Post on 08-Feb-2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan yang dilakukan adalah
penentuan kecepatan pengeringan zat/bahan (moisture
content/zat bahan) di dalam alat pengering.
1.2 LANDASAN TEORI
DEFINISI PENGERINGAN
Pada umumnya, pengeringan (drying) zat padat
berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain
dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa
zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai
rendah ysng dapat diterima. Pengeringan biasanya
merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi, dan
hasil pengeringan biasanya lali siap untuk dikemas.
Pemisahan air atau zat cair lain dari zat padat
dilakukan dengan memeras zat cair itu secara mekanik
hinga ke bahkeluar, atau dengan pemisah sentrifugal
atau dengan penguapan secara termal. Pemisahan zat cair
secara mekanik biasanya lebih murah biayanya, dan
karena itu biasanya kandungan zat cair itu diturunkan
terlebih dahulu sebanyak-banyaknya dengan cara itu
sebelum mengumpankan ke pengering panas.
Kandungan zat cair di dalam bahan yang dikeringkan
berbeda dari satu bahan ke bahanlain. Kadang-kadang
bahan yang tidak mengandung zat cair sama sekali
disebut kering tulang (bone dry). Namun, pada umumnya
zat padat masih mengandung sedikit persen air, atau
batu bara kering kira-kira 4 % dan kasein kering kira-
kira 8%. Pengeringan adalah suatu istilah yang relatif
dan hanya mengandung arti bahwa terdapat pengurangan
kadar zat cair dari suatu nilai awal mnjadi suatu nilai
akhir yang dapat diterima.
Zat padat yang akan dikeringkan biasanya terdapat
dalam berbagai bentuk serpih (flake), bijian (granule),
kristal (crystal), serbuk (powder), lempeng (slab) atau
lembaran senambung (continuous shet) dengan sifat-sifat
yang mungkin sangat berbeda satu sama lain. Zat cair
yang akan diuapkan itu mungkin terdapat pada permukaan
zat padat, sebagaimana dalam hal kristal, bisa pula
seluruhnya terdapat di dalam zat padat, misalnya pada
pemisahan zat pelarut dari lembaran polimer atau
sebagian di luar, sebagian di dalam. Umpan terhadap
beberapa pengering mungkin berupa zat cair di mana zat
padat itu melayang sebagai partikel atau mungkin pula
berbentuk larutan. Hasil pengeringan ada yang tahan
terhadap penanganan kasar dan lingkungan yang sangat
panas, tetapi ada pula yang memerlukan penanganan yang
hati-hati pada suhu rendah atau sedang. Oleh karena
itu, pengering yang terdapat di pasaran sangat banyak
macam ragamnya. Perbedaannya satu sama lain terutama
terletak dalam hal cara memindahkan zat padat di dalam
zone pengeringan dan dalam cara perpindahan kalor.
Kecepatan pengeringan dikendalikan oleh kecepatan
pemindahan panas dari medium yang memberikan panas dan
kecepatan difusi air dari dalam bahan ke medium yang
membawa uap (medium ”pengering”). Pengeringan dilakukan
untuk mencapai sasaran, yaitu :
1. mengurangi biaya transport
2. Agar mudah ditangani dan mudah penggunaannya
3. Untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu seperti tahan
lama pada penyimpanan (pengawetan), mudah mengalir,
dan tidak mudah rusak
4. Menghindari bahaya korosi akibat adanya air
KlASIFIKASI PENGERINGAN
Cara yang sederhana untuk mengklasifikasikan alat
pengering dibagi 2 jenis, yaitu:
1. Pengering di mana zat padat bersentuhan langsung
dengan gas panas (biasanya udara) atau disebut juga
pengeringan adiabatik.
2. Pengering di mana kalor perpindahan ke zat padat
dari suatu medium luar, misalnya uap yang
terkontaminasi biasanya melalui permukaan logam yang
bersentuhan dengan zat padat. Pengeringan ini
disebut nondiabatik.
