َباَتِكْلا َكْيَلَع...

21

Transcript of َباَتِكْلا َكْيَلَع...

Page 1: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا
Page 2: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

ونزلنا عليك الكتاب﴿ تبيانا لكل شيء

وهدى ورحمة وبشرى ﴾للمسلمين

“… Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu danpetunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.”Q.S An Nahl,16:89

Dari Sayyidina Umar bin Khattab (رضي الله عنه) bahwa Rasulullah (صلى الله عليه وسلم)bersabda: “Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an) danmenghinakan yang lainnya”Shahih Muslim, Kitab 7: Shalatnya musafir dan penjelasan tentangqashar ›› Bab 391: Keutamaan orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya, sertakeutamaan orang yang mempelajari hikmah darinya

Mengapa Al-Qur’an?Pertama, Al-Qur’an sendiri memiliki status sebagai Kitab Suci Islam.

Kedua, setiap kata dalam naskahnya sangat otentik tanpa satupun yang bisa membantahnya.

Ketiga, otoritasnya sebagai dasar sumber-buku Islam telah diterima secara luas oleh semuabagian umat Islam di semua zaman.

Keempat, Al-Qur’an adalah Kitab seharusnya digunakan dalam perjuangan untuk memperbaikitatanan masyarakat manusia, bahkan Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) sendiridiperintahkan: “… dan berjihadlah terhadap mereka (orang yang menentang Cara dan Jalan HidupIslam) dengan Al Quran dengan jihad yang besar.” (QS Al Furqān, 25:52).

Kelima, Allah (سبحانه و تعالى) berfirman bahwa Al-Qur’an merupakan: “… sebuaheksposisi (yang terang maupun tersirat) untuk menjelaskan segala sesuatu …” (Q.S An Nahl,16:89)

Keenam, Al-Qur’an adalah satu-satunya Kitab Petunjuk yang disusun berdasarkan instruksi NabiMuhammad (صلى الله عليه وسلم), dan diturunkan kepadanya sebagai kitab aturan hidup umatIslam.1)

Page 3: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

Ketujuh, naskah Al-Qur’an berasaskan Sistem Makna, dimana ada kemungkinan untukmemahami Islam secara fundamental sebagai sistem Filsafat dan Kode Praktek, yang menjagapemahaman terbatas terhadap Al-Qur’an itu sendiri.

Kedelapan, Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab yang tidak ada kebengkokan di dalamnya(Q.S Al Kahf, 18:1), hal ini berarti bahwa kitab-kitab atau buku-buku selain Al-Qur’an,kemungkinan memiliki kebengkokan di dalamnya.

Perlu dipahami dengan jelas bahwa tidak ada sesuatu yang kebetulan di dalam Al-Qur’an. Bahkansetiap kata, setiap kalimat dan juga bentuk sastra yang disusun secara khusus dengan desain Ilahimemiliki sebuah tujuan. Dengan tidak adanya kalimat “بسم الله الرحمـن الرحيم”dalam permulaan Surah At Taubah, patut untuk diteliti dan dipelajari.

Oleh karena itu, seseorang tidak mungkin bisa meneliti dan mempelajari Al-Qur’an tanpamemahami naskah Arab Al-Qur’an itu sendiri. Seseorang bisa saja membaca terjemahan Al-Qur’an, tapi orang tersebut tidak akan pernah bisa mempelajari Al-Qur’an hanya melaluiterjemahannya saja.

Sebagian besar ulama Islam dan penerjemah Al-Qur’an mengakui bahwa Al-Qur’an sebenarnyatidak bisa diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan, salahsatunya adalah Al-Qur’an itu sendiri merupakan sebuah mukjizat yang diturunkan kepada NabiMuhammad (صلى الله عليه وسلم) dan tidak bisa ditiru oleh siapapun. Oleh karena itu, terjemahanAl-Qur’an tidak bisa dianggap sebagai Al-Qur’an itu sendiri. Terjemahan Al-Qur’an baik itu dalambahasa Inggris, Perancis, Jerman, Indonesia, dll., tidak bisa digunakan untuk mengggantikantempat bahasa Al-Qur’an dalam tujuan ritual. Beberapa orang Arab asli yang fasih berbahasa Arabmembenarkan bahwa beberapa frasa Al-Qur’an sulit dipahami, walaupun Al-Qur’an diturunkandalam bahasa Arab asli. Karena bahasa Al-Qur’an tidak mengalami perubahan sejak diturunkan1400 tahun yang lalu, sedangkan bahasa lain mengalami perubahan, bahkan ada kata yang sudahtidak bisa digunakan lagi atau usang. Bahasa Inggris adalah contoh yang bisa kita amati. Parapembaca dapat mengunjungi website http://www.bl.uk/englishtimeline untuk melihat apakahbahasa Inggris tampak sama sejak 400-500 tahun yang lalu.

