Post on 01-Mar-2023
PETUNJUK PELAKSANAAN
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN
( MUSRENBANG )
TINGKAT RT/RW, KELURAHAN, KECAMATAN DAN FORUM SKPD
KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2015
1. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah diwajibkan bagi
Pemerintah Daerah untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan yang lebih dikenal sebagai
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Setiap proses penyusunan dokumen rencana pembangunan tersebut
memerlukan koordinasi antar instansi pemerintah dan partisipasi
seluruh pelaku pembangunan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan
Pembangunan (Musrenbang) mulai dari Tingkat RT/RW,
Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan sampai dengan Kabupaten.
Musrenbang 2015 berfungsi sebagai forum untuk menghasilkan
kesepakatan antara pelaku pembangunan tentang rancangan RKPD, yang
menitikberatkan pada sinkronisasi rencana kerja antar SKPD dan
antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat agar tujuan dan sasaran
yang telah diamanatkan dalam visi dan misi daerah dapat dicapai
sesuai rencana yang telah ditentukan.
Kegiatan musyawarah pembangunan ini merupakan salah satu
wahana yang efektif untuk menampung aspirasi dari setiap anggota
masyarakat sehingga diharapkan mampu menciptakan kondisi yang
memungkinkan setiap anggota masyarakat untuk mengembangkan kemampuan
dan kreatifitasnya didalam bekerjasama demi mencapai tujuan
bersama. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah, masyarakat dan
kalangan dunia usaha dapat terlibat secara bersama-sama dalam proses
pembangunan mulai dari membuat konsep, merencanakan, melaksanakan,
mengawasi dan memelihara hasil-hasil pembangunan.
Berkenaan dengan hal tersebut, agar pelaksanaan masing-masing
tahapan Musrenbang di Kabupaten Rokan Hilir dapat berjalan dengan
baik, maka disusun pedoman yang lebih teknis untuk pelaksanaan
kegiatan yang dimaksud pada tingkat RT/RW,
Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan dan forum SKPD. Pelaksanaan
Musrenbang mulai dari tingkat RT/RW sampai tingkat Musrenbang
Kabupaten Rokan Hilir adalah suatu keterpaduan dan kesinambungan
dari proses musyawarah perencanaan pembangunan. Masing-masing
tahapan Musrenbang tersebut mempunyai penekanan pada fungsi yang
berbeda, saling melengkapi dan terintegrasi dalam satu kesatuan
kegiatan. Secara diskriptif dapat disampaikan fungsi dan peranan
serta kerangka waktu masing-masing tahapan Musrenbang Kabupaten
Rokan Hilir sebagai berikut :
a.Musrenbang Tingkat RT/RW adalah tahapan penggalian usulan
program/kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pada tahap
ini dibuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menyampaikan
aspirasinya dalam rangka berpartisipasi dalam perencanaan
pembangunan.
(Minggu II s/d Minggu IV Bulan Januari 2015)
b.Musrenbang Tingkat Kelurahan adalah tahapan penentuan prioritas
usulan program/kegiatan dari masing-masing RT/RW
serta pengklasifikasian usulan program/kegiatan masyarakat sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
(Minggu IV Bulan Januari 2015 s/d Minggu I Bulan Februari 2015)
c.Musrenbang Tingkat Kecamatan adalah tahapan pemantapan usulan
program/kegiatan yang akan disampaikan pada forum SKPD. Pada tahap
ini peranan SKPD sangat besar dalam membantu masyarakat
memformulasikan usulan program/kegiatan mereka.
(Minggu II bulan Februari 2015)
d.Forum SKPD adalah tahapan sinkronisasi usulan
program/kegiatan SKPD dengan usulan masyarakat hasil Musrenbang
Kecamatan. Pada tahap ini usulan-usulan program/kegiatan dari
masyarakat akan disinkronkan dengan usulan masing-masing SKPD
sesuai misi dalam RPJMD Kabupaten Rokan Hilir.
(Minggu II s/d Minggu IV Bulan Februari 2015)
d.Musrenbang Tingkat Kabupaten adalah puncak dari pelaksanaan
Musrenbang di Kabupaten Rokan Hilir, ini adalah tahapan finalisasi
usulan program/kegiatan dari masyarakat yang akan
diimplementasikan oleh masing-masing SKPD terkait.
(Minggu II Bulan Maret 2015)
Adapun proses pelaksanaan Musrenbang Kabupaten Rokan Hilir
dapat dibuat dalam bentuk Piramida Musrenbang sebagai mana dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Piramida pelaksanaan musrenbang
Untuk pelaksanaan Musrenbang Tahun 2015 usulan dari masing-
masing Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan maupun SKPD di kelompokkan
dalam prioritas-prioritas program/kegiatan dengan spesifikasi
sebagai berikut :
Prioritas I :
Prioritas I adalah program/kegiatan yang sangat mendesak
untuk dilaksanakan (darurat) karena jika tidak segera
dilaksanakan akan membawa dampak yang bersifat multiplier
(mengakibatkan kerugian langsung yang lebih besar pada masyarakat
setempat) ataupun jika kegiatan tersebut mampu mengangkat potensi-
potensi masyarakat sehingga lebih meningkat kesejahteraannya,
misalnya : pembangunan saluran pematusan banjir, pemberian modal UKM
dan sebagainya.
Prioritas II :
Prioritas II adalah program/kegiatan yang bersifat
rehabilitasi atau revitalisasi sehingga walaupun termasuk kegiatan
penting akan tetapi tidak secara langsung membawa dampak pada
masyarakat. Misalnya peningkatan jalan, perkerasan saluran air dan
sebagainya.