Dalam pengering adiabatik, zat padat itu
bersntuhan dengan gas menurut salah satu cara berikut
ini:
1. gas ditiupkan melintas permukaan hamparan atau
lembaran zat padat, atau melintasi satu atau kedua
sisi lembaran atau film sinambung. Proses ini
disebut pengeringan dengan sirkulasi silang (cross-circulation
drying).
2. gas ditiupkan melalui hamparan zat padat butiran
kasar yang ditempatkan di atas ayak pendukung. Cara
ini disebut pengeringan sirkulasi tembus (through-
circulation drying). Sebagaimana juga dalam hal
pengeringan sirkulasi silang, di sini pun kecepatan
gas harus rendah untuk mencegah terjadinya
pembawaikutan (entrainment) terhadap partikel zat
padat.
3. zat padat disiramkan ke bawah melalui suatu arus gas
yang bergerak perlahan-lahan ke atas; kadang-kadang
dalam hal ini terdapat pembawaikutan yang tidak
dikehendaki daripada pertikel halus oleh gas.
4. gas dialirkan melalui zat padat dengan kecepatan
yang cukup untuk memfluidisasikan hamparan.
5. zat padat seluruhnya dibawa ikut dengan arus gas
kecepatan tinggi dan diangkut secara pneumatik dari
peranti pencampuran ke pemisah mekanik.
Dalam pengeringan nonadiabatik, satu-satunya gas
yang harus dikeluarkan ialah uap air atau uap zat
pelarut, walaupun kadang-kadang sejumlah kecil ”gas
penyapu” dilewatkan melalui unit itu.Pengering-
pengering nonadiabatik dibedakan menurut caranya zat
padat itu berkontak dengan permukaan panas atau sumber
kalor lainnya, yaitu:
1. zat padat dihamparkan di atas suatu permukaan
gorizontal yang stasioner atau bergerak lambat dan
”dimask” hingga kering. Pemanas permukaan itu dapat
dilakukan dengan listrik atau dengan fluida
perpindahan kalor seperti uap atau air panas. Atau,
pemberian kalor itu dapat pula dilakukan dengan
pemanas radiasi yang ditempatkan di atas zat padat
itu.
2. zat padat itu bergerak di atas permukaan panas, yang
biasanya berbentuk silinder, dengan bantuan pengaduk
atau konveyor sekrup (screw conveyor) atau konveyor
dayung (paddle conveyor).
3. zat padat penggelincir dengan gaya gravitasi di atas
permukaan panas yang miring atau dibawa naik bersama
permukaan itu selama suatu waktu tertentu dan
kemudian diluncurkan lagi ke suatu lokasi baru.
Peralatan pengering dapat juga dikelompokkan
menurut bentuk dan sifat bahan yang ditangani.
Berdasarkan ini dapat dikelompokkan pengeringan seperti
berikut:
I. Materials in sheet or mass carried through on
conveying or trays
A. Batch dryers
1. Atmospheric compartment
2. Vacuum tray
B. Continous dryers
1. Tunnel
II. Granular or loose materials
A. Rotary dryers
1. Standard rotary
2. Roto-louver
B. Turbo dryers
C. Conveyor dryers
D. Filter-dryer combinations
III. Material in continuous seets
A. Cylinder dryers
B. Festoon dryers
IV. Pastes and sludges
A. Agitator dryers
1. Atmospheric
2. Vacuum
V. Materials in solution
A. Drum dryers
1. Atmospheric
2. Vacuum
B. Spray dryers
VI. Special methods
A. Infrared radiation
B. Dielectric heating
C. Vaporization-From ice
PERALATAN PENGERINGAN
1. Pengering Zat Padat
a. Pengering talam
Pengering talam sangat bermanfaat bila lju
produksi kecil. Alat ini dapat digunakan untuk
mengeringkan segala macam bahan, tetapi karena
memerlukan tenaga kerja untuk pemuatan dan
pengosongan, biaya operasinya agak mahal. Alat
ini biasanya diterapkan untuk pengeringan bahan-
bahan bernilai tinggi seperti zat warna dan
bahan farmasi. Pengeringan dengan sirkulasi
udara menyilang lapisan zat padat biasanya
lambat, dan siklus pengeringan pun panjang.
