Uji Aktivitas Antioksidan dan Profil Fitokimia Kulit · PDF filekatarak penuaan dini...

Post on 03-Feb-2018

234 views 0 download

Transcript of Uji Aktivitas Antioksidan dan Profil Fitokimia Kulit · PDF filekatarak penuaan dini...

Uji Aktivitas Antioksidan dan Profil Fitokimia

Kulit Rambutan (Nephelium lappaceum)

Oentarini .T, Taty. R, Zulhipri

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Makanan rusak pada proses pengolahan dan

penyimpanan oleh radikal bebas

Antioksidan kulit dan biji buah-buahan

Rambutan (Nephelium lappaceum. L)

Rambutan digunakan untuk pengobatan

• Kulit buah - untuk disentri & demam

• Kulit kayu - untuk sariawan

• Daun - untuk diare & menghitamkan rambut

• Akar - untuk demam

• Biji - untuk diabetes melitus.

Bagian Kandungan

Kulit buah Tanin, polifenol dan saponin

Kulit kayu Tanin, polifenol dan flavonoid

Daun Tanin dan saponin

Biji Lemak dan polifenol

• Thitilertdecha dkk (2008) -- melaporkan antioksidan dan antibakteri kulit biji rambutan yang tumbuh di Thailand.

• Penelitian aktivitas antioksidan kulit buah rambutan yang tumbuh di Indonesia hingga saat ini belum pernah dilakukan

Akan dilakukan uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak pelarut polar (metanol)

Ekstraksi senyawa golongan fenolik

B. Identifikasi Masalah • Apakah kulit rambutan rapiah mengandung

senyawa metabolit sekunder yang bersifat anti oksidan?.

• Senyawa kimia apa sajakah yang terkandung?

• Apakah ekstrak metanol dari kulit rambutan rapiah mempunyai sifat antioksidan?

C. Pembatasan masalah

Penelitian ini dibatasi pada uji fitokimia dan uji antioksidan terhadap ekstrak metanol dari kulit rambutan rapiah (Nephelium lappaceum)

D. Perumusan Masalah

Bagaimanakah profil fitokimia dan sifat anti oksidan

dari ekstrak metanol kulit rambutan rapiah

(Nephelium lappaceum)?

E. Tujuan Penelitian Memperoleh data profil fitokimia dan aktivitas

antioksidan ekstrak metanol dari kulit rambutan rapiah (Nephelium lappaceum)

F. Manfaat Penelitian • Memperoleh informasi mengenai golongan senyawa

kimia apa saja yang terdapat dalam ekstrak metanol dari kulit rambutan rapiah

• Sebagai dasar penelitian lanjutan dalam usaha pengembangan obat tradisional yang berkaitan dengan antioksidan.

STUDI PUSTAKA

A. Tinjauan Antioksidan

Panas, cahaya matahari & ion logam (Cu, Fe, Co & Mn).

Pembentukan radikal bebas

Antioksidan Lemak rusak oleh autooksidasi asam lemak tak jenuh

Penguraian hidroperoksida (aldehid & keton)

Bau tidak enak

ANTIOKSIDAN

• Senyawa kompleks pada makanan, berfungsi

sebagai pelindung tubuh terhadap penyakit :

arteriosklerosis

artritis

katarak

penuaan dini

• Senyawa apapun yang dapat melindungi jaringan terhadap kerusakan akibat oksidasi.

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

• Untuk mengetahui apakah suatu zat memiliki kemampuan sebagai antioksidan

1. Bilangan peroksida

2. Uji Asam Tiobarbiturat

3. Metode Penangkapan Radikal DPPH

(1,1- diphenyl-2-pikrilhidrazil)

B. RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM)

• Asal Malaysia & Indonesia, banyak di daerah tropis

• Buahnya mempunyai kulit menyerupai rambut rambutan

• Klasifikasi secara taksonomi tumbuhan

– Divisio : Magnoliophyta

– Kelas : Magnoliopsida

– Ordo : Sapindales

– Familia : Sapindaceae

– Genus : Nephelium

– Spesies : Nephelium lappaceum

– Sinonim : Nephelium glabrum

Nephelium chryseum

Nephelium sufferrugineum

Sumatera rambutan, rambot, rambut, rambuteun, rambuta, jailan, folui, bairabit, puru biancak, puru biawak, hahujam, kakapas, likis, takujung alu;

Jawa rambutan, corogol, tundun, bunglon, buwa buluwan;

Nusa Tenggara buluan, rambuta;

NAMA DAERAH

Kalimantan rambutan, siban, banamon, beriti, sanggalaong, sagalong, beliti, malit, kayokan, bengayau, puson;

Sulawesi rambutan, rambuta, rambusa, barangkasa, bolangat, balatu, balatung, walatu, wayatu, wilatu, wulangas, lelamu, lelamun, toleang;

Maluku rambutan, rambuta

NAMA DAERAH

NAMA ASING

• Usan (Filipina)

• Rambután (Spanyol)

• Rambutan (Inggris, Jerman, Malaysia)

• Ngoh, Phruan (Thailand);

• Chôm chôm, Vai thiêù (Vietnam)

• Saaw maaw, ser mon (Kamboja)

• Ramboutan, Litchi chevelu (Perancis).

