Post on 22-Jan-2021
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDesa)
DESA MENDANA 2010-201
PEMERINTAH DESA MENDANAKECAMATAN KERUAK
KABUPATEN LOMBOK TIMUR2010
Kata Pengantar
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan segala nikmat sehingga sampai saat ini kita semua masih
dalam keadaan sehat wal afiat.
Dengan nikmat sehat,sempat dan kesempatan yang telah diberikan
kepada kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari merupakan
kebahagiaan yang tidak mungkin dapat diukur dengan umpama atau
ibarat.
Atas semua itu pula melalui proses yang cukup memerlukan
konsentrasi,energi dan pikiran, kami Pemerintahan Desa bersama
lembaga yang ada didesa dan masyarakat telah melaksanakan tahapan
proses yang menjadi sebuah agenda kegiatan terpenting dalam kegiatan
pembangunan didesa yaitu menyusun dan menetapkan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang selanjutnya
dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) dalam
bentuk dokumen.
Maka melalui kesempatan yang baik ini, perkenankan kami sampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk
masyarakat Desa Krama Jaya secara umum yang telah mengikuti proses
dari awal yaitu mulai dari tahapan sosialisasi,penggalian gagasan
ditingkat dusun,dan seterusnya sampai terlaksananya Musrenbangdes
Tahun 2010 ini. Dan Alhamdulillah dengan hasil tahapan proses yang
telah dilaksanakan tersebut kami telah dapat menuyusun sebuah
dokumen penting dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan
acuan bagi pemangku kebijakan khususnya yang ada didesa (Pemerintah
Desa) dan pemerintah pada umumnya terutama bagi SKPD yang ada
dilingkup Kabupaten Lombok Barat dalam rangka perencanaan dan
penyelenggaraan kegiatan program yang orientasinya pada
pembangunan perdesaan khususnya di Desa Mendana Kecamatan Keruak
Kabupaten Lombok Timur.
Karena sebagaimana kita ketahui bahwa setelah bergulirnya alam
reformasi di republik yang tercinta ini telah merubah semua tatanan
sistem birokrasi pemerintahan, yang dulu besifat sentralisasi kini menjadi
desentralisasi atau yang dikenal dengan otonomi daerah, kini masyarakat
berhak untuk menentukan arah kebijakan publik yang menjadi wewenang
dan fungsi pemerintah sehingga segala perencanaan pembangunan harus
bersifat aspiratif dalam arti prinsip perecancanaan pembangunan kita
harus mengakomodir segala kepentingan dan aspirasi masyarakat arus
bawah dengan pola perencanaan button up atau dari bawah keatas.
Namun dengan segala keterbatasan kami , baik Sumber Daya Alam (SDA)
ataupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang kami miliki, sangat kami
sadari bahwa tidak semua kepentingan dan aspirasi masyarakat dapat
terakomodir dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJMDes) ini. Untuk itu pula dalam kesempatan ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga dapat menjadi perhatian
semua pihak yang berkompeten dan dapat membantu kami dalam
merealisasikan program-program yang telah direncakan dalam dokumen
RPMDes ini.
Ketua Tim Penyusun,
HAMZAH
Mengetahui :
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KEPLA DESA MNDANA
K E T U A,
MARZOAN, S.Pd T A W I P
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMURKECAMATAN KERUAK
KEPALA DESA MENDANA RAYA
PERATURAN DESA MENDANANOMOR………….TAHUN 2010
T E N T A N GRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA MENDANA,Menimbang
: a. bahwa dalam rangka optimalisasi kegiatan pembangunan desa yang terukur dan terarah perlu membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) yang memuat tentang segala kebijakan dan strategi pembangunan desa;
b. bahwa sebagaimana yang dimaksud dalam pertimbangan huruf a diatas,maka dipandang perlu menetapkan Rencana Pembangunan Jangkaan Menengah Desa Mendana dengan Peraturan Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4389);
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437,sebagaiman telah dirubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Permendagri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
9. Permendagri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
10.
Permendagri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
11.
Permendagri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;
12.
Permendagri Nomor 37 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
13.
Permendagri Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa;
14.
Permendagri Nomor51 Tahun 2007 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan berbasis masyarakat;
15.
Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
15.
Dengan Persetujuan BersamaBADAN PERMUSYAWARATAN DESA
dan KEPALA DESA MENDANA
MEMUTUSKAN :Menetapkan : PERATURAN DESA MENDANA TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA) MNDANA TAHUN 2010-2014.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintaha Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.
3. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemeritah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desasebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Desa.
5. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah desa.
6. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat selanjutnya disingkat LPM adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat.
7. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB-Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dalam Peraturan Desa.
8. Peraturan Desa adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa dan BPD
9. Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dang merupakan pelaksanaan dar Peraturan Desa dan kebijakan Kepala Desa yang menyangkut pemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatan.
10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah selanjutnya disingkat RPJM-Desa adalah dokumen Perencanaan periode lima tahunan
yang memuat arah kebijakan pembangunan desa,arah kebijakan keuangan desa, kebijakan umum,program,program Satuan Kerja Perangkat Desa (SKPD),lintas SKPD,dan program prioritas kewilayahan disertai dengan rencana kerja.
11. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode satu tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutakhirkan, program prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh tispasi dengan pendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
12. Daftar Usulan Rencana Keiatan Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat (DURKP-Desa) adalah daftar yang merupakan usulan kegiatan pembangunan Desa yang menggunakan dana yang sudah jelas sumbernya baik dari (APBN,APBD (Provinsi,Kabupate,APBDesa,Swadaya dan gotong royong yang merupakan cara hidup masyarakat yang telah lama berakar budaya diwilayah Indonesia.
13. Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM adalah anggota masyarakat desa yang memiliki pengetahuan,kemauan untuk menggerakkan partisipatif.
14. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data dasar keluarga,potensi sumber daya alam,sumber daya manusia,kelembagaan,prasarana dan saran serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi desa.
15. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat Musrenbangdes adalah forum musyawarah 1 (satu) tahunan atau 5 (lima) tahunan yang dilaksanakan secara partipastif oleh para pemangku kepentingan desa (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan didesa selama 1 (satu) atu 5 (lima) tahun.
BAB IITATA CARA PERUMUSAN DAN PENETAPAN RPJM DESA
Pasal 2(1) Rancangan RPJM-Desa dapat diajukan Pemerintah Desa.
(2) Dalam menyusun Rancangan RPJM Desa,Pemerintah Desa harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang dimasyarakat yang diwadahi oleh LPM.
(3) Rancangan RPJM Desa yang berasal dari Pemerintah Desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada pemangku kepentingan yaitu LPM,PKK Desa,KPM,Tokoh Masyarakat,Tokoh Agama dan sebagainya.
(4) Setelah menerima Rancangan RPJM Desa,pemerintahan desa melaksanakan Musrenbang desa untuk mendengarkan penjelasan Kepala Desa tentang Perencanaan pembangunan desa.
(5) Jika rancangan RPJM Desa dari Pemerintahan Desa maka pemerintah desa mengundang LPM,Lembaga-Lembaga Kemasyarakatan,Tokoh Masyarakat dan lain-lain untuk melakukan Musrenbang desa membahas RPJM Desa.
(6) Setelah dilakukan Musrenbang desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan (5),maka pemerintah desa menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh BPD dan Pemerintah Desa serta LPM dan Lembaga Kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan BPD atas Rancangan RPJM Desa menjadi RPJM Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa; dan
(7) Setelah mendapat persetujuan pemerintahan desa sebagaimana yang dimaksud ayat (6),maka Kepala Desa menetapkan RPJM Desa serta memerintahkan Sekretaris Desa atau Kepala Urusan yang ditunjuk untuk mengundangkannya dalam Lembaran Desa.
