Post on 30-Jan-2018
MAKALAH
Ketertinggalan NTT Dibandingkan NTB-BALI
Oleh:
Siti Muchlisotin (120231100077)
Mahmudah Umroh (120231100080)
Milla Firdiatiningsih (120231100081)
Prodi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Trunojoyo Madura
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 1
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad
Saw yang telah berhasil membawa umat manusia dari kejahilian menuju dunia yang penuh
dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Tidak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Andri Wijanarko selaku dosen
pembimbing dalam mata kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan serta segenap teman-teman
yang telah memberikan sumbangsi pemikiran demi terselesainya makalah yang berjudul
“Ketertinggalan NTT Dibandingkan NTB-Bali” yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Ekonomi Pembangunan. Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat
bermanfaat sebagai tambahan referansi bagi pihak yang membutuhkan.
Namun, kami menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada gading yang tak retak begitu juga
dengan penyusunan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan di
dalamnya yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan pembuatan makalah yang
selanjutnya.
Bangkalan, 9 Oktober 2013
Penulis
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan
pertumbuhan ekonomi merupakan dua indikator yang sering digunakan untuk melihat kondisi
perekonomian suatu wilayah. Produk Domestik Nasional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai
jumlah nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh seluruh unit produksi atau usaha di
dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonomi disuatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.
Ada dua sistem nilai yang digunakan dalam menghitung PDRB, yaitu atas dasar harga
berlaku (ADHB) pada setiap penghitungan dan atas dasar harga konstan (ADHK) dengan tahun
dasar 2000. PDRB ADHB umumnya digunakan untuk mengamati struktur ekonomi di wilayah
yang bersangkutan, sedang PDRB ADHK untuk mengamati petumbuhan ekonomi.
Pendapatan regional tidak dapat dipisahkan dengan pendapatan nasional dari segi
konsep, definisi, metologi, cakupan dan sumber dayanya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
kelayakan dan konsisten hasil perhitungan serta mempermudah dalam studi perbandingan dan
analisis-analisis lainnya, maka tahun dasar 2000 yang disepakati di seluruh Indonesia dari
tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten, yang sebelumnya memakai tahun dasar 1993. Di
samping itu, pendapatan regional dengan tahun dasar 2000 merupakan kelanjutan dan
penyempurnaan dari perhitungan sebelumnya.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali adalah tiga
saudara kembar yang lahir dari rahim yang sama yaitu Provinsi Administratif Sunda Kecil.
Alasan pemilihan lokasi Provinsi Bali, NTB, dan NTT karena ketiga provinsi tersebut secara
geografis sangat strategis dan letaknya berdekatan satu sama lain. Dikatakan strategis karena
ketiga provinsi tersebut merupakan penghubung antara provinsi-provinsi yang ada di wilayah
barat Indonesia dengan wilayah timur Indonesia. Ketiga provinsi tersebut memiliki karakteristik
perekonomian yang berbeda satu dengan yang lain.
Perbedaan ini menyebabkan ketiga provinsi ini sangat menarik untuk dijadikan bahan
kajian. Sebagai provinsi bertetangga, keterkaitan sektor-sektor perekonomian antar provinsi
tidak dapa dihindarkan, karena setiap hari terjadi aliran barang/jasa dan tenaga kerja dari
masing-masing provinsi, sehingga memiliki keterkaitan ekonomi yang sangat kuat.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu wilayah akan berdampak tidak hanya pada
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 3
pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, tetapi juga wilayah lainnya yang memiliki keterkaitan
ekonomi dengan wilayah tersebut.
Berikut ini merupakan table beserta grafik dari Produk Domestik Regional Bruto Atas
Dasar Harga Konstan (2000) menurut Provinsi Bali, NTB, dan NTT, periode 2004-2012 (Milyar
Rupiah)
Provinsi 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* 2012**
Bali
19.963
21.072
22.185
24.450
25.910
27.291
28.882
30.758
32.804
NTB
14.928
15.184
15.604
16.369
16.832
18.874
20.073
19.440
19.221
NTT
9.537
9.867
10.369
10.902
11.430
11.921
12.547
13.253
13.972
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* 2012** -
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
BaliNTBNTT
Berdasarkan table dan grafik diatas dapat dilihat bahwa, Bali memiliki PDRB yang lebih
tinggi dari pada NTB maupun NTT. Jika dilihat dari pergerakan PDRB masing-masing provinsi
maka provinsi Bali PDRBnya dari tahun 2004-2012 terus mengalami peningkatan, sama halnya
dengan NTT yang terus mengalami peningkatan meski PDRB NTT paling rendah sendiri
dibanding Bali dan NTB. Namun berbeda dengan NTB yang awalnya tahun 2004-2010
mengalami peningkatan tetapi sejak tahun 2010-2012 mengalami penurunan.