• Rambutan banyak ditanam & kadang-kadang tumbuh liar.

• Memerlukan iklim lembab dengan curah hujan tahunan paling sedikit 2.000 mm

• Tanaman dataran rendah, hingga 300-600 m dpl

• Tinggi 15-25 m dg banyak cabang.

• Jenis di Indonesia:

* Rapiah * Simacan Binjai

* Aceh * Sinyonya

* Lebak bulus * Garuda

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat & Waktu

Lab Kimia FK UNTAR & Lab Penelitian Kimia FMIPA UNJ

Maret - Agustus 2011.

B.1. Alat-alat

* Gelas * Plat KLT * Oven

* Neraca analitik * Vortex * Inkubator

* Rotari evaporator * Mortar * Spektrofotometer uv

* Penangas air * Penyemprot * Gunting

* Vial sampel * Alumunium foil* Box

* Plat tetes * Chamber

B. 2. Bahan * Kulit rambutan rapiah (Nephelium lappaceum.L)

* Metanol * Amil alkohol

* Diklorometana * FeCl3 1%

* n-heksana * Diklorometana:amoniak (9:1)

* Etil asetat * H2SO4 2 N

* Akuades * Pereaksi Mayer

* Glukosa * Anhidrida asam asetat

* Asam asetat glasial * HCl pekat

* Bubuk Mg * Na2HPO4, NaH2PO4

* Buffer fosfat pH 7 * DPPH

* BHT * Asam askorbat

* EGCG

C. Disain dan Metode Penelitian

Metode eksperimen.

1. Pengumpulan dan Pengolahan sampel

• Kulit rambutan diambil dari buah yang sudah matang, dikumpulkan dari daerah Cileungsi, Bogor.

• Dibersihkan dan dipotong tipis-tipis lalu dikeringkan hingga didapat 1 kg kulit rambutan kering.

2. Determinasi Tumbuhan

• Untuk mengetahui nama jenis tumbuhan identifikasi jenis & deskripsi morfologi tumbuhan di lab Herbarium Bogoriense, Bogor.

3. Pembuatan Ekstrak

• Serbuk kering (1 kg) diekstraksi maserasi (perendaman) selama 3 hari dengan metanol. Kemudian diKeringkan dengan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kering.

4. Uji Fitokimia

a. Golongan alkaloid

b. Golongan flavonoid, fenolik & saponin.

c. Golongan steroid & triterpenoid

5. Uji Aktivitas Antioksidan

• Dilakukan terhadap ekstrak metanol, t-butil hidroksitoluen (BHT), as. askorbat dan EGCG digunakan sebagai pembanding.

• Menggunakan metode penangkapan radikal DPPH.

- Larutan ekstrak metanol kulit rambutan dengan berbagai

konsentrasi @ 30 µL (+) 3 mL larutan DPPH 0,0040 % dalam

metanol dikocok & simpan dalam ruang gelap selama 30

menit agar reaksi sempurna.

Ukur absorbansinya dengan Spektrometer UV-Vis. pada panjang gelombang 517 nm.

- Pengujian dilakukan dengan pengulangan 3 kali & absorbansi yang diperoleh dihitung % penghambatnya dengan rumus:

%inhibisi = (Absorbansi kontrol – Absorbansi sampel) x 100%

Absorbansi kontrol

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Fitokimia

Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Serbuk & Ekstrak Kulit Rambutan

Uji Golongan Serbuk kulit E kstrak kulit Rambutan

Steroid + +

Terpenoid + -

Alkaloid - -

Fenolik +++ +++

Saponin - -

Flavonoid + +

Tabel 2. Perubahan Warna Ekstrak Metanol

No. Sampel Inkubasi

Sebelum Sesudah

1. BHT Ungu muda Ungu muda

2. EGCG Ungu muda

Kuning muda

3. As. Askorbat Ungu muda

Kuning muda

4. Kulit rambutan Rapiah

Ungu muda

Kuning muda

Tabel 3. Absorbansi Uji Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Rambutan Rapiah