Al-Qur’an yang merupakan Firman Allah (سبحانه و تعالى), diturunkan langsung kepadaNabi Muhmmad (1400 (صلى الله عليه وسلم tahun yang lalu dalam bahasa Arab, bukan bahasayang lain. Allah sendiri bertanggung jawab untuk melindungi Al-Qur’an dari segala kejahatan:

إنا نحن نزلنا ﴾الذكر وإنا له

Page 4: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

﴿ لحافظون“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yangmemeliharanya”Q.S Al Hijr, 15:9

Mereka yang berusaha mengubah naskah Al-Qur’an akan mengalami kesulitan yang tidak akanbisa mereka pecahkan. Kenapa? karena naskahnya dipelihara, tidak hanya dalam bentuk tulisan,tapi juga dipelihara dalam jutaan memori sekelompok Muslim (para Hafiz) yang menghafal Al-Qur’an yang terdiri dari 6000 ayat, kata demi kata, dan surat demi surat. Bahkan jika salinandibakar atau dihancurkan oleh musuh Islam, atau lembaga percetakan Al-Qur’an melakukankesalahan ketik, maka akan mudah ditulis ulang dalam memori para penghafal Al-Qur’an. Ini lahkeajaiban Al-Qur’an!

Tidak mengherankan jika Allah (سبحانه و تعالى) sering sekali berfirman bahwa Al-Qur’an diturunkan bagi orang-orang yang berfikir:

كذلك نفصل الآيات ﴾﴿… لقوم يتفكرون

“… Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat (Al-Qur’an) kepada orang-orang berfikir.”Q.S Yunus,10:24

Mereka yang berpikir pada akhirnya akan sadar bahwa dunia materi saat ini berada dalamkeadaan membusuk, akibat dari kerusakan yang ditimbulkan secara terus-menerus olehperadaban Barat yang disebut ‘modern’. Dan mereka akan menggunakan Al-Qur’an dalamberjuang melawan orang-orang yang melancarkan perang licik dan kejam terhadap Islam.

Kekuatan jahat benar-benar berusaha untuk mengelabui orang yang sedang berusahamempelajari Al-Qur’an, salah satunya adalah tanda baca yang entah kapan munculnya di dalam Al-Qur’an. Seperti:

وما يعلم تأويلهإلا الله ⊗ والراسخون

…﴿

Page 5: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

في العلم يقولون ⊗آمنا به كل من عند

ربنا

وما يذكر إلا ﴾أولوا الألباب

Q.S Ali Imrān, 3:7Sejak tanda baca ini dimasukkan ke dalam Al-Qur’an, muncul kekeliruan bahwa ‘hanya’ Allah.yang mengetahui interpretasi (Ta’wil) dari jenis ayat Mutasyābihāt (سبحانه و تعالى)Apa itu ayat Mutasyābihāt?

Ayat Muhkamat dan Ayat MutasyābihātDalam Al-Qur’an terdapat dua jenis ayat, yakni ayat Muhkamat dan ayat Mutasyābihāt. AyatMuhkamat adalah jenis ayat yang sederhana dan jelas, dan hanya membutuhkan penjelasan(Tafsir), dan disebut sebagai Ummul Kitab, atau jantung/hati Al-Qur’an. Ayat ini berisi perihalhukum Halal, Haram, dan lain-lain. Jenis kedua adalah ayat Mutasyābihāt, yakni ayat yang harusdiinterpretasi (Ta’wil) agar maknanya ditemukan, dan hanya bisa dipahami oleh Allahdan orang-orang yang merupakan Rasikhūna fil-’Ilm (orang yang ,(سبحانه و تعالى)berakar kuat dalam pengetahuan) serta orang-orang yang merupakan ‘Ulul ‘Albāb (orang yangmengerti dan berwawasan). Sejak tanda baca muncul dalam Surah Ali Imrān ayat 7, munculpemahaman bahwa hanya Allah (سبحانه و تعالى) yang mengetahui interpretasi dariayat Mutasyābihāt. Tentu saja ini sebuah kekeliruan. Bahkan di zaman Khulafaur Rasyidin, belumada tanda baca yang melekat pada Al-Qur’an. Untuk lebih jelasnya, silahkan amati baik-baik Al-Qur’an yang anda miliki yang memiliki tanda bacanya sambil memahami terjemahan dalam Surahtersebut, lalu bandingkan dengan ayat berikut yang tidak memiliki tanda baca:

هو الذي أنزل عليكالكتاب منه آيات

Page 6: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

﴿ محكمات هن أم

الكتاب وأخرمتشابهات فأما

الذين في قلوبهم زيغفيتبعون

ما تشابه منه ابتغاءالفتنة وابتغاء

تأويله وما يعلمتأويله إلا

الله والراسخون فيالعلم يقولون آمنا

به كل من عند ربناوما

يذكر إلا أولوا ﴾

Page 7: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

الألباب“Dialah yang menurunkan kepadamu (Muhammad) Kitab (Al-Qur’an). Di antaranya (ada) ayat-ayatmuhkamat, itulah pokok-pokok Kitab (Al-Qur’an) dan yang lain mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyaabihaat(untuk) mencari-cari fitnah dan (untuk) mencari-cari takwilnya, (padahal) tidak ada yangmengetahui takwilnya kecuali Allah, serta orang-orang yang mendalam ilmunya. Mereka berkata,“Kami beriman kepadanya (Al-Qur’an), (bahwa) semuanya dari sisi Tuhan kami, dan tidak adayang dapat mengambil pelajaran kecuali orang yang berakal.””Q.S Ali Imrān, 3:7

Sebuah contoh klasik ayat Mutasyābihāt dapat ditemukan dalam Surah Al Baqarah ayat 187 yangmenjelaskan tentang kapan dimulainya waktu berpuasa:

وكلوا واشربوا حتى﴿… يتبين لكم الخيط

الأبيض من الخيطالأسود من الفجر ثم

أتموا

الصيام إلى الليل …﴾“… makanlah dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan antara) benang putih dan benanghitam, (yaitu) fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. …”Q.S Al Baqarah,2:187

Maksud dari kata ‘benang putih dan benang putih’ adalah fajar. Seorang sahabat NabiMuhammad (صلى الله عليه وسلم) yang paham perintah tersebut benar-benar diterapkannyasecara harfiah. Dia mengambil dua benang, yang satu berwarna putih dan satunya lagi berwarnahitam. Kemudian dia berkutat dengan benang tersebut ketika sudah hampir fajar untukmenentukan waktu kapan dimulainya puasa. Karena dia merasa kesulitan, dia mengadumasalahnya kepada Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم), dan Nabi Muhammad (صلى الله عليه

Page 8: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

’segera menanggapinya dengan interpretasi (Ta’wil) benang ‘putih’ dan benang ‘hitam (وسلمdengan menjelaskan bahwa puasa akan dimulai ketika hari menjadi terang setelah gelapnyamalam. Berdasarkan fakta ini, berarti ayat Mutasyābihāt tersebut bisa dinterpretasi oleh NabiMuhammad (صلى الله عليه وسلم), dan bukan ‘hanya’ Allah (سبحانه و تعالى). Jika SurahAli’ Imran ayat 7 dipahami dan diterjemahkan berdasarkan tanda baca yang mana ‘hanya’ Allah-yang bisa memahami ayat Mutasyābihāt, lantas apa gunanya Al (سبحانه و تعالى)Qur’an diturunkan?

Dari ‘Adi bin Hatim (رضي الله عنه) berkata: “Aku bertanya ya Rasulullah apakah yangdimaksud benang putih dan benang hitam itu? Apakah benar-benar berbentuk benang tali?Rasulullah (صلى الله عليه وسلم) menjawab: ‘Sesunguhnya lehermu terlalu panjang bila melihatkedua benang itu. tidak demikian, sesungguhnya yang dimaksud adalah hitamnya malam danputihnya siang hari.’”Shahih Bukhari, Bab: Surat al Baqarah ayat 187

Al-Qur’an bagaikan bintang-bintang di angkasa

ولقد زينا السماء …﴾﴿ الدنيا بمصابيح

“Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat dengan lampu-lampu …”Q.S Al Mulk, 67:5

إنا زينا السماء ﴾الدنيا بزينة

﴿ الكواكب“Sungguh, Kami telah menghiasi langit dunia (yang terdekat) dengan hiasan bintang-bintang”Q.SAs Saaffaat, 37:6

Mengapa Allah (سبحانه و تعالى) menjelaskan bintang-bintang sebagai ‘lampu’? Karenabintang itu memiliki fungsi penting yang dapat digunakan manusia untuk mengetahui arah bumiketika hendak berpergian.

