Askeb 1_Pendokumentasian

Post on 04-Mar-2023

1 views 0 download

Transcript of Askeb 1_Pendokumentasian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ibu hamil trimester kedua, yakni masa kehamilan pada

minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-24. Pada trimester kedua

ini, kehamilan biasanya sudah tampak jelas. Ibu hamil dan

keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian

besar ibu hamil pada trimester kedua ini tidak memiliki

permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada

masa ini ketika memeriksakan kehamilannya mengeluhkan

ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah

ketidaknyamanan normal dan merupakan bagian dari perubahan

yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan.

Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester

kedua ini tidak mengancam keselamatan jiwa, namun hal

tersebut bisa saja sangat menjenuhkan dan menyulitkan bagi

ibu. Bidan harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang

berbagai macam keluhannya dan membantu mencarikan cara untuk

mengatasinya. Maka dari itu diperlukan asuhan kebidanan yang

tepat oleh seorang bidan agar ibu hamil pada trimester kedua

ini dapat menikmati kehamilannya.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

1

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kehamilan Trimester II

Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan pada

minggu ke 13 sampai dengan 28 atau waktu kehamilan menginjak

umur 4 bulan hingga 6 bulan. Memasuki bulan keempat,

perkembangan janin akan memasuki trimester kedua. Janin akan

mulai bergerak yaitu pada bulan keempat, tepatnya sekitar

mingu ketiga belas. Hal ini terjadi karena hormon pada bayi

mulai aktif, sehingga mereka sudah mulai berinteraksi dengan

situasi di dalam kandungan.

Berat janin mencapai 45 gram tapi akan

meningkat drastic, yaitu sampai 160 gram dan panjang sekitar

12 inci. Begitu pula dengan panca indera yang lainnya seperti

mata, hidung, telinga, ataupun mulut. Wajah mulai terbentuk

pada janin. Yang paling penting, pada umur lima bulan bayi

2

akan memiliki lapisan putih yang melapisi tubuh serta

kulitnya yang kemudian kita kenal dengan ari-ari.

B. Perubahan Fisiologis yang Terjadi pada Ibu Hamil

Trimester II

Adaptasi fisik yang terjadi pada kehamilan adalah sebagai

berikut.

1. Perubahan yang Terjadi pada Sistem Reproduksi

a. Uterus

Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30

gram mengalami hipertrofi dan  hyperplasia, sehingga

menjadi seberat 1.000 gram saat kehamilan. Perubahan

pada isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak,

sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua

jari dapat saling sentuh. Perlunakan isthmus disebut

tanda Hegar.

b. Serviks

Terjadi perubahan warna dan konsistensi.

c. Vagina dan Vulva

Organ vagina dan vulva mengalami peningkatan

sirkulasi darah karena pengaruh esterogen, sehingga

tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda

Chadwiks).

d. Ovarium

3

Terjadi kehamilan indung telur yang mengandung korpus

luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai

terbentuk plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.

e. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan

sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi.

Perkembangan payudara dipengaruhi oleh hormon

esterogen, progesterone, somatomammotropin.

Pembentukan payudara akan terasa lebih lembut, kenyal

dan berisi, serta jalur-jalur pembuluh darah di

sekitar wilayah dada akan lebih terlihat jelas dari

biasanya, hal ini untuk persiapan saat menyusui.

Berikut ini fungsi-fungsi hormone pada payudara:

Hormon Esterogen

- Menimbulkan hipertrofi sistem saluran

payudara.

- Menimbulkan pertumbuhan lemak dan air serta

garam, sehingga payudara tampak makin besar.

Hormone Progesteron

- Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.

- Menambah jumlah sel asinus.

Hormon Somatomammotropin

- Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,

laktabumin, dan laktoglobulin.

- Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.

2. Perubahan Sistem Sirkulasi

4

Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor berikut

ini.

a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga

dapat memenuhi kebutuhan perkembangan janin dalam

rahim.

b. Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena

pada sirkulasi retroplasenter.

c. Pengaruh hormone esterogen dan progesterone.

Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa

perubahan peredaran darah, antara lain sebagai berikut.

a. Volume Darah

Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah

serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah,

sehingga terjadi semacam pengenceran darah

(hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32

minggu. Curah jantung akan bertambah sekitar 30%

bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar

umjur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, pengidap

penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil

beberapa kali.

b. Sel Darah

Sel darah merah meningkat jumlahnya untuk

mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim. Anemia

atau kurang darah terjadi karena kebutuhan darah pada

saat kehamilan adalah lebih besar sekitar dua atau

tiga kali lipat dari biasanya.

