total volume lalu lintas dan tingkat pelayanan jalan.
3.3 Kerangka Fikir
15
3.4 Pendekatan Analisis
Skenario Pengembangan Angkutan Barang
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kondisi Wilayah Studi
4.1.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kota Denpasar
Tabel 4.1 Jumlah dan perkembangan penduduk Kota Denpasar (2009 -2013)
Indikator 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Penduduk (jiwa) 628.276 649.768 788.589 804.926 833.900
Laju Pertumbuhan
Penduduk (%) - 3,418 2,072 3,599
Pertumbuhan rata-rata
(% per tahun)
Sumber : Kota Denpasar Dalam Angka (BPS,2014)
4.1.2 Kepemilikan Kendaraan Barang
Tingkat kepemilikan kendaraan barang Kota Denpasar tahun 2009 sampai 2013 adalah
seperti ditunjukkan pada tabel 4.2. Terlihat bahwa tingkat pertumbuhan kepemilikan kendaraan
barang terbesar yaitu pada tahun 2010-2011 dengan tingkat kepemilikan kendaraan barang
sebesar 6,714%.
Tabel 4.2 Kepemilikan Kendaraan Truk di Kota Denpasar Tahun 2009-2013
No. Tahun
Kepemilikan
Kendaraan Truk
(unit)
Tingkat
Pertumbuhan (%) Keterangan
1 2009 675 -
2 2010 700 3,703
3 2011 747 6,714
4 2012 777 4,016
5 2013 790 1,673
Pertumbuhan Rata - Rata 4,026 (%)
Sumber : Kota Denpasar Dalam Angka (BPS,2014)
17
Tingkat kepemilikan kendaraan barang Kota Denpasar tahun 2009 sampai 2013 adalah seperti
ditunjukkan pada tabel 4.3. Terlihat bahwa tingkat pertumbuhan kepemilikan kendaraan barang
terbesar yaitu pada tahun 2011-2012 dengan tingkat kepemilikan kendaraan barang sebesar
6,114%.
Tabel 4.3 Kepemilikan Kendaraan Pickup di Kota Denpasar Tahun 2009-2013
No. Tahun
Kepemilikan
Kendaraan Pick up
(unit)
Tingkat
Pertumbuhan (%) Keterangan
1 2009 665 -
2 2010 696 4,661
3 2011 736 5,747
4 2012 781 6,114
5 2013 827 5,889
Pertumbuhan Rata – Rata (%) 5,602
Sumber : Kota Denpasar Dalam Angka (BPS,2014)
4.2 Karakteristik Operasional Angkutan Barang
4.2.1 Karakteristik Operasi
Pengukuran karakteristik-karakteristik angkutan barang mencerminkan teknologi yang
dipakai, rencana operasi yang digunakan dan jaringan lalu lintas yang terjadi. Karakteristik-
karakteristik ini disebut dengan karakteristik operasi. Ukuran-ukuran ini ditunjukkan pada tabel
4.4. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ( Lampiran H halaman 178 ).
Tabel 4.4 Karakteristik Operasi Angkutan Barang di Kota Denpasar
Karakteristik Operasi Pick Up Truk
Rata-rata kecepatan angkutan barang (km/jam) 45,43 38,47
Rata-rata panjang perjalanan angkutan barang:
- Dalam jarak (km)
- Dalam waktu (jam)
76,26
1,77
357,21
9,35
Rata-rata kapasitas muatan (kg) 1.200,64 6.321,27
Rata-rata persentase ratio muatan dengan kapasitas (%) 72,56 171,13
18
Rata-rata berat muatan yang diangkut per jenis barang:
- Barang kering (kg)
- Cairan & gas (kg)
- Barang umum(kg)
1.154,50
820,07
1.004,00
13.589,85
9.055,55
10.917,80
Sumber : Hasil analisis, 2015)
Dari tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata kecepatan perjalanan terkecil adalah truk dengan
kecepatan rata-rata 38,47 km/jam, ini disebabkan karena berat muatan yang diangkut melebihi
kapasitas yakni sebesar 171,13% dari kapasitas yang diijinkan. Rata-rata kapasitas untuk pick up
dan truk masing-masing sebesar 1.200,64 kg dan 6.321,27 kg. Sedangkan rata-rata berat muatan
terbesar yang diangkut per jenis kendaraan adalah barang kering yang sebagian besar adalah
bahan-bahan bangunan dengan berat muatan rata-rata sebesar 13.589,85 kg, barang ini biasanya
diangkut menggunakan truk dengan bak terbuka.
4.2.2 Headway Angkutan Barang
Headway merupakan waktu kedatangan dari dua kendaraan barang yang merupakan
interval waktu antara saat dimana bagian depan satu kendaraan barang melewati satu titik sampai
bagian depan kendaraan berikutnya melewati titik yang sama.
Pada tabel 4.5 dapat dilihat headway pada terminal angkutan barang yang diteliti, terlihat bahwa
headway rata-rata terbesar terdapat pada terminal barang Uma Anyar adalah sebesar 15,00 menit.
Tabel 4.5 Headway pada terminal angkutan barang yang diteliti
Lokasi Headway (menit)
Maksimum Minimum Rata-rata
Terminal Barang Uma Anyar 23 7 15,00
Sumber : Hasil analisis, 2015
19
4.3 Volume Angkutan Barang Hasil Survai Kordon
Survai volume lalu lintas angkutan barang dihitung berdasarkan jenis kendaraan selama
15 jam. Untuk masing-masing lokasi perbatasan seperti tabel 4.6, tabel 4.7, tabel 4.8, tabel 4.9.
Tabel 4.6 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang pada Pukul 06.00-11.00 Wita.
No Lokasi
Perbatasan Arah
Direct Split
(%)
Pick Up Truk 2 As Truk 3 As Semi Trailler
Total Per Arah
smp/
jam
Total Arus Lalu Lintas
smp/jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
1. Hos.
Cokroaminoto
Keluar 37,80 123 386
78 146,9
1,3 6,5
2,6 2,6
204,9 542
Masuk 62,20 263 68,9 5,2 0 337,1
2. Ida Bagus
Mantra
Keluar 49,49 66 125
122,2 273
37,7 58,5
1,3 2,6
227,2 459,1
Masuk 50,51 59 150,8 20,8 1,3 231,9
3. Pelabuhan
Benoa
Keluar 0 0 77
0 67,6
0 6,5
0 7,8
0 158,9
Masuk 100 77 67,6 6,5 7,8 158,9
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai pada pukul 06.00-11.00 wita terlihat bahwa total volume angkutan
barang terbesar pada lokasi perbatasan HOS. Cokroaminoto dengan total volume lalu lintas
sebesar 542 smp/jam, selanjutnya adalah lokasi perbatasan Ida Bagus Mantra dengan total
volume lalu lintas sebesar 459,1 smp/jam. Sedangkan total volume angkutan barang terkecil pada
lokasi perbatasan Pelabuhan Benoa dengan total volume lalu lintas sebesar 158,9 smp/jam.
Tabel 4.7 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang pada Pukul 11.00-15.00 Wita.
No. Lokasi
Perbatasan Arah
Direct
Split
(%)
Pick Up Truk 2 As Truk 3 As Semi Trailler Total Per
Arah
smp/ jam
Total Arus
Lalu Lintas
smp/jam
Arus
smp/
jam
Total
smp/
jam
Arus
smp/
jam
Total
smp/
jam
Arus
smp/
jam
Total
smp/
jam
Arus
smp/
jam
Total
smp/
jam
1. Hos.
Cokroaminoto
Keluar 59,98 137 245
150,8 226,2
1,3 11,7
5,2 7,8
294,3 490,7
Masuk 40,02 108 75,4 10,4 2,6 196,4
2. Ida Bagus
Mantra
Keluar 51,16 62 137
141,7 266,5
24,7 44,2
1,3 1,3
229,7 449
Masuk 48,84 75 124,8 19,5 0 219,3
3. Pelabuhan
Benoa
Keluar 37,42 21 79
57,2 102,7
0 15,6
0 11,7
78,2 209
Masuk 62,58 58 45,5 15,6 11,7 130,8
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai pada pukul 11.00-15.00 wita terlihat bahwa total volume angkutan
barang terbesar pada lokasi perbatasan HOS. Cokroaminoto dengan total volume lalu lintas
sebesar 490,7 smp/jam, selanjutnya adalah lokasi perbatasan Ida Bagus Mantra dengan total
volume lalu lintas sebesar 449 smp/jam. Sedangkan total volume angkutan barang terkecil pada
lokasi perbatasan Pelabuhan Benoa dengan total volume lalu lintas sebesar 209 smp/jam.
20
Tabel 4.8 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang pada Pukul 15.00-18.00 Wita.
No. Lokasi
Perbatasan Arah
Direct
Split
(%)
Pick Up Truk 2 As Truk 3 As Semi Trailler Total Per
Arah
smp/ jam
Total Arus
Lalu Lintas
smp/jam
Arus
smp/
jam
Total
smp/
jam
Arus
smp/
jam
Total
smp/
jam
Arus
smp/
jam
Total
smp/
jam
Arus
smp/
jam
Total
smp/
jam
1. Hos.
Cokroaminoto
Keluar 60,40 131 242
156 227,5
2,6 9,1
2,6 5,2
292,2 483,8
Masuk 39,60 111 71,5 6,5 2,6 190,95
2. Ida Bagus
Mantra
Keluar 57,72 33 78
157,3 247
27,3 44,2
0 7,8
217,6 377
Masuk 42,28 45 89,7 16,9 7,8 159,4
3. Pelabuhan
Benoa
Keluar 66,97 83 110
37,7 66,3
2,6 3,9
2,6 7,8
125,9 188
Masuk 33,03 27 28,6 1,3 5,2 62,1
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai pada pukul 15.00-18.00 wita terlihat bahwa total volume angkutan
barang terbesar pada lokasi perbatasan HOS. Cokroaminoto dengan total volume lalu lintas
sebesar 483,8 smp/jam, selanjutnya adalah lokasi perbatasan Ida Bagus Mantra dengan total
volume lalu lintas sebesar 377 smp/jam. Sedangkan total volume angkutan barang terkecil pada
lokasi perbatasan Pelabuhan Benoa dengan total volume lalu lintas sebesar 188 smp/jam.
Tabel 4.9 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang pada Pukul 18.00-21.00 Wita.
No. Lokasi
Perbatasan Arah
Direct Split
(%)
Pick Up Truk 2 As Truk 3 As Semi Trailler
Total Per Arah
smp/
jam
Total
Arus Lalu
Lintas
smp/jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
1. Hos.
Cokroaminoto
Keluar 44,52 74 213
83,2 133,9
1,3 7,8
0 1,3
158,5 356
Masuk 55,48 139 50,7 6,5 1,3 197,5
2. Ida Bagus
Mantra
Keluar 56,23 51 87
87,1 158,6
11,7 19,5
0 1,3
149,8 266,4
Masuk 43,77 36 71,5 7,8 1,3 116,6
3. Pelabuhan
Benoa
Keluar 51,22 9 18
9,1 18,2
9,1 16,9
0 0
27,2 53,1
Masuk 48,78 9 9,1 7,8 0 25,9
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai pada pukul 18.00-21.00 wita terlihat bahwa total volume angkutan
barang terbesar pada lokasi perbatasan HOS. Cokroaminoto dengan total volume lalu lintas
sebesar 356 smp/jam, selanjutnya adalah lokasi perbatasan Ida Bagus Mantra dengan total
volume lalu lintas sebesar 266,4 smp/jam. Sedangkan total volume angkutan barang terkecil pada
lokasi perbatasan Pelabuhan Benoa dengan total volume lalu lintas sebesar 53,1 smp/jam.
21
4.3.1 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang yang Keluar Masuk Daerah Studi.
Dari hasil survai volume lalu lintas pada masing-masing lokasi perbatasan dapat
diketahui volume lalu lintas yang keluar masuk daerah studi. Untuk lebih lengkapnya dapat
dilihat pada tabel 4.10, tabel 4.11, tabel 4.12 dan tabel 4.13.
Tabel 4.10 Volume Lalu Lintas Keluar Masuk Lokasi Perbatasan Pukul 06.00-11.00 Wita.
No. Lokasi
Perbatasan
Kendaraan Keluar
(smp/jam)
Kendaraan Masuk
(smp/jam)
Pick Up
Truk 2 As
Truk 3 As
Semi Trailler
Total Pick Up
Truk 2 As
Truk 3 As
Semi Trailler
Total
3. Hos.
Cokroaminoto 123 78 1,3 2,6 204,9 263 68,9 5,2 0 337,1
4. Ida Bagus
Mantra 66 122,2 37,7 1,3 227,2 59 150,8 20,8 1,3 231,9
9. Pelabuhan
Benoa 0 0 0 0 0 77 67,6 6,5 7,8 158,9
Total
189 200,2 39 3,9 399 287,3 32,5 9,1
432,1 727,9
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai seperti pada tabel 4.10 terlihat bahwa total volume lalu lintas angkutan
barang yang masuk daerah studi pada pukul 06.00-11.00 wita adalah 727,9 smp/jam. Dengan
volume lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan HOS. Cokroaminoto dengan volume
sebesar 337,1 smp/jam dan yang terkecil terdapat pada lokasi perbatasan Pelabuhan Benoa
dengan volume sebesar 158,9 smp/jam.
Sedangkan total volume lalu lintas angkutan barang yang keluar daerah studi sebesar 432,1
smp/jam. Dengan volume lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan Ida Bagus Mantra
dengan volume sebesar 227,2 smp/jam dan yang terkecil terdapat pada lokasi perbatasan
Pelabuhan Benoa dengan volume sebesar 0 smp/jam.
Tabel 4.11 Volume Lalu Lintas Keluar Masuk Lokasi Perbatasan Pukul 11.00-15.00 Wita.
No. Lokasi
Perbatasan
Kendaraan Keluar (smp/jam)
Kendaraan Masuk (smp/jam)
Pick
Up
Truk 2
As
Truk 3
As
Semi
Trailler Total
Pick
Up
Truk 2
As
Truk 3
As
Semi
Trailler Total
3. Hos.
Cokroaminoto 137 150,8 1,3 5,2 294,3 108 75,4 10,4 2,6 196,4
4. Ida Bagus
Mantra 62 141,7 24,7 1,3 229,7 75 124,8 19,5 0 219,3
9. Pelabuhan
Benoa 21 57,2 0 0 78,2 58 45,5 15,6 11,7 130,8
Total
220 349,7 26 6,5 241 245,7 45,5 14,3
602,2 546,5
Sumber : Hasil analisis, 2015
22
Dari hasil survai seperti pada tabel 4.11 terlihat bahwa total volume lalu lintas angkutan
barang yang masuk daerah studi pada pukul 11.00-15.00 wita adalah 546,5 smp/jam. Dengan
volume lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan Ida Bagus Mantra dengan volume
sebesar 219,3 smp/jam dan yang terkecil terdapat pada lokasi perbatasan Pelabuhan Benoa
dengan volume sebesar 130,8 smp/jam.
Sedangkan total volume lalu lintas angkutan barang yang keluar daerah studi sebesar 602,2
smp/jam. Dengan volume lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan HOS.
Cokroaminoto dengan volume sebesar 294,3 smp/jam dan yang terkecil terdapat pada lokasi
perbatasan Pelabuhan Benoa dengan volume sebesar 78,2 smp/jam.
Tabel 4.12 Volume Lalu Lintas Keluar Masuk Lokasi Perbatasan pukul 15.00-18.00 Wita.
No. Lokasi
Perbatasan
Kendaraan Keluar (smp/jam)
Kendaraan Masuk (smp/jam)
Pick
Up
Truk 2
As
Truk 3
As
Semi
Trailler Total
Pick
Up
Truk 2
As
Truk 3
As
Semi
Trailler Total
3. Hos.
Cokroaminoto 131 156 2,6 2,6 292,2 111 71,5 6,5 2,6 190,95
4. Ida Bagus
Mantra 33 157,3 27,3 0 217,6 45 89,7 16,9 7,8 159,4
9. Pelabuhan
Benoa 83 37,7 2,6 2,6 125,9 27 28,6 1,3 5,2 62,1
Total
247 351 32,5 5,2 183 189,8 24,7 15,6
635,7 413,1
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai seperti pada tabel 4.12 terlihat bahwa total volume lalu lintas angkutan
barang yang masuk daerah studi pada pukul 15.00-18.00 wita adalah 413,1 smp/jam. Dengan
volume lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan HOS. Cokroaminoto dengan volume
sebesar 190,95 smp/jam dan yang terkecil terdapat pada lokasi perbatasan Pelabuhan Benoa
dengan volume sebesar 62,1 smp/jam.
Sedangkan total volume lalu lintas angkutan barang yang keluar daerah studi sebesar 635,7
smp/jam. Dengan volume lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan HOS.
Cokroaminoto dengan volume sebesar 292,2 smp/jam dan yang terkecil terdapat pada lokasi
perbatasan Pelabuhan Benoa dengan volume sebesar 125,9 smp/jam.
23
Tabel 4.13 Volume Lalu Lintas Keluar Masuk Lokasi Perbatasan Pukul 18.00-21.00 Wita.
No. Lokasi
Perbatasan
Kendaraan Keluar
(smp/jam)
Kendaraan Masuk
(smp/jam)
Pick Up
Truk 2 As
Truk 3 As
Semi Trailler
Total Pick Up
Truk 2 As
Truk 3 As
Semi Trailler
Total
3. Hos.
Cokroaminoto 74 83,2 1,3 0 158,5 139 50,7 6,5 1,3 197,5
4. Ida Bagus
Mantra 51 87,1 11,7 0 149,8 36 71,5 7,8 1,3 116,6
9. Pelabuhan
Benoa 9 9,1 9,1 0 27,2 9 9,1 7,8 0 25,9
Total
134 179,4 22,1 0 184 131,3 22,1 2,6
335,5 340
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai seperti pada tabel 4.13 dan gambar 4.9 terlihat bahwa total volume lalu
lintas angkutan barang yang masuk daerah studi pada pukul 18.00-21.00 wita adalah 340
smp/jam. Dengan volume lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan HOS.
Cokroaminoto dengan volume sebesar 197,5 smp/jam dan yang terkecil terdapat pada lokasi
perbatasan Pelabuhan Benoa dengan volume sebesar 25,9 smp/jam.
Sedangkan total volume lalu lintas angkutan barang yang keluar daerah studi sebesar 335,5
smp/jam. Dengan volume lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan HOS.
Cokroaminoto dengan volume sebesar 158,5 smp/jam dan yang terkecil terdapat pada lokasi
perbatasan Pelabuhan Benoa dengan volume sebesar 27,2 smp/jam.
4.4 Kinerja Ruas Jalan
Dalam analisis kinerja ruas jalan, yang dianalisis adalah kapasitas, tingkat pelayanan,
derajat kejenuhan (DS) dan persentase pengaruh angkutan barang terhadap kinerja ruas jalan
dalam hal ini adalah peningkatan derajat kejenuhan akibat adanya angkutan barang dan tanpa
angkutan barang pada ruas-ruas jalan di dalam daerah studi yaitu di Kota Denpasar.
