Post on 03-Sep-2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mengingat begitu banyaknya rumus-rumus dalam proses
pembelajaran Fisika dan ditambah lagi dari mata pelajaran yang lain seperti
matematika, kimia, adalah salah satu permasalahan yang pokok untuk
menghafal, memahami dan menerapkannya dalam pemecahan masalah
sehari-hari. Banyak faktor yang menyebabkan lemahnya tingkat hafalan,
pemahaman dan pengaplikasian rumus-rumus tersebut diantaranya adalah :
1. Proses dalam pembelajaran sering dilakukan hanya dengan metode
ceramah
2. Peran media pembelajaran yang kurang optimal untuk menunjang proses
pembelajaran.
Oleh karena hal tersebut di atas maka peneliti mencoba
menanganinya dengan menggunakan metode pembelajaran STAD dan
menggunakan media CD pembelajaran interaktif Metode STAD di tempuh
karena metode ini mempunyai kelebihan dibanding ceramah. Di sini siswa
lebih aktif berdiskusi dalam satu tim untuk memaknai konsep dan rumus-
rumus. Penggunaa CD pembelajaran interaktif terkait dengan materi yang
telah disusun oleh peneliti sebagai bahan kajian dan latihan dalam satu tim
dengan copy CD pembelajaran interaktif yang dibuka melalui Lap Top di
masing-masing tim. Di sini siswa berinteraktif dengan materi pembelajaran
dan rumus-rumus yang telah di beri penekanan untuk dihafal dan dipahami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang tersebut di atas maka dapat
dirumuskan masalah untuk diteliti sebagai berikut :
1. Apakah penerapan metode pembelajaraan STAD dengan menggunakan CD
pembelajaran interaktif dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa
kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun ?
2. Apakah penerapan metode pembelajaraan STAD dengan menggunakan CD
pembelajaran interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun ?
C. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota
Madiun semester genap tahun 2008/2009 yang dilaksanakan pada bulan Juni
- Juli 2009. Dengan Kompetensi Dasar yang sesuai dengan KTSP yang
diterapkan di sekolah yaitu : Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan
menerapkan hukum termodinamika.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
peningkatan prestasi hasil belajar siswa melalui penerapan metode STAD
dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif sebagai upaya
meningkatkan prestasi hasil belajar siswa kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Madiun
semester genap Tahun 2008/2009.
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat :
1. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa di kelas
sehingga siswa secara umum dapat termotivasi untuk meningkatkan
proses belajarnya dalam menghafal,memahami dan menerapkan teori dan
rumus-rumus fisika dalam penyelesaian permasalahan sehari-hari.
2. Dari sisi peneliti ( guru ) diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme
dalam melakukan tugas mengajar agar siswa lebih termotivasi sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kemudian dari sisi institusi
( sekolah ) dapat memberi informasi yang berupa masukan kepada seluruh
warga sekolah untuk selalu berpaya meningkatkan kemampuan dalam
mengatasi masalah pendidikan terutama dalam pembelajaran di kelas
dengan mengacu pada metode ilmiah.
F. Batasan Masalah
1. Pembelajaran fisika yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
Kompetensi dasar Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan
menerapkan hukum termodinamika melalui penerapan metode STAD
dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif.
2. Penelitian ini dilakukan pada siswa Kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota
Madiun semester genap Tahun Pelajaran 2008/2009.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Definisi Pembelajaran
Pengertian dari pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang
atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, berubah tingka laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman. (KBBI, 1996: 14). Sejalan dengan pernyataan tersebut
Sutomo (1993: 68) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses
pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan sengaja dilakukan sehingga
memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukkan tingkah
laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu peoses yang
menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses
pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan,
kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain. (Soetomo,
1993: 120). Undang-undang No. 20 tahun 2000 pasal 1 tentang pendidikan
nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Dengan demikian pembelajaran adalah proses yang disengaja yang
menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan
kegiatan pada situasi tertentu.
B. Proses Belajar Mengajar
Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen
atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya
saling berhubungan (inter independent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan
(Usman, 2000: 5). Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingka laku
pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan
lingkungannya. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa
seseorang setelah mengalami proses belajar akan mengalami perubahan
tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek
sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi
mengerti. (dalam Usman, 2000: 5). Mengajar merupakan suatu perbuatan
yang memerlukan tanggungjawab moral yang cukup berat. Mengajar pada
prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan suatu usaha mengorganisasi
lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran
yang menimbulkan proses belajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu
inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai
pemegangn peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses
yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan
siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar
mengajar (Usman, 2000: 4).
Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam,
proses belajar mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan
kegiatan perencanaan oleh guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi
program tindak lanjut (dalam Suryabrata, 1997: 18). Dari kedua pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar Fisika meliputi
kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan
sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran Fisika.
C. Prestasi Belajar Fisika
Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.
Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik
menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang
dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah.