5

3. Perubahan Sitem Respirasi

Selama periode kehamilan, sistem respirasi berubah.

Hal ini terjadi karena kebutuhan O2 semakin meningkat.

Disamping itu terjadi pula desakan diafragma karena

dorongan rahim. Ibu hamil bernapas lebih dalam sekitar

20-25% dari biasanya. Ibu hamil dapat merasa lelah

karena kerja jantung dan paru-paru menjadi lebih berat.

4.Perubahan Sistem Pencernaan

Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil makin tinggi untuk

pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.

Perubahan metabolisme pada kehamilan antara lain:

a. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155

mEq/liter menjadi 145 mEq/liter karena hemodilusi

darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.

b. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan,

serta persiapan laktasi.

c. Kebutuhan kalori bisa didapatkan dari karbohidrat,

lemak, dan protein.

d. Kebutuhan zat mineral (kalsium, fosfor, zat besi,

dan air).

e. Berat badan ibu hamil bertambah.

5. Perubahan Integrumen

a. Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena

pengaruh melanophore stimulating hormone (MHS), pengaruh

6

lobus hipofisis anterior, dan pengaruh kelenjar

suprsrenalis.

b. Perubahan kondisi kulit yang berubah terbalik dari

keadaan semula, yang biasanya (pada saat belum hamil)

kulit kering, maka kini akan menjadi berminyak,

begitu pula sebaliknya.

c. Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena

adanya perubahan hormon.

C. Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II

Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat.

Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih

tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang.

Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan

sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai

dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih

konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan

gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya

sebagai seorang di luar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang

merasa terlepas dari rasa kecemasan, rasa tidak nyaman

seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan

meningkatnya libido.

Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih

baik, kondisi atau keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai

terbiasa dengan perubahan fisik tubuhnya, janin belum terlalu

besar sehingga belum menimbulkan ketidaknyamanan. Ibu sudah

mulai menerima dan mengerti dan mengerti tentang

7

kehamilannya. Perubahan emosi yang terjadi pada ibu hamil

trimester II, antara lain:

a. Bulan ke 4

- Tampak egosentris dan sering melamun.

- Mulai menunjukan tingkah laku mengayomi, menyiapkan

segala sesuatu untuk bayi yang akan lahir dan untuk

dirinya dalam mengantisipasi kelahiran.

- Kelabilan dalam perasaan dan emosi.

- Keasikan dan kelabilan dalam perasaan menyusahkan orang-

orang disekitarnya, serta memerlukan kasih sayang,

perhatian, dan pemahaman ekstra.

- Ketidakstabilan mirip dengan sindroma pra menstruasi,

termasuk mudah tersinggung, suasana hati yang berubah-

ubah, tidak rasional dan cengeng.

- Perasaan tidak karuan, pikiran kacau, menjadi pelupa,

menjatuhkan barang-barang, mengalami kesulitan untuk

memudahkan perhatian.

b. Bulan ke 5

- Menerima realita kehamilan.

- Berkurangnya perubahan suasana hati, tetapi kadang-kadang

perasaan cepat marah dan tersinggung masih muncul.

c. Bulan ke 6

- Perubahan suasana hati mulai berkurang.

- Perasaan cemas tentang masa depan.

D. Perubahan yang Terjadi pada Janin Trimester II

8

MINGGU KE- PERKEMBANGAN JANINMinggu ke-

14

- Sistem otot semakin kuat.

- Sistem saraf mulai berfungsi.

- Pembuluh darah mulai berkembang.Minggu ke-

15

- Tangan mulai bisa mengepal.

- Berat janin mencapai 200 gr.

- Kaki sudah mulai menendang.Minggu ke-

16

Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem

saraf mulai melaksanakan kontrol, pembuluh

darah berkembang dengan cepat, tangan janin

dapat mengenggam, kaki menendang dengan aktif,

semua organ mulai matang dan tumbuh, berat

janin sekitar 0,2 kg, denyut jantung janin

dapat didengar dengan doppler, pankreas telah

memproduksi insulin.Minggu ke-

18

- Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.

- Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan

memelihara kelembaban kulit.Minggu ke-

20

- Tubuh janin memanjang dengan cepat.

- Verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi

tubuh dan menjaga minyak pada kulit.

- Alis, bulu mata dan rambut terbentuk.

- Pertambahan berat mencapai 0,5 kg.

- Janin mengembangkan jadwal yang teratur untuk

tidur, menelan dan menendang.Minggu ke-

24

- Kerangka berkembang dengan cepat karena sel

pembentukan tulang menigkatkan aktifitasnya.

- Berat janin 0,7-0,8 kg.

9

- Kulit kemerahan dan keriput karena belum

terbentuknya jaringan ikat subkutis.

- Susunan saraf pusat, kardiovaskuler, dan

pernapasan belum berfungsi sempurna dan

diantara ketiganya belum dapat berkoordinasi

baik, sehingga jika janin lahir pada periode

ini, janin tidak akan dapat bertahan hidup.

E. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Trimester II 

a. Oksigen 

Oksigen penting dalam pembentukan energi agar

produktivitas kerja dan tubuh tidak cepat lelah. 

b. Nutrisi 

Selama kehamilan, ibu membutuhkan tambahan asupan makanan

untuk pertumbuhan janin dan pertahanan dirinya sendiri.

Tambahan gizi yang diperlukan ibu hamil adalah :

Protein : Dari 6 gr/hari menjadi 10 gr/hari 

Vitamin : Sebagai pengatur dan pelindung

Zat besi : Untuk mencegah anemia

Kalsium : Untuk pertumbuhan tulang

Yodium : Untuk mencegah perbesaran kelenjar gondok

pada ibu, perkembangan lambat sehingga akan

terjadi retardasi mental dan cebol.

c. Personal Hygiene

Ibu hamil harus selalu menjaga kebersihan dirinya,

mengganti pakaian dalamnya setiap kali terasa lembab,

10

menggunakan bra yang menyokong payudara dan pakaian yang

menyerap keringat. 

d. Eliminasi 

Lebih banyak cairan yang dikeluarkan melalui ginjal

sebagai air seni sebelum pertengahan kehamilan, tetapi

berkurang pada akhir kehamilan. 

e. Seksualitas 

Kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan

hubungan seksual. Pada hamil muda seksual sedapat mungkin

dihindari bila terdapat keguguran berulang atau

mengancam, kehamilan dengan tanda infeksi, kehamilan

dengan perdarahan, kehamilan dengan mengeluarkan air,

atau kehamilan dengan perlukaan disekitar alat kelamin

bagian luar. 

f. Mobilisasi dan Body Mekanik

Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya

memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan

mengangkat tanpa menjadi tegang.  Body mekanik (sikap

tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil

karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari

yang aman dan nyaman selama kehamilan. 

g. Senam Hamil 

Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun memberikan

banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses

11

persalinan, antara lain dapat melatih cara mengedan yang

benar.

h. Istirahat dan Tidur

Istirahat bagi ibu hamil akan meringankan urat syaraf

atau mngurangi aktifitas otot. Kegunaan istirahat

adalah :

-Untuk melepaskan lelah.

-Memberikan kesempatan pada tubuh untuk membentuk

kegiatan baru.

-Menambah kesegaran untuk melakukan pekerjaan.

i. Imunisasi 

Pada masa kehamilan, ibu hamil diharuskan melakukan

imunisasi tetanus toxoid (TT). Gunanya dalam antenatal

dapat menurunkan kemungkinan kematian bayi karena

tetanus. Ia juga dapat mencegah kematian ibu yang

disebabkan oleh tetanus. 

Jadwal pemberian suntikan tetanus adalah : 

-TT 1 : Selama kunjungan antenatal I

-TT 2 : 4 minggu setelah TT1

-TT 3 : 6 minggu setelah TT2

-TT 4 : 1 tahun setelah TT3

-TT 5 : 1 tahun setelah TT4 

j. Traveling 

Pada trimester II, ibu diperbolehkan untuk berpergian

12

dengan syarat harus menjaga kondisi fisik, tidak boleh

terlalu lelah dan harus cukup mendapat istirahat. 

k. Memantau Kesejahteraan Janin

Tujuan dalam pemantauan janin adalah untuk deteksi dini

ada/tidaknya faktor resiko kematian perinatal tersebut

(hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan, cacat bawaan,

infeksi). Cara-cara pemantauannya : 

-Perkiraan pertumbuhan janin dari tinggi fundus uteri

terhadap usia kehamilan.