BAB IIISISTEMATIKA PEYUSUNAN RPJM DESA
Pasal 3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) disusun dengan sistematika sbb :
BAB I PendahuluanBAB II Gambaran Umum Kondisi DesaBAB III Gambaran Pengelolaan Keuangan Desa Dan Kerangka PendanaanBAB IV Visi dan Misi Dan TujuanBAB V Strategi Dan Arah Kebijakan BAB VI PenutupLampiran Matriks RPJM-Desa
BAB IVPELAKSANAAN
Pasal 4(1)Dengan Peraturan Desa ini ditetapkan RPJM-Desa Mendana Tahun
2010-2014
(2)RPJM-Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) selengkapnya dimuat dalam lampiran yang merupakan bagian terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
Pasal 5Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2) dijbaarkan lebih lanjut tiap tahunnya dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP-Desa).
BAB VKETENTUAN PENUTUP
Pasal 6Peraturan Desa ini mulai berlaku sejak diundangkan .Agar setiap orang dapat mengetahuinya,memerintahkan Pengundangan Peraturan ini dengan menempatkannya dalam Berita Desa Mendana Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.
Pada tanggal 20 Nopember2010KEPALA DESA MENDANA
T A W I PDiundangkan di MendanaPada tanggal…………………………………..2010
LALAU.ABDUL KADIR JAELANI
PENJELASANATAS PERATURAN DESA\:
NOMOR ………..TAHUN 2010TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA) MENDANA
I. PENJELASAN UMUM
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan desa yang demokratis,transparansi,akuntabel,efisiensi dan efektif dibidang perencanaan pembangunan desa sebagai salah satu kesatuan dalam system perencanaan pembangunan desa diperlukan adanya peraturan desa tentang perencanaan pembangunan desa,penerapan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan desa dimaksudkan untuk :
a. Menjamin tciptanya integrasi,prioritas,sinkronisasi dan sinergitas,baik antar satuan wilayah pembangunan,antar ruang,antar waktu maupun antar fungsi pemrintah pusat,provinsi,kabupaen dan desa.
b. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,penganggaran,pelaksanaan dan pengawasan.
c. Membangun sinergi pelaksanaan antar pelaku pembangunan didesa dan antar desa.
d. Mengembangkan kelembagaan yang bersifat partispatif dan dialogis dengan memberikan ruang gerak bagi masyarakat untuk ikut dalam membuat keputusan terutama kelompok miskin dan perempuan.
e. Agar dapat tersusun perencanaan program-programa pembangunan yang sesuai dengan aspirasi ,potensi dan kebutuhan masyarakat yang terpadu dan berkelanjutan melalui system perencanaan partispatif
f. Mengembangkan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan desa dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan perdesaan atau antar desa untuk mengambil keputusan guna membangun diri dan lingkunnya secara mandiri.
g. Mengembangkan kapasitas masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam perencanaan,pelaksanaan,pemantauan dan pemeliharaan pembangunan,yang berkelanjutan.
Perencanaan pembangunan turdesa dilaksanakan dengan pendekatan politik,teknokratik,partispatif,atas-bawah (top-down) dan bawah-atas (button-up). Perencanaan pembangunan desa terdiri dari proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Proses perencanaan pembangunan desa diselenggarakan dengan memasukkan prinsip pemberdayaan bertumpu pada pembangunan manusia,otonomi,desentralisasi berpihak kepada masyarakat,partispasi,kesetraan dan keadilan gender,transparansi dan akuntabel,prioritas,cermat,proses berulang,penggalian informasi,dempkratis,efisiensi,efektifitas dan .Pelaksanaan perencanaan desa bertujuan untuk mengefektifkan proses pemerintahan yang baik melalui pemanfaatan sumber daya public,sumber daya manusia dan sumber daya alam yang berdampak pada akselerasi pembangunan desa dan revitalisasi pemerintah desa.Disamping itu upaya meberdayakan masyarakat harus diupayakan secara tararah melalui proses pembangunan mulai dari perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi dengan mengedepankan palsafah dari,oleh dan untuk masyarakat,sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat merata dan memenuhi rasa keadilan bagi masyarakat desa.Dalam proes pembangunan dimaksud apabila dalam tahap evaluasi ditemui kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya,maka akan dapat dilakukan penyempurnaan dengan mengalokasikan perencanaan pembangunan untuk tahun berikutnya.Selanjutnya dengan memperhatikan hal sebagaimana tersebut diatas,maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) perlu diatur dan ditetapkan dalam suatu Peraturan Desa.
II PENJELASAN PASAL DEMI PASALPasal 1
Ayat (1)Cukup jelasAyat (2)Cukup jelas
Pasal 2Cukup jelas
Pasal 3Cukup jelas
Pasal 4Cukup jelas
Pasal 5Cukup jelas
Pasal 6Cukup jelas
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMURKECAMATAN KERUAK
KEPALA DESA MENDANA RAYA
KEPUTUSANBADAN PERMUSYAWARATAN DESA MENDANA
NOMOR :………………………….2010T E N T A N G
PERSETUJUAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DESA MENDANA TENTANG RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DESA( RAPBDES) TAHUN 2010
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA MENDANA,Menimbang : a. bahwa Rancangan Peraturan Desa Mendana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Nomor ………..Tahun 2010 yang telah dibahas melalui beberapa tahap,telah memenuhi syarat dan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;
b. bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa,dipandang perlu memberikan persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Desa dimaksud yang ditetapkan dalam Keputusan Badan Permusyawaratan Desa.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4389);
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437,sebagaiman telah dirubah untuk kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
8. Permendagri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Bentuk Produk Hukum Daerah;
9. Permendagri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
10.
Permendagri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;
11.
Permendagri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa;
12.
Permendagri Nomor 37 tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Desa;
13.
Permendagri Nomor 38 Tahun 2007 tentang Kerjasama Desa;
14.
Permendagri Nomor51 Tahun 2007 tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan berbasis masyarakat;
15.
Permendagri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;
M E M U T U S K A N :
Menetapkan :PERTAMA : Memberikan Persetujuan atas Rancangan
Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa untuk ditetapkan sebagai Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun 2010.