Menurut Poerwodarminto (1991: 768), prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai (dilakukan, dekerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan
hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan
ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran. Berdasarkan
uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa
dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu
melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat
diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan
untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang
diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan
prestasi belajar, maka dapt diartikan bahwa prestasi belajar Fisika adalah nilai
yang dipreoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh
potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan
psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar Fisika.
D. Metode Pembelajaran Student Team Achievement Divisions ( STAD )
Tim Siswa Kelompok Prestasi (Slavin,1995) adalah pembelajaran
dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber,
memilih topik , merumuskan permasalahan
2. Planing (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari,
siapa yang melakukan , apa tujuannya)
3. Investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,
mengumpulkan informasi, menganalisis data, membuat inferensi)
4. Organizing (anggota kelompok menulis laporan , merencanakan presentasi
laporan, penentuan penyaji, moderator dan penulis)
5. Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok yang lain
mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan, atau
tanggapan).
6. Evaluating (masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap laporan
masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas , siswa dan guru
berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan
penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian pemahaman).
E. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Yang dimaksud dengan motif adalah daya dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seserang atau
organisme yang menyebabkan kesiapan kesiapannya untuk memulai
serangkaian tingkah laku atau perbuatan. Sedangkan motivasi adalah
suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau
tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau
keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah
lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Usman,
2000: 28). Sedangkan menurut Djamarah (2002: 114) motivasi adalah
suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang kedalam
bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses
belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak
mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan
aktivitas belajar. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Nur (2001:
3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan
menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi
itu, sehingga siswa itu akan meyerap dan mengendapkan mateti itu
dengan lebih baik.
Jadi motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong seseorang untuk
berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
1. Macam-macam Motivasi
Menurut jenisnya motivasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Motivasi Intrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu, apakah
karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau
belajar (Usman, 2000: 29). Sedangkan menurut Djamarah (2002: 115),
motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Menurut
Winata (dalam Erriniati, 1994: 105) ada beberapa strategi dalam
mengajar untuk membangun motivasi intrinsik. Strategi tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa.
2) Memberikan kebebasan dalam memperluas materi pelajaran
sebatas yang pokok.
3) Memberikan banyak waktu ekstra bagi siswa untuk
mengerjakan tugas dan memanfaatkan sumber belajar di
sekolah.
4) Sesekali memberikan penghargaan pada siswa atas
pekerjaannya.
5) Meminta siswa untuk menjelaskan hasil pekerjaannya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi instrinsik
adalah motivasi yang timbul dari dalam individu yang berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar. Seseorang yang memiliki motivasi
intrinsik dalam dirinya maka secara sadar akan melakukan suatu
kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.
b. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari
orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau
melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar
karena ia disuruh oleh orang tuanya agar mendapat peringkat
pertama dikelasnya (Usman, 2000: 29). Sedangkan menurut Djamarah
(2002: 117), motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi
intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Beberapa cara
membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam menumbuhkan motivasi
instrinsik antata lain:
1) Kompetisi (persaingan): guru berusaha menciptakan persaingan
diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya,
berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya dan mengatasi prestasi orang lain.
2) Pace Making (membuat tujuan sementara atu dekat): Pada awal
kegiatan belajar mengajar guru, hendaknya terlebih dahulu
menyampaikan kepada siswa indikator yang akan dicapai sehingga
dengan demikian siswa berusaha untuk mencapai indikator
tersebut.
3) Tujaun yang jelas: Motif mendorong individu untuk mencapai
tujuan. Makin jelas tujuan, makin besar nilai tujuan bagi individu
yang bersangkutan dan makin besar pula motivasi dalam
melakuakan sesuatu perbuatan.
4) Kesempurnaan untuk sukses: Kesuksesan dapat menimbulkan rasa
puas, kesenangan dan kepercayaan terhadap diri sendiri,
sedangkan kegagalan akan membawa efek yang sebaliknya.
Dengan demikian, guru hendaknya banyak memberikan
kesempatan kepada anak untuk meraih sukses dengan usaha
mandiri, tentu saja dengan bimbingan guru.
5) Minat yang besar: Motif akan timbul jika individu memiliki minat
yang besar.
6) Mengadakan penilaian atau tes. Pada umumnya semua siswa mau
belajar dengan tujuan memperoleh nilai yang baik. Hal ini terbukti
dalam kenyataan bahwa banyak siswa yang tidak belajar bila tidak
ada ulangan. Akan tetapi, bila guru mengatakan bahwa lusa akan
diadakan ulangan lisan, barulah siswa giat belajar dengan
menghafal agar ia mendapat nilai yang baik. Jadi, angka atau nilai
itu merupakan motivasi yang kuat bagi siswa.
Dari uraian di atas diketahui bahwa motivsi ekstrinsik adalah motivasi
yang timbul dari luar individu yang berfungsinya karena adanya perangsang
dari laur, misalnya adanya persaingan, untuk mencapai nilai yang tinggi, dan
lain sebagainya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan
bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang
diinginkan dapat dicapai. Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Titik Sugiarti,
1997: 8) mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu:
(a) guru sebagai penelitia
(b) penelitian tindakan kolaboratif
(c) simultan terintegratif
(d) administrasi social eksperimental.
