Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam

Post on 25-Jun-2015

593 views 5 download

Transcript of Zblog108 peran hmi dalam perjuangan islam

QUO-VADIS HMI, Refleksi Gerakan Kultural vs Gerakan

Politik

Fuad Amsyari,Disampaikan dalam Sarasehan Mengenang

DR. Ir. Imaduddin (Bang Imad),

ITB Bandung, 30 Januari 2012

GERAKAN KULTURAL:

Aktifitas individu/kelompok masyarakat yang terkait berbagai kepentingan

masyarakat kecuali tentang ‘kekuasaan negara, kebijakan, dan kelembagaannya’

GERAKAN POLTIK:

Aktifitas individu/kelompok masyarakat yang memfokus pada persoalan

‘kekuasaan negara, kebijakan, dan kelembagaannya’

Konsep pemikiran terkait kekuasaan negara, kebijakan, dan kelembagaannya

dikenal sebagai permasalahan politik dan disebut sebagai

IDEOLOGI POLITIK.

Ada dua Ideologi Politik yang dominan di Indonesia sejak kemerdekaan:

1. Ideologi Politik Sekuler, (disamarkan sebagai Nasionalisme)

2. Ideologi Islam Politik

VISI IDEOLOGI POLITIK SEKULER:

Mengelola Indonesia TANPA MENGACU TUNTUNAN AGAMA, mengikuti alur pikirnya Pemegang

Kekuasaan yang dipilih Rakyat melalui Pemilu, untuk kemajuan dan kejayaan

Bangsa-Negara.

VISI IDEOLOGI ‘ISLAM POLITIK’:

Mengelola Indonesia sesuai Syariat yang dituntunkan oleh Allah SWT dan

dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, demi kemuliaan dan kejayaan

Bangsa-Negara.

SEJARAH INDONESIA DARI PERSPEKTIF IDEOLOGI POLITIK

1945-1950: Perjuangan Kemerdekaan1950-1959: Kompetisi Ideologi Tahap 11959-1998: Konsolidasi Ideologi Sekuler1998-kini : Kompetisi Ideologi Tahap 2

Kompetisi Ideologi Tahap I

1. Ideologi ‘Islam Politik’ diwakili: Masyumi, NU, PSII, Perti, dkk

2. Ideologi ‘Politik Sekuler’ diwakili: PNI, PSI, PKI, Murba, dkk

Konsolidasi Politik Sekuler melalui:(Setelah Dekrit 1959)

1. Presiden Seumur Hidup2. Demokrasi Terpimpin, 3. Asas Tunggal 4. Demokrasi Pancasila

Kompetisi Ideologi Tahap II

1. Ideologi Islam Politik diwakili: PPP, PBB, PKS, PKNU, dkk

2. Ideologi Politik Sekuler diwakili: PDIP, Golkar, PD, Gerindra, dkk

Kompetisi Ideologi Politik di Era Reformasi melalui

PEMILU: Pilleg, Pilpres, Pilkada yang diwarnai: Peran Politik Uang dengan Pengusaha besar di belakangnya.

DILEMMA IDEOLOGI

1. Semua Partai Politik memang beri’tikad Membangun Bangsa-Negara,

namun CARA MEMBANGUNNYA TIDAK MESTI BENAR

(Akar perbedaan Ideologi Politik)

2. Bisa saja ADA warga negara yang TIDAK bermaksud memajukan bangsa-

negaranya karena kebodohan atau terperangkap menjadi kaki tangan

kepentingan asing, namun cara bekerjanya amat halus dan tersamar

(Akar terjadinya pengkhianatan dalam Pembangunan Bangsa)

POLA PIKIR MELANDASIIDEOLOGI ISLAM POLITIK

AGAMA bukan simbul sosial biasa, tidak seperti suku, ras, strata ekonomi, alamat rumah, atau

kewarga-negaraan yang mudah disetarakan antara satu orang dengan lainnya.

Beragama memberi dampak serius bagi nasib

manusia jika ditanggalkan atau diganti.