KEDUA : Dalam rangka optimaslisasi pelaksanaan Angaran Pendapatan dn Belanja Desa , Kepala Desa dapat mengeluarkan Peraturan dan atau Keputusan Kepala Desa tentang Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di MendanaPada tgl. 28 Nopember 2010
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA MENDANAK E T U A,
MARZOAN, S.Pd
DAFTAR HADIRBADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA MENDANA
HARI : Senin……………………………………..TANGGAL :……………………………………..NO NAMA ALAMAT JABATAN TANDA TANGAN
1 MARZOAN,SPd MENDANA KETUA 1……………
2. ALWI JUPRI, S.Pd MENDANA WK. KETUA 2……………
3. JUMIRIN,A.Md MENDANA SEKRETARIS 3……………
4. RASMA,S.Pd ANGGOTA 4…………
5. MARUNDAH,S.Pd ANGGOTA 5……………
BADAN PERMUSYARATAN DESA (BPD)
SEKRETARIS,
JUMIRIN,A.Md
RINGKASAN EKSEKUTIF
Menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), setiap unsur atau komponen harus diformulasikan secara terintegrasi dan dirumuskan dalam konteks organisasi sehingga upaya penggalian informasi dan hasil pelaksanaan kegiatan lebih kredibel dan akuntabel.untuk itu sebagai langkah-langkah dalam merumuskan dan menyusun dokumen RPJMDes Mendana telah dilakukan hal-hal sbb :
1. Persiapan yaitu :
Pembentukan Tim Penyusun terdiri daria. Penanggungjawab : KEPALA DESAb. Ketua Tim penyusun : L.ABD. KADIR JAELANI (SEKDESc. Anggota :
- ABDUL RAHMAN (KETUA TPK) - SAHMAN (SEKERTARIS TPK)- MI’N ARIANI (KD PNPM-MP)- SUKURYAH (KD PNPM-MP)- HUNAIFI,S.Pd (TP. PKK DESA)- SUTAMAN,AMd (SEKR. BPD)- H. MARZUKI (TOKOH MASYARAKAT)- PALAL SUPARI (KADUS MENDANA )- ALSAH (KADER POSYANDU)- MUSIR (KAUR. PEMBANGUNAN)- HARTAWIJAYA(KAUR. PEMERINTAHAN)- HASMUNI(KAUR. KEUANGAN/TOMUD)
Pembinaan Tim /pelatihan selama 1 hari : mengingat tim penyusun terdiri dari Kader Desa PNPM,dan perwakilan masyarakat yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan tentang metode penggalian gagasan ditingkat dusun yang difasilitasi oleh Fasilitator Kecamatan PNPM-MP/AP, maka pembinaan yang dilakukan dalam rangka persiapan Penuyusunan RPJMDes hanya besifat review terhadap hasil dan kendala yang ditemukan dilapangan.
Rapat persiapan pembagian tugas : untuk efektifitas pelaksanaan perlu disusun pembagian tugas masing-masing tim sbb :
1. Tim I (Pagas ) : - MI’IN ARIANI (KD PNPM-MP)- SUKURIAH (KD PNPM-MP)
- RUDY PURNAMA (SEKR. BPD)- H. MARZUKI (TOMAS)- MU’AS (KADUS)
2. Tim II (Rekap Hasil Pagas) : - HJ. SARI’AH (TP. PKK)- ALSAH (KADER POSYANDU)- HARTAWIJAYA(KAUR. PEMERINTAHAN)
3. Tim III (Penyusun Draft RPJMDes dan Profil Desa) :- KEPALA DESA- L.ABD.KADIR JAELANI (SEKDES)- MUSHIR (KAUR. PEMBANGUNAN)- HASMUNI (KAUR KEUANGAN)
1. Pelaksanaan
Pagas ( foto peserta )
Musrenbang
- PJOK,FK dan FT Kec.Keruak memberikan arahan- Kades Mendana (tenga- Ka. UPTD Pendidikan Narmada (Kanan)- Sekdes Desa Persiapan Mendana(L.Abd.Kadir Jaelani)
selaku Ketua Tim Penyusun RPJMDes (sebelah kiri)
- FK KERUAK ( )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Perjalanan pembangunan pedesaan di Indonesia tejadi dalam kemajemukan system nilai dan budaya, ternyata telah megalami pula latar belakang sejarah yang cukup panjang,tentunya dalam pendekatan yang bebeda pula. Latar belakang inilah yang perlu dicermati dalam memilih prinsip dasar pembangunan perdesaan di Indonesia secara integral. Kelembagaan, temasuk organisasi, dan perangkat perturan dan hukum memerlukan penyesuaian,sehingga peluang bagi setiap warga masyarakat untuk berpartisipasi dan bertindak aktif dalam pembangunan dapat tumbuh disemua bidang kehidupannya. Oleh karena itu,diperlukan suatu kerangka atau model pembangunan desa yang berpayung pada hukum dan perundang-undangan agar tercipta peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan dirinya dan mengupayakan pemberdayaan masyarakat agar mampu memanfaatkan peluang tersebut.
Pembedayaan memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintahan desa ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraaan masyarakat melalui penetapan kebijakan,program dan kegiatan sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat. Desa yang otonom memberikan ruang gerak yang luas dalam perencanaan pembangunan sebagai kebutuhan nyata masyarakat.
Upaya pemberdayaan dapat mempercepat proses penyiapan masyarakat melalui berbagai cara dan pendekatan yang mampu mewadahi seluruh komponen sumber daya manusia dan kelembagaan. Proses yang dilakukan melibatkan masyarakat dan stakeholders agar perencanaan dan proses pemberdayaan berjalan secara terpadu sekaligus membantu tercapainya konsep pembangunan yang ditawarkan pemerintah desa (Kepala Desa) yang tentunya telah memiliki
KEPALA DESA
SAMANHUDI
BABIII
POTENSI DAN MASALAH
Untuk dapat menentukan arah kebijakan dan tindakan guna mengatasi suatu permasalahan yang ada didesa perlu dilakukan pengkajian potensi dan masalah, dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) untuk menganalisa suatu poteni dan masalah diperlukan keterlibatan semua komponen masyarakat dan kelembagaan yang ada didesa yang mengedapankan suatu Perencanaan Pembangunan secara Prtisiatif, hal tersebut telah dilaksanakan sehingga setelah dilakukan proses melalui Penggalian Gagasan (Pagas) dengan kondisi sbb :3.1. Masalah3.2. PotensiDengan kondisi sebagaimana kami tuangkan dalam table dibawah ini ;
A. ANALISA KALENDER MUSIM
NO MASALAH POTENSI
1 KEKURANGAN AIR BERSIH PADA MUSIM KEMARAU
PDAM SUMUR GALI MATA AIR KALI PERPIPAAN PMA
2BANYAK MASYARAKAT TERJANGKIT PENYAKIT YG TERGOLONG 10 VARIABEL PENYAKIT UMUM
PUSTU POSKESDES PARA MEDIS KADER ASKESKIN
3 MUSIM TANAM PADI TIDAK TERATUR
AIR PEKASIH ALAT BAJAK LAHAN PERTANIAN PETANI JADWAL PEMBAGIAN AIR
4 BANYAK HAMA BURUNG PADA SAAT PADI MULAI BERBUAH
PADI PETANI