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai
peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama
dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di
kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari
perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini
peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun, kehadiran peneliti sebagai guru
di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa
tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan didapatkan data yang
seobjektif mungkin demi kevalitan data yang diperlukan.
A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelas XI.IPA.2 SMA Negeri 2 Kota
Madiun semester genap tahun Pelajaran 2008/2009. Sebagai tempat
yang digunakan untuk memperoleh data yang diinginkan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan 17 Juni - 10 Juli 2009
semester genap tahun pelajaran 2008/2009.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas XI.IPA.2 SMA
Negeri 2 Kota Madiun tahun pelajaran 2008/2009. Dengan
Kompetensi Dasar Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan
menerapkan hukum termodinamika.
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK
adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang
dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka
dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-
tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2000: 3). Sedangkah
menurut Mukhlis (2000: 5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi
Rencana Tindakan
Pelaksanaan TindakanObservasi
Refleksi
Rencana Tindakan
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Refleksi
Refleksi
Observasi
Observasi
pembelajaran yang dilakukan. Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk
memperbaiki atau meningkatkan pembelajaran secara berkesinambungan,
sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di
kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5).
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu
ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action
(tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada
siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan,
pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan
pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-
tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar .1 Alur PTK
Penjelasan alur di atas adalah:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat
pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode
pembelajaran model demonstrasi .
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamatan yang diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada
siklus berikutnya.
Observasi perlakuan dan membahas satu sub pokok bahasan yang
diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga
putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah
dilaksanakan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Program Pelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan
sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap
putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator
pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan belajar
mengajar.
3. CD Pembelajaran interaktif yang peneliti sudah siapkan yang berisikan
materi yang akan dipelajari yang dibuat oleh peneliti dengan
menggunakan program Macro Media Flas MX yang di publikasikan
dalam bentuk file dengan extention EXE. Sehingga mudah di jalankan
tanpa perlu perangkat tambahan. Adapun menu utama dalam
Aplikasi ini adalah sebagai berikut: ( Gambar.1. Menu utama )
1)
2)3)
4)
6)
7)
9) 10) 11) 12)
15)
5)
8)
13) 14)
Keterangan :
1) Tombol Perangkat/ Silabus
2) Tombol untuk menampilkan Pendahuluan materi
3) Tombol Untuk menampilkan materi
4) Tombol untuk menampilkan rangkuman materi pembelajaran
5) Tombol untuk menampilkan latihan soal-soal
6) Tombol untuk menampilkan Uji kompetensi
7) Tombol untuk menampilkan daftar pustaka materi
8) Tombol untuk membunyikan musik
9) Tombol untuk pergi ke halaman sebelumya
10) Tombol untuk menjalankan animasi
11) Tombol untuk menghentikan animasi
12) Tombol untuk membunyikan suara dari materi
13) Tombol untuk mematikan suara dari materi
14) Tombol untuk pergi ke halaman selanjutnya
15) Tombol untuk kembali ke menu utama
Sedangkan menu lanjutannya adalah sebagai berikut:
Gambar.2. Menu materi pembelajaran
4. Tes formatif.
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep
Fisika pada Kompetensi Dasar Menganalisis Persamaan Umum Gas
Ideal , Menurunkan rumusan energy kinetik rata-rata tiap partikel
serta menurunkan prinsip ekipartisi energi. Tes formatif ini diberikan
setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda
(objektif). Sebelumnya soal-soal ini berjumlah 20 soal yang telah
diujicoba, kemudian penulis mengadakan analisis butir soal tes yang
telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Analisis ini
digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat
digunakan untuk mengambil data. Langkah-langkah analisi butir soal
adalah sebagai berikut:
a. Validitas Tes
Validitas butir soal atau validitas item digunakan untuk
mengetahui tingkat kevalidan masing-masing butir soal. Sehingga
dapat ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat
kevalidan ini dapat dihitung dengan korelasi Product Moment:
r xy=NΣ XY −( ΣX )( ΣY )
√ [ NΣX2( ΣX )2 ] [ NΣY 2(Y )2 ] (Suharsimi Arikunto, 2001:2)
Dengan: rxy : Koefisien korelasi product moment
N : Jumlah peserta tes
ΣY : Jumlah skor total
ΣX : Jumlah skor butir soal
ΣX2 : Jumlah kuadrat skor butir soal
ΣXY : Jumlah hasil kali skor butir soal
b. Reliabilitas
Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan
rumus belah dua sebagai berikut:
r11=2r1/21 /2
(1+r1/21/2 ) (Suharsimi Arikunto, 20001: 93)
Dengan: r11 : Koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
r1/21/2 : Korelasi antara skor-skor setiap belahan tes
Kriteria reliabilitas tes jika harga r11 dari perhitungan lebih
besar dari harga r pada tabel product moment maka tes tersebut
reliabel.
