Unsur radioaktif

Post on 19-Jan-2015

4.906 views 5 download

description

 

Transcript of Unsur radioaktif

Unsur RadioaktifArdhinata AntaresErika Zahra ZafiraMutiara Yulanda AdhaVina Anggerina

- Mendeskripsikan penemuan sinar radioaktif

- Mengidentifikasi sifat-sifat sinar radioaktif

- Menuliskan persamaan reaksi inti

- Menentukan pita kestabilan inti

- Menentukan laju peluruhan dan waktu paro (t1/2)

Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

1895Penemuan zat

radioaktif diawali dengan ditemukannya

sinar X oleh William Conrad

Roentgen

Penemuan Unsur

Radioaktif

1896Henry Becquerel meneliti senyawa uranium yg memancarkan sinar tampak yang dapat menembus bahan yang tidak tembus cahaya serta mempengaruhi emulsi fotografi.

1898Marie Sklodoskwa Curie dan Pierre Curie menemukan unsur radioaktif lainnya yaitu polonium dan radium (radiare)

Mengapa suatu unsur dapat bersifat radioaktif?

Inti atom yang tidak stabil.

Memancarkan energi (radiasi)

Menjadi stabil

Secara spontan

Dengan tujuan

Semua isotop yang bernomor atom di atas 83 bersifat RADIOAKTIF

Isotop yang bernomor

atom 83 atau kurang

Radioisotop

Isotop stabil

Atom-atom dari unsur yang sama dengan nomor massa yang

berbeda

ISOTOP

Sinar-sinar Radioaktif

Daya Tembus Sinar-sinar Radioaktif

Efek medan listrik pada sinar-sinar radioaktif. Partikel sinar β lebih ringan daripada sinar α, sehingga pembelokannya lebih besar

Susunan Inti Atom

Persamaan yang memaparkan suatu proses peluruhan

Persamaan Inti

Peluruhan?

Peluruhan -> Pemancaran sinar α,β,ɣ suatu radioisotop untuk mencapai keadaan stabil

Kestabilan Inti Atom

Daerah keberadaan isotop-isotop stabil

Pita kestabilan menunjukkan bahwa nisbah neutron terhadap proton (n/p) menunjukkan kestabilan suatu isotop

Nilai n/p isotop stabil berkisar dari 1 (isotop ringan) hingga sekitar 1,5 untuk isotop dengan nomor atom 83.

Isotop dengan nomor atom > 83, tidak ada yang stabil

MAGIC NUMBERHUKUM GANJIL GENAP

Nuklida dengan jumlah proton dan neutron sebanyak 2, 8, 20, 28, 50, dan 82 (khusus neutron: 126)

cenderung stabil

Diantara 246 isotop stabil, 157 isotop dengan proton dan neutron genap, hanya 5 isotop dengan proton dan neutron berjumlah ganjil Spin nukleon

Bila spin dari partikel yang berlawanan saling berpasangan, mereka dalam keadaan stabil. Dan ini terjadi jika jumlah pertikel genap.

Gaya Inti

Gaya tarik menarik yang bekerja antarproton, antarneutron, dan proton dengan neutron

Gaya inti ini hanya efektif pada jarak yang sangat kecil, yaitu kurang dari

Untuk mencapai keadaan yang lebih stabil

Tipe Peluruhan

Deret keradioaktifanSuatu kumpulan unsur-unsur hasil peluruhan suatu radioaktif yang berakhir dengan terbentuknya unsur yang stabil.