Tahun 2012 aktifitas perekonomian di NTT menghasilkan PDRB sebesar 13,97 triliun
rupiah, sedang Bali menghasilkan PDRB 32,80 triliun rupiah dan NTB sebesar 19,22 triliun
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 4
rupiah. Bila angka ini ditimbang dengan jumlah penduduk (PDRB perkapita) maka
komposisinya akan semakin timpang karena ternyata penduduk NTT lebih banyak dari
penduduk NTB dan Bali. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, NTT memiliki jumlah
penduduk yang lebih besar dibandingkan NTB dan Bali. Jumlah penduduk NTT adalah
4.683.827, NTB adalah 4.500.212, sedangkan jumlah penduduk Bali menunjukkan angka
3.890.757.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa seandainya nilai tambah itu dibagikan kepada
seluruh penduduk maka 1 orang penduduk di Bali akan mendapatkan 3 kali lebih banyak dan di
NTB akan mendapatkan 2 kali lebih banyak dari penduduk NTT.
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan PDRB ADHK 2000 (dalam %)
Provinsi Bali NTB NTT
2004 0 0 0
2005 6 1.71 3.46
2006 5 2.77 5.09
2007 10 4.9 5.14
2008 6 2.83 4.84
2009 5 12.13 4.3
2010 6 6.35 5.25
2011* 6 -3.15 5.63
2012** 7 -1.13 5.43
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011* 2012**
-4
-2
0
2
4
6
8
10
12
14
BaliNTBNTT
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 5
Berdasarkan table dan grafik di atas dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Bali
mengalami fluktuasi, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu 10%, yang
terendah terjadi pada tahun 2006 dan 2009 yaitu 5%. Sedangkan NTB mengalami pertumbuhan
ekonomi terburuk yaitu tahun 2011 dengan mencapai angka -3,15%, kontraksi pertumbuhan
ekonomi terjadi disebabkan menurunnya aktifitas PT. Newmont Nusa Tenggara akibat adanya
penurunan kegiatan usaha pertambangan dunia. PT. Newmont Nusa Tenggara merupakan
pertambangan batu hijau yang berlokasi di pulau Sumbawa Provinsi NTB. Pertumbuhan
ekonomi tertinggi provinsi NTB tahun 2009 yaitu 12,13%. Di sisi lain ada NTT, yang
pertumbuhan ekonominya tidak terjadi fluktuasi yang signifikan, namun berkisar antar 3-5%
saja. Dimana pertumbuhan ekonomi tertingginya terjadi tahun 2011 yaitu 5,63% dan
pertumbuhan ekonomi terendahnya terjadi tahun 2005 dengan angka 3,46%.
Sehingga dari data table beserta grafik diatas dapat diketahui bahwa NTT masih
mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan NTB dan Bali.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana dampak pertumbuhan sektor-sektor ekonomi terhadap pendapatan
daerah provinsi NTT?
1.2.2 Bagaimana gambaran secara sektoral hasil pelaksanaan pembangunan di NTT?
1.2.3 Bagaimana cara peningkatan pendapatan provinsi NTT?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Untuk menganalisis dampak pertumbuhan sektor-sektor produksi, khususnya