c. Taraf Kesukaran
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu
soal adalah indeks kesukaran. Rumus yang digunakan untuk
menentukan taraf kesukaran adalah:
P= BJs (Suharsimi Arikunto, 2001: 208)
Dengan: P : Indeks kesukaran
B : Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar
Js : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria untuk menentukan indeks kesukaran soal adalah sebagai
berikut:
- Soal dengan P = 0,000 sampai 0,300 adalah sukar
- Soal dengan P = 0,301 sampai 0,700 adalah sedang
- Soal dengan P = 0,701 sampai 1,000 adalah mudah
d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
desebut indeks diskriminasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung
indeks diskriminasi adalah sebagai berikut:
D=BA
J A−
BB
J B=PA−PB
(Suharsimi Arikunto, 2001: 211)
Dimana:
D : Indeks diskriminasi
BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab dengan
benar
JA : Jumlah peserta kelompok atas
JB : Jumlah peserta kelompok bawah
PA=
BA
J A=
Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar.
PB=
BB
J B=
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda butir soal
sebagai berikut:
- Soal dengan D = 0,000 sampai 0,200 adalah jelek
- Soal dengan D = 0,201 sampai 0,400 adalah cukup
- Soal dengan D = 0,401 sampai 0,700 adalah baik
- Soal dengan D = 0,701 sampai 1,000 adalah sangat baik
D. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui
observasi pengolahan belajar dengan metode STAD, observasi aktivitas
siswa dan guru, dan tes formatif.
E. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi
belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap
kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya
dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada
setiap akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa,
yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
Dengan : X = Nilai rata-rata
Σ X = Jumlah semua nilai siswa
Σ N = Jumlah siswa
2. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan
dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar
mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa
telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan
kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang
telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk
menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:
X=∑ X
∑ N
P=∑ Siswa . yang . tuntas .belajar
∑ Siswax100 %
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal,
data observasi berupa pengamatan pengelolaan belajar dengan penerapan
metode pembelajaraan STAD dengan menggunakan CD pembelajaran
interaktif dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir pembelajaran,
dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data hasil uji coba item butir
soal digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang
diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, taraf
kesukaran, dan daya pembeda. Data tes formatif untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan belajar dengan
penerapan metode pembelajaraan STAD dengan menggunakan CD
pembelajaran interaktif .
A. Analisis Item Butir Soal
Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrumen
penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes
tersebut diuji dan dianalisis. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran
penelitian, yaitu pada tahun-tahun sebelumnya. Analisis tes yang dilakukan
meliputi:
1. Validitas
Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes
sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Dari
perhitungan 25 soal diperoleh 20 soal valid.
2. Taraf Kesukaran (P)
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. Hasil
analisis menunjukkan dari 20 soal yang diuji terdapat:
- 5 soal mudah
- 12 soal sedang
- 3 soal sukar
3. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan soal
dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Dari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang
berkriteria sedang 12 soal, berkriteria mudah 5 soal dan sukar 3 soal. Dengan
demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syara-syarat validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
B. Analisis Data Penelitian Persiklus
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari Rencana Program Pembelajaran 1, soal tes formatif 1 dan CD
pembelajaran interaktif serta alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 17 Juni – 10 Juli 2009 dengan jumlah siswa 37 siswa. Dalam hal
ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I
adalah sebagai berikut:
: Fisika Kelas/Semester/Program : XI.IPA.2./genap: KD.3. Termodinamika Tahun Pelajaran : 2008/2009
NO SOAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 2 3 4 KETUNTASANNAMA s.max BELAJAR
10 10 YA/TDK1 ALIF RAHMADANI 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 76 76 YA
2 DEBBIE MAHARDANI 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 76 76 YA
3 ELVIRA RUSDIANA 1 1 1 1 1 1 1 10 5 73 73 YA
4 HARIS FIRDAUS 1 1 1 1 1 10 8 76 76 YA
5 NOVIA ERSANTIA ANGGUN PUSPITASARI1 1 1 1 1 1 1 10 5 73 73 YA
6 ADE WAHYU YULIANTO 1 1 1 1 1 1 1 10 5 73 73 YA
7 INTAN HERDANARESWARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 79 79 YA
8 NAYAWITA GALUH ARBA 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 76 76 YA
9 NUR INDAH PERMATASARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 79 79 YA
10 RIZAB ZAKARIA BUDI PURWANTO1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 76 76 YA
11 ELLY WINDA NOVITASARI 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 92 92 YA
12 GHILMA AGUSTIA ROHAINA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 8 89 89 YA
13 HENRY NOVIRGA TANDYO 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 79 79 YA