a. Deret Uranium-Radium    Dimulai dengan  92

238 U dan berakhir dengan  82 206 Pb

b. Deret Thorium    Dimulai oleh peluruhan  90

232 Th dan berakhir dengan  82 208

Pbc. Deret Aktinium    Dimulai dengan peluruhan 92

235 U dan berakhir dengan  82 207

Pbd. Deret Neptunium

Dimulai dengan peluruhan  93 237 Np dan berakhir dengan  83

209 Bi

Perubahan isotop suatu unsur menjadi isotop

unsur lainnya

Transmutasi Buatan

Reaksi transmutasi diringkaskan dengan notasi:

denganT = inti sasaranx = partikel yang

ditembakkany = partikel hasilP = inti baru

laju peluruhan

Laju Peluruhan dan

Waktu Paro

Jumlah nuklida

Hubungan fraksi zat radioaktif yang tersisa dengan jumlah periode wakt paro yang telah berlalu

Jumlah periode waktu paro yang telah berlalu

Fraksi zat radioaktif yang masih tersisa

0 100% = 1 bagian =

1 50% = ½ bagian =

2 25% = ¼ bagian =

3 12,5% = 1/8 bagian =

4 6,25% = 1/16 bagian =

1.

Pada reaksi antara U dengan neutron akan dihasilkan Np dan partikel beta.

SEBAB Partikel beta merupakan elektron.

(UMPTN 1995)

2.

Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5% setelah disimpan selama 30 hari. Waktu paruh radioisotop X adalah …. (A) 5 hari (B) 7,5 hari (C) 10 hari (D) 12,5 hari (E) 15 hari (UMPTN 1996)

3.

Pada reaksi transmutasi, x adalah …. (A) Proton (B) Netron (C) Elektron (D) Positron (E) Sinar ɣ

(UMPTN 1997)

4.

Waktu paro 210Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, maka setelah disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak …. (A) 5 gram (B) 15 gram (C) 20 gram (D) 30 gram (E) 35 gram (UMPTN 1997)

5.

Proses peluruhan yang melancarkan elektron terjadi pada …. (1) K → Ar (2) C → N (3) Be → Li (4) Sr → Y

(UMPTN 2001)

6.

Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paruh 18 hari. Jika unsur radioaktif tersebut tersimpan selama 72 hari, maka sisa unsur radioaktif tersebut adalah …. (A) 50% (B) 25% (C) 12,5% (D) 6,25% (E) 3,12% (SPMB 2002)

7.

Pemancaran positron dari suatu inti radioaktif disebabkan proton dalam inti berubah menjadi …. (A) Elektron (B) Neutron (C) Sinar (D) Sinar X (E) Sinar ɣ (SPMB 2005)

1.

Pada reaksi antara U dengan neutron akan dihasilkan Np dan partikel beta.

SEBAB Partikel beta merupakan elektron.

(UMPTN 1995)

2.

Suatu radioisotop X meluruh sebanyak 87,5% setelah disimpan selama 30 hari. Waktu paruh radioisotop X adalah …. (A) 5 hari (B) 7,5 hari (C) 10 hari (D) 12,5 hari (E) 15 hari (UMPTN 1996)

3.

Pada reaksi transmutasi, x adalah …. (A) Proton (B) Netron (C) Elektron (D) Positron (E) Sinar ɣ

(UMPTN 1997)

4.

Waktu paro 210Bi adalah 5 hari. Jika mula-mula disimpan beratnya 40 gram, maka setelah disimpan selama 15 hari beratnya berkurang sebanyak …. (A) 5 gram (B) 15 gram (C) 20 gram (D) 30 gram (E) 35 gram (UMPTN 1997)

5.

Proses peluruhan yang melancarkan elektron terjadi pada …. (1) K → Ar (2) C → N (3) Be → Li (4) Sr → Y

(UMPTN 2001)

6.

Suatu unsur radioaktif mempunyai waktu paruh 18 hari. Jika unsur radioaktif tersebut tersimpan selama 72 hari, maka sisa unsur radioaktif tersebut adalah …. (A) 50% (B) 25% (C) 12,5% (D) 6,25% (E) 3,12% (SPMB 2002)

7.

Pemancaran positron dari suatu inti radioaktif disebabkan proton dalam inti berubah menjadi …. (A) Elektron (B) Neutron (C) Sinar (D) Sinar X (E) Sinar ɣ (SPMB 2005)