sektor-sektor unggulan yang ada di provinsi NTT
1.3.2 Untuk mengetahui cara peningkatan sektor-sektor unggulan di NTT?
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 6
REKOMENDASI
2.1 Kondisi Pencetus Rekomendasi
2.1.1 Perkembangan Sektoral NTT
Laju Pertumbuhan Ekonomi NTT Tahun 2010-2012 PDRB ADHK (2000)
SEKTOR NTT2010 2011 2012
1. Pertanian 2.04 1.04 3.162. Pertambangan dan Penggalian 9.98 4.04 6.613. Industri Pengolahan 2.25 3.4 4.984. Listrik dan Air Bersih 10.67 11.79 5.345. Bangunan dan Konstruksi 3.59 6.29 7.556. Perdagangan, Hotel & Restoran 8.13 8.53 7.177. Pengangkutan dan Komunikasi 6.44 6.56 5.598. Keuangan, Persewaan & Jasa perusahaan 8.31 9.07 7.679. Jasa-jasa 7.89 9.75 6.45
PDRB 5.25 5.63 5.42
0
4
8
12
20102011*2012**
Sektor pertanian merupakan sektor terendah daripada sektor yang lain dari tahun 2010-
2012 adalah antara 1-3%. Sedangkan sektor pertambangan & penggalian, tertinggi terjadi pada
tahun 2010, namun mengalami penurunan tahun 2011, kemudian bangkit lagi pada tahun 2012.
Berbeda halnya dengan industri pengolahan, bangunan & konstruksi yang terus mengalami
kenaikan dari tahun 2010-2012. Sektor listrik & air bersih merupakan sektor yang tertinggi pada
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 7
tahun 2010-2011, namun mengalami penurunan pada tahun 2012. Sedangkan keempat sektor
lainnya yaitu sektor perdagangan, hotel & restoran, sektor pengangkutan & komunikasi, sektor
keuangan, persewaan & jasa perusahaan, serta sektor jasa-jasa yang mengalami kenaikan
pada tahun 2011, namun harus mengalami penurunan pada tahun 2012.
Sehingga untuk meningkatkan PDRB NTT, agar tidak terbelakang dari kedua saudaranya,
maka diperlukan peningkatan sektor-sektor pada NTT, yang berpotensi untuk berkembang.
2.1.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan
Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) koridor 5 (Bali-NTB-NTT) yang mengembangkan investasi dan perencanaan
pembangunan infrastruktur di koridor 5 terutama untuk NTT. Dalam MP3EI telah
ditetapkan 8 program utama dan 22 kegiatan ekonomi utama. Selain itu, juga telah
ditetapkan 6 koridor ekonomi sebagai pusat-pusat pertumbuhan yang diharapkan dapat
mendorong perkembangan ekonomi diseluruh wilayah nusantara.
Adapun pemilihan NTT termasuk ke dalam Koridor Ekonomi Bali-Nusa Tenggara
(KE Bali-NT) yang memiliki 3 sektor ekonomi utama, yaitu pariwisata, peternakan, dan
perikanan. Ditambah lagi dengan 2 sektor ekonomi non utama, yaitu tambang mineral
dan pertanian. Per april 2013, pencapaian nilai proyek investasi di koridor 5 sebesar Rp
204, 3 Triliun (Infrastruktur Rp 68,4 T dan Sektor Riil Rp 135,9 T). Sementara itu,
investasi sektor riil dan Infrastruktur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan
yang terendah di Koridor Ekonomi Bali-NT yaitu 28 proyek dengan nilai investasi Rp
17,7 triliun.
NTT mempunyai potensi untuk mendukung keperluan memenuhi kebutuhan
pangan Indonesia juga ekspor. Beberapa komoditas unggulan seperti peternakan sapi ,
ayam, dan babi, tanaman jagung dan singkong, perikanan dan industri garam serta
serangkaian indutri olahan seperti tepung ikan. Di luar pangan, potensi pariwisata juga
besar mengingat keindahan alam dan kekayaan warisan budaya di seputar 1192 pulau
Propinsi NTT. Beberapa ikon pariwisata diantarannya Pulau Komodo, Danau Kelimutu,
Larantuka dan Lamalera serta Pulau Alor dan Pulau Rote. Dengan adanya Sail Komodo
2013, yaitu reli kapal layar (yacht rally) internasional yang bertujuan menjadikan NTT,
sebagai destinasi pariwisata dunia.
Peluang Provinsi NTT dalam Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia memerlukan breakthrough komitmen dunia usaha untuk meningkatkan
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 8
investasi sektor riil di provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain itu, Pemerintah Daerah
perlu melakukan koordinasi dengan para pihak secara intensif, menyediakan sumber
daya manusia yang handal, APBD pendukung serta penyederhanaan perijinan investasi
untuk memperluas pembangunan ekonomi di Provinsi NTT.