14 IRVAN ANAS ARDIANSYAH 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 79 79 YA
15 KITTO HANANTO 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 79 79 YA
16 CANDRA FEBRIANTORO 1 1 1 1 1 1 1 8 8 76 76 YA
17 DEVINA AMIRTA SARI 1 1 1 1 1 1 1 8 8 76 76 YA
18 GALUH MELATI PUTRI 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 79 79 YA
19 PRADITA MAHARANI 1 1 1 1 1 1 1 5 10 73 73 YA
20 EKA PRASETYO HERWIDODO 1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 76 76 YA
21 RAGIL ANGGARA PUTRI 1 1 1 1 1 1 1 10 10 89 89 YA
22 REGUNAWATI CAHYANINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 10 10 89 89 YA
23 TITUS ADI KURNIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 10 10 89 89 YA
24 DEO DAMIANI 1 1 1 1 1 1 1 1 8 10 86 86 YA
25 WANDA SATRIANA DEWANTY 1 1 1 1 1 1 5 10 69 69 TDK
26 YOLANDA SURYA WIJAYA 1 1 1 1 1 1 1 5 10 73 73 YA
27 YUNIA VIVI KARTIKANINGSIH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 79 79 YA
28 ARINA WIYANIKA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 83 83 YA
29 FRISMAI ANGGIT PURMANINGSIWI1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 76 76 YA
30 KUSDIANA LUSI KARTIKASARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 10 79 79 YA
31 PASTIKA SETYORINI 1 1 1 1 1 1 1 10 5 73 73 YA
32 BRIAN NOVA PRATHAMA 1 1 1 1 1 1 1 1 10 8 86 86 YA
33 INDAH KUSUMA WARDANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 10 89 89 YA
34 MAHENDRA WISNU SAPUTRO AJI1 1 1 1 1 1 1 10 10 89 89 YA
35 MEGA PUSPITASARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 96 96 YA
36 SURYA AYU SEPTYANTI 1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 92 92 YA
37 SOSTENIS VIRGINIA TANTO TAMZIR1 1 1 1 1 1 1 1 10 10 92 92 YACATATAN : KKM = 70 81
: Remidial pembelajaran Tugas Madiun, …………. 2005 Mengetahui Madiun 20 Juli 2009 Kepala SMU Negeri 2 Madiun, Guru Mata Pelajaran
rata-rata
PESERTA DIDIKesay
ANALISA HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN
1 1 11 1 1 1 1NO
KD
1 1skr %
Keterangan: T : Tuntas Tdk.T : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 36Jumlah siswa yang belum tuntas : 1Klasikal : Tuntas KKM : 70
Tabel .2. Rekapitulasi Hasil Tes Pada Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
81
36
97,29%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
metode STAD dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif. diperoleh
nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 81 dan ketuntasan belajar
mencapai 97,29 % atau ada 36 siswa dari 37 siswa sudah tuntas belajar. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa
tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebesar 97,29 %
lebih besar dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 95%.
Hal ini disebabkan karena siswa mengerti apa yang dimaksudkan dan
digunakan dalam pembelajaran kelompok dengan menerapkan metode STAD
dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif.
c. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data pada hasil belajar siswa di atas maka
peneliti memutuskan untuk tidak melakukan perencanaan tindakan pada
siklus selanjutnya untuk menuntaskan pembelajaran lebih lanjut sehingga
dapat di lanjutkan pada pembelajaran dan materi berikutnya.
C. Pembahasan
Ketuntasan Hasil belajar Siswa melalui hasil peneilitian ini
menunjukkan bahwa metode STAD dengan menggunakan CD pembelajaran
interaktif memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap
materi yang di diskusikan melalui CD pembelajaran interaktif. (ketuntasan
belajar telah tercapai) yaitu 97.29% ketuntasan belajar siswa secara klasikal
telah tercapai.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama
penelitian , dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah
dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan metode STAD memakai CD pembelajaran
interaktif memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa yang ditandai dengan ketuntasan belajar siswa dalam
pembelajaran yaitu (97,29%)
2. Penerapan metode STAD memakai CD pembelajaran interaktif
mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa yang ditunjukan dengan rata-rata 81 dan dari hasil
wawancara yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat
dengn metode STAD memakai CD pembelajaran interaktif sehingga
mereka menjadi termotivasi untuk belajar.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar
proses belajar mengajar Fisika lebih efektif dan lebih memberikan hasil
yang optimal bagi siswa, makan disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan belajar dengan metode STAD memakai CD
pembelajaran interaktif memerlukan persiapan yang cukup matang,
sehingga guru harus mempu menentukan atau memilih topik yang
benar-benar bisa diterapkan dengan metode STAD memakai CD
pembelajaran interaktif dalam proses belajar mengajar sehingga
diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya
lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode, walau dalam
taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan
pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga
siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini
hanya dilakukan di kelas XI IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun Tahun
Pelajaran 2008/2009.
4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-
perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press.Dahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Hudoyo, H. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Manajemen Mengajar Secara Manusiawi. Jakarta: Rineksa Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta
Combs. Arthur. W. 1984. The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc. Boston.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta.
