Post on 05-Apr-2018
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
1/40
1
PENGARUH TENAGA KERJA, BAHAN BAKU, DAN MESIN TERHADAP
PRODUKSI INDUSTRI BARANG DARI BATU UNTUK KEPERLUAN
RUMAH TANGGA DAN PAJANGAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro Tingkat III Semester Ganjil
Wulandari Permatasari
NIM : 09.6171
NO. ABSEN : 32
3 SE 3
SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK
JAKARTA
2012
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
2/40
2
ABSTRAK
Pemanfaatan potensi industri barang kerajinan dari batu alam di Indonesia masih belum
ditangani secara sungguh-sungguh. Upaya pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah bahan
galian industri ini dimaksudkan agar masyarakat dapa merasakannya secara langsung.
Penggunaan faktor-faktor produksi untuk memaksimumkan hasil produksi sangat diperlukan
dalam pertimbangan produksi. Dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dapat
dilakukan analisis mengenai model yang baik yang bisa dibentuk dari variabel independen
yang terdiri atas tenaga kerja, bahan baku, dan jumlah mesin terhadap variabel dependen
yakni nilai produksi.
Transformasi dilakukan untuk membentuk fungsi Regresi Linear Berganda (RLB)
dengan menggunakan logaritma natural. Asumsi klasik seperti linearitas, normalitas, non-
autokorelasi, homoskedastisitas, dan non-multikolinearitas harus terpenuhi. Dengan kelima
asumsi tersebut diharapkan mampu memeberikan model estimasi yang BLUE (Best Linear
Unbiassed Estimator) sehingga semua analisis inferensianya valid.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor bahan baku paling mendominasi besarnya
nilai produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan, dengan
masing-masing koefisien regresi 0,639 untuk bahan baku, 0,281 untuk tenaga kerja, dan
0,104 untuk mesin. Industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan ini
memiliki skala ekonomis yang semakin meningkat (increasing return to scale). Uji simultan
melalui uji-F, didapat bahwa seluruh variabel independen secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap hasil produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga
dan pajangan. Secara parsial, variabel tenaga kerja, bahan baku, dan jumlah mesin
berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi. Variabel dependen mendapat pengaruh dari
variabel independen sebesar 90,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yakni
sebesar 9,8%.
Kata kunci : fungsi produksi Cobb-Douglas, asumsi klasik, skala ekonomis
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
3/40
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sektor industri menunjukkan peranan yang penting dan strategis bagi perekonomian
nasional, baik dalam peningkatan nilai tambah maupun dalam memberikan kesejahteraan
dan peningkatan taraf hidup masyarakat luas. Salah sektor industri yang berkontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi nasional adalah industri barang dari batu. Menurut KBLI
(Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) 2009 dari BPS, sub golongan industri dari
batu ini mencakup :
Industri pemotongan, Pembentukan dan penyelesaian
batu untuk digunakan dalam
konstruksi,
Pemakaman,
Jalan, Pemasangan atap, Industri furnitur dari batu.
Perlu diketahui juga bahwa sub golongan industri dari batu ini tidak mencakup :
Produksi batu kasar, seperti kegiatan penambangan, Produksi gerinda, batu abrasi/penggosok dan produk sejenisnya, Kegiatan pemahatan.
Bahan galian (mineral dan batu-batuan) industri banyak dimanfaatkan sebagai bahan
baku dalam berbagai jenis industri, seperti industri semen, kaca, marmer, keramik/porselin,
kerajinan, minyak, pupuk, pangan dan berbagai jenis industri lainnya.
Pemanfaatan potensi bahan galian industri sebagai barang kerajinan dari batu alam di
Indonesia masih belum ditangani secara sungguh-sungguh. Upaya pemanfaatan dan
peningkatan nilai tambah industri ini dimaksudkan agar masyarakat dapat merasakannya
secara langsung. Arah pengembangan pemanfaatan bahan galian industri diharapkan dapat
menjadi penggerak sektor industri menengah dan kecil yang mandiri, andal, efisien dan
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
4/40
4
berdaya saing tinggi serta melibatkan peran serta aktif masyarakat untuk meningkatkan
perekonomiannya.
Manfaat adanya pengembangan industri barang dari batu antara lain :
1. Meningkatkan nilai tambah dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam
mineral, yang berupa batu alam.
2. Meningkatkan efisiensi (waktu, bahan baku dan penolong) dalam pembuatan
produk-produk yang dihasilkan.
3. Meningkatkan kualitas dan nilai estetika produk kerajinan batu alam yang berupa
ornamen bangunan dan perabot rumah tangga/seni pajangan.
4. Meningkatkan diversifikasi produk yang berasal dari bahan galian industri
(produk souvenir, hiasan, dan ornamen bangunan).
5. Meningkatkan produktifitas UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang
memanfaatkan bahan galian industri sebagai bahan baku dan bahan penunjang
kegiatan produksi.
6. Meningkatkan nilai tambah produk yang pada akhirnya akan meningkatkan
pendapatan pengrajin.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian yang menganalisis faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi peningkatan produktivitas industri barang dari batu untuk
keperluan rumah tangga dan pajangan. Hal itu merupakan wujud dari usaha peningkatan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang bekerja atau menggantungkan hidupnya
pada sektor industri tersebut. Faktor-faktor yang perlu diteliti pengaruhnya terhadap
produktivitas industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan
diantaranya adalah jumlah tenaga kerja, bahan baku, dan mesin.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah jumlah tenaga kerja, bahan baku, dan mesin berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai produksi industri barang dari batu untuk keperluan
rumah tangga dan pajangan?