Pengering talam dapat beroperasi dalam vakum,
kadang-kadang dengan pemanasan tak langsung.
Talam itu mungkin terletak di atas plat-plat
logam bolong yang dilalui uap atau air panas
atau kadang-kadang memiliki ruang lagi untuk
fluida pemanas. Uap dari zat padat dikeluarkan
dengan ejektor atau pompa vakum.
b. Pengering konveyor-tabir
Pengering konveyor tabir dapat menangani
berbagai zat padat secara kontinu dan tanpa
penanganan kasar, biasanya sedang, dan konsumsi
uap sangat rendah, biasanya 2 lb uap per pon air
yang menguap. Udara dapat disirkulasikan ulang
dan diventilasikan keluar dari masing-masing
bagian secara terpisah atau dilewatkan dari satu
bagian ke bagian lain secara lawan-arah terhadap
zat padat.s
c. Pengering menara
Pengering menara terdiri dari sederetan talam
bundar yang dipa.sang bersusun ke atas pada
suatu poros tengah yang berputar. Umpan padat
dijatuhkan pada talam teratas dan dikenakan pada
arus udara panas atau gas yang mengalir melintas
talam. Zat padat itu lalu dikikis keluar dan
dijatuhkan ke talam berikut di bawanya. Zat
padat itu menempuh jalan seperti itu melalui
pengering, sampai keluar sebagai hasil yang
kering dari dasar menara. Aliran zat padat dan
gas bisa searah dan bisa pula lawan-arah.
d. Pengering putar
Pengering putar terdiri dari sebuah
selongsong berbentuk silinder yang berputar,
horizontal, atau agak miring ke bawah ke arah
luar. Umpan basah masuk dari satu ujung
silinder; bahan kering keluar dari ujung yang
satu lagi. Pada waktu selongsong berputar,
sayap-sayap yang terdapat di dalam mengangkat
zat padat itu dan menyiramkan ke bawah melalui
bagian dalam selongsong. Pengering putar ada
yang dipanaskan dengan kontak langsung gas
dengan zat padat dengan gas panas yang mengalir
melalui mantel luar atau dengan uap yang
kondensasi di dalam seperangkat tabung
longitudinal yang dipasangkan padat permukaan
dalam selongsong.
e. Pengering Konveyor-sekrup
Pengering Konveyor-sekrup adalah suatu
pengering kontinu kalor tak langsung, yang
terdiri dari sebuah konveyor-sekrup horizontal
yang terletak di dalam suatu selongsong
bermantel berbentuk silinder. Zat padat yang
diumpankan di satu ujung diangkut perlahan-lahan
melalui zone panas dan dikeluarkan dari ujung
yang satu lagi. Uap yang keluar disedot melalui
pipa yang dipasangkan pada atap selongsong.
Selongsong memiliki diameter 3 sampai 24 inch.
dan panjangnya sampai 20 ft.
f. Pengering hamparan-fluidisasi
Pengering di mana zat padatnya
difluidisasikan dengan gas pengering banyak
digunakan dalam berbagai masalah pengeringan.
Partikel-partikel zat padat difluidisasikan
dengan udara atau gas di dalam unit hamparan-
hamparan (boilingg bed). Pencampuran dan
perpindahan kalor berlangsung sangat cepat.
Umpan basah masuk dari atas hamparan; hasil
kering keluar dari samping; di dekat dasar.
2. Pengering Larutan dan Bubur
a. Pengering semprot
Pengering semprot , bubur atau larutan
didispersikan ke dalam arus gas panas dalam
bentuk kabut atau tetesan halus. Kebasahan akan
menguap dengan cepat dari tetesan itu dan
meninggalkan partikel-partikel zat padat kering
yang lalu dipisahkan dari arus gas. Aliran zat
cair dan gas itu bisa searah, bisa lawan-arah,
atau merupakan gabungan keduanya di dalam satu
unit.