Prioritas III :
Prioritas III adalah program/kegiatan prioritas yang membawa
dampak jangka panjang akan tetapi keberadaannya adalah suatu
keniscayaan. Misalnya pembangunan hutan Kabupaten, pengerukan
saluran air, pengadaan fasilitas pendidikan, pengadaan peralatan
olahraga dan sebagainya.
1.2. Kebijakan Umum Tahun 2016
Tahun 2016 adalah tahun transisi baik dari perspektif
perencanaan pembangunan maupun kebijakan pemerintahan, Pada tahun
ini adalah tahun awal implementasi RPJMD Kabupaten Rokan Hilir 2016
s/d 2021 sebagai penjabaran visi dan misi Bupati Terpilih.
Pada tahun ini terjadi transformasi kepemimpinan pemerintahan
yang ditandai dengan awal dari berlangsungnya secara efektif
kepemimpinan dari Bupati terpilih karena pada tahun 2016 adalah
tahun berakhirnya pemerintahan lama beralih ke pemerintahan baru
yang ditandai dengan diselenggarakannya Pemilihan Kepala Daerah
(PILKADA) di Kabupaten Rokan Hilir, dengan demikian kebijakan umum
tahun 2016 diarahkan pada penyempurnaan hasil-hasil pembangunan pada
tahun sebelumnya serta terbangunnya landasan yang kuat bagi Bupati
terpilih untuk dapat mengimplementasikan visi dan misinya dalam
RPJMD tahun 2016 s/d 2021.
II. MEKANISME KEGIATAN
Untuk memfasilitasi penyelenggaraan Musrenbang di Kabupaten
Rokan Hilir, maka pedoman yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut :
2.1. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat RT / RW
Musrenbang Tingkat RT/RW merupakan penjaringan dan penggalian
aspirasi masyarakat tingkat bawah (grass roots) yang dilaksanakan di
tingkat RW. Dalam tahap ini dilakukan inventarisasi dan pembahasan
berbagai bentuk usulan masyarakat untuk diklasifikasikan sesuai
dengan kebutuhan nyata masyarakat dan bukan sekedar keinginan dari
kelompok tertentu.
Dengan Musrenbang Tingkat RT/RW ini diharapkan seluruh
aspirasi warga masyarakat benar-benar dapat diakomodasikan dan
disalurkan sehingga program-program yang akan direncanakan betul-
betul berdasarkan kebutuhan seluruh masyarakat. Diharapkan pada
tahap ini telah diperoleh usulan kegiatan pembangunan yang
berkualitas yaitu yang benar-benar merefleksikan kebutuhan
masyarakat serta memberikan dampak yang besar bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
2.1. 2.1.1 Tujuan
Tujuan dari Musrenbang tingkat RT/RW adalah menampung aspirasi
masyarakat yang berupa usulan kebutuhan kegiatan warga baik yang
bersifat fisik maupun non fisik dan sekaligus menetapkan usulan
kegiatan pembangunan di tingkat RT/RW untuk diajukan dan dibahas
pada Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.2. Masukan
a. Daftar usulan kebutuhan masyarakat masing-masing RT dalam RW yang
bersangkutan;
b. Laporan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
kepenghuluan/kelurahan pada tahun sebelumnya serta verifikasi
ulang usulan kegiatan tahun lalu yang belum dilaksanakan tetapi
masih aktual untuk dilaksanakan pada tahun 2016;
c. Informasi dari kepenghuluan/kelurahan tentang program strategis
kepenghuluan/kelurahan;
d. Usulan calon wakil/delegasi yang akan mewakili RW dalam
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.3. Keluaran
a. Gagasan dan atau usulan kegiatan prioritas RW untuk diajukan ke
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan;
b. Delegasi RW yang akan mewakili hadir sebagai
peserta Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan (jumlah disesuaikan
dengan kondisi dan kemampuan Kepenghuluan/Kelurahan).
2.1.4. Mekanisme
a. Masing-masing RT dapat melakukan kegiatan musyawarah pendahuluan
atau diskusi- diskusi kecil untuk menjaring usulan dari masing-
masing warga, perwakilan tokoh-tokoh masyarakat dan lembaga
kemasyarakatan di RT (dapat juga dilakukan dalam forum kelompok
Yasinan, Karang Taruna, Rukun kematian, dll);
b. RW melakukan musyawarah untuk menampung usulan kegiatan masing –
masing RT yang selanjutnya ditetapkan dalam bentuk usulan kegiatan
prioritas RW yang akan dibawa dalam musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan. Dalam penetapan usulan prioritas, dapat
dibantu oleh Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
c. Menetapkan wakil/delegasi untuk mengikuti Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.5. Kerangka Waktu
Musrenbang tingkat RT/RW dilaksanakan pada Minggu II s/d
Minggu IV Bulan Januari 2015.
2.1.6. Peserta
a. Masing-masing Ketua RT dan segenap pengurus RW yang
bersangkutan;
b. Tokoh-tokoh masyarakat di masing-masing RT dan atau RW;
c. Perwakilan PKK dan atau kader perempuan;
d. Perwakilan Karang taruna dan atau Pemuda;
e. Perwakilan Kader-kader Posyandu;
f. Unsur-unsur lain dimasyarakat.
Masing-masing peserta memiliki hak suara yang sama dalam
menyampaikan aspirasinya untuk dijadikan keputusan Musrenbang RW
yang akan dibawa ke tingkat Kepenghuluan/Kelurahan melalui proses
pembahasan yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat.
2.1.7. Narasumber
Narasumber adalah pihak pemberi informasi yang perlu diketahui
peserta sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan Musrenbang serta melakukan sosialisasi program-program
prioritas RT/RW dan Kepenghuluan/Kelurahan pada tahun 2016. Adapun
narasumber Musrenbang RT/RW adalah Penghulu/Lurah, ketua atau
anggota LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dan Tim
Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan yang telah ditunjuk
oleh Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.8. Tugas RW
a. Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang;
b. Mengumumkan secara terbuka, jadwal, agenda, tempat dan hasil
musyawarah RW;
c. Menyusun dan mengusulkan kegiatan prioritas RW;
d. Menetapkan wakil/delegasi untuk mengikuti Musrenbang Tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan.