Selain itu, Pemerintah tengah menerapkan usaha untuk meningkatkan produksi
garam dengan membentuk kawasan minapolitan garam. Pemerintah memberikan
perhatian khusus kepada NTT sebagai wilayah pengembangan komoditi ini, karena
wilayah ini memiliki lahan potensial produksi garam yang luas.
2.2 Deskripsi Rekomendasi
Sektor Pariwisata
Memajukan sektor pariwisata di provinsi NTT, dengan menetapkan lokasi wisata
di NTT yang memiki potensi untuk dikenalkan kepada dunia. Wisata-wisata tersebut
dipromosikan dengan cara menjadikan Bali sebagai pintu gerbang utama pariwisata
Indonesia seperti wisata pantai (Bali, Lombok dan NTT), wisata budaya (Bali), wisata
pegunungan (Bali dan Lombok), dan wisata satwa langka (Pulau Komodo).
Kemudian peningkatan promosi harus diikuti pula dengan menerapkan system
keamanan yang ketat di wilayah NTT, jangan sampai hal buruk terjadi seperti
terjadinya Bom Bali. Sehingga pihak provinsi NTT harus pula meningkatkan kualitas
dan kenyamanan tinggal para wisatawan dengan meningkatkan sarana dan prasarana
seperti ketersediaan air bersih, listrik, transportasi serta komunikasi. Seperti halnya,
dengan cara pembangunan hotel dan tempat penginapan yang dibangun pihak lokal
baik berupa hotel berskala nasional maupun internasional. Sehingga NTT dapat
bersaing dan memberikan pelayanan yang baik dan kaya dengan tradisi unik dan
lokasi historisnya.
Untuk meningkatkan pendapatan penduduk sekitar tempat wisata, masyarakat
dapat melakukan kegiatan ekonomi yang bertujuan untuk peningkatan jumlah
pembelanjaan wisatawan terhadap produk khas wilayah NTT.
Selain itu, upaya-upaya peningkatan pariwisata NTT, harus di dukung pula
dengan peningkatan kualitas SDM. Dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat lokal
terutama SDM pariwisata di NTT, serta mengembangkan gerakan sadar wisata di
wilayah Nusa Tenggara Timur. Pemberdayaan kepada masyarakat dilakukan dengan
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 9
cara mendirikan sekolah tinggi pariwisata untuk mempersiapkan SDM yang handal dari
para generasi muda NTT.
Perikanan
Memajukan sektor perikanan dengan melakukan pemetaan potensi sumber daya
perikanan di lautan sekitar. Tetapi tidak hanya berhenti kepada peningkatan kuantitas
hasil perikanan saja.
Namun harus dilakukan peningkatan produksi produk olahan hasil perikanan
agar memiliki nilai tambah tinggi, yang meliputi pembekuan udang, pengalengan ikan,
pengolahan tepung ikan, dan pengolahan keraginan (tepung rumput laut).
Kemudian peningkatkan produksi garam dengan mengoptimalkan lahan yang
memiliki potensi untuk pengembangan kegiatan usaha garam. Pengembangan industri
garam merupakan kegiatan prioritas saat ini karena Indonesia masih belum dapat
memenuhi kebutuhan domestik dan masih mengandalkan impor garam. Sebagai upaya
untuk meningkatkan produksi garam dalam negeri, sentra garam akan dikembangkan di
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Peternakan
Meningkatakan industri ternak sapi potong, yang dapat dilakukan dengan
melakukan diversifikasi produk yang memanfaatkan kulit, tulang, darah, kotoran, dan
urin melalui penguatan industri kecil.
Selain itu, harus memberikan perlindungan usaha ternak dengan kebijakan
pengurangan impor daging secara bertahap dan kebijakan pengendalian harga daging
yang atraktif dan terjangkau. Dan daging yang disediakan harus memiliki standar
kualitas ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal).