Tetesan-tetesan itu dibentuk di dalam kamar
pengering berbentuk silinder degan nosel
tekanan, dengan nosel dua fluida atau di dalam
pengering ukuran besar dengan kecepatan tinggi.
Keuntungan pokok dari pengering semprot
adalah bahwa waktu pengeringannya sangat
singkat, sehingga memungkinkan pengeringan
bahan-bahan yang peka panas dan menghasilkan
partikel-partikel berbentuk bola pejal maupun
bolong. Pengering semprot memiliki keuntungan
pula dalam menghasilkan langsung dari larutan,
bubur, atau tapal encer suatu hasil kering yang
siap untuk dikemas. Pengering semprot dapat
menggabungkan fungsi evaporasi, kristalisator,
pengering, unit penghalus dan unit klasifikasi.
b. Pengering film tipis
Efisiensi termal pengering film tipis
biasanya tinggi, dan kehilangan zat padatnya pun
kecil karena dalam hal ini tidak ada atau hamper
tidak ada gas yang harus disedot melalui unit
itu. Alat ini sangat bermanfaat untuk memulihkan
pelarut dari hasil zat padat. Alat ini relative
mahal dan luas permukaan perpindahan kalornya
terbatas. Laju pengumpanan yang wajar, untuk
umpan yang basah air atau basah pelarut,
biasanya berkisar antara 20 sampai 40 lb/ft2jam.
c. Pengering tromol
Pengering tromol terdiri dari satu rol logam
atau lebih yang di panaskan di mana lapisan
tipis zat cair dipanaskan di luar tromol itu
sampai kering. Zat padat kering dikikis dari rol
itu pada waktu rol itu beputar dengan perlahan-
lahan.
BAB II
METODE PERCOBAAN
II.1 ALAT DAN BAHAN
a. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan dala percobaan
pengeringan ini adalah:
1. Oven Pengering
2. Stopwatch
3. Timbangan di bagian dalam oven pengering
4. Dry-bulb temperatur
5. Wet-bulb temperatur
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan
pengeringan ini adalah:
1. Daun Nilam
II.2 PROSEDUR KERJA
Berikut ini prosedur kerja yang dilakukan dalam
percobaan pengeringan ini adalah sebagai berikut:
1. Sediakan daun nilam yang akan dikeringkan
2. Lalu bentuk daun nilam tersebut sesuai dengan ukuran
yang telah ditentukan
3. Kemudian, sambungkan oven pengering ke arus listrik
dan switch-on kan power supply oven pengering, lalu
atur temperatur operasi sebesar 85°C dan switch-on
kan motor
4. Setelah itu, switch-on kan wet bulb temperature dan
dry bulb temperature kemudian letakkan daun nilam di
atas timbangan pada bagian dalam oven pengering lalu
catat massanya.
5. Lakukan terus pencatatan massa bahan (daun nilam),
wet bulb temperature dan dry bulb temperature secara
berkala dengan selang waktu 2 menit hingga massa
bahan tidak berubah lagi (konstan) sebanyak 3 kali.
6. Apabila telah selesai melakukan pengeringan terhadap
sampel (daun nilam), maka switch-off kan wet bulb
temperature dan dry bulb temperature, switch-off kan
motor, lalu switch-off kan pula power supply.
7. Pastikan tidak ada lagi aliran arus listrik pada
oven pengering.