وهو الذي جعل لكم

Page 9: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

﴿ النجوم لتهتدوا

بها في ظلمات البروالبحر قد فصلنا

الآيات لقوم يعلمون ﴾“Dan Dialah yang menjadikan bagimu bintang-bintang, agar kamu menjadikannya petunjuk(misalnya, ketika dalam perjalanan) dalam kegelapan di darat dan di laut. Kami telah menjelaskanayat-ayat (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang mengetahui”Q.S Al An’aam, 6:97

Seperti bintang di langit,sungai-sungai dan gunung pun juga memiliki fungsi yang sama:

وألقى في الأرض رواسي﴿ أن تميد بكم

وأنهارا وسبلا ﴾لعلكم تهتدون

“Dan Dia menancapkan di bumi gunung agar bumi itu tidak tergoncang bersama kamu, (dan Diamenciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk”

وعلامات وبالنجم هم ﴾﴿ يهتدون

“dan (Dia menciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang, merekamendapat petunjuk”Q.S An Nahl, 16:15-16

Page 10: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

Agar bintang-bintang tersebut bisa berfungsi sebagai lampu yang mana kita bisa menentukanarah perjalanan, atau arah Kiblat (yakni arah Shalat), perlu untuk kita pelajari pertama kalibagaimana bintang-bintang itu saling terhubung dan bagaimana mereka bergabung membentuksatu keseluruhan gambar.

Kita harus teliti mempelajari bintang-bintang itu untuk memahami ‘gambaran besarnya’, danbarulah bisa kita membaca atau mengetahui lokasi kita berdiri dan arah yang kita inginkan.Bahkan ada sebuah cabang pengetahuan yang disebut sebagai astronomi, dan satu bagianastronomi mempelajari bintang-bintang. Selama ribuan tahun sebelum ditemukannya teleskopmodern, beberapa peradaban sudah lama memperoleh pengetahuan melalui bintang-bintang yangberfungsi sebagai lampu. Oleh karena itu, tanpa menghubungkan satu titik bintang dengan titikbintang yang lain, kita tidak akan menemukan ‘gambaran besarnya’, sehingga kita akankebingungan mengetahui arah mana yang hendak kita lalui.

Allah (سبحانه و تعالى) juga menantang siapa saja yang mampu menemukan kecacatanpada bintang-bintang yang diciptakan oleh-Nya:

الذي خلق سبع سماوات﴿ طباقا ما

ترى في خلق الرحمن منتفاوت فارجع

البصر هل ترى من ﴾فطور

“Dia Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis: tidak akan kamu lihat pada ciptaan Tuhan YangMaha Pengasih sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatuyang cacat?”

ثم ارجع البصر

Page 11: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

﴿ كرتين ينقلب إليك

البصر خاسأ وهو ﴾حسير

“Kemudian ulangi sekali lagi pandangan(mu) dan sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembalikepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih”Q.S Al Mulk,67:3-4

Jika bintang-bintang saja tidak memiliki kecacatan, apalagi dengan Al Qur’an yang telah dijaminoleh Allah (سبحانه و تعالى)?

Oleh karena itu, setelah Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) (yang mengajarkan Al-Qur’an)tidak lagi bersama kita, maka Al Qur’an itu sendiri lah yang akan mengajarkan kita metodologibagaimana mempelajarinnya. Memang bahwa ada ayat Al-Qur’an yang memiliki Asbābun Nuzūl,tapi tidak semua ayat memilikinya. Bahkan setiap ayat yang memiliki Asbābun Nuzūl, tidaksemuanya pula yang berstatus Shahih.