24
4.3.2 Perhitungan Volume Lalu Lintas Angkutan Barang pada Ruas Jalan di Kota
Denpasar
Berdasarkan hasil survai volume lalu lintas pada jam puncak diperoleh volume lalu lintas
tiap-tiap ruas jalan di Kota Denpasar yang dibagi menjadi 4 jam puncak seperti pada tabel 4.14,
tabel 4.15, tabel 4.16 dan tabel 4.17.
Tabel 4.14 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang pada Pukul 06.00-11.00 Wita
No. Lokasi
Perbatasan Arah
Direct
Split
(%)
Pick Up Truk 2 As Truk 3 As Semi Trailler
Total Arus
Lalu
Lintas
smp/jam
Arus smp/
jam
Total smp/
jam
Arus smp/
jam
Total smp/
jam
Arus smp/
jam
Total smp/
jam
Arus smp/
jam
Total smp/
jam
1. Ahmad Yani Utara 61,75 107
160 39
78 13
19,5 0
0 257,5 Selatan 38,25 53 39 6,5 0
2. Imam Bonjol Utara 41,85 97
266 102,7
204,1 5,2
19,5 0
0 489,6 Selatan 58,15 169 101,4 14,3 0
3. Hos.
Cokroaminoto
Utara 37,80 123 386
78 146,9
1,3 6,5
2,6 2,6 542
Selatan 62,20 263 68,9 5,2 0
4. Ida Bagus
Mantra
Barat 50,51 59 125
150,8 273
20,8 58,5
1,3 2,6 459,1
Timur 49,49 66 122,2 37,7 1,3
5. Teuku Umar
Barat
Barat 47,49 121 200
42,9 141,7
0 0
0 0 341,7
Timur 52,03 79 98,8 0 0
6. Gatot Subroto
Barat
Barat 54,55 93 180
96,2 171,6
10,4 14,3
0 0 365,9
Timur 45,45 87 75,4 3,9 0
7. Gunung
Sanghyang
Barat 45,91 72 180
29,9 48,1
5,2 5,2
0 0 233,3
Timur 54,09 108 18,2 0 0
8. By Pass
Ngurah Rai
Barat 53,47 61 158
144,3 222,3
42,9 75,4
5,2 18,2 473,9
Timur 46,53 97 78 32,5 13
9. Pelabuhan
Benoa
Utara 100 77
77
67,6
67,6
6,5
6,5
7,8
7,8 158,9 Selatan 0 0 0 0 0
Timur 58,71 108 22,1 0 0
10. Gatot Subroto
Timur
Barat 51,20 81 180
63,7 167,7
3,9 13
0 0 360,7
Timur 58,80 99 104 9,1 0
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai pada pukul 06.00-11.00 wita terlihat bahwa total volume angkutan
barang terbesar pada ruas jalan HOS. Cokroaminoto dengan total volume lalu lintas sebesar 542
smp/jam. Sedangkan total volume angkutan barang terkecil pada ruas jalan Pelabuhan Benoa
dengan total volume lalu lintas sebesar 158,9 smp/jam.
25
Tabel 4.15 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang pada Pukul 11.00-15.00 Wita
No. Lokasi
Perbatasan Arah
Direct
Split (%)
Pick Up Truk 2 As Truk 3 As Semi Trailler Total
Arus
Lalu Lintas
smp/jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
1. Ahmad Yani Utara 37,28 68
154 22,1
81,9 3,9
15,6 0
0 251,5 Selatan 62,62 86 59,8 11,7 0
2. Imam Bonjol Utara 55,41 117
241 136,5
218,4 10,4
16,9 0
0 476,3 Selatan 44,59 124 81,9 6,5 0
3. Hos.
Cokroaminoto
Utara 59,98 137 245
150,8 226,2
1,3 11,7
5,2 7,8 490,7
Selatan 40,02 108 75,4 10,4 2,6
4. Ida Bagus
Mantra
Barat 48,84 75 137
124,8 266,5
19,5 44,2
0 1,3 449
Timur 51,16 62 141,7 24,7 1,3
5. Teuku Umar
Barat
Barat 46,04 109 196
35,1 117
0 0
0 0 313
Timur 53,96 87 81,9 0 0
6. Gatot Subroto
Barat
Barat 59,13 127 231
93,6 140,4
1,3 3,9
0 0 375,3
Timur 40,87 104 46,8 2,6 0
7. Gunung
Sanghyang
Barat 47,47 66 152
32,5 59,8
3,9 3,9
0 0 215,7
Timur 52,53 86 27,3 0 0
8. By Pass
Ngurah Rai
Barat 42,32 35 127
72,8 175,5
59,8 94,9
3,9 7,8 405,2
Timur 57,68 92 102,7 35,1 3,9
9. Pelabuhan
Benoa
Utara 62,58 58
79
45,5
102,7
15,6
15,6
11,7
11,7 209 Selatan 37,42 21 57,2 0 0
Timur 54,46 87 14,3 0 0
10. Gatot Subroto
Timur
Barat 39,94 103 234
50,7 153,4
5,2 10,4
0 0 397,8
Timur 60,06 131 102,7 5,2 0
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai pada pukul 11.00-15.00 wita terlihat bahwa total volume angkutan
barang terbesar pada ruas jalan HOS. Cokroaminoto dengan total volume lalu lintas sebesar
490,7 smp/jam. Sedangkan total volume angkutan barang terkecil pada ruas jalan Gunung Agung
dengan total volume lalu lintas sebesar 186 smp/jam.
26
Tabel 4.16 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang pada Pukul 15.00-18.00 Wita.
No. Lokasi
Perbatasan Arah
Direct
Split (%)
Pick Up Truk 2 As Truk 3 As Semi Trailler Total
Arus
Lalu Lintas
smp/jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
1. Ahmad Yani Utara 39,59 76
163 32,5
107,9 3,9
13 0
0 283,9 Selatan 60,41 87 75,4 9,1 0
2. Imam Bonjol Utara 58,07 127
233 131,3
210,6 9,1
15,6 0
1,3 460,5 Selatan 41,93 106 79,3 6,5 1,3
3. Hos.
Cokroaminoto
Utara 60,40 131 242
156 227,5
2,6 9,1
2,6 5,2 483,8
Selatan 39,60 111 71,5 6,5 2,6
4. Ida Bagus
Mantra
Barat 42,28 45 78
89,7 247
16,9 44,2
7,8 7,8 377
Timur 57,72 33 157,3 27,3 0
5. Teuku Umar
Barat
Barat 44,64 82 148
24,7 91
0 0
0 0 239
Timur 55,36 66 66,3 0 0
6. Gatot Subroto
Barat
Barat 63,98 149 254
111,8 153,4
5,2 9,1
1,3 1,3 417,8
Timur 36,02 105 41,6 3,9 0
7. Gunung
Sanghyang
Barat 54,90 67 116
16,9 50,7
16,9 16,9
0 0 183,6
Timur 45,10 49 33,8 0 0
8. By Pass
Ngurah Rai
Barat 12,80 13 159
29,9 221
16,9 81,9
0 5,2 467,1
Timur 87,20 146 191,1 65 5,2
9. Pelabuhan
Benoa
Utara 33,03 27
110
28,6
66,3
1,3
3,9
5,2
7,8 188 Selatan 66,97 83 37,7 2,6 2,6
Timur 41,67 53 19,5 1,3 0
10. Gatot Subroto
Timur
Barat 35,97 107 256
41,6 162,5
5,2 9,1
0 0 427,6
Timur 64,03 149 120,9 3,9 0
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai pada pukul 15.00-18.00 wita terlihat bahwa total volume angkutan
barang terbesar pada Ruas Jalan HOS. Cokroaminoto dengan total volume lalu lintas sebesar
483,8 smp/jam. Sedangkan total volume angkutan barang terkecil pada ruas jalan Gunung Agung
dengan total volume lalu lintas sebesar 177,1 smp/jam.
27
Tabel 4.17 Volume Lalu Lintas Angkutan Barang pada Pukul 18.00-21.00 Wita.
No. Lokasi
Perbatasan Arah
Direct
Split (%)
Pick Up Truk 2 As Truk 3 As Semi Trailler Total
Arus
Lalu Lintas
smp/jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
Arus
smp/ jam
Total
smp/ jam
1. Ahmad Yani Utara 50,68 64
114 15,6
40,3 6,5
15,6 0
0 169,9 Selatan 49,32 50 24,7 9,1 0
2. Imam Bonjol Utara 54,63 67
134 32,5
50,7 7,8
11,7 0
0 196,4 Selatan 45,39 67 18,2 3,9 0
3. Hos.
Cokroaminoto
Utara 44,52 74 213
83,2 133,9
1,3 7,8
0 1,3 356
Selatan 55,48 139 50,7 6,5 1,3
4. Ida Bagus
Mantra
Barat 43,77 36 87
71,5 158,6
7,8 19,5
1,3 1,3 266,4
Timur 56,23 51 87,1 11,7 0
5. Teuku Umar
Barat
Barat 38,83 48 125
18,2 45,5
0 0
0 0 170,5
Timur 61,17 77 27,3 0 0
6. Gatot Subroto
Barat
Barat 45,62 60 123
23,4 52
0 7,8
0 0 182,8
Timur 54,38 63 28,6 7,8 0
7. Gunung
Sanghyang
Barat 53,50 28 53
3,9 24,7
20,8 20,8
0 0 98,5
Timur 46,50 25 20,8 0 0
8. By Pass
Ngurah Rai
Barat 11,07 12 163
28,6 241,8
15,6 97,5
0 5,2 507,5
Timur 88,93 151 213,2 81,9 5,2
9. Pelabuhan
Benoa
Utara 48,78 9
18
9,1
18,2
7,8
16,9
0
0 53,1 Selatan 51,22 9 9,1 9,1 0
Timur 48,96 29 16,9 1,3 0
10. Gatot Subroto
Timur
Barat 50,23 65 133
28,6 59,8
6,5 6,5
0 0 199,3
Timur 49,77 68 31,2 0 0
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari hasil survai pada pukul 18.00-21.00 wita terlihat bahwa total volume angkutan
barang terbesar pada Ruas Jalan By Pass Ngurah Rai dengan total volume lalu lintas sebesar
507,5 smp/jam. Sedangkan total volume angkutan barang terkecil pada ruas jalan Pelabuhan
Benoa dengan total volume lalu lintas sebesar 53,1 smp/jam.
28
4.5 Analisis Kapasitas
Dari perhitungan kapasitas seperti tabel 4.18 terlihat bahwa kapasitas terbesar terdapat
pada ruas jalan Ida Bagus Mantra dengan kapasitas 6328,08 smp/jam. Sedangkan yang terkecil
terdapat pada ruas jalan Ahmad Yani dengan kapasitas sebesar 2485,77 smp/jam. Selengkapnya
dapat dilihat pada tabel 4.18.
Tabel 4.18 Perhitungan Kapasitas Untuk Jalan Perkotaan di Kota Denpasar
No. Nama Ruas Jalan Co
(smp/jam) FCw FCsp FCsf FCcs
C
(smp/jam)
1. Ahmad Yani 2900 1 0,94 0,97 0,94 2485,77
2. Imam Bonjol 2900 1 1 0,95 0,94 2589,70
3. Hos. Cokroaminoto 2900 1,29 1 0,98 0,94 3446,21
4. Ida Bagus Mantra 6600 1 1 1,02 0,94 6328,08
5. Teuku Umar Barat 2900 1 1 0,98 0,94 2671,48
6. Gatot Subroto Barat 6000 0,91 0,97 1 0,94 4978,43
7. Gunung Sanghyang 2900 1,29 1 0,89 0,94 3129,72
8. By Pass Ngurah Rai 6600 1 1 1 0,94 6204,00
9. Pelabuhan Benoa 6600 1 1 0,97 0,94 6017,88
10. Gatot Subroto Timur 6000 0,91 0,97 1 0,94 4978,43
Sumber : Hasil analisis, 2015
4.5.1 Analisis Derajat Kejenuhan (DS) dan Persentase Pengaruh Angkutan Barang
Terhadap Kinerja Ruas Jalan di Kota Denpasar
Derajat kejenuhan total diperoleh dengan membagi volume lalu lintas total pada jam
puncak dengan kapasitas jalan, sedangkan derajat kejenuhan angkutan barang diperoleh dengan
membagi volume angkutan barang pada jam puncak dengan kapasitas. Persentase peningkatan
nilai derajat kejenuhan akibat adanya angkutan barang diperoleh dengan membagi derajat
kejenuhan angkutan barang dengan derajat kejenuhan total. Untuk perhitungan selanjutnya dapat
dilihat pada Tabel 4.19.
29
Tabel 4.19 Derajat Kejenuhan Ruas Jalan di Kota Denpasar Dengan dan Tanpa Angkutan Barang
No. Nama Ruas Jalan
Kapasitas
(C)
(smp/jam)
Volume
Total
(smp/jam)
Volume
Ank. Brng
(smp/jam)
Derajat
Kejenuhan
Total
DS
(V/C)
Derajat
Kejenuhan
Tanpa
Ank. Brng
DS
(V/C)
Persentase
Pengaruh
Ank. Brng
(%)
1. Ahmad Yani 2485,77 1466,30 283,90 0,59 0,48 19,36
2. Imam Bonjol 2589,70 2601,00 489,60 1,00 0,82 18,82
3. Hos. Cokroaminoto 3446,21 3822,90 542,00 1,11 0,95 14,18
4. Ida Bagus Mantra 6328,08 1296,90 459,10 0,20 0,13 35,40
5. Teuku Umar Barat 2671,48 2256,70 341,70 0,84 0,72 15,14
6. Gatot Subroto Barat 4978,43 2101,00 417,80 0,42 0,34 19,89
7. Gunung Sanghyang 3129,72 2038,00 233,30 0,65 0,58 11,45
8. By Pass Ngurah Rai 6204,00 3311,00 499,85 0,53 0,45 15,10
9. Pelabuhan Benoa 6017,88 1127,00 209,00 0,19 0,15 18,54
11. Gatot Subroto Timur 4978,43 2256,00 427,60 0,45 0,37 18,95
Sumber : Hasil analisis, 2015
Dari tabel 4.19 terlihat bahwa persentase pengaruh angkutan barang terbesar terhadap
peningkatan nilai derajat kejenuhan terdapat pada ruas jalan Ida Bagus Mantra, dimana terjadi
peningkatan nilai derajat kejenuhan sebesar 35,40% dari 0,13 (tanpa angkutan barang) menjadi
0,20 (dengan angkutan barang). Sedangkan pengaruh angkutan barang terkecil terdapat pada ruas
jalan Gunung Sanghyang dengan pengaruh angkutan barang sebesar 11,45%.
30
4.6 Analisis Kecepatan
Pada analisis kecepatan kendaraan, diperlukan data pilot survai, maka terlebih dahulu
dilakukan survai pendahuluan untuk menentukan besar jumlah sampel yang diperlukan dengan
spesifikasi ketelitian 95%.
Perhitungan banyaknya sampel:
Ruas Jalan : HOS. Cokroaminoto
Banyak sampel data pilot survai : 40
Rata-rata : 41,78 km/jam
Standart deviasi : 10,64
Acceptable sampling error : 0.05 x mean
: 0.05 x 41,78 = 2,09 km/jam
Acceptable standart error : 2,09 / 1.96 = 1,07
Besarnya jumlah sampel adalah : 10,642 / 1,072 = 100 sampel
Jadi sampel yang diperlukan minimal 100 sampel. Untuk menghitung kecepatan kendaraan
dengan segmen pengamatan 100 meter. Sebagai contoh dilakukan perhitungan kecepatan
kendaraan ringan pada interval waktu 07.00-07.15 dengan segmen pengamatan 100 meter pada
ruas Jalan HOS. Cokroaminoto adalah sebagai berikut :
- Dari 3 data waktu tempuh (TT), dicari rata-ratanya dan didapatkan : 12,99 detik
- Segmen pengamatan (L) : 100 meter
- Kecepatan rata-rata kendaraan ringan (V) :
jamkm
jam
km
ik
m
TT
LV 71,27
360099,12
1000100
det99,12
100
Perhitungan selanjutnya dihitung dengan cara yang sama dan hasilnya ditampilkan pada Tabel
4.20, 4.21, 4.22 dan 4.23.