BAB IV
DATA PENGAMATAN
n
o Waktu Berat Dry bulb
Wet
bulb1 0 5.06 34 25.22 2 5.02 70 363 4 4.99 104 44.14 6 4.72 112 45.85 8 4.55 108 44.96 10 4.38 103 43.87 12 4.19 97 42.78 14 4.05 92 41.79 16 3.94 92 41.31
0 18 3.82 93 41.51
1 20 3.79 93 41.51
2 22 3.69 93 41.41
3 24 3.57 93 41.41
4 26 3.48 92 41.21
5 28 3.38 90 41.2
1
6 30 3.27 91 41.31
7 32 3.21 91 41.41
8 34 3.12 91 41.41
9 36 3.04 91 41.52
0 38 2.95 91 41.62
1 40 2.88 90 41.62
2 42 2.8 90 41.62
3 44 2.74 91 41.82
4 46 2.66 91 41.82
5 48 2.6 91 41.82
6 50 2.46 91 41.92
7 52 2.4 91 422
8 54 2.32 91 42.12 56 2.26 90 42
93
0 58 2.15 90 42.13
1 60 2.1 90 42.13
2 62 2.03 90 42.13
3 64 1.97 90 42.23
4 66 1.9 90 42.33
5 68 1.8 90 42.23
6 70 1.73 90 42.23
7 72 1.65 90 42.23
8 74 1.57 90 42.23
9 76 1.57 90 42.24
0 78 1.57 90 42.2
BAB V
ANALISA DATA
I. Menghitung nilai W
Data 1 sampai data 7
1. Dik : Qn = 5,06 gram
Qo = 5,02 gram
Dit : W = ...........?
Jb:
=
= 0,008
2. Dik : Qn = 5,02 gram
Qo = 4,99 gram
Dit : W = ...........?
Jb:
=
= 0,006
3. Dik : Qn = 4,99 gram
Qo = 4,72 gram
Dit : W = ...........?
Jb:
=
= 0,057
4. Dik : Qn = 4,72 gram
Qo = 4,55gram
Dit : W = ...........?
Jb:
=
= 0,037
5. Dik : Qn = 4,55 gram
Qo = 4,38 gram
Dit : W = ...........?
Jb:
=
= 0,0388
6. Dik : Qn = 4,38 gram
Qo = 4,19 gram
Dit : W = ...........?
Jb:
=
= 0,0455
7. Dik : Qn = 4,19 gram
Qo = 4,05 gram
Dit : W = ...........?
Jb:
=
= 0,0035
II. Menghitung nilai M
Data 1 sampai 7
t = 2 menit
= 0,033 jam
1. Dik : m1 = 5,06 gram
m2 = 5,02 gram
Dit : M = ...........?
Jb:
=
= 1,212 gram /jam
2. Dik : m1 = 5,02 gram
m2 = 4,99 gram
Dit : M = ...........?
Jb:
=
= 0,91 gram /jam
3. Dik : m1 = 4,99 gram
m2 = 4,72 gram
Dit : M = ...........?
Jb:
=
= 8,18 gram /jam
4. Dik : m1 = 4,72 gram
m2 = 4,55 gram
Dit : M = ...........?
Jb:
=
= 5,15 gram /jam
5. Dik : m1 = 4,55 gram
m2 = 4,19 gram
Dit : M = ...........?
Jb:
=
= 5,75 gram /jam
6. Dik : m1 = 5,06 gram
m2 = 5,02 gram
Dit : M = ...........?
Jb:
=
= 1,212 gram /jam
7. Dik : m1 = 4,19 gram
m2 = 4,05 gram
Dit : M = ...........?
Jb:
=
= 4,243 gram /jam
III. Menghitung nilai Q
Q = M . λ
λ = 548,2 kkal / kg
= 0,5482 kkal / gram
1. Dik : M = 1,212 gram / jam
Dit : Q = ...........?
Jb: Q = M . λ
= 1,212 gram/jam. 0,5482 kkal/gram
= 0.6645 kkal/jam
2. Dik : M = 0,9091 gram / jam
Dit : Q = ...........?
Jb: Q = M . λ
= 0,9091 gram/jam. 0,5482 kkal/gram
= 0,4984 kkal/jam
3. Dik : M = 8,1818 gram / jam
Dit : Q = ...........?
Jb: Q = M . λ
= 8,1818 gram/jam. 0,5482 kkal/gram
= 4,4853 kkal/jam
4. Dik : M = 5,1515 gram / jam
Dit : Q = ...........?