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
5/40
5
2. Bagaimama tingkat elastisitas dan jenis return to scale pada industri barang dari
batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh jumlah tenaga kerja, bahan baku, dan mesin terhadap
produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan.
2. Untuk mengetahui tingkat elastisitas dan jenis return to scale pada industri
barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Penelitian Bagi Penulis :
Memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro tingkat III semester ganjil.Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh faktor-faktor
produksi terhadap produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah
tangga dan pajangan.
2. Manfaat Penelitian Bagi Pemerintah :
Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan untukmembangun dan mengembangkan sektor-sektor industri khususnya pada
industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan.
3. Manfaat Penelitian Bagi Masyarakat :
Menjadi referensi bagi para peneliti yang ingin melakukan penelitian yangterkait.
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
6/40
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Produksi
Produksi adalah hasil akhir dari proses aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan
beberapa masukan atau input. Produksi juga dapat diartikan sebagai perubahan dari dua atau
lebih input (sumber daya) menjadi satu atau lebih output (produk). Pengertian kegiatan
produksi adalah mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan
output.
2.2 Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan antara input yang dipergunakan dalam proses
produksi dengan kuantitas yang dihasilkan (Lipsey, 1995:129). Pengertian lain dari fungsi
produksi adalah kaitan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan
(Sadono Sukirno, 2003). Faktor-faktor produksi dikenal juga dengan istilah input dan hasil
produksi sering juga dinamakan output. Secara matematis fungsi produksi dapat dituliskan
sebagai berikut:
Q = f (K, L, M)
Dimana :
Q = Output suatu barang yang dihasilkan selama suatu periode tertentu
K = Kapital (mesin)
L = Tenaga kerja
M = Material (bahan baku)
Fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan salah satu bentuk fungsi produksi yang
dapat digunakan dalam analisis produktivitas. Dalam penggunaan penyelesaian fungsi
Cobb-Douglas terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, antara lain:
1. Tidak ada pengamatan variabel penjelas (X) yang bernilai nol, sebab logaritma
dari nol adalah suatu bilangan yang besarnya tidak diketahui (infinite),
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
7/40
7
2. Dalam fungsi produksi, perlu diasumsikan tidak terdapat perbedaan tehnologi
pada setiap pengamatan (non-neutral difference in the respective tecnologies).
Dalam arti bahwa kalau fungsi produksi Cobb-Douglas yang dipakai sebagai
model dalam suatu pengamatan dan bila diperlukan analisis yang memerlukan
lebih dari 1 model, maka perbedaan model tersebut terletak pada intercept dan
bukan pada kemiringan garis (slope) model tersebut,
2. Tiap variabel X adalah perfect competition,
4. Perbedaan lokasi (pada fungsi produksi) seperti iklim adalah sudah tercakup pada
faktor kesalahan,
5. Hanya terdapat satu variabel yang dijelaskan (Y).
Bentuk umum fungsi produksi Cobb-Douglas adalah :
Q = A K
L M
Dilakukan transformasi menjadi fungsi yang berbentuk linier dengan menggunakan
logaritma natural menjadi :
Ln Q = Ln A +
Ln K + Ln L + Ln M
Kemudian menjadi bentuk aslinya yaitu :
Qn = eA
Kn
Ln
Mn
Dimana :
Q = output (produksi)
A = koefisien intersep
K = input modal
L = input tenaga kerja
M = input bahan baku
, , = elastisitas output terhadap masing-masing inputnya
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
8/40
8
Dengan dilakukannya transformasi persamaan Cobb-Douglas menjadi fungsi yang
berbentuk linier menggunakan logaritma natural maka koefisien regresi dari model tersebut
dapat diestimasi dengan metode OLS (Ordinary Least Square). Jumlah dari koefisien
regresi tersebut menunjukkan tingkat return to scale dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jika 1 + 2 + 3 = 1 Constant return to scale, artinya jika unit input
ditambah X% maka menghasilkan tambahan output yang sama dengan X%,
2. Jika 1 + 2 + 3 > 1Increasing return to scale, artinya jika unit input
ditambah X% maka menghasilkan tambahan output yang lebih besar dari X%,
3. Jika 1 + 2 + 3 < 1Decreasing return to scale, artinya jika unit input
ditambah X% maka menghasilkan tambahan output yang lebih kecil dari X%,
Keunggulan fungsi produksi Cobb-Douglas antara lain :
1. Bentuk fungsinya sederhana dan mudah penerapannya,
2. Koefisien-koefisien regresinya secara langsung manggambarkan elastisitas
produksi dari setiap input yang digunakan dan dipertinbangkan untuk dikaji,
3. Fungsi produksinya mampu menggambarkan keadaan skala pengembalian (return
to scale), apakah sedang meningkat, tetap, atau menurun,
4. Koefisien intersepnya merupakan indeks efisiensi produksi secara langsung
menggambarkan efisiensi penggunaan input dalam menghasilkan output dari
sistem produksi yang sedang dikaji.
Di samping keunggulan yang disebutkan di atas, fungsi Cobb-Douglas juga memiliki
beberapa kelemahan. Kelemahan fungsi Cobb-Douglas antara lain :
1. Bias terhadap manajemen.
Variabel ini sulit diukur dalam pendugaan fungsi Cobb-Douglas karena variabel
ini erat hubungannya dengan penggunaan variabel independen yang lain.