31
Tabel 4.20 Kecepatan Kendaraan Pada Jam Puncak Pagi
Hasil analisis, 2015
Tabel 4.21 Kecepatan Kendaraan Pada Jam Puncak Siang
Hasil analisis, 2015
Tabel 4.22 Kecepatan Kendaraan Pada Jam Puncak Sore
Hasil analisis, 2015
No. Ruas Jalan Jam Puncak
Kend. Ringan Motor Kend. Berat Kend. Ringan Motor Kend. Berat
1 Ahmad Yani 07.00-08.00 47.74 48.98 41.30 48.85 49.30 42.29
2 Imam Bonjol 09.15-10.15 39.05 38.67 35.49 39.49 40.10 33.23
3 HOS. Cokroaminoto 07.15-08.15 27.37 27.86 30.97 29.40 29.48 29.93
4 Ida Bagus Mantra 09.00-10.00 77.31 74.94 76.40 78.77 73.50 73.97
5 Teuku Umar Barat 07.45-08.45 40.92 41.25 39.80 41.76 43.33 40.25
6 Gatsu Barat 07.15-08.15 40.78 41.45 39.30 41.53 42.99 40.36
7 Gunung Sanghyang 09.45-10.45 49.30 50.89 47.04 48.97 50.12 40.35
8 By Pass Ngurah Rai 09.15-10.15 44.87 45.09 41.51 44.81 43.51 40.33
9 Pelabuhan Benoa 07.45-08.45 46.70 49.22 47.61 55.16 53.85 50.35
10 Gatot Subroto Timur 07.15-08.15 39.97 39.37 39.79 38.46 38.8 39.52
Kecepatan Rata-rata (km/jam)
Masuk Keluar
Kecepatan Rata-rata (km/jam)
No. Ruas Jalan Jam Puncak
Kend. Ringan Motor Kend. Berat Kend. Ringan Motor Kend. Berat
1 Ahmad Yani 11.30-12.30 46.62 51.00 44.49 49.61 49.35 40.91
2 Imam Bonjol 14.00-15.00 38.23 37.34 33.78 35.81 38.78 32.78
3 HOS. Cokroaminoto 14.00-15.00 38.29 37.40 38.59 38.69 36.27 38.87
4 Ida Bagus Mantra 13.30-14.30 78.31 75.09 74.40 83.23 74.50 74.94
5 Teuku Umar Barat 11.45-12.45 49.40 48.17 43.35 46.69 46.78 43.83
6 Gatsu Barat 11.15-12.15 47.84 46.18 41.08 49.09 43.33 42.29
7 Gunung Sanghyang 10.15-11.15 50.18 51.26 45.38 50.15 51.12 44.28
8 By Pass Ngurah Rai 11.00-12.00 45.99 41.56 45.51 43.68 47.03 41.76
9 Pelabuhan Benoa 12.00-13.00 52.47 54.74 50.44 60.42 55.61 48.47
10 Gatot Subroto Timur 11.30-12.30 47.37 50.84 44.38 50.24 50.69 40.07
Masuk Keluar
Kecepatan Rata-rata (km/jam) Kecepatan Rata-rata (km/jam)
No. Ruas Jalan Jam Puncak
Kend. Ringan Motor Kend. Berat Kend. Ringan Motor Kend. Berat
1 Ahmad Yani 15.15-16.15 45.75 48.91 38.74 47.86 48.91 39.31
2 Imam Bonjol 15.30-16.30 37.04 36.38 35..39 36.29 39.00 33.84
3 HOS. Cokroaminoto 15.45-16.45 37.17 35.23 39.90 39.70 38.74 40.71
4 Ida Bagus Mantra 16.45-17.45 75.68 74.03 73.75 76.22 73.61 71.50
5 Teuku Umar Barat 17.45-18.45 37.16 40.10 39.90 39.18 37.65 38.99
6 Gatsu Barat 17.00-18.00 48.09 42.56 42.09 50.15 45.69 40.28
7 Gunung Sanghyang 17.00-18.00 51.42 51.03 42.98 50.42 53.19 41.53
8 By Pass Ngurah Rai 15.00-16.00 44.50 43.53 41.08 45.26 41.90 40.06
9 Pelabuhan Benoa 15.45-16.45 56.05 54.23 46.64 54.86 53.84 48.19
10 Gatot Subroto Timur 17.00-18.00 48.89 50.18 40.41 52.38 50.33 40.26
Kecepatan Rata-rata (km/jam)
Masuk Keluar
Kecepatan Rata-rata (km/jam)
32
Tabel 4.23 Kecepatan Kendaraan Pada Jam Puncak Malam
Hasil analisis, 2015
4.7 Analisis Tingkat Pelayanan
Berdasarkan derajat kejenuhan dan kecepatan operasional kendaraan, maka dapat
ditentukan level tingkat pelayanan (LOS) jalan tersebut. Tingkat pelayanan pada masing-masing
ruas jalan yang ditinjau ditampilkan dalam tabel berikut :
Tabel 4.24 Tingkat Pelayanan Jalan Pada Jam Puncak Pagi
Derajat
No. Nama Ruas Jam Kapasitas Volume Kejenuhan Tingkat
Jalan Puncak (C) (Q) Ds Pelayanan
smp/jam smp/jam (Q/C)
1 Ahmad Yani 07.00-08.00 2485,77 1367.10 0.55 C
2 Imam Bonjol 09.15-10.15 2589,70 2547.00 0.98 E
3 HOS. Cokroaminoto 07.15-08.15 3446,21 3822.90 1.11 F
4 Ida Bagus Mantra 09.00-10.00 6328,08 1255.60 0.22 B
5 Teuku Umar Barat 07.45-08.45 2671,48 2038.70 0.76 D
6 Gatot Subroto Barat 07.15-08.15 4978,43 2101.00 0.42 B
7 Gunung Sanghyang 09.45-10.45 3129,72 2038.00 0.65 C
8 By Pass Ngurah Rai 09.15-10.15 6204,00 2703.00 0.44 B
9 Pelabuhan Benoa 07.45-08.45 6017,88 1127.00 0.19 A
10 Gatot Subroto Timur 07.15-08.15 4978,43 2256.00 0.45 C
Sumber: Hasil Analisis, 2014
Dari Tabel 4.24 dapat dilihat tingkat pelayanan jalan pada jam puncak pagi. Nilai Q/C terbesar
adalah 1,11 pada ruas jalan HOS. Cokroaminoto dengan tingkat pelayanan F. Sementara untuk
nilai Q/C terkecil adalah 0,19 pada ruas jalan Pelabuhan Benoa dengan tingkat pelayanan A.
Pada tingkat pelayanan F, kecepatan rendah, volume ada diatas kapasitas dan membentuk
rentetan kendaraan, sering terjadi kemacetan dalam waktu yang cukup lama. Dalam keadaan
paling tinggi, kecepatan dan volume dapat turun mencapai nol. Pada tingkat pelayanan A, arus
bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan.
No. Ruas Jalan Jam Puncak
Kend. Ringan Motor Kend. Berat Kend. Ringan Motor Kend. Berat
1 Ahmad Yani 17.15-18.15 47.17 51.11 45.36 50.22 51.79 40.27
2 Imam Bonjol 20.00-21.00 40.34 41.23 35.53 29.74 40.36 34.29
3 HOS. Cokroaminoto 17.15-18.15 43.76 43.28 41.00 44.15 42.07 41.05
4 Ida Bagus Mantra 17.15-18.15 75.06 72.71 72.29 72.07 72.59 72.03
5 Teuku Umar Barat 18.00-19.00 79.81 41.73 42.99 41.69 40.58 40.36
6 Gatsu Barat 18.15-19.15 49.45 45.60 40.41 52.24 45.36 40.72
7 Gunung Sanghyang 19.15-20.15 51.19 51.58 42.23 51.33 51.46 40.25
8 By Pass Ngurah Rai 17.30-18.30 42.06 41.47 39.35 41.77 41.89 39.96
9 Pelabuhan Benoa 17.15-18.15 62.61 57.19 47.92 62.42 58.01 49.56
10 Gatot Subroto Timur 18.15-19.15 50.58 51.55 44.71 53.29 52.14 40.11
Masuk Keluar
Kecepatan Rata-rata (km/jam) Kecepatan Rata-rata (km/jam)
33
Tabel 4.25 Tingkat Pelayanan Jalan Pada Jam Puncak Siang
Derajat
No. Nama Ruas Jam Kapasitas Volume Kejenuhan Tingkat
Jalan Puncak (C) (Q) Ds Pelayanan
smp/jam smp/jam (Q/C)
1 Ahmad Yani 11.30-12.30 2485,77 1316.00 0.53 C
2 Imam Bonjol 14.00-15.00 2589,70 2601.00 1.00 E
3 HOS. Cokroaminoto 14.00-15.00 3446,21 3179.40 0.92 E
4 Ida Bagus Mantra 13.30-14.30 6328,08 1122.00 0.18 A
5 Teuku Umar Barat 11.45-12.45 2671,48 1756.30 0.66 C
6 Gatot Subroto Barat 11.15-12.15 4978,43 1551.00 0.31 B
7 Gunung Sanghyang 10.15-11.15 3129,72 1809.00 0.58 C
8 By Pass Ngurah Rai 11.00-12.00 6204,00 2969.00 0.48 C
9 Pelabuhan Benoa 12.00-13.00 6017,88 518.00 0.09 A
10 Gatot Subroto Timur 11.30-12.30 4978,43 1530.00 0.31 B
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Dari Tabel 4.25 dapat dilihat tingkat pelayanan jalan pada jam puncak Siang. Nilai Q/C terbesar
adalah 1 pada ruas jalan Imam Bonjol dengan tingkat pelayanan E. Sementara untuk nilai Q/C
terkecil adalah 0,09 pada ruas jalan Pelabuhan Benoa dengan tingkat pelayanan A. Pada tingkat
pelayanan E, volume lalu lintas mendekati kapasitas, arus tidak stabil, dan kecepatan terkadang
terhenti. Sementara pada tingkat pelayanan A, arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi
dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa tundaan.
Tabel 4.26 Tingkat Pelayanan Jalan Pada Jam Puncak Sore
Derajat
No. Nama Ruas Jam Kapasitas Volume Kejenuhan Tingkat
Jalan Puncak (C) (Q) Ds Pelayanan
smp/jam smp/jam (Q/C)
1 Ahmad Yani 15.15-16.15 2485,77 1466.30 0.59 C
2 Imam Bonjol 15.30-16.30 2589,70 2558.00 0.99 E
3 HOS. Cokroaminoto 15.45-16.45 3446,21 3397.40 0.99 E
4 Ida Bagus Mantra 16.45-17.45 6328,08 1290.60 0.20 B
5 Teuku Umar Barat 17.45-18.45 2671,48 2326.70 0.87 E
6 Gatot Subroto Barat 17.00-18.00 4978,43 1746.00 0.35 B
7 Gunung Sanghyang 17.00-18.00 3129,72 1752.00 0.56 C
8 By Pass Ngurah Rai 15.00-16.00 6204,00 3311.00 0.53 C
9 Pelabuhan Benoa 15.45-16.45 6017,88 1046.00 0.17 A
10 Gatot Subroto Timur 17.00-18.00 4978,43 1715.00 0.34 B
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Dari Tabel 4.26 dapat dilihat tingkat pelayanan jalan pada jam puncak sore. Nilai Q/C terbesar
adalah 0,99 pada ruas jalan HOS. Cokroaminoto dan Imam Bonjol dengan tingkat pelayanan E.
Sementara untuk nilai Q/C terkecil adalah 0,17 pada ruas jalan Pelabuhan Benoa dengan tingkat
34
pelayanan A. Pada tingkat pelayanan E, volume lalu lintas mendekati kapasitas, arus tidak stabil,
dan kecepatan terkadang terhenti. Sementara pada tingkat pelayanan A, arus bebas dengan
kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa tundaan.
Tabel 4.27 Tingkat Pelayanan Jalan Pada Jam Puncak Malam
Derajat
No. Nama Ruas Jam Kapasitas Volume Kejenuhan Tingkat
Jalan Puncak (C) (Q) Ds Pelayanan
smp/jam smp/jam (V/C)
1 Ahmad Yani 17.15-18.15 2485,77 1243.90 0.50 C
2 Imam Bonjol 20.00-21.00 2589,70 2378.00 0.92 E
3 HOS. Cokroaminoto 17.15-18.15 3446,21 2844.90 0.83 D
4 Ida Bagus Mantra 17.15-18.15 6328,08 1296.90 0.20 B
5 Teuku Umar Barat 18.00-19.00 2671,48 2215.20 0.83 D
6 Gatot Subroto Barat 18.15-19.15 4978,43 1687.00 0.34 B
7 Gunung Sanghyang 19.15-20.15 3129,72 1580.00 0.50 C
8 By Pass Ngurah Rai 17.30-18.30 6204,00 3108.00 0.50 C
9 Pelabuhan Benoa 17.15-18.15 6017,88 268.00 0.04 A
10 Gatot Subroto Timur 18.15-19.15 4978,43 1645.00 0.33 B
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Dari Tabel 4.27 dapat dilihat tingkat pelayanan jalan pada jam puncak malam. Nilai Q/C terbesar
adalah 0,92 pada ruas jalan Imam Bonjol dengan tingkat pelayanan E. Sementara untuk nilai Q/C
terkecil adalah 0,04 pada ruas jalan Pelabuhan Benoa dengan tingkat pelayanan A. Pada tingkat
pelayanan E, volume lalu lintas mendekati kapasitas, arus tidak stabil, dan kecepatan terkadang
terhenti. Sementara pada tingkat pelayanan A, arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi
dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa tundaan.
35
4.8 Analisis Volume Angkutan Barang Pada Gerbang Keluar/Masuk Kota Denpasar
Berdasarkan hasil survai angkutan barang pada 3(tiga) gerbang masuk/keluar kota
Denpasar, seperti pada Tabel 4.28, 4.29, 4.30 dan 4.31, sebagai berikut :
Tabel 4.28 Volume Angkutan Barang Pagi
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Tabel 4.29 Volume Angkutan Barang Siang
Sumber: Hasil Analisis, 2015
No. Lokasi Arah Direct Total Total arus
Perbatasan split arus Total arus Total arus Total arus Total Per Arah lalu lintas
(%) smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/jam
jam jam jam jam jam jam jam
1 HOS. Cokroaminoto keluar 37.80 123 386 78 146.9 1.3 6.5 2.6 2.6 204.9 542
masuk 62.20 263 68.9 5.2 0 337.1
2 Ida Bagus Mantra keluar 49.49 66 125 122.2 273 37.7 58.5 1.3 2.6 227.2 459.1
masuk 50.51 59 150.8 20.8 1.3 231.9
3 Pelabuhan Benoa keluar 0.00 0 77 0 67.6 0 6.5 0 7.8 0 158.9
masuk 100 77 67.6 6.5 7.8 158.9
432.1
727.9
Total kendaraan keluar daerah studi (smp/jam)
Total kendaraan masuk daerah studi (smp/jam)
Trailler/
Container
Pick up Truk 2 As Truk 3 As
No. Lokasi Arah Direct Total Total arus
Perbatasan split arus Total arus Total arus Total arus Total Per Arah lalu lintas
(%) smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/jam
jam jam jam jam jam jam jam jam
1 HOS. Cokroaminoto keluar 59.98 137 245 150.8 226.2 1.3 11.7 5.2 7.8 294.3 490.7
masuk 40.02 108 75.4 10.4 2.6 196.4
2 Ida Bagus Mantra keluar 51.16 62 137 141.7 266.5 24.7 44.2 1.3 1.3 229.7 449
masuk 48.84 75 124.8 19.5 0 219.3
3 Pelabuhan Benoa keluar 37.42 21 79 57.2 102.7 0 15.6 0 11.7 78.2 209
masuk 62.58 58 45.5 15.6 11.7 130.8
602.2
546.5 Total kendaraan masuk daerah studi (smp/jam)
Pick up Truk 2 As Truk 3 As Trailler/
Total kendaraan keluar daerah studi (smp/jam)
Container
36
Tabel 4.30 Volume Angkutan Barang Sore
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Tabel 4.31 Volume Angkutan Barang Malam
Sumber: Hasil Analisis, 2015
No. Lokasi Arah Direct Total Total arus
Perbatasan split arus Total arus Total arus Total arus Total Per Arah lalu lintas
(%) smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/jam
jam jam jam jam jam jam jam jam
1 HOS. Cokroaminoto keluar 60.40 131 242 156 227.5 2.6 9.1 2.6 5.2 292.2 483.8
masuk 39.60 111 71.5 6.5 2.6 191.6
2 Ida Bagus Mantra keluar 57.72 33 78 157.3 247 27.3 44.2 0 7.8 217.6 377
masuk 42.28 45 89.7 16.9 7.8 159.4
3 Pelabuhan Benoa keluar 66.97 83 110 37.7 66.3 2.6 3.9 2.6 7.8 125.9 188
masuk 33.03 27 28.6 1.3 5.2 62.1
635.7
413.1
Trailler/
Total kendaraan keluar daerah studi (smp/jam)
Total kendaraan masuk daerah studi (smp/jam)
Container
Pick up Truk 2 As Truk 3 As
No. Lokasi Arah Direct Total Total arus
Perbatasan split arus Total arus Total arus Total arus Total Per Arah lalu lintas
(%) smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/jam
jam jam jam jam jam jam jam jam
1 HOS. Cokroaminoto keluar 44.52 74 213 83.2 133.9 1.3 7.8 0 1.3 158.5 356
masuk 55.48 139 50.7 6.5 1.3 197.5
2 Ida Bagus Mantra keluar 56.23 51 87 87.1 158.6 11.7 19.5 0 1.3 149.8 266.4
masuk 43.77 36 71.5 7.8 1.3 116.6
3 Pelabuhan Benoa keluar 51.22 9 18 9.1 18.2 9.1 16.9 0 0 27.2 53.1
masuk 48.78 9 9.1 7.8 0 25.9
335.5
340
Container
Total kendaraan keluar daerah studi (smp/jam)
Total kendaraan masuk daerah studi (smp/jam)
Pick up Truk 2 As Truk 3 As Trailler/
37
4.9 Analisis Volume Angkutan Barang Pada Sepuluh Ruas Jalan di Kota Denpasar
Berdasarkan hasil survai angkutan barang pada 10(sepuluh) ruas jalan di Kota Denpasar,
seperti pada Tabel 4.32, 4.33, 4.34 dan 4.35, sebagai berikut :
Tabel 4.32 Volume Angkutan Barang Pagi
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Tabel 4.33 Volume Angkutan Barang Siang
Sumber: Hasil Analisis, 2015
No. Ruas Arah Direct Total Total arus
Jalan split arus Total arus Total arus Total arus Total Per Arah lalu lintas
(%) smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/jam
jam jam jam jam jam jam jam
1 Ahmad Yani keluar 61.75 107 160 39 78 13 19.5 0 0 159 257.5
masuk 38.25 53 39 6.5 0 98.5
2 Imam Bonjol keluar 58.15 169 266 101.4 204.1 14.3 19.5 0 0 284.7 489.6
masuk 41.85 97 102.7 5.2 0 204.9
3 HOS. Cokroaminoto keluar 37.80 123 386 78 146.9 1.3 6.5 2.6 2.6 204.9 542
masuk 62.20 263 68.9 5.2 0 337.1
4 Ida Bagus Mantra keluar 49.49 66 125 122.2 273 37.7 58.5 1.3 2.6 227.2 459.1
masuk 50.51 59 150.8 20.8 1.3 231.9
5 Teuku Umar Barat keluar 47.97 121 200 42.9 141.7 0 0 0 0 163.9 341.7
masuk 52.03 79 98.8 0 0 177.8
6 Gatsu Barat keluar 54.55 93 180 96.2 171.6 10.4 14.3 0 0 199.6 365.9
masuk 45.45 87 75.4 3.9 0 166.3
7 Gunung Sanghyang keluar 45.91 72 180 29.9 48.1 5.2 5.2 0 0 107.1 233.3
masuk 54.09 108 18.2 0 0 126.2
8 By Pass Ngurah Rai keluar 53.47 61 158 144.3 222.3 42.9 75.4 5.2 18.2 253.4 473.9
masuk 46.53 97 78 32.5 13 220.5
9 Pelabuhan Benoa keluar 0.00 0 77 0 67.6 0 6.5 0 7.8 0 158.9
masuk 100 77 67.6 6.5 7.8 158.9
10 Gatsu timur Barat 58.80 99 180 104 167.7 9.1 13 0 0 212.1 360.7
Timur 41.20 81 63.7 3.9 0 148.6
Pick up Truk 2 As Truk 3 As Trailler/
Container
No. Ruas Arah Direct Total Total arus
Jalan split arus Total arus Total arus Total arus Total Per Arah lalu lintas
(%) smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/jam
jam jam jam jam jam jam jam jam
1 Ahmad Yani keluar 37.38 68 154 22.1 81.9 3.9 15.6 0 0 94 251.5
masuk 62.62 86 59.8 11.7 0 157.5
2 Imam Bonjol keluar 44.59 124 241 81.9 218.4 6.5 16.9 0 0 212.4 476.3
masuk 55.41 117 136.5 10.4 0 263.9
3 HOS. Cokroaminoto keluar 59.98 137 245 150.8 226.2 1.3 11.7 5.2 7.8 294.3 490.7
masuk 40.02 108 75.4 10.4 2.6 196.4
4 Ida Bagus Mantra keluar 51.16 62 137 141.7 266.5 24.7 44.2 1.3 1.3 229.7 449
masuk 48.84 75 124.8 19.5 0 219.3
5 Teuku Umar Barat keluar 46.04 109 196 35.1 117 0 0 0 0 144.1 313
masuk 53.96 87 81.9 0 0 168.9
6 Gatsu Barat keluar 59.13 127 231 93.6 140.4 1.3 3.9 0 0 221.9 375.3
masuk 40.87 104 46.8 2.6 0 153.4
7 Gunung Sanghyang keluar 47.47 66 152 32.5 59.8 3.9 3.9 0 0 102.4 215.7
masuk 52.53 86 27.3 0 0 113.3
8 By Pass Ngurah Rai keluar 42.32 35 127 72.8 175.5 59.8 94.9 3.9 7.8 171.5 405.2
masuk 57.68 92 102.7 35.1 3.9 233.7
9 Pelabuhan Benoa keluar 37.42 21 79 57.2 102.7 0 15.6 0 11.7 78.2 209
masuk 62.58 58 45.5 15.6 11.7 130.8
10 Gatsu timur timur 60.06 131 234 102.7 153.4 5.2 10.4 0 0 238.9 397.8
barat 39.94 103 50.7 5.2 0 158.9
Container
Pick up Truk 2 As Truk 3 As Trailler/
38
Tabel 4.34 Volume Angkutan Barang Sore
Sumber: Hasil Analisis, 2015
Tabel 4.35 Volume Angkutan Barang Malam
Sumber: Hasil Analisis, 2015
No. Ruas Arah Direct Total Total arus
Jalan split arus Total arus Total arus Total arus Total Per Arah lalu lintas
(%) smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/jam
jam jam jam jam jam jam jam jam
1 Ahmad Yani keluar 39.59 76 163 32.5 107.9 3.9 13 0 0 112.4 283.9
masuk 60.41 87 75.4 9.1 0 171.5
2 Imam Bonjol keluar 41.93 106 233 79.3 210.6 6.5 15.6 1.3 1.3 193.1 460.5
masuk 58.07 127 131.3 9.1 0 267.4
3 HOS. Cokroaminoto keluar 60.40 131 242 156 227.5 2.6 9.1 2.6 5.2 292.2 483.8
masuk 39.60 111 71.5 6.5 2.6 191.6
4 Ida Bagus Mantra keluar 57.72 33 78 157.3 247 27.3 44.2 0 7.8 217.6 377
masuk 42.28 45 89.7 16.9 7.8 159.4
5 Teuku Umar Barat keluar 44.64 82 148 24.7 91 0 0 0 0 106.7 239
masuk 55.36 66 66.3 0 0 132.3
6 Gatsu Barat keluar 63.98 149 254 111.8 153.4 5.2 9.1 1.3 1.3 267.3 417.8
masuk 36.02 105 41.6 3.9 0 150.5
7 Gunung Sanghyang keluar 54.90 67 116 16.9 50.7 16.9 16.9 0 0 100.8 183.6
masuk 45.10 49 33.8 0 0 82.8
8 By Pass Ngurah Rai keluar 12.80 13 159 29.9 221 16.9 81.9 0 5.2 59.8 467.1
masuk 87.20 146 191.1 65 5.2 407.3
9 Pelabuhan Benoa keluar 66.97 83 110 37.7 66.3 2.6 3.9 2.6 7.8 125.9 188
masuk 33.03 27 28.6 1.3 5.2 62.1
10 Gatsu timur timur 64.03 149 256 120.9 162.5 3.9 9.1 0 0 273.8 427.6
barat 35.97 107 41.6 5.2 0 153.8
Pick up Truk 2 As Truk 3 As Trailler/
Container
No. Ruas Arah Direct Total Total arus
Jalan split arus Total arus Total arus Total arus Total Per Arah lalu lintas
(%) smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/ smp/jam
jam jam jam jam jam jam jam jam
1 Ahmad Yani keluar 50.68 64 114 15.6 40.3 6.5 15.6 0 0 86.1 169.9
masuk 49.32 50 24.7 9.1 0 83.8
2 Imam Bonjol keluar 45.37 67 134 18.2 50.7 3.9 11.7 0 0 89.1 196.4
masuk 54.63 67 32.5 7.8 0 107.3
3 HOS. Cokroaminoto keluar 44.52 74 213 83.2 133.9 1.3 7.8 0 1.3 158.5 356
masuk 55.48 139 50.7 6.5 1.3 197.5
4 Ida Bagus Mantra keluar 56.23 51 87 87.1 158.6 11.7 19.5 0 1.3 149.8 266.4
masuk 43.77 36 71.5 7.8 1.3 116.6
5 Teuku Umar Barat keluar 38.83 48 125 18.2 45.5 0 0 0 0 66.2 170.5
masuk 61.17 77 27.3 0 0 104.3
6 Gatsu Barat keluar 45.62 60 123 23.4 52 0 7.8 0 0 83.4 182.8
masuk 54.38 63 28.6 7.8 0 99.4
7 Gunung Sanghyang keluar 53.50 28 53 3.9 24.7 20.8 20.8 0 0 52.7 98.5
masuk 46.50 25 20.8 0 0 45.8
8 By Pass Ngurah Rai keluar 11.07 12 163 28.6 241.8 15.6 97.5 0 5.2 56.2 507.5
masuk 88.93 151 213.2 81.9 5.2 451.3
9 Pelabuhan Benoa keluar 51.22 9 18 9.1 18.2 9.1 16.9 0 0 27.2 53.1
masuk 48.78 9 9.1 7.8 0 25.9
10 Gatsu timur timur 49.77 68 133 31.2 59.8 0 6.5 0 0 99.2 199.3
barat 50.23 65 28.6 6.5 0 100.1
Container
Pick up Truk 2 As Truk 3 As Trailler/
39
4.10 Rekomendasi Kebijakan Angkutan Barang di Kota Denpasar
Kota Denpasar yang memiliki sedikit industri terutama industri besar, namun memiliki
potensi konsumtif yang tinggi sebagai wilayah kota dengan penduduk yang relatif padat.