Hadi, Sutrisno. 1981. Metodogi Research. Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Yoyakarta.
Hadi, Sutrisno. 1982. Metodologi Research, Jilid 1. Yogyakarta: YP. Fak. Psikologi UGM.
Hamalik, Oemar. 1994. Metode Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI IPA/2
Alokasi waktu : 13 x 45 menit
Standar Kompetensi : 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam
mesin kalor
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal
dengan menerapkan hukum
termodinamika
Indikator: Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum
utama termodinamika
Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)
Mendeskripsikan prinsip kerja mesin Carnot
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mengikuti pembelajaran siswa dapat:
Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum
utama termodinamika
Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)
Mendeskripsikan prinsip kerja mesin Carnot
Tatap Muka:
Diskusi Kelompok dengan CD pembelajaran Termodinamika
Presentasi kelompok
Latihan soal Lewat. CD pembelajaran dalam diskusi kelompok
Latihan uji Kompetensi dengan CD pembelajaran
Penugasan Terstruktur:
Menghitung usaha, kalor, dan/atau energi dalam dengan menggunakan
prinsip hukum utama termodinamika dalam diskusi kelas (LKS)
Menghitung efisiensi mesin kalor dan koefiseien performans mesin
pendingin Carnot dalam diskusi pemecahan masalah (LKS)
Tugas Mandiri Tidak Terstruktur:Membuat presentasi kliping tentang penerapan mesin kalor ( mesin carnot
dan mesin diesel).
Materi Ajar (Materi Pokok) :Termodinamika melalui CD Pembelajaran
Hukum utama termodinamika
Mesin Carnot
Metode Pembelajaran:1. Diskusi dengan metode STAD
2. Presentasi kelompok
3. Penugasan
Langkah-langkah Pembelajaran: Pertemuan 1 ( 3 JP )Kegiatan awal
1. Membentuk kelompok
2. Menyiapkan perangkat CD pembelajaran
Kegiatan Inti
Dengan menggunakan CD pembelajaran pada kelompok melakukan
1. Mendiskusikan keadaan gas ketika gas (uap air) suhunya
tercatat meningkat dan dorongan kuat terhadap penutup.
2. Merumuskan hukum utama termodinamika berdasarkan
analisis energi dalam, kalor dan usaha yang diamat melalui
demonstrasi.
3. Mendiskusikan persamaan keadaan pada 4 proses
termodinamika
Kegiatan penutup
1. Menyimpulkan kembali konsep esensial
2. Mendiskusikan contoh latihan soal
Pertemuan 2 ( 2 JP )
Kegiatan awal
Menyiapkan presentasi kelompok
Kegiatan Inti
Presentasi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain
Kegiatan penutup
Menyimpulkan kembali konsep esensial
Pertemuan 3 ( 3 JP )Kegiatan awal
Menyiapkan presentasi kelompok
Kegiatan Inti
Presentasi kelompok dan ditanggapi oleh kelompok lain
1. Mendiskusikan grafik keadaan gas pada berbagai proses
termodinamika
2. Merumuskan besar usaha berdasarkan grafik P – V pada tiap
proses termodinamika
Kegiatan penutup
Kesimpulan materi yang didiskusikan
Pertemuan 4 ( 2 JP )Kegiatan awal
Menyiapkan Latihan Uji Kompetensi
Kegiatan Inti
Latihan uji Kompetensi melalui CD pembelajaran tiap kelompok
Kegiatan penutup
Kesimpulan Materi esensial dan rumus-rumus untuk menyelesaikan
soal-soal
Penugasan ( PR )
Pertemuan 5 ( 3 JP )Kegiatan awal
Menyiapkan Uji Kompetensi
Kegiatan Inti
Uji kompetensi
Kegiatan penutup
Pembahasan uji kompetensi
Alat/Bahan dan Sumber :
Alat/Bahan : Lap Top, LCD proyektor CD PembelajaranSumber :Buku Fisika BSE, penulis Sri Handayani dan Ari Damari
Buku Fisika Erlangga, penulis Marthen Kanginan
Buku Fisika Grasindo, penulis Goris Seran Dalton dkk
Modul dan Internet.
Penilaian :Penilaian yang dilakukan meliputi diskusi kelas (tanya jawab) dan uji tertulis.
Diskusi Kelas (Tanya Jawab)
No. Nama SiswaIndikator Penilaian Jumlah
SkorNilai
A B C D
1. X 4 3 3 2 12 75
2. Y 2 3 3 2 10 62,5
3.
4.
5.
Keterangan Indikator Penilaian:
A : Partisipasi keaktifan bertanya.
B : Partisipasi keaktifan menjawab.
C : Partisipasi keaktifan berdiskusi.
D : Partisipasi keaktifan menyimpulkan hasil diskusi.
Keterangan skor penilaian:
4 : sangat aktif
3 : aktif
2 : cukup aktif
1 : kurang aktif
Uji TertulisMengerjakan soal-soal.