2. Multikolinearitas.
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
9/40
9
Walaupun pada umumnya telah diusahakan agar besaran korelasi antara variabel
independen diusahan tidak terlalu tinggi namun dalam prakteknya masalah
kolinearitas ini sulit dihindarkan.
3. Spesifikasi variabel yang keliru.
Spesifikasi variabel yang keliru akan menghasilkan elastisitas produksi yang
negatif atau nilainya terlalu besar atau terlalu kecil. Spesifikasi yang keliru juga
sekaligus akan mendorong terjadinya multikolinearitas pada variabel independen
yang di pakai.
4. Kesalahan pengukuran variabel.
Kesalahan pengukuran variabel ini terletak pada validitas data, apakah data yang
dipakai sudah benar atau sebaliknya, terlalu ekstrim ke atas atau ke bawah.
Kesalahan pengukuran ini akan menyebabkan besaran elastisitas menjadi terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
5. Asumsi :
Asumsi-asumsi yang perlu diikuti dalam menggunakan fungsi Cobb-Douglas
adalah teknologi dianggap netral, artinya intercept boleh berbeda tetapi slope
garis penduga Cobb-Douglas dianggap sama padahal belum tentu tehnologi di
daerah penelitian adalah sama dan sampel di anggap price takers.
6. Data :
Bila data cross section yang dipakai maka data tersebut harus mempunyaivariasi yang cukup.
Pengukuran atau definisi data sulit dilakukan (dalam hal tertentu). Data tidak boleh bernilai 0 (nol) atau negatif karena logaritma dari bilangan
nol atau negatif adalah tidak terhingga.
2.3 Penelitian Terkait
Lisnawati Iryadini (2010) dalam penelitiannya berjudul Analisis Faktor Produksi
Industri Kecil Kerupuk Kabupaten Kendal yang dilakukan dengan metode survei terhadapseluruh produsen kerupuk berbahan baku tepung tapioka di Kabupaten Kendal dan
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
10/40
10
dianalisis dengan regresi menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitiannya
secara simultan melalui uji F, seluruh variabel independennya, yakni modal kerja, tenaga
kerja, dan bahan baku berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi kerupuk. Secara
parsial hanya variabel bahan baku yang berpengaruh signifikan terhadap output produksi
kerupuk.
2.4 Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis 1 (H1) : Nilai bahan baku berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah
tangga dan pajangan.
Hipotesis 2 (H2) : Jumlah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah
tangga dan pajangan.
Hipotesis 3 (H3) : Nilai mesin berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah
tangga dan pajangan.
Nilai Produksi Industri
Barang dari Batu untuk
Keperluan Rumah Tangga
dan Pajangan
(Q)
Nilai Bahan Baku (K)
Jumlah Tenaga Kerja (L)
Nilai Mesin (M)
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
11/40
11
BAB III
METODOLOGI
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder yaitu
data berupa laporan Survei Industri Besar Sedang (IBS) tahun 2010 berdasarkan KBLI
2009 yakni laporan mengenai industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga
dan pajangan. Data dikumpulkan oleh Sub Direktorat Industri Besar Sedang Badan Pusat
Statistik (BPS) Republik Indonesia.
3.2 Pemenuhan Asumsi Regresi Linear Berganda
Asumsi-asumsi pada persamaan RLB (Regresi Linear Berganda) harus terpenuhi agar
data dapat dianalisis dengan semua prosedur inferensia secara valid dan diperoleh BLUE
(Best Linear Unbiassed Estimator). Asumsi-asumsi yang harus terpenuhi antara lain
linearitas, normalitas, non-autokorelasi, homoskedastisitas, dan non-multikolinearitas.
Untuk dapat mengetahui pemenuhan asumsi-asumsi tersebut maka perlu dilakukan uji
asumsi pada variabel-variabel yang diteliti. Uji asumsi yang dilakukan antara lain :
3.2.1 Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linier
antara variabel dependen dan independen. Pada penelitian ini dilakukan uji linearitas
dengan melihat scatter plot antara residual yang diurutkan i dengan nilai-nilai variabel
bebasnya. Jika sebaran data di scatter plot tersebut menyebar di sekitar garis nol, maka
terdapat hubungan linier antara variabel dependen dan independen. Asumsi linearitas ini
dapat dilihat dari nilai signifikansi data model summary pada outputpada program SPSS.
3.2.2 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel
dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal dengan rata-rata nol dan varian 2
. Penelitian ini melakukan uji normalitasmelalui:
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
12/40
12
a. Normal Probability PlotDalam menentukan normal atau tidaknya sebaran data dapat dilihat pada software
SPSS dengan membentuk Normal Probability Plot (PP Plot). Sebaran data dikatakan
menyebar normal jika sebaran antara E(ei) dengan ei menyebar di sekitar garis lurus
dengan sudut 45o
terhadap sumbu X.
b. Kolmogorov-Smirnov TestUji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan asumsi data yang diperoleh merupakan
data kontinyu. Hipotesis pada uji ini adalah :
H0 : distribusi variabel mengikuti distribusi normal
H1 : distribusi variabel tidak mengikuti distribusi normal
Statistik uji :
D = max | F0(Xi)Sn(Xi); i = 1, 2, 3, ... |
Ket. : F0(Xi) = fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi teoritis
dalam keadaan H0
Sn(Xi) =distribusi frekuensi kumulatif dengan amatan sebanyak n
Jika D < Dtabel maka H0 ditolak
Jika D Dtabel maka H0 diterima
3.2.3 Uji Autokorelasi
Diharapkan pada Regresi Linier Berganda (RLB) tidak terjadi autokorelasi.
