Post on 25-Apr-2023
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMIDENGAN TINGKAT KECEMASAN ISTRI
MENGHADAPI MASA PERSALINAN
ISLAM
Vattmsma
SKRIPSI
DISUSUNOLEH:
YEYEN FITRIANI
97 320 002
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2002
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI
DENGAN TINGKAT KECEMASAN ISTRI
MENGHADAPI MASA PERSALINAN
SKRIPSI
Diajukan kepaua Fakultas Psiko.ogi
'universitas Islam Indonesia
Guna Memenuhi Sebagum dari Sya:a;-syarat
I ntuk Memperobh Deryjat Sarjana
DIM'SijNOLFJ! :
YEYEN FITRIANI
97 320 002
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2002
HALAMAN PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Ujian Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia
Dan Diterima Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-I Psikologi
Pada Tanggal
Dewan Penguji
Mengesahkan,
Fakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia
Dekan
Dr. Sukarti
1. Prof. Dr. Sri Rahayu Partosuwido
2. Dr. Sukarti
3. Uly Gusniarti S. Psi
Tanda Tangan
IV
MOTTO
< J J r.
Vfc» 'A>»» /w,,,,,,^,, ^^ mamma mtuk Makii 6aj^
»«^„w ,l„„^, me„yap,h„ya kmanya tiga puM Sub,,....(QS. 46: JJ)
n,yLi.
(^•-s-Ljjg i -4JJI
ypa pun „ik,,u,tya„a &„„^^ Uu^^^.^^pun musiOaf, yang me„„„pam„. itu ^ uUmi ^ ^mengutusmu «6agai %uu( un^segcuap ,na„ush, CuHuphi MMmenjadi sa({si. "(QS. 4:79)
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah...Puji syukur kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam
senantiasa penulis limpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW beserta keluargaNya. Akhirnya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini
setelah melewati han-hari yang panjang dan penuh dengan perjuangan.
Penulis merasa penyusunan skripsi ini memberi makna tersendiri, bersifat
fenomenalogis dan memberikan pengalaman religius. Bergelut dengan kehamilan
dan persalinan sebelum waktunya semakin mendatangkan kebahagiakan serta
mengharukan. Begitu besar kekuasaan Allah SWT dengan menciplakan manusia
yang sesungguhnya diluar kemampuan manusia. Dengan cinta dan kasih
sayangMu yang abadi dilimpahkan pada manusia (Ibu Hamil) semoga
mendatangkan ketenangan dan keikhlasan.
Saling menjaga, saling menyayangi, saling menghargai, saling
memperhatikan dan saling mendukung sesama hamba Allah SWT (Suami Istri)
suatu hal yang familiar tapi penting untuk diingat. Semoga kita termasuk orang
yang ingat akan itu.
Masih banyak kekurangan penulis, bila ada perkataan atau perbuatan
penulis yang kurang berkenan. Dengan segenap hati penulis memohon maaf.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 7 September 2002
Penulis
VI
UCAPAN TERIMA KASIH
Perjalanan panjang ini akhirnya telah membuahkan hasil yang tidak luputdan bantuan dan peran serta p.hak lain, oleh karenanya penulis mginmenyampaikan rasa tenma kasih yang tidak terhingga
Kepada Dr Sukarti selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas IslamIndonesia yang telah membenkan senyuman dan keramahan kepada kami "anak-anakmu" Terima kasih juga saya haturkan kepada Dr. Sukarti yang telah bersediamenjadi dosen penguji sehingga lancarnya proses ujian pendadaran.
Terima kasih kepada Prof. Dr. Sri Rahayu Partosuwido, yang telahbersedia menjadi pembimbing utama penulisan skripsi ini, selalu menyediakanwaktu sekalipun dalam keadaan sakit, selalu membenkan dorongan monlsehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktu yangdiinginkan. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmafNya kepada Ibu.
Terima kasih untuk Ibu Uly Gusmarti, S.Psi, yang telah bersedia menjadipembimbing kedua skripsi ini, selalu menyediakan waktu untuk membimbingpenulisditengah-tengah kesibukan.
Terima kasih untuk Bapak H. M. Bakhtiar, MM, selaku dosenpembimbing akademik yang telah memben bimbingan, dorongan dan motivasikepada penulis selama masa perkuliahan hingga akhir penulisan skripsi ini.
Terima kasih kepada Bu Ratna, Bu Yuli, Pak Fuad, Pak Irwan, Pak Sus,Bu Hepy, Bu Uyun, Bu Retno, Mbak Miftah, Mbak Mira, Mas Sonny, selakudosen fakultas Psikologi UII yang telah membagi ilmunya selama penulis menjadimahasiswa di Fakultas Psikologi UII.
Terima kasih untuk Mas Fery, Mas Widodo, Mbak Mus, Mbak Tiwi, PakSumino, Pak Fatur, Pak Imron, Mbak Umi, Bu Munjiah, Pak Rani, Bu Rohimah,Pak Supnbadi, Pak Alweis Mas, selaku karyawan Fakultas Psikologi UII yangtelah banyak membantu penulis selama masa kuliah hingga akhir penulisan skripsiini.
VI1
Kepada dr Saribin Hasibuan, SpOG, selaku Kepala Direksi Klinik Bersalin
Pura Raharja, yang telah memberi ijin untuk pengambilan data sknpsi. Terimakasih juga untuk wejangannya yang telah memberi makna tersendin bagi penulis.Penuhs juga bertenma kasih kepada semua karyawan dan bidan yang bekerja diklinik bersalin Pura Raharja dengan keramahannya dan keterbukaannya menerimapenulis.
Kepada dr H.M Sulchan S. DSOG, Ph.D, selaku pemilik Klinik Bersalin
Rachmi, yang telah memberikan ijin untuk pengambilan data sknpsi. Terimakasih juga untuk Pak Rahman, Mbak Anik, dan semua karyawan klinik Rachmi,yang telah banyak membantu kelancaran pengambilan data.
Terima kasih sekali kepada Ibu-ibu hamil yang telah bersedia meluangkanwaktu untuk mengisi angket demi kelancaran proses pengambilan data penulis.Semoga Allah SWT melimpahkan kesehatan kepada ibu sekalian.
Kepada Papaku, makasih atas dukungan dan kasih sayang untuk kelima
perempuan yang telah bersama papa selama ini. Kasih sayang dan perhatian Papaselalu mewarnai hidup kami. Untuk Mamaku sayang, terima kasih yang takterhingga atas semua yang telah mama berikan semenjak aku ada dikandunganhingga saat ini. Buat Adik-adiku, Toet, Iya, Arel, canda tawa kalian membuat
yeyen ingin selalu bersama-sama kalian selamanya. Yeyen sayang kalian semua.
Buat Mas Dian, kesabaranmu, pengertianmu, kesetiaanmu setiap saatmembuatku ingin selalu mendampingimu dalam suka maupun duka.
Kepada keluarga besar di Solo, Almarhum Papa Kung, Mama Bu, Mas
Ari+Mbak Devi, Mas Dani+Mbak In, Mas Ndut+Mbak Neni, Dek Erik, dansemua keponakanku, terima kasih atas dukungan kalian. Semoga kebahagiaanselalu bersama kita. Amien.
Kepada keluarga besar di Palembang, Nenek terima kasih atas kasih
sayangnya, Ayah makasih telah mendoakan dan membangunkan yeyen untuk
sholat malam, Ibu, Bapak, Bik Cik, dan semua adik-adikku, terima kasih untukperhatian yang telah kalian berikan untukku.
Kepada bapak Drs. KH. Muhadi Lc.MA beserta keluarga, terima kasih
atas ilmu yang telah dibenkan selama saya berada di Pondok Pesantren Al
Vlll
Muhsin. Tenmakas.h juga atas dukungan teman-temanku Ulfe, Mbak Yam,Mbak Uke, Ana, Indri, Mbak As dan seluruh teman-temanku di pondok yang takdapat disebutkan semua.
Terima kasih Neneng dan Yanie, yang telah menyediakan waktu danterjun langsung dalam membantu penyelesaian skripsi ini. Buat Nov, tenma kasihuntuk motivasinya dan semoga cepat menyusul.
Buat kakak-kakakku, Mas Shohib, Mas Has.b, Mas Didi, Mas Bagus, MasUdin, dan semuanya, tenma kasih atas motivasi, dorongan, diskusi selama ini.
Buat Lukman, Anto, Agus, Dam, Zuhn, Azis, Ima, Imel, Devi, Nita, Desi,Yet,, dan semua teman-teman angkatan '97 yang tidak dapat disebutkan, terimakasih atas kebersamaan kita selama kuliah di Fakultas Psikologi UII tercinta.
Buat adekku Diding maksih ya... udah ngebantuin banyak, Vida, Fitri,Ayuek, Atiek dan Linda. Semoga selalu bahagia.
Tenma kasih untuk teman-teman kost GENADA, Umi Nia, Mbak Rinn,Yanie, Nam, Titik, Ita, kebahagiaan milik kita bersama.
Terakhir tenma kasih untuk semua pihak yang telah membantu kelancaranpenulis selama menjadi mahasiswa Fakultas Psikolog, UII atas bantuan yang telahdiberikan selama ini.
IX
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN "
HALAMAN PERSEMBAHAN iii
MOTTO iv
KATA PENGANTAR v
UCAPAN TERIMA KASIH vi
DAFTAR ISI »x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BA3I PENDAHULUAN 1
A. LatarBelakang Masalah 1
B. Keaslian Penelitian 6
C. Tujuan Penelitian 7
D. Manfaat Penelitian 8
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 9
A. TINJAUAN PUSTAKA 9
1. Kecemasan Istri Menghadapi Masa Persahnan 9
1.1. Pengertian Kecemasan 9
1.2. Gejala kecemasan 12
1.3. Penyebab Kecemasan 13
1.4. Macam Kecemasan 14
1.5. Tingkat Kecemasan 15
1.6. Pengertian Persahnan 16
1.7. Tahap-tahap Persahnan 17
1.8. Tanda-tanda Permulaan Persahnan 18
1.9. Faktor-faktor yang Mempenggaruhi Kecemasan
Istri Menghadapi Masa Persahnan 20
1.10. Cin-ciri Istri yang Mengalami Kecemasan
Menghadapi Masa Persahnan 22
1.11. Kecemasan Menghadapi Persalinan 24
2. DUKUNGAN SUAMI 26
2.1. Pengertian Dukungan Suami 26
2.2. Bentuk-bentuk Dukungan Suami 29
2.3. Cin-ciri Suami yang Membenkan Dukungan 30
3. HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT
KECEMASAN ISTRI MENGAHADAPl MASA
PERSALINAN 31
B.LANDASAN TEORI 33
C. HIPOTES1S 41
BAB III METODE PENELITIAN 42
A. Identifikasi Variabel Penelitian 42
B. Operasionahsasi Variabel 42
1. Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan 42
XI
2. Dukungan Suami 43
C. Subjek Penelitian 44
D. Metode Pengambilan Data 45
E. Metode Analisa Data 47
BAB IV PELAKSANAAN, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN 48
A. Orientasi Kancah dan Persiapan 48
1. Orientasi Kancah 48
2. Persiapan Penelitian 49
B. Pelaksanaan Penelitian 52
C. Hasil Penelitian 53
D. Pembahasan 58
BAB V PENUTUP 64
A. Kesimpulan 64
B. Saran-saran 64
DAFTAR PUSTAKA 66
LAMPIRAN 69
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Sebaran Butir-butir Skala Kecemasan Menghadapi
Masa Persahnan Sebelum Uji Coba 46
Tabel 2. Blue Print Sebaran Butir-butir Skala Dukungan SuamiSebelum
Uji Coba 46
Tabel 3. Blue Print Sebaran Butir-butir Skala Dukungan Suami Hasil
Uji Coba 51
Tabel 4. Blue Pnnt Sebaran Butir-butir Skala Kecemasan Menghadapi
Masa Persahnan Hasil Uji Coba 51
Tabel 5. Kategori Skor Variabel Dukungan Suami 54
Tabel 6. Kategori Skor Variabel Kecemasan Istri Menghadapi Masa
Persahnan 55
XII
Xlll
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A Alat Ukur Uji Coba 69
LAMPIRAN B Alat Ukur Data Penelitian 77
LAMPIRAN C Hasil Uji Coba Alat Ukur 83
LAMPIRAN D Hasil Analisis Data 96
LAMPIRAN E Surat Ijin Penelitian 109
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehamilan merupakan peristiwa alamiah dan fase hidup yang palingistimewa dalam kehidupan seorang calon ibu, namun semuanya itu tergantungpada calon ibu memandang kehamilannya. J,ka calon ibu merasa belum smpuntuk hamil atau menerima kehadiran seorang anak dalam kehidupannya, makakehamilan yang secara fisik sudah berat bag, seorang wamta, terasa semakin
berat. Keadaan ini menyebabkan kehamilan bukan suatu hal yang menyenangkandan tidak menutup kemungkinan terjadi penolakan seorang calon ibu terhadapkehamilannya. Penolakan ini dalam bentuk ketidakstabilan emos, yang berleb.hanseperti perasaan dan suasana hati yang tidak menentu sepanjang kehamilan.
Menurut penelitian Field (2001), 10 %wamta yang terkena depresi ketikahamil dapat menularkan kesedihanya pada janin di dalam kandungannya. Adapunproses penularannya terjadi secara biokimia, ibu yang depresi akan memngkatkan
hormon stres dan aktifitas otak sang janin. Hal mi berdampak pada bayi setelahlahir, ia menunjukan gejala depresi m.salkan tidur gelisah atau menolak untuk
minum (Ayahbunda, 2001). Menghindan kemungkinan ini, calon ibu atau ibuharus mempersiapkan mental secara matang dalam menghadapi kehamilannya.
Selain persiapan mental calon ibu juga harus mempersiapkan hal lain ya.tusiap secara fisik, siap menghadapi perubahan bentuk tubuh, siap menghadapi
perubahan peran, dan tentunya siap finansial. Kes.apan fisik calon ibu sebelum
ataupun sesudah sesungguhnya sangat mempengaruhi kehamilan. Calon ibu siap
juga menghadapi perubahan bentuk tubuh yang sangat berpengaruh pada suasana
hati calon ibu, walaupun perubahan itu bersifat sementara. Kesiapan menghadapi
perubahan peran sangatlah penting bagi calon ibu maupun ayah, karena adanya
perbedaan peran sebelumnya dengan peran yang akan disandangnya. Persiapan
lainnya adalah kesiapan finansial, dengan persiapan yang baik dalam segi ini
mendatangkan ketenangan bagi calon ibu. Albert Camus seorang ilmuwan abad
pertengahan Prancis mengatakan: "Persiapan masa depan yang baik, sangat
tergantung pada apa yang dilakukan saat ini" (dalam Ayahbunda, 2001).
Persiapan menghadapi kehamilan ini tidak hanya dilakukan oleh calon ibu.
Namun dukungan suami juga sangat diperlukan untuk membantu istri menghadapi
kehamilannya. Leifer (2001) mengungkapkan bahwa pasangan yang saling
mendukung akan membangun pandangan positif tentang kehamilan dan ibu yang
memiliki sikap positif terhadap kehamilannya akan memandang peran orang tua
sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri.
Kehamilan dan persahnan adalah kejadian alamiah yang tidak perlu
dikhawatirkan jika saja diperhatikan dengan baik. Sayangnya, Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat besar. Sekitar 400/100.000 kelahiran hidup,
ini hampir sama dengan keadaan Inggris sekitar 70 tahun yang lalu. Tmgginya
angka kematian ibu ini tidak dapat dielakan lagi sekitar 19.000 ibu setahun
memnggal, berarti 52 ibu hamil meninggal setiap han. Salah satu faktor
penyebabnya karena tidak disayang suami. Penelitian di Jawa Barat dan Jawa
Tengah membuktikan hal ,tu (Ayahbunda, 2000). Keadaan istn yang tidak
disayang suami ini memang bukan satu-satunya penyebab kematian ibu hamil,
karena penyebab kematian ibu hamil itu sendiri cukup beragam. Namun,
sebagaian besar dan mereka mempunyai kecenderungan sama, yaitu mereka
kurang mendapat perhatian dan dukungan dan keluarga terutama suami, ungkap
Abdullah Chohl, Sekretaris Menteri Urusan Peranan Wanita (dalam Ayahbunda,
2000).
Kematian ibu pada kehamilan dan persahnan itu sendin selama ini
dipercaya bermuara pada tiga macam keteriambatan. Pertama, terlambat
memutuskan mencari pertolongan karena sebagian besar status ekonomi yang
rendah. Tingginya biaya berobat membuat mereka enggan ke rumah sakit. Kedua,
terlambat menyediakan transportasi pada saat ibu hamil akan melahirkan. Ketiga.
adalah terlambat mendapat pertolongan segera setelah tiba di fasihtas kesehatan.
Mengatasi keteriambatan ini berbagai cara dicoba, bukan saja secara fisik yang
perlu diatasi. Tetapi yang utama adalah keteriibatan suami untuk ikut mengatasi
kendala tersebut sejak awal kehamilan dengan program yang disebut Suami Siaga
atau Siap Antar Jaga (dalam Ayahbunda, 2000).
Alasan penulis memilih judul ini karena melihat fenomena angka kematian
ibu hamil yang sangat tinggi. Di Indonesia menurut Utomo, setiap jam ada dua
ibu hamil yang meninggal. "Keadaan ini tak ubahnya seperti sebuah pesawat
jumbo jet berisi 400 ibu hamil jatuh di tanah Indonesia setiap minggunya," (dalam
Aura, 2000). Ditambah lagi dengan adanya kasus yang dialami Fatimah berusia
26 tahun, hamil untuk keempat kalinya. Anak pertamanya berumur 8tahun, vang
kedua 5 tahun, sementara kehamilan ketiga berakhir dengan keguguran. Ketika
usia kehamilannya genap 9 bulan, Fatimah merasakan kontraksi pertama. Namun
demikian la masih bisa bicara walaupun tekanan darahnya sudah mencapai 200
mg hg. Ketika di rumah sakit, Fatimah mengalami kejang-kejang dan dua jam
kemudian ia meninggal dunia dengan bayi masih di dalam kandungan. Suami
Fatimah tidak mengetahui apa yang terjadi. "Menjelang kematiannya, Fatimah
tampak biasa-biasa saja. Ia masih mengerjakan pekerjaan rumah tangganya tanpa
pernah mengeluh," ungkap suaminya. Sebulan sebelum kematiannya, Fatimah
menderita tekanan darah tinggi dan pembengkakan pada kakinya. Tanda-tanda ini
tidak pernah disampaikan pada suaminya dan masih mengkonsumsi nasi dengan
lauk ikan asin seperti hari-hari sebelumnya. Padahal makanan itu dapat
meningkatkan tekanan darah. Ketika semua ini terungkap semua sudah terlambat
(dari Motherhood Friendly Movement dalam Ayahbunda, 2001).
Dari kasus ini terlihat jelas bahwa perhatian suami terhadap ibu hamil
masih sangat kurang. Sementara ia menanggung kehamilannya, ia juga harus
menanggung pekerjaan rumah tangga, sedangkan dari pihak suami menganggap,
semua itu memang tugas perempuan. Ia tidak pernah tahu bahwa istnnya perlu
mendapat perhatian lebih. Kalau saja kepedulian suami terhadap ibu hamil bisa
lebih besar, mungkin tidak banyak terjadi kematian ibu dan bayi pada saat
persahnan.
Kepedulian dan dukungan suami sangat diperlukan istri dalam menjalani
kehamilan serta menghadapi persahnan. Menurut Ivan (2001), ayah dan seorang
anak mengatakan bahwa kesiagaan sebagai suami bukan hanya dilakukan untuk
menjaga dan mengantar istri semasa hamil dan persahnan, tetapi perlu dini lagi.
Yaitu, ketika mulai hamil, saat merencanakan punya anak, kemudian saat
konsepsi. Seorang suami juga memiliki kesiapan fisik dan mental. Siap fisik,
termasuk menyediakan waktu ekstra untuk mengantar istri ke dokter, ikut
mengurus anak, juga siap untuk datang karena istri akan melahirkan walaupun
sedang meeting. Sedangkan kesiapan mental, suami perlu sabar dengan keadaan
istri.
Pemberian dukungan pada istri dirasakan semakin penting oleh sebagian
suami-suami yang peduli kesehatan istri dan calon bayinya. Berangkat dari
pengalaman masa kecilnya di Flores, Yoseph (2001) mengungkapkan
pengalamannya yang sering melihat ibu hamil ditandu untuk dibawa ke bidan di
desa tetangga dan tidak jarang ibu hamil itu di bawa pulang dalam keadaaan tidak
bernyawa karena lambatnya pertolongan. Pengalaman ini membuat ia bertekad
harus mendampingi istrinya saat melahirkan.
Sekarang ini cukup banyak suami yang memberikan dukungan dan terhbat
langsung dengan kehamilan serta persahnan yang dihadapi oleh istrinya. Namun
masih banyak juga suami yang membiarkan istrinya bergelut sendiri menjalani
kehamilan dan menghadapi persalinannya sendirian. Sementara suami disibukkan
dengan kegiatan atau pekerjaan yang bertujuan sebagai pemenuhan kebutuhan
fisik semata. Kebutuhan psikis istri diabaikan, padahal kebutuhan ini lebih utama
bagi istri dalam menjalani kehamilan dan menghadapi persahnan.
Adhim (2002) mengungkapkan bahwa keberhasilan menjalani kehamilan
yang sehat bukan cuma tanggung jawab istri. Karena janin yang ada di dalam
rahim istri adalah benih dan merupakan buah kasih sayang dan pasangan suami
istri. Karena itu suami perlu banyak melibatkan diri selama istri menghadapi
kehamilan dan persahnan. Keteriibatan suami antara lain, memahami perubahan
istri, memberi perhatian, berempati, dan memberi dukungan.
Perhatian dan dukungan suami ini akan menumbuhkan kepercayaan diri
istri dan harga diri sebagai seorang istri. Ia merasa yakin bahwa ia tidak hanya
tepat sebagai istri, tapi juga akan bahagia menjadi calon ibu bagi anak yang
dikandungnya. Perasaan yakin dan bahagia ini membuat jiwa calon ibu lebih
matang dan stabil. Sebaliknya, calon ibuyang tidak memiliki keyakinan dan tidak
bahagia karena kurang dukungan dari suaminya dapat menyebabkan
ketidakstabilan emosi. Ketidakstabilan emosi ini dapat menyebabkan kecemasan
khususnya menghadapi persahnan.
B. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai hubungan dukungan suami terhadap tingkat
kecemasan istri menghadapi masa persahnan belum pernah dilakukan. Namunada
beberapa penelitian yang memiliki kesamaan variabel, diantaranya penelitianyang
dilakukan Aristiani (2000), dengan judul Hubungan antara Dukungan Suami
dengan Tingkat Kecemasan Istri Menghadapi Monopause. Perbedaan penelitian
Aristiani dengan penelitian yang dilakukan penulis pada variabel tergantung
>akni kecemasan istri menghadapi masa monopause. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan Astuti (2000) dengan judul Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Penyesuaian Diri Perempuan Pada Kehamilan Pertama.
PenelitianHusodo juga memiliki kesamaan padavariabel tergantung dengan judul
Hubungan antara Dukungan Sosial Suami dengan Tingkat Kecemasan Wanita
Bekerja Pada Karyawan Direktorat Jendral Bea dan Cukai Jakarta.
Penelitian yang menunjukan kesamaan pada variabel bebas antara lain
penelitian yang dilakukan oleh Dariyo (1997) dengan judul penelitian Hubungan
antara Kepercayaan Din dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Masa Kelahiran
Bayi Pada Wanita Hamil Pertama. Perbedaan penelitian ini pada variabel
tergantung, penelitian Dariyo dengan menggunakan kepercayaan diri penelitian
penulis dengan menggunakan dukungan suami. Perbedaan lainnya penulis tidak
membatasi subjek penelitian hanya pada kehamilan pertama saja namun pada
kehamilan kedua sampai berikutnya.
Sebuah penelitian yang berjudul Perbedaan Kecemasan Pada Ibu Hamil
Primigravida dan Multigravida Menghadapi Masa Persahnan, yang diteliti oleh
Mardeyanti pada tahun 2001 memiliki kesamaan subjek penelitian yakni wanita
hamil pertama dan hamil seterusnya. Perbedaan penelitian ini penulis
menghubungkan tingkat kecemasan ibu hamil yang menghadapi masa persahnan
dengan dukungan suami. Penelitian ini dapat dikatakan asli karena belum ada
penelitian yang menghubungkan antara dukungan suami dangan tingkat
kecemasan istri menghadapi masa persahnan.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan dukungan yang dibenkan suami pada masa kehamilan,
apakah dapat menurunkan tingkat kecemasan menghadapi masa persahnan yang
terjadi pada ibu hamil.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis yang dapat diperoleh adalah memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan di bidang psikologi klinis.
2. Dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan kepada pasangan suami
istri menghadapai masa kehamilan dan saat kelahiran.
3. Agar para calon ayah atau suami dapat memberi dukungan penuh pada calon
ibu atau istri yang akan melahirkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Kecemasan Istri Menghadapi Masa Persalinan
1.1 Pengertian Kecemasan
Respon yang paling umum terhadap suatu tekanan adalah kecemasan.
Sebagian besar manusia merasa cemas dan tegang jika menghadapi situasi yang
mengancam. Perasaan tersebut merupakan reaksi normal terhadap stres (Atkinson,
dkk, 1993). Menurut Masrun (1977), munculnya kecemasan ada kaitannya dengan
frustrasi dan konflik. Frustrasi adalah ketegangan psikis yang disebabkan oleh
adanya dorongan-dorongan yang tidak mendapat kepuasan. Frustrasi dapat timbul
karena keadaan lingkungan dan keadaan yang terdapat dalam diri manusia itu
sendiri. Frustrasi yang disebabkan oleh lingkungan dapat digolongkan menjadi
dua golongan, yaitu :
a. Frustrasi Privasi terjadi apabila dorongan-dorongan atau nafsu-nafsu tidak
dapat diberi kepuasan, karena objek kepuasan itu tidak terdapat di sekitarnya.
b. Frustrasi Deprivasi terjadi apabila objek yang dapat memberi kepuasan telah
ada tetapi karena suatu hal orang tidak dapat mencapai objek.
Frustrasi yang disebabkan oleh peristiwa yang terdapat pada diri manusia
itu sendiri disebut konflik. Konflik dapat terjadi karena adanya pertentangan
antara dorongan satu dengan yang lain. Frustrasi yang disertai oleh perasaan takut
dapat memmbulkan kecemasan.
10
Kecemasan merupakan petunjuk ego bahwa orang dalam keadaan bahaya
akibatnya kecemasan menimbulkan ketegangan dan merupakan pendorong
manusia untuk berbuat sesuatu ungkap Freud (dalam Masrun, 1975). Hal senada
diungkapkan Sullivan (dalam Masrun, 1975) bahwa manusia sebagai makhluk
hidup merupakan sistem ketegangan. Adapun sumber ketegangan ada dua macam
yakni, ketegangan yang timbul akibat dari kebutuhan psikologis individu yang
tidak terpenuhi dan ketegangan yang timbul dari kecemasan.
Sullivan (dalam Masrun, 1975) mengartikan kecemasan sebagai
pengalaman dari ketegangan yang berasal dari ancaman-ancaman terhadap
keamanan. Pada umumnya kecemasan ini dapat mengganggu usaha manusia
mencapai kebutuhannya, mengganggu hubungan interpersonal, dan dapat
menyebabkan pikiran kacau.
Menurut Prawirohusodo (1998), kecemasan merupakan pengalaman emosi
yang tidak menyenangkan yang datang dari dalam, sifatnya meningkat,
menggelisahkan dan menakutkan, menghubungkan dengan suatu ancaman yang
berbahaya namun tidak diketahui oleh individu. Perasaan ini disertai oleh
komponen-komponen somatik, fisiologik, autonomik, biokimia, hormonal dan
perilaku.
Pada kecemasan terlihat adanya reaksi emosional dan fisik yang tidak
sepadan dengan besarnya ancaman yang dihadapi penderita tidak dapat mengatasi
reaksi tersebut dengan kekuatan sendiri atau dengan tindakan tertentu (Prawitasari
1988). Kecemasan merupakan bagian intrinsik kemanusiaan, suatu respon natural
yang diterapkan dalam pola kemanusian terhadap rangsangan dari lingkungan
11
maupun psikologis (Prawirohusodo,1988). Kecemasan merupakan efek yang tidak
menyenangkan dan serupa dengan ketakutan {fear) baik subyektif maupun dalam
proses faalnya (Siswowijoto,1983). Kecemasan merupakan reaksi emosional
terhadap penilaian individu yang subyektif, yang dipengaruhi oleh alam bawah
sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya (Depkes, 1988).
Kecemasan sering muncul pada orang dan dianggap normal. Bagi orang
biasa, intensitas dan lamanya kecemasan yang dialaminya relatif rmgan dan
singkat. Bagi orang yang tergolong neurotik, kecemasan yang dialami biasanya
berat dan lama. Orang yang normal, ketika melihat bahaya akan menimbulkan
rasa cemas dan rasa takut, mengatasinya dengan melawan atau menghindar. Bagi
orang yang neurotik, bahaya yang dihadapinya biasanya tidak reahstik, dan
mencoba mengatasinya dengan selalu menghindar atau menank diri dari sesuatu
yang dianggapnya berbahaya tersebut. Menurut teon psikodinamika, kecemasan
neurotik muncul apabila individu mengalami ketakutan terhadap keinginan-
keinginan yang mungkin bertentangan dengan hati nurani (Prawitasan, 1988).
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan muncul
bila seseorang menghadapi suatu hal yang mengancam. Kecemasan juga
merupakan reaksi emosional terhadap penilaian yang sifatnya subjektif dan tidak
diketahui secara pasti penyebab munculnya kecemasan. Kecemasan dapat
menimbukan ketegangan di mana ketegangan itu sendiri timbul akibat kebutuhan
psikologis subjek yang tidak terpenuhi karena objek yang memenuhi kebutuhan
tersebut tidak ada di sekitarnya.
12
1.2 Gejala kecemasan
Kecemasan merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan yang
ditandai dengan rasa khawatir, perhatian, tegang, dan rasa takut yang dialami oleh
semua dengan derajat yang berbeda (Atkinson dkk, 1993). Pendapat ini senada
dengan yang diungkapkan Gilmer (dalam Dariyo, 1997) bahwa kecemasan sebagai
suatu yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan perasaan takut, gelisah, dan
khawatir terhadap apa yang terjadi pada masa yang akan datang.
Selain tanda-tanda di atas ada gejala lain yang menunjukan seseorang
mengalami kecemasan, seperti yang diungkapkan McMahon dkk (1987) bahwa
kecemasan dimulai dengan gejala-gejala fisiologis dan psikologis. Gejala fisologis
yang tampak bila seseorang mengalami kecemasan yakni, tegang, sesak nafas,
cepat lelah, berkeringat, mulut terasa kering, jantung berdebar, dada terasa sakit,
pusing, perut terasa kosong, nafsu makan menurun, mual-mual, muntah-muntah,
ujung jari terasa dingin, ingin buang air kecil terus, mudah marah, tekanan darah
naik, dan pingsan. Gejala-gejala psikologis yang menunjukkan kecemasan antara
lain, rasa takut, gelisah, khawatir, tidak tenang, binggung, mudah marah, mudah
tersinggung, ragu-ragu, tidak berdaya, rendah diri, tertekan, kurang percaya diri,
tidak puas, kecewa, tidak bahagia, panik dan tidak dapat kosentrasi.
Menurut Supratiknya (1995), seseorang yang mengalami kecemasan
umum akan menunjukkan simtom ataugejala sebagai berikut:
1. Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat
tidak menentu (Diffuse Uneasiness).
13
2. Terlalu peka (mudah tersinggung) dalam pergaulan, sering merasa tidak
mampu, minder, depresi, dan sedih.
3. Sulit berkosentrasi dan mengambil keputusan, serta takut salah.
4. Rasa tegang menjadi yang bersangkutan selalu bersikap tegang-lamban,
bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang secara tiba-tiba
atau yang tidak diharapkan, dan melakukan gerakan-gerakan neurotik tertentu,
seperti mematahkan buku jari.
5. Sering mengeluh bahwa ototnya tegang, khususnya pada leher dan bahu
bagian atas, mengalami diare, sering buang air kecil, sulit tidur, dan
mengalami mimpi buruk.
6. Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangannya sering basah.
7. Sering berdebar-debar, tekanan darahnya tinggi, sulit bernafas, badan terasa
dingin, dan sakit perut.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa kecemasan muncul dengan
menunjukkan gejala yang bersifat fisiologis dan psikologis.
1.3 Penyebab Kecemasan
Menurut Priest (1991), wanita beresiko lebih banyak mengalami
kecemasan karena disebabkan:
1. Menstmasi dan Stres, karena ketidakstabilan hormonal menjelang menstruasi
dapat mempengaruhi keadaan fisik dan psikis.
2. Kehamilan, wanita yang belum siap menerima kehadiran bayi dapat merasa
gelisah dan ketidakmampuan untuk berperan sebagai ibu.
14
3. Wanita yang mengalami keguguran akan merasa kehilangan dan tertekan.
4. Gejala yang muncul pada wanita menopause dapat menyebabkan wanita
merasa cemas dan merasa tidak dihargai lagi.
Bahar (1995) mengatakan penyebab terjadinya kecemasan dapat
dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu ;
1. Tekanan fisik-biologik yang disebabkan keadaan yang dingin atau panas, suara
bising, infeksi, rasa nyeri, pukulan, dan luka.
2. Tekanan psikologis karena adanya perasaaan takut, situasi bahaya, kesepian,
kecewa, patah hati, jatuh cinta, marah, jengkel, cemburu dan iri hati.
3. Tekanan sosial-budaya karena menganggur, kondisi perumahan yang buruk,
keterasingan, cerai, kena PHK, perselisihan dengan atasan, pensiun, promosi
jabatan, transmigrasi, berhutang, dan perkara hukum.
1.4 Macam Kecemasan
MenurutFreud(dalam Masrun, 1977), kecemasan ada 3 macam yaitu:
a. Kecemasan obyektif
Kecemasan dinamakan obyektif apabila sumbernya terdapat di luar diri orang
itu. Misalkan, orang yang takut ular dan orang yang takut pada ruangan yang
tertutup.
b. Kecemasan neurotis
Kecemasan neurotis adalah kecemasan yang bersumber pada Id. Apabila orang
tidak bisa mengendahkan nafsunya, maka ia akan berbuat sesuatu menurut
15
kehendaknya sendiri. Namun subjek takut akan hukuman masyarakat di
sekitarnya sehingga ia mampu mengendalikan nafsu-nafsunya.
c. Kecemasan moral
Ini merupakan kecemasan yang bersumber kata hati. Orang takut melakukan
sesuatu yang tidak baik karena kata hatinya mengingatkan bahwa itu tidak
baik. Pada tahap ini sebelumnya individu telah melakukan internalisasi
terhadap nonna yang ada di sekitarnya. Apabila individu melakukan sesuatu
yang tidak sesuai dengan norma yang ada maka individu akan merasa tidak
enak, mengalami ketegangan, dan timbul rasa takut.
1.5 Tingkat Kecemasan
Menurut Carpenito (1998), tingkat kecemasan mempunyai dampak pada
kemampuan individu yang bervariasi, antara lain:
1. Kecemasan ringan.
Individu yang mengalami kecemasan ringan akan berdampak peningkatan
kosentrasi dan perhatian, waspada, mampu menghadapi situasi yang
bermasalah, dapat mengintegrasikan pengalaman masa lalu, saat ini dan yang
akan datang, adanya semangat belajar, dapat memvalidasi secara konsensual,
yakni menyusun makna, ingin tahu, mengulang pertanyaan, dan kurang tidur.
2. Kecemasan sedang
Persepsi terhadap sesuatu cenderung lebih sempit, tidak dapat memberikan
perhatian secara selektif, tetapi dapat mengarahkan perhatian, cukup sulit
konsentrasi, membutuhkan usaha yang lebih dalam belajar, pandangan
16
terhadap pengalaman masa kini dikaitkan dengan masa lalu, adanya
kemungkinan mengabaikan kejadian dalam situasi tertentu. Kesuhtan dalam
beradaptasi dan menganahsa, adanya perubahan suara atau nada, pernapasandan denyut nadi meningkat.
3. Kecemasan berat
Persepsi sangat menurun, fokus pada detil-detil yang terpisah, tidak dapat
lebih memperhatikan meskipun diberi intruksi, proses belajar menjadi
terganggu, sangat kebinggungan, tidak mampu berkonsentrasi. Selalu
mengaitkan pengalaman saat ini dengan masa lalu, hampir tidak mampu
mengerti terhadap situasi yang dihadapi saat ini, penurunan fungsi, mengalami
kesulitan untuk mengerti dalam berkomunikasi, sakit kepala, dan mual.
4. Panik
Penyimpangan terhadap persepsi, tidak mampu belajar, tidak mampu
mengintegrasi pengalaman; tidak dapat terfokus pada saat ini. Tidak mampu
melihat dan mengerti situasi, kehilangan cara untuk mengungkapkan apa yang
ada dalam pikirannya, peningkatan aktivitas motorik, memiliki respon yang
tidak dapat diperkirakan terhadap stimulus minor sekalipun. Selain itu ketika
berkomunikasi tidak dapat dipahami dan merasa akan pings?san.
1.6 Pengertian Persalinan
Persahnan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang dapat hidup ke dunia luar, dan rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan bantuan (Muchtar, 1995). Persalinan adalah peristiwa lahirnya anak
17
disertai plasenta dan air ketuban dari kandungan ibunya (Ibrahim, 1994).
Persahnan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Sarwono, 1998).
Pengertian persalinan normal menurut WHO (1998) adalah persalinan
yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan, dan tetap
demikian selama proses kehamilan.
1.7. Tahap - tahap Persalinan
Persalinan normal itu memiliki beberapa tahapan. Menurut Sloane dan
Benedict (1997) persalinanterdiri dan tiga tahap :
a. Tahap Pertama, merupakan tahap yang jauh lebih panjang waktunya. Tahap ini
rata-rata memakan waktu 10-14 jam bagi bayi pertama. Pada persalinan
berikutnya waktu yang diperlukan lebih pendek. Pada tahap ini dibagi menjadi
tiga fase :
• Fase Laten: Fase ini memakan waktu enam sampai delapan jam. Pada fase
itu terjadi penipisan dan pelebaran tiga sentimeter pada serviks serta
diikuti kontraksi yangmulai teratur tiap 5-10 menit.
• Fase Aktif: Waktu yang digunakan untuk fase ini antara 5-3 jam,
pelebaran servik antara 3-8 sentimeter, dan diikuti kontraksi yang semakin
kuat setiap 3-5 menit.
• Transisi: Pada fase transisi ini waktu yangdigunakan relatif sedikit antara
1 jam-30 menit dengan diikuti kontraksi yang teratur dan kuat dan
19
1. Daerah sekitar perut terasa lega dan tiba-tiba timbul nafsu makan. Hal im
terjadi karena posisi janin dan rahim yang sudah mulai turun, sehingga
tekanan terhadap perut berkurang. Biasanya ini merupakan gejala yang paling
mudah dirasakan.
2. Bila melihat bentuk perut di cermin, akan tampak bahwa posisi perut lebih
menonjol ke arah bawah, dan bukannya ke depan seperti biasanya.
3. Perut mudah menegang. Ini karena rahim lebih sensitif dan mudah mengkerut
untuk menghadapi persalinan. Adakalanya selain perut ada juga yang
merasakan penegangan pada pinggang, sehingga timbul nyeri pada pinggang.
Semua ini merupakan bukti bahwa rahim sudah mulai mempersiapkan diri
untuk memasuki persalinan.
4. Posisi janin sudah turun sehinggamenekan kandung kemih dan usus besar. Ini
menyebabkan timbulnya rasa ingin buang air kecil atau sembelit. Bila dalam
semalam terpaksa 2-3 kali harus bangun akibat rasa ingin buang air kecil,
persalinan sudah dekat.
5. Detak jantung bayi yang sering terasa sebelumnya, terasa sedikit melemah. Ini
karena posisi bayi berubah dengan kepala di bawah dan sudah mulai
memasuki tulang panggul sehingga ruang gerak bayi sangat terbatas.
6. Adakalanya pangkal kaki terasa lemas atau mau lepas, sehingga sulit berjalan.
Ini karena tulang panggul dan persendiannya mulai longgar dan le: itur sebagai
persiapan untuk menghadapi persalinan.
terkadang disertai rasa mual dan menggigil. Pada serviks mengalami
pelebaran antara 8-10 cm.
b. Tahap Kedua, padatahap ini dikenal dengan tahap mendorong dengan ditandai
kontraksi yang semakin kuat dan pelebaran serviks yang menyebabkan
turunnya kepalabayi. Pada tahap ini proses yang berlangsung 60-90 menit.
c. Tahap Ketiga, tahap kelahiran yang memakan waktu 5-20 menit dengan
disertai kontraksi yang cenderung ringan.
1.8 Tanda-tanda Permulaan Persalinan
Sebelum terjadi persalinan, beberapa minggu sebelumnya merupakan
"bulannya atau minggunya atau harinya" yang disebut kala pendahuluan. Ini
memberikan tanda sebegai berikut:
a. Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki PAP
terutama pada primipara.
b. Perut kelihatan lebih melebar,fundus uteri turun.
c. Perasaan sering-sering kencing atau susah kencing.
d. Sakit diperut dan dipinggang oleh adanya konstraksi lemah uterus.
e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresintabertambah (Muchtar,
1995).
Berikut adalah bebeiLpa gejala umum saat mendekati persalinan. Ada
kalanya gejala ini sudah mulai timbul pada usia kehamilan 36 minggu. Ibu yang
pernah melahirkan, ada kalanya tidak muncul gejala yang bisa dirasakan meski
sudah memasuki usia kehamilan 37 minggu. Gejala-gejala yang tampak, yakni:
20
7. Keluarnya lendir semacam keputihan yang agak banyak dari biasa. Cairan ini
berguna untuk membantu melicinkan saluran kelahiran sehingga bayi lebih
mudah keluar (Keluarga.com, 2002).
1.9 Faktor-faktor yang Mempenggaruhi Kecemasan Istri Menghadapi Masa
Persalinan.
Lancar tidaknya proses persalinan tergantung pada beberapa faktor,
adapun faktor yang mempengaruhinya antara lain :
a. Kecemasan
Kecemasan merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap
jalannya persalinan dan berakibat pembukaan yang kurang lancar
(Prawirohoesodo, 1988). Perasaan takut dapat menimbulkan rasa sakit pada
persalinan dan berakibat timbulnya kontraksi uterus dan dilatasi serviks yang
tidak baik (Pritchard, et al., 1985)
b. Umur
Aktivitas uterus yang diperiukan agar terjadi pembukaan pada seviks, pada
kelompok usia 20-29 tahun, paling rendah bila dibandingkan dengan
kelompok umur yang lain (Burnhil, et al., 1962).
c. Paritas
Paritas diartikan sebagai kondisi uterus pada saat kehamilan. Burnhill et al.,
(1962) menyimpulkan bahwa aktivitas uterus yang terbaik adalah pada
kehamilan kedua sampai kehamilan kelima dibanding kelompok paritas yang
lain.
21
d. Riwayat Kehamilan dan Persahnan
Ibu-ibu yang mengalami kejadian abortus, lahir mati, kematian neonatal,
mempunyai efek psikologis dan hal tersebut dapat timbul kembah pada
kehamilan berikutnya (Prawirohoesodo, 1988).
e. Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap gizi, hygiene dan
pelayanan kesehatan ibu sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi
proses persalinan (Prawirohoesodo, 1988).
f. Kelainan Letak, Posisi Janin dan Presentasi
Kelainan letak akan menghambat jalannya persalinan. Kelainan presentasi dan
posisi janin berakibat terganggunya proses penurunan bagian terendah janin
dan penekanan pada serviks sehingga berakibat tidak lancarnya proses
pembukaan serviks (Friedmann, 1993)
g. Dukungan Suami
Menurut Cohen (1991), dukungan dari suami saat persalinan sangat berharga.