Biarkan kami berikan beberapa penjelasan subjek dalam Al Qur’an yang dapat dipahami denganmetodologi yang diberikan Al-Qur’an itu sendiri:

وإذ قلنا للملائكةاسجدوا لآدم فسجدوا

﴿ إلا

إبليس أبى واستكبر ﴾وكان من الكافرين

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,”maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golonganorang-orang yang kafir.””Q.S Al Baqarah, 2:34

Page 12: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

Jika kita hanya mengambil satu titik (ayat) dari Al Qur’an di atas untuk memahami subjek Iblis,apakah kita tahu Iblis itu makhluk dari golongan apa? Apakah malaikat, jin atau manusia? Tidak!Namun, jika kita hubungkan dengan ayat yang lain yang terdapat dalam Surah Al Kahf (SurahAkhir Zaman), maka kita akan sadar bahwa Iblis adalah makhluk dari golongan jin:

وإذ قلنا للملائكة﴿ اسجدوا لآدم

فسجدوا إلا إبليسكان من الجن

ففسق عن أمر ربه …﴾“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “sujudlah kamu kepada Adam!”Maka mereka pun bersujud kecuali Iblis. Dia adalah dari (golongan) Jin, maka dia mendurhakaiperintah Tuhannya …”Q.S Al Kahf, 18:50

Jika kita hanya memahami satu ayat saja, maka kita akan sampai pada sebuah kesimpulan, yakni‘Iblis adalah dari golongan malaikat’! Bahkan beberapa orang masih menganggap bahwa Iblisadalah malaikat yang jatuh dari langit karena tidak patuh pada perintah Allah (سبحانه و.(تعالى

Bisa anda bayangkan bahwa Surah Al Baqarah ayat 34 berada jauh dari Surah Al Kahf ayat 50.Bahkan ayat yang pertama kali diturunkan berada dalam urutan Surah ke-96, Surah Al Alaq.

Memerlukan ilmu yang cukup bagi seseorang untuk memahami Al-Qur’an, dan bukan dengansembarangan. Sebagaimana memahami bintang-bintang di angkasa, seseorang harus memerlukanbidang ilmu pengetahuan khusus. Dan jangan pula memahami ayat secara terpisah, karena Allahtelah memperingatkan bagi orang-orang yang melakukan hal (سبحانه و تعالى)demikian terhadap Al-Qur’an:

وقل إني أنا النذير

Page 13: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

المبين ۞ كما أنزلنا﴿ على

المقتسمين ۞ الذين ۞جعلوا القرآن عضين

فوربك لنسألنهم ۞أجمعين

عما كانوا يعملون ﴾“Dan katakanlah (Muhammad), “sesungguhnya aku (adalah) pemberi peringatan yang jelas”

Sebagaimana Kami telah menurunkan kepada orang yang memilah-milah (Kitab Allah),

(dan juga) orang-orang yang telah menjadikan Al-Qur’an itu terbagi-bagi

Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua

Tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu”Q.S Al Hijr, 15:89-93

Naskh – Pembatalan atau Pencabutan Wahyu IlahiAda beberapa ulama Islam yang meyakini bahwa beberapa ayat Al-Qur’an telah mengalami Naskh(salah satunya ayat tentang subjek Alkohol). Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) sendiri tidakpernah mengumumkan bahwa ada ayat Al-Qur’an yang mengalami Naskh karena ayat Al-Qur’anyang lain. Bagaimana bisa ada Muslim yang berpendapat bahwa ada ayat Al-Qur’an yang sudahkadaluarsa?

Jika memang ada ayat Al-Qur’an yang mengalami Naskh, tentu saja Nabi Muhammad (صلى اللهyang ditunjuk sebagai guru oleh Allah untuk mengajarkan Al-Qur’an, yang berhak ,(عليه وسلمmenyatakan demikian, tapi Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) sendiri tidak pernahmelakukannya.

Page 14: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

Yang benar adalah bahwa Naskh (pembatalan/pencabutan ayat) tidak berlaku secara internalterhadap ayat-ayat Al-Qur’an, tapi sebaliknya, berlaku secara eksternal untuk wahyu-wahyu kitabsuci sebelumnya. Berikut contoh pembatalan yang justru tepat:

Pembatalan (bagi pengikut Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم) Yerusalem sebagai Kiblat atauarah Shalat, dan menggantinya dengan Ka’bah yang di Mekkah sebagai Kiblat;Pembatalan (bagi pengikut Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم) hukum puasa dalam Tauratyang melarang makan, minum dan hubungan seksual pada malam hari puasa, dan menggantinyadengan hukum baru yang memperbolehkan makan, minum dan hubungan seksual pada malamhari puasa;Pembatalan hukuman Rajm bagi perzinahan dalam Taurat, dan menggantinya dengan hukum baruyang menerapkan hukuman cambuk;Pembatalan kebebasan bagi seorang laki-laki untuk memiliki banyak istri karena menginginkanhukum-hukum sebelumnya sebagaimana yang dilakukan Nabi Daud (عليه السلام) dan NabiSulaiman (عليه السلام), dan menggantinya dengan hukum baru yang membatasi jumlah istrimenjadi empat;Pembatalan perihal spritual (dalam Al-Qur’an dikenal sebagai I’tikaf) yang dilakukan ditempat-tempat sepi yang jauh dari keramaian, dan menggantinya dengan hukum baru yang kinimengharuskan Í’tikaf untuk dilakukan di dalam Masjid.Pembatalan izin mengkonsumsi minuman beralkohol bagi mereka yang mengikuti NabiMuhammad (صلى الله عليه وسلم).Metodologi ini lah yang telah digunakan oleh Maulana Fazlur Rahman Ansari (رحمه الله) dalammempelajari Al-Qur’an selama hidupnya.

Sistem Makna dalam Al-Qur’an tentang SubjekKecanduan Alkohol dan Obat-obatan

مثل الجنة التي وعدالمتقون فيها أنهار

﴿ من ماء

غير آسن وأنهار منلبن لم يتغير

Page 15: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

طعمه

وأنهار من خمر …﴾لذة للشاربين

“perumpamaan (taman) surga yang dijanjikan (kepada) orang-orang yang bertakwa; di sana (ada)sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya,dan sungai-sungai Khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya …”Q.S Muhammad, 47:15

Ketika kita mencari kesempurnaan ayat Al-Qur’an yang menguraikan subjek ini, akhirnya kitasadar bahwa tidak ada pembatalan atau pencabutan ayat apapun. Apabila kita menerapkanmetodologi yang tepat untuk mempelajari subjek alkohol ini, maka kita sadar bahwa subjekalkohol yang berada dalam Al-Qur’an didisain untuk mencapai tiga tujuan.

Pertama, untuk menciptakan sebuah masyarakat yang sungguh unik yang belum pernah adadalam sejarah manusia, yang rela dan ikhlas membuang semua stok alkohol simpanan mereka kedalam saluran air yang ada di kota Madinah. Masyarakat yang unik tersebut adalah masyarakatyang terdiri dari para sahabat yang dipimpin oleh Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) sendiri.

Kedua, untuk menerapkan sebuah metode terapi untuk menyembuhkan orang-orang, baik ituMuslim maupun non-Muslim, yang sudah kecanduan dan sulit untuk menjauhi alkohol dan obat-obatan. Bahkan ada non-Muslim yang sangat kagum dengan metode penyembuhan alkohol yangdiajarkan Al-Qur’an, hingga hidayah menghampirinya untuk memeluk agama Islam. Masya Allah

Ketiga, untuk menjadikan masyarakat yang unik tersebut sebagai contoh bagi masyarakat yanghidup di Akhir Zaman. Kita setuju bahwa metode tersebut sangat diperlukan di zaman sekarang,apalagi perihal subjek ‘Riba’.

Biarkan kami menjelaskan sedikit tentang metode penyembuhan kecanduan alkohol dan obat-obatan yang terdapat dalam Al-Qur’an. Berikut tahap-tahap penyembuhan kecanduan alkohol:

Tahap pertama

ومن ثمرات النخيل﴿ والأعناب

Page 16: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

تتخذون منه سكراورزقا حسنا إن

في ذلك لآية لقوم ﴾يعقلون

“Dan dari buah korma dan anggur, kamu membuat minimuman yang memabukkan dan rezekiyang baik. Sesunggguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah)bagi orang yang berpikir.”Q.S An Nahl, 16:67

Tahap pertama ini bertujuan untuk mendorong masyarakat berfikir rasional. Dengan berfikir,seseorang akan mengetahui manfaat yang bisa diambil dari buah anggur untuk tujuan rezeki yangbaik, di mana anggur tidak hanya bisa membuat minuman saja tapi juga bisa digunakan untukmanfaat yang lain.