Pemeriksaan asumsi autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan
melihat sebaran data pada scatter plot residual (ei) terhadap waktu (t) dan dengan
menggunakan stastistik Durbin-Watson (D-W) dengan cara :
1. Lakukan regresi OLS (Ordinary Least Square) dan tentukan residualnya (ei)2. Hitung angka D-W dengan software SPSS3. Untuk sampel tertentu dan banyak peubah tentukan nilai kritis dL dan dU
Hipotesisnya adalah :
H0 : tidak ada autokorelasi antar sisaan
H1 : terdapat autokorelasi antar sisaan
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
13/40
13
Stastistik uji Durbin-Watson (D-W) :
d = ( )
Ket. : et = nilai residual ke-t
Keputusan :
1) d(4-dL) : Tolak H0, berarti ada autokorelasi negatif3) dU
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
14/40
14
3.2.5 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antar variabel
independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel-variabel tersebut
tidak ortogonal. Pemeriksaan asumsi multikolinearitas dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara :
1. Memeriksa apakah terdapat nilai korelasi yang tinggi (sempurna) antar variabelbebas
2. Melihat kestabilan koefisien regresi parsial (perubahan nilai koefisien regresipada saat suatu variabel ditambahkan atau dikurangkan, atau saat observasi
dihilangkan atau ditukarkan)
3. Menghitung besarnya VIF (Variance Inflaction Factor). Jika terjadi kolinearitasmaka VIF>10. Adapun rumus penghitungan VIF (Variance Inflaction Factor)
adalah:
VIF = ( 1Rk2
)- 1
Ket. : Rk2
= koefisien determinasi jika variabel bebas ke-k diregresikan terhadap
variabel bebas yang lain
3.3 Pengujian Parameter Model Regresi
Apabila asumsi-asumsi persamaan regresi linier berganda terpenuhi, maka teknik
analisis dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square) akan
menghasilkan penduga yang memiliki varians terkecil dan tidak bias BLUE (Best Linier
Unbiased Estimator). Setelah mendapatkan model regresinya, selanjutnya dilakukan
pengujian keseluruhan koefisien regresi (Overall F-Test), uji parsial koefisien regresi (t-
Test), dan penghitungan koefisien determinasi (R2).
3.3.1 Uji Keseluruhan Koefisien Regresi (Overall F-Test)
Uji F pada penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan
dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
Hipotesisnya adalah :
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
15/40
15
H0 : 1= 2= 3=0
H1 : minimal salah satu i tidak sama dengan nol; i = 1,2,3
Statistik ujinya : Fhitung =
Keputusan :
Jika nilai Fhitung > Ftabel maka keputusan tolak H0, yang artinya variabel independen
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
3.3.2 Uji Parsial (t-Test)
Untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen pada penelitian ini dilakukan uji parsial koefisien regresi (t-
test). Uji ini dilakukan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya konstan.
Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel.
Hipotesisnya adalah :
H0 : j = 0
H1 : j 0
Statistik ujinya : thitung =
()
Keputusan :
Jika nilai thitung > ttabel maka keputusan tolak H0, yang artinya variabel independen
ke-j mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
3.3.3 Penghitungan Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) dihitung untuk melihat persentase proporsi keragaman
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Selain itu juga untuk
melihat persentase proporsi keragaman variabel dependen yang tidak dapat dijelaskan oleh
variabel independen yang berarti dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen.
Rumusnya : R2
=
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
16/40
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi industri barang dari batu
untuk keperluan rumah tangga dan pajangan di Indonesia berdasarakan data observasi yang
diteliti yang nantinya akan digunakan sebagai bahan analisis seperti penyerapan tenaga
kerja, pemakaian bahan baku, dan penggunaan mesin.
4.1.1 Penyerapan Tenaga Kerja
Data yang diperoleh menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan oleh setiap
perusahaan dalam kegiatan produksi berbeda-beda jumlahnya dan dibagi menurut jenis
kelaminnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram lingkaran berikut :
Tenaga
Kerja
Jumlah
Tenaga Kerja
Persentase
(%)
Laki-laki 6124 80,41%
Wanita 1492 19,59%
Jumlah 7616 100%
Berdasarkan data observasi, jumlah tenaga kerja pada industri barang dari batu
untuk keperluan rumah tangga dan pajangan adalah sebesar 7.616 orang. Banyaknya
tenaga kerja tenaga kerja laki-laki adalah 6.124 orang dan tenaga kerja wanita adalah
1.492. Persentase penyerapan tenaga kerja laki-laki pada industri ini adalah sebesar
80,41%
19,59%
Diagram Persentase Tenaga Kerja
Menurut Jenis Kelamin
Laki-laki
Wanita
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
17/40
17
80,41% dan tenaga kerja wanita sebesar 19,59%. Artinya, pada industri barang dari batu
untuk keperluan rumah tangga dan pajangan lebih didominasi oleh tenaga kerja laki-laki.
4.1.2 Pemakaian Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam kegiatan produksi berbeda-beda
jumlahnya dan dibagi menurut asalnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan
diagram lingkaran berikut :
Berdasarkan data observasi, jumlah bahan baku yang digunakan pada industri
barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan adalah senilai 200.446.516
ribu rupiah. Banyaknya bahan baku impor yang digunakan adalah senilai 7.876.750 ribu
rupiah dan bahan baku lokal adalah senilai 192.569.766 ribu rupiah. Persentase
penggunaan bahan baku impor sebesar 3,93% dan bahan baku lokal sebesar 96,07%.