Ibu bersalin menginginkan suaminya memberikan tindakan dukungan dan
memberikan lebih banyak rasa sejahtera dibanding petugas profesional. Dalam
penelitian Cohen, ibu bersalin menyatakan bahwa suami mereka membantu
pada saat terjadi kontraksi, melatih bernafas, memberikan pengaruh terhadap
ketenangan, menurunkan kesepian, dan memberikan teknik distraksi yang
bermanfaat.
Menurut Read (dalam Pitt, 1992), ketakutan menyebabkan ketegangan
dalam persalinan, ketegangan menimbulkan nyeri, nyen memperbesar ketakutan
22
dan seterusnya, sehingga persalinan terjebak dalam lingkaran setan dan akan
berlangsung lama.
Banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran persalinan cukup banyak,
dan kesemuanya bermuara pada keselamatan ibu serta bayinya pada saat
melahirkan. Dengan keterbatasan penulis, faktor yang dapat diteliti adalah
kecemasan dan dukungan suami disertai dengan faktor lain yakni umur ibu, urutan
kelahiran, dan sosial ekonomi.
1.10 Ciri-ciri Istri yang Mengalami Kecemasan Menghadapi Masa
Persalinan
Sejak awal kehamilan sebelum ibu mengalami perubahan fisik seperti
mengencangnya payudara, berubahnya bentuk tubuh, mual, pusing, ibu juga
mengalami perubahan emosi. Perubahan emosi ibu ini sangat cepat, misalkan saja
pada suatu saat merasa bahagia, dua jam kemudian ia merasa tertekan bahkan
sampai menangis tersedu-sedu tanpa sebab. Selain itu juga ibu juga sering merasa
kosong, datar, dan sering diganggu mimpi buruk yang dapat mempengaruhi
kehamilannya. Awal kehamilan dialami secara berbeda pada masing-masing ibu
hamil, ada yang wajahnya berseri-seri, adanya tambahan energi, dan merasa sehat.
Namun ada pula yang merasa kehilangan nafsu makan dan mudah bosan (Masters
dkk, 1992)
Pada tiga bulan pertama kehamilan, banyak mengalami mimpi buruk dan
timbulnya kekhawatiran atau kecemasan, mi salnya kekhawatiran apakah anaknya
akan lahir secara nomal atau tidak. Namun pada pertengahan masa kehamilan
23
biasanya ibu merasa tenang dan mendapat kepercayaan kembah. Pada trisemester
akhir masa kehamilan ibu kembali mengalami kekhawatiran atau cemas terutama
tentang proses persalinan. Kecemasan yang dialami oleh ibu hamil ini sering
sekali diabaikan oleh lingkungannya. Ibu dianggap sebagai orang yang berbahagia
dan kecemasan mereka adalah suatu hal yang tidak mungkin karena kecemasan
pada ibu hamil merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dirisaukan (Unger &
Crawford, 1992). Selama masa kehamilan trisemester akhir ini ibu hamil
memasuki masa persalinan. Proses persalinan padasetiap ibu hamil berbeda-beda.
Ada ibu yang mengalami kesulitan dalam proses persalinan yang disebabkan oleh
banyak hal termasuk karena faktor fisiologis dan faktor psikologisnya (Verny &
Melly, 1981). Faktor fisiologisnya tergantung pada struktur pelvis ibu dan ukuran
bayi yang mempenggaruhi sulit atau tidaknya proses persalinan. Faktor
psikologisnya yang berkaitan dengan kondisi emosi ibu. ketakutan, kekhawatiran,
dan stres dapat menyebabkan otot semakin tegang yang dapat merubah susunan
kimia sehingga menambah rasa sakit saat melahirkan (Snow, 1989).
Gejala-gejala lain yang menandakan kecemasan pada ibu hamil antara lain
gejala fisiologis yakni, sesak nafas, cepat lelah, berkeringat, mulut terasa kering,
jantung berdebar-debar, sakit kepala, nafsu makan menurun atau hilang, mual-
mual, dan tekanan darah naik (Darajat, 1986). Gejala psikologis diantaranya, rasa
takut, gelisah, khawatir, tidak tenang, mudah marah, mudah tervnggung, ragu-
ragu, tidak berdaya, rendah diri, tertekan, kurang percaya diri, panik, dan merasa
tidak bahagia (Darajat, 1986).
24
1.11 Kecemasan Menghadapi Persalinan
Kehadiran seseorang bayi dalam sebuah keluarga menumbuhkan perasaan
yang menyenangkan, mengembirakan, dan membahagiakan, apalagi bila bayi itu
sangat dikehendaki atau direncanakan sebelumnya oleh pasangan suami-istri
(Arthur & Coleman, 1980; Moshonan dkk, 1987). Perasaan gembira, senang, dan
bahagia itu hadir tapi dalam menghadapi kelahiran bayi pada wanita hamil
merupakan situasi yang mengancam atau memberi tekanan yang akan
menimbulkan stres seperti emosi, marah, takut, cemas, dan khawatir (Morgan
dkk, 1950).
Hal senada diutarakan Arthur dkk (1980), bahwa menghadapi kelahiran
bayi atau masa persalinan merupakan suatu situasi yang mengancam keberadaan
wanita hamil tersebut sehingga menimbulkan perasaan-perasaan yang
mendebarkan, menegangkan, mencemaskan, mengkhawatirkan dan menakutkan.
Kartono (1992), mengungkapkan bahwa bayi itu memang ada dalam perut
atau kandungan ibu, namun hakekat dan sifat-sifat bayi itu sendiri tidak diketahui.
Cantik atau buruk, utuh atau cacat, laki atau perempuan bayi itu tetap harus
diterima. Ketidakpastian dan ketidaktahuan imlah yng menimbulkan kecemasan,
ketegangan, kecemasan, dan ketakutan.
Perasaan yang berkecamuk tersebut dapat menjadi sebab kegelisahan dan
ketakutan menghadapi persalinan. Ada empat sebab yang dapat menimbulkan
perasaan tersebut, yakni :
25
1. Takut mati
Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah fenomena fisiologis yang normal,
namun hal tersebut tidak lepas dari resiko-resiko dan bahaya kematian.
Bahkan pada proses yang normal sekalipun senantiasa disertai pendarahan dan
rasa sakit yang hebat. Peristiwa inilah yang menimbulkan ketakutan-ketakutan
khususnya takut mati, baik kematian dirinya sendiri, maupun anak atau bayi
yang dilahirkan.
2. Trauma kelahiran
Ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim ibunya. Seorang ibu yang merasa
amat takut kalau-kalau bayinya akan terpisah dengan dirinya.
3. Perasaan bersalah/berdosa
Perasaan bersalah atau berdosa terhadap ibunya yang membuat dirinya
menjadi tidak mampu berpungsi sebagai ibu yang bahagia, sebab selalu saja ia
dibebani atau dikejar-kejar rasa berdosa.
4. Ketakutan riil
Pada setiap wanita hamil ketakutan untuk melahirkan bayinya bisa diperkuat
oleh sebab-sebab konkret lainnya, antara lain :
a. Ketakutan apabila bayi lahir cacat, atau lahir dalam kondisi patologis.
b. Ketakutan apabila bayi bernasib buruk disebabkan oleh dosa-dosa ibu itu
sendiri dimasa silam.
c. Ketakutan apabila beban hidupnya menjadi semakin berat oleh kelahiran
bayi.
d. Ketakutan apabila ia dipisahkan dengan bayinya.
26
e. Ketakutan kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan
sampai waktu melahirkan, (Kartono. 1992).
Menghadapi masa persalinan pada wanita hamil merupakan suatu hal yang
membahagiakan, menyenangkan dan menggembirakan. Akan mendatangkan
kepuasan tersendiri baginya tapi dalam sisi lain tidak dapat dielakan karena
semakin dekat dengan masa persalinan maka ketakutan dan kecemasan ibu
semakin meningkat.
2. DUKUNGAN SUAMI
2.1 Pengertian Dukungan Suami
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan kehadiran orang
lain dalam hidupnya. Kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial ada dua
macam yakni kebersamaan atau rasa memiliki dan saling memiliki dan
memperoleh dukungan dari lingkungan (Straus dan Sayles, 1980). Dalam hal ini
manusia membutuhkan kehadiran individu lain diantaranya pasangan hidupnya
untuk memberikan dukungan dan bantuan apabila menghadapi masalah.
Menurut Chaplin (dalam Kartono, 1999), dukungan adalah mengadakan
atau menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lam. Dukungan
sosial sebagai bentuk dukungan emosi yang berupa simpati, yang merupakan
bukti adanya rasa sayang, perhatian, dan keinginun untuk mendengarkan keluh
kesah orang lain (Psikologika, No 12 ThVI 2001)
Sumber dukungan sosial adalah orang-orang berarti yang ada di sekitar
individu. Dukungan tersebut biasanya diinginkan dari orang-orang penting yang
27
memiliki derajat keteriibatan erat dengan individu. La Rocco, dkk (dalam,
Watson, dkk, 1984) menyebutkan sumber-sumber dukungan sosial antara lain
orang tua, saudara kandung, kerabat, pasangan hidup (suami atau istri), sahabat,
rekan kerja dan tetangga. Sejumlah orang lain yang potensial memberikan
dukungan disebut sebagai significant others, misalkan bagi seorang istri
significant othersnya (orang yang dianggap penting) adalah suami, anak, orang
tua dan teman akrab (Psikologika, No 12 ThVI 2001)
Dari suatu studi naturalistik tentang dukungan sosial menunjukkan bahwa
pasangan adalah jalurutama dari perilaku pemberian bantuan yang dilakukan oleh
individu yang mengalami tekanan psikologis (Wills & Symc, 1985). Kebutuhan
seorang istri akan dukungan seorang suami untuk memenuhi kebutuhan istri akan
dukungan dan bantuan, dapat membantu istri melampaui masa yang unik didalam
kehidupannya.
Dalam penelitian Saranson, dkk (1983) menunjukan hasil bahwa orang-
orang yang mendapatkan dukungan sosial yang tinggi mengalami hal-hal positif
dalam hidupnya, memiliki harga diri yang lebih tinggi dan mempunyai pandangan
yang lebih optimis terhadap kehidupannya daripada orang-orang yang rendah
dukungan sosialnya.
Dukungan sosial terutama suami berkaitan dengan kemampuan
kesejahteratn psikologis dan penurunan resiko kemungkinan terjangkitnya
penyakit fisik (Shryock, 1982). Manne dan Jauta (dalam Pepetti, 1989)
mengemukakan bahwa dukungan sosial dari pasangan berguna untuk membantu
28
individu dalam memperoleh strategi pemecahan masalah yang efektif ketika
individu mengalami masalah dan bermanfaat dalam memperingan stres.
Dukungan suami adalah dukungan yang diberikan suami terhadap istri,
suatu bentuk dukungan di mana suami dapat memberikan bantuan secara
psikologis baik berupa motivasi, perhatian dan penerimaan. Dukungan suami
merupakan hubungan bersifat menolong yang mempunyai nilai khusus bagi istri
sebagai tanda adanya ikatan-ikatan yang bersifat positif (Goldberger & Breznis,
1982).
Dukungan suami dan pemberian perhatian akan membantu isteri dalam
mendapat kepercayaan diri dan harga diri sebagai seorang isteri. Dengan perhatian
suami membuat istri merasa lebih yakin, bahwa ia tidak saja tepat menjadi isteri,
tapi isteri juga akan bahagia menjadi (calon) ibu bagi anak yang dikandungnya
(Adhim, 2002). Dukungan yang diberikan orang lain sangat mungkin untuk
memberi sumbangan terhadap kestabilan psikologis seseorang (Hersen,1983).
Menurut Cohen dan Syme (1984) ada beberapa hal yang membuat
dukungan sosial dari pasangan (suami atau istri) memberi pengaruh penting bagi
individu bersangkutan, yakni:
1. Keterdekatan hubungan
Pemberian dukungan sosial dari suami atau istri lebih memiliki keterdekatan
yang lebih tinggi dari pada sumber dukungan yang lainnya. Keter iekatan yang
dimaksud di sini lebih menekankan pada kuahtas hubungan bukan
kuantitasnya. Individu yang memiliki suatu hubungan dekat dapat dipercaya
cenderung memiliki kesehatan mental yang baik.
29
2. Ketersediaan pemberi dukungan
Individu yang yakin mendapat dukungan dari pasangannnya apabila
menghadapi kesulitan dapat mengatasi permasalahannya dengan lebih kreatif
dari pada mereka yang ragu dengan ketersedian dukungan.
3. Kualitas pertemuan
Pasangan hidup mempunyai frekuensi pertemuan yang lebih tinggi dibanding
dengan sumber dukungan yang lain. Sehingga pemberian dukungan sosial
dapat lebih senng diberikan oleh suami atau istri daripada sumber-sumber
yang lain
2.2 Bentuk-bentuk Dukungan Suami
Menurut Cohen dan Syme (1985) aspek-aspek dukungan dan suami ada
empat aspek yakni :
a. Emosi
Individu membutuhkan empati, cinta, dan kepercayaan diri dari orang lain dan
ini merupakan motivasi utama dalam tingkah laku menolong individu yang
berempati merasa mengalami sendin emosi yang dialami oleh orang lain.
Merasa atau mengantisipasi perasaan orang lain dapat memotivasi tingkah
laku yang arahnya meningkatkan kesejahteraan orang lain tersebut.
b. Informasi
Dukungan informasi yang dibenkan untuk menambahkan pengetahuan
seseorang dalam mencan jalan keluar atau memecahkan masalah meliputi
nasehat serta pengetahuan.
30
c. Instrumentalia
Dukungan yang berupa penyediaan sarana untuk mempermudah perilaku
menolong orang yang menghadapi masalah dalam bentuk materi, akan tetapi
dapat juga berupa pemberian kesempatan atau peluang waktu.
d. Penilaian Positif
Dukungan berupa pemberian penghargaan ataupun memberikan penilaian
atas usaha yang telah dilakukan, memberikan umpan balik mengenai hasil
atau prestasinya serta memperkuat dan meningkatkan perasaan harga diri dan
kepercayaan akan kemampuan individu tersebut.
2.3 Ciri-ciri Suami yang Memberikan Dukungan
Menurut Cohen (1991) suami yang memberikan dukungan pada istri pada
masa kehamilan, diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
c. Memberikan tindakan suportif.
d. Dapat memberikan rasa aman.
e. Memberikan bantuan bila istn membutuhkan.
f. Bersedia meluangkan waktu untuk keperluan.
g. Mampu memberikan motivasi.
Suami yang menjalankan kewajibannya kepada istri sesuai dengan ajaran
agama Islam dapat digolongkan suami yang memberikan dukungan pada istn.
Menurut Ramyulis dkk (1990), ada beberapa kewajiban suami pada istn antara
lam :
31
1- Memimpin dan memehhara serta membimbing istri dan keluarga lahir dan
batin, bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraannya.
2. Memberi nafkah istri berupa nafkah lahir, sepert, makan, minum, pakaian,perumahan, keperluan-keperluan lainnya dan nafkah batin seperti
menggaulinya dengan baik, menentramkan jiwanya menurut kemampuan
suami serta melindungi istri dari segala kesukaran.
3. Menolong istn dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terlebih lag, dalammerawat, memehhara dan mendidik anak-anak dan berusaha menggauh istnsecara baik.
4. Bersifat jujur memehhara amanah dan kepercayaan serta dapatmenggembirakan istri dangan baik.
3. HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT
KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI MASA PERSALINAN
Dukungan sosial dan suami adalah bantuan yang dibenkan oleh suaminya(dalam Fitri, 2000). Dukungan sosial menurut Sarafino (dalam Kumolohadi,2001), adanya orang-orang yang memperhatikan, menghargai dan mencintai.
Dukungan sosial merupakan faktor sosial yang berada d, luar individu yang dapatmeningkatkan kemampuan menghadapi stres akibat adanya konflik
Dukungan suami saat kehamilan dan persalinan sangat penting, di mana
suami dapat memberikan rasa aman dan ketenangan. Dukungan moril suami akan
sangat membantu dalam mengatasi berbagai stres yang timbul selama hamil dan
setelah melahirkan (Dhyanti, 2000). Hal ini juga diutarakan Utami Roesl, (2000),
bahwa dukungan moril yang diberikan suami bisa mengubah hambatan menjadi
keberhasilan. Sikap suami membesarkan hati istri menjadi lebih percaya diri dan
lebih tenang. Selain dukungan moril suami juga memenuhi kebutuhan materil istri
pada saat kehamilan dan melahirkan. Pemberian dukungan ini akan menurunkan
tingkat kecemasan istri menghadapi masa persalinan.
33
B. LANDASAN TEORI
Benkut ini ada beberapa teori yang menjadi landasan dalam menentukan
hipotesis penelitian mengenai dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri
menghadapi persalinan
Respon yang paling umum terhadap suatu stresor adalah kecemasan.
Sebagian besar manusia merasa cemas dan tegang jika menghadapi situasi yangmengancam (Atkinson, dkk, 1993).
Sullivan (dalam Masrun,1975) mengartikan kecemasan sebagai
pengalaman dan ketegangan yang berasal dan ancaman-ancaman terhadap
keamanan. Pada umumnya kecemasan ini dapat mengganggu usaha manusia
mencapai kebutuhannya, mengganggu hubungan interpersonal, dan dapat
menyebabkan pikiran kacau. Atkinson dkk, (1993) mengungkapkan hal yang
senada bahwa kecemasan merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan yang
ditandai dengan rasa khawatir, perhatian, tegang, dan rasa takut yang dialami oleh
semua dengan derajatyang berbeda.
Menghadapi tekanan-tekanan yang ada menurut Priest (1991) bahwa
wanita beresiko lebih banyak mengalami kecemasan. Penyebab kecemasan pada
wanita diantaranya disebabkan oleh kehamilan dan keguguran. Wanita yang
belum siap menenma kehadiran bayi dapat merasa gelisah dan tidak mampu
untuk berperan sebagai ibu, sedangkan wanita yang mengalami keguguran akan
merasa kehilangan dan tertekan. Selain kehamilan dan keguguran faktor lain
menyebabkan kecemasan. karena adanya stresor fisik-biologik, sepert, keadaan
34
keadaan cuaca yang dingin atau panas, suara bising, infeksi, rasa nyeri, pukulan,
dan luka. Atau adanya stresor psikologis karena adanya perasaaan takut, situasi
bahaya, kesepian, kecewa, patah hati, jatuh cinta, marah, jengkel, cemburu dan iri
hati (Bahar, 1995)
Kehadiran seseorang bayi dalam sebuah keluarga menumbuhkan perasaan
yang menyenangkan, mengembirakan, dan membahagiakan, apalagi bila bayi itu
sangat dikehendaki atau direncanakan sebelumnya oleh pasangan suami istri
(Arthur dan Coleman, 1980; Moshonan dkk, 1987). Menurut Arthur dkk
(1980), menghadapi kelahiran bayi atau masa persalinan merupakan suatu situasi
yangmengancam wanita hamil tersebut sehingga menimbulkan perasaan-perasaan
yang mendebarkan, menegangkan, mencemaskan, mengkhawatirkan, dan
menakutkan.
Perasaan yang bercampur tersebut dapat menjadi sebab kegelisahan dan
ketakutan menghadapi persalinan. Ada empat sebab yang dapat menimbulkan
perasaan ini yaitu :
1. Takut mati
Sekalipun peristiwa kelahiran itu adalah fenomena fisiologis yang normal,
namun hal tersebut tidak lepas dari resiko-resiko dan bahaya kematian.
Bahkan pada proses yang normal sekalipun senantiasa disertai pendarahan dan
rasa sakit hebat. Peristiwa inilah yang menimbulkan ketakutan-ketakutan
khususnya takut akan kematian dirinya sendiri, maupun bayi yang dilahirkan.
35
2. Trauma kelahiran
Ketakutan akan berpisahnya bayi dari rahim ibunya. Seorang ibu akan merasa
amat takut kalau-kalau bayinya akan terpisah dengan dirinya.
3. Perasaan bersalah/berdosa
Perasaan bersalah atau berdosa terhadap ibunya yang membuat dirinya
menjadi tidak mampu berfungsi sebagai ibu yang bahagia, sebab selalu saja ia
dibebani atau dikejar-kejar oleh rasa berdosa.
4. Ketakutan riil
pada setiap wanita hamil ketakutan untuk melahirkan bayinya bisa diperkuat
oleh sebab-sebab konkret lainnya, antara lain :
a. Ketakutan bayinya akan lahir cacat, atau lahir dalam kondisi patologis.
b. Ketakutan bayinya akan bernasib buruk disebabkan oleh dosa-dosa ibu itu
sendiri dimasa silam.
c. Ketakutan beban hidupnya menjadi semakin berat oleh kelahiran bayinya.
d. Ketakutan ia akan dipisahkan dengan bayinya.
e. Ketakutan kehilangan bayinya yang sering muncul sejak masa kehamilan
sampai waktu melahirkan bayinya (Kartono, 1992).
Menghadapi masa persalinan pada wanita hamil merupakan suatu hal yang
membahagiakan, menyenangkan dan menggembirakan. Di sisi lain tidak dapat
dielakkan bahwa semakin dekat dengan masa persalinan maka ketakutan dan
kecemasan ibu semakin meningkat. Kartono (1992) mengungkapkan bahwa saat
melahirkan bayi merupakan suatu peristiwa yang disertai banyak derita kesakitan
36
jasmani dan ketidakpastian secara simultan akan menyebabkan banyak
ketegangan, ketakutan, kecemasan, dan emosi-emosi yang lainnya.
Faktor yang mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan tergantung
pada beberapa faktor, antara lain :
a. Kecemasan
Kecemasan merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap
jalannya persalinan dan berakibat pembukaan yang kurang lancar
(Prawirohoesodo, 1988). Perasaan takut dapat menimbulkan rasa sakit pada
persalinan dan berakibat timbulnya kontraksi uterus dan dilatasi serviks yang
tidak baik (Pritchard, et al., 1985).
b. Umur
Aktivitas uterus yang diperiukan agar terjadi pembukaan pada seviks, pada
kelompok usia 20-29 tahun, paling rendah bila dibandingkan dengan
kelompok umur yang lain (Burnhil, et al., 1962).
c. Paritas
Paritas diartikan sebagai keadaan uterus saat kehamilan. Burnhill et al., (1962)
menyimpulkan bahwa aktivitas uterus yang terbaik adalah pada kehamilan
kedua sampai kehamilan kelimadibanding kelompok paritas yang lain.
d. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Ibu-ibu yang mengalami kejadian abortus, lahir mati, kematian neonatal,
mempunyai efek psikologis dan hal tersebut dapat timbul kembali pada
kehamilan berikutnya (Prawirohoesodo, 1988).