2.1.9. Tugas Wakil/ Delegasi RW
a. Membantu menyusun hasil musyawarah dalam bentuk usulan kegiatan
prioritas RW yang akan disampaikan dalam Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan;
b. Memaparkan daftar usulan kegiatan prioritas RW pada forum
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan;
c. Secara sungguh-sungguh dan rasional memperjuangkan prioritas
kegiatannya agar diakomodasikan pada tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan melalui mekanisme musrenbang.
2.2. Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan adalah forum musyawarah
tahunan masyarakat Kepenghuluan/Kelurahan yang dilaksanakan secara
partisipatif oleh para pemangku kepentingan (stakeholders)
Kepenghuluan/Kelurahan untuk menyepakati rencana kegiatan
pembangunan pada tahun anggaran berikutnya.
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan diharapkan menghasilkan
formulasi usulan kebutuhan pembangunan yang terpadu yang didalamnya
tidak saja memvalidasi kebutuhan pembangunan hasil musrenbang tahun
sebelumnya yang belum tertangani serta mengakomodasi kebutuhan-
kebutuhan pembangunan tahun yang akan datang dari masing-masing
RT/RW di Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan, tetapi juga
kebutuhan-kebutuhan lintas RW antar dua Kepenghuluan/Kelurahan yang
berbeda yang harus diusulkan lebih lanjut ke Musrenbang tingkat
Kecamatan.
Pada Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan akan ditentukan
prioritas usulan program/kegiatan dari masing-masing RT/RW serta
pengklasifikasian usulan program/kegiatan baik dari sifat
kegiatannya (fisik dan non fisik) dan sumber-sumber pembiayaannya
(APBD, APBD Propinsi maupun APBN) serta kegiatan-kegiatan lain.
2.2.1. Tujuan
a. Menampung dan membahas usulan kegiatan prioritas RW yang
diperoleh dari musyawarah perencanaan RW;
b. Menetapkan kegiatan prioritas pembangunan yang akan dibiayai
melalui alokasi dana Kepenghuluan/Kelurahan yang berasal dari
APBD Kabupaten maupun sumber pendanaan lainnya;
c. Menetapkan usulan kegiatan prioritas Kepenghuluan/Kelurahan yang
akan diajukan dan dibahas pada forum Musrenbang Kecamatan;
d. Menetapkan wakil/delegasi Kepenghuluan/Kelurahan yang akan
mengikuti Musrenbang Tingkat Kecamatan.
2.2.2. Masukan
Hal-hal yang perlu disiapkan untuk penyelenggaraan Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan :
a. Dari Kepenghuluan/Kelurahan
1. Daftar usulan prioritas RW hasil Musrenbang Tingkat RW;
2. Daftar permasalahan Kepenghuluan/Kelurahan (peta kerawanan,
kemiskinan, pengangguran dan permasalahan fisik maupun non
fisik lainnya);
3. Dokumen Rencana Strategis Kepenghuluan/Kelurahan, Rencana
Kerja Tahunan Kepenghuluan/Kelurahan tahun sebelumnya;
4. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan
Kepenghuluan/Kelurahan pada tahun sebelumnya.
b. Dari Kecamatan dan Kabupaten
1. Kode Kepenghuluan/Kelurahan dan kode Kecamatan sesuai dengan
Permendagri 59/2007 guna memudahkan dalam melakukan
sinkronisasi usulan kegiatan pembangunan dan sekaligus
menentukan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di
Kepenghuluan/Kelurahan dan kecamatan;
2. Format bantu usulan kegiatan untuk memudahkan
Kepenghuluan/Kelurahan menyampaikan usulan kegiatan prioritas
ke tingkat Kecamatan;
3. Hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan atau
masyarakat terhadap realisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan
Kepenghuluan/Kelurahan pada tahun sebelumnya;
4. Informasi dari Pemerintah Kabupaten tentang Indikasi atau
perkiraan jumlah Alokasi Dana Kepenghuluan/Kelurahan;
5. Kegiatan prioritas pembangunan daerah untuk tahun mendatang,
yang dirinci berdasarkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),
pelaksana beserta rencana pendanaannya di Kecamatan tempat
Kepenghuluan/Kelurahan berada.
2.2.3. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan
adalah:
a. Daftar Prioritas Kegiatan yang terdiri dari:
1. Daftar urutan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
Kepenghuluan/Kelurahan yang bersangkutan. (Lampiran 1)
2. Daftar urutan prioritas kegiatan maksimal 50 kegiatan
prioritas yang akan diusulkan ke Kecamatan yang bersangkutan.
(Lampiran 2)
3. Data base kegiatan pembangunan di tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan selain dari 50 kegiatan prioritas
diatas.
Selanjutnya, daftar prioritas kegiatan dimaksud
disosialisasikan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Daftar prioritas kegiatan disosialisasikan kepada masing–
masing RT/RW baik oleh para wakilnya yang mengikuti Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan maupun oleh Kepenghuluan/Kelurahan yang
bersangkutan melalui pengumuman resmi yang ditempel di papan
pengumuman Kepenghuluan/Kelurahan atau tempat-tempat
pengumuman di masing-masing RW.