Pilihan terhadap suatu agama & pemahamannya akan menentukan cara hidup yang bersangkutan

dalam:-MENGURUS DIRI

-MENGATUR KELUARGA-MENGELOLA BANGSA-NEGARA

Agama Islam memberi tuntunan jelas melalui: AQIDAH & SYARIAH

Aqidah adalah ajaran tentang keyakinan hati:

1- Allah swt adalah tuhannya2-Muhammad adalah Rasul-Nya,

3-Mengikuti tuntunn Allah akan membwa keberhasilan dlm kehidupan dunia-akherat

4-Meninggalkan tuntunan Allah akan merugikn proses kehidupannya di dunia-akherat

Syariah adalah petunjuk teknis-operasional untuk menjalani hidup sehari-hari, apapun posisi

yang dipunyainya di dunia:

- mengurus pribadi seperti ibadah mahdhah, makan-minum, berpakaian, dll

- mengurus keluarga seperti hubungan anak-orang tua, antara tetangga, waris, dll

- mengatur/ mengelola masyarakat-bangsa-negara, termasuk membuat kebijakan

poleksosbudhankam

Implikasi Keimanan dan Ketaqwaan (AQIDAH-SYARIAH): Ketidak-taatan akan Syariat Islam berdampak negatif, yang jika terkait Syariat Sosial- Kenegaraan akan berdampak:

1. Kerusakan Agama Islam dan Umatnya 2. Krisis multi-dimensi pada Bangsa-negara

KENYATAAN SOSIAL tentang

AGAMA ISLAM & UMAT ISLAM DI INDONESIA

RETROSPEKTIF

Kuantitatif: Saat kemerdekaan penduduk muslim lebih dari

95%, di awal 1980 tinggal 90%, dan di awal 2000 tinggal 86% nya. Proporsi merosot tajam.

Kualitatif: Aplikasi syariat amat lemah, terutama terhadap ajaran sosial-kenegaraan Islam dalam praktek mengelola berbangsa-bernegara. Kebijakan

poleksosbudhankam jauh dari syariat.

PROSPEKTIF:

1) Proporsi umat Islam akan semakin merosot, nilai Islam semakin kurang dihayati.

2) Peradaban negeri ini didominasi oleh Nilai

Non-Islam yang Materialistik-Hedonis

3) Sumber Daya Alam kian tergerus dieksplorasi dan dieksploitasi.

4) Rakyat miskin dan sakit tetap tinggi dan

semakin besar jumlahnya

5). Akhlak bangsa kian rusak, jauh dari nilai keluhuran budi, kejahatan semakin tidak

berperikemanusiaan.

6). Keakraban sosial luntur, penuh gejolak dan pertikaian sosial, mengancam disintegrasi bangsa

7). Kedaulatan bangsa melemah, kian tergantung pada kemauan asing.

Pertanyaannya adalah:

“Apakah prospek seperti ini akan menguntungkan bangsa Indonesia

atau menghancurkan negeri ini?”

TENTU MERUSAK DAN WAJIB DICEGAH

SOLUSI ADA DI:

Tataran POLITIK,

BUKAN

Tataran BUDAYA/KULTUR

MENGAPA? Karena Akar Krisisnya adalah:

KUALITAS PEMIMPIN NEGARA,yang mengadop

IDEOLOGI POLITIK SEKULER

PERBAIKAN HANYA TERJADI JIKA:

IDEOLOGI ISLAM POLITIK MEMIMPIN NEGERI

Tesis Ideologi Islam Politik,

Indonesia, yang mayoritas penduduknya muslim, hanya akan bisa menjadi negeri mulia dan jaya, mampu bersaing dengan

negara sekuler yang sudah kokoh-kuat, jika negeri ini dikelola sesuai tuntunan Allah

swt bidang sosial-kenegaraan.

Rasional Tesis tersebut:

1. Negeri ini akan memperoleh Pertolongan Allah, dari jalur empirik dan non-empirik 2. Terhindar dari eksploitasi, baik SDA & SDM nya oleh kekuatan asing yg materialistik-hedonistik, 3. Tegaknya keadilan dan efektifitas hukum untuk memberantas kedholiman, kejahatan, korupsi.4. Ketenteraman dalam kehidupan sosialnya karena berkembangnya akhlak mulia dari penduduk

HMI WADAH ‘CALON DAN

INTELEKTUAL MUSLIM’ INDONESIA

Intelektual Muslim:

-Pemeluk Islam yang terdidik, -Cenderung beragama dg kesadaran,

-Memiliki pemahaman ilmu secara memadai,-Memahami Islam dengan penalaran yang

sistematis dan terbuka

Problematika umat-bangsa, harus dicermati semua kaum muslimin, terutama oleh:

Intelektual muslim

Mereka itu paling bertanggung jawab di hadapan Allah swt nanti.