Artinya, pada industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan
menurut asal bahan bakunya lebih didominasi oleh penggunaan bahan baku lokal.
4.1.2 Penggunaan Mesin
Dari total 147 perusahaan pada industri barang dari batu untuk keperluan rumah
tangga dan pajangan, hanya 144 perusahaan yang memberikan respon mengenai nilai
mesin yang digunakan. Diperoleh bahwa terdapat 35 perusahaan yang tidak menggunakan
mesin untuk proses produksinya dan 3 perusahaan yang non-respon. Untuk melihat lebih
jelas mengenai jumlah mesin yang digunakan dapat dilihat pada tabel dan diagram
lingkaran berikut :
Bahan
Baku
Jumlah
Bahan
Baku (ribu
rupiah)
Persentase
(%)
Impor 7876750 3,93%
Lokal 192569766 96,07%
Jumlah 200446516 100%
3,93%
96,07%
Diagram Persentase Bahan Baku
Menurut Asal Pemasoknya
Impor
Lokal
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
18/40
18
Mesin (ribu
rupiah)
Jumlah
Perusahaan
Persentase
(%)
< 500 ribu 114 79,17%
500 ribu - 5 juta 24 16,67%
> 5 juta 6 4,17%
Jumlah 144 100%
Berdasarkan data observasi, penggunaan mesin pada industri barang dari batu
untuk keperluan rumah tangga dan pajangan masih relatif sedikit. Hal ini terlihat pada
sebagian besar perusahaan yaitu 79,17% menggunakan modal berupa mesin kurang dari
500.000 ribu rupiah dimana sisanya yaitu 16,67% berkisar antara 500.0005.000.000 ribu
rupiah dan hanya 4,17% yang lebih dari 5.000.000 ribu rupiah. Total penggunaan mesin
pada industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan adalah senilair
128.634.587 ribu rupiah dengan rata-rata penggunaan mesin pada setiap perusahaan
adalah senilai 893.295,74 ribu rupiah.
4.2 Analisis Inferensia
4.2.1 Pemenuhan Asumsi Regresi Linear Berganda
79,17%
16,67%4,17%
Diagram Jumlah Modal yang
Dialokasikan Untuk Penggunaan Mesin
(ribu rupiah)
< 500 ribu
500 ribu - 5 juta
> 5 juta
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
19/40
19
Setelah dilakukan pengolahan data seperti yang terlihat pada tabel diatas, persamaan
model awal fungsi produksi yang terbentuk adalah :
Dimana :
Q = Nilai produksi
K = Nilai bahan baku
L = Jumlah tenaga kerja
M = Nilai mesin
Sehingga diperoleh fungsi Cobb-Douglass sebagai berikut :
Kemudian dilakukan pemeriksaan asumsi sebagai berikut :
a. Asumsi Linearitas
Berdasarkan scatter plot antara residual yang diurutkan i dengan nilai-nilai variabel
bebasnya, asumsi linearitas terpenuhi apabila sebaran nilai-nilai observasi tersebut tersebar
secara acak disekitar nol.
Scatter plot yang merupakan output dari SPSS versi 17.0 antara regression
standardized residual dan regression standardized predicted value menunjukkan bahwa
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
20/40
20
data tersebar secara acak disekitar nol sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi
linearitas terpenuhi.
b. Asumsi Normalitas
Dalam menentukan normal atau tidaknya sebaran data dapat dilihat pada output
program SPSS versi 17.0 dengan membentuk Normal Probability Plot (PP Plot). Sebaran
data dikatakan menyebar normal jika sebaran antara E(ei) dengan ei.
Hasil uji terhadap titik-titik observasi melalui normal probability plot menunjukkan
bahwa data membentuk atau mendekati garis linear 45o
maka asumsi kenormalan
terpenuhi. Secara statistik, uji normalitas dapat kita lakkukan dengan uji Kolmogorof-
Smirnov.
H0 : Data berdistribusi normal
H1 : Data tidak berdistribusi normal
Statistik uji :
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
21/40
21
Nilai signifikansinya adalah 0,242 lebih besar dari (0,05) sehingga tolak H0. Dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal melalui uji Kolmogorov-Smirnov ini.
Dengan demikian asumsi normalitas terpenuhi sehingga bisa digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor produksi terhadap produksi barang dari batu untuk keperluan
rumah tangga dan pajangan.
c. Asumsi Non-Autokorelasi
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai statistik uji Durbin-Watson d = 2,082.
Dengan p-1=3 , jumlah observasi adalah 109 dan dL = 1,6317 dan dU = 1,7446.
Dimana dU= 1,7446 < d= 2,082 < 4-dU= 2,2554 sehingga dapat disimpulkan bahwa
terjadi non-autokorelasi.
d. Asumsi Homoskedastisitas
Berdasarkan plot dari nilai predicted value dengan standar residual diatas, terlihat
bahwa data tidak membentuk pola tertentu (acak), maka dapat disimpulkan asumsi
homoskedasitas terpenuhi.
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
22/40
22
e. Asumsi Non-Multikolinearitas
Berdasarkan
tabel di atas diketahui bahwa nilai VIF (Variance Inflaction Factor) < 10 untuk masing-
masing variabel independen sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi non-
multikolinearitas terpenuhi.