2. Daftar Usulan Program/Kegiatan Hasil Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan harus sudah selesai dibuat dan
diumumkan di papan pengumuman Kepenghuluan/Kelurahan 1 hari
setelah pelaksanaan musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
Rekapitulasi dimaksud sudah harus disampaikan ke Kecamatan
setelah 1 hari diumumkan.
b. Penetapan wakil/delegasi Kepenghuluan/Kelurahan untuk
mengikuti Musrenbang Tingkat Kecamatan maksimal 5 orang termasuk
seorang ketua delegasi.(Lampiran 3).
c. Berita Acara hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
2.2.4. Mekanisme
Tahap pelaksanan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan terdiri
dari:
a. Tahap Persiapan
1. Penghulu/Lurah menetapkan Tim Fasilitator Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan yang terdiri dari unsur tokoh
masyarakat, aparat Kepenghuluan/Kelurahan untuk memfasilitasi
pelaksanaan Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan, dibantu oleh
Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan yang ditunjuk oleh Camat.
2. Kepenghuluan/Lurah menetapkan Tim Penyelenggara Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan dengan tugas sebagai berikut:
a. Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan dan kemudian mengumumkan secara
terbuka minimal 7 hari sebelum kegiatan agar peserta dapat
mempersiapkan segala input yang dibutuhkan dalam
musyawarah.
b. Membuka pendaftaran, mendaftar dan mengundang calon peserta
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
c. Menyiapkan tempat, peralatan dan bahan/materi serta notulen
untuk Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
d. Bersama-sama Tim Fasilitator Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan memfasilitasi pelaksanaan
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan, Musrenbang RW serta
menampung aspirasi kelompok-kelompok kepentingan yang
belum terakomodasi aspirasinya.
e. Membantu delegasi Kepenghuluan/Kelurahan dalam menjalankan
tugasnya di Musrenbang Kecamatan.
f. Membantu menyusun berita acara hasil Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan yang sekurang-kurangnya memuat
prioritas kegiatan yang disepakati dan daftar nama
wakil/delegasi yang akan mengikuti Musrenbang Kecamatan.
g. Menyusun dan menyebarluaskan dokumen hasil
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Tim penyelenggara menyusun bahan, menyampaikan pengumuman dan
menyelenggarakan Musrenbang Tingkat Kepenghuluan/Kelurahan.
2. Pemaparan Camat tentang prioritas kegiatan pembangunan di
Kecamatan dan perkembangan penggunaan Anggaran dan Belanja
Kepenghuluan/Kelurahan Tahun sebelumnya dan pendanaan lainnya
dengan memuat jumlah usulan yang dihasilkan pada forum
sejenis.
3. Pemaparan Penghulu/Lurah tentang prioritas kegiatan untuk
tahun berikutnya dengan bersumber pada dokumen Rencana
Strategis Kepenghuluan/Kelurahan. Dalam kesempatan tersebut
Penghulu/Lurah juga menjelaskan perkiraan jumlah alokasi dana
Kepenghuluan/Kelurahan yang dibutuhkan untuk tahun
berikutnya.
4. Pemaparan masalah utama yang dihadapi masyarakat
Kepenghuluan/Kelurahan oleh perwakilan masyarakat masing-
masing RW dan atau ditentukan berdasarkan kesepakatan dalam
Musrenbang.
5. Melakukan pemilahan usulan kegiatan berdasarkan sumber
pembiayaan dan tanggung jawab pelaksanaannya yakni antara
kegiatan pembangunan yang akan diselesaikan sendiri di
tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dengan sumber anggaran dari ADD
(Alokasi Dana Desa) atau yang lain dengan kegiatan yang akan
diusulkan untuk dibiayai dan dilaksanakan oleh SKPD.
(Pemilahan dimaksud akan disampaikan dalam Musrenbang
Kecamatan sebagai bahan usulan Kecamatan dalam Musrenbang
Kabupaten).
6. Merumuskan kriteria untuk menyusun prioritas kegiatan sebagai
metode untuk menyeleksi usulan kegiatan, dibantu Tim
Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dan Tim
Fasilitator Musrenbang Kecamatan.
7. Membahas dan menetapkan prioritas kegiatan pembangunan tahun
yang akan datang sesuai dengan potensi serta permasalahan di
Kepenghuluan/Kelurahan.
8. Pemilihan dan penetapan perwakilan/delegasi masyarakat
Kepenghuluan/Kelurahan (1-5) orang untuk menghadiri Musrenbang
Kecamatan dengan menyertakan perwakilan perempuan, pemuda dan
kader Posyandu.
9. Penandatanganan berita acara kegiatan oleh Penghulu/Lurah,
Camat, Perwakilan Tokoh masyarakat.
2.2.5. Kerangka Waktu
Musrenbang tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dilaksanakan pada
Minggu IV Bulan Januari s/d Minggu I Bulan Pebruari 2015.
2.2.6. Peserta
Peserta Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan adalah para petugas
Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan komponen masyarakat
Kepenghuluan/kelurahan seperti Ketua RT/RW, tokoh agama/adat, wakil
perempuan/pemuda/organisasi masyarakat tingkat
Kepenghuluan/kelurahan, kalangan pengusaha yang ada di
Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan organisasi profesi yang ada di
tingkat Kepenghuluan/kelurahan, perwakilan organisasi petani, Kader
Posyandu dan lain-lainnya yang dianggap perlu sesuai kebutuhan dan
kompetensinya.
2.2.7. Narasumber
Penghulu/Lurah, Tokoh Masyarakat, Camat dan aparat Kecamatan,
Kepala Sekolah, Kepala UPTD di Kecamatan, Instansi vertikal di
Kecamatan, LSM yang ada di Kepenghuluan/Kelurahan bersangkutan.
2.2.8. Tugas Wakil/Delegasi Kepenghuluan/Kelurahan
a. Membantu Tim Penyelenggara menyusun dokumen hasil musrenbang
tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dalam bentuk daftar prioritas
kegiatan.
b. Memaparkan dan memperjuangkan daftar prioritas kegiatan
pembangunan Kepenghuluan/Kelurahan hasil forum Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan.
c. Membantu Penghulu/Lurah mengumumkan program-program pembangunan
yang akan dilaksanakan dan mendorong masyarakat untuk melakukan
pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.