5PADA SAAT PANEN PADI,PETANI KEBANYAKAN JUAL PADI LANGSUNG DISAWAH
BURUH TANI SAUDAGAR HARGA YANG TINGGI
6 MUSIM TANAM PALAWIJA & HOLTICULTURA TIDAK TERATUR
LAHAN PERTANIAN PETANI AIR
7 TERJADINYA ANGIN KENCANG POHON BESAR PERUMAHAN
8 HARGA PALAWIJA & HOLTICULTURA SERING TIDAK STABIL
HASIL PANEN MELIMPAH SAUDAGAR / PEMBELI PASAR
9 PUPUK SERING LANGKA & MAHAL KELOMPOK TANI GAPOKTAN RDKK KUD
10SERING TERJADI KONFLIK ANTAR PETANI/SUBAK PADA SAAT PEMBAGIAN AIR KARENA KURANGNYA DEBIT AIR IRIGASI
PEKASIH PETANI’ SUBAK P3A PENJAGA PINTU AIR
(WAKER) JADWAL SUPLY AIR
B. ANALISA PETA SOSIAL DESANO MASALAH POTENSI1 JALAN KABUPATEN RUSAK
SEPANJANG + 1.300 M DAN TIDAK ADA DRAINASE
SWADAYA SARANA TRANSPORTASI PASIR
KRIKIL BATU KALI HASIL PERTANIAN ANAK SEKOLAH BURUH PASAR &
BANGUNAN
2JALAN DESA DAN ANTAR DESA BELUM ADA PERKERASAN, TIDAK ADA DRAINASE BERLOBANG DAN BECEK PADA MUSIM HUJAN
HASIL PERTANIAN PETANI ANAK SEKOLAH SARANA TRANSPORTASI
3 SAMPAH MENUMPUK DISEMBARANG TEMPAT
LAHAN PEKARANGAN SWADAYA
4 KANDANG KOLEKTIF KUMUH & TIDAK TERTATA
TERNAK KANDANG PARIT KOTORAN TERNAK
5 SALURAN IRIGASI TIDAK LAYAK PETANI AIR PEKASIH GOTONG ROYONG
6 MATA AIR & PMA BELUM DIMANFAATKAN SECARA MAKSIMAL
MATA AIR PMA PERPIPAAN
7PADA MUSIM KEMARAU MASY. BANYAK YANG B.A.B. DI SEMBARANG TEMPAT
KALI PARIT LAHAN SWADAYA
8 BANYAK BALITA YANG BERPOTENSI PENYAKIT ISPA/ MENDERITA ISPA
LINGKUNGAN PUSTU POSKESDES BALITA KADER POSYANDU PARA MEDIS
9 BANYAKNYA BALITA BGM / GIZI BURUK
PUSTU POSKESDES POSYANDU PMT KADER POSYANDU PARA MEDIS
10 BELUM ADA TEMPAT POSYANDU PERMANEN
BALITA KADER BUMIL SWADAYA
11 BELUM ADA AMBULAN DESA
POSKESDES PUSTU PARA MEDIS DUKUN BERANAK KADER POSYANDU BUMIL & BULIN
12 KOTORAN TERNAK/LIMBAH TERNAK MENUMPUK
KANDANG TEMPAT PEMBUATAN
PUPUK ORGANIK
KEL. TANI GAPOKTAN FMA LAHAN PERTANIAN
13BANYAKNYA MASYARAKAT MISKIN DAN TINGGAL DIRUMAH TIDAK LAYAK HUNI (KUMUH)
ASKESKIN RASKIN LAHAN RUMAH RUMAH TANGGA BARU
14 TINGGINYA ANGKA BUTA AKSARA DAN MASIH ADANYA DROP OUT
GEDUNG SD TENGA GURU MAJLIS TA’LIM TOGA & TOMAS
15 KONFLIK ANTAR KELUARGA
BABINSA BABINMAS PEMDES BPD LPM TOGA & TOMAS
16 KONFLIK ANTAR PETANI PEMAKAI AIR SERING TERJADI
JADWAL SUPLY AIR PEKASIH AIR MUSIM TANAM POLA TANAM
17 BANYAKNYA GALIAN C LAHAN PERKEBUNANBURUH GALIAN ANEMER PEMILIK LAHAN
18 FASILITAS KANTOR DESA BELUM LENGKAP
LAHAN SWADAYA
19BANYAKNYA ANGKA PERNIKAHAN DINI DAN TINGGINYA ANGKA KELAHIRAN BAYI
REMAJA PROGRAM KB PLKAB PUS P3N PENGHULU DESA TOGA & TOMAS
20JALAN LINGKUNGAN/ GANG MASIH ADA YANG BELUM DIRABAT (PAVING BLOCK) DAN TIDAK ADA SPAL
GANG PERUMAHAN SWADAYAS
21 BELUM ADA GERBANG BATAS DESA BATU KALI PASIR KRIKIL SWADAYA
C.ANALISA KELEMBAGAANNO LEMBAGA MASALAH POTENSI1 PEMDES KAPASITAS SDM
KURANG DISIPLIN JAM KERJA
KURANG PELAYANAN KURANG
PERANGKAT LENGKAP
SARANA TERSEDIA
HONOR STAF BELUM SESUAI UMR
2 BPD
KAPASITAS SDM KURANG
KURANG AKTIF BANYAK PERGANTIAN
ANGGOTA HONOR MINIM KEANGGOTAAN
DIDOMINASI LAKI-LAKI
ANGGOTA LENGKAP
SEKRETARIAT ADA
SARANA ADA
3 LPM & PKK
KURANG AKTIF KAPASITAS SDM
KURANG BOP LPM TIDAK
MEMADAI KURANG DILIBATKAN
DALAM PERENCANAAN & PELAKSANAAN PROGRAM
KURANG FAHAM TUPOKSI
ANGOTA LENGKAP
SEKRETARIAT ADA
SARANA ADA
4 KLP. SPP
BANYAK YANG MACET/TUNGGAKAN PINJAMAN
PENGURUS TIDAK TRANSPARAN
KAPASITAS SDM PENGURUS & ANGOTA KURANG
USAHA ANGGOTA DANA PNPM-MP AWIG-AWIG
5 BUMDES
PENGURUS KURANG AKTIF
KAPASITAS SDM PENGURUS KURANG
PENGELOLAAN DANA DIPEGANG OLEH MANAGER SECARA INDIVIDUAL
BELUM ADA SEKRETARIAT (KANTOR)
MODAL USAHA PENGURUS
6 KLP. BANJAR
KAPASITAS SDM PENGURUS KURANG
KEGIATAN MASIH BERSIFAT LOKAL
AWIG-AWIG TIDAK JELAS TIDAK ADA BALAI
BANJAR
PENGURUS KEGIATAN
MUSIMAN IURAN
6 GAPOKTAN PROGRAM KEGIATAN TIDAK ADA
PENGURUS KURANG AKTIF
SUMBER BIAYA KEGIATAN BELUM JELAS
TIDAK ADA AWIG-AWIG
KELOMPOK TANI AREAL
PERTANIAN PETERNAKAN
HONOR PENGURUS TIDAK ADA
ANGGOTA GAPOKTAN KURANG FAHAM PERAN & FUNGSI GAPOKTAN
SEKRETARIAT MASIH NUMPANG
7KPR / BANK
KELILING
BUNGA PINJAMAN TINGGI
MASA TEMPO PINJAMAN RELATIF PENDEK
ADA JAMINAN NASABAH PEMBAYARAN PINJAMAN
DITAGIH TIAP HARI
PEDAGANG KAKI LIMA
PEDAGANG KIOS PEDAGANG
BUAH-BUAHAN
8 REMAJA MASJID
KEGIATAN BERSIFAT MUSIMAN
TIDAK PUNYA PROGRAM RUTIN
PENGURUS TIDAK AKTIF TIDAK MEMILIKI
SUMBER DANA YANG PASTI
MASJID JAMAAH
9 PNPM
PELAKSANAAN PROGRAM TIDAK TEPAT WAKTU
BANYAK TAHAPAN PROSES USULAN KEGIATAN
KOMPETISI
KADER DESA TPK TERSEDIANYA
DANA UPK FK PJoK MUSYAWARAH
DESA
10 FMA
SOSIALISASI PROGRAM & KEGIATAN MASIH KURANG
KURANG BERSINERGI DENGAN PEMDES (KURANG BERKOORDINASI)
TIDAK ADA PELAPORAN HASIL KEGIATAN KE PEMDES
PENGURUS PPL SUMBER DANA
JELAS
BAB.IV
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA(RPJMDes)
Dalam penyusunan RPJMDes memerlukan satu filosofi pembangunan yang mampu menjadi pedoman bagi desa untuk menentukan visi, misi dan arah pembangunan. Filosofi pembangunan Desa Mendana Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur dengan Motto yaitu ABDI dari singkatan kata yaitu “ Aman” Bersih” Damai” dan “Indah” yang dapat juga dimaknai sebagai Pengabdian Oleh Individu,Lembaga, Dan Masyarakat Untuk Berpartispasi Dalam Pembangunan dengan tetap berpedoman kepada nilai “ PATUH KARYA”
4.1 . VISI
Visi merupakan harapan dan tujuan yang ingin dicapai. Visi Desa Mendana,yaitu : “Terwujudnya masyarakat desa Mendana yang mandiri sejahtera, sehat,aman,berpengetahuan dan terampil yang menjunjung tinggi kebersamaan” dengan harapan cita-cita yang tertuang dalam visi tersebut dapat menjadi referensi untuk mengaplikasikan semangat yang tertanam dalam visi pembangunan Kabupaten Lombok Timur periode 2010-2014 yaitu : “Terwujudnya Masyarakat Lombok Timur yang Maju, Mandiri dan Bermartabat dengan dilandasi Nilai-Nilai Patuh Kerya“.