Larutan Konsentrasi (ppm)

1 2 3 Rata-rata

BHT

20 0,288 0,291 0,292 0,2903

40 0,276 0,274 0,271 0,2733

60 0,258 0,253 0,252 0,2543

80 0,246 0,240 0,236 0,2403

100 0,229 0,226 0,226 0,2270

Tabel 3. Absorbansi Uji Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Rambutan Rapiah

Larutan Konsentrasi (ppm)

1 2 3 Rata-rata

EGCG

20 0,335 0,332 0,355 0,3406

40 0,281 0,262 0,303 0,2820

60 0,250 0,180 0,364 0,2646

80 0,234 0,221 0,241 0,2320

100 0,199 0,189 0,204 0,1973

Tabel 3. Absorbansi Uji Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Rambutan Rapiah

Larutan Konsentrasi (ppm)

1 2 3 Rata-rata

AS. ASKORBAT

20 0,255 0,253 0,249 0,2523

40 0,220 0,244 0,243 0,2356

60 0,136 0,128 0,127 0,1303

80 0,047 0,044 0,044 0,0450

100 0,041 0,042 0,004 0,0410

Tabel 3. Absorbansi Uji Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Rambutan Rapiah

Larutan Konsentrasi (ppm)

1 2 3 Rata-rata

RAPIAH

20 0,209 0,207 0,208 0,2080

40 0,156 0,154 0,152 0,1540

60 0,137 0,131 0,138 0,1353

80 0,123 0,117 0,126 0,1220

100 0,090 0,055 0,080 0,0750

Kontrol 0,4320

Tabel 4. Data Persentase Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Rambutan Rapiah, BHT, EGCG dan As. Ascorbat dengan berbagai konsentrasi

Konsentrasi (ppm)

% Penghambatan

BHT EGCG As.Askorbat Ekstrak

20

32.79320988 21.14197531 41.58950617 51.85185185

40

36.72839506 34.72222222 45.44753086 64.35185185

60

41.12654321 38.7345679 69.83024691 68.67283951

80

44.36728395 46.2962963 89.58333333 71.75925926

100

47.4537037 54.32098765 90.50925926 82.63888889

Pada Tabel 4 terlihat:

Makin tinggi konsentrasi zat uji nilai % penghambatannya semakin meningkat.

Pola penghambatan cenderung mengikuti pola penghambatan Asam askorbat. Bahkan pada konsentrasi rendah (20 dan 40 ppm), ekstrak metanol % penghambatan lebih tinggi dari semua zat pembanding.

Pada konsentrasi yang lebih tinggi (60, 80, dan 100 ppm) % penghambatan < dari Asam askorbat, tapi jika dibandingkan dengan BHT dan EGCG masih lebih tinggi.

Ekstrak kulit rambutan rapiah mempunyai sifat antioksidan pada pengujian DPPH dengan nilai persen penghambatan yang mendekati pola penghambatan Asam askorbat.

• Jika dihubungkan dengan hasil uji fitokimia terhadap ekstrak metanol dengan kandungan tertinggi senyawa golongan fenolik diduga sifat antiokasidannya sebagian besar diakibatkan oleh senyawa fenolik yang terkandung di dalamnya.

• Parameter lain untuk mengetahui kemampuan antioksidan adalah IC-50 semakin kecil nilai IC-50 , semakin efektif sebagai antioksidan.

Tabel 5. Nilai IC50 pada Ekstrak Metanol kulit

Rambutan Rapiah, BHT, EGCG & As. askorbat

No Sampel IC-50 (µg/mL)

1 Kulit Rambutan 0.411714

2 BHT 5.573593

3 EGCG 4.406519

4 Asam Askorbat 1.776603

• IC-50 ekstrak metanol kulit rambutan memiliki nilai terkecil dibandingkan IC-50 BHT, EGCG dan Asam askorbat .

KESIMPULAN

1. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan serbuk kulit rambutan rapiah mengandung senyawa golongan :

Steroid

Terpenoid

Fenolik (tertinggi)

Flavonoid

Sedangkan ekstrak metanol hanya 3 golongan senyawa yaitu: Steroid, Fenolik dan Flavonoid.

2. Uji aktivitas antioksidan kuantitatif menunjukkan ekstrak metanol kulit rambutan rapiah memiliki aktivitas sebagai antioksidan dengan nilai

IC-50 < dari Asam askorbat

SARAN

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek antioksidan dari jenis rambután lain dan

• Menentukan senyawa yang terkandung dalam kulit rambután yang mempunyai efek antioksidan.