2.3. Musrenbang Kecamatan
Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah pembangunan
tahunan para pemangku kepentingan (stake holders) di tingkat
Kecamatan untuk menentukan prioritas dan memantapkan usulan kegiatan
pembangunan masing-masing Kepenghuluan/Kelurahan di Kecamatan yang
bersangkutan sekaligus menyepakati rencana kegiatan lintas
Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan sebagai dasar penyusunan
rencana kerja kecamatan dan Rencana Kerja SKPD Kabupaten pada tahun
berikutnya.
Pada musrenbang Kecamatan, usulan dari Kepenghuluan/Kelurahan
diklasifikasikan dan didiskusikan sehingga akan didapatkan kegiatan
prioritas pada tingkat Kecamatan yang harus dilaksanakan pada tahun
bersangkutan serta kegiatan lain yang masih bisa ditangguhkan
pelaksanaannya. Formulasi yang sudah terpilah secara rinci kemudian
disampaikan secara formal dalam forum SKPD agar terjadi sinkronisasi
program/kegiatan dengan SKPD terkait. Pada Musrenbang Kecamatan
peran SKPD melalui perwakilannya adalah memberikan arahan dan
mendetailkan usulan dari hasil Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan
dalam rangka memantapkan usulan dari masing-masing
Kepenghuluan/Kelurahan.
Hasil Musrenbang Kecamatan merupakan bahan masukan paling
penting bagi SKPD Kabupaten Rokan Hilir dalam Forum SKPD untuk
menyusun usulan kegiatan yang akan disampaikan dalam Musrenbang
Kabupaten. Dengan daftar kebutuhan masyarakat yang telah
direkapitulasi dalam Musrenbang Kecamatan, SKPD terkait dapat dengan
mudah menentukan prioritas dan proporsionalitas antara kebutuhan
masyarakat yang mendesak dengan kebutuhan prioritas SKPD sendiri.
2.3.1. Tujuan
Musrenbang Kecamatan diselenggarakan bertujuan untuk :
a. Menampung dan membahas usulan kegiatan
prioritas Kepenghuluan/kelurahan yang diperoleh dari
Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan sehingga seyogyanya dalam
Musrenbang Kecamatan tidak muncul usulan kegiatan baru selain
usulan dari Kepenghuluan/Kelurahan terkecuali usulan baru yang
benar-benar prioritas (darurat) dan tidak lebih berjumlah 10
% dari keseluruhan usulan Kepenghuluan/Kelurahan.
b. Menyusun, memvalidasi dan menetapkan kembali usulan kegiatan
dari masing-masing Kepenghuluan/kelurahan sesuai dengan
prioritas penanganannya serta sumber-sumber pembiayaannya baik
melalui alokasi dana Kecamatan yang berasal dari APBD Kabupaten
maupun sumber pendanaan lainnya atas pertimbangan SKPD terkait.
c. Menetapkan usulan kegiatan prioritas kecamatan yang akan
diajukan dan dibahas pada forum SKPD dan Musrenbang Tingkat
Kabupaten.
d. Menetapkan wakil/delegasi kecamatan yang akan mengikuti Forum
SKPD dan Musrenbang Tingkat Kabupaten.
2.3.2. Masukan
Hal-hal yang disiapkan untuk penyelenggaraan Musrenbang
Kecamatan adalah:
a. Dari Kecamatan
1. Daftar usulan prioritas kelurahan hasil Musrenbang Tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan (maksimal 50 kegiatan).
2. Daftar permasalahan Kecamatan (peta kerawanan, kemiskinan,
pengangguran dan permasalahan fisik maupun non fisik lainnya).
3. Dokumen Rencana Strategis Kecamatan, Rencana Kerja Tahunan
Kecamatan tahun sebelumnya.
4. Hasil Evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Kecamatan pada
tahun sebelumnya.
b. Dari Kabupaten
1. Format bantu usulan kegiatan untuk memudahkan
Kecamatan menyampaikan usulan kegiatan prioritas ke tingkat
Kabupaten.
2. Hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten dan Kecamatan atau
masyarakat terhadap realisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan
Kecamatan pada tahun sebelumnya.
3. Informasi dari Pemerintah Kabupaten tentang indikasi atau
perkiraan jumlah Alokasi Dana Kecamatan.
4. Kegiatan prioritas SKPD untuk tahun mendatang yang akan
dilaksanakan di Kecamatan yang bersangkutan.
2.3.3. Keluaran
Beberapa keluaran yang dihasilkan dari Musrenbang Kecamatan
adalah :
a. Daftar usulan kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan dipilah
atau dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Usulan kegiatan pembangunan yang akan dikerjakan oleh
Kecamatan diluar kegiatan prioritas yang diusulkan kepada
SKPD;
2. Usulan kegiatan yang direkomendasikan untuk ditampung SKPD
sebagai kegiatan yang akan dikerjakan oleh SKPD dengan biaya
APBD maupun sumber-sumber pendanaan yang lain untuk dibahas
pada forum Musrenbang tingkat Kabupaten dengan jumlah kegiatan
prioritas maksimal 100 kegiatan.
3. Mengklasifikasikan usulan kegiatan sesuai dengan arahan
kebijakan umum tahun 2016 dan kelompok urusan pemerintahan
daerah dan organisasi dalam Permendagri 59/2007.