-Perkiraan berat janin dengan rumus Jhonson Tossec.

-Auskultasi denyut jantung janin dengan alat lennec /

dopler / CTG.

-USG dan lain – lain.

F. Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester II dan Cara

Mengatasinya 

1.Kram Otot 

Penyebab : 

- Karena tekanan syaraf pada ekstrimitas bawah oleh

uterus yang besar.

- Faktor yang memperberat pencapaian sirkulasi perifer

kurang.

- Penyerapan kalsium oleh janin meningkat sesuai dengan

kebutuhan pertumbuhan tulang dan gigi.

2.Anemia 

Penyebab :

13

Kekurangan nutrisi, zat besi, folic acid,

hemoglobinopati. 

Penanganan :

- Kolaborasi untuk mendapatkan SF dan vit C.

- Konsul tentang pemberian diet.

- Beri nutrisi yang adekuat.

- Istirahat yang cukup.

3.Perubahan Libido 

Penyebab :

Pengaruh antara psikologis, hormonal dan perubahan emosi.

Penanganan : 

- Komunikasi yang baik dengan pasangannya.

- Kasih sayang, kontak fisik yang dilakukan dialihkan ke

kontak psikis. 

4.Hiperpigmentasi dan Jerawat

Penyebab :

Fisiologi rangsangan dari hormon mellanosit (dari

pituitari anterior) biasanya akan hilang pada masa

nifas. 

5.Gatal-Gatal 

Gatal-gatal terjadi pada perut, paha, payudara maupun

pada bagian lain terutama pada lipatan-lipatan.

Penyebab : 

14

- Peregangan kulit.

- Peningkatan pengeluaran keringat.

Cara mengatasi :

- Potong dan bersihkan kuku agar jika tergaruk tidak

menimbulkan bekas.

- Jaga kebersihkan kulit.

- Mandi minimal 2 kali sehari.

- Kurangi pemakaian sabun.

6.Pusing, Pingsan, Mual, Keringat Dingin, Pucat dalam

Posisi Terlentang 

Penyebab :

Rahim menekan pembuluh darah.

Cara mengatasi :

Ambil posisi miring ke kiri atau setengah duduk dengan

lutut agak ditekuk hingga gejala hilang.

7.Ulu Hati Terasa Panas 

Penyebab : 

- Kelambatan pengosongan lambung.

- Lambung terdesak oleh rahim. 

Cara mengatasi : 

- Jangan mengkonsumsi makanan yang memproduksi gas

seperti kubis, nangka, sawi dan durian.

- Minum sedikit susu atau teh hangat.

15

8.Sembelit atau Susah Buang Air Besar (BAB) 

Penyebab :

- Peningkatan penyerapan air oleh usus.

- Konsumsi tablet zat besi.

- Kurang minum.

- Kurang mengkonsumsi makanan berserat, seperti sayur dan

buah-buahan.

- Kurang gerak badan.

- Penekanan usus oleh pembesaran rahim.

9.Perut Kembung 

Penyebab: 

- Pengaruh hormonal.

- Banyak menelan udara.

Cara mengatasi : 

- Kunyah makanan perlahan sampai halus.

- Hindari makanan yang memproduksi gas, makanan berlemak

dan porsi besar.

- Buang air besar secara teratur.

10.Keputihan 

Penyebab : 

- Pengaruh hormonal.

- Peningkatan produksi lender.

Cara mengatasi : 

- Jangan membilas bagian dalam liang senggama.

16

- Kenakan pembalut wanita dan segera ganti jika sudah

basah.

- Jaga kebersihan alat kelamin (bersihkan dari arah depan

ke belakang).

- Jika gatal, bau menusuk, ada perubahan sifat dan warna,

segera laporkan dan konsultasikan pada tenaga

kesehatan.

11.Varises 

Penyebab : 

- Keturunan.

- Pengaruh hormon kehamilan.

- Pembesaran rahim yang menghambat aliran darah.

- Mengedan saat buang air besar.

Cara mengatasi : 

- Jangan terlalu lama berdiri atau duduk.

- Hindari pakaian ketat.

- Cukup bergerak.