Pemberdayaan kepada masyarakat untuk peningkatan peternakan yang tidak
hanya bersifat individu namun diadakannya peternakan secara besar, sehingga untuk
memperoleh dana, pemerintah diharapkan memberikan kemudahan akses finansial bagi
peternak melalui penguatan koperasi simpan pinjam. Dan pemerintah atau petugas
yang berwajib harus memberikan sanksi yang tegas kepada oknum-oknum yang terbukti
melakukan pemotongan sapi betina produktif.
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 10
2.3 Seberapa jauh dapat diperbaiki
Dengan diadakannya pendidikan kepada SDM di wilayah NTT agar memilki
pengetahuan akan pengembangan sektor pariwisata, perikanan, dan peternakan.
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM NTT. Dengan cara, didirikannya sekolah
tinggi pariwisata, perikanan dan peternakan untuk para generasi mudanya. Diasumsikan
pada awal tahun kelulusan pertama dapat menghasilkan 100 orang dari setiap
kabupaten. Yang kemudian dapat meningkat seiring dengan semakin besar minat para
anak generasi muda di NTT.
Disisi lain untuk usia dewasa atau warga yang produktif diberikan penyulahan-
penyuluhan yang dilakukan oleh SDM yang sudah handal dibidangnya. Penyulahan
dilakukan di setiap desa atau bahkan disetiap RT. Penyuluhan yang dilakukan seperti
tentang upaya pendirian UKM (Usaha Kecil Menengah) untuk mempromosiakan produk-
produk yang berciri khas NTT agar dapat meningkatkan pembelian para wisatawan.
Kemudian didukung dengan kemudahan peminjaman dan dari koperasi yang dapat
memberikan pinjaman dana kepada masyarakat yang mempunyai potensi untuk
mengembangkan usaha pariwisata, peternakan atau bahkan perikanan.
Diasumsikan akan ada 5 orang dari setiap RT, yang akan benar-benar mengikuti
dan memanfaatkan program yang ada tersebut.
2.5 Pihak yang dapat membantu
Pemerintah daerah provinsi NTT sampai dengan pengurus RT setempat mereka
harus saling berkerja sama. Di setiap kabutapen harus mempunyai pendidikan sekolah
tinggi pariwisata yang mana pihak yang dapat membantu adalah para tenaga terdidik
yang sudah terlatih misalnya para dosen dan duta wisata. Sedangkan upaya
penyuluhan kepada masyarakat NTT untuk peningkatan sektor perikanan dan
perternakan pihak yang dipertimbangkan dapat membantu adalah seorang pengusaha
muda yang mempunyai kesuksesan dalam dunia perikanan dan perternakan tersebut.
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 11
2.6 Langkah strategis
Langkah-langkah untuk memajukan pariwisata di NTT
Langkah-langkah untuk memajukan perternakan di NTT
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 12
STRATEGI PERCEPATAN PERTERNAKAN
1. IKlim usaha perternakan yang kondusif2. Peningkatan produktivitas ternak sapi untuk mencapai
swasembada daging3. Peningkatan industry hilir perternakan4. Peningkatan regulasi dan kelembagaan perternakan5. Penguatan infrastruktur
PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS SAPI POTONG
MAKANAN HEWAN TIDAK INDUSTRI
MAKANAN HEWAN INDUSTRI
PEMASARAN KE KONSUMEN
LOKASI WISATA
Memperbaiki infrastruktur lokasi wisataMemperketat keamanan di NTTMendirikan pusat oleh-oleh wisata
PROMOSI WISATA
Media masaDuta wisataMenetapkan rute wisata dengan pintu gerbang bali
Upaya peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
Langkah-langkah untuk memajukan memajukan perikanan di NTT
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 13
Pemetaan wilaya perairan yang
berpotensi menghasilkan
perikanan
Pengolahan produk ikan secara langsung
Pemasaran produk baik ke dalam begeri
maupun luar negeri
KESIMPULAN
3.1 Poin Penting
1. Sektor Pariwisata
Memajukan sektor pariwisata di provinsi NTT, antara lain :
Menetapkan lokasi wisata di NTT yang memiki potensi untuk dipromosikan
kepada dunia
Menerapkan system keamanan yang ketat di wilayah NTT
Meningkatkan kualitas dan kenyamanan tinggal para wisatawan dengan