Kegiatan yang bukan merupakan prioritas diatas tetap
diakomodasikan sebagai data base pembangunan tingkat Kabupaten
untuk kemudian diusahakan menjadi prioritas pada pelaksanaan
Musrenbang tahun berikutnya.
b. Selanjutnya, daftar tersebut juga disosialisasikan kepada
masing–masing Kepenghuluan/kelurahan oleh para wakilnya yang
mengikuti Musrenbang Kecamatan.
c. Daftar Usulan Program/Kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan
harus sudah dibuat dan disampaikan ke Bappeda Kabupaten Rokan
Hilir serta ke SKPD terkait paling lambat 3 (tiga) hari setelah
pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.
d. Untuk usulan program/kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang
akan disampaikan ke SKPD terkait adalah usulan yang mempunyai
relevansi dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing SKPD
sebagai bahan untuk pelaksanaan forum SKPD.
e. Dipilihnya wakil/delegasi Kecamatan untuk mengikuti Forum
SKPD Musrenbang Kabupaten.
2.3.4. Mekanisme
Tahapan pelaksanaan Musrenbang Kecamatan terdiri dari:
a. Tahap Persiapan
1. Camat menetapkan Tim Penyelenggara Musrenbang Kecamatan dengan
menerbitkan SK Camat.
2. Kecamatan menyampaikan jadwal pelaksanaan musrenbang tingkat
Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan pada wilayahnya masing-
masing ke Bappeda Kabupaten Rokan Hilir pada awal bulan
Januari.
3. Kecamatan mengusahakan dengan sungguh-sungguh agar pelaksanaan
musrenbang tingkat Kepenghuluan/Kelurahan dan Kecamatan
sudah berakhir setidak-tidaknya 1(satu) bulan sebelum
pelaksanaan musrenbang tingkat Kabupaten.
4. Menyusun agenda acara musrenbang Kecamatan.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Tim penyelenggara menyusun bahan, menyampaikan pengumuman dan
meyelenggarakan Musrenbang Tingkat Kecamatan.
2. Pemaparan Camat mengenai masalah utama Kecamatan (kemiskinan,
pendidikan, kesehatan, dan pengangguran).
3. Pemaparan Kepala UPTD atau SKPD mengenai rancangan Rencana
Kerja SKPD di tingkat Kecamatan beserta strategi dan plafon
dana.
4. Pemaparan Tim Penyelenggara Musrenbang Kecamatan tentang
masalah utama dan kegiatan prioritas dari masing – masing
Kepenghuluan/Kelurahan menurut fungsi SKPD.
5. Verifikasi oleh delegasi Kepenghuluan/Kelurahan untuk
memastikan semua kegiatan prioritas yang diusulkan oleh
Kepenghuluan/Kelurahan sudah tercantum menurut masing – masing
SKPD.
6. Penentuan kriteria kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan
untuk masing – masing fungsi SKPD atau gabungan SKPD yang
difasilitasi oleh Tim Fasilitator Musrenbang Kecamatan.
7. Pembagian peserta Musrenbang ke dalam kelompok pembahasan
berdasarkan jumlah fungsi / SKPD atau gabungan SKPD yang
telah tercantum.
8. Pelaksanaan diskusi kelompok yang didampingi oleh nara sumber,
Tim Fasilitator Musrenbang Kepenghuluan/Kelurahan dan Tim
Fasilitator Musrenbang Kecamatan.
9. Penentuan kesepakatan kegiatan prioritas pembangunan kecamatan
yang dianggap perlu oleh peserta Musrenbang namun belum
diusulkan oleh Kepenghuluan/Kelurahan dalam sidang pleno atau
sidang khusus.
10. Kesepakatan kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan
berdasarkan masing – masing fungsi / SKPD.
11. Pemaparan prioritas pembangunan Kecamatan dari tiap –
tiap kelompok fungsi / SKPD atau gabungan SKPD di hadapan
seluruh peserta Musrenbang Kecamatan.
2.3.5. Kerangka Waktu
Musrenbang tingkat Kecamatan dilaksanakan pada Minggu II Bulan
Pebruari 2015.
2.3.6. Peserta
Peserta Musrenbang Kecamatan adalah perwakilan dari
Kepenghuluan/Kelurahan dan wakil dari kelompok–kelompok masyarakat
dalam skala Kecamatan.
2.3.7. Narasumber.
a. Dari Kabupaten terdiri dari Bappeda, perwakilan SKPD, Kepala
UPTD, anggota DPRD dari daerah pilihan Kecamatan tersebut. Untuk
anggota DPRD, forum ini bisa menjadi forum untuk penjaringan
aspirasi masyarakat.
b. Dari Kecamatan terdiri dari Camat dan aparat Kecamatan.
2.3.8. Tugas Tim Penyelenggara.
a. Merekapitulasi hasil dari seluruh Musrenbang
Kepenghuluan/Kelurahan.
b. Menyusun jadwal dan agenda kegiatan yang kemudian mengumumkannya
secara terbuka.
c. Memfasilitasi proses pelaksanaan Musrenbang Kecamatan.
d. Membantu wakil/delegasi kecamatan dalam menjalankan tugasnya di
forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.
e. Merangkum daftar kegiatan prioritas pembangunan di Kecamatan
untuk dibahas pada forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.
f. Mengkompilasi kegiatan prioritas pembangunan dari masing-masing
Kecamatan berdasarkan sumber pembiayaan dan tanggungjawab SKPD.
g. Mengklasifikasikan dan membagi usulan dari masing-masing
Kepenghuluan/Kelurahan (50 usulan prioritas) sesuai dengan misi
masing-masing kelompok diskusi.
h. Menyusun jadwal dan agenda Musrenbang Kecamatan dan
mengumumkannya secara terbuka minimal 7 (tujuh) hari sebelum
kegiatan dilakukan.
i. Membuka pendaftaran dan atau mengundang calon peserta Musrenbang
Kecamatan.
j. Menyiapkan kegiatan Musrenbang Kecamatan (tempat, materi, bahan,
notulen, dsb).
k. Menunjuk penyaji, moderator dan notulen untuk diskusi kelompok
berdasarkan kelompok urusan pemerintahan.
l. Merangkum Berita Acara hasil Musrenbang Kecamatan yang sekurang–
kurangnya memuat kegiatan prioritas yang disepakati dan daftar nama
wakil yang dipilih untuk mengikuti pembahasan dalam forum SKPD dan
Musrenbang tingkat Kabupaten.
m. Menyampaikan Berita Acara tersebut kepada anggota DPRD dari
Daerah Pilihan Kecamatan tersebut sebagai referensi dalam forum
pembahasan Panitia Anggaran DPRD.