4.2. MISI
Untuk menunjang dan mendukung terwujudnya visi diatas, diperlukan misi yang jelas dan konkrit yaitu ;
1. Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat berdasarkan prinsip ekonomi desa secara berkelanjutan dan berkeadilan.
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan masyarakat berdasarkan prinsip kemandirian dan partisipasi masyarakat.
3. Membangun semangat otonomi desa yang bermakna bagi kehidupan masyarakat.
4. Memfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana perumahan, dan air bersih yang berkualitas
5. Memfasilitasi upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan penanganan kemiskinan serta penyandang masalah kesejahtreraan sosial lainnya
Untuk mewujudkan misi – misi sebagimana telah di rumuskan di atas, maka tujuan yang ingin di capai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah sebagai berikut :
Tujuan 1 Tersedianya prasarana air bersih melalui pemamfaatan sumber daya dan potensi local yang sesuai dengan standar kesehatan serta teratasinya masalah kemiskinan
Tujuan 2 :
Terwujudnya Prilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tujuan 3 :
Tersedianya prasana kesehatan dan teratasinya Gizi Buruk
Tujuan 4 :
Terpenuhinya kesejahteraan bagi Lembaga Desa dan Kader pembangunan lainnya.
Tujuan 5 :
Tersedia serta berkualitasnya prasarana dan sarana pendidikan pra sekolah dasar
Tujuan 6 :
Terselenggaranya Program KF dan tuntasnya angka buta aksara
Tujuan 7 :
Mudahnya akses modal usaha bagi masyarakat
Tujuan 8 :
Meningkatnya kapasitas dan kualitas kelompok usaha dan kelompok tani
Tujuan 9 :
Tertatanya prasarana transportasi (jalan) yang memberikan rasa aman,nyaman bagi lalu lintas transportasi yang dapat berpengaruh terhadap perbaikan ekonomi masyarakat melalui pengembangan dan pemasaran hasil produksi pertanian atau industri lain yang berdaya saing
Tujuan 10:
Terpenuhinya suply air bagi para petani pada musim tanam padi sehingga dapat mengurangi biaya produksi pertanian
Tujuan 11:
Masyarakat petani lebih mandiri dan inovatif dalam mengembangkan tehnologi pembuatan pupik /
ketersediaan pupuk alternativeTujuan 12:
Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata laksana pemerintahan yang baik serta meningkatnya peranserta lembaga desa,toga,tomas dan semua komponen masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Tujuan 13:
Membentuk wadah LPTQ yang mampu menjadi basis pengembangan dan pembinaan mental spiritual bagi semua lapisan masyarakat
Tujuan 14:
Terciptanya masyarakat yang sadar hukum dan menjunjung tinggi semangat kekeluargaan
Tujuan 15:
Terbentuknya kelembagaan adat yang dapat melakukan fasilitasi,mediasi dan advokasi terhadap pengembangan seni dan budaya
4.2.Kebijakan Pembangunan
4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
No Issu – Issu Strategis Arah Kebijakan
(1) (2) (3)1 Banyaknya Rumah Tangga /
masyarakat yang belum bisa mengakses air bersih sesuai dg standar kesehatan.
Membangun sarana air bersih sesuai dengan potensi dan sumber daya local
2 Kurangnya kesadaran masyarakat memanfaatkan/memelihara prasarna kesehatan lingkungan
Semakin sadarnya masyarakat tentang pentingnya hidup sehat.
3 Kurangnya sarana dan prasarana pendukung bagi pelayanan ibu melahirkan,balita,posyandu dan meningkatnya balita BGM / Gizi Buruk
- Tersedianya prasarana kesehatan (Ambulan desa,gedung Posyandu).
- Teratasinya balita BGM dan Gizi Buruk
- Optimalisasi peran serta lembaga PKK
4 Minimnya tunjangan kesejahteraan bagi kader Posyandu dan Dukun beranak
- Meningkatnya kesejahteraan Kader Posyandu dan Dukun Beranak
5 Kurang layaknya sarana dan prasarana TK (TK. Nurul Iman & TK. Rumpun Sejati)
Sarana dan prasana TK lebih berkwalitas
6 Mininmnya honor bagi guru TK Terjaminnya kesejahteraan guru TK7 Tingginya angka buta huruf dan drop
outBerkurangya angka buta huruf dan drop out
8 Kurangnya akses modal usaha bagi masyarakat dan kelompok usaha
Tersedianya modal usaha yang dapat diakses oleh setiap anggota kelompok dan masyarakat.
9 Pelatihan yang pernah dilakukan belum mengakomodir semua kelompok tani maupun kelompok usaha yang ada
Meningkatnya kwalitas dan kapasitas kelompok usaha
10 Tingginya angka pengangguran dan banyaknya masyarakat penyadang masalah kesejahteraan
Terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat
11 Buruknya prasana transportasi dan fasilitas pelayanan public kurang memadai
Tertatanya jalan kabupaten,jalan lingkungan dan fasilitas pelayanan public yang memadai, bersih dan sehat
12 Kurang layaknya infrastruktur pertanian dan dan sering terjadinya antar petani maupun subak serta tingginya biaya produksi pertanian
- terjaminnya supply air bagi masing-masing subak.
