UROPATHI

Post on 22-Dec-2015

62 views 13 download

description

Uropati/nefropati obstruktif

Transcript of UROPATHI

UROPATHI / NEPROPATHIOBSTRUKTIF

dr AINUN ASCHORIJANTO SpUSubdivisi Urologi Bagian Ilmu BedahRSU Prof dr R D Kandou – FK UNSRAT

MANADO

Prerenal / hypoperfusi

Postrenal/ obstruktif

Renal/ parenkimal

GAGAL GINJAL

Kausa gagal ginjal

UROPATHI OBSTRUKTIF Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat

NEPROPATHI OBSTRUKTIF

GAGAL GINJAL

Bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat

Anatomi traktus urinarius

Definisi : Uropathi obstruktif : adanya hambatan aliran urin sepanjang traktus urinarius. Nepropathi obtruktif: adanya gangguan fungsi dan anatomi ginjal akibat dari uropathi obstruktif.

Gagal ginjal akut : Penurunan fungsi ginjal yang cepat yang ditandai dengan azotemia( peningkatan SCr) dengan atau tanpa disertai oliguria.

Gagal ginjal kronis : Kerusakan ginjal yang menetap > 3 bulan yang menyebabkan GFR < 60 ml/men/ 1,73 m2.

Oliguria : Produksi urin 100 - 400 ml/24 jam.

Anuria : Produksi urin < 100 ml/24 jam.

Diuresis post obstrksi : Produksi uin ≥ 200 ml /jam

Retensi urin : Ketidakmampuan buli buli untuk mengeluarkan urin, dimana urin sudah mencapai kapasitas maksimal (400 ml)

Klasifikasi Uropathi obstruktif :1. Kausa : Kongenital atau didapat.

2. Durasi : akut atau kronis.

3. Derajat obstruksi : parsial atau total.

4. Level : upper tract atau lower tract.

5. Sisi : unilateral atau bilateral.

Unilateral bilateral

Penyebab uropathi obstruktif

Pathofisiologi :1. Tekanan dalam pyelum normalnya mendekati nol.

2. Bila terjadi peningkatan tekanan pyelum dan kalik mengalami dilatasi.

3. Bila pyelum letaknya intrarenal tekanan langsung diteruskan ke parenkim ginjal.

4. Bila pyelum ekstrarenal tekanan disebarkan ke pyelum.

5. Awalnya otot pyelum mengalami hypertropi (kompensata) untuk mendorong urin melewati obstruksi kemudian menjadi tipis dan atoni (dekompensata).

Pyelum intra renal Pyelum ekstra renal

6. Kaliks normalnya cekung datar cembung.

7. Kerusakan parenkim ginjal : 1. tekanan yang terus meningkat compression atrophy. 2. kompresi pada a. arcuata ischemic atrophy.

8. Peningkatan tekanan kemudian diteruskan ke tubuli renalis tubuli menjadi dilatasi dan selnya mati o/k ischemic atrophy.

9. Obstruksi pada akhirnya akan menurunkan GFR.

Recovery fungsi ginjal setelah obstruksi• Lamanya obstruksi mempengaruhi kembalinya fungsi ginjal.

• Pada obstruksi ureter unilateral selama 3 hari( tikus dan anjing): RBF dan GFR turun > 10% dari baseline. nepron superfisial dan juxtramedulla hilang ± 15 %. GFR normal dalam waktu 14 hari setelah bebas obstruksi.

• Pada obstruksi ureter bilateral, GFR kembali membaik setelah 12 minggu.

• Faktor faktor yang mempengaruhi kembalinya fungsi ginjal :• derajat obstruksi.• compliance dari collecting system.• adanya peylolymphatic backflow.• usia.• penurunan ketebalan kortek ginjal.

Gejala klinis : Upper tract :

tanpa keluhan. nyeri pinggang dullpain s/d kolik ok batu. hematuria ok batu. mual, muntah uremia. demam, menggigil infeksi. urin keruh dan rasa panas infeksi. ginjal membesar. nyeri pada ginjal.

Penyebaran nyeri

Pemeriksaan ginjal dengan palpasi bimanual

Lower tract LUTS ( hesitensi, pancaran urin melemah, terminal

dribbling ) hematuria. urin keruh dan rasa panas infeksi. retensi urin. adanya indurasi pada palpasi uretra striktur uretra. RT / DRE / Colok dubur

Pemeriksaan laboratorium Darah lengkap : anemia uremia.

RFT : rasio urea : kreatinin : 10 : 1 (nomal). clearance creatinine.

Urinalisis dan kimia urin.

Kimia darah dan elektrolit.

Analisa gas darah.

Diagnostik imagingUltrasonografi :

aman digunakan pada anak anak dan wanita hamil. tidak memakai bahan kontras. tidak ada bahaya radiasi. bisa digunakan pada penderita dengan azotemia. hanya menggambarkan anatomi ginjal. ketebalan parenkim ginjal bisa diukur. kortek ginjal yang tipis menunjukan obstruksi yang kronis. dapat mengetahui pelebaran pyelum dan kaliks. Liang dkk (1985) false negatif 35% pada obstruksi akut. Doppler USG renal resistive index adanya obstruksi.

batuPelebaran PCS

Acoustic shadow

Intravenous pyelografi (IVP) bisa memberi informasi anatomi dan fungsi ginjal.

bisa memberi informasi adanya obstruksi yang kronis :• menipisnya parenkim.• kaliks yang blunting • dan ureter yang melebar dan berkelok kelok (tortuos).

tidak bisa dilakukan pada penderita dengan gangg. Ginjal.

ada resiko contast media nephropathy.

Intravenous pyelografi (IVP)

Antegrade pyelography dilakukan puncture pada kaliks. memberi gambaran anatomi kaliks dan ureter. mengetahui lokasi obstruksi. bisa untuk terapi ( diversi urin ).

Retrograde pyelography ( RPG ) memberikan gambaran anatomi ureter dan kolekting sistim. memberikan gambaran lokasi obstruksi. bisa digunakan pada penderita dengan azotemia. dilakukan di kamar operasi.

Isotope scanning ( renogram) memberi gambaran fungsi ginjal.

CT Scanning & MRI

Penatalaksanaan

Hal utama yang perlu dilakukan sesegera mungkin

“BEBASKAN OBSTRUKSINYA

Pasang Folley catheter, sistostomi, pungsi suprapubik. Percutaneous Nephrostomy. Pasang DJ Stent.

Terapi sementara /definitif

Balans cairan pasang CVP monitor.Infus : NS : sesuai prod urin. D5 : 500 cc/24 jam.Koresi hiper/hiponatremi.Koreksi hiperkalemia .Koreksi asidosis metabolik .Inj AB : chepalosporin Gol 3 : cefotaxim 3 x 1 gr. Hemodialisa.

TERIMA KASIH