Jb: Q = M . λ
= 5,1515 gram/jam. 0,5482 kkal/gram
= 2,8241 kkal/jam
5. Dik : M = 5,1515 gram / jam
Dit : Q = ...........?
Jb: Q = M . λ
= 5,1515 gram/jam. 0,5482 kkal/gram
= 2,8241 kkal/jam
6. Dik : M = 5,7576 gram / jam
Dit : Q = ...........?
Jb: Q = M . λ
= 5,7576 gram/jam. 0,5482 kkal/gram
= 3,1563 kkal/jam
7. Dik : M = 4,2424 gram / jam
Dit : Q = ...........?
Jb: Q = M . λ
= 4,2424 gram/jam. 0,5482 kkal/gram
= 2,3257 kkal/jam
IV. Menghitung nilai h
h =
=
A = 57.7 cm2
1. Dik : Q = 0,6645 kkal/jam
t = 340C
tw = 25,2 0C
Dit : h = ……?
Jb : h =
=
=
= 0,0013 kkal/jam.cm2 0C
2. Dik : Q = 0,4984 kkal/jam
t = 700C
tw = 36 0C
Dit : h = ……?
Jb : h =
=
=
= 0,0003 kkal/jam.cm2 0C
3. Dik : Q = 4,4853 kkal/jam
t = 700C
tw = 44,1 0C
Dit : h = ……?
Jb : h =
=
=
= 0,0013 kkal/jam.cm2 0C
4. Dik : Q = 2,8241 kkal/jam
t = 1120C
tw = 45,8 0C
Dit : h = ……?
Jb : h =
=
=
= 0,0007 kkal/jam.cm2 0C
5. Dik : Q = 2,8241 kkal/jam
t = 1080C
tw = 44,9 0C
Dit : h = ……?
Jb : h =
=
=
= 0,0008 kkal/jam.cm2 0C
6. Dik : Q = 3,1563 kkal/jam
t = 1090C
tw = 43,9 0C
Dit : h = ……?
Jb : h =
=
=
= 0,0009 kkal/jam.cm2 0C
7. Dik : Q = 2,3257 kkal/jam
t = 970C
tw = 42,7 0C
Dit : h = ……?
Jb : h =
=
=
= 0,0007 kkal/jam.cm2 0C
V. Menghitung nilai Rc
Rc =
λ = 548,2 kkal / kg
= 0,5482 kkal / gram
1. Dik : h = 0,0013 kkal/jam. cm2. 0C
t = 34 0C
tw = 25,2 0C
Dit : Rc =
=
= 0,0210
2. Dik : h = 0,0003 kkal/jam. cm2. 0C
t = 70 0C
tw = 36 0C
Dit : Rc =
=
= 0,0158
3. Dik : h = 0,0013 kkal/jam. cm2. 0C
t = 104 0C
tw = 44,1 0C
Dit : Rc =
=
= 0,01418
4. Dik : h = 0,0007 kkal/jam. cm2. 0C
t = 122 0C
tw = 45.8 0C
Dit : Rc =
=
= 0,0893
5. Dik : h = 0,0008 kkal/jam. cm2. 0C
t = 108 0C
tw = 44,9 0C
Dit : Rc =
=
= 0,0893
6. Dik : h = 0,0009 kkal/jam. cm2. 0C
t = 103 0C
tw = 43,80C
Dit : Rc =
=
= 0,0998
7. Dik : h = 0,0007 kkal/jam. cm2. 0C
t = 97 0C
tw = 42,7 0C
Dit : Rc =
=
= 0,0735
n
o waktu berat
Dry
bulb
Wet
bulb W M Q ha Rc
1 0 5.06 34 25.2
0.008
0
1.212
1
0.664
5
0.001
3
0.021
0
2 2 5.02 70 36
0.006
0
0.909
1
0.498
4
0.000
3
0.015
8
3 4 4.99 104 44.1
0.057
2
8.181
8
4.485
3
0.001
3
0.141
8
4 6 4.72 112 45.8
