Tumor Jinak Uterus Dan Ovarium

Post on 21-Oct-2015

130 views 15 download

Transcript of Tumor Jinak Uterus Dan Ovarium

Penatalaksanaan KasusTumor Jinak Uterus dan Ovarium

MIOMA UTERI

• Leiomioma = fibroid = fibromioma

• Tumor jinak dari otot polos dinding uterus

• Dibagi menjadi– Submukosa– Intramural– subserosa

Epidemiologi

• + 20-40% wanita umur reproduksi.

• 1,4-8,6 % ibu hamil,

• penyebab 2-3 % pasangan dengan infertilitas.

Patofisiologi

• Belum diketahui sebabnya• awal satu sel neoplasia didalam otot polos

miometrium tumbuh terus• >> diantara saudara satu keluarga• >> wanita obesitas. • dipengaruhi steroid seks, estrogen progesterone

dan beberapa faktor perttumbuhan.• kehamilan bertambah besar,

Diagnosis

• Jarang memberikan gejala klinik, 10-40 % penderita• Pembesaran uterus • Uterus yang membesar, padat, permukaan uterus tidak rata,

berbenjol.• Penekanan pada saluran kencing atau saluran

pencernaan/rectum.• Nyeri.• Jumlah darah haid yang banyak atau lama perdarahan haid

memanjang. • infertilitas

• Diagnosis mioma pada umumnya sudah mengarah dari gejala klinik yang ada, dan pemeriksaan ginekologi.

• Pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu untuk menentukan jenis miom yang ada seperti submukosa, intramural, atau subserosa.

• Diagnosis banding mioma uteri antara lain kehamilan, adenomiosis, massa ovarium dan neoplasia colorectal.

Penatalaksanaan

• Konservatif/ekspektatif.– Pada wanita dengan mioma uteri yang

besarnya sama atau kurang dari 12 minggu uterus hamil dan tanpa gejala klinik

• Medikamentosa.

• Pembedahan

Medikamentosa

• Pil kontrasepsi kombinasi, progestin, dan androgen

• Gonadotropin Releasing Hormon agonist (GnRHa)

Pembedahan

Indikasi•Anemia yang gagal dengan pengobatan hormone.•Nyeri panggul, nyeri haid atau nyeri sanggama hebat kronis.•Mioma uteri submukosa bertangkai yang mengalami torsi•Penekanan hebat pada saluran urinarius sampai terjadi hidrohephrosis•Pembesaran yang cepat, •Infertilitas

Histerektomi

• Histerektomi

• Miomektomi

Adenomiosis

• Adenomiosis– Pertumbuhan jinak stroma dan kelenjar endometrium

kedalam lapisan miometrium, dikelilingi oleh jaringan miometrium yang mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menyebabkan uterus membesar secara merata

• Adenomioma– suatu nodul berbatas jelas yang berisi ektopik

endometrium didalam hipertrofi miometrium

Epidemiologi

• 80% umur wanita 40-50 tahun• 17% umur dibawah 30 thun. • 10% pada umur 60 tahun atau lebih.• 80-90% multipara, • 5% wanita dengan infertilitas.• 60-80% bersama dengan keadaan patologi lain dari

genitalia interna. • 35-55% bersama leiomioma, • 6-20% bersama endometrium peritoneal, • 2 % bersama polip endometrium, • 7-100% bersama hiperplasia endometrium.

Diagnosis

• Diagnosis pasti histopatologi dari hasil pembedahan

• Diagnosis klinis / pra pembedahan adenomiosis dapat dibuat berdasarkan :– Gejala klinik.– Pemeriksaan penunjang.

Gejala Klinik

• 35 % asimptomatik, • 40-50 % menorrhagia,• 20% metrorrhagia, • 15-30 % nyeri haid. • pembesaran uterus yang merata, < 14 minggu

kehamilan, lunak, tumbuh pada dinding depan atau dinding belakang uterus

• Perdarahan uterus abnormal, dengan atau tanpa nyeri panggul, nyeri haid.

• Sangat sulit ditegakkan hanya berdasarkan gejala klinik

Pemeriksaan Penunjang

• USG

• HSG

• MRI

• Biopsi

Penatalaksanaan

• Medikamentosa– Gonadotropin releasing hormone agonist– levonorgestrel intrauterine system (LNG-IUS)– IUD yang mengandung hormone progestin,

levonorgestrel (LNG)

• Pembedahan– Histerektomi– Bedah konservatif

Bedah Konservatif

• Laparatomi, reseksi/pengangkatan jaringan adenomiosis• Ablasia endometrium dengan histeroskopi pada kasus

adenomiosis dangkal dengan keluhan utama perdarahan.

• Eksisi adenomiosis dengan laparoskopi.• Elektrokoagulasi miometrium dengan laparoskopi untuk

menghentikan/mengurangi pelayanan peredaran darah kedalam jaringan adeniosis.

• Uterine artery embolization (UAE)

Tumor Ovarium

KLASIFIKASI

• Kista folikuler• Hematoma folikuler• Kista lutein• Polycystic Ovarian Syndrome ( PCOS )

TUMOR OVARIUM NON NEOPLASTIK

• KISTA FOLIKULER

– Berasal dari folikel de graaf;

– Ukurannya bervariasi , tidak melebihi 5 cm;

– Biasanya asimptomatik ;

– Dapat menghilang secara spontan;

– Jika menetap lebih dari 2 bulan kemungkinan kista

neoplastik

• HEMATOMA FOLIKULER

– Berupa kista hemoragik pada ovarium

– Kebanyakan asimptomatik, apabila pecah rongga

peritoneum akut abdomen.

KISTA LUTEIN– Dua tipe : kista lutein granulosa dan kista lutein teka. – Kista lutein granulosa menetap nyeri perut ataupun

menstruasi terlambat kecuali terjadi torsi atau ruptur gejala akut abdomen;

– Kista lutein teka menghilang secara spontan sesudah eliminasi dari mola, kuretase terapeutik, destruksi koriokarsinoma atau penghentian terapi gonadotropin.

POLYCYSTIC OVARIAN SYNDROME ( PCOS )– PCOS non ovulasi kronik dan hiperandrogenemia

yang berhubungan dengan estrogen (E2), LH, dan rasio FSH/LH;

– Penderita mengalami oligomenorea dan kadang amenorea selama beberapa bulan; 30% infertile, dapat disertai obesitas dan hirsutisme.

– Gambaran USG beberapa kista subkapsular.

DIAGNOSIS ANAMNESA Benjolan pada perut/pembesaran perut; Nyeri perut; Gangguan akibat penekanan tumor; Gangguan menstruasi;

PEMERIKSAAN FISIK• Inspeksi : pembesaran perut• Palpasi : teraba massa diperut • Perkusi: dapat dinilai ada tidaknya pekak beralih.• Auskultasi: bila dilakukan auskultasi pada tumor,

tidak akan terdengar suara apapun (silent).

Pemeriksaan bimanual : uterus dapat diraba tersendiri, terpisah

dari tumor, mungkin sulit dilakukan bila tumor sangat besar.

Dari pemeriksaan ini dapat dinilai besar,batas, konsistensi,

permukaan, dan mobilitas tumor

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

PEMERIKSAAN PENUNJANG• Ultrasonografi• Laparoskopi• Foto Rontgen• Colour flow doppler• CT dan MRI• Penanda tumor• Pemeriksaan sitologi

PENANGANAN

• Tindakan operasi pada tumor ovarium yang jinak ialah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor.

TERIMA KASIH