37
e. Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap gizi, hygiene dan
pelayanan kesehatan ibu sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi
proses persalinan (Prawirohoesodo, 1988).
f. Kelainan Letak, Posisi Janin dan Presentasi
Kelainan letak akan menghambat jalannya persalinan. Kelainan presentasi dan
posisi janin berakibat terganggunya proses penurunan bagian terendah janin
dan penekanan pada serviks sehingga berakibat tidak lancarnya proses
pembukaan serviks (Friedmann, 1993)
g. Dukungan Suami
Menurut Cohen (1991), dukungan dari suami saat persalinan sangat berharga.
Ibu bersalin menginginkan suaminya memberikan tindakan suportif dan
memberikan lebih banyak rasa sejahtera dibanding petugasprofesional. Dalam
penelitian Cohen ibu bersalin menyatakan bahwa suami mereka membantu
pada saat terjadi kontraksi, melatih bernafas, memberikan pengaruh terhadap
ketenangan, menurunkan kesepian, dan memberikan teknik distraksi yang
bermanfaat.
Gejala-gejala yang menandakan kecemasan pada ibu hamil antara lain
gejala fisiologis yakni; sesak nafas, cepat lelah, berkeringat, mulut terasa kering,
jantung berdebar-debar, sakit kepala, nafsu makan menurun atau hilang, mual-
mual, dan tekanan darah naik (Darajat, 1986). Gejala psikologis diantaranya, rasa
takut, gelisah, khawatir, tidak tenang, binggung, mudah marah, mudah
38
tersmggung, ragu-ragu, tidak berdaya, rendah din, tertekan, kurang percaya diri,
panik, dan merasa tidak bahagia (Darajat, 1986).
Menurut Carpenito (1998) bahwa tingkat kecemasan mempunyai dam'pak
pada kemampuan individu yang bervariasi, antara lain:
2. Kecemasan ringan
Individu yang mengalami kecemasan ringan akan berdampak peningkatan
kosentrasi dan perhatian, waspada, mampu menghadapi situasi yang
bermasalah, dapat mengintegrasikan pengalaman masa lalu, saat ini dan yang
akan datang, adanya semangat belajaran, dapat memvalidasi secara
konsensual; menyusun makna, ingin tahu, mengulang pertanyaan, dan kurang
tidur.
2. Kecemasan sedang
Persepsi terhadap sesuatu cenderung lebih sempit, tidak dapat memberikan
perhatian secara selektif, tetapi dapat mengarahkan perhatian, cukup sulit
konsentrasi, membutuhkan usaha yang lebih dalam belajar, pandangan
terhadap pengalaman masa kini dikaitkan dengan masa lalu, adanya
kemungkinan mengabaikan kejadian dalam situasi tertentu, kesulitan dalam
beradaptasi dan menganalisa, adanya perubahan suara atau nada, pernapasan
dan denyut nadi meningkat.
3. Kecemasan berat
Persepsi sangat menurun, fokus pada detil-detil yang terpisah, tidak dapat
lebih memperhatikan meskipun diberi intruksi, proses belajar menjadi
terganggu, sangat kebingungan, tidak mampu berkonsentrasi, pandangan
terhadap pengalaman saat ini dikaitkan dengan masa lalu, hampir tidak
mampu mengerti terhadap situasi yang dihadapi saat ini, penurunan fungsi;
mengalami kesulitan untuk mengerti dalam berkomunikasi, sakit kepala, dan
mual.
4. Panik
Penyimpangan terhadap persepsi, tidak mampu belajar, tidak mampu
mengintegrasi pengalaman, tidak dapat terfokus pada saat ini. Tidak mampu
melihat dan mengerti situasi, kehilangan cara untuk mengungkapkan apa yang
ada dalam pikirannya, peningkatan aktivitas motorik, memiliki respon yang
tidak dapat diperkirakan terhadap stimulus minor sekalipun, dalam
berkomunikasi tidak dapat dipahami dan merasa akan pingsan.
Utami Roesli (2000), mengungkapkan bahwa dukungan moril yang
diberikan suami bisa mengubah hambatan menjadi keberhasilan. Dukungan
tersebut dapat membesarkan hati istri menjadi lebih percaya diri dan lebih tenang.
Selain dukungan moril suami juga memenuhi kebutuhan matriel istri pada saat
kehamilan dan melahirkan. Dukungan suami dan pemberian perhatian akan
membantu isteri dalam mendapat kepercayaan diri dan harga diri sebagai seorang
isteri. Perhatian suami membuat istri merasa lebih yakin bahwa, ia tidak saja tepat
menjadi isteri, tapi isteri juga akan bahagia menjadi (calon) ibu bagi anak yang
dikandungnya (Adhim, 2002).
Menurut Cohen & Syme (1985) aspek-aspek dukungan dan suami ada
empat aspek yakni, secara emosi, memberi infonnasi, instumentalia, dan
pemberian penilaian positif padan istri. Bentuk konkret keempat aspek tersebut
40
adalah berempati, cinta, memberi kepercayaan diri pada istri, memotivasi,
menolong, memberikan informasi yang dibutuhkan orang lain, membantu
memecahkan masalah istn, memberikan nasehat, penyedian sarana dan prasarana,
pemberian kesempatan, memberikan waktu untuk istri, memberi penghargaan atas
usaha yang dilakukan istri, memberikan umpan balik mengenai hasil atau prestasi
yang telah diterima, memperkuat dan meningkatkan perasaan harga diri dan
kepercayaan diri akan kemampuan istri.
C. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya maka hipot.
penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara dukungan suami dengan tingkat
kecemasan istri menghadapi masa persalinan. Semakin tinggi suami memberikan
dukungan pada istri maka semakin ringan tingkat kecemasan yang dialami pihakistn pada saat menghadapi masa persalinan.
41
esis
BAB HI
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Tergantung : Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan.
2. Variabel Bebas : Dukungan Suami.
B. Definisi Operasional
1. Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan
Kecemasan menghadapi masa persalinan adalah perasaan menegangkan,
menakutkan, dan mengkuatirkan bagi ibu hamil. Perasaan cemas ini akan semakin
meningkat pada trisemester akhir. Adapun kecemasan yang dialami wanita hamil
itu lebih bersifat fisiologis dan psikologis.
Secara fisiologis dapat terjadi sesak nafas, cepat lelah, berkeringat, mulut
terasa kering, jantung berdebar-debar, sakit kepala, nafsu makan menurun atau
hilang, mual-mual, dan tekanan darah naik. Gejala psikologis yakni, rasa takut,
gelisah, khawatir, tidak tenang, bingung, mudah marah, mudah tersinggung, ragu-
ragu, tidak berdaya, rendah diri, tertekan, kurang percaya diri, panik, dan merasa
tidak bahagia.
Skala kecemasan menghadapi persalinan dibuat peneliti berdasarkan gejala-
gejala di atas. Gajala-gejala diatas dapat menunjukan tingkat kecemasan subjek
dengan cara memilih salah satu jawaban dan ke lima pilihan yang paling sesuai
42
43
dengan diri subjek. Lima jawaban itu terdiri dan jawaban Sangat Sering (SS),Sering (S), Kadang-Kadang (KK), Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP) Aitemskala i„i bersifat favourabe, dan unfavourabe,. Aitem yang bersifat favourabelmemiliki rentang skor 4- 0, skor 4untuk jawaban Sangat Sering (SS) dan skor 0untuk jawaban Tidak Pernah (TP). Sebaliknya aitem yang bersifat unfaVoi,abe,memiliki rentang skor 0- 4, skor 0untuk jawaban Sangat Sering (SS) dan skor 4untuk jawaban Tidak Pernah (TP). Skor total yang d.peroleh subjek menunjukkansemakin t.ngg, skor subjek maka semakin cemas subjek tersebut. Sebaliknyasemakin rendah skor totalnya maka semakin rendah kecemasan warnta itu.
2. Dukungan Suami
Dukungan suam, adalah dukungan penuh suam, terhadap istri dengan caramendampmgi, memberi rasa aman dan menunjukan kas.h sayangnya. Pemberiandukungan ini akan membua, istri leb.h percaya diri dan merasa damai dalammenghadap, proses persahnan. Adapun bentuk dukungan itu sanga, beragam daripembenan perhatian, memberi penghargaan, pembenan informasi, dan memenuhikebutuhan matenal dalam kehamilan sampai proses persahnan.
Aspek-aspek dukungan dari suam, ada empat aspek yakni secara emos,,memberi mformas,, tnstumentalia, dan pembenan penila.an pos.tif pada ,s,n.Bentuk konkret empat aspek tersebut adalah berempati, cinta, memberikepercayaan diri pada ,s,ri, memotivasi, menolong, memberikan mformas, yangd.butuhkan orang lam, membantu memeeahkan masalah ,s,ri, memberikannasehat, penyed.an sarana dan prasarana, pemberian kesempatan, memberikan
44
waktu untuk istn, memberi penghargaan atas usaha yang dilakukan istri,membenkan umpan balik mengena, hasil atau prestasi yang telah d.terima,
memperkuat dan meningkatkan perasaan harga diri dan kepercayaan din akankemampuan istri.
Skala dukungan suami menggunakan empat aspek tersebut, pada tiapaitem memiliki lima jawaban yang harus di pilih salah satu oleh subjek. Lima
jawaban tersebut yakni Sangat Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang (KK),Jarang (J), dan Tidak Pernah (TP). Aitem skala mi bersifat favourable dan
unfavourable, aitem favourable memiliki rentang skor tiap aitem adalah 4- 0,skor 4untuk jawaban Sangat Sering (SS) dan skor 0untuk jawaban Tidak Pernah
(TP). Skor total dan skala ini menunjukkan subjek, semakin tinggi skor subjekmaka semak.n besar dukungan yang dibenkan dan aitem yang bersifat
unfavourable memiliki rentang skor tiap aitem antara 0- 4, skor 0untuk jawabanSangat Sering (SS) dan skor 4untuk jawaban Tidak Pernah (TP) semakin tinggiskor totalnya maka semakin rendah dukungan yang diberikan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah ibu hamil yang sudah masuk trisemester akhir
dan menghadapi masa persalinan yakni usia kehamilan dan 7bulan sampai 9bulan ke atas.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik
Purposive Sampling (Nawawi, 1998) alasan digunakannya teknik in. karena
subjek yang memiliki ciri-ciri sama tidak diketahui sebelumnya.
"A\' i *
D. Metode Pengambilan Data '^
Metode pengambilan data yang digunakan untuk memperoleh data yang.epat dan relevan dengan metode skala. Hal mi bertujuan agar penelit.an mem.hkivaliditas dan reliabilitas yang tinggi
Adapun skala yang digunakan dalam penelitian hubungan antara dukungansuami dengan ,i„gka, kecemasan istr, menghadapi masa persahnan adalah :I Skala Kecemasan pada Ibu Hamil yang Mengnadap, Masa Persahnan
Skala ini digunakan untuk mengungkap kecemasan subjek yang disusuno.eh peneht, send.n. Skala ,„, d.susun berdasarkan gejala-gejala atau man.festas,perilaku yang nampak bila individu dalam keadaan cemas. Keadaan ini d.tinjaudar, teor, Darajat (1986), yang mengungkapkan bahwa gejala kecemasan itubersifat fisiologis dan psikologis.
Dalam skala kecemasan menghadapi masa persalinan mi d,sediakan limajawaban, yaitu Sanga, Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang (KK), Jarang(J), dan Tidak Pernah (TP), A.tem skala ini bersifat fa„,uraM danunfavourabel, aitem yang bersifat favouraM memihk, remang skor 4- 0dansebaliknya aitem yang bersifat unfavourabel memilik, rentang skor 0-4Skor•otal yang d.peroleh subjek menunjukkan semakm tinggi skor subjek makasemakin cemas subjek tersebut. SebaHknya semakm rendah skor totamya makasemakm rendah kecemasan wan.ta „u Adapun sebaran bu„r-bu„r skalakecemasan menghadapi masa persahnan pada wan.ta ham,! sebelum d,uj, cobadapat dilihat pada tabel 1.
45
Tabel 1 (Blue Print)Sebaran Butir-butir Skala Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan
Sebelum Uji Coba
46
Aspek Nomor Aitem Jumlah
Kecemasan Favourable Unfovourable
Fisiologis 2,6, 7, 10, 12, 13, 16,25,
26,31,35,36,37, 38,39,
44, 49.
1, 7,9, 14, 15,
40, 47, 50.
24
Psikologis 4, 5, 8, 11, 17, 20, 21, 22,
23, 24, 27, 28, 29, 30, 33,
34,41,43.
3, 18, 19,32,42,
45, 46, 48.
26
Jumlah 34 16 50
2. Skala Dukungan Suami
Skala dukungan suami ini digunakan untuk mengukur kecenderungan
pemberian dukungan suami pada saat istri hamil dan menghadapi masa
persalinan. Adapun aspek dalam pengukuran dukungan suami terdiri dari empat
aspek yakni aspek emosi, aspek informasi, aspek instrumentalia, dan aspek
penilaian positif. Adapun sebaran butir-butir skala ini sebelum diuji coba dapat
dilihat pada tabel 2.
Tabel 2
Sebaran Butir-butir Skala Dukungan SuamiSebelum Uji Coba
AspekDukungan Suami
Emosi
Infonnasi
Istaimentalia
Nomor Aitem
Favourable
1,3, 13, 15,21,23,24,
26, 28, 49.
4,6, 18,22,47.
! 10, 11, 12, 17,27,29,31,36,
Unfovourable
20, 30, 33, 38, 40.
2, 5, 8, 35, 44.
14,25,43,45, 50.
Jumlah
15
15
1 | 39, 48. : i
i Penilaian Positifi !
7, 16, (9, 37,46. 9,32, 34,41,42 ! io
i Jumlah 30 20 50 ,
47
Dalam skala dukungan suami ini memiliki lima jawaban, yakni Sangat
Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang (KX), Jarang (J), dan Tidak Pernah
(TP). Aitem skala ini bersifat favourable dan unfavorable, aitem favourable
memiliki rentang skor tiap aitem adalah 4 - 0, skor 4 untuk jawaban Sangat
Sering (SS) dan skor 0 untuk jawaban Tidak Pernah (TP). Skor total dari skala ini
menunjukkan subjek, semakin tinggi skor subjek maka semakin besar dukungan
yang diberikan dan aitem yang bersifat unfavourable memiliki rentang skor tiap
aitem antara 0-4, skor 0 untuk jawaban Sangat Sering (SS) dan skor 4 untuk
jawaban Tidak Pernah (TP) semakin tinggi skor totalnya maka semakin rendah
dukungan yang diberikan.
E. Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini data yang diperoleh akan dianalisis kuantitatif dengan
menggunakan teknik statistik Product Moment dari Karl Pearson untuk
mengetahui hubungan variabel tergantung dengan variabel bebas. Analisis yang
digunakan untuk perhitungan statistik dibantu program komputer dari Statistical
Package For Sosial Science (SPSS) 11.0 (2002) for Windows.
BAB IV
PELAKSANAAN, ANALISIS DATA,
HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah
Pengambilan sampel penelitian ini lebih bersifat insidental. Peneliti dapat
mengambil data pada subjek yang ditemui, tentunya sesuai dengan karakteristik
subjek penelitian. Subjek penelitian dengan karakteristik tersebut memilikijumlah
yang terbatas. Peneliti menggunakan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya
pada klinik bersalin untuk mempermudah dalam mendapatkan subjek penelitian.
Klinik bersalin yang digunakan tempat penelitian ini adalah klinik bersalin
"Pura Raharja" dan klinik bersalin "Rachmi". Diperkirakan memiliki pasien ibu
hamil yang cukup banyak dan memiliki kesesuaian karakteristik penelitian.
Klinik bersalin "Pura Raharja" didirikan pada tanggal 20 Desember 1971
dengan menggunakan dana kesehatan pegawai negeri dan dikelola oleh
departemen sosial dan bernaung di bawah BKKBN. Pada tahun 1976 dipindahkan
kepada KORPRI di bawah naungan Yayasan Abdi Negara KORPRI Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yang tercatat dalam surat kepi tusan No. 48/326-
YA/VI1/91 yang ditetapkan pada tanggal 29 Juni 1991. Klmik Bersalin Pura
Rahaja dilengkapi dengan praktek dokter spesialis kandungan dan kebidanan,
48
49
praktek dokter spesialis anak dan praktek bidan. Melayani pemeriksaan pasien ibu
hamil, imunisasi, persalinan, perawatan, kosultasi dan pelayanan KB.
Klinik bersalin "Rachmi" yang didirikan oleh dr. HM. Sulchan Soefoewan
DSOG. Ph. D. dilengkapi dengan fasilitas praktek dokter spesialis kandungan dan
kebidanan, praktek dokter gigi, praktek dokter spesialis anak, praktek dokter
umum, rumah bersalin, klinik keluarga berencana dan apotek.
2. Persiapan Penelitian
a. Perijinan
Ijin penelitian yangdikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Islam Indonesia pada tanggal 31 Juli 2002, dengan nomor
283/Dek/70/FP/VIII/2002 . Dengan surat ijin tersebut beserta satu bendel proposal
penelitian. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin ini ke beberapa instansi
diantaranya Rumah Sakit "Panti Rapih", Klinik Bersalin "Pura Rahaja", Klinik
Bersalin "Rachmi", dan beberapa tempat praktek dokter spesialis kandungan dan
kebidanan. Namun pemohonan ijin penelitian ini mendapat ijin di Klinik Bersalin
"Pura Rahaja" dan "Rachmi".
b. Persiapan Alat Ukur
Sebelum mengambil data penelitian sesungguhnya, terlebih dahulu
dilakukan uji coba terhadap dua alat ukur. Alat ukur pertama adalah skala
dukungan suami dan alat ukur yang kedua adalah skala kecemasan istri
menghadapi masa persalinan yang disusun sendin oleh peneliti. Uji coba kedua
50
alat ukur ini dilakukan untuk mengukur vahditas dan reliabilitas dan aitem-aiten
pada skala yang dibuat.
c. Uji Coba Alat Ukur
Uji coba alat ukur ini dilaksanakan selama lima han dari tanggal 5 sampai
9 Agustus 2002. Subjek penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 7
bulan ke atas atau masuk 26 minggu ke atas.
Subjek penelitian pada uji coba alat ukur ini berjumlah 32 orang,
sedikitnya jumlah subjek penelitian ini karena keterbatasan subjek yang memiliki
karakteristik tersebut. Subjek penelitian diminta untuk mengisi satu bendel angket
yang terdiri dari dua skala, yakni skala dukungan suami dan skala kecemasan istri
menghadapi masa pesalinan.
d. Hasil uji coba alat ukur
Uji vahditas dan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan
fasihtas komputer program SPSS versi 11.00. Berdasarkan hasil uji coba, dari
total 50 aitem terdapat 11 aitem yang gugur pada skala dukungan suami. Aitem-
aitem yang gugur dikatakan tidak valid karena memiliki koefisien vahditas
kurang dari 0,300 dan aitem dikatakan sahih bila memiliki koefisien vahditas
lebih dari 0,300. Uji reliabilitas dan 39 aitem diperoleh koefisien reliabilitas alpha
sebesar 0,9485. Alat ukur ini cukup reliabel karena mendekati koefisien 1,0.
Tabel 3
Sebaran Butir-butir Skala Dukungan SuamiHasil Uji Coba
51
AspekDukungan Suami
1 Nomor Aitem
JumlahFavourable j UnfovourableEmosi 1,3, 13, 15,21,23,24,
26, 28, 49.
20, 30, 33, 38, 40. 12
Infonnasi 4,6, 18,22,47. 2, 5, 8, 35, 44. 9
Istrumentalia 10, 11, 12, 17,27,29,31,
36, 39,48.
14,25,43,45,50. 14
Penilaian Positif 7, 16, 19, 37, 46. 9,32,34,41,42 4
Jumlah 25 14 39
Keterangan : Nomor yang dicetak tebal adalah nomor aitem yang gugur
Skala kecemasan menghadapi masa persalinan dari 50 aitem yang
disajikan terdapat 16 aitem yang gugur, sehingga aitem yang sahih menjadi 34
aitem. Uji reliabilitas diperoleh koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,9401.
Tabel 4
Sebaran Butir-butir Skala Kecemasan Menghadapi Masa PersalinanHasil Uji Coba
AspekKecemasan
Nomor Aitem Jumlah
Favourable Unfovourable
Fisiologis 2,6,7, 10,12, 13, 16,25, 1, 7, 9, 14, 15, 15
26,31,35,36,37,38,39, 40, 47, 50.
44, 49.
Psikologis 4,5,8, 11, 17,20,21,22, 3, 18, 19,32,42, 19
23, 24, 27, 28, 29, 30, 33, 45, 46, 48.
34,41,43.
Jumlah 30 4 34
Keterangan : Nomor yang dicetak tebal adalah nomor aitem yang gugur
52
B. Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 12 sampai 16 Agustus
2002. Subjek merupakan ibu hamil dengan usia kehamilan tujuh bulan ke atas
atau 26 minggu keatas.
Pengambilan data ini dilakukan di klinik bersalin "Pura Raharja" dan
klinik bersalin "Rachmi". Sebelum proses pencarian data peneliti memohon ijin
untuk mengambil data pada bidan dan perawat yang menjaga dan meminta
keterangan tentang ibu hamil yang berusia tujuh bulan ke atas. Mengetahui lebih
lanjut tentang karakteristik subjek, peneliti menanyakan usia kehamilan ibu.
Apabila subjek memiliki karakteristik yang diinginkan. Peneliti meminta subjek
untuk mengisikan satu bendel alat ukur yang terdiri dari dua skala, yakni skala
dukungan suami dan skala kecemasan istri menghadapi masa persalinan.
Pengambilan data ini dilakukan saat ibu hamil memeriksakan
kehamilannya pada dokter. Pengisian satu bendel skala ini biasanya dilakukan
saat menunggu giliran pemeriksaan, apabila subjek belum selesai menyelesaikan
dapat diteruskan di rumah subjek. Peneliti mengambil satu bendel skala tersebut
ke rumah atau kantor subjek. Pada usia kehamilan tujuh bulan ke atas ibu hamil
melakukan pemeriksaan rutin berkisar dua sampai empat kali dalam sebulan.