2.3.9. Tugas Wakil / Delegasi Kecamatan.
a. Membantu Tim Penyelenggara menyusun daftar kegiatan prioritas
pembangunan di wilayah Kecamatan untuk dibahas pada forum SKPD dan
Musrenbang Kabupaten.
b. Memperjuangkan kegiatan prioritas pembangunan Kecamatan dalam
forum SKPD dan Musrenbang.
c. Mengambil inisiatif untuk membahas perkembangan usulan Kecamatan
dengan wakil Kepenghuluan/Kelurahan dan kelompok-kelompok
masyarakat di Kecamatan.
d. Mendiskusikan berita acara hasil Musrenbang Kecamatan dengan
anggota DPRD dari daerah pemilihan Kecamatan yang bersangkutan.
e. Setelah mendapat kepastian tentang berbagai kegiatan pembangunan
yang akan dilaksanakan di Kecamatan oleh masing-masing SKPD, maka
Tim Penyelenggara di Kecamatan dan wakil Kecamatan membantu Camat
mengumumkan program- program pembangunan yang dilaksanakan dan
mendorong masyarakat untuk melakukan pengawasan dan pemantauan
terhadap realisasi dari berbagai usulan kegiatan tersebut.
2.4. Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD)
Forum SKPD (forum yang berhubungan dengan fungsi/sub fungsi,
kegiatan/sektor dan lintas sektor) adalah wadah bersama antar pelaku
pembangunan untuk membahas prioritas kegiatan pembangunan hasil
Musrenbang Kecamatan dengan SKPD sebagai upaya untuk mengisi Rencana
Kerja SKPD yang tata penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD
terkait, sehingga dalam pelaksanaan forum SKPD diharuskan
menghadirkan perwakilan dari masing-masing Kecamatan dengan membawa
hasil Musrenbang Kecamatan.
Pelaksanaan Forum SKPD harus memperhatikan masukan kegiatan
dari kecamatan, kinerja pelaksanaan kegiatan SKPD tahun berjalan,
rancangan awal RKPD serta Renstra SKPD. Namun demikian, dalam hal
salah satu dokumen tersebut belum tersedia, pelaksanaan forum SKPD
dapat tetap dilakukan. Jumlah Forum SKPD serta jadwal acara
pelaksanaannya ditentukan dan dikoordinasikan Bappeda, disesuaikan
dengan volume kegiatannya dan kondisi setempat. Dalam Forum SKPD
diharapkan terjadi proses sinkronisasi usulan program/kegiatan hasil
Musrenbang Kecamatan dengan program/kegiatan SKPD pada tahun yang
bersangkutan.
Jumlah dan formasi Forum SKPD serta jadwal pelaksanaannya
disusun dan dikoordinasikan Bappeda berdasarkan kelompok urusan
pemerintahan sebagaimana dalam Permendagri 13/2006 yang
disempurnakan dengan Permendagri 59/2007 sebagai berikut :
NO
.URAIAN
KELOMPOK
URUSAN
PEMERINTAHAN
SKPD YANG TERKAIT
1. Kelompok I Pendidikan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, UPTD
dan Kesehatan Kesehatan, UPTD Pendidikan dan RSUD
PRATOMO
2.
Kelompok
II
Pemerintahan
Daerah
Setda (Bag. Tapem; Bag. Umum; Bag.
Perlengkapan;Bag;Organisasi; Bag.Hukum; B
ag.Humas & Protokol; Bag.Sosial; Bag.
Ekonomi) Bappeda; Bagian Keuangan;
Inspektorat Daerah; BKD; Setwan; Kantor
Pengelola Arsip
3.Kelompok
III
Pelayanan
Umum
BPM-KPT, Disdukcapil; Kec. se-Kabupaten
Rokan Hilir.
4.
Kelompok
IV
Perdagangan,
Pariwisata &
Sarana
Prasarana
Wilayah
Dinas Indag; Dinas Kop. & UKM; Dinas
Pasar; Disperta; Bagian PDE; Dinas
Perhubungan; Bapedalda; Dinas Bina
Marga; Dinas Cipta Karya.
5.
Kelompok V Sosial
Kemasyarakata
n
Bakesbanglinmaspol, Kantor Pol. PP,
Bappemas; Dinas Sosial dan Tenaga Kerja.
Hasil Forum SKPD adalah :
1. Renja (Rencana Kerja) SKPD yang memuat kerangka regulasi dan
kerangka anggaran yang dirinci menurut kecamatan dan sudah
dibagi untuk pendanaan alokasi APBD Kabupaten Rokan Hilir, APBD
Propinsi, dan APBN.
2. Daftar nama anggota delegasi Forum SKPD atau Forum Gabungan
SKPD untuk mengikuti Musrenbang tahun 2015 Kabupaten Rokan
Hilir.
3. Menunjuk wakil forum SKPD yang akan melakukan presentasi di
Musrenbang Kabupaten.