- Restrukturisasi lahan tidak produktif- Pemanfatan limbah dan kotoran
ternak sebagai pupuk organic yang bernilai ekonomi
13 Rendahnya minat masyarakat untuk mempelajari Al-Qur’an dan ilmu agama lainnya serta kurangnya berperannya majlis taklim dalam sosialisasi kegitan pembangunan didesa
Terbentuknya LPTQ ditingkat desaMeningkatnya peran serta toga dan tomas dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan
14 Belum terbentuknya Karang Taruna dan kurang lengkapnya fasilitas olah raga
- Terbentuknya lembaga Karang Taruna dan tersedianya fasilitas olah raga didesa
15 Kurangnya maksimalnya pran serta lembaga yang ada dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Terjalinnya sinergi antar lembaga
16 Sering terjadinya konflik antar warga Menciptakan masyarakat yang sadar hokum
17 Belum terbinanya grup kesenian dan kelembagaan adat
Terbentuk kelembagaan adat yang dapat melakukan mediasi,fasilitasi dan advokasi keberlangsungan pengembangan seni dan budaya
PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN
Tindakan yanglayak
Pembangunan Sekretariat BUMDes & Pengadaan meubler 1 1 1 3 52Peningkatan Honor Lembaga Desa 5 3 2 10 43Pengadaan mesin pengolah pupuk oranik 5 3 2 10 42Pengaspalan jalan kabupaten (hotmix)& drainase 9 9 9 27 2Perkerasan Jalan antar Desa & drainase 8 9 9 26 4Perbaikan dan perluasan jembatan 9 9 9 27 3Pengadaan Komputer dan perlengkapan kantor desa 8 9 9 26 5Plafond Aula Kantor Desa 7 9 9 25 6Pembangunan Dapur,Trali,Cat Kantor Desa,Cat Pagar 4 5 3 12 40Halaman dan Paving block halaman Kantor Desa 4 6 3 13 41Pengadaan Meubler & Buku Perpustakaan Desa 4 5 6 15 11Rabat Gang 8 9 8 25 12Talud jalan dusun/drainase 4 6 3 13 35Talud jalan dusun/drainase 8 9 7 24 9Tanggul lingkungan 1 2 1 4 51Tanggul jalan lingkungan 5 5 9 19 11Rabat jalan / talud 9 9 6 24 10cor plat drainase 4 5 3 12 46Pembentukan LPTQ Desa 8 6 3 17 25Penyuluhan Hukum 4 3 2 9 47Pembentukan Karang Taruna 7 5 2 14 34Pengadaan Fasilitas olah Raga 9 5 6 20 10Pembentukan Lembaga Adat/Lembaga Hukum Desa 9 6 7 22 13
4.2.2. Potensi dan masalah
Dengan banyaknya issu yang menjadi masalah sebagaimana yang disampaikan pada BAB III diatas yang didasari dengan beberapa alat kaji tentunya tidak semua dapat terselesaikan dengan sesingkat mungkin, sudah barang tentu harus melalui proses secara bertahap maka untuk menenetukan suatu tindakan pemecahan yang bersifat skala prioritas haruslah dilakukan penilaian berdasarkan potensi,manfaat dan kebutuhan untuk itu dibawah ini disampaikan hasil perankingan tingkat masalah sbb :
No. Masalah
1 2
31 Optimalisasi Dana Kel. SPP32 Temu Usaha33 Pembentukan Asosiasi & Advokasi KUEP34 Study Banding Kelompok
4.2.3. Program Pembangunan Desa.
Untuk mengatasi issu-issu strategis yang berkembang sampai 5 tahun mendatang perlu dipertegas dengan langkah-langkah sebagai tindakan yang diprioritaskan untuk mengatasi issu-issu tersebut berdasarkan hasil pengkajian pemecahan masalah sesuai dengan sub-sub urusan wajib dan beberapa program / urusan pilihan sbb :
MATRIK RPJMDes
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
Periode Tahun 2010 s/ 2014
Provinsi : NTB Kecamatan : KruakKabupaten : Lombok Timur Desa : Mendana
No Urusan Wajib Program Tujuan Kegiatan
Target
Hasil
Tahun Pelaksanaan
1 Pendidikan
Pembentukan PKBM dan sarana penunjang
Pengentasan buta aksara
Keaksaraan Fungsional
867 org
2010
Penambahan honor guru TK
10 org
2011
Pelatihan Kelompok Usaha Bersama
7 klp 2011
Perbaikan prasarana & sarana
Meningkatkan kwalitas pendidikan pra SD.
Pembangunan gedung TK Nurul Iman
1 unit
2010
Pembangunan gedung TK Rumpun Sejati
1 unit
2011
Pengadaan alat bermain
2 paket
2010
Pengadaan buku KBM
2 paket
2010
10 org
2010
2 Kesehatan
Pengadaan Sarana prasarana Air Bersih & Kesehatan
Meningkatkan kwalitas drajat kesehatan masy.
Pembuatan jaringan perpipaan
300 m
2011
Pembangunan bak penampung
1 unit
2011
(reservoar)Meningkatkan kwalitas kesehatan lingkungan
Pembangunan jamban keluarga
Pembangunan bak sampah
Optimalisasi kegiatan pelayanan posyandu
Pembangunan gedung posyandu
7 unit
Pengadaan ambulan desa
1 unit
2011
Peningkatkan gizi anak dan balita
Menambah asupan gizi
Pemberian Makanan Tambahan
Penyuluhan/Pelatihan
Meningkatkan pemahaman tentang hidup sehat
Penyuluhan PHBS
2010
Penyuluhan pola asuh bagi Bumil & Bulin
2010
Pelatihan demo memasak sehat di Posyandu
2010
Meningkatkan kesadaran masayarakat terhadapa pentingnya KB
Penyuluhan KB
2010
Meningkatkan kebersihan lingkungan
Jum’at bersih 2010
3 Sarana dan Prasarana
Peningkatan sarana prasarana transportasi
Meningkatkan kenyamanan lalu lintas transportasi
Penghotmixkan jalan kabupaten
1500 m
2011
Rabat gang dusun
Pembangunan tanggul lingkungan
Drainase jalan lingkungan
Memperlancar transportasi pemasaran dan supply kebutuhan pertanian
Pengerasan jalan usaha tani dan pengaspalan jalan antar desa
1500 m
2011
Mencegah erosi jalan
Perbaikan drainase jalan
3000 m
2012
dan memperlancar aliran air jalanMeningkatkan kwalitas dan kemampuan daya tahan beban jembatan
Perbaikan dan pelebaran jembatan
3 unti
2011
Peningkatan sarana prasarana perkantoran /kantor desa
Meningkatkan kwalitas pelayanan publik dan keamanan kantor
Pembangunan dapur kantor desa
1 unit
2011
Pemasangan trali jendela
31 unit
2011
Pengecatan tembok halaman kantor desa
Pemasangan paving block halaman kantor desa
100 m2
2011
Pengadaan computer
1 set 2010
Pengadaan meubler & buku perpustakaan desa
1 paket
2010
Plafond aula dan sekretariat lembaga desa
1 unit
2011
4 Lingkungan Hidup
Pelestarian lingkungan
Mencegah polusi udara dijalan
Penanaman pohon dipinggir jalan kabupaten
500 phn
2010
Mencegah erosi jalan
5 Sosial Budaya
Pembentukan Lembaga Sosial Budaya dan Keagamaan
Wadah pembinaan bagi generasi muda dan Remaja
Pembentukan LPTQ
1 unit
2010
Mengadakan MTQ tingkat Desa
2011
Meningkatkan minat belajar agama bagi generasi muda dan remaja
Mengkoordinir /mengadakan kegiatan pengajian umum dan kegiatan keagamaan ditingkat desa
Membantu Pemdes menjadi mediator,fasilitator dalam mengatasi konflik internal warga masyarakat
Pembentukan Lembaga Adat/ Lembaga Hukum Desa.
1 unit
2010
Wadah pembinaan dan pengembangan seni dan budaya
6 Kelompok Usaha dan BUMDes
Simpan Pinjam Perempuan
Mempermudah akses modal untuk usaha masyarakat miskin
Mengajukan permohonan modal usaha bagi kelompok SPP melalui PNPM-MP.