Tahap kedua

يسألونك عن الخمروالميسر قل فيهما

﴿ إثم

كبير ومنافع للناسوإثمهمآ أكبر من

نفعهما

Page 17: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

ويسألونك ماذاينفقون قل العفو

كذلك يبين الله لكم ﴾الآيات لعلكم

تتفكرون“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosayang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar darimanfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yanglebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamuberfikir,”Q.S Al Baqarah, 2:219

Al-Qur’an mengetahui kesamaan antara minuman keras dan judi. Keduanya bikin ketagihan!Makanan yang sehat berbeda dengan alkohol yang memiliki efek berbahaya, begitu pula dengan,mencari nafkah dengan tenaga, kejujuran dan keringat, berbeda dengan kebohongan danintegritas yang melekat pada perjudian.

Al-Qur’an menyebutkan bahwa terdapat manfaat dalam minuman keras dan judi, tapi lebih banyakbahayanya daripada manfaatnya. Kini, mereka yang menerima peringatan ini ditantang secararasional untuk menyelidiki manfaat dan bahaya yang diterima oleh individu maupun kolektifakibat dari minuman keras dan perjudian. Apa dampak alkohol pada sistem pencernaan? – Sistemperedaran darah? – Sistem saraf? Apa efek alkohol terhadap psikologi dan moral individu? Apaefek alkohol terhadap sosiologi masyarakat, dan terutama keluarga? Berapa biaya yangdihabiskan dari pelayanan kesehatan, aktivitas ekonomi, kecelakaan, dll., akibat konsumsialkohol?

Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) bersabda kepada pecandu ketika beliau menyatakanbahaya alkohol (apabila memabukkan), yang merupakan kunci bagi semua kejahatan (karena itu,sama halnya dengan bermain api):

“Jangan meminum Khamar karena itu adalah kunci bagi semua kejahatan”Sunan Ibn Majah no.4024Hasil yang didapat dari tahap kedua ini adalah tidak hanya membuat masyarakat memilikipemahaman yang lebih baik tentang subjek tersebut, namun juga akan ada beberapa pecandu

Page 18: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

yang akan menjauh dari minuman keras atas dasar pemahaman mereka akan bahayanya pada dirisendiri ataupun masyarakat; dan pemahaman tersebut akan menjadi kuat ketika merekamenghayati kesamaan antara alkohol dan judi, yang mana keduanya membuat ketagihan danmenimbulkan bahaya besar pada diri dan kolektif.

Dengan demikian, hasil penting yang didapat secara strategis dari tahap kedua metode Al-Qur’anadalah penciptaan sebuah kelompok pecandu yang menahan diri dari konsumsi alkohol atas dasarkeyakinan rasional. Mereka merupakan model yang bisa dijadikan contoh dan masuk akal bagipara pecandu lainnya. Jadi proses tahap pertama dan kedua berakhir dengan meningkatkan dayatarik, baik teoritis maupun konkrit, terhadap rasionalitas dan pikiran yang sehat yang digunakanuntuk pecandu alkohol, sebagai manusia, yang diberkahi oleh Penciptanya.

Tahap ketiga

يا أيها الذين آمنوا﴿ لا تقربوا الصلاة

وأنتم سكارى حتى …﴾تعلموا ما تقولون

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendekati shalat, sedang kamu dalam keadaanmabuk, sampai kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, …”Q.S An Nisā’, 4:43

Tahap ketiga ini bertujuan untuk menyentuh hati para pecandu secara emosional danintelektualitas dengan kekuatan yang luar biasa. Namun tahap ketiga ini hanya digunakanterhadap pecandu yang memiliki spiritual yang kuat. Sebagai contoh, eorang ibu yang sucimelarang anaknya untuk mendekatinya, maka akan timbul kesakitan emosional yang mendalamdari hati anak tersebut. Demikian pula akan ada rasa sakit di hati orang beriman ketika dilarangmenyembah-Nya dalam Shalat, atau memasuki Masjid untuk melaksanakan Shalat. Pemabuk yangkecanduan alkohol, dan sebelumnya sangat susah untuk berhenti, kini mulai membenci alkoholkarena membuat mereka merasa sakit (karena tidak bisa Shalat). Inilah tahap demonisasipsikologis dan hal itu tidak bisa dicapai jika individu tidak memiliki kesadaran akan dunia yangsungguh suci. Barat sekuler telah kehilangan kesadaran akan dunia suci.