2.4.1. Tujuan
Forum SKPD Kabupaten Rokan Hilir diselenggarakan bertujuan
untuk :
a. Mensikronkan prioritas kegiatan pembangunan dari berbagai
kecamatan dengan Rancangan Rencana Kerja Satuan Perangkat
Daerah (Renja SKPD).
b. Menetapkan kegiatan prioritas pembangunan yang akan dimuat dalam
Renja SKPD.
c. Menyusun usulan kegiatan prioritas Renja SKPD dengan plafon/pagu
dana SKPD yang termuat dalam prioritas pembangunan daerah
(Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah).
d. Mengidentifikasi keefektifan berbagai regulasi yang berkaitan
dengan fungsi SKPD, terutama untuk mendukung terlaksananya Renja
SKPD.
2.4.2. Masukan
Hal-hal yang disiapkan untuk penyelenggaraan Forum SKPD adalah
:
a. Arahan pembangunan Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 yaitu
penyempurnaan hasil- hasil pembangunan pada tahun sebelumnya
serta terbangunnya landasan yang kuat bagi Bupati terpilih
untuk dapat mengimplementasikan visi dan misinya dalam RPJMD
tahun 2016 s/d 2021;
b. Rancangan awal RKPD tahun 2016 jika sudah ada;
c. Daftar kegiatan prioritas pembangunan diwilayah kecamatan hasil
musrenbang kecamatan;
d. Rancangan Renja SKPD;
e. Prioritas dan plafon/pagu dana indikatif untuk masing-masing
SKPD.
2.4.3. Keluaran
Beberapa keluaran yang dihasilkan dari Forum SKPD adalah :
a. Rekapitulasi hasil usulan kegiatan yang jadi program
Dinas/Badan/Bagian berdasarkan hasil Forum SKPD yang memuat
kerangka regulasi dan kerangka anggaran SKPD, diharapkan SKPD
mengakomodasikan usulan prioritas kegiatan hasil Musrenbang
Kecamatan minimal sebesar 40% dari pagu anggaran masing-masing
SKPD.
b. Bahan presentasi kelompok yang akan disampaikan pada Musrenbang
Kabupaten.
c. Berita Acara Forum SKPD.
2.4.4. Mekanisme
Tahapan pelaksanaan Forum SKPD terdiri dari :
a. Tahap Persiapan
Tim Penyelenggara Forum SKPD melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Bappeda menyusun jadwal, tempat, peserta, agenda pembahasan,
dan keluaran forum SKPD.
2. Menetapkan tim penyelenggara forum SKPD.
b. Tahap Pelaksanaan
1. Pemaparan dan pembahasan kegiatan prioritas pembangunan masing-
masing SKPD anggota forum sesuai kelompok.
2. Pemaparan kegiatan prioritas pembangunan yang dihasilkan oleh
Musrenbang Kecamatan oleh Tim Penyelenggara Forum SKPD.
3. Verifikasi, sinkronisasi, dan integrasi kegiatan prioritas hasil
Musrenbang Kecamatan dengan kegiatan SKPD sesuai bidang.
4. Menyusun pokok-pokok bahan presentasi kelompok pada Musrenbang
Kabupaten.
2.4.5. Kerangka Waktu
Forum SKPD dilaksanakan pada Minggu II s.d Minggu IV Bulan
Pebruari 2015.
2.4.6. Peserta
Peserta terdiri dari delegasi kecamatan dan delegasi SKPD.
2.4.7. Tugas Tim Penyelenggara.
a. Merekapitulasi hasil forum SKPD.
b. Menyusun jadwal dan agenda kegiatan dari forum SKPD.
c. Mendaftar peserta forum SKPD.
d. Menyusun hasil forum SKPD.
e. Penetapan wakil SKPD dalam presentasi Musrenbang Kabupaten Rokan
Hilir.
f. Menyediakan berbagai bahan kelengkapan untuk penyelenggaraan
forum SKPD.
g. Merangkum Berita Acara hasil forum SKPD yang sekurang–kurangnya
memuat kegiatan prioritas yang disepakati dalam forum SKPD.
h. Melaporkan kepada Bappeda hasil forum SKPD.
III. PENUTUP
Dengan terlaksananya tahapan Musrenbang mulai dari tingkat
RT/RW, Kepenghuluan/Kelurahan, Kecamatan, Forum SKPD maupun
Musrenbang RKPD Tingkat Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2015, diharapkan
dapat dihasilkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Rokan Hilir Tahun 2016 yang mampu menampung aspirasi seluruh
kelompok masyarakat, dunia usaha serta mampu memberikan landasan
yang kuat bagi Bupati terpilih untuk mengimplementasikan visi dan
misinya pada saat kampanye sebagai janji politik yang akan
direalisasikan pada masa kepemerintahannya.
Dengan demikian maka RKPD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016
hasil Musrenbang tahun 2015 adalah RKPD masa transisi yang sangat
vital keberadaannya bagi keberlangsungan pembangunan di Kabupaten
Rokan Hilir, maka dari itu dimohon semua pihak dapat berpartisipasi
secara aktif dan konstruktif dalam proses pelaksanaannya sehingga
RKPD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 mampu mengakomodasikan
kebutuhan riil masyarakat dan mampu menjamin keberlanjutan
pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir serta dapat dijadikan pijakan
bagi penyusunan RPJMD Kabupaten Rokan Hilir tahun 2016 s/d 2021.
Untuk itu partisipasi saudara sangat diharapkan karena
betapapun kecil peran serta yang kita berikan asalkan dilakukan
dengan tulus, ikhlas dan sungguh-sungguh, Insya Allah akan memberi
manfaat yang sangat besar bagi masa depan dan kelangsungan
pembangunan di Kabupaten Rokan Hilir.
Bagansiapiapi,
08 Januari 2015
KEPALA BAPPEDA
KABUPATEN ROKAN HILIR
ttd
M. JOB KURNIAWAN,
AP.M.Si
Pembina Tk.I
NIP. 19750528 199412 1 001