- Berbaring dengan kedua kaki ditinggikan, misalnya

dengan di ganjal bantal.

- Jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar.

12.Sakit Kepala 

Penyebab : 

- Ketegangan emosional.

- Ketegangan pada mata (gangguan atau masalah pada mata) 

17

Cara mengatasi :

- Santai dan istirahat.

- Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika berlangssung

terus-menerus.

13.Nyeri pada Lipatan Paha 

Penyebab :

Penarikan otot paha akibat pembesaran rahim.

Cara mengatasi : 

-Istirahat.

-Posisi jongkok dengan kedua paha membuka atau tekuk

lutut ke arah dada.

-Kompres hangat pada daerah yang nyeri.

14.Nyeri Sendi 

Penyebab :

Perubahan keseimbangan tubuh oleh pembesaran perut.

Cara mengatasi : 

- Santai dan istirahat.

- Pakai sepatu berhak rendah.

- Latihan menggoyangkan panggul.

G. Pemeriksaan Kesehatan Rutin Selama Trimester II 

ANC sebaiknya dilakukan setiap bulan sampai usia

kehamilan mencapai 32 minggu dan kemudian dilanjutkan setiap

2 minggu sekali sampai tanggal persalinan atau minimal selama

18

trimester II dan trimester III. Pemeriksaan yang dilakukan

selama kunjungan biasanya mencakup pemeriksaan fisik secara

umum dan pemeriksaan fisik secara khusus, gunanya adalah

untuk mengetahui kesehatan Ibu dan memantau pertumbuh-

kembangan janin. 

Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan

pertumbuhan Janin dapat diukur berdasarkan kenaikan berat

badan. Kenaikan berat badan rata-rata antara 6,5 kg sampai 15

kg selama hamil.

H. Langkah-Langkah Penulisan dalam Pendokumentasian Atenatal1.MENGUMPULKAN DATA

Cara ini dilakukan pertama kali ketika akan memberikan

asuhan kebidanan, yaitu dengan cara melakukan anamnesis

pada pasien tentang identitas pasien, data demografi,

riwayat kesehatan termasuk faktor herediter, riwayat

menstruasi, riwayat obstetri dan ginekologi, riwayat nifas

dan laktasi sebelumnya, serta biopsikospiritual dan

pengetahuan pasien. Selain itu, dilakukan pemeriksaan fisik

sesuai dengan kebutuhan serta tanda vital dan selanjutnya

melakukan pemeriksaan khusus kahamilan, inspeksi, palpasi,

auskultasi, perkusi, serta pemeriksaan penunjang, seperti

laboratorium.

Pada langkah pertama ini dilakukan pengkajian dengan

mengumpulkan semua data dasar yang diperlukan untuk

mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu:

19

- Riwayat kesehatan.

- Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan.

- Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya.

- Meninjau data laboratorium dan membandingkanya dengan

hasil studi.

Pada tahap ini, bidan mengumpulkan semua informasi yang

akurat dari berbagai sumber. Bidan mengumpulkan data dasar

awal yang lengkap tentang kondisi klien. Bila klien

mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasikan kepada

dokter bidan akan melakukan konsultasi melalui menagemen

kolaborasi.

Data yang harus di kumpulkan pada ibu hamil, meliputi :

biodata baik identitas ibu maupun suami, data subjektif dan

data objektif yang terdiri atas pemeriksaan fisik,

pemeriksaan panggul dan pemerisaan laboratorium/penunjang

lainya. Biodata yang dikumpulkan dari ibu dan suaminya

meliputi: nama, umur, agama, suku atau suku bangsa,

pendidikan, pekerjaan dan alamat lengkap. Data subjektif

dari ibu hamil harus yang dikumpulkan meliputi:

a. Riwayat perkawinan, terdiri atas: status perkawinan,

perkawinan ke-, umur ibu saat perkawinan, dan lama

perkawinan.

b. Riwayat menstruasi, meliputi: HPHT, siklus haid,

perdarahan pervaginam dan flour albus.

c. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi : riwayat ANC,

gerakan janin, tanda-tanda bahaya atau penyulit, keluhan

20

utama, obat yang dikonsumsi termasuk jamu, kekhawatiran

ibu.