.

TOKOH & ORGANISASI ISLAM SUDAH LAMA BERGERAK AKTIF dalam

PERJUANGAN ISLAM tapi justru Proporsi umat Islam di Indonesia semakin mengecil dan

kondisi umat dan bangsa makin terpuruk.

maka wajibdilakukan

‘Evaluasi/Review’ Strategi Perjuangan Islam

UKURAN KEBERHASILAN PERJUANGAN ISLAM

Keberhasilan Perjuangan Islam:

1. Bagi Umat Islam: ajaran Islam diterima dan dilaksanakan secara utuh/kaffah dalam semua

bidang kehidupan di dunia,

2. Bagi Masyarakat Heterogen: Tuntunan Islam terkait sosial-kenegaraan dipilih untuk dipakai mengelola negeri demi kemuliaan dan kejayaan

bangsa-negara.

Kebangkitan Islam diukur dari:

Bertanbah banyaknya individu muslim ,

disertai

Tuntunan Islam ditaati, termasuk diterapkan dalam proses pengelolaan kehidupan sosial-politik

pada masyarakat yang majemuk/heterogen, agar tercapai kejayaan umat-bangsa.

KEDUANYA SALING BERKAIT

INDIKATOR DALAM SKALA NEGARA:

a). Proporsi muslim di negeri meningkat;

b). Pengelolaan negeri mengikuti syariat sosial-kenegaraan yang diajarkan Allah swt.

Peran Intelektual Muslim untuk mencapai prestasi menyeluruh ini MUTLAK.

Intelektual muslim

menjadi ujung tombak Perjuangan Islam menuju Kebangkitan Islam.

Strategi Dasarmembawa kejayaan umat-bangsa:

a). Mengubah cara berpikir intelektual muslim agar yakin bahwa syariat sosial-kenegaraan Islam

merupakan penyelamat umat-bangsa

b). Pro-Aktif mengupayakan agar Kepala Negara dan Pimpinan Lembaga Negara (legislatif, eksekutif,

dan yudikatif) dipegang Figur yang faham Syariat

c). Bekerja sistematis membawa umat kian mampu- berdaya di tengah masyarakat yang plural, serta

memahami CARA YANG BENAR melepaskan diri dari tekanan-jebakan Faham Sekulerime yang

sedang mendominasi dunia

Proses menyiapkan intelektual muslim yg mampu berperan membawa misi Islam:

a) Reorientasi Cita-cita, yakni siap mengambil peran strategis:

- Politisi Muslim: siap menjadi Penguasa Negeri- Pengusaha Muslim: siap menjadi pebisnis besar- Ilmuan Muslim: untuk pengendalian teknologi- Militer Muslim: peran dalam pembelaan negara

b) Pendalaman materi ke Islaman dan Sains-teknologi untuk mendukung cita2 itu:

1. Aqidah2. Syariat 3. Sain-tek

4. Manajemen

Titik Kritisnya:

Pimpinan Negara memilih menjadi Pengikut Negara Sekuler yang kini sedang di posisi adidaya

atau

memilih menjadi Kekuatan Dunia Islam yang mulia-jaya karena menerapkan Syariat Sosial- Kenegaraan Islam dalam mengelola negerinya

MANA YANG MAU DIPILIH HMI,

DENGAN PARA INTELEKTUIL MUSLIM INDONESIANYA?

IDEALNYA HMI MEMILIH MENJADI:

GERAKAN ‘POLITIK’ YANG BERNUANSA ‘KULTURAL’

MAKNA OPERASIONALNYA:

Proaktif membangun kekuatan kultural intelektual muslim (kemapanan aqidah, syariah, sain-teknologi, manajemen),

dan sekaligus memihak &memperkokoh

kekuatan Partai Islam dalam pertarungannya melawan kekuatan

Politik Sekuler di Indonesia.

Sekian,

WASSALAAM