PILIHAN GANDA
UJI KOMPETENSI
XI.SM GENAP.2009
Pilihlah salah satu jawaban yang benar!
1. Usaha yang dilakukan oleh gas ideal yang mengalami proses
isokhorik dari tekanan P1 sampai P2 adalah......
A. 0
B. P1V2
C. P2V2
D.
P1+P2
2x
V 1+V 2
2
E. (P1 – P2)V
2. Suatu sistem mengalami proses adiabatik. Pada sistem dilakukan
usaha 100 J. Jika perubahan energi dalam sistem adalah ΔU dan
kalor yang diserap sisem adalah Q, maka besar energi dalam
adalah....
A. -1000 J
B. -100 J
C. 0
D. 100 J
E. 500 J
3. Suatu gas pada tekanan konstan sebesar 8,1.104 Pa dimampatkan
dan volume 9 lt menjadi 2 lt. Dalam proses tersebut gas melepas kalor
400 J maka besar usaha dan perubahan energi dalam gas adalah....
A. -567 J dan 167 J
B. -800 J dan 186 J
C. 350 J dan 150 J
D. 500 J dan 350 J
E. 800 J dan 750 J
4. Suatu gas dalam tabung mengalami pemampatan secara adiabatik
maka pada proses akan terjadi.....
A. W = 0 dan ΔT > 0
B. W < 0 dan ΔT > 0
C. W > 0 dan ΔT = 0
D. W < 0 dan ΔT < 0
E. W > 0 dan ΔT > 0
5. Sejumlah gas ideal mengalami ekspansi sehingga volumenya menjadi
dua kali semula, ternyata energi dalam gas menjadi empat kali
semula. Tekanan gas tersebut akan menjadi .......
A. tetap
B. 2 kali
C. 4 kali
D. ½ kali
E. ¼ kali
6. Suhu di dalam ruangan suatu mesin pendingin (kulkas) -30C dan suhu
di luar 270C. Setiap detik panas yang dikeluarkan dari ruangan adalah
450 J. Tentukan berapa watt besar daya listrik yang dipakai untuk
kulkas tersebut?
A. 25 Watt
B. 50 Watt
C. 90 Watt
D. 150 Watt
E. 900 Watt
7. Sebuah mesin Carnot yang reservoir suhu rendahnya 270C memiliki
daya guna 40%. Jika daya gunanya akan diperbesar menjadi 50%,
reservoir suhu tingginya harus dinaikkan sebesar .......
A. 25 K
B. 50 K
C. 75 K
D. 100 K
E. 150 K
8. Suatu referigerator (pendingin) memiliki koefisien daya guna = 6,5.
Jika temperatur ruang (reservoir) yang bersuhu tinggi 270C, suhu
ruang bertemperatur rendah adalah.......
A. -100C
B. -110C
C. -120C
D. -130C
E. -140C
9 Dua mol system gas ideal dijaga pada volume tetap 4 liter. Jika 100 J
energi diberikan kepada system, maka perubahan energi dalam system
adalah …..
a. nol
b. 50 J
c. 67 J
d. 75 J
e. 100 J
10 Jika suatu proses berawal pada ( po, Vo) dan volumenya digandakan ,
manakah dari proses berikut ini yang akan menghasilkan usaha terbesar
a. adiabatic
b. ishokorik
c. isobaric
d. isothermal
e. tidak ada
URAIAN1. Suatu gas ideal mengalami proses siklus seperti gambar P – V di
bawah.
F. Tentukan usaha untuk masing – masing siklus
G. Tentukan usaha total sistem
2. Perhatikan gambar :
Satu mol gas pada tekanan 2 atm dan volume 0,3 lt memiliki energi
dalam 91 joule. Pada keadaan akhirnya tekanan gas menjadi 1,5 atm,
volume 0,8 lt dan energi dalam 182 joule. Untuk keiga lintasan IAF,
IBF, dan IF, tentukan:
A. usaha yang dilakukan gas
B. perpindahan kalor dalam proses
FORMAT PENILAIAN
PILIHAN GANDA
Nomor Soal SKOR NILAI
1
s/d
10
1 s/d 2 esay
1
10
80
20
JUMLAH NILAI 100
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD DENGAN MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARRAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XI IPA.2 SMA
NEGERI 2 KOTA MADIUN TAHUN 2009
KARYA ILMIAH
Disusun oleh :
SUYONO,S.PdNIP.196808071991011001( GURU SMA NEGERI 2 MADIUN )
PEMERINTAH KOTA MADIUNDINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 2 MADIUN
2009
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan hasil
penelitian yang dipublikasikan dan didokumentasikan di perpustakaan SMA
Negeri 2 Kota Madiun hasil karya dari:
Nama : SUYONO,S.PdNIP : 196808071991011001
Unit Kerja : SMA NEGERI 2 MADIUN
Judul : PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD DENGAN MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARRAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XI IPA.2 SMA NEGERI 2 KOTA MADIUN TAHUN 2009
Madiun …………Peneliti
SUYONO,S.Pd NIP.196808071991011001
Didokumentasikan/diserahkan pada tanggal ………………….