Perkembangan sektor perdagangan dikota ini yang relatif besar membutuhkan suplai barang
yang besar pula. Kondisi ini membutuhkan mobilisasi kendaraan pengangkut. Arahan
pengembangan terhadap pelayanan angkutan, yaitu pada pengembangan pendukung konsep
multimoda, dengan angkutan jalan ini sebagai jaringan pelayanan utama angkutan pada wilayah
kota Denpasar. Pengembangan pelayanan angkutan barang ini juga diarahkan pada
pengembangan waktu dimana angkutan barang diperkenankan untuk masuk kedalam wilayah
kota untuk melakukan aktivitas bongkar muat. Selain itu dilakukan pengawasan tonase dan jenis
angkutan barang yang boleh melewai jalur-jalur tertentu. Untuk itu perlu dilakukan pergantian
moda angkutan yang lebih kecil, sehingga dibutuhkan tempat untuk dilakukan tranfer moda
tersebut. Penegakan hukum terhadap pelanggaran angkutan barang ini semakin dipertegas
termasuk muatan berlebih.
Strategi jangka pendek (0 – 5 tahun) pengoperasian dan pengembangan angkutan barang di kota
Denpasar harus mengikuti arahan dalam RTRW kota Denpasar (2011) sebagai kondisi yang ada
sekarang (eksisting). Strategi jangka menengah (5 – 10 tahun) untuk mengantisipasi
perkembangan kota Denpasar yang semakin pesat sejalan dengan semangat kota metropolitan
Sarbagita untuk menghindari berbagai permasalahan terutama distribusi fisis angkutan barang
dalam hal ini direkomendasikan pembangunan pusat-pusat distribusi (distribution centre) yang
menyebar pada beberapa wilayah kota Denpasar (dan sekitarnya) sesuai dengan kebutuhan dan
kemanfaatannya (utility). Strategi jangka panjang (> 10 tahun), dimana eksistensi kota
metropolitan Sarbagita semakin nyata dan batas wilayah administrasi kabupaten/kota semakin
kabur/baur dengan kepadatan penduduk semakin meningkat yang dibarengi dengan peningkatan
kebutuhan logistik. Distribusi fisis menjadi masalah utama karena ada berbagai batasan dalam
penggunaan moda transportasi jalan raya. Mengantisipasi permasalah tersebut direkomendasikan
pengoperasian angkutan barang berbasis angkutan rel (jalan kereta api) sesuai dengan arahan
dari World Bank (2005) sebagai rule of thumb kota yang berkelanjutan (sustainable city)
40
Terminal
Kargo
Gerbang-1
Gerbang-2
Gerbang-3
+ Kendaraan ukuran tertentu dilarang
menggunakan jalan perkotaan;
+ Ditentukan rute khusus angkutan barang;
+ Pembatasan tempat dan/atau waktu untuk
proses bongkar/muat barang dalam wilayah
perkotaan.
STRATEGI JANGKA PENDEK
41
Gerbang-1
Gerbang-2
Gerbang-3
DC-1
DC-2
DC-3
DC-4
Terminal
Kargo
Dibangun sub terminal angkutan barang &
pergudangan (distribution centre) pada
beberapa lokasi sesuai kebutuhan.
STRATEGI JANGKA MENENGAH
42
Terminal
Kargo
Gerbang-1
Gerbang-2
Gerbang-3
DC-1
DC-2
DC-3
DC-4
Integrasi angkutan barang antar
moda (jalan raya, jalan rel dan
laut)
STRATEGI JANGKA PANJANG
43
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survai dan analisis data yang telah dilakukan
diatas, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil roadside interview dan wawancara di terminal barang, maka didapat
karakteristik operasional angkutan barang sebagai berikut:
a. Rata-rata kecepatan perjalanan untuk pick up dan truk masing-masing sebesar 45,43
km/jam dan 38,47 km/jam dengan rata-rata jarak tempuh masing-masing sebesar 76,26
km dan 357,21 km, sedangkan waktu tempuh masing-masing sebesar 1,77 jam dan 9,35
jam.
b. Rata-rata kapasitas muatan untuk pick up adalah sebesar 1200,64 kg/kend sedangkan
rata-rata kapasitas muatan untuk truk adalah sebesar 6321,27 kg/kend.
c. Rata-rata persentase ratio muatan dengan kapasitas untuk truk adalah 171,13 %, artinya
rata-rata truk melebihi kapasitas muatan 71,13 % dari kapasitas yang diijinkan.
Sedangkan untuk pick up rata-rata jumlah muatan tidak melebihi kapasitas yaitu 72,56 %
dari kapasitas yang diijinkan.
d. Jenis barang yang bersirkulasi pada daerah studi adalah barang kering seperti: semen,
kayu, pasir, dan batu. Barang umum seperti: hasil bumi, dan perlengkapan rumah tangga.
Sedangkan cairan dan gas seperti: minyak tanah, premium, dan gas elpiji.
2. Berdasarkan hasil analisis kinerja ruas jalan di Kota Denpasar maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Pengaruh angkutan barang terhadap peningkatan nilai derajat kejenuhan ruas jalan
terbesar terjadi pada ruas jalan Ida Bagus Mantra dengan pengaruh sebesar 35,40% dari
lalu lintas total.
44
b. Berdasarkan hasil survai kordon yang dilakukan di tiga lokasi perbatasan/gerbang Kota
Denpasar, dapat diketahui jumlah pergerakan kendaraan yang keluar masuk daerah studi
sebagai berikut:
a) Total lalu lintas angkutan barang pada ketiga lokasi perbatasan/gerbang yang masuk
Kota Denpasar terbesar adalah 727,9 smp/jam, yang terjadi pada jam puncak pagi,
dengan jumlah lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan HOS.
Cokroaminoto pada jam puncak pukul 07.15-08.15 dengan jumlah lalu lintas
angkutan barang sebesar 337,1 smp/jam
b) Sedangkan total lalu lintas angkutan barang pada ketiga lokasi perbatasan/gerbang
yang keluar Kota Denpasar terbesar adalah 635,7 smp/jam, terjadi pada jam puncak
sore, dengan jumlah lalu lintas terbesar terdapat pada lokasi perbatasan HOS.
Cokroaminoto pada jam puncak pukul 14.15-15.15 dengan jumlah lalu lintas
angkutan barang sebesar 292,2 smp/jam.
a. Berdasarkan nilai derajat kejenuhan dan hasil survai kecepatan, dapat disimpulkan bahwa
ruas jalan HOS. Cokroaminoto berada pada kondisi yang mengkhawatirkan yaitu berada
pada tingkat pelayanan F, jalan Teuku Umar Barat tingkat pelayanan B dan jalan Imam
Bonjol tingkat pelayanan E.
45
5.2 Saran
Sehubungan dengan analisis yang telah dilakukan dalam Tugas Akhir ini maka dapat
dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1 Perlu dibuatkan pelarangan parkir pada badan jalan yang menyebabkan berkurangnya lebar
jalur jalan efektif khususnya untuk jalur-jalur yang distribusi lalu lintasnya signifikan seperti
pada ruas jalan HOS. Cokroaminoto, Imam Bonjol, dan Gunung Sanghyang.
2 Perlu dibuatkan batasan waktu pergerakan untuk angkutan barang. Strategi ini bertujuan agar
kendaraan barang hanya bergerak pada waktu-waktu tertentu saja yaitu pada malam hari atau
tidak pada saat jam-jam sibuk. (Misalnya: pada ruas jalan HOS. Cokroaminoto kendaraan
barang tidak boleh bergerak pada pukul 07.15-08.15).
3 Dalam jangka menengah perlu dilakukan kajian mengenai pentingnya pusat hantaran
(Delivery Centre) pada beberapa lokasi dipinggiran kota Denpasar.
4 Dalam jangka panjang perlu dilakukan kajian mengenai angkutan barang yang berbasis jalan
rel (Rail Base).
46
Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2013. Denpasar Dalam Angka, Denpasar.
Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Direktorat Jenderal
Bina Marga, Jakarta.
Morlok, EK. 1984. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta.
Ortuzar, J. D. and Willumsen, L. G. 1994. Modelling Transport, Second Edition, John Wiley &
son.
Pemerintah Kota Denpasar Dinas Perhubungan. 2007. Konsep Laporan Akhir Pekerjaan
Studi Karakteristik Pergerakan Angkutan Barang di Kota Denpasar, CV. Veygasi Disain,
Denpasar.
Salim, A. 1993. Manajemen Transportasi, PT Raja Grafindo, Jakarta.
Schumer, L. 1974. Elements of Transport, Butterworth.
Stewart, D. and David. 1980. The Theory and Pratice of Transport, Heineman.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada saudari Tuty Idayanthi atas bantuannya mengumpulkan
data.