Keindahan psikologi dalam metode Al-Qur’an, yang hanya dimengerti oleh orang yang menekunispritual Islam (al Ihsan atau Tasawwuf), merupakan cara yang luar biasa di mana baik rasionaldan kesadaran spritual di alam manusia maupun menggunakan keduanya (rasional dan kesadaran

Page 19: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

spritual) untuk memberikan sebuah kemampuan kejutan emosional yang mendalam untukmenghilangkan kecanduan alkohol.

Di sisi lain, keindahan sosiologi dalam metode Al-Qur’an merupakan cara yang sama-sama luarbiasa yang memanfaatkan beberapa insting dalam upaya menyembuhkan para pecandu.

Al-Qur’an menjelaskan bahwa metode untuk membuat pecandu berhenti secara batin meminumalkohol, adalah cukup dengan sentakan emosional dari penolakan kegiatan sakral. Bahkan bisamemaksa seorang pendosa untuk berhenti berbuat dosa.

Karena itu, inti dari metode Al-Qur’an adalah penggunakan kasih sayang terhadap ibadah individumaupun kolektif untuk menyembuhkan kecanduan obat-obatan dan alkohol.

Tahap keempat

يا أيها الذين آمنواإنما الخمر والميسر

﴿

والأنصاب والأزلامرجس من عمل

الشيطان فاجتنبوه ﴾لعلكم تفلحون

“Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan.Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung.”

إنما يريد الشيطان

Page 20: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

أن يوقع بينكم﴿ العداوة

والبغضاء في الخمروالميسر ويصدكم عن

كر الله وعن الصلاة ﴾فهل أنتم منتهون

“Sesungguhnya, syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingatAllah dan sembahyang; maka tidakkah kamu berhenti (dari mengerjakan pekerjaan itu)?”Q.S AlMaa’idah, 5:90-91

Tahap keempat ini memiliki tujuan untuk melarang konsumsi minuman berlakohol, perjudian dll.,secara totalitas. Bahkan saat hukum pengharaman alkohol dan judi diumumkan secara resmi, Al-Qur’an masih melanjutkan proses pendidikan dengan mengingatkan orang-orang beriman bahwaSetan memanfaatkan kesempatan dari minuman keras. Setan itu memecah persatuan,persaudaraan dan solidaritas dalam tatanan sosial dan menciptakan permusuhan dan kebencian diantara manusia. Setan juga berhasil menghalangi manusia dari mengingat Allah (سبحانه و.(تعالى

Pada tahap keempat ini, secara signifikan hukum Al-Qur’an tentang larangan minuman kerasdibatasi, dan membiarkan Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) menjelaskan dan menerapkanhukumnya secara detail. Dengan demikian, Nabi Muhammad (صلى الله عليه وسلم) memutuskanapa hukuman meminum setiap minuman yang memabukkan.

Semoga dengan pemaparan penjelasan metodologi untuk mempelajari Al-Qur’an ini, parapembaca akhirnya terdorong untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an dengan lebih giat lagi.Dengan begitu, kita memiliki usaha untuk meningkatkan kualitas pribadi maupun kolektif demiperjuangan melawan kekuatan jahat yang melancarkan perang yang licik terhadap Islam.

Untuk pemahaman yang lebih rinci lagi, silahkan lihat buku Sheikh Imran Nazar Hosein yangberjudul, “Metodologi untuk Mempelajari Al-Qur’an” dan juga karya hebat Maulana Fazlur

Page 21: َباَتِكْلا َكْيَلَع اَنْلَّزَنَوeskatologiislam.org/read-offline/982/metodologi-untuk-mempelajari... · Dengan tidak adanya kalimat “ِميِحَّرلا

Rahman Ansari (رحمه الله) yang berjudul, “The Quranic Foundation and Structure of MuslimSociety”. Karena dalam buku-buku tersebut, anda akan menemukan ilmu pengetahuan lain yangsangat menakjubkan yang tidak bisa anda temukan di dalam buku ini.

Sumber:Sebagian besar bab ini kami tulis dari buku Sheikh Imran N. Hosein yang berjudul “Methodologyfor Study of the Quran”

Catatan Admin:

Ketika mengambil atau mengutip segala materi baik dalam bentuk tulisan maupun hasilterjemahan dari website Eskatogi Islam ini, mohon masukkan tautan ke artikel asli.Referensi [ + ]