0.037
4
5.151
5
2.824
1
0.000
7
0.089
3
5 8 4.55 108 44.9
0.038
8
5.151
5
2.824
1
0.000
8
0.089
3
6 10 4.38 103 43.8
0.045
3
5.757
6
3.156
3
0.000
9
0.099
8 7 12 4.19 97 42.7
0.034
6
4.242
4
2.325
7
0.000
7
0.073
5
8 14 4.05 92 41.7
0.027
9
3.333
3
1.827
3
0.000
6
0.057
8
9 16 3.94 92 41.3
0.031
4
3.636
4
1.993
5
0.000
7
0.063
0
1
0 18 3.82 93 41.5
0.007
9
0.909
1
0.498
4
0.000
2
0.015
8
1
1 20 3.79 93 41.5
0.027
1
3.030
3
1.661
2
0.000
6
0.052
5
1
2 22 3.69 93 41.4
0.033
6
3.636
4
1.993
5
0.000
7
0.063
0
1
3 24 3.57 93 41.4
0.025
9
2.727
3
1.495
1
0.000
5
0.047
3
1
4 26 3.48 92 41.2
0.029
6
3.030
3
1.661
2
0.000
6
0.052
5
1
5 28 3.38 90 41.2
0.033
6
3.333
3
1.827
3
0.000
6
0.057
8 1 30 3.27 91 41.3
6
0.018
7
1.818
2
0.996
7
0.000
3
0.031
5
1
7 32 3.21 91 41.4
0.028
8
2.727
3
1.495
1
0.000
5
0.047
3
1
8 34 3.12 91 41.4
0.026
3
2.424
2
1.329
0
0.000
5
0.042
0
1
9 36 3.04 91 41.5
0.030
5
2.727
3
1.495
1
0.000
5
0.047
3
2
0 38 2.95 91 41.6
0.024
3
2.121
2
1.162
8
0.000
4
0.036
8
2
1 40 2.88 90 41.6
0.028
6
2.424
2
1.329
0
0.000
5
0.042
0
2
2 42 2.8 90 41.6
0.021
9
1.818
2
0.996
7
0.000
4
0.031
5
2
3 44 2.74 91 41.8
0.030
1
2.424
2
1.329
0
0.000
5
0.042
0
2
4 46 2.66 91 41.8
0.023
1
1.818
2
0.996
7
0.000
4
0.031
5 2 48 2.6 91 41.8
5
0.056
9
4.242
4
2.325
7
0.000
8
0.073
5
2
6 50 2.46 91 41.9
0.025
0
1.818
2
0.996
7
0.000
4
0.031
5
2
7 52 2.4 91 42
0.034
5
2.424
2
1.329
0
0.000
5
0.042
0
2
8 54 2.32 91 42.1
0.026
5
1.818
2
0.996
7
0.000
4
0.031
5
2
9 56 2.26 90 42
0.051
2
3.333
3
1.827
3
0.000
7
0.057
8
3
0 58 2.15 90 42.1
0.023
8
1.515
2
0.830
6
0.000
3
0.026
3
3
1 60 2.1 90 42.1
0.034
5
2.121
2
1.162
8
0.000
4
0.036
8
3
2 62 2.03 90 42.1
0.030
5
1.818
2
0.996
7
0.000
4
0.031
5
3
3 64 1.97 90 42.2
0.036
8
2.121
2
1.162
8
0.000
4
0.036
8 3 66 1.9 90 42.3
4
0.055
6
3.030
3
1.661
2
0.000
6
0.052
5
3
5 68 1.8 90 42.2
0.040
5
2.121
2
1.162
8
0.000
4
0.036
8
3
6 70 1.73 90 42.2
0.048
5
2.424
2
1.329
0
0.000
5
0.042
0
3
7 72 1.65 90 42.2
0.051
0
2.424
2
1.329
0
0.000
5
0.042
0 3
8 74 1.57 90 42.2
-
-
-
-
- 3
9 76 1.57 90 42.2
-
-
-
-
- 4
0 78 1.57 90 42.2