4.2.2 Pengujian Parameter Model Regresi
a. Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F)
Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan dapat diuji dengan
menggunakan uji F.
H0: 1= 2= 3= 0
H1: minimal salah satu i tidak sama dengan nol dimana i = 1, 2, 3
= 0,05
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Fhitung = 332,959 dengan nilai signifikansi
0.000 dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai (0,05) sehingga
keputusannya adalah Tolak H0, artinya model sesuai atau dengan tingkat kepercayaan
95% secara simultan variabel mesin, tenaga kerja, dan bahan baku berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah
tangga dan pajangan.
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
23/40
23
b. Uji Signifikansi Secara Parsial (t - Test)
H0: 1 = 0Uji keberartian koefisien 1
H1: 1 0
H0: 2 = 0Uji keberartian koefisien 2
H1: 2 0
H0: 3 = 0 Uji keberartian koefisien 3
H1: 3 0
= 0,05
Keputusannya adalah tolak H0 pada seluruh variabel independen karena sumua P-
Value < . Artinya, dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa masing-
masing variabel independen baik jumlah tenaga kerja, bahan baku, maupun mesin yang
diuji parsial mempengaruhi produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah
tangga dan pajangan secara signifikan.
c. Penghitungan Koefisien Determinasi (R2)
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa Adjusted R2
sebesar 0,902 artinya 90,2%
produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan
dipengaruhi oleh variabel independen, yaitu tenaga kerja, bahan baku, dan mesin,
sedangkan 9,8% dipengaruhi oleh variabel lain.
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
24/40
24
4.2.3 Analisis Fungsi Produksi
Dari Persamaan Cobb-Douglas yang diperoleh, yakni :
Q =
dapat dilakukan analisis untuk mengetahui produktivitas dan analisis skala
pengembalian (return to scale) sebagai berikut :
a. Analisis Produktivitas
1. Analisis produktivitas total (intercept coefficient= 3,526)
Berdasarkan model di atas, dapat diketahui bahwa pada industri barang dari batu
untuk keperluan rumah tangga dan pajangan memiliki produktivitas total untuk
bahan baku, tenaga kerja, dan mesin adalah sebesar 3,526%.
2. Analisis produktivitas bahan baku ( = 0,639)
Produktivitas bahan baku sebesar 0,639%. Dapat diartikan bahwa setiap
penambahan bahan baku sebesar 1% dari bahan baku semula akan mampumemberikan tambahan output produksi sebesar 0,639%.
3. Analisis produktivitas tenaga kerja ( = 0,281)
Produktivitas tenaga kerja adalah sebesar 0,281. Artinya, apabila diadakan
penambahan tenaga kerja sebesar 1% dari jumlah tenaga kerja sebelumnya, maka
akan mampu memberikan tambahan output produksi sebesar 0,281%.
4. Analisis produktivitas mesin ( = 0,104)
Produktivitas mesin adalah sebesar 0,104. Artinya, apabila diadakan penambahan
mesin sebear 1%, maka akan mampu memberikan tambahan output produksi
sebesar 0,104%.
b. Analisis Pengembalian (return to scale)
Dari nilai , , dan (elastisitas output) di atas, diketahui bahwa > dan > ,
artinya jumlah input bahan baku yang digunakan dalam sistem produksi lebih besar
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
25/40
25
daripada input tenaga kerja dan mesin, dalam hal ini berarti ketersediaan bahan baku
sangat berpengaruh terhadap produksi barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan
pajangan dibandingkan dengan tenaga kerja dan mesin.
Jumlah koefisien : + + > 1
0,639 + 0,281 + 0,104 > 1
1,024 > 1
Hal ini dapat diartikan bahwa skala pengembalian (return to scale) pada bagian ini
menunjukkan skala pengembalian yang meningkat (increasing return to scale). Jika input
ditambah sebesar X% maka output akan meningkat lebih besar dari X%. Ini
mengindikasikan bahwa produksi barang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan
pajangan sudah berproduksi secara optimal.
c. Analisis Average Product (Produk Rata-rata)
Untuk menghitung produksi rata-rata perusahaan secara keseluruhan maka dapat
didekati dengan menggunakan perbandingan nilai rata-rata dari produksi dengan rata-rata
tenaga kerja, bahan baku, dan mesin. Berdasarkan data yang digunakan diperoleh rata-rata
produksi perusahaan adalah senilai 3.410.653,9660 ribu rupiah, rata-rata jumlah tenaga
kerja yang bekerja di sektor industri barang dari batu adalah 51,8095 orang, rata-rata
jumlah bahan baku adalah senilai 1.363.581,7415 ribu rupiah, dan rata-rata jumlah mesin
yang digunakan adalah senilai 893295,7431 ribu rupiah.
1. APL (Average Product of Labour) menunjukkan rata-rata nilai produksi
(produktivitas) yang dihasilkan oleh satu orang tenaga kerja.
APL =
APL =
APL = 65830,6372
Artinya, setiap satu orang pekerja menghasilkan rata-rata hasil produksi senilai
65830,6372 ribu rupiah.
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
26/40
26
2. APM (Average Product of Raw Material) menunjukkan rata-rata nilai produksi
(produktivitas) yang dihasilkan oleh satu satuan nilai bahan baku.
APM =
APM =
APM = 2,5012
Artinya, setiap satu satuan nilai bahan baku menghasilkan rata-rata hasil produksi
senilai 2,5012 ribu rupiah.