Sehingga peneliti memiliki keterbatasan dalam mencari subjek penelitian untuk
menanggulangi subjek penelitian yang mengalami dua kali tes. Jumlah subjek
penelitian yang dapat dikumpulkan berjumlah 41 orang.
53
C. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
Uji asumsi ini meliputi uji normalitas dan uji linieritas hubungan, yang
digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas yang dimaksudkan adalah uji yang digunakan untuk
menguji apakah setiap variabel terdistribusi secara nomal. Uji ini menggunakan
tehnik One Sample Kolmagorov-Smirnov lest. Tes ini dapat dikatakan normal
jika p > 0,05.
Nilai normal parameter untuk variabel dukungan suami sebesar 17,225
dengan p=0,074. Dengan hasil tersebut sebaran skor dukungan suami termasuk
dalam katagori normal karena p > 0,05.
Uji normalitas pada variabel kecemasan menghadapi persalinan diperoleh
nilai sebesar 17,632 dengan p= 0,068. Hasil tersebut menunjukkan sebaran skor
kecemasan menghadapi masa persalinan termasuk dalam katagori normal karena
p>0,05.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas hubungan antara
variabel dukungan suami terhadap kecemasan istri menghadapi persalinan. Dari
hasil perhitungan diperoleh bahwa F=l,210 dengan p= 0,068 karena p > 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dukungan suami dengan
kecemasan istri menghadapi persalinan adalah linier.
54
2. Analisis Hasil
lnterprestasi skor skala ditetapkan dengan menggunakan kategorisasi yang
dibuat berdasarkan sebaran hipotetik. Kategorisasi ini bersifat relatif sehingga
dibagi sesuai dengan tingkat perbedaan yang dikehendaki.
a. Dukungan Suami
Dukungan Suami dikategorikan ke dalam tiga kelompok yakni, tinggi,
sedang, dan rendah. Diketahui bahwa skor terendah aitem adalah 0 dan skor
tertinggi adalah 4, sehingga dapat diperoleh skor minimal hipotetiknya 0dan skor
maksimal hipotetiknya sebesar 156. Skor minimal empirisnya sebesar 72 dan skor
maksimum empirisnya sebesar 151. Mean hipotetik yang diperoleh sebesar 78,
sedangkan mean empins yang diperoleh sebesar 126,05. Standar deviasi hipotetik
sebesar 26 dan standar deviasi empirisnya sebesar 17,225. Dari desknpsi tersebut
dapat dilakukan perhitungan untuk menentukan skor tinggi (batas atas) dan skor
rendah (batas bawah) dari kategori yang digunakan.
Tabel 5
Kategori Skor Variabel Dukungan Suami
Kategori Kategorisasi Skor
Tinggi {Mean+ (1,0 SD)} <X 105.00- 156
Sedang (Mean + (1,0 SD)} < X<{Mean - (1,0 SD)} 53.00- 104.00
Rendah X $ {Mean + (1,0 SD)} 0-52.00
Mean empins variabel dukungan suami sebesar 126,225 maka termasuk
dalam kategori tinggi yang menunjukan bahwa sempel penelitian menerima
bentuk dukungan suami yang termasuk dalam kategori tinggi.
55
b. Kecemasan Menghadapi Persalinan
Kecemasan menghadapi persalinan dikategorikan dalam tiga kelompok
yakni tinggi, sedang dan rendah. Diketahui bahwa skor terendah aitem adalah 0
dan skor yang tertinggi adalah 4, sehingga dapat diketahui skor minimal
hipotetiknya adalah 0 dan skor maksimal hipotetiknya sebesar 136. Sedangkan
skor minimal empiris yang didapat sebesar 6 dan skor maksimal empirisnya
sebesar 72. Mean hipotetiknya sebesar 68 dengan mean empinsnya sebesar 36,63
dan standar deviasi empirisnya sebesar 17, 632, sedangkan standar deviasi
hipotetiknya sebesar 22, 67. Dan deskripsi data hipotetik, maka dapat dilakukan
perhitungan untuk menentukan skor tinggi (batas atas) dan skor rendah (batas
bawah) dan kategori yang akan digunakan.
Tabel 6
Kategori Skor Variabel Kecemasan Istri Menghadapi Masa Persalinan
Kategori Kategorisasi Skor
Tinggi {Mean + (1,0 SD)} <X 91.00-136
Sedang {Mean + (1,0 SD)} < X$ {Mean - (1,0 SD)} 46.00 - 90.00
Rendah X $ {Mean+ (1,0 SD)} 0-45.00
Rerata empins variabel kecemasan menghadapi masa persalinan sebesar
36,63 maka termasuk dalam kategori rendah, yang menunjukan bahwa kecemasan
yang diterima istri menghadapi masa persalinan pada sampel penelitian termasuk
dalam kategori rendah.
3. Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara dukungan
suami dengan tingkat kecemasan istn menghadapi masa persahnan. Semakin
56
tinggi suami memberikan dukungan pada istri maka semakin ringan tingkat
kecemasan yang dialami pihak istn pada saat menghadapi masa persalinan. Hasil
analisis data untuk hubungan dukungan suami dengan kecemasan istri
menghadapi masa persalinan menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,221
dengan p = 0,165. Dengan hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara dukungan suami dengan kecemasan istri menghadapi
persahnan.
4. Analisis Tambahan
Adanya data tambahan mengenai subjek yakni usia ibu hamil dan urutan
kelahiran maka dapat diperoleh hipotesis tambahan, bahwa ada hubungan negatif
antara usia ibu hamil dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan yang
menunjukkan koefisien korelasi sebesar -0,485 dengan p = 0,001. Taraf
signifikansinya sebesar p< 0,01, yang berarti semakin bertambah usia (Y) maka
semakin rendah tingkat kecemasan menghadapi persalinan (X) dan sebaliknya
semakin muda usianya maka semakin tinggi tingkat kecemasan menghadapi
persalinan.
Berdasarkan hasil uji beda tingkat kecemasan menghadapi persalinan
antara persalinan yang pertama dan persalinan yang kedua dan seterusnya, hasil
analisis menunjukkan tingkat kecemasan menghadapi persalinan pada persahnan
pertama memiliki mean sebesar 41,25 dan standar deviasi sebesar 17,423 dengan
taraf kepercayaan 95% sebesar -1,889 (bawah) dan 19,913 (atas). Tingkat
kecemasan menghadapi persalinan pada persalinan kedua dan seterusnya memiliki
mean sebesar 32,42 dan standar deviasi 17,082 dengan taraf kepercayaan 95%
57
sebesar -1,896 (bawah) dan 19,920 (atas). Hasil analisis data ini menunjukkan
tidak adanya perbedaan tingkat kecemasan menghadapi masa persalinan antara
persalinan pertama dan persalinan kedua dan seterusnya.
58
D. Pembahasan
Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi sebesar-0,221 dengan
p = 0,165. Hasil ini menunjukkan bahwa antara dukungan suami dengan
kecemasan istri menghadapi persalinan tidak signifikan. Hipotesis adanya
hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan istri menghadapi
persalinan ditolak.
Tidak adanya hubungan antara dukungan suami dengan kecemasan istn
menghadapi persalinan ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya tingkat
kecemasan istri menghadapi persalinan tidak tergantung pada satu faktor saja
dalam hal ini dukungan suami. Namun ada beberapa faktor lain yang dapat
mempengaruhi tingkat kecemasan istri menghadapi masa persalinan.
Beberapa ahli mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
persalinan yakni kecemasan, umur, paritas, riwayat kehamilan dan persalinan,
sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan dukungan suami. Dalam penelitian ini
peneliti mencoba menghubungkan antara kecemasan dan dukungan suami
terhadap masa persalinan.
Menurut Prawirohoesodo (1988) kecemasan merupakan salah satu faktor
utama yang mempengaruhi terhadap jalannya persalinan dan dapat mengakibatkan
pembukaan kurang lancar. Hal ini juga di dukung dengan pemyataan Pritchard
dkk (1985) bahwa perasaan takut dapat menimbulkan rasa sakit pada persalinan
dan berakibat timbulnya kontraksi uterus dan laktasi serviks yang tidak baik.
Faktor lam yang berpengaruh pada persalinan adalah dukungan suami.
Menurut Cohen (1991) dukungan dari suami saat persalinan sangat berharga, ibu
59
bersalin menginginkan suaminya memberikan tindakan suportif dan memberikan
lebih banyak rasa sejahtera dibanding petugas profesional. Selain kedua faktor ini
ada beberapa faktor yang juga berpengaruh terhadap lancar tidaknya proses
persalinan diantaranya adalah faktor umur. Menurut Brunhil dkk (1962) aktivitas
uterus yang diperiukan agar terjadi pembukaan pada serviks lebih rendah pada
usia 20-29 dibandingkan dengan kelompok umur yang lain.
Membuktikan hal ini peneliti menghubungkan antara kecemasan
menghadapi masa persalinan dengan usia ibu hamil tersebut. Hasil analisis data
yang diperoleh menunjukan bahwa ada hubungan negatif antara usia ibu hamil
dengan tingkat kecemasan menghadapi persalinan yang menunjukkan koefisien
korelasi sebesar -0,485 dengan p=0,001. Taraf signifikansinya sebesar p< 0,01,
yang berarti semakin bertambah usia (Y) maka semakin rendah tingkat kecemasan
menghadapi persalinan (X) dan sebaliknya semakin muda usianya maka semakin
tinggi tingkat kecemasan menghadapi persalinan. Hal ini juga didukung dengan
penelitian Mardeyanti (2001) bahwa ibu hamil yang cemas paling tinggi pada
kelompok usia kurang dari 20 tahun dan dari 24 subjek penelitian dengan jenjang
usia 20 - 24, 12subjek mengalami kecemasan.
Faktor lain yang juga berpengaruh pada persahnan adalah tingkat
pendidikan dan sosial ekonomi. Menurut Soewadi (1987) status pendidikan dan
sta'us ekonomi yang rendah pada seseorang akan menyebabkan orang tersebut
mudah stres dan begitu juga dengan usia orang yang lebih muda lebih mudah stres
ketimbang usia yang lebih tua. Meichati (1983) menyatakan bahwa pendidikan
bagi seorang individu merupakan pengaruh dinamis dalam perkembangan
60
jasmani, jnva, perasaan dan susila, sehingga tingkat pendidikan yang berbeda
akan memberikan jenis pengalaman serta nilai-nilai hidup yang berbeda pula.
Penelitian Mardeyanti (2001) menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat
pendidikan ibu hamil maka kecemasan menghadapi persalinan lebih tinggi dan
sebaliknya ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka
kecemasan menghadapi persalinan makin rendah. Penelitiannya juga
menunjukkan bahwa 61,7 %dari 60 ibu hamil cemas memikirkan keuangan untuk
persalinan nanti. Hal ini menunjukkan bahwa faktor ekonomi akan berpengaruh
terhadap timbulnya kecemasan pada ibu dalam menghadapi persalinan.
Kecemasan menghadapi persalinan pada trisemester terakhir ini sering
dialami ibu hamil. Namun kecemasan yang dialami ibu hamil itu sendiri berbeda-
beda tingkatannya. Dari hasil analisis data diperoleh rerata empiris variabel
kecemasan menghadapi masa persalinan sebesar 36,63 yang termasuk dalam
kategori rendah, yang menunjukan bahwa kecemasan yang diterima istri
menghadapi masa persalinan pada sampel penelitian termasuk dalam kategori
rendah.
Tingkat kecemasan yang rendah atau ringan ini menurut Carpenito (1998)
mempunyai dampak pada kemampuan mdividu. Individu yang mengalami
kecemasan ringan akan berdampak peningkatan kosentrasi dan perhatian;
waspada, mampu menghadapi situasi yang bermasalah, dapat mengintegrasikan
pengalaman masa lalu, saat ini dan yang akan datang, adanya semangat belajaran;
dapat memvalidasi secara konsensual; menyusun makna, ingin tahu, mengulang
pertanyaan, dan kurang tidur. Kemampuan yang dimiliki individu tersebut juga
61
menunjukkan adanya toleransi kecemasan (Anxiety Tolerance) dengan tingkat
kecemasan yang masih dapat ditanggung individu tanpa menimbulkan gangguan
psikologis senus atau tanpa mengakibatkan ketidakmampuan menyesuaikan diri
(Chaplin, 1999).
Menurut Enkson (dalam Astuti,2000) bahwa kehamilan adalah salah satu
tugas perkembangan yang menumbuhkan kemampuan penyesuaian din sekahgus
penyelesaian konflik-konfhk yang terjadi pada masa tersebut maupun masa-masa
sebelumnya. Kehamilan pada wanita merupakan salah satu tugas perkembangan
walaupun dalam kehamilan tersebut khususnya trisemester terakhir ibu hamil
sering mengalami kecemasan. Pada tingkat kecemasan yang ringan, ibu hamil
masih dapat menanggung dan menyelesaikan konflik yang terjadi pada masa
kehamilan tersebut serta melakukan penyesuaian din dengan kehamilannya.
Namun kecemasan yang dialami oleh ibu hamil ini senng sekali diabaikan
oleh lingkungannya. Ibu dianggap sebagai orang yang berbahagia dan kecemasan
mereka adalah suatu hal yang tidak mungkin karena kecemasan pada ibu hamil
merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dinsaukan (Unger &Crawford, 1992).
Pengabaian dan lingkungan ini juga menyebabkan ibu merasa kecemasannya
pada masa kehamilan khususnya trisemester akhir ini memang harus dihadapinya
sendiri.
Saat mulai hamil, wanita langsung merasakan perubahan pada tubuh. Hal
ini secara psikologis turut berperan mematangkan persiapan menjadi ibu yang
sebenarnya. Di lain pihak, suami boleh dibilang sama sekali tidak merasakan
perubahan yang terjadi langsung sehingga suami lambat dalam mempersiapkjcan
62
dm secara psikologis sebagai ayah. Sehingga b.sa dikatakan bahwa istn sudah
mulai merasa sebagai ibu sejak mulai hamil, sedangkan suami baru merasakannya
saat melihat bayi lahir (Keluarga.Org)
Dan penelitian ini menunjukkan hasil bahwa suami memberikan dukungan
yang tinggi pada istri dan istri memiliki tingkat kecemasan yang rendah. Namun
antara dukungan suami dan tingkat kecemasaan istri tidak menunjukan adanya
hubungan. Penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan suami pada masa
kehamilan khususnya trisemester ketiga antara 7-9 bulan dapat menurunkan
kecemasan istn menghadapi masa persahnan karena kecemasan yang dihadapi ibu
hamil ini dapat ditoleransi dan ditanggulangi ibu hamil sendiri.
Namun kecemasan akan berbeda apabila subjek penehtiannya memiliki
karaktenstik yang lebih khusus lagi antara lain usia kehamilan masuk 40 minggu
atau diatas 9bulan dan sudah memasuki pada kala I. Hal mi terjadi karena pada
saat itu ibu mengalami kontraksi yang menimbulkan rasa nyeri dan sakit.
Menurut Read (dalam Pitt, 1992) bahwa ketakutan menyebabkan
ketegangan dalam persalinan, ketegangan menimbulkan nyeri, nyeri memperbesar
ketakutan dan seterusnya, sehingga persalinan terjebak dalam lingkaran setan dan
akan berlangsung lama. Hal senada diungkapkan Read (dalam Sloane dkk, 1997)
bahwa rasa takut dan ketegangan, bukan kontraksi itu sendin, yang merupakan
penyebab utama kesengsaraan persalinan. Hal ini tergambar pada gambar berikut:
63
Tegang
Daur rasa takut-kelegangan-rasa sakit selama persalinan.
Dukungan suami yang dibutuhkan oleh istri pada masa ini dalam bentuk
pertolongan, dengan membantu istn dalam melatih pernapasan dan memberi
dorongan semangat pada saat persalinan berlangsung dengan cara
mendampinginya. Dari data yang diperoleh juga menunjukkan bahwa 40 subjek
dan 41 subjek penelitian menginginkan didampingi suaminya saat melahirkan
dengan harapan akan memberikan ketenangan, memberikan semangat, danpercaya diri saat melahirkan.
BAB V
PEMJTirp
A. KESIMPULAN
Dan penelitian mi danat Hn,rii- i-dapa, dnank kes,mpU|a„ bahwa „dak ada „ub»„M„anlara dukungan suami deniaii tin»k»f l„
" ngka* keCemaSan m™8hadap, masa persahnan" menUnMka" ^ ** - »-**. „ngkal tecemasan istn
d,ber,ka" SUam' D- ~ «— -„ ,ak,„r kemand,r,a„ padapada saat persalinan.
B. SARAN-SARAN
Pene""an '"' ,mrUPaka" »"* - -*. ™,k memperkaya ,e,aah-tang keee.asan Wan„a khlB1Bny. pada saa, menghadapi persa„na, Pene„t,a„" berUSate Um" raen~" "-*» — —p lst, Saran_nvang dapat dijadikan pert,mbangan adalah:
' D'adakann-Va Pene""a" ^ —^ *— a,ltara dukun.an suam,«engan lingte kecemasa„ ,s ^^ ^^ ^ ^Pene„t,a„ yang memil,kl ^^ ^ ^ ^ ^ ^ ^
keham''an ^ ~ **« «*** - *. ham,, dan tl„gka,-a, ek„„om, dengan berdasarkan karegcnsa, Per,u„ya pe„ambaha„
64
65
-^ah *n pemera,aa„ penvebara„ sub,ek penehban pada settap ,apisa„ekonomi.
2- Perlunya diadakan penelitian yang berk.itan h.v ng oerkaitan dengan kemand.nan dalammenghadapi masa persahnan.
3'""" 'emb~- — «* -yebar luaskan ,„f„rmaS,
— * «* s,ap da,am menghadap, keham.lan dan persahnan sertamengetahui haknva dalam proses reproduksi.
" P— ^ ^ga-lembaga terka,, per,unya penmgkatan kuabtaspelavanan terhadap ibu hamil ba,k dan seg, fas.hia, f l"" segi tasihtas tisik maupun psikis ibuhamil tersebut.
66
DAFTAR PUSTAKA
Adhim. MF, 1995. Men)uJ, ,bu bag, Muslnnah, Y0gyakarta. M.tra Pustaka
^^Pulka2002- **** 'W "'""" ^ "— Vog.akarta. M„ra
ArthW t^Z:Z:X,k"'OIV m,"k """•«" ""-"- <T—• H,r,a„y.S,,
AS,U"' D^^el^Za IT r^" Ke'"ar*a **»'~UCM. toW™ /W™. sknpsl Faku|tas psiko|og|>
Aura, 2000, O, l„d>mesia r,ap Mmggu m/hu^^.^ ^ ^
, ,999. A*mw/ Ma/„ra„ Yayasan Asp|rasi pemuda> jakam
,2000, Se„aP Han. 52 Ibu Uen,ngga, Yayasan Aspirasi Pemuda. Jakarta.
Azwar, S. 2000, Penyusunan Skala Pslh„„gL Pustaka Pe,ajar ^^. ,997, Mao* /w/,„a„. Pustaka Pelajar. Yogvakarta.
Bahar. E. 1995. Sires dan Kesehatan :PalembangChaphn, j.p. 1999, Kama PnMogl, pT ^ ^^^ ^
^^"'fnch* Syme' CJ985- S"^'S"PP'"-' <* "«**• London. Aeadem.c Press,
Darajat, Z, ,986 Kesehatan Mental Jakarta Gunung Agung
67
Danyo,A, 1997. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan KecemasanMenghadapi Kelahiran Bayi Pada Wanita Hamil Pertama. Skripsi.Fakultas Psikologi. UGM
Depkes RI, 1998. Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Di EasilitasiPelayanan Kesehatan Umum. Direktorat Jenral Pelayanan Medik : Jakarta.
Endjun, J.J. 2002, Mempersiapkan Persalinan Sehat, Puspa Swara, Jakarta.
Fitri, I, 2000, lntensitas Konflik Peran Ganda Perempuan Bekerja Ditmjau DanTingkat Religusitas dan Dukungan Sosial Keluarga. Skripsi. FakultasPsikologi. UGM
Husodo, S, 2002. Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami dengan TingkatKecemasan Wanita Berkerja Pada Karyawan Diretorat Jenderal Bea danCukai Jakarta. Sknpsi. Fakultas Psikologi UGM.
Ibrahim, C.S. 1994. Perawatan Kebidanan Jilid 11. Bhratana : Jakarta.
Kartono, K. 1992. Psikologi Wanita.Jilid2 Mandar Maju. Bandung.
, 2002, Persalinan, Keluarga. Com. http://www.situs-keluarga.com.1-6-2002.
Mardeyanti, 2001. Perbedaan Tingkat Kecemasan pada Ibu Hamil Primigravidadan Multigravida Menghadapi Persalinan. Skripsi. Fakultas Kedokteran.UGM
McMahan, F.B, & McMahon. J. W, 1982. Psychology : Life Hybrid Science (5Th. ed) L.A. The Dorocypresa.
Meiliy, E. 2000. Tingkat Kecemasan Suami dalam Pendampingan Calon Ibu SaatPersalinan Kala I. Skripsi. Fakultas Kedokteran. UGM.
Muchtar, R. 1995. Sinopsis Obstetri dan Patologi. EGC. Jakarta.
Nawawi, H. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta.
Panji Masyarakat, 1999, "Para Suami, Janganlah Cuek". No. 45 24/2.
Pepetti, R. L. 1989, Effect of Daily Work Load OfSubsequent Behavior DuringMenial Infraction The Role of Social Withdrawal and Spouse SupportJurnalofPersonality Social Psychology 57-651-659.
68
Prawirohusodo, S. 1988. Kumpulan Makalah Simposiuni Stres dan Kecemasan.Yogyakarta.
Prawitasari, J.E, 1988. Kumpulan Makalah Simposiuni Stress dan Kecemasan.Yogyakarta.
Priest, R, 1991, Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasi Kecemasan DanDepresi, Dahara Prize. Semarang.
Psikologika, 2001, Tingkat Sires Dosen Perempuan III! Ditiniau dan DukunganSuami. Nomor 12, tahun VI.
Santoso, S. 1999. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. PT Gramedia.Jakarta.