meningkatkan sarana dan prasarana seperti ketersediaan air bersih, listrik,
transportasi serta komunikasi
Meningkatan jumlah pembelanjaan wisatawan terhadap produk khas wilayah
NTT
Memberdayakan masyarakat lokal terutama SDM pariwisata di NTT, serta
mengembangkan gerakan sadar wisata di wilayah Nusa Tenggara Timur
2. Sektor Perikanan
Memetakan potensi sumber daya perikanan
Meningkatan produksi produk olahan hasil perikanan
Meningkatkan produksi garam dengan mengoptimalkan lahan
3. Peternakan
Meningkatakan industri ternak sapi potong
Mengurangi impor daging secara bertahap dan kebijakan pengendalian harga
daging
Penyediaan daging yang berstandar
Memudahkan akses keuangan bagi peternak melalui penguatan koperasi simpan
pinjam
Memberikan sanksi yang tegas kepada oknum-oknum yang terbukti melakukan
pemotongan sapi betina produktif
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 14
3.2 Teknik Implementasi
3.2.1 Sektor Pariwisata
Meningkatkan pariwisata NTT dengan memperbaiki infrastruktur lokasi wisata
seperti merenovasi lokasi wisata, agar wisatawan tertarik untuk mengunjungi tempat
wisata tersebut. Selain itu, pemerintah NTT harus meningkatkan system keamanan
wilayahnya. Untuk mendukung pariwisata tersebut juga perlu didirikan pusat oleh-oleh
yang beciri khas NTT yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar tempat
wisata.
Pemerintah harus berperan penting dalam mempromosikan lokasi wisata antara
lain dengan menggunakan media massa baik elektronik maupun cetak. Para duta wisata
juga mempunyai peranan penting untuk mempromosikan NTT di dalam maupun luar
negeri. Selain itu, pemerintah daerah harus menjalin kerja sama dengan Bali dan tempat
wisata lain untuk melakukan perluasan rute wisata sampai ke provinsi NTT. Agar
pelaksanaanya dapat berjalan optimal, harus di dukung kualitas manusia yang baik.
3.2.2 Perikanan
Meningkatkan sektor perikanan, dengan memetakan wilayah perairan yang
berpotensi untuk meningkatkan kuantitas hasil perikanan, kemudian melakukan
pengolahan hasil perikanan tersebut agar memberikan nilai tambah pada hasil olahan
perikanan. Pemasaran produk dapat dilakukan di dalam maupun luar negeri, untuk
meningkatkan pendatan dari sektor perikanan.
3.2.3 Peternakan
Mengembangkan usaha peternakan sapi potong untuk memenuhi kebutuhan
pangan di dalam maupun luar negeri. Pengembangan peternakan sapi potong tidak
hanya dilakukan oleh peternak kecil tetapi juga peningkatan peternakan besar.
3.3 Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh
Pendidikan dan penyuluhan akan meningkatkan kualitas manusia yang sadar
akan perlunya peningkatan pariwisata, peternakan dan perikanan yang dapat
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 15
memberikan sumbangsih kepada PDRB sehingga akan meningkatkan PDRB wilayah
tersebut. Dalam sektor pariwisata dapat meningkatkan kunjungan wisatawan untuk
melihat keindahan alam NTT, dan berbagai macam corak budaya dan tradisi NTT.
Dalam sektor peternakan memeperbanyak kuantitas hasil peternakan yang didukung
pula dengan peningkatan kualitas hasil peternakan tersebut, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dalam maupun luar negeri. Selain itu, sektor perikanan juga memberikan
sumbangsih besar, jika hasil dari perikanan tidak hanya dijual sebagai barang mentah
tetapi dijual pula sebagai barang olahan.
Diasumsikan akan ada 100 orang lulusan sekolah tinggi pariwisata di setiap
kabupaten pada awal pertama kelulusan, yang akan semakin meningkat dengan
semakin meningkatnya minat para generasi muda untuk belajar di sekolah tinggi
tersebut. Untuk penyuluhan pada warga usia dewasa/produktif yang ada di daerah
tersebut, diasumsikan akan mengasilkan warga yang benar-benar memanfaatkan
kesempatan yang ada di setiap RT adalah lima orang.
Pengantar Ekonomi Pembangunan Page 16