3. APK (Average Product of Capital) menunjukkan rata-rata nilai produksi(produktivitas) yang dihasilkan oleh satu satuan nilai mesin yang digunakan.
APK =
APK =
APK = 3,8181
Artinya, setiap satu satuan nilai mesin yang digunakan menghasilkan rata-rata
hasil produksi senilai 3,8181 ribu rupiah.
d. Analisis Marginal Product (Produk Marginal)
1. MPL (Marginal Product of Labour) menunjukkan rata-rata nilai produksi
(produktivitas) yang dihasilkan oleh satu orang tenaga kerja.
=
= MPL
= MPL .
MPL = . APL
= 0,281 . 65830,6372
= 18498,4091
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
27/40
27
Artinya, setiap penambahan satu orang tenaga kerja akan menghasilkan
penambahan output sebesar 18498,4091 ribu rupiah.
2. MPM (Marginal Product of Raw Material) menunjukkan rata-rata nilai produksi
(produktivitas) yang dihasilkan oleh satu satuan nilai bahan baku.
=
= MPM
= MPM .
MPM = . APM
= 0,104 . 2,5012
= 0,2601
Artinya, setiap penambahan satu satuan nilai bahan baku akan menghasilkan
penambahan output sebesar 0,2601 ribu rupiah.
3. MPK (Marginal Product of Capital) menunjukkan rata-rata nilai produksi
(produktivitas) yang dihasilkan oleh satu satuan nilai mesin yang digunakan.
=
= MPK
= MPK .
MPK = . APK
= 0,639 . 3,8181
= 2,4397
Artinya, setiap penambahan satu satuan nilai mesin yang digunakan akan
menghasilkan penambahan output sebesar 2,4397 ribu rupiah.
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
28/40
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Model regresi yang terbentuk adalah :Ln Q = Fungsi produksi Cobb-Douglas yang terbentuk adalah :
Q
Dimana :
Q = Nilai produksi
K = Nilai bahan baku
L = Jumlah tenaga kerja
M = Nilai mesin
2. Dengan tingkat kepercayaan 95 % faktor-faktor yang berpengaruh secarasignifikan terhadap hasil produksi industri barang dari batu untuk keperluan
rumah tangga dan pajangan adalah adalah faktor jumlah tenaga kerja, nilai bahan
baku, dan nilai mesin.
3. Faktor produksi yang berpengaruh paling besar terhadap hasil produksi industribarang dari batu untuk keperluan rumah tangga dan pajangan adalah nilai bahan
baku.
4. Hasil produksi industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga danpajangan bersifatIncreasing Return to Scale karena hasil penjumlahan dari nilai
masing-masing koefisien regresinya adalah 1,024 > 1. Jadi, jika input ditambah
sebesar X% maka output akan meningkat lebih besar dari X%.
5.2 Saran
1. Para pengusaha industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga danpajangan sebaiknya dapat meningkatkan efisiensi produksi dengan tidak hanyamemperlancar pasokan bahan baku, tapi juga pengadaan teknologi mesin yang
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
29/40
29
memadai, jumlah tenaga kerja yang optimal, serta mengadakan perbaikan
manajemen perusahaan.
2. Melihat bahwa industri barang dari batu untuk keperluan rumah tangga danpajangan bersifat Increasing Return to Scale, sebaiknya para pengusaha
mempertahankan kondisi yang ada atau diusahakan untuk menciptakan inovasi-
inovasi baru agar mampu mempertahankan eksistensi usahanya tersebut di era
globalisasi ini yang penuh dengan persaingan industri yang ketat antar negara.
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
30/40
30
DAFTAR PUSTAKA
Gujarati, Damodar. 2003.Econometric. Jakarta: Erlangga.
Richard, Lipsey. 1995. Pengantar Ekonomi Mikro (Terjemahan). Jakarta: Binarupa Aksara.
Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Mikroekonomi, Edisi Ketiga. Jakarta: PT
RajaGrafino Persada.
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
31/40
31
LAMPIRAN
DATA OBSERVASI
Sumber : BPS, Laporan Survei IBS (Industri Besar Sedang) tahun 2010 menurut KBLI 2009.