2. MELAKUKAN INTERPRETASI DATA

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya adalah melakukan

interpretasi terhadap kemungkinan diagnosis dan masalah

kebutuhan pasien hamil. Interpretasi data tersebut sebatas

lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur

dengan tata  nama diagnosis kebidanan yang diakui oleh

profesi dan berhubungan langsung dengan praktik kebidanan,

serta didukung oleh pengambilan keputusan klinis (clinical

judgment)    dalam praktik kebidanan yang dapat diselesaikan

dengan manajemen kebidanan.

Contoh : Ny  A hamil 16 minggu, wasir berdarah, dia

sedih karena suami tidak menginginkan kehamilan (G2P1A0

hamil 16 minggu)

Masalah :

- Wasir berdarah.

- Sedih karena suami tidak menginginkan kehamilannya.

3. Melakukan Identifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial

dan Mengantisipasi Penangananya

Cara ini dilakukan dengan mengidentifikasi masalah dan

diagnosis potensial berdasarkan diagnosis masalah yang

sudah teridetifikasi. Sebagai contoh, siang hari ada

seorang wanita datang  ke poli KIA, dengan wajah pucat,

keringat dingin, tampak kesakitan, mules hilang timbul,

cukup bulan, pemuaian perut sesuai kehamilan. Maka bidan

21

berfikir bahwa wanita hamil tersebut inpartu kehamilan

cukup bulan dan adanya anemia.

4. Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera atau

Masalah Potensial

Cara ini dilakukan setelah masalah dan diagnosis

potensial diidentifikasi. Penetapan masalah ini dilakukan

dengan cara mengantisipasi dan menentukan kebutuhan apa

saja yang akan diberikan kepada pasien dengan melakukan

konsultasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainya.

Sebagai contoh, pada pemeriksaan atenatal ditemukan

kadar  Hb  9,5 gr/dL, hamil 16 minggu, nafsu makan kurang

dan adanya flour albus banyak warna hijau muda gatal dan

berbau. Data tersebut dapat menentukan tindakan yang dan

akan dilakukan, seperti berkonsultasi dan berkolaborasi

dengan tenaga kesehatan lain dan persiapan untuk menentukan

tindakan yang tepat.

5. Menyusun Rencana Asuhan yang Menyeluruh

Cara ini dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya

berdasarkan hasil kajian pada langkah sebelumnya dan

apabila ditemukan ada data yang  tidak lengkap, maka dapat

dilengkapi pada tahap ini. Pembuatan perencanaan asuhan

atenatal memiliki beberapa tujuan, antara lain untuk

memantau kehamilan, pemantauan terhadap tumbuh kembang

janin, mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial,

deteksi dini adanya ketidak normalan, mempersiapkan

persalinan cukup bulan dan selamat agar masa nifas normal

dan dapat menggunakan ASI eksekusif, sehingga mampu

22

mempersiapkan ibu dan keluarga dengan kehadiran bayi baru

lahir.

6. Melaksanakan Perencanaan

Merupakan tahap pelaksanaan dari semua bentuk rencana

tindakan sebelumnya. Tindakan yang dapat dilakukan oleh

bidan berdasarkan standar asuhan kebidanan seperti

menimbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur

tinggi fundus uteri, imunisasi TT, pemberian tablet besi,

tes terhadap PMS dan konseling untuk melakukan rujukan.

Pelaksanaan pemeriksaan selama kehamilan dilakukan minimal

empat kali kunjungan, yakni satu kali pada trimester I,

satu kali pada trimester II dan dua kali pada trimester

III.

7. Evaluasi

Tahap evaluasi pada antenatal dapat menggunakan bentuk SOAP

sebagai berikut:

S : Data Subjektif

Berisi tentang data dari pasien melalui anamnesis

(wawancara) yang merupakan ungkapan langsung.

O :  Data Objektif

Data yang didapat dari hasil hasil observasi melalui

pemeriksaan fisik.

A  : Analisis dan Interpretasi

Berdasarkan data yang terkumpul, kemudian dibuat keimpulan

yang meliputi diagnosis, antisipasi diagnosis dan masalah

potensial, serta perlu tidaknya dilakukan tindakan segera.

23

P  : Perencanaan

Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan

termasuk asuhan mandiri, kolaborasi, tes diagnosis atau

laboratorium, serta konseling untuk tindak lanjut.

BAB III

TINJAUAN KASUS

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Wildan, Moh., A. Aziz Alimul Hidayat. 2008. Dokumentasi

Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

24