Sloane, D.P, & Benedict, S. 1997, Petunjuk Lengkap Kehamilan. Mitra Utama,Jakarta.
Straus, G. & Sayles, L.R. 1984, Personal Human Problem of Managenent.Prentice - Hall Of India, New Delhi
Supratiknya, A. 1995,Mengenai Perilaku Abnormal, Kanisius, Yogyakarta.
Suryabrata, S. 1993. Psikologi Kepribadian. PT. Raja Grafmdo Persada. Jakarta.
Waston, D. L. et. al , Social Psychology, Scince And Application, ScottFloresman And Company, New York.
70
IDENTITAS PRIBAM
Usia
Usia Kehamilan
Urutan Kehamilan
Pendidikan
PekerjaanPendidikan Suami
Pekerjaan SuamiKondisi Ibu Sebelum Kehamilan SekarangApakah Pada Saat Melahirkan andaingin didampingi Suami AndaAlasannya
Pernah Keguguran Ya • Tidak •
Ya rj Tidak D
PETUNJUK PENSISIAN
Berikut ini ada beberapa pemyataan mengenai kondisi anda saat ini. Andadiminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengandiri anda, dengan cara memberi tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban yangtersedia.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :SS : bila pemyataan tersebut Sangat Sering anda alami.
bi la pertanyaan tersebut Sering anda alami.bila pemyataan tersebut Kadang-Kadang anda alami.bila pemyataan tersebut Jarang anda alami.bila pemyataan tersebut Tidak Pernah anda alami.
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda-beda, karena itu pililahjawaban yang paling sesuai dengan diri anda, karena tidak ada jawaban yang dianggapsalah. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
S
KK
J
TP
71
SKALAI
NO.
1 -
PERNYATAAN | PILIHAN JAWABAN "i
SS | S || KK J TP
1 '•I
Suami menanyakan keadaan saya bila sayatampak lemas. 1
1]
Bila saya mau berbincang-bincang tentangkehamilan saya suami berusahamenghindar.
! 1 11 i \i i i! 1
J. Saat-saat tertentu suami mendengarkansuara bayi dalam kandungan saya
! ' 1
ii
4. Suami mengingatkan saya untuk menjagakandungan dan lebih berhati-hati
i
5. Suami saya sibuk bekerja sehingga kamisulit berkomunikasi terutama tentangkehamilan saya.
6. Suami menasehati saya agar saya secararutin memeriksakan diri ke Puskesmas/Klinik i
7. Suami menghargai apa yang saya lakukandalam merawat kehamilan saya.
1 "
i
8. Informasi yang diberikan suami mengenaikehamilan dan persalinan terkadangmembuat saya binggung
!
9. Suami memberikan penilai negatifmengenai kehamilan saya.
10. Suami memberikan pijatan ringan bilasaya tampak kelelahan.
11. Suami menemani saya untuk berjalansantai atau olah senam hamil.
1 12. Suami memenuhi keinginan saya bila sayamenginginkan sesuatu (Ngidam).
!
1 I13. Sapaan suami memberi ketenangan. i i i
j-
14. Suami kurang memiliki waktu luang untukmendengarkan keluh kesah sayamenghadapi masa persalinan ini.
i r
j |i
i
| ,5.j
Suami mendengarkan saat saya berkeluhkesah menggenai kehamilan saya
1
ii
! 16-!
Suami menghargai pendapat saya saatmengutarakan sesuatu.
1 1 ; 1 ii i ; i i
j 17. Suami ikut berbelanja untuk keperluanxiyi.
i i ! I
i , i i
18. Suami saya sering mencari keterangantentang kehamilan dan persalinan padaahli.
19. Suami tidak mempermasalahkan tentangpenampilan saya sekarang.
20. Dalam menghadapi masa persalinan, suamimengingatkat saya bahwa hal tersebutmerupakan tugas wanita.
21. Adanya saling keterbukaan antara sayadan suami, memudahkan saya menghadapimasa kehamilan dan persalinan nant'x
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Suami mengingatkan saya untuk makanmakanan yang bergizi dan sehatSuami berusaha mencarikan jalan keluarbila saya memiliki masalah mengenaikehamilan saya.
Suami memberikan dorongan semangatpada saya dalam menghadapi persalinanini.
Suami tidak mau dibebani
pekerjaan rumah tangga.dengan
Selama kehamilan dan menghadapi masapersalinan ini suami memberikanketenangnan.
Jika saya sedih suami akan membantumemecahkan masalah yang saya hadapi.Dengan kepercayaan yang diberikan suamimembantu saya menghadapi masapersalinan nanti.Suami membantu saya mengerjakanpekerjaan rumah tangga bila saya tampakkelelahan.
Saat saya membicarakan kehamilan sayasuami acuh tak acuh.
Suami banyak membantu sayamengerjakan pekerjaan rumah tangga.Suami menganggap masa kehamilan danpersalinan merupakan suatu hal yang biasadan dialami setiap wanita.Saya kesulitan menceritakanpermasalahan yang dihadapi sekarangkepada suami karena suami kurangmemperhatikan kehamilan saya^
72
73
34. Suami mengingatkan saya untuk tidakmakan terlalu banyak agar tidak gemukatau gendut.
i
35 Suami tidak sempat membelikan majalahatau artikel tentang kehamilan danpersalinan karena sibuk berkerja.
36. Suami ikut menggantar bila sayamemeriksakan kandungan.
37. Suami saya menggatakan bahwa sayatampak cantik saat hamil
38. Suami kurang memperhatikan kondisi sayadan kandungan.
39 Suami suka membelikan majalah ataubulletin mengenai kehamilan danpersalinan
40. Suami kurang memperhatikan kehamilansaya.
41. Saat hamil suami kurang memberikanpenghargaan terhadap apa yang sayalakukan selama merawat kandungan saya.
42. Suami mengatakan bahwa orang lain dapatmengatasi masalah kehamilannya sendiri.
43. Ketika saya meminta bantuan, suami sukamenunda-nunda menerjakannya.
44. Ketika saya meminta saran tentang apayang saya lakukan, suami diam saja.
45 Suami keberatan memberikan barangkeperluan kehamilan saya.
46. Suami banga dengan kehamilan saya47. Suami menasehati saya saat persalinan
nanti, saya tidak perlu khawatir karenasemua akan berjalan lancar saja.
48. Suami menyediakan segala kebutuhankehamilan dan persalinan saya.
49 Suami memberikan saran-saran terhadapkekurangan saya dengan cara yangmenyenangkan.
50. 1Suami saya sibuk bekerja sehingga tidak1sempat mengantarkan saya memeriksakanSkandungan i
i
SKALA II
NO. PERNYATAAN
2.
3.
5
6.
7.
8.
9
10.
//.
12.
13.
14.
15.
16.
Selama kehamilan ini saya tidak cepatlelah.
Saya sering mual/sakit
Saya tidak gugup dibandingkan dengan ibuhamil yang lain.Saya sering merasakehamilan pertama ini
tegang pada
Saya merasa tidak tenang untuk dudukterlalu lama bila membayangkanpersalinan nanti
Bila saya memikirkan kelahiran bayi sayanafsu makan saya jadi menurun atauhilangSaya merasa sulit berkonsentrasi padasuatu hal.
Saya sering memikirkan keuangan sayauntuk persiapan persalinan nanti.Meskipun sering memikirkan kelahiranbayi, saya jarang merasa sakit kepala.Saya sering melihat bahwa tangan sayabergetar apabila saya mencobamengerjakan sesuatu.
Saya sering mengalami mimpimenakutkan pada waktu tidur.
yang
Saya mudah berkeringat meskipun haritidak panas.Kadang-kadang apabila saya memikirkanpersalinan nanti, saya menjadiberkeringat.Saya merasa jantung sayaberdebar pada kehamilan ini.
jarang
Saya merasa setiap saat merasa lapar.Saya sering merasa sulit tidur karena
jsaya memikirkan persalinan nanti.mudah17. | Saya merasa
! kehamilan ini.marah pada
18. Saya merasa tenangkelahiran bayi saya.
menghadapi
74
PILIHAN JAWABAN
ss][s1[kk J TP
19
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29
30.
31.
32.
33.
34.
35
36.
37.
Saya merasa senang menunggu kelahiranbayi saya.Terkadang saya menagis tanpa tahualasannyaSaya takut membayangkan kesukaran-kesukaran melahirkan bayi nanti.Saya merasa gelisah saat menantikankelahiran bayi saya.Pada saat tertentu saya merasa tidakberguna.Saya merasa tidak percayamenghadapi persalinan nanti
diri
Selama kehamilan ini saya merasa cepatlelah.
Saya merasa tidak punya tenaga bilamemikirkan kelahiran bayi nantiSaya merasa takut bila tiba-tiba terjadikecelakaan pada saat persalinan nanti.Saya merasa khawatir bila memikirkankeadaan bayi saya nantiSaya merasa panik bila membayangkansaat saya melahirkan nanti.
Saya merasa ragu-ragu apakah saya nantidapat merawat bayi sayaSaya sukar buang air besar atau sembelitbila memikirkan kelahiran bayi saya.Saya berani menghadapi persalinan nantiwalaupun mengalami kesulitan.Kadang-kadang saya merasatersinggung pada kehamilan ini.
mudah
Saya merasa cemas kalau bayi saya lahirdalam keadaan cacat.
Saya mudah buang air kecil/kencing bilamemikirkan saat persalinan nantiBila saya memikirkan persalinan dan bayisaya nanti, kepala saya menjadi pusinq.Otot leher saya merasa tegeng/kakukalau saya memikirkan saat memikirkanpersalinan nanti.
38. Ujung jari saya terasa dingin bila sayamemikirkan kehamilan dan persalinan sayananti.
39. Saya merasa lambung/perut sering sakit
75
40. | Saya merasa nafsu makan saya meningkatpada kehamilan ini
| Saya merasaj kehamilan ini
41.
42
43.
44.
45.
46.
tidak berdaya saat
Saat memikirkan persalinan saya tidakkhawatir akan keselamatan bayi saya.Saya merasa tidak mampu memikirkan hal
Jghvselain kehamilan saya sekarang.Saya merasa mudah lupa dan sulitmengingat sesuatu.
Saya percaya akan dapat melahirkandengan selamat.
Saya tidak merasa binggung menghadapipersalinan ini.
Saya tidak mengalami kesulitan buang airbesar.
Melahirkan suatu hal biasa tidak perludikhawatirkan.
Nafas saya terasa sesak bila memikirkankelahiran bayi nanti.Saya merasa memiliki tenaga menghadapisaat-saat kelahiran bayi saya.
76
IDENTITAS PRIBADI
Usia
Usia Kehamilan
Urutan Kehamilan
Kondisi Ibu Sebelum
Kehamilan SekarangApakah Pada Saat
Melahirkan anda ingindidampingi Suami AndaAlasannya
PETUNJUK PENGISIAN
Pernah Keguguran Ya • Tidak •
: Ya • Tidak •
Berikut ini ada beberapa pemyataan mengenai kondisi anda SGat ini. Andadimmta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pemyataan tersebut sesuai dengandiri anda, dengan cara memberi tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban yangtersedia.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah :bila pemyataan tersebut Sangat Sering anda alami.bila pertanyaan tersebut Seringandaalami.bila pemyataan tersebut Kadang-kadang anda alami.bila pemyataan tersebut Jarangandaalami.bila pemyataan tersebut Tidak Pernah anda alami.
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda-beda, karena itu pililahjawaban yang paling sesuai dengan diri anda, karena tidak ada jawaban yangdianggap salah. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
SS
S
KK
J
TP
78
SKALA I
NO. j PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN'
SS J, S \ KK I J I TP j" /. Suami menanyakan keadaan saya bila saya
tampak lemas.1 1i 1
2. Bila saya mau berbincang-bincang tentangkehamilan saya suami berusahamenghindar.
i i
1 i
I 13. Saat-saat tertentu suami mendengarkan
suarQ bayi dalam kandungan saya1 i
4. Suami mengingatkan saya untuk menjagakandungan dan lebih berhati-hati
i
5. Suami saya sibuk bekerja sehingga kamisulit berkomunikasi terutama tentang
kehamilan saya. |6. Suami menasehati saya agar saya secara
rutin memeriksakan diri ke Puskesmas/
Klinik1I
7. Suami memberikan pijatan ringan bila sayatampak kelelahan.
1 !i
8. Suami menemani saya untuk berjalansantai atau senam hamil.
9 Suami memenuhi keinginan saya bila sayamenginginkan sesuatu (Ngidam).
10. Suami kurang memiliki waktu luang untukmendengarkan keluh kesah sayamenghadapi masa persalinan ini.
11. Suami mendengarkan saat saya berkeluhkesah menggenai kehamilan saya
12. Suami ikut berbelanja untuk keperluanbayi.
13. Suami saya ikut serta mencari keterangantentang kehamilan dan persalinan padaahli.
14. Suami mengingatkan saya untuk makanmakanan yang bergizi dan sehat
i ii
15. Suami berusaha mencarikan jalan keluarbila saya memiliki masalah mengenaikehamilan saya.
l 1i ij !1 I1 ]
isi
16. Suami memberikan dorongan semangat
pada saya dalam menghadapi persalinan ini.i !i i
1i
17 Suami keberatan dibebani denganpekerjaan rumah tangga.
i 1 I
18. | Selama kehamilan dan menghadapi masaj persalinan ini suami memberikanj ketenangan.
i ii |
i i
119. | Jika saya sedih suami akan membantu ; i
1 memecahkan masalah yang saya hadapi. j \ \ :
79
20. Dengan kepercayaan yang diberikan suamimembantu saya menghadapi masapersalinan nanti.
21. Suami membantu saya mengerjakanpekerjaan rumah tangga bila saya tampakkelelahan.
22. Saat saya membicarakan kehamilan sayasuami acuh tak acuh.
23. Suami banyak membantu sayamengerjakan pekerjaan rumah tangga.
24. Saya kesulitan menceritakan permasalahanyang dihadapi sekarang kepada suamikarena suami kurang memperhatikankehamilan saya.
25. Suami keberatan membelikan majalah atauartikel tentang kehamilan dan persalinankarena sibuk berkerja.
26. Suami ikut menggantar bila sayamemeriksakan kandungan.
27. Suami saya menggatakan bahwa sayatampak cantik saat hamil
28. Suami kurang memperhatikan kondisi sayadan kandungan.
29. Suami suka membelikan majalah ataubulletin mengenai kehamilan dan persalinan
30. Suami kurang memperhatikan kehamilansaya.
31. Saat hamil suami kurang memberikanpenghargaan terhadap apa yang sayalakukan selama merawat kandungan saya.
32. Suami mengatakan bahwa orang lain dapatmengatasi masalah kehamilannya sendiri.
33 | Ketika saya meminta bantuan, suami sukamenunda-nunda menerjakannya.
34. Ketika saya meminta saran tentang apayang harus saya lakukan untuk menjagakehamilan, suami diam saja.
35. Suami banga dengan kehamilan saya36. Suami menasehati saya agar tidak
khawatir saat persalinan nanti karenasemua akan berjalan lancar.
37. Suami menyediakan segala kebutuhankehamilan dan persalinan saya.
38. Suami memberikan saran-saran terhadapkekurangan saya dengan cara yangmenyenangkan.
39. Suami saya sibuk bekerja sehingga kurang| sempat mengantarkan saya memeriksakan| kandungan.
!i
80
6.
7.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
SKALA II
Selama kehamilan ini saya tidak cepatlelah.
Saya merasa tegang pada kehamilan iniSaya merasa tidak tenang untuk dudukterlalu lama bila membayangkan persalinannanti
Bila saya memikirkan kelahiran bayi sayanafsu makan saya jadi menurun.Saya merasa sulit berkonsentrasi padasuatu hal.
Saya sering memikirkan keuangan sayauntuk persiapan persalinan nanti.Tangan saya bergetar apabila sayamencoba menger jakon sesuatu.
Saya mengalami mimpi yang menakutkanpada waktu tidur.
Apabila saya memikirkan persalinan, sayamenjadi berkeringat.Saya merasa sulit tidur karena sayamemikirkan persalinan nanti.
Saya merasa mudah marah pada kehamilanini.
Saya merasa tenang menghadapi kelahiranbayi saya.
Terkadang saya menagis tanpa tahualasannyaSaya takut membayangkan kesukaran-kesukaran melahirkan bayi nantiSaya merasa gelisah saat menantikankelahiran bayi saya.
Pada saat tertentu saya merasa tidakberguna.
17. | Saya merasa kurang percayamenghadapi persalinan nanti
18.
19.
20.
21.
22.
Selama kehamilan ini saya merasa cepatlelah.
Saya merasa tidak punya tenaga bilamemikirkan persalinan.
Saya merasa takut bila tiba-tibcTterjadikecelakaan pada saafjpersal'tnan nanti.Saya merasa khawatir bila memikirkankeadaan bayi saya nantiSaya merasa panik bila membayangkansaat saya melahirkan nanti.
PILIHAN JAWABAN |
23
24.
25
26.
27
28.
29.
30.
31.
32.
34.
\ Saya merasa ragu-ragu apakah saya nantidapat merawat bayi sayaSaya sukar buang air besar atau sembelitbilamemikirkan kelahiran bayi saya.Saya merasa mudah tersinggung padakehamilan ini.
Saya merasa cemas kalau bayi saya lahirdalam keadaan cacat.
Saya mudah buang air kecil/kencing bilamemikirkan saat persalinan nantiBila saya memikirkan persalinan dan bayisaya nanti, kepala saya menjadi pusing.Otot leher saya terasa tegang/kaku kalausaya memikirkan saat memikirkanpersalinan nanti.Ujung jari saya terasa dingin bila sayamemikirkan kehamilan dan persalinan sayananti.
Saya merasa lambung/perut sering sakitSaya merasa tidak berdaya saat kehamilan
j ini33. j Saya percaya akan
dengan selamat.dapat melahirkan
Nafas saya terasa sesak bila memikirkankelahiran bayi nanti.
Mohon diperiksa kembali agar tidak ada aitem yang terlewat
© Terima Kasih ©
82
uu
uw
IN)
-»
OC
OW
MW
MN
)lu
ly00
-J0
)(J
i^.
wpo
-'O
lO
rjS
fB
uiJiC
jW
jL
ocD
oo
^i0
5tn
Aco
ro
-j
*U
UA
co
aro
co
aro
aro
Aco
co
co
ro
Aco
to
co
ro
-'
AA
uA
Ao
.A
toc
2.
A CO
CO
AA
*c
AA
AA
->•
*c-
MA
*to
AA
AA
CO
AA
AA
AA
AA
ro
CO
AC
OC
OrO
AC
OA
ro
**
to
ro
CO
aIN
)A
.C
Oto
AA
ro
CO
CO
ro
A-*
ro
0)
CO
to
-NC
OA
*A
CO
CO
AA
Aro
aA
CO
CO
CO
**
Ato
-A
AA
AA
Ato
Aro
to
OJ
A
AA
AU
WA
N)
AA
co
aN
JA
to
CO
ro
Ato
AA
to
ro
AC
Oro
ro
AC
oro
AA
A0J tn
co
AC
OA
W*
CO
CO
Aa
to
ro
aA
CO
CO
CO
AA
Co
CO
-C
OA
AA
CO
CO
to
Ato
A0
)
to
IN)
CO
AC
OA
CO
CO
A*
co
ro
*A
CO
CO
ro
aC
OC
OA
AA
AA
AC
OfO
to
AA
CO
0)
AC
OrO
N)
AA
CO
A-»
•^^
uro
CO
ro
CO
a-
CO
ro
AA
AC
O
A
A A
CO
CO
ro
ro
CO
Ato
m 00
AA
AA
AA
AA
A*
^a
*C
OC
Oa
ato
*A
.A
AA
AA
AA
AA
A0
)C
O
AA
CO
AA
Aro
CO
Aro
A-
*C
OA
ro
Aro
AA
AA
to
AA
AA
AC
Oro
AA
ro
o
to
CO
IV)
AC
OA
N)
-^
AA
too
oC
Oro
ro
aA
ro
oC
OO
AA
A-
to
ro
—x
AC
O-±
Aco
CO
N)
-t>•
AC
OC
OC
OA
CO
l\j
ro
Aro
aC
OA
ro
AC
OC
OA
AA
AC
oC
OM
AA
to
0)
ro
Aco
CO
A*
>•A
AC
OA
oto
cj
AA
CO
aC
OA
AA
CO
CO
AA
Ato
AA
CO
AC
OC
O0
)
to
AC
OA
Ao.
>A
IN)
AA
AA
NJ
CO
AC
OC
Oro
to
aA
CO
ro
AA
to
ro
AA
ro
Ato
CO
0)
A
CO
AC
OA
A•
CO
CO
CO
A*
*C
i)A
AC
OC
Oto
Aa
AC
OC
OC
OA
CO
Ato
Ato
AC
Oto
00 tn
CO
AC
OC
OA
AC
OC
OA
CO
CO
Cv
CO
AC
OC
Oro
AC
OA
to
to
CO
AA
Ato
ro
CO
Ato
A0J en
AA
CO
A*
Aro
CO
CO
toro
n.
CO
CO
Aro
CO
A*
to
CO
-C
OA
ro
K>
to
CO
ro
Ato
to
DJ
AA
CO
A.