Deskripsi
TK
laki2
TK
wnt
Bhn bku
impor
Bhn bku
lokal Produksi Mesin
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
27 2 9160 100750 353000 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
49 1 0 2068108 2963558 67500
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
18 6 0 525250 1234900 120000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
37 6 0 4149150 4897024 1736839
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
25 1 0 428000 805500 150000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
37 5 0 165465 926000 16250
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
74 13 0 2565180 3209887 721875
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
26 0 0 378500 1548800 80000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 5 1774 913148 2079866
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
25 1 0 1137722 2229096 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
25 2 0 379200 893800 1800000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
13 25 0 381250 1098156 35000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 2 0 83850 279300 0
Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &
130 6 0 875831 3218777 6885926
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
32/40
32
pajangan
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
130 7 0 683820 2294160 398000
Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &
pajangan
20 2 0 829928 1815360 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 3 0 1294560 2052010 500000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
25 1 0 690000 1540694 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 1 0 958672 1853147 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 0 0 387500 872600 1800000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
32 4 0 1128621 2144009 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
33 3 0 1125200 1914500 24500
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
20 0 0 1800000 2790000 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
32 275 0 2650315 6820000 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
28 4 0 1998700 3161200 236000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
23 0 0 450000 825000 50000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
27 0 0 218200 416000 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
23 1 0 67000 210780 25000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
24 0 0 1004232 2074698 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
15 10 0 50000 232800 50000
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
33/40
33
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 1 0 260000 600000 20000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
25 4 0 504000 1174480 24000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 1 0 150000 449302 10000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
43 4 0 590000 1216000 39600
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
90 6 0 400500 1601490 135000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
13 10 0 665225 1184571 35181
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
19 1 0 160000 436843 10000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
38 4 0 51920 201650 15950
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
26 2 0 320400 722500 37000
Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &
pajangan
17 3 0 180000 466270 26000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
19 1 0 210000 500874 23000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
60 6 280049 2395109 9106364 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
19 5 0 221520 593040 26000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
20 9 0 237798 719416 110000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
33 0 0 334435 1120162 90000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
279 0 0 296774 24118359 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
8 65 0 1011470 1806000 0
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
34/40
34
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
19 3 0 124738 241969 9100
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 8 0 1925000 2964618 343200
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
26 237 0 688600 1100000 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
17 13 0 661958 1209195 165000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
130 2 0 6509780 21600000 13140000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
175 14 0 3815620 8416000 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
26 0 0 441000 945000 200000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
58 4 0 1201357 4700060 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
45 2 0 476200 2970000 400000
Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &
pajangan
61 1 0 3163623 22022300 15140000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
100 14 0 2096222 9249693 15000000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
17 5 1419 730519 1663893
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
19 1 0 53000 186500 20000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
20 1 0 500000 4374000 1500000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
29 0 0 1064880 1753920 420000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
43 2 0 1559096 3890058 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
13 41 0 415240 1077440 96000
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
35/40
35
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 0 0 960496 1734332 24500
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 1 0 21800 180250 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 31 0 514920 1040400 145000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
31 2 0 2925000 5300000 4300000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 0 0 177880 470640 52000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
51 0 0 2843750 6676350 327525
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
57 2 0 2440000 16920000 4190000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
25 0 0 4633795 7618588 174221
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
39 0 0 1100497 2570371 0
Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &
pajangan
48 0 0 180400 530200 130000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
17 5 1419 730519 1663893
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
24 2 0 3375000 5777533 3000000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
20 0 0 204875 536480 25000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 0 0 240000 961700 35
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
24 1 0 164150 714300 800000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
7 32 0 118500 294380 15750
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
23 0 0 239910 607180 37500
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
36/40
36
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 0 0 225527 562965 27850
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
55 0 0 744045 3038020 1920685
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
24 1 0 272195 834804 47500
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
20 0 0 783580 1870400 40000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
72 23 0 169000 1188000 200000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
37 0 0 2088000 3654000 600000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 1 0 186960 784500 2000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
26 2 0 262065 2360110 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 0 0 193060 486540 55000
Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &
pajangan
14 15 0 321930 677025 96000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
32 6 0 331200 1068000 500000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
20 8 0 34800 589100 780000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
30 0 0 1879200 2714400 250000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
55 14 0 2276598 5618973 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
18 2 0 226200 462900 7000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 1 0 1069200 2430000 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
22 0 0 187800 844200 20000
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
37/40
37
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
44 0 0 253440 1810286 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 1 0 2692839 3148960 4000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
57 1 0 188400 970000 97000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
39 4 0 5779872 7508160 900000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
53 25 0 1234000 3750000 350000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
35 0 0 1248000 2352000 60000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
16 22 0 409200 1285200 50000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
50 24 0 25661506 38170357 2807483
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
16 8 0 28800 330000 120000
Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &
pajangan
18 9 0 296256 626600 70000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
19 1 0 492000 910800 185000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
48 0 0 1168128 2973995 352500
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
25 1 0 947186 1861200 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
30 0 0 2530912 4049472 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
12 15 0 257460 651780 58000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 0 0 225142 599159 24000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
477 221 6066586 17404106 53250570 676987
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
38/40
38
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
26 2 0 1845963 4957815 470000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
65 10 0 407376 1969090 1250000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
24 1 0 473220 1199000 67500
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
80 5 0 1260000 7497000 21009687
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
20 2 0 1006500 3365726 1500000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
23 0 0 300520 696646 132500
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
58 21 0 480971 1068200 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
38 6 0 112680 562020 200000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
22 1 0 280720 787522 56500
Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &
pajangan
36 2 0 89500 890000 200000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
151 4 0 3811000 5617571 11325847
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
53 4 1091981 0 3915823 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
45 0 0 184800 1341100 1720000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
40 3 0 248560 1400875 674000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
49 1 0 4440000 5487500 200000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
39 1 0 749800 2750000 1906600
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
43 7 0 2685000 3772000 150000
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
39/40
39
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
15 9 380688 461391 1703775 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
88 9 0 992186 3854352 1310796
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
18 3 43674 702994 1704235 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
18 2 0 170000 392600 23000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
62 17 0 1305500 2375100 360000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &pajangan
17 22 0 751508 903000 700
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
85 4 0 539844 7693670 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
167 3 0 3692151 14695774 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
30 0 0 750000 1155900 140000
Indstri brg dr batu u/keperluan ruta &
pajangan
34 1 0 583000 1794500 18000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
21 0 0 667200 1608000 115000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
20 3 0 1504260 2412780 550000
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
19 2 0 942770 1797605 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
129 10 0 4668021 11583728 0
Indstri brg dr batu u/
keperluan ruta &
pajangan
26 0 0 618096 2247564 0
Sumber : Laporan Survei IBS (Industri Besar Sedang) tahun 2010
7/31/2019 Wulandari Permatasari_09.6171_3se3
40/40