47
Lampiran 1. Data Sekunder Karakteristik Operasional Angkutan Barang
Jenis JBB Kapasitas Berat Persentase Jenis Waktu Jarak Kecepatan
No. Kendaraan (kg) (kg) Muatan Muatan Barang Barang (jam) (km) (km/jam)
(kg) (%)
1 Truk 21100 13080 31190 238.46 Semen kering 8 320 40
2 Truk 25000 15670 30580 195.15 Semen kering 3.5 140 40
3 Truk 14030 6500 17040 262.15 Semen kering 3.5 140 40
4 Truk 14030 6500 19650 302.31 Semen kering 3.75 150 40
5 Truk 14200 7150 18310 256.08 Semen kering 3.75 150 40
6 Truk 14030 6500 20100 309.23 Semen kering 3.75 150 40
7 Truk 14200 7150 19770 276.50 Semen kering 5 150 30
8 Truk 8000 4900 8500 173.47 Kaca kering 10.6666667 320 30
9 Truk 8000 4900 9350 190.82 Kaca kering 8 320 40
10 Truk 12500 6540 18180 277.98 Kayu kering 3.75 150 40
11 Truk 25000 15670 33460 213.53 Semen kering 8 320 40
12 Truk 12000 5540 9460 170.76 Kaca kering 8 320 40
13 Truk 12000 5540 8500 153.43 Semen kering 10.6666667 320 30
14 Truk 23000 11200 8940 79.82 Semen kering 3.5 140 40
15 Truk 24000 10680 31780 297.57 Pasir kering 8 320 40
16 Truk 7500 4030 3550 88.09 Batako kering 22.5 900 40
17 Truk 14030 6500 6670 102.62 Pasir kering 8 320 40
18 Truk 7350 4030 8500 210.92 Semen kering 30 900 30
19 Truk 7500 4030 8450 209.68 Kaca kering 5 150 30
20 Truk 7500 4030 4270 105.96 Batu kering 10.6666667 320 30
21 Truk 14200 7150 16490 230.63 Batu kering 9.33 280 30
22 Truk 7500 4030 4270 105.96 Bata kering 2.5 80 32
23 Truk 14200 7150 6070 84.90 Pasir kering 1.5 60 40
24 Truk 14200 7150 16900 236.36 Semen kering 12 540 45
25 Truk 14000 6000 16700 278.33 Semen kering 12 540 30
26 Truk 7500 4030 6700 166.25 Bata kering 3.75 150 40
27 Truk 7500 4030 6730 167.00 Bata kering 8 320 40
28 Truk 14100 6000 16900 281.67 Semen kering 3.75 150 40
29 Truk 7500 4030 6600 163.77 Semen kering 8 320 40
30 Truk 14000 6000 16700 278.33 Semen kering 18 540 30
31 Truk 14200 7150 17000 237.76 Semen kering 10.6666667 320 30
32 Truk 7500 4030 20300 503.72 Semen kering 8 320 40
33 Truk 7500 4030 20400 506.20 Semen kering 22.5 900 40
34 Truk 14200 7150 16900 236.36 Keramik kering 30 900 30
35 Truk 7500 4030 6700 166.25 Semen kering 8 320 40
36 Truk 7500 4030 6700 166.25 Batu kering 8 320 40
37 Truk 14030 6500 17800 273.85 Semen kering 10.6666667 320 30
38 Truk 14200 7150 15700 219.58 Semen kering 10.6666667 320 30
39 Truk 14100 6000 16700 278.33 Semen kering 10.6666667 320 30
40 Truk 14200 7150 16700 233.57 Semen kering 8 320 40
41 Truk 14000 6000 16900 281.67 Kaca kering 8 320 40
42 Truk 14000 6000 15900 265.00 Semen kering 10.6666667 320 30
43 Truk 14200 7150 16900 236.36 Semen kering 8 320 40
44 Truk 14030 6500 13000 200.00 Besi kering 10.6666667 320 30
45 Truk 14100 6500 16650 256.15 Semen kering 8 320 40
46 Truk 14200 7150 16800 234.97 Semen kering 8 320 40
47 Truk 14100 6500 25500 392.31 Keramik kering 22.5 900 40
48 Truk 22000 14100 23800 168.79 Semen kering 8 320 40
49 Truk 20000 13080 23600 180.43 Semen kering 8 320 40
50 Truk 20500 13400 29200 217.91 Keramik kering 22.5 900 40
48
51 Truk 20500 13400 29200 217.91 Keramik kering 8 320 40
52 Truk 20000 13080 34000 259.94 Keramik kering 22.5 900 40
53 Truk 7500 4030 8210 203.72 Pasir kering 0.83333333 25 30
54 Truk 7500 4030 17600 436.72 Keramik kering 10.6666667 320 30
55 Truk 14030 6500 6010 92.46 Keramik kering 30 900 30
56 Truk 7500 4030 8450 209.68 Bahan Bangunan kering 8 320 40
57 Truk 7500 4030 3000 74.44 Kayu kering 2.25 90 40
58 Truk 7000 4030 6550 162.53 Bata kering 2.25 90 40
59 Truk 14030 6500 26650 410.00 Kayu kering 30 900 30
60 Truk 7500 4030 9400 233.25 Pasir kering 3 90 30
61 Truk 8250 3970 9700 244.33 Batu Bata kering 2.25 90 40
62 Truk 7000 4030 11050 274.19 Bahan Bangunan kering 2.25 90 40
63 Truk 7900 4900 6800 138.78 Keramik kering 2.25 90 40
64 Truk 7000 4030 1400 34.74 Bahan Bangunan kering 3 90 30
65 Truk 23000 11200 31650 282.59 Semen kering 0.35 10.5 30
66 Truk 23000 11200 30690 274.02 Semen kering 0.35 10.5 30
67 Truk 25000 15670 26800 171.03 Keramik kering 30 900 30
68 Truk 7500 4030 7630 189.33 Batu kering 1.00 30 30
69 Truk 14200 7150 15700 219.58 Semen kering 2.5 80 32
70 Truk 14400 7680 16950 220.70 Semen kering 8 320 40
71 Truk 25200 15670 26400 168.47 Semen kering 8 320 40
72 Truk 7500 4030 5300 131.51 Bahan Bangunan kering 0.5 15 30
73 Truk 14000 6500 11100 170.77 Closet kering 19 560 30
74 Truk 21000 13080 29670 226.83 Semen kering 8 320 40
75 Truk 14070 6500 16150 248.46 Semen kering 8 320 40
76 Truk 5000 2330 3160 135.62 Genteng kering 1.5 60 40
77 Truk 8000 4900 7890 161.02 Pasir kering 1.5 60 40
78 Truk 14200 7150 16900 236.36 Besi kering 4.89 220 45
79 Truk 14030 6500 17760 273.23 Pipa kering 4.89 220 45
80 Truk 14030 6500 16370 251.85 Semen kering 8 320 40
81 Truk 7800 4520 7570 167.48 Bahan Bangunan kering 8 320 40
82 Truk 14030 6500 16300 250.77 Semen kering 8 320 40
83 Truk 16000 7700 30 0.39 Pipa kering 10.6666667 320 30
84 Truk 12000 5540 16900 305.05 Semen kering 8 320 40
85 Truk 4300 2330 2710 116.31 Besi kering 3.75 150 40
86 Truk 7800 4080 1990 48.77 Tanah kering 1.5 60 40
87 Truk 21000 13080 9630 73.62 Semen kering 8 320 40
88 Truk 7500 4030 8870 220.10 Besi kering 9.33 280 30
89 Truk 25200 15670 28320 180.73 Semen kering 10.6666667 320 30
90 Truk 8000 4900 6970 142.24 Tanah kering 3 90 30
91 Truk 14030 6500 19390 298.31 Semen kering 7.33 220 30
92 Truk 14030 6500 18800 289.23 Batako kering 1.5 60 40
93 Truk 21000 13080 28690 219.34 Semen kering 8 320 40
94 Truk 14030 6500 12150 186.92 Semen kering 10.6666667 320 30
95 Truk 14000 6500 4220 64.92 Pipa kering 30 1200 40
96 Truk 21000 13080 31190 238.46 Semen kering 8 320 40
97 Truk 25000 15670 30500 194.64 Semen kering 3.5 140 40
98 Truk 25000 15670 21720 138.61 Batu Apung kering 5 160 42
99 Truk 14000 6500 6590 101.38 Asbes kering 22.5 900 40
100 Truk 25200 15670 29950 191.13 Semen + Keramik kering 14 600 42.86
49
101 Truk 26000 15670 30370 193.81 Keramik kering 8 320 40
102 Truk 15200 8150 20970 257.30 Kayu kering 4.89 220 45
103 Truk 14000 6500 11200 172.31 Besi kering 22.5 900 40
104 Truk 14000 6500 4360 67.08 Semen kering 14 600 30
105 Truk 27000 16670 29080 174.45 Kayu kering 10.6666667 320 30
106 Truk 26000 15670 22200 141.67 Besi kering 10.6666667 320 30
107 Truk 14030 6500 5580 85.85 Besi kering 30 900 30
108 Truk 7000 3900 9900 253.85 Batako kering 2.5 80 32
109 Truk 22000 13080 23800 181.96 Semen kering 10.6666667 320 30
110 Truk 7000 3900 3100 79.49 Cat kering 10.6666667 320 30
111 Truk 7500 4030 9510 235.98 Bata kering 12.73 560 44
112 Truk 14030 6500 15590 239.85 Kayu kering 13.5 540 40
113 Truk 14030 6500 12710 195.54 Kayu kering 2.5 80 32
114 Truk 14060 6500 19790 304.46 Keramik kering 14 600 42.86
115 Truk 7500 4030 10400 258.06 Bata kering 2.5 80 32
116 Truk 7000 4030 9830 243.92 Bata kering 8 320 40
117 Truk 7500 4030 9850 244.42 Bata kering 0.25 12 48
118 Truk 7500 4030 9840 244.17 Bata kering 14 600 42.86
119 Truk 7500 4030 9540 236.72 Bata kering 14 600 42.86
120 Truk 7500 4030 11730 291.07 Kayu kering 14 600 42.86
121 Truk 7500 4030 11640 288.83 Kayu kering 2.5 80 32
122 Truk 7500 4030 9650 239.45 Bata kering 2.5 80 32
123 Truk 7500 4030 10360 257.07 Semen kering 8 320 40
124 Truk 14200 7150 19940 278.88 Semen kering 2.75 110 40
125 Truk 14030 6500 16178 248.89 Semen kering 3.75 150 40
126 Truk 14030 6500 19220 295.69 Keramik kering 0.25 12 30
127 Truk 14020 6500 17290 266.00 Batu kering 5 150 30
128 Truk 25000 13280 33620 253.16 Kaca kering 8 320 40
129 Truk 23000 11200 31580 281.96 Keramik kering 8 320 40
130 Truk 14030 6500 17160 264.00 Asbes kering 3.75 150 40
131 Truk 14030 6500 16600 255.38 Semen kering 8 320 40
132 Truk 7500 4030 10160 252.11 Bata kering 3.75 150 40
133 Truk 33000 21000 33000 157.14 Keramik kering 0.25 12 30
134 Truk 7500 4030 11120 275.93 Kayu kering 0.25 12 30
135 Truk 26000 14280 32100 224.79 Asbes kering 10.6666667 320 30
136 Truk 14030 6500 19050 293.08 Semen kering 8 320 40
137 Truk 7000 4030 8730 216.63 Semen kering 0.25 12 48
138 Truk 15200 6700 17770 265.22 Kayu kering 8 320 40
139 Truk 14030 6500 16000 246.15 Semen kering 3.75 150 40
140 Truk 14030 6500 18160 279.38 Semen kering 0.25 12 30
141 Truk 14030 6500 17800 273.85 Semen kering 0.25 12 30
142 Truk 23000 11200 27820 248.39 Keramik kering 1.5 60 30
143 Truk 14030 6500 16910 260.15 Semen kering 0.25 12 48
144 Truk 14030 6500 17920 275.69 Semen kering 8 320 40
145 Truk 7500 4030 9200 228.29 Kayu kering 13.5 540 40
146 Truk 7500 4030 1270 31.51 Kayu kering 26.00 780 30
147 Truk 14030 6500 18170 279.54 Semen kering 8 320 40
148 Truk 14030 6500 17600 270.77 Semen kering 8 320 40
149 Truk 14030 6500 18000 276.92 Semen kering 0.25 12 48
150 Truk 14030 6500 18510 284.77 Semen kering 1.5 60 40
50
151 Truk 14030 6500 15800 243.08 Keramik kering 3.66666667 110 30
152 Truk 14000 6500 13820 212.62 Cat kering 3.66666667 110 30
153 Truk 7500 4030 12500 310.17 Pasir kering 3.66666667 110 30
154 Truk 14200 7150 17800 248.95 Genteng kering 8 320 40
155 Truk 14030 6500 8780 135.08 Kaca kering 1.5 60 40
156 Truk 14030 6500 17690 272.15 Semen kering 3.75 150 40
157 Truk 14030 6500 18650 286.92 Semen kering 1.5 60 40
158 Truk 14060 6500 17970 276.46 Semen kering 1.5 60 30
159 Truk 8000 4900 6350 129.59 Batu kering 10.6666667 320 30
160 Truk 7500 4030 5050 125.31 Batako kering 5 150 30
161 Truk 26000 14280 32250 225.84 Semen kering 0.25 12 48
162 Truk 14030 6500 17700 272.31 Semen kering 2.5 80 32
163 Truk 26000 14280 32200 225.49 Semen kering 8 320 40
164 Truk 14030 6500 16600 255.38 Semen kering 8 320 40
165 Truk 14200 7150 19320 270.21 Bahan Bangunan kering 2.75 110 40
166 Truk 14200 7150 9100 127.27 Kaca kering 13.5 540 40
167 Truk 7500 4030 6680 165.76 Kayu kering 4.89 220 45
168 Truk 14060 6500 16390 252.15 Semen kering 8 320 40
169 Truk 14030 6500 17650 271.54 Semen kering 0.25 12 48
170 Truk 14030 6500 5010 77.08 Paralon kering 4.89 220 45
171 Truk 7000 4030 3670 91.07 Keramik kering 8 320 40
172 Truk 3800 1730 330 19.08 Bahan Bangunan kering 10.6666667 320 30
173 Truk 23000 11200 32550 290.63 Semen kering 10.6666667 320 30
174 Truk 14060 6500 17800 273.85 Semen kering 8 320 40
175 Truk 14030 6500 5020 77.23 Asbes kering 1.5 60 40
176 Truk 7500 4030 1360 33.75 Besi kering 8 320 40
177 Truk 14030 6500 16700 256.92 Semen kering 5 150 30
178 Truk 8000 4900 6950 141.84 Kayu kering 10.6666667 320 30
179 Truk 7500 4030 9430 234.00 Batu kering 5 150 30
180 Truk 18000 8000 12120 151.50 Kaca kering 8 320 40
181 Truk 7500 4030 8980 222.83 Batu kering 8 320 40
182 Truk 14020 6500 17010 261.69 Semen kering 8 320 40
183 Truk 7000 4030 10100 250.62 Semen kering 8.33 350 42
184 Truk 25000 15670 13830 88.26 Besi kering 4.89 220 45
185 Truk 14030 6500 7520 115.69 Semen kering 8 320 40
186 Truk 14030 6500 15840 243.69 Semen kering 10.6666667 320 30
187 Truk 14030 6500 16060 247.08 Semen kering 10.6666667 320 30
188 Truk 23000 11200 19780 176.61 Kayu kering 30 900 30
189 Truk 10000 5900 5700 96.61 Kaca kering 8 320 40
190 Truk 26000 17670 22900 129.60 Semen kering 9 360 40
191 Truk 23000 11200 33110 295.63 Semen kering 8 320 40
192 Truk 14200 7960 18320 230.15 Besi kering 8 320 40
193 Truk 7500 4030 5970 148.14 Pasir kering 8 320 40
194 Truk 25000 15670 28850 184.11 Semen kering 10.6666667 320 30
195 Truk 14000 7690 13400 174.25 Keramik kering 10.6666667 320 30
196 Truk 15100 6700 18600 277.61 Kayu kering 5 150 30
197 Truk 14000 7690 10670 138.75 Besi kering 8 320 40
198 Truk 25000 15670 18680 119.21 Semen kering 3.75 150 40
199 Truk 14000 7690 16240 211.18 Kayu kering 8 320 40
200 Truk 4520 2100 2240 106.67 Keramik kering 8 320 40
51
201 Truk 14030 6500 20650 317.69 Semen kering 4.89 220 45
202 Truk 14000 6500 17580 270.46 Kayu kering 22.5 900 40
203 Truk 14030 6500 5370 82.62 Batu kering 8 320 40
204 Truk 14030 6500 14700 226.15 Semen kering 8 320 40
205 Truk 14000 6500 8690 133.69 Kayu kering 2.5 80 32
206 Truk 25000 15670 25660 163.75 Semen kering 2.5 80 30
207 Truk 14030 6500 15010 230.92 Keramik kering 2.5 80 32
208 Truk 14030 6500 24250 373.08 Besi kering 2.5 80 32
209 Truk 23000 11200 32340 288.75 Semen kering 1.5 60 40
210 Truk 21200 13080 33130 253.29 Semen kering 1.5 60 30
211 Truk 14030 6500 16070 247.23 Semen kering 3.5 105 30
212 Truk 14000 7690 8250 107.28 Semen kering 8 320 40
213 Truk 24000 12820 5850 45.63 Semen kering 3.5 140 40
214 Truk 14030 6500 31280 481.23 Semen kering 3.5 140 40
215 Truk 14030 6500 12420 191.08 Besi kering 9 360 40
216 Truk 14030 6500 16960 260.92 Semen kering 2.5 80 32
217 Truk 15500 6700 15170 226.42 Semen kering 12 540 30
218 Truk 7500 4030 2210 54.84 Tanah kering 10.6666667 320 30
219 Truk 16000 7900 17800 225.32 Semen kering 3.5 140 40
220 Truk 7500 4030 7820 194.04 Pasir kering 3.5 140 40
221 Truk 14030 6500 11350 174.62 Keramik kering 3.5 140 40
222 Truk 14200 7150 8190 114.55 Kayu kering 8 320 40
223 Truk 7500 4030 7000 173.70 Semen kering 3.5 140 40
224 Truk 14030 6500 15540 239.08 Semen kering 8 320 40
225 Truk 14030 6500 15090 232.15 Semen kering 13.02 560 43
226 Truk 14030 6500 17200 264.62 Semen kering 12 540 45
227 Truk 7500 4030 1000 24.81 Paralon kering 2.5 80 32
228 Truk 14030 6500 17100 263.08 Semen kering 14 600 42.86
229 Truk 14030 6500 15380 236.62 Semen kering 2.5 80 32
230 Truk 14030 6500 15380 236.62 Semen kering 8 320 40
231 Truk 14030 6500 17410 267.85 Semen kering 0.25 12 48
232 Truk 14030 6500 16370 251.85 Semen kering 14 600 42.86
233 Truk 14030 6500 17025 261.92 Semen kering 14 600 42.86
234 Truk 26000 17690 23200 131.15 Semen kering 14 600 42.86
235 Truk 14030 6500 23100 355.38 Kayu kering 2.5 80 32
236 Truk 7800 4080 9610 235.54 Bahan Bangunan kering 2.5 80 32
237 Truk 5000 2330 2140 91.85 Kayu kering 8 320 40
238 Truk 2750 910 510 56.04 Besi kering 2.75 110 40
239 Truk 14030 6500 16140 248.31 Pipa kering 3.75 150 40
240 Truk 14030 6500 9600 147.69 Semen kering 0.25 12 48
241 Truk 7500 4030 7070 175.43 Keramik kering 3.75 150 40
242 Truk 16000 7900 6000 75.95 Semen kering 8 320 40
243 Truk 14030 6500 6630 102.00 Keramik kering 8 320 40
244 Truk 7000 4030 6090 151.12 Batu kering 3.75 150 40
245 Truk 7000 4030 6540 162.28 Batu kering 8 320 40
246 Truk 23000 11200 27670 247.05 Keramik kering 5 150 30
247 Truk 23900 13800 26680 193.33 Semen kering 0.25 12 30
248 Truk 7500 4030 3530 87.59 Paping kering 0.25 12 30
249 Truk 14030 6500 15650 240.77 Bahan Bangunan kering 10.6666667 320 30