->C
OM
-»
ro
•»
uo
CO
-C
O-
oA
AC
Oro
oto
CO
CO
CO
ro
Aro
AA
to
0J
00
oro
CO
CO
oA
o-*
CO
oO
CO
A
^
ro
oA
CO
O
*
CO
OA
oro
oC
Oro
AA
ro
0J
CD
> > H < o c H O c c z o > z (/> c > 2
<Dwz<ozDOWHDo>t-
<r-
<o
00
COCO
Tf
Tf
Tf
ro
Tf
Tf
CO
Tf
ro
Tf
CO
Tf
Tf
Tf
CO
Tf
Tf
Tf
oC
OC
OT
fT
fT
fT
fT
fT
fT
fT
fT
fT
fT
f
r--
roCO
CM
CM
CO
CM
CO
CM
CO
ro
*—
CO
-ro
CO
CO
CO
CM
CM
CM
CM
CM
oT
fC
OT
fro
CM
Tf
CM
Tf
Tf
CM
CO
CD
COCO
Tf
Tf
Tf
CM
Tf
Tf
CO
CM
ro
Tf
oC
MT
fT
fT
fro
Tf
Tf
ro
Tf
CM
Tf
Tf
CO
ro
CM
Tf
ro
Tf
Tf
Tf
Tf
in
COCO
CO
Tf
Tf
(NT
fT
fC
Mro
ro
Tf
Tf
Tf
CM
CM
ro
ro
CN
Tf
T—
CM
-T
fC
MC
OT
fC
OT
fro
Tf
Tf
CM
Tf
•tiroCO
Tf
ro
Tf
ro
Tf
Tf
ti
CM
ro
Tf
Tf
Tf
Tf
CO
CO
Tf
Tf
-o
Tf
Tf
Tf
Tf
oT
fT
fT
fro
oC
NI
Tf
Tf
CO
roCO
Tf
ro
Tf
CM
Tf
Tf
ro
Tf
ro
Tf
CM
Tf
Tf
Tf
CO
Tf
CO
Tf
Tf
Tf
CM
Tf
Tf
Tf
Tf
ro
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
CM
COCO
-C
MC
Or-
CM
OC
M-
ro
Tf
T—
Tf
OC
Mo
CM
CM
CO
oC
Mi—
Tf
Tf
-ro
CM
-C
M(^
ro
'\l
COCO
CM
CM
Tf
CM
Tf
Tf
ro
ro
Ti
CO
CO
T—
Tf
CO
CO
T—
CM
Tf
ro
ro
CM
Tf
CM
Tf
ro
CM
ro
Tf
ro
ro
Tf
CO
oCOCO
CO
CO
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
ro
Tf
CM
Tf
Tf
Tf
CO
Tf
Tf
Tf
CO
Tf
CO
Tf
Tf
Tf
Tf
CO
Tf
ro
Tf
Tf
Tf
Tf
CMCO
Tf
fNI
Tf
CM
Tf
Ti
Tf
ro
Tf
CO
CO
-T
fC
OC
OC
OC
MT
fT
fco
CM
Tf
Tf
Tf
CO
ro
Tf
Tf
Tf
ro
CO
Tf
oo
CMCO
ro
Tf
Tf
ro
Tf
ro
Tf
Tf
CO
Tf
CO
ro
Tf
Tf
Tf
CO
Tf
Tf
Tf
Tf
CM
co
Tf
Tf
ro
ro
Tf
Tf
ro
ro
CO
Tf
CMCO
CO
ro
Tf
CO
•«•ro
Tf
Tf
-T
f-
ro
Tf
CO
Tf
CM
Tf
CO
Tf
CM
CM
Tf
CO
Tf
ro
ro
ro
Tf
Tf
Tf
CO
Tf
CD
CMCO
CO
CO
Tf
CO
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
oro
Tf
Tf
Tf
CO
Tf
Tf
Tf
CO
CO
CO
Tf
Tf
ro
ro
Tf
Tf
Tf
CO
ro
Tf
LD
CMCO
CO
CM
Tf
ro
•o-T
fC
MT
fC
OT
f-
Tf
CM
CO
CM
Tf
CM
Tf
ro
CO
CM
Tf
CO
Tf
Tf
ro
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
CMCO
CO
ro
Tf
CM
•vT
fT
fT
fT
fT
fC
OT
fT
fT
fT
fro
Tf
CO
Tf
Tf
CM
CO
Tf
Tf
ro
ro
Tf
CO
Tf
CO
Tf
CO
CO
CMCO
CM
CO
Tf
CM
•o-
Tf
Tf
Tf
ro
CO
ro
rO
-C
MT
fC
MC
Mro
Tf
CO
CM
ro
Tf
Tf
ro
CM
CO
ro
ro
CO
Tf
CO
CM
CMCO
CO
Tf
Tf
ro
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
ro
Tf
Tf
Tf
Tf
ro
Tf
ro
Tf
Tf
CM
Tf
Tf
Tf
ro
ro
Tf
Tf
Tf
Tf
Tf
CO
CMCO
Tf
CO
Tf
ro
ro
•o-ro
Tf
Tf
Tf
CO
Tf
Tf
Tf
Tf
ro
ro
CO
Tf
Tf
CM
,-
Tf
CO
CO
ro
Tf
ro
CO
ro
ro
ro
oCN
IC
OC
MC
Mo
ro
CM
-C
MC
MO
CM
Tf
Tf
oC
MC
OO
Tf
CM
Tf
Tf
CM
-ro
Tf
oC
M-
Tf
CM
CO
Tf
mC
Dr^-
OO
CT
>O
CM
CO
Tf
mC
Df-^
CO
CD
oCN
Ic\i
CM
04
CO
CM
Tf
CM
if)C
MC
DC
Mr-
CM
00
CM
CO
CM
OCO
CO
CN
CO
_L
DATA TRY OUT SKALA DUKUNGAN SUAMI
a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 a46 a47 a48 a49 a50
1 2 3 3 3 4 2 4 3 2 3 2 4
2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4
3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4
4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2
5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 2 4 4 3 4 4 4 1 4 2 3 4
7 2 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 3
8 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2
9 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3
10 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4
11 0 3 4 3 2 2 4 4 0 1 1 0
12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2
13 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
15 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 0
16 0 4 2 4 4 2 4 3 3 2 3 4
17 0 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 4
18 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4
19 1 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4
20 0 3 4 2 4 3 3 4 4 3 1 3
21 0 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2
22 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4
23 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4
24 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3
25 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3
26 0 3 3 4 2 2 4 3 3 2 2 2
27 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
28 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2
29 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4
30 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4
31 2 4 j 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4
32 3 4 j4 4 4 4 j4 4 34
3 4
0)
co CD
-o
cda,
-jen
enj:.
loro^o
coco
-jo.
en^
corv.mo
cocoggg£gwg£>
>>
>><
>>
>>
>''coco-jcnui
jiu
roH
P1
l--1
p'
p1
mi-1
SS
SS
SS
S3
SS
3S
SS
SS
SS
3S
SS
S3
3S
SS
SS
3S
S3
SS
SS
3S
3
ocno
encoo
coo
a,eno
coco
enoo
coen
enen
co£££££ggSg£££££g£gg£££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
£-£
££
--
-"
--
-w
wo
ooen
oo«,
m*.
_enco
oco
*..,
a,^
rco
^co*.
32
gg
££
£S
g£
S£
££
££
£g
£g
g£
£
*•^
en-I
cnen
enO
en,r,
o,c
cocn
,-•js
w.a
encn
-jm
en£
£co
gg
££
gg
ii
cnro
a.
co"x
>cd
cocd
co.£
.oo
rooo
oj
tocr
ien
mI-
'O
NC
D~.
lH
-•en
LO
CD
LO
p'
eo
o^
-{cn
cn
-j
-j
-j
>c>
en
en
co
-J
cn
co
pj
—j
ro>
c>co
cd
co
pj
cn
j^co
j=,
h-i
co
oC
DiC
-J
H1
(jl
Lt)
-j
ui
J:>
WC
Oa)
CJ
CO
CO
J:>
HC
D
£>
en
wa,
oen
ro^
-.jm
ooro
co^
lo^
coM
£.c.
on£
£S
g£
gg
gk
££
gp-
mlo
cocv,
j^oi
^m
cnoo
encn
^ro
.c.g
mS
oo
£g
gg
gg
£g
gg
'Nm
mm
"^-W
m^
cn
cD
cO
P-JH
Jw
co
mco
oco
co
oo
co
ro
^
gg
gg
gg
gg
£g
S2
^'D
kD
U3
^'-
0^
lD^
^^
^^
^cfl
cr>
^co
cfl
-o
co
co
McD
co
o^
co
oo
co
iDo
co
^cn
oo
-Jo
oi-
'o-Jro
oco
cD
ro
-JC
OO
OO
OC
Oen
MC
n^N
O-O
OJi
^oC
OC
oen
LO
Jig
Ln
gg
gg
gC
D0
0O
-J
ro
HJ
M
J>.
a)
co
on
oi
Ln
co
CD
CO
CD
CD
CD
CD
CD
CO
CD
CO
-'r
oro
Mi—
ji—
ii—
>i—
ij—
i^i
(-•
(00
co
^J
oo
-J
co
L.J
co
o-J
cn
-J
ro
rr
CD
Jo-
1P
irr
0t1
rt
a-M
h-1
>C
O
rr
tsa
'O
P-
ri
f-H
CDP
iIS
CO
pP
JCD
nen
tr<
CDM
CD
CD
CT
rt
rt
3M
p-
CDCD
CD
00
.3
WH
<O
p-
fuCO
Hi
11U
)p
jp
-n
CDM
CD(U
ctrt3
HCD
CDn
CDD
.3
ID
o 0n
hn
hH
t-^
mC
DO
rt
p1—
'r+
CD
CD
IDC
D3
nrt
M1
rt
P-
CD
u0
.3 «
P-
CD
Pi
>p
jm
CD
hH
nrr
n-
toC
Dm
rna
3
"2'-.
> GO
o > PI
ti:
>
V)
7)
xo
&>
=:
5"
fl)
oS
c a> 3 CO
C ft) 3
t?
RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (ALPHA)
Item-total Statistics
Scale
Mean
if Item
Deleted
A42 156,8125A4 3 156,8750
A44 156,7188
A45 156,3438
A4 6 156,7813A47 156,84 38
A48 157,1563
A4 9 157,2813
A50 157,0000
Scale Corrected
Variance Item-
if Item Total
Deleted Correlation
388,8024 ,3847
383,4032 ,5218
376,9829 ,7 620
401,3296 -,0988
388,9506 ,3773
37 7,2 32 9 ,6541
381,0 393 ,5896
37 9,5635 , 6 0 62
378,3871 ,4531
Reliability Coefficients
N of Cases = 32,0 N of Items = 50
Alpha = ,9215
Aipna
if Item
Deleted
,9204
,9193
,9174
,9225
,9204
,9180
,9187
,918 5
,9199
Page 2
p•z
wM
CD
T1
oP
<tr
Pi
P-
SDco
nrr'
IIC
Dp
-
cnP
J
CD
p-
w IIC
Dn
ib
o
CD
CD
cn
l-h
Pi
CO
P-
ro
n p-
oC
D
rt
CO
o Pi
rt
CD 3 cn eo
co
oco
co
^o
nj^
LO
Mh
-oco
ioo
^o
nL
nu
i^o
co
co
^cn
Ln
^L
oiv
co
-jg
gg
gg
>>
;c>
>f)
ON
(Jl
Ji
WM
h
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
£££
g£££
££££
g£££
££cl
£g£^
COcn
OnO
CnO
COOO
CO,„
CO00
cnCO
£g
££
££
££
££
££
££
££
gg
§£
£g
£g
£
££
£,£
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
£w
"g
£g
££
:°.<»
£-
«>-
^^
onco
££
££
££
££
££
££
g£
££
gg
^;S
££
££
J^cn
cn
cn
co
-Jcn
co
j^cn
cn
ro
-Jo
NC
o-jji-o
-Jcjicn
oco
oco
cD
co
ro
cD
P'
J(jio
-JW
(rp
ocD
Ho
oijH
oio
CJlW
CC
cO
^lP
Uli
bC
OJC
OrT
iHC
JC
OC
B,^^
^W
mW
mu
Jm
m^
JW
UiO
Nrj,
(ji
Jo
N(Jic
r,
UK
DIO
lJlU
lCO
CO
CD
HU
Plj
fcM
ClP
OP
M^
UlH
CO
fi
OL
oro
ro
ro
cn
en
o^jL
oj^
ocn
p'L
oi-
'Ln
oen
oo
en
ocn
cfl
CO
OO
PW
PO
lO^C
O^U
ON
JC
Jl^
ON
CO
PU
iPcO
CO
PW
CO
W^
ffiC
joC
joo
Mu
mco
PM
HO
WO
Ofc
Su
Scn
oo
cn
co
^Jcn
cn
-Jcn
cn
cn
^j
OrO
OC
OO
NH
CD
-JO
OJC
OW
CO
OW
M
D CD
Ml
CD
Mrt
rt
CD
CD
a3
oP
-C
D
(DP
iP
CO
I—1
P-
n(D
pi
CD
CD
rt
rt
3M
(DC
Dn
CD
o on
po
pH
PH
pC
D0
rt
pip
jrt
CD
(T>
CD
fl)
3n
rt
M1
rt
P-
CD
un
.3 n
P-
CD
Pi
>p
jM
CD
PI
TS
rt
rt
to-
Cl)
CD
IDC
L3
rt
CD 3 I
rt
O rt
CD
CD rt
O cn
/•*
* *m
7)
PI
t-i
*
ID DP
Hc
£c CQ 0)
^f-
'C
Drt
to-
O
^<
PH
a1
3
CO
-M
C
M
cn3
p]
CD
i<n C
D
cn
>C
D <^
(D p
>^^
t-
p-
Kp
'
p-
CO
tr
h-H
CD
CO 1
C cn CD
a Pi
0 hC
O
rt
()
tr p-
>w
ti
CD 3M
CD
PJ
cn p-
>cn
tr1
*
13
4r
rx
if
>
DATA TRY OUT SCALA KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19
1 2 1 2 3 2 1 2 2 3 0 1 4 3 2 0 2 3 2 0
2 0 1 0 0 0 0 0 3 0 0 0 4 0 1 2 1 1 0 0
3 1 1 1 2 1 0 1 3 4 4 2 2 1 2 3 4 2 1 0
4 2 1 0 1 0 0 0 1 2 0 0 2 0 3 2 0 2 0 . 1
5 3 2 2 1 1 1 0 3 1 0 0 4 2 3 3 1 3 3 1
6 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 3 3 2 2 2
7 2 1 2 1 1 1 2 2 2 0 0 1 1 3 0 1 1 1 1
8 2 2 3 2 1 0 0 3 2 0 0 3 1 3 1 2 0 0 0
9 3 1 3 3 3 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 1 1 1
10 3 4 2 1 1 0 1 1 3 0 0 3 1 2 1 0 1 1 1
11 2 2 0 4 3 2 2 4 1 1 1 3 3 4 4 0 2 2 1
12 2 2 1 1 1 0 0 0 4 0 0 0 0 3 2 0 1 0 0
13 2 2 2 2 2 0 2 2 4 0 0 4 2 4 1 0 1 2 0
14 2 2 2 2 1 0 0 0 3 0 0 2 0 4 1 1 1 2 0
15 2 2 3 1 4 3 4 4 3 4 4 2 2 2 1 4 4 1 0
16 2 2 2 0 0 0 0 0 3 0 2 3 0 4 4 1 2 1 1
17 2 2 3 1 2 0 1 1 4 0 0 1 1 3 2 1 1 1 1
18 3 2 2 2 2 2 0 0 2 0 4 4 1 4 2 2 2 2 2
19 1 3 2 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 2 1 0 2 0 3
20 3 0 2 3 3 0 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 0
21 2 1 2 0 2 0 0 3 2 3 0 1 2 3 2 2 2 2 1
22 2 2 4 3 2 0 2 3 2 0 0 0 2 4 0 0 0 2 0
23 3 0 4 0 0 0 0 2 4 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0
24 2 3 4 2 0 0 1 4 0 0 4 1 4 0 1 2 2 1 0
25 2 0 2 2 2 0 0 0 4 0 0 0 0 4 3 0 0 2 1
26 2 3 1 2 1 2 2 1 1 0 1 3 2 2 2 2 2 2 1
27 2 2 3 2 1 0 0 0 1 0 0 0 0 4 2 0 1 1 0
28 2 3 2 0 2 2 1 0 3 0 2 2 1 3 1 2 1 2 0
29 2 2 3 2 2 1 2 3 3 0 0 2 1 4 2 2 1 2 1
30 2 1 2 2 2 0 0 0 4 0 0 3 2 4 2 1 0 1 0
31 2 3 2 0 2 1 1 2 2 0 0 3 •; 4 2 1 2 2 2
32 4 0 4 4 3 0 0 0 4 0 0 0 3 4 0 2 3 1 1
<CO
ai
o_
<a<xoz<co
<UJ
oLU
<owHDo>-
rr
h-
<I-
<Q
CO
COCO
oo
oo
CN
I-
CN
oC
NC
NC
No
oo
•<*o
oo
o-
-O
OC
No
r—
Oo
\—
-C
NC
N
r~-
coCO
(No
oo
o-
oo
-o
-o
oo
-o
CN
oo
oT
—O
oO
o-
o-
OO
-O
CO
coCO
CO
oo
oo
--
T—
v-
oo
oo
o•tf
ot—
-o
T—
•»—C
No
CN
oC
No
^—
-o
-O
IT)
COCO
•st
oo
o-
CN
CN
CN
-C
NC
Oo
oT
•tfC
OC
NC
No
-C
NO
o"tf
oC
No
CN
I-
CN
-C
N
•tfC
OCO
CO
--
CN
•tfC
NC
N-tf
CN
CN
-o
CN
-•tf
oC
N-
oo
CN
CN
IC
Oco
o-
-C
OC
NI
-C
NI
CO
CO
COCO
CN
I-
-C
NI
00
CN
I-
CN
CO
CN
CN
CN
CN
-•tf
o-
CN
o•tf
CN
Oo
•tf-o
CN
o-
CN
o-
CN
I
CN
IC
OCO
oo
or-
-C
N-
CN
--tf
oC
N-
CN
o-
o-
CN
oC
N~
o•tf
-T
—C
O-
CN
-C
NI
CN
COCO
CN
oo
o-
-o
oY
~o
•tfo
oO
•tf
o-
OO
oO
oo
oo
oo
ot—
oC
NOC
N
oCOCO
oo
oo
-C
NT
-C
NC
Oo
oo
CN
IO
•tfC
No
CN
OC
OC
No
o-
oo
oo
CN
o-
oo
CMCO
--
-o
CO
CN
-C
NC
OC
NC
No
CN
-•tf
CN
oO
oC
NC
NC
NI
oC
OC
NC
N1
-C
NC
NC
OC
NC
N
CO
CN
IC
OC
N*
--
CN
CO
CN
-C
OC
N-
oo
CN
CN
vt
O-
CN
oC
NC
NC
N-
CO
o-
CN
CO
CN
CO
CN
CN
I
r-~C
NCO
CN
<N
v—
CN
CO
CM
-C
OC
O-
CN
oC
NC
N-tf
o-
CN
oC
N-
CN
CN
CN
o-
-C
OC
NC
OC
NC
N
CO
CNCO
CN
o<
-o
oC
N1
—-
-o
oo
OO
CN
o-
Oo
--
-o
CO
o-
oT
—v-
CN
"-
CN
CN
IC
O-
CN
-C
NC
OC
OC
N-
1—
--
-C
NC
N•tf
CO
"-
CO
CO
CO
CN
CN
CN
CN
<-
CN
CN
CN
CN
CO
CO
CO
CNCO
oo
o-
CO
-a
oC
O-
-o
O*
-•tf
o-
CO
CO
CN
CN
CN
OC
No
CN
OC
NC
NI
ot^
O
CO
CN
Iro
oo
o-
oo
oo
CN
oo
oO
O•tf
oo
oo
CO
OC
NC
No
o-
OO
1—
o-
O
CN
CNro
CO
--
--
--
-C
OC
N-
•tfC
OC
N•tf
oT
~C
No
•tfC
N•tf
-C
OC
NC
NC
NC
NC
NC
MC
O
CNro
r—
CN
-C
N•a-
CO
-C
NC
OC
NC
No
CN
-•tf
ox
—C
No
•tfC
NC
NI
o•tf
CN
CN
OC
NC
NI
CN
CN
CO
oCNro
CN
o*
-C
Oo
oo
CN
O•tf
oo
O*
—•tf
OC
N•tf
oC
No
CO
CO
OO
CN
CO
tf-m
IDr-
oo
CD
oT
—C
Nro
•tf
in
CO
r-
JOcn
o•N•N
CO
•NC
Nin
CN
CD
CN
CN
IX
)"N
CD
CN
o•o
CO
CN
ro
DATA TRY OUT SCALA KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN
a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 a46 a47 a48 a49 a50
1 3 1 0 1 1 0 0 1 2 0 2 1
2 2 1 0 1 0 0 0 0 2 0 1 0
3 1 0 0 1 2 2 0 1 3 1 1 4
4 1 1 0 2 0 0 1 1 1 1 0 1
5 2 3 1 4 0 2 1 3 3 2 1 1
6 0 3 3 2 0 1 2 2 3 2 0 2
7 1 0 0 1 0 1 0 3 2 1 0 1
8 1 0 2 3 2 0 0 4 4 0 2 1
9 1 0 2 4 0 1 4 3 4 3 1 3
10 2 3 0 2 0 3 1 1 4 4 0 1
11 2 3 0 4 0 1 1 1 1 1 1 2
12 0 1 0 1 3 3 1 1 1 1 0 2
13 0 3 0 2 2 2 1 2 2 1 2 1
14 0 1 0 1 1 0 1 2 4 3 0 1
15 4 0 2 0 4 1 2 1 2 0 4 0
16 0 1 3 4 0 0 1 4 4 1 0 1
17 1 1 1 3 1 0 0 0 2 0 1 0
18 2 2 0 2 0 0 0 2 1 1 0 2
19 2 2 0 4 1 0 0 0 4 4 0 0
20 0 1 0 1 2 2 0 1 0 1 1 0
21 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1
22 2 1 0 2 3 0 0 0 4 0 0 2
23 0 0 0 1 4 1 0 0 0 0 0 0
24 2 0 3 2 4 0 0 2 1 3 1 2
25 0 1 0 0 0 0 1 2 4 2 0
26 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2
27 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1
28 0 1 0 2 1 1 0 1 1 1 2
29 1 2 0 4 0 0 0 2 3 2 0
30 0 1 0 2 0 0 0 2 1 1 1
31 1 1 0 2 1 1 1 2 0 2 1 2
32 3 0 2 4 2 0 0 2 1 2 2 2
0)
CQ CD
onu,^
coro
h-o
coco
-joo
cnjn,w
rop.o
cooog
on£££gg£
ocd
co
>>
>>
>>
>i>•
Oo-co
ai
-j
01
en
£»
co
no
p'
££
££
££
££
££
££
££
g;3
g£
££
-£
££
--
-2
cno"
i0-
1ai
010-
101
cncn
-j
-j
cncn
cn-J
cn
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
-£
££
g»
^lj
°^
^£
££
££
£-J
cnao
p.a,
coto
noo
roro
ona.