Mengetahui Petugas Perpustakaan Kepala Sekolah
Drs.HERU PATRIAWAN Dra.EMA YULISTIAN NIP.195809271995121003 NIP.196307151988032014
Mengetahui, Kepala Dinas Pendidikan,Kebudayaan MengetahuiPemuda dan Olah Raga Kota Madiun PD II PGRI Kota Madiun
Drs.Ec.SUKARMAN Drs.HARIYADI, M.Pd Pembina Utama Muda NPA.1307020005
NIP.195608071989031002
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya
dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
tugas penyusunan karya ilmiah dengan judul “Penerapan Metode
Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan CD Pembelajaran Interaktif
Untuk Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar Siswa DI Kelas XI IPA.2 SMA
Negeri 2 Kota Madiun Tahun 2009”, penulisan karya ilmiah ini kami susun
sebagai upaya untuk perbaikan pembelajaran di kelas dan dipakai dalam
bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai sebagai perbandingan
dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik pada
latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja. Dalam
penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada semua piah yang telah membantu secara moril maupun material
sehingga terwujudnya karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari
sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak selalu penulis harapkan.
Penulis
ABSTRAKSI
Suyono 2008. Penerapan Metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan
CD Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Prestasi Hasil Belajar
Siswa DI Kelas XI IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun Jawa Timur. Juli
2009.
Pemakaian metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan CD
Pembelajaran Interaktif diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar sehingga dalam proses belajar mengajar , aktivitas
belajar mengajar tidak terjadi kejenuhan, dengan demikian siswa akan terlibat
secara fisik, emosional dan intelektual yang pada gilirannya diharapkan
konsep perubahan benda yang diajarkan oleh guru dapat dipahami oleh siswa.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah:
(a) Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa dengan
diterapkannya metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan
CD Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan Prestasi Hasil
Belajar Siswa DI Kelas XI IPA.2 SMA Negeri 2 Kota Madiun?
(b) Bagaimanakah pengaruh metode Pembelajaran STAD Dengan
Menggunakan CD Pembelajaran Interaktif Untuk Meningkatkan
Prestasi Hasil Belajar Siswa DI Kelas XI IPA.2 SMA Negeri 2 Kota
Madiun?
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
(a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah
diterapkannya metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan
CD Pembelajaran Interaktif
(b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan
metode Pembelajaran STAD Dengan Menggunakan CD
Pembelajaran Interaktif
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research)
sebanyak satu siklus. Pada siklus ini memiliki beberapa tahapan. Sasaran
penelitian ini adalah siswa Kelas XI.IPA.2 semester genap SMA Negeri 2
Kota Madiun tahun 2008/2009. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif,
lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa ketuntasan belajar siswa
mengalami ketuntasan yaitu, siklus I (97,29%), dengan nilai rata-rata siklus I
81. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan metode
demonstrasi Memakai Teori Kinetik Model dapat berpengaruh positif terhadap
prestasi dan motivasi belajar Siswa Kelas XI.IPA.1 SMA Negeri 2 Kota
Madiun tahun 2008/2009 serta model pembelajaran ini dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif pembelajaran Fisika.
PETUNJUK PENGOPERASIAN CD PEMBELAJARAN
Untuk mnggunakan CD dalam penelitian ini cukup dengan
memasukkan CD ke dalam Komputer atau Lap Top melalui CD dirve , maka
jika anda tampilkan akan muncul file dengan nama TERMODINAMIKA.exe ,
makacukup klik 2 x file tersebut maka program akan jalan dan akan tampil
menu utama dan animasinya seperti dibawah, serta keteranga dari tombol-
tombol yang ada cukup mudah dipahaAplikasi ini adalah sebagai berikut:
( Gambar.1. Menu utama )
Keterangan :
1) Tombol Perangkat/ Silabus
2) Tombol untuk menampilkan Pendahuluan materi
3) Tombol Untuk menampilkan materi
4) Tombol untuk menampilkan rangkuman materi pembelajaran
5) Tombol untuk menampilkan latihan soal-soal
6) Tombol untuk menampilkan Uji kompetensi
1)
2)3)
4)
6)
7)
9) 10) 11) 12)
15)
5)
8)
13) 14)
7) Tombol untuk menampilkan daftar pustaka materi
8) Tombol untuk membunyikan musik
9) Tombol untuk pergi ke halaman sebelumya
10) Tombol untuk menjalankan animasi
11) Tombol untuk menghentikan animasi
12) Tombol untuk membunyikan suara dari materi
13) Tombol untuk mematikan suara dari materi
14) Tombol untuk pergi ke halaman selanjutnya
15) Tombol untuk kembali ke menu utama
Sedangkan menu lanjutannya adalah sebagai berikut:
Gambar.2. Menu materi pembelajaran
DAFTAR ISI