7 klp 2010
Peningkatan modal bagi BUMDes
1 unit
2011
Redesign kepengurusan BUMDes
1 unit
2010
Pelatihan pegurus BUMDes
1 uint
2010
Pembangunan secretariat BUMDes
1 unit
2011
7 Kegiatan Kemasyarakatan
Pelatihan Terbentuknya kelompok usaha baru
Pelatihan manajemen dan pemasaran UEP bagi masyarakat
7 klp 2011
Pendampinga 7 klp 2010
n kelompok UEP
Penyuluhan Hukum
Terciptanya masyarakat yang sadar hokum
Penyuluhan hukum bagi masyarakat
Penyuluhan antisipsai pernikahan dini
PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN PILIHAN
No Urusan pilihan Program Tujuan Kegiatan Targe
t hasil
Tahun
pelaksanaa
n
1 Pertanian
Pembuatan pupuk alternatif
Mengurangi pencemaran lingkungan
Pembuatan pupuk organik
60 ton
2010
Pemanfaatan limbah/kotoran ternak menjadi pupuk alternative (organic)
Pengadaan sarana pengolah pupuk organik
Mempermudah proses pengolahan
Pengadaan mesin pengolahan /pencacah pupuk organic
1 unit 2010
Mempercepat proses
Mengurangi biaya proses
PENGODEAN PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN WAJIB
Kode
Urusan Wajib Kode Program Kode Kegiatan
1.01 Pendidikan 01.1
Pembentukan PKBM dan sarana penunjang
01.1.1
Keaksaraan Fngsional
01.1.2
Penambahan honor guru TK
01.1.3
Pelatihan Kelompok Usaha Bersama
01.2 Perbaikan prasarana & sarana
01.2.1
Pembangunan gedung TK
Rumpun Sejati01.2.2
Pengadaan alat bermain
01.2.3
Pengadaan buku KBM
1.02 Kesehatan 02.1 Pengadaan Sarana & prasarana Air Bersih
02.1.1
Pembuatan jaringan perpipaan
02.1.2
Pembangunan bak penampung (reservoar)
02.1.3
Pembuatan jaringan perpipaan
02.1.4
Pembangunan bak penampung (reservoar)
02.1.5
Pembuatan jaringan perpipaan
02.1.6
Pembangunan bak penampung (reservoar)
02.1.7
Pembangunan jamban keluarga
02.1.8
Pembangunan bak sampah
02.2 Optimalisasi keiatan pelayanan posyandu
02.2.1
Pembangunan gedung posyandu
02.2.2
Pengadaan ambulan desa
02.3 Peningkatkan gizi anak dan balita
02.3.1
Pemberian Makanan Tambahan
Penyuluhan/pelatihan 02.3.2
Penyuluhan PHBS
02.3.3
Penyuluhan pola asuh bagi Bumil & Bulin
02.3.4
Pelatihan demo memasak sehat di Posyandu
02.3.5
Penyuluhan KB
1.03 Sarana dan 03.1 Peningkatan sarana 03.1. Penghotmixka
Prasarana prasarana transportasi 1 n jalan kabupaten
03.1.2
Rabat gang dusun
0.3.1.3
Pembangunan tanggul lingkungan
03.1.4 Drainase jalan lingkungan
03.1.5 Pengerasan jalan usaha tani dan pengaspalan jalan antar desa
03.1.6 Perbaikan drainase jalan
03.1.7 Perbaikan dan pelebaran jembatan
03.2 Peningkatan sarana prasarana perkantoran /kantor desa
03.2.1 Pembangunan dapur kantor desa
03.2.2 Pemasangan trali jendela
03.2.3 Pengecatan tembok halaman kantor desa
03.2.4 Pemasangan paving block halaman kantor desa
1.04 Lingkungan Hidup
04.1 Pelestarian lingkungan
04.1.1 Penanaman pohon dipinggir jalan kabupaten
1.05 Sosial Budaya 05.1 Pembentukan Lembaga Sosial Budaya dan Keagamaan
05.1.1 Pembentukan LPTQ
05.1.2 Mengadakan MTQ tingkat Desa
05.1.3 Pembentukan Lembaga Adat/ Lembaga Hukum Desa.
1.06 Kelompok Usaha dan BUMDes
06.1 Simpan Pinjam Perempuan
06.1.1 Mengajukan permohonan modal usaha bagi kelompok SPP melalui PNPM-MP
06.1.2 Peningkatan
modal bagi BUMDes
06.1.3 Pelatihan pengurus BUMDes
06.1.4 Redesign pengurus BUMDes
1.07 Kegiatan Kemasyarakatan
07.1 Pelatihan 07.1.1 Pelatihan manajemen dan pemasaran UEP bagi masyarakat
07.1.2 Pendampingan kelompok UEP
07.2 Penyuluhan Hukum 07.2.1 Penyuluhan hokum bagi masyarakat
07.2.2 Penyulahan antispasi pernikahan dini
PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN PILIHAN
Kode
Urusan Pilihan Kode Program Kode Kegiatan
2.01 Pertanian 01.1 Pembuatan pupuk alternative
01.1.1 Pembuatan pupuk organic
01.2 Pengadaan sarana pengolag pupuk organik
01.2.1 Pengadaan mesin pengolahan /pencacah pupuk organic
4.2.4 Strategi Pencapaian
Visi dan misi pembangunan desa adalah cita – cita dan citra masa depan guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera. Cita - cita dapat tercapai bilamana visi dan misi menggambarkan suatu hal yang realistis sesuai situasi dan kondisi desa yang sudah, sedang terjadi dan kecenderungan perkembangan masa depan. Untuk mempercepat implementasi pencapaian visi dan misi dalam proses pembangunan desa, perlu dikembangkan Strategi, Arah Kebijakan dan Kebijakan Umum sehingga dinamika pembangunan tetap terarah menuju visi dan misi yang dicita – citakan.
Strategi pembangunan desa merupakan rumusan langkah – langkah strategis dengan mengoptimalkan potensi desa dan peluang yang ada serta mengatasi kelemahan internal dan tantangan eksternal pembangunan desa untuk menjamin
terlaksananya misi dan tercapainya visi pembangunan desa. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa strategi menjembatani visi dengan realitas yang ada.
Berdasarkan tujuan dan sasaran – sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dan mencermati issu – issu strategis pembangunan Desa Krama Jaya 5 (lima) tahun ke depan, maka strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum pembangunan yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
Strategi, Arah Kebijakan dan Kebijakan Umum PembangunanDesa Mendana Tahun 2010 – 2014
No Issu Strategis Strategi Arah Kebijakan Kebijakan Umum
(1) (2) (3) (4) (5)1 Banyaknya Rumah
Tangga / masyarakat yang belum bisa mengakses air bersih sesuai dg standar kesehatan.
Membangun sarana air bersih sesuai dengan potensi dan sumber daya local
- Mengembangkan tehnologi tepat guna.
- Meningkatkan swadaya masyarakat
- Membangun bak PMA
- Pembangunan jaringan Air Bersih
Mencari dukungan dengan instansi terkait (Dikes,BPMPD)
2 Kurangnya kesadaran masyarakat memanfaatkan/memelihara prasarana kesehatan lingkungan
Terwujudnya prilaku Hidup Bersih dan Sehat.
- Membentuk Kader Kesling
- meningkatkan peran serta Toga,Tomas dan lembaga yang ada
- Pemetaan dan menginventarisir sasaran pembinaan Kesling
Berkoordinasi dengan Dikes (Pemda)
3 Kurangnya sarana dan prasarana pendukung bagi pelayanan ibu melahirkan,balita,posyandu dan meningkatnya balita BGM / Gizi Buruk serta rendanya kwalitas derajat kesehatan
- Tersedianya prasarana kesehatan (Ambulan desa,gedung Posyandu).
- Teratasinya balita BGM dan Gizi Buruk
- Optimalisasi
- Optimalisasi anggaran dibidang Kesehatan melalui APBDes,APBD I,II dan APBN
Koordinasi dengan Dikes,BPMPD,BKKBN,TP,PKK Kabupate dan Propinsi
masyarakat peran serta lembaga PKK
4 Minimnya tunjangan kesejahteraan bagi kader Posyandu dan Dukun beranak
Meningkatnya kesejahteraan Kader Posyandu dan Dukun Beranak
- Optimalisasi anggaran PKK melalui ADD dan mendorong peran aktif lembaga PKK
Koordinasi dengan TP.PKK & BKKBN Kabupaten dan Propinsi,
5 Kurang layaknya sarana dan prasarana TK (TK. Nurul Iman & TK. Rumpun Sejati) serta Mininmnya honor bagi guru TK
- Sarana dan prasana TK lebih berkwalitasMeningkatnya kesejahteraan guru TK
- Rehab gedung dan penambahan sarana dan fasilitas bermain
Koordinasi dengan PNPM,Dikpora atau lembaga terkait.