££
££
££
££
££
££
££
£?,'
2u>
^H'
a'OJ
Lnp-
p'co
cnp-
onco
coon
coco
encn
oen
cno>
coeo
cooo
cnco,
££
££
££
££
££
££
££
££
£g
££
££
£
cn
01
01
01
on
cn
on
en
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
;**•*
••*-
--
--
--
*.f,
^...
ooo
5,co
c>r,
ru.
*p.
n,on
cno,
£S
££
££
££
££
££
££
g£
££
££
£-
££
££
££
££
£g
££
£g
-g
£-
--
-3
-^'
-^3
££
££
££
££
££
£g
£g
£01
in.)cn
oro
j;.ui
cn,c
.j=,
on>
oon
oe,
rio
££
££
££
fA?
°^.
aH
wH
-Jul
U1°°
K>~J
N)Cn
-Jcn
coon
com
a,..
onun
.,,0n
en£
c>£
£g
££
£g
££
£S
££
gg
££
££
££
g£
g£
£g
11
1
S£
££
££
££
££
££
££
££
££
££
££
°££
££
££
££
££
££
££
££
££
cna.
cnm
en-j
co00
cnon
££
££
£g
££
££
££
££
££
££
£,
££
££
°^
^°
^M
Mcn
enon
00k,
^p.
no^
k,o
^a,
^..
,,£
a,eo
££
£g
£^
££
£g
£S
££
££
g£
gg
£g
Hig
gg
gg
gg
gg
gg
gg
^H
u'-
-<*
™CT>
«>^
--
^^
>-
k£
ȣ
SS
£S
££
££
££
££
££
gg
££
££
g2:
0 CD
PJ
CD r"
CD
c.
Hp
-a>
ci;
Ph
pC
/lp
jp
-n
(l!
PI
a'
n,
rt
rt
3p
j
IDC
Dn
CD
L).
3C
D
n o a CD
n oPH
Mrt
-1-1
CDCD
3n
Irr
CD a
rt
tf
CD
CD
3
rt
CD
3 o rt
CD
00
rt
CD
ri
p en rt
P-
o cn
V tfl
pi
W coo
O > tr1
P1
> no
te >
2"=
5Ta>
83
<D 3 0)
(A 0)
3 2 CQ 3"
fi)
a •a (A 0> "0 55 Si
5" &>
3
k t, L I A ts l L i t Y ANALYSib - SCALE (ALPHA;
Item-totai Statistics
A4 2
A43
A4 4
A4 5
A4 6
A4 7
A4 8
A4 9
A50
Scale Scale Corrected
Mean Variance Item- Alphaif Item if Item Total if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
65,7813 476,8861 , 1705 ,898666,6563 477,2006 , 1584 ,898967,0938 482,9264 , 1038 ,898567,1875 473,3831 ,3667 ,895966,2500 474,9677 ,2527 ,8971DO, IOUU 488,7 7 42 -,04 4 8 ,902266,5313 481,418 3 , 1033 ,89916 6,9686 4 64,6764 ,5511 ,893c66,6250 480,4355 , 1683 ,8978
Reliability Coefficients
N of Cases =32,0 N of Items = 50
Alpha = ,8976
Page 2
eS
Ito
Mm
T1
om
tf
Hi
p-
IDCD
nrr
IIC
Dp
-
cnM
CD
P-
CO!
Ct
*<II
ii>
o£=
.o
OC
DP
>P
i
Hi
CO
P-
ro
o p-
oC
Dto rt
o Hi
CD 3 cn
iSSS
SSgg
SSSS
EKBB
BBEE
BEEE
gEEE
>>
>>
>-J
O")Cn
J^
h->
£o
££
££
£g
££
££
££
£g
^£
££
££
££
££
£^
^^
ocx
cD
oen
oo
ao
co
Lo
ao
cn
g£
££
££
££
g£
£S
---g
-S--
oo
££
££
££
££
££
£S
££
£r£
££
££
££
-----
-cD
ocn
cD
oo
oco
co
eo
go
g£
££
££
££
££
-3g
g--
££
££
££
££
££
££
g£
£-
£-
££
£-
^^
"^
°^
^£
££
££
co
io^
^v
oo
oo
^g
gg
gg
gg
gg
gg
^^
^a^
^o
co
^^
^ro
oo
P-c
oro
om
^on
cno,
coco
N)o
on^
Sco
g£
££
££
g£
£g
^^
--
o-
p;on
-o
^Jn
.r>
£.
£,
ji>
PP
HM
Ul
p"
-j
ro
jn,
no
gg
gg
Vg
gg
g^
gS
gg
SS
gg
gg
grg
^^
^^
^^
^^
^^
^^
NO
^C
NO
CO
-Ocn
P^
P.M
gS
gg
g^
gg
gg
gg
^g
^^
^^
^W
cnP
^ro
^C
nC
OO
^aoc
oNO
^CO
^CO
<on
cnC
n£co
£S££
g£££
g££g
--^-
-^3
CD
CO
CD
CO
CD
CD
CO
CD
CD
CD
CD
CO
CD
''j^
U)co
coco
coco
coco
uiloco
colo
coj^co
co
cT)
(T)TiS
r,i"3r:
,",
-^^
^-^
ndcu
coocd-ooct,cocncD(ooaNCo^^^^£0££^^^^^^^^^,^Hww^^
w^
uic
oco
oo
co
co
co
co
co
co
clo
gg
gg
gg
^^
:?^
u.c
naN
^.o
cDo
oM
oco
NN
££
£g
S£
gg
£g
----
^-^
^^
oo
o CD
op
-C
DC
DH
ip
CO
hJ
p-
oC
DP
HC
DC
Drr
rt
toP
^
(1)
CD
OC
DC
O,
3C
D
n On
Po
PH
PI
p(D
CO
rt
pP
Jrt
CD
CD
CD
CD
3n
rt
M1
rt
p-
CD
on
.D n
p-
CD
Ph>
pj
HJ
CD
pi
To-
rt
rt
tf
CD
CD
CD
a3
CD 3 I
rt
O rt
CD
CO
ri-
CD
ri
p en
rt
p-
O cn
50
PI
t-i
P-l
to p3
K
CD
rt
tf
O a 01 CD
o (D
>C
/i
CD
-et-i
< CD
>P
tf
CO
n > IT1
M > tf
tc >
tr
(D c co CD
a o p rt
tf
CD t3 CD
co
QJ
73
(D0
)0)
'A C
Da
;O
—'.
(Tr-t-
3^<
qj
co
0} 3 CD
3 CQ zr
CD
a.
QJ
W 0J "D <D
—\
V)
5'
0)
Z3
nO
<DCO
Z<oz3•x:Z
>Q
ooo^••tf^
-xt-
Tr^-tfT
t^o
^-^-^^-^^.^
.,,.^^.
CD
cnM
CM
co
<tM
mrN
-O
r-o
oN
co
cio
ro
-o
n
00
CNC
NlC
NiC
NC
NIO
OC
NC
NC
NJrO
CN
IOC
O^C
NC
OO
CO
Ttco
IN
O,*
,lM
,,^^^^,r,0
^(N
Trn
<
uo
CN^^-t^^^^M
-C
NI^^M
^^^^^^^^
-tf
CN^^-1
-^-^-^-tf^
-cO
Tt-
tf^-^o
^^^.^
.^^
CO
CN^O
-C
N^^O
O^-C
NC
C^-^^C
NM
^^^^^
CN
CNC
OC
NJC
NJC
N^-q
-oO
^-cOrM
^.^,,,O
TtcvO
CN
cOO
O^-
<Nn
ffl^n
n,fl^n
n*
o,o
nn
o,n
<
•J-"^C
OC
NC
N^-M
^-CN
CO
^-v-rrro
cO
cO
CN
^CN
^
CO
•J-""^"C
NO
CO
^C
OO
O^O
^O
CO
OC
N^C
Orl-
r~-
r-f*
CM
CM
Tf^
^^ro
nn
rN
irM
CN
in^ro
*tf^
-""^C
OC
N^T
tM-C
O^-^
oO
CO
^-C
OC
OC
O^^^.
-CN
co
^-m
co
r-o
oo
oo
T-r
Nco
^m
co
r-o
oo
o
J-L
JL
SKALA DUKUNGAN SUAMI
a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39
1 4 4 3 4 3 3 3 3 4
2 4 4 4 4 3 3 3 3 4
3 4 4 4 3 4 4 4 3 4
4 2 3 4 3 4 3 3 3 4
5 4 4 4 4 2 2 1 2 2
6 4 4 4 4 4 4 4 3 4
7 4 4 4 4 3 3 3 4 4
8 4 4 4 4 3 4 4 4 4
9 4 4 4 4 3 2 3 2 4
10 4 4 4 4 4 3 3 3 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 3 0 4 4 2 2 2 0 3
13 4 4 4 4 4 3 4 2 4
14 4 4 3 3 4 4 4 4 1
15 2 3 3 4 4 3 3 2 3
16 4 4 4 4 3 3 3 3 4
17 4 4 2 3 3 4 4 2 2
18 4 4 3 3 3 4 4 4 4
19 4 4 3 3 4 4 4 1 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4
SKALA KECEMASAN
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15
1 1 2 1 0 1 2 0 0 0 0 1 1 0 2 1
2 4 3 1 2 0 3 0 0 0 0 0 1 0 0 0
3 3 4 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0
4 3 3 2 2 3 2 2 0 0 2 2 2 2 3 3
5 0 0 0 0 1 3 0 0 0 0 4 1 0 0 0
6 1 2 0 0 1 2 0 1 0 0 0 1 0 1 1
7 3 1 1 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 2 1
8 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1
9 2 1 2 2 3 2 1 1 2 1 0 1 1 2 3
10 2 2 1 0 1 3 2 0 0 1 2 1 1 1 2
11 1 2 1 1 1 2 0 0 1 1 3 1 3 2 1
12 0 3 3 0 2 4 0 2 0 0 4 2 3 0 4
13 2 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 2
14 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
15 3 3 3 2 0 2 1 2 1 2 3 2 2 2 2
16 2 2 2 1 1 0 2 1 1 1 2 2 2 2 2
17 3 2 2 0 0 2 0 2 0 2 1 2 0 2 2
18 2 2 1 0 0 1 0 0 0 0 2 1 3 2 2
19 4 2 2 0 0 2 0 2 0 0 2 1 0 0 1
20 2 10 0
00 0
1 0 0 0 0 0 0 0
SKALA KECEMASAN'01
a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30
1 0 1 2 0 2 2 0 0 0 1 2 1 0 0 0
2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 3 0 0 0 0 0
3 0 0 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
4 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 1 1 2 . 1
5 0 0 4 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0
6 0 0 3 0 2 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0
7 0 1 2 0 1 2 1 0 0 0 2 3 0 0 0
8 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 1 2 0 0 2 0 0 1 2 3 2 2 0 0
10 0 1 3 2 1 2 1 0 0 1 1 0 0 1 0
11 1 1 3 1 3 3 2 0 2 3 2 1 0 1 1
12 0 2 2 0 0 0 0 0 0 4 0 2 0 0 0
13 1 1 2 1 1 2 1 2 0 0 0 2 1 1 0
14 0 0 2 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
15 1 2 3 1 3 3 2 1 1 2 3 2 1 1 1
16 0 2 2 1 2 2 2 0 0 3 2 2 1 1 1
17 2 2 3 1 2 2 2 1 0 1 2 1 0 0 1
18 1 2 3 0 2 2 1 0 1 3 2 1 1 0 0
19 0 0 3 0 0 2 0 0 0 3 1 0 0 0 020 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SKALA KECEMASAN
a31 a32 a33 a34
1 0 0 2 0
2 0 0 1 0
3 3 0 0 0
4 3 2 1 2
5 0 0 0 0
6 2 0 0 0
7 0 0 2 0
8 2 0 0 0
9 0 0 0 1
10 2 1 0 2
11 1 1 1 2
12 0 2 0 2
13 0 0 0 0
14 0 0 1 1
15 3 3 1 1
16 1 1 1 1
17 2 2 2 2
18 2 3 2 0
19 2 2 0 0
20 1 0 0 0
ijj
UJI ASUMSI
UJI NORMALITAS
1 " ' ~1 DUKUNGAN SUAMI KECEMASAN ISTRI MENGHADAPIMASA PERSALINAN
N 41 41
Normal Mean 126,05 36,63
Parameters
Std. Deviation 17,225 17,632
Most Extreme Absolute ,111 ,082
Differences
Positive ,074 ,068
Negative -,111 -,082
Kolmogorov- ,712 ,524
Smimov Z
Asymp. Sig. ,691 ,946
(2-tailed)a Test distribution is Normal,b Calculated from data.
UJI LINIERITAS
KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI MASA PERSALINAN * DUKUNGAN SUAMI
Between Groups Within Groups Total
(Combined) Linearity Deviation
from Linearity
Sum of 7405,179 608,482 6796,696 5030,333 12435,512
Squaresdf
Mean
30
246,8391
608,48229
234,36910
503,03340
SquareF
Sig.,491,935
1,210,297
,466,947
(1,4
HASIL ANALISIS
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DUKUNGAN SUAMI 41 72 151 126,05 17,225KECEMASAN ISTRI
MENGHADAPI MASA
PERSALINAN
41 6 72 36,63 17,632
Valid N (listwise) 41
KORELASI
KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI
MASA PERSALINAN
DUKUNGAN
SUAMI
KECEMASAN ISTRI Pearson
MENGHADAPI MASA Correlation
PERSALINAN
Sig. (2-tailed)N
1
41
-,221
,16541
DUKUNGAN SUAMI Pearson
Correlation
Sig. (2-tailed)N
-,221
,16541
1
41
DESKRIPSI KATEGORI DATA HIPOTETIK (TEORITIK)
NAMA
VARIABEL Kecemasan Isl
JUMLAH AITEM 34
SKOR
TERENDAH
AITEM 0
SKOR
TERTINGGI
AITEM 4
SKOR MINIMAL
HIPOTETIK 0
SKOR
MAKSIMAL
HIPOTETIK 136
MEAN
HIPOTETIK 68
STANDAR
DEVIASI (SD)HIPOTETIK 22,67
PERHITUNGAN
SKOR TINGGI
(BATAS ATAS) 90,7SKOR RENDAH
(BATAS BAWAH) 45,33
(Jumlah item yang sahih)
(Skor jawaban aitem paling rendah)
(Skor jawaban aitem paling tinggi)
(Jml aitem x skor terendah aitem)
(Jml aitem x skor tertinggi aitem)
(skor mak + skor min ) / 2
(1/6 x (Skor mak - skor min))
(Mean + (1,0 SD))
(Mean-(1,0 SD))
KATEGORI SKOR VARIABEL
KATEGORI Skor f %
TINGGI 90,67 < 136
SEDANG 45,33 < X <= 90,67
RENDAH 0 <= 45,33
DESKRIPSI KATEGORI DATA HIPOTETIK (TEORITIK)
NAMA
VARIABEL Dukungan Suami
JUMLAH AITEM
SKOR
TERENDAH
AITEM
SKOR
TERTINGGI
AITEM
SKOR MINIMAL
HIPOTETIK
SKOR
MAKSIMAL
HIPOTETIK
MEAN
HIPOTETIK
STANDAR
DEVIASI (SD)HIPOTETIK
PERHITUNGAN
SKOR TTNGGI
(BATAS ATAS)SKOR RENDAH
(BATAS BAWAH)
39
4
0
156
78
26,00
104,0
52,00
(Jumlah item yang sahih)
(Skor jawaban aitem paling rendah)
(Skor jawaban aitem paling tinggi)
(Jml aitem x skor terendah aitem)
(Jml aitem x skor tertinggi aitem)
(skor mak + skor min ) / 2
(1/6 x (Skor mak - skor min))
(Mean + (1,0 SD))
(Mean-(1,0 SD))
KATEGORI SKOR VARIABEL
KATEGORI Skor f %
TINGGI 104,00 < 156
SEDANG 52,00 < X <= 104,00
RENDAH 0 <= 52,00
ANALISIS TAMBAHAN
KORELASI
KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI USIA
MASA PERSALINAN
KECEMASAN Pearson 1 -,485
ISTRI Correlation
MENGHADAPI
MASA
PERSALINAN
Sig. (2-tailed) , ,001
N 41 41
USIA Pearson
Correlation
-,485 1
Sig. (2-tailed) ,001 ,
N 41 41
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
T- TEST
Group StatisticsURUTAN
KELAHIRAN ANAK
N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
KECEMASAN ISTRI PRIMIGRAVIDA
MENGHADAPI MASA
PERSALINAN
MULTIGRAVIDA
20 41,25 17,423 3,896
21 32,24 17,082 3,728
Independent Samples Test
KECEMASAN ISTRI MENGHADAPI
MASA PERSALINAN
Equal variances Equal variancesassumed not assumed
Levene's Test for F ,024Equality ofVariances
Sig. ,878t-test for Equality t 1,672 1,671
of Means
df 39 38,811Sig. (2-tailed) ,102 ,103Mean Difference 9,01 9,01Std. Error Difference 5,389 5,39295% Confidence Interval of Lower -1,889 -1,896
the Difference
Upper 19,913 19,920
Frekuensi
Valid
TINGKAT KECEMASAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentRENDAH 27 65,9 65,9 65,9SEDANG 14 34,1 34,1 100,0
Total 41 100,0 100,0
TINGKAT DUKUNGAN SUAMI
Frequency PercentValid SEDANG 4 9,8
TINGGI 37 90,2Total 41 100,0
Valid Percent
9,890,2
100,0
Cumulative Percent9,8
100,0
FrequencyValid MUDA 6
MENENGAH 17TUA 18lotal 41
USIA IBU HAMIL
Percent
14,641,543,9
100,0
Valid Percent
14,641,543,9
100,0
Cumulative Percent14,656,1100,0
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGI
Kampus Terpadu. Jalan Kaliurang Kin. 14,5 Telp. (0274) 896146. Fax. 896147 Yogyakarta 55584
Nomor
Lamp.Hal
*fc/Dek/7O/FP/Y«/&0oa Yogyakarta, S' <&,£*. 2.00^
Permohonan IjinPenelitian untuk Skripsi
Kepada Yth.Bapak/Ibudi
Tempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan ini kami memohon bantuan Bapak/Ibu/Sdr untuk memberi ijinpada mahasiswa kami:
Nama \^^.^f.LA^'flfff/ffl.No. Mhs. : #2... &.<?.. ??.<F?.Z,
Agar dapat melakukan penelitian/Burvey/try-out angket/studi kasus *) diInstansi Bapak/Ibu/Sdr.Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan dalam rangkapenyusunan Skripsi sebagai syarat kelulusan study diFakultas kami.Adapunjudul skripsinyaadalah :
Dengan Dosen Pembimbing : \. tfCSZ:..^.:,.^..^^.^..^
Demikian permohonan kami, atas perhatian dan bantuan Bapak/Ibu/Sdrkami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Mengetahui,Dosen Pembimbing '
tf
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIAFAKULTAS PSIKOLOGI
^Kampus Terpadu. Jalan Kaliurang Km. 14,5 Telp. (0274) 896146, Fax. 896147 Yogyakarta 55584
PERNYATAAN MENJAGA ETIKA AKADEMIK
Bismillahirrahmanirrahiim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama ::. ./ff'y^ffff. Tf '7^f^^r
No Mahasiswa ; ..'A../.....f'". (-' c~ C~'J3
^lK^ab2SprhaSi8Wa FakUl,aS PSik0l°9i UniVerSitaS 'S,am ,nd°neSia ^ Sedan9 -enyelesaikanSgga^Jtl'TadTmTkTatrm £Z%ZT pr°SeS ,Pu,lsan skr'?si tersebut tidak akan melakukan tindakrtln^Zt IKa akademik dalam bentuk apa pun, seperti penjiplakan, atau pelanggaran lain vana bertentanaandengan etika akademik yang dijunjung tinggi lembaga tempat saya belajar. 9bertentanaan
latrankyn!iaakn^niHSaya fiT den9an sesunQ9uhnya, dan apabila pada waktu karya saya dinyatakan selesai sertaa'rya ^^^a^^LdiT^^^ Pelanggaran etika'akademik, STaya mener^aKarya saya dinyatakan gugur dan membuat kembali sknpsi baru yang merupakan hasil karya saya pribadi.
SSsT^E^^L^ t3nda tan9ani Seba9ai Sa,ah satu ^arat Penulisan skripsi dUniversitas Islam Indonesia.
Kepala Departemen
i Fakultas Psikologi
Alhamdulillahirabbil 'alamin
Jogjakarta ^...A}fffC^. pC'C-
Yang menyatakan .'
Mengetahui
S s*l s^ f
Dekan
s PsikologiIndonesia
Nomor
Lampiran
Hal
YAYASAN ABDI NEGARA KORPRI PROPINSI DIY.RUMAH BERSALIN DAN KLINIK KELUARGA BERENCANA2
Pura RaharjaJl. Sabirin No. 19, Phone (0274) 512939 Yogyakarta
07/ADM-PR/VIII/02
Pemberian Ijin Penelitian
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia
di- YOGYAKARTA
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat yang kami terima tanggal 7 Agustus 2002,tentang Permohonan ijin penelitian untuk keperluan penyusunan skripsiDengan ini kami mengijinkan :
Nama : Yeyen Fitriani
No. Mhs. : 97.320.002
Untuk melakukan penelitian di Rumah Bersalin dan Klinik KeluargaBerencana Pura Raharja.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Cara-penelitiannya adalah Quisioner
Penelitian dilakukan di Poliklinik Pura RaharjaTidak mengganggu alur periksa/seijin pasienHasil penelitian/Skripsi diserahkan 1 eksemplar ke Pura Raharja
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
\\U
.Yogyakarta ,;-;l^v Agustus 2002... •' Direktur':,
X.-S^rll.wrfi^--'-
No
Hal
Lamp.
™MAH BERSAL.N DAN KLINIK KELUARGA BERENCANA '""RACHME"
Kepada Yth.
Dekan Fakultas PsikologiUniversitas Islam Indonesiadi-
Yogyakarta
Dengan hormat
r;:~i™;crz::L—-*—-Nama
No. Mhs
: Yeyen Fitriani
: 97 320 002
Untuk melakukan penelitian di Rumah Bersalin dan KHnilr k iPerhatiannya kami ucapkan tenma kasih. ^ *"""*" "»»
^karta, 6 September 2002
ordinator Unit
Drs. M. Rahman