250 Truk 7000 4030 7030 174.44 Pipa kering 10.6666667 320 30
52
251 Truk 5100 2330 2550 109.44 Kayu kering 0.25 12 48
252 Truk 14030 6500 11490 176.77 Pipa kering 8 320 40
253 Truk 8000 4900 8030 163.88 Pasir kering 3.75 150 40
254 Truk 5150 2330 730 31.33 Pasir kering 0.25 12 48
255 Truk 25000 13720 16100 117.35 Semen kering 0.25 12 48
256 Truk 7500 4030 4930 122.33 Kayu kering 1.5 60 30
257 Truk 7500 4030 8220 203.97 Kayu kering 0.25 12 30
258 Truk 18000 9100 16950 186.26 Semen kering 8 320 40
259 Truk 14030 6500 8570 131.85 Semen kering 12 540 45
260 Truk 7500 4030 5100 126.55 Pasir kering 19.5 780 40
261 Truk 5000 2330 15970 685.41 Tanah kering 8 320 40
262 Truk 7800 4080 1110 27.21 Pasir kering 8 320 40
263 Truk 7500 4030 8700 215.88 Pasir kering 0.25 12 30
264 Truk 7500 4030 7550 187.34 Pasir kering 1.5 60 30
265 Truk 14030 6500 6220 95.69 Semen kering 3.66666667 110 30
266 Truk 7500 4030 1320 32.75 Pasir kering 3.66666667 110 30
267 Truk 14030 6500 13200 203.08 Besi kering 3.66666667 110 30
268 Truk 5150 2330 2130 91.42 Pasir kering 8 320 40
269 Truk 7500 4030 3230 80.15 Pasir kering 1.5 60 40
270 Truk 14000 6500 17500 269.23 Semen kering 3.75 150 40
271 Truk 14030 6500 17380 267.38 Besi kering 1.5 60 40
272 Truk 5150 2330 3460 148.50 Keramik kering 1.5 60 30
273 Truk 5150 2330 2050 87.98 Kayu kering 10.6666667 320 30
274 Truk 15200 6700 21610 322.54 Semen kering 3.75 150 40
275 Truk 23900 13720 29650 216.11 Keramik kering 0.25 12 48
276 Truk 7000 4030 7550 187.34 Tanah kering 2.5 80 32
277 Truk 14030 6500 16340 251.38 Besi kering 8 320 40
278 Truk 14030 6500 19020 292.62 Semen kering 8 320 40
279 Truk 14030 6500 20700 318.46 Kaca kering 2.75 110 40
280 Truk 7500 4030 6250 155.09 Pasir kering 12 540 45
281 Truk 14030 6500 10300 158.46 Besi kering 4.89 220 45
282 Truk 14030 6500 11700 180.00 Semen kering 8 320 40
283 Truk 14030 6500 18140 279.08 Semen kering 0.25 12 48
284 Truk 15000 6700 14850 221.64 Semen kering 4.89 220 45
285 Truk 15500 6700 19080 284.78 Besi kering 8 320 40
286 Truk 6810 2830 8230 290.81 Pasir kering 8 320 40
287 Truk 23000 11310 25000 221.04 Semen kering 8 320 40
288 Truk 7500 4030 3780 93.80 Besi kering 12 360 30
289 Truk 24800 13280 34440 259.34 Semen kering 1.5 60 30
290 Truk 7500 4030 7720 191.56 Kayu kering 8 320 40
291 Truk 14200 7150 17480 244.48 Semen kering 3.75 150 40
292 Truk 14000 6500 17140 263.69 Semen kering 8 320 40
293 Truk 16000 7900 15760 199.49 Semen kering 3.75 150 40
294 Truk 14200 7150 18650 260.84 Bahan Bangunan kering 8 320 40
295 Truk 7800 4080 10650 261.03 Besi kering 10.6666667 320 30
296 Truk 14030 6500 17250 265.38 Semen kering 10.6666667 320 30
297 Truk 14000 6500 25600 393.85 Kayu kering 11.6666667 350 30
298 Truk 14000 6500 16350 251.54 Batu kering 7.33 220 30
299 Truk 25000 13720 6070 44.24 Keramik kering 10.6666667 320 30
300 Truk 14020 6500 18180 279.69 Semen kering 10.6666667 320 30
53
301 Truk 14030 6500 12530 192.77 Marmer kering 10.6666667 320 30
302 Truk 14000 6500 23530 362.00 Besi kering 22.5 900 40
303 Truk 14030 6500 17430 268.15 Genteng kering 8 320 40
304 Truk 14000 6500 15240 234.46 Semen kering 9 360 40
305 Truk 7500 4030 4350 107.94 Besi kering 8 320 40
306 Truk 7500 4030 850 21.09 Kaca kering 8 320 40
307 Truk 14030 6500 10200 156.92 Semen kering 8 320 40
308 Truk 14030 6500 7320 112.62 Besi kering 8 320 40
309 Truk 7500 4030 6740 167.25 Kayu kering 10.6666667 320 30
310 Truk 16000 7900 21100 267.09 Semen kering 5 150 30
311 Truk 25000 13720 23990 174.85 Semen kering 10.6666667 320 30
312 Truk 7000 4030 3360 83.37 Besi kering 3.75 150 40
313 Truk 14000 6500 9000 138.46 Kaca kering 8 320 40
314 Truk 14030 6500 14000 215.38 Semen kering 8 320 40
315 Truk 14030 6500 22110 340.15 Semen kering 4.89 220 45
316 Truk 7500 4030 5980 148.39 Semen kering 22.5 900 40
317 Truk 7500 4030 9770 242.43 Semen kering 8 320 40
318 Truk 7500 4030 9810 243.42 Semen kering 10.6666667 320 30
319 Truk 7500 4030 9680 240.20 Semen kering 2.5 80 30
320 Truk 7500 4030 6220 154.34 Tanah kering 2.5 80 32
321 Truk 7000 4030 6570 163.03 Tanah kering 2.5 80 32
322 Truk 7500 4030 11710 290.57 Kayu kering 2.5 80 32
323 Truk 14000 6500 11300 173.85 Tiang kering 1.5 60 40
324 Truk 7500 4030 10440 259.06 Semen kering 1.5 60 40
325 Truk 7500 4030 10420 258.56 Semen kering 3.5 140 40
326 Truk 7500 4030 6400 158.81 Batu kering 10.6666667 320 30
327 Truk 7500 4030 6780 168.24 Besi kering 3.5 105 30
328 Truk 21000 13080 22750 173.93 Marmer kering 3.5 105 30
329 Truk 14200 7150 11620 162.52 Tiang kering 9 360 40
330 Truk 14000 6500 7100 109.23 Semen kering 2.5 80 32
331 Truk 14000 6500 17390 267.54 Semen kering 12 540 45
332 Truk 8250 3970 6670 168.01 Kayu kering 8 320 40
333 Truk 21000 13080 22920 175.23 Asbes kering 3.5 140 40
334 Truk 16000 7900 18210 230.51 Semen kering 3.5 140 40
335 Truk 14030 6500 15910 244.77 Semen kering 10.6666667 320 30
336 Truk 7500 4030 7360 182.63 Tanah kering 1.5 60 30
337 Truk 7500 4030 7820 194.04 Pasir kering 1.5 60 30
338 Truk 14030 6500 19500 300.00 Pasir kering 0.83 25 30
339 Truk 14400 5030 16120 320.48 Semen kering 8 320 40
340 Truk 14000 6500 4530 69.69 Semen kering 8 320 40
341 Truk 7500 4030 9450 234.49 Pasir kering 1.5 60 30
342 Truk 7500 4030 7800 193.55 Besi kering 5 150 30
343 Truk 21000 13080 11850 90.60 Semen kering 10.6666667 320 30
344 Truk 7800 4080 4390 107.60 Pasir kering 1.5 60 30
345 Truk 7500 4030 9910 245.91 Bata kering 1.5 60 40
346 Truk 14030 6500 12650 194.62 Pasir kering 1.5 60 40
347 Truk 14000 6500 14700 226.15 Batako kering 1.5 60 40
348 Truk 14000 6500 15100 232.31 Semen kering 8 320 40
349 Truk 14030 6500 16140 248.31 Keramik kering 8 320 40
350 Truk 14030 6500 16540 254.46 Semen kering 10.6666667 320 30
54
351 Truk 12000 5540 15750 284.30 Semen kering 10.6666667 320 30
352 Truk 14030 6500 17260 265.54 Semen kering 10.6666667 320 30
353 Truk 14030 6500 18370 282.62 Semen kering 10.6666667 320 30
354 Truk 14030 6500 4350 66.92 Semen kering 10.6666667 320 30
355 Truk 14200 7150 22920 320.56 Besi kering 5 150 30
356 Truk 14030 6500 21800 335.38 Semen kering 10.6666667 320 30
357 Truk 14030 6500 20590 316.77 Semen kering 10.6666667 320 30
358 Truk 25000 15670 31680 202.17 Semen kering 10.6666667 320 30
359 Truk 14030 6500 14170 218.00 Besi kering 5 150 30
360 Truk 8000 4900 4970 101.43 Keramik kering 10.6666667 320 30
361 Truk 7500 4030 2790 69.23 Pasir kering 0.25 12 30
362 Truk 7500 4030 4590 113.90 Tanah kering 1.5 60 30
363 Truk 15000 6700 21430 319.85 Semen kering 8 320 40
364 Truk 23000 11200 27120 242.14 Pipa kering 8 320 40
365 Truk 23000 11200 27120 242.14 Semen kering 8 320 40
366 Truk 7500 4030 7100 176.18 Semen kering 8 320 40
367 Truk 12000 5540 12890 232.67 Besi kering 3.75 150 40
368 Truk 14030 6500 17700 272.31 Besi kering 5 150 30
369 Truk 14030 6500 15390 236.77 Semen kering 10.6666667 320 30
370 Truk 23000 11200 25560 228.21 Semen kering 10.6666667 320 30
371 Truk 14030 6500 17780 273.54 Semen kering 10.6666667 320 30
372 Truk 11780 5540 16010 288.99 Semen kering 7.33 220 30
373 Truk 14030 6500 19950 306.92 Semen kering 7.33 220 30
374 Truk 14030 6500 9970 153.38 Keramik kering 10.6666667 320 30
375 Truk 14000 6500 13250 203.85 Semen kering 10.6666667 320 30
376 Truk 14030 6500 18200 280.00 Semen kering 10.6666667 320 30
377 Truk 23900 13720 6560 47.81 Keramik kering 10.6666667 320 30
378 Truk 23000 11200 27240 243.21 Keramik kering 18.6666667 560 30
379 Truk 8000 4900 6360 129.80 Tanah kering 2.75 110 40
380 Truk 14030 6500 18400 283.08 Semen kering 8 320 40
381 Truk 16000 7900 15680 198.48 Semen kering 10.6666667 320 30
382 Truk 14030 6500 19410 298.62 Semen kering 10.6666667 320 30
383 Truk 26500 14310 20500 143.26 Keramik kering 10.6666667 320 30
384 Truk 7500 4030 7460 185.11 Semen kering 4.89 220 45
385 Truk 23000 11200 19900 177.68 Semen kering 4.89 220 45
386 Truk 20580 13080 20700 158.26 Semen kering 4.89 220 45
387 Truk 7500 4030 1900 47.15 Kayu kering 1.5 60 40
388 Truk 14030 11200 17400 155.36 Pipa kering 8 320 40
389 Truk 14030 6500 620 9.54 Semen kering 8 320 40
390 Truk 23000 11200 28440 253.93 Keramik kering 10.6666667 320 30
391 Truk 12000 5540 22400 404.33 Besi kering 7.33 220 30
392 Truk 15000 6700 21150 315.67 Pipa kering 10.6666667 320 30
393 Truk 7000 4030 7010 173.95 Pasir kering 1.5 60 40
394 Truk 7800 4080 1680 41.18 Bambu kering 6.22 280 45
395 Truk 7500 4030 9320 231.27 Besi kering 3.75 150 40
396 Truk 7500 4030 7080 175.68 Batu kering 2.75 110 40
397 Truk 14030 6500 17870 274.92 Semen kering 8 320 40
398 Truk 6000 2700 2870 106.30 Pasir kering 1.5 60 40
399 Truk 21000 13080 19250 147.17 Besi kering 8 320 40
400 Truk 14030 6500 17600 270.77 Semen kering 8 320 40
55
401 Truk 7500 4030 7430 184.37 Bambu kering 4.89 220 45
402 Truk 8000 4900 10500 214.29 Bata kering 1.5 60 40
403 Truk 14000 6500 5520 84.92 Semen kering 8 320 40
404 Truk 8000 4900 3250 66.33 Pasir kering 2 80 40
405 Truk 7500 4030 6960 172.70 Tanah kering 2.75 110 40
406 Truk 14030 6500 13940 214.46 Semen kering 10.6666667 320 30
407 Truk 7500 4030 9800 243.18 Bata kering 3.66666667 110 30
408 Truk 14030 6500 6760 104.00 Besi kering 5 150 30
409 Truk 7500 4030 6700 166.25 Besi kering 5 150 30
410 Truk 8000 4900 8450 172.45 Tanah kering 1.5 60 30
411 Truk 18000 9100 6530 71.76 Semen kering 9.33 280 30
412 Truk 7800 4030 3120 77.42 Bambu kering 12 540 30
413 Truk 23000 11200 18240 162.86 Semen kering 8 320 40
414 Truk 7500 4030 6880 170.72 Marmer kering 8 320 40
415 Truk 7500 4030 9360 232.26 Kayu kering 3.5 140 40
416 Truk 7500 4030 7450 184.86 Batu kering 12 540 45
417 Truk 7500 4030 9840 244.17 Batu kering 12 540 45
418 Truk 7500 4030 8700 215.88 Batu kering 12 540 45
419 Truk 7500 4030 8150 202.23 Batu kering 12 540 30
420 Truk 23000 11200 21730 194.02 Kayu kering 17.6666667 530 30
421 Truk 7500 4030 2680 66.50 Asbes kering 5 150 30
422 Truk 14200 7150 16640 232.73 Semen kering 3.5 105 30
423 Truk 15200 6700 19100 285.07 Batu Apung kering 6.66666667 200 30
424 Truk 7500 4030 4000 99.26 Pasir kering 2.5 80 30
425 Truk 7500 4030 9100 225.81 Tanah kering 1.5 60 30
426 Truk 7500 4030 8220 203.97 Tanah kering 1.5 60 40
427 Truk 14030 6500 12930 198.92 Besi kering 8 320 40
428 Truk 7500 4030 3940 97.77 Bahan Bangunan kering 2.5 80 32
429 Truk 7500 4030 10690 265.26 Batu kering 0.25 12 48
430 Truk 41100 25200 16520 65.56 Keramik kering 14 600 42.86
431 Truk 26500 17690 32470 183.55 Semen kering 8 320 40
432 Truk 14030 6500 12850 197.69 Keramik kering 8 320 40
433 Truk 7500 4030 9710 240.94 Batu kering 12 540 45
434 Truk 25000 15670 30450 194.32 Semen kering 3.5 105 30
435 Truk 14000 6500 14750 226.92 Cat kering 10.6666667 320 30
436 Truk 7500 4030 7650 189.83 Batu kering 12 540 30
437 Truk 25000 15670 13400 85.51 Keramik kering 8 320 40
438 Truk 14030 6500 19390 298.31 Semen kering 3.75 150 40
439 Truk 14050 6500 18180 279.69 Semen kering 3.75 150 40
440 Truk 14030 6500 20390 313.69 Besi kering 10.6666667 320 30
441 Truk 14030 6500 700 10.77 Paralon kering 10.6666667 320 30
442 Truk 25000 15670 11800 75.30 Semen kering 22.5 900 40
443 Truk 21320 11310 14250 125.99 Semen kering 8 320 40
444 Truk 14030 6500 15820 243.38 Semen kering 8 320 40
445 Truk 14030 6500 18110 278.62 Semen kering 10.6666667 320 30
446 Truk 14030 6500 17970 276.46 Semen kering 3.5 105 30
447 Truk 7500 4030 3210 79.65 Proyek kering 22.5 900 40
448 Truk 14030 6500 14990 230.62 Batu kering 12 540 45
449 Truk 7500 4030 8780 217.87 Genteng kering 20 800 40
450 Truk 14030 6500 18940 291.38 Semen kering 10.6666667 320 30
56
451 Truk 14030 6500 18450 283.85 Semen kering 10.6666667 320 30
452 Truk 14000 6500 15560 239.38 Genteng kering 10.6666667 320 30
453 Truk 14000 6500 13980 215.08 Batu kering 9 360 40
454 Truk 14000 6500 7000 107.69 Besi kering 22.5 900 40
455 Truk 7500 4030 4750 117.87 Batu kering 8 320 40
456 Truk 7500 4030 4950 122.83 Bata kering 2.75 110 40
457 Truk 7000 4030 5000 124.07 Bata kering 3.66666667 110 30
458 Truk 7000 4030 6950 172.46 Bata kering 3.66666667 110 30
459 Truk 14000 6500 10050 154.62 Ijuk kering 30 1200 40
460 Truk 14030 6500 2150 33.08 Bahan Bangunan kering 8 320 40
461 Truk 7500 4030 6000 148.88 Bata kering 2.75 110 40
462 Truk 25000 15670 8000 51.05 Besi kering 22.5 900 40
463 Truk 24000 15670 10000 63.82 Besi kering 22.5 900 40
464 Truk 7500 4030 3650 90.57 Pasir kering 0.75 30 40
465 Truk 7000 4030 7120 176.67 Batu kering 1.5 60 40
466 Truk 6500 2830 16660 588.69 Kayu kering 8 320 40
467 Truk 7000 4030 5350 132.75 Bata kering 2.75 110 40
468 Truk 25000 15670 21000 134.01 Asbes kering 8 320 40
469 Truk 7000 4030 4200 104.22 Bata kering 2.75 110 40
470 Truk 7000 4030 10250 254.34 Bata kering 2.75 110 40
471 Truk 14000 6500 8400 129.23 Semen kering 8 320 40
472 Truk 14030 6500 8750 134.62 Semen kering 8 320 40
473 Truk 14030 6500 8410 129.38 Triplek kering 8 320 40
474 Truk 14000 6500 6000 92.31 Besi kering 8 320 40
475 Truk 14020 6500 2050 31.54 Kayu kering 8 320 40
476 Truk 7500 4030 5300 131.51 Aluminium kering 22.5 900 40
477 Truk 14000 6500 12000 184.62 Besi kering 22.5 900 40
478 Truk 14000 6500 12150 186.92 Semen kering 2.5 80 32
479 Truk 12000 5540 17320 312.64 Semen kering 2.5 80 32
480 Truk 14000 6500 17480 268.92 Semen kering 2.5 80 32
481 Truk 16000 7900 11010 139.37 Besi kering 14 600 42.86
482 Truk 14000 6500 8400 129.23 Kayu kering 8 320 40
483 Truk 7500 4030 7920 196.53 Semen kering 1.5 60 40
484 Truk 7500 4030 10520 261.04 Batako kering 2.75 110 40
485 Truk 14030 6500 20620 317.23 Semen kering 3.75 150 40
486 Truk 14030 6500 16430 252.77 Semen kering 2.5 80 32
487 Truk 14030 6500 13000 200.00 Semen kering 2.5 80 32
488 Truk 14000 6500 13240 203.69 Besi kering 22.5 900 40
489 Truk 7000 4030 10650 264.27 Pasir kering 0.75 30 40
490 Truk 14000 6500 16850 259.23 Batu kering 8 320 40
491 Truk 12000 5540 19880 358.84 Semen kering 2.5 80 32
492 Truk 14000 6500 22340 343.69 Kayu kering 8 320 40
493 Truk 14000 6500 17900 275.38 Kayu kering 8 320 40
494 Truk 16000 7900 37700 477.22 Asbes kering 8 320 40
495 Truk 3150 1230 3620 294.31 Batako kering 0.25 12 48
496 Truk 14000 6500 17900 275.38 Genteng kering 0.25 12 48
497 Truk 7500 4030 8910 221.09 Bata kering 1.5 60 40
498 Truk 14030 6500 14600 224.62 Kayu kering 2.75 110 40
499 Truk 14030 6500 14100 216.92 Semen kering 2.5 80 32
500 Truk 14030 6500 16900 260.00 Semen kering 14 600 42.86