6 Tingginya angka buta huruf dan drop out
Terlaksananya program Keaksaraan fungsional
Membentuk lembaga PKBMPembinaan tutor KFMelaksanakan program KF
Koordinasi dengan Dikpora
7 Kurangnya akses modal usaha bagi masyarakat dan kelompok usaha
Tersedianya modal usaha yang dapat diakses oleh setiap anggota kelompok dan masyarakat.
- mendorong percepatan bantuan modal dari PNPM dan program ekonomi lainnya
- Membangun hubungan dengan pihak-2 yang menjadi leading sector
8 Pelatihan yang pernah dilakukan belum mengakomodir semua kelompok tani maupun
Meningkatnya kwalitas dan kapasitas kelompok usaha
- menyediakan peralatan sarana prasarana produksi bagi kelompok usaha yang pernah dilatih
- Mengembangkan jaringan pemasaran
kelompok usaha yang ada
- mendata dan mengaktifkan kembali kelompo-2 yang ada
- memperkuat kapasitas pengurus kelompok
9 Tingginya angka pengangguran dan banyaknya masyarakat penyadang masalah kesejahteraan
Terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat
- melakukan pelatihan keterampilan disesuaikan dengan kebutuhan
- mengembangkan usaha pupuk organilk
- Koordinasi dengan BLK,Depnaker, Dinsos dan Dispertanak
- Workshop
10 Buruknya prasana transportasi dan fasilitas pelayanan public kurang memadai
Tertatanya jalan kabupaten,jalan lingkungan dan fasilitas pelayanan public yang memadai, bersih dan sehat
- pengaspalan dan perkerasan jalan kabupaten dan jalan desa
- pembangunan drainase jalan
- paving blok(rabat) gang dusun, halaman,trali,gorden,dapur.musholla,garasi ,listrik,PDAM dan keramik lantai kantor desa
11 Kurang layaknya infrastruktur pertanian dan sering terjadinya konflik antar petani maupun subak serta tingginya biaya produksi pertanian
- Terjaminnya supply air bagi masing-masing subak.
- Restrukturisasi lahan yang tidak produktif
- Pemanfatan limbah dan kotoran ternak sebagai pupuk organic yang
- perbaikan saluran irigasi dan pembuatan pintu pembagi air
- penjadwalan supply air pada masing-2 subak
- koordinasi antar desa
- menimngkatkan peran pengurusa P3A
- mengerahkan masy. Petni untuk membersihkan saluran irigasi yang tersumbat / rusak
- berkoordinasi dengan mengajukan dukungan dengan pihak Pemda (PU,P3A,Pekasih, Dinas Pertanian)
bernilai ekonomi
- mengadakan jaringan perpipaan irigasi subak triding
12 Rendahnya minat masyarakat untuk mempelajari Al-Qur’an dan ilmu agama lainnya serta kurang berperannya majlis taklim dalam sosialisasi kegitan pembangunan didesa
- Terbentuknya LPTQ ditingkat desa- Meningkatnya peran serta toga dan tomas dalam perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan
- melakukan pendataan kader-kader yang telah menguasi ilmu Al-Qur’an
- mengadakan pembinaan bagi masy. Khususnya tentang Al-Qur’an
- membentuk LPTQditingkat desa
- meningkatkan keterlibatan Toga,Tomas dalam kegiatan sosialisasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
13 Kurangnya peran remaja masjid dan belum terbentuknya Karang Taruna
- Optimalisasi peranRemaja Masjid dan Terbentuknya lembaga Karang Taruna dan tersedianya fasilitas olah raga didesa
Mengupayakan tersedianya fasilitas olah ragaMembentuk kepengurusan Lembaga Karang Taruna
- melakukan koordinasi dengan Dikpora,Bupati, DPRD II dan Dinsos
14 Kurang maksimalnya peran serta lembaga yang ada dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Terjalinnya sinergi antar lembaga desa
- Penguatan kapasitas dan pemberdayaan lembaga yang ada.
- Revitalisasi lembaga yang ada
- Meningkatkan kwalitas pelayanan publik
- berkoordinasi dengan PMD (BPMPD)
- bekerjasama dengan pihak lain
15 Sering terjadinya Menciptaka - membentuk - berkoordinasi
konflik antar keluarga
n masyarakat yang sadar hukum
Lembaga Pertimbangan Hukum Desa (LPHD)
- melakukan mediasi secara maksimal bila terjadi konflik
- penyuluhan / sosialisasi hukum
- menfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan legalitas kepemilikan lahan
dengan (Camat,Kepolisian,Depag,BPN) dan pihak yang terkait
16 Belum terbinanya grup kesenian dan kelembagaan adat
Terbentuknya kelembagaan adat yang dapat melakukan mediasi,fasilitasi dan advokasi keberlangsungan pengembangan seni dan budaya
- membentuk Lembaga adat desa
- melakukan pembinaan grup kesenian
- stimulanisasi grup kesenian
- melakukan koordinasi dengan tokoh2 adat yang ada
berkoordinasi dengan Lembaga PEMBASAKBerkoordinasi dengan Dinas Pariwisata
BAB VPENUTUP
Dengan tersusunnya dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pemrintah terutama Pemerintah Desa Mendana dalam menyusun Rencana Kerja Pembangunan untuk masa 5 tahun mendatang dan dapat dijadikian tolok ukur keberhasilan pembangunan di desa.
Terlepas itu semua kegiatan rencana pembangunan yang tertuang dalam dokumen ini tidak serta merta dapat terealisasi tanpa dukungan dari semua pihak mulai dari tingkat masyarakat sampai ke pemerintah pusat, untuk itu guna tercapainya harapan tersebut mohon kiranya bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjadi Leading Sektor bagi program yang direncanakan dalam RPJMDes ini dapat membantu untuk mempercepat proses mediasi, fasilitasi ataupun pelaksanaan langsung.
Namun perlu dipertegas bahwa RPJMDes ini bukanlah suatu hl yang baku dan tidak perlu perbaikan akan tetapi bila nantinya kondisi dan situasi memungkinkan untuk dilakukan perubahan atas semua rencana yang ada, maka dengan musyawarah atau melalui keputusan Kepala Desa tentang Pelaksanaan Rencana Kerja Pembangunan Desa perubahan-perubahan tersebut dapat dituangkan.
Mudah-mudahan target pembangunan yang disepakati melalui forum musyawarah dengan semua lapisan masyarakat dalam bentuk RPJMDes ini dapat terwujud sehingga harapan masyarakat yang mendambakan rasa keadilan, kesetaraan dan terpenuhi kebutuhan yang menjadi hal mendasar untuk mendukung peningkatan kwalitas sumber daya dalam berbagai aspek dapat lebih baik dari sebelumnya.
Sebagai sumber pendekatan dan referensi atas pencapaian hasil penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) ini disampaikan lampiran-lampiran sbb :
1. 3 alat kaji yatitu : Peta Sosial Desa, Diagram Kelembagaan Desa, dan Kelender Musim berikut hasil rekapan masalah dan potensi masing-masing.
2. Data penduduk dan RTM dalam KK
3. Format sesuai Permendagri No. 66 Tahun 2007
4. BA dan Daftar Hadir proses persiapan dan pelaksanaan Musrenbang