57
501 Truk 14030 6500 4400 67.69 Genteng kering 1.5 60 40
502 Truk 14030 6500 8000 123.08 Bata kering 1.5 60 40
503 Truk 14030 6500 18310 281.69 Kayu kering 1.5 60 40
504 Truk 23100 11200 17400 155.36 Semen kering 8 320 40
505 Truk 7500 4030 8800 218.36 Kayu kering 2.75 110 40
506 Truk 14030 6500 15520 238.77 Semen kering 14 600 42.86
507 Truk 7500 4030 8000 198.51 Genteng kering 1.5 60 40
508 Truk 14030 6500 17640 271.38 Besi kering 14 600 42.86
509 Truk 24000 13720 12300 89.65 Besi kering 14 600 42.86
510 Truk 14030 6500 17400 267.69 Semen kering 14 600 42.86
511 Truk 14200 7150 15200 212.59 Kayu kering 3.75 150 40
512 Truk 23900 13720 12140 88.48 Semen kering 14 600 42.86
513 Truk 14030 6500 17500 269.23 Besi kering 14 600 42.86
514 Truk 14030 6500 13600 209.23 Genteng kering 1.5 60 40
515 Truk 23000 11200 29800 266.07 Semen kering 8 320 40
516 Truk 10000 5900 10600 179.66 Kaca kering 22.5 900 40
517 Truk 25000 15670 32280 206.00 Kusen kering 14 600 42.86
518 Truk 7500 4030 5190 128.78 Pasir kering 14 600 42.86
519 Truk 25000 15670 21440 136.82 Besi kering 8 320 40
520 Truk 25000 15670 22730 145.05 Semen kering 14 600 42.86
521 Truk 21000 13080 9500 72.63 Besi kering 14 600 42.86
522 Truk 14030 6500 17900 275.38 Semen kering 14 600 42.86
523 Truk 14030 6500 25300 389.23 Kayu kering 14 600 42.86
524 Truk 7500 4030 8000 198.51 Keramik kering 0.25 12 48
525 Truk 14030 6500 13630 209.69 Besi kering 14 600 42.86
526 Truk 7000 4030 8000 198.51 Batako kering 0.25 12 48
527 Truk 21000 13080 19100 146.02 Asbes kering 14 600 42.86
528 Truk 7500 4030 7640 189.58 Batu kering 9 360 40
529 Truk 7500 4030 2700 67.00 Batako kering 14 600 42.86
530 Truk 7500 4030 1900 47.15 Keramik kering 14 600 42.86
531 Truk 7500 4030 8170 202.73 Pasir kering 0.25 12 48
532 Truk 15500 6700 13240 197.61 Semen kering 3.75 150 40
533 Truk 7500 4030 2900 71.96 Bambu kering 2.25 90 40
534 Truk 14000 6500 22880 352.00 Keramik kering 14 600 42.86
535 Truk 7500 4030 6170 153.10 Kayu kering 2 80 40
536 Truk 14000 6500 2000 30.77 Semen kering 15 600 40
537 Truk 7000 4030 7100 176.18 Tanah kering 0.75 30 40
538 Truk 7000 4030 5400 134.00 Tanah kering 0.75 30 40
539 Truk 7500 4030 7700 191.07 Besi kering 14 600 42.86
540 Truk 23000 11200 31500 281.25 Semen kering 12.5 500 40
541 Truk 7000 4030 10350 256.82 Semen kering 2.75 110 40
542 Truk 7000 4030 10150 251.86 Semen kering 2.75 110 40
543 Truk 14030 6500 16500 253.85 Semen kering 3.75 150 40
544 Truk 23000 11200 21770 194.38 Semen kering 11.25 450 40
545 Truk 14030 6500 17290 266.00 Semen kering 3.75 150 40
546 Truk 26500 17670 31560 178.61 Semen kering 8 320 40
547 Truk 14030 6500 17940 276.00 Semen kering 8 320 40
548 Truk 7500 4030 6780 168.24 Semen kering 3.75 150 40
549 Truk 14030 6500 17460 268.62 Pipa kering 8 320 40
550 Truk 14030 6500 4400 67.69 Besi kering 3.75 150 40
58
551 Truk 14030 6500 18250 280.77 Semen kering 8 320 40
552 Truk 7500 4030 7580 188.09 Semen kering 3.75 150 40
553 Truk 7500 4030 8130 201.74 Batu kering 12 540 45
554 Truk 14030 6500 18400 283.08 Semen kering 8 320 40
555 Truk 14030 6500 17580 270.46 Semen kering 10.6666667 320 30
556 Truk 7000 4030 10050 249.38 Besi kering 7.33333333 220 30
557 Truk 7500 4030 12950 321.34 Besi kering 5 150 30
558 Truk 5150 2330 2740 117.60 Batu Kapur kering 0.25 12 48
559 Truk 8000 4900 8800 179.59 Batu kering 2.25 90 40
560 Truk 14050 6500 17920 275.69 Kayu kering 8 320 40
561 Truk 14030 6500 4750 73.08 Kayu kering 14 600 30
562 Truk 14030 6500 18030 277.38 Kayu kering 14 600 30
563 Truk 16000 7900 18730 237.09 Batu kering 14 600 42.86
564 Truk 14400 7150 12480 174.55 Semen kering 14 600 42.86
565 Truk 7500 3900 6950 178.21 Kayu kering 2.5 80 32
566 Truk 14000 7150 20350 284.62 Semen kering 3.5 140 40
567 Truk 12000 5540 17100 308.66 Semen kering 3.5 140 40
568 Truk 7500 4030 11400 282.88 Kayu kering 3.5 140 40
569 Truk 14200 7150 19130 267.55 Semen kering 3.5 105 30
570 Truk 14030 6500 5700 87.69 Semen kering 3.5 105 30
571 Truk 14000 7150 8170 114.27 Semen kering 3.5 140 40
572 Truk 14000 7150 16150 225.87 Semen kering 3.5 140 40
573 Truk 14000 7150 16050 224.48 Semen kering 3.5 140 40
574 Truk 14030 6500 16310 250.92 Semen kering 2.5 80 32
575 Truk 14200 7150 19790 276.78 Besi kering 8 320 40
576 Truk 14020 6500 14800 227.69 Pasir kering 8 320 40
577 Truk 14000 7150 17300 241.96 Semen kering 3.5 140 40
578 Truk 14030 6500 18180 279.69 Semen kering 3.75 150 40
579 Truk 14030 6500 17760 273.23 Semen kering 3.75 150 40
580 Truk 7500 4030 7100 176.18 Kayu kering 4 160 40
581 Truk 7500 4030 6970 172.95 Kayu kering 8 320 40
582 Truk 14030 6500 900 13.85 Kayu kering 8 320 40
583 Truk 14030 6500 18950 291.54 Semen kering 3.75 150 40
584 Truk 7500 4030 4320 107.20 Paku kering 10.6666667 320 30
585 Truk 14050 6500 15850 243.85 Semen kering 5 150 30
586 Truk 15000 6700 14000 208.96 Paku kering 10.6666667 320 30
587 Truk 7500 4030 -330 -8.19 Semen kering 0.25 12 30
588 Truk 14030 6500 18700 287.69 Semen kering 3.5 105 30
589 Truk 14030 6500 11000 169.23 Marmer kering 10.6666667 320 30
590 Truk 7500 4030 3810 94.54 Semen kering 18 540 30
591 Truk 14200 7150 16350 228.67 Semen kering 26.6666667 800 30
592 Truk 5100 2330 810 34.76 Semen kering 10.6666667 320 30
593 Truk 7500 4030 10250 254.34 Bata kering 3.66666667 110 30
594 Truk 14030 6500 18550 285.38 Semen kering 26.6666667 800 30
595 Truk 7500 4030 3930 97.52 Bambu kering 3.66666667 110 30
596 Truk 24000 13280 22460 169.13 Kayu kering 18 540 30
597 Truk 23000 11310 16997 150.28 Kayu kering 18 540 30
598 Truk 14030 6500 18900 290.77 Genteng kering 10.6666667 320 30
599 Truk 7500 3940 7580 192.39 Kayu kering 10.6666667 320 30
600 Truk 14030 6500 17450 268.46 Asbes kering 8 320 40
59
601 Truk 14030 6500 17100 263.08 Semen kering 3.5 140 40
602 Truk 12000 5540 17240 311.19 Semen kering 3.5 140 40
603 Truk 7500 4030 6720 166.75 Batu kering 8 320 40
604 Truk 7500 4030 4010 99.50 Batu kering 8 320 40
605 Truk 23000 11310 25550 225.91 Kayu kering 14 600 42.86
606 Truk 14030 6500 11210 172.46 Kayu kering 14 600 42.86
607 Truk 12500 5540 3180 57.40 Kayu kering 14 600 42.86
608 Truk 14030 6500 16600 255.38 Kayu kering 6.22 280 45
609 Truk 24000 13280 2780 20.93 Besi kering 8 320 40
610 Truk 14030 6500 12380 190.46 Tiang BTN kering 8 320 40
611 Truk 14030 6500 16460 253.23 Kayu kering 14 600 42.86
612 Truk 15000 6700 12940 193.13 Keramik kering 8 320 40
613 Truk 26000 15670 19200 122.53 Kayu kering 3.75 150 40
614 Truk 22000 13080 24740 189.14 Kayu kering 15 600 40
615 Truk 7500 4030 19290 478.66 Keramik kering 22.5 900 40
616 Truk 16000 6900 15510 224.78 Beton kering 14 600 42.86
617 Truk 8000 4900 6500 132.65 Kayu kering 14 600 42.86
618 Truk 7500 4030 8600 213.40 Kayu kering 2.75 110 40
619 Truk 23000 11310 -4150 -36.69 Kayu kering 14 600 42.86
620 Truk 14000 6500 14460 222.46 Kayu kering 14 600 42.86
621 Truk 14030 6500 15630 240.46 Kayu kering 14 600 42.86
622 Truk 14030 6500 17730 272.77 Kayu kering 4.89 220 45
623 Truk 14030 6500 15300 235.38 Besi kering 22.5 900 40
624 Truk 14090 6500 15000 230.77 Kayu kering 8 320 40
625 Truk 14030 6500 4000 61.54 Semen kering 14 600 42.86
626 Truk 14000 6500 14760 227.08 Semen kering 6.22 280 45
627 Truk 14030 6500 18380 282.77 Kayu kering 5 200 40
628 Truk 14030 6500 16300 250.77 Kayu kering 14 600 42.86
629 Truk 14030 6500 12901 198.48 Kayu kering 14 600 42.86
630 Truk 14030 6500 13270 204.15 Besi kering 8 320 40
631 Truk 14000 6500 3370 51.85 Tiang kering 14 600 42.86
632 Truk 25200 15670 15600 99.55 Semen kering 8 320 40
633 Truk 7800 5450 9910 181.83 Kayu kering 0.25 12 48
634 Truk 23000 11310 20940 185.15 Keramik kering 8 320 40
635 Truk 7500 4030 9560 237.22 Mill kering 0.25 12 48
636 Truk 14030 6500 12250 188.46 Besi kering 3.75 150 40
637 Truk 14030 6500 10650 163.85 Besi kering 3.75 150 40
638 Truk 14030 6500 12030 185.08 Besi kering 4.89 220 45
639 Truk 14030 6500 9860 151.69 Bahan Bangunan kering 8 320 40
640 Truk 12000 5540 8080 145.85 Semen kering 8 320 40
641 Truk 14030 6500 4820 74.15 Kayu kering 14 600 42.86
642 Truk 14030 6500 12100 186.15 Keramik kering 0.25 12 48
643 Truk 14030 6500 18600 286.15 Semen kering 14 600 42.86
644 Truk 14030 6500 21400 329.23 Semen kering 2.5 80 32
645 Truk 14030 6500 22100 340.00 Semen kering 2.5 80 32
646 Truk 14030 6500 16800 258.46 Besi kering 14 600 42.86
647 Truk 7500 4030 9410 233.50 Tanah kering 1.5 60 40
648 Truk 14030 6500 9150 140.77 Semen kering 8 320 40
649 Truk 8000 4900 1090 22.24 Kayu kering 2.75 110 40
650 Truk 14030 6500 11340 174.46 Kayu kering 3.75 150 40
60
651 Truk 7500 4030 4320 107.20 Kayu kering 20 800 40
652 Truk 2500 910 4420 485.71 Kayu kering 20 800 40
653 Truk 14030 6500 6040 92.92 Keramik kering 8 320 40
654 Truk 14030 6500 6380 98.15 Kayu kering 22.5 900 40
655 Truk 16000 6700 10020 149.55 Semen kering 8 320 40
656 Truk 2500 910 6140 674.73 Bata kering 2.75 110 40
657 Truk 14030 6500 16680 256.62 Kayu kering 3.75 150 40
658 Truk 14030 6500 17310 266.31 Semen kering 8 320 40
659 Truk 25000 15670 17780 113.47 Semen kering 8 320 40
660 Truk 14030 6500 16960 260.92 Semen kering 8 320 40
661 Truk 25000 15670 31350 200.06 Semen kering 8 320 40
662 Truk 14030 6500 5530 85.08 Kayu kering 20 800 40
663 Truk 7500 4030 6120 151.86 Bata kering 2.75 110 40
664 Truk 14200 5030 20620 409.94 Besi kering 10.6666667 320 30
665 Truk 25000 15670 27920 178.17 Semen kering 8 320 40
666 Truk 16000 6700 17170 256.27 Semen kering 8 320 40
667 Truk 14030 6500 11660 179.38 Kayu kering 7.33 220 30
668 Truk 14030 6500 5380 82.77 Semen kering 9.33 280 30
669 Truk 14030 6500 11900 183.08 Semen kering 10.6666667 320 30
670 Truk 15000 6700 11900 177.61 Pipa kering 4.89 220 45
671 Truk 14030 6500 15620 240.31 Semen kering 8 320 40
672 Truk 15000 6700 18300 273.13 Semen kering 10.6666667 320 30
673 Truk 14030 6500 27460 422.46 Keramik kering 10.6666667 320 30
674 Truk 23500 11310 30570 270.29 Semen kering 8 320 40
675 Truk 16000 6900 16820 243.77 Semen kering 8 320 40
676 Truk 14000 6500 15780 242.77 Semen kering 8 320 40
677 Truk 23000 11200 14600 130.36 Semen kering 10.6666667 320 30
678 Truk 18000 10080 5930 58.83 Semen kering 8 320 40
679 Truk 7750 4080 8210 201.23 Tanah kering 0.25 12 48
680 Truk 14000 6680 16280 243.71 Genteng kering 1.5 60 40
681 Truk 25000 13720 25990 189.43 Keramik kering 8 320 40
682 Truk 25000 13720 13550 98.76 Pipa kering 7.33 220 30
683 Truk 14030 6500 4000 61.54 Besi kering 5 150 30
684 Truk 8250 5110 6920 135.42 Batako kering 1.5 60 40
685 Truk 14000 7150 8090 113.15 Pipa kering 22.5 900 40
686 Truk 12000 5540 4060 73.29 Semen kering 8 320 40
687 Truk 14030 6500 18050 277.69 Semen kering 10.6666667 320 30
688 Truk 12000 5540 16870 304.51 Semen kering 10.6666667 320 30
689 Truk 14030 6500 1110 17.08 Besi kering 3.75 150 40
690 Truk 23900 13310 23580 177.16 Semen kering 8 320 40
691 Truk 7500 4030 8840 219.35 Tanah kering 1.5 60 40
692 Truk 14030 6500 16310 250.92 Semen kering 10.6666667 320 30
693 Truk 14300 7150 17580 245.87 Semen kering 10.6666667 320 30
694 Truk 25000 15670 26880 171.54 Pipa kering 3.75 150 40
695 Truk 23900 13310 33640 252.74 Pipa kering 8 320 40
696 Truk 14030 6500 16960 260.92 Semen kering 8 320 40
697 Truk 14030 6500 16110 247.85 Semen kering 10.6666667 320 30
698 Truk 14000 7150 13170 184.20 Semen kering 8 320 40
699 Truk 14030 6500 10670 164.15 Besi kering 3.75 150 40
700 Truk 7750 4030 4620 114.64 Semen kering 8 320 40
61
701 Truk 14030 6500 16550 254.62 Semen kering 8 320 40
702 Truk 14030 6500 16680 256.62 Semen kering 8 320 40
703 Truk 7500 4030 5750 142.68 Bata kering 1.5 60 30
704 Truk 7500 4030 6100 151.36 Bata kering 1.5 60 40
705 Truk 14030 6500 3700 56.92 Keramik kering 8 320 40
706 Truk 23000 11200 25100 224.11 Semen kering 8 320 40
707 Truk 14030 6500 9560 147.08 Semen kering 8 320 40
708 Truk 23000 11200 25640 228.93 Besi kering 4.89 220 45
709 Truk 14030 6500 11950 183.85 Asbes kering 4.89 220 45
710 Truk 7500 4030 8100 200.99 Kayu kering 3.66666667 110 30
711 Truk 25200 15670 34150 217.93 Semen kering 10.6666667 320 30
712 Truk 8000 4900 3470 70.82 Kayu kering 2.75 110 40
713 Truk 7000 4030 7370 182.88 Pasir kering 0.25 12 48
714 Truk 21000 13080 28070 214.60 Semen kering 7.33 220 30
715 Truk 14030 6500 17100 263.08 Besi kering 5 150 30
716 Truk 18000 10080 16610 164.78 Kayu kering 3.75 150 40
717 Truk 9000 5310 21240 400.00 Semen kering 8 320 40
718 Truk 9000 5310 13700 258.00 Bambu kering 2.83 85 30
719 Truk 14030 6500 14425 221.92 Besi kering 3.75 150 40
720 Truk 16800 6900 12890 186.81 Closet kering 8 320 40
721 Truk 14030 6500 19760 304.00 Semen kering 8 320 40
722 Truk 14000 6500 7450 114.62 Keramik kering 10.6666667 320 30
723 Truk 14200 6700 18070 269.70 Bahan Bangunan kering 4.89 220 45
724 Truk 25200 13820 9030 65.34 Semen kering 8 320 40
725 Truk 7500 4030 7150 177.42 Besi kering 3.75 150 40
726 Truk 7000 4030 5510 136.72 Keramik kering 0.25 12 30
727 Truk 21000 13080 25490 194.88 Keramik kering 10.6666667 320 30
728 Truk 7500 4030 1560 38.71 Kayu kering 1.5 60 40
729 Truk 15000 6700 31920 476.42 Semen kering 8 320 40
730 Truk 7000 3900 1960 50.26 Kayu kering 0.25 12 48
731 Truk 7800 4080 4350 106.62 Tanah kering 1.5 60 40
732 Truk 14030 6500 6580 101.23 Kaca kering 8 320 40
733 Truk 21000 13080 28150 215.21 Keramik kering 10.6666667 320 30
734 Truk 14030 6500 10980 168.92 Besi kering 5 150 30
735 Truk 23000 11200 19650 175.45 Besi kering 8 320 40
736 Truk 14030 6500 17000 261.54 Semen kering 8 320 40
737 Truk 7500 4030 8160 202.48 Bahan Bangunan kering 3.75 150 40
738 Truk 14000 7150 18200 254.55 Pipa kering 4.89 220 45
739 Truk 14000 7150 8060 112.73 Semen kering 8 320 40
740 Truk 7500 4030 9120 226.30 Besi kering 3.75 150 40
741 Truk 15100 6700 19890 296.87 Semen kering 8 320 40
742 Truk 14030 6500 19150 294.62 Besi kering 5 150 30
743 Truk 7500 4030 6820 169.23 Besi kering 5 150 30
744 Truk 14030 6500 17800 273.85 Semen kering 8 320 40
745 Truk 14030 6500 26250 403.85 Besi kering 3.75 150 40
746 Truk 14030 6500 17300 266.15 Pipa kering 14 560 40
747 Truk 14000 6500 5300 81.54 Besi kering 3.75 150 40
748 Truk 14030 6500 17040 262.15 Semen kering 10.6666667 320 30
749 Truk 14030 6500 9260 142.46 Besi kering 5 150 30
750 Truk 15000 6700 14820 221.19 Pipa kering 8 320 40
62
751 Truk 14030 6500 10020 154.15 Keramik kering 8 320 40
752 Truk 14000 7150 8810 123.22 Keramik kering 10.6666667 320 30
753 Truk 14030 6500 30330 466.62 Keramik kering 10.6666667 320 30
754 Truk 21000 13080 27810 212.61 Keramik kering 7.33 220 30
755 Truk 14030 6500 19190 295.23 Kayu kering 4.89 220 45
756 Truk 7500 4030 3830 95.04 Pasir kering 1.5 60 40
757 Truk 7500 4030 6640 164.76 Besi kering 3.75 150 40
758 Truk 14200 6500 7710 118.62 Pipa kering 4.89 220 45
759 Truk 7800 4080 8600 210.78 Semen kering 8 320 40
760 Truk 14030 6500 14020 215.69 Semen kering 8 320 40
761 Truk 14030 6500 4070 62.62 Besi kering 5 150 30
762 Truk 23900 12400 25000 201.61 Semen kering 10.6666667 320 30
763 Truk 6000 3100 8880 286.45 Tanah kering 2.75 110 40
764 Truk 14030 6500 16300 250.77 Kayu kering 8 320 40
765 Truk 14030 6500 17080 262.77 Kayu kering 8 320 40
766 Truk 23000 11200 8710 77.77 Keramik kering 22.5 900 40
767 Truk 23000 11200 8610 76.88 Keramik kering 30 900 30
768 Truk 7500 4030 6160 152.85 Batu kering 12 540 30
769 Truk 14030 6500 16680 256.62 Semen kering 3.5 140 40
770 Truk 12000 5540 13210 238.45 Triplek kering 8 320 40
771 Truk 14030 6500 17490 269.08 Semen kering 3.5 140 40
772 Truk 14030 6500 18200 280.00 Semen kering 5 150 30
773 Truk 14030 6500 14850 228.46 Kayu kering 10.6666667 320 30
774 Truk 23500 11200 26950 240.63 Keramik kering 8 320 40
775 Truk 14030 6500 15590 239.85 Kaca kering 8 320 40
776 Truk 14030 6500 18350 282.31 Semen kering 3.75 150 40
777 Truk 14020 6500 19240 296.00 Semen kering 3.75 150 40
778 Truk 14030 6500 20250 311.54 Besi kering 8 320 40
779 Truk 25000 15670 24000 153.16 Keramik kering 10.6666667 320 30
780 Truk 7500 4030 6950 172.46 Pasir kering 2.75 110 40
781 Truk 7500 4030 6630 164.52 Pasir kering 0.75 30 40
782 Truk 8150 5110 8520 166.73 Tanah kering 1.5 60 40
783 Truk 14030 6500 15950 245.38 Semen kering 12.5 500 40
784 Truk 7500 4030 13850 343.67 Tanah kering 0.75 30 40
785 Truk 14030 6500 9420 144.92 Besi kering 10.6666667 320 30
786 Truk 12000 5540 16050 289.71 Semen kering 3.5 105 30
787 Truk 14030 6500 9930 152.77 Batu Apung kering 10.6666667 320 30
788 Truk 7500 4030 9500 235.73 Bata kering 2.75 110 40
789 Truk 14200 7150 17170 240.14 Semen kering 9 360 40
790 Truk 25500 15670 15200 97.00 Semen kering 20 600 30
791 Truk 25200 15670 31900 203.57 Semen kering 15 450 30
792 Truk 7000 4030 7150 177.42 Batu kering 22.5 900 40
793 Truk 7500 4030 8490 210.67 Tanah kering 1.5 60 40
794 Truk 33000 24000 35200 146.67 Semen kering 10.6666667 320 30
795 Truk 7500 4030 8320 206.45 Tanah kering 1 30 30
796 Truk 14000 7150 18400 257.34 Semen kering 3.5 140 40
797 Truk 5800 2750 8760 318.55 Batu kering 2.25 90 40
798 Truk 7000 4110 7640 185.89 Kayu kering 8 320 40
799 Truk 7000 4110 8060 196.11 Pasir kering 0.83333333 25 30
800 Truk 8000 4900 7800 159.18 Pasir kering 0.83333333 25 30
63
801 Truk 7500 4030 6920 171.71 Batu kering 8 320 40
802 Truk 14030 6500 17740 272.92 Semen kering 3.75 150 40
803 Truk 7500 4030 9500 235.73 Bata kering 2.75 110 40
804 Truk 14030 6500 18240 280.62 Semen kering 3.5 140 40
805 Truk 14030 6500 17670 271.85 Semen kering 3.5 105 30
806 Truk 7500 4030 8710 216.13 Batu kering 8 320 40
807 Truk 5000 2330 3570 153.22 Pasir kering 1.5 60 40
808 Truk 14030 6500 17500 269.23 Besi kering 22.22 1000 45
809 Truk 21000 13080 26446 202.19 Besi kering 11.2 560 50
810 Truk 7500 4130 5870 142.13 Besi kering 10.6666667 320 30
811 Truk 7500 4130 5910 143.10 Besi kering 10.67 320 30
812 Truk 7500 4130 6520 157.87 Besi kering 7.11 320 45
813 Truk 14030 6500 17850 274.62 Besi kering 7.62 320 42
814 Truk 15500 6700 14020 209.25 Bahan Bangunan kering 20 800 40
815 Truk 5100 2330 980 42.06 Besi kering 20 800 40
816 Truk 14030 6500 1510 23.23 Besi kering 16.67 500 30
817 Truk 7500 4130 8180 198.06 Besi kering 10.6666667 320 30
818 Truk 7500 4130 7560 183.05 Besi kering 6.4 320 50
819 Truk 16800 6500 20730 318.92 Kayu kering 6.98 300 43
820 Truk 14000 6500 17910 275.54 Semen kering 1.11 50 45
821 Truk 14000 6500 3550 54.62 Semen kering 11.90 500 42
822 Truk 14030 6500 5720 88.00 Mil kering 12.5 500 40
823 Truk 15500 6700 10700 159.70 Batu Alam kering 12.5 500 40
824 Truk 7500 4130 13960 338.01 Besi kering 12.82 500 39
825 Truk 14030 6500 18000 276.92 Semen kering 1.8 90 50
826 Truk 7500 4130 4610 111.62 Batu kering 1.5 75 50
827 Truk 26000 13280 30090 226.58 Asbes kering 11.63 500 43
828 Truk 15500 6700 11570 172.69 Semen kering 11.11 500 45
829 Truk 14000 6500 2090 32.15 Besi Tua kering 2.62 110 42
830 Truk 15000 6700 16700 249.25 Keramik kering 16.6666667 500 30
831 Truk 14030 5610 2280 40.64 Semen kering 16.6666667 500 30
832 Truk 14030 6500 15650 240.77 Besi kering 16.67 500 30
833 Truk 16800 9000 17640 196.00 Batu kering 16.6666667 500 30
834 Truk 15100 6700 15490 231.19 Batu kering 10 500 50
835 Truk 7500 4130 6240 151.09 Bak kering 16.67 500 30
836 Truk 15500 6700 6060 90.45 Pipa kering 16.67 500 30
837 Truk 25200 15670 14650 93.49 Semen kering 26.67 800 30
838 Truk 14030 6500 13230 203.54 Besi kering 12.5 500 40
839 Truk 23900 11200 33230 296.70 Keramik kering 12.5 500 40
840 Truk 23000 11310 32260 285.23 Semen kering 20.51 800 39
841 Truk 7500 4130 6180 149.64 Cat kering 26.6666667 800 30
842 Truk 14030 6500 13410 206.31 Besi kering 16 800 50
843 Truk 15000 6700 18970 283.13 Besi kering 18.60 800 43
844 Truk 7500 4130 7250 175.54 Besi kering 11.11 500 45
845 Truk 7500 4130 5950 144.07 Besi kering 16.67 500 30
846 Truk 4500 2330 420 18.03 Batako kering 2 80 40
847 Truk 14030 6500 14510 223.23 Kayu kering 7.5 300 40
848 Truk 15000 6700 11080 165.37 Semen kering 12.82 500 39
849 Truk 14030 6500 17830 274.31 Semen kering 16.6666667 500 30
850 Truk 34000 22300 15520 69.60 semen kering 10 500 50
64
851 Truk 18000 11030 10740 97.37 Besi kering 18.60 800 43
852 Truk 7500 4130 4450 107.75 Besi kering 17.78 800 45
853 Truk 7790 3970 5150 129.72 Besi kering 11.90 500 42
854 Truk 14000 6500 15750 242.31 Bahan Bangunan kering 16.6666667 500 30
855 Truk 12500 5640 5090 90.25 Kaca kering 23.3333333 700 30
856 Truk 23000 11200 29000 258.93 Semen kering 12.82 500 39
857 Truk 25200 15680 27400 174.74 Beton kering 14 700 50
858 Truk 14030 6500 4560 70.15 Kayu kering 11.63 500 43
859 Truk 14030 6500 13400 206.15 Bahan Bangunan kering 11.11 500 45
860 Truk 14030 6500 18050 277.69 Bahan Bangunan kering 16.67 500 30
861 Truk 14030 6500 16150 248.46 Keramik kering 12.5 500 40
862 Truk 8000 4900 7880 160.82 Kaca kering 12.5 500 40
863 Truk 7500 4130 7080 171.43 Kaca kering 12.82 500 39
864 Truk 5200 2430 9590 394.65 Semen kering 2.6 130 50
865 Truk 14030 6500 16848 259.20 Asbes kering 16.6666667 500 30
866 Truk 14030 6500 17160 264.00 Asbes kering 2.67 80 30
867 Truk 14030 6500 17450 268.46 Semen kering 11.11 500 45
868 Truk 14030 6500 11820 181.85 Tiang PLN kering 11.90 500 42
869 Truk 7500 4130 7700 186.44 Besi kering 23.3333333 700 30
870 Truk 7500 4130 7780 188.38 Besi kering 16.6666667 500 30
871 Truk 14000 6500 18520 284.92 Besi kering 12.82 500 39
872 Truk 14030 6500 2310 35.54 Kayu kering 10 500 50
873 Truk 7500 4130 8440 204.36 Besi kering 16.6666667 500 30
874 Truk 7500 4130 7300 176.76 Besi kering 16.67 500 30
875 Truk 14030 6500 3170 48.77 Semen kering 11.11 500 45
876 Truk 15000 6700 19230 287.01 Semen kering 11.90 500 42
877 Truk 14030 6500 12580 193.54 Beton kering 12.5 500 40
878 Truk 14030 6500 10930 168.15 Besi kering 12.5 500 40
879 Truk 14030 6500 9080 139.69 Besi kering 26.67 800 30
880 Truk 12000 5540 13510 243.86 Besi kering 10 500 50
881 Truk 14000 6500 10460 160.92 Closet kering 10 500 50
882 Truk 14030 6500 15900 244.62 Keramik kering 11.63 500 43
883 Truk 14030 6500 11320 174.15 Bahan Bangunan kering 11.11 500 45
884 Truk 7500 4130 7220 174.82 Besi kering 26.67 800 30
885 Truk 12000 5540 5220 94.22 Pipa kering 16.6666667 500 30
886 Truk 14030 6500 5470 84.15 Semen kering 12.5 500 40
887 Truk 14030 6500 12130 186.62 Beton kering 12.82 500 39
888 Truk 14030 6500 12120 186.46 Besi kering 10 500 50
889 Truk 14000 6500 1800 27.69 Bahan Bangunan kering 10 500 50
890 Truk 7500 4130 7990 193.46 Mill kering 1.40 60 43
891 Truk 7500 4130 9900 239.71 Mill kering 2.00 60 30
892 Truk 7500 4130 10110 244.79 Semen kering 2.67 80 30
893 Truk 23000 11200 31500 281.25 Semen kering 12.5 500 40
894 Truk 7000 4130 10350 250.61 Semen kering 12.5 500 40
895 Truk 7000 4130 10150 245.76 Semen kering 12.82 500 39
896 Truk 14030 6500 16500 253.85 Semen kering 10 500 50
897 Truk 23000 11200 21770 194.38 Semen kering 16.6666667 500 30
898 Truk 14030 6500 17290 266.00 Semen kering 16.67 500 30
899 Truk 26500 14230 31560 221.78 Semen kering 11.11 500 45
900 Truk 14030 6500 17940 276.00 Semen kering 2.86 120 42
65
901 Truk 7500 4130 6780 164.16 Semen kering 12.5 500 40
902 Truk 14030 6500 17460 268.62 Pipa kering 2 80 40
903 Truk 14030 6500 4400 67.69 Besi kering 12.82 500 39
904 Truk 14030 6500 18250 280.77 Semen kering 10 500 50
905 Truk 7500 4130 7580 183.54 Semen kering 16.28 700 43
906 Truk 7500 4130 8130 196.85 Batu kering 11.11 500 45
907 Truk 14030 6500 18400 283.08 Semen kering 16.67 500 30
908 Truk 14030 6500 17580 270.46 Semen kering 16.6666667 500 30
909 Truk 7000 4130 10050 243.34 Besi kering 12.5 500 40
910 Truk 7500 4130 12950 313.56 Besi kering 12.82 500 39
911 Truk 5150 2330 2740 117.60 Batu Kapur kering 10 500 50
912 Truk 8000 4900 8800 179.59 Batu kering 16.6666667 500 30
913 Truk 14050 6500 17920 275.69 Kayu kering 11.63 500 43
914 Truk 14030 6500 4750 73.08 Kayu kering 11.11 500 45
915 Truk 14030 6500 18030 277.38 Kayu kering 11.90 500 42
916 Truk 16000 7210 18730 259.78 Batu kering 12.5 500 40
917 Truk 14400 6000 12480 208.00 Semen kering 12.5 500 40
918 Truk 7500 4130 6950 168.28 Kayu kering 16.67 500 30
919 Truk 14000 7960 20350 255.65 Semen kering 10 500 50
920 Truk 12000 5540 17100 308.66 Semen kering 14 700 50
921 Truk 7500 4130 11400 276.03 Kayu kering 11.63 500 43
922 Truk 14200 7150 19130 267.55 Semen kering 16.67 500 30
923 Truk 14030 6500 5700 87.69 Semen kering 16.67 500 30
924 Truk 14000 6500 8170 125.69 Semen kering 12.5 500 40
925 Truk 14000 6500 16150 248.46 Semen kering 12.5 500 40
926 Truk 14000 6500 16050 246.92 Semen kering 16.67 500 30
927 Truk 14030 6500 16310 250.92 Semen kering 16.6666667 500 30
928 Truk 14200 7150 19790 276.78 Besi kering 16.6666667 500 30
929 Truk 14020 6500 14800 227.69 Pasir kering 2.79 120 43
930 Truk 14000 6500 17300 266.15 Semen kering 11.11 500 45
931 Truk 14030 6500 18180 279.69 Semen kering 11.90 500 42
932 Truk 14030 6500 17760 273.23 Semen kering 12.5 500 40
933 Truk 7500 4130 7100 171.91 Kayu kering 16.6666667 500 30
934 Truk 7500 4130 6970 168.77 Kayu kering 12.82 500 39
935 Truk 14030 6500 900 13.85 Kayu kering 10 500 50
936 Truk 14030 6500 18950 291.54 Semen kering 10 500 50
937 Truk 14000 6500 16050 246.92 Semen kering 11.63 500 43
938 Truk 14030 6500 16310 250.92 Semen kering 11.11 500 45
939 Truk 14200 7150 19790 276.78 Besi kering 11.90 500 42
940 Truk 14020 6500 14800 227.69 Pasir kering 12.5 500 40
941 Truk 14000 6500 17300 266.15 Semen kering 12.5 500 40
942 Truk 14030 6500 18180 279.69 Semen kering 12.82 500 39
943 Truk 14030 6500 17760 273.23 Semen kering 16.6666667 500 30
944 Truk 7500 4130 7100 171.91 Kayu kering 16.6666667 500 30
945 Truk 7500 4130 6970 168.77 Kayu kering 11.63 500 43
946 Truk 14030 6500 900 13.85 Kayu kering 1.78 80 45
947 Truk 14030 6500 18950 291.54 Semen kering 11.90 500 42
948 Truk 14000 6500 16150 248.46 Semen kering 16.6666667 500 30
949 Truk 14000 6500 11500 176.92 Kayu kering 12.5 500 40
950 Truk 14030 6500 11720 180.31 Besi kering 12.82 500 39
66
Sumber : Dinas Perhubungan Kota Denpasar, 2012
951 Truk 14030 6500 19470 299.54 Batu Apung kering 2.38 100 42
952 Truk 14400 7960 16130 202.64 Batu kering 12.5 500 40
953 Truk 7500 4030 7020 174.19 Besi kering 12.5 500 40
954 Truk 14030 6500 17500 269.23 Besi kering 17.95 700 39
955 Truk 7500 4030 6350 157.57 Sayur Umum 2.66666667 80 30
956 Truk 7500 4030 2790 69.23 Kerupuk Umum 7.33 220 30
957 Truk 7500 4030 4690 116.38 Sosis Umum 8 320 40
958 Truk 7500 4030 5820 144.42 Ikan Umum 3.75 150 40
959 Truk 15000 6700 22010 328.51 Pisang Umum 17.5 700 40
960 Truk 14030 6500 27700 426.15 Gula Umum 5.33333333 160 30
961 Truk 21000 13080 22400 171.25 Gula Umum 5.33333333 160 30
962 Truk 14030 6300 15350 243.65 Gula Umum 5 150 30
963 Truk 7800 4080 5060 124.02 Kerupuk Umum 3.75 150 40
964 Truk 12000 5540 2944 53.14 Chiki Umum 13.5 540 40
965 Truk 7500 4030 8190 203.23 Kelapa Umum 1.75 70 40
966 Truk 7500 4030 6650 165.01 Pisang Umum 5 150 30
967 Truk 5750 2830 2430 85.87 Bawang Umum 3.75 150 40
968 Truk 2540 910 1810 198.90 Sayur Umum 3.75 150 40
969 Truk 14000 6300 14050 223.02 Chiki Umum 13.5 540 40
970 Truk 7500 4030 3980 98.76 Beras Umum 3.75 150 40
971 Truk 7500 4030 8030 199.26 Beras Umum 5 150 30
972 Truk 7500 4030 30 0.74 Buah Umum 3.75 150 40
973 Truk 14030 6500 8380 128.92 Mie Umum 8 320 40
974 Truk 7500 4030 7280 180.65 Ikan Umum 5 150 30
975 Truk 8000 4900 7110 145.10 Beras Umum 3.75 150 40
976 Truk 3500 1690 5450 322.49 Buah Umum 10 400 40
977 Truk 3500 1690 400 23.67 Sayur Umum 3.75 150 40
978 Truk 8000 4900 7590 154.90 Beras Umum 5 150 30
979 Truk 7500 4030 5350 132.75 Beras Umum 5 150 30
980 Truk 14030 6500 6120 94.15 Es Krim Umum 22.5 900 40
981 Truk 25500 15670 10700 68.28 Ikan Umum 3.75 150 40
982 Truk 7500 4030 6650 165.01 Buah Umum 3.75 150 40
983 Truk 7500 4030 2490 61.79 Beras Umum 3.75 150 40
984 Truk 7500 4030 7550 187.34 Beras Umum 5 150 30
985 Truk 7500 4030 11500 285.36 Beras Umum 3.75 150 40
986 Truk 7500 4030 7500 186.10 Beras Umum 3.75 150 40
987 Truk 14000 6300 17630 279.84 Tepung Umum 4 160 40
988 Truk 7500 4030 4900 121.59 Kerupuk Umum 8 320 40
989 Truk 7500 4030 8500 210.92 Sembako Umum 10.6666667 320 30
990 Truk 14030 6500 11600 178.46 Bakmie Umum 10.6666667 320 30
991 Truk 7500 4030 8450 209.68 Sembako Umum 8 320 40
992 Truk 7500 4030 4380 108.68 Sembako Umum 8 320 40
993 Truk 7500 4030 20300 503.72 Buah Umum 22.5 900 40
994 Truk 23000 11200 27200 242.86 Beras Umum 22.5 900 40
995 Truk 7500 4030 20300 503.72 Beras Umum 8 320 40
996 Truk 14030 6500 16900 260.00 Beras Umum 3.75 150 40
997 Truk 7500 4030 6780 168.24 Buah Umum 12 540 45
998 Truk 7500 4030 17100 424.32 Buah Umum 12 540 30
999 Truk 7500 4030 6780 168.24 Buah Umum 12 540 45
1000 Truk 14200 7150 14690 205.